Disusun Oleh:
Lela Permata
NIM. 160604096
(Lela Permata)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
SKRIPSI
Dengan Judul:
Disusun Oleh:
Lela Permata
NIM. 160604096
Disetujui untuk disidangkan dan dinyatakan bahwa isi dan
formatnya telah memenuhi syarat sebagai kelengkapan dalam
penyelesaian studi pada Program Studi Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui Ketua
Program Studi Ilmu Ekonomi
iii
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR HASIL
SKRIPSI
Lela Permata
160604096
Dengan Judul:
Pengaruh Hari Raya Idul Fitri Terhadap Inflasi Di Kota Banda Aceh
Telah Diseminarkan oleh Program Studi Strata Satu (S1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry
dan Dinyatakan Lulus Serta Diterima Sebagai Salah Satu Beban Studi
Untuk Menyelesaikan Program Studi Strata satu (S-1) dalam bidang
Ilmu Ekonomi
Pada Hari/Tanggal: Kamis, 7 Januari 2021 M
23 Jumadil Awal 1442 H
Banda Aceh
Tim Penilai Seminar Hasil Skripsi
Ketua, Sekretaris,
iv
FORM PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH MAHASISWA UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIK
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : Lela Permata
NIM : 160604096
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis Islam/Ilmu Ekonomi
E-mail : 160604096@student.ar-raniry.ac.id
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
UPT Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Hak
Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya
ilmiah :
Lela Permata Dr. Muhammad Adnan, SE., M.Si Rachmi Meutia, M.Sc
NIM: 160604101 NIP. 197204281999031005 NIP. 198803192019032013
v
KATA PENGANTAR
vi
3. Bapak Muhammad Arifin, Ph.D selaku Ketua Laboratorium
dan Akmal Riza,S.E., M.Si selaku Sekretaris Laboratorium
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Dr. Muhammad Adnan, SE., M.Si selaku pembimbing I dan
Rachmi Meutia, SE., M.Sc selaku pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktu dan memberikan banyak
masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Idaryani, SE.,M.Si sebagai penguji I dan ibu
Safnina Sukma, SE.,M.Si Sebagai penguji II. Yang telah
memberikan waktu dan memberikan masukan bagi penulis
dalam menyelesaikan skrpsi ini.
6. Ibu Evri Yenni, SE., M.Si selaku Penasehat Akademik (PA)
penulis selama menempuh pendidikan program Studi Strata
Satu (S1) Ilmu Ekonomi. Seluruh Dosen dan staf karyawan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negri
Ar-Raniry, khususnya Program Studi Ilmu Ekonomi yang
telah memberikan ilmu, pengalaman arahan serta
perhatiannya kepada peulis selama mengikuti perkuliahan
hingga selesainnya skripsi ini.
7. Terimakasih kepada bapak Azwar selaku Karyawan BPS
yang telah bersedia membantu saya dalam mengumpukan
data seputara inflasi.
8. Ungkapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis
sampaikan kepada Ayahanda dan ibunda tercinta ayah
Buyung dan ibu Azimah yang telah menjadi Orang Tua
vii
terhebat sejagat Raya, telah bersusah payah membesarkan
dan merawat penulis serta tidak pernah lelah memberikan
kasih sayang dan dukungan yang luar biasa, baik materi
maupun doanya, semoga menjadi ibadah bagi keduanya.
Terima kasih juga buat ayek Leni dan adik Zam-Zam yang
selalu memberi cinta, motivasi, nasehat, perhatian dan kasih
sayang serta Doa yang tentu tidak akan bisa terbalaskan
dengan apa pun sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini
dengan tepat waktu.
9. Ucapan terima kasih juga kepada sahabat-sahabat terbaik,
Iper, Ratna, Yusra, Lilis, Ima, Lili, selaku sahabat sahabat
seperjuangan saat di bangku perkuliahan, dan terima kasih
juga kepada keluarga Cemara yang selalu memberi
semangat kepada saya dalam mengerjakan skripsi ini, dan
juga semua pihak yang telah membantu dan memberi
motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
viii
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi
kesempurnaan skripsi ini
(Lela Permata)
ix
TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN
1. Konsonan
x
2. Vokal
Vokal Bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia,
terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap
atau diftong.
a. Vokal Tunggal
Vokal tunggal Bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda
atau harkat, transliterasinya sebagai berikut:
b. Vokal Rangkap
Vokal rangkap Bahasa arab yang lambangnya berupa
gabungan antara harkat dan huruf, transliterasinya gabungan
huruf, yaitu:
Tanda dan Huruf Nama Gabungan Huruf
َي Fatḥah dan ya Ai
َو Fatḥah dan wau Au
Contoh:
كيف: kaifa
هول: haula
xi
3. Maddah
Maddah atau panjang yang lambangnya berupa harkat dan
huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
Harkat dan Huruf Nama Huruf dan Tanda
ي/َا Fatḥah dan alif atau ya Ā
َي Kasrah dan ya Ī
َي Dammah dan wau Ū
Contoh:
قال :qāla
رمى :ramā
ق ْيل :qīla
يق ْول :yaqūlu
4. Ta Marbutoh ()ة
Transliterasi untuk ta marbutoh ada dua.
a. Ta marbutoh ( )ةhidup
Ta marbutoh ( )ةyang hidup atau mendapat harkat fathah,
kasrah dan dammah, transliterasinya adalah t.
b. Ta marbutoh ( )ةmati
Ta marbutoh ( )ةyang mati atau mendapat harkat sukun,
transliterasinya adalah h.
c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutoh ()ة
diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta
bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah ( )ةitu
ditransliterasikan dengan h. Contoh:
xii
ر ْوضة اَْل ْطفا ْل : rauḍah al-aṭfāl/ rauḍatulaṭfāl
َا ْلمد ْينة ا ْلمن ّورة : al-Madīnah al-Munawwarah/
al-MadīnatulMunawwarah
ط ْلح ْة : Ṭalḥah
Catatan:
Modifikasi
1. Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa tanpa
transliterasi, seperti M. Syuhudi Ismail, sedangkan nama-nama
lainnya ditulis sesuai kaidah penerjemahan. Contoh: Ḥamad Ibn
Sulaiman.
2. Nama negara dan kota ditulis menurut ejaan Bahasa Indonesia,
seperti Mesir, bukan Misr; Beirut, bukan Bayrut; dan
sebagainya.
3. Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam kamus Bahasa
Indonesia tidak di transliterasi. Contoh: Tasauf, bukan Tasawuf.
xiii
ABSTRAK
xiv
DAFTAR ISI
xv
BAB III METODE PENELITIAN .......................................... 32
3.1 Jenis Penelitian.......................................................... 32
3.2 Jenis dan Sumber Data .............................................. 32
3.3 Variabel Penelitian .................................................... 33
3.4 Operasional Variabel Penelitian ............................... 33
3.5 Teknik Analisis Data................................................. 34
3.5.1Metode ARIMA ................................................. 35
3.6 Metode Analisis Regresi Linier Berganda ........... 42
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2.1 Inflasi
Inflasi merupakan fenomena yang terus dijumpai dan sangat
penting dalam perekonomian disuatu Negara. Inflasi memberikan
dampak yang cukup besar dalam perekonomian baik secara mikro
maupun makro. Inflasi dapat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa
ekonomi seperti jumlah uang beredar, nilai tukar, dan tingkat suku
bunga. Dalam pengertian lebih luas, inflasi juga dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor sosio-ekonomi-politis. Perilaku ekonomi dalam
masyarakat menjadi faktor penting yang mempengaruhi inflasi.
Menurut Samuelson (2001:12) inflasi merupakan suatu
kenaikan dalam tingkat harga umum dan laju inflasi adalah tingkat
perubahan dari tingkat harga umum tersebut. Dalam tingkat umum
kenaikan inflasi bukan hanya meningkatnya harga suatu barang
saja, melainkan hampir keseluruhan. Harga yang meningkat dalam
waktu musiman tidak dikatakan sebagai laju inflasi, namun harga
yang terus meningkat merupakan perubahan dari laju inflasi
tersebut.
Mankiw (2007: 12) menyebutkan bahwa inflasi adalah
seluruh kenaikan harga output dalam perekonomian. Kenaikan
harga sejumlah barang dan jasa secara umum akan menyebabkan
perekonomian masyarakat menurun. Selain digunakan sebagai
salah satu ukuran kinerja perekonomian suatu negara, inflasi yang
12
13
juga dapat menaikkan hasil produksi atau output. Akan tetapi, bila
keadaan full emfloyment telah tercapai, penambahan permintaan
tidak akan menambah jumlah produksi melainkan hanya akan
menaikkan harga saja sehingga sering disebut dengan inflasi murni.
2. Inflasi Desakan Biaya (cost-pust inflation)
Inflasi desakan biaya atau (cost-pull inflation)
merupakan inflasi yang terjadi dikarenakan harga dari suatu
sumber daya mengalami kenaikan atau dinaikkan, kenaikan
biaya ini terjadi biasa dikarenakan biaya produksi juga
mengalami kenaikan sehingga produksi juga ikut menurun,
yang mengakibatkan penawaran akan suatu barang tersebut
juga menurun. Hal ini biasanya ditandai dengan kenaikan
harga yang disertai oleh turunnya produksi atau output. Inflasi
ini terjadi akibat dari dorongan kenaikan biaya produksi secara
terus-menerus. Kenaikan biaya produksi bias berawal dari
kenaikan harga factor produksi seperti upah tenaga kerja, harga
energy (minyak, batubara dan gas), harga bahan baku,
kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan BBM dan lain-lain.
Kenaikan ini akan mendorong kenaikan biaya produksi dan
akhirnya mendorong kenaikan harga barang-barang secara
umum. Harga energy biaya produksi harga maka terjadi inflasi.
Kenaikan harga terjadi akibat meningkatnya biasay
produksi, yang mendorong produsen untuk mengurangi jumlah
produksinya, akibatnya jumlah produksi berkurang dan harga
naik. Jika diperhatikan, dampak dari kenaikan harga lebih
17
3. Inflasi diimpor
Inflasi ini merupakan inflasi yang terjadi dikarenakan
harga barang-barang impor mengalami kenaikan. Apabila
barang impor merupakan barang penting dalam kegiatan
produksi perusahaan, contohnya kenaikan harga minyak.Inflasi
terjadi karena proses penurunan nilai mata uang secara terus
menerus, harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukkan inflasi. Infasi biasanya terjadi apabila tigkat
harga tinggi tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan
pendapatan maka mengakibatkan daya beli masyarakat
semakin lemah dan akan mengakibatkan tingkat kesejahteraan
menurun. Jadi, inflasi merupakan keadaan dimana harga
barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan secara terus
menerus atau terjadi penurunan mata uang.
Dalam hal faktor penyebab timbulnya inflasi dapat
dikemukakan oleh pendapat-pendapat lain, seperti dikemukakan
oleh Nopirin, 1992 (dalam Achfuda, 2010) membedakan inflasi
menjadi tiga, yaitu:Demand pull inflation, Cost Push Inflation,
Mixed Inflation. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Demand Pull Inflation
18
3. Teori Strukturalis
Teori ini biasa disebut juga dengan teori inflasi jangka
panjang, karena menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari
kekakuan struktur ekonomi, khususnya penawaran bahan
makanan dan barang-barang ekspor. Karena sebab-sebab
struktural ini, pertambahan produksi barang lebih lambat
dibandingkan peningkatan kebutuhan masyarakat. Akibatnya
penawaran (supply) barang kurang dari yang dibutuhkan
masyarakat, sehingga harga barang dan jasa meningkat.
Teori inflasi yang sering digunakan dan cukup terenal
adalah teori kuantitas. Dalam teori kuantitas dikatakan bahwa
inflasi sangat dipengaruhi jumlah uang yang beredar. Dalam
kenyataannya memang jumlah uang beredar itu sangat
berpengaruh terhadap inflasi.
Kaum struktural mengidentifikasi ada beberapa kendala
atau hambatan yang menjadi penyebab kenaikan harga atau
inflasi di Negara-negara yang sedang berkembang, seperti:
a. Kendala penawaran bahan pangan yang bersifat
inelastic. Hal ini disebabkan karena adanya kendala
structural di dalam sector pertanian di Negara-
negara yang sedang berkembang, dimana didomnasi
berada di tangan usaha pertanian raksasa non
kapitalis yang terdorong untuk memaksimumkan
laba atau di tangan udaha pertanian gurem yang
23
Tabel 2.1
Inflasi yang diukur oleh IHK di Indonesia
No Kelompok Sub Kelompok
1 Bahan makanan Padi-padian, umbi-umbian, dan hasil-
hasilnya, daging dan hasil-hasilnya, ikan
segar, ikan diawetkan, telur, susu dan
hasilnya, sayur-sayuran, kacang-kacangan,
buah-buahan, bumbu-bumbuan, lemak dan
minyak, bahan makanan lainnya.
2 Makanan jadi, Makanan jadi, minuman non alkohol,
minuman, rokok dan tembakau dan minuman beralkohol.
tembakau
3 Perumahan Biaya tempat tinggal, bahan bakar,
25
Dimana:
IHKn : Indeks Harga Konsumen Pada bulan ke-n
Pni : harga pada bukan ke-n
Pn-1 : harga pada bulan ke n-1
Pn-1Qo : nilai konsumsi pada bulan ke n-1
PoQo : nilai konsumsi pada bulan dasar.
26
= x 100%..............................................(2.2)
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
2.6 Hipotesis
Sugiyono (2011:17) mengatakan bahwa hipotesis
merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data terkumpul.
Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis guna memberikan
arah dan pedoman dalam melakukan penelitian. Hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini ialah:
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan hari raya Idul
Fitri terhadap Inflasi Kota Banda Aceh
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan hari raya Idul Fitri
terhadap Inflasi Kota Banda Aceh.
BAB III
METODE PENELITIAN
32
33
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Pengertian Sumber Data Pengukuran
1 Inflasi Inflasi didefenisikan Badan Pusat Rasio
sebagai suatu indeks Statistik (BPS)
yang digunakan dalam Kota Banda Aceh
menghitung rata-rata
perubahan harga dalam
suatu periode, dari suatu
kumpulan barang dan
jasa yang dikonsumsi
oleh penduduk maupun
rumah tangga dalam
kurun waktu tertentu.
34
Gambar 3.1
Diagram Metodologi Box-Jenkin
Dimana :
̅) ̅)
̅)
Keterangan :
n = Jumlah observasi
̅ = Rata-rata
Keterangan :
K : lag maksimum
n : jumlah data (observasi)
k : lag ke-k
p dan q : order dari ARMA (p,q)
pk : autokorelasi residual untuk lag ke-k
Salah satu prosedur pemeriksaan diagnosis yang
dikemukakan Box Jenkins adalah overfitting, yakni dengan
menambah satu atau lebih parameter dalammodel yangdihasilkan
pada tahap identifikasi. Karena ada salah satu estimasi parameter
yang tidak signifikan maka dilakukan tahap overfitting. Model
yang dihasilkan dari hasil overfitting dijadikan sebagai model
alternatif yang kemudian dicari mode yang terbaik diantara model-
model yang signifikan.
Keterangan :
Xt = nilai aktual periode ke t
Xt‟ = nilai Peramalan (forecasting) periode ke t
n = jumlah data
Yt = 0 + 1. . . .Dt + t ........(3)
Dimana :
Yt : Inflasi
0 : Intersep
1 : Koefisien dummy
Dt : Variabel dummy “ 1= bulan terjadinya Hari Raya Idul
Fitri
0 : lainnya.
t : Residual model regresi dummy Gudjarati (2007:21)
2. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2011: 105-106) uji multikolinearitas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk
menguji multikolinieritas dengan cara melihat nilai VIF
masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka
dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan e pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu
uji grafik plot, uji park, uji glejser dan uji white. Pengujian
pada penelitian ini menggunakan grafik plot antara nilai
prediksi variabel dependen dengan residualnya. Tidak terjadi
heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-
titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
Ghozali, (2011: 139-143).
4. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
45
3.6.3 Uji-t
Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini,
menggunakan uji hipotesis antara lain uji t (parsial).
dimana:
46
47
1.5
0.5
0
November
Juni
Juni
Juni
Juni
April
April
Mei
Mei
Mei
Juli
Juli
Oktober
Agustus
Juli
September
Agustus
Agustus
Juli
Juli
Agustus
Juli
September
September
September
-0.5
-1
-1.5 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Gambar 4.1
Diagram Garis Inflasi Idul Fitri Kota Banda Aceh
Gambar 4.1 merupakan diagram garis inflasi saat Hari Raya
Idul Fitri di Kota Banda Aceh dari tahun 2010 sampai tahun 2019.
Berdasarkan gambar 4.1 diatas Inflasi yang terjadi saat lebara Idul
Fitri di Banda Aceh mengalami fluktuasi, dimana angka inflasi
yang terjadi terus bergerak naik dan turun. Pergerakan angka inflasi
yang terjadi tidak mengalami pergerak secara konstan naik maupun
turun, melainkan berfluktuasi mengikuti pola musiman. Secara
umum tidak dapat didefinisikan secara grafik bahwasannya terjadi
kenaikan inflasi saat mendekati Hari Raya Idul Fitri.
48
Juni
Juni
Juni
Juni
April
April
Mei
Mei
Mei
Oktober
September
Agustus
Agustus
Agustus
Juli
Agustus
Juli
Juli
September
Juli
September
September
Juli
Juli
-4
-6
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Gambar 4.2
Diagram Garis kelompok barang dan jasa Kota Banda Aceh
49
Tabel 4.1
Hasi Regresi Linier Berganda
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Tabel 4.2
Hasi Uji t
Variabel thitung Nilai Probabilitas
X1 49.70435 0.0000
X2 5.803119 0.0000
X3 6.318683 0.0000
X4 4.502398 0.0000
54
X5 5.471639 0.0000
X6 2.938843 0.0040
X7 16.92747 0.0000
D1 0.409477 0.6830
8 Mean -9.81e-17
Median -0.007076
Maximum 0.268318
6
Minimum -0.140145
Std. Dev. 0.079819
4 Skewness 0.677051
Kurtosis 4.311667
2
Jarque-Bera 7.404303
Probability 0.024670
0
-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25
Gambar 4.3
Hasi Uji Jarque-Berra
Tabel 4.3
Hasi Uji ARCH
Tabel 4.4
Hasi Uji Asumsi Multikolinieritas
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
1 0.091 - 0.275 - - 0.036 0.210
335 0.185 594 0.325 0.226 452 683
X1 71 81 48
0.21 - - 0.337 - - - 1
068 0.173 0.110 636 0.202 0.173 0.064
X8 3 25 83 19 46 53
Tabel 4.5
Hasi Uji Asumsi Autokorelasi
t-Statistic Prob.*
Gambar 4.4
Plot ACF dan PACF Inflasi di Kota Banda Aceh
Berdasarkan gambar 4.3 diperoleh plot ACF dan PACF
mengalami cut-off. Pada plot ACF mengalami cut-off pada lag ke-1
begitu juga pada plot PACF mengalami cut-off pada lag ke-1.
Sehingga perlu dilakukan pendugaan model dengan trial and error
pada kemungkinan model yang akan terbentuk.
63
Tabel 4.7
Estimasi Parameter
-1
-2
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
INFLASI DIN
Gambar 4.5
Grafik Data Aktual dan Hasil Peramalan
4.8 Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada secara
serentak semua variabel inflasi kelompok barang dan jasa di Kota
Banda Aceh mempengaruhi inflasi di Kota Banda Aceh. Dan
Secara parsial inflasi kelompok barang dan jasa pada bahan
makanan, makanan jadi, minuman rokok dan tembakau,
(perumahan, air dan gas), sandang, kesehatan, (pendidikan,
rekreasi, dan olahraga) serta (trnsportasi, komunikasi dan jasa
75
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data mengenai
inflasi dan inflasi kelompok barang dan jasa saat Hari Raya Idul
Fitri di Kota Banda Aceh yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
secara serentak semua variabel inflasi kelompok barang dan jasa di
Kota Banda Aceh mempengaruhi inflasi di Kota Banda Aceh. Dan
Secara parsial inflasi kelompok barang dan jasa pada bahan
makanan, makanan jadi, minuman rokok dan tembakau,
(perumahan, air dan gas), sandang, kesehatan, (pendidikan,
rekreasi, dan olahraga) serta (trnsportasi, komunikasi dan jasa
keuangan) di Kota Banda Aceh memberikan pengaruh Positif yang
signifikan terhadap inflasi di Kota Banda Aceh. Akan tetapi secara
parsial inflasi ketika memasuki Bulan Hari Raya Idul Fitri di Kota
Banda Aceh tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
inflasi di Kota Banda Aceh.
Peramalan inflasi di Kota Banda Aceh menggunakan model
ARIMA (3,0,3) dengan hasil peramalan inflasi di Kota Banda Aceh
mengalami fluktuatif yang berkisar antara 0% sampai 1%. Inflasi
tertinggi sebesar 0,5507% terjadi pada Januari 2020 sedangkan
inflasi terendah sebesar 0,0423% terjadi pada April 2020.
78
79
5.2 Saran
Berdasarkan Berdasarkan hasil analisis dan penulisan, maka
saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah Kota Banda Aceh harus lebih meningkatkan
analisa untuk menetapkan kebijakan menjaga keseimbangan
inflasi dan inflasi kelompok barang dan jasa di Kota Banda
Aceh.
2. Bagi masyarakat dan pelaku usaha bidang barang dan jasa
di Kota Banda Aceh agar senantiasa mendukung kestabilan
inflasi di Kota Banda Aceh dengan tidak menjual produk
barang dan jasanya di luar batas harga pada umumnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini
sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian tentang
harga sembako dan inflasi. Peneliti berharap peneliti
selanjutnya dapat memakai metode analisa lainnya untuk
menganalisis inflasi dan inflasi kelompok barang dan jasa di
Kota Banda Aceh.
DAFTAR PUSTAKA
80
81
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 12/23/20 Time: 17:52
Sample: 2010 2019
Periods included: 10
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 50
8 Mean -9.81e-17
Median -0.007076
Maximum 0.268318
6
Minimum -0.140145
Std. Dev. 0.079819
4 Skewness 0.677051
Kurtosis 4.311667
2
Jarque-Bera 7.404303
Probability 0.024670
0
-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25
MULTIKOLINIERITAS
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 D1
- - -
0.0913 0.1857 0.2755 0.3258 0.2264 0.0364 0.2106
X1 1 35 1 94 1 8 52 83
- - -
0.0913 0.0835 0.0876 0.2831 0.0015 0.4607 0.1732
X2 35 1 44 6 7 96 73 5
- - - -
0.1857 0.0835 0.1171 0.0558 0.0532 0.0424 0.1108
X3 1 44 1 1 9 29 31 3
- - - -
0.2755 0.0876 0.1171 0.0659 0.1244 0.1978 0.3376
X4 94 6 1 1 69 8 1 36
- - - -
0.3258 0.2831 0.0558 0.0659 0.0862 0.0598 0.2021
X5 1 7 9 69 1 17 7 9
- - - -
0.2264 0.0015 0.0532 0.1244 0.0862 0.0126 0.1734
X6 8 96 29 8 17 1 8 6
- - -
0.0364 0.4607 0.0424 0.1978 0.0598 0.0126 0.0645
X7 52 73 31 1 7 8 1 3
- - - - -
0.2106 0.1732 0.1108 0.3376 0.2021 0.1734 0.0645
D1 83 5 3 36 9 6 3 1
AUTOKORELASI
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 12/23/20 Time: 17:52
Sample: 2010 2019
Periods included: 10
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 50
Stationeritas Data
Null Hypothesis: INFLASI has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 3 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)
t-Statistic Prob.*
ARIMA(1,0,1)
Dependent Variable: INFLASI
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 12/20/20 Time: 01:18
Sample: 2010M01 2019M12
Included observations: 120
Convergence achieved after 34 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients
ARIMA(1,0,2)
ARIMA(1,0,4)
ARIMA(2,0,0)
ARIMA(2,0,2)
ARIMA(2,0,3)
ARIMA(3,0,0)
ARIMA(3,0,1)
ARIMA(3,0,3)
ARIMA(3,0,4)
ARIMA(4,0,1)
ARIMA(4,0,2)
ARIMA(4,0,4)
MODEL TERBAIK
3
Forecast: STAT
Actual: INFLASI
2 Forecast sample: 2010M01 2023M12
Adjusted sample: 2010M04 2020M03
Included observations: 117
1 Root Mean Squared Error 0.584996
Mean Absolute Error 0.453326
Mean Abs. Percent Error 206.2218
0
Theil Inequality Coefficient 0.465100
Bias Proportion 0.000035
-1 Variance Proportion 0.238190
Covariance Proportion 0.761775
-2
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
STAT ± 2 S.E.
HASIL PERAMALAN
3
-1
-2
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
INFLASI DIN