Anda di halaman 1dari 84

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK

SULSELBAR SYARIAH KAB. BONE UNTUK


MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH

SKRIPSI
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH
GELAR SARJANA EKONOMI DALAM BIDANG PERBANKAN SYARIAH
PADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

Oleh :

A. FAUZIAH. M
NIM. 01185098

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BONE
2022
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : A. Fauziah M
NIM : 01185098
Jenjang : Sarjana (S1)
Program Studi : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone.
Menytakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di
kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, palgiat, atau dibuat oleh
orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka saya siap ditindak sesuai ketentuan
hukum yang berlaku demikian pula skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal
demi hukum.

Bone, 08 Agustus 2022

Penyusun,

A.FAUZIAH. M
NIM: 01185098

PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan pada Bank
Sulselbar Syariah Kab. Bone untuk meningkatkan Jumlah Nasabah yang disusun
oleh saudari A.Fauziah. M, NIM: 01185098, mahasiswa Program Studi Perbankan
Syariah (PS) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone, telah diujikan dan
dipertahankan dalam sidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Kamis, 7
September 2022 M, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Ekonomi Islam.

Bone, 7 September 2022 M


10 Safar 1443 H
DEWAN MUNAQISY
Ketua : Dr. Astuti, S.Ag., M.Pd (…………..……………)

Sekretaris : Dr. Aksi Hamzah, S.E., M.Si (…………..……………)

Pembimbing I : Prof. Dr.Abdulhanaa, S.Ag., M.HI. (…………..……………)

Pembimbing II: Muhammad Ardi,S.E.,Sy.,M.E (……………..…………)

Munaqisy I : Sari Utami, M.E.I (……………..…………)

Munaqisy II : Rini Idayanti, S.E.Sy., M.E.I (……………..…………)

Diketahui oleh:
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Bone

Dr. Astuti, S.Ag., M.Pd


NIP. 197407102005012007

PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : A. Fauziah M
NIM : 01185098
Program Studi : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone.
Yang dengan judul
“Rekonstruksi Strategi Pengenalan Produk Pembiayaan pada Bank Sulselbar
Syariah Kab.Bone untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah”.
Pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah
dan dapat disetujui untuk dimunaqasyahkan.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.

Bone, 8 Agustus 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr.Abdulhanaa, S.Ag., M.HI. Muhammad Ardi,S.E.,Sy.,M.E


NIP. 197303051999031009 NIP. DT52

ABSTRAK
Rekonstruksi Strategi Pengenalan Produk Pembiayaan pada Bank Sulselbar
Syariah untuk meningkatkan Jumlah Nasabah

A. FAUZIAH. M
01185098

Strategi Pemasaran adalah strategi yang dirancang untuk mempromosikan


barang atau jasa dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan. Strategi pemasaran
sering juga disebut sebagai marketing strategy. Strategi pemasaran merupakan sebuah
keseluruhan usaha dari suatu bisnis yang bertujuan untuk menjangkau target yang
dianggap prospektif.
Tujuan penelitian ini adalah : mengetahui strategi pemasaran produk
pembiayaan pada Bank Sulselbar Syariah untuk meningkatkan Jumlah Nasabah. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif lapangan yaitu penelitian
secara langsung untuk mengumpulkan informasi berupa data wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekonomi
manajemen dengan objek pada studi kasus.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlunya strategi pemasaran
produk pembiayaan untuk upaya peningkatan jumlah nasabah. Adapun strategi yang
dapat diterapkan Bank Sulselbar Syariah dalam meningkatkan jumlah nasabah yaitu,
Melalui iklan, promosi ataupun social media, melalui segmentasi dan inovasi. Dengan
menerapkan strategi tersebut dapat meningkatkan minat serta jumlah nasa bah dalam
menggunakan produk-produk pembiayaan.
Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Produk Pembiayaan

KATA PENGANTAR

‫الر ِح ْيم‬ َّ ِ ‫بِ ْس ِم هَّللا‬


َّ ‫الر ْح َم ِن‬
Segala puji dan syukur penulis panjatkat atas kehadirat Yang Maha Pemberi

Segalanya, yaitu Allah swt sebagai pencipta dan pemilik alam semesta yang

memberikan rahmat dan anugerah kepada makhluk di seluruh alam. Shalawat dan

salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan di sepanjang zaman yaitu

Rasullullah Muhammad saw.

Penulis bersuyukur kepada Allah swt dengan terselesaikannya tugas akhir karya

ilmiah ini berupa skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan pada

Bank Sulselbar Syariah Kab. Bone untuk meungkatkan Jumlah Nasabah” sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Ekonomi Islam, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone.

Segala jenis hambatan yang dihadapi penulis dalam penyelesaian skrispi ini,

menjadikan hambatan tersebut sebagai motivasi diri untuk lebih maju, lebih giat serta

lebih berusaha keras dalam belajar beradaptasi dengan kesulitan-kesulitan yang

dihadapi.Penulis dengan sangat sadar yakin bahwa sulit terselesaikannya skripsi tanpa

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan demikian penulis mengucapkan

rasa terima kasih yang tulus serta penghargaan yang setinggitingginya, kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda A. Machmud Yasin dan Ibunda Sukarni,

serta keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan bantuan materil serta

doa yang tulus dan ikhlas, sehingga penulis dapat menyelesaikan program studi

ini.

2. Prof. Dr. H. Syahabuddin, M.Ag. Rektor IAIN BONE, Dr. Nursyirwan, S. Ag.,

M. Pd. Wakil Rektor I, Dr. Abdullahana, S. Ag., M. HI. Wakil Rektor II, Dr.

Fathurahman, M. Ag. selaku Wakil Rekor III, dan seluruh staf yang senantiasa
berupaya meningkatkan kualitas mahasiswa dilingkungan Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bone.

3. Dr. Astuti, S.Ag., M.Pd.I Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Aksi

Hamzah, SE., M.Si. Wakil Dekan I, Abd. Hafid, S.Ag., M. S.I. Wakil Dekan II,

dan seluruh staf yang selalu mendidik dan membina, sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Bone.

4. Haslindah, SE, M.Si., Ketua Program Studi Perbankan Syariah pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone yang telah memberikan nasehat-nasehat

yang bijak serta segenap dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu

pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

5. Dr. Abdulhanaa, S.Ag., M.HI Pembimbing I dan Muhammad Ardi, S.E.,Sy.,

M.E. Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

6. Ibu Mardhaniah, S.Ag., S.Hum., M.Si selaku Kepala Perpustakaan beserta

staffnya yang telah memberikan bantuan serta pelayanan untuk peminjaman buku

dan literatur yang penulis jadikan sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.

7. Para Dosen dan seluruh staff yang senantiasa berupaya memberikan ilmu dan

meningkatkan kualitas mahasiswa di lingkungan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Bone.

8. Teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Perbankan Syariah (HMPS-PS),

Sahabat sahabat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang telah memberikan

saya wadah untuk terus belajar, dan berkomunikasi.


9. Sahabat sahabat saya, Andi Islamiah, A.halidah, Rahmaniar, Andi Alfadillah,

yang selalu support saya dan memberikan masukan positif.

10. Serta pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu hanya ucapan terima

kasih dari lubuk hati yang paling dalam penulis hanturkan dan semoga bantuan

dan jasa-jasa mereka dicatat sebagai amal kebajikan dan dibalas sesuai amal

perbuatan Allah SWT.

11. For myself yang berani melawan rasa malas untuk menuntaskan tanggungjawab

sebagai mahasiswi dalam menempuh gelar Sarjana Ekonomi.

Peneliti menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam Skripsi ini yang jauh dari

kesempurnaan. untuk itu, saran serta kritikan dari pembaca yang bersifat

membangun. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti

maupun pihak yang berkepentingan.

Watampone, Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PENGESAHAN,

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

TRANSLITERASI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Ruang Lingkup Penelitian
E. Sistematika Pembahasan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Penelitian Terdahulu


B. Kajian Teori
C. Kerangka Pikir
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Data dan Sumber data
D. Subjek dan Objek Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian


B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan Penelitian

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir


DAFTAR TABEL

Table 3.1 Pedoman Wawancara

Table 3.2 Pedoman Observasi


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 3 Dokumentasi
TRANSLITERASI

A. Transliterasi Arab-Latin
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin

berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan R.I., masing-masing Nomor: 158 Tahun 1987 dan

Nomor: 0543b/U/1987 sebagai berikut:

1. Konsonan

‫ا‬ alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan


‫ب‬ ba B Be
‫ت‬ ta T Te
‫ث‬ ṡa ṡ es (dengan titik di atas)
‫ج‬ jim J Je
‫ح‬ ha ḥ ha (dengan titik di bawah)
‫خ‬ kha Kh ka dan ha
‫د‬ dal D De
‫ذ‬ żal Ż zet (dengan titik di atas)
‫ر‬ ra R Er
‫ز‬ zai Z Zet
‫س‬ sin S Es
‫ش‬ syin Sy es dan ye
‫ص‬ ṣad ṣ es (dengan titik di bawah)
‫ض‬ ḍad ḍ de (dengan titik di bawah)
‫ط‬ ṭa ṭ te (dengan titik di bawah)
‫ظ‬ ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah)
‫ع‬ ‘ain ‘ apostrof terbalik
‫غ‬ gain G Ge
‫ف‬ fa F Ef
‫ق‬ qaf Q Qi
‫ك‬ kaf K Ka
‫ل‬ lam L El
‫م‬ mim M Em
‫ن‬ nun N En
‫و‬ wau W We
‫هـ‬ ha H Ha
‫ء‬ hamzah ’ Apostrof
‫ى‬ ya Y Ye
Hamzah (‫ )ء‬yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi

tanda. Jika terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa

Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai

berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama


fatḥah a a
َ‫ا‬
ِ‫ا‬ kasrah i i
ḍammah u u
ُ‫ا‬
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara
harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

‫ـَ ْى‬ fatḥah dan yā’ ai a dan i

fatḥah dan wau au a dan u


‫ـَْو‬

Contoh:

َ‫َكـ ْيـف‬ : kaifa

‫هَـوْ َل‬ : haula

3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:


Harakat dan Nama Huruf dan Nama
Huruf Tanda
Contoh:
... َ ‫ َ ى‬... | ‫ا‬ fatḥah dan alif atau yā ā a dan garis di atas
َ‫مـَات‬ ’
: ma>ta
‫ـِــى‬ kasrah dan yā

ī i dan garis di atas

‫ــو َر َمـى‬ ḍammah dan wau


: rama> ū u dan garis di atas
ُ
‫ْـل‬
َ ‫قِـي‬ : qīla
ُ ْ‫يَـمـُو‬
‫ت‬ : yamūtu

4. Tā’ marbūṭah
Transliterasi untuk tā’ marbūṭah ada dua, yaitu: tā’ marbūṭah yang

hidup atau mendapat harakat fatḥah, kasrah, dan ḍammah, transliterasinya

adalah [t]. Sedangkan tā’ marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun,

translitera-sinya adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan tā’ marbūṭah diikuti oleh kata

yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka

tā’ marbūṭah itu ditransliterasikan dengan ha (h). Contoh:


ْ ‫ضـةُ اَأل‬
‫طفَا ِل‬ َ ْ‫َرو‬ : rauḍah al-aṭfāl

ِ ‫اَ ْلـ َمـ ِديْـنَـةُ اَ ْلـفـَا‬


ُ‫ضــلَة‬ : al-madīnah al-fāḍilah

ُ‫اَلـْ ِحـ ْكـ َمــة‬ : al-ḥikmah

5. Syaddah (Tasydīd)
Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda tasydīd ( ‫) ّــ‬, dalam transliterasi ini dilambangkan dengan

perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah. Contoh:


َ ‫َربّـَـنا‬ : rabbanā

َ ‫نَـجّـَيْــنا‬ : najjainā

‫ق‬ َ ْ‫اَلـ‬
ُّ ‫ـحـ‬ : al-ḥaqq
‫نُ ّعـِـ َم‬ : nu“ima

‫عَـ ُد ٌّو‬ : ‘aduwwun

Jika huruf ‫ ى‬ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf

kasrah (‫)ـــِــ ّى‬, maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi ī. Contoh:
‫عَـلِـ ٌّى‬ : ‘Alī (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly)

‫ـى‬
ُّ ِ ‫عَـ َربـ‬ : ‘Arabī (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby).

6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf‫ال‬

(alif lam ma‘arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang

ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiyah

maupun huruf qamariyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung

yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya

dan dihubungkan dengan garis mendatar (-). Contoh:


ُ‫اَل َّشـ ْمـس‬ : al-syamsu (bukan asy-syamsu)

ُ‫اَل َّزلـْـزَ لـَـة‬ : al-zalzalah (az-zalzalah)

ُ‫اَلـْـفَ ْـل َسـفَة‬ : al-falsafah

‫اَلـْـبــِـالَ ُد‬ : al-bilādu

7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku

bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah

terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia

berupa alif. Contoh:


َ‫تـَْأ ُمـرُوْ ن‬ : ta’murūna
ُ ْ‫اَلــنَّـو‬
‫ع‬ : al-nau‘
ْ ‫َش‬
‫ـي ٌء‬ : syai’un
‫ت‬ ُ ْ‫ُأ ِمـر‬
: umirtu
8. Penulisan Kata Arab yang Lazim Digunakan dalam Bahasa Indonesia
Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah

atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau

kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa

Indonesia, atau sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim

digunakan dalam dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara

transliterasi di atas. Misalnya, kata al-Qur’an (dari al-Qur’ān), alhamdulillah,

dan munaqasyah. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu

rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi secara utuh. Contoh:

Fī Ẓilāl al-Qur’ān

Al-Sunnah qabl al-tadwīn

9. Lafẓ al-Jalālah (‫)هللا‬


Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf

lainnya atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nominal), ditransliterasi

tanpa huruf hamzah. Contoh:

ِ‫ ِديـْنُ هللا‬dīnullāh ِ‫ بِاهلل‬billāh


Adapun tā’ marbūṭah di akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ al-

jalālah, ditransliterasi dengan huruf [t]. Contoh:

ِ‫ هُـ ْم فِ ْي َرحــْـ َم ِة هللا‬hum fī raḥmatillāh


10. Huruf Kapital
Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps),

dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang

penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang


berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf

awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan

kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis

dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal

kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata

sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga

berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata

sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan

(CK, DK, CDK, dan DR). Contoh:

Wa mā Muḥammadun illā rasūl

Inna awwala baitin wuḍi‘a linnāsi lallażī bi Bakkata mubārakan

Syahru Ramaḍān al-lażī unzila fīh al-Qur’ān

Naṣīr al-Dīn al-Ṭūsī

Abū Naṣr al-Farābī

Al-Gazālī

Al-Munqiż min al-Ḍalāl

Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan

Abū (bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir

itu harus disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar rujukan atau daftar

referensi. Contoh:

Abū al-Walīd Muḥammad ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abū al-Walīd
Muḥammad (bukan: Rusyd, Abū al-Walīd Muḥammad Ibnu)

Naṣr Ḥāmid Abū Zaīd, ditulis menjadi: Abū Zaīd, Naṣr Ḥāmid (bukan: Zaīd,
Naṣr Ḥamīd Abū)
B. Daftar Singkatan

Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:

swt. = subḥānahū wa ta‘ālā

saw. = ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam

a.s. = ‘alaihi al-salām

H = Hijrah

M = Masehi

SM = Sebelum Masehi

l. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja)

w. = Wafat tahun

QS …/…: 4 = QS al-Baqarah/2: 4 atau QS Ᾱli ‘Imrān/3: 4

HR = Hadis Riwayat
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan Bank yang berbasis syariah masih sangat baru
khususnya dikab. Bone. Hanya ada beberapa bank yang berbasis syariah di
Kab.Bone salah satunya yang menjadi minat untuk saya teliti adalah Bank
Sulselbar Syariah. Melihat Bank Sulselbar syariah cabang Bone masih sangat
kurang peminatnya dan masih jarang masyarakat tau bahwa bank Sulselbar
juga mengeluarkan produk-produk yang berbasis syariah. Kondisi yang tidak
memungkinkan sehingga Bank Sulselbar Syariah masih kurang dan perlu
adanya peningkatan agar masyarakat bisa tau dan menggunakan produk yang
ada di Bank itu sendiri.
Melihat kurangnya mindset dari masyarakat sehingga tidak
mengetahui bank sulselbar syariah, maka kurangnya minat untuk menabung
dibank syariah, sehingga Bank sulselbar syariah masih belum banyak diminati
bagi masyarakat. Inilah yang perlu diubah, bagaimanakah pihak bank itu
sendiri dalam upaya meningkatkan keberadaannya, bagaimanakah upaya serta
strategi yang dilakukan agar masyarakat lebih antusias dalam memakai
produk yang ada pada bank Sulselbar Syariah .
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dengan penelitian saya maka muncul persamaan dan
perbedaan yaitu, (1) Riset yang dicoba oleh Ajmal As’ ad, Muhammad Syafii
Basalamah, Asdar Djameerng, yang bertajuk“ Strategi pemasaran jasa dalam
tingkatkan jumlah Nasabah PT Bank Sulselbar cabang Syariah Makassar”.
Riset ini dalam rangka menganalisis strategi pemasaran jasa perbankan dalam
tingkatkan jumlah nasabah dan buat menganalisis variabel serta strategi
pemasaran jasa yang sangat dominan mempengaruhi terhadap peningkatam
jumlah nasabah pada PT Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar. 1 adapun
yang menjadi persamaan dengan penelitian yang saya lakukan adalah
keduanya berbicara pada lingkup strategi untuk meningkatkan jumlah
nasabah. Namun, yang menjadi pebedaan dari penelitian yang saya lakukan
yaitu, bagaimana rekonstruksi strategi pengenalan produk pembiayaan untuk
meningkatkan jumlah nasabah, sedangkan penelitian sebelumnya tentang
Strategi pemasaran jasa dalam meningkatkan jumlah nasabah PT Bank
Sulselbar Cabang Syariah Makassar. (2) Penelitian yang dilakukan oleh
Fatimah dan Elisabeth Yansye Metekohy yang berjudul “Strategi Pemasaran
produk pembiayaan Murabahah pada Bank X Syariah cabang Tangerang
Selatan. 2
Penelitian ini bagaimana strategi pemasaran atau promosi yang
dapat dilakukan untuk memperkenalkan produk pembiayaan Murabahah.
Yang menjadi perbedaan dengan penelitian yang hendak saya lakukan yaitu,
Penelitian ini hanya berfokus pada bagaimanakah strategi pemasaran Produk
Pembiayaan Murabahah pada Bank X. Sedangkan penelitian yang saya
lakukan yaitu bagaimana strategi pengenalan produk-produk pembiaayaan
pada Bank Sulselbar syariah cabang bone untuk meningkatkan jumlah
nasabah. Produk yang saya jelaskan pada penelitian kali ini tidak hanya pada
pembiayaan murabahah tetapi masih banyak produk lain yang ditawarkan
Bank Sulselbar Syariah kepada masyarakat. (3) Penelitian yang dilakukan
oleh Abdul Mujib yang berjudul “Manajemen Strategi Promosi produk
Pembiayaan Perbankan Syariah” Pada prinsipsinya disadari atau tidak
tingginya tingkat persaingan usaha dalam bisnis perbankan khususnya
perbankan syariah menuntut pihak manajemen perusahaan untuk memiliki
strategi genius yang berkaitan dengan strategi promosi produk
perbankannya.Banyaknya produk pembiayaan yang dimiliki seluruh

1
Ajmal As’ad, Muhammad Syafii Basalamah, Asdar Djamereng, Strategi pemasaran jasa
dalam meningkatkan jumlah Nasabah PT. Bank Sulselbar cabang Syariah Makassar,
2
Fatimah dan Elisabeth Yansye Metekohy, “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan
Murabahah pada Bank X Syariah Cabang Tangerang Selatan”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 12,
Juni 2013:75-82.
perbankan komersil nasional menuntut tiap-tiap perusahaan memiliki nilai
lebih tersendiri baik dari segi produk maupun strategi promosi. 3
Namun, apakah dengan adanya bank sulselbar syariah dapat
meningkatkan eksistensi bank sulselbar syariah itu sendiri? Oleh karena itu,
penulisan proposal ini untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan
harapan agar apa yang diharapakan baik pihak Bank maupun masyarakat
dapat terealisasikan .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dikemukakan rumusan


masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi pengenalan Produk Pembiayaan Bank Sulselbar Syariah


dalam upaya meningkatkan Jumlah Nasabah ?

C. Tujuan dan Kegunaan

Berdasarkan uraian latar belakang dan pokok masalah yang telah diangkat
maka tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui Rekonstruksi strategi pengenalan Produk
Pembiayaan untuk meningkatkan eksistensi Bank Sulselbar Syariah di
Kab. Bone
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini akan memberikan pengetahuan kepada
masyarakat umum tentang apakah bank syariah dan apasajakah produk
pembiayaan yang dapat ditawarkan kepada masyarakat serta manfaat yang
dapat diberikan dari hasil penelitian ini, antara lain:
3
Abdul Mujib, Manajemen Strategi Promosi Produk Pembiayaan Perbankan Syariah, Jurnal
Perbankan Syariah, Vol 1 no 1, Mei 2016 : 78.
a. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan
informasi dan pengetahuan kepada masyarakat umum bahwa bank
syariah adalah sistem perbankan yang dimana mekanisme serta
layanannya menggunakan sistem syariah dimana berdasarkan hukum
dan syariat islam guna untuk menghindari adanya unsur riba
didalamnya. Untuk itu, perlu adanya perubahan serta strategi Bank
Sulselbar syariah untuk meningkatkan jumlah nasabah.
b. Secara Praktis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau
pedoman bagi Bank Sulselbar Syariah dalam mempertahankan
eksistensi dengan mengenalkan produk pembiayaan kepada
masyarakat sehingga tujuan yang akan dikehendaki dapat berjalan
sesuai dengan mestinya.
D. Ruang Lingkup

Uraian tentang batas suatu subjek yang ada pada suatu permasalahan.
Apabila dimaksud secara luas, ruang lingkup merupakan batas. Batas yang
diartikan dalam ruang lingkup dapat berbentuk aspek yang diteliti semacam
modul, tempat, waktu, serta sebagainya. Pembatasan permasalahan pada riset
yang hendak dicoba ini digunakan buat menjauhi terdapatnya penyimpangan
ataupun pelebaran pokok masalah tersebut supaya riset yang hendak dicoba
ini lebih terencana serta mempermudah dalam pembahasannya, sehingga
tujuan riset yang dicoba ini bisa tercapai.

Batasan masalah yang dilakukan ini adalah :

1. Meliputi seputar informasi produk pembiayaan yang ditawarkan Bank


Sulselbar Syariah.
2. Informasi yang disajikan tentang rekonstruksi strategi pengenalan
produk pembiayaan Bank Sulselbar untuk meningkatkan jumlah
nasabah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan
kualitatif deskriptif yang menggunakan metode pengumpulan data berupa
observasi, wawancara dan dokumentasi.

E. Sistematika pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, ruang lingkup, dan sistematis pembahasan

BAB II KAJIAN PUSTKA

Bab ini berisi kajian penelitian sebelumnya, kajian teoritis, dan


kerangka pikir

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi jenis penelitian dan pendekatan penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, data dan sumber data, subjek dan objek penelitian, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan terhadap rumusan


masalah.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Kajian Penelitian terdahulu

Salah satu ketentuan yang wajib dipenuhi oleh seorang periset buat
menampilkan keaslian sesuatu riset yang dicoba ialah dengan menegaskan
perbedaannya dengan hasil yang terdapat pada riset lebih dahulu yang sejenis
dengan riset yang hendak dicoba. Oleh sebab itu, jadi suatu keharusan untuk
periset buat melaksanakan penelusuran terhadap hasil- hasil riset terdahulu
yang sejenis dengan riset yang dicoba buat menampilkan hasil orisinilitas riset
serta bukan plagiarisme.

Adapun hasil penelusuran terkait hasil-hasil penelitian terdahulu yang


sejenis dengan penelitian yang akan dilakukan ini, antara lain:

No Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Ajmal As’ad, Muhammad Syafii


Basalamah, Asdar Djamereng.

1
Judul Penelitian Strategi pemasaran jasa dalam

meningkatkan jumlah Nasabah PT.

Bank Sulselbar cabang Syariah

Makassar

Tahun Penelitian 2020

Jenis Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian Penelitian ini dalam rangka menganalisis


strategi pemasaran jasa perbankan dalam
meningkatkan jumlah nasabah serta
untuk menganalisis variabel dari strategi
pemasaran jasa yang paling dominan
berpengaruh terhadap meningkatkan
jumlah nasabah pada PT. Bank Sulselbar
Cabang Syariah Makassar. Penelitian ini
menggunakan metode analisis deskriptif
dan analisis regresi berganda dengan
sampel 100 populasi dari kalangan
nasabah pada tahun 2019. Penelitian ini
menunjukkan bahwa analisis strategi
pemasaran jasa dalam meningkatkan
jumlah nasabah pada PT. Bank Sulselbar
Cabang Syariah Makassar maka variabel
strategi jasa produk, strategi tingkat suku
bunga, strategi aktivitas promosi dan
strategi posisi letak lokasi berpengaruh
secara signifikan terhadap pencapaian
peningkatan jumlah nasabah.4

Persamaan dan Perbedaan Adapun persamaan penelitian ini dengan


penelitian yang hendak saya lakukan
yaitu, bagaimana strategi yang dilakukan
untuk meningkatkan jumlah nasabah.
Namun, yang menjadi perbedaan dengan
penelitian yang saya lakukan yaitu
bagamiana strategi pengenalan produk
pembiayaan untuk meningkatkan jumlah

4
Ajmal As’ad, Muhammad Syafii Basalamah, Asdar Djamereng, “Strategi pemasaran jasa
dalam meningkatkan jumlah Nasabah PT. Bank Sulselbar cabang Syariah Makassar”,
journal.lldikti.9.id/EkonomikaVol4,No1,April2020.
nasabah, sedangkan pada peneliti
terdahulu menjelaskan bagaimana
strategi pemasaran jasa untuk
meningkatkan jumlah nasabah.

Nama Peneliti Fatimah dan Elisabeth Yansye Metekohy

Judul Penelitian Strategi Pemasaran produk pembiayaan


2
Murabahah pada Bank X Syariah cabang
Tangerang Selatan

Tahun Penelitian 2013

Jenis Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian Penelitian ini bagaimana strategi


pemasaran atau promosi yang dapat
dilakukan untuk memperkenalkan
produk pembiayaan Murabahah. Yang
menjadi perbedaan dengan penelitian
yang hendak saya lakukan yaitu,
Penelitian ini hanya berfokus pada
bagaimanakah strategi pemasaran
Produk Pembiayaan Murabahah pada
Bank X.5

Persamaan dan Perbedaan Adapun yang menjadi persamaan

5
Fatimah dan Elisabeth Yansye Metekohy.“Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan
Murabahah pada Bank X Syariah Cabang Tangerang Selatan.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 12,
Juni 2013:75-82.
penelitian yang hendak saya lakukan
yaitu tentang strategi yang dilakukan
terhadap suatu Bank. Namun, yang
menjadi letak perbedaanya yaitu pada
penelitian terdahulu tentang strategi
pemasaran produk pembiayaan
murabahah pada Bank X, sedangkan
penelitian yang hendak saya lakukan
yaitu strategi pengenalan produk
pembiayaan yang dimana bukan hanya
berfokus pada satu produk pembiayaan
saja, tapi produk-produk apa saja yang
ditawarkan Bank Sulselbar kepada
masyarakat.

3 Nama Peneliti Abdul Mujib

Judul Peneliti Manajemen Strategi Promosi produk

Pembiayaan Perbankan Syariah

Tahun Penelitian 2016

Jenis Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian Pada prinsipsinya disadari atau tidak

tingginya tingkat persaingan usaha dalam

bisnis perbankan khususnya perbankan

syariah menuntut pihak manajemen

perusahaan untuk memiliki strategi genius


yang berkaitan dengan strategi promosi

produk perbankannya. Banyaknya produk

pembiayaan yang dimiliki seluruh

perbankan komersil nasional menuntut

tiap-tiap perusahaan memiliki nilai lebih

tersendiri baik dari segi produk maupun

strategi promosi.6

Persamaan dan Perbedaan Penelitian ini jika dipersamakan dengan


penelitian yang hendak saya lakukan
yaitu sama-sama menjelaskan
bagaimana strategi promosi produk
pembiayaan pada bank syariah. Namun,
yang menjadi perbedaanya yaitu
penelitian yang saya lakukan tentang
bagaimana strategi yang dilakukan oleh
Bank Sulselbar dalam memperkenalkan
produk pembiayaan yang ada. Penelitian
yang dilakukan oleh Abdul Mujib lebih
menekankan pada strategi promosi
produk yang ada pada Bank Syariah.

4 Nama Peneliti Juneda

Judul Penelitian Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan


PT.BNI Syariah KC. Parepare

6
Abdul Mujib. “Manajemen Strategi Promosi Produk Pembiayaan Perbankan Syariah”,,
Jurnal Perbankan Syariah, Vol 1 no 1, Mei 2016.
Tahun Penelitian 2019

Jenis Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian Bank BNI Syariah merupakan salah satu


perbankan syariah di kota Parepare yang
memiliki produk pembiayaan. strategi
pemasaran produk pembiayaan tersebut
dengan menganalisis perspektif
manajemen syariah. Hasil analisis
menunjukkan bahwa strategi pemasaran
produk pembiayaan bank BNI Syariah
meliputi unsur bauran pemasaran 7P
yaitu produk, harga, tempat, promosi,
orang/karyawan, fasilitas fisik, dan
proses. Namun dari ketujuh unsur
tersebut, strategi pemasaran yang paling
efektif yang telah dilakukan adalah
promosi dengan cara door to door yang
bersifat kunjungan kepada nasabah.

5 Nama Peneliti Syauqi Jazuli

Judul Penelitian Analisi SWOT Strategi Pemasaran


Produk Pembiayaan pada BMT EL-Syifa
Ciganjur

Tahun Penelitian 2016


Jenis Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian Strategi Pemasaran produk pembiayaan


dan analysis SWOT pada strategi
pemasaran proses pembiayaan pada
BMT EL-Syifa Ciganjur dengan
pendekatan kualitatif. Berdasarkan
metode marketing mix menurut Philip
Kotler dan Garry Amstrong
mendefinisakan bauran pemasaran
sebagai variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan dan dipadukan untuk
menghasilkan tanggapan yang
diinginkan didalam pasar sasaran.
Dengan menggunakan analisis SWOT
akhirnya bisa dirumuskan factor kunci
sukses yang mungkin dimiliki BMT.

6 Nama Peneliti Renhy Karlina

Judul Penelitian Analisis Strategi Pemasaran produk


pembiayaan kredit usaha rakyat mikro di
Bri Syariah KCP Mojoagung

Tahun penelitian 2020

Jenis Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah


dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
strategi bauran pemasaran pembiayaan
KUR Mikro di BRI Syariah KCP
Mojoagung meliputi product (produk),
price (harga), place (tempat), people
(orang), physical evidence (fasilitas
fisik), dan proces (proses). Dari
penerapan 6P diatas, terdapat penerapan
yang belum maksimal pada strategi
place (tempat) pendistribusian produk
karena kurangnya variasi tempat
pendistribusian yang dituju sehingga
produk menjadi kurang dikenal oleh
masyarakat. Strategi promosi
pembiayaan kredit usaha rakyat Mikro di
BRI Syariah KCP Mojoagung terdiri
dari door to door, canvasing, open table
saat kegiatan CFD, referral (bekerjasama
dengan nasabah), serta online marketing
yang dilakukan melalui media sosial
fecebook.7

7 Nama Peneliti Triana Octaviani

Judul Penelitian Strategi Pemasaran produk pembiayaan


DI PT. BPRS Ampek Angkek candung
cabang Pasaman Barat untuk menarik
minat nasabah.

7
Renhy Karlina, “Analisis Strategi Pemasaran produk pembiayaan kredit usaha rakyat mikro
di Bri Syariah KCP Mojoagung, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 3, mei 2020.
Tahun Penelitian 2021

Jenis Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian strategi pemasaran produk pembiayaan


di PT. BPRS Ampek Angkek Candung
Cabang Pasaman Barat untuk menarik
minat nasabahnya menggunakan tujuh
strategi pemasaran yaitu: strategi
produk, strategi harga, strategi promosi,
strategi tempat, strategi orang, strategi
proses dan strategi bukti fisik. Dimana
ketujuh strategi tersebut sudah berjalan
secara optimal agar produk pembiayaan
dapat berkembang dan disalurkan
kepelaku-pelaku usaha yang
membutuhkan tambahan dana untuk
usahanya. Sedangkan kendala yang
dihadapi pihak BPRS dalam
memasarkan pembiayaan kepada nasbah
ada dua kendala, pertama kendala
internal disebabkan oleh pihak bank itu
sendiri yaitu dikarenakan oleh pandemi
covid-19 dan kesulitan dalam
menjalankan lending online. Kedua
kendala eksternal disebakan oleh
nasabah biasanya saat melakukan
pemasaran nasabah tidak jarang nasabah
masih membanding-bandingkan dengan
bunga KUR yang lebih kecil ditawarkan
oleh bank konvensional sehingga
terkadang sulit untuk melakukan
pemasaran.

8 Nama Peneliti Melanie V. A. Karinda, Lisbeth


Mananeke, Ferdy Roring

Judul Penelitian Pengaruh Strategi Pemasaran dan Inivasi


Produk terhadap Kinerja pemasaran
produk Indihome PT.Telkom area
Tomohon

Tahun penelitian 2018

Jenis Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian Strategi pemasaran berpengaruh


signifikan terhadap kinerja pemasaran.
Ini berarti bahwa semakin baik strategi
pemasaran perusahaan kepada karyawan
maka semakin baik pula kinerja
pemasaran perusahaan. Inovasi produk
berpengaruh signifikan terhadap
terhadap kinerja pemasaran. Hal ini
memiliki makna bahwa semakin baik
inovasi produk dilakukan maka semakin
baik pula kinerja pemasaran. Sebaiknya
perusahaan tetap menerapkan inovasi
terhadap produk-produknya, oleh karena
teknologi informasi saat ini berkembang
demikian cepatnya. 8

9 Nama Peneliti Sarmiana Batubara, Afrini Nasution

Judul penelitian Strategi Pemasaran dan Upaya Menarik


Minat Nasabah Pada Produk Tabungan
Emas di PT. Pegadaian Syariah Unit
Sadabuan Padangsidimpuan

Tahun penelitian 2021

Jenis Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian Strategi pemasaranya itu dengan 7p


Produk, Harga, Tempat, Promosi, Orang,
Proses, dan Bukti Fisik. Strategi
pemasaran PT. Pegadaian Syariah Unit
Sadabuan sudah sesuai dengan bauran
pemasaran karena dalam pemasarannya
sudah menerapkan bauran pemasaran 7p.
Terbukti dapat dilihat pada tahun 2019
mengalami kenaikan. Yang mana dalam
menangani jumlah penurunan nasabah
pihak Pegadaian membuat kebijakan
yaitu bagi semua nasabah baik itu

8
Melanie V. A. Karinda, Lisbeth Mananeke, Ferdy Roring, “Pengaruh Strategi Pemasaran
dan Inivasi Produk terhadap Kinerja pemasaran produk Indihome PT.Telkom area Tomohon, Jurnal
EMBA, Vol.6 No.3 Juli 2018, Hal. 1568 – 157.
nasabah gadai, nasabah Arrum Haji atau
nasabah lainnya diwajibkan membuka
Tabungan Emas.9

10 Nama Peneliti Ary prastya, Susianto

Judul Penelitian Strategi Pemasaran dalam meningkatkan


jumlah nasabah produk pembiayaan
murabahah pada BPRS Al- Washliyah
Medan

Tahun Penelitian 2019

Jenis Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa


BPRS Al-Washliyah dalam melakukan
kegiatan pemasaran masih menggunakan
strategi marketing mix. Yang mana
strategi tersebut merupakan
implementasi marketing mix 4P (Place,
Product, Price dan Promotion). Strategi
ini dilakukan dengan cara periklanan,
promosi penjualan, publisitas, dan
penjualan pribadi. Dalam beberapa kasus
yang telah diterapkan oleh BPRS,
tingkat penggunaan produk pembiayaan

9
Sarmiana Batubara, Afrini Nasution, “Strategi Pemasaran dan Upaya Menarik Minat
Nasabah Pada Produk Tabungan Emas di PT. Pegadaian Syariah Unit Sadabuan Padangsidim”, Jurnal
FEB, Vol. 1 No. 1, Juli 2019.
murabahah menjadi baik dan meningkat
dari segi intenstas penambahan jumlah
nasabah. Dengan alasan nasabah lebih
mudah dalam memahami kelebihan dari
produk murabahah. Sekaligus sebagai
langkah tepat untuk mendapatkan
nasabah bagi pihak BPRS sendiri. Dalam
hal ini, bentuk strategi yang paling
dominan bagi BPRS AL-Washliyah
adalah dengan cara promosi.

Persamaan dan perbedaan penelitian yang hendak saya teliti dengan


penelitian sebelumnya yaitu, terletak perbedaan pada objek yang diteliti.
Penelitian sebelumnya lebih menekankan pada satu objek yng diteliti.
Misalkan, penelitian yang dilakukan oleh Ajmal As’ad, Muhammad Syafii
Basalamah, Asdar Djamereng yaitu bagaimana strategi pemasaran jasa untuk
meningkatkan jumlah nasabah. Dalam artian peneliti hanya berfokus pada
pemasaran jasa saja. Adapun penelitian yang saya lakukan berfokus pada
produk apa sajakah yang ditawarkan kepada masyarakat serta strategi apa
yang harus dilakukan untuk meningkatkan jumlah nasabah. Yang menjadi
persamaan penelitian saya dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian ini
tentang strategi pemasaran suatu produk pembiayaan pada bank Syariah.

2. Kajian Teori

a. Bank Syariah

Semacam telah dipaparkan lebih dahulu, jenis bank bila dilihat dari
metode penetapan harga dibagi jadi 2, ialah bank yang bersumber pada
prinsip konvensional serta bank yang bersumber pada prinsip syariah.
Perihal utama yang jadi perbandingan kedua tipe bank ini merupakan
dalam perihal penentuan harga, baik buat harga jual ataupun harga beli.
Dalam bank konvensional penentuan harga senantiasa didasarkan kepada
bunga, sebaliknya dalam bank syariah didasarkan konsep islam, ialah kerja
sama dalam skema untuk hasil, baik untung ataupun rugi. 10

Bank berasal dari kata Italia ialah banco yang bisa dimaksud
bangku. Bangku inilah yang dipergunakan oleh bankir buat melayani
aktivitas operasional kepada para nasabah. Sebutan bangku setelah itu
secara formal serta populer jadi Bank. Bagi Undang- Undang RI Nomor.
10 tahun 1998 bertepatan pada 10 November tentang perbankan, ada pula
yang diartikan dengan bank ialah” Tubuh usaha yang menghimpun dana
dari warga dalam wujud simpanan serta meyalurkannya kepada warga
dalam wujud kredit ataupun wujud yang lain dalam rangka tingkatkan taraf
hidup rakyat banyak”.

Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang bisnis utamanya


adalah penyediaan pinjaman dan layanan pembayaran dan distribusi
lainnya yang beroperasi sesuai dengan prinsip Syariah Islam. Menurut
Encyclopedia of Islam, bank syariah adalah lembaga keuangan yang bisnis
utamanya adalah penyediaan kredit dan layanan pembayaran dan peredaran
uang, dan yang operasinya didasarkan pada prinsip-prinsip hukum Islam.11

Bank syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim


perbankan MUI, yaitu dengan dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia
(BMI) yang pendiriannya ditandatangani tanggal 1 november 1991.

10
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014),
h. 164.
11
Warkum sumitro, asas-asas perbankan islam & lembaga-lembaga terkait. Ed. Revisi,
(cet.4: Jakarta : Raja grafindo persada, 2004), h.1
Di Indonesia sendiri mayoritas beragama Islam, 80% dari 250
penduduk Indonesia beragama Islam, sehingga potensi untuk
memenangkan dan menarik konsumen lebih mudah, yang merupakan
peluang yang sangat besar untuk menarik konsumen bersaing dengan bank
tradisional. Bank syariah tidak hanya bank yang didedikasikan untuk
melayani umat Islam, tetapi juga menjadi bank komersial untuk berbagai
agama lain. Bank syariah telah ada di Indonesia sejak awal tahun 1990-an
dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia. Namun, perkembangan pesat
perbankan syariah mulai terlihat setelah era reformasi di akhir tahun 1990-
an. Hal ini karena sistem perbankan syariah telah terbukti menjadi sistem
yang tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi Indonesia.. Ini memiliki
banyak keuntungan dan dengan demikian dapat bertahan dalam kondisi
yang sangat sulit di industri perbankan.

Pada prinsipnya disadari ataupun tidak disadari, tingginya tingkat


persaingan perbankan terkhusus pada perbankan syariah menuntut
manajemen perusahaan untuk memiliki strategi yang jenius dalam
mempromosikan produk-produk yang ada.

b. Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategos” yang
diartikan suatu usaha mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan
awalnya digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan
dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama.12

Terdapat banyak penulis dalam mendefinisikan Strategi, namun


penulis buku ini mengambil beberapa definisi strategi yang mendekati
pembahasan diatas, yaitu Greek wrfter Xenophone. Strategi adalah
mengetahui bisnis apa yang diusulkan untuk dilakukan. Definisi ini

12
Laksmi Dewi dan Masitoh, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: DEPAG RI, 2009), h.3
menekankan bahwa strategi memerlukan pengetahuan tentang bisnis, niat
untuk masa depan, dan orientasi terhadap tindakan.13

Menurut Gerald Michelson, strategi adalah rencana yang dijalankan


dengan melakukan serangkaian hal. Di sisi lain, menurut Siagian, strategi
adalah seperangkat keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh
manajemen puncak dan dilaksanakan oleh setiap tingkat atau organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.14

Strategi yang baik meliputi koordinasi tim kerja, mengidentifikasi


faktor pendukung yang sesuai dengan tema dan prinsip implementasi ide yang
rasional, serta pendanaan dan taktik yang efisien untuk pencapaian tujuan
yang efektif. Strategi berbeda dengan taktik, yang cakupannya lebih sempit
dan durasinya lebih pendek, tetapi secara umum kedua istilah tersebut sering
membingungkan. Strategi sering dikaitkan dengan visi dan misi, tetapi
biasanya strategi ada hubungannya dengan jangka pendek dan jangka panjang.

Langkah-langkah dalam strategi pemasaran mencakup empat tahapan


yaitu:

1. Analisis situasi pasar melalui strategi berorientasi pasar, pengumpulan


informasi dan pengukuran permintaan pasar, eksplorasi peluang di
lingkungan pemasaran, pasar konsumen dan analisis perilaku pembeli,
analisis pasar komunitas internet, analisis perilaku pembelian bisnis dan
korporat, analisis situasi strategis, perbandingan dan segmen pesaing
identifikasi, dan pemilihan target pasar.
2. Perancangan strategi pemasaran, mencakup menentukan posisi dan
mengidentifkasi pasar, strategi hubungan pemasaran, dan perencanaan
produk baru.

13
Lantip Diatprasojo, Manajemen Strategi, Ed.1 Cet 1, (Yogyakarta: UNY Press, 2018), h.3
14
Sondong P. Siagian, Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 15
3. Pengembangan program pemasaran, mencakup menetapkan strategi
produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi.
4. Impementasi dan pengelolaan strategi, mencakup merancang organisasi
pemasaran yang efektif, implementasi dan pengendalian strategi.15
c. Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran adalah strategi yang dirancang untuk


mempromosikan barang atau jasa dengan tujuan untuk menghasilkan
keuntungan. Strategi pemasaran sering juga disebut sebagai marketing
strategy. Strategi pemasaran merupakan sebuah keseluruhan usaha dari suatu
bisnis yang bertujuan untuk menjangkau target yang dianggap prospektif.

d. Produk Pembiayaan

1. Pengertian Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk


diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan. 16

Menurut William J. stanson, produk secara sempit dapat diartikan


sebagai kumpulan atribut fisik yang secara nyata terkait dalam sebuah
bentuk dapat diidentifikasikan. Sedangkan secara luas, produk merupakan
sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang didalamnya mencakup
warna, kemasan, harga, dan pelayanan dari pabrik dan pengecer yang
kemungkinan diterima oleh pembeli sebagai sebuah hal yang dapat
memberikan kepuasan atas keinginanya .

2. Pengertian Pembiayaan

15
M. Mursyid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), h.26
16
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.
560
Sebuah produk dapat didefinisikan secara sempit sebagai kumpulan
atribut yang berhubungan secara fisik dalam bentuk yang dapat
diidentifikasi. Sebuah produk, di sisi lain, pada umumnya adalah
seperangkat atribut berwujud dan tidak berwujud, seperti warna, kemasan,
harga, dan layanan, yang ditawarkan oleh produsen atau pengecer yang
dapat diterima pembeli sebagai mampu memenuhi keinginannya. memiliki.
Penggalangan dana selalu terkait dengan aktivitas kewirausahaan. Untuk ,
perlu mengetahui apa itu bisnis sebelum mempelajari masalah pemahaman
keuangan. Perusahaan adalah kegiatan yang mengarah pada peningkatan
nilai melalui proses seperti menyediakan layanan, memperdagangkan
barang, dan memproses (produksi). Dengan kata lain, usaha adalah suatu
bentuk kegiatan yang mengembangkan kegiatan ekonomi di bidang jasa,
perdagangan dan industri dalam rangka mengoptimalkan nilai keuntungan.
Pembiayaan atau pembiayaan adalah pembiayaan yang diberikan oleh satu
pihak kepada pihak lain untuk mendukung suatu usulan investasi, baik
yang dilakukan secara mandiri maupun oleh suatu lembaga. Dengan kata
lain, pendanaan adalah dana yang dikeluarkan untuk mendukung investasi
yang diusulkan.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 mengatur bahwa pinjaman


berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan permintaan uang atau yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian atau kesepakatan antara
bank dengan pihak lain, dengan ketentuan pihak yang menerima pinjaman
menyatakan bahwa itu berkewajiban untuk mengajukan permintaan uang
atau pengembalian. atau setelah waktu yang ditentukan dengan imbalan
bagi hasil. 17

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I believe, I Trust,


saya percaya, saya menaruh kepercayaan. Perkataan pembiayaan
17
UU RI Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas UU Nomor 7
Tahun 1992 Tentang Perbankan.
yang berarti (trust) berarti lembaga pembiayaan selaku Shabil Al-Mal
menaruh kepercayaan seseorang untuk melaksanakan amanah yang
diberikan. Dana tersebut digunakan dengan benar, adil, dan harus disertai
dengan ikatan dan syarat-syarat yang jelas dan saling menguntungkan bagi
kedua belah pihak. 18

Pendanaan selalu didasarkan pada kepercayaan. Jadi memberikan


dana berarti memberikan kepercayaan. Artinya jasa yang diberikan benar-
benar dilunasi oleh penerima pinjaman dalam waktu dan syarat yang telah
disepakati. Berdasarkan hal tersebut, unsur-unsur pendanaan adalah:

1. Adanya dua pihak, yaitu pemberi pembiayaan atau shahibul mal


dan penerima pembiayaan atau mudharib. Hubungan antara
pemberi ‫ا‬pembiayaan dan penerima pembiayaan merupakan
kerjasama yang saling menguntungkan, yang diartikan pula sebagai
kehidupan tolong menolong sebagaimana firman Allah dalam surah
Al-Maidah ayat 2:

ْ ٌ‫وال ُع ْد َو ِن َواتَّق‬
َ ‫وا هَّللا‬ ْ ‫وا َعلَى ْاِإل ْث ِم‬
ْ ُ‫وا َعلَي ْا لبِ ِّر َو ا لتَّ ْق َو ى’ َوالَ تَ َعا َون‬
ْ ُ‫َوتَ َعا َون‬

ِ ‫ِإ َّن هَّلل َ َش ِد ي ُد ْال ِعقَا‬


‫ب‬

“dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan


takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Amat berat siksa-Nya.”

1. Adanya kepercayaan shahibul mal kepada mudharib yang


didasarkan atas prestasi dan potensi mudharib.

18
Eithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h.3.
2. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak shahibul mal dengan
pihak lainnya yang berjanji membayar dari mudharib kepada
shahibul mal. Janji membayar tersebut dapat berupa lisan, tertulis
(akad pembiayaan) atau berupa instrument (credit Instrument).
3. Adanya kesepakatan berupa kesepakatan antara Shahibul Mal
dengan pihak lain yang menyanggupi untuk membayar Shahibul
Mal dari Mudharib. Janji untuk membayar bisa secara lisan, tertulis
(perjanjian pinjaman) atau didokumentasikan (letter of credit)..
4. Adanya unsur waktu (time element). Unsur waktu merupakan unsur
esensial pembiayaan. Pembiayaan terjadi karena unsur waktu, baik
dilihat dari shahibul mal maupun dari mudharib.
5. Adanya unsur resiko (degree of risk) pada kedua sisi Shahibul Mal
dan Mudharib. Risiko dari pihak shahibul mal adalah risiko gagal
bayar karena kegagalan usaha, kebangkrutan atau keengganan untuk
melakukan pembayaran. Risiko Mudarib adalah penipuan oleh
penyandang dana, termasuk dalam bentuk Shahibul Mal yang
berusaha mencaplok perusahaan yang didanai atau tanah yang
dijaminkan.19
3. Macam-macam produk Pembiayaan

a. Murabahah Emas

Prinsip jual beli merupakan suatu sistem yang menerapkan


tata cara jual beli, di mana bank akan membeli terlebih dahulu
barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen
bank melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank
menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah
harga beli ditambah keuntungan (margin/mark-up).20

19
Eithzal Rivai & H. Arviyan Arifin, Islamic Banking,(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 710
20
Muhammad (ed.), Bank Syariah: Analis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman
(Yogyakarta: Ekonisi, 2006), h.18.
Bai`al-murabahah adalah kegiatan jual beli harga dasar
dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini,
penjual harus terlebih dahulu mengomunikasikan harga pokok
barang yang dibeli dan keuntungan yang diinginkan. Contoh :
Harga pokok barang “X” adalah Rp.100.000,- maka keuntungan
yang diharapkan adalah Rp.5.000,- jadi harga jualnya adalah
Rp.105.000,-. Kegiatan murabaja vial ini dilakukan setelah ada
kesepakatan dengan pembeli dan ada pesanan. Dalam industri
perbankan, kegiatan Bai'al Murabahah adalah produk penanaman
modal dalam dan luar negeri seperti L/C MUI Fatwa atau lebih
dikenal dengan L/C. 21

MUI Fatwa. Hal ini dikarenakan terbitnya produk


Pembiayaan Kepemilikan Emas (PKE) yaitu Fatwa Nomor
77/DSN-MUI/V/2010 MUI tentang jual beli emas secara cashless
yang memperjelas status hukum jual beli emas secara cashless. aku.
Fatwa berkata: 2. Batasan dan Ketentuan

a. Perpanjangan masa tenggang tidak boleh menaikkan harga


jual (tsaman) selama masa kontrak.
b. Emas yang diperoleh tanpa uang tunai dapat digunakan
sebagai jaminan (rahn);
c. Emas yang digunakan sebagai jaminan dalam pengertian
sub-ayat (b) tidak boleh diperdagangkan atau digunakan
sebagai subjek kontrak lain yang mengakibatkan
pengalihan hak.

Surat Edaran Bank Indonesia yang mengatur tentang produk


Pembiayaan Kepemilikan Emas (PKE) bagi Bank Umum Syariah
21
Kasmir, Dasar-dasar perbankan, Ed.1, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hal 223-
224 .
dan Entitas Syariah adalah nomor 14/16/DPbS tanggal 31 Mei
2012. Surat edaran tersebut berisi poin-poin penting untuk
pengaturan produk PKE seperti: Bank Syariah atau UUS wajib
memiliki kebijakan dan prosedur tertulis secara memadai;

1. Bank syariah atau UUS harus memiliki kebijakan dan prosedur


terdokumentasi yang sesuai. Bank Syariah atau UUS dilarang
mengenakan biaya penyimpanan dan pemeliharaan atas emas
yang digunakan sebagai agunan PKE;
2. Agunan PKE adalah emas yang dibiayai oleh bank syariah atau
UUS, dijaminkan dan disimpan secara fisik di bank syariah atau
UUS dan tidak dapat ditukar dengan agunan lain.
3. Uang muka PKE paling rendah 20% untuk emas lantakan
(batangan) dan paling rendah sebesar 30% untuk emas
perhiasan;
4. Besaran PKE masing-masing pelanggan ditetapkan maksimal
Rp. 150.000.000,00. Nasabah bisa mendapatkan PKE dan
Qardh Beragun Emas secara bersamaan, total saldo maksimum
Rp 250.000.000,00 dan saldo maksimum PKE
5. Pembayaran PKE dibagi rata setiap bulan. Pelunasan lebih awal
dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut::
a. Setidaknya satu tahun setelah jangka waktu perjanjian
pinjaman.
b. Nasabah wajib membayar seluruh jumlah pokok ditambah
margin (jumlah total tagihan) dengan dana yang tidak
berasal dari penjualan agunan emas. dan
c. Dalam hal pelunasan lebih awal, pelanggan berhak atas
diskon, tetapi ini tidak dapat disepakati dalam kontrak.
8. Jika nasabah tidak melunasi PKE tepat waktu dan/atau PKE
tergolong wanprestasi, agunan akan diberlakukan oleh Bank
Umum Syariah atau UUS satu tahun setelah tanggal kontrak
PKE. Hasil realisasi agunan akan dikompensasikan dengan sisa
kewajiban nasabah sebagai berikut:

a. Jika hasil realisasi agunan melebihi sisa kewajiban Nasabah,


kelebihan tersebut dikembalikan kepada Nasabah. atau SM
Jika hasil realisasi agunan lebih kecil dari sisa utang
nasabah, selisihnya tetap menjadi utang nasabah

b. Apabila hasil eksekusi agunan lebih kecil dari sisa kewajiban


nasabah maka selisih kurang tersebut tetap menjadi
kewajiban nasabah.

b. Gadai Emas

1. Pengertian Gadai

Suatu gadai diperoleh oleh obligor dalam barang-barang


bergerak yang diserahkan oleh obligor atau orang lain atas
nama obligor dan memberi kuasa kepada obligor untuk
menerima pembayaran barang-barang yang didahulukan
daripada obligor lain.

Pinjaman atau gadai adalah jaminan yang diberikan oleh


debitur kepada debitur. Pemberi pinjaman memiliki kekuatan
penuh untuk menjual keamanan jika debitur gagal membayar
utang pada saat jatuh tempo. Jika uang hasil penjualan surat
berharga melebihi jumlah yang terutang, maka sisanya harus
dikembalikan kepada debitur, tetapi jika kurang dari jumlah
yang terutang, debitur harus menambahkannya untuk
membayar utang. 22

2. Dasar hukum Rahn atau gadai

Hukum perjanjian rahn atau gadai dalah boleh


sebagaimana kebolehan dalam jual beli, namun berdasarkan
ketentuan al-Quran, hadits dan ijma’.

c. Produk KPR

Kredit adalah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang


memberikan kredit(kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur)
percaya bahwa penerima kredit (debitur) dimasa mendatang akan
sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan .

Dengan demikian, kredit dapat pula berarti pihak kesatuan


memberikan prestasi baik berupa barang, uang atau jasa pihak lain,
sedangkan kontrapersi akan diterima kemudian (dalam jangka waktu
tertentu). Dalam hitungan ini, Raymond P. kent dalam buku
karangannya Money and Banking mengatakan bahwa “kredit adalah
hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan
pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang
yang telah ditentukan.

Namun pada hakikatnya, KPR yang dimaksud dalam produk


pembiayaan di Bank Sulselbar adalah Graha Berkah, dimana graha
berkah yaitu pemberian cicilan kepada nasabah, namun bedanya tidak
ada unsur bunga didalamnya. 23

Imam Mustofa, Fiqh Mu’amalah Kontemporer, (Jakarta:Rajawali Pers, 2016), hal.193.


22

Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
23

wawancara penulis, 20 Juni 2022


d. Pembiayaan Kendaraan
Kredit juga dapat berarti bahwa suatu usaha memberikan
barang, uang, atau jasa kepada pihak ketiga, tetapi pesanan diterima
kemudian (dalam jangka waktu tertentu). Dalam perhitungan ini,
Raymond P. Kent dalam bukunya Money and Banking menyatakan:
Lembaga Keuangan adalah badan yang melakukan kegiatan keuangan
dalam bentuk penyediaan dana atau penyediaan barang modal.
Kegiatan lembaga keuangan dilakukan oleh bank, lembaga keuangan
bukan bank dan perusahaan keuangan. Jika ketiganya mampu
menjalankan satu atau lebih jenis usaha lembaga keuangan. Jika yang
melakukan kegiatan tersebut adalah perusahaan keuangan, maka harus
berbentuk badan hukum dan dapat berbentuk koperasi, serta tentunya
memenuhi persyaratan tertentu. Pembiayaan konsumen berhubungan
dengan barang-barang konsumsi.24
Bank Sulselbar Syariah adalah salah satu bank yang dimana
produk pembiayaan yang ditawarkan adalah pembiayaan kendaraan
baik berupa kendaraan bermotor ataupun kendaraan berupa mobil.
Dalam kegiatan ini, pihak bank membeli kendaraan terlebih dahulu
lalu pihak nasabahlah yang mencicil kendaraan tersebut dibank.
Hal ini, tidak jauh berbeda dengan jual beli Murabahah.
Setelah bank membeli produk, nasabah dan bank melakukan
transaksi jual beli produk. Tentunya dalam transaksi ini kedua belah
pihak menyepakati keuntungan yang akan diperoleh bank sebagai
penjual. Keuntungan ini pada dasarnya adalah kompensasi kepada
bank atas keterlambatan pembayaran oleh pelanggan atau pembeli. 25
e. Renovasi Rumah

24
Syarifah Sinaga, Akad Pembiayaan Murabahah Kendaraan bermotor perusahaan
pembiayaan PT.CIMB Niaga auto Finance, No.2 vol.1 juli 2016: 216-233
25
Imam Mustofa, Fiqh Mu’amalah Kontemporer, Ed.1, cet.2 (Jakarta:Rajawali Pers, 2016),
hal.78-79
Renovasi rumah juga merupakan salah satu produk
pembiayaan yang ditawarkan oleh bank Sulselbar Syariah. Dalam hal
ini yang dimaksud adalah pihak bank yang memberikan dana atau
pihak bank yang memberikan pembiayaan pada bahan bangunannya
saja. Sebagai contoh, seorang nasabah akan membangun sebuah
perumahan namun belum mempunyai biaya untuk melakukan
pembangunan tersebut, makan dari itu nasabah mengajukan
pembiayaan pada bank lalu Bank yang membiayai renovasi ataupun
pembangunan rumah tersebut. Setelah renovasi ataupun pembangunan
rumah tersebut telah selesai, maka pihak nasabah mencicil kepada
pihak bank sebagaimana yang telah disepakati oleh pihak bank dan
nasabah .

e. Strategi Pengenalan atau Pemasaran Produk Pembiayaan pada Bank


Sulselbar Syariah di Kab. Bone

Strategi ataupun pemasaran merupakan hal penting dan pokok


yang dilakukan perusahaan untuk tetap meningkatkan serta
mempertahankan eksistensinya, agar dapat berkembang dan
memperoleh keuntungan atau laba. Keberhasilan atau kegagalan kami
dalam mencapai tujuan bisnis kami bergantung pada keahlian kami di
bidang pemasaran, manufaktur, keuangan, dan bidang lainnya. Kotler
mendefinisikan pemasaran sebagai "proses sosial dan manajerial di
mana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
atau inginkan dari orang lain melalui penciptaan dan pertukaran
produk dan nilai." Menurut American Marketing Association Kotler,
memahami pemasaran dari perspektif manajemen adalah: atau
kepuasan organisasi”.26

26
Ajmal As’ad, Muhammad Syafii Basalamah, Asdar Djamereng, Strategi pemasaran jasa
dalam meningkatkan jumlah Nasabah PT. Bank Sulselbar cabang Syariah Makassar,
journal.lldikti.9.id/EkonomikaVol4,No1,April2020
Menurut Kotler, dalam bisnis perbankan, konsep Pemasaran
berkembang melalui lima tahap evolusi persepsi Kotler sebagai
berikut:

1. Melalui Iklan, Promosi dan Publikasi


Proses ini dimulai karena persaingan yang ketat dalam upaya
meningkatkan tabungan. Beberapa bank sudah mulai menjalankan
iklan dan promosi dengan menawarkan harga yang berbeda-beda.
2. Melalui senyum dan Suasana Ramah
Dalam prosesnya, bank memiliki kesadaran baru bahwa mengubah
masyarakat menjadi nasabah adalah hal yang mudah. Bagian yang
sulit adalah mempertahankan mereka sebagai pelanggan atau
pelanggan setia.
3. Segmentasi dan Inovasi
Bank menemukan alat kompetitif baru melalui segmentasi pasar
dan pengembangan produk dan layanan baru. Hal ini menuntut
perbankan untuk tetap inovatif dan kreatif.

4. Positioning
Bank mencari dasar daya saing melalui strategi positioning yang
bertujuan untuk memungkinkan nasabah mengidentifikasi dan
memenuhi perbedaan spesifik yang mewakili keunggulan bank.
5. Analisis, perencanaan, pelaksanaan dan manajemen sebagai alat
pemasaran adalah konsep pemasaran perbankan modern. Bank
harus memiliki seperangkat sistem yang efektif untuk analisis
pemasaran, perencanaan, implementasi dan manajemen. Setiap
tahun, Bank mengevaluasi kinerja yang dicapai pada tahun
sebelumnya dan menyusun rencana kerja dan anggaran, rencana
atau target tertentu yang akan dilaksanakan di tahun mendatang. 27

Namun realita yang sedang terjadi saat ini Bank Sulselbar


Syariah belum maksimal dalam melakukan pemasaran ataupun
pengenalan pada produk-produk pembiayaan yang ditawarkan. Hal
ini yang menjadi kurangnya lirikan masyarakat dalam
menggunakan jasa ataupun produk pembiayaan yang ada.
Disamping itu, SDM yang terbatas sehingga dalam pemasarannya
belum maksimal. Strategi diatas dapat memungkinkan Bank
Syariah lebih meningkatkan eksistensinya dengan menerapkan
serta memaksimalkan konsep melalui 5 tahap evolusi .

4. Kerangka berfikir
Berdasarkan uraian di atas, saya akan memaparkan kerangka yang
menjadi landasan cara berpikir dalam melakukan penelitian ini. Hal ini perlu
dikemukakan untuk memandu penulis lebih baik dalam memperoleh data dan
informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian secara
ilmiah. Adapun kerangka pikir yang dimaksud, adalah sebagai berikut;

Gambar 1.1

Kerangka Fikir

Bank Sulselbar Syariah Kab Bone


27
Kotler,Philip, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian, Edisi 6, Jilid 2, ( Jakarta: Erlangga 2000)
Strategi Pengenalan Produk
Pembiayaan

Peningkatan Jumlah Nasabah

Berdasarkan kerangka pikir diatas, dijelaskan bahwa Bank Sulselbar


adalah Bank Induk yang dimana Bank Sulselbar syariah adalah anak atau
cabang dari Bank Sulselbar. Ini menunjukkan bahwa Bank Sulselbar syariah
itu sendiri belum memiliki pusat atau kantor yang bergerak sendiri. Maka dari
itu perlu adanya strategi pengenalan produk pembiayaan pada Bank Sulselbar
syariah agar masyarkat dapat mengetahui serta memakai produk dan layanan
yang ada pada Bank Sulselbar Syariah, dengan begitu Bank Sulselbar syariah
dapat lebih dikenal serta mampu mempertahankan eksistensinya ditengah
masyarakat khusunya di Kab Bone.
BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam setiap karya tulis ilmiah pada prinsipnya menggunakan beberapa metode,
baik dalam hal pengumpulan data maupun dalam pengolahan datanya. Seperti halnya
dalam penulisan peroposal ini, penulis mempergunakan beberapa metode, yaitu:

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


1. Jenis Penelitian
Ditinjau dari tempat penelitian maka jenis penelitian ini merupakan
jenis penelitian lapangan (field research) karena data yang diperoleh peneliti
langsung ke lokasi penelitian yaitu di Bank Sulselbar Syariah Kab.Bone.
Adapun yang dimaksud dengan penelitian field research yaitu penelitian yang
dilakukan untuk tujuan langsung kelapangan untuk melakukan penelitian
dengan menggunakan beberapa teknik.

2. Pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif

(qualitative research), dimana data yang dikumpulkan berupa data yang

diperoleh dari wawancara, dan observasi. Data-data yang disajikan dalam

bentuk kata-kata bukan angka. Adapun tujuan dari penelitian kualitatif ini yaitu

menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna

daripada generalisasi.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi pada PT. Bank Sulselbar Syariah yang terletak di
Kab Bone, Kec Tanete Riattang .
C. Data dan Sumber data
Data adalah bentuk jamak dari kata tanggal asal Latin. Data dapat
diartikan sebagai fakta, atau kumpulan bukti, hal-hal yang diketahui dengan
pasti, atau kumpulan informasi yang ada di sekitar kita. Pengumpulan data
digunakan untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan
penelitian. Oleh karena itu, sumber data dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Rinciannya dijelaskan sebagai berikuta.
a. Data primer
Yang dimaksud data primer adalah jenis data yang diperoleh dari
sumber utama (sumber asli), baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif.
Sesuai dengan asalnya dari mana data tersebut diperoleh, maka data ini sering
pula disebut dengan istilah data mentah (raw data).28 Data primer juga dapat
berarti data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan narasumber secara
langsung dilapangan guna menghasilkan sumber informasi yang relevan dan
sebenarnya dilapangan dan hasil observasi. Dalam penelitian kali ini, yang
menjadi informan yaitu karyawan Bank PT Bank Sulselbar Syariah Kab
Bone.
b. Data Sekunder
28
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi h. 122.
Data sekunder juga disebut studi meja. Peneliti tidak perlu mencari
data melalui survei, kuesioner, wawancara, dll. Semua data tersedia dalam
format cetak atau elektronik. Sumber media cetak antara lain laporan
penelitian sebelumnya, jurnal, dan laporan prospektus perusahaan (corporate
financial research). Saat ini media elektronik yang tersedia sebagai sumber
informasi adalah internet. Data yang diperlukan hanya dapat diperoleh dengan
mengunjungi halaman tertentu.
d. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus
divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang
selanjutnya terjun ke lapangan.29 Pemilihan jenis instrumen penelitian sangat
bergantung pada jenis metode pengumpulan data yang akan digunakan. Dalam
penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi, maka instrumen penelitian yang digunakan
dalam proses pengumpulan data berupa pedoman wawancara.
a. Wawancara
Dalam wawancara Atau, "Survei Wawancara" adalah suatu
bentuk di mana peneliti mencatat tanggapan peserta penelitian. Peneliti
mengajukan pertanyaan panduan wawancara, mendengarkan
tanggapan atau mengamati perilaku, dan mencatat tanggapan terhadap
kuesioner.”30
Tujuan wawancara adalah untuk mengumpulkan informasi
dengan mengajukan sejunlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab
secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung
dengan tatapan muka (face to face ship) antara si pencari informasi
(interviewer atau informan hunter) dengan sumber informasi

29
Andi Patimbangi dan Rahma hidayati darwis, Metodologi Penelitian kualitatif, (lintas nalar
Cv : D.I Yogyakarta, 2021), h.121.
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Cet. XVI ; Bandung : Alfabeta, 2018),h.188.
(interviewe). Dalam penelitian kualitatif, wawancara bermakna sebagai
strategi utama mengumpulkan data dan sebagai strategi penunjang
teknik lain seperti observasi informan, analisis dokumen dan fotografi.
31

Aspek dan Komponen Instrumen Wawancara

I Kesinambungan Keberadaan Bank Sulselbar Syariah

1. Kondisi Sosial di sekitar PT Bank Sulselbar Syariah


2. Kondisi Lingkungan disekitar
II Kemampuan Tumbuh dan Berkembang

1. Strategi Pengenalan produk pembiayaan


2. Strategi Bank Sulselbar dalam memperoleh keuntungan
3. Strategi Bank Sulselbar dalam meningkatkan jumlah
nasabah

b. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan
hanya daat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data ini dikumpulkan dan
sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-
benda yang sangat kecil maupun yang sangat jauh dapat diobservasi
dengan jelas, “through observation, the researcher learn about behavior
and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti
belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. 32

31
Andi Patimbangi dan Rahma hidayati darwis, h.124
32
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Cet.XVI ; Bandung : Alfabeta, 2008),h.310.
Tabel 1.1
Pedoman Observasi
1. Mencermati eksistensi PT. Bank Sulselbar Syariah
Mengamati produk-produk pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank
2.
Sulselbar Syariah
Mengamati Perspektif masyarakat terkait keberadaan Bank Sulselbar
3.
Syariah dilingkungan sekitarnya

e. Teknik Pengumpulan data


Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah :
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena yang diteliti. Observasi merupakan salah satu
metode penelitian apabila konsisten dengan tujuan penelitian,
direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dipastikan
kehandalannya (reliabilitas) dan keabsahannya (validitas).
b. Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh
informasi tentang strategi pengenalan produk-produk pembiayaan
pada Bank Sulselbar untuk mempertahankan eksistensi Bank
Sulselbar.
c. Dokumentasi
Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang
berarti mengajar. Gottschalk menyatakan bahwa dokumen
(dokumentasi) dalam pengertiannya yang lebih luas berupa setiap
proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik
itu yang bersifat tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis. 33
Metode dokumentasi ini merupakan sumber non manusia, yang
cukup bermnfaat karena telah tersedia, dan merupakan sumber data
yang stabil serta akurat sebagai cerminan kondisi yang terjadi
sebenarnya, serta dapat dianalisis secara berulang-ulang tanpa
mengalami suatu perubahan. Metode dokumntasi ini dipergunakan
untuk menghasilkan data berupa catatan-catatan dan dokumen lain
yang berhubungan dengan masalah penelitian ini.34

Ada beberapa keuntungan dari penggunaan studi dokumen


dalam penelitian kualitatif, seperti yang dikemukakan Nasution.

a. Bahan documenter itu telah ada, telah tersedia, dan siap pakai.
b. Penggunaan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan
waktu untuk mempelajarinya.
c. Banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari bahan itu bila
dianalisis dengan cermat, yang berguna bagi penelitian yang
dijalankan.
d. Dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok
penelitian.
e. Dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian
data.
f. Merupakan bahan utama dalam penelitian historis.35

33
Andi Patimbangi dan Rahma hidayati darwis, Metodologi Penelitian kualitatif, (lintas nalar
Cv : D.I Yogyakarta, 2021), h.135.
34
Samsu. “METODE PENELITIAN: (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif,
Mixed Methods, Serta Research & Development), (Jambi: Pusaka Jambi, Cetakan 1 Desember 2017).
h.99.
35
Andi Patimbangi & Rahma Hidayati Darwis, h. 140.
f. Teknik analisis data
Dalam menganalisis data-data yang telah dikumpulkan maka
diperlukan alat analisis. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik Descriptive Analysis. Deskriptif Analysis bertujuan
untuk mengembangkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi
atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek
penelitian itu. Kemudian menarik kepermukaan sebagai suatu ciri atau
gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tertentu.
Analisis deskriptif memiliki langkah-langkah yakni Reduksi data,
Displey data, kesimpulan dan verifikasi.
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan reduksi
data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila di perlukan.36
b. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
medisplaykan data. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami tersebut.37
c. Conclusion Drawing / verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah menarik
dan memvalidasi kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan

36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Cet. XXI; Bandung;
Alfabeta: 2012) h. 247.
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D h. 249.
masih bersifat tentatif dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa
adanya bukti yang kuat untuk mendukung tahapan pengumpulan
data selanjutnya. 38
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah
menarik dan memvalidasi kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian
kualitatif adalah wawasan baru atau belum pernah terjadi
sebelumnya. Kognisi mengambil bentuk deskripsi atau deskripsi
objek yang sebelumnya tidak jelas atau tidak jelas sehingga
penelitian mengungkapkan bahwa kausalitas atau timbal balik,
hipotesis atau teori mungkin ada.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D h. 252.
A. Deskripsi Bank Sulselbar Syariah
1. Sejarah singkat Bank Sulselbar Syariah
Pada 13 Januari tahun 1961 maka berdirilah Bank BPD (Bank
Pembangunan Daerah). Bank ini sudah melakukan beberapa pergantian nama
sehingga pada tahun 2010 setelah Rapat Pemegang saham barulah ditetapkan
PT Bank Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar). Dengan membuka
unit syariah, menjadikan Bank Sulselbar mengalami peningkatan. Sama
seperti halnya dengan bank konvensional, Bank syariah juga menawarkan
nasabah dengan beragam produk perbankan. Hanya saja bedanya dengan bank
konvensional adalah dalam hal penentuan harga, baik terhadap harga jual
maupun harga belinya. Produk-produk yang ditawarkan sudah tentu sangat
islami, termasuk dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya. 39
Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat 1 Sulawesi Selatan dan
Tenggara Nomor 12 Februari 1964 002 Tahun 1964, Nama Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Menjadi Bank Pembangunan
Sulawesi Selatan dan Tenggara, Wilayah Tingkat I, modal dasar Rp.
250.000.000. Dengan Pemisahan Provinsi Tingkat I Sulawesi Bank tersebut
kemudian akhirnya berubah nama menjadi Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan. Dengan ditetapkannya Keputusan Pemerintah Daerah
Nomor 01 Tahun 1993, Modal Dasar Tetap Rp 25 Miliar, Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Selatan sebagai Bank BPD Sulsel Masyarakat (PD). Juga,
untuk mengubah status, Perseroan Terbatas (PT) Perusahaan Daerah (PD)
diatur Dari PD Corporate Status Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Selatan.
Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dan Kementrian Hukum dan
Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU-11765.AH.01.02 Tahun 2011
Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Disamping itu,
perubahan nama ini juga telah memperoleh Persetujuan Bank Indonesia
39
Kasmir, Bank dan lembaga Keuangan lainnya, (Cet.16 ; Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada,2015), h.166
berdasarkan kepada Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor :
13/32/KEP.GBI/2011 Tentang Perubahan Penggunaan Izin Usaha Atas
nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkatkan PT.
Bank Sulsel menjadi izin usaha atas nama PT. Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan Barat disingkat PT. Bank Sulselbar. 40
2. Visi dan Misi Bank Sulselbar
c. Visi
Menjadi Bank Kebanggaan dan terkemuka untuk Membangun Kawasan
Timur Indonesia.
Arti Visi :
1) Bank Kebanggaan : Bank Sulselbar berkeinginan untuk menjadi bank
pilihan utama baik bagi masyarakat Sulselbar maupun diwilayah lain
dikawasan timur Indonesia. Rasa bangga itu ditumbuhkan dari
kemampuan Bank Sulselbar untuk mampu aktif membangun kawasan
timur Indonesia.
2) Terkemuka : Bank Sulselbar berkeinginan untuk menjadi bank yang kuat
(memiliki permodalan yang tangguh), berdaya saing, dan menjadi Bank
yang dapat diandalkan oleh Pemda untuk pembangunan daerah.
3) Membangun Kawasan Timur Indonesia : Bank Sulselbar berkeinginan
untuk menyediakan layanan dan jasa perbankan yang berkualitas di
Kawasan Timur Indonesia serta turut serta berkomtribusi aktif dalam
pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.

d. Misi :
1) Memberikan solusi jasa keuangan yang inovatif kepada pemerintah dan
masyarakat berdasarkan layanan Prima dan prinsip kehati-hatian.
2) Mitra strategis Pemda dalam pembangunan Daerah

40
Andi Reza, Karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab.Bone,
wawancara penulis, 12 April 2022
3) Mitra utama bagi UMKM untuk menggerakkan kesinambungan sector
rill.
3. Struktur Bank Sulselbar Syariah Cabang Bone 41

Pemimpin

Cabang
Bank

Sulselbar
Koordinato

AO Anakis

a. Pimpinan Cabang
Tugas dan Tanggung jawab:
1) Bertanggung jawab atas semua tujuan cabang yang diselesaikan ditentukan
oleh perusahaan.
2) Bertanggung jawab atas semua kegiatan bisnis cabang.
3) Mengawasi setiap unit/bagian di cabang pelaksana
4) Mencapai tujuan pemasaran dan bisnis seperti yang ditentukan.
5) Bertanggung jawab untuk mengalokasikan saluran pembiayaan cabang dan
melakukan pengawasan dan pengawasan untuk menjaga kepatuhan dengan
kondisi yang telah ditetapkan.
6) Bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas SDM cabang

41
Andi Reza, Karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab.Bone,
wawancara penulis, 12 April 2022
7) Bertanggung jawab atas kondisi cabang agar tetap dalam keadaan yang
menguntungkan
8) Bertanggung jawab untuk memantau dan membimbing klien Pembiayaan
9) Penanggung jawab User Pimpinan Cabang.
10) Bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan cabang.
11) Membangun dan meningkatkan relationsip dengan smua shareholder dan
stake holder di wilayah kerja cabang.
b. Tugas dan fungsi AO
Tugas utama :
1) Satu. Mengelola administrasi fasilitas pembiayaan dan bank garansi.
2) Memantau pengembalian pinjaman.
3) Menghasilkan laporan keuangan (internal dan eksternal).
4) Assurance assessment/penilaian dengan unit lain Untuk menentukan
kelayakan dan cakupan jaminan pembiayaan.
5) Memantau pemulihan dan pengawasan debitur Pembiayaan agar
pembiayaan dapat dipulihkan Tingkat yang ditentukan dalam rencana
bisnis perbankan.
6) Membantu kantor pusat dalam negosiasi dan eksekusi Jaminan sosial
dengan kewenangan dan peraturan yang berlaku.
7) Mengembangkan dan meningkatkan pemasaran produk dana Serta jasa dan
pembiayaan bank Sulselbar.
8) Membantu penyusunan rencana kerja dan anggaran kegiatan pemasaran
dan Promosi, dan Perencanaan Memberikan pemasaran pembiayaan
kepada debitur.
9) Melakukan pendekatan dan kunjungan kepada Nasabah dan Calon
Nasabah dalam rangka pemasaran dan cross selling serta membat
laporannya.
10) Mengelola administrasi aktifitas keuangan girant/deposan/penabung
dominan/inti dan membuat laporannya.
11) Melakukan pembinaan Nasabah dan penagihan.
12) Melakukan tugas atau sebagai Team Apprasial bersama Seksi
Operasional.
c. Analis gadai
Tugas utama:
1) Memberikan penjelasan dan wawancara tentang produk Gadai Emas
kepada pelanggan.
2) Menerima dan memeriksa keutuhan dokumen pelanggan.
3) Menerima dan mengevaluasi jaminan emas.
4) Kirim semua tas aman dan laporan transaksi harian Uang gadai diberikan
kepada kepala bagian pemasaran atau kepala cabang.
5) Cetak laporan transaksi pinjaman harian dengan gadai emas pada menu
VBS. 70
6) Menangani pelunasan atau penangguhan pinjaman gadai tanggal habis
tempo.
7) Cek perkiraan harian dengan Kepala Bagian Pemasaran atau Manajer
Cabang.
8) Membuat laporan STR dan CTR. Sebuah generasi. Bertanggung jawab
untuk mencapai tujuan Pion Emas.
d. analis pembiayaan
Tugas utama:
1) Bertanggung jawab untuk mencapai tujuan pembiayaan dan tujuan bisnis
lainnya yang ditetapkan oleh cabang.
2) Untuk keuntungan dan kelayakan analis serta di tempat analisis aplikasi
pembiayaan, alat penerusan Menganalisis pendanaan untuk pejabat yang
berwenang dan merumuskan pemberitahuan persetujuan atau penolakan
aplikasi dan Mengelola serta memantau proses peminjaman,
3) Melakukan sosialisasi dan sosialisasi terkait produk pembiayaan dan dana
pihak ketiga dari calon pelanggan.
4) Membuat proposal pembiayaan yang dianggap layak Kenyamanan
pembiayaan
5) Memelihara dan mengawasi semua akun pembiayaan yang telah selesai
Terdesentralisasi.
6) Menyampaikan laporan bulanan cabang ke kantor pusat atau bank
Indonesia.
7) Membantu kepala departemen pemasaran untuk mencapai tujuan dana.
8) Mengumpulkan dan memverifikasi data dan menegakkan pajak dan
Agunan yang dikurasi. 42
B. Strategi pengenalan produk pembiayaan pada Bank Sulselbar dalam
meningkatkan jumlah nasabah
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, gunanya
merekonstruksi atau menata ulang kembali strategi pengenalan produk
pembiayaan pada bank Sulselbar merupakan hal yang sangat penting. Bank
syariah sendiri masih terbilang baru ditengah masyarakat. Bank sulselbar syariah
kab Bone baru muncul pada tahun 2010, namun belum berdiri sendiri, Bank
Sulselbar Syariah masih dalam satu lingkup Bank Sulselbar. Ini menjadikan bank
sulselbar syariah masih sedikit diketahui oleh masyarakat kabupaten Bone.
Strategi yang digunakan juga masih terbilang sederhana, serta kurangnya
mindset dari masyarakat dan karyawan menjadikan produk-produk pembiayaan
yang ada masih sedikit yang menggunakan. Menurut salah satu karyawan yang
hendak saya wawancarai, yang menjadikan produk pembiayaan pada bank
sulselbar syariah masih kurang diminati yaitu, bank ini belum bisa berdiri sendiri
dan segala kegiatannya harus melalui perantara bank sulselbar sendiri. Begitu
pula dengan strategi yang diupayakan. Menurutnya, cara yang digunakan dari
mulut ke mulut, ataupun media social saja cukup, agar bank sulselbar syariah ini
sendiri tetap mempertahankan eksistensinya ditengah masyarakat.

42
Andi wewe, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 20 Juni 2022
Berdasarkan hasil analisa serta wawancara yang telah saya lakukan, adapun
strategi yang dapat diterapkan Bank Sulselbar Syariah dalam meningkatkan
jumlah nasabah yaitu, Melalui iklan, promosi ataupun social media. Sebab diera
digitalisasi, hampir seluruh kegiatan melibatkan gadget atau hp, maka dari itu
bentuk iklan serta adanya promosi yang diyawarkan kepada masyarkat dapat
meningkatkan minat nasabah dalam menggunakan produk-produk pembiayaan
yang ada. 43

Strategi yang dilakukan Bank Sulselbar Syariah dalam memasarkan suatu


produknya yakni :

1. Pada produk gadai emas, murabahah emas adapun strategi yang diterapkan
Bank Sulselbar Syariah yaitu dengan promosi berupa pembagian brosur,
spanduk (banner), periklanan. Sedangkan pada produk KPR, Pembiayaan
kendaraan, dan renovasi rumah, adapun strategi yang dapat diterapkan Bank
Sulselbar Syariah yaitu melalui sosial media.
Adapun tujuan dari promosi periklanan yaitu apabila masyarakat tidak
mencukupi informasi yang didapatkan tentang produk yang dipasarkan,
dengan melalui iklan yang disampaikan yang dirangkai dengan kata dengan
sedemikian rupa, sehingga pesan yang terkandung dalam unsur promosi
dapat tersampaikan dengan baik kepada konsumen.
Adapun promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media,
seperti:
a. Pemasangan spanduk atau banner ditempat yang strategis.
b. Pencetakan brosur baik disebarkan disetiap kantor cabang atau pusat
perbelanjaan. 44
2. Selanjutnya apakah produk yang ditawarkan dapat meningkatkan jumlah
nasabah?
Andi wewe, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
43

wawancara penulis, 20 Juni 2022


44
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 20 Juni 2022
Dapat, dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah, promosi yang dilakukan
melalui periklanan baik berupa pembagian brosur atau pemasangan spanduk,
dapat meningkatkan jumlah nasabah. Adapun analisis jumlah peminat
nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan yang ada mengalami
peningkatan. Dengan adanya promosi baik yang disampaikan dalam bentuk
media sosial ataupun media cetak dapat menjadikan produk pembiayaan
lebih dikenal masyarakat. 45
Berikut grafik peningkatan jumlah nasabah dalam menggunakan produk
pembiayaan .

2022

2021

2020

10 20 30

Ganbar 1.2

Berdasarkan grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi


yang diterapkan pada bank sulselbar syariah mengalami peningkatan dari
tahun ketahun. Jumlah nasabah yang menggunakan produk Pembiayaan
mengalami peningkatan yang signifikan. Oleh karena itu strategi yang
diterapkan dapat berpengaruh besar terhadap peningkatan jumlah nasabah.

45
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 21 Juni 2022
Serta minat masyarakat dalam menggunakan produk pembiayaan yang ada
pada Bank Sulselbar Syariah Cabang Bone. 46
C. Pembahasan
1. Macam-macam Produk Pembiayaan
Dari hasil penelitian setidaknya ada 5 jenis produk pembiayaan yang
ditawarkan Bank Sulselbar Syariah kepada nasabah. Diataranya:
a. Murabahah Emas
Prinsip jual beli merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara
jual beli, di mana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang
dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan
pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang
tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah
keuntungan (margin/mark-up).47
Pada produk pembiayaan Murabahah emas, Bank Sulselbar Syariah
menawarkan produknya dengan memberikan brosur, membuat banner
semenarik mungkin untuk dapat menarik minat nasabah dalam
menggunakan produk pembiayaan. 48

b. Gadai emas
Pada produk pembiayaan gadai emas teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu dengan melakukan obeservasi dan wawancara. Gadai
emas pada produk pembiayaan Bank Sulselbar ditawarkan dengan
memperkenalkan terlebih dahulu kelebihan jika nasabah akan melakukan

Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
46

wawancara penulis, 21 Juni 2022


47
Muhammad (ed.), Bank Syariah: Analis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman
(Yogyakarta: Ekonisi, 2006), h.18.
48
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 22 Juni 2022
akad. Gadai emas pada bank sulselbar syariah tentunya berbeda dengan
Bank Konvesional baik dati bunga maupun prosesnya.
c. Produk KPR
Produk KPR yang dimaksud dalam pembiayaan ini yaitu, pemberiaan
pinjaman ataupun kredit yang kemudian pihak kreditur membayar cicilan
sebagaimana yang telah disepakatati diawal. Namun, dalam Bank
Sulselbat Syariah KPR diganti menjadi Graha Berkah sebagai pembeda
antara bank Konvensioanal dan Bank Syariah. Adapun pembedaan yang
sering kita temui yaitu tingkat suku bunga, sedangkan pada Bank syarih
keuntungan yang didapatkan sesuai dengan apa kesepakatan diawal pada
saat akad.
d. Pembiayaan Kendaraan
Berdasarkan hasil wawancara dan teknik analisis data, pembiayaan
kendaraan adalah pemberian amgsuran kepada nasabah sebagaimana yang
telah disepakati diawal untuk mengangsur cicilan kendaraan yang
dilakukan diawal akad. Pihak bank terlebih dahulu melunasi kemudian
selanjutnya nasabah yang membayar angsuran kepada pihak bank dengan
keuntungan sesuai kesepakatan diawal. 49
e. Renovasi rumah juga merupakan salah satu produk pembiayaan yang
ditawarkan oleh bank Sulselbar Syariah. Dalam hal ini yang dimaksud
adalah pihak bank yang memberikan dana atau pihak bank yang
memberikan pembiayaan pada bahan bangunannya saja. Sebagai contoh,
seorang nasabah akan membangun sebuah perumahan namun belum
mempunyai biaya untuk melakukan pembangunan tersebut, makan dari
itu nasabah mengajukan pembiayaan pada bank lalu Bank yang
membiayai renovasi ataupun pembangunan rumah tersebut. Setelah
renovasi ataupun pembangunan rumah tersebut telah selesai, maka pihak

49
Andi wewe, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 20 Juni 2022
nasabah mencicil kepada pihak bank sebagaimana yang telah disepakati
oleh pihak bank dan nasabah. 50
2. Strategi Bank Sulselbar Syariah dalam memperkenalkan produk
pembiayaan
Strategi yang digunakan juga masih terbilang sederhana, serta
kurangnya mindset dari masyarakat dan karyawan menjadikan produk-
produk pembiayaan yang ada masih sedikit yang menggunakan.
Menurut salah satu karyawan yang hendak saya wawancarai, yang
menjadikan produk pembiayaan pada bank sulselbar syariah masih
kurang diminati yaitu, bank ini belum bisa berdiri sendiri dan segala
kegiatannya harus melalui perantara bank sulselbar sendiri. Begitu pula
dengan strategi yang diupayakan. Menurutnya, cara yang digunakan dari
mulut ke mulut, ataupun media social saja cukup, agar bank sulselbar
syariah ini sendiri tetap mempertahankan eksistensinya ditengah
masyarakat. 51
Berdasarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan, adapun
strategi yang dilakukan Bank Sulselbar Syariah Berdasarkan hasil
analisa serta wawancara, strategi yang dapat diterapkan Bank Sulselbar
Syariah dalam meningkatkan jumlah nasabah yaitu, Melalui iklan,
promosi ataupun social media. Sebab diera digitalisasi, hampir seluruh
kegiatan melibatkan gadget atau hp, maka dari itu bentuk iklan serta
adanya promosi yang diyawarkan kepada masyarkat dapat
meningkatkan minat nasabah dalam menggunakan produk-produk
pembiayaan yang ada. 52
Adapun pada penelitian saya kali ini, analisis yang digunakan
penulis adalah analisis deskriptif. Peneliti terlebih dahulu mencari
50
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 22 Juni 2022
51
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 22 Juni 2022
52
Andi wewe, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 20 Juni 2022
informasi baik dari observasi maupun hasil wawancara. Setelahnya
barulah mengolah data hasil lapangan yang kemudian ditariklah sebuah
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan, adapun
strategi yang dilakukan Bank Sulselbar Syariah sudah tepat. Hanya saja
perlu untuk meningkatkan lagi agar produk yang ditawarkan kepada
masyarakat mengalami peningkatan dan juga banyak nasabah yang
minat memakai produk-produk pembiayaan yang ada pada Bank
Sulselbar. Menurut Pak A.Reza selaku karyawan Bank Sulselbar
Syariah, jika strategi yang telah dijelaskan sebelumnya berjalan maka,
jumlah nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan juga
meningkat. 53
Menurut peneliti, strategi yang digunakan masih terbilang biasa
dan umum untuk itu perlu adanya strategi khusus agar pengenalan
produk pembiayaan yang ada pada Bank Sulselbar Syariah dapat
meningkatkan jumlah nasabah dalam menggunakan produknya. Dari
hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa produk yang ditawarkan
Bank Sulselbar sudah bagus, yang menjadi kendala adalah strategi yang
dapat mempengaruhi nasabah dalam menggunakan produk Bank
Sulselbar Syariah.
Sedangkan menurut karyawan, hal yang menjadikan produk
pembiayaan yang ada pada Bank Sulselbar Syariah kurang dikenal
masyarakat yaitu karena Bank Sulselbar Syariah ini masih terbilang baru
dan belum berdiri sendiri.

53
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 22 Juni 2022
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berdasarakan hasil pembahasan diatas, maka di tarik kesimpulan bahwa ada 5
jenis produk pembiayaan pada Bank Sulselbar Syariah cabang bone yang dapat
ditawarkan kepada nasabah, diantaranya Murabahah Emas, Gadai Emas,
Produk KPR, Pembiayaan Kendaraan, serta renovasi rumah.
2. Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategos” yang diartikan suatu
usaha mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan awalnya
digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam
berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama.54. Adapun strategi
yang dapat diterapkan Bank Sulselbar Syariah dalam meningkatkan jumlah
nasabah yaitu, Melalui iklan, promosi ataupun social media. Sebab diera
digitalisasi, hampir seluruh kegiatan melibatkan gadget atau hp, maka dari itu
bentuk iklan serta adanya promosi yang ditawarkan kepada masyarkat dapat
meningkatkan minat nasabah dalam menggunakan produk-produk pembiayaan
yang ada. Dengan strategi yang diterapkan Bank Sulselbar Syariah Cabang
Bone, dapat meningkatkan jumlah nasabah dalam menggunakan produk
pembiayaan yang ada. Dilihat dari grafiknya, jumlah nasabah mengalami
peningkatan yang signifikan.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan kesimpulan yang telah diperoleh,
maka penulis mengajukan saran terkait penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Perlunya peningkatan kualitas pelayanan produk yang ditawarkan kepada
masyarakat
2. Melakukan promosi atau memperkenalkan produk-produk pembiayaan
disosial media.
3. DPS mengusulkan agar aktivitas yang dilakukan Bank Sulselbar Syariah
bisa berpisah dengan Bank Sulselbar Konvensional .

54
Laksmi Dewi dan Masitoh, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: DEPAG RI, 2009), h.3
DAFTAR PUSTKA

Arifin H. Arviyan dan Eithzal Rivai, Islamic Banking,Jakarta: Bumi Aksara,


2010.
As’ad Ajmal, et al.Strategi pemasaran jasa dalam meningkatkan jumlah
Nasabah PT. Bank Sulselbar cabang syariah Makassar.

Diatprasojo Lantip, Manajemen Strategi, Ed.1 Cet 1,Yogyakarta: UNY Press,


2018.
http://journal.lldikti.9.id/EkonomikaVol4,No1,April2020,pp73-81,p-
ISSN:2088-9003dane-ISSN:2685-689
Kasmir, Bank dan lembaga Keuangan lainnya, Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada, 2015
Kasmir, Dasar-dasar perbankan, Ed.1, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006.
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,2006.
M. Mursyid, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: DEPAG RI,
2009.
Megawati”Penerapan akad pembiayaan Murabahah pada produk KPR
dikantor layanan syariah PT. Bank Sulselbar cabang Parepare”,Jurnal
skripsi : 2019.
Metekohy Elisabeth Yansye dan Fatimah, Strategi Pemasaran Produk
Pembiayaan Murabahah pada Bank X Syariah Cabang Tangerang
Selatan, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 12, Juni 2013:75-82.
Michaelson Steven W dan Geral A., Sun Tzu Strategi Usaha Penjualan,
Batam: Karisma Publishing Group, 2004.
Muhammad (ed.), Bank Syariah: Analis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan
Ancaman,Yogyakarta: Ekonisi, 2006.
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP
YKP, 2005.
Mujib Abdul, Manajemen Strategi Promosi Produk Pembiayaan Perbankan
Syariah, Jurnal Perbankan Syariah, Vol 1 no 1, Mei 2016
Mustofa Imam, Fiqh Mu’amalah Kontemporer, Ed.1, cet.2, Jakarta:Rajawali
Pers, 2016.
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat,
2001.
Rahma hidayati darwis dan Andi Patimbangi , Metodologi Penelitian
kualitatif. lintas nalar Cv : D.I Yogyakarta, 2021
Siagian Sondong P, Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Sinaga Syarifah, Akad Pembiayaan Murabahah Kendaraan bermotor
perusahaan pembiayaan PT.CIMB Niaga auto Finance, No.2 vol.1 juli
2016
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Cet.XVI ; Bandung : Alfabeta, 2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi Cet.XVI ; Bandung : Alfabeta,
2018.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

Teguh Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi Cet.


III ; Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2005.
UU RI Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas UU Nomor 7
Tahun 1992 Tentang Perbankan.
Veithzal Andria Permata dan Eithzal Rivai , Islamic Financial Management,
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008.

Daftar Gambar
Riwayat Hidup

A. Fauziah. M lahir dikota Watampone, Pada tanggal 7


September 2000 . Penulis lahir dari Pasangan A.Machmud
Yasin dan Sukarni Karman dan merupakan anak bungsu dari 4
saudara yakni, Andi Sukmawati Machmud S.Pd, Andi
Megawati Machmud S.Pd dan Andi Muh. Ghafur Machmud
S.Pd. Penulis menempuh pendidikan pertama kali tepat pada
usia 5 Tahun di TK As-Sholihin dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun 2007
melanjutkan Sekolah Dasar di SDN 1 Watampone dan selesai pada tahun 2012. Lalu
Tahun 2013 melanjutkan jenjang SMP di SMPN 4 Watampone dan tamat pada tahun
2015. Lalu melanjutkan ke jenjang SMA di SMAN 13 Bone dan selesai pada tahun
2018. Pada tahun 2018 penulis terdaftar di Perguruan tinggi Islam Negeri pada
Program Studi Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri Bone dan Alhamulillah selesai pada tahun 2022. Berkat
petunjuk dari Allah SWT dan Doa dari Orangtua serta keluarga sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran Produk
Pembiayaan pada Bank Sulselbar Syariah untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah”

Anda mungkin juga menyukai