Anda di halaman 1dari 128

SKRIPSI

STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA


MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN
PADA BANK SYARIAH MANDIRI

Disusun Oleh: REZA

SRI RAHAYU
NIM. 150603185

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2020 M/1442 H
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini


Nama : Reza Sri Rahayu
NIM : 150603185
Program Studi : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan SKRIPSI ini, saya:


1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu
mengembangkan dan mempertanggungjawabkan;
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain:
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan
sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulaslan dan pemalsuan data.
5. Mengerjaka11 sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab
atas karya inL

Bila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya,
dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan
dan temyata memang ditemukan bukti bahwa saya telab melanggar
pemyataan ini, maka saya siap untuk dicabut gelar akademik saya
atau diberikan sanksi lain berdasarkan aturan yang berlaku di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UlN Ar-Raniry

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Banda Aceh, 31 Agustus 2020


Y menyatakan,

ill
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Ar-raniry Banda Aceh
Sebagai Salah Satu Beban Studi
Untuk Menyelesaikan Program Studi Perbankan Syariah

Dengan Judul:
Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah
Nasabah Tabungan Pada Bank Syariah Mandiri

Disusun Oleh:

Reza Sri Rahayu


NIM. 150603185
Disetujui untuk disidangkan dan dinyatakan bahwa isi dan
formatnya telah memenuhi syarat sebagai kelengkapan dan
penyelesaian studi pada Program Studi Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry

Pembimbing II,
Pembimbing I,

.A Ana Fitria, SE., M.Sc


Dr. Muhammad Zulhilmi, S.Ag.,
NIP. 199009052019032019
M NIP. 197204282005011003
Mengetahui
Ketua Prodi Perbankan Syariah,

Dr. Nevi Hasnita, S.Ag.,M.Ag


NIP. 197711052006042003

iv
LEMBAR PENGESAHAN HASIL SIDANG
SKRlPSl
Reza Sri Rahayu
NIM. 150603185
Dengan Judul:
Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah
Nasabah Tabungan Pa a Bank Syariah Mandiri
Telah Disidangkan Oleh Program Studi Strata Satu (SI) Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus Serta
Diterima Sebagai Salah Satu Beban Studi Untuk Menyelesaikan
Program Studi Strata 1 dalam bidang Perbankan Syariah

31 Agustus 2020
Pada Hari/Tanggal: Senin,
12 Muharam 1442 H
BandaAceh
Tim Penilai Sidang Hasil Skripsi
Sekretaris,

NIP_ 197806152009122002

ngetahui
�¥-"W)Omi dan Bisnis Islam
Ba da Aceh
KKVIE�ERIAN AGAMA REPUBLIK �ONESJA
l:.'JIVERSITAS I LAM NEGERI AR-RA:S.'JRY .BANDA ACEH
UPT. PERPUSTAKA.A.."1
JI. Syeikh Abdur Rauf Kopelma Darussalam .Banda Aceh
Telp. 0651-7552921, 7551857, Fax. 0651-7552922
We b: ""' w .Ii b rarv ·.:1 r- ru nirv. :1 c. id, Ema ii; lib1·ary(,ya 1·- ramry
.ac, icl

FORM PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA


ILMIAH MAHASISWA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Saya yang bcrtanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : Reza Sri Rahayu
NlM : 150603185
Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis Islam/Perbankan Syariah
E-mail : rezasrirahayu20 l 8@gmail.com

Demi pengernbangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


UPT Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Hak
Bcbas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Righi) alas karya
ilmiah:

D Tugas Akhir D KKU D Skripsi D


. yang berjudul:
Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah
Tabungan Pada Bank Syariah Mandiri
bcscrta pcrangkat yang dipcrlukan (bila ada). Dcngan Rak Bcbas Royalti Non-
Eksklusif ini, UPT Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceb berhak
mcnyimpan, mcngalih-mcdia lormatkan, mcngclola, mcndiscminasikan, dan
mempublikasikannya di internet arau.media lain.
Dsecarafi1lllex/ untuk kepentingan akademik tanpa perlu mernint, izin dari
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis, pencipta dan atau
penerbit karya ilm.iah tersebut.

UPT Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh akan terbebas dari segala bentuk
tuntutan hukum yang timbul atas pclanggaran Rak Cipta dalarn karya ilrniah
saya ini.

Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Banda Aceh
Pada tanggal : 31 Agustus 2020
Penulis Pembimbii Pembimbing II

R� Dr. Muhamma Zulhilmi S.A . M.A


f2
Ana Fitria SE. M.Sc
NIM. 150603185 NIP. 19720428 005011003 NIP. 199009052019032019

VI
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan dengan


runia,
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, ka
epada
hidayah dan kasih sayang-Nya yang tidak terkira k
epada
hambanya. Shalawat serta salam yang selalu tercurahkan k
aikan
Nabi Muhammas SAW yang telah memberikan dan menyamp
omah
kepada kita semua ajaran islam, sehingga kita dapat tetap istiq
aikan
di agama Allah SWT. Alhamdulillah penulis dapat menyeles
Upaya
skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Dalam
ariah
Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan Pada Bank Sy
semua
Mandiri. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada
ca.
pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pemba
yang
Maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
mi dan
1. Dr. Zaki Fuad, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekono
Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Studi
2. Dr. Nevi Hasnita, S.Ag., M.Ag selaku ketua Program
selaku
Perbankan Syariah dan Ayumiati, SE, M.Si
Serta
Sekretaris Program Studi Perbankan Syariah.
Mukhlis, SH.I., SE., MH selaku operator Program Studi
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
AR-Raniry Banda Aceh, yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.

vii
3. Muhammad Arifin, M.Ag., Ph.D selaku ketua
Laboratorium.
4. Dr. Muhammad Zulhilmi, S.Ag., M.A selaku pembimbing I
dan Ana Fitria, SE., M.Sc selaku pembimbing II yang telah
bersedia menjadi orang tua kedua dalam membimbin
g saya
dengan sangat sabar dan tidak bosan-bosannya memberi
arahan dan nasehat bagi penulis demi kesempurnaan skripsi
ini.
5. Dr. Analiansyah. MA selaku Penasehat Akademik (PA)
penulis selama menempuh pendidikan di Program Studi
Perbankan Syariah dan Seluruh Dosen Program Studi
Perbankan Syariah UIN Ar-Raniry yang telah memberi
ilmu pengetahuan kepada peneliti dan bimbingan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan.
6. Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-
Raniry Banda Aceh, tempat penulis memperoleh berbagai
informasi dan sumber-sumber yang berkaitan dalam
penulisan skripsi.
7. Teristimewa untuk kedua orang tua, ayahanda tercinta
Dasuki, S.Pd dan ibunda tercinta Kartini yangselalu
memberikan doa tanpa henti, semangat dan motivasi yang
tiada habisnya kepada peneliti, serta semua jasa yang tidak
ternilai harganya yang telah diberikan selama ini kepada
peneliti, sehingga ananda dapat menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih juga kepada kakak ananda Ridha Def Nijar,

viii
A.Md. Keb dan abang ananda Nilwan Santawi Fikri, ST
serta kedua adik-adik ananda Denni Sri Sukma Wardani dan
M. Iqbal Zabbar yang selalu memberi semangat dan
mendukung ananda dalam keadaan apapun sehingga ananda
dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Terimakasih juga untuk Aidil Adha, S.IP yang selalu
memberi semangat, motivasi dan dukungan kepada peneliti,
serta terimakasih juga untuk sahabat tercinta Cut Fitrah,
S.E, Neli Suriati, Ismaturrahmi, S.E, Nur Diana, Nurul
Huda, Ferina Yanti, Desi dan kawan-kawan seperjuangan,
yang tidak mungkin penulis sebut satu-satu, yang sudah
memberikan semangat dan menjadi tempat peneliti bertukar
fikiran serta motivasi kepada peneliti untuk menyelesaikan
skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu
dan mohon maaf kepada semua pihak baik yang disengaja maupun
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
pihak-pihak yang membutuhkan.
Banda Aceh, 14 Agustus 2020
Penulis,

Reza Sri Rahayu

ix
TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN
Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K
Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u/1987

1. Konsonan

No Arab Latin No Arab Latin


Tidak 16 ‫ط‬
1 ‫ا‬ dilambangkan Ṭ

2 ‫ب‬ B 17 ‫ظ‬ Ẓ
3 ‫ت‬ T 18 ‫ع‬ „
4 ‫ث‬ Ṡ 19 ‫غ‬ G
5 ‫ج‬ J 20 ‫ف‬ F
6 ‫ح‬ Ḥ 21 ‫ق‬ Q
7 ‫خ‬ Kh 22 ‫ك‬ K
8 ‫د‬ D 23 ‫ل‬ L
9 ‫ذ‬ Ż 24 ‫م‬ M
10 ‫ر‬ R 25 ‫ن‬ N
11 ‫ز‬ Z 26 ‫و‬ W
12 ‫س‬ S 27 ‫ه‬
H
13 ‫ش‬ Sy 28 ‫ء‬

14 Ṣ 29
‫ص‬ ‫ي‬ Y
15 ‫ض‬ Ḍ

x
2. Vokal
Vokal Bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau
diftong.

a. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya erupa
b
tanda atau harkat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin

َFatḥah A
َKasrah I
َDammah U

b. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya erupa
b
gabungan antara harkat dan huruf, transliter
asinya
gabungan huruf, yaitu:

Tanda dan Nama Gabungan


Huruf Huruf
‫َي‬ Fatḥah dan ya Ai
‫َو‬ Fatḥah dan wau Au
Contoh:
‫ فيك‬: kaifa
‫لوه‬: haula

xi
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat
dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
Harkat dan Huruf dan
Nama
Huruf Tanda
‫ ي‬/‫َ ا‬ Fatḥah dan alif atau ya Ā
َ ‫ي‬ Kasrah dan ya Ī
‫ي‬
َ Dammah dan wau Ū

Contoh:
‫اقل‬ : qāla
‫ىمر‬ : ramā
‫يقل‬ : qīla
‫قيل‚‚و‬ : yaqūlu

4. Ta Marbutah (‫)ة‬
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua.
a. Ta marbutah (‫ )ة‬hidup

Ta marbutah (‫ )ة‬yang hidup atau mendapat harkat fat ah,
kasrah dan dammah, transliterasinya adalah t.

b. Ta marbutah (‫ )ة‬mati
Ta marbutah (‫ )ة‬yang mati atau mendapat harkat sukun,
transliterasinya adalah h.

xii
c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah (‫)ة‬
diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta
bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah (‫ )ة‬itu
ditransliterasikan dengan h.
Contoh:
‫ل ط َل افةض اور‬ : rauḍah al-aṭfāl/ rauḍatul aṭfāl
َ‫ن ة لارو نيم لةا دم‬ : al-Madīnah al-Munawwarah/
al-Madīnatul Munawwarah
‫ةح ط‬
‫ل‬ : Ṭalḥah
Catatan:
Modifikasi
1. Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa
tanpa transliterasi, seperti M. Syuhudi Ismail, sedangkan
nama-nama lainnya ditulis sesuai kaidah penerjemahan.
Contoh: Ḥamad Ibn Sulaiman.
2. Nama negara dan kota ditulis menurut ejaan Bahasa
Indonesia, seperti Mesir, bukan Misr; Beirut, bukan Bayrut;
dan sebagainya.
ahasa
3. Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam kamus B
bukan
Indonesia tidak ditransliterasi. Contoh: Tasauf,
Tasawuf.

xiii
ABSTRAK
Nama : Reza Sri Rahayu
NIM : 150603185
Fakultas/ Program Studi : Ekonomi dan Bisnis Islam/ Perbankan
Syariah
Judul : Strategi Pemasaran Dalam Upaya
Meningkatkan Jumlah Nasabah
Tabungan Pada Bank Syariah Mandiri
Tanggal Sidang : 31 Agustus 2020
Tebal Skripsi : 110
Pembimbing I : Dr. Muhammad Zulhilmi, S.Ag., M.A
Pembimbing II : Ana Fitria, SE., M.Sc
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi
Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan
Pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh. Pertumbuhan jumlah
nasabah yang membuka tabungan pada BSM (KCP) Ulee Kareng
Banda Aceh tidak menunjukkan konsisten naik setiap tahunnya.
Sehingga diperlunya strategi pemasaran untuk meningkatkan
jumlah nasabah dalam menggunakan produk ini, serta untuk
mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam meningkatkan
jumlah nasabah tabungan pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda
Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara
dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BSM (KCP)
Ulee Kareng melakukan sosialisasi secara langsung dan tidak
langsung serta menggunakan marketing mix yang meliputi strategi
produk, harga, promosi dan tempat pada produk tabungan BSM,
setelah melakukan strategi pemasaran, BSM diharapkan dapat
meningkatkan atau mengaktifkan tahap-tahap pemasaran dengan
melihat kondisi kekuatan dan kelemahan sehingga dapat
mengetahui apakah strategi yang diterapkan tepat atau tidak
dalam memperkenalkan produk tabungan BSM .

Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Tabungan BSM, Bank Syariah

xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL KEASLIAN ....................................... i
HALAMAN JUDUL KEASLIAN ...........................................
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ............................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG .................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................. iv
KATA PENGANTAR .............................................................. v
HALAMAN TRANSLITERASI ............................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................. x
ABSTRAK ................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................. xv

BAB I: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................ 1
1.2. Rumusan Masalah...................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................ 5
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................... 5
1.5. Batasan Penelitian....................................................... 6
1.6. Sistematika Pembahasan............................................ 6

BAB II: LANDASAN TEORI


2.1 Bank Syariah................................................................ 8
2.1.1 Pengertian Bank Syariah ..................................... 8
2.1.2 Produk Bank Syariah .......................................... 9
2.2 Pengertian Pemasaran (Marketing Mix) ..................... 11
2.2.1 Strategi Pemasaran ............................................ 12
2.2.2 Konsep-Konsep Pemasaran............................... 13
2.2.3 Bauran Pemasaran.............................................. 14
2.3 Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Islam ............... 21
2.3.1 Pengertian Pemasaran (Marketing)
Berdasarkan Prinsip Syariah ............................... 21
2.3.2 Bauran Pemasaran Dalam Islam ......................... 24
2.3.3 Proses Pemasaran ................................................ 28
2.4 Penelitian Terdahulu.................................................... 29

xv
2.5 Kerangka Berpikir ....................................................... 31

BAB III: METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ........................................................... 34
3.2 Sumber Data ................................................................ 35
3.3 Lokasi Penelitian ......................................................... 35
3.4 Subjek dan Objek Penelitian........................................ 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................... 36
3.6 Teknik Analisis Data ................................................... 38

BAB IV: HASIL PENELITIAN


4.1. Gambar Umum Objek Penelitian ............................... 39
4.1.1. Sejarah Bank Syariah........................................ 39
4.1.2. Visi dan Misi BSM (KCP) Ulee Kareng
Banda Aceh....................................................... 41
4.1.3. Struktur Organisasi BSM (KCP) Ulee Kareng
Banda Aceh....................................................... 41
4.1.4. Produk BSM .................................................... 45
4.2. Produk Tabungan BSM ............................................ 49
4.2.1. Gambaran Umum Produk Tabungan BSM ..... 49
4.3. Hasil Penelitian .......................................................... 51
4.4. Pembahasan ............................................................... 57

BAB V: PENUTUP
5.1. Kesimpulan ................................................................ 59
5.2. Saran .......................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 61

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah Tabungan Tahun 2016-2020 .......... 3


Table 2.1 Penelitian Terdahulu.................................................. 29
Table 3.1 Tabel Informan Wawancara ...................................... 36
Table 4.1 Table Informan Penelitian ......................................... 49

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ................................................................................ 28


Gambar 2.3 ................................................................................ 31
Gambar 4.1 ................................................................................ 40

xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara .............................................. 64
Lampiran 2 Outline Wawancara ................................................. 65
Lampiran 3 Outline Wawancara ................................................. 66
Lampiran 4 Transkip Wawancara............................................... 67
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian .......................................... 68

xix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Seiring dengan perkembangan zaman, dunia perbankan
di Indonesia juga semakin berkembang. Sekarang tidak hanya
didominasi oleh Bank konvensional saja, akan tetapi banyak
bermunculan Bank yang berprinsip syariah. Kemunculan
perbankan syariah di Indonesia dilandasi oleh keinginan
masyarakat untuk melaksanakan kegiatan atau transaksi ekonomi
dan perbankan yang sejalan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip
syariah.
Dalam kehidupan sehari-hari, bank merupakan peranan yang
sangat penting. Apalagi sejak semakin berkembangnya masalah
ekonomi, bank merupakan lembaga keuangan yang tugasnya
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
kepada masyarakat serta memberikan jasa lainnya, baik itu
menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dengan tujuan
memperoleh keuntungan pada Bank tersebut. Di Indonesia regulasi
mengenai bank syariah terdapat pada UU No. 21 Tahun 2008
tentang perbankan syariah. Bank syariah bukan sekedar bankbebas
bunga, tetapi juga memiliki orientasi pencapaian kesejahteraan.
Sementara perbankan syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS),
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Berbagai usaha
yang

1
2

dilakukan oleh bank dalam upaya menghimpun dana masyarakat


antara lain menerima simpanan dalam bentuk tabungan, giro,
deposito atau dalam bentuk lainnya (Kasmir, 2004).
Di Indonesia, bank syariah pada saat pendiriannya diawali
dengan diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui
sebuah karyanya “Bunga Bank dan Perbankan” di Bogor, pada
tanggal 18-20 Agustus 1990. Yang dibahas pada MUNAS IV MUI
pada Hotel Sahid Jakarta bertepatan pada tanggal 22-25 Agustus
1990, dengan adanya dukungan dari masyarakat akhirnya
terbuatlah/terbentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) di
tanggal 1 November 1991 dan beroperasinya pada tahun 1992
dengan dibentuknya suatu tim yang bertujuan untuk melahirkan
sebuah Bank Syariah. BMI yaitu Bank Syariah yang pertama lahir
di Indonesia berdasarkan Akta Pendirian oleh Notaris Yudo
Paripurno dengan memiliki surat izin Menteri Kehakiman No.
C.2.2413 HT.01.01. berdirinya BMI tidak serta-merta diikuti oleh
berdirinya bank syariah lainnya, sehingga perkembangan bank
syariah nyaris sampai pada tahun 1998. Bank Syariah
dikembangkan sebagai lembaga bisnis keuangan yang
melaksanakan kegiatan usahanya sejalan dengan prinsip-prinsip
dasar pada ekonomi Islam. Tujuan ekonomiIslam bagi Bank
Syariah tidak hanya terfokus pada tujuan komersial yang tergambar
pada pencapaian keuntungan maksimal, tetapi juga perannya dalam
memberikan kesejahteraan secara luas bagi masyarakat (Umam,
2013).
3

Keberadaan lembaga keuangan dalam Islam adalah vital


karena kegiatan bisnis dan roda ekonominya tidak akan berjalan
tanpanya. Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak
mengandalkan pada bunga. Tujuan utama dari pendirian lembaga
keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai upaya
kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan
ekonominya berlandaskan Al-Qur‟an dan As-Sunnah. Sebagaimana
diketahui bahwa bank syariah dibentuk adalah sebagai koreksi atas
bank konvensional yang beroperasi dengan sistem bunga yang
dianggap oleh sebagian ulama sebagai riba. Oleh karena itu dengan
sank syariah dioperasikan tidak menggunakan sistem bunga
melainkan dengan sistem bagi hasil walaupun tidak sepenuhnya
benar, sebab ada sistem lain dalam bank syariah yaitu sistem jual
beli dan sewa menyewa.
Setiap bank syariah mempunyai bermacam-macam produk
yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di dalam
menawarkan produk bank maka akan terjadinya persaingan antara
bank syariah lainnya, sehingga perlu adanya strategi di dalam
pemasaran masing-masing Bank tersebut. Salah satu bank syariah
di Aceh adalah Bank Syariah Mandiri (BSM), BSM merupakan
Bank milik pemerintah pertama yang melandaskan operasionalnya
menurut prinsip Syariah. BSM awalnya berasal dari PT Bank
Susila Bakti dari bank yang beroperasi menjadi sistem syariah.
Salah satu produk perbankan syariah yang diminati oleh
nasabah maupun calon nasabah adalah produk menghimpun dana
4

yaitu tabungan. Menabung adalah suatu tindakan yang dianjurkan


dalam agama Islam, karena dengan menabung berarti seseorang
muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan masa yang akan
datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam Al-Qur‟an terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung
telah memerintahkan kaum muslim untuk mempersiapkan hari esok
secara lebih baik (Antonio, 2001).
BSM merupakan salah satu bank yang juga mengeluarkan
produk-produk inovatif dengan sistem bagi hasil yang disesuaikan
dengan jenis produk yang terdiri dari tiga bagian, yaitu pembiayaan
atau penyaluran dana, produk pendanaan atau penghimpun dana
dan produk jasa. Penghimpun dana dalam bentuk tabungan menjadi
salah satu yang diminati masyarakat karena adanya sistem bagi
hasil. Salah satu produk yang ditawarkan oleh BSM yaitu produk
tabungan BSM yang termasuk produk penghimpun dana. Tabungan
BSM adalah tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan
penyetorannya dapat dilakukan selama jam buka kas di konter
BSM atau melalui ATM. Manfaat dan fasilitas yang ditawarkan
tabungan BSM yaitu aman dan terjamin, online diseluruh uotler
BSM, bagi hasil yang kompetitif, fasilitas BSM card yang
berfungsi sebagai kartu ATM & debit, fasilitas e-banking yaitu
BSM mobile banking & BSM net banking dan kemudahan dalam
penyauran zakat, infaq, dan sedekah.
BSM telah beroperasi di banyak daerah tepatnya di Banda
Aceh, salah satunya yaitu BSM (KCP) Ulee Kareng. Di mana
5

nasabah yang bertransaksi dan membuka tabungan pada BSM


(KCP) Ulee Kareng, bahwasannya tidak menunjukan konsisten
naik setiap tahunnya. Jumlah nasabah yang membuka tabungan di
BSM tahun 2016-2019 dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini:
Tabel 1.1
Jumlah Nasabah Tabungan BSM Tahun 2016-2020
Tahun Nasabah Tabungan

2016 984
2017 1.364
2018 955
2019 1.279
2020 723
Sumber: BSM Kantor Cabang Pembantu Ulee Kareng (2020).

Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah nasabah yang


membuka tabungan di BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh pada
tahun 2016 nasabah yang membuka tabungan 984 orang, tahun
2017 nasabah tabungan bertambah menjadi 1.364 orang, tahun
2018 kembali menurun menjadi 955 orang, tahun 2019 jumlah
nasabah tabungan meningkat menjadi 1.279 orang dan pada tahun
2020 jumlah nasabah kembali menurun menjadi 723 orang yang
membuka tabungan di BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh.
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016
sampai dengan 2020 nasabah yang membuka tabungan BSM dan
bertransaksi di BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh, jumlahnya
tidak menunjukan konsisten naik setiap tahunnya. Dilihat dari
perkembangan tahun, perlu kita analisis lebih mendalam karena
untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang dijalankan.
6

Sebuah strategi pemasaran memegang peranan penting bagi suatu


bank, karena strategi pemasaran merupakan kunci sukses untuk
mencapai tujuan Bank.
Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang
direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang
dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar sasaran tersebut (Tjiptono, 2002). Strategi pemasaran
mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan
ataupun bisnis kerena berfungsi untuk menentukan nilai ekonomi
perusahaan. Strategi pemasaran dapat juga dikatakan sebagai dasar
tindakan yang kegiatan uasahanya mengarah pada pemasaran suatu
perusahaan dalam kondisi persaingan lingkungan yang selalu
berubah agar tercapainya suatu tujuan yang telah diharapkan.
Dengan adanya suatu proses pemasaran dalam sebuah
perusahaan tersebut akan terdampak baik minat nasabah mengenai
produk yang akan digunakannya, sehingga dengan demikian
perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Strategi pemasaran yang digunakan oleh BSM dalam
meningkatkan nasabah dengan cara mengoptimalkan kinerja
marketing yang sangat berpengaruh terhadap meningkatnya minat
nasabah yaitu dengan menggunakan strategi bauran pemasaran.
Secara umum diantaranya yaitu produk, promosi, tempat, dan harga
atau yang sering disebut 4p (product, promotion, place dan price).
(Kasmir, 2008). Menurut Hurriyati (2005) menyatakan bahwa
7

adanya penambahan unsur bauran pemasaran yaitu proses


(process), orang (people), dan bukti fisik (physical evidence), dan
biasa disingkat dengan istilah 7p yang lebih di khususkan untuk
pemasaran jasa. Dalam kegiatan pemasaran sangat diperlukan
konsep strategi, strategi inilah yang kemudian digunakan untuk
memenuhi kebutuhan Bank, baik jangka pendek maupun jangka
panjang, pemasaran yang tepat harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan nasabah. Strategi pemasaran
merupakan ujung tombak bagi Bank untuk mengenal dan
memasarkan keunggulan produk-produknya. Tetapi strategi
pemasaran tidak akan optimal apabila produk yang ditawarkan
kurang memiliki daya saing dibandingkan dengan produk pesaing
(Amstrong, 2008).
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, sehingga
peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian sebagai berikut
“Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah
Nasabah Tabungan Pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda
Aceh”

1.2 Rumusan Masalah


pokok
Berdasarkan dalam latar belakang di atas, maka sebagai
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan dalam
upaya meningkatkan jumlah nasabah tabungan pada BSM
(KCP) Ulee Kareng Banda Aceh?
8

2. Apa saja yang menjadi kendala dalam upaya


meningkatkan jumlah nasabah pada bank BSM (KCP)
Ulee Kareng Banda Aceh?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaranyang
dilakukan dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah
tabungan pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh?
2. Untuk mengetahui apa aja yang menjadi kendala dalam
upaya meningkatkan jumlah nasabah pada bank BSM
(KCP) Ulee Kareng Banda Aceh?

1.4 Manfaat Penelitian


Dalam melakukan sebuah penelitian selalu dibarengi engan
d
elitian
manfaat penelitian, demikian pula dalam melakukan pen
ini, manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sember
informasi, ilmu pengetahuan, dan sember rujukan kepada
mahasiswa yang berkaitan dengan strategi marketing
menarik minat nasabah membuka tabungan pada BSM
(KCP) Ulee Kareng Banda Aceh.
9

2. Secara Praktis
a. Bagi penyusun, dapat menambah wawasan,
Pengalaman dan pengtahuan yang lebih mendasar
mengenai strategi marketing menarik minat nasabah
membuka tabungan pada BSM (KCP) Ulee Kareng
Banda Aceh.
b. Bagi perusahaan, diharapkan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan terutama
tentang penerapan strategi marketing.
c. Bagi pihak lainnya, bahan penelitian ini di harapkan
menjadi masukan evaluasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terutama bagi penyusun sendiri, dan
juga bagi mahasiswa FEBI yang bersangkutan dengan
penelitian ini.

1.5 Batasan Penelitian


Supaya permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas,
peneliti membatasi penelitian ini dan menfokuskan pada trategi
s
pemasaran dalam upaya meningkatkan produk tabungan pada BSM
(KCP) Ulee Kareng Banda Aceh. Strategi yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah strategi bauran pemasarannya.

1.6 Sistematika Pembahasan


Sistematika pembahasan merupakan rangkuman dari isi
proposal skripsi, yakni suatu gambaran tentang isi proposal skripsi
10

secara keseluruhan dan sistematika ini agar dapat mempermudah


penelitian ini, Penyusun mensajikan. Sistematika pembahasan
dalam penelitian ini adalah:
BAB I: pendahuluan, bab ini mencakup tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika pembahasan.
BAB II: landasan teori, landasan teori mencakup mengenai
teori-teori yang berkenaan dalam pelaksanaan penelitian ini, bab ini
juga menguraikan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang
berhubungan pada penelitian yang akan dilakukan.
BAB III: metodologi penelitian, bab ini akan menjelaskan
mengenai jenis penelitian, data dan teknik perolehannya, ubjek
s dan objek penelitian, populasi dan sampel penelitian,teknik
pengumpulan data, variabel penelitian, dan metode analisis data.
BAB IV: hasil penelitian dan pembahasan, bab ini membahas
tentang gambaran umum objek penelitian dan pembahasan hasil
yang didapatkan dipenelitian pada BSM (KCP) Ule Kareng Banda
Aceh.
an, di
BAB V: kesimpulan, bab ini berisi kesimpulan dan sar
aikan,
mana penulis mencoba menyimpulkan apa yang telah diur
sarkan
kemudian memberikan saran yang telah diperoleh berda
penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bank Syariah
2.1.1 Pengertian Bank Syariah
Bank Syariah adalah lembaga perbankan yang dijalankan
dengan prinsip syariah. Dalam setiap aktivitas usahanya selalu
menggunakan hukum-hukum Islam yang tercantum di dalam Al-
Qur‟an dan Hadist. Menurut UU No. 21 Tahun 2008 menyebutkan
bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut
tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya (Syakir, 2015).
Menurut Wibowo (2005) Bank Syariah adalah bank yang
beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam. Bank ini
tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-
Qur‟an dan Hadist. Sedangkan menurut Shahdeiny (2007), Bank
Syariah adalah lembaga yang berfungsi sebagai intermediasi yaitu
menyerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam
bentuk pembiayaan tanpa berdasarkan prinsip bunga, melainkan
berdasarkan prinsip Syariah.
Perbankan Syariah adalah suatu sistem Perbankan yang
pelaksanaanya berdasarkan prinsip hukum Islam (Syariah).
Terbentuknya sistem ini, adanya larangan dalam agama Islam
untuk tidak mengambil riba dalam transaksi ekonomi yang menurut

11
12

Jumhur ulama direfleksikan oleh bunga pinjaman. Disamping itu,


ada juga larangan untuk tidak berinvestasi pada usaha-usaha
berkatagori terlarang (Haram) seperti tempat-tempat perjudian atau
perternakan Babi dan sebagainya (Khalidin, 2013).

2.1.2 Produk Bank Syariah


Berikut ini merupakan produk-produk yang dikeluarkan oleh
Bank Syariah sebagai berikut :
1. Produk pendanaan (Funding)
Produk pendanaan merupakan produk yang dikeluarkan
oleh bank kepada masyarakat, dengan produk ini bank dapat
memperoleh dan mengambil dana, seperti Tabungan, Deposito,
dan Giro.
a. Tabungan
Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang produknya
dapat diambil apabila nasabah membutuhkan, dan bagi hasilnya
rendah untuk yang menabung. Akan tetapi produk ini adalah
produk yang menghimpun dana lebih yang dimana biaya minimal
bagi pihak bank tersebut akan menawarkan bagi hasil yang rendah.
Pada masa sekarang sudah ada produk yang gabungan dari
tabungan dan deposito seperti produk tabungan berencana yang
sifatnya itu hampir sama dengan tabungan biasa akan tetapi
nasabah wajib menyetor dana secara rutin sesuai dengan kemapuan
nasabah, kemudian tidak boleh diambil dalam waktu tertentu.
Tabungan berencana ini bagi hasilnya lebih besar dibandingkan
kesulitan dalam mengatur keuangan mereka, maka nasabah
13

terkadang memilih tabungan ini sebagai strategi dalam mengatur


keuangan keluarga dan dilengkapi fasilitas asuransi jiwa (Al- Arif,
2012 ).
Tabungan adalah simpanan uang di bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu. Umumnya bank
akan memberikan buku tabungan yang berisi informasi seluruh
transaksi yang anda lakukan dan kartu ATM lengkap dengan
nomor pribadi (PIN). Dalam perkembangannya saat ini, terdapat
beberapa jenis tabungan yang tidak lagi menggunakan buku
tabungan melainkan internet/mobile banking (OJK, 2019).
b. Deposito
Menerut UU Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008, deposito
adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad yang
disepakati oleh nasabah dan bank syariah dan/atau UUS.
Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang
bersangkutan. Penarikan yang dimaksud ialah simpanan yang
ditarik oleh si penyimpan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank (Hermansyah,
2005).
14

c. Giro
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan
cek, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah
bukuan. Simpanan giro ini mempunyai kegunaan bagi si
penyimpan yaitu dapat membayar transaksi jual beli dengan
mempergunakan cek, bilyet giro, atau sarana pemerintah
pembayaran lainnya (Hermansyah, 2005).
Simpanan giro merupakan simpanan yang berasal dari
masyarakat atau dana pihak ketiga yang dapat ditarik setiap saat
menggunakan sarana penarikan berupa cek dan bilyet giro atau
sarana lainnya. Memiliki rekening giro sama dengan memiliki uang
tunai, pebisnis dan masyarakat dapat dengan mudah melakukan
transaksi bisnisnya hanya dengan melakukan pembayaran cek atau
bilyet giro (Ismail, 2014: 28).
2. Produk Penyaluran Dana (Financing)
Produk penyaluran dana adalah produk yang dapat
menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan agar
masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari bank dengan
memenuhi semua persyaratan dan ketentuan yang berlaku.
Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh
suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang
telah direncanakan, baik dari lembaga maupun individu. Dalam
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 yaitu tentang perbankan
15

menjelaskan bahwa pembiayaan adalah dana yang tersedia atau


berupa tagihan yang dipersamakan seperti (Al-Arif, 2012):
1) Mudarabah dan Musyarakah dalam bentuk transaksi bagi
2) hasil.
Ijarah dalam bentuk sewa menyewa atau Ijarah mun
bittamlik ialah sewa beli. tahiya
3) Transaksi jual beli piutang Murabahah, Salam, dan Istis
4) Piutang Qardh dalam bentuk transaksi pinjam meminja na. m.
5) Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk
transaksi multi jasa.

3. Produk Jasa
Bank Syariah selain mejalankan fungsinya sebagai pihak
yang kelebihan dana dan kekurangan dana, bank syariah juga
melakukan berbagai pelayanan jasa kepada nasabah seperti, sharf
atau jual beli valuta asing penyerahan harus dilakukan pada waktu
yang sama. Keuntungan yang didapatkan di bank yaitu melalui jual
beli valuta asing (Al-Arif, 2012).

2.1 Pengertian Pemasaran (Marketing)


Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting yang perlu
dilakukan perusahaan untuk meningkatkan usaha dan menjaga
kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Disamping kegiatan
pemasaran perusahaan juga perlu mengkombinasikan fingsi-fungsi
dan munggunakan keahlian mereka agar perusahaan berjalan
16

dengan baik. Dalam hal ini perlu diketahui definisi pemasaran


adalah merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Untuk mengetahui
kebutuhan dan keinginan konsumen, maka setiap perusahaan perlu
malakukan riset pemasaran, karena dengan melakukan riset
pemasaran ini dapat diketahui keuinginan dan kebutuhan konsumen
yang sebenarnya (Kasmir, 2004: 61).
Banyak para ahli memberikan pendapatnya tentang definisi
pemasaran yang dikemukakan berdasarkan sudut pandangnya
sendiri diantaranya Kotler dan Armstrong (2014), Abdullah dan
tantric (2012) dan Stanton (2003). Ada yang meninjau dari segi
fungsi, kelembagaan dan sebagainya. Adapaun menurut Kotler dan
Armstrong (2014:27) pemasaran adalah alat atau instrument yang
membuat individu maupun kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain. Menurut Abdullah dan tantric (2012) pemasaran adalah
kegiatan mensosialisasikan dengan mempromosikan barang atau
jasa, komponen klasik dari pemasaran adalah 4p, yaitu pruduk
(product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion),
maka dari konsep 4p tersebut dapat dilakukan proses pemilihan dan
pengembangan produk, penentuan harga, pemilihan dan
perancangan saluran distribusi (pasar dan semua aspek untuk
membangkitkan atau memperkuat permintaan akan produk,
termasuk iklan (promosi), dan untuk pemasaran sector jasa terdapat
17

tiga unsur tambahan yaitu orang (people), proses (prosesses), dan


layanan pelanggan. Sedangkan menurut Stanton (2003), pemasaran
adalah suatu system local dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan
dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun potensial.
Berdasarkan definisi pemesaran yang dikemukakan oleh para
ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan
suatu system dari kegiatan bisnis yang saling berhubungan dan
ditujukan untuk merencanakan, mendistribusikan, dan
mempromosikan barang dan jasa yang dilakukan konsumen. Oleh
karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam
pengembangan strateginya.

2.2.1 Strategi Pemasaran (Marketing)


Strategi pemasaran adalah seleksi atas pasar sasaran. trategi
S
pemasaran pada dasarnya merupakan rencana menyeluruh, terpadu
dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan
kegiatan yang dijalankan untuk mencapai tujuan pemasaran.
Strategi pemasaran (marketing) merupakan bagian pentin
g dari
sistem pemasaran yang menjadi langkah awal untuk membuat
rencana pemasaran. Strategi marketing terdiri atas tiga komponen
utama yang meliputi:
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok
pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau
18

tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.


Adapun tujuan diterapkannya segmentasi pasar adalah (Hamdani,
2006: 44):
1) Untuk melayani konsumen secara lebih baik dan
memperbaiki posisi kompetitif perusahaan terhadap pesaing.
2) Meningkatkan penjualan, meningkatkan pangsa pasar,
melakukan komunikasi dan promosi yang lebih baik,serta
memperkuat citra.
Suatu pemasaran yang berhasil pasti membutuhkan
segmentasi pasar tanpa adanya segmentasi pasar tidak akan dapat
bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
2. Targeting
Setalah selesai melakukan segmentasi pasar, selanjutnya bank
akan menetukan pasar sasaran. Targeting merupakan suatu
kegiatan mengevalluasi setiap segmen, kemudian bank akan
memilih satu atau lebih segmen yang akan menjadi fokus utama
untuk dilayani. Pertimbangan untuk memilih segmen adalah
besarnya segmen yang akan dipilih dan luasnya segmen.
Setelah teridentifikasi jumlah serta ukuran dan luasya segmen
yang ada, maka langkah selanjutnya menetapkan pasar sasaran
yang diinginkan. Menetapkan pasar sasaran artinya mengevaluasi
keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen
pasar atau lebih untuk dilayani. Penetapkan pasar sasaran dengan
cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya tarik segmen
kemudian memilih segmen sasaran (Kasmir, 2007:183).
19

3. Positioning
Positioning adalah strategi untuk merebut posisi dibenak
konsumen, jadi strategi ini menyangkut bagaimana membangun
kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan. Peran
positioning memegang peran yang sangat besar dalam strategi
pemasaran, dalam proses positioning selalau dimulai produk
positioning (Kasmir, 2007: 184).

2.2.2 Konsep-Konsep Pemasaran


Dalam hal kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep
yang memiliki perbedaan diantaranya terdapat 5 konsep dalam
pemasaran dimana masing-masing konsep tersebut saling bersaing
satu sama lainnya. Setiap konsep dijadikan landasan pemasaran
dimana masing-masing konsep tersebut saling menjalankan
kegiatan pemasarannya. Adapun konsep yang dimaksud adalah
sebagai berikut (Kasmir, 2004: 68-70):
a. Konsep produksi
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan
oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan
efisiensi produksi dan efisiensi distribusi. Konsep ini menekankan
kepada volume produksi atau distribusi yang seluas-luasnya
dengan harga ditekan serendah mungkin.
b. Konsep produk
Konsep produk berpegang teguh bahwa konsumen akan
menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang
20

paling baik serta yang memiliki keistimewaan. Oleh karena itu,


perusahaan harus mencurahkan upaya terus-menerus dalam
perbaikan produk. Secara umum konsep produk menekankan
kepada kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang terbaik.
c. Konsep penjualan
Kebanyakan konsumen tidak akan membeli cukup banyak
produk, terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha
promosi dan penjualan yang kokoh. Oleh karena itu,
perusahaan harus menjalankan usaha-usaha promosi dan penjualan
dalam rangka mempengaruhi konsumen. Konsep ini kegiatan
pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi
yang gencar.
d. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai
sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran. Kemudian kunci yang kedua adalah
pemberian kepuasan seperti yang diinginkan oleh konsumensecara
lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing.

2.2.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 48) bauran pemasaran
merupakan sebagai seperangkat alat pemasaran yang bisa
dikendalikan dan juga dipadukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan oleh pasar sasaran. Bauran
pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan
perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.
21

Bauran pemasaran merupakan kegiatan pemasaran yang


dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara
bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam bauran
pemasaran itu sendiri. Setiap setiap elemen tidak dapat berjalan
sendiritanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang
ada dalam bauran pemasaran adalah produk (product), harga
(price), lokasi (place), dan promosi (promotion). Oleh karena itu
setiap elemen membutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan
terkait dengan strategi pada elemen lainnya seperti:
1. Produk (product)
Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Artinya apapun
wujudnya, selama itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan
kebutuhan kita katakana sebagai produk. Dalam praktiknya produk
terdiri dari dua jenis yaitu yang berkaitan dengan fisik atau benda
berwujud dan tidak berwujud. Benda berwujud merupakan produk
yang dapat dilihat, diraba atau dirasakan. Contohnya buku, mobil,
meja, dan lain-lain. Sedangkan produk yang tidak berwujud
biasanya disebut jasa. Jasa dapat disediakan dalam berbagai
wahana seperti pribadi, tempat kegiatan organisasi, dan ide-ide.
Strategi produk yang dilakukan oleh perbankan dalam
mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut. (Kasmir,
2007: 191).
22

1) Penentuan logo dan moto


Logo merupakan ciri khas suatu bank, sedngkan moto
merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi
bank dalam melayani masyarakat baik harus dirancang dengan
benar. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah sebagai
berikut:
1) Memilki arti (dalam arti positif)
2) Menarik perhatian
3) Mudah diingat
2) Menciptakan merek
Merek merupakan suatu tanda bagi konsumen untuk
mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek
sering diartikan sebagai nama, istilah, symbol, desain, atau
kombinasi dari semuanya. Agar merek mudah dikenal
masyarakat, penciptaan harus mempertimbangkan faktor-faktor
sebagai berikut:
a) Mudah diingat
b) Terkesan hebat dan modern
c) Memiliki arti (dalam arti positif)
d) Menarik perhatian
3) Menciptakan kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam
dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian
pelayanan atau jasa kepada para nasabah disampig juga sebagai
pembungkus untuk beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan,
23

cek, bilyet, gilro atau kartu kredit. Penciptaan kemasan harus


memenuhi berbagai persyaratan, seperti:
a) Kualitas kemasan (tidak mudah rusak)
b) Bentuk atau ukuran termasuk desain menarik
c) Warna menarik
d) Dan sebagainya
4) Keputusan label
Label merupakan sesuatu yang diletakkan pada produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label
harus dijelaskan:
a) Siapa yang membuat
b) Dimana dibuat
c) Kapan dibuat
d) Cara menggunakannya
e) Dan informasi lainnya

2. Harga (price)
Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan bauran
pemasaran, penentuan harga menjadi sangat penting untuk
diperhatikan, mengingat harga sangat menetukan laku tidaknya
produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan
berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Harga
merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar
oleh konsumen untuk membeli atau menikmati barang yang
ditawarkan. (Kasmir, 2008: 175).
24

Menurut Irawan (2003), Harga adalah jumlah uang yang


dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya. Definisi diatas mempunyai konsekuensi
bahwa seluruh kegiatan perusahaan termasuk keuangan, teknik,
produksi, personalia, dan pemasaran harus diarahkan pada
kebutuhan konsumen, kepuasan dan nilai serta perolehan laba
perusahaan yang layak dalam jangka panjang.
Dengan adanya penentuan harga, maka akan menjadi mudah.
Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai
tujuan yang akan dicapai. Dalam penetapan harga, perusahaan
memiliki beberapa tujuan, diantaranya (Kasmir, 2007: 198):
1) Untuk bertahan hidup
Jika tujuan perusahaan dalam menetukan harga adala untuk
bertahan hidup, Dimana bank menetukan harga semurah mungkin
tujuan agar produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran
dengan harga murah, tetapi masih dalam kondisi yang
menguntungkan.
2) Untuk memaksimalkan laba
Penetuan harga bertujuan agar penjual meningkat sehingga
laba menjadi maksimal. Penetuanharga biasanya dapat dilakukan
dengan harga yang murah atau tinggi.
3) Untuk memperbesar market share
Untuk memperbesr market share maksudnya adalah untuk
memperluas atau memperbesar jumlah pelanggan. Penetuan harga
25

yang murah diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan


pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.
4) Mutu produk
Tujuan penetuan harga dengan pertimbangan mutu produk
adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari
kualitas pesaing. Biasanya harga ditentukan setinggi mungki
karena masih ada anggapan bahwa produk yang berkualitas
adalah produk yang harganya lebih tinggi dibandingkan harga
pesaing.
5) Pesaing
Penetuan harga dengan melihat harga pesaing bertujuan agar
harga yang ditawarkan lebih kompetitif dibndingkan harga yng
ditawarkan pesaing. Artinya dapat melebihi harga pesaing untuk
produk tertentu atau sebaliknya rendah. Dalam melilih harga
tergantung keperluan, yaitu: Kesesuain harga atau biaya dengan
kualitas jasa, diukur melalui kualitas produk dan pelayanan.
a. Keterjangkauan harga, diukur melalui tingkat harga segi
biaya
r dan
b. Daya saing harga yang diukur dengan riset pasa
yang
perbandingan harga terdapat kualitas setiap penawaran
ditawarkan oleh pesaing

c. Kesesuaian harga atau biaya dengan manfaat, dilihat dari segi


manfaat yang bisa memahami kebutuhan nasabah.
26

Harga adalah nilai dari suatu barang yang dapat diukur


dengan sejumlah uang. Dari nilai itu, perusahaan atau seseorang
dapat memberikan barang atau jasa kepada pihak lain yang
dimilkinya. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan di
perusahaan karena harga penentu bagi permintaan pasar. Penetuan
tentang harga tidak bisa dilakukan secara kebetulan. Pada produk
yang umum, harga yang diturunkan dapat menaikkan penjualan
sedangkan pada produk yang membawa citra yang bergengsi,
kenaikan harga akan menaikkan penjualan karena produk dengan
harga yang tiggi akan menunjukkan prestasi seseorang.
3. Lokasi (place)
Setelah barang selesai dibuat dan siap dipasarkan, tahap
selanjutnya adalah dalam proses pemasaran adalah menentukan
metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang
tersebut ke pasar. Semua perusahaan semua perusahaan perlu
melaksanakan fungsi distribusi, jika perusahaan ingin produk atau
jas sampai ke tangan konsumen yang dituju. Para ahli ataupakar
ekonomi sering menggunakan istilah faedah tempat, faedah waktu
dan faedah milik untuk menunjukan nilai distribusi.
Sebuah bank yang ingin dikenal cepat pelayanannya, letak
fisik bank harus berkonotasi jasa cepat, eksterior dan interior bank
harus memiliki garis yang jelas dimana tata letak meja dan arus
jalan harus direncanakan dengan hati-hati sehingga antrian tidak
boleh terlalu panjang. Bila pelanggan harus mendatangi penyedia
jasa, lokasi usaha, menjasi sangat penting. Bagi bisnis jasa seperti
27

lembaga keuangan, lokasi mungkin salah satu alasan utama untuk


langganan. Dalam jenis interaksi ini, penyedia jasa yang
mengupayakan pertumbuhan dapat mempertimbangkan
penawaran jasa mereka di lebih dari satu lokasi (Lupioyadi,
2001).
Lokasi jasa yang optimum untuk operator multilokasi
menjadi keputusan yang sangat penting dalam bisnis.
Oraganisasi-oragnisasi semacam itu sangat peduli dalam
menyeleksi tempat-tempat yang cocok pada basis pelanggan
potensial dalam kawasan pelayanan dan lokasi usaha para
pesaing. Ada tiga macam partisipan dalam saluran distribusi yaitu
penyedia jasa, perantara dan pelanggan (Payne, 2000).
Bagi perusahaan non bank penentuan lokasi biasanya
digunakan untuk lokasi pabrik atau gudang atau cabang.
Sedangkan penetuan lokasi bagi industri perbankan lebih
ditekankan kepada lokasi cabang. Penetuan lokasi kantor cabang
bank dilakukan untuk cabang utama, cabang pembantu atau
kantor kas. Penetuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan agar
nasabah mudah menjangkau setiap lokasi yang ada. Demikian
pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman
dana man kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan
bank. Dalam memilih lokasi tergantung dari keperluan lokasi
tersebut, terdapat paling tidak lokasi yang dipertimbangkan
28

sesuain dengan keperluan perusahaan yaitu antara lain (Kasmir,


2007: 206-207):
a) Lokasi untuk kantor pusat
b) Lokasi untuk pabrik
c) Lokasi untuk gudang
d) Kantor cabang
4. Promosi (promotion)
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya
dengan ketiga kegiatan diatas, baik produk, harga dan lokasi.
Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan
seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun
tidak langsung. Promosi dalam pemasaran merupakan salah satu
factor penentu keberhasilan dalam memasarkan suatu produk.
Meskipun keuntungan produk sangat bagus, apabila masyarakat
belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk
tersebut berguna bagi dirinya, maka masyarakat tidak akan pernah
menggunakannya.
Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik
dan mempertahankan konsumen, tanpa promosi pelanggan tidak
dapat mengenal produk produk atau jasa yang ditawarkan. Salah
satu tujuan promosi perusahaan yaitu menginformasikan segala
jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon
konsumen yang baru (Kasmir, 2008: 183).
Menurut Alma (2005: 179) promosi merupakan kegiatan
menberikan penjelasan untuk menyakinkan calon konsumen
29

tentang barang atau jasa. Kotler (1997: 103) menjelaskan bahwa


bauran promosi (bauran komunikasi pemasaran) terdiri dari 5
elemen, yaitu:
1) Penjualan secara pribadi (personal selling)
Komunkasi langsung (tatap muka) antar penjual dan
calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba
dan membelinya.
2) Periklanan dan publisitas (mass selling)
Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan
media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada
khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini tidak
sefleksibel personal selling, namun merupakan alternative
yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke pasar
sasaran yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.
3) Promosi penjualan (sales promotion)
Bentuk persuasi lansung melalui penggunaan berbagai
insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian
produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barng yang
dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan
dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya
untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli
lebih banyak.
30

4) Hubungan masyarakat (public relation)


Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan,
dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.
Yang dimaksud dengan kolompok-kelompok tersebut adalah
mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat
mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai
tujuannya.
5) Pemasaran langsung (direct marketing)
System pemasaran yang bersifat interaktif yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk
menimbulkan respon yang terukur dan transaksi sembarang
lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi
ditujukan langsung kepada konsumen individual, baik
melalui telepon, pos atau dengan dating langsung ke tempat
pemasaran. Melalui direct marketing, konsumen memperoleh
manfaat berupa penghematan waktu dalam berbelanja secara
rahasia.
5. Orang (People)
Orang merupakan semua pelaku yang memainkan peranan
dalam penyajian jasa. Dalam mencapai kualitas jasa yang baik,
perlu diberikan pelatihan, motifasi kepada staf sehingga keryawan
mampu memberikan kepuasan kepada konsumen. Berdasarkan
definisi diatas, orang adalah karyawan (SDM) menjadi penting
dalam sebuah proses kegiatan dan keberlangsungan perbankan
31

syariah. SDM yang terlibat dalam pelayanan yang nantinya bisa


mempengaruhi persepsi pembeli, pribadi pelanggan dan
pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan. Ada 4 hal
yang harus diperhatikan kualitas pelayanan (Tjiptono, 2016: 21):
a) Pelatihan skill interaksi dan resolusi masalah nasabah
b) Sistem dan prosedur imlan jasa untuk mobilitas kerja
c) Prosedur partisipasi tim layanan dan eksekusi layanan
d) Ketertarikan norma-norma religius dan objektif universal
6. Proses (Process)
ri dari
Proses adalah gabungan dari semua aktivitas, yang terdi
al-hal
prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan h
umen.
rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada kons
harus
Dalam bisnis baik barang ataupun jasa pihak pengelola
secara
mengedepankan proses faktor. Karena hal ini berhubungan
erima
langsung kepada konsumen selaku pihak yang men
Dapat
pelayanan jasa/menerima barang dari perusahaan.
yang
disimpulkan bahwa proses merupakan adanya kagiatan
eraksi
dilakukan karyawan dan nasabah sehingga terjadinya int
suatu
antara keduanya dalam pelayanan jasa. Sesuai dengan SOP
orang
lembaga tersebut. Ada 5 hal yang harus diperhatikan se
bank,
marketer/CEO bahwa dalam meningkatkan kualitas layanan
terdapat beberapa proses (Tjiptono, 2016: 22):

a) Rincian standar prosedur operasi, manual, dan


deskripsi kerja
b) Prosedur/complain masalah
32

c) Standar kinerja layanan (manual dan teknologi)


d) Keterlibatan fungsional
e) Tingkat just in time delivery-lead times deleveries

7. Physical Evidience (Bukti Fisik)


Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan terhadap
jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa untuk konsumen yang
berinteraksi, ditambah unsur tangible apa saja yang digunakan
dalam mengkomunikasikan atau mendukung peranan dalam
pemasaran jasa tersebut. Adanya bukti seperti logo, simbol
perusahaan seragam pada karyawan, laporan, kartu nama, fasilitas
yang dimilki. Yang bisa dikenal dan dirasakan baik dari
konsumen maupun karyawan sendiri.
akan
Dengan adanya bukti fisik konsumen bisa mengetahui
ng ke
keberadaan suatu lembaga tersebut atau nasabah yang data
engan
kantor akan merasa nyaman dan betah, bisa dilihat d
korasi
lingkungan yang bersih, parkiran yang tidak semeraut, de
sopan
yang indah, serta penampilan para karyawan yang rapi dan
asing-
akan menunjukkan kompetensi mereka dibidangnya m
ggan.
masing, dengan memberikan aura yang positif kepada pelan
a tipe
Bukti fisik dalam bisnis jasa dapat dibagi menjadi du
(Tjiptono, 2016: 23):
a) Bukti penting memilki nilai yang dibuat penyadia jasa
tentang desain, layout suatu bangunan, lingkungan, dan
suasana ruang tunggu.
33

b) Bukti tambahan sebuah nilai yang kecil namun dapat


mempengaruhi dalam menambah keberwujudan pada nilai
yang disediakan produk jasa.

2.3 Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Islam


2.3.1 Pengertian Pemasaran (Marketing) Berdasarkan Prinsip
Syariah
Menurut pendapat Sula (2007) pemasaran Syariah
merupakan sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan
proses penciptaan, penawaran dan perubahan nilai dari suatu
inisiator kepada stakeholdernya dan dalam keseluruhan prosesnya
sesuai dengan akad serta prinsip muamalah dalam Islam. Allah
SWT mengingatkan agar senantiasa menghindari perbuatan zalim
dalam berbisnis termasuk dalam penciptaannya, penawaran dan
proses perubahan nilai dalam pemasaran.
Menurut Arif (2012) pemasaran Syariah adalah penerapan
suatu disiplin bisnis trategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip
Syariah. Jadi pemasaran Syariah dijalankan berdasarkan konsep
keislaman yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Ada
empat karakteristik pemasaran Syariah yang dapat menjadi
panduan bagi para pemasar sebagai berikut (Sunyoto, 2011):
a) Teistis (rabbaniyyah) adalah sumber utama etika dalam
Islam kepercayaan total dan murni terhadap kesatuan. Jiwa
seseorang syariah marketer menyakini bahwa hukum-
hukum Syariah yang teistis atau bersifat ketuhanan ini
34

adalah yang paling adil, paling sempurna, paling selaras


dengan segala bentuk kebaikan, paling banyak mencegah
segala bentuk kerusakan, kebatilan dan menyeberluaskan
kemaslahatan.
b) Etis (akhlasiyah) keistimewaan lain dari Syariah marketer
selain karena teitis juga ia sangan mengedepankan masalah
akhlak dalam seluruh aspek kegiatannya, karena nila-nilai
moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang
diajarkan oleh semua agama.
c) Realitis (Al-waqiyyah) Syariah marketer adalah konsep
pemasaran yang fleksibel sebagaimana keluasan Syariah
Islamiyyah yang mendasarinya. Syariah marketer bukanlah
berarti para pemasar itu harus berpenampilan ala bangsa
Arab, tetapi Syariah marketer adalah para pemasar
propesional dengan penampilan yang bersih, rapi,
bersahaja, tidak kaku, tidak eksklusif tetapi sangat fleksibel
dan luwes dalam bersikap dan bergaul.
d) Humanistis (insaniyyah) bahwa Syariah diciptakan untuk
manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaan
terjaga dan terpelihara, serta sifat kehewanannya dapat
terkekang dengan paduan Syariah. Ini akan menjadikan
manusia yang terkontrol, dan seimbang bukan manusia
yang serakah, menghalkan segala cara untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya.
35

Dalam Islam peningkatan spitualitas manusia merupakan


unsur penting dari kesejahteraan manusia dan usaha apapun
yang dilakukan untuk mencapai tujuan kiranya bertentangan
dengan ajaran Islam akan berakhir dengan kegagalan dan
kerusakan, prinsip-prinsip bisnis dalam Islam yaitu (Fanani,
2017):
a. Prinsip kesatuan (tauhid) adalah prinsip utama. Kegiatan
apapun yang dilakukan manusia didasarkan pada nilai-nilai
tauhid, karena akan melahirkan tekad bagi pelaku bisnis
atau pemasaran untuk tidak berlaku diskriminasi pada
semua pelaku bisnis, tidak melakukan praktik bisnis yang
terlarang.
b. Prinsip kebolehan (ibadah) yaitu memberikan kebebasan
bagi pelaku pemasaran untuk melakukan kegiatan bisnis
apapun, kecuali tidak terdapat dalil yang secara tegas
melarang. Prinsip ini berhubungan dengan kehalalan dalam
melakukan transaksi bagi secara proses maupun objek yang
ditransaksikan.
c. Prinsip keadilan (al- „adl) menekankan pada pentingnya
pelaku pemasaran untuk melakukan aktifitasnya lebih
mengutamakan pada kemanfaatan dan memperoleh sesuatu
sesuai dengan haknya. Karena itu, transaksi yang dilakukan
untuk memenuhi rasa keadilan harus transparan, jujur,
wajar dan tidak berlebihan.
36

d. Prinsip kehendak bebas (al- hurriyah) yaitu manusia


sebagai pelaku pemasaran diberi kewenangan untuk
melakukan kegiatan bisnis dengan cara melakukan janji,
sehingga implikasinya adalah menepatinya maupun sisi
lainnya yang terkadang juga mengingkarinya.
e. Prinsip ketanggung jawaban yaitu prinsip yang akan
mengubah perhitungan dalm perspektif ekonomi dan bisnis.
Hal ini dikarenakan segala sesuatu dituntun untuk terus
mengacu pada prinsip keadilan. Pada praktisnya pelaku
bisnis harus menghitung margin secara benar, mengambil
keuntungan secara wajar, menberi upah secara benar, sistem
sharing melalui akad secara sah, melarang semua transaksi
yang mangadung unsur gharar, serta praktik penipuan dan
spekulasi.
f. Prinsip kebijakan dan kejujuran yaitu dalam pelaksanaan
bisnis meliputi niat, sikap, perilaku proses akad, transaksi,
penetapan margin dan keuntungan. Realisasi dalam prinsip
kebijakan ini mendorong para pelaku bisnis untuk bersikap
terbukadan ramah. Sifat jujur merupakan aset penting dan
menguntungkan secara jangka panjang bagi pelaku bisnis.
g. Prinsip kerelaan (ar-ridha) yaitu mengedepankanpada
kejelasan semua pelaku bisnis. Prinsip kerelaan ini
merupakan dasar penerimaan objek transaksi yang jelas,
bersifat halal dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
37

Praktik bisnis yang ditekankan dalam Islam harus dilakukan


dengan rela sama rela tanpa adanya.
h. Prinsip kemanfaatan yaitu akan melahirkan kesejahteraan
manusia pada umumnya dan kesinambungan pada seluruh
dimensi alam. Penerimaan prinsip manfaat dalam kegiatan
pemasaran berkaitan dengan objek transaksi bisnis. Objek
yang ditransaksikan dalam bisnis tidak hanya berlabel halal
tetapi juga memberikan manfaat bagi konsumen.
i. Prinsip haramnya riba merupakan salah satu implementasi
dari prinsip keadilan. Praktik riba ini dalam aktivitas
ekonomi terdapat unsur aniaya. Artinya praktik riba ni
i ada
pihak yang menzalimi dan pihak dizalimi. Karena itu,Islam
memberikan solusi dengan menerapkan prinsip mudharabah
dan musyarakah dalam menjalankan bisnis dan investasi.
Adapaun beberapa prinsip yang menjadi etika dalam
menjalankan pemasaran Syariah, yaitu (Sula, 2006):
a. Berperilaku baik dan simpatik (sidiq)
b. Berperilaku adil dalam bisnis (al- adl)
c. Jujur dan terpercaya (amanah)
d. Simpatik janji dan tidak curang

2.3.1 Bauran Pemasaran Dalam Islam


Menurut prinsip Syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi
semangat beribadah kepada Allah SWT, berusaha semaksimal
mungkin untuk kesejahteraan bersama, menetukan untuk
38

kepentingan golongan apalagi kepentingan sendiri. Islam adalah


agama yang sangat luar biasa. Islam adalah agama yang lengkap,
yang berarti mengurusi semua hal dalam hidup manusia. Dalam
beraktifitas ekonomi, umat Islam dilarang melakukan tindakan
bathil. Namun harus melakukan kegiatan ekonomi yang dilakukan
saling ridho. sebagai firman Allah SWT dalam Q.S. An- Nisa 4:
29, yang berbunyi:

            


            
    

 saling
batil,
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu engan
memakan harta sesamamu dengan jalan yang kamu
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku d maha
suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah
membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah
penyanyang kepadamu”.(Q.S. An- Nisa [4]: 29) yariah
lu fil-
Penerapan bauran pemasaran dalam perspektif s
yang
menunjukan pada konsep dasar kaidah fiqh yaitu “Al-ash
maknanya bahwa pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh
muamalah al-ibadah illa ayyadulla dalilun „ala tahrimiha”
dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya (Syakir,
2006).
Implementasi syariah dalam variable-variabel bauran
pemasaran dapat dilihat sebagai berikut (Suyanto, 2018):
39

1. Produk (product)
Menurut Jannah (2018) didalam Islam, ada tiga hal yang
perlu dipenuhi dalam menawarkan sebuah produk, yaitu:
1) Produk yang ditawarkan memiliki kejelasan barang, kejelasan
ukuran/takaran, kejelasan komposisi, tidak rusak/kadaluarsa
dan menggunakan bahan yang baik.
2) Produk yang diperjual-belikan adalah produk yang halal.
3) Dalam promosi maupun iklan tidak melakukan kebohongan.
Dalam Al-Quran surat Al-Muthaffifin (1-3) yang berbunyi:

        


   
 
 
    
dalam
Artinya: “Celakalah bagi orang-orang yang curang ( yang
menakar dan menimbang), Yaitu orang-orang minta
apabila menerima takaran dari orang lain mereka atau
dicukupkan, dan apabila mereka menakar ” (QS.
menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi
Al-muthaffifin [83]: 1-3).
suatu
Uraian diatas jelas mengatakan bahwa hukum menjualmnya.
produk cacat dan menyembunyikannya maka haram huku arkan
Yang artinya, produk merupakan barang dan jasa yang ditawengan
yang dijanjikan oleh calon pembeli. Persyaratan mutlak juga
harus ada dalam sebuah produk adalah harus memenuhi kriteria
halal (Al-muslim, 2004).
40

Konsep suatu produk dalam pemasaran yang Islami seperti


yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu selalu
menjelaskan dengan baik kepada para pembelinya akan kelebihan
dan kekurangan suatu produk yang beliu jual kepada calon
pembeli. Kejujuran adalah kunci utama dalam suatu perniagaan
Muhammad SAW. Kejujuran adalah cara yang termurah
walaupun sulit dan langka ditemukan pada saat sekarang. Jika
seseorang menjual produk dengan segala kelebihan dan
kekurangannya diungkapkan secara jelas, maka produk itu akan
terjual dan juga pengusaha tersebut akan dipercayai oleh
konsumen, dan mereka tidak akan meninggalkan pengusaha
tersebut karena merasa tidak dibohongi oleh ucapan (Sudibyo,
2007).

2. Harga (price)
Menurut Jannah (2018) dalam teori ekonomi Islam harga
tidak berbeda dengan ekonomi konvensional, harga ditentukan
oleh keseimbangan permintaan dan penawaran. Keseimbangan ini
terjadi bila antara penjual dan pembeli bersikap saling merelakan.
Menurut Ibnu Taimiyah, harga ditentukan oleh kekuatan
permintan dan penawaran. Naik dan turunnya harga bisa saja
disebabkan oleh kekurangan produksi atau penurunan impor
barang yang dibutuhkan. Bila permintaan naik dan penawaran
turun harga-harga yang naik, namun bila persediaan barang
meningkat, permintaan terhadap barang menurun, harga-harga
41

akan turun. Dalam masalah penetapan harga, Ibnu Taimyah


membedakan pada dua keadaan yaitu:
- Penetapan harga yang tidak adil, haram menurut hokum
- Penetapan harga yang adil boleh, bahkan wajib menurut
hokum

3. Promosi (promotion)
Menurut Kotler (2009) yang dimaksud dengan promosi
adalah suatu sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya
menginformasikan, membujuk dan mengingatkan para konsumen
secara langsung ataupun tidak langsung terhadap suatu produk
ataupun merek yang ingin mereka jual. Salah satu tujuan dari
promosi dalam pengiklanan yaitu untuk memberitahu atau
mendidik para konsumen.
Promosi adalah suatu pesan yang dikombinasikan kepada
calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam
program. Pada prinsipnya, dalam Islam mempromosikan suatu
barang dan jasa diperbolehkan, hanya saja dalam berpromosi
tersebut mengedepankan faktor kejujuran dan menjauhi penipuan.
Selain itu, metode yang dipakai pada promosi tidak bertentangan
dalam ajaran syariat Islam (Sula, 2005).
Adapun etika yang dilakukan dalam berpromosikan sesuai
dengan anjuran Islam yaitu (Sula, 2005)
a) Jangan mudah mengobrol sumpah
42

b) Islam sangat dilarang memalsu dan menipu karena dapat


menyebebkan kerugian dan kedhaliman serta dapat
menimbulkan permusuhan.
c) Menjaga agar selalu memenuhi akad dan janji serta
kesepakatan-kesepakatan diantara kedua belah pihak
(pembeli dan penjual).
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam (Q.S Al-Maidah 5: 1):

            

 
            
  -aqad
akan
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad tidak
itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yangjakan
dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) denganukum
menghalalkan berburu ketika kamu sedang menger1).
haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-h
menurut yang dikehendaki-Nya. (Q.S Al-Maidah [5] :
tribusi
4. Tempat (place)
yang
Tempat dalam pemasaran diartikan sebagai proses dis
ribusi,
atau penyaluran. Distribusi adalah kegiatan ekonomi
r jasa
menjembatani kegiatan produksi dan konsumen. Berkat dist
distribusi didefenisikan sebagai setiap sarana yang meningkatkan
keberadaan atau kenikmatan suatu jasa yang menambah
penggunanya, baik dengan mempertahankan pemakai yang ada
atau meninggalkan nilai kegunaannya diantara pemakai yang baru
(Sumarni, 2000).
43

Distribusi diatas mempunyai arti yang luas dan dalam arti


meningkatkan keberadaan atau kenikmatan suatu jasa yang
menambah penggunaannya. Islam memberikan tuntuntan yang
wajib diikuti oleh pelaku ekonomi muslim. Distribusi pendapat
dalam Islam yang dijadikan batasan kebutuhan adalah maqasid
asy- syar‟i (menjaga agama, diri atau personal, akal, keturunan
dan harta), sistem yang dikembangkan yaitu:
a) Ad- dariyyat (kebutuhan primer) yaitu segala esuatu
s
kebutuhan yang berkaitan erat dengan kebaikan dan
kepentingan umum dalam menjalani hidup di dunia dan di
akhirat.
b) Al- Hajiyah (kebutuhan tersier) yaitu segala kebutuhan yang
berkaitan erat dengan kemudahan dan penghindaran dari
kesulitan dalam menjalani hidup di dunia dan di akhirat
(Sjahdeni, 2014).
2.3.3 Proses Pemasaran

Memahami Merancang Membangun


pasar dan strategi program
kebutuhan pemasaran yang pemasaran
serta digerakkan oleh terintegrasi yang
keinginan pelanggan memberikan nilai
pelanggan yang unggul

Menangkap nilai Membangun


hubungan yang
dari pelanggan
menguntungkan
untuk menciptakan
dan menciptakan
keuntungan dan
ekuitas pelanggan kepuasan
pelanggan

Sumber: (Armstrong, 2014)


Gambar 2.1
Model sederhana proses pemasaran

44
Gambar 2.1 menunjukan model sederhana dari lima langkah
proses pemasaran. Dalam empat langkah pertama, perusahaan
bekerja untuk memahami pelanggan, menciptakan nilai bagi
pelanggan, membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Dalam langkah terakhir, perusahaan menuai hasil dari
menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Dengan menciptakan
nilai bagi pelanggan, sebagai imbalannya mereka menangkap
nilai dari pelanggannya dalam bentuk penjualan, laba, dan ekuitas
pelanggan dalam jangka panjang (Armstrong, 2014).

2.4 Penelitian Terdahulu


Proses sebelum membuat skripsi ini, penulis terlebih dahulu
melakukan penelitian terhadap penelitian-penelitian sebelumnya
yang berkaitan dengan judul yang penulis pilih. Penelitian terkait
ini digunakan untuk melihat karya ilmiah orang lain dan
memastikan bahwa penelitian yang penulis lakukan hanya satu
yaitu mesti saling berkaitan namun memiliki perbedaan. Namun
demikian, penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai bahan dan
rujukan untuk membuat penelitian ini. Penelitian terkait tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

45
46

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Dan Judul Metode
No Hasil Penelitian
penelitian Penelitian
1 Ismawati. (2019) Metode yang Hasil penelitian ini
yang berjudul digunakan adalah menunjukkan bahwa peran
“Peran Dan metode kualitatif marketing funding di Bank
Strategi dengan Syariah Mandiri KCP
Marketing pendekatan Panakukang Kota Makassar
Funding Dalam deskriptif. merupakan bagian yang
Meningkatkan Pengumpulan data penting dalam perfoma
Jumlah Nasabah dengan tehnik perbankan syariah karena
Penabung Pada wawancara, fungsi marketing funding
Bank Syariah observasi, dan lah
atau funding officer ada
Mandiri KCP dokumentasi. bagian pihak yang terlibat
Panakukang Kota langsung dengan pihak
Makassar”. nasabah yang menyimpan
dananya di Bank.
2 Didit Supriyadi. Metode yang Hasil Penelitian ini
(2018) yang digunakan adalah menggunakan self
berjudul “Strategi metode survey promotion pemilihan kasi
lo Perbankan yang bersumber berpengaruh secara ultan
sim Syariah Dalam kepada data terhadap jumlah h
nasaba Upaya primer dan tabungan.
Meningkatkan sekunder. Teknik
Jumlah Nasabah pengumpulan data
Tabungan IB yang digunakan
Maslahah Di dalam penelitian
Bank BJB Syariah ini yaitu
KCP Cianjur”. kuesioner,
wawancara,
dokumentasi dan
studi
keperpustakaan
dengan
pendekatan
kuantitatif.
47

Tabel 2.1 Lanjutan


Nama Dan Judul Metode
No Hasil Penelitian
penelitian Penelitian
3 Edi Santoso Penelitian ini Hasil penelitian ini
Riawan. (2017) menggunakan menunjukkan bahwa
yang berjudul metode deskriptif, mengalami peningkatan.
“Strategi kualitatif dan data
Pemasaran diperoleh dari
Produk Bank setiap tahunnya,
Pembiayaan hasil wawancara
Rakyat Syariah langsung.
(BPRS)”.

5 R. Ajeng Dalam metode Penelitian ini menunjukkan


Entaresmen. penelitian ini bahwa strategi pemasaran
(2016) yang digunakan metode yang dilakukan untuk
berjudul “Strategi penelitian meningkatkan jumlah
Pemasaran kualitatif. Oleh nasabah pembiayaan tidak
Terhadap karena itu, jauh dari unsur marketing
Penjualan Produk penelitian ini mix 9p.
Tabungan IB menggunakan
Hasanah Di PT. data primer dan
Bank Negara sekunder sebagai
Indonesia Syariah pendukungnya.
Kantor Cabang
X”.

Moh. Ah, Subhan Dalam metode Penelitian ini membahas


ZA. (2015) yang penelitian ini tentang strategi ran
Pemasa berjudul “Strategi menggunakan seperti
segmentasi, Pemasaran Metode penelitian ,
penargetan, positioning Perbankan kualitatif,
diferensiasi, bauran Syariah Pada BPR wawancara dan
pemasaran, proses dan Syariah Amanah observasi.
analisis SWOT. Sejahtera gresik”.
Sumber: Data Diolah (2020)

Dari table 2.2 mengenai penelitian terkait diatas ditemui bahwa


dari hasil penelitian pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Isnawati. (2019) yang berjudul” Peran Dan Strategi Marketing
Funding Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Penabung Pada
48

Bank Syariah Mandiri KCP Panakukang Kota Makassar”. Metode


yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran
marketing funding di Bank Syariah Mandiri KCP Panakukang Kota
Makassar merupakan bagian yang penting dalam perfoma
perbankan syariah karena fungsi marketing funding atau funding
officer adalah bagian pihak yang terlibat langsung dengan pihak
nasabah yang menyimpan dananya di Bank. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti sendiri mengkaji tentang Strategi
Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah
Tabungan Pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh. Persepsi
yang menjadi kajian pemahaman, strategi pemasaran, serta tempat
penelitian juga berbeda.
Penelitian yang dilakukan oleh Didit Supriyadi. (2018) yang
berjudul” Strategi Perbankan Syariah Dalam Upaya Meningkatkan
Jumlah Nasabah Tabungan IB Masahah Di Bank BJB Syariah KCP
Cianjur” Metode yang digunakan adalah metode survey yang
bersumber kepada data primer dan sekunder teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner,
wawancara, dokumentasi dan studi keperpustakaan dengan
pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menggunakan self
promotion, pemilihan lokasi berpengaruh secara simultan terhadap
jumlah nasabah tabungan. Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti sendiri mengkaji tentang Strategi Pemasaran Dalam
49

Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan Pada BSM (KCP)


Ulee Kareng Banda Aceh. Persepsi yang menjadi kajian
pemahaman, strategi pemasaran, serta tempat penelitian juga
berbeda, penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah di Banda
Aceh.
Penelitian yang dilakukan oleh Edi Santoso Riawan. (2017)
yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Bank Pembiayaan
Rakyat (BPRS)”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif dan data diperoleh dari hasil
wawancara langsung. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti sendiri mengkaji tentang Strategi Pemasaran Dalam Upaya
Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan Pada BSM (KCP) Ulee
Kareng Banda Aceh. Persepsi yang menjadi kajian pemahaman,
strategi pemasaran, serta tempat penelitian juga berbeda, penelitian
yang dilakukan oleh peneliti adalah di Banda Aceh.
Penelitian yang dilakukan oleh R. Ajeng Entaresmen. (2016)
yang berjudul” Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan Produk
Tabungan IB Hasanah Di PT. Bank Negara Indonesia Syariah
Kantor Cabang X.” Dalam metode penelitian ini digunakan metode
penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan
data primer dan sekunder sebagai pendukungnya. Hasil pemasaran
bahwa strategi pemasaran yang dilakukan untuk meningkatkan
jumlah nasabah pembiayaan tidak jauh dari unsur marketing mix
9p. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sendiri
mengkaji tentang Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan
50

Jumlah Nasabah Tabungan Pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda


Aceh. Persepsi yang menjadi kajian pemahaman, strategi
pemasaran, serta tempat penelitian juga berbeda.
Penelitian yang dilakukan oleh Moh. Ah. Subhan ZA. (2015)
yang berjudul” Strategi Pemasaran Perbankan Syariah Pada BPR
Syariah Amanah Sejahtera Gresik”. Dalam metode penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, wawancara
dan observasi. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa
penerapan strategi pemasaran seperti segmentasi, penargetan,
positioning, diferensiasi, bauran pemasaran, proses dan analisis
SWOT. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sendiri
mengkaji tentang Strategi Pe masaran Dalam Upaya Meningkatkan
Jumlah Nasabah Tabungan Pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda
Aceh. Persepsi yang menjadi kajian pemahaman, strategi
pemasaran.

2.5 Kerangka Pemikiran


danya
Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu a
eneliti
kerangka pemikiran yang merupakan landasan dalam m
n dan
masalah yang bertujuan untuk menemukan, mengembangka
ar 2.3
menguji kebenaran suatu penelitian dapat dilihat dalam gamb
sebagai berikut:
51

Bank Syariah Mandiri


(KCP) Ulee Kareng Banda Tabungan BSM
Aceh

Kendala- kendala BSM Strategi Pemasaran


(KCP) Ulee Kareng

Hasil Penelitian

Gambar 2.3
Sumber: Data Diolah (2020)
Gambar 2.2
Kerangka Berfikir

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka akan diketahui


bahwa strategi pemasaran akan mempengaruhi selera dan daya
tarik konsumen dalam memasarkan produknya, produsen harus
pandai mengatur strategi pemasaran dengan cara menunjukkan
strategi pemasaran pada BSM, dengan menggunakan bauran
pemasaran (4p) dan mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu peneliti yang
berusaha untuk menunturkan masalah yang ada sekarang
berdasarkan dengan data-data yang menyajikan data menganalisis
dan menginterpreksikan. Penelitian kualitatif adalah suatu
penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok.
Selain itu penelitian deskriptif yaitu bentuk penelitian yang
paling mendasar untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun
rekayasa manusia kemudian mengkaji dalam bentuk aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan
fenomena lainnya (Putra, 2013).
Fenomena yang disajikan secara apa adanya hasil
penelitiannya diuraikan secara jelas tanpa adanya manipulasi. Ada
beberapa pertimbangan mengapa peneliti metode kualitatif
pendekatan deskriptif diantaranya dapat mengetahui secara lengkap
dan jelas tentang Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan
Jumlah Nasabah Tabungan Di BSM (KCP) Ulee Kareng Banda

52
53

Aceh, selain itu memudahkan peneliti dalam menyajikan data


secara langsung antara peneliti dan informasi. Alasan
digunakannya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini
dikarenakan:
a. Peneliti secara aktif berinteraksi secara pribadi dengan
informan sehingga peneliti dapat melihat individu secara
holistik (utuh), sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat.
b. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan
wawancara, melalui metode ini individu yang diteliti dapat
diberi kesempatan agar secara sukarela mengajukan gagasan
dan persepsinya.
c. Penelitian ini bersifat naturalistik (sebagaimana adanya),
artinya data yang diperoleh sesuia dengan fakta (hasil yang
diperoleh).

3.2 Sumber Data


Sumber data merupakan faktor utama untuk menentukan
metode pengumpulan data. Dalam penelitian ini eneliti
p
menggunakan sumber data primer dan sekunder (Sugoyono, 2008).
a. Data Primer
Data primer ialah sumber data yang didapatkan secara
langsung tanpa adanya perantara seperti gambaran umum
perusahaan, struktur perusahaan, dan hasil karyawan (Tika, 2006).
Sumber data yang diperoleh oleh peneliti yaitu dengan
menggunakan metode wawancara. Ada beberapa alasan mengapa
peneliti menggumpulkan data primer dengan menggunakan
54

metode wawancara diantaranya dapat memperoleh informasi


secara lansung, dan mendetail mengenai Strategi Pemasaran
Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan Pada
BSM (KCP) Ulee Kareng.
1) Dalam penelitian ini sumber data primer yaitu data yang
dikumpulkan langsung dari BSM (KCP) Ulee Kareng dengan
metode wawancara, lalu bagian yang dijadikan data primer
ialah Customer Servis dan nasabah.
b. Data sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari
sumber yang sudah ada. Ini merupakan data pendukung yang
berasal dari buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan seperti
buku manajemen pemasaran, Perbankan Syariah di Indonesia serta
literature lain yang berhubungan dengan pembahasan.

3.3 Lokasi Peneltian


Dalam penelitian ini, penetapan lokasi sangat perlu gunauntuk
mempertanggung jawabkan data dan informasi yang diperoleh oleh
peneliti. Maka dari itu penelitian mengadakan penelitian pada BSM
(KCP) Ulee Kareng (JL. T. Iskandar No. 1 Lam Glumpang, Ulee
Kareng Kota Banda Aceh).
55

3.4 Subjek Dan Objek Penelitian


3.4.1 Subjek penelitian
Istilah subjek penelitian menunjukkan pada apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek
penelitian ini adalah strategi pemasaran pada BSM (KCP) Ulee
Kareng Banda Aceh.
Adapun aspek yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu
Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah
Tabungan Pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh.
3.4.2 Objek Penelitian
Istilah objek penelitian adalah menunjuk pada orang, individu
atau kelompok yang dijadikan unit atau sasaran kasus yang
diteliti. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah:
1) Customer Servis
2) Nasabah

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Untuk menentukan data yang digunakan dalam penelitian,
maka diperlukan teknik pengumpulan data agar fakta danbukti
yang diperoleh berfungsi sebagai data penelitian kualitatif
pendekatan deskriptif ini menggunakan metode pengumpulan
data yakni metode wawancara atau interview, teknik
pengumpulan data dengan dokumen. Secara umum penelitian
kualitatif terdapat beberapa teknik yaitu:
56

3.5.1 Wawancara (interview)


Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
ini salah satunya dengan wawancara mendalam dengan informal
yang dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa informan tersebut
mengetahui dan dapat memberikan penjelasan tentang
permasalahan yang peneliti kaji, yakni penelitian bertatap muka
dan menanyakan secara lansung mengenai strategi pemasaran
dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah tabungan pda BSM
(KCP) Ulee Kareng.
Berikut table informan yang akan ada dalam daftar
wawancara pada penelitian ini:
Table 3.1
Tabel Informan Wawancara
No Jabatan Jumlah Tujuan
1 Customer Servis 1 orang Untuk mengetahui strategi
pemasaran dan kendala-
kendala pada Bank Syariah
Mandiri (KCP) Ulee
Kareng Banda Aceh dan
juga kendala yang
dihadapinya.
2 Nasabah 2 orang Untuk mengetahui
bagaimana pandangan
nasabah terhadap strategi
pemasaran nasabah
tabungan pada BSM
(KCP) Ulee Kareng Banda
Aceh.
Sumber: Data Diolah (2020)
57

3.5.2 Dokumentasi
Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan teknik
pengumpulan data dengan dokumentasi. Pengertian dokumentasi
adalah catatan peristiwa yang sudah terjadi, dokumentasi tersebut
berbentuk tulisan, gambar dan karya monumental dari seseorang.
Kemudian dokumentasi yang berupa tulisan seperti catatan
harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan.
Selain itu adanya dokumentasi yang berbentuk gambar seperti
foto, gambar hidup dan lain-lain. Dan dokumentasi merupakan
pelangkap dari penggunaan metode wawancara (Sugiyono, 2008).
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi pendukung
melalui dokumentasi foto, dan dokumen pendukung lain yang
terkait dengan strategi pemasaran pada BSM (KCP) Ulee Ka reng.

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis yang digunakan peneliti adalah teknik analisis
kualitatif. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang didapatkan pada saat wawancara,
catatan lapangan serta bahan-bahan lainnya, sehingga mudah
dipahami dan temuannya tersebut dapat di informasikan kepada
orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat
induktif, ialah suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,
selanjutnya dikembangkan data tersebut menjadi hipotesis. Proses
analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat
memasuki lapangan hingga selesai (Sugiyono, 2008).
58

Analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan pada saat


data tersebut terkumpul langsung, dan pengumpulan data tersebut
mempunyai periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban yang sedang diwawancarai,
bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis kurang
memuaskan maka peneliti dapat mengajukan pertanyaan kembali
sampai tahap tertentu yang dianggap kredibel. Dalam hal ini
peneliti turun langsung ke tempat penelitian yaitu BSM (KC P)
Ulee Kareng dan mewawancarai pimpinan dan staf bidang
pemasaran. Proses analisis data diantaranya meliputi:
a) Data Reduction (reduksi data), data yang diperoleh dari
lapangan terbilang cukup banyak untuk perlu adanya
rangkuman secara rinci, teliti, fokus, kode, mencari tema, dan
menulis memo yang berkaitan dengan penelitian peneliti.
Data yang reduksi akan memberikan gambaran yang sangat
jelas dan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data
yang telah dikumpulkan dari hasil wawancara pimpinan dan
staf bidang pemasaran, peneliti akan mengecek ulang,
membuang data yang tidak perlu bertujuan untuk
memperoleh hasil yang benar dan dapat dimengerti.
b) Data Display (penyajian data), penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori dan lain sebagainya. Tujuan untuk
memudahkan pembaca dan dapat menarik kesimpulan. Data
59

yang direkduksi tersebut akan disajikan dalam Bahasa yang


mudah dipahami dan dapat dimengerti.
c) Verification, penarikan kesimpulan yang bersifat sementara
dan akan berubah apabila bukti lapangan tersebut kuat.
Penelitian tersebut setelah mendapatkan pengumpula
n data
yaitu wawancara. Kesimpulan tersebut yang dapat me
njurus
pada jawaban dari pertanyaan penelitian yang dia
jukan
narasumber, setelah data tersebut sudah disajikan engan
d
Bahasa yang mudah dimengerti lalu bisa ditarik kesimpulan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


4.1.1 Sejarah Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri atau sering dikenal dengan sebutan
BSM sudah ada pada tahun 1999 yang berpusat di jakarta.
Kehadiran BSM yaitu merupakan hikmah sekaligus berkah bagi
masyarakat pasca skrisis ekonomi dan moniter pada saat tahun
1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moniter
sejak pada saat bulan juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-
dimensi termasuk di panggung nasional, telah menimbulkan
beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi
kehidupan pada masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Pada
kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh
bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah
akhirnya mengambil tindakan dengan menata kembali dan
meningkatkan permodalan sebagai bank-bank di Indonesia (Bank
Syariah Mandiri, 2020).
Salah satu bank konvensional, PT. Bank Susila Bakti
(BSB)
yang dimiliki oleh yayasan kesejahteraan pegawai (YKP), PT.
Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi juga terkena
dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan
melakukan upaya konsolidasi dengan beberapa bank-bank lainnya,
serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah
melakukan penggambungan (konsolidasi) empat bank (Bank
60
61

Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo),


menjadi satu bank baru yang bernama PT. Bank Mandiri (persero)
pada tanggal 31 juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga
menempatkan dan menetapkan PT. Bank Mandiri (persero) Tbk
sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk tim pengembangan perbankan
syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan
layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri
sebagai respon atas diperlangsungkannya UU No, 10 Tahun 1998
yang memberikan peluang Bank Umum untuk melayani transaksi
syariah ( dual banking system) (Bank Syariah Mandiri, 2020).
Tim pengembangan perbankan syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat
untuk melakukan konversi PT. Bank Susila Bakti dari bank
konvensional menjadi Bank Syariah. Oleh sebab itu, tim
pengembangan perbankan syariah segera mempersiapkan sistem
dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB Bank Syariah
Mandiri sebagaimana yang ditetapkan dalam Akta Notaris:
Sutjipto, SH. No. 23 tanggal 8 September 1999, 25 Oktober 1999.
Selanjutnya, melalui surat keputusan Deputi Gubernur Senior Bank
Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama
menjadi PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi
sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November
1999 (Bank Syariah Mandiri, 2020).
62

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan berkembang


sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan
nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya harmoni
antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi
salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya
diperbankan Indonesia. BSM hadir dalam membangun Indonesia
menuju Indonesia yang lebih baik. Sampai saat ini PT Bank
Syariah Mandiri menunjukkan keberhasilannya menjadi bagian dari
Bank Mandiri keberhasilan ini ditunjukkan oleh kepercayaan para
nasabah dengan memilih Bank Syariah Mandiri telah berhasil
mendapatkan beberapa penghargaan yang semakin menunjukkan
eksistensinya di bidang perbankan syariah (Bank Syariah Mandiri,
2020).
Bank Syariah Mandiri (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh
diresmikan pada tanggal 18 Agustus 2011 yang beralamat diJL. T.
Iskandar No. 333, Lam Glumpang, Ulee Kareng BandaAceh.
Pembukaan kantor cabang BSM di Ulee Kareng bertujuan untuk
membantu perekonomian masyarakat yang berlokasi disekitar Ulee
Kareng yang merupakan salah satu kawasan pusat pasar yang
sedang berkembang, sehingga masyarakat dapat mengakses modal
usaha dan menjadikan BSM sebagai mitra kerja yang tepat untuk
memajukan usaha masyarakat. BSM mendukung rencana
penerapan Qanun No. 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan
Syariah, yang menyatakan seluruh layanan keuangan syariah di
Provinsi Aceh harus berbasis syariah. Oleh karena itu, BSM
63

merelokasi kantor BSM (KCP) Ulee Kareng kelokasi yang


sebelumnya digunakan sebagai kontor BSM (KCP) Ulee Kareng
yang beralamat di JL. T. Iskandar No. 1, Lam Glumpang, Ulee
Kareng Banda Aceh. Mendukung penerapan Qanun tersebut BSM
(KCP) Ulee Kareng diharapkan dapat lebih menghar
apkan
kenyamanan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi keu
angan
sesuai dengan ketentuan hukum islam.

4.1.2 Visi Dan Misi Bank Syariah Mandiri KCP Ulee Kareng
Banda Aceh
4.1.2.1. Visi
Bank Syariah Mandiri memiliki visi menjadi bank
terkemuka yang mengutamakan kemajuan, kesejahteraan, dan
kepuasan nasabah dan investor.
1) Untuk Nasabah BSM merupakan bank pilihan yang
memberikan manfaat, menentramkan dan memakmurkan.
2) Untuk Pengawai BSM merupakan bank yang menyediakan
kesempatan untuk beramanah sekaligus berkarir
profesional.
yang
3) Untuk Investor Institusi keuangan syariah Indonesia
yang
terpercaya yang memberikan value
berkesinambungan.
64

4.1.2.2. Misi
Bank Syariah Mandiri memiliki misi yaitu:
1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas rata-rata
industri yang berkesinambungan.
2) Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis
teknologi yang melampaui harapan nasabah.
3) Mengutamakan penghimpun dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
4) Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah
universal.
5) Mengembangkan manajeman talenta dan lingkungan kerja
yang sehat.
6) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.

4.1.2 Struktur Organisasi BSM (KCP) Ulee Kareng Banda


Aceh
Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang
berbeda-beda tergantung pada jenis dan besarnya suatu
perusahaan. Strktur organisasi bertujuan untuk memberikan
batasan antara wewenang dan tanggung jawab suatu bagian
dengan bagian lainnya. Sebagai sebuah lembaga keuangan
perbankan maka dapat dipastikan bahwa Bank Syariah Mandiri
(KCP) Ulee Kareng Banda Aceh memilki karyawan disetiap
bidangnya guna untuk menjadi penggerak dalam menjalankan
65

kegiatan usaha. Oleh karena itu, struktur organisasi dalam sebuah


perusahaan merupakan sesuatu yang sangan penting untuk
diperhatikan agar perusahaan dapat beroperasi serta berkembang
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Bank Syariah Mandiri (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh
memilki struktur organinsasi sebagai berikut:

BRANCH
MANAGER

SERVICE MARKETING

BOSM MIKRO
SABARUDDIN PENDANAAN GADAI KONSUMER

CS FTS OFFICER GADAI CBRM MBM


SHALMA M NUR CUT ULI TOERISA ALFI MUSHAI TIR ANDRY KHAIRUL

TELLER
ONA NOVIA PENAKSIR CSE RSE
GADAI ABDUL ZA
WIR

GS STAFF (ALIMI)
R
SE
IRA KH
AISUSI

CURITY DRIVER OFFICE BOY


SE NARDI SYAHRIL MUHAMMAD
1.SUL FIKAR
2.ZUIFUL
3.SA

Sumber: BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh (2020).

Gambar 4.1
Struktur BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh .
66

Adapun penjelasannya sebagai berikut:


1. Branch Manager, merupakan orang yang bertanggung jawab
atas semua kegiatan yang dilakukan pada kontor cabang
pembantu dari segi memastikan tercapainya target segmen
bisnis pembiayaan, Fee Based Income (FBI), Contribution
Margin dan laba bersih, memastikan segala aktivitas
operasional memenuhi ketentuan dan ketetapan, memastikan
pengendalian kualitas dan resiko operasional.
2. Branch Operation & Servis Manager, bagian yang
berhubungan dengan operasional bank yaitu mengesahkan
pembukuan dan penutupan rekening, serta memberikan
persetujuan/penolakan transaksi sesuai dengan
kewenangannya.
Adapun dibawah BOSM terdapat bagian:
1) Custumer Servis (CS), merupakan bagian yang melayani
nasabah dan memberikan penjelasan kepada nasabah tentang
produk Bank serta informasi lainnya, memproses pembukaan
rekening dan penutupan rekening, menginput data Custumer
Servis & Loan Facility yang lengkap dan akurat, dan
mengelola kartu ATM dan surat berharga.
2) General Support Staff, merupakan bagian yang mengelola
dan membuat laporan penggunaan kas kecil harian sesuai
dengan wewenang yang berlaku, memastikan pelaksanaan
backup data secara berkala, menyusun laporan atas realisasi
biaya-biaya yang berhubungan dengan personalia maupun
67

fasilitas kontor, mengelola pangadaa dan pendistribusian


serta pemeliharaan sarana serta prasarana kantor, dan
bertindak sebagai level pertama untuk mengatasi
permasalahan penggunaan teknologi informasi di wilayah
cabang yang terkait.
3) Teller, merupakan bagian yang melayani nasabah melakukan
transaksi tunai dan non tunai, mengelola saldo kasteller
sesuai limit, mengelola Uang Tak Layak Edar (UTLE) dan
uang palsu, serta melakukan pengisian uang tunai dimesin
ATM BSM.
4) Security, merupakan bagian yang menjaga keamanan kantor
baik siang maupun malam, serta melayani nasabah saat
pertama datang dan memberikan informasi terhadap nasabah
yang mengalami kesulitan atau bermasalah.
5) Driver, merupakan bagian yang mengemudikan kendaraan
kantor untuk kebutuhan dan kegi atan kantor.
6) Messenger/office Boy, merupakan bagian yang bertanggung
jawab atas kebersihan dan kerapian kantor.
3. Pawning Officer, merupakan bagian yang memastikan
pencapaian target bisnis Gadai dan Cicilan Emas BSM yang
telah ditetapkan, memastikan akurasi penaksiran barang
jaminan, memastikan pelaksanaan standar layanan nasabah
bisnis gadai dan cicilan emas, memastikan ketepatan waktu
dan akurasi pelaporan bisnis gadai dan cicil emas,
memastikan kelengkapan kerapian, dan keamanan
68

dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,


menyelesaikan fasilitas pembiayaan bisnis gadai emas
bermasalah, melakukan perlengkapan dokumen persyaratan
akad, dan melakukan upgred informsi harga emas. Adapun
dibawah Pawning Officer terdapat bagian Pawning Staff,
merupakan bagian yang memastikan kelengkapan dokumen
aplikasi gadai, memastikan kualitas barang jaminan yang
dijaminkan, menindaklanjuti permohonan pembiayaan gadai
sesuai ketentuan yang berlaku, memastikan proses pencairan
pembiayaan sesuai dengan keputusan komite pembiayaan
gadai, dan memenuhi seluruh standar layanan gadai.
4. Custumer Banking Relationship Manajer dan Junior
Custumer Banking RelationshiP Maneger, merupakan bagian
yang memastikan kelengkapan persyaratan penandatanganan
akad dan pencairan pembiayaan nasabah, menerbitkan surat
peringatan pembayaran kewajiban nasabah, memantau
kelengkapan dokumen To Be Obtained (TBO), membuat
surat SP3 atau surat penolakan atas permohonan pembiayaan
nasabah yang ditolak, memelihara data profil nasabah
pendanaan dan menyusun laporan portofolio nasabah baik
pembiayaan maupun pendanaan sesuai dengan target cabang.
5. Micro Banking Manager, merupakan bagian yang
memastikan tercapainya target bisnis yaitu pembiayaan,
pendanaan dan fee based, memastikan terlaksananya standar
layanan nasabah di outlet micro, menjalankan secara aktif
69

seluruh proses pembiayaan segmen micro banking telah


sesuai ketentuan yang berlaku dan memastikan kelengkapan
dan keamanan dari dokumentasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Adapun dibawah Micro Banking Manager
terdapat bagian:
1) Micro Analyst, merupakan bagian menganalisa proses
pembiayaan pada warung micro.
2) Admin Micro, merupakan bagian yang menyiapkan akad
dan menunggu proses pencairan.
3) Micro Financing Sales/Retail Sales Executives,
merupakan bagian yang melakukan pengumpulan data
yang akan diproses.

4.1.3 Produk BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh


1. Produk Penghimpun Dana
Sebagai lembaga keuangan, bank juga menjadi perantara
dalam memenuhi kebutuhan diantara dua nasabah yang berbeda.
Disatu sisi merupakan nasabah yang memiliki kelebihan dana
sedangkan disisi lain merupakan nasabah yang kekurangan dana.
perbankan Islam melakukan penghimpunan dana dari masyarakat
dalam bantuk simpanan kemudian menyalurkannya dalam bentuk
pembiayaan, yang bertujuan agar bank dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Berikut bentuk-bentuk penghimpunan
dana pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh:
70

1) Tabungan BSM
Merupakan tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan
dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam buka
kas di konter BSM atau melalui ATM. Berdasarkan prinsip
syariah akad yang digunakan adalah mudharabah muthlaqah yang
berarti dimana mudharib (nasabah) diberikan hak yang tidak
terbatas oleh sahibul maal (bank) untuk melakukan investasi.
2) BSM Tabungan Simpatik
Merupakan tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-
syarat yang disepakati. Akad yang digunakan adalah wadi‟ah yad-
dhamanah yang berarti pemilik dana dapat memanfaatkan dan
menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana
tersebut dapat ditarik setiap saat.
3) BSM Tabungan Investasi Cendikia
Merupakan tabungan berjangka untuk keperluan uang
pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap dan dilengkapi
dengan perlindungan asuransi. Tabungan ini menggunakan
prinsip syariah dengan akad mudharabah muhtlaqah.
4) BSM Tabungan Mabrur
Merupakan tabungan dalam mata uang rupiah untuk
membentuk pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Berdasarkan
prinsip syariah menggunakan akad mudharabah muthlaqah.
71

5) BSM Tabungan Berencana


Merupakan tabungan berjangka yang memberikan nisbah
bagihasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang
telah ditetapkan. Berdasarkan prinsip syariah menggunakan akad
mudharabah muthlaqah.
6) BSM TabunganKu
Merupakan tabungan untuk perorangan dengan persyaratan
mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-
bank di indonesia guna menumbuhkan budaya menabung dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan prisip
syariah dengan akad wadi‟ah yad-dhamanah.
7) BSM Deposito
Merupakan investasi berjangka waktu tertentu dalam mata
uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan
akad mudharabah muthlaqah untuk perorangan dan non
perorangan.
8) BSM Tabungan Pensiun
Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi nasabah
perorangan yang terdaftar di lembaga pengelola pensiun yang
telah bekerja sama dengan bank. Berdasarkan prinsip syariah
dengan akad mudharabah muthlaqah.
9) BSM Giro
Merupakan sarana penyimpanan dalam mata uang rupiah
untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan
prinsip syariah dengan akad wadiah yad-dhamanah.
72

10) BSM Tabungan Dollar


Merupakan sebagai sarana penyimpanan dana dalam mata
uang dollar berdasarkan prinsip yad dhamanah.

2. Penyaluran Dana
BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh tidak hanya
menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana, namun juga
sebagai tempat dimana masyarakat dapat memperoleh
pembiayaan untuk keperluan peningkatan usaha ataupun untuk
pemenuhan kebutuhan yang sifatnya konsumtif seperti rumah dan
kendaraan bermotor. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk
penyaluran dana pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh:
1) BSM Implan
Merupakan pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang
diberikan oleh bank kepada karyawan tetap perusahaan yang
pengajuaannya dilakukan secara massal/ grub/ kelompok .
2) BSM Pensiun
Merupakan pembiayaan kepada pensiun, yaitu penyaluran
fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk untuk pembiayaan
multiguna) kepada para pensiun, dengan pembayaran angsuran
dilakukan melalui pemotongan uang pensiun langsung yang
diterima oleh bank setiap bulan (pensiun bulanan), akad yang
digunakan adalah akad murabahah atau ijarah.
73

3) BSM Oto
Merupakan pembiayaan kendaraan bermotor adalah untuk
memiliki mobil/motor yang diberikan kepada nasabah dengan
sistem murabahah.
4) BSM Griya
Merupakan pembiayaan jangka pendek, menengah, atau
panjang untuk membiayai pemilikan rumah tinggal yaitu, baik
baru maupun bekas, dilingkungan developer maupun non
developer dengan menggunakan sistem murabahah.
5) Pembiayaan Koperasi Karyawan Untuk Anggota
Merupakan penyaluran pembiayaan kepada ko
perasi
karyawan untuk pemenuhan kebutuhan para anggotanya (ko
lektif)
yang mengajukan pembiayaan melalui koperasi karyawan.
6) BSM Warung Mikro
Merupakan pembiayanan dengan limit sampai Rp100.000.00.
yang diperuntukkan kepada perorangan dan badan usaha. Produk
pembiayaan warung mikro terbagi tiga limit, yaitu usaha mikro
tunas, mikro madya, dan mikro utama.
7) BSM Gadai Emas
Merupakan pembiayaan atas dasar jaminanberupa
penyerahan emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang
tunai dengan cepat, akad yang digunakan adalah akad qard dalam
rangka rahn.
74

3. Jasa Bank Syariah Mandiri


BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh selain melakukan
kegiatan mengimpun dana dan menyalurkan dana juga melayani
beberapa kebutuhan nasabah atas jasa perbankan. Jasa setiap
perbuatan atau tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
lain. Adapun jasa yang ditawarkan BSM (KCP) Ulee Kareng
Banda Aceh adalah sebagai berikut:
1) BSM Card
Merupakan kartu yang dapat dipergunakan untuk transaksi
perbankan melalui ATM dan mesin debit (EDC/Electronic Data
Capture) BSM Card juga dapat digunakan sebagai kartu diskon di
merchat yang ditunjuk oleh Bank Syariah Mandiri.
2) BSM Mobile Banking
Merupakan layanan transaksi perbankan non tunai melalui
mobile phone berbasis GPRS yang dapat digunakan oleh nasabah
untuk transaksi cek saldo, transfer antar rekening, bayar tagihan,
isi ulang pulsa dan transaksi lainnya.
3) BSM Net Banking
Merupakan layanan transaksi perbankan non tunai melalui
internet ke alamat http://www.syariah mandiri.co.id/ yangdapat
digunakan oleh nasabah untuk melakukan transaksi cek saldo, cek
mutasi transaksi, transfer antar rekening, transfer SKN/TGS
pembayaran tagihan telepon/listrik dan pembelian pulsa.
75

4) BSM Notifikasi
Merupakan layanan untuk memberikan informasi segera dari
setiap mutasi transaksi nasabah sesuai dengan jenis transaksi yang
didaftarkan oleh nasabah yang dikirimkan melalui media sms atau
internet.
5) BSM Call
Merupakan layanan perbankan melaui telepon dengan nomor
akses 14040 atau 021 2953 4040, yang dapat digunakan oleh
nasabah untuk mendapatkan layanan informasi produk, jasa,
informasi saldo, mutasi rekening, kurs, menyampaikan keluhan
dan informasi lainnya.

4.2 Produk Tabungan BSM


4.2.2 Gambaran Umum Produk Tabungan BSM
Tabungan BSM adalah suatu simpanan atau investasi dana
berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad
mudharabah mutlaqah dengan mata uang rupiah yang penarikan
dan penyetorannya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan
tertentu yang telah disepakati dan dapat dilakukan setiap saat
selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM.
Dengan prinsip mudharabah mutlaqah, tabungan nasabah
diperlukan sebagai investasi. BSM memanfaatkan dana tabungan
anggota secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada
masyarakat secara profesional sesuai dengan prinsip-prinsip
76

syariah. Hasil usaha ini dibagi antara nasabah dengan BSM


sesuai dengan porsi (nisbah) yang telah disepakati dimuka.
Syarat khusus yang harus dipenuhi nasabah saat akan
membuka tabungan BSM di BSM (KCP) Ulee Kareng yaitu:
a. Manfaat Tabungan BSM
1) Aman dan terjamin.
2) Online diseluruh outlet BSM.
3) Bagi hasil yang kompetitif.
4) Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai kartu ATM &
debit.
5) Fasilitas e-Banking, yaitu BSM mobile banking & BSM net
banking.
6) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq, dan sedekah.
b. Persyaratan Pembukaan Rekening
1) Kartu identitas (KTP/SIM dan NPWP).
c. Karakteristik
1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah
mutlaqah.
2) Minimum setoran awal Rp80.000.
3) Minimum setoran berikutnya Rp10.000.
4) Saldo minimum Rp50.000.

5) Biaya tutup rekening Rp20.000.


d. Prosedur Pembukaan Rekening BSM
1) Calon nasabah datang langsung ke BSM kemudian bertemu
dengan pelayanan nasabah atau customer service.
77

2) Customer service akan menjelaskan tentang hal-hal yang


berkaitan dengan tabungan BSM dan syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh calon nasabah.
3) Setelah calon nasabah mendapatkan informasi dan penjelasan
dari customer service, dan calon nasabah telah memutuskan
bersedia menjadi nasabah tabungan BSM, selanjutnya
customer service akan meminta nasabah untuk mengisi
formulir/aplikasi yang telah disediakan oleh pihak bank
sebagai data nasabah.
Fomulir yang harus diisi nasabah tersebut diantaranya aitu:
y a) Nama sesuai identitas.
b) Nama lengkap
c) Alamat sesuai ID
d) Tempat/tanggal lahir
e) Jenis kelamin
f) Jenis identitas
g) Kewarganegaraan
h) Nama ibu kandung
i) Status pernikahan
j) Pekerjaan/jabatan
k) Kegiatan usaha
l) Alamat pekerjaan
m) (KTP/SIM/NPWP)
n) Sumber dana
o) Telepon selurer
78

p) Tujuan penggunaan dana


q) KCIT (kartu contoh tanda tangan)
4) Customer servis memeriksa semua kelengkapan data
dokumen nasabah yang telah diverifikasi untuk dilakukan
pemantauan nomor CIF bagi calon nasabah yang sudah
memiliki nomor CIF, bagi nasabah yang belum memiliki
nomor CIF maka akan dilakukan pendaftaran nomor CIF
pada sistem. Customer service mencatat nomor CIF pada
aplikasi permohonan pembukaan rekening untuk membuka
rekening baru.
5) Costomer service mencatat nomor rekening nasabah pada
aplikasi permohonan pembukaan rekening dan slip setoran,
kemudian menyiapkan buku tabungan tersebut. Nasabah
memberikan tanda tangannya pada buku tabungannya.
6) Semua berkas yang telah disiapkan sebelumnya akan
diberikan kepada BOSM (Branch Office And Service
Manager) untuk diminta paraf sebagai pengesahan agar buku
dapat digunakan untuk transaksi.
7) Costomer service akan mengambil kembali berkas yang telah
disetuji kemudian buku tabungan dan slip setoran akan
diberikan kepada penabung/nasabah agar dapat menyetorkan
uangnya ke teller yang otomatis akan masuk ke tabungan
BSM tersebut.
79

4.3 Hasil Penelitian


Tabel 4.2
Kode Informan Penelitian
No Kode Informan Instanti Asal Jabatan
Informan

1 1.01 BSM (KCP) Ulee Customer Servis


Kareng Banda Aceh an
2 1.02 BSM (KCP) Ulee Nasabah Tabung
Kareng Banda Aceh BSM an
3 1.03 BSM (KCP) Ulee Nasabah Tabung
Kareng Banda Aceh BSM
Sumber: Data Diolah (2020)

an ari
Berdasarkan tabel 4.2 terdapat informasi tentang informyang
penelitian beserta dengan kode informan. Hasil wawancara d
masing-masing informan akan dituliskan berdasarkan kode
telah ditentukan diatas.

4.3.2 (BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh) )


4.3.2.1 Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan
Jumlah Nasabah Tabungan BSM Pada BSM (KCP
n dan
Ulee Kareng Banda Aceh
BSM
Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian pemasara
dalam
kegiatan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti pada
melakukan pemasaran terhadap produk jasa serta mencapai citra
(KCP) Ulee Kareng Banda Aceh diketahui bahwa
yang ingin disampaikan kepada nasabah, BSM (KCP) Ulee
Kareng menerapkan strategi pemasaran sebagai berikut:
80

A. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang berlandaskan prinsip syariah akan
memberikan suatu kesan yang baik dalam pandangan nasabah,
dikarenakan didalamnya terkandung nilai-nilai ibadah dan sosial.
Penentuan bauran pemasaran sangat penting untuk mencapai
target pasar dan menjangkau pembeli potensial. Berikut beberapa
strategi pemasaran yang diterapkan oleh BSM (KCP) Ulee
Kareng Banda Aceh:
1. Produk (product)
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan
(Kasmir, 2010). Jadi produk merupakan sesuatu yang dapat dibeli
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh menerapkan strategi
pemasaran terhadap produk dalam perusahaan dimana produk
sangat berperan penting pada perusahaan seperti salah satu
produk pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh adalah
produk tabungan BSM yang merupakan produk utama. Tabungan
BSM menggunakan akad mudharabah mutlaqah yaitu tabungan
yang mendapatkan nisbah bagi hasil, yang memberikan aman
dan terjemin, online di seluruh outlet BSM dan setoran minimum
berikutnya yang ringan sehingga menjadi kemudahan bagi
nasabahnya.
81

2. Harga (price)
Harga merupakan salah satu hal yang penting dalam
penentuan strategi pemasaran yang menjadi patokan penting dari
keberhasilan suatu produk. Konusmen kerap kali menjadikan
harga sebagai pertimbangan utama ketika akan membeli suatu
produk. Penentuan harga yang tepat dan sesuai akan menarik
minat nasabah baru, akan tetapi mutu dan kualitas produk akan
menjadi pertimbangan penting bagi nasabah dalam memilih
pembiayaan pada Bank Syariah (Kasmir, 2007:196).
BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh semua produk
memiliki harga produk yang berbeda-beda salah satunya
Tabungan BSM untuk membuka rekening tabungan ini
menetapkan harga yang cukup terjangkau bagi kalangan yang
ingin membuka Tabungan BSM. Nasabah hanya perlu
menyediakan dana minimum secara awal Rp80.000
(menggunakan BSM Card), minumum setoran berikutnya
Rp10.000, saldo minimum pada tabungan Rp50.000.
3. Tempat (place)
Penentuan lokasi dan distribusi serta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting bagi perusahaan, hal ini agar
konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta
mendistribusikan barang dan jasa (Hamali, 2016). Dalam strategi
pemasaran adanya pemilihan lokasi atau tempat menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan dari pemasaran.
82

Semakin strategis lokasi yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat


penjualan dan begitu pula sebaliknya.
a. BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh terletak pada lokasi
yang strategis sangat mudah dijangkau oleh nasabah untuk
melakukan interaksi dengan mitra bank. BSM (KCP) Ulee
Kareng Banda Aceh ini terletak di JL. T. Iskandar No.01,
Lam Glumpang, Ulee Kareng Banda Aceh, yang merupakan
jalan raya mudah dijangkau masyarakat luas dengan
menggunakan berbagai sarana transportasi.
b. Lokasi strategis dikarenakan dekat dengan ka
wasan
sekolahan, kantor, pasar dan sebagainya. Dengan
letak
strategis ini, BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh
lebih
efektif dan efesien dalam memasarkan produk-produknya.
c. Bentuk fisik/bagian kantor BSM (KCP) Ulee KarengBanda
Aceh sudah bangus dengan ruangan yang bersih dan
lumayan luas serta dilengkapi dengan fasilitas yang m
odern
seperti AC, CCTV, dan sebagainya.
4. Promosi (promotion)
Promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam
rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap
produk, jasa dan ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi
konsumen atau nasabah agar mau membeli produk dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut (Rangkuti, 2009).
Promosi menjadi hal penting bagi Bank Syariah untuk
memperkenalkan produk dan jasanya kepada masyarakat. Hal ini
83

merupakan aspek yang berhubungan dengan kegiatan untuk


memperluaskan informasi produk dan jasa agar dapat merubah
kecendrungan perilaku konsumen. Berikut ini beberapa strategi
promosi yang dilakukan oleh BSM (KCP) Ulee Kareng Banda
Aceh yaitu:
1. Sosialisasi
Sosialisasi adalah menanam kepercayaan yang telah ada
dimasyarakat yang mana banyaknya nasabah tidak mengetahui
tentang produk tabungan BSM, maka dari itu perlu adanya
sosialisasi untuk produk ini agar nasabah mengetahuinya.
Kegiatan ini sangat berperan penting bagi pihak bank. Bank
mencoba menginformasikan serta menarik perhatian nasabah
tentang hal yang berkaitan dengan bank seperti produk, prosedur
tabungan dan sebagainya. Kegiatan sosialisasi ini dapat dibagi
menjadi 2 yaitu:
a. Sosialisasi secara langsung
Sosialisasi secara langsung merupakan sosialisasi yang
dilakukan dengan tahap secara face to face tanpa menggunakan
media atau perantara komunikasi. Fungsi dari sosialisasi dapat
digunakan untuk individu dan juga kelompok agar mencapai
tujuan yang diinginkan. Manfaat dari sosialisasi sangat banyak
salah satunya yang dilakukan oleh BSM (KCP) Ulee Kareng
untuk mengajak calon nasabah menabung dibank tersebut yaitu
dengan cara mendatangi sekolah-sekolah atau rumah yang
ditargetkan. Kemudian memberi tau langsung kepada calon
84

nasabah program kegiatan menabung. Hal ini dikarenkan calon


nasabah yang belum mengerti tentang kegiatan menabung pada
bank syariah.
b. Sosialisasi secara tidak langsung
Sosialisasi ini adalah melakukan komunikasi menggunakan
alat atau perantara seperti penyebaran brosur-brosur kepada calon
nasabah kemudian melalui media sosial seperti instagram, twitter,
mengadakan seminar,dan facebook dengan akun Bank Syariah
Mandiri serta dapat dilihat di website www.mandirisyariah.co.id
dan melalui alat/perantara komunikasi tersebut nasabah dapat
mengenal produk-produk yang ada di bank, salah satu produknya
adalah Tabungan BSM.

4.3.2.2 Kendala-Kendala Yang Dihadapi BSM (KCP) Ulee


Kareng Banda Aceh
positif
Pemasaran yang efekti dan efesien akan berdampak
ngan.
bagi perusahaan sehingga dapat mendatangkan keuntu
akan
Tetapi, dalam sebuah perusahaan suatu perusahaan tentunya
uknya.
menghadapi kendala-kendala dalam memasarkan prod
tujuan
Suatu kendala akan menjadi hambatan untuk mencapai
BSM
yang diinginkan suatu perusahaan. Kendala yang dihadapi
(KCP) Ulee Kareng Banda Aceh yaitu:
a. Persaingan produk bank lainnya

Persaingan merupakan hal yang tidak bisa dihindari pada


dunia perbankan. Banyak bank syariah yang beroperasi di
85

sekitaran Ulee Kareng Banda Aceh karena termasuk kawasan


peluang bisnis di bidang perbankan sangat memadai. Hal
tersebut yang menyebabkan persaingan yang ketat antara
bank yang satu dengan bank yang lainnya untuk menarik
antisias masyarakat di sekitarnya.
b. Minimnya pengetahuan masyarakat
Kurangnya promosi dari pihak BSM (KCP) Ulee Kareng
terhadap produk tabungan BSM menyebabkan masyarakat
tidak mendapatkan informasi mengenai keunggulan dari
produk tabungan BSM tersebut. Informasi yang tidak
didapatkan oleh masyarakat menjadikan produk tabungan
BSM kurang diminati, sehingga menyebabkan berkurangnya
pertumbuhan jumlah nasabah.

4.3.3 (Nasabah BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh


4.3.3.1 Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan
Jumlah Nasabah Tabungan Pada BSM (KCP) Ulee
Kareng Banda Aceh
Menurut nasabah 1.02 dimana nasabah tersebut
menggunakan produk tabungan BSM sejak tahun 2018.
Menurutnya manfaat yang didapat dari nasabah tersebut memilih
tabungan BSM adalah karena sebagai sarana perencanaan untuk
berinvestasi dengan persyaratan yang mudah tanpa menyiapkan
dana besar. Mengenai strategi pemasaran produk tabungan BSM
menggunakan media promosi seperti brosur, spanduk dan
86

periklanan masih kurang maksimal sehingga masyarakat kurang


mendapat informasi mengenai tabungan BSM. Personal selling
yang dilakukan BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh dengan
memasarkan dari rumah kerumah (door to door) masih kurang
maksimal sehingga berdampak pada kurangnya pengetahuan atau
minat nasabah.

4.3.4 (Nasabah BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh


4.3.4.1 Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan
Jumlah Nasabah Tabungan Pada BSM (KCP) Ulee
Kareng Banda Aceh
BSM
Menurut nasabah 1.03 yang menggunakan tabungan
g dari
sejak tahun 2019, mendapatkan promosi secara langsun
KCP)
customer service saat melakukan kegiatan magang di BSM (
elling
Ulee Kareng yang disebut promosi dengan cara Cross S
garuhi
yaitu petugas bank melakukan pemasaran dengan mempen
Cross
konsumen agar membeli produk utama BSM. Dari strategi
efektif
Selling yang dilakukan BSM (KCP) Ulee Kareng cukup
trategi
dan efesien dalam menerik minat nasabah. Mengenai s
a ikut
pemasaran bisa dikatakan masih kurang maksimal sehingg
ungan
berdampak pada antusias masyarakat untuk membuka tab
BSM.
87

4.4 Pembahasan Hasil


4.4.1 Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan
Jumlah Nasabah Tabungan Pada BSM (KCP) Ulee
Kareng Banda Aceh
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan
diatas mengenai strategi pemasaran dalam upaya meningkatkan
jumlah nasabah tabungan pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda
Aceh bahwa strategi pemasaran yang digunakan oleh BSM (KCP)
Ulee Kareng adalah strategi bauran pemasaran yaitu:
1) Produk (Product)
trategi
BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh menerapkan s
imana
pemasaran terhadap produk tabungan pada perusahaan, d
engan
produk sangat berperan penting pada perusahaan d
cukup
mengutamakan kualitas produk serta nisbah bagi hasil yang
KCP)
kompetitif. Selain mengutamakan kualitas produk, BSM (
annya
Ulee Kareng mengutamakan tujuan dasar dari dikeluark
dalam
produk tabungan BSM adalah untuk membantu masyarakat
pakan
melakukan investasi. Produk tabungan BSM yang meru
rabah
produk utama. Tabungan BSM menggunakan akad mudha
emin,
mutlaqah (bagi hasil) yang memberikan rasa aman dan terj
utnya
online di seluruh outlet BSM dan setoran minimum berik
yang ringan sehingga menjadi kemudahan bagi nasabahnya.

Secara teori penerapan strategi pemasaran terhadap produk


menurut Al-Arif (2012: 140) merup akan sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian konsumen
88

untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi


keinginan dak kebutuhan.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap penerapan strategi
pemasaran dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah tabungan
BSM dari segi produk sudah sangat bangus karena tabungan BSM
merupakan produk pertama pada BSM, untuk kedepannya
tabungan BSM lebih ditingkatkan lagi penjualannya agar menarik
minat nasabah atau masyarakat secara luas. BSM diharapkan agar
lebih gencar lagi menawarkan produk tabungan BSM kepada
masyarakat tidak hanya menargetkan suatu kelompok saja, akan
tetapi dapat mendidik target pasar lainnya yang lebih potensial.
Pihak bank juga harus sering malakukan sosialisasi ke instansi-
instansi, memasang spanduk diwilayah sekitar kantor operasional
atau lokasi strategis lainnya. Hal ini berbeda dengan peneliti Edi
Santoso Riawan (2017) yang menyatakan bahwa dalam
menawarkan produknya pihak bank hendaknya selalu
memanfaatkan warga muhammadiyah untuk dijadikan sebagai
nasabah, hal ini terbukti dengan lebih dominanya jumlah nasabah
yang ada di BPRS.
2) Harga (Price)
BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh melakukan strategi
pemasaran untuk harga dengan menetapkan jumlah setoran awal
yang harus dibayar nasabah ketika membuka tabungan BSM
adalah sebesar Rp80.000 (menggunakan BSM Card), minumum
89

setoran berikutnya Rp10.000, saldo minimum pada tabungan


Rp50.000.
Secara teori penerapan strategi pemasaran terhadap harga
menurut Swastha ( 2002: 147) merupakan jumlah yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
besertaBSM (KCP) Ulee Penentuan
pelayanannya. Kareng Banda
suatuAceh terletak
harga padasesuatu
menjadi lokasi
yang strategis
yang sangat sangat
penting mudah dijangkau
diperhatikan, mengingatoleh
harganasabah
menjadi untuk
salah
melakukan
satu sebab interaksi
laku ataudengan
tidaknyamitra
suatubank. BSMdan(KCP)
produk Ulee
jasa yang
Kareng Banda
ditawarkan. Aceh
Ketika ini salah
harga terletak di JL. untuk
ditetapkan T. Iskandar No.01
suatu produk
Lam
akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan
berakibat tidak lakunya produk dipasar.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap penerapan strategi
pemasaran dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah tabungan
BSM dari segi harga cukup terjangkau untuk semua kalangan
masyarakat yang ingin membuka produk tabungan BSM. Harga
yang ditawarkan BSM (KCP) Ulee Kareng untuk produk
tabungan BSM dapat bersaing dengan produk tabungan
sejenisnya yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan bank
maupun lembaga keuangan non bank karena tidak terlalu murah
dan tidak terlalu mahal untuk dijangkau oleh masyarakat.
3) Tempat (Place)
90

Glumpang, Ulee Kareng Banda Aceh, yang merupakan jalan raya


mudah dijangkau masyarakat luas dengan menggunakan kendaran
pribadi maupun kendaraan umum untuk menjangkaunya.
Secara teori penerapan strategi pemasaran terhadap tempat
menurut Anang (2019:188) pemilihan lokasi suatu bisnis
didasarkan kepada visibilitas, ekspansi dan lingkungan bisnis.
Visibilitas yaitu lokasi yang dapat ditemukan dengan jelas oleh
konsumen. Kemudian ekspansi yaitu tersedianya tempat yang
cukup luas untuk mengembangkan usaha dikemudian hari.
Lingkungan sekitar yang mendukung jasa dan produk yang
ditawarkan menjadi faktor pendukung untuk mencapai tujuan
suatu bisnis.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap penerapan strategi
pemasaran dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah tabungan
BSM dari segi tempat sudah sangat baik, pemilihan lokasi yang
berada pada pusat aktivitas masyarakat memungkinkan BSM
(KCP) Ulee Kareng untuk meningkatkan penjualan produk dan
jasa bank. Masyarakat akan merasa sangat terbantu dengan
adanya lembaga keuangan yang berada dekat dengan lokasi usaha
maupun kegiatan lainnya. Hal ini sesuai dengan peneliti Linda
Atikasari (2017) yang menyatakan bahwa tempat/ lokasi
berpengaruh terhadap bauran pemasaran dalam meningkatkan
jumlah nasabah pada BSM KC Ajibarang.
91

4) Promosi (Promotion)
Tujuan promosi bagi BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh
adalah untuk menginformasikan segala jenis produk yang
ditawarkan dan berusaha untuk menarik nasabah yang baru dan
meningkatkan penjualan produk di BSM (KCP) Ulee Kareng
Banda Aceh terutama pada tabungan BSM. Perangkat bauran
promosi yang dilakukan oleh BSM (KCP) Ulee Kareng Banda
Aceh diantaranya melalui media massa seperti website, seminar,
media sosial dan melakukan promosi dari mulut ke mulut dengan
mengenalkan produk tabungan pada sanak keluarga dan
mempromosikan produk tabungan BSM ada secara langsung dan
ada tidak langsung. Contoh melalui secara langsung customer
service memberitahukan kepada calon nasabah bahwa adanya
produk tabungan BSM serta menjelaskan informasi mengenai
tabungan BSM. Secara tidak langsung yaitu melalui bahan atau
alat seperti mencetak brosur mengenai informasi tabungan BSM
dan memasang spanduk yang diletakkan ditempat strategis,
sehingga mudah dilihat masyarakat.
Secara teori penerapan strategi pemasaran terhadap tempat
menurut Suryani (2017:85) merupakan pemasaran yang tujuannya
untuk mempromosikan produk dan jasa perbankan yang
memainkan peran penting dalam mempengaruhi nasabah. Bauran
pemasaran yang tepat, seperti periklanan, kehumasan, penjualan
personal, publisitas, dan promosi penjualan akan mempengaruhi
92

persepsi, sikap dan perilaku nasabah, sehingga dapat


meningkatkan penjualan dan kinerja pemasaran bank lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap penerapan strategi
pemasaran dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah tabungan
BSM dari segi promosi, penerapan yang dilakukan BSM (KCP)
Ulee Kareng masih kurang dalam pelaksanaanya. BSM (KCP)
Ulee Kareng tidak memiliki banyak brosur yang dibutuhkan oleh
nasabah sebagai sarana penyampaian informasi produk tabungan
BSM. Kemudian dari segi promosi secara langsung dan tidak
langsung masih belum efektif digunakan agar menarik calon
nasabah untuk membuka tabungan BSM. Sehingga masyarakat
tidak akan mendapatkan informasi ketersediaan produk tabungan
BSM. Strategi promosi menjadi strategi yang cukup efektif untuk
menarik minat calon nasabah untuk menggunakan produk
tabungan BSM. Hal ini sesuai dengan peneliti yang dilakukan
oleh Didit Supriyadi (2018) bahwa promosi dan lokasi
berpengaruh secara simultan terhadap jumlah nasabah tabungan
IB Maslahah di Bank BJB Syariah KCP Cianjur.

4.4.2 Kendala-Kendala Yang Dihadapi BSM (KCP) Ulee


Kareng Banda Aceh
Pemasaran merupakan rancangan yang ingin dicapai
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan nasabah sehingga
tercapainya suatu kepuasan yang optimal bagi nasabah.
Pemasaran yang efektif dan efesien akan berdampak positif bagi
93

perusahaan sehingga dapat mendatangkan keuntungan. Tetapi,


dalam pemasarannya suatu perusahaan tentunya akan
menghadapi kendala-kendala dalam memasarkan produknya.
Suatu kendala akan menjadi hambatan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan suatu perusahaan.
Kendala yang dihadapi yaitu persaingan produk, merupakan
hal yang tidak bisa dihindari pada dunia perbankan, banyak Bank
Syariah yang beroperasi disekitar Ulee Kareng karena termasuk
kawasan peluang bisnis dibidang perbankan memiliki berbagai
keunggulan untuk menarik minat masyarakat. Hal ini yang
menjadi penyebab persaingan yang ketat antara bank yang satu
dengan bank yang lainnya untuk menarik antusias masyarakat di
sekitarnya. Kendala lain dalam memasarkan produk tabungan
BSM pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh adalah
Kurangnya promosi BSM (KCP) Ulee Kareng terhadap produk
tabungan BSM menyebabkan masyarakat tidak mendapatkan
informasi mengenai keunggulan dari produk tabungan BSM
tersebut. Informasi yang tidak didapatkan oleh masyarakat
menjadikan produk tabungan BSM kurang diminati, sehingga
menyebabkan jumlah nasabah yang membuka tabungan BSM
tidak konsisten naik setiap tahunnya.
Akan tetapi menurut hasil wawancara dengan nasabah yang
memilih produk tabungan BSM , tidak ada kendala dalam
melakukan angsuran pada tabungan BSM tersebut karena
angsuran yang mereka bayar dan margin yang mereka peroleh
94

masih terjangkau dan juga tidak terlalu besar. Dengan begitu


mereka sangat puas dengan memilih produk tabungan BSM. Hal
ini karena persyaratan untuk membuka tabungan BSM sangat
mudah dan tidak berbelit-belit. Nasabah cukup menyerahkan
KTP/ identitas resmi lainya, mengisi formulir, menyerahkan uang
muka dan mendatangani akad sesuai dengan kesepakatan yang
sudah disepakati.
Terkaid dengan kendala-kendala diatas maka pihak bank
memberikan solusi atas kendala pemasaran produk tersebut yaitu:
a. Marketing harus terus meng-update brosur tabunganBSM
sehingga nasabah dapat mengetahui keunggulan produk
tabungan BSM tersebut.
b. Marketing dapat mendatangi nasabah dan memberikan
informasi secara langsung, tidak hanya menunggu nasabah
datang ke bank.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui teknik


wawancara pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh mengenai
“Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah
Nasabah Tabungan BSM” dengan ini dapat disimpulkan bahwa
strategi pemasaran yang ditetapkan oleh BSM (KCP) Ulee
Kareng Banda Aceh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penerapan empat unsur strategi pemasaran yang terdiri dari
produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat
(place), sangat membantu dalam menentukan sasaran pasar agar
dapat menjangkau nasabah ideal dari berbagai golongan
masyarakat. Penerapan empat unsur marketing mix sangat
berguna untuk menarik minat nasabah dan mempertahankan
nasabah.
roduk
2. Kendala yang dihadapi dalam memesarkan
p
Aceh
tabungan BSM pada BSM (KCP) Ulee Kareng Banda
yang
yaitu adanya persaingan produk, kurangnya promosi
ntang
mengakibatkan minimnya pengetahuan nasabah te
tabungan BSM .

95
96

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian pada BSM (KCP) Ulee
Kareng Banda Aceh, peneliti memberikan beberapa saran
sebagai masukan yang berguna bagi semua kalangan sebagai
berikut:
1. BSM (KCP) Ulee Kareng Banda Aceh meningkatkan
evaluasi terhadap pelaksanaan aktifitas promosi dan
sosialisasi secara terus menerus untuk mengetahui seberapa
efektif keberhasilan strategi pemasaran yang terkonsentrasi
pada produk tersebut, agar terhindar dati berbagai kendala-
kendala yang timbul dan sebagai bahan acuan perencanaan
pendapatan produk tabungan akan maksimal.
2. Lebih gencar lagi dalam memasarkan produk tabungan
BSM kemedia sosial dan sebagainya agar masyarakat luas
paham mengenai Bank Syariah dan produk-produk apa saja
yang dimilki oleh BSM.
3. Untuk lebih meningkatkan strategi pemasaran pada BSM
(KCP) Ulee Kareng dan sering mangadakan stand dievent-
event yang ada di Banda Aceh.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis paparkan,
dengan harapan semoga skripsi ini dapat lebih membuka
pemikiran kita untuk lebih giat lagi dalam melakukan bisnis atau
usaha yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahan


Abdullah, F. T. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Grafindo
Persada.
Ahmad, Syakir. (2015). Perbankan Syariah. Medan: UIN-SU.

Al- Arif, M. N. (2012). Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah.


Bandung: Alfabeta.

Amir Machmud dan Rukmana. (2010). Bank Syariah, Teori,


Kebijakan,Dan Studi Empiris Di Indonesia. Yogyakarta:
Erlangga.

Amstrong & Philip. (2014). Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta:


Erlangga.

Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Amstrong. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Antonio, Syafi‟i. (2001). Bank Syariah Dari Teori Dan Praktek.


Jakarta: Gema Insani.

BSM (KCP) Uleekareng Banda Aceh.

Entaresmen, R. A. (2016). Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan


Produk IB Hasanah Di PT. Bank Negara Indonesia Syariah
Kantor Cabang X. Jurnal Manajemen Dan Pemasaran Jasa.
Vol 9, No 1.

Fanani. (2017). Pemasaran Syariah Teori. Depok: PT.


Rajagrafindo Persada.

Hamali, Arif Yusuf. (2016). Pemahaman Sumber Daya Manusia.


Jakarta: CAPS.

97
98

Hamdani. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Selemba


Empat.
Hermansyah. (2005). Hukum Perbankan Nasional Indonesia.
Cetakan ke 4. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Huriyati.

(2005). Bauran Pemasaran Dan Loyalitas Konsumen.


Bandung: Alfabeta.

Irawan. (2003). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:


Liberti.

Isnawati. (2019). Peran Dan Strategi Pemasaran Funding Dalam


Meningkatkan Jumlah Nasabah Penabung Pada Bank Syariah
Mandiri KCP Panakukang Kota Makassar. Jurnal Ekonomi
Keuangan Dan Perbankan Syariah. Vol 3, No 1.

Ismail. (2014). Manajemen Perbankan. Jakarta: Prenada Media


Group.

Kasmir. (2010). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Kasmir. (2008). Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada.

Kasmir. (2007). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Kasmir. (2005). Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:


PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2004). Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media.

Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Pearson


Education.

Lupiyoadi. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT.


Salemba Empat.
99

Prasetyawati, Nova. (2015). Analisis Strategi Pemasaran Dalam


Meningkatkan Jumlah Nasabah Produk Pembiayaan Di BNI
Syariah Pembantu Unggaran. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Salatiga.

Rangkuti, Frendy. (2009). Strategi Promosi Yang Kreatif Dan


Analisis Kasus, Integrated Marketing. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Riawan, E. S. (2017). Strategi Pemasaran Produk Bank


Pembiayaan Rakyat (BPRS). Jurnal Fakultas Ekonomi. Vol
3, No 03, 158.

Sari, S.M. (2019). Analisis Strategi Pemasaran 4p Terhadap Produk


Tabungan Implan PT. BRI Syariah Cabang Banda Aceh.
Skripsi UIN Ar-raniry Banda Aceh.

Sjahdeni, S. R. (2014). Perbankan Syariah Produk Dan Aspek


Hukumnya. Jakarta: kencana.

Stanton, William. (2003). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Subhan AZ, M. A. (2015). Strategi Pemasaran Perbankan Syariah


Pada BPR Syariah Amanah Sejahtera Gresik. Jurnal
Akademika. Vol 9, No 1.

Sudibyo. (2007). Marketing Muhammad. Bandung: Madania


Prima.
Mizan
Sula, Pustaka.
M. S. (2006). Syariah Marketing. Bandung: PT.

Sula, M. S. (2005). Syariah Marketing. Bandung: PT. Mizan


Pustaka.

Sumarni, Murti. (2000). Marketing Perbankan. Yogyakarta:


Liberty.
100

Supryady, Didit. (2018). Strategi Perbankan Syariah Dalam Upaya


Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan IB Maslahah Di
Bank BJB Syariah KCP Cianjur. Jurnal Of Management And
Business. Vol 3, No 1.

Syakir Sula, Muhammad. (2006). Syariah marketing. Bandung: PT.


Mizan Pustaka.

Tjiptono, Fandi. (2002). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi


Offset.

Umam, Khairul. (2013). Manajemen Perbankan Syariah. Bandung:


CV Pustaka Setia.

Wawancara dengan Customer Service dikantor BSM (KCP) Ulee


Kareng Banda Aceh tanggal 6 juli 2020.

Wawancara dengan Nasabah BSM (KCP) Ulee Kareng Banda


Aceh tanggal 20 juli 2020.

Wibowo, Herman. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:


Erlangga.
101

Lampiran 1
Pedoman Wawancara

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Dengan Hormat, siswa


Saya Reza Sri Rahayu dengan nomor induk mahaankan
150603185 angkatan 2015, Mahasiswa Program Studi Perb
ersitas
Syariah Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnin Islam Univ
kukan
Islam Ar-Raniry. Sehubungan dengan penelitian yang saya la
Dalam
untuk keperluan skripsi mengenai “Strategi Pemasaran
KCP)
Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan Pada BSM (
saya
Ulee Kareng Banda Aceh” maka dengan kerendahan hati
ntuan
memohon kesediaan bapak/ibu untuk saya wawancarai. Ba
a dan
serta partisipasi bapak/ibu akan sangat berarti bagi say, serta
semoga bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua. Data
akan menjadi amal kebaikan dan diterima oleh Allah SWTnakan
yang bapak/ibu isi akan dijaga kerahasiaanya dan hanya digu
untuk kepentingan akademis penelitian saya semata. asih.
Atas bantuan dan partisipasinya, saya ucapkan terimak
102

Lampiran 2
Outline Wawancara
(Informan: BSM KCP Ulee Kareng Banda Aceh) Strategi
Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah
Nasabah Tabungan Pada BSM (KCP) Ulee Kareng
Banda Aceh
Wawancara ini bertujuan untuk menyelesaikan penulisan
skripsi sebagai persyaratan tugas akhir pada jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry. Dan
pertanyaan ini dipergunakan hanya untuk data penelitian skr ipsi.
Pertanyaan:
1) Bagaimna sejarah berdirinya Bank Mandiri Syariah (KCP)
Ulee Kareng Banda Aceh?
2) Apa Visi dan Misi dari perusahaan ini?
3) Apa saja strategi pemasaran yang dilakukan terhadap nasabah
tabungan di BSM?
4) Berapa jumlah nasabah tabungan di BSM dari tahun 2016-
2019?
5) Apa saja syarat dalam menggunakan produk tabungan BSM?
6) Bagaimana cara membuka rekening untuk produk tabungan
BSM?
7) Tahun berapa BSM (KCP) Ulee Kareng didirikan ?
8) Apa saja yang manjadi kendala-kendala yang dihadapi oleh
BSM (KCP) Ulee Kareng terutama lebih tertuju kepada
nasabah?
103

Lampiran 3
Outline Wawancara
(Informan: Nasabah KCP Ulee Kareng Banda Aceh)
Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah
Nasabah Tabungan Pada BSM (KCP) Ulee Kareng
Banda Aceh

Wawancara ini bertujuan untuk menyelesaikan penulisan


skripsi sebagai persyaratan tugas akhir pada jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry. Dan
pertanyaan ini dipergunakan hanya untuk data penelitian skr ipsi.
Pertanyaan:
1) Kapan mulai membuka tabungan pada BSM (KCP) Ulee
Kareng?
2) Bagaimana pendapat anda tentang strategi pemasaran tabungan
BSM pada BSM (KCP) Ulee Kareng?
3) Bagaimana anda mengetahui tentang tabungan pada BSM
(KCP) Ulee Kareng?
104

Lampiran 4
Transkip Wawancara
1. Transkip wawancara peneliti dengan Customer Servis BSM
(KCP) Ulee Kareng Banda Aceh
Nama : Era
Tanggal : 20 juli 2020
Tempat : BSM (KCP) Ulee Kareng
1 Peneliti Bagaimna sejarah berdirinya Bank MandiriSyariah
(KCP) Ulee Kareng Banda Aceh?
Kak Era BSM hadir dalam membangun Indonesia menuju
Indonesia yang lebih baik. Sampai saat ini PT Bank
Syariah Mandiri menunjukkan keberhasilannya
menjadi bagian dari Bank Mandiri keberhasilan ini
ditunjukkan oleh kepercayaan para nasabah dengan
memilih Bank Syariah Mandiri telah berhasil
mendapatkan beberapa penghargaan yang semakin
menunjukkan eksistensinya di bidang perbankan
syariah. Seiring dengan berjalannya waktu, Bank
Syariah Mandiri hadir dan membuka kantor cabang
diberbagai daerah, salah satunya yaitu di Aceh,
selain membuka kantor cabang Bank Syariah
Mandiri juga membuka kantor cabang pembantu di
Aceh. Salah satunya kantor cabang pembantu di
Ulee Kareng Banda Aceh. Bank Syariah Mandiri
membuka kantor cabang pembantu yang letaknya di
JL. T. Iskandar No. 333, Lam Glumpang, Ulee
Kareng Banda Aceh. BSM ini telah melayani
masyarakat sejak pada tahun 2011. Dengan hadirnya
BSM di provinsi Aceh, diharapkan dapat membantu
mengembangkan perekonomian masyarakat ,
pelaksanaan pembangunan nasional dalamrangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi,
stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahteraan masyarakat agar dapat menggunakan
segala bentuk fasilitas yang ditawarkan BSM
berdasarkan prinsip syariah.
105

2 Peneliti Apa Visi dan Misi dari perusahaan ini?


Kak Era Visi Dan Misi BSM KCP Ulee Kareng Banda
Aceh
Visi
Bank Syariah Mandiri memilki visi menjadi
bank terkemuka yang
mengutamakan kemajuan, kesejahteraan,
nasabah dan investor. dan kepuasan
4) Untuk Nasabah BSM merupakan
pilihan yang memberikan m bank
menentramkan dan memakmurkan. anfaat,
5) Untuk Pengawai BSM merupakan
yang menyediakan kesempatan bank
beramanah sekaligus berkarir profesi untuk
6) Untuk Investor Institusi keuangan onal.
Indonesia yang terpercaya syariah
memberikan value yang berkesinamb yang
Misi ungan.
7) Mewujudkan pertumbuhan dan keun
diatas rata-rata industri tungan
berkesinambungan. yang
8) Meningkatkan kualitas produk dan l
berbasis teknologi yang melampaui ayanan
h nasabah. arapan
9) Mengutamakan penghimpun dana
dan penyaluran pembiayaan pada murah
ritel. segmen
10) Mengembangkan bisnis atas dasar
nilai syariah universal. nilai-
11) Mengembangkan manajeman talen
lingkungan kerja yang sehat. ta dan
12) Meningkatkan kepedulian te
masyarakat dan lingkungan. rhadap

3 Peneliti Apa saja strategi pemasaran yang dilakukan


te nasabah tabungan di BSM? rhadap

Kak Era 1) Strategi pemasaran


2) Sosialisasi secara langsung
Contohnya: mendatangi rumah nasabah/calon
nasabah.
3) Sosialisasi tidak langsung
Contohnya: media sosial, spanduk dan dll.
106

4 Peneliti Berapa jumlah nasabah tabungan di BSM dari tahun


2016-2020?
Kak Era 2016: 984
2017: 1.369
2018: 955
2019: 1.279
2020: 723
5 Peneliti Apa saja syarat dalam produk
menggunakan tabungan BSM?
Kak Era Kartu identitas (KTP/SIM dan NPWP)
Uang tunai Rp100.000 untuk saldo awal
6 Peneliti Bagaimana cara membuka rekening untuk produk
tabungan BSM?
Kak Era Nasabah pergi ke kantor BSM dan i CS,
menjumpa CS meminta KTP kepada nasabah
kemudian nasabah mengisi formulir.
7 Peneliti Tahun berapa BSM (KCP) Ulee Kareng kan ?
didiri
Kak Era 2011 yang
Peneliti Apa saja yang manjadi kendala- rutama
8
kendala dihadapi oleh BSM (KCP) Ulee
Kareng te lebih tertuju kepada nasabah?
Kak Era 1. Persaingan produk bank lainnya tentang
2. Minimya pengetahuan masyarakat bank
bank syariah, kurangnya
sosialisasi syariah tentang produk
tabungan BSM

KCP)
2. Transkip wawancara peneliti dengan nasabah BSM (
Ulee Kareng Banda Aceh
Nama : Ratna
Tanggal : 06 juli 2020
1 Peneliti Kapan mulai membuka tabungan pada BSM
(KCP) Ulee Kareng?
Buk Ratna 2018
2 Peneliti Bagaimana pendapat anda tentang strategi
pemasaran tabungan BSM pada BSM (KCP) Ulee
Kareng?
107

Buk Ratna periklanan masih kurang maksimal


sehingga masyarakat kurang mendapat informasi
mengenai
3 Peneliti tabungan
BagaimanaBSM.
anda mengetahui tentang
tabungan pada BSM (KCP) Ulee Kareng?
Buk Ratna Brosur dan spanduk

3. Transkip wawancara peneliti dengan nasabah BSM (KCP)


Ulee Kareng Banda Aceh
Nama : Cut
Tanggal : 06 juli 2020
Tempat : Rukoh
1 Peneliti Kapan mulai membuka tabungan pada BSM
(KCP) Ulee Kareng?
Kak Cut 2019
2 Peneliti Bagaimana pendapat anda tentang strategi
pemasaran tabungan BSM pada BSM (KCP) Ulee
Kareng?
Kak Cut Masih kurang
3 Peneliti Bagaimana anda mengetahui tentang bungan
ta pada BSM (KCP) Ulee Kareng?
Kak Cut promosi secara langsung dari customerice saat
serv melakukan kegiatan magang di BSMP) Ulee
(KC Kareng
108

Lampiran 5
Dokumen Penelitian
109
110

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Reza Sri Rahayu


Tempat/Tgl. Lahir : Raket, 12 Desember 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan/NIM : Mahasiswa/ 150603185
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
No Hp : 082369983694
Alamat : Desa Raket, Kec. Trumon,
Kab. Aceh Selatan

Riwayat pendidikan
SD Negeri Buloh Seuma : Tamatan Tahun 2009
SMP Negeri 1 Kuala Baru : Tamatan Tahun 2012
MAS Ashhabul Yamin Bakongan : Tamatan Tahun 2015
Perguruan Tinggi : Program Studi S-
1Perbankan Syariah Fa kultas
Ekonomi Dan Bisni
s
Islam UIN Ar-Raniry B anda
Aceh Tamatan Tahun 2020
Data Orang Tua
Nama ayah : Dasuki
Nama ibu : Kartini
Pekerjaan ayah : PNS
Pekerjaan ibu : IRT
Alamat orang tua : Desa Raket, Kec. Trumon,
Kab. Aceh Selatan

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan


sebenar-benarnya dan dapat dipertanggung jawabkan.

Banda aceh, 14 Agustus 2020


Penulis,

Reza Sri Rahayu

Anda mungkin juga menyukai