Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DASAR-DASAR SAINS

“HAKEKAT SAINS”

DISUSUN OLEH :
MEIRA AYESA
(21031022)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. SYAMSURIZAL.M.Biomed

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
yang berjudul “Hakekat Sains” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Sains. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang hakekat sains bagi para
pembaca maupun bagi saya sendiri sebagai penulis makalah ini.

Saya selaku penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan yang terdapat didalamnya. Untuk itu dengan
penuh kerendahan hati saya sangat berharap kepada para pembaca untuk memberikan
baik itu berupa kritik maupun saran yang sifatnya membangun sehingga nantinya saya
dapat memperbaiki makalah ini menjadi sumber bacaan yang lebih baik lagi.

Padang, 16 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Pengertian Sains......................................................................................................3
2.2 Dimensi-Dimensi Sains..........................................................................................4
2.3 Fungsi Sains Dalam Kehidupan..............................................................................5
BAB III PENUTUP............................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak dulu manusia sudah menggunakan atau mengenal teknologi dan seiring
berjalannya waktu serta adanya perkembangan pola pikir manusia teknologi itu
terus-menerus berkembang hingga saat sekarang ini.
Dalam berinteraksi dengan benda-benda atau makhluk hidup lain maupun dengan
keadaan yang terjadi disekitarnya manusia selalu mengamati, memperhatikan, meneliti
dan merasakan apa saja pengaruhnya bagi kehidupannya. Dari proses dan metode yang
dilakukan terciptalah ide-ide dan kesimpulan yang dirangkum menjadi pengetahuan
berupa deskripsi tentang keadaan dan sifat-sifat alam semesta. Pengetahuan ini
selanjutnya dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Alam (Science) atau lebih dikenal dengan
istilah “sains”.
Sains merupakan pengetahuan biasa yang kemudian berkembang menjadi
pengetahuan yang bersifat rasional dan bahkan sudah banyak berkembang dari metode-
metode ilmiah. Dengan demikian, pengembangan-pengembangan tentang ilmu-ilmu sains
sangat perlu untuk terus dikembangkan karna sangat berpengaruh terhadap perubahan
peradaban manusia.
Teknologi yang ada saat ini juga sangat mempengaruhi perkembangan ilmu tersebut.
Ilmu sains ini sudah tidak bisa lagi dipisahkan dari sisi kehidupan manusia. Dari
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari pun terkadang manusia
banyak menggunakan ilmu-ilmu sains ini untuk mencari solusinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dari sains?
2. Apa saja yang termasuk ke dalam dimensi-dimensi sains?
3. Apa saja fungsi sains dalam kehidupan?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu sains.
2. Untuk mengetahui apa saja dimensi- dimensi sains.
3. Untuk mengetahui fungsi sains dalam kehidupan sehari-hari.
4. Untuk mengetahui bahwa manusia berpengaruh terhadap perubahan alam.
5. Untuk mengetahui bahwa alam adalah sebagai sumber kehidupan.
6. Untuk mengtahui bahwa alam adalah sebagai pusat ilmu pengetahuan.
7. Untuk memahami perlunya alam dikelola dengan sebaik-baiknya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sains


Kata sains berasal dari bahasa latin ”scientia” yang berarti pengetahuan, atau dalam
bahasa Inggris “science”yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Sains itu bukan hanya
sekumpulan pengethuan tentang benda atau makhluk hidup tapi juga menyangkut cara
kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Dalam sains kita akan belajar
beberapa hal seperti sebab akibat, hubungan kasual dari kejadian-kejadian yang terjadi di
alam. Sains selalu berhubungan dengan percobaan-percobaan yang membutuhkan
keterampilan dan kerajinan. Seorang ilmuwan sains akan selalu merasa tertarik dan
memperhatikan peristiwa alam, selalu ingin mengetahui apa, bagaimana, dan mengapa
peristiwa itu bisa terjadi.
Beberapa pendapat tentang sains :
1. Carin dan Sund (1993) mendefinisikan sains sebagai pengetahuan yang sistematis
atau tersusun secara teratur, berlaku umum, dan berupa kumpulan data hasil observasi
dan eksperimen.
2. Nash, L.K (1963) mengemukakan, “Science is a way of looking at the world” Sains
dipandang sebagai cara untuk mengamati sesuatu (dunia atau alam semesta). Mengamati,
tidak sama dengan hanya sekadar melihat secara kasat mata, tapi berarti menyelidiki yang
berbasis observasi dan bersifat analisis. Disamping itu Nash juga berpendapat bahwa
Sains juga dipandang sebagai suatu cara atau pola berfikir terhadap objek alam yang
diamati. Oleh Einstein, pendapat Nash ini dikemukakan dalam bentuk umum “Science is
a logically uniform system of thought”yang selanjutnya dikenal dengan metode ilmiah.
3. Menurut Polwer, sains adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan dengan mengamati
gejala-gejala kebendaan, dan didasarkan terutama atas pengamatan induksi.
4. Menurut Albert Einstein (1940) sains adalah sebuah bentuk upaya atau kegiatan yang
memungkinkan dari berbagai variasi atau pengalaman inderawi mampu membentuk
sebuah sistem pemikiran atau pola pkir yang secara rasional seragam.

3
5. Menurut Hardy dan Fleer (1996) sains dapat dibedakan menjadi empat fungsi sains
utama, yaitu sains sebagai kumpulan pengetahuan, sains sebagai suatu proses, sains
sebagai kumpulan nilai, serta sains sebagai suatu cara untuk mengenal dunia.

2.2 Dimensi-Dimensi Sains


Dimensi sains terbagi atas 3 aspek yaitu : proses, sikap dan produk.
1. Sains sebagai proses ilmiah (scientific process) meliputi beberapa indikator, yaitu :
a) Pengetahuan ilmiah bersifat sementara.
b) Ilmu pengetahuan harus dapat diuji.
c) Pengetahuan ilmiah berdasarkan pada pengamatan.
d) Metode ilmiah merupakan cara untuk melakukan penyelidikan meliputi
merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, membuktikan hipotesis, dan
membuat kesimpulan.
2. Sains sebagai sikap ilmiah (scientific attitude) meliputi beberapa indikator, yaitu :
a) Ilmuwan tidak pernah puas terhadap ilmu pengetahuan.
b) Ilmu pengetahuan bersifat konsisiten.
c) Ilmuwan harus terbuka pada ide baru.
d) Ilmuwan harus bersifat jujur.
e) Ilmu pengetahuan menjadi bagian dari tradisi intelektual.
f) Ilmuwan harus bertanggung jawab terhadap keilmuwannya.
3. Sains sebagai produk ilmiah (scientific product) meliputi beberapa indikator, yaitu :
a) Ilmu pengetahuan berlandaskan pada fakta empiris.
b) Teori yang lebih tepat daripada teori sebelumnya dapat mengubah ilmu
pengetahuan.
c) Pengetahuan ilmiah didasarkan pada bukti eksperimental.
d) Ilmu pengetahuan adalah suatu usaha untuk menjelaskan gejala.
e) Ilmu pengetahuan berlandaskan pada argumentasi yang logis.
f) Ilmu pengetahuan bersifat objektif.
g) Ilmu pengetahuan dibangun oleh apa yang telah ada sebelumnya.
h) Produk sains berupa hukum, teori, fakta, konsep, dan prinsip.
4
2.3 Fungsi Sains Dalam Kehidupan
Berikut beberapa fungsi sains dalam kehidupan:
1. Sains berfungsi sebagai pembangun pola berpikir ilmiah.
Dengan berjalan nya waktu, sisi kehidupan manusia pun berubah disini manusia
dituntut untuk memiliki pola pikir yang harus lebih dari sebelumnya maka disinilah
fungsi sains sebagai pembangun pola pikir.
2. Sains berfungsi sebagai alat untuk menjelaskan berbagai keadaan dan fenomena di
alam semesta.
Dengan ilmu sains beberapa ahli bisa menjawab dan menjelaskan apa saja sebab dan
akibat dari suatu kejadian fenomena alam.
3. Sains berfungsi untuk meramalkan berbagai peristiwa dan keadaan yang akan terjadi
jika semua persyaratan keteraturan dan konsistensi dapat terpenuhi.
Dengan melakukan pengamatan serta penelitian maka kita akan dapat mengetahui
apa-apa saja pengaruh dari peristiwa yang terjadi.
4. Sains berfungsi sebagai pengontrol gejala alam untuk kesejahteraan manusia.
Dengan mengetahui dampak atau akibat dari suatu kejadian fenomena alam, jika
dampak nya buruk bagi kehidupan maka kita bisa mengontrol agar dampak buruk itu
tidak terjadi.
5. Sains berfungsi untuk pelestarian alam.
Setelah kita mengetahui dampak-dampak dari kejadian dialam maka kita akan bisa
menemukan solusi untuk mengatasinya agar kelestarian alam tetap terjaga.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjabaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “SAINS” adalah suatu ilmu
teoritis, ilmu teori yang didasari atas pengamatan dan hasil dari eksperimen-eksperimen
yang dilakukan. Ilmu sains ini sangat berpengaruh pada perubahan kehidupan manusia
apalagi sekarang ini sudah sangat pesatnya perkembangan teknologi sehingga manusia
pun banyak mengemukakan ide-ide baru untuk dikaji secara ilmiah dan hasilnya dapat
memengaruhi kehidupan dunia dimasa yang akan datang.

3.2 Saran
Ilmu-ilmu sains ini harus terus dikembangkan, karena ilmu ini memiliki pengaruh
yang besar terhadap kehidupan kita.

6
DAFTAR PUSTAKA

Susdarwati, Susdarwati, and Degi Alrinda Agustina. "Peningkatan Keterampilan Proses


Sains Flora Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Berbasis Alam." Jurnal Pelita PAUD
2.2 (2018): 151-167.
Leonard, K. Nash (1963), The Nature of the Natural Science, Toronto :Little Brown and
Company.
ANJARSARI, R. (2015). PENERAPAN METODE THE POWER OF TWO UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SAINS SISWA KELAS IV DI MI
HIDAYATUL MUBTADIIN GANDUSARI TRENGGALEK.
Tampubolon, B. F. AGAMA DAN SAINS.
Hw, P. (2012). Biologi, Sains, Lingkungan dan Pembelajarannya dalam Upaya
Peningkatan Kemampuan dan Karakter Siswa. In Prosiding Seminar Biologi (Vol. 9, No.
1).
Santhi, F. F., & Istirohah, I. (2020, July). PROBLEM BASED LEARNING DAN
KAITANNYA DENGAN LITERASI SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA SD. In
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR (Vol. 2).
Yuliyanti, E., Hasan, M., & Syukri, M. (2016). Peningkatan keterampilan generik sains
dan penguasaan konsep melalui laboratorium virtual bebasis inkuiri. Jurnal Pendidikan
Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education), 4(2), 76-83.

Anda mungkin juga menyukai