UNSUR-UNSUR PENELITIAN
DOSEN PENGAMPU :
KELOMOK 3
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
TIM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus
dilandasai oleh cara berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir
empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah
melalui penelitian. Banyak definisi tentang penelitian tergantung sudut
pandang masing-masing. Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya
mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan
didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah
kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data,
pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan
metode dan teknik tertentu.
Pengertian tersebut di atas menyiratkan bahwa penelitian adalah
langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian
merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu
logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris.
Logika berpikir tampak dalam langkah-langkah sistematis mulai dari
pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan pengujian data sampai
diperolehnya suatau kesimpulan. Informasi dikatakan empiris jika sumber
data mengambarkan fakta yang terjadi bukan sekedar pemikiran atau
rekayasa peneliti. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional yang
didasari oleh logika/penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh
fakta/ realita.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari
oleh proses berpikir ilmiah yang dituangkan dalam metode ilmiah. Metode
ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah secara umum
mengandung dua unsur penting yakni pengamatan (observation) dan
penalaran (reasoning). Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa
apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran maka
pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya secara
empirik (berdasarkan fakta).
Untuk dapat melakukan penelitian dengan baik, peneliti perlu
memiliki pengetahuan tentang berbagai unsur penelitian. Unsur-unsur yang
menjadi dasar penelitian ilmiah ini adalah : konsep, proposisi, variabel,
penyusunan kerangka teori, kerangka konsep, keterkaitan antara unsur-
unsur penelitian, hipothesis dan definisi operasional.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Unsur-unsur penelitian meliputi konsep, proposisi, dan variabel
2. Penyusunan kerangka teori
3. Penyusunan kerangka konsep
4. Keterkaitan antar unsur penelitian
5. Pernyataan Hipotesis
6. Definisi Operasional
C. TUJUAN
Agar mahasiswa dapat memahami tentang:
b. Fungsi Konsep
a. Fungsi kognitif
Mengorganisasi observasi dan menata hasilnya.
b. Fungsi evaluatif
Mengevaluasi apa yang telah dipersepsi
c. Fungsi operasional
Mengendalikan dan mengarahkan perilaku individu
d. Fungsi komunikasi
Konsep harus memungkinkan komunikasi
2. Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang sifat dari realita yang dapat diuji
kebenarannya, jika proposisi sudah dirumuskan sedemikian rupa dan sementara
diterima untuk diuji kebenarannya, proposisi tersebut disebut hipotesa.
Hipotesa adalah proposisi yang dirumuskan untuk pengujian empiris.
Dalil (hukum) adalah jenis proposisi yang mempunyai jangkauan (scope) yang
lebih luas dan telah mendapatkan banyak dukungan empiris.
Dalam ilmu sosial, proposisi biasanya adalah pernyataan tentang
hubungan antara 2 (dua) konsep atau lebih. Misalnya, proposisi “modernitas
suami-istri adalah salah satu faktor penentu perilaku kontraseptif mereka” lebih
sering kita jumpai daripada proposisi “cenderung pasangan usia subur di
Indonesia menggunakan kontrasepsi modern”. Benar keduanya adalah proposisi,
karena keduanya adalah pernyataan tentang realita yang kebenarannya dapat di
uji. Perbedaannya, yang pertama menghubungkan 2 (dua) faktor dan menganggap
bahwa satu faktor adalah penyebab dari faktor lainnya, sedangkan proposisi yang
kedua hanya menunjukkan distribusi suatu faktor.
a. Ciri-ciri proposisi yaitu:
1. Suatu pernyataan mengenai suatu realitas dan tidak mengenai nilai
atau pendapat ideal, sehingga dapat dikaji dan diuji betul atau
tidaknya.
2. Syarat proposisi adalah menunjuk atau bersangkut paut dengan gejala
yang dapat diamati.
Dalam penelitian sosial dikenal dua tipe proposisi yakni aksioma atau
postulat dan teorem.
1. Aksioma atau postulat adalah proposisi yang kebenarannya tidak
dipertanyakan lagi oleh peneliti sehingga tidak perlu diuji dalam suatu
penelitian.
2. Teori adalah proposisi yang dideduksikan dari aksioma.
Ada dua macam proposisi,
1. Hipotesis : proposisi yang dirumuskan untuk diuji kebenarannya secara
empirik
2. Tesis : proposisi yang memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan yang
telah dibenarkan oleh suatu pengujian secara empirik dan cermat
Pembedaan proposisi (atas dasar jumlah konsep atau variabel yang digunakan) :
1. Proposisi deskriptif merupakan proposisi yang berisikan satu
konsep/variabel
2. Proposisi relasional (ekspalanatif) merupakan proposisi yang berisikan dua
atau lebih konsep/variabel.
Perbedaan paling esensial Proposisi dan Hipotesis adalah :
1. Hipotesis bersifat lebih operasional
2. Konsep-konsep dalam hipotesis sudah dioperasionalisasikan menjadi
variabel
3. Hipotesis sudah dapat diuji secara empirik
Contoh:
Proposisi : Ibu nifas melakukan perawatan payudara untuk memperlancar
produksi
ASI
Hipotesis : Ada hubungan perawatan payudara dengan kelancaran produksi ASI
Beberapa contoh proposisi yang sering dipakai dalam penelitian keluarga
berencana (KB) adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan kontrasepsi modern oleh suami istri di Tuntungan Medan
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan mereka tentang manfaat alat tersebut.
2. Penerimaan kontrasepsi modern oleh suami istri di Tuntungan Medan
dipengaruhi oleh sikap.
3. Penerimaan kontrasepsi modern oleh suami istri di Tuntungan Medan
dipengaruhi oleh informasi.
3. Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis, dapat didefinikan sebagai
atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan
yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981).
a. Macam-Macam Variabel
Menurut antara satu variabel dengan variabel yang lain variabel dapat
dibedakan menjadi;
1. Variabel dependen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, atecendent,
atau dalam indonesia sering disebut variabel bebas. Yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timhulnya
variabel dependent (terikat). Dalam SEM (Structural Equation Modeling)
Pemodelan persamaan struktural, variabel independent disebut sebagai
variabel eksogen.
2. Variabel Dependen
Disebut sebagai variabel output, kriteria, konsukuen. Atau sering disebut
sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
SEM (Structural Equation Modeling) Pemodelan persamaan struktural,
variabel independent disebut sebagai variabel indogen.
Jumlah Anak
4. Variabel Intervening
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independent dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan
tidak dapa diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/
antara yang terletak diantara variabel independen dan dependen, sehingga
tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependent.
Lingkungan tempat
tinggal
5. Variabel kontrol
Variabel yang dikendalikan atau yang dibuat konstan sehingga hubungan
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti , bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan.
Diteliti :
Tidak diteliti :
Berhubungan :
Berpengaruh :
Sebab akibat :
Faktor Predisposisi :
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Sikap
Faktor Pendukung:
Prilaku Ibu tentang gizi
A. Pendapatan keluarga
B. Ketersediaan makanan
Faktor Pendorong :
A. Sikap dan prilaku petugas
B. Media Promosi
3. Pernyataan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusalan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyataan dalam bentuk kalimat
pertanyaan, Hipotesis (hypo = sebelum =; thesis = pernyataan, pendapat)
adalah suuatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum mengetahui
kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris.
Hipotesis adalah jawaban sementara dari hasil penelitan yang
kebenaranannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasari pada teori yang
releva, belum didasari fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpula data, jadi hipotesisi juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik
dengan data. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak
dirumuskan hipotesis, tetapi justru malah diharapkan ditemukan hipotesis,
selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Secara garis besar hipotesis mempunyai peranan
sebagai berikut,
a. Memberikan batasan untuk memperkecil jangkauan penelitian
b. Memfokuskan perhatian dalam rangka pengupulan data
c. Sebagai panduan dalam pengujian fakta atau data
d. Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel.
Cara memperoleh fakta untuk permusan hipotesis,
a. Memperoleh sendiri dari sumber aslinya yaitu dari pengalamn
langsung dilapangan seperti rumah sakit, puskesmas atau
laboratorium, dalam hal ini kita tidak bersaha melakukan perubahan
atau penafsiran dari keaslian fakta yang diperoleh
b. Fakta diidentifikasi dengan cara menggambarkan atau menafsirkan
dari sumber yang asli
c. Fakta yang diproleh dari orang mengidentifikasi dengan jalan
menyusunnya dalam bentuk penerangan abstrak yang merupakan
simbol berfikir sebagai generalisasi dari hubungan antara berbagai
fakta. Fakta sangat penting dalam penelitian guna merumuskan
hipotesis, sebab hipotesis merupakan kesimpulan yang ditarik
berdasarkan fakta yang ditemukan.
Bentuk Rumusan Hipotesis,
Hipotesis merupakan pernyataan sesuatu yang diduga atau hubungan
yang diharapkan antara variabel yang dapat diuji secara empiris. Hipotetsis
terdiri dari pernyataan variabel bebas (variabel independent) dan variabel
terikat (variabel dependent).
Contoh, kepatuhan konsumsi tablet FE (variabel independent) terhadap
kejadian anemia ibu hamil (variabel dependen). Ciri-ciri dari suatu hipotesis
adalah,
1. Hipotesis hanya dinyataan dalam bentuk pernyataan, bukan kalimat
tanya.
2. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti
3. Hipotesis harus dapat diuji,
4. Hipotesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis tidak akan
menimbulkan perbedaa, pegertian, serta tidak terlalu luas sifatnya.
Jenis-jenis rumusan hipotesis
Berdasarkan bentuk rumusannya, hipotesis digolongkan menjadi
tiga,
a. Hipotesis kerja
Hipotesis Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha).
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan
Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Contoh,
a) jika persalian dilakukan oleh dukun yang belum dilatih maka
angka kematian bayi didaerah tersebut akan tinggi.
b) Ada hubungan antara kepatuhan ibu mengkonsumsi tabet FE
dengan kejadian anemia pada ibu hamil,
Pengujian Hipotesis
1) Menarik kesimpulan tentang konsekuensi yang akan dapat diamati
bila hipotesis tersebut benar.
2) Memilih metode penelitian yang akan memungkinkan pengamatan,
eksperimentasi, atau prosedur lain yang diperlukan untuk
menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak.
3) Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat
dianalisis untuk menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh
data atau tidak.
4. Definisi Operasional
Salah satu unsur yang membantu komunikasi antar penelitian adalah
definisi operasional, yaitu merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel diukur. Pedefinisi operasional adalah uraian tentang batasan
variabel atau apa yang diukur oleh variabel tersebut. Definisi operasional
biasanya disajikan dalam bentuk matrik (kolom-kolom). Dengan membaca
definisi operasional dalam suatu penelitian, seorang peneliti akan
mengetahui pengukuran suatu variabel, sehingga peneliti dapat mengetahui
baik buruknya pengukuran tersebut.
Contohnya: defnisi operasional tentang status gizi anak balita, adalah hasil
penimbangan atau pengukuran berat badan dan tinggi badan anak
balita berdasarkan umur.
Proposisi
KONSEP KONSEP
Hipotesis
VARIABEL VARIABEL
BAB III
KESIMPULAN
Singarimbun, Masri dkk. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES &
Anggota IKAPI.
Notoatmodjo,Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta