MAKALAH
METODOLOGI PENELITIAN
Di Susun oleh :
Veronika. (2017.C.09a.0912)
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingg kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Di makalah ini
memaparkan beberapa hal terkait “Metodologi Penelitian”. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak telah memberikan
motivasi baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini ke depannya.
Penyusun
2
i
3
DAFTAR ISI
iii
Halaman
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB 1 PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA
ii3
BAB 1
PENDAHULUAN
TEORI ADAPTASI
HUKUM,
PRINSIP:
HUMANISTIK
HOLISTIK
Penjelasan
Konsep: Konsep: Propo
1. Teori Adaptasi terdiri dari Komponen – komponen
Stres Proposi Manusia sains,Konsep:
yaitu
sisiterbentuk dari
beberapa konsep: Konsep:si Sakit
Konsep: Lingkungan
1) Konsep Stres akibat MRScoping HIPOTESIS
Konsep: Hospitalisasi
(stress hospitalisasi)
FAKTA
2) Konsep Koping (regulator & cognator)
EMPIRIS:
3) Konsep Manusia Belum
diterapkannya
4) Konsep Perawat
model asuhan
5) Konsep sakit keperawatan di
Rumah sakit
2.Adanya sekelompok pengetahuan yang dirangkai dengan penambahan
Perawat belum
pernyataan lain sehingga terbentuk suatu informasi tentang menunjukan
hubungan antar
kinerja yg
pengetahuan. Minimal pada penelitin ini akan menghasilkan suatu proposisi-
proposisi
3. Memenuhi Metode Sains: Mekanisme Stimulus-Respons
STIMULUS
LOGIKA RESPONS
2.1.6 Stimuli
1. Masalah
Fakta/empiris yang dapat diamati dan diukur berdasarkan hasil suatu
pengamatan yang cermat dan teliti
2. Perumusan Masalah Penelitian
Masalah yang sudah ditemukan kemudian dirumuskan dalam suatu
masalah penelitian. Didalam penelitian dituliskan sebagai pertanyaan
penelitian.
2.1.7 Logika
1. Kajian Toeritik/Konseptual
Misalnya, dalam ilmu keperawatan dimana tejadinya suatu sakit pada
manusia, karena adanya ketidakmampuan beradaptasi manusia antar
unsur fisik, psikis, dan sosial karena unsur-unsur tersebut merupakan
perwujudan terimplikasi adanya integrasi satu dengan yang lain. Obyek
utama dalam ilmu keperawatan, yaitu (1) Manusia (individu yang
mendapatkan asuhan keperawatan); (2) Konsep sehat; (3) Konsep
lingkungan; (4) Keperawatan
a. Stimulus / Intervensi Keperawatan (Kinerja Perawat)
Stimulus yang diberikan perawat adalah berupa asintervensi/asuhan
keperawatan dalam meningkatkan respon adaptasi berhubungan dengan
4 mode respon adaptasi. Kegaiatan yang dilaksanakan meliputi:
1) Membantu memenuhi gangguan pemenuhan kebutuhan fisiologis
dan ketergantungan
2) Mamperlakukan pasien secara manusiawi
3) Melaksanakan komunikasi terapeutik
4) Mengembangkan hubungan terapeutik
b. Lingkungan
Lingkungan sebagai semua kondisi berasal dari internal dan external
yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dan perilaku
seseorang dan kelompok. Lingkungan external dapat berupa fisik,
kimiawi, ataupun psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan
sebagai suatu ancaman. Sedangkan lingkungan internal adalah keadaan
proses mental dalam tubuh individu (berupa pengalaman, kemampuan
emosional, kepribadian) dan proses stressor bologis (sel maupun
molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.
c. Kesehatan / Sakit
Sehat merupakan suatu keadaan dan proses dalam upaya dan
menjadikan dirinya secara terintegrasi seaca keseluruhan, fisik,
mental dan sosial. Integritas adaptasi individu dimanifestasikan oleh
kemampuan individu untuk memenuhi tujuan mempertahankanm
pertumbuhan dan resproduksi. Sakit adalah suatu keadaan
ketidakmampuan individu untuk beradaptasi terhadap rangngsangan
yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit
sangat indvidual dipersepsikan oleh individu. Kemampuan seseorang
dalam beradaptsi (coping) tergantung dari latar belakang individu
tersebut dalam mengartikan dan mempersepsikan sehat sakit,
misalnya tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, budaya, dan lain-lain.
d. Keperawatan
Keperawatan adalah model pelayanan profesional dalam memenuhi
kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu baik sehat maupun
sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis, sosial agar dapat mencapai
derjat kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuan dasar dapat
berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada individu, mencegah,
memperbaiki dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang
dipersepsikan sakit oleh individu.
2. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu
pertanyaan atau tujuan penelitian.Syarat hipotesis yang baik adalah:
1) Berupa pernyataan
2) Testability
3) Berdasarkan teori / konsep
4) Adanya hubungan antar variabel (proposisi antara konsep adaptasi
dan kinerja)
3. Identifikasi & Operasionalisasi Variabel
Di bawah ini merupakan contoh dalam penjelasan vairabel dan definisi
operasional ilmu keperawatan (Adaptasi)
Variabel Dimensi Indikator / Def. operasional
Tingkat Regulator Suatu proses fisiologis:
Adaptasi 1. Peningkatan cortisol
(Proses) 2. Penigkatan tanda-tanda vital: heart rate,
repiratory rate
Cognator Tingkat coping psikologis pasien yang
konstruktif :
1. Learning (imitasi, reinforcement, insight)
2. Judgement (problem solving & decision
making) terhadap lingkungan baru
3. Emotion: suatu respon / action pasien dalam
merespon keputusan yang telah dibuat.
Pasien diharapkan dapat menggunakan
koping yang konstruktif:
1) Menerima kenyataan sakitnya
2) Berhubungan dengan orang lain
4. Kooperatif terhadap tindakan yang diberikan
Tingkat 1. Fisiologis 1. Tingkat Fisologis:
Effector 2. Psikologis tingkat kebutuhan oksigen, nutrisi, cairan,
3. Peran istirahat & tidur
4. Ketergantungan 2. Tingkat Psikologis:
Pandangan terhadap Fisik:
1) Penurunan konsep seksual
2) Agresi; Kehilangan
Pandangan terhadap Personal:
1) Cemas
2) Tidak Berdaya
3) Merasa Bersalah
4) Harga Diri Rendah
3. Tingkat Peran:
Transisi peran; Peran berbeda Konflik peran;
Kegagalan peran
4. Tingkat Ketergantungan:
Kecemasan berpisah; merasa ditinggalkan /
isolasi
Tingkat 1. Adaptif 1. Adaptif: coping konstruktif (menerima,
Output 2. Mal-Adaptif berhubungan dgn. orang lain, melakukan
(Ineffective aktifitas sehari-hari; terpenuhi kebutuhan
Coping) fisik)
2. Ineffective coping: marah-marah,
menyendiri, merasa tidak berguna,/sedih,
peningktan hormon-hormon stres (cortsiol,
katekolamin)
Tingkat 1. Membantu Terpenuhinya kebutuhan fisiologis;
Stimulus: memenuhi 1. Makan Dan Mium
KINERJA gangguan 2. Oksigenasi
PERAWAT pemenuhan 3. Cairan
(berdasarka n kebutuhan 4. Istirahat & Tidur
Paradigma fisiologis dan 5. Nutrisi
Kperawatan: ketergantungan 6. Perawatan Diri
2. Memperlaku- 1. Memperlakukan pasien sebagai mitra /
Holitik,
kan pasien manusiawi
Humnistik,
secara 2. Sopan
dan Care)
3. Melaksanakan 1. Memanggil nama pasien
komunikasi 2. Menggunakan bahasa yang mudah
terapeutik dimengerti
3. Komunikasi secara tepat dan benar sesuai
kontrak waktu)
4. Mendengarkan dan menampung
5. Mendorong pasien untuk mengungkapkan
perasaaan pandangannya
6. Meluangkan bicara, setiap ada kesempatan
4.Mengembang- 1. Menciptakan hubungan timbal balik
kan hubungan 2. Memelihara hubungan yang harmonis
terapeutik 3. Mencegah konflik dengan pasien
dengan pasien 4. Mencegah sikap pilih kasih
5. Menilai dampak dari tindakan
6. Berpenampilan rapi dan tenang
7. Menepati janji
8. Jujur dan terbuka
2.1.8 Respons
Respons dalam kajian ilmiah dapat digolongkan seperti di bawah ini,
yaitu:
1. Penyusunan Instrumen Penelitian (validitas dan reliabilitas)
2. Melakukan sampling (randomisasi) dan estimasi sample size
3. Analisis data dan pengujian Hipotesis (regresi)
4. Mengambil Kesimpulan dan memberikan saran
2.2 Kajian Ilmu Keperawatan
2.2.1 Pengantar Filsafat ilmu Keperawatan
TOPIK
TUJUAN
PENELITIAN
Masalah penelitian adalah suatu kondisi yang memerlukan pemecahan atau
alternatif pemecahan (Adebo, 1974). Baik buruknya suatu penelitian sangat
ditentukan oleh masalah penelitian (research problem) (Polit & Hungler, 1993).
Masalah penelitian biasanya didapat dari topik yang secara luas berhubungan
dengan keperawatan. Mengingat dalam topik sudah terdapat suatu masalah, maka
dalam melakukan identifikasi masalah hendaknya tidak keluar dari area masalah
yang telah dicantumkan dalam topik.
2.4.3.2 Menyeleksi Masalah Riset Keperawatan
Saat memilih masalah penelitian keperawatan, peneliti dituntut untuk
menguasai lingkup masalah dan konsep keperawatan. Gambar berikut ini
menjelaskan alur pikir tentang langkah-langkah memilih masalah penelitian
keperawatan.
MASALAH DAN
RUMUSAN MASALAH
Pengembangan kerangka
konseptual(teori/ilmu
keperawatan :ROY;OREM;KI
NG DLL)
GAMBAR 2.3.2 Penentuan Masalah riset Keperawatan (Nursalam,2002)
Keterangan :
Alur perumusan masalah penelitian keperawatan tersebut berdasar pada
masalah-masalah keperawatan yang berasal dari diagnosis keperawatan,yang
terdiri dari rumus PES. P (problem) adalah respons/masalah yang dirasakan oleh
klien, baik fisik, psikis, maupun sosio-spiritual. Dalam menentukan P, merujuklah
pada masalah keperawatan yang dikemukakan oleh North American Nurses
Diagnosis (NANDA), sebagai acuan penentuan masalah keperawatan di dunia. E
(Etilology) adalah penyebab dari masalah, dapat berupa patofisiologi suatu
penyakitm situasi lingkungan atau tempat tinggal. S (Sign & symptoms) adalah
tanda dan gejalan yang biasanya memberikan kontribusi terhadap timbulnya
masalah. Keterangan tersebut dapat dianalogikan, bahwa PES dipergunakan
sebagai suatu variabel penelitian, yaitu P sebagai variabel dependen; E sebagai
variabel independen; dan S dapat berperan sebagai variabel independen,
dependen, moderator, atau variabel lainnya.
Sedangkan syarat masalah riset keperawatan, menurut Sastroasmoro dan
Ismail (1995,hal 11), harus mengandung unsur = FINER
F : Bisa dijalankan (FEASIBLE)
1. Tersedia subjek penelitian
2. Tersedia dana
3. Tersedia waktu, alat, dan keahlian.
E : Menarik (INTERESTING)
1. Masalah hendaknya menarik untuk diteliti
N : hal baru (NOVEL)
1. Membantah dan mengonfirmasikan penemuan terdahulu
2. Melengkapi dan mengembangkan hasil penelitian terdahulu
3. Menemukan sesuatu yang baru
E : Etika ( ETHICAL)
1. Tidak bertentanngan dengan etika,khususnya etika keperawatan
R : Relevan (RELEVANT)
1. Bermanfaat bagi perkembangan IPTEK
2. Dapat digunakan untuk meningkatkan asuhan keperawatan dan kebijaksanaan
kesehatan
3. Sebagai dasar penelitian selanjutnya
Contoh lingkup riset keperawatan terlampir (dianmil dari hasil riset
peneliti dan mahasiswa PSIK UNAIR 2001/2001)
2.4.3.3 Lingkup Masalah Penelitian Keperawatan Menurut Nursalam
(2008:8)
Prioritas /lingkup riset keperawatan berdasarkan kelompok ilmu
keperawatn di kembangkan menjadi:
1) Prioritas kesehatan dan pencegahan penyakit pada masyarakat
2) Pencegahan perilaku dan lingkungan yang berakibat buruk pada masalah
kesehatan
3) Menguji model praktik keperawatan di komunitas
4) Menentukan efektivitas intervensi keperawatan pada infeksi HIV-AIDS.
5) Mengkaji pendekatan yang efektif pada gangguan perilaku.
6) Evaluasi intervensi keperawatan yang efektif pada penyakit kronis.
7) Identifikasi faktor-faktor bioperilaku yang berhubungan dengan kemampuan
koping.
8) Mendokumentasikan efektivitas pelayanan kesehatan /keperawatan
9) Mengembangkan masalah dan metodologi riset pelayanan kesehatan
/keperawatan .
10) Menentukan efektivitas boaya perawatan klien.
2.4.3.4 Kajian Masalah / Sumber Masalah Penelitian Keperawatan
Masalah riset bisa di dapatkan dari berbagai sumber.akan tetapi pemilihan
sumber harus selektif.aktif,dan imajinatif dalam penggunaan nya.Moody dkk,
(1989) meneliti tentang sumber-sumber permasalahan dan ternyata didaatkan 87%
dari pengalaman praktik klinik ; 57 b% dari literatur (kepustakaan) ; 46% dari
interaksi dan diskusi denga teman sejawat ; 28 % dari interaksi dengan murid ;
dan 9 % dari prioritas dana.
2.4.3.5 Praktik Keperawatan
Praktik keperawatan harus berdasarkan pada ilmu yang di peroleh dari
suatu hasil penelitian,karena praktik tersebut sangat penting untuk mengetahui
sumber permasalah ( Diers,1971,1979;Fuller ,1982).permasalahan atau topik riset
dapat diperoleh dari observasi klinik ( perilaku klien dan keluarga dalam situasi
krisis dan bagaimana perawat mengatasi masalah tersebut ; review status
klien ;proses keperawatan ;dan prosedur atau tindakan perawatan yang mungkin
menimbulkan masalah atau pertanyaan dalam pelaksanaan )/misalnya prosdur
apakah yang bisa diberikan dalam perawatan mulut pada klien kanker mulut atau
klien dengan pemasangan endotrakeal? Tindakan efektif apakah yang dilakukan
untuk mgobati luka ? tindakan keperawatan apakah yang berhubungan dengan
komunikasi klien dengan stroke? Apakah dampak kunjungan rumah dan
pelaksanaan nya setelah klien pulang dari rumah sakit?
Beberapa mahasiswa perawat dan perawat mengumpulkan suatu jurnal
atau data mengenai permasalahan yang berhubungan dengan pengalaman
praktiknya(artiman dan anderson ,1980). Mereka mencatat pengalaman,ide ,dan
observasinya dalam melaksanankan asuhan keperawatan.analisa dalam hal
tersebut sering kali membantu penyusunan suatu pola dalam mengidentifikasi
peran perawat. Mengapa pemberian asuhan keperawatan pada emosional dan
spiritual klien lebih sedikit dibandingkan dengan perawatan fisik? Apakah
anggota keluarga perlu dilibatkan atau tidak dalam pemberian asuhan keperawatan
pada klien?
2.4.3.6 Rumusan Masalah Atau Pertanyaan Penelitian
Burns dan Grove (1998) mengemukakakn lima pentanyaan yang perlu
dijawab sebelum merumuskan masalah penelitian : (1) apa yang salah satu yang
perlu di perhatikan pada situasi ini?; (2) dimana letak kesenjangan nya ?:(3)
informasi apa yang di butuhkan untuk mencari masalah ini?: (4 ) perlukan
melakukan tindakan pelayanan di kloinik ? ; dan (5 ) perubahan apa yang perlu
untuk mengatasi masalah tersebut?
Sedangkan menurut Polit dan Hunger (1993 ) pertanyaan yang perlu
dijawab sebelum merumuskan masalah penelitian : (1) apakah pertanyaan
penelitian ini berhubungan dengan teori atau praktik ? ( substan ( 2 ) bagaimana
pertanyaan akan bisa di jawab ? ( metodologi ) ; (3 ) apakah tersedia sarana dan
prasarana yang memadai ( practical dimensions ) ; dan (4) dapatkan pertanyaan ini
dijelaskan secara konsisten yang berdasarkan pada isu etik ?( ethical dimensions).
Riset keperawatan terutama ditujukan pada masalah – maslah keperawatan
di klinik dan komunitas atau keluarga ( isalnya ,sesuai 11 pola fungsi kesehatan
dari Gordon ; 9 pola respons kesehatan dari NANDA ; dan lain – lain) ; maslah
keperawatan pada bidang pendidikan ; dan masalah pada sistem pelayanan
kesehatan lain.
Pertanyaan suatu penelitian adalah suatu pernyataan yang singkat ,jelas,
dan interogatif , yang ditulis dalam bentuk saat sekarang dan melibatkan satu atau
lebih variabel.
Pertanyaan penelitian berguna untuk menjelaskan suatu variabel ,menguji
hubungan antarvariabel ,dan menentukan perbedaan antara dua atau lebih
kelompok sehubungan dengan variabel tertentu.
CONTOH :
1) Bagaimana peran orang tua dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir ?
( deskriptif)
2) Adakah hubungan antara variabel x dan variabel y? ( crossectional :
asosiasi / korelasi )
3) Adakah pengaruh pemberian terapi bermain pada anak prasekolah selama
masuk rumah sakit terhadap penerimaan selama tindakan invasif ? ( pengaruh
– experiment )
2.4.3.7 Factor – Factor Yang Mendasari Perumusan Masalah
Penyusunan rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada
pemahaman yang dimiliki peneliti tentang masalah yang ada dan berkembang saat
ini. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh peniliti meliputi factor-faktor dibawah
ini :
a. Mendefinisikan permasalahan / topic (fakta empiris-induktif)
Seorang peneliti biasanya memulai pencarian topic secara umum, misalnya
asuhan keperawatan klien dengan nyeri, pola komunikasi keluarga pada
perawatan klien lanjut usia, atau asuhan keperawatan klien dengan
inkontinensia urin? Kemudian, timbul suatu pertanyaan : Mengapa perlu
dilakukan tindakan? Apa yang akan terjadi seandainya diberikan tindakan?
Atau Ciri-ciri khas apakah ada hubungannya dengan masalah tersebut?
b. Mulai mencari sumber kepustakaan (kajian terori-deduksi)
Kepustakaan dapat memberikan gambaran kepada seorang peneliti pemula
terhadap suatu topic yang diminati. Dengan melakukan kajian masalah,
peneliti akan mampu mengidentifikasi apa yang sudah diketahui dan belum
diketahui pada suatu topic. Perbedaan pendapat akan membantu menentukan
permasalahan di masa mendatang.
Teori merupakan sumber yang sangat penting dalam mendapatkan suatu
permasalahan karena disusun berdasarkan idea tau gambaran situasi sekarang dan
bersifat nyata serta telah di lakukan suatu pengujian mengenai kebenarannya
(Chin dan Kromer, 1991). Permasalahan / topic dapat disusun untuk menjelaskan
tentang konsep, misalnya teori perawatan diri dari Orem.
Berikut ini adalah contoh penyususnan rumusan masalah berdasarkan kajian
teori, dimulai adanya suatu ide / pendapat yang ada pada pikiran peniliti.
Seleksi kasus : G, E,
natal, dll
2
3 Masalah keperawatan
P- E
Brainstorming
Factor apakah yang menyebabkan keterlambatan tersebut?
Kajian masalah (kepustakaan)
Berdasarkan literature, terdapat 5 faktor penyebab keterlambatan pembukaan
KALA I pada wanita in partu yang telah diidentifikasi sebagai suatu stressor.
Factor tersebut adalah kekuatan mengejan (power), anatomi jalan lahir (passage),
berat bayi (passenger), kejiwaan (psyche), dan provider. Namun belum ada
penelitian mengenai factor-faktor tersebut, kecuali factor kejiwaan, khususnya
pendampingan suami terhadappercepatan pembukaan KALA I.
5 Tujuan
Menjelaskan pengaruh pendampingan suami terhadap
percepatan perubahan KALA I persalinan
Judul
6
Pengaruh pendampingan suami terhadap percepatan
pembukaan KALA I
Kebiasaan
Mengkonsumsi
makanan siap saji
Hormon
Usia Manarche
Genetik
Remaja
Pornografi
Gaya Hidup
Keterangan :
: Variabel Independen yang diteliti
: Hubungan
b. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah usia manarche remaja.
Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan
membantu suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel (baik variabel
yang diteliti maupun variabel yang tidak diteliti) (Nursalam, 2016). Adapun
kerangka konsep penelitian adalah sebagai berikut :
a. Umur
b. Reaksi kusta
Kejadian cacat pada
c. Keteraturan pengobatan kusta
d. Pendidikan
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Garis penghubung variabel yang diteliti
2. Hipotesis Komparatif
Pengertian Hipotesis Komparatif adalah dugaan terhadap perbandingan nilai
dua sampel atau lebih. Hipotesis komparatif merupakan salah satu dari macam
macam hipotesis. Dalam hal komparasi ini terdapat beberapa macam, yaitu :
(1) Komparasi berpasangan (related) dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel
(k sampel).
(2) Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k
sampel).
3. Hipotesis Asosiatif
Pengertian Hipotesis Asosiatif adalah dugaan terhadap hubungan antara dua
variabel atau lebih. Hipotesis asosiatif merupakan salah satu dari macam macam
hipotesis.
4. Perumusan Hipotesis
Nazir (2005: 154) menyatakan bahwa menemukan suatu hipotesis
merupakan kemampuan peneliti dalam mengaitkan masalah-masalah dengan
variabel-variabel yang dapat diukur dengan menggunakan suatu kerangka analisis
yang dibentuknya. Peneliti harus memfokuskan permasalahan sehingga
hubungan-hubungan yang terjadi dapat diterka. Menurut Nazir (2005: 154) dalam
menggali hipotesis penelitian, peneliti harus: Mempunyai banyak informasi
tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan jalan banyak membaca literatur-
literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan;
Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat,
objek-objek serta hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang
sedang diselidiki; Mempunyai kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan
dengan keadaan lainnya yang sesuai dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang
bersangkutan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode berpikir logis dan metode ilmiah adalah cara dan tekhnik
memperoleh pengetahuan, serta untuk membuktikan benar salahnya suatu
hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya.
Filsafat keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia
dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek
keperawatan.
Ilmu keperawatan jika dilihat dari sudut pandang filsafat akan dapat muncul
pertanyaan-pertanyaan antara lain pertanyaan ontologi ( apa ilmu keperawatan ),
pertanyaan epistemologi ( bagaimana lahirnya ilmu keperawatan ) dan pertanyaan
aksiologi ( untuk apa ilmu keperawatan itu digunakan).
Paradigma dalam keperawatan membuat kontribusi yang signifikan
terhadap pengetahuan dan praktik disiplin ilmu. Paradigma Empiris menyediakan
struktur untuk pengujian teori, dan perbandingan intervensi. Paradigma interpretif
memfasilitasi pemahaman dari pengalaman manusia.
Riset keperawatan adalah penerapan penyelidikan secara ilmiah terhadap
fenomena mengenai perhatian keperawatan klien,individu,keluarga,masyarakat
dan pengalaman kesehatan. Riset keperawatan juga merupakan kunci untuk
menyediakan pelayanan keperawatan yang tepat.
Menurut Hidayat, Aziz Alimul (2010) mengungkapkan bahwa, Penelitian
adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu karya yang ditulis berdasarkan
kenyataan ilmiah, diperoleh sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian
lapangan (klinik dan laboratorium), yang dilakukan dari penemuan masalah untuk
dianalisis atau diolah sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan.
3.2 Saran
Dalam melakukan sebuah penelitian, sebaiknya digunakan metode yang tepat.
Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode ilmiah. Dengan metode
ini dapat mengungkapkan dan mengembangkan ilmu.
DAFTAR PUSTAKA