SKRIPSI
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH
GELAR SARJANA EKONOMI DALAM BIDANG PERBANKAN SYARIAH
PADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) BONE
Oleh :
A. FAUZIAH. M
NIM. 01185098
Penyusun,
A.FAUZIAH. M
NIM: 01185098
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan pada Bank
Sulselbar Syariah Kab. Bone untuk meningkatkan Jumlah Nasabah yang disusun
oleh saudari A.Fauziah. M, NIM: 01185098, mahasiswa Program Studi Perbankan
Syariah (PS) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone, telah diujikan dan
dipertahankan dalam sidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Kamis, 7
September 2022 M, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Ekonomi Islam.
Diketahui oleh:
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Bone
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : A. Fauziah M
NIM : 01185098
Program Studi : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone.
Yang dengan judul
“Rekonstruksi Strategi Pengenalan Produk Pembiayaan pada Bank Sulselbar
Syariah Kab.Bone untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah”.
Pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah
dan dapat disetujui untuk dimunaqasyahkan.
Pembimbing I Pembimbing II
ABSTRAK
Rekonstruksi Strategi Pengenalan Produk Pembiayaan pada Bank Sulselbar
Syariah untuk meningkatkan Jumlah Nasabah
A. FAUZIAH. M
01185098
KATA PENGANTAR
Segalanya, yaitu Allah swt sebagai pencipta dan pemilik alam semesta yang
memberikan rahmat dan anugerah kepada makhluk di seluruh alam. Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan di sepanjang zaman yaitu
Penulis bersuyukur kepada Allah swt dengan terselesaikannya tugas akhir karya
ilmiah ini berupa skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan pada
Bank Sulselbar Syariah Kab. Bone untuk meungkatkan Jumlah Nasabah” sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Ekonomi Islam, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone.
Segala jenis hambatan yang dihadapi penulis dalam penyelesaian skrispi ini,
menjadikan hambatan tersebut sebagai motivasi diri untuk lebih maju, lebih giat serta
dihadapi.Penulis dengan sangat sadar yakin bahwa sulit terselesaikannya skripsi tanpa
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan demikian penulis mengucapkan
rasa terima kasih yang tulus serta penghargaan yang setinggitingginya, kepada:
1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda A. Machmud Yasin dan Ibunda Sukarni,
serta keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan bantuan materil serta
doa yang tulus dan ikhlas, sehingga penulis dapat menyelesaikan program studi
ini.
2. Prof. Dr. H. Syahabuddin, M.Ag. Rektor IAIN BONE, Dr. Nursyirwan, S. Ag.,
M. Pd. Wakil Rektor I, Dr. Abdullahana, S. Ag., M. HI. Wakil Rektor II, Dr.
Fathurahman, M. Ag. selaku Wakil Rekor III, dan seluruh staf yang senantiasa
berupaya meningkatkan kualitas mahasiswa dilingkungan Institut Agama Islam
3. Dr. Astuti, S.Ag., M.Pd.I Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Aksi
Hamzah, SE., M.Si. Wakil Dekan I, Abd. Hafid, S.Ag., M. S.I. Wakil Dekan II,
dan seluruh staf yang selalu mendidik dan membina, sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Bone.
4. Haslindah, SE, M.Si., Ketua Program Studi Perbankan Syariah pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone yang telah memberikan nasehat-nasehat
yang bijak serta segenap dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu
dengan baik.
staffnya yang telah memberikan bantuan serta pelayanan untuk peminjaman buku
dan literatur yang penulis jadikan sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Para Dosen dan seluruh staff yang senantiasa berupaya memberikan ilmu dan
(IAIN) Bone.
10. Serta pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu hanya ucapan terima
kasih dari lubuk hati yang paling dalam penulis hanturkan dan semoga bantuan
dan jasa-jasa mereka dicatat sebagai amal kebajikan dan dibalas sesuai amal
11. For myself yang berani melawan rasa malas untuk menuntaskan tanggungjawab
Peneliti menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam Skripsi ini yang jauh dari
kesempurnaan. untuk itu, saran serta kritikan dari pembaca yang bersifat
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN,
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
TRANSLITERASI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 3 Dokumentasi
TRANSLITERASI
A. Transliterasi Arab-Latin
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin
Pendidikan dan Kebudayaan R.I., masing-masing Nomor: 158 Tahun 1987 dan
1. Konsonan
tanda. Jika terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa
berikut:
Contoh:
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
4. Tā’ marbūṭah
Transliterasi untuk tā’ marbūṭah ada dua, yaitu: tā’ marbūṭah yang
adalah [t]. Sedangkan tā’ marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun,
Kalau pada kata yang berakhir dengan tā’ marbūṭah diikuti oleh kata
yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka
5. Syaddah (Tasydīd)
Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda tasydīd ( ) ّــ, dalam transliterasi ini dilambangkan dengan
َ نَـجّـَيْــنا : najjainā
ق َ ْاَلـ
ُّ ـحـ : al-ḥaqq
نُ ّعـِـ َم : nu“ima
Jika huruf ىber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf
kasrah ()ـــِــ ّى, maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi ī. Contoh:
عَـلِـ ٌّى : ‘Alī (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly)
ـى
ُّ ِ عَـ َربـ : ‘Arabī (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby).
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan hurufال
ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiyah
maupun huruf qamariyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung
yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
7. Hamzah
bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah
atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau
kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa
Indonesia, atau sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim
digunakan dalam dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara
dan munaqasyah. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu
Fī Ẓilāl al-Qur’ān
awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan
kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis
dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal
kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata
sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga
berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata
sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan
Al-Gazālī
Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan
Abū (bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir
itu harus disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar rujukan atau daftar
referensi. Contoh:
Abū al-Walīd Muḥammad ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abū al-Walīd
Muḥammad (bukan: Rusyd, Abū al-Walīd Muḥammad Ibnu)
Naṣr Ḥāmid Abū Zaīd, ditulis menjadi: Abū Zaīd, Naṣr Ḥāmid (bukan: Zaīd,
Naṣr Ḥamīd Abū)
B. Daftar Singkatan
H = Hijrah
M = Masehi
SM = Sebelum Masehi
w. = Wafat tahun
HR = Hadis Riwayat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Bank yang berbasis syariah masih sangat baru
khususnya dikab. Bone. Hanya ada beberapa bank yang berbasis syariah di
Kab.Bone salah satunya yang menjadi minat untuk saya teliti adalah Bank
Sulselbar Syariah. Melihat Bank Sulselbar syariah cabang Bone masih sangat
kurang peminatnya dan masih jarang masyarakat tau bahwa bank Sulselbar
juga mengeluarkan produk-produk yang berbasis syariah. Kondisi yang tidak
memungkinkan sehingga Bank Sulselbar Syariah masih kurang dan perlu
adanya peningkatan agar masyarakat bisa tau dan menggunakan produk yang
ada di Bank itu sendiri.
Melihat kurangnya mindset dari masyarakat sehingga tidak
mengetahui bank sulselbar syariah, maka kurangnya minat untuk menabung
dibank syariah, sehingga Bank sulselbar syariah masih belum banyak diminati
bagi masyarakat. Inilah yang perlu diubah, bagaimanakah pihak bank itu
sendiri dalam upaya meningkatkan keberadaannya, bagaimanakah upaya serta
strategi yang dilakukan agar masyarakat lebih antusias dalam memakai
produk yang ada pada bank Sulselbar Syariah .
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dengan penelitian saya maka muncul persamaan dan
perbedaan yaitu, (1) Riset yang dicoba oleh Ajmal As’ ad, Muhammad Syafii
Basalamah, Asdar Djameerng, yang bertajuk“ Strategi pemasaran jasa dalam
tingkatkan jumlah Nasabah PT Bank Sulselbar cabang Syariah Makassar”.
Riset ini dalam rangka menganalisis strategi pemasaran jasa perbankan dalam
tingkatkan jumlah nasabah dan buat menganalisis variabel serta strategi
pemasaran jasa yang sangat dominan mempengaruhi terhadap peningkatam
jumlah nasabah pada PT Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar. 1 adapun
yang menjadi persamaan dengan penelitian yang saya lakukan adalah
keduanya berbicara pada lingkup strategi untuk meningkatkan jumlah
nasabah. Namun, yang menjadi pebedaan dari penelitian yang saya lakukan
yaitu, bagaimana rekonstruksi strategi pengenalan produk pembiayaan untuk
meningkatkan jumlah nasabah, sedangkan penelitian sebelumnya tentang
Strategi pemasaran jasa dalam meningkatkan jumlah nasabah PT Bank
Sulselbar Cabang Syariah Makassar. (2) Penelitian yang dilakukan oleh
Fatimah dan Elisabeth Yansye Metekohy yang berjudul “Strategi Pemasaran
produk pembiayaan Murabahah pada Bank X Syariah cabang Tangerang
Selatan. 2
Penelitian ini bagaimana strategi pemasaran atau promosi yang
dapat dilakukan untuk memperkenalkan produk pembiayaan Murabahah.
Yang menjadi perbedaan dengan penelitian yang hendak saya lakukan yaitu,
Penelitian ini hanya berfokus pada bagaimanakah strategi pemasaran Produk
Pembiayaan Murabahah pada Bank X. Sedangkan penelitian yang saya
lakukan yaitu bagaimana strategi pengenalan produk-produk pembiaayaan
pada Bank Sulselbar syariah cabang bone untuk meningkatkan jumlah
nasabah. Produk yang saya jelaskan pada penelitian kali ini tidak hanya pada
pembiayaan murabahah tetapi masih banyak produk lain yang ditawarkan
Bank Sulselbar Syariah kepada masyarakat. (3) Penelitian yang dilakukan
oleh Abdul Mujib yang berjudul “Manajemen Strategi Promosi produk
Pembiayaan Perbankan Syariah” Pada prinsipsinya disadari atau tidak
tingginya tingkat persaingan usaha dalam bisnis perbankan khususnya
perbankan syariah menuntut pihak manajemen perusahaan untuk memiliki
strategi genius yang berkaitan dengan strategi promosi produk
perbankannya.Banyaknya produk pembiayaan yang dimiliki seluruh
1
Ajmal As’ad, Muhammad Syafii Basalamah, Asdar Djamereng, Strategi pemasaran jasa
dalam meningkatkan jumlah Nasabah PT. Bank Sulselbar cabang Syariah Makassar,
2
Fatimah dan Elisabeth Yansye Metekohy, “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan
Murabahah pada Bank X Syariah Cabang Tangerang Selatan”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 12,
Juni 2013:75-82.
perbankan komersil nasional menuntut tiap-tiap perusahaan memiliki nilai
lebih tersendiri baik dari segi produk maupun strategi promosi. 3
Namun, apakah dengan adanya bank sulselbar syariah dapat
meningkatkan eksistensi bank sulselbar syariah itu sendiri? Oleh karena itu,
penulisan proposal ini untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan
harapan agar apa yang diharapakan baik pihak Bank maupun masyarakat
dapat terealisasikan .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan pokok masalah yang telah diangkat
maka tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui Rekonstruksi strategi pengenalan Produk
Pembiayaan untuk meningkatkan eksistensi Bank Sulselbar Syariah di
Kab. Bone
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini akan memberikan pengetahuan kepada
masyarakat umum tentang apakah bank syariah dan apasajakah produk
pembiayaan yang dapat ditawarkan kepada masyarakat serta manfaat yang
dapat diberikan dari hasil penelitian ini, antara lain:
3
Abdul Mujib, Manajemen Strategi Promosi Produk Pembiayaan Perbankan Syariah, Jurnal
Perbankan Syariah, Vol 1 no 1, Mei 2016 : 78.
a. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan
informasi dan pengetahuan kepada masyarakat umum bahwa bank
syariah adalah sistem perbankan yang dimana mekanisme serta
layanannya menggunakan sistem syariah dimana berdasarkan hukum
dan syariat islam guna untuk menghindari adanya unsur riba
didalamnya. Untuk itu, perlu adanya perubahan serta strategi Bank
Sulselbar syariah untuk meningkatkan jumlah nasabah.
b. Secara Praktis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau
pedoman bagi Bank Sulselbar Syariah dalam mempertahankan
eksistensi dengan mengenalkan produk pembiayaan kepada
masyarakat sehingga tujuan yang akan dikehendaki dapat berjalan
sesuai dengan mestinya.
D. Ruang Lingkup
Uraian tentang batas suatu subjek yang ada pada suatu permasalahan.
Apabila dimaksud secara luas, ruang lingkup merupakan batas. Batas yang
diartikan dalam ruang lingkup dapat berbentuk aspek yang diteliti semacam
modul, tempat, waktu, serta sebagainya. Pembatasan permasalahan pada riset
yang hendak dicoba ini digunakan buat menjauhi terdapatnya penyimpangan
ataupun pelebaran pokok masalah tersebut supaya riset yang hendak dicoba
ini lebih terencana serta mempermudah dalam pembahasannya, sehingga
tujuan riset yang dicoba ini bisa tercapai.
E. Sistematika pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, ruang lingkup, dan sistematis pembahasan
Bab ini berisi jenis penelitian dan pendekatan penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, data dan sumber data, subjek dan objek penelitian, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB V PENUTUP
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Salah satu ketentuan yang wajib dipenuhi oleh seorang periset buat
menampilkan keaslian sesuatu riset yang dicoba ialah dengan menegaskan
perbedaannya dengan hasil yang terdapat pada riset lebih dahulu yang sejenis
dengan riset yang hendak dicoba. Oleh sebab itu, jadi suatu keharusan untuk
periset buat melaksanakan penelusuran terhadap hasil- hasil riset terdahulu
yang sejenis dengan riset yang dicoba buat menampilkan hasil orisinilitas riset
serta bukan plagiarisme.
No Penelitian Terdahulu
1
Judul Penelitian Strategi pemasaran jasa dalam
Makassar
4
Ajmal As’ad, Muhammad Syafii Basalamah, Asdar Djamereng, “Strategi pemasaran jasa
dalam meningkatkan jumlah Nasabah PT. Bank Sulselbar cabang Syariah Makassar”,
journal.lldikti.9.id/EkonomikaVol4,No1,April2020.
nasabah, sedangkan pada peneliti
terdahulu menjelaskan bagaimana
strategi pemasaran jasa untuk
meningkatkan jumlah nasabah.
5
Fatimah dan Elisabeth Yansye Metekohy.“Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan
Murabahah pada Bank X Syariah Cabang Tangerang Selatan.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 12,
Juni 2013:75-82.
penelitian yang hendak saya lakukan
yaitu tentang strategi yang dilakukan
terhadap suatu Bank. Namun, yang
menjadi letak perbedaanya yaitu pada
penelitian terdahulu tentang strategi
pemasaran produk pembiayaan
murabahah pada Bank X, sedangkan
penelitian yang hendak saya lakukan
yaitu strategi pengenalan produk
pembiayaan yang dimana bukan hanya
berfokus pada satu produk pembiayaan
saja, tapi produk-produk apa saja yang
ditawarkan Bank Sulselbar kepada
masyarakat.
strategi promosi.6
6
Abdul Mujib. “Manajemen Strategi Promosi Produk Pembiayaan Perbankan Syariah”,,
Jurnal Perbankan Syariah, Vol 1 no 1, Mei 2016.
Tahun Penelitian 2019
7
Renhy Karlina, “Analisis Strategi Pemasaran produk pembiayaan kredit usaha rakyat mikro
di Bri Syariah KCP Mojoagung, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 3, mei 2020.
Tahun Penelitian 2021
8
Melanie V. A. Karinda, Lisbeth Mananeke, Ferdy Roring, “Pengaruh Strategi Pemasaran
dan Inivasi Produk terhadap Kinerja pemasaran produk Indihome PT.Telkom area Tomohon, Jurnal
EMBA, Vol.6 No.3 Juli 2018, Hal. 1568 – 157.
nasabah gadai, nasabah Arrum Haji atau
nasabah lainnya diwajibkan membuka
Tabungan Emas.9
9
Sarmiana Batubara, Afrini Nasution, “Strategi Pemasaran dan Upaya Menarik Minat
Nasabah Pada Produk Tabungan Emas di PT. Pegadaian Syariah Unit Sadabuan Padangsidim”, Jurnal
FEB, Vol. 1 No. 1, Juli 2019.
murabahah menjadi baik dan meningkat
dari segi intenstas penambahan jumlah
nasabah. Dengan alasan nasabah lebih
mudah dalam memahami kelebihan dari
produk murabahah. Sekaligus sebagai
langkah tepat untuk mendapatkan
nasabah bagi pihak BPRS sendiri. Dalam
hal ini, bentuk strategi yang paling
dominan bagi BPRS AL-Washliyah
adalah dengan cara promosi.
2. Kajian Teori
a. Bank Syariah
Semacam telah dipaparkan lebih dahulu, jenis bank bila dilihat dari
metode penetapan harga dibagi jadi 2, ialah bank yang bersumber pada
prinsip konvensional serta bank yang bersumber pada prinsip syariah.
Perihal utama yang jadi perbandingan kedua tipe bank ini merupakan
dalam perihal penentuan harga, baik buat harga jual ataupun harga beli.
Dalam bank konvensional penentuan harga senantiasa didasarkan kepada
bunga, sebaliknya dalam bank syariah didasarkan konsep islam, ialah kerja
sama dalam skema untuk hasil, baik untung ataupun rugi. 10
Bank berasal dari kata Italia ialah banco yang bisa dimaksud
bangku. Bangku inilah yang dipergunakan oleh bankir buat melayani
aktivitas operasional kepada para nasabah. Sebutan bangku setelah itu
secara formal serta populer jadi Bank. Bagi Undang- Undang RI Nomor.
10 tahun 1998 bertepatan pada 10 November tentang perbankan, ada pula
yang diartikan dengan bank ialah” Tubuh usaha yang menghimpun dana
dari warga dalam wujud simpanan serta meyalurkannya kepada warga
dalam wujud kredit ataupun wujud yang lain dalam rangka tingkatkan taraf
hidup rakyat banyak”.
10
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014),
h. 164.
11
Warkum sumitro, asas-asas perbankan islam & lembaga-lembaga terkait. Ed. Revisi,
(cet.4: Jakarta : Raja grafindo persada, 2004), h.1
Di Indonesia sendiri mayoritas beragama Islam, 80% dari 250
penduduk Indonesia beragama Islam, sehingga potensi untuk
memenangkan dan menarik konsumen lebih mudah, yang merupakan
peluang yang sangat besar untuk menarik konsumen bersaing dengan bank
tradisional. Bank syariah tidak hanya bank yang didedikasikan untuk
melayani umat Islam, tetapi juga menjadi bank komersial untuk berbagai
agama lain. Bank syariah telah ada di Indonesia sejak awal tahun 1990-an
dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia. Namun, perkembangan pesat
perbankan syariah mulai terlihat setelah era reformasi di akhir tahun 1990-
an. Hal ini karena sistem perbankan syariah telah terbukti menjadi sistem
yang tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi Indonesia.. Ini memiliki
banyak keuntungan dan dengan demikian dapat bertahan dalam kondisi
yang sangat sulit di industri perbankan.
b. Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategos” yang
diartikan suatu usaha mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan
awalnya digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan
dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama.12
12
Laksmi Dewi dan Masitoh, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: DEPAG RI, 2009), h.3
menekankan bahwa strategi memerlukan pengetahuan tentang bisnis, niat
untuk masa depan, dan orientasi terhadap tindakan.13
13
Lantip Diatprasojo, Manajemen Strategi, Ed.1 Cet 1, (Yogyakarta: UNY Press, 2018), h.3
14
Sondong P. Siagian, Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 15
3. Pengembangan program pemasaran, mencakup menetapkan strategi
produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi.
4. Impementasi dan pengelolaan strategi, mencakup merancang organisasi
pemasaran yang efektif, implementasi dan pengendalian strategi.15
c. Strategi Pemasaran
d. Produk Pembiayaan
1. Pengertian Produk
2. Pengertian Pembiayaan
15
M. Mursyid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), h.26
16
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.
560
Sebuah produk dapat didefinisikan secara sempit sebagai kumpulan
atribut yang berhubungan secara fisik dalam bentuk yang dapat
diidentifikasi. Sebuah produk, di sisi lain, pada umumnya adalah
seperangkat atribut berwujud dan tidak berwujud, seperti warna, kemasan,
harga, dan layanan, yang ditawarkan oleh produsen atau pengecer yang
dapat diterima pembeli sebagai mampu memenuhi keinginannya. memiliki.
Penggalangan dana selalu terkait dengan aktivitas kewirausahaan. Untuk ,
perlu mengetahui apa itu bisnis sebelum mempelajari masalah pemahaman
keuangan. Perusahaan adalah kegiatan yang mengarah pada peningkatan
nilai melalui proses seperti menyediakan layanan, memperdagangkan
barang, dan memproses (produksi). Dengan kata lain, usaha adalah suatu
bentuk kegiatan yang mengembangkan kegiatan ekonomi di bidang jasa,
perdagangan dan industri dalam rangka mengoptimalkan nilai keuntungan.
Pembiayaan atau pembiayaan adalah pembiayaan yang diberikan oleh satu
pihak kepada pihak lain untuk mendukung suatu usulan investasi, baik
yang dilakukan secara mandiri maupun oleh suatu lembaga. Dengan kata
lain, pendanaan adalah dana yang dikeluarkan untuk mendukung investasi
yang diusulkan.
ْ ٌوال ُع ْد َو ِن َواتَّق
َ وا هَّللا ْ وا َعلَى ْاِإل ْث ِم
ْ ُوا َعلَي ْا لبِ ِّر َو ا لتَّ ْق َو ى’ َوالَ تَ َعا َون
ْ َُوتَ َعا َون
18
Eithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h.3.
2. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak shahibul mal dengan
pihak lainnya yang berjanji membayar dari mudharib kepada
shahibul mal. Janji membayar tersebut dapat berupa lisan, tertulis
(akad pembiayaan) atau berupa instrument (credit Instrument).
3. Adanya kesepakatan berupa kesepakatan antara Shahibul Mal
dengan pihak lain yang menyanggupi untuk membayar Shahibul
Mal dari Mudharib. Janji untuk membayar bisa secara lisan, tertulis
(perjanjian pinjaman) atau didokumentasikan (letter of credit)..
4. Adanya unsur waktu (time element). Unsur waktu merupakan unsur
esensial pembiayaan. Pembiayaan terjadi karena unsur waktu, baik
dilihat dari shahibul mal maupun dari mudharib.
5. Adanya unsur resiko (degree of risk) pada kedua sisi Shahibul Mal
dan Mudharib. Risiko dari pihak shahibul mal adalah risiko gagal
bayar karena kegagalan usaha, kebangkrutan atau keengganan untuk
melakukan pembayaran. Risiko Mudarib adalah penipuan oleh
penyandang dana, termasuk dalam bentuk Shahibul Mal yang
berusaha mencaplok perusahaan yang didanai atau tanah yang
dijaminkan.19
3. Macam-macam produk Pembiayaan
a. Murabahah Emas
19
Eithzal Rivai & H. Arviyan Arifin, Islamic Banking,(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 710
20
Muhammad (ed.), Bank Syariah: Analis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman
(Yogyakarta: Ekonisi, 2006), h.18.
Bai`al-murabahah adalah kegiatan jual beli harga dasar
dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini,
penjual harus terlebih dahulu mengomunikasikan harga pokok
barang yang dibeli dan keuntungan yang diinginkan. Contoh :
Harga pokok barang “X” adalah Rp.100.000,- maka keuntungan
yang diharapkan adalah Rp.5.000,- jadi harga jualnya adalah
Rp.105.000,-. Kegiatan murabaja vial ini dilakukan setelah ada
kesepakatan dengan pembeli dan ada pesanan. Dalam industri
perbankan, kegiatan Bai'al Murabahah adalah produk penanaman
modal dalam dan luar negeri seperti L/C MUI Fatwa atau lebih
dikenal dengan L/C. 21
b. Gadai Emas
1. Pengertian Gadai
c. Produk KPR
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
23
24
Syarifah Sinaga, Akad Pembiayaan Murabahah Kendaraan bermotor perusahaan
pembiayaan PT.CIMB Niaga auto Finance, No.2 vol.1 juli 2016: 216-233
25
Imam Mustofa, Fiqh Mu’amalah Kontemporer, Ed.1, cet.2 (Jakarta:Rajawali Pers, 2016),
hal.78-79
Renovasi rumah juga merupakan salah satu produk
pembiayaan yang ditawarkan oleh bank Sulselbar Syariah. Dalam hal
ini yang dimaksud adalah pihak bank yang memberikan dana atau
pihak bank yang memberikan pembiayaan pada bahan bangunannya
saja. Sebagai contoh, seorang nasabah akan membangun sebuah
perumahan namun belum mempunyai biaya untuk melakukan
pembangunan tersebut, makan dari itu nasabah mengajukan
pembiayaan pada bank lalu Bank yang membiayai renovasi ataupun
pembangunan rumah tersebut. Setelah renovasi ataupun pembangunan
rumah tersebut telah selesai, maka pihak nasabah mencicil kepada
pihak bank sebagaimana yang telah disepakati oleh pihak bank dan
nasabah .
26
Ajmal As’ad, Muhammad Syafii Basalamah, Asdar Djamereng, Strategi pemasaran jasa
dalam meningkatkan jumlah Nasabah PT. Bank Sulselbar cabang Syariah Makassar,
journal.lldikti.9.id/EkonomikaVol4,No1,April2020
Menurut Kotler, dalam bisnis perbankan, konsep Pemasaran
berkembang melalui lima tahap evolusi persepsi Kotler sebagai
berikut:
4. Positioning
Bank mencari dasar daya saing melalui strategi positioning yang
bertujuan untuk memungkinkan nasabah mengidentifikasi dan
memenuhi perbedaan spesifik yang mewakili keunggulan bank.
5. Analisis, perencanaan, pelaksanaan dan manajemen sebagai alat
pemasaran adalah konsep pemasaran perbankan modern. Bank
harus memiliki seperangkat sistem yang efektif untuk analisis
pemasaran, perencanaan, implementasi dan manajemen. Setiap
tahun, Bank mengevaluasi kinerja yang dicapai pada tahun
sebelumnya dan menyusun rencana kerja dan anggaran, rencana
atau target tertentu yang akan dilaksanakan di tahun mendatang. 27
4. Kerangka berfikir
Berdasarkan uraian di atas, saya akan memaparkan kerangka yang
menjadi landasan cara berpikir dalam melakukan penelitian ini. Hal ini perlu
dikemukakan untuk memandu penulis lebih baik dalam memperoleh data dan
informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian secara
ilmiah. Adapun kerangka pikir yang dimaksud, adalah sebagai berikut;
Gambar 1.1
Kerangka Fikir
METODE PENELITIAN
Dalam setiap karya tulis ilmiah pada prinsipnya menggunakan beberapa metode,
baik dalam hal pengumpulan data maupun dalam pengolahan datanya. Seperti halnya
dalam penulisan peroposal ini, penulis mempergunakan beberapa metode, yaitu:
2. Pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif
bentuk kata-kata bukan angka. Adapun tujuan dari penelitian kualitatif ini yaitu
daripada generalisasi.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi pada PT. Bank Sulselbar Syariah yang terletak di
Kab Bone, Kec Tanete Riattang .
C. Data dan Sumber data
Data adalah bentuk jamak dari kata tanggal asal Latin. Data dapat
diartikan sebagai fakta, atau kumpulan bukti, hal-hal yang diketahui dengan
pasti, atau kumpulan informasi yang ada di sekitar kita. Pengumpulan data
digunakan untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan
penelitian. Oleh karena itu, sumber data dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Rinciannya dijelaskan sebagai berikuta.
a. Data primer
Yang dimaksud data primer adalah jenis data yang diperoleh dari
sumber utama (sumber asli), baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif.
Sesuai dengan asalnya dari mana data tersebut diperoleh, maka data ini sering
pula disebut dengan istilah data mentah (raw data).28 Data primer juga dapat
berarti data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan narasumber secara
langsung dilapangan guna menghasilkan sumber informasi yang relevan dan
sebenarnya dilapangan dan hasil observasi. Dalam penelitian kali ini, yang
menjadi informan yaitu karyawan Bank PT Bank Sulselbar Syariah Kab
Bone.
b. Data Sekunder
28
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi h. 122.
Data sekunder juga disebut studi meja. Peneliti tidak perlu mencari
data melalui survei, kuesioner, wawancara, dll. Semua data tersedia dalam
format cetak atau elektronik. Sumber media cetak antara lain laporan
penelitian sebelumnya, jurnal, dan laporan prospektus perusahaan (corporate
financial research). Saat ini media elektronik yang tersedia sebagai sumber
informasi adalah internet. Data yang diperlukan hanya dapat diperoleh dengan
mengunjungi halaman tertentu.
d. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus
divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang
selanjutnya terjun ke lapangan.29 Pemilihan jenis instrumen penelitian sangat
bergantung pada jenis metode pengumpulan data yang akan digunakan. Dalam
penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi, maka instrumen penelitian yang digunakan
dalam proses pengumpulan data berupa pedoman wawancara.
a. Wawancara
Dalam wawancara Atau, "Survei Wawancara" adalah suatu
bentuk di mana peneliti mencatat tanggapan peserta penelitian. Peneliti
mengajukan pertanyaan panduan wawancara, mendengarkan
tanggapan atau mengamati perilaku, dan mencatat tanggapan terhadap
kuesioner.”30
Tujuan wawancara adalah untuk mengumpulkan informasi
dengan mengajukan sejunlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab
secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung
dengan tatapan muka (face to face ship) antara si pencari informasi
(interviewer atau informan hunter) dengan sumber informasi
29
Andi Patimbangi dan Rahma hidayati darwis, Metodologi Penelitian kualitatif, (lintas nalar
Cv : D.I Yogyakarta, 2021), h.121.
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Cet. XVI ; Bandung : Alfabeta, 2018),h.188.
(interviewe). Dalam penelitian kualitatif, wawancara bermakna sebagai
strategi utama mengumpulkan data dan sebagai strategi penunjang
teknik lain seperti observasi informan, analisis dokumen dan fotografi.
31
b. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan
hanya daat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data ini dikumpulkan dan
sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-
benda yang sangat kecil maupun yang sangat jauh dapat diobservasi
dengan jelas, “through observation, the researcher learn about behavior
and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti
belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. 32
31
Andi Patimbangi dan Rahma hidayati darwis, h.124
32
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Cet.XVI ; Bandung : Alfabeta, 2008),h.310.
Tabel 1.1
Pedoman Observasi
1. Mencermati eksistensi PT. Bank Sulselbar Syariah
Mengamati produk-produk pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank
2.
Sulselbar Syariah
Mengamati Perspektif masyarakat terkait keberadaan Bank Sulselbar
3.
Syariah dilingkungan sekitarnya
a. Bahan documenter itu telah ada, telah tersedia, dan siap pakai.
b. Penggunaan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan
waktu untuk mempelajarinya.
c. Banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari bahan itu bila
dianalisis dengan cermat, yang berguna bagi penelitian yang
dijalankan.
d. Dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok
penelitian.
e. Dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian
data.
f. Merupakan bahan utama dalam penelitian historis.35
33
Andi Patimbangi dan Rahma hidayati darwis, Metodologi Penelitian kualitatif, (lintas nalar
Cv : D.I Yogyakarta, 2021), h.135.
34
Samsu. “METODE PENELITIAN: (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif,
Mixed Methods, Serta Research & Development), (Jambi: Pusaka Jambi, Cetakan 1 Desember 2017).
h.99.
35
Andi Patimbangi & Rahma Hidayati Darwis, h. 140.
f. Teknik analisis data
Dalam menganalisis data-data yang telah dikumpulkan maka
diperlukan alat analisis. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik Descriptive Analysis. Deskriptif Analysis bertujuan
untuk mengembangkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi
atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek
penelitian itu. Kemudian menarik kepermukaan sebagai suatu ciri atau
gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tertentu.
Analisis deskriptif memiliki langkah-langkah yakni Reduksi data,
Displey data, kesimpulan dan verifikasi.
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan reduksi
data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila di perlukan.36
b. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
medisplaykan data. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami tersebut.37
c. Conclusion Drawing / verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah menarik
dan memvalidasi kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Cet. XXI; Bandung;
Alfabeta: 2012) h. 247.
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D h. 249.
masih bersifat tentatif dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa
adanya bukti yang kuat untuk mendukung tahapan pengumpulan
data selanjutnya. 38
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah
menarik dan memvalidasi kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian
kualitatif adalah wawasan baru atau belum pernah terjadi
sebelumnya. Kognisi mengambil bentuk deskripsi atau deskripsi
objek yang sebelumnya tidak jelas atau tidak jelas sehingga
penelitian mengungkapkan bahwa kausalitas atau timbal balik,
hipotesis atau teori mungkin ada.
BAB IV
38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D h. 252.
A. Deskripsi Bank Sulselbar Syariah
1. Sejarah singkat Bank Sulselbar Syariah
Pada 13 Januari tahun 1961 maka berdirilah Bank BPD (Bank
Pembangunan Daerah). Bank ini sudah melakukan beberapa pergantian nama
sehingga pada tahun 2010 setelah Rapat Pemegang saham barulah ditetapkan
PT Bank Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar). Dengan membuka
unit syariah, menjadikan Bank Sulselbar mengalami peningkatan. Sama
seperti halnya dengan bank konvensional, Bank syariah juga menawarkan
nasabah dengan beragam produk perbankan. Hanya saja bedanya dengan bank
konvensional adalah dalam hal penentuan harga, baik terhadap harga jual
maupun harga belinya. Produk-produk yang ditawarkan sudah tentu sangat
islami, termasuk dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya. 39
Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat 1 Sulawesi Selatan dan
Tenggara Nomor 12 Februari 1964 002 Tahun 1964, Nama Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Menjadi Bank Pembangunan
Sulawesi Selatan dan Tenggara, Wilayah Tingkat I, modal dasar Rp.
250.000.000. Dengan Pemisahan Provinsi Tingkat I Sulawesi Bank tersebut
kemudian akhirnya berubah nama menjadi Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan. Dengan ditetapkannya Keputusan Pemerintah Daerah
Nomor 01 Tahun 1993, Modal Dasar Tetap Rp 25 Miliar, Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Selatan sebagai Bank BPD Sulsel Masyarakat (PD). Juga,
untuk mengubah status, Perseroan Terbatas (PT) Perusahaan Daerah (PD)
diatur Dari PD Corporate Status Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Selatan.
Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dan Kementrian Hukum dan
Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU-11765.AH.01.02 Tahun 2011
Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Disamping itu,
perubahan nama ini juga telah memperoleh Persetujuan Bank Indonesia
39
Kasmir, Bank dan lembaga Keuangan lainnya, (Cet.16 ; Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada,2015), h.166
berdasarkan kepada Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor :
13/32/KEP.GBI/2011 Tentang Perubahan Penggunaan Izin Usaha Atas
nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkatkan PT.
Bank Sulsel menjadi izin usaha atas nama PT. Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan Barat disingkat PT. Bank Sulselbar. 40
2. Visi dan Misi Bank Sulselbar
c. Visi
Menjadi Bank Kebanggaan dan terkemuka untuk Membangun Kawasan
Timur Indonesia.
Arti Visi :
1) Bank Kebanggaan : Bank Sulselbar berkeinginan untuk menjadi bank
pilihan utama baik bagi masyarakat Sulselbar maupun diwilayah lain
dikawasan timur Indonesia. Rasa bangga itu ditumbuhkan dari
kemampuan Bank Sulselbar untuk mampu aktif membangun kawasan
timur Indonesia.
2) Terkemuka : Bank Sulselbar berkeinginan untuk menjadi bank yang kuat
(memiliki permodalan yang tangguh), berdaya saing, dan menjadi Bank
yang dapat diandalkan oleh Pemda untuk pembangunan daerah.
3) Membangun Kawasan Timur Indonesia : Bank Sulselbar berkeinginan
untuk menyediakan layanan dan jasa perbankan yang berkualitas di
Kawasan Timur Indonesia serta turut serta berkomtribusi aktif dalam
pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.
d. Misi :
1) Memberikan solusi jasa keuangan yang inovatif kepada pemerintah dan
masyarakat berdasarkan layanan Prima dan prinsip kehati-hatian.
2) Mitra strategis Pemda dalam pembangunan Daerah
40
Andi Reza, Karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab.Bone,
wawancara penulis, 12 April 2022
3) Mitra utama bagi UMKM untuk menggerakkan kesinambungan sector
rill.
3. Struktur Bank Sulselbar Syariah Cabang Bone 41
Pemimpin
Cabang
Bank
Sulselbar
Koordinato
AO Anakis
a. Pimpinan Cabang
Tugas dan Tanggung jawab:
1) Bertanggung jawab atas semua tujuan cabang yang diselesaikan ditentukan
oleh perusahaan.
2) Bertanggung jawab atas semua kegiatan bisnis cabang.
3) Mengawasi setiap unit/bagian di cabang pelaksana
4) Mencapai tujuan pemasaran dan bisnis seperti yang ditentukan.
5) Bertanggung jawab untuk mengalokasikan saluran pembiayaan cabang dan
melakukan pengawasan dan pengawasan untuk menjaga kepatuhan dengan
kondisi yang telah ditetapkan.
6) Bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas SDM cabang
41
Andi Reza, Karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab.Bone,
wawancara penulis, 12 April 2022
7) Bertanggung jawab atas kondisi cabang agar tetap dalam keadaan yang
menguntungkan
8) Bertanggung jawab untuk memantau dan membimbing klien Pembiayaan
9) Penanggung jawab User Pimpinan Cabang.
10) Bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan cabang.
11) Membangun dan meningkatkan relationsip dengan smua shareholder dan
stake holder di wilayah kerja cabang.
b. Tugas dan fungsi AO
Tugas utama :
1) Satu. Mengelola administrasi fasilitas pembiayaan dan bank garansi.
2) Memantau pengembalian pinjaman.
3) Menghasilkan laporan keuangan (internal dan eksternal).
4) Assurance assessment/penilaian dengan unit lain Untuk menentukan
kelayakan dan cakupan jaminan pembiayaan.
5) Memantau pemulihan dan pengawasan debitur Pembiayaan agar
pembiayaan dapat dipulihkan Tingkat yang ditentukan dalam rencana
bisnis perbankan.
6) Membantu kantor pusat dalam negosiasi dan eksekusi Jaminan sosial
dengan kewenangan dan peraturan yang berlaku.
7) Mengembangkan dan meningkatkan pemasaran produk dana Serta jasa dan
pembiayaan bank Sulselbar.
8) Membantu penyusunan rencana kerja dan anggaran kegiatan pemasaran
dan Promosi, dan Perencanaan Memberikan pemasaran pembiayaan
kepada debitur.
9) Melakukan pendekatan dan kunjungan kepada Nasabah dan Calon
Nasabah dalam rangka pemasaran dan cross selling serta membat
laporannya.
10) Mengelola administrasi aktifitas keuangan girant/deposan/penabung
dominan/inti dan membuat laporannya.
11) Melakukan pembinaan Nasabah dan penagihan.
12) Melakukan tugas atau sebagai Team Apprasial bersama Seksi
Operasional.
c. Analis gadai
Tugas utama:
1) Memberikan penjelasan dan wawancara tentang produk Gadai Emas
kepada pelanggan.
2) Menerima dan memeriksa keutuhan dokumen pelanggan.
3) Menerima dan mengevaluasi jaminan emas.
4) Kirim semua tas aman dan laporan transaksi harian Uang gadai diberikan
kepada kepala bagian pemasaran atau kepala cabang.
5) Cetak laporan transaksi pinjaman harian dengan gadai emas pada menu
VBS. 70
6) Menangani pelunasan atau penangguhan pinjaman gadai tanggal habis
tempo.
7) Cek perkiraan harian dengan Kepala Bagian Pemasaran atau Manajer
Cabang.
8) Membuat laporan STR dan CTR. Sebuah generasi. Bertanggung jawab
untuk mencapai tujuan Pion Emas.
d. analis pembiayaan
Tugas utama:
1) Bertanggung jawab untuk mencapai tujuan pembiayaan dan tujuan bisnis
lainnya yang ditetapkan oleh cabang.
2) Untuk keuntungan dan kelayakan analis serta di tempat analisis aplikasi
pembiayaan, alat penerusan Menganalisis pendanaan untuk pejabat yang
berwenang dan merumuskan pemberitahuan persetujuan atau penolakan
aplikasi dan Mengelola serta memantau proses peminjaman,
3) Melakukan sosialisasi dan sosialisasi terkait produk pembiayaan dan dana
pihak ketiga dari calon pelanggan.
4) Membuat proposal pembiayaan yang dianggap layak Kenyamanan
pembiayaan
5) Memelihara dan mengawasi semua akun pembiayaan yang telah selesai
Terdesentralisasi.
6) Menyampaikan laporan bulanan cabang ke kantor pusat atau bank
Indonesia.
7) Membantu kepala departemen pemasaran untuk mencapai tujuan dana.
8) Mengumpulkan dan memverifikasi data dan menegakkan pajak dan
Agunan yang dikurasi. 42
B. Strategi pengenalan produk pembiayaan pada Bank Sulselbar dalam
meningkatkan jumlah nasabah
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, gunanya
merekonstruksi atau menata ulang kembali strategi pengenalan produk
pembiayaan pada bank Sulselbar merupakan hal yang sangat penting. Bank
syariah sendiri masih terbilang baru ditengah masyarakat. Bank sulselbar syariah
kab Bone baru muncul pada tahun 2010, namun belum berdiri sendiri, Bank
Sulselbar Syariah masih dalam satu lingkup Bank Sulselbar. Ini menjadikan bank
sulselbar syariah masih sedikit diketahui oleh masyarakat kabupaten Bone.
Strategi yang digunakan juga masih terbilang sederhana, serta kurangnya
mindset dari masyarakat dan karyawan menjadikan produk-produk pembiayaan
yang ada masih sedikit yang menggunakan. Menurut salah satu karyawan yang
hendak saya wawancarai, yang menjadikan produk pembiayaan pada bank
sulselbar syariah masih kurang diminati yaitu, bank ini belum bisa berdiri sendiri
dan segala kegiatannya harus melalui perantara bank sulselbar sendiri. Begitu
pula dengan strategi yang diupayakan. Menurutnya, cara yang digunakan dari
mulut ke mulut, ataupun media social saja cukup, agar bank sulselbar syariah ini
sendiri tetap mempertahankan eksistensinya ditengah masyarakat.
42
Andi wewe, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 20 Juni 2022
Berdasarkan hasil analisa serta wawancara yang telah saya lakukan, adapun
strategi yang dapat diterapkan Bank Sulselbar Syariah dalam meningkatkan
jumlah nasabah yaitu, Melalui iklan, promosi ataupun social media. Sebab diera
digitalisasi, hampir seluruh kegiatan melibatkan gadget atau hp, maka dari itu
bentuk iklan serta adanya promosi yang diyawarkan kepada masyarkat dapat
meningkatkan minat nasabah dalam menggunakan produk-produk pembiayaan
yang ada. 43
1. Pada produk gadai emas, murabahah emas adapun strategi yang diterapkan
Bank Sulselbar Syariah yaitu dengan promosi berupa pembagian brosur,
spanduk (banner), periklanan. Sedangkan pada produk KPR, Pembiayaan
kendaraan, dan renovasi rumah, adapun strategi yang dapat diterapkan Bank
Sulselbar Syariah yaitu melalui sosial media.
Adapun tujuan dari promosi periklanan yaitu apabila masyarakat tidak
mencukupi informasi yang didapatkan tentang produk yang dipasarkan,
dengan melalui iklan yang disampaikan yang dirangkai dengan kata dengan
sedemikian rupa, sehingga pesan yang terkandung dalam unsur promosi
dapat tersampaikan dengan baik kepada konsumen.
Adapun promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media,
seperti:
a. Pemasangan spanduk atau banner ditempat yang strategis.
b. Pencetakan brosur baik disebarkan disetiap kantor cabang atau pusat
perbelanjaan. 44
2. Selanjutnya apakah produk yang ditawarkan dapat meningkatkan jumlah
nasabah?
Andi wewe, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
43
2022
2021
2020
10 20 30
Ganbar 1.2
45
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 21 Juni 2022
Serta minat masyarakat dalam menggunakan produk pembiayaan yang ada
pada Bank Sulselbar Syariah Cabang Bone. 46
C. Pembahasan
1. Macam-macam Produk Pembiayaan
Dari hasil penelitian setidaknya ada 5 jenis produk pembiayaan yang
ditawarkan Bank Sulselbar Syariah kepada nasabah. Diataranya:
a. Murabahah Emas
Prinsip jual beli merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara
jual beli, di mana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang
dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan
pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang
tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah
keuntungan (margin/mark-up).47
Pada produk pembiayaan Murabahah emas, Bank Sulselbar Syariah
menawarkan produknya dengan memberikan brosur, membuat banner
semenarik mungkin untuk dapat menarik minat nasabah dalam
menggunakan produk pembiayaan. 48
b. Gadai emas
Pada produk pembiayaan gadai emas teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu dengan melakukan obeservasi dan wawancara. Gadai
emas pada produk pembiayaan Bank Sulselbar ditawarkan dengan
memperkenalkan terlebih dahulu kelebihan jika nasabah akan melakukan
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
46
49
Andi wewe, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 20 Juni 2022
nasabah mencicil kepada pihak bank sebagaimana yang telah disepakati
oleh pihak bank dan nasabah. 50
2. Strategi Bank Sulselbar Syariah dalam memperkenalkan produk
pembiayaan
Strategi yang digunakan juga masih terbilang sederhana, serta
kurangnya mindset dari masyarakat dan karyawan menjadikan produk-
produk pembiayaan yang ada masih sedikit yang menggunakan.
Menurut salah satu karyawan yang hendak saya wawancarai, yang
menjadikan produk pembiayaan pada bank sulselbar syariah masih
kurang diminati yaitu, bank ini belum bisa berdiri sendiri dan segala
kegiatannya harus melalui perantara bank sulselbar sendiri. Begitu pula
dengan strategi yang diupayakan. Menurutnya, cara yang digunakan dari
mulut ke mulut, ataupun media social saja cukup, agar bank sulselbar
syariah ini sendiri tetap mempertahankan eksistensinya ditengah
masyarakat. 51
Berdasarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan, adapun
strategi yang dilakukan Bank Sulselbar Syariah Berdasarkan hasil
analisa serta wawancara, strategi yang dapat diterapkan Bank Sulselbar
Syariah dalam meningkatkan jumlah nasabah yaitu, Melalui iklan,
promosi ataupun social media. Sebab diera digitalisasi, hampir seluruh
kegiatan melibatkan gadget atau hp, maka dari itu bentuk iklan serta
adanya promosi yang diyawarkan kepada masyarkat dapat
meningkatkan minat nasabah dalam menggunakan produk-produk
pembiayaan yang ada. 52
Adapun pada penelitian saya kali ini, analisis yang digunakan
penulis adalah analisis deskriptif. Peneliti terlebih dahulu mencari
50
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 22 Juni 2022
51
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 22 Juni 2022
52
Andi wewe, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 20 Juni 2022
informasi baik dari observasi maupun hasil wawancara. Setelahnya
barulah mengolah data hasil lapangan yang kemudian ditariklah sebuah
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan, adapun
strategi yang dilakukan Bank Sulselbar Syariah sudah tepat. Hanya saja
perlu untuk meningkatkan lagi agar produk yang ditawarkan kepada
masyarakat mengalami peningkatan dan juga banyak nasabah yang
minat memakai produk-produk pembiayaan yang ada pada Bank
Sulselbar. Menurut Pak A.Reza selaku karyawan Bank Sulselbar
Syariah, jika strategi yang telah dijelaskan sebelumnya berjalan maka,
jumlah nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan juga
meningkat. 53
Menurut peneliti, strategi yang digunakan masih terbilang biasa
dan umum untuk itu perlu adanya strategi khusus agar pengenalan
produk pembiayaan yang ada pada Bank Sulselbar Syariah dapat
meningkatkan jumlah nasabah dalam menggunakan produknya. Dari
hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa produk yang ditawarkan
Bank Sulselbar sudah bagus, yang menjadi kendala adalah strategi yang
dapat mempengaruhi nasabah dalam menggunakan produk Bank
Sulselbar Syariah.
Sedangkan menurut karyawan, hal yang menjadikan produk
pembiayaan yang ada pada Bank Sulselbar Syariah kurang dikenal
masyarakat yaitu karena Bank Sulselbar Syariah ini masih terbilang baru
dan belum berdiri sendiri.
53
Andi Reza, karyawan Bank Sulselbar Syariah, Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
wawancara penulis, 22 Juni 2022
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarakan hasil pembahasan diatas, maka di tarik kesimpulan bahwa ada 5
jenis produk pembiayaan pada Bank Sulselbar Syariah cabang bone yang dapat
ditawarkan kepada nasabah, diantaranya Murabahah Emas, Gadai Emas,
Produk KPR, Pembiayaan Kendaraan, serta renovasi rumah.
2. Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategos” yang diartikan suatu
usaha mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan awalnya
digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam
berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama.54. Adapun strategi
yang dapat diterapkan Bank Sulselbar Syariah dalam meningkatkan jumlah
nasabah yaitu, Melalui iklan, promosi ataupun social media. Sebab diera
digitalisasi, hampir seluruh kegiatan melibatkan gadget atau hp, maka dari itu
bentuk iklan serta adanya promosi yang ditawarkan kepada masyarkat dapat
meningkatkan minat nasabah dalam menggunakan produk-produk pembiayaan
yang ada. Dengan strategi yang diterapkan Bank Sulselbar Syariah Cabang
Bone, dapat meningkatkan jumlah nasabah dalam menggunakan produk
pembiayaan yang ada. Dilihat dari grafiknya, jumlah nasabah mengalami
peningkatan yang signifikan.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan kesimpulan yang telah diperoleh,
maka penulis mengajukan saran terkait penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Perlunya peningkatan kualitas pelayanan produk yang ditawarkan kepada
masyarakat
2. Melakukan promosi atau memperkenalkan produk-produk pembiayaan
disosial media.
3. DPS mengusulkan agar aktivitas yang dilakukan Bank Sulselbar Syariah
bisa berpisah dengan Bank Sulselbar Konvensional .
54
Laksmi Dewi dan Masitoh, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: DEPAG RI, 2009), h.3
DAFTAR PUSTKA
Daftar Gambar
Riwayat Hidup