DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8:
MUHAMMAD ALFARIZI (2102030037)
MOH. AMIR HAMZAH (2102030061)
FAKULTAS SYARI’AH
PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NW LOMBOK TIMUR
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI`...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang
Dalam linkungan masyarakat terdapat hal-hal yang menjadi suatukebiasaan dalam
kalangan masyarakat. Kebiasaan ini terjadi karena adanya suatu perkumpulan
antar satu dengan yang lain. Hal ini terjadi karena adanya perasaantidak enak yang muncul
pada satu individu, yang dibawa pada satu golongan ataukelompok.
Di kalangan masyrakat ini sering dianggap spele atau pun dianggap biasa,kebiasaan
nya biasa disebut ngerumpi ataupun bisik bisik tetangga, hal ini adalahsalah satu penyakit
yang tidak bisa di hapus dengan sekejap, karena ini sudah menjadi tabi’at yang menyebar di
kalangan masyarakat.
Itu adalah salah satu penyakit hati yang ada dalam masyarakat untuk itu saya
mengangkat judul “penyakit hati dan obatnya” agar tidak lagi menjadi kebiasaan yang buruk
menjadi merata.
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Penyakit Hati
b. Gejala dan Ciri-ciri Penyakit Hati
c. Macam-macam Penyakit Hati
d. Obat-obat Penyakit Hati
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui Pengertian Penyakit Hati
b. Untuk Mengetahui Ciri-ciri Penyakit Hati
c. Untuk Mengetahui Macam-macam Penyakit Hati
d. Untuk Mengetahui Obat-obat Penyakit Hati
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Hati
Penyakit hati adalah perasaan tidak enak yang muncul di dalam diri manusia sehingga
menyebabkan hatinya menjadi terasa tidak tenang, gelisah, dan waswas. Perasaan tidak enak
itu mirip seperti sebuah virus yang sering menyerang komputer. Ia muncul karena adanya
‘sesuatu’ yang ‘tidak beres’ di dalam hati dan pikiran manusia.tidak peduli laki-perempuan,
tua-muda, kaya-miskin.
Jika hati sudah diserang oleh virus yang bisa membahayakan iman dan islam manusia,
maka sulit bagi manusia itu untuk bisa mengendalikannya apalagi menghilangkannya. sebab
sekali menempel pada hati dan fikiran manusia semakin sulit bagi manusia itu untuk
menghilangkannya.
Virus yang menyerang hati manusia seperti halnya orang yang dipatuk oleh ular cobra
dan derik, manusia yang terkena patukan ular itu dalam hitungan detik pasti mati jika tidak
segera diobati, karena bisa-Nya akan menyebar melalui pembuluh darah dan jantung.
Begitupun virus penyakit hati pada manusia yang secara cepat akan membawa manusia itu
dalam kesestan, karena virus itu akan menyebar melaui fikiran yang selalu dimasuki sesuatu-
sesuatu yang jelek dan akan di salurkan dalam hati dan akan di aplikasikan melalui sifat
manusia
2
hidupnya. Akibatnya penderita lupa untuk bersyukur dan lupa pada Zat yang memberi
masalah itu.
3
Apabila mendermakan hartanya kepada orang lain, orang riya’ bermaksud bukan karena
ingin menolong dengan ikhlas, tetapi ia berderma supaya dikatakan sebagai dermawan dan
pemurah.
2. Dengki
Dalam bahasa Arab dengki disebut hasad, yaitu perasaan yang timbul dalam diri
seseorang setelah memandang sesuatu yang tidak dimiliki olehnya, tetapi dimiliki oleh orang
lain, kemudian dia menyebarkan berita bahwa yang dimiliki orang tersebut diperoleh dengan
tidak sewajarnya.
Menurut Imam Al-Ghazali, dengki adalah membenci kenikmatan yang diberikan Allah
SWT., kepada orang lain dan ingin agar orang tersebut kehilangan kenikmatan itu.
Hasad merupakan penyakit jiwa yang berbahaya dan berpengaruh terhadap hubungan
sosial manusia. Seorang yang memiliki jiwa hasad tidak akan merasa tenang sebelum dapat
membalas dan menghancurkan orang yang di hasad-nya, bahkan dia dapat menghilangkan
nikmat yang menjadi penyebab hasad. Oleh karena itu, hasad akan menimbulkan perbuatan
yang merusak masyarakat, akan menimbulkan kehancuran, dan perpecahan. Hasad tidak
terjadi kecuali karena suatu nikmat yang diberikan Allah SWT., kepada seseorang. Barang
siapa yang membenci nikmat dan menginginkan hilangnya nikmat dari saudaranya yang
muslim, maka orang itu termasuk yang hasad. Oleh karena itu definisi hasad adalah
membenci nikmat yang diberikan Allah SWT., kepada orang lain dan menginginkan
hilangnya nikmat itu. Hasad termasuk sifat orang-orang kafir, munafik, dan lemah imannya,
sifat orang yang tidak mau terima terhadap saudaranya seagama yang telah mendapat nikmat
dari Allah SWT.
Contohnya jika temanmu mempunyai “Gadget”. Kamu juga ingin mempunyai gadget
yang dimiliki temanmu itu. Padahal kenyataannya kamu tidak punya. Karena kamu tidak
senang dengan apa yang dimiliki temanmu itu, kamu ingin gadget itu hilang atau rusak. Atau
kamu sendiri yang merusaknya.
Sebab-sebab yang mengantarkan seorang melakukan hasad
1) Karena kejahilan terhadap bahaya yang ditimbulkannya, atau dalam kata lain tidak mengerti
ilmu Syar’i , sehingga dengan keenakannya tanpa merasa berdosa ia mau melakukan hal
tersebut.
2) Disebabkan hasad atau dengki yang akan menyebabkan seseorang mencari jalan untuk
menyebarkan fitnah.
3) Hati yang kotor jauh dari bimbingan syariat, sehingga tidak tampak baginya kebenaran. Ia
merasa puas kalau sekiranya orang lain saling bermusuhan dan saling membenci. Oleh karena
itu, bagi orang yang kotor dan sakit hatinya maka hasad merupakan suatu jalan baginya
untuk mengotori hatinya.
4) Karena berteman dengan orang-orang yang suka berbuat hasad, sehingga menyebabkan dia
terdorong dan terpancing untuk melakukan hasad tersebut.
3. Ghibah
4
Al-Ghazali menjelaskan bahwa ghibah adalah menuturkan sesuatu yang berkaitan dengan
orang lain yang apabila penuturan itu sampai pada yang bersangkutan, ia tidak menyukainya.
An-Nawawi menjelaskan bahwa ghibah adalah menuturkan keburukan orang lain, baik
yang dibicarakannya itu ada pada badannya, agamanya, dunianya, dirinya, kejadiannya,
akhlaknya, hartanya, anaknya, orang tuanya, istri atau suaminya, pembantu rumah
tanggganya, pakaiannya, gaya berjalannya, gerakannya, senyumnya, cemberutnya, air
mukanya, atau yang lainnya. Tetap disebut ghibah baik dengan lisan maupun tulisan, atau
yang berbentuk rumus, isyarat dengan mata, tangan, kepala, atau yang lain.
4. Kufur
Kufur secara bahasa berarti menutupi. Kufur adalah kata sifat dari kafir. Jadi, kafir adalah
orangnya, sedangkan kufur adalah sifatnya. Menurut syara’, kufur adalah tidak beriman
kepada Allah SWT. dan rasul-Nya, baik dengan mendustakan atau tidak mendustakan.
Kufur adalah keadaan tidak percaya atau tidak beriman kepada Allah SWT. Dengan
demikian orang kafir adalah orang yang tidak percaya atau tidak beriman kepada Allah
SWT., baik orang tersebut bertuhan selain Allah SWT. maupun tidak bertuhan, seperti
apabila komunis (ateis).
5. Syirik
Syirik secara bahasa adalah menyamakan dua hal, sedangkan menurut pengertian istilah
adalah terdiri atas definisi umum dan definisi khusus. Definisi umum adalah menyamakan
sesuatu dengan Allah SWT dalam hal-hal yang di miliki khusus oleh Allah.
adapun Syirik secara khusus adalah menjadikan sekutu selain Allah SWT.
Syirik ada dua macam, yaitu syirik akbar (syirik besar) dan syirik ashgar (syirik
kecil). Syirik akbar adalah menjadikan sekutu selain Allah SWT. lalu menyembahnya. Syirik
ashgar adalah setiap perbuatan yang menjadi perantara menuju syirik akbar, atau perbuatan
yang dicap syirik oleh nash, tetapi tidak sampai mencapai derajat syirik akbar.
6. Nifak atau Munafik
Nifak adalah nama sifat dari perilaku manusia, sedangkan munafik adalah orang yang
mempunyai sifat munafik. Menurut Abu Ahmadi (1991: 42-48), nifak atau munafik adalah
lawan kata “terus terang” atau “terang-terangan”. Dengan kata lain, nifak berarti
menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung di dalam hati.
Ciri-ciri khusus dari orang munafik telah dijelaskan oleh Allah SWT. sebagai kaum yang
suka menimbulkan kerusakan, gemar melakukan kejahatan, dan suka membuat malapetaka.
Kaum munafik adalah sumber segala bahaya yang sering mengancam berbagai bangsa di
kawasan negara. Penyebab utamanya adalah mereka berpura-pura bersikap baik terhadap
musuh, tetapi di dalam hatinya mereka sedang mencari kelemahan lawan. Tujuannya adalah
mencari keuntungan bagi mereka sendiri, walaupun kelakuan itu harus mengorbankan
bangsanya.
D. Obat-Obat Penyakit Hati
Segala penyakit didunia yang diturunkan oleh Allah SWT pasti ada obatnya ,begitupun
dengan beberapa obat dari penyakit hati. Untuk mengobati penyakit hati, terlebih dahulu kita
harus mengetahui pembangkit dan penyebabnya. Penyebab utama dari penyakit hati tak lain
adalah dorongan hawa nafsu yang selalu mendorong ke arah kejelekan. Oleh karena itu,
pencegah dan pengobatannya dapat ditempuh melalui beberapa tahap. Yaitu:
a) Baca Qur'an dan Maknanya
5
٨٢﴿ ﴾ َونُن َِّز ُل ِمنَ ْالقُرْ آ ِن َما هُ َو ِشفَاء َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِينَ َوالَ يَ ِزي ُد الظَّالِ ِمينَ َإالَّ خَ َسارًا
Artinya:
” Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian.” (Al-Isra: 82)
Obat penyakit hati dalam Islam yang pertama adalah membaca Al-Qur'an dan
maknanya. Allah SWT., tidak akan menurunkan penyakit tanpa obatnya, jika sakit kepala
saja ada obatnya, maka penyakit hati pun ada obatnya. Sebagaimana firman Allah SWT.,
bahwa Dia tidak menurunkan Al-Qur'an kecuali menjadi penawar bagi mereka yang beriman.
Maka untuk menghindari segala penyakit hati, yuk kita perbanyak membaca Al-Qur'an, tidak
hanya dibaca, tapi juga dimaknai dan kita aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Insya Allah
dengan membaca Al-Qur'an tidak hanya menyembuhkan penyakit hati, tapi juga membuat
hati menjadi tentram.
b) Berpuasa Sunnah
Puasa merupakan suatu ibadah yang tidak hanya menahan diri dari makan minum, tapi
juga menahan diri dari segala bentuk hawa nafsu yang dapat menyebabkan timbulnya
penyakit hati dalam diri seseorang. Dengan berpuasa, akan mempersempit jalannya darah.
Sedangkan syetan berada pada jalan darahnya manusia. Sebagaimana sabda Nabi SAW,
“Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia pada tempat mengalirnya darah.” (HR.
Bukhari no. 7171 dan Muslim no. 2174). Jadi puasa dapat menenangkan syetan yang
seringkali menjadikan seseorang was-was. Puasa pun dapat menekan syahwat dan rasa
marah.
Ditinjau dari segi kejiwaanpun puasa ternyata mempunyai efek yang baik sekali, karena
dengan puasa secara tidak langsung seseorang dilatih untuk mengendalikan tuntutan hawa
nafsu yang cenderung ingin melakukan hal-hal yang buruk. Di lain hal, dengan berpuasa
seseorang akan merasa lebih dekat dengan Allah sehingga merasa lebih aman dan tenteram.
[12]
c) Mendirikan Shalat Malam
1) Kerjakanlah shalat malam, karena shalat malam itu kebiasaan orang-orang yang shaleh
sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada TUHAN kalian, juga
sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan
penyakit dari badan (HR.Imam Tarmidji & Ahmad).
2) Shalat di sepertiga malam atau bisa disebut shalat tahajud memiliki banyak manfaat
sekaligus syafaatnya. Diantaranya adalah menjauhkan kita dari berbagai penyakit hati. Shalat
malam atau shalat tahajud merupakan kebiasaan orang-orang yang shaleh, dengan menjadi
orang yang shaleh kita akan terhindar dari segala macam penyakit hati sekaligus penebus
dosa bahkan menghindari segala penyakit yang bersifat lahiriyah.
d) Berkumpul dengan Orang Shaleh
كَ َواصْ بِرْ نَ ْف َسكَ َم َع الَّ ِذينَ يَ ْد ُعونَ َربَّهُم بِ ْال َغدَا ِة َو ْال َع ِش ِّي ي ُِري ُدونَ َوجْ هَهُ َواَل تَ ْع ُد َع ْينَا
ع ْنهُ ْم
َ
٢٨﴿ ﴾تُ ِري ُد ِزينَةَ ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َواَل تُ ِط ْع َم ْن َأ ْغفَ ْلنَا قَ ْلبَهُ عَن ِذ ْك ِرنَا َواتَّبَ َع ه ََواهُ َو َكانَ َأ ْم ُرهُ فُ ُرطًا
Artinya:
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di
pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu
6
mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28).
Pernah dengar pepatah yang menyebutkan temanmu adalah cerminan dirimu? Ternyata
pepatah ini tidak hanya sekedar pepatah, tapi merupakan sabda Rasulullah SAW dan firman
Allah SWT., agar berkumpul dengan orang-orang shaleh. Salah satu manfaat berkumpul
dengan orang-orang shaleh adalah terhindar dari maksiat, dan bisa mencegah dari penyakit
hati. Karena jika kita bergaul dengan orang shaleh insya Allah akan saling mengingatkan
dalam kebaikan dan ketakwaan. Sesungguhnya manusia itu tempatnya salah dan lupa, maka
kita perlu orang lain untuk terus mengingatkan kita pada kebaikan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit hati adalah suatu perasaan tidak enak yang ada dalam dirimanusia
sehingga menyebabkan hatinya merasa tidak tenang, gelisahdan waswas.
B. Saran
dengan selesainya makalah ini yang berjudul “Penyakit hati danobatnya”, kelompok
kami berharap agar kita tidak lagi terjerumus atau masih bernaung dalam penyakit
yang seperti ini, hendaklah kitamenjauhkan diri dari penyakit yang seperti ini,
dengan menjadi pribadiyang lebih baik untuk dikemudian hari.
8
DAFTAR PUSTAKA
Ibn Taimiyah, Jangan Biarkan Penyakit Hati Bersemi, Pt. SerambiIlmu Semesta.
Jakarta, 2006
Syekh Al Naraqi, Penghimpun Kebahagiaan, Penerbit Al mizan, Bandung.1993.
Al Ghazali, Mengobati Penyakit Hati. Karisma, Bandung.1997
Ahmad Barozi, S.Ag, Penyakit hati & penyembuhannya, Dorul 2015