PENDEKATAN ILMIAH
DOSEN PENGAMPU :
M. Syaukin Muttaqin, ME
AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Pendekatan Ilmiah” dengan baik dan terselesaikan tepat waktu. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD/IBD/ISD. Tak lupa shalawat serta salam
kita curahkan kepada Nabi Muhammad yang telah membawa kita dari zaman kegeapan
menuju zaman yang terang benerang yakni agama islam.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan
yang harus dibenahi. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca dan bermanfaat bagi tugas kami selanjutnya.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan arahan dari
semua pihak.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Kesimpulan 6
B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA 7
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan diawalinya penerapan kurikulum 2013, istilah pendekatan ilmiah, atau
pendekatan saintifik, atau scientific aproach menjadi bahan pembahasan yang menarik
perhatian para pendidik. Penerapan pendekatan ini menjadi tantangan guru melalui
pengembangan aktivitas siswa yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, dan mencipta. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam kurikulum 2013
relevan dengan paradigma positivistik.
Adapun tujuan dari peneltian bab pendekatan ilmiah ini adalah antara lain untuk
saling mengenal, saling mengerti apa itu dan apa fugsi dari pendekatan ilmiah. Maka
wajib dari kita yang ingin mengerti yang ingin memahami apa itu arti atau apa pengertian
dari pendekatan ilmiah itu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahapan untuk melakukan metode ilmiah?
2. Bagaimana menentukan kebenaran dengan cara non ilmiah?
3. Apa yang menyebabkan keterbatasan dalam metode ilmiah?
4. Apa saja sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan?
5. Siapa saja ilmuwan muslim yang berkontribusi dalam sains dan teknologi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tahapan dalam melakukan metode ilmiah
2. Untuk mengetahui cara menentukan kebenaran dengan cara non ilmiah
3. Untuk memberikan penjelasan tentang apa saja yang menyebabkan keterbatasan
dalam metode ilmiah
4. Untuk memberitahu sikap apa saja yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan
5. Untuk memberitahu siapa saja ilmuwan muslim yang berkontribusi dalam sains dan
teknologi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Hipotesis
Hipotesis semacam kerangka pemikiran sementara yang menjelaskan
hubungan antara unsur-unsur yang membentuk suatu kerangka masalah. Kerangka
pemikiran sementara ini selanjutnya disusun secara deduktif berdasarkan premis-
premis atau pengetahuan yang telah diketahui kebenarannya.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan verifikasi apakah hipotesis yang
diajukan didukung oleh fakta atau tidak. Jika fakta-fakta yang ada sesuai dengan
konsekuensi hipotesis, artinya hipotesis yang diajukan adalah benar karena didukung
oleh fakta. Dan berlaku sebaliknya jika fakta-fakta yang ada tidak sesuai dengan
hipotesis artinya hipotesis itu ditolak.
Dengan terbuktinya kebenaran dari suatu hipotesis , maka hipotesis tersebut
dapat dianggap sebagai teori ilmiah dan merupakan pengetahuan baru. Pengetahuan
baru dapat berupa teori baru, kaidah baru atau sekedar lanjutan atau pengembangan
dari penemuan yang sudah ada.
3
8. Intuisi, merupakan kemampuan untuk memahami sesuatu melalui bisikan hati. Contoh:
pada saat seorang ingin melakukan suatu tindakan maka dia akan merasa apakah
tindakan itu sesuai hati nurani.
D. Sikap Ilmiah1
Ilmu pengetahuan memiliki ciri khas yaitu obyektif, metodik, dan sistematis serta
berlaku umum. Sehingga setiap orang yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan akan
terkondisi untuk memiliki sikap ilmiah antara lain:
1. Mencintai kebenaran yang objektif, bersikap adil
2. Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolute
3. Tidak percaya pada takhayul
4. Ingin tahu lebih banyak
5. Tidak berpikir secra prasangka
6. Tidak mudah percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa bukti yang nyata
7. Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut ilmiahnya benar
1 Mien Roosmini dkk, Ilmu Alamiah Dasar, Semarang : IKIP, 1989, 24.
2 Ibid.
4
1. Al Khazini, meneliti mengapa semua benda jatuh ke bumi. Dan teori ini disebut
dengan teori gravitasi.
2. Nashirudin at – Thusi, ilmuwan pertama yang mengukur jarak benda langit dengan
angka, dimana sebelumnya orang yunani mengukur dengan perkiraan.
3. Abu Said al – Asmani dan Abu Khair, ilmuwan yang mempelajari kehidupan
tumbuhan yang kemudian dikenal dengan ilmu botani.
4. Syarif al – idrisi, merupakan ilmuwan yang mempelajari bumi dan yang berhasil
membuat globe (bola dunia)
5. Ibnu Amajur 885 – 933 M, ilmuwan yang mencatat perjalanan bulan dengan sangat
teliti, bahkan dapat menunjukkan kesalahan teori mengenai garis lintang bulan yang
diungkapkan Hipparchus abad 2 sebelum masehi.
6. Taqiuddin merupakan insinyur muslim pertama yang membuat jam bermesin. Jam
rancangannya bergerak menggunakan rangkaian gir dan pegas yang berdetak serta
dilengkapi dengan alarm
7. Ibnu Yunus, merupakan ilmuwan muslim yang ahli dibidang fisika dan astronomi.
Beliau mengunakan bandul untuk mengukur waktu ketika meneropong benda ruang
angkasa.
Ibnu Sina, sudah menjadi dokter di usia 18 tahun, dan karyanya yaitu buku al -Qanun
Fith Thib. Dan beliau mendapat julukan Medicorum Principal (rajanya para dokter) oleh
orang eropa.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan ilmiah merupakan salah satu pendekatan dalam rangka untuk mendapatkan
kebenaran secara ilmiah. Tahapan dalam melakukan metode ilmiah ialah perumusan
masalah, hipotesis, dan pengujian hipotesi. Menentukan kebenaran dengan cara non ilmiah
dapat melalui penemuan secara kebetulan diperoleh tanpa rencana, tidak pasti, serta tidak
melalui langkah - langkah yang sistematik dan terkendali. Untuk menguji hipotesis
dibutuhkan data yang merupakan pengamatan dari pancaindera dan dalam hal ini ada
keterbatasan (pancaindera terbatas untuk menangkap suatu fakta).
B. Saran
Dengan terselesaikan makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Selanjutnya penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk meningkatkan kualitas dalam penulisan makalah ini dan makalah berikutnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/398