RIBA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqh dab Ushul Fikh
Dosen Pengampu :
Di Susun Oleh :
AKUNTANSI
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “RIBA”
dengan baik dan terselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada
baginda Rasulullah SAW yang telah membimbing umat islam dari jalan gelap menuju jalan yang
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Fikh dan Usul Fikh”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Kami menyadari bahwa makah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan yang
harus diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Riba merupakan perolehan keuntungan dari suatu akad perekonomian yang tidak adil. Riba
sendiri sudah hadir di masyakat sejak zaman jahiliyah dan sampai sekarang. Dan sejak saat itu
banyak sekali problematika dalam masalah ekonomi yang terjadi entah itu jual-beli maupun
pinjam-memimjam suatu barang atu jasa. Sehingga sudah menjadi tradisi bangsa arab yaitu
meminjamkan barang atau jasa lalu memungut pengembalian biaya yang jauh diatas pinjaman
awal yang diberikan kepada peminjam akibatnya pada zaman sekarang banyak orang yang lupa
Saat lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasuluallah SAW. Islam telah melarang adanya
riba. Dan karena sudah menjadi tradisi maka allah SWT secara pelan pelan melarangnya. Allah
SWT menghukum hambanya yang melakukan tindakan riba. Maka dari itu perlu adanya suatu
pemahaman yang luas agar tidak jatuh pada perbuatan riba. Karena riba sangat membuat
3.1 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba
Riba merupakan penetapan bunga atau melebihkan pinjaman saat pengembalian dalam
bentuk persentase dari harta pokok yang dipinjamkan. Riba menurut dalam bahasa arab adalah
ziyadhah yang berarti tambah atau tumbuh membesar. Sedangkan menurut istilah Riba adalah
pengambilan tambahan harta pokok secara keliru atau dengan cara memberatkan salah satu
pihak.
Dalam islam sudah garis merah bahwa mengambil atau mendapatkan keuntungan riba dalam
pinjam-meminjam maupun transaksi jual beli karena bertentangan dengan prinsip muamalat
islam. Dan sudah dipertegas dalam firman Allah SWT surah Al- Baqarah ayat 275 bahwa
Dan dibawah ini beberapa pengertian riba dari sudut pandang ahli fiqih seperti:
Menurut beliau Syeikh Muhammad Abduh riba adalah penambahan harta yang disyaratkan
oleh orang yang meminjamkan hartanya kepada yang meminjam bisa berupa barang berharga
atau uang. Hal ini bisa terjadi dikarenakan pengunduran janji tempo pembayaran yang telah
di sepakati bersama.
2. Rahman Al-Jaziri
Menurut Rahman Al-Jaziri riba adalah akad pertukaran tertentu tetapi salah satu pihak
Tidak jauh berbeda dengan beliau-beliau diatas menurut Al-Mali riba adalah akad yang
terjadi dikarenakan pertukaran sesuatu barang tapi tidak diketahui perimbangannya menurut
syara’.
Ketika Imam Ahmad Bin Hambal ditanya tentang riba beliau menjawab, sesungguhnya
riba adalah seseorang yang memiliki utang lalu ditanyakan kepada (penghutang) apakah
ia akan melunasi atau membayar lebih. Jika ia tidak mampu melunasi, ia harus
menambah dana (dalam bentuk bunga pinjaman) atas penambahan ewaktu yang
diberikan.
Riba bukan hanya menjadi persoalan dalam masyarakat islam, tetapi kalangan di
luar islam pun memandang serius persoalan ini. Dalam kalangan luar islam riba telah
uang dengan memungut bunga dilarang keras oleh bangsa ini. Hal ini
derajatnya”
b. Masa Romawi
Dalam agama yahudi mereka juga mengharamkan riba, hal ini bisa kita
ketahui dari kitab suci agama yahudi yang disebutkan dalam Perjanjian Lama
janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan
engkau harus takut akan Allah, supaya saudaramu dapat hidup diantaramu”.
Tetapi orang yahudi berpendapat bahwa riba itu terlarang jika dilakukan oleh
menghalalkan pada pihak yang lain. Inilah yang menjadikan bangsa Yahudi
Umat Nasrani memandang riba haram dilakukan bagi semua orang tidak
terkecuali siapa orang tersebut dan dari agama apapun, baik dari kalngan
basrani ataupun non Nasrani. Disebutkan dalam perjanjian lama kitab
atau ataupun yang dapat dibungkan”. Serta di sebutkan dalam perjanjian baru
di dalam Injil Lukas ayat 34 bahwa “Jika kamu menghutangi kepada orang
Secara garis besar, riba dikelompokkan menjadi dua. Yakni riba dalam utang
piutang dan riba jual beli. Riba dalam utang piutang terdiri dari riba qardh dan riba
jahiliyah. Sedangkan, riba jual beli terdiri dari riba nasi,ah dan riba fadl.
a. Riba Qardh
uang dengan dikenakan bunga yang tinggi. Contoh riba qardh sudah
banyak kita temui dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya, pak andi
kepada pak budi, kemudian pak budi harus membayar utang tersebut
b. Riba Jahiliyah
Adalah hutang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam
Tetapi pada saat akhir bulan Choirul belum mampu untuk melunasi
a. Riba Nasi’ah
simpulkan bahwa riba nasi’ah adalah riba yang dikenakan kepada orang
b. Riba Fadl
Kredit atau pembayaran tidak secara kontan ada beberapa jenis kredit dibawah ini:
Bu Dina membeli mobil dengan kredit dengan bunga 10% jadi Bu Dina membayar
total semua 220 juta. Jadi jika Bu Dina membeli secara cash harganya 200 juta,
10% yaitu 20juta. Pembayaran transaksi tedapat pertentangan jika menurut beliau
Syaikh Al Bani transaksi diatas halal dikarenakan temasuk deangan transaksi jual beli
Berbeda dengan Syaikh Muqbil menurut beliau transaksi diatas adalah haram karena
b. Bai’Al-inah
Bai’Al-inah adalah membeli barang tidak tunai dengan kesepakatan mejualnya lagi
kepada penjual pertama. Dan dibeli penjual dengan harga murah. Contohnya:
murah yaitu 5 juta dengan pembayaran kontan. Dan transaksi tersebut sudah
c. At-Tawarruk
Akad At-Tawarruq adalah akad seseorang membeli barang dari penjual dengan
Zaid menbeli motor dari Hindun dengan harga 16 juta dibayar secara kredit selama
enam bulan. Kemudian Zaid menjual motor tersebut kepada Amir dengan harga 10
uang tunai.
kepentingan umum.
ini:
1. Ada kebutuhan mendesak yang solusinya hanya bisa dengan melakukan transaksi
tersebut.
Murabahah Lil Amir Bis Syara adalah kegiatan jual-beli yang barang dengan harga
datang ke Khalid meminta Khalid membeli mobil Zaid. Dan disampaikan oleh Amr
kepada Khalid bahwa nanti mau beli Mobil tersebut dengan cicil.
1. Selalu besyukur dan yakin terhadap Allah SWT yang sudah menjanjikan rezeki setiap
umatnya.
2. Mengajak para muslim atau semua orang menginvetasikan kepada perusahaan atau
usaha yang bersih dan jauh dari kata penipuan, atau hal-hal yang menimbulkan
3. Rezekinya selalu membawa kebahagiaan, keberkahan dan menutup semua jalan untuk
membenci.
4. Menjauhkan dari sifat Kedzaliman.
5. Membuka jalan kebaikan untuk akhirat nanti seperti ada saudara yang ingin hutang
orang yang membutuhkan , dan selalu menaburkan kasih saying kepada semua orang.