Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HAKIKAT ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) DALAM KEHIDUPAN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu: Abdul Hafiz Sahroni, M.H

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1:

1. MUHAMMAD ALFARIZI (2102030037)


2. M. IRSYADUL IBAD (2102030031)
3. MUHAMMAD ALFIAN ZARKAWI (2102030038)
4. WISNU PANJI AKBAR (2102030055)

FAKULTAS SYARIAH

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM (AS)

INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NW LOMBOK TIMUR

TAHUN AKADEMIK: 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh

Anjani, 03 Juni 2022

Penyusun

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................I

KATA PENGANTAR .................................................................................................................II

DAFTAR ISI ................................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................2

A. Hakikat IPA.......................................................................................................................2
B. Pengertian Ilmu Alamiah Dasar (IAD) .............................................................................3
C. Kedudukan Ilmu Alamiah Dasar (IAD) ............................................................................5
D. Cakupan Ilmu Alamiah Dasar (IAD) ................................................................................5

BAB III PENUTUP .....................................................................................................................7

A. Kesimpulan .......................................................................................................................7
B. Saran..................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................8

III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu alamiah dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam
bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi.Manusia sebagai subjek pokoknya yang dalam hal ini
merupakan makhluk hidup yang paling tinggi kedudukannya. Salah satu indikatornya ialah sifat
unik manusia. Dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani
atau akal budi dan kemauannya sangat kuat. Umumnya dikatakan bahwa manusia dan binatang
berbedakarena akal budi yang dimilikinya (hewan memiliki akal budi yang bersifat terbatasatau
biasa disebut insting). Akal bersumber pada otak. Dan, budi bersumber padajiwa. Oleh karena itu,
sejalan dengan perkembangannya manusia memanfaatkan akal budi yang dimilikinya dan juga
ditunjang dengan rasa ingin tahu (kuriositas), maka berkembanglah pula ilmu pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia.
Perkembangan pengetahuan pun lebih berkembang lagi manakala ditunjang dengan adanya tukar
menukar informasi antar manusia.
Pada zaman dahulu akibat dari terbatasnya peralatan untuk memperoleh pengetahuan,
maka untuk menjawab keingintahuan tentang alam, manusia pada saatitu menciptakan mitos.
Sehingga mitos pun digolongkan menjadi tiga, yaitu mitossebenarnya, cerita rakyat, dan lagenda.
Sehingga terdapat beberapa cara untukmendapatkan kesimpulan, diantaranya prasangka
(perasaaan), intuisi (batiniah), dancoba-ralat/trial error (untung-untungan).
Untuk itu diperlukanlah syarat-syarat tertentu agar suatu ilmu itu dapat sesuaidengan
keadaannya bukan dengan prasangka, intuisi, maupun coba-ralat/trial error.Adapun syaratnya,
yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan universal.Serta, untukdapat memenuhi syarat ilmu
pengetahuan seperti yang tersebut di atas, makadiperlukanlah metode ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat IPA
2. Apa pengertian ilmu alamiah dasar (IAD)
3. Apa kedudukam ilmu alamiah dasar (IAD)
4. Apa cakupan ilmu alamiah dasar (IAD)
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hakikat IPA
2. Untuk mengetahui pengertian ilmu alamiah dasar (IAD)
3. Untuk mengetahui kedudukan ilmu alamiah dasar (IAD)
4. Untuk mengetahui cakupan ilmu alamiah dasar (IAD)

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat IPA
Sains bermula dari gejala-gejala yang terjadi di alam kemudian dengan rasa ingin tahu
manusia dan keinginannya untuk mengamati, mencoba mempelajari sampai mencari penjelasan
atas gelaja-gejala tersebut melalui proses penyelidikan. Menurut Patta Bundu (2006: 9), sains atau
yang biasa diterjemahkan Ilmu Pengetahuan Alam berasal dari kata “natural science”. Natural
memiliki arti alamiah dan berhubungan dengan alam, sedangkan science artinya ilmu pengetahuan.
Artinya, sains dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam atau yang
mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Dari apa yang dipelajari tersebut, terlihat
bahwa IPA memiliki objek dan persoalan yang holistik atau menyeluruh.
Suatu proses mencari tahu mengenai benda-benda, makhluk hidup dan berbagai fenomena
atau kejadian alam untuk membangun pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, proses penemuan
serta membangun sifat ilmiah disebut sebagai proses belajar sains. Hal tersebut sesuai dengan apa
yang dijelaskan oleh The National Academy of Sciences dalam Koballa & Chiappetta (2010: 102)
bahwa sains merupakan proses/cara yang didasarkan atas bukti-bukti empiris pada kegiatan yang
19 dilakukan para saintis untuk mengetahui dunia dengan cara observasi dan eksperimen.
Suatu proses belajar sains tidak terlebas dari hakikatnya. Menurut Carin & Sund (1989: 2),
sains dibangun tiga elemen penting yaitu sikap, proses atau metode, dan produk.
Science has three major elements: attitudes, processes or methods, and products. Attitudes
are certain beliefs, value, opinions, for example, suspending judgment until enough data
has been collected relative to the problem. Constantly endeavouring to be objective.
Process or methods are certain ways of investigating problem, for example, making
hypotheses, designing and carryng out experiments, evaluating data and measuring.
Products are facts, principles, laws, theories, for example, the scientific principle:
metalswhen heated expands.
Lebih lanjut, pandangan Koballa & Chiappetta (2010: 105-115) mendefinisikan IPA
sebagai a way of thinking, a way of investigating, a body of knowledge, dan science and its
interaction with technology and society. Dapat disarikan bahwa dalam IPA terdapat dimensi cara
berpikir, cara investigasi, bangunan ilmu dan kaitannya dengan teknologi dan masyarakat.
a. IPA sebagai cara berpikir (a way of thinking) meliputi keyakinan, rasa ingin tahu,
imajinasi, pemikiran, hubungan sebab-akibat, selfexamination, keragu-raguan, obyektif, dan
berpikir terbuka.

2
b. IPA sebagai cara berinvestigasi/menyelidiki (a way of investigating) mempelajari
mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan, jadi IPA sebagai
proses memberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk menyusun
pengetahuan, 20 seperti mengembangkan keterampilan proses ilmiah, menggunakan metode
ilmiah, dan memperhatikan proses inkuiri.
c. IPA sebagai bangunan ilmu (a body of knowledge) merupakan hasil dari berbagai bidang
ilmiah yang merupakan produk dari penemuan manusia. d. IPA sebagai bentuk interaksi keterkaitan
antara teknologi dan masyarakat (science and its interaction with technology and society) berarti
IPA, teknologi dan masyarakat merupakan unsur-unsur yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Banyak penemuan ilmuwan yang dipengaruhi oleh interaksinya dengan teknologi maupun dengan
masyarakat sosial.
Istilah lain yang juga digunakan untuk menyatakan hakikat IPA adalah IPA sebagai produk
untuk pengganti pernyataan IPA sebagai sebuah kumpulan pengetahuan (“a body of knowledge”),
IPA sebagai sikap untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara atau jalan berpikir (“a way of
thinking”), dan IPA sebagai proses untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara untuk
penyelidikan (“a way of investigating”) (Sutrisno, 2006: 1-2). Pada penelitian ini, potensi yang ada
pada bahan ajar berupa LKPD IPA yang dikembangkan yaitu dapat menerapkan hakikat IPA
sebagai proses (a way of investigating) melalui pendekatan inkuiri terbimbing untuk
mengembangkan keterampilan proses peserta didik dan dapat menerapkan hakikat IPA yang
berkaitan dengan interaksinya dengan 21 masyarakat sekolah (science and its interaction with
technology and society) untuk mengembangkan keterampilan sosial peserta didik.
Merujuk dari beberapa definisi yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA
adalah ilmu pengetahuan yang disajikan secara menyeluruh/holistik untuk mempelajari alam dan
gejala-gejalanya atas dasar unsur sikap, proses, produk, dan kaitannya dengan teknologi dan
masyarakat. Unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh. Oleh karena itu,
diharapkan peserta didik memiliki pengetahuan secara utuh dengan mengalami dan merasakan
proses pembelajaran secara nyata, sehingga mampu memahami dan menghayati fenomena alam
melalui kegiatan penyelidikan dengan menggunakan prosedur ilmiah/proses ilmiah, memberikan
proses pembelajaran yang bermakna dengan adanya integrasi nilai moral dari apa yang dipelajari
bersama. Hal ini akan memberikan pengaruh positif terhadap kualitas proses pembelajaran.

B. Pengertian Ilmu Alamiah Dasar (IAD)


Ilmu alamiah dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam
bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi.Manusia sebagai subjek pokoknya yang dalam hal ini
merupakan makhluk hidup yang paling tinggi kedudukannya. Salah satu indikatornya ialah sifat
unik manusia.Dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani

3
atau akal budi dan kemauannya sangat kuat. Umumnya dikatakan bahwa manusia dan binatang
berbeda karena akal budi yang dimilikinya ( hewan memiliki akal budi yang bersifat terbatas atau
biasa disebut insting ). Akal bersumber pada otak. Dan, budi bersumber pada jiwa. Oleh karena itu,
sejalan dengan perkembangannya manusia memanfaatkan akal budi yang dimilikinya dan juga
ditunjang dengan rasa ingin tahu (kuriositas), maka berkembanglah pula ilmu pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia. Perkembangan pengetahuan pun lebih berkembang lagi manakala ditunjang
dengan adanya tukar menukar informasi antar manusia.
Alam pikiran manusia adalah mengenai tiga hal, yaitu sensasi, persepsi dan memori.
Sensasi adalah hal pertama yang diterima oleh pengindraan yang menghubungkan organisme
dengan lingkungannya. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, dan hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Memori adalah sistem yang sangat
berstruktur, sesuatu yang menyebabkan organisme dapat merekam realitas di lingkungannya, dan
menggunakan pengetahuan untuk menuntun perilakunya.
Staged Photography adalah salah satu metode dalam penciptaan karya seni fotografi.
Metode tersebut mempunyai definisi membuat sebuah pementasan atau sebuah peristiwa yang
lebih akrab dengan istilah setting. Penulis menggunakan metode tersebut secara intens sejak dua
tahun lalu, dilatar belakangi oleh kedekatan dengan alam pikiran, atau apa yang ingin coba
disampaikan kepada pembacanya. Sehingga apa yang ditampilkan dalam Karya Tugas akhir ini
adalah benar-benar diatur dan diadakan sesuai dengan yang penulis kehendaki.
Dalam keseluruhan karya yang ditampilkan memiliki kesamaan dengan keberadaan terpal
plastik yang diposisikan sebagai background, pembungkus, pijakan atau level. Pemakaian material
terpal plastik ini dilatar belakangi oleh kesadaran pemberian unsur lokal kedalam karya, agar
tercipta karya yang mempunyai identitas dimana karya ini lahir. Terpal plastik juga dapat mewakili
manusia Indonesia yang mayoritas adalah menengah kebawah dengan sifat materi tersebut yang
temporer dan murah. Terpal plastik berwarna biru dan orange ini sangatlah akrab oleh pandangan
mata, dijalanan berjejerkan warung kaki lima, bangunan-bangunan tempat tinggal liar. Meterial ini
juga yang diharapkan menjadi garis merah tema atau persoalan yang coba penulis wujudkan dalam
karya fotografi seni.
Pada zaman dahulu akibat dari terbatasnya peralatan untuk memperoleh pengetahuan,
maka untuk menjawab keingintahuan tentang alam, manusia pada saat itu menciptakan mitos.
Sehingga mitos pun digolongkan menjadi tiga, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat, dan lagenda.
Sehingga terdapat beberapa cara untuk mendapatkan kesimpulan, diantaranya prasangka
(perasaaan), intuisi (batiniah), dan coba-ralat/trial error (untung-untungan).
Untuk itu diperlukanlah syarat-syarat tertentu agar suatu ilmu itu dapat sesuai dengan
keadaannya bukan dengan prasangka, intuisi, maupun coba-ralat/trial error. Adapun syaratnya,
yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan universal.Serta, untuk dapat memenuhi syarat ilmu
pengetahuan seperti yang tersebut di atas, maka diperlukanlah metode ilmiah.

4
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa manusia memiliki quoritas yang tinggi atau
mempunyai rasa ingin tahu rahasia alam dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan
pengalaman, tetapi sering tidak dapat menjawab masalah dan tidak memuaskan. Pada manusia
kuno untuk memuaskan diri, mereka mencoba membuat jawaban sendiri. Misalnya, apakah pelangi
itu? Mereka tidak dapat menjawab. Maka mereka mencoba menjawab dengan mengatakan bahwa
pelangi adalah selendang bidadari, maka timbullah pengetahuan baru yaitu bidadari. Pengetahuan
baru itu yang merupakan kobinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan disebut mitos.
Cerita-cerita mitos itu disebut legenda. Mitos dapat diterima waktu karena keterbatasan
pengindraan, penalaran dan hasrat ingin tahu yang perlu segera dipahami.
Sehubungan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode
pemecahan masalah secara ilmiah yang dikenal dengan metode ilmiah (scientific method).
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babylonia, yaitu kira kira 700-600 SM.
Sebagai contoh, orang Babylonia berpendapat bahwa alam semesta sebagai ruang setengah bola
dengan bumi yang datar sebagai lantainya, dan langit dengan bintang-bintang sebagai atapnya, dan
masih banyak lagi mitos dari Babylonia. Pengetahuan semacam mitos dapat disebut pseudo science
(sains palsu), artinya mirip sains, tetapi bukan sains sebenarnya. Selanjutnya, berdasarkan
kemampuan berpikir manusia yang makin maju dan perlengkapan pengamatan makin sempurna,
maka mitos makin ditinggalkan orang dan cenderung menggunakan akal sehat atau rasio.

C. Kedudukan Ilmu Alamiah Dasar (IAD)


Ilmu alamiah dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari konsep dasar dari ilmu
pengetahuan itu sendiri. Ilmu alamiah dasar atau disebut IAD ini dapat dianalogikan seperti pohon
besar. Akar dan pohonnya sebagai ilmu alamiah dasar, sedangkan cabang-cabangnya itulah bentuk
dari pengembangan dari batang tersebut. Itulah gambaran secara singkat kedudukan tentang ilmu
alamiah dasar.
Ilmu alamiah dasar merupakan jurusan ilmu yang dapat digambarkan sebagai akan pohon,
sedangkan filsafat sebagai batang utama pohon tersebut. Ilmu lain seperti bahasa Indonesia, IPA,
IPS, dan beberapa ilmu lain sebagai batang-batang cabangnya. Setiap batang masih memiliki
ranting-ranting kecil yang dapat menggambarkan sosiologi, psikologi, antropologi, dan lain
sebagainya sebagai cabang dari IPS. Dapat disimpulkan bahwa IAD adalah akan dari segala ilmu
yang ada dan berkembang di alam semesta ini.
D. Cakupan Ilmu Alamiah Dasar (IAD)

IAD merumuskan pemikiran yang lebih menjurus pada realisme ,karena ilmu sains ini
berbicara tentang metode dan gejala alamiah yang tidak terlepas dari realitas objek-objek alam dan
materi yang dapat di lihat oleh indra. Hampir semua pemikiran mengenai ilmu kealaman ini
dipengaruhi oleh pandangan realisme. Realisme menempatkan observasi dan eksperimen sebagai

5
suatu hal yang penting di dalam sains. Dengan observasi ilmuwan dapat meramalkan gejala-gejala
alam yang akan terjadi.
Ilmu pengetahuan alam dapat didefinisikan sebagai pendekatan rasional untuk mempelajari
alam semesta dan dunia fisik. Berikut ini adalah cabang utama ilmu pengetahuan alam:
- Astronomi : berhubungan dengan studi ilmiah benda langit ,seperti komet ,planet ,galaksi dan
fenomena yang berasal dari luar atmosfer bumi seperti radiasi latar belakang kosmik.
- Biologi : studi ilmiah tentang makhluk hidup, termasuk asal mereka,struktur
pertumbuhan,fungsi evolusi.
a. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan
b. Zoologi ilmu yang mempelajari tentang hewan
c. Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup
d. Anatomi suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam makhluk hidup
e. Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup
f. Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam
g. Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan
sel sejenis
h. Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu
- Kimia : cabang ilmu alamiah dasar yang berhubungan dengan komposisi zat serta sifat dan
reaksi mereka. Kimia mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek susunan materi dan
perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan
kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak.
- Ilmu bumi : meliputi tentang sistem bumi di ruang angkasa yang mencakup cuaca,iklim serta
studi tentang hal –hal yang tidak hidup seperti lautan, batuan, dan planet. Ini berkaitan dengan
aspek fisik bumi seperti struktur pembentukannya dan fenomena terkait.
Fisika : cabang ilmu alamiah dasar yang berhubungan dengan studi tentang sifat dan interaksi
waktu,tenaga ruang dan materi.Fisika mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan
perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan,
teknik nuklir.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IAD adalah kumpulan pengetahuan tentang
konsep-konsep dasar dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu alamiah atausering
disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji
tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehinggater bentuk
konsep dan prinsip.
Ilmu alamiah dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasaryang
esensial saja. Sebenarnya kita sudah tidak asing lagi dengan disiplin ilmu ini, karenasecara
tidak sadar sudah kita temukan dimana saja, dan kapan saja, serta dalam bentuk apasaja.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pada mahasiswa agar lebih muda memahami
secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dikaji yaitu peranmanusia
dalam pembelajaran IAD.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kekhilafan oleh karena itu, kepada para pembaca dan para pakar utama penulis mengharapkan
saran dan kritik ataupun tegur sapa yang sifatnya membangun akan diterima dengan senang
hati demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Abu Ahmadi dan Ir. Supatmo, (1991) Ilmu Alamiah Dasar , Rineka Cipta: Jakarta
Drs. Abu Ahmadi, (1991) Ilmu social dasar, Rineka Cipta: Jakarta
M. Habib Musthopo, (1983)ilmu budaya dasar, Usaha Nasional: Surabaya
Drs. H. Ahmad Musthofa, (1999) ilmu budaya dasar , CV. Pustaka Setia: Bandung
Djaliel, Maman Abdul. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai