Anda di halaman 1dari 3

Oleh karena riba adalah transaksi yang seharusnya ditinggalkan dan tidak dilakukan,

maka diperlukan ilmu untuk tidak terjebak dalam transaksi ribawi. Berikut ini adalah
macam-macam riba beserta contohnya yang dapat dimanfaatkan untuk memahami riba
dan prakteknya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Riba qardh
Pengertian riba qardh adalah riba karena adanya persyaratan kelebihan pengembalian
pinjaman yang dilakukan di awal akad atau perjanjian hutang-piutang. Sehingga saat
jatuh tempo hutang, pemberi hutang (muqridh) menerima pengembalian sebesar pokok
ditambah kelebihan yang dipersyaratkan dari penerima hutang (muqtharidh).
Contoh transaksi riba qardh dalam kehidupan sehari-hari masih sering ditemukan. Baik
transaksi yang dilakukan oleh orang-perorangan, maupun lembaga keuangan. Berikut ini
adalah beberapa praktek riba qardh yang sebaiknya dihindari.

 Rentenir – meminjam uang sebesar Rp. 5 juta kepada orang lain, kemudian yang
bersangkutan meminjamkan uang dengan syarat bunga 20% selama 6 bulan. Saat
pembayaran, peminjam maupun pemberi pinjaman telah makan riba sebesar Rp. 1
juta. Termasuk juga hukum meminjam uang di bank konvensional.
 Menabung atau investasi di Bank – membuka tabungan atau deposito merupakan
transaksi riba jika dilakukan di bank konvensional. Sebab, perjanjian pada bank
konvensioanal adalah perjanjian pinjam-meminjam uang, dengan ketentuan bank
memberikan kelebihan sebesar bunga yang diperjanjikan.
Meskipun ada beberapa pendapat ulama yang membolehkan bunga bank, namun
pendapat mayoritas ulama pemberian bunga pinjaman termasuk riba. Karena tambahan
yang dibayarkan pemberi pinjaman, tidak memiliki transaksi pengantinya yang sesuai.

Misal, pada contoh transaksi riba renternir, pihak yang berhutang menerima harta sebesar
Rp. 5 juta dengan mengeluarkan harta kepada pemberi hutang sebesar Rp. 6 juta.
Sebaliknya, rentenir menerima kelebihan Rp. 1 juta, tanpa menanggung risiko kerugian.

2. Riba Jahiliyah
Disebut jahiliyah karena macam-macam riba dan contohnya ini dipraktekkan oleh
masyarkat arab pada masa jahiliyah, yaitu masa sebelum kenabian baginda
Muhammad sallalhu ‘alaihi wassallam.
Riba jahiliyah termasuk jenis riba duyun. Arti riba jahiliyah adalah tambahan yang
dipersyaratkan pada saat jatuh tempo pembayarang hutang, sebagai kompensasi
perpanjangan periode hutang. Sehingga Perbedaan pengertian riba jahiliyah dengan riba
qardh adalah pada waktu penetapan kewajiban kelebihan pengembalian hutang.

Praktek riba jahiliyah ini terus berlangsung hingga sekarang, berikut ini adalah beberapa
contoh transaksi riba jahiliyah dalam kehidupan sehari-hari, dari zaman old hingga zaman
now.
 Praktek jahiliyah – pemberi hutang pada masa jahiliyah di arab berkata kepada
pihak penerima hutang saat jatuh tempo. ‘lunasi hutangmu atau kamu boleh tunda
pembayaran dengan memberikan tambahan.”
 Praktek zaman now – transaksi kartu kredit. Saat pengguna kartu kredit membeli
barang senilai Rp. 1 juta dan tidak mampu membayar penuh saat jatuh tempo. Maka
penguna kartu kredit diharuskan membayar bunga atas tunggakan kartu kreditnya.
Praktek riba jahiliyah ini mengakibatkan beralihnya perjanjian pinjaman menjadi
perjanjian yang mengambl manfaat. Seperti halnya pengertian riba dalaml islam, setiap
pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba.

3. riba nasiah dan riba fadhl


Macam-macam riba ini merupakan dua jenis riba jual beli dalam kehidupan sehari-hari.
Penyebab utama timbulnya riba nasiah dan riba fadhl adalah transaksi jual beli yang
melibatkan barang ribawi tetapi tidak memenuhi ketentuan syariat. Adapun ketentuan
syarat jual beli barang ribawi dalam islam setidaknya meliputi 3 kondisi berikut ini yaitu:

1. Sama Kualitas (mistlan bi mistlin)


2. Sama kuantitas (sawa-an bi sawa-in)
3. waktu penyerahan yang sama (yadan bin yadin)
Oleh karena pengertian riba nasiah dan fadhl memiliki kaitan erat dengan barang ribawi,
maka memahami arti riba jual beli ini perlu terlebih dahulu mengetahui jenis barang
ribawi dalam islam.

Hadist barang ribawi salah satunya disampaikan oleh sahabat ‘ubadah bin ash shamit
dalam hadist riwayat muslim berikut ini.

Transaksi barang ribawiyah adalah jual beli emas dengan emas, perak dengan perak,
gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, garam dengan garam, dan kurma dengan
kurma, haruslah dilakukan dengan jumlah yang sama dan penyerahan barang secara
langsung.

Jika transaksi terjadi antara 6 jenis barang ribawi yang berbeda, tidak perlu sama takaran,
namun tetap dengan penyerahan tunai. Sedangkan jika muamalah jual beli barang non
ribawi tidak harus dilakukan secara tunai dan sama takaran dan kualitas.

Berdasarkan pemahaman mengenai barang ribawi, maka perbedaan pengertian riba


nasiah dan riba fadhl adalah sebagai berikut:

 Riba nasiah – adalah riba karena karena transaksi dua jenis barang ribawi yang sama
namun dengan penanguhan penyerahan barang atau pembayaran.
 Riba fadhl – pengertian riba fadhl adalah riba pada pertukaran barang ribawi sejenis
dengan kualitas tidak sama atau kuantitas (jumlah) yang tidak sama.
Meskpiun fungsi emas dan perak sebagai mata uang dan alat pembayaran telah
digantikan oleh uang. Namun, macam-macam riba nasiah dan riba fadhl dalam kehidupan
sehari-hari tetap banyak ditemukan. Artikel contoh riba nasiah dan riba fadhl
memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai praktek kedua riba jual beli ini, dari zaman
old hingga zaman now.

4. Riba yad
Riba yad adalah termasuk jenis riba jual beli, baik barang ribawi maupun non ribawi.
Arti riba yad adalah riba yang terjadi pada transaksi yang tidak menegaskan harga
pembayaran apabila transaksi dilakukan dengan penyerahan langsung (tunai) atau
penyerahan tunda.
Contoh riba yad atau riba al-yadi adalah transaksi pembelian motor yang oleh penjual
ditawarkan dengan harga transaksi kontan Rp. 10 juta dan transaksi kredit sebesar Rp. 15
juta. Seorang pembeli kendaraan tersebut, namun sampai kedua pihak berpisah, belum
ada kesepakatan harga yang akan dibayarkan.

Perbedaan nilai transaksi kontan dan kredit, tanpa ada kesepakatan harga inilah yang
disebut sebagai riba yad. Namun, jika kedua belah pihak sepakat memilih satu harga
sebelum berpisah. Maka transaksi tersebut tidak riba.

Demikianlah penjelasan mengenai macam-macam riba dan pengertiannya. Terdapat 4


jenis riba yang perlu diwaspadai dan dihindari. Karena riba adalah transaksi yang mampu
berevolusi sehingga terus ada hingga zaman now, maka pemahaman mengenai arti riba
dan contoh riba dalam kehidupan sehari-hari mutlak diperlukan. Agar selamat dari
transaksi yang terlarang saat melakukan muamalah sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai