Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TERAPI ISLAM

Tentang

KONSEP SEHAT DAN SAKIT

Disusun Oleh: Kelompok 3


Putri Nabilah 2112020001

Nur Laila Khairani 2112020017

Nabila khairunnisha 2112020025

Jihan Azizah 2112020035

Dosen Pengampu :

Jemkhairil, M.Ag

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSERLING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1444 H/ 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan
penulisan tugas makalah ini. Makalah ini berjudul “Konsep Sehat dan Sakit”.
Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Terapi Islam.
Selain itu, penulis berharap dengan adanya penulisan makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca dan juga penulis.
Terwujudnya makalah ini tentu berkat bantuan dari berbagai pihak.
Sehubungan dengan itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak
Jemkhairil, M.Ag. Selaku Dosen Mata kuliah Terapi Islam. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Padang, 26 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Masalah...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Pengertian Konsep Sehat dan Sakit.............................................................3
B. Sumber Peenyakit........................................................................................3
C. Efek dan Hikmah Penyakit..........................................................................5
D. Nilai Kesehatan...........................................................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perspektif Islam, setiap penyakit merupakan cobaan yang
diberikan oleh Allâh SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya.
Sakit juga dapat dipandang sebagai peringatan dari Allâh SWT untuk
mengingatkan segala dosa-dosa akibat perbuatan jahat yang dilakukannya
selama hidupnya. Pada kondisi sakit, kebanyakan manusia baru mengingat
dosa-dosa dari perbuatan jahatnya dimasa lalu. Dalam kondisi sakit itulah,
kebanyakan manusia baru melakukan taubat dengan cara memohon ampunan
kepada Allâh SWT dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan jahatnya di
kemudian hari.
Jadi, sudah selayaknya bagi setiap mu`min untuk kemudian bertambah
imannya saat ujian itu datang, termasuk di dalamnya adalah ujian sakit yang
merupakan bagian dari ujian yang menimpa jiwa. Jangan sampai menjadi
seperti orang-orang munafiq yang tidak mau bertaubat atau mengambil
pelajaran saat mereka diuji oleh Allâh subhanahu wa ta‟ala, QS.
At-Tawbah/9: 126.
‫ِاْش َت َر ْو ا ِبٰا ٰي ِت ِهّٰللا َث َم ًن ا َقِلْي اًل َفَص ُّدْو ا َع ْن َس ِبْي ِلٖۗه ِاَّن ُهْم َس ۤا َء َم اَك اُن ْو ا َي ْع َم ُلْو َن‬
Artinya: “Dan tidaklah mereka memperhatikan bahwa mereka diuji sekali
atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula)
mengambil pelajaran?”
Dalam perspektif Islam orang yang sakit tetap berkewajiban menjalankan
agamanya, selama akalnya masih berfungsi dengan baik yakni tidak gila, baik
kewajiban kepada Allâh seperti melaksanakan salat, puasa, membayar zakat,
ataupun yang berkaitan dengan hak-hak manusia seperti wajibnya hukuman
qhisas atau wajib memberikan nafkah kepada istri dan orang yang menjadi
tanggungannya. Demikian juga semua aktivitasnya berlaku seperti orang
sehat, seperti ucapan talaq, jual beli dan pemberiannya1.

1
Abdul „Aziz bin Muhammad Al-Bukhâry,. Ushul Fakhru al-Islam bî Hâmisy Kasyful Asyrar.
Jilid. 4. (Beirut: Dâr al-Kitâb al-„Araby. 1974), hal. 307.
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat diajukan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimakasud dengan konsep sehat dan sakit?
2. Apa saja sumber penyakit?
3. Apa efek dan hikmah sakit?
4. Bagaimana nilai kesehatan?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian sehat dan sakit.
2. Memahami sumber penyakit.
3. Mengetahui efek dan hikmah sakir.
4. Memahami nilai kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Sehat dan Sakit


Konsep sakit adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan
dengan pengalaman yang langsung dialaminya (bersifat subyektif). Penyakit
adalah bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme benda asing atau luka
(bersifat objektif). Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa
sakit dan sebaliknya orang mengeluh sakit padahal tidak ditemukan penyakit
Sehat fisik dimana tidak ada rasa sakit dan kondisi tubuh dan organ dalam
kondisi yang normal dapat berfungsi dengan baik. Pendapat lain mengatakan
bahwa sehat fisik adalah suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya tidak
mengalami gangguan sehingga memungkinkan berkembang-nya mental dan
sosial untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan optimal.
Sehat mental adalah suatu kondisi memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual, emosional yang optimal dari seseorang. Pengertian lain bahwa
sehat mental adalah keadaan dimana jiwa dan pikiran kita dapat berpikir
secara logis dan dimengerti orang lain.
Sehat spiritual adalah saat keadaan seseorang dapat memperlihatkan
kehidupannya yang mengakui adanya Tuhan dan beribadah sesuai dengan
norma yang ada dalam masyarakat, cerminan sehat spiritual ini adalah adanya
rasa syukur, memaafkan, pengendalian diri, menyayangi, dan ajaran baik pada
agamanya2.
B. Sumber Peenyakit
Secara garis besar klasifikasi penyakit menurut pandangan Islam, terdiri
dari penyakit hati (rohani) dan penyakit jasmani.3.
1. Penyakit Hati
Penyakit hati atau rohani ialah sifat dan sikap buruk dan merusak rohani,
yang akan mengganggu kebahagiaan manusia, merintanginya untuk
memperoleh ke-ridhaan Allah dan mendorongnya untuk berbuat buruk dan
2
Juwita,citra puspa,2021. Modul konsep sehat dan sakit. Jakarta,Universitas Kristen Indonesia
3
Rifa’I,Hasna hanifah ahmad. Klasifikasi penyakit dalam islam: Penyakit hati, jasmani, dan alami.
.Ngawi.Universitas Darussalam Gontor.
3
merusak. Karena itulah penyakit ini sangat berbahaya bagi manusia.
Penyakit hati yaitu penyakit yang bersemayam dalam hati, terdiri dari dua
macam, yaitu penyakit syubhat yang disertai keraguan dan penyakit syahwat
yang disertai kesesatan. Seperti dalam Al-Qur’an menyebutkan kedua
penyakit tersebut di dalam firman Allah S.W.T sebagai berikut:
‫ِفى ُقُلوِبِهم َّمَر ٌض َفَز اَد ُهُم ُهَّللا َم َر ضًا‬
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambahkan penyakit
mereka.” (QS. Al-Baqarah: 10)
Kemudian, Allah menjelaskan pula dalam firmannya yang berkaitan
dengan orang yang tidak mau menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai
dasar mereka dalam mengambil keputusan. Ayat berikut ini akan
menerangkan penyakit syubhat yang membawa pada keraguan.
‫ َو ِإْن َّيُك ْن َّلُهُم اْلَح ُّق َي ْأُتْو ا ِإَلْي ِه‬٤٨ ‫َو ِإَذ ا ُدُع ْو ا ِإَلى ِهّٰللا َو َر ُسْو ِله ِلَيْح ُك َم َبْيَنُهْم ِإَذ ا َفِر ْيٌق ِّم ْنُهْم ُّم ْع ِر ُضْو َن‬
‫ َأِفْي ُقُلْو ِبِه ْم َّمَر ٌض َأِم اْر َتاُبْو ا َأْم َيَخ اُفْو َن َأْن َّيِح ْيَف ُهّٰللا َع َلْيِهْم َو َر ُسْو ُلۗٗه َبْل ُأوٰل ِئَك ُهُم الّٰظ ِلُم ْو َن‬٤٩ ‫ُم ْذ ِعِنْيَن‬
٥٠
“Dan ketika diseru kepada Allah dan Rasul-Nya, yaitu agar (Rasul)
menegakkan hukum di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak
untuk datang. Namun, apabila keputusan ini menguntungkan, mereka akan
datang kepada Rasul dengan patuh. Apakah di dalam hati mereka terdapat
penyakit, ataukah mereka ragu, ataukah mereka khawatir bahwa Allah dan
Rasul-Nya akan berlaku zhalim terhadap mereka? Sebaliknya, merekalah
orang- orang yang dzalim.” (QS. An-Nur: 48-50)
Adapun tentang penyakit syahwat, dalam hal ini perzinahan, Allah
S.W.T. berfirman:
‫يآِنسآَء الَّنِبَّي َلْس ُتَّن َك َأَحٍد ِّم َن الِّنَس آِء ج ِإِن اَّتَقْيُتَّن َفَال َتْخ َض ْع َن ِباْلَقْو ِل َفَيْطَم َع اَّلِذ ي فِي َقْلِبِه َم َر ٌض‬
“Wahai istri para Nabi, kalian tidak sama dengan wanita muslimah
manapun jika kalian bertakwa. Karenanya, janganlah kalian berbicara
(terlalu) lembut sehingga menimbulkan keinginan kuat kaum lelaki yang
dalam hatinya terdapat penyakit.” (QS. Al-Ahzab: 32)
2. Penyakit Jasmani
Penyakit jasmani ialah penyakit badan, penyakit yang tampak dan dapat

4
kita rasakan. Penyakit jasmani ini dapat disembuhkan oleh dokter dan mudah
dideteksi dengan bantuan medis. Berkenaan dengan penyakit jasmani, Allah
S.W.T berfirman:
‫َلْيَس َع َلى اَأْلْع َم ٰى َح َر ٌج َو اَل َع َلى اَأْلْع َر ِج َحَر ٌج َو اَل َع َلى اْلَم ِريِض َح َر ٌج‬

“ tak ada halangan bagi orang buta, tak ada halangan bagi orang pincang,
dan tak ada halangan bagi orang sakit.” (QS. An-Nur: 61)
Ayat diatas menunjukkan adanya berbagai penyakit yang dapat menyerang orang saat
melaksanakan ibadah haji, puasa, atau bersuci. Ayat ini mengandung rahasia dan
hikmah besar yang menunjukkan keagungan Al-Qur’an, hingga orang yang mampu
memahami dan mendalaminya akan merasa cukup untuk menjadikannya sebagai
petunjuk tanpa membutuhkan petunjuk lain.
C. Efek dan Hikmah Penyakit
1. Sakit bisa menghindari kita dari siksa api neraka. Dalam sebuah riwayat
dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan
setiap orang mukmin dan api neraka.” (HR al-Bazzar)
2. Sakit bisa menjadi penghapus dosa bagi kita. Seperti sabda Rasulullah SAW
dalam hadis riwayat Muslim, “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit
yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan
sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan
dengannya dosa-dosanya.”
3. Sakit bisa menjadi sumber kebaikan bagi seseorang jika dia bersabar. Hal
tersebut sejalan dengan sebuah hadist di mana Rasulullah Saw
bersabda: “Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak
terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia mendapapt kegembiraan, maka
dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat
kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.” (HR
Muslim)
4. Sakit bisa membuat kita kembali mengingat Allah. Sebagaimana yang
diketahui, kadang kita hanya ingat Allah di kala kesusahan dan diberi
cobaan. Sementara saat diberikan kebahagiaan, kita mendadak lupa dengan
Rabb semesta alam. Allah SWT telah berfirman: “Dan sesungguhnya kami
5
telah mengutus (para Rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami
siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya
mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (QS al-
An’am: 42)
5. Sakit bisa membuat kita lebih optimis untuk bertahan hidup. Salah satu moral
yang harus dimiliki oleh seorang mukmin ialah tidak boleh menyerah dengan
sakitnya. Dia harus berusaha untuk sembuh dari penyakitnya, dia pun harus
optimis dengan dirinya sampai Allah mengatakannya untuk berhenti4.
D. Nilai Kesehatan
Adapun untuk contoh tindakan yang mengandung nilai-nilai kesehatan di
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain5;

1. Berolahraga
Berolahraga adalah salah satu tindakan penting yang harus kita lakukan
untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Olahraga dapat dilakukan mulai dari
cara yang murah dan sederhana misalnya saja dengan jogging atau berlari-lari
kecil dan bersepeda hingga olahraga yang membutuhkan perlatan mahal
seperti golf.

2. Makan makanan yang bervariasi


Untuk dapat memiliki kesehatan yang baik, kita membutuhkan lebih dari
40 nutrisi yang berbeda, dan tidak ada satu makanan pun yang dapat
menyediakan semuanya. Hal ini bukan tentang satu kali makan, tapi tentang
pilihan makanan seimbang dari waktu ke waktu yang akan membuat tubuh
kita tetap sehat.

3. Mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh


Lemak penting untuk kesehatan tubuh. Namun, terlalu banyak lemak dapat
berdampak negatif pada bertambahnya berat badan dan kesehatan
kardiovaskular kita. Berbagai jenis lemak memiliki efek kesehatan yang
berbeda.

4. Mangurangi asupan garam dan gula


Asupan garam yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, dan
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Ada berbagai cara untuk
mengurangi garam dalam makanan, salah satunya yaitu ketika memasak
garam dapat diganti dengan bumbu untuk menambah variasi rasa dan selera.

4
https://khazanah.republika.co.id/berita/q4na3y320/ingatlah-5-hikmah-sakit-menurut-sabda-
rasulullah-saw
5
https://dosensosiologi.com/contoh-nilai-kesehatan/
6
5. Minum banyak cairan
Orang dewasa perlu minum setidaknya 1,5 liter cairan sehari atau lebih
jika cuaca sangat panas atau mereka aktif secara fisik. Air adalah sumber
terbaik, tapi kita juga bisa mengonsunsi jus buah, teh, minuman ringan, susu,
dan minuman lainnya dalam porsi yang tidak berlebihan dan sesuai dengan
kondisi tubuh.

6. Puasa bagi Umat Islam


Bagi umat Islam penanam atas puasa juga menjadi bagian dari adanya contoh
nilai kesehatan yang dibalut dengan kepercayaan. Kesehatan yang
dimaksudkan karena mampu menahan lapar dan minum namun tetap haruslah
mendahuluan berbuka pada waktunya, proses penanaman dalam kesehatan ini
juga menjadi salah satu bagian penting dalam mewujudkan adanya
lingkungan budaya yang berhubungan dengan kesehatan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penjelasan diatas sebagai berikut:

1. Konsep Sehat dan Sakit:


 Sehat adalah keadaan di mana tubuh, pikiran, emosi, dan jiwa seseorang
berfungsi dengan baik dan tanpa rasa sakit.
 Sakit adalah pengalaman subyektif seseorang terhadap penyakit,
sementara penyakit adalah reaksi biologis yang bersifat objektif terhadap
organisme atau luka.
 Ada konsep sehat fisik, mental, dan spiritual yang masing-masing
memiliki elemen dan kriteria sendiri.
2. Sumber Penyakit:
 Penyakit dapat dikelompokkan menjadi penyakit hati (rohani) dan
penyakit jasmani.
 Penyakit hati mencakup sifat buruk dan sikap yang merusak rohani
seseorang.
 Penyakit jasmani adalah penyakit fisik yang dapat dideteksi dan diobati
oleh medis.
3. Efek dan Hikmah Penyakit:
 Sakit bisa menjadi ujian yang menghapus dosa, mendekatkan seseorang
kepada Allah, dan menguji kesabaran serta iman.
 Penyakit juga bisa menjadi pengingat akan kebesaran Allah dan membuat
seseorang lebih bersyukur.
4. Nilai Kesehatan:
 Berbagai tindakan dalam kehidupan sehari-hari seperti berolahraga,
makan seimbang, mengurangi garam dan gula, serta minum banyak
cairan merupakan nilai-nilai kesehatan yang penting.
 Puasa bagi umat Islam juga memiliki nilai kesehatan, karena membantu
mengendalikan kebiasaan makan dan minum.

Dalam keseluruhan konteks, kesehatan tidak hanya melibatkan tubuh


fisik, tetapi juga aspek mental, emosional, dan spiritual. Upaya menjaga
kesehatan melibatkan berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan dapat
berdampak positif pada kualitas hidup seseorang.

B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, kami sadar dalam makalah ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan dari segi materi maupun penyampaian.
Untuk itu saran yang membangun dari pembaca sangatlah kami harapkan
guna perbaikan makalah kami selanjutnya.
8
DAFTAR PUSTAKA

Abdul „Aziz bin Muhammad Al-Bukhâry,. Ushul Fakhru al-Islam bî


Hâmisy Kasyful Asyrar. Jilid. 4. (Beirut: Dâr al-Kitâb al-„Araby. 1974), hal. 307.

https://khazanah.republika.co.id/berita/q4na3y320/ingatlah-5-hikmah-sakit-
menurut-sabda-rasulullah-saw

https://dosensosiologi.com/contoh-nilai-kesehatan/

Juwita,citra puspa,2021. Modul konsep sehat dan sakit. Jakarta,Universitas


Kristen Indonesia

Rifa’I,Hasna hanifah ahmad. Klasifikasi penyakit dalam islam: Penyakit


hati, jasmani, dan alami. .Ngawi.Universitas Darussalam Gontor.

Abdul „Aziz bin Muhammad Al-Bukhâry,. Ushul Fakhru al-Islam bî Hâmisy Kasyful
Asyrar. Jilid. 4. (Beirut: Dâr al-Kitâb al-„Araby. 1974), hal. 307.Ahmad bin Ali bin Hajar
Al-Asqalani. Fathul Bari, Jilid 1. (Kairo: Darul Hadits, 2004 ) p. 199 Ahmad bin Ali bin
Hajar Al-Asqalani. Fathul Bari, Jilid 1. (Kairo: Darul Hadits, 2004 ) p.

DAFTAR PUSTAKA
199

https://
www.academia.edu/
36350304/
BAB_II_PEMBAHASAN
_2_1_Konsep_dan_Urge
nsi_Pancasila_2_1_1_Kon
sep_Pendidikan_Pancasila
9
https://osf.io/65tgc/
download
https://luk.staff.ugm.ac.id/
atur/mkwu/8-
PendidikanPancasila.pdf
Nurwadani P. Dkk.
2016. Pendidikan
Pancasila untuk
Perguruan Tinggi.
Jakarta:
Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan
Kemahasiswaan
Kementerian Riset,
Teknologi,
10
dan Pendidikam Tinggi
Republik Indonesia

11

Anda mungkin juga menyukai