Pengertian Riba
1. Pengertian secara bahasa :
a. ( ا لزيادةbertambah) yaitu meminta tambahan dari
sesuatu yang dihutangkan
b. ( ا لنامberkembang/berbunga) yaitu membungakan
harta uang atau yang lainnya yang dipinjamkan
kepada orang lain
c. Berlebihan atau menggelembung
2. Pengertian secara istilah :
Riba adalah akad yang terjadi dengan penukaran
tertentu, tidak diketahui sama atau tidak menurut
aturan syara’ atau terlambat salah satunya.
Tahap Pertama, Allah menunjukkan bahwa riba itu bersifat
negatif
Ar-Ruum (30): 39
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah
pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang
kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang
berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya).
3
Tahap Kedua, Allah telah memberikan isyarat
akan keharaman riba melalui kecaman terhadap
praktik riba dikalangan masyarakat Yahudi,
An-Nisa’(4): 160-161
4
Tahap II
An-Nisa’(4): 160-161
• Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan
atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya)
dihalalkan bagi mereka, dan Karena mereka banyak
menghalangi (manusia) dari jalan Allah;
• Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya
mereka Telah dilarang daripadanya, dan Karena mereka
memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. kami Telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu
siksa yang pedih.
5
Tahap Ketiga, Allah mengharamkan salah
satu bentuk riba, yaitu yang bersifat
berlipat ganda dengan larangan yang tegas
6
Tahap Terakhir, Allah mengharamkan riba
secara total dengan segala bentuknya
Al-Baqoroh: 278-279
7
Tahap IV
Al-Baqoroh: 278-279
• Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-
orang yang beriman.
• Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba),
maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan
memerangimu; dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba),
maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak
(pula) dianiaya
8
Hadis
Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang menerima
riba, orang yang membayarnya dan orang yang mencatatnya, dan dua
orang saksinya, kemudian beliau bersabda: “Mereka semuanya sama“
(HR. Muslim)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW berkata: “Pada malam
perjalananku Mi’raj, aku melihat orang-orang yang perutnya seperti
rumah, didalamnya dipenuhi oleh ular-ular yang kelihatan dari luar. Aku
bertanya kepada Jibril siapakah mereka itu. Jibril menjawab bahwa
mereka adalah orang-orang yang menerima riba.”
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda: “Riba itu
memiliki tujuh puluh tingkatan, adapun tingkat yang paling rendah
(dosanya) sama dengan seseorang yang melakukan zina dengan ibunya
sendiri.”
9
JENIS RIBA
1. Riba Utang
Riba Dayn /Qard (Riba dalam pinjaman): tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan kepada yang berutang
Riba jahilliyah: adalah utang yang dibayar lebih dari pokok karena sipeminjam
tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan
2. Riba Bai’
Riba Fadl
Riba karena pertukaran barang yang sejenis, tapi jumlahnya tidak seimbang, dan
barang yang dipertukarkan adalah termasuk barang ribawi
Riba Nasiah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan barang. Atau riba karena
pertukaran yang sejenis dan jumlahnya dilebihkan karena melibatkan jangka
waktu
Barang ribawi: mata uang (emas, perak, lainnya) dan bahan makanan pokok
ATURAN PERMAINAN BARANG RIBAWI
1. Dalam jual beli barang sejenis, hendaknya sama jumlah dan kadarnya,
serta serahkan dalam jual beli
– Selembar uang Rp100.000,- dengan 100 lembar uang Rp.1.000,-
2. Jual beli barang yang berlainan jenis diperbolehkan untuk berbeda dalam
jumlah dan kadar, dengan syarat: barang diserahkan pada saat akad
– Rp.9.500,- dengan 1 US$
3. Jual beli barang ribawi dengan barang bukan ribawi tidak disyaratkan
persamaan dalam jumlah maupun penyerahan pada saat yang sama
– 1 buah lap top = Rp.10.000.000,-
MASALAH:
Apakah bunga bank sama
dengan riba?
Sudah menjadi keputusan
hampir seluruh ahli fiqih di
dunia bahwa BUNGA BANK
masuk dalam kategori RIBA
(Dr. Umer Chapra)
BUNGA BANK:
PANDANGAN DUNIA ISLAM