Anda di halaman 1dari 16

Metode Ilmiah

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar

Dosen Pengampu:

DISUSUN OLEH:

SORAYA ISMAH AZZAHRA

20208600024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KUSUMA NEGARA JAKARTA

2020
1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alaamiin wa biihi nasta’iin wa ‘alaa umuuriddunyaa wa-d-diin.


Ash-sholatu wa-s-salaamu ‘alaa ‘asyrofil ‘anbiyaa’I wa-l-mursaliin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi
ajma’iin amma ba’du.
Pertama, saya ingin mengucapkan banyak syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya
makalah ini karna dengan ini saya dapat mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang sains
atau lebih tepatnya metode ilmiah. Makalah ini saya tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar yang merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa prodi pendidikan guru
sekolah dasar dan saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh
dari kata sempurna.

Depok, 15 Oktober 2020

Soraya Ismah Azzahra


(NIM: 20208600024)
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
DAFTAR ISI 2

BAB I (PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang Masalah 3

BAB II (PEMBAHASAN)
A. Pengertian Metode Ilmiah..................................................................................................5
B. Syarat Metode Ilmiah.........................................................................................................6
C. Karakteristik Metode Ilmiah...............................................................................................6
D. Unsur Metode Ilmiah..........................................................................................................7
E. Langkah-langkah metode ilmiah........................................................................................7
F. Keunggulan dan Keterbatasan Metode Ilmiah...................................................................9
G. Macam-macam Metode Ilmiah.........................................................................................10
H. Cara Kerja Metode Ilmiah................................................................................................11
I. Tujuan Metode Ilmiah......................................................................................................12

BAB III (PENUTUP) 14


DAFTAR PUSTAKA 15
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata
kuliah dasar umum dan merupakan mata kuliah wajib di STKIP Kusuma Negara. Ilmu Alamiah
Dasar membahas tentang struktur dan berlangsungnya dunia alam, dimana manusai pn dianggap
sebagai bagian dari alam itu sendiri. Dan lingkungan hidup meliputi sejumlah kondisi ekstern di
sekitar organisme yang ikut serta secara dekat mempengaruhi kehidupna dan perkembangan
organisme yang bersangkutan. Ilmu Alamiah Dasar bukanlah suatu ilmu tersendiri, melainkan
merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan
alam dan teknologi.
Ilmu alam merupakan suatu cabang sains. Sains berasal dari kata science atau ilmu
pengetahuan yang merupakan himpunan pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui proses
pengkajian dan dapat diterima oleh rasio atau dapat dinalar diperoleh melalui proses pengamatan
gejala-gejala alam yang datanya dapat dianalisis dan kesimpulannya dapat diterima nalar.
Ilmu sains ini yang akhirnya mendasari ilmu alamiah dasar yang didalamnya membahas
salah satunya adalah sikap ilmiah seorang ilmuwan, dan beberapa dari sikap ilmiah seorang
ilmuwan itu sendiri adalah mempunyai rasa ingin tahu, yaitu selalu bertanya-tanya tentang
berbagai hal yang dihadapinya. Yang kedua ada sikap kritis yaitu orang yang bersikap tidak puas
dengan jawaban tunggal. Ia akan selalu berusaha mencari hal-hal yang ada dibalik suatu gejala,
bahkan yang melatarbelakangi fakta yang dihadapinya. Selanjutnya ada sikap terbuka yang
artinya selalu bersedia mendengar keterangan dan argumentasi orang lain, walaupun berbeda
dalam pendirian. Lalu memiliki sikap obyektif yaitu mengesampingkan sikap prasangka pribadi
(apriori) ataupun kecenderungan yang tidak beralasan terhadap orang lain. Sikap selanjutnya
adalah rela menghargai karya orang lain. Seorang yang berjiwa ilmiah pantang mengakui karya
orang lain sebagai karya orisinal yang berasal dari dirinya. Yang terakhir memiliki pandangan
jauh kedepan yaitu selalu tanggap terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dengan adanya sikap ilmiah seorang ilmuwan maka dibutuhkan pembahasan tentang
metode ilmiah itu sendiri yang akan kita bahas di makalah ini.
4

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah?
2. Apa saja syarat dan karakteristik metode ilmiah?
3. Apa saja unsur metode ilmiah?
4. Bagaimana langkah-langkah operasional metode ilmiah?
5. Apa saja macam-macam metode ilmiah?
6. Bagaimana cara kerja metode ilmiah?
7. Apa tujuan metode ilmiah?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi metode ilmiah.
2. Mengetahui syarat dan karakteristik metode ilmiah.
3. Mengetahui unsur metode ilmiah.
4. Mengetahui langkah-langkah operasional metode ilmiah.
5. Mengetahui keunggulan dan keterbatasan metode ilmiah.
6. Mengetahui macam-macam metode ilmiah.
7. Mengetahui cara kerja metode ilmiah.
8. Mengetahui tujuan metode ilmiah.
5

BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum kita membahas tentang metode ilmiah ada baiknya kita membahas tentang
metode ilmu alam. Ada beberapa istilah dalam metode ilmu alam:

1. Rasionalisme.
Rasionalisme memiliki beberapa definisi, diantaranya:

a. Merupakan metode dasar atau pola pikir dalam mencari kebenaran ilmiah
dengan menggunakan akal atau rasio

b. Bersumber pada kebenaran yang ada dalam pikiran

c. Mencari kebenaran melalui kemampuan akal tanpa merasa perlu ditunjang


fakta kelemahan karena setiap orang percaya kepada kebenaran yang
diyakininya sendiri-sendiri

2. Empirisme
Empirisme juga memiliki tiga definisi yaitu:

a. Pentingnya memiliki pengalaman melalui pengetahuan Indra.

b. Gejala alamiah bersifat konkret dan diungkap melalui penginderaan.

c. Kelemahan fakta yang tidak ada mampu menerangkan. Karena fakta


memerlukan tafsiran.

3. Gabungan
Gabungan yaitu metode keilmuan (ilmiah, induktif, deduktif) yang menumbuhkan
kemajuan ilmu pengetahuan.

A. Pengertian Metode Ilmiah


Makna metode dalam KBBI adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Dan kata ilmiah dalam KBBI
adalah bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu. Sehingga
secara etimologi, metode ilmiah adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan yang bersifat atau ilmu atau ilmu pengetahuan.
6

Metode Ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu alamiah.
Pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah diharapkan mempunyai karakteristik-
kaıakteristik tertentu, yakni sifat rosiono dan teruji, sehingga pengetahuan yang disunın dapat
diandalkan. Dalam hal ini metode ilmiah menggabungkan cara berpikir induktif dan cara berpikir
deduktif dalan membangun tubuh pengetahuaınya.
Secara terminologi, metode ilmiah memiliki beberapa definisi yaitu:
1. Metode ilmiah adalah cara untuk menyelidiki fenomena, untuk mendapatkan
pengetahuan baru, atau memperbaiki dan menggabungkan penyelidikan dengan
pengetahuan sebelumnya.
2. Metode ilmiah adalah cara bertanya dan menjawab pertanyaan sains dengan
melakukan observasi dan eksperimen.
3. Metode ilmiah adalah pendekatan yang sistematik untuk menjawab pertanyan-
pertanyaan.

B. Syarat Metode Ilmiah


1. Sistematis, yaitu unsur-unsur atau tahapan yang ada dalam metode ilmiah harus
tersusun secara urut dan teratur.
2. Konsisten, yaitu terdapat kesesuaian terhadap unsur-unsurnya.
3. Operasional, yaitu diuraikan secara jelas bagaimana penelitian tersebut
dilakukan.
Dan metode ilmiah yang baik harus memenuhi kriteria:
1. Berdasarkan fakta.
2. Bebas dari prasangka.
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis.
4. Menggunakan ukuran objektif.
5. Menggunakan teknik kuantitatif.

C. Karakteristik Metode Ilmiah


1. Bersifat kritis dan analistis
Metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah
dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
7

2. Bersifat logis
Dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional
berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
3. Bersifat obyektif
Dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang
sama pula.
4. Bersifat konseptual
Proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
5. Bersifat empiris
Metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

D. Unsur Metode Ilmiah


1. Karakterisasi
Yaitu proses pengidentifikasian karakteristik utama yang terkait dengan subjek
penelitian. Proses ini biasanya meliputi pengamatan dan pengukuran objek yang
hasilnya bisa disajikan dalam bentuk table atau diagram.
2. Hipotesis
Yaitu dugaan sementara atas hasil karakterisasi yang berupa pengamatan dan
pengukuran.
3. Prediksi
Yaitu deduksi logis dari sebuah hipotesis. Prediksi dilakukan untuk memperkirakan
hasil akhir dari penelitian yang dilakukan.
4. Eksperimen
Yaitu pengujian atas prediksi yang telah dibuat sebelumnya. Jika hasil eksperimen
sesuai dengan prediksi, maka kemungkinan hipotesis yang dibuat benar dan harus
dilakukan penelitian lebih lanjut
.
E. Langkah-langkah metode ilmiah
Langkah-langkah operasional metode ilmiah yaitu:
1. Perumusan masalah.
8

Yang dimaksud dengan masalah yaitu pernyataan apa, mengapa, ataupun


bagaimana tentang obyek yang teliti. Masalah itu harus jelas batas-batasnya serta
diketahui factor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Penyusunan hipotesis.
Yang dimaksud hipotesis yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan
jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,
hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang
ada. Hipotesis juga dapat di pandang sebagai jawaban sementara dari
permasalahan yang harus diuji kebenarannya dalam suatu obserevasi atau
eksperimentasi.
3. Pengujian hipotesis
Yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis
yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang
mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui
pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba
atau eksperimentasi, kemudian fakta-fakta dikumpulkan melalui penginderaan.
4. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta
(data) untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak.
Hipotesis itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan
hipotesis. Bila fakta tidak mendukung maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang
diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara
ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan

Berdasarkan urutan stratanya, ada tiga jenis landasan ilmu:


1. Hipotesis, merupakan dugaan mengenai masalah yang diambil dari pengetahuan
yang telah ada.
2. Teori, merupakan landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun
dimungkinkan adanya koreksi.
3. Hukum/dalil, merupakan teori yang terbukti kebenarannya melalui pengujian
berkali-kali.
9

Keseluruhan langkah tersebut di atas harus ditempuh melalui urutan yang teratur, langkah
yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku umum
dan kebenarannya telah teruji secara empiris.

F. Keunggulan dan Keterbatasan Metode Ilmiah


1. Keunggulan
a. Mengedepankan kebenaran yang objektif dan bersikap adil.
b. Menyadari bahwa kebenaran ilmu itu tidak absolut Hal ini dapat menjurus ke
arah mencari kebenaran itu terus-menerus
c. Dengan ilmu pengetahuan orang lalu tidak percaya pada tahayul karena segala
sesuatu di alam semesta ini terjadi melalui suatu proses yang teratur.
d. Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk tidak berpikir secara prasangka
tetapi berpikir secara terbuka atau objektif juga suka menerima pendapat
orang lain atau bersikap toleran.
e. Metode ilmiah membimbing kita untuk tidak percaya begitu saja pada suatu
kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
f. Metode ilmiah juga membimbing kita selalu bersikap optimis teliti dan berani
membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah benar
2. Keterbatasan
a. Dengan metode ilmiah dihasilkan pengetahuan yang ilmiah.
b. Data yang digunakan untuk mengambil kesimpulan ilmiah berasal dari
pengamatan
c. Kita mengetahui pula bahwa panca indera kita mempunyai keterbatasan
kemampuan untuk menangkap suatu fakta yang memungkinkan suatu fakta
yang dikumpulkan keliru. Kemungkinan keliru dari suatu kesimpulan ilmiah
tetap pada semua kesimpulan ilmiah atau kebenaran ilmu pengetahuan bersifat
tentatif.
d. Metode ilmiah juga tidak dapat diterapkan untuk menguji konsep tentang
Tuhan.
10

e. Metode ilmiah juga tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan


berkenaan dengan baik dan buruk, atau sistem nilai, atau tidak dapat
menentukan nilai, atau moral dalam hidup metode ilmiah, juga tidak dapat
menjangkau tentang seni dan keindahan.

G. Macam-macam Metode Ilmiah


Salah satu dasar penggolongan karangan dibuat oleh Johes (1960) yang membagi
karangan menjadi karangan ilmiah dan karangan non-ilmiah berdasarkan fakta yang
disajikan dalam karangan itu yaitu fakta umum dan fakta pribadi. Penggolongan bisa pula
dilakukan berdasarkan metodologi penulisannya menjadi karangan ilmiah dan karangan
tidak ilmiah. Bila karangan menyajikan fakta umum maupun pribadi namun disajikan
tidak dengan metode yang baik dan benar maka disebut sebagai karangan tidak ilmiah.
Ciri-ciri karangan ilmiah:

1. Menyajikan fakta objektif secara sistematis.

2. Pernyataannya cermat, tepat, dan benar serta tidak membuat terkaan penulisnya.

3. Tidak mengejar keuntungan pribadi.

4. Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual, dan prosedural.

5. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta.

6. Tidak emotif menonjolkan perasaan.

7. Tidak bersifat argumentatif tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta.


Ciri-ciri karangan non-ilmiah:

1. Penyajiannya lebih bersifat subjektif.

2. Mengandung usulan dengan efek dan kesimpulan yang diharapkan penulis.

3. Bersifat persuasif. Sesuai dengan keyakinan penulis yang mengajak pembaca


untuk berubah pendapat.

4. Pandangan yang dikemukakan penulis tidak didukung fakta umum


11

5. Motivasinya lebih mementingkan diri sendiri karena itu isinya bisa melebih-
lebihkan sesuatu kesimpulan

6. Penulis lebih selalu bersifat argumentatif sehingga kurang atau tidak membiarkan
fakta berbicara sendiri.
Dan metode ilmiah itu sendiri memiliki 2 macam yaitu:
1. Metode kualitatif yaitu metode yang menggunakan data-data yang diperoleh.
Karya ilmiah yang menggunakan metode kualitatif memliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Menggunakan lingkungan sebagai sumber data
b. Mempunyai sifat deskriptif analitik
c. Tekanan pada proses hukan hasil
d. Bersifat induktif
e. Mengutamakan makna
Contoh karya ilmiah yang menggunakan metode kualitatif seperti mengamati
sejarah suatu bangunan, mengamati pertumbuhan tumbuhan kacang ijo,
mengamati cara pembuatan sweater dari bulu domba, dan lain sebagainya.
2. Metode kuantitatif
Metode kuantitatif digunakan untuk mencari data yang membutuhkan observasi.
Hasil dari pengumpulan data menggunakan metode kuantitatif adalah angka.
Proses analisis data menggunakan statistik. Nantinya, data tersebut dapat diolah
menggunakan diagram, grafik, tabel, dan sebagainya.
Contoh karya ilmiah yang menggunakan metode kuantitatif seperti mengamati
mayoritas profesi suatu daerah, mengamati jumlah pengikut ekstra kurikuler
didalam kelas, dan lain-lain.

H. Cara Kerja Metode Ilmiah


Melihat langkah-langkah metode ilmiah, maka dapat disimpulkan bahwa cara kerja
metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rumusan masalah.
2. Menyusun kerangka teori (hipotesis).
3. Merumuskan teori.
12

4. Melakukan eksperimen.
5. Mengolah dan menganalisis data.
6. Menarik kesimpulan.
7. Mempublikasikan hasil.

Yang secara skematis dapat digambarkan dengan bagan berikut:

I. Tujuan Metode Ilmiah


Beberapa tujuan melakukan metode ilmiah adalah:
1. Untuk meningkatkan keterampilan
Dengan melakukan metode ilmiah, kita ditantang untuk menjadi terampil dalam
segala hal. Baik dalam penulisan ataupun penjelasannya.
2. Untuk mengorganisasikan fakta
Melakukan metode ilmiah, kita dilatih untuk membuat hipotesis dan
mencocokkannya dengan fakta yang ada. Jika, hipotesis tersebut tidak atau kurang
13

cocok dengan fakta yang ada, maka kita harus menyusun kembali hipotesis
sehingga cocok dengan fakta yang ada.
3. Untuk membuktikan kebenaran ilmiah
Masih berkaitan dengan hipotesis, mencari kebenaran ilmiah adalah mengaitkan
hipotesis yang telah disusun menjadi sebuah teori yang didukung dengan fakta
yang ada.
4. Mencari ilmu pengetahuan
Belajar mengenai ilmiah, atau sesuatu yang bersifat ilmu tentunya memberikan
kita lebih banyak pengetahuan.
5. Mendapatkan pengetahuan yang teruji 
Dengan menggunakan metode ilmiah, kita dapat mengetahui hipotesa mana yang
dapat menyesuaikan faktanya dengan menguji atau bereksperimen.
14

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian merupakan metode menemukan kebenaran yang dilakukan dengan critical


thinking (berpikir kritis). Maka dari itu, penelitian merupakan proses penemuan jawaban yang
ilmiah atas masalah yang terjadi melalui pendekatan yang sistematis, logis, dan kritis yang
terkontrol oleh bukti empiris untuk mencapai kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah.
Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non- ilmiah (unscientific
method).

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Metode ilmiah harus mempunyai sifat
bebas prasangka, menggunakan prinsip analisis, menggunakan teknik kuantitatif dan atau
kualitatif. Fakta harus dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang
obyektif.
15

DAFTAR PUSTAKA

1. Harmoni, Ati. Penerbit Gunadarma. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar


2. Haryanto, Hartono, Datu. Penerbit Buku Kedokteran. 2000. Metode Ilmiah dan
Penyajian Karya Ilmiah
3. Aly Abdullah dan Rahman Eny. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara

Anda mungkin juga menyukai