Anda di halaman 1dari 14

RIBA, BANK, DAN

ASURANSI
KELOMPOK 5
FASE E-7

RAISSA AUBERTA SALSABIILA


RENDY KURNIAWAN SHIFA SALSABILLA
RYO HERLAMBANG TASYA ZAKILA AZZAHRA
SABRINA QURROTUL ‘AIN DAKHAN ZASKIA ANCA PRATAMA
PENGERTIAN RIBA
Ditinjau dari segi Pengertian bahasa riba berarti nilai lebih
(tambahan) sedangkan menurut pengertian cara riba berarti
nilai tambahan yang diharamkan dalam urusan pinjam
memeinjam dan jual beli dimana salah satu pihak merasa
berat dan rugi sedangkan pihak lainnya menarik keuntungan
tanpa menanggung resiko
Macam - macam riba menurut
para ulama
1. riba fadhli 2. riba nasi’ah
riba fadli yaitu riba dengan sebab riba nasi’ah yaitu riba yang
tukar menukar barang sejenis dikenankan kepada orang yang
dengan jumlah yang berbeda berhutang disebabkan
memperhitungkan waktu yang
ditanggungkan
3. riba qardh
riba qardh yaitu riba pinjam 4. riba yad
meminjam atau berhutang
riba yad yaitu riba salah satu
piutang dengan menarik
dari penjual atau pembeli dalam
keuntungan dari orang yang
jual be l i t e l a h m e n i n g g a l k a n
berhutang seperti meminjam
m a j e l i s a k a d s e be l um s a r i n g
uang dengan dikenakan
menyerahterimakan barang
bunga yang tinggi
Hukum riba
Dasar hukum melakukan riba adalah haram menurut Al-Qur’an, sunnah dan ijma’ ulama.
Keharaman riba terkait dengan sistem bunga dalam jual beli yang bersifat komer_x0002_sial.
Di dalam melakukan transaksi atau jual beli, terdapat keuntungan atau bunga tinggi melebihi
keumuman atau batas kewajaran, sehingga merugikan pihak-pihak tertentu, se_x0002_hingga
identik dengan nuansa sebuah transaksi pemerasan. Dasar hukum pengharaman riba menurut
Al-Qur’an, sunnah dan ijma’ para ulama.
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama
dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa
mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya
dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi,
maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 275)
Hikmah Diharamkannya riba
Hikmah diharamkannya riba yaitu:
a. Menghindari tipu daya di antara sesama manusia.
b. Melindungi harta sesama muslim agar tidak dimakan dengan batil.
c. Memotivasi orang muslim untuk menginvestasi hartanya pada usaha-usaha yang
bersih dari penipuan, jauh dari apa saja yang dapat menimbulkan kesulitan dan
kemarahan di antara kaum muslimin.
d. Menjauhkan orang muslim dari sesuatu yang menyebabkan kebinasaan karena
pemakan riba adalah orang yang zalim dan akibat kezaliman adalah kesusahan.
e. Membuka pintu-pintu kebaikan di depan orang muslim agar ia mencari bekal untuk
akhirat.
f. Rajin mensyukuri nikmat Allah Swt. dengan cara memanfaatkan untuk kebaikan serta
tidak menyia-nyiakan nikmat tersebut.
g. Melakukan praktik jual beli dan utang piutang secara baik menurut Islam.
PENGERTIAN BANK
Kata bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti meja. Menurut UU Nomor 10
Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Fungsi bank adalah sebagai berikut:


a. Menyimpan dana masyarakat.
b. Menyalurkan dana masyarakat ke publik.
c. Memperdagangkan utang piutang.
d. Mengatur dan menjaga stabilitas peredaran uang.
e. Tempat menyimpan harta kekayaan (uang dan surat berharga) yang terbaik dan aman.
f. Menolong manusia dalam mengatasi kesulitan ekonomi keuangan.
Tujuan bank di antaranya yaitu :
a. Menolong manusia dalam banyak kesulitan (peminjaman uang tunai
atau kredit).
b. Meringankan hubungan antara para pedagang dan pengusaha
dengan memperlancar pemindahan uang (money-transfer).
c. Bagi hartawan adalah untuk menjaga keamanan dan memberi
perlindungan dari penjahat dan pencuri dengan menyimpan di tempat
yang aman.
d. Untuk kepentingan dan perkembangan kepentingan, baik nasional
maupun internasional dalam seluruh bidang kehidupan.
Jenis - jenis Bank
Jenis bank dewasa ini dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu segi fungsi, kepemilikan, status,
dan cara menentukan harga atau bunga.

a. Dilihat dari Segi Fungsi Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis bank
menurut fungsinya adalah sebagai berikut.

1) Bank umum
2) Bank Perkreditan Rakyat

b. Dilihat dari Segi Kepemilikan Jenis bank berdasarkan kepemilikannya dapat dibedakan
sebagai berikut:
1) Bank milik pemerintah
2) Bank milik swasta nasional
3) Bank milik koperasi
4) Bank milik asing
5) Bank milik c
c. Berdasarkan jenis atau sistem pengelolaannya, bank dapat
dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1) Bank Konvensional (dengan sistem bunga)
2) Bank Syariah (bank dengan prinsip bagi hasil)

Bank Syariah Bank syariah adalah suatu bank yang dalam


aktivitasnya; baik dalam penghimpunan dana maupun dalam
rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan
imbalan atas dasar prinsip syariah.
BANK SYARIAH
Bank Syariah Bank syariah adalah suatu bank yang dalam aktivitasnya;
baik dalam penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran
dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip
syariah
Hukum Bank Dalam Islam
Hukum Bank dalam IslamBank merupakan masalah baru dalam khazanah
hukum Islam, maka para ulama masih memperdebatkan keabsahan sebuah
bank. Berikut ini beberapa pandangan mengenai hukum perbankan, yaitu
mengharamkan, tidak mengharamkan, dan syubhat (samar samar).

1) Kelompok yang mengharamkan


2) Kelompok yang tidak mengharamkan
3) Kelompok yang menganggap syubhat (samar)
PENGERTIAN ASURANSI
Secara umum kata asuransi berasal dari bahasa Inggris, yaitu “Insurance”
yang artinya “ jaminan”. Sedangkan menurut istilah ialah perjanjian pertanggungan
bersama antara dua orang atau lebih. Pihak yang satu akan menerima pembayaran
tertentu bila terjadi suatu musibah, sedangkan pihak yang lain (termasuk yang
terkena musibah) membayar iuran yang telah ditentukan waktu dan
jumlahnya.Adapun tujuan asuransi secara umum adalah untuk kemaslahatan dan
kepentingan bersama melalui semacam iuran yang dikoordinir oleh penanggung
(asuransi).
PENGERTIAN ASURANSI DALAM
ISLAM
Dalam menerjemahkan istilah asuransi ke dalam konteks asuransi Islam
terdapat beberapa istilah, antara lain takaful (bahasa Arab), ta’min (bahasa Arab)
dan Islamic insurance (bahasa Inggris). Istilah-istilah tersebut pada dasarnya tidak
berbeda satu sama lain yang mengandung makna pertanggungan atau saling
menanggung. Namun dalam prakteknya istilah yang paling populer digunakan
sebagai istilah lain dari asuransi dan juga paling banyak digunakan di beberapa
negara termasuk Indonesia adalah istilah takafu
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai