SKRIPSI
Oleh:
WARDA
NIM. 17.3.15.0020
menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika
dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat
oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh
Penyusun
WARDA
NIM : 17.3.15.0020
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
RGEC Dalam Tinjauan Perbankan Islam (Studi Kasus Pada Bank Mega
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Palu,
setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan, maka
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Islam (Studi Kasus Pada Bank Mega Syariah KC Palu Tahun 2016-2020)”
Negeri (UIN) Palu pada tanggal 25 Oktober 2021 M. yang bertepatan dengan
memenuhi kriteria penulisan karya ilmiah dan dapat diterima sebagai persyaratan
Mengetahui,
Dekan Ketua
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT. Karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat meyelesaikan skripsi ini sesuai dengan
target yang telah direncanakan. Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan sahabatnya yang telah mendidik
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
hal itu disadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pihak lain pada umumnya. Dalam penyusunan skripsi
membantu secara langsung maupun tidak langsung selama pembuatan skripsi ini.
Terutama kepada keluargaku yang tercinta, mamaku Warnida dan papaku Iswadi
Tende, yang selalu mendo’akan serta memberikan semangat yang luar biasa dan
memberikan dukungan moril maupun materil. Untuk adekku Nafisa Tende dan
Alisya Tende yang selalu memberikan do’a dan semangat. Semoga ALLAH SWT
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, baik secara langsung
iv
maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuan yang sangat berarti dalam
2. Bapak Dr. H. Hilal Malarangan., M.H.I, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Bapak Nurdin, S.Pd., S.Sos., M.Com., Ph.D. selaku Wakil
Dr. Ermawati, S.Ag., M.Ag. selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi umum,
3. Bapak Prof. Dr. H. Abidin, S,Ag., M.Ag selaku Wakil Rektor 1 Universitas
Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu sekaligus Pembimbing 1 dan bapak Dr.
4. Bapak Dr. Nasarudin, M.Ag selaku Penasehat Akademik yang sangat sabar
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri (UIN) Datokarama Palu, yang dengan setia, tulus dan ikhlas meberikan
6. Seluruh Staff Akademik dan Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang
v
7. Teman- teman seperjuangan Perbankan Syariah 2017 yang selalu memberikan
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
amal Shaleh, mendapatkan balasan kebaikan dan pahala dari Allah SWT. Penulis
mohon maaf atas segala kekurangan yang ada, dan apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan ini, untuk itu penulis mengaharapakan koreksi, saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat memberi
manfaat bagi kita dan dapat berguna bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan,
Penyusun
WARDA
NIM : 17. 3. 15.0020
vi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
ABSTRAK.............................................................................................................xii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
1. Tujuan Penelitian.......................................................................................7
2. Manfaat Penelitian.....................................................................................7
D. Garis-Garis Besar Isi.....................................................................................8
B. Kajian Teori................................................................................................12
1. Perbankan Syariah...................................................................................12
2. Laporan Keuangan..................................................................................16
3. Kinerja Keuangan....................................................................................18
4. Kesehatan Bank.......................................................................................20
5. Metode RGEC.........................................................................................21
6. RGEC Dalam Perspektif Islam................................................................30
vii
C. Kerangka Pemikiran....................................................................................32
C. Variable Penelitian......................................................................................34
D. Definisi Operasional...................................................................................34
BAB V PENUTUP................................................................................................77
A. Kesimpulan.................................................................................................77
B. Implikasi Penelitian....................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................81
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
ABSTRAK
Nim : 17.3.15.0020
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank
konvensional dalam pasal demi pasal, tetapi juga menyatakan dengan rinci
dampak yang luar biasa kepada usaha menjaga kepercayaan nasabah agar
1
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Perbankan Syariah, 36.
0
Partica Ayu Agustin, Analisis Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah diIndonesia
(Indonesian Journal of Development Economics,2020), 812.
2
syariah dalam memberikan bagi hasil yang maksimal bagi para nasabah.
kondisi keuangan bank. Semakin baik kinerja keuangan maka akan semakin
Berdasarkan Tabel 1.1 dibawah saat ini jumlah Bank Umum Syariah
Kantor Cabang Pembantu sebanyak 1.199 dan Kantor Kas sebanyak 198.
Tabel 1.1
0
Arnita Sari, Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah (Studi Kasus: PT. Bank Syariah
Mandiri, TBK Tahun 2015- 2017) pada Fakultas Ekonomi (D.I.Yogyakarata:UNY,2019), 2.
3
membuat bank satu sama lain terus bersaing untuk menarik minat masyarakat
menjadi nasabah mereka. Dengan kata lain semakin ketat persaingan yang
persaingan yang semakin ketat dalam perekonomian yang terbuka saat ini.
apabila perusahaan ingin kondisi perusahaan tetap stabil dan tidak mendekati
kebangkrutan.0
menunjukan kinerja yang telah dicapai pada suatu waktu serta untuk
0
Ibid
4
unsur – unsur yang harus ada dalam penilaian CAMELS adalah kecukupan modal
perlu ditambahkan dengan penerapan aspek manajemen risiko dan Good Corporate
Governance yaitu apabila inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas tidak diimbangi
strategi dan praktik curang dari manajemen puncak yang berlangsung tanpa
terdeteksi dan hal itu menjadi salah satu penyebab pentingnya penerapan tata kelola
perusahaan yang baik (GCG). Berdasarkan pentingnya aspek manajemen risiko dan
aspek GCG dalam melakukan penilaian kesehatan bank, Bank Indonesia sebagai
0
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 8/POJK.03/2014 Tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
5
pengawas pada perbankan melengkapi metode penilaian kesehatan bank pada bank
tentang penilain kesehatan bank dengan menggunakan metode risiko (Risk- Based
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, yaitu menggunakan pendekatan
risiko dengan faktor – faktor yang dinilai antara lain risk profile, good corporate
governance, earning dan capital atau disingkat dengan metode RGEC. Dimana
aspek dari masing - masing tersebut akan memberikan hasil penelitian dari berbagai
0
Ibid
6
permodalan bank.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kinerja keuangan PT. Bank Mega Syariah berdasarkan
1. Tujuan Penelitian
kinerja keuangan PT. Bank Mega Syariah pada tahun 2016 – 2020.
2. Manfaat Penelitian
penelitian selanjutnya.
yang lebih rinci dan sistematis, maka pembahasan dapat dibagi atas :
besar isi.
didapatkan dipenelitian.
penelitian.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
NPL, LDR, self assessment GCG, ROA, NIM dan CAR menunjukkan
bahwa selama tahun 2011 hingga 2016, predikat komposit bank secara
0
Rizki Amalia, “Bagaimanakah Kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia?: Penilaian
dengan Sharia Maqashid Index (MSI)”, Jurnal Ilmu Perbankan dan Keuangan Syariah Vol.2 No.1
Tahun 2020
11
umum “sehat”. 0
Tabel 2.1
keuangan sebagai
0
Zulfa Yunika Suhadak Topowijono,”Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan RGEC
(Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning and Capital) sebagai metode untuk
mengukur tingkat kesehatan bank (Studi pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI Periode
2011-2016)”
0
Muhammad Syafaat dan Aditya Putra, “Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)”
Jurnal Ilmu Perbankan dan Keuangan Syariah Vol.2 No.2 Tahun 2020.
12
objek penelitian
mengukur tingkat
pada Perusahaan
2016).
B. Kajian Teori
13
1. Perbankan Syariah
kredit dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
unsur riba. Sedangkan menurut Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi
0
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Cet,19; Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2014). 24
0
Muhammad, Model-Model Akad Pembiayaan di Bank Syariah (Cet, 1; Yogyakarta: UII
Press, 2009). 4
14
produk yang ditawarkan. Senada dengan hal tersebut, bank syariah telah
luas dan lebih lengkap dengan ekonomi Islam yang telah ada dalam
perbankan.0
Contoh bank nasional pada masa krisis moneter mengalami dampak Bank
0
Zulkifli Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari’ah, (Cet,5; Jakarta:Zikrul
Hakim,2007. 60
0
Irwan Misbach, “Bank Syariah: Kualitas Layanan, Kepuasan, dan Kepercayaan (Cet,2;
Makassar: Alauddin University Press, 2019). 4
15
BNI, Bank BTN, Bank Mandiri (dahulu Bank EXIM, Bapindo, BBD dan
BDN) dan Bank swasta seperti BCA, Danamon, BII, Lippo, masih selamat
karena disuntik BLBI oleh pemerintah. Sementara ada puluhan Bank yang
dengan jelas seperti contoh, zakat, bai’ (jual beli), al-dayn (utang dagang),
tiga fungsi utama yakni menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan
hukum Islam) tidak ada kata Bank, namun bukti sejarah menyatakan
peradaban manusia.
Bank syari’ah yang dimaksud dalam hal ini adalah bank Islam yang
perjanjian (akad) antara bank dan pihak lain (nasabah) berdasarkan hukum
0
Dewi Maharani, Taufiq Hidayat, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Dalam
Perspektif Al-Qur’an (Journal of Islamich Banking and Finance), 4.
16
menggunakan bunga, akan tetapi menggunakan prinsip bagi hasil, jual beli
ض َعافًا ُّمض َٰع َفةً ۖ َّو َّات ُقوا ال ٰلّهَ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْو ۚ َن ِّ ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذيْ َن اٰ َمُن ْوا اَل تَْأ ُكلُوا
ْ َالربٰ ٓوا ا
terkecuali.0
2. Laporan Keuangan
memandang.
arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat
elemen dari entitas yang terdiri dari asset, kewajiban, network, beban
0
https://www.bi.go.id “Perbankan Syariah” Diakses 28 April 2021.
18
dan pendapatan (termasuk gain dan loss), perubahan ekuitas dan arus
adalah pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang
tujuannya”.0
3. Kinerja Keuangan
0
Ibid
0
Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan (Cet, III; Bandung:
Alfabeta, 2013), 49.
20
ت مِّمَّا َع ِملُ ۡوا ۚ َولُِي َو ِّفَي ُهمۡ اَ ۡع َماهَلُمۡ َو ُهمۡ اَل يُ ۡظلَ ُم ۡو َن ِ
ٌ َول ُك ٍّل َد َر ٰج
0
Sedarmayanti, Manajemen Sumberdaya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (Cet, XV; Bandung: PT Refika Aditama, 2011), 260.
0
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bekasi: Cipta Bagus Segara,
2012), 504.
21
pengendalian tersebut.0
4. Kesehatan Bank
manajemen risiko.0
Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara
5. Metode RGEC
(Capital).0
1) Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur atau pihak lain
tertentu.0
Pembiayaan bermasalah
NPF= X 100 %
Total pembiayaan
Tabel 2.2
2 Sehat 2% ≤ NPF<5%
0
Ibid
24
2) Risiko Likuiditas
pendanaan arus kas dan atau dari asset likuid berkualitas tinggi
Total Pembiayaan
FDR= X 100 %
Dana Pihak Ketiga
Tabel 2.3
0
Ibid
25
c. Rentabilitas (Earnings)
0
Peraturan Bank Indonesia, No 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum, 2
0
Ibid
26
tingkat efisien usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
Tabel 2.4
0
Sari S.P “Seminar Manajemen Keuangan“, (Palembang: UIN Raden Fatah Palembang
2016), 4
27
Tabel 2.5
(ROE)
20%)
dengan 12,5%)
cenderung mengalami
0
Ibid
28
5%)
dengan:
Bebanoperasional
BOPO= X 100 %
Pendapatan operasional
Tabel 2.6
(BOPO)
dari 83%)
85%)
87%)
89%)
89%)
d. Capital (Permodalan)
diberikan.0
0
Ibid
0
Ibid
30
Modal
CAR= X 100 %
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Tabel 2.7
masa yang akan datang. Tata kelola perusahaan konvensional dan syariah
RGEC lebih menekankan pada prinsip GCG dimana dalam Islam mengacu
pada Al-Qur‟an dan As-Sunnah dan berbeda dengan konsep GCG dalam
ت مِّمَّا َع ِملُ ۡوا ۚ َولُِي َو ِّفَي ُهمۡ اَ ۡع َماهَلُمۡ َو ُهمۡ اَل يُ ۡظلَ ُم ۡو َن ِ
ٌ َول ُك ٍّل َد َر ٰج
mendapat hasil yang baik pula dari kinerjanya dan akan memberikan
C. Kerangka Pemikiran
Laporan Keuangan
Metode RGEC
Kesehatan Bank:Sangat
BAB III Sehat/Sehat/
Cukup Sehat/Kurang Sehat/Tidak Sehat
BAB III
METODE PENELITIAN
membandingkan laporan keuangan dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020
tersebut. Desain penelitian ini adalah cross sectional atau penelitian potong
lintang.
a. Populasi
0
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi, (Cet.I;
Jakarta: Raja Grafindo, 2012), 125.
34
b. Sampel
C. Variable Penelitian
Menurut Sugiyono variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
D. Definisi Operasional
yaitu laporan keuangan Bank Mega Syariah, laporan keuangan dapat di ukur
menggunakan metode RGEC yang terdiri dari Risk Profile, Good Corporate
1) Risk Profile
0
Sugiharto, Dergibson Siagian, Lasmono Tri Sunaryanto, Denny S. Oetomo, Tehnik
Sampling, (Cet, II; Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2003), 2.
0
Arnita Sari, Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah (Studi Kasus: PT. Bank Syariah
Mandiri, TBK Tahun 2015-2017) pada Fakultas Ekonomi (D.I.Yogyakarata:UNY,2019),59.
35
kurang lancar, masih diragukan, dan macet, Rasio NPF dapat dihitung
bermasalah. Semakin kecil rasio NPF maka akan semakin baik kualitas
asset suatu bank. Rasio NPF dinyatakan dalam bentuk persentase (%)
diberikan kepada pihak ketiga dalam rupiah dan valute asing, tidak
termasuk kredit kepada bank lain, namun terhadap dana pihak ketiga
rasio.0
0
Hadisoewito Slamet, “Prinsip Dasar Kehati-hatian Dan Penilaian Bank”, 119
0
Ibid
36
3) Earning (Rentabilitas)
Equity (ROE).
Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
rasio ROE maka semakin besar kenaikan laba bersih bank yang
4) Capital (Permodalan)
melihat atau menyalin catatan kertas kerja yang dianggap berhubungan dengan
dipublikasikan di https://www.megasyariah.co.id
Ibid
0
Yeusy Gandawari, William A. Areros dan Dantje Keles. Analisis Tingkat Kesehatan
0
Bank Menggunakan Metode RGEC pada PT. Bank Sulutgo Periode 2014-2016.
38
tahun 2016 hingga tahun 2020. Nilai komposit untuk rasio keuangan
0
Surat Edaran Bank Indonesia, Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, No 9/24/DPBS 2007
39
Tabel 3.1
71-85 PK 2 Sehat
0
Ibid
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Umum Tugu (Bank Tugu) pada 14 juli 1990. Riwayat tersebut bermula
Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama. Bank Tugu
Syariah.
dan sejak 2 November 2010 – sekarang, Bank ini berganti nama menjadi
PT Bank Mega Syariah. Sejak 16 Oktober 2008 Bank Mega Syariah telah
menjadi bank devisa, dengan status tersebut, bank ini dapat melakukan
perluasan pasar dan status bank devisa itu akhirnya semakin memantapkan
41
posisi Bank Mega Syariah sebagai salah satu bank umum syariah terbaik
di Indonesia.0
Selain itu, pada 8 April 2009 Bank Mega Syariah memperoleh izin dari
berikutnya 2010 Bank Mega Syariah menjadi bank syariah pertama yang
pusatnya ke-menara mega syariah Jakarta. Pada tahun yang sama masih
dalam rangka proses transformasi, visi dan misi Bank Mega Syariah
nasional.
Visi
a. Misi
0
www.megasyariah.co.id “Sejarah Bank Mega Syariah, Visi dan Misi”. Diakses 10
agustus 2021
42
kebutuhan masyarakat.0
B. Hasil Penelitian
0
Ibid
0
Hadisoewito Slamet, Prinsip Dasar Kehati-hatian Dan Penilaian Bank 2011 Jakarta,
110
43
Pembiayaan bermasalah
NPF= X 100 %
Total pembiayaan
Tabel 4.1
2016 3,30
2017 2,95
2018 2,15
2019 1,72
2020 1,69
sertifikat deposito.
Total Pembiayaan
FDR= X 100 %
Dana Pihak Ketiga
Tabel 4.2
2016 95,24
2017 91,05
2018 90,88
2019 94,53
2020 63,94
Governance (GCG)
tahunan tata kelola PT. Bank Mega Syariah dari tahun 2016-2020.
Table 4.3
Periode GCG
45
2016 Sehat
2017 Sehat
2019 Sehat
2020 Sehat
Semakin kecil rasio ini berarti bank kurang mampu dalam mengelolah
adalah laba sebelum pajak dibagi dengan total asset. Rasio ini
dirumuskan dengan:
Tabel 4.4
2016 2,63
2017 1,56
2018 0,93
2019 0,89
2020 1,74
dirumuskan dengan:
Tabel 4.5
2016 11,97
2017 6,75
2018 4,08
2019 4,27
2020 9,76
Bebanoperasional
BOPO= X 100 %
Pendapatan operasional
Tabel 4.6
2016 88,16
2017 89,16
2018 93,84
2019 93,71
2020 85,52
sebagai berikut:
48
Modal
CAR= X 100 %
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Tabel 4.7
2016 23,53
2017 22,19
2018 20,54
2019 19,96
2020 24,15
Tabel 4.8
Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank Mega Syariah, Tbk Tahun 2016
n nen o sit
(%) 1 2 3 4 5
49
Profile sehat
gs sehat
sehat
sehat
sehat
62,85%
22
Nilai Komposit = X 100 %
35
= 62,85%
50
dalam hal ini bank dapat mengelolah simpanan dalam bentuk biaya
tingkat komposit 3 dan predikat cukup sehat karena melebihi 85% dan
PT. Bank Mega Syariah yang diperoleh dari laporan tata kelolah
perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa pada tahun 2016 PT. Bank
5. Pada tahun 2016 PT. Bank Mega Syariah memperoleh ROE (Return
semakin kecil laba bersih yang diterima oleh bank. Dan sesuai dengan
6. Pada tahun 2016 PT. Bank Mega Syariah memperoleh BOPO sebesar
predikat kurang sehat karena melebihi 87% dan kurang dari 89%.
7. Pada tahun 2016 PT. Bank Mega Syariah memperoleh CAR (Capital
komposit diperoleh nilai sebesar 62,85% atau 61% ≤ PK< 70% yang
Tabel 4.9
Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank Mega Syariah, Tbk Tahun 2017
n en (%) it
1 2 3 4 5
53
Profile sehat
sehat
sehat
O sehat
sehat
48,57%
17
Nilai Komposit = X 100 %
35
= 48,57%
54
95,24% ditahun 2016 dan menjadi 91,05% ditahun 2017, hal ini
komposit 3 dan predikat cukup sehat karena melebihi 85% dan kurang
dari 100%.
persentase NPF yang mencapai 0,35% dari 3,30% ditahun 2016 dan
menjadi 2,95% ditahun 2017, Semakin kecil nilai NPF maka semakin
PT. Bank Mega Syariah yang diperoleh dari laporan tata kelolah
perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa pada tahun 2017 PT. Bank
yang mana pada tahun 2016 memiliki 2,63% dan tahun 2017 menjadi
dan sesuai dengan matriks penetapan nilai komposit yang ada di Surat
5. Pada tahun 2017 PT. Bank Mega Syariah memperoleh ROE (Return
2016 menjadi 6,75% ditahun 2017, hal ini menunjukkan jika pada
tahun 2017 laba bersih yang diperoleh dari modal sendiri yang
6. Pada tahun 2017 PT. Bank Mega Syariah memperoleh BOPO sebesar
menjadi 89,16% ditahun 2017, hal ini menunjukkan jika bank tidak
baik karena pada tahun 2017 bank tidak mampu menekan biaya
7. Pada tahun 2017 PT. Bank Mega Syariah memperoleh CAR (Capital
semakin kecil dan akan menjadi buruk jika penurunan terjadi secara
nilai komposit diperoleh nilai sebesar 48,57% atau 41% ≤ PK< 60%
Tabel 4.10
Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank Mega Syariah, Tbk Tahun 2018
n en (%) it
1 2 3 4 5
Profile sehat
2018 Sehat
GCG Sangat
sehat
sehat
sehat
O sehat
sehat
58
45,71%
16
Nilai Komposit = X 100 %
35
= 45,71%
91,05% ditahun 2017 dan menjadi 90,88% ditahun 2017, hal ini
komposit 3 dan predikat cukup sehat karena melebihi 85% dan kurang
dari 100%.
persentase NPF yang mencapai 0,8% dari 2,95% ditahun 2017 dan
59
menjadi 2,15% ditahun 2018, Semakin kecil nilai NPF maka semakin
assessment PT. Bank Mega Syariah yang diperoleh dari laporan tata
kelolah perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa pada tahun 2018 PT.
yang mana pada tahun 2017 memiliki 1,56% dan tahun 2018 menjadi
dan sesuai dengan matriks penetapan nilai komposit yang ada di Surat
5. Pada tahun 2018 PT. Bank Mega Syariah memperoleh ROE (Return
2017 dan menjadi 4,08% ditahun 2018, hal ini menunjukkan jika pada
tahun 2018 laba bersih yang diperoleh dari modal sendiri yang
6. Pada tahun 2018 PT. Bank Mega Syariah memperoleh BOPO sebesar
2017 menjadi 93,84% ditahun 2018, hal ini menunjukkan jika bank
tidak baik karena pada tahun 2018 bank tidak mampu menekan biaya
7. Pada tahun 2018 PT. Bank Mega Syariah memperoleh CAR (Capital
semakin kecil dan akan menjadi buruk jika penurunan terjadi secara
nilai komposit diperoleh nilai sebesar 45,71% atau 41% ≤ PK< 60%
Tabel 4.11
Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank Mega Syariah, Tbk Tahun 2019
n en o o it
(%) 1 2 3 4 5
Profile sehat
GCG Sehat
sehat
sehat
O sehat
sehat
0 48,57%
17
Nilai Komposit = X 100 %
35
= 48,57%
90,88% ditahun 2018 dan menjadi 94,53% ditahun 2019, hal ini
komposit 3 dan predikat cukup sehat karena melebihi 85% dan kurang
dari 100%.
persentase NPF yang mencapai 0,43% dari 2,15% ditahun 2018 dan
menjadi 1,72% ditahun 2019, Semakin kecil nilai NPF maka semakin
PT. Bank Mega Syariah yang diperoleh dari laporan tata kelolah
perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa pada tahun 2019 PT. Bank
yang mana pada tahun 2018 memiliki 0,93% dan menjadi 0,89% di
tahun 2019, hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2019 tingkat
dan sesuai dengan matriks penetapan nilai komposit yang ada di Surat
5. Pada tahun 2019 PT. Bank Mega Syariah memperoleh ROE (Return
2018 dan menjadi 4,27% ditahun 2019, hal ini menunjukkan jika pada
tahun 2019 laba bersih yang diperoleh dari modal sendiri yang
6. Pada tahun 2019 PT. Bank Mega Syariah memperoleh BOPO sebesar
93,71% ditahun 2019, hal ini menunjukkan jika bank semakin baik
7. Pada tahun 2019 PT. Bank Mega Syariah memperoleh CAR (Capital
semakin kecil dan akan menjadi buruk jika penurunan terjadi secara
nilai komposit diperoleh nilai sebesar 48,57% atau 41% ≤ PK< 60%
Tabel 4.12
66
Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank Mega Syariah, Tbk Tahun 2020
n en o o sit
(%) 1 2 3 4 5
Profile 4 sehat
sehat
sehat
O 2 sehat
5 sehat
5 71,42%
25
Nilai Komposit = X 100 %
35
=71,42 %
94,53% ditahun 2019 dan menjadi 63,94% ditahun 2020, hal ini
persentase NPF yang mencapai 0,03% dari 1,72% ditahun 2019 dan
menjadi 1,69% ditahun 2020, Semakin kecil nilai NPF maka semakin
PT. Bank Mega Syariah yang diperoleh dari laporan tata kelolah
perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa pada tahun 2020 PT. Bank
yang mana pada tahun 2019 memiliki 0,89% dan menjadi 1,74% di
tahun 2020, hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2020 tingkat
dari 1,5%.
5. Pada tahun 2020 PT. Bank Mega Syariah memperoleh ROE (Return
2019 dan menjadi 9,76% ditahun 2020, hal ini menunjukkan jika pada
69
tahun 2020 laba bersih yang diperoleh dari modal sendiri yang
6. Pada tahun 2020 PT. Bank Mega Syariah memperoleh BOPO sebesar
85,52% ditahun 2020, hal ini menunjukkan jika bank semakin baik
7. Pada tahun 2020 PT. Bank Mega Syariah memperoleh CAR (Capital
semakin besar dan akan menjadi baik jika peningkatan terjadi secara
diperoleh nilai sebesar 71,42% atau 71% ≤ PK< 85% yang artinya
a. Pada tahun 2016, tingkat penilaian kinerja keuangan PT. Bank Mega
sehat. Akan tetapi faktor yang paling berpengaruh yaitu faktor Capital
23,53%. Hal seperti ini harus terus di pertahankan untuk kamajuan PT.
pada faktor earnings dalam hal ini adalah ROE (Return On Equity)
sebesar 11,97%, berarti terdapat 11,97% laba bersih yang diperoleh dari
maka semakin besar kenaikan laba bersih yang diperoleh bank, dan
bersih yang diterima oleh bank jadi bank harus berusaha menaikkan
persentase ROE.
b. Pada tahun 2017, tingkat penilaian kinerja keuangan PT. Bank Mega
kategori sehat. Akan tetapi faktor yang paling berpengaruh yaitu faktor
22,19%. Hal seperti ini harus terus dipertahankan untuk kemajuan PT.
pada faktor earnings dalam hal ini adalah ROA (Return On Asset)
asset sebesar 1,07% yang mana pada tahun 2016 memiliki 2,63% dan
tahun 2017 menjadi 1,56%, hal ini menunjukkan bahwa pada tahun
c. Pada tahun 2018, tingkat penilaian kinerja keuangan PT. Bank Mega
kategori sehat. Akan tetapi faktor yang paling berpengaruh yaitu faktor
72
predikat sangat sehat berdasarkan hasil self assessment PT. Bank Mega
Syariah yang diperoleh dari laporan tata kelola perusahaan. Hal seperti
ini harus terus dipertahankan untuk kemajuan PT. Bank Mega Syariah
dalam hal ini adalah ROE (Return On Asset) sebesar 4,08%, berarti
menjadi 4,08% ditahun 2018, hal ini menunjukkan laba bersih yang
persentase ROE maka semakin kecil laba bersih yang diterima oleh
d. Pada tahun 2019, tingkat penilaian kinerja keuangan PT. Bank Mega
kategori sehat. Akan tetapi faktor yang paling berpengaruh yaitu faktor
Risk Profile dalam hal ini adalah NPF (Non Performing Financing)
macet dari total pembiayaan yang diberikan oleh bank memiliki NPF
sebesar 1,72%, semakin kecil nilai NPF maka semakin baik karena
dipertahankan untuk kemajuan PT. Bank Mega Syariah dan juga lebih
73
ditahun 2019, hal ini menunjukkan jika bank semakin baik karena pada
e. Pada tahun 2020, tingkat penilaian kinerja keuangan PT. Bank Mega
Akan tetapi faktor yang mempengaruhi yaitu faktor Risk Profile dalam
kemajuan PT. Bank Mega Syariah dan juga lebih meningkatkan kinerja
keuangan pada faktor earnings dalam hal ini adalah ROE (Return On
semakin kecil laba bersih yang diterima oleh bank jadi bank harus
Islam sebagai salah satu agama yang disetujui di Indonesia tidak hanya
untuk mengikuti cara-cara pada berkat Allah dalam arti bahwa kita
syariah pada tahun 2016 masih sesuai dengan syariah dan ajaran moral
keuangan, hal ini tidak bisa dibiarkan karena akan merugikan bank.
pertumbuhan perusahaan.
0
Abidin, Lebba Kadorre Pongsibanne, “Analysis of Business Revenue Residual Sharing System in
Cooperatives in Indonesia on Islamic Law Review: A case study at KSU Mitra Bersama in Palu
City”, International Journal of Business and Social Research Vol. 08, Issue 02, 2018. 01-09.
75
ت مِّمَّا َع ِملُ ۡوا ۚ َولُِي َو ِّفَي ُهمۡ اَ ۡع َماهَلُمۡ َو ُهمۡ اَل يُ ۡظلَ ُم ۡون ِ
ٌ َول ُك ٍّل َد َر ٰج
mendapat hasil yang baik pula dari kinerjanya dan akan memberikan
0
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bekasi: Cipta Bagus Segara,
2012), 504.
76
terkandung dalam suatu disiplin ilmu yang dikenal dengan ilmu ushul al-
0
M. Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islamdalam Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Pusaka
pelajar, 1998), h. 2.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Analisis kinerja keuangan PT. Bank Mega Syariah melalui metode RGEC
sebesar 62,85% atau 61% ≤ PK< 70% yang artinya bank tersebut
PK< 60% yang artinya bank tersebut dikategorikan kurang sehat, pada
sebesar 45,71% atau 41% ≤ PK< 60% yang artinya bank tersebut
PK< 60% yang artinya bank tersebut dikategorikan kurang sehat, dan pada
71,42% atau 71% ≤ PK< 85% yang artinya bank tersebut dikategorikan
sehat.
78
Bank Mega Syariah pada tahun 2016-2020 yaitu ada 4 faktor sebagai
berikut :
Governance)
kemajuan perusahaan. Sesuai dengan firman Tuhan Q.S. Al- Ahqaaf (46):
19
ت مِّمَّا َع ِملُ ۡوا ۚ َولُِي َو ِّفَي ُهمۡ اَ ۡع َماهَلُمۡ َو ُهمۡ اَل يُ ۡظلَ ُم ۡو َن ِ
ٌ َول ُك ٍّل َد َر ٰج
mendapat hasil yang baik pula dari kinerjanya dan akan memberikan
metode lain, yaitu metode al-istiqra`. Adalah Abu Ishaq Ibrahim ibn Musa
B. Implikasi Penelitian
1. Sebagai salah satu Bank Umum Syariah di Indonesia, Bank Mega Syariah
peringkat 4 dan 5 yaitu kurang sehat dan tidak sehat menjadi peringkat 1
kesehatan bank.
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia, Surat Edaran Kepada Semua Bank Umum No.13/DPNP Jakarta
2011 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, 6
Ijtihad, Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, Volume 14, No. 2,
Desember 2014: 211-230
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bekasi: Cipta Bagus Segara,
2012.
Maharani, Dewi dan Hidayat, Taufiq. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah
Dalam Perspektif Al-Qur’an (Journal of Islamich Banking and Finance)
Sari, Arnita. Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah (Studi Kasus: PT. Bank
Syariah Mandiri, TBK Tahun 2015- 2017) pada Fakultas Ekonomi.
D.I.Yogyakarata:UNY,2019.