Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH METODOLOGI RISET

UNSUR-UNSUR PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU :

Dr. dr. Hafni Bachtiar, MPH

KELOMOK 3

1) I LVI R A ULPA I S MAI L 1920332003


2) RAHMI ANDRITA YUDA 1920332028
3) R IN A 1920332007
4) RIONITARA WIKARYA 1920332025
5) Y ESS I PER TI WI 1920332002
6) YULIA FAUZIAH AMIZUAR 1920332021

PROGRAM PASCA SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
ANDALAS

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT,


atas limpahan kaaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Metodologi Riset tentang “ Unsur-unsur Penelitian”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Metodologi Riset yang diampu
oleh Dr. dr. Hafni Bachtiar, M.PH, program pasca sarjana ilmu kebidanan
Universitas Andalas Padang.
Dalam makalah ini dibahas tentang “Unsur-unsur Penelitain”. Kami
berharap makalah ini dapat menambah informasi lebih lanjut oleh tenaga
kesehatan khususnya untuk Bidan dalam penelitian.
Penulis menyakini di dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk
perbaikan isi dan kualitas makalah ini.

Padang, Februari 2020

TIM
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. UNSUR-UNSUR DALAM PENELITIAN
1. KONSEP
2. PROPOSISI
3. VARIABEL
B. PENGEMBANGAN KERANGKA KONSEP
1. PENYUSUNAN KERANGKA KONSEP
2. PENYUSUNAN KERANGKA TEORI
3. PERNYATAAN HIPOTESIS
C. KETERKAITAN ANTAR UNSUR PENELITIAN
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus
dilandasai oleh cara berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir
empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah
melalui penelitian. Banyak definisi tentang penelitian tergantung sudut
pandang masing-masing. Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya
mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan
didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah
kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data,
pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan
metode dan teknik tertentu.
Pengertian tersebut di atas menyiratkan bahwa penelitian adalah
langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian
merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu
logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris.
Logika berpikir tampak dalam langkah-langkah sistematis mulai dari
pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan pengujian data sampai
diperolehnya suatau kesimpulan. Informasi dikatakan empiris jika sumber
data mengambarkan fakta yang terjadi bukan sekedar pemikiran atau
rekayasa peneliti. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional yang
didasari oleh logika/penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh
fakta/ realita.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari
oleh proses berpikir ilmiah yang dituangkan dalam metode ilmiah. Metode
ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah secara umum
mengandung dua unsur penting yakni pengamatan (observation) dan
penalaran (reasoning). Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa
apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran maka
pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya secara
empirik (berdasarkan  fakta).
Untuk dapat melakukan penelitian dengan baik, peneliti perlu
memiliki pengetahuan tentang berbagai unsur penelitian. Unsur-unsur yang
menjadi dasar penelitian ilmiah ini adalah : konsep, proposisi, variabel,
penyusunan kerangka teori, kerangka konsep, keterkaitan antara unsur-
unsur penelitian, hipothesis dan definisi operasional.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Unsur-unsur penelitian meliputi konsep, proposisi, dan variabel
2. Penyusunan kerangka teori
3. Penyusunan kerangka konsep
4. Keterkaitan antar unsur penelitian
5. Pernyataan Hipotesis
6. Definisi Operasional

C. TUJUAN
Agar mahasiswa dapat memahami tentang:

1. Unsur-unsur penelitian meliputi konsep, proposisi, dan variabel


2. Penyusunan kerangka teori
3. Penyusunan kerangka konsep
4. Keterkaitan antar unsur penelitian
5. Pernyataan Hipotesis
6. Defenisi operasional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Unsur-unsur dalam penelitian


1. Konsep
Konsep adalah abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal – hal yang
khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat
langsung diamati atau diukur. Misalnya, konsep kehamilan sehat yaitu memenuhi
beberapa kriteria diantaranya tekanan darah, tinggi badan, berat badan, tumbuh
kembang janin, kesejahteraan janin, nilai hemoglobin dll (memenuhu stndar 10T).
Untuk menggambarkan pergerakkan penduduk dikenal konsep migrasi dan
mobilitas. Beberapa konsep yang biasa dipakai dalam penelitian kependudukan
dan penelitian sosial adalah : nilai anak, perilaku kontrasepsi, angkatan kerja,
pengangguran, sikap terhadap kontrasepsi, morbilitas, mortalitas, stratifikasi
sosial, interaksi sosial perilaku memilih, alienasi (keterasingan) dan partisipasi.
Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga
dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Misalnya,
konsep perilaku menyimpang (deviant behavior) dipakai oleh para sosiolog untuk
menggambarkan fenomena bunuh diri, kebiasaan minum alkohol dan banyak
fenomena lainnya. Konsep perilaku memilih dipakai untuk menerangkan
fenomena memilih pekerjaan, memilih tempat tinggal dan memilih jumlah anak.
Dalam kenyataannya, konsep dapat mempunyai tingkat generalisasi yang
berbeda. Semakin dekat suatu konsep kepada realitas, semakin mudah konsep
tersebut diukur. Banyak konsep-konsep ilmu sosial sangat abstrak terutama yang
merupakan unsur dari teori yang sangat umum (grand theory). Misalnya, konsep
pilihan pekerjaan (occupational preference) adalah lebih rendah tingkat
generalisasinya dari konsep perilaku memilih (choice behavior).
Berbeda dengan konsep-konsep ilmu alam yang menggambarkan fenomena
alami yang konkrit (karena dapat diraba dengan panca indera), kebanyakan
konsep-konsep dalam ilmu sosial adalah untuk menggambarkan fenomena sosial
yang biasanya bersifat abstrak. Karena itu dalam penelitian sosial, konsep-konsep
perlu didefinisikan dengan jelas, sehingga penelitian tersebut dapat dipahami oleh
masyarakat akademis yang lebih luas.
a. Ciri-ciri konsep:
1. Terbentuk dengan jalan abstraksi (proses menarik intisari dari ide-ide,
hal-hal, juga gejala sosial) dan generalisasi (menarik kesimpulan
umum dari sebuah ide, hal, benda, dan gejala sosial yang khusus).
2. Tidak dapat dinyatakan benar atau salah (karena merupakan suatu
himpunan)
3. Jelas tidaknya suatu konsep, ditentukan oleh istilah yang digunakan,
dan tingkat/derajat keabstrakannya.
4. Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk atau yang
dikenal dengan variabel.
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian
yang akan dilakukan. Konsep terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Konsep konkret
Suatu konsep yang berhubungan dengan benda-benda konkret yang dapat
diindera dimana peluang kesalahan sangat kecil.
2. Konsep abstrak
Tidak dapat diindera oleh pancaindra tapi hal itu ada.

b. Fungsi Konsep
a. Fungsi kognitif
Mengorganisasi observasi dan menata hasilnya.
b. Fungsi evaluatif
Mengevaluasi apa yang telah dipersepsi
c. Fungsi operasional
Mengendalikan dan mengarahkan perilaku individu
d. Fungsi komunikasi
Konsep harus memungkinkan komunikasi

2. Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang sifat dari realita yang dapat diuji
kebenarannya, jika proposisi sudah dirumuskan sedemikian rupa dan sementara
diterima untuk diuji kebenarannya, proposisi tersebut disebut hipotesa.
Hipotesa adalah proposisi yang dirumuskan untuk pengujian empiris.
Dalil (hukum) adalah jenis proposisi yang mempunyai jangkauan (scope) yang
lebih luas dan telah mendapatkan banyak dukungan empiris.
Dalam ilmu sosial, proposisi biasanya adalah pernyataan tentang
hubungan antara 2 (dua) konsep atau lebih. Misalnya, proposisi “modernitas
suami-istri adalah salah satu faktor penentu perilaku kontraseptif mereka” lebih
sering kita jumpai daripada proposisi “cenderung pasangan usia subur di
Indonesia menggunakan kontrasepsi modern”. Benar keduanya adalah proposisi,
karena keduanya adalah pernyataan tentang realita yang kebenarannya dapat di
uji. Perbedaannya, yang pertama menghubungkan 2 (dua) faktor dan menganggap
bahwa satu faktor adalah penyebab dari faktor lainnya, sedangkan proposisi yang
kedua hanya menunjukkan distribusi suatu faktor.
a. Ciri-ciri proposisi yaitu:
1. Suatu pernyataan mengenai suatu realitas dan tidak mengenai nilai
atau pendapat ideal, sehingga dapat dikaji dan diuji betul atau
tidaknya.
2. Syarat proposisi adalah menunjuk atau bersangkut paut dengan gejala
yang dapat diamati.
Dalam penelitian sosial dikenal dua tipe proposisi yakni aksioma atau
postulat dan teorem.
1. Aksioma atau postulat adalah proposisi yang kebenarannya tidak
dipertanyakan lagi oleh peneliti sehingga tidak perlu diuji dalam suatu
penelitian.
2.  Teori adalah proposisi yang dideduksikan dari aksioma.
Ada dua macam proposisi,
1. Hipotesis  : proposisi yang dirumuskan untuk diuji kebenarannya secara
empirik
2. Tesis  : proposisi yang memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan yang
telah dibenarkan oleh suatu pengujian secara empirik dan cermat
Pembedaan proposisi (atas dasar jumlah konsep atau variabel yang digunakan) :
1. Proposisi deskriptif merupakan proposisi yang berisikan satu
konsep/variabel
2. Proposisi relasional (ekspalanatif) merupakan proposisi yang berisikan dua
atau lebih konsep/variabel.
Perbedaan paling esensial Proposisi dan Hipotesis adalah :
1. Hipotesis bersifat lebih operasional
2. Konsep-konsep dalam hipotesis sudah dioperasionalisasikan menjadi
variabel
3. Hipotesis sudah dapat diuji secara empirik
Contoh:
Proposisi : Ibu nifas melakukan perawatan payudara untuk memperlancar
produksi
ASI
Hipotesis : Ada hubungan perawatan payudara dengan kelancaran produksi ASI
Beberapa contoh proposisi yang sering dipakai dalam penelitian keluarga
berencana (KB) adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan kontrasepsi modern oleh suami istri di Tuntungan Medan
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan mereka tentang manfaat alat tersebut.
2. Penerimaan kontrasepsi modern oleh suami istri di Tuntungan Medan
dipengaruhi oleh sikap.
3. Penerimaan kontrasepsi modern oleh suami istri di Tuntungan Medan
dipengaruhi oleh informasi.

3. Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis, dapat didefinikan sebagai
atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan
yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981).

a. Macam-Macam Variabel

Menurut antara satu variabel dengan variabel yang lain variabel dapat
dibedakan menjadi;
1. Variabel dependen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, atecendent,
atau dalam indonesia sering disebut variabel bebas. Yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timhulnya
variabel dependent (terikat). Dalam SEM (Structural Equation Modeling)
Pemodelan persamaan struktural, variabel independent disebut sebagai
variabel eksogen.
2. Variabel Dependen
Disebut sebagai variabel output, kriteria, konsukuen. Atau sering disebut
sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
SEM (Structural Equation Modeling) Pemodelan persamaan struktural,
variabel independent disebut sebagai variabel indogen.

Motivasi Belajar Prestasi Belajar


(variabel Independent) (variabel Dependent)
3. Variabel Moderator
Vaiabel moderator adalah variabel yang memperngaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel independent dengan dependent,
varaiabel ini biasanya disebut sebagai independent kedua.

Perilaku suami Perilaku Istri


(variabel Independent) (variabel Independent)

Jumlah Anak
4. Variabel Intervening
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independent dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan
tidak dapa diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/
antara yang terletak diantara variabel independen dan dependen, sehingga
tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependent.

Penghasilan Gaya hidup Harapan Hidup


(variabel (variabel (variabel
Independent) Intervening) dependen)

Lingkungan tempat
tinggal

5. Variabel kontrol
Variabel yang dikendalikan atau yang dibuat konstan sehingga hubungan
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti , bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan.

Pendidikan SMA & SMK Ketrampilan Magnetik


(variabel Independent) (variabel Independent)

Naskah, tempat, mesin tik sama


(variabel Kontrol)
D. Pengembangan Kerangka Konsep
1. Penyusunan Kerangka teori
Kerangka teori memuat teori-teori yang relevan dalam menjelaskan masalah
yang sedang diteliti, selanjutnya digunakan pula sebagai dasar pemikiran
dalam penelitian yang dilakukan. Uraian yang dituangkan dalam kerangka
teori menelaah teori dan hasil penelitian terdahulu. Menurut Nawawi (2001)
kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir yang menunjukkan dari
sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti. Menurut Kerlinger
teori merupakan suatu kumpulan construct atau konsep, definisi, dan
proposiis yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui
penentuan hubungan antar variabel dengan tujuan menjelaskan
(memprediksi) fenomena alam.
a. Elemen Teori
a) Konsep mengekspresikan suatu abstraksi yang terbentuk melalui
generalisasi dr pengamatan terhadap fenomena( obyek, kejadian,
atribut atau proses) yang memiliki kesamaan karakteristik.
b) Construct merupakan konsep yg lebih abstrak dan diamati dari
banyak dimensi
c) Konsep yg dapat diamati pd setiap dimensi construct diukur dgn
menggunakan skala pengukuran tertentu menjadi variabel penelitian
b. Contoh Kerangka Teori

Faktor Sosial Budaya, Status Kesehatan


Ekonomi, dan Ibu dan Bayi
Lingkungan
Praktik
Menyusui ;
Dukungan Struktural dan Inisiasi Karakteristik
Dukungan Sosial Menyusui Dini Sosiodemografi Ibu
Dukungan ASI Eksklusif dan Keluarga (Suami)
Suami(Keluarga) Durasi Pendididkan
Informasi dari Media Menyusui Umur
Massa
Pendapatan
Norma menyusui yang
Pekerjaan
berkembang
Jumlah anak (Paritas)

Institusi Pelayanan Praktik pemberian Faktor Internal Ibu dan


kesehatan dan makanan pada bayi Keluarga (Suami) :
kebijakan (temasuk Tingkat Pengetahuan
rumah sakit dan Sikap
fasilitas kesehatan) Keterampilan

Keterangan” : Kata yang ditebalkan adalah faktor yang diteliti

Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi Keberhasilan Pemberian ASI


Eksklusif

Sumber : Hector, King dan Web.2004. Overview of recent reviews of


intervention to promote and support breastfeeding
2. Penyusunan kerangka konsep
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan
antara konsep-konsep (variabel) yang ingin diamati atau diukur melalui
penelitian. Untuk itu langkah-langkah yang dilakukan sebelum
membuat kerangka konseptual ini adalah :
a. Seleksi dan definisi konsep (logika berpikir untuk mencoba
menjelaskan atau masalah yang akan diteliti) seperti variabel-variabel
b. Mengembangkan pernyataan hubungan variabel yang satu dengan
variabel yang lain (independent dan dependent).
c. Mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka. Yang meliputi :
 Disesuaikan dengan pernyataan masalah.
 Penjelasan bagaimana hubungan masalah dengan variabel yang
lain, yang diduga sebagai penyebab timbulnya masalah. Arah
kerangka sesuaikan dengan variable yang akan diteliti dengan
mengembangkan konsep dalam gambar/kerangka dengan membuat
garis mana yang diteliti dan tidak dengan menggunakan garis
sambung atau terputus, serta buat panah untuk bagian yang ada
pengaruhnya dan tidak untuk bagian yang tidak ada pengaruh
identifikasi dan analisa teori yang diaplikasikan.
Contoh :

Diteliti :

Tidak diteliti :

Berhubungan :

Berpengaruh :

Sebab akibat :
Faktor Predisposisi :
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Sikap

Faktor Pendukung:
Prilaku Ibu tentang gizi
A. Pendapatan keluarga
B. Ketersediaan makanan

Faktor Pendorong :
A. Sikap dan prilaku petugas
B. Media Promosi

Variabel Independent Variabel Dependent

Dari contoh kerangka konsep penelitian tersebut di atas dapat dilihat


bahwa disana ada empat konsep yaitu konsep tentang faktor
predisposisi,faktor pendukung,faktor pendorong terhadap terjadi prilaku , dan
konsep prilaku ibu tentang gizi itu sendiri. Tiap konsep masing-masing
mempunyai variabel-variabel sebagai indikasi pengukuran masing-masing
konsep tersebut. Misalnya untuk mengukur konsep faktor predisposisi maka
dapat melalui variabel pengetahuan, pendidikan, sikap dan persepsi.
Konsep prilaku ibu tentang gizi sebagai variabel dependen(variabel
tergantung) disini dapat diukur melalui variabel “praktik pemberian makanan
kepada anak balita”. Artinya prilaku pemberian makanan oleh ibu-ibu ini
dapat di observasi atau diukur dari praktik ibu-ibu dalam memberikan
makanan kepada anak balita mereka atau tidak, bila memberikan bagaimana
frekunsinya, caranya, dan sebagainya.

3. Pernyataan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusalan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyataan dalam bentuk kalimat
pertanyaan, Hipotesis (hypo = sebelum =; thesis = pernyataan, pendapat)
adalah suuatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum mengetahui
kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris.
Hipotesis adalah jawaban sementara dari hasil penelitan yang
kebenaranannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasari pada teori yang
releva, belum didasari fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpula data, jadi hipotesisi juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik
dengan data. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak
dirumuskan hipotesis, tetapi justru malah diharapkan ditemukan hipotesis,
selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Secara garis besar hipotesis mempunyai peranan
sebagai berikut,
a. Memberikan batasan untuk memperkecil jangkauan penelitian
b. Memfokuskan perhatian dalam rangka pengupulan data
c. Sebagai panduan dalam pengujian fakta atau data
d. Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel.
Cara memperoleh fakta untuk permusan hipotesis,
a. Memperoleh sendiri dari sumber aslinya yaitu dari pengalamn
langsung dilapangan seperti rumah sakit, puskesmas atau
laboratorium, dalam hal ini kita tidak bersaha melakukan perubahan
atau penafsiran dari keaslian fakta yang diperoleh
b. Fakta diidentifikasi dengan cara menggambarkan atau menafsirkan
dari sumber yang asli
c. Fakta yang diproleh dari orang mengidentifikasi dengan jalan
menyusunnya dalam bentuk penerangan abstrak yang merupakan
simbol berfikir sebagai generalisasi dari hubungan antara berbagai
fakta. Fakta sangat penting dalam penelitian guna merumuskan
hipotesis, sebab hipotesis merupakan kesimpulan yang ditarik
berdasarkan fakta yang ditemukan.
Bentuk Rumusan Hipotesis,
Hipotesis merupakan pernyataan sesuatu yang diduga atau hubungan
yang diharapkan antara variabel yang dapat diuji secara empiris. Hipotetsis
terdiri dari pernyataan variabel bebas (variabel independent) dan variabel
terikat (variabel dependent).
Contoh, kepatuhan konsumsi tablet FE (variabel independent) terhadap
kejadian anemia ibu hamil (variabel dependen). Ciri-ciri dari suatu hipotesis
adalah,
1. Hipotesis hanya dinyataan dalam bentuk pernyataan, bukan kalimat
tanya.
2. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti
3. Hipotesis harus dapat diuji,
4. Hipotesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis tidak akan
menimbulkan perbedaa, pegertian, serta tidak terlalu luas sifatnya.
Jenis-jenis rumusan hipotesis
Berdasarkan bentuk rumusannya, hipotesis digolongkan menjadi
tiga,
a. Hipotesis kerja
Hipotesis Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha).
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan
Y,  atau  adanya perbedaan antara dua kelompok.
Contoh,
a) jika persalian dilakukan oleh dukun yang belum dilatih maka
angka kematian bayi didaerah tersebut akan tinggi.
b) Ada hubungan antara kepatuhan ibu mengkonsumsi tabet FE
dengan kejadian anemia pada ibu hamil,

b. Hipotesis Nol atau Hipotesis statistik


Hipotesis nol dibuat untuk menyatakan suatu kesamaan atau tidak
adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau
lebih mengenai permasalahan.
Contoh,
a) Tidak ada perbedaan antara therapi musik mozart dengan
kompres hangat dalam menurunkan dismenorhea pada remaja.
c. Hipotesis hubungan dan hipotesis perbedaan,
Hipotesis hubungan adalah berisi dugaan adanya hubungan atara dua
variabel, cotohnya, ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan
praktik pemeriksaan kehamilan. Hipotesa perbedaan adalah
menyatakan adanya ketidaksamaan atau perbeaan diantara dua
variabel misalnya, praktik pemberian ASI ibu menyusui di kelurahan
X brbeda dengan praktek pemberian ASI ibu menyusui dikelurahan Y.

Pengujian Hipotesis
1) Menarik kesimpulan tentang konsekuensi yang akan dapat diamati
bila hipotesis tersebut benar.
2) Memilih metode penelitian yang akan memungkinkan pengamatan,
eksperimentasi, atau prosedur lain yang diperlukan untuk
menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak.
3) Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat
dianalisis untuk menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh
data atau tidak.

4. Definisi Operasional
Salah satu unsur yang membantu komunikasi antar penelitian adalah
definisi operasional, yaitu merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel diukur. Pedefinisi operasional adalah uraian tentang batasan
variabel atau apa yang diukur oleh variabel tersebut. Definisi operasional
biasanya disajikan dalam bentuk matrik (kolom-kolom). Dengan membaca
definisi operasional dalam suatu penelitian, seorang peneliti akan
mengetahui pengukuran suatu variabel, sehingga peneliti dapat mengetahui
baik buruknya pengukuran tersebut.
Contohnya: defnisi operasional tentang status gizi anak balita, adalah hasil
penimbangan atau pengukuran berat badan dan tinggi badan anak
balita berdasarkan umur.

1. Cara pengukuran adalah metode atau cara apa yang digunakan


peneliti untuk mengukur atau memperoleh informasi (data) untuk
variabel yang bersangkutan.
Contohnya: untuk variabel status gizi cara pengukurannya dengan
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.
2. Hasil Ukur atau Kategori adalah mengelompokkan hasil pengukuran
variabel yang bersangkutan.
Contohnya: untuk variabel status gizi hasil ukurnya : gizi buruk, gizi
kurang, gizi baik.
3. Skala pengukuran variabel
Pengukuran variabel di kelompokkan menjadi empat skala:
a. Skala Nominal
Suatu himpunan yang terdiri dari anggota- anggota yang
mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan
dari anggota himpunan lain.
Misalnya: jenis kelamin (laki- laki , perempuan), pekerjaan
( petani, pedagang, pegawai negeri, pegawai swasta).
b. Skala Ordinal
Himpunan yang beranggotakan menurut rengking, urutan ,
pangkat, atau jabatan.dalam skala ordinal tiap himpunan tidak
hanya dikategorikan kepada persamaan atau perbedaan dengan
himpunan yang lain, tetapi berangkat dari perbedaan tingkat
antara anggota himpunan.
Misalnya: variabel pendidikan di kategorikan rendah, menegah,
tinggi.
c. Skala Interval
Seperti pada skala ordinal, tetapi himpunan tersebut dapat
memberikan nilai interval atau jarak antara urutan kelas yang
bersangkutan. Kelebihan dari skala ini adalah bahwa jarak
nomor yang sama menunjukkan juga jarak yang sama dari sifat
yang diukur.
Misalnya: Umur; <20 tahun, 20-29 tahun, 30-39 tahun, 40-49
tahun, 50-59 tahun, 60 tahun keatas.
d. Skala Ratio
Adalah variabel yang mempunyai perbandingan yang sama ,
lebih besar atau lebih kecil. Variabel seperti panjang, berat, dan
angka agregasi adalah variabel rasio.
Misalnya: 1 orang bidan di desa melayani 4000 penduduk,
artinya ratio bidan/ penduduk adalah 1: 4000.
E. Keterkaitan antar unsur Penelitian
Untuk dapat melakukan penelitian dengan baik, peneliti perlu memiliki
pengetahuan tentang berbagai unsur penelitian. Unsur-unsur yang menjadi dasar
penelitian ilmiah ini adalah : konsep, proposisi, teori, variabel, hipothesis dan
definisi operasional. Hubungan antara unsur-unsur penelitian ilmiah ini dapat juga
disajikan secara skematis sebagai berikut :

Gambar 1. Hubungan Antara Unsur-Unsur Penelitian

Gambar 1 memperlihatkan proses teoritis dan proses empiris suatu


penelitian, perumusan konsep, penyusunan proposisi dan teori, identifikasi
variabel dan perumusan hipothesis merupakan proses teoritis dalam suatu
penelitian ilmiah. Perumusan definisi operasional, pengumpulan data,
perumusan dan pengujian hipothesis statistik merupakan proses empiris.

HUBUNGAN ANTARA UNSUR-UNSUR PENELITIAN

Proposisi
KONSEP KONSEP

Hipotesis
VARIABEL VARIABEL

DEFINISI Hipotesis statistik DEFINISI


OPERASIONAL OPERASIONAL

Konsep : istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara


abstrak kejadian, keadaan individu atau kelompok
Proposisi : hubungan antar konsep
Hipotesis : asumsi atau jawaban sementara dari peneliti
Hipotesis statistik : hipotesis untuk pengujian statistik
Variabel : operasionalisasi konsep, bervariasi dan dapat diukur
Definisi operasional : operasionalisasi (penjelasan) variabel
Semua unsur penelitian memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya,
dan merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan.

BAB III
KESIMPULAN

Unsur-unsur ilmu yang digunakan dalam penelitian yaitu konsep, proposisi,


teori, variabel, hipotesa dan definisi operasional.
1. Konsep yaitu istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak seperti kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang
menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
2. Proposisi yaitu hubungan yang logis antara dua konsep.
3. Teori yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi
untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar konsep.
4. Variabel yaitu sesuatu yang mempunyai variasi nilai.
5. Hipotesa yaitu sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa
ditinggalkan karena ia merupakan instrumen kerja dari teori.
6. Definisi operasional yaitu unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, semacam
petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
DAFTAR PUSTAKA

Singarimbun, Masri dkk. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES &
Anggota IKAPI.
Notoatmodjo,Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Suyanto,B dan Sutinah.2012. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Prenada Media


Group
Sugiono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekan Kualitatif, kuantitatif
dan R&D. Bandung: Afabeta
Saryono, Dwi A.M. 2013. Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitaif dalam
bidang kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai