Anda di halaman 1dari 115

PERAN MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH (MES)

DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN


SYARIAH DI KALIMANTAN TENGAH

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

BENI ANDRIANO
NIM: 1904120206

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI ISLAM PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
TAHUN AJARAN 2023 M/1444 H
PERAN MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH (MES) DALAM
PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH DI
KALIMANTAN TENGAH

ABSTRAK
Oleh : Beni Andriano
NIM. 1904120206
Kehadiran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) harus berperan dalam
pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan memberikan kontribusi
kepada masyarakat dan Pemerinth baik berupa pemikiran yang konstruktif
maupun tindakan nyata dalam pembangunan ekonomi dan keuangan syariah yang
berkeadilan agar masyarakat memahami dan bisa mengimplementasikan ekonomi
syariah dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini
bertujuan untuk 1) Untuk mendeskripsikan peran Masyarakat Ekonomi Syariah
(MES) dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan
Tengah. 2) Untuk mengetahui peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam
membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis kualitatif
deskriptif. Tempat penelitian ini di Organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah
(MES) Provinsi Kalimantan Tengah dengan Subjek penelitian ialah Pengurus
Wilayah MES Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 4 Orang, Sedangkan
Informan penelitian ini yaitu sebanyak 2 orang dari Bank Syariah dan Masyarakat
yang pernah mengikuti kegiatan MES. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik pengabsahan
data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber dan teknik. Selanjutnya teknik
analisis data dilakukan dengan empat tahap yaitu data collection, data reduction,
data display, dan conclusion drawing.
Hasil Penelitian ini adalah 1) Peran MES dalam pengembangan ekonomi
dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah yaitu dengan memperkuat kerjasama,
pengembangan organisasi dengan membentuk pengurus daerah Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Tengah, Seminar Ekonomi Syariah, Pestival Ekonomi
Syariah, Pasar Modal, Workshop, Kolaborasi Program Sosialisasi KUR untuk
UMKM, Kolaborasi dengan OJK Siapkan Program Literasi Pasar Modal Syariah
Untuk Santri, Bazar Umkm, Pendampingan sertifikasi halal dan pelatihan bagi
UMKM, , Talkshow Ekonomi syariah dll. 2) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
dalam membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan
Tengah yaitu terus berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak
seperti Bank Indonesia (BI) dan Bank Syariah Indoneis (BSI) Provinsi
Kalimantan Tengah, para ulama dan cendikiawan muslim, Ormas dan Para
Akademisi di lembaga institusi dalam menggerakan sistem ekonomi syariah.guna
membangun ekosistem ekonomi yang berbasis syariah.
Kata Kunci : Peran, Pengembangan, Ekonomi dan keuangan Syariah, MES

i
THE ROLE OF THE SHARIA ECONOMIC COMMUNITY (MES) IN THE
DEVELOPMENT OF SHARIA ECONOMY AND FINANCE IN CENTRAL
KALIMANTAN

ABSTRACT
By : Beni Andriano
NIM. 1904120206
The presence of the Islamic Economic Community (MES) must play a role
in the development of Islamic economics and finance by contributing to society
and the Government in the form of constructive thoughts and concrete actions in
the development of equitable Islamic economics and finance so that people
understand and can implement Islamic economics in their daily lives. day. Based
on this, this study aims to 1) To describe the role of the Islamic Economic
Community (MES) in the development of Islamic economics and finance in
Central Kalimantan. 2) To find out the role of the Islamic Economic Community
(MES) in building an Islamic economic and financial ecosystem in Central
Kalimantan.
This research uses a qualitative approach, with descriptive qualitative
type. The location of this research was in the Islamic Economic Community
Organization (MES) of Central Kalimantan Province with the research subjects
being the Management of the Central Kalimantan Province MES Region as many
as 4 people, while the informants of this study were as many as 2 people from
Islamic Banks and the Community who had participated in MES activities. Data
collection techniques used observation, interview and documentation techniques,
while data validation techniques were carried out using source and technique
triangulation techniques. Furthermore, the data analysis technique was carried
out in four stages, namely data collection, data reduction, data display, and
conclusion drawing.
The results of this study are 1) The role of MES in the development of sharia
economy and finance in Central Kalimantan, namely by strengthening
cooperation, developing the organization by forming district/city regional
administrators of Central Kalimantan Province, Sharia Economic Seminars,
Sharia Economic Festivals, Capital Markets, Workshops, Program Collaboration
KUR Socialization for MSMEs, Collaboration with OJK Prepares Sharia Capital
Market Literacy Program for Santri, Umkm Bazaar, Assistance for halal
certification and training for MSMEs, , Islamic Economic Talkshow etc. 2) The
Islamic Economic Society (MES) in building an Islamic economic and financial
ecosystem in Central Kalimantan, namely continuing to strive to increase
collaboration with various parties such as Bank Indonesia (BI) and Bank Syariah
Indonesia (BSI) of Central Kalimantan Province, Muslim scholars and scholars,
mass organizations and Academics in institutional institutions in driving the
sharia economic system in order to build a sharia-based economic ecosystem.

ii
Keywords: Role, Development, Economics and Islamic finance, MES

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT, yang hanya kepada-

Nya kita menyembah dan kepada-Nya pula kita memohon pertolongan, atas

limpahan taufiq, rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “PERAN MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH (MES)

DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH DI

KALIMANTAN TENGAH”. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan

pengikut beliau hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, arahan dan

dukungan selama peneliti melaksanakan perkuliahan di Prodi Perbankan Syariah

IAIN Palangka Raya hingga selesainya skripsi ini, oleh karena itu peneliti

mengucapkan ribuan terima kasih terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Dakhoir, SHI, MHI selaku Rektor IAIN Palangka

Raya.

2. Bapak Dr. Ali Sibram Malisi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Palangka Raya, dan juga sebagai pembimbing I yang telah

iii
bersedia memberikan bimbingan peneliti dengan ikhlas, serta meluangkan

waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada

peneliti selama penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan.

3. Bapak Isra Misra, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu

membimbing peneliti dengan ikhlas dan meluangkan waktu untuk

memberikan arahan pikiran dan penjelasan kepada peneliti selama

menjalani perkuliahan.

4. Seluruh dosen dan staff akademik fakultas ekonomi dan bisnis Islam IAIN

Palangka Raya yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan layanan

akademik kepada peneliti selama menjalani perkuliahan.

5. Ayah dan Ibu serta keluarga besar yang selalu memberikan doa, semangat,

serta dukungan yang tiada henti.

6. Siti Monawaroh sebagai support sistem yang selalu memberikan semangat

serta dukungan yang tiada henti dalam proses pengerjaan skripsi ini.

7. Seluruh Keluarga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) IAIN Palangka Raya

yang telah menjadi wadah membina diri sebagai mahasiswa. Semoga HMI

selalu melahirkan insan penerus dan menjadi pelopor kemajuan bangsa

sampai kapanpun. Bahagia HMI, Jayalah Kohati, Yakin Usaha Sampai.

8. Seluruh Fungsionaris DEMA FEBI Periode 2021 Kabinet Lokatara dan

DEMA Institut Periode 2022 Kabinet Sinergi Cita, sebuah alasan untuk

terus berkontribusi kepada kampus hingga akhir masa studi. Hidup

Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia.

9. Kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang

iv
telah ikut membantu peneliti.

Peneliti menyadaru bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Maka dari itu, kriktik dan saran yang bersifat membangun sangat

Peneliti harapka. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua

pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan skripsi ini dengan

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat dan kebaikan bagi semua pihak serta dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palangka Raya, 10 April 2023

Peneliti,

Beni Andriano

v
MOTTO

ۤ ِ ِ
َ ‫َولْتَ ُك ْن ِّمْن ُك ْم اَُّمةٌ يَّ ْدعُ ْو َن اىَل اخْلَرْيِ َويَْأ ُمُر ْو َن بِالْ َم ْعُر ْوف َو َيْن َه ْو َن َع ِن الْ ُمْن َك ِر ۗ َواُو ٰل ِٕى‬
‫ك ُه ُم‬
‫الْ ُم ْفلِ ُح ْو َن‬

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari

yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.

(QS. Ali Imran: 104).

vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI No.158/1987 dan 0543/b/U/1987, tanggal 22

Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan


tidak
‫أ‬ Alif tidak dilambangkan
dilambangkan
‫ة‬ Bā' B Be

‫ث‬ Tā' T Te

‫ث‬ Śā' Ś es titik di atas

‫ج‬ Jim J Je

H
‫ح‬ Hā' ha titik di bawah

‫خ‬ Khā' Kh ka dan ha

‫د‬ Dal D De

‫ذ‬ Źal Ź zet titik di atas

‫ر‬ Rā' R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

‫ش‬ Sīn S Es

‫ش‬ Syīn Sy es dan ye

‫ص‬ Şād Ş es titik di bawah

‫ض‬ Dād D de titik dibawah

‫ط‬ Tā' Ţ te titik di bawah

vii
Z
‫ظ‬ Zā'
∙ zet titik di bawah

‫ع‬ 'Ayn …„… koma terbalik (di atas)

‫غ‬ Gayn G Ge

‫ف‬ Fā' F Ef

‫ق‬ Qāf Q Qi

‫ك‬ Kāf K Ka

‫ل‬ Lām L El

‫و‬ Mīm M Em

ٌ Nūn N En

‫و‬ Waw W We

ِ Hā' H Ha
Hamz
‫ء‬ …‟… Apostrof
ah
‫ي‬ Yā Y Ye

B. Konsonan Rangkap Karena Tasydīd Ditulis Rangkap

Muta’āqqidīn Ditulis ‫متعاقّدين‬


‘iddah Ditulis ‫ع ّدة‬

C. Tā' Marbūtah Di Akhir Kata

1. Bila dimatikan, ditulis:

Hibah Ditulis ‫هبة‬


Jizyah Ditulis ‫جزية‬
(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah

terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti shalat, zakat, dan sebagainya,

viii
kecuali dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis:

ni'matullāh Ditulis ‫نعمة اللّه‬


zakātul-fitri Ditulis ‫زكاة الفطر‬

D. Vokal Pendek

َ Fathah Ditulis A

Kasrah Ditulis I

َ Dammah Ditulis U

E. Vokal Panjang

Fathah + alif Ditulis Ā

‫جاهلية‬ Ditulis Jāhiliyyah

Fathah+ya‟ mati Ditulis Ā

‫يسعي‬ Ditulis yas'ā

Kasrah+ya‟mati Ditulis Ī

‫جييد‬ Ditulis Majīd

Dammah + wawu mati Ditulis Ū

‫فروض‬ Ditulis Furūd

F. Vokal Rangkap

Fathah+ya‟ mati Ditulis Ai

‫بينكم‬ Ditulis Bainakum

Fathah + wawu mati Ditulis Au

ix
‫قول‬ Ditulis Qaul

G. Vokal-Vokal Pendek Yang Berurutan dalam Satu Kata, Dipisahkan

Dengan Apostrof.

a'antum Ditulis ‫اانتم‬


u'iddat Ditulis ‫اعدث‬
la'in syakartum Ditulis ‫نٍئ شكرتى‬

H. Kata sandang Alif +Lām

1. Bila diikuti Huruf Qamariyyah

al-Qur'ān Ditulis ‫القران‬

al-Qiyās Ditulis ‫انقيبش‬

2. Bila Diikuti Huruf Syamsiyyah Ditulis dengan Menggunakan Huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf “l” (el) nya.

as-Samā' Ditulis ‫السماء‬


asy-Syams Ditulis ‫الشمس‬

I. Penelitian Kata-Kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penelitiannya.

zawi al-furūd Ditulis ‫ذوى انفروض‬


ahl as-Sunnah Ditulis ‫اهل السنة‬

x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .....................................................................................
ABSTRAK ........................................................................................................ i
ABSTRACK ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
MOTTO .......................................................................................................... v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ........................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 9


A. Penelitian Terdahulu ................................................................... 9
B. Kajian Teoritis dan Konsep ........................................................ 16
1. Teori Peran .......................................................................... 16
2. Konsep Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) .................... 20
3. Teori Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah ...... 25
4. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung ......................... 29
C. Kerangka Pikir ............................................................................ 31

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 33


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................. 33
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 34
C. Objek dan Subjek Penelitian ...................................................... 35
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 37
E. Pengabsahan Data ....................................................................... 40
F. Analisis Data .............................................................................. 42
G. Sistematika Penulisan ................................................................. 42

xi
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ............................................. 44
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 44
B. Penyajian Data Penelitian ........................................................... 50
C. Analisis Data .............................................................................. 72

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 93


A. Kesimpulan ................................................................................. 93
B. Saran ........................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 96


LAMPIRAN ......................................................................................................

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian ................................................. 15

Tabel 2.1 Kerngka Pikir ..................................................................................... 32

Tabel 3.1 Time Line Penelitian Tahun 2023 ...................................................... 34

Tabel 4.1 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah .............................. 45

Tabel 4.2 Struktur Pengurus MES Provinsi Kalimantan Tengah ...................... 48

Tabel 4.3 Data Subjek dan Informan Penelitian ................................................ 51

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia merupakan cerminan

dari semakin meningkatnya kesadaran umat Islam dalam menjalankan

syariat Islam. Hal ini konsekuensi dari pemahaman bahwa Ekonomi

Syariah bukan hanya sekedar konsepsi. Ekonomi Syariah merupakan hasil

suatu proses transformasi nilai-nilai Islam yang membentuk kerangka serta

perangkat kelembagaan dan pranata ekonomi yang hidup dan berproses

dalam kehidupan masyarakat. Adanya konsep pemikiran dan organisasi-

organisasi yang dibentuk atas nama sistem ini sudah tentu bisa dinilai

sebagai model dan awal pertumbuhannya.1

Saat ini ekonomi syariah muncul sebagai bentuk refleksi atas ke-

kaffah-an keislaman sebagai muslim. Pemikiran ini muncul sebagai

tuntutan atas keyakinan seorang muslim terhadap ajaran islam yang

kompherenshif. Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia mengalami

peningkatan yang cukup baik. Pemerintah serta instansi terkait selalu

membuat terobosan baru untuk meningkatkan pertumbuhan Ekonomi

Syariah di Indonesia. Ini dapat kita lihat dengan terus naiknya angka

market share Ekonomi Syariah setiap tahunnya yang dikemas dalam

beberapa produk keuangan syariah.

1
M. Dawan Rahardjo. Perspektif Deklarasi Makkah Menuju Ekonomi Syariah. Badung:
Mizan, 1998, Cet 1, h.86

1
2

Literasi keuangan merupakan suatu rangkaian proses atau kegiatan

untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan

keyakinan (confidendence) konsumen maupun masyarakat agar mereka

mampu mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik. Literasi keuangan

yang terbatas akan mengakibatkan tidak tepatnya pengambilan keputusan

keuangan dan kurangnya perencanaan keuangan untuk masa yang akan

datang. Terbatasnya literasi keuangan dalam diri seseorang juga akan

menyebabkan pengeluaran yang tidak terarah dan dapat membuat

keputusan keuangan yang buruk.2

Dengan adanya teori literasi keuangan syariah telah menjelaskan

kepada masyarakat bahwa alat yang berguna untuk mengubah perilaku

manusia dari tidak cerdas menjadi cerdas, seperti bagaimana untuk

memanfaatkan pendapatan untuk menabung, berinvestasi, proteksi dan

memenuhi kebutuhan ekonomi.3 Disini lah hadirnya Masyarakat Ekonomi

Syariah sebagai organisasi yang mengembangkan dan mempercepat

penerapan sistem ekonomi/keuangan syariah yang terdapat didalam

program kerja tersebut.

Masyarakat Ekonomi Syariah (yang disingkat MES) didirikan

pertama kali pada hari Senin, tanggal 1 Muharram 1422 H, bertepatan

pada tanggal 26 Maret 2001 M. Selanjutnya MES di deklarasikan pada

hari Selasa, tanggal 2 Muharram 1422 H (27 Maret 2001 M) di Jakarta.

2
Lubis, Nurul Izzati. Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Meningkatkan
Literasi Keuangan Syariah Di Indonesia. Diss. Universitas Islam Negeri Sumatra Utara. 2019. H. 6
3
Sardiana. Implementasi Literasi Keuangan Syaruag Pada Alokasi Dana Ziswaf
Masyarakat. Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Syariah. 2018: 171-180
3

Sejak didirikan, MES mengalami perkembangan organisasi yang pesat.

Pada saat ini di Indonesia telah ada 27 Pengurus Wilayah di tingkat

Provinsi dan 72 Pengurus Daerah di tingkat kabupaten/kota. Untuk

wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, pada saat ini telah berdiri 2

(dua)Pengurus Daerah, yaitu Pengurus Daerah MES Kabupaten

Kotawaringin Timur dan Pengurus Daerah MES Kabupaten Murung Raya.

Pada periode kepengurusan MES selama 3 (tiga) tahun terakhir,

Pengurus Wilayah MES Kalimantan Tengah telah bekerja keras untuk

melakukan sosialisasi yang terstruktur dan berkesinambungan kepada

masyarakat tentang praktek sistem ekonomi syariah ini. Wujud nyata dari

implentasi program kerja MES yang telah dilaksanakan adalah

menyelenggarakan seminar berbasis syariah diantaranya seminar ekonomi

syariah, seminar zakat dan wakaf syariah, seminar investasi syariah, dan

Gebyar Ekonomi Syariah. 4

Kegiatan lainnya yang tak kalah pentingnya adalah Pemilihan

Tokoh Ekonomi Syariah Kalimantan Tengah Tahun 2020, memfasilitasi

pengurusan dan penerbitan sertifikat halal bagi para penggerak usaha kecil

menengah (UMKM) di Kota Palngkaraya, dan mengadakan talk show dan

road show tentang asuransi syariah. Penguatan dan Perluasan Masyarakat

Ekonomi Syariah Kalimantan Tengah untuk menghadapi tantangan global

yang tidak mudah sangat diperlukan, untuk itulah salah satu tugas dan

tanggungjawab kepengurusan MES Kalimantan Tengah adalah membetuk

4
Situs Resmi Mes Kalteng. https://meskalteng.org/services/ketuameskalteng/. Diakses pada
tanggal 28 Mei 2023, pukul 20.06 WIB
4

Pengurus Daerah MES Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten

Murung Raya. Dan saat ini sedang berproses embrio pembentukan

Pengurus Daerah di beberapa Kabupaten, yaitu Kabupaten Kotawaringi

Barat, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten

Pulang Pisau, dan Kabupaten Barito Utara.

Di Provinsi Kalimantan Tengah dalam upaya mendorong

peningkatan kegiatan ekonomi syariah, Bank Indonesia bersama lembaga

keuangan syariah, MUI, Masyarakar Ekonomi Syariah (MES) dan Kanwil

Kementerian Asgama telah melakukan FGD (Focus Grouf Discussion)

dan perencanaan pengembangan ekonomi syariah di Kalimantan Tengah.

Dengan 4 pilar yaitu pertama, mendorong sinergi kebijakan di bidang

ekonomi syariah, kedua, mendorong pengembangan skala dan permodalan

lembaga syariah, ketiga, perbaikan kualitas SDM di sektor ekonomi

dyariah, dan keempat, meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat

ekonomi syaruah.5

Peran lembaga keuangan syariah dalam hal ini perbankan syariah

masih menunjukkan dominasi dalam mempengaruhi perkembangan

Ekonomi Syariah. Di samping itu, kemunculan bank syariah cenderung

lebih disebabkan karena keinginan masyarakat untuk melaksanakan

transaksi perbankan ataupun kegiatan ekonomi secara umum yang sejalan

dengan nilai dan prinsip Syariah.6

5
Ibid
6
Eni Cahyo. Perkembangan Perekonomian Syariah Pada Masyarakat Ponorogo
(Aanalisis Faktor Internal dan Eksternal). Muaddib Vol. 06 No.02 (Desember, 2016), Hal 148.
5

Masyarakat Ekonomi Syariah adalah organisasi terbesar gerakan

Ekonomi Syariah di Indonesia yang sebagai organisasi independen, dan

tidak terafiliasi dengan salah satu partai politik atau ormas tertentu, namun

harus tetap menjalin kerjasama agar dapat diterima semua pihak manapun.

Sejak kelahirannya di Indonesia Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) berperan aktif mengedukasi dan mensosialisasikan

ekonomi/keuangan syariah kepada masyarakat luas. Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) di Kalimantan Tengah memang dibilang masih baru tetapi

diperkirakan mampu membantu dalam pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah melalui sosialisasi dan edukasi sehingga semakin

memberikan dampak positif bagi masyarakat dan industri keuangan

syariah dalam bersaing pada sistem ekonomi Barat yang telah mendunia

sejak lama.7

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul Peran Masyarakat Ekonomi

Syariah (Mes) Dalam Pengembangan Ekonomi Dan Keuangan

Syariah Di Kalimantan Tengah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan diatas, rumusan

masalah yang akan dibuat peneliti adalah:

1. Bagaimana Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah?


7
Purnama, DKK. Efektivitas Gerakan Literasi Keuangan Syariah Dalam Mengedukasi
Masyarakat Memahami Produk Keuangan Syariah. Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan
Syariah. 2019. Hal 5
6

2. Bagaimana Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam membangun

ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah.

2. Untuk mengetahui peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam

membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua

yaitu kegunaan berbentuk Teoritis dan kegunaan berbentuk Praktis:

1. Kegunaan Teoritis

a. Menambah wawasan pengetahuan penulis mengenai peran dan

hambatan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah. Bagi peneliti ini sangat penting sebagai pengetahuan

tambahan dari teori-teori yang telah didapat selama proses

pembelajaran Ekonomi Syariah dan menguak fakta-fakta

dilapangan dengan realitas teori-teori yang dipelajari.


7

b. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam

menganalisa secara ilmiah serta dapat dijadikan titik tolak bagi

penelitian pemikiran lebih lanjut, baik untuk peneliti yang

bersangkutan maupun oleh peneliti lain sehingga kegiatan

penelitian dapat dilakukan secara berkesinambungan.

c. Sebagai literatur sekaligus memberikan sumbangan pemikiran

bagi kepustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka

Raya.

2. Kegunaan Praktis.

a. Bagi Penulis, Penelitian ini digunakan sebagai syarat untuk

melengkapi dan memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi (S. E).

b. Bagi Pihak Organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan-

kegiatan dari program kerja yang telah disusun di Rapat Kerja

Daerah untuk dijalankan agar memberikan dampak

kebermanfaatan kepada masyarakat.

c. Bagi masyarakat, penelitian ini digunakan untuk menambah

pengetahuan dan wawasan mengenai peran dan hambatan

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah.

d. Bagi Lembaga keuangan Syariah baik Bank maupun non Bank,

menjadi bahan pertimbangan untuk bermitra dengan perguruan


8

tinggi dengan potensi yang dimiliki oleh perguruan tinggi dalam

memajukan dan mengembangkan Ekonomi Syariah di

Kalimantan Tengah

e. Bagi lembaga kampus, menjadi bahan pertimbangan bagi

Perguruan Tinggi agar dapat bekerja sama dengan Stakeholder

terkait, dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di

Kalimantan Tengah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang relevan terhadap penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Izzati Lubis, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang

berjudul Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam

Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah Di Indonesia pada tahun

2019.8 Penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriftif dengan

menggunakan pendekatan kualitatif lapangan dengan menggunakan

tekhnik observasi dan tekhnik studi dokumentasi (Field Research).

Pnelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan organisasi

Masyarakat Ekonomi Syariah dalam melakukan literasi keuangan

syariah dan mengetahui hambatan yang dialami Masyarakat Ekonomi

Syariah. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan adanya pern

Masyarakat Ekonomi Syariah dalam peningkatan pengetahuan

masyarakat terhadap penggunaan lembaga keuangan syariah di

Indonesia. Dan hambatan yang dialami Masyarakat Ekonomi Syariah

yaitu kurang optimalnya pengurus melakukan program kerja dan Visi

Misi yang telah ditetapkan. Hubungan penelitian ini dengan

penelitian

8
Nurul Izzati Lubis. Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Meningkatkan
literasi Keuangan Syariah Di Indonesia. Medan: Juli 2019. h. 63

9
10

peneliti adalah memiliki keterkaitan dalam peran Masyarakat

Ekonomi Syariah dalam mengembangkan dan mempercepat

penerapan sistem Ekonomi Syariah.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Kurniawan, Program Studi

Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonimi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri Palangka Raya yang Berjudul Peran Organissi

Masyarakat Ekonomi Syariiah (MES) Dalam Meningkatkan Literasi

Ekonomi Syariah Masyarakat Kota Palangka Raya tahun 2020.9

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang peran Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) dalam meningkatkan literiasi Ekonomi

Syariah masyarakat kota palangka raya beserta dampak dan

kendalanya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan atau

field research dan pendekatan penelitian adalah kualitatif deskriptif.

Subjek penelitian adalah pengurus wilayah MES Provinsi Kalimantan

Tengah dan informannya adalah masyarakat yang pernah mengikuti

kegiatan MES sebanyak 3 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengabsahan data

menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan empat

komponen yaitu pengumpulan data, merangkum data, penyajian data

dan menarik kesimpulan. Hubungan antara penelitian ini dengan

penelitian peneliti adalah memiliki keterrkaitan dalam memberikan

9
Iwan Kurniawan. Peran Organissi Masyarakat Ekonomi Syariiah (MES) Dalam
Meningkatkan Literasi Ekonomi Syariah Masyarakat Kota Palangka Raya. Palangka Raya, Tahun
2020. h. 79
11

sosialisasi demi memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait

penerapan sistem keuangan syariah.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nora Liza, Jurusan Ekonomi Syariah,

Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam negeri Sultan

Syarif Kasim Riau yang berjudul Kontribusi Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Riau Dalam Mensosialisasikan Ekonomi Syariah Di

Pekanbaru tahun 2010.10 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

tentang usaha yang telah dilakukan Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Riau dalam mensosialisasikan Ekonomi Syariah di Pekanbaru.,

pandangan masyarakat terhadap sosialisasi Ekonomi Syariah yang

dilakukakan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Riau Pekanbaru,

Faktor pendukung dan penghambat Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Riau dalam mensosialisasikan Ekonomi Syariah di Pekanbaru.

Penelitian ini adalah jeis penelitian deskriftif dengan menggunakan

pendekatan kualitatif lapangan dengan menggunakan tekhnik

Purposive Sampling. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa

Ekonomi Syariah di Pekanbaru masih belum cukup berkembang

karena masih banyaknya masyarakat yang kurang mengetahui apa itu

Ekonomi Syariah, di sini pihak-pihak Ekonomi Syariah membutuhkan

lebih banyak mensosialisasikan Ekonomi Syariah di antaranya melalui

bantuan anggota MES yang ada di Riau. Dengan adanya sosialisasi

yang dilakukan MES Riau ini berdampak baik bagi masyarakat, hanya

10
Nora Liza. Kontribusi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Riau Dalam
Mensosialisasikan Ekonomi Syariah Di Pekanbaru. Riau: 2010. h. 36
12

saja pandangan masyarakat Pekanbaru terhadap sosialisasi Ekonomi

Syariah belum tersosialisasi dengan baik karena masih banyaknya

masyarakat Pekanbaru yang belum mengetahui peran dan tujuan dari

MES itu sendiri. Oleh karena itu masyarakat sangat mengharapkan

upaya pengembangan pengetahuan tentang Ekonomi Syariah oleh

MES Riau. Maka dari itu perlu ditingkatkan lagi seiring

berkembangnya lembaga-lembaga keuanga yang berbasis syariah.

Hubungan antara penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah

memiliki keterrkaitan dalam memberikan sosialisasi demi

memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait penerapan

sistem keuangan syariah.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Riko Rahman, Pascasarjana Institut

Agama Islam Negeri Palangka Raya, yang berjudul Peran Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Dalam Pengembangan Ekonomi

Syariah Di Kota Palangka Raya tahun 2020.11 Dalam penelitiannya

membahas kehadiran FEBI harus berperan memajukan Ekonomi

Syariah dengan memberikan kontribusi kepada masyarakat dan

pemerintah baik berupa pemikiran konstruktif maupun tindakan nyata

dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang berkeadilan agar

masyarakat memahami dan bisa menerapkan Ekonomi Syariah dalam

kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan FEBI dalam

11
Riko Rahman. Peran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Dalam Pengembangan
Ekonomi Syariah Di Kota Palangka Raya. Palangka Raya: 04 November 2020. h. 70
13

mengembangkan Ekonomi Syariah di kota Palangka Raya dan aktor-

faktor yang menjadi pendukung dan penghambat Peran FEBI dalam

mengembangkan Ekonomi Syariah di kota Palangka Raya . Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis kualitatif

deskriptif. eknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi,

wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik pengabsahan data

dilakukan dengan teknik triangulasi sumber data dan metode.

Selanjutnya Teknik analisis data dilakukan dengan empat tahap yaitu

data collection, reduksi data, penyajian data, dan verivikasi data. Hasil

dari penelitian ini adalah FEBI berupaya mengembangkan Ekonomi

Syariah di Kota Palangka Raya adalah dengan melakukan sosialisasi

melalui kegiatan seminar, expo, bazar dan workshop serta kegiatan

mahasiswa yang sifatnya memberikan edukasi kepada masyarakat.

Hubungan penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah memiliki

keterkaitan dalam peran Masyarakat Ekonomi Syariah dalam

mengembangkan dan mempercepat penerapan sistem Ekonomi

Syariah.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Sumarno, Pascasarjana Hukum

Ekonomi Syariah Universitas Ialam Negeri Antasari Banjarmasin,

yang berjudul Peranan Umat Islam Dalam Perkembangan Ekonomi

Syariah Di Indonesia tahun 2022.12 Penelitian ini membahas peran

umat islam dengan menyatakan optimismenya Indonesia akan segera

12
Sumarno. Peranan Umat Islam Dalam Perkembangan Ekonomi Syariah Di Indonesia.
Jurnal Pendidikan dan Konseling Volume 4 Nomor 5 Tahun 2022
14

menjadi pusat Ekonomi Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peranan umat islam dalam melakukan pengembangan

terhadap Ekonomi Syariah. Pendekatan yang dilakukan dalam

melakukan penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

research) yang memiliki tujuan untuk mengumpulkan beberapa

informasi dan data yang diperoleh dari media massa on line maupun

perpustakaan yang memiliki relevansi dengan topik penelitian.

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang melakukan penelitian

terhadap yang memiliki tujuan memberikan deskripsi dan gambaran

yang sistematis serta bersifat objective terkait fakta-fakta dan

hubungan antar unsur yang ada. Hasil dari penelitian ini mempunyai

pengaruh yang besar atas perkembangan Ekonomi Syariah di

Indonesia. Meskipun sudah bahu membahu dalam mendorong

perkembangan Ekonomi Syariah namun perkembangan Ekonomi

Syariah di Indonesia belum terlalu signifikan. Hubungan antara

penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah memiliki keterkaitan

dalam cara mengembangkan Ekonomi Syariah.

Berdasarkan hasil keempat penelitian di atas, dalam beberapa

penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dan

persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan.

Adapun untuk penelitian peneliti adalah fokus pada Peran Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengembangan Ekonomi Dan Keuangan


15

Syariah Di Kalimantan Tengah. Untuk persamaan dan perbedaan peneliti

dengan penelitian terdahulu akan dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian

No Nama Judul Penelitian Persamaan Perbedaan


Penulis
1 Nurul Izzati Peran Masyarakat Penelitian yang Penelitian yang dilakukan
Lubis Ekonomi Syariah dilakukan oleh oleh Nurul Izzati Lubis
(MES) Dalam peneliti dengan membahas terkait peran
Meningkatkan penelitian MES dalam meningkatkan
Literasi Keuangan sebelumnya sama- literasi keuangan syariah di
Syariah Di sama meneliti Indonesia, sedangkan yang
Indonesia pada tentang bagaimana akan ditulis oleh peneliti
tahun 2019 pengembangan adalah lebih berfokus pada
Ekonomi Syariah. peran MES dalam
pengembangan ekonomi
dan keuangan Syariah di
Kalimantan Tengah.
2 Iwan Peran Organissi Penelitian yang Penelitian yang dilakukan
Masyarakat dilakukan oleh oleh Iwan Kurniawan
Kurniawan Ekonomi Syariiah peneliti dengan membahas terkait peran
(MES) Dalam penelitian MES dalam meningkatkan
Meningkatkan sebelumnya sama- literasi Ekonomi Syariah
Literasi Ekonomi sama meneliti masyarakat kota palangka
Syariah tentang bagaimana raya, sedangkan yang akan
Masyarakat Kota pengembangan ditulis oleh peneliti adalah
Palangka Raya Ekonomi Syariah. lebih berfokus pada peran
tahun 2020 MES dalam pengembangan
ekonomi dan keuangan
Syariah di Kalimantan
Tengah.

3 Nora Liza Kontribusi Penelitian yang Penelitian yang dilakukan


Masyarakat dilakukan oleh oleh Nora Liza membahas
Ekonomi Syariah peneliti dengan terkait Kontribusi
(MES) Riau penelitian Masyarakat Ekonomi
Dalam sebelumnya sama- Syariah (MES) Riau
Mensosialisasikan sama meneliti Dalam Mensosialisasikan
Ekonomi Syariah tentang bagaimana Ekonomi Syariah Di
Di Pekanbaru pengembangan Pekanbaru, sedangkan
tahun 2010. Ekonomi Syariah. yang akan ditulis oleh
peneliti adalah lebih
16

No Nama Judul Penelitian Persamaan Perbedaan


Penulis
berfokus pada peran MES
dalam pengembangan
ekonomi dan keuangan
Syariah di Kalimantan
Tengah.
4 Riko Peran Fakultas Penelitian yang Penelitian yang dilakukan
Ekonomi Dan dilakukan oleh oleh Riko Rahman
Rahman Bisnis Islam peneliti dengan membahas terkait peran
(FEBI) Dalam penelitian fakultas ekonomi dan bisnis
Pengembangan sebelumnya sama- islam (FEBI), Sedangkan
Ekonomi Syariah sama meneliti yang akan ditulis oleh
Di Kota Palangka tentang bagaimana peneliti adalah lebih fokus
Raya tahun 2020 pengembangan kepada peran MES dalam
Ekonomi Syariah. pengembangan ekonomi
dan keuangan Syariah di
Kalimantan Tengah.
5 Sumarno Peranan Umat Penelitian yang Penelitian yang dilakukan
Islam Dalam dilakukan oleh oleh Sumarno membahas
Perkembangan peneliti dengan terkait peran umat islam
Ekonomi Syariah penelitian dalam perkembangan
Di Indonesia sebelumnya sama- ekonomu syariah di
tahun 2022 sama meneliti Indonesia, sedangkan yang
tentang bagaimana akan ditulis oleh peneliti
pengembangan adalah lebih fokus kepada
Ekonomi Syariah peran MES dalam
pengembangan ekonomi
dan keuangan Syariah di
Kalimantan Tengah.
Sumber : dibuat oleh peneliti

B. Kajian Teoritis dan Konsep

1. Teori Peran

a. Pengertian Peran

Teori peran adalah sebuah teori yang digunakan dalam dunia

sosiologi, pisikologi dan antropologi yang merupakan perpaduan

berbagai teori, orientasi maupun disiplin ilmu. Teori peran berbicara


17

tentang istilah “peran” yang biasa digunakan dalam dunia teater,

dimana seorang aktor dala teater harus bermain sebagai tokoh tertentu

dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berprilaku

secara tertentu. Posisi seorang aktor dalam teater dinalogikan dengan

posisi seseorang dalam masyarakat, dan keduanya memiliki kesamaan

posisi.13

Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

mempunyai arti pemain sandiwara, perangkat tingkah yang diharapkan

dimiliki oleh orang yang berkedudukan sebagai masyarakat. Peran

disini dapat dibedakan menjadi dua yang pertama peran aktif yang

mana seseorang selalu aktif dalam melakukan sesuatu didalam

organisasi yang dapat dihitung dengan kehadiran, kemudian ada yang

kedua yakni peran partisipan yang memiliki arti bahwa peran

partisipan ialah peranan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu karena

biasanya kondisi peran partisipan dilakukan dengan wacana objek

bukan subjek.14

Secara umum, pengertian peran adalah suatu rangkaian

perilaku yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisi sosial,

baik secara formal maupun informal. Ada juga yang mengatakan

bahwa arti peran adalah tindakan yang dilakukan individu atau

13
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, Jakarta: Rajawali Pers, 2015, h.
215.
14
Novianto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Solo: CV Bringin, 2005, h. 390
18

sekelompok orang dalam suatu peristiwa. Sedangkan peran menurut

para ahli yaitu:15

1) Soekanto, arti peran adalah suatu pekerjaan yang dilakukan

dengan dinamis sesuai dengan status atau kedudukan yang

disandang.

2) Riyadi, makna peran adalah sebuah orientasi atau konsep yang

terbentuk karena suatu pihal dalam oposisi sosial dikehidupan

masyarakat.

3) Katz dan kahn, peran adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh

seseorang berdasarkan karakter dan kedudukannya.

Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa

peran adalah suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak

orang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki status

atau kedudukan tertentu. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka orang yang

bersangkutan menjalankan suatu peranan.

b. Konsep Peran

Dari penjelasan diatas mengetahui makna bahwan peran dan

status sosial merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Adapun

konsep peran adalah sebagai berikut:

1) Persepsi Peran Persepsi peran adalah pandangan kita terhadap

tindakan yang seharusnya dilakukan pada situasi tertentu.


15
Maxmanroe, Pengertian peran:Arti Konsep struktur,dan jenis peran,
https;//www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-peran.html. . Diakses pada tanggal 30 Mei
2023, pukul 00.13 WIB
19

2) Ekspektasi Peran Ekspektasi Peran merupakan sesuatu yang telah

diyakini orang lain bagaimana seseorang harus bertindak dalam

situasi tertentu.

3) Konflik Peran Saat seseorang berhadapan dengan ekspektasi

peran yang berbeda, maka akan menghasilkan konflik peran.

Konflik ini akan muncul saat seseorang menyadari bahwa syarat

satu peran lebih berat untuk dipenuhi ketimbang peran lain.

c. Jenis-Jenis Peran

Menurut Soerjono Soekamto, adapun jenis jenis peran adalah

sebagai berikut:

1) Peran Aktif

Peran aktif adalah peran seseorang seutuhnya selalu aktif

dalam tindakannya pada suatu organisasi. Hal tersebut dapat

dilihat atau diukur dari kehadirannya dan kontribusinya terhadap

suatu organisasi.

2) Peran Partisipasif

Peran partisipasif adalah peran yang dilakukan seseorang

berdasarkan kebutuhan atau hanya pada saat tertentu saja.

3) Peran Pasif

Peran pasif adalah suatu peran yang tidak dapat

dilaksanakan oleh individu. Artinya peran pasif hanya dipakai

sebagai simbol dalam kondisi tertentu didalam kehidupan

masyarakat.
20

2. Konsep Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Konsep ekonomi syariah mulai diperkenalkan kepada

masyarakat pada tahun 1991 ketika Bank Muamalat Indonesia berdiri,

yang kemudian diikuti oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya. Pada

waktu itu setiap lembaga keuangan syariah mengadakan sosialisasi

dengan usaha sendiri, sehingga menjadi beban yang berat manakala

mengetahui sosialisasi system syariah hanya dapat berhasil apabila

dilakukan dengan cara yang terstruktur dan berkelanjutan.16

Menyadari hal tersebut, lembaga-lembaga keuangan syariah

berkumpul dengan mengajak seluruh kalangan yang berkepentingan

untuk membentuk suatu organisasi, yang dengan usaha bersama akan

melaksanakan program sosialisasi yang terstruktur dan

berekesinambungan kepada masyarakat. Organisasi ini kemudian

dinamakan "Masyarakat Ekonomi Syariah," dengan anggota dari

lembaga keuangan syariah, lembaga pendidikan, lembaga nirlaba,

perusahaan dan bahkan perorangan.

Masyarakat Ekonomi Syariah yang di singkat dengan MES,

atau dengan sebutan dalam bahasa Inggris adalah The Society For

Islamic Sharia Ekonomy atau dengan bahasa Arabnya Al Ijtima' Lil-

Iqtishadi, didirikan pada hari Senin, tanggal 1 Muharram 1422 H,

bertepatan pada tanggal 26 Maret 2001 M. Pendiri MES adalah

perorangan, Lembaga Keuangan, Lembaga Pendidikan, Lembaga


16
Muliaman D Hadad, Buku Panduan Organisasi: Masyarakat Ekonomi Syariah, Jakarta:
Rajawali Pers, 2005, h. 13
21

Kajian dan Badan Usaha yang tertarik untuk mengembangkan

ekonomi syariah. MES berasaskan Syariah Islam, serta tunduk pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia,

sehingga terbuka bagi setiap warga negara dan Badan Hukum

Indonesia tanpa memandang keyakinan agamanya.

Pada awalnya MES didirikan hanya untuk di Jakarta saja tanpa

mempunyai rencana untuk mengembangkan ke daerah-daerah.

Ternyata kegiatan yang dilaksanakan oleh MES memberikan

ketertarikan bagi rekan-rekan di daerah untuk menggunakan nama

MES dengan menambahkan nama daerah belakangnya. Nama MES

dan peran aktif yang semakin terasa menyebabkan permintaan izin

untuk mendirikan MES di daerah lain semakin banyak masuk ke

Jakarta, sehingga rekanrekan MES daerah mendesak agar MES-MES

ini disatukan dalam satu organisasi bersama.17

Pada Mei 2006, tepatnya saat penyelenggaraan Indonesia

Sharia Expo I, MES menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar

Biasa Masyarakat Ekonomi Syariah, disepakati bahwa MES daerah

bersedia berhimpun dalam satu organisasi bersama yang bersifat

Nasional. Menyepakati MES yang di Jakarta sebagai Pengurus Pusat

dan menugaskan untuk menyusun Angaaran Dasar (AD)/ Anggaran

Rumah Tangga (ART) pertama MES. Tahun 2008 adalah tahun

pertama bagi Masyarakat Ekonomi Syariah melaksanakan

17
Ibid. h. 78
22

Musyawarah Nasional. Disana akan dimatangkan lebih lanjut gerak

dan langkah organisasi ini dalam menggerakan ekonomi masyarakat

ke arah ekonomi syariah serta menjadikan solusi atas masalah

ekonomi negara ini.

MES dibentuk dengan tujuan sebagai wadah silaturahmi dan

kegiatan penelitian, pengembangan serta penerapan sistem ekonomi

dan etika usaha yang sesuai dengan syariat Islam dan diharapkan

diakui sebagai acuan serta diikuti sebagai teladan bagi usaha

percepatan pengembangan dan penerapan sistem ekonomi dan etika

usaha yang sesuai dengan syariat Islam di Indonesia. Harapan

kedepan, peran MES dalam mensosialisasikan ekonomi syariah dapat

lebih ditingkatkan lagi. Penggerak MES adalah mereka yang kreatif

dan punya program-program unggulan. MES menjadi mitra

Pemerintah dan juga Bank Indonesia dalam mengembangkan ekonomi

syariah.18

Saat ini MES telah tersebar di 29 Provinsi, 94 Kabupaten/Kota

dan 9 wilayah khusus di luar negeri yaitu Arab Saudi, United

Kingdom, Malaysia, Jerman, Jepang, Australia, Amerika Serikat,

Republik Arab Mesir dan Demokratis Rakyat Aljazair. Kegiatan

sosialisasi dan edukasi yang dilakukan MES semakin memberikan

dampak positif bagi masyarakat dan industri keuangan syariah.

18
Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah Provinsi Kalimantan Tengah, Selayang
Pandang Masyarakat Ekonomi Syariah, Palangka Raya, t.p, 2019, h. 1
23

MES sebagai organisasi terbesar gerakan ekonomi syariah di

Indoensia memiliki peran yang sangat penting dalam membangun

literasi keuangan syariah di Indonesia. Sejak kelahirannya di tahun

2000-an MES berperan aktif mengedukasi dan mensosialisasikan

ekonomi syariah kepada msyarakat luas. Banyak sekali even-even

seminar, workshop, training, penerbitan buku dan penyebarannya

yang dilakukan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah.

sejak awal merupakan lokomotif gerakan edukasi dan

sosialisasi keuangan syariah kepada publik sampai ke lapisan grass

root untuk terwujudnya financial inclusion. Beberapa tahun terakhir

Sekolah Pasar Modal Syariah digelar secara gencar di hampir seluruh

ibu kota Propinsi dan kota besar lainnya. Demikian pula Seminar

Nasional Asuransi Syariah juga di beberapa kota besar Indonesia. OJK

dapat bekerjasama dengan MES untuk membuat program

pembangunan literasi keuangan syariah dengan melibatkan semua

assosiasi lainnya, baik assosiasi para pakar ekonomi Islam maupun

assosiasi industri jasa keuangan syariah, bahkan ormas Islam,

Perguruan Tinggi dan pesantren.19

MES berperan mendorong pengembangan ekonomi Islam

dengan melakukan kegiatan-kegiatan, diantaranya sebagai berikut:

19
http://www.agustiantocentre.com/?p=1680. Diakses pada tanggal 28 Mei 2023, pukul
21.33 WIB
24

1) Mewujudkan silaturahmi diantara pelaku-pelaku ekonomi,

perorangan dan lembaga yang berkaitan dengan ekonomi syariah.

Membangun sinergi dan kemitraan di antara perorangan dan

lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan ekonomi syariah.

2) Mendorong pengembangan aktivitas ekonomi syariah sehingga

menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam kegiatan usaha

termasuk dalam hal investasi maupun pembiayaan.

3) Meningkatkan hubungan antar anggota dan otoritas yang terkait

dengan kegiatan ekonomi dan keuangan syariah. Meningkatkan

kegiatan untuk membentuk sumberdaya insani yang mempunyai

akhlak, ilmu dan kemampuan untuk menjalankan dan

mengembangkan kegiatan ekonomi syariah melalui penelitian,

pengembangan dan pelatihan.

4) Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan anggota dan

masyarakat melalui berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi,

namun tidak terbatas pada seminar, talkshow, workshop,

pameran, konferensi, pendampingan, pelatihan dan lain

sebagainya.

5) Menginisiasi dan mengembangkan berbagai lembaga pendukung

ekonomi dan keuangan syariah.20

6) Mengembangkan hubungan kerja sama dan penyedia informasi

serta dukungan bisnis kepada pelaku keuangan syariah di

domestik dan luar negeri.


20
Ibid. h. 28
25

7) Mengembangkan standarisasi/akreditasi berbagai sektor industri

dan sektor profesi yang sesuai syariah.

8) Mendorong dan memberikan dukungan kepada pemerintah, DPR

dan organisasi regulator lainnya dalam menyediakan ketersediaan

undang-undang, peraturan pemerintah dan peraturan lainnya yang

mendukung masyarakat menerapkan aktivitas ekonomi syariah.

3. Teori Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. 21

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta,

bahwa pengembangan adalah perbuatan menjadikan bertambah,

berubah sempurna (pikiran, pengetahuan dan sebagainya). 22 Dari

uraian diatas pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. Pengembangan

dapat berupa proses, produk dan rancangan.

Sedangkan asal kata ekonomi berasal dari bahasa latin yaitu

Oikonomia.23 Oikonomia terdiri dari dua kata oikos yang berarti

rumah tangga dan nomos artinya mengatur. Jadi ilmu ekonomi adalah

ilmu yang mengatur rumah tangga, yang dalam bahasa inggris disebut

sebagai economics. Orang-orang barat mengartikan konsep ekonomi

21
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional
Indonesia, 2014, h. 201
22
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani,
2012, hal. 53
23
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2007), h. 10.
26

dengan management of housebold or estate (tata laksana rumah tangga

atau kepemilikan).24

Secara spesifik ilmu ekonomi dapat didefinisikan sebagai

disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana cara tiap individu atau

segolongan masyarakat bertindak dalam proses produksi, konsumsi,

dan alokasi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan yang tidak

terbatas jumlahnya dengan sumber-sumber yang terbatas adanya.25

Dalam literatur arab, ilmu ekonomi disebut dengan ‘Ilm al-

iqtishâd, seperti dalam ungkapan ilm al-iqtishad al-manzili (ilmu

ekonomi rumah tangga). al-Iqtishâd, terambil dari kata iqtashada-

yaqtashidu-iqtishâdan dan iqtishâda berasal dari akar kata qashada-

yaqshidu-qasdhan, yang secara harfiah antara lain berarti niat,

maksud, tujuan, dan jalan lurus. al-Qur'an al-Karim, yang di dalamnya

tersebut enam kali kata qashd dengan berbagai derivasinya lima surat

dan enam ayat,26 juga menggunakan kata qashdu untuk pengertian

jalan lurus seperti ayat:

ࣖ َ ‫السبِْي ِل َو ِمْن َها َجاۤ ِٕىٌر ۗ َولَ ْو َشاۤءَ هَلَ ٰدى ُك ْم اَمْج َعِنْي‬
َّ ‫ص ُد‬ ِٰ
ْ َ‫وعلَى اللّه ق‬
َ
٩

Artinya : Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di
antara jalan-jalan ada yang bengkok. dan Jikalau dia
24
M Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, (Ciputat:
Kolam Publishing 2008), h. 45.
25
Abbdullah Zakiy Al-Kaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung : Pustaka
Setia,2002), h. 18-19.
26
M Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, (Ciputat:
Kolam Publishing 2008), h. 47.
27

menghendaki, tentulah dia memimpin kamu semuanya (kepada


jalan yang benar)". (an-Nahl:9)27
Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia dalam banyak
penelitian yang sudah dilakukan lebih kepada perkembangan
perbankan syariah, meskipun ini hanya menjadi salahsatu instrumen
dalam pengembangan ekonomi syariah, perbankan syariah mampu
menjadi barometer dalam perkembangan ekonomi syariah itu sendiri.

Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia anatara lain


ditandai dengan munculnya Bank Muamalat Indonesia, sebagai bank
yang beroperasi dengan sistem syariah pertama di Indonesia
merupakan suatu perwujudan dari permintaan masyarakat yang
membutuhkan suatu sistem perbankan alternatif yang selain
menyediakan jasa perbankan/keuangan yang sehat, juga memenuhi
prinsip-prinsip syariah. Kemunculan bank syariah kemudian diikuti
dengan kemunculan lembaga keluangan syariah lainnnya, seperti
asuransi syariah, pegadaian syariah, saham syariah, dan lain-lain.

Perkembangan ekonomi Islam baik sebagai ilmu maupun


sebagai sebuah sistem ekonomi yang telah mendapat banyak sambutan
positif di tingkat global. Berbagai pusat studi maupun program
pendidikan ditawarkan di berbagai kampus favorit dunia untuk
membentuk sumber daya insani di bidang ekonomi Islam. Khususnya
di Provinsi Sulawesi Selatan berbagai perguruan tinggi negeri maupun
swasta yang berbasis Islam dan umum berbondong-bondong
membuka program studi di bidang ekonomi syariah seperti hukum
ekonomi syariah, ekonomi syariah, perbankan syariah, dan lain-lain.28

Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dalam suatu

perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga

27
Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Mekar Surabaya, 2004.
28
Nasrullah. Peran Forum Silahturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Dalam
Pengembangan Ekonomi Islam Di Provinsi Sulawesi Selatan. Makasar : 2016. H 30
28

infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan

semakin berkembang, taraf Pendidikan semakin tinggi dan teknologi

semakin meningkat. Sebagai implikasi dari perkembangan ini

diharapkan kesempatan kerja akan bertambah, tingkat pendapatan

meningkat, dan kemakmuran masyarakat menjadi semakin tinggi.29

Kini, Ekonomi Syariah dalam berbagai model dan bentuknya

memasuki tahap dimana suatu pendekatan yang lebih kritis dan

integrative terhadap keseluruhan teori dan praktiknya sangat penting

dilakukan. Sudah waktunya untuk mencari perbaikan yang lebih besar

dan mutakhir. Berbagai pihak yang terlibat dengan disiplin ini,

dihadapkan pada tugas- tugas yang menantang, yaitu meninjau ulang

seluruh situasi, paling tidak pada tiga persoalan berikut. Pertama;

membawa bersama usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam

suatu pandangan sistem Ekonomi Syariah yang menyeluruh, tidak

terkonsentrasi pada elemen khusus dari persoalan Ekonomi Syariah

saja. Kedua; meninjau ulang secara kritis berbagai model

implementasi Ekonomi Syariah yang bertujuan untuk menguji teori-

teori dan mengevaluasi lembaga-lembaga yang tumbuh terhadap

kemungkinan kendala-kendala dan hambatan yang muncul. Ketiga;

perlu meletakkan keseluruhan teori dan praktek perekonomian syariah

dalam perspektif ekonomi dan moral Islam serta tata sosial. Unsur

apapun dari sistem Islam, betapun pentingnya, tidak dapat melahirkan

29
Sadono Sukirno, “Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan”,
Jakarta: Kencana, 2017, h. 3.
29

hasil yang diinginkan jika operasi dalam kesendirian. Hal ini harus

mengarah pada perubahan-perubahan komplementer untuk

melengkapi proses. Misalnya penghapusan riba, itu hanyalah salah

satu aspek dari program Ekonomi Syariah. Ia harus diikuti dengan,

dan diperkuat melalui perubahan-perubahan struktural dan

motivasional lainnya.30

4. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung

a. Faktor Pendukung

Faktor Pendukung adalah sesuatu yang membantu atau

mendorong adanya Perubahan dari hal lebih baik dari sebelumnya,

dimana hal ini menjadi sebuah faktor menuju satu kesatuan kearah

kehendak yang di cita-citakan. Faktor pendukung cenderung bersifat

ke arah yang positif. Salah satu faktor pendukung perubahan sosial

diantaranya adalah Sistem Pendidikan Maju Salah satu faktor

mempercepat proses perubahan sosial adalah berpikir ilmiah dan

objektif. Pendidikan yang maju bisa mendorong pola perubahan

sosial budaya yang mengikuti perkembangan zaman. Keinginan

Masyarakat untuk Maju Masyarakat yang ingin mengubah

kehidupannya ke arah yang lebih modern, hal ini bisa mempercepat

proses perubahan. Kedua, Penduduk yang Heterogen yaitu penduduk

yang terdiri tidak hanya dari satu macam kelompok saja, tapi

masyarakat yang beraneka ragam, hal ini juga bisa mempercepat


30
M. Umer Chapra, Sistem Moneter Islam, terj. Ikhwan Abidin Basri, Jakarta: Gema Insani
Press, 2011, h. 56.
30

proses perubahan sosial, karena memili berbagai macam ide atau

gagasan untuk bertukar pikiran.31

b. Faktor Penghambat

Faktor penghambat adalah halangan atau rintangan. Hambatan

memiliki arti yang sangat penting dalam setiap melaksanakan suatu

tugas atau pekerjaan. Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan terlaksana

apabila ada suatu hambatan yang mengganggu pekerjaan tersebut.

Faktor Hambatan merupakan keadaan yang dapat menyebabkan

pelaksanaan terganggu dan tidak terlaksana dengan baik. Setiap

manusia selalu mempunyai hambatan dalam kehidupan sehari-hari,

baik dari diri manusia itu sendiri ataupun dari luar manusia.

Menurut Rochman Natawijaya Faktor hambatan cenderung bersifat

negatif, yaitu memperlambat laju suatu hal yang dikerjakan oleh

seseorang. Dalam melakukan kegiatan seringkali ada beberapa hal

yang menjadi penghambat tercapainya tujuan, baik itu hambatan

dalam pelaksanaan program maupun dalam hal pengembangannya.32

C. Kerangka Pikir
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mengankat tentang
Peran Organsasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam
Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah.
Dalam penelitian ini ada dua permasalahan yang menjadi fokus pada
penelitian ini, seperti pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah,
serta bagaimana MES membangun Ekosistem Ekonomi dan Keuangan

31
Phill. Astrid. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung: Binacipta, 2016, h.
188
32
Ibid. h. 170
31

Syariah di Kalimantan Tengah. Adapun teori yang digunakan dalam


penelitian ini adalah teori peran, Konsep MES, dan teori pengembangan
Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Untuk menguji validitas data dalam denelitian ini maka di gunakan

digunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. triangulasi sumber

untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data

yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sedangkan triangulasi

teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek

data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.33

Setelah dilakukan validitas data maka di lakukan analisis data

menggunakan Data collection atau koleksi data, Data reduction yaitu

pengurangan atau penentuan ulang terhadap data, Data display atau upaya

menampilkan, Conclusions drawing atau penarikan kesimpulan dengan

melihat kembali pada reduksi data (pengurangan data) dan data display

sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari data yang

diperoleh.

Mempermudah maksud peneliti maka digambarkan sebuah

kerangka berpikir sebagai berikut:

Tabel 2.2

Kerangka Pikir

PERAN MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH (MES) DALAM


PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH DI
KALIMANTAN TENGAH

33
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT RosdaKarya, 2006

1. Bagaimana Peran Masyarakat


Ekonomi Syariah (MES) dalam  Teori Peran
pengembangan ekonomi dan keuangan  Konsep Masyarakat Ekonomi Syariah
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menggunakan jenis penelitian lapangan atau field

research yaitu mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan

sekarang, dan interaksi suatu individu, kelompok, lembaga, dan

masyarakat. Penelitian ini juga di anggap sebagai pendekatan luas, dan ide

penting dari jenis penelitian ini adalah bahwa peneliti berangkat ke

lapagan untuk mengadakan pengamatan langsung tentang sesuatu

fenomena yang terjadi.34

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif deskriptif,

merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

mengenai suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya

saat penelitian dilakukan.35 Istilah deskriptif menurut Riduan menyatakan

sebagai permasalahan yang tidak membandingkan dan tidak

menghubungkan dengan variabel lain hanya menggambarkan variable.36

34
Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta :PT. Bumi Aksara, 2006, h.5
35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi revisi v,
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, h. 309
36
Riduan, Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung : Alvabeta, 2010,
h.8

33
34

Pendekatan kualitatif deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan

agar penulis dapat mengetahui dan mengambarkan apa yang terjadi dalam

lokasi penelitian secara lugas dan terperinci serta berusaha untuk

mengungkapkan data mengenai ” Peran Organisasi Masyarakat Ekonomi

Syariah (Mes) Dalam Mengembangkan Dan Mempercepat Penerapan

Sistem Ekonomi Syariah Di Kota Palangka Raya”.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan penulis untuk penelitian yaitu Kurang

Lebih selama lima bulan setelah Pengajuan dan dikeluarkannya SK judul

dan setelah diselenggarakannya seminar proposal, waktu yang di gunakan

dalam penelitian ini untuk menggali data dan informasi dari para subjek

yang berada di lokasi penelitian, peneliti akan semaksimal mungkin

mencari informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini.

Adapun time line waktu penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Time Line Penelitian Tahun 2023

No Uraian Januari Februari Maret April Mei


Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal

2 Revisian Proposal

3 Seminar Proposal
35

No Uraian Januari Februari Maret April Mei


Kegiatan
4 Ijin Penelitian

5 Penyusunan Skripsi

6 Bimbingan Skripsi

7 Sidang Skripsi

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Sekretariat Organisasi Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) di Kalimantan Tengah. Pertimbangan penulis

mengambil lokasi ini sebagai tempat penelitian adalah karena penulis ingin

mengetahui sejauh mana peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Dalam Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariahdi Kalimantan

Tengah yang merupakan Organisasi yang bergerak dalam

mensosialisasikan dan mengedukasikan terkait penerapan Ekonomi

Syariah di Kalimantan Tengah.

C. Objek dan Subek Penelitian


1. Objek Penelitian

Menurut Lexy J. Moleong mendefinisikan bahwa objek penelitian

merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, subjek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.37

Adapun yang menjadi Objek Penelitian ini adalah Peran

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengembangan Ekonomi dan


37
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT RosdaKarya, 2002
36

Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah.

2. Sujek Penelitian

Adapun Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Menurut

Dr. Ibrahim, penggunaan teknik purposive sampling dalam 3 (tiga) situasi,

yaitu:38

a. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling guna memilih

responden yang akan memberi informasi penting.

b. Peneliti menggunakan teknik ini untuk memilih responden yang

sulit dicapai, untuk itu, peneliti cenderung subjektif (memilih

berdasarkan kriteria sesuai keinginan peneliti).

c. Tatkala peneliti ingin mengidentifikasi jenis responden tertentu

untuk diadakan wawancara mendalam.

Adapun kriteria yang menjadi subjek penelitian ini adalah:

a. Pengurus Organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di

Kalimantan Tengah, terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum.

b. Sudah menjabat sebagai Pengurus MES Wilayah Provinsi

Kalimantan Tengah kurang lebih 2 tahun.

c. Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi, Literasi Dan Edukasi

Ekonomi Syariah.

d. Pengurus Organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang

38
Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif Panduan Penelitian Beserta Contoh Proposal
Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2015, h. 72.
37

Bersedia Di Wawancara.

Untuk melakukan validitas terhadap informasi dari subjek maka

peneliti juga menentukan informan yang akan menjawab dan memastikan

kesamaan terkait apa yang di sampaikan dari subjek. Adapun kriteria yang

menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

a. Masyarakat Yang Pernah Mengikuti Kegiatan Yang Diadakan

Masyarakat Ekonomi Syariah

b. Praktisi Perbankan Syariah

c. UMKM Yang Menjadi Binaan Masyarakat Ekonomi Syariah

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi

Menurut Subagyo, observasi adalah pengamatan yang dilakukan

secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala

psikologis untuk kemudian dilakukan pencatatan.39 Observasi adalah suatu

usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara

sistematis, dengan prosedur yang standar.40 Dengan kata lain observasi

merupakan suatu cara yang memungkinkan Peran Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Dalam Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di

Kalimantan Tengah. Data yang ingin diperoleh melalui observasi antara

lain, yaitu:

Data yang ingin doiperoleh melalui observasi ntara lain, yaitu :

a. Melihat susunan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh

39
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2004, h. 63.
40
Suharsimi Arrikunto, Prosedur Penelitian…, h. 204
38

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalimantan Tengah.

b. Melihat berbagai macam terobosan dan Kerjasama yang dilakukan

oleh pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalimantan

tengah dengan Lembaga keuangan Syariah lainnya.

2. Wawancara

Wawancara yaitu proses mencari data, fakta, dan informasi bahkan

keterangan dengan cara tanya jawab (interview). Wawancara ini dilakukan

secara tatap muka dengan berbagai kalangan yang dapat memberikan

data, fakta, dan informasi sesuai dengan kebutuhan.41 Wawancara juga

adalah proses mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab langsung

dengan responden dan mendengarkan langsung informasi-informasi yang

berkenaan dengan masalah yang diteliti.42 Dalam mencari informasi

pneliti menggunakan wawancara terstrukur, wawancara terstruktur di

gunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul

data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang di peroleh,

oleh karena itu dalam wawancara, pengumpul data telah menyiapkan

instrument penelitian berupa pernyataan tertulis.43 Adapun wawancara

yang di maksud adalah meminta informasi secara langsung kepada Subjek

dan informan yaitu, Ketua Umum MES Kalimantan Tengah , Sekretaris

Umum MES Kalimantan Tengah, Kepala Bidang Pengembangan

41
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007,
h.115.
42
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif Cet. I,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 17.
43
Sugiyono, Metode penelitian, Bandung :Alfabeta, 2004, h.98
39

Ekonomi, Literasi dan Edukasi Ekonomi Syariah, pengurus MES yang

bersedia di wawancara, dan beberapa informan lainya. Adapun data yang

ingin diperoleh melalui teknik ini sebagai berikut :

a. Melihat upaya yang dilakukan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

dalam pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di

Kalimantan Tengah.

b. Kerjasama apa aja yang dilakukan Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Kalimantan Tengah dalam pengembangan Ekonomi dan

Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah

c. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) membangun Ekosistem

Ekonomi Syariah di Kalimantan Tengah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu data, fakta dan informasi dikumpulkan berupa

surat keputusan, catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, foto

dan sebagainya yang berkenaan dengan penelitian.44 Teknik dokumentasi

yang diteliti dalam penelitian, yaitu menggunakan dokumen berbentuk

catatan, gambar dan rekaman saat melakukan wawancara dengan

responden. Tahap dokumentasi diharapkan mampu menunjang aktivitas

penulis sebagai penguat data observasi dan wawancara tentang

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penerapan Peran

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengambangan Ekonomi dan

Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah. Adapun data yang ingin

dikumpulkan dalam dokumentasi penelitian meliputi:


44
Ibid. h. 123
40

a. Kantor atau Sekretariat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

b. Website Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

c. Buku panduan, surat kabar atau berita-berita yang berkaitan dengan

penelitian.

d. Foto-foto untuk menunjang dokumentasi.

e. Surat keputusan dan hal-hal yang berkaitan dengan Peran Organisasi

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengembangan

Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah.

E. Pengabsahan Data

Keabsahan data yang peneliti gunakan adalah teknik triangulasi.

Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Denzin

yang dikutip Moleong ada empat macam triangulasi sebagai teknik

pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan teori, sumber, metode, dan

penyidik. Penulis deskripsikan sebagai berikut :

1. Triangulasi Teori

Triangulasi teori yaitu membandingkan beberapa teori yang

terkait secara langsung dengan data penelitian. Maksud dari

triangulasi ini adalah hasil atau kesimpulan berbentuk informasi.

2. Tringulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui


41

waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

3. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara membandingkan

informasi atau data dengan cara yang berbeda. Sebagaimana dikenal,

dalam penelitian kualitatif penulis menggunakan metode wawancara,

obervasi, dan survei.

4. Tringulasi Penyidik

Triangulasi Penyidik ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti

atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat

kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatan lainnya membantu

mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data.45 Triangulasi

yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi Sumber

dan Triangulasi Teknik. Triangulasi sumber berarti membandingkan

beberapa teori yang terkait secara langsung dengan data penelitian.

Sedangkan Triangulasi teknik dilakukan dengan cara membandingkan

informasi atau data dengan cara yang berbeda. Sebagaimana dikenal,

dalam penelitian kualitatif penulis menggunakan metode Survei,

Wawancara, dan Dokumentasi.

F. Analisis Data

Penulis melakukan beberapa tahapan analisis data yang merujuk

pada konsep Miles dan Hubberman yang terdiri dari:

1. Data collection atau koleksi data ialah pengumpulan data dengan

analisis data, yang mana data tersebut diperoleh selama melakukan


45
Ibrahim, Metodologi Penelitian…2015,h.72
42

pengumpulan data tanpa proses pemilahan.

2. Data reduction yaitu pengurangan atau penentuan ulang terhadap data

yang telah dihasilkan dalam penelitian. Peneliti coba menyusun data

lapangan, membuat rangkuman atau ringkasan, memasukkannya ke

dalam klasifikasi dan kategorisasi dari data yang telah dikumpulkan

sebelumnya.

3. Data display adalah upaya menampilkan, memaparkan atau

menyajikan data yang telah diolah sebelumnya. Display dilakukan

untuk memastikan data sudah lengkap dan sudah mampu menjawab

setiap kategori yang dibuat.

4. Conclusions drawing atau penarikan kesimpulan dengan melihat

kembali pada reduksi data (pengurangan data) dan data display

sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari data yang

diperoleh.46

G. Sistematika Penulisan

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan secara umum isi dari

keseluruhan proposal ini dalam bentuk sistematika penulisan. Adapun

sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, Pada bab ini meliputi pendahuluan yang

terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan

manfaat penelitian.

BAB II Kajian Pustaka, Pada bab ini membahas tentang penelitian

terdahulu, kajian teori dan kerangka pikir.


46
Ibid. h. 108-111
43

BAB III Metode Penelitian, Pada bab ini membahas tentang

pendekatan dan jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, objek dan

subjek penelitian, teknik pengumpulan data, pengabsahan data, teknik

analisis data dan sistematika penulisan.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas

tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisi data.

BAB V Kesimpulan, pada bab ini membahas tentang kesimpulan

dan saran.
44

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Umum Provinsi Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah adalah salah satu  provinsi yang terletak di pulau

Kalimantan. Ibukotanya adalah Kota Palangka Raya. Secara geografis

Kalimantan Tengah merupakan salah satu Provinsi terluas di Indonesia dengan

luas 157.983 km2. Hampir sama dengan satu setengah kali luas Pulau Jawa atau

8, 04 Persen dari luas Indonesia. Berdasarkan sensus tahun 2015, provinsi ini

memiliki populasi 2.680.680  jiwa.  Dengan kepadatannya 17 jiwa/km2.47

Wilayah administrasi Kalimantan Tengah dibagi menjdi 13

Kabupaten dan 1 Kota, yaitu Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten

Barito Timur, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Gunung Mas,

Kabupaten Kapuas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin

Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Lamandau,

Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten

Sukamara, Kabupaten Seruyan, dan Kota Palangka Raya.

Dari segi demografis, penduduk Kalimantan Tengah

berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 memiliki populasi 2.202.599

jiwa, yang terdiri atas 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan pada tahun

2019. Ada tiga etnis dominan di Kalimantan Tengah yaitu, Etnis dayak (46,62

%), Jawa (21,67 %), dan Banjar (21,10 %). Kawasan utama etnis Dayak yaitu

daerah

47
https://perkim.id/profil-pkp/profil-provinsi/profil-perumahan-dan-kawasan-permukiman-
provinsi-kalimantan-tengah. Diakses pada tanggal 6 Juli 2023, pukul 14.02 WIB

44
45

pedalaman, kawasan utama etnis Jawa yaitu daerah transmigrasi dan kawasan

utama etnis Banjar yaitu daerah pesisir dan perkotaan. Adapun dari segi Agama

yang dianut oleh masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah adalah Islam sebesar

74,13 % , Kristen Protestan sebesar 16,66 %, Hindu/Kaharingan sebsear 5,78 %,

Kristen Katolik sebesar 3,28 %, dan Budha sebesar 0,11 % .48

Tabel. 4.1
Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan tengah.

No Kabupaten/ Kota Kota Kecamatan

1 Kabupaten Barito Selatan Buntok 6

2 Kabupaten Barito Timur Tamiang Layang 9

3 Kabupaten Barito Utara Muara Teweh 6

4 Kabupaten Gunung Mas Kuala Kurun 12

5 Kabupaten Kapuas Kuala Kapuas 12

6 Kabupaten Katingan Kasongan 13

7 Kabupaten Kotawaringin Barat Pangkalan Bun 6

8 Kabupaten Kotawaringin Timur Sampit 15

9 Kabupaten Lamandau Nanga Bulik 3

10 Kabupaten Murung Raya Puruk Cahu 10

11 Kabupaten Pulang Pisau Pulang Pisau 8

12 Kabupaten Sukamara Sukamara 5

13 Kabupaten Seruyan Kuala Pembuang 10

14 Kota Palanka Raya - 5

Sumber: Dibuat Oleh Peneliti, 2023

2. Profil Masyarakat Ekonomi Syariah Provinsi Kalimantan Tengah

48
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/19/sebanyak-7413-penduduk-
kalimantan-tengah-beragama-islam-pada-juni-2021. Diakses pada tanggal 6 Juli 2023, pukul
14.00 WIB
46

MES Provinsi Kalimantan Tengah terbentuk atas gagasan atau

inisiatif para penggiat ekonomi dari lembaga keuangan, lembaga

pendidikan, lembaga nirlaba, perusahaan dan bahkan perorangan yang

ada di Kalimantan Tengah. Setelah mendapat atau mandat atau Surat

Kuasa dari Pengurus Pusat MES Nomor: SKA-004/MES-PST/V/2011,

melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh muslim yang

berkompeten serta memiliki komitmen dalam pengembangan ekonomi

syariah dan telah menghasilkan formatul MES Provinsi Kalimantan

Tengah, selanjutnya mendapatkan SK Penetapan dari MES Pusat pada

tahun 2011.49

Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Kalimantan Tengah telah terbentuk dan di tetapkan berdasarkan SK

Pengurus Pusat MES Nomor : 012/SK/MES-PST/VI/2018 tanggal 12

Syawal 1439 H/26 Juni 2018 Periode 1439 – 1442 H dan telah dilantik

oleh yang mewakili Ketua Umum Pengurus Pusat MES pada hari

Kamis tanggal 29 November 2018 di Aula Eka Hapat Kantor Gubernur

Kalimantan Tengah. Untuk mendukung kegiatan Organisasi MES,

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, telah memberikan pinjaman

pakai ruangan untuk kegiatan Sekretariat Pengurus Wilayah MES

Provinsi Kalimantan Tengah terletak di Sekretariat ; Jalan RTA.

Milono No. 1 Palangka Raya Komplek Kantor Gubernur Kalimantan

Tengah Gedung B Lantai II Ruang 310 Kode Pos 73112.50

49
https://www.meskalteng.com/. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023, pukul 15.25 WIB
50
Ibid.
47

MES Provinsi Kalimantan Tengah sudah tiga kali berganti

kepengurusan sejak tahun berdirinya 2012. Ketua Umum MES

Provinsi Kalimantan Tengah yang pertama adalah Bapak H. Yono

Sugeng Triyogo, SE periode 2012-2015 M / 1434-1437 H, Ketua

Umum kedua adalah Bapak Dr. H. Ujang Iskandar ST. M.Si periode

2015-2018 M / 1437-1439 H, dan Ketua Umum yang sekarang ketiga

adalah Bapak Fahrizal Fitri, S.Hut, M.P periode 2018-2021 M / 1439-

1442 H sebagaimana SK MES : 035/SK/MES-PST/VII/2021, maka

Dewan pembina, Dewan Pakar dan Badan Pengurus Harian MES

Provinsi Kalimantan Tengah periode 2021-2024 M / 1442-1445 H.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana terlampir.51

Gambar 4.1
Logo Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi
Kalimantan Tengah

Susunan Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Kalimantan Tengah terdiri dari (1) Dewan Pembina yang

diambil dari tokoh yang profesional dan refresentatif, (2) Dewan Pakar

yang diambil dari tokoh intelektual Muslim, (3) Badan Pengurus

Harian yang diambil dari intelektual, birokrasi, ekonomi dan praktisi

51
https://www.meskalteng.com/profil/badan-pengurus-harian. Diakses pada tanggal 5 Juli
2023, pukul 15.30 WIB
48

kehidupan ekonomi dan perbankan, serta departemen-departemen yang

diambil dari kalangan yang dipandang memiliki kompetensi,

komitmen dan visi dalam mengembangkan gerakan MES di

Kalimantan Tengah.

Adapun struktur Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2
Struktur Pengurus MES Provinsi Kalimantan Tengah

Dewan Pembina Dewan Pakar


Ketua (Gubernur Kalteng) Ketua
Wakil Ketua (OJK Kalteng) Wakil Ketua (Sekda Provinsi)
Anggota Anggota
Badan Pengurus Harian

Ketua Umum

Sekretaris Umum Bendahara Umum

Sek. I Sek. II Sek. III Wakil Bendum

Ketua I Ketua II Ketua III Ketua IV

Departemen
Pengambangan & Departemen SDM, Departemen Pondok Departemen Hubungan
Pembinaan Organisasi Edukasi & Literasi Pesantren & Pedesaan Masyarakat & Media
&Keamanan Ketua Ketua Ketua
Ketua Anggota Anggota Anggota
Anggota

Sumber: Dokumentasi Struktural MES Kalteng


49

3. Visi dan Misi

Visi MES Provinsi Kalimantan Tengah. Sebagai organisasi

kemasyarakatan adalah “MES mempunyai visi menjadi organisasi

terdepan dalam mewujudkan arus baru ekonomi syariah di Kalimantan

Tengah”

Adapun Misi Masyarakt Ekonomi Syariah (MES) Provinsi

Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:

a. Mendukung program pembinaan umat.

b. Mendorong peningkatan kualitas SDI pelaku ekonomi syariah.

c. Berkontribusi aktif dalam peningkatan peran serta lembaga

keuangan syariah.

d. Pengembangan dan penguatan organisasi.

e. Pembinaan dan peningkatan kapasitas pelaku UMKM.52

3. Program Kerja

Adapun Program Kerja Masyarakt Ekonomi Syariah (MES)

Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:

a. Membentuk dan membina Bank Wakaf Mikro pada seluruh

wilayah MES.

b. Mengembangkan LSP Keuangan Syariah menjadi LSP rujukan

utama industri keuangan syariah; Merevisi modul pelatihan

manajemen risiko sesuai standar IFSB; serta menciptakan program

peningkatan kapasitas pengurus dan nasabah Bank Wakaf Mikro.

52
Ibid.
50

c. Berkontribusi aktif dalam peningkatan peran serta lembaga

keuangan syariah.

d. Mengembangkan standarisasi dan inovasi produk industri halal dan

keuangan syariah.

e. Membentuk lembaga-lembaga pendukung ekonomi syariah.

f. Menyusun produk keuangan syariah yang inovatif dengan

memanfaatkan perkembangan IT.

g. Menginventarisir dan mengintegrasikan program beserta anggaran

PW MES.

h. Mensinergikan program pengurus pusat maupun pengurus wilayah

dengan lembaga pemerintah pemangku ekonomi syariah.53

B. Penyajian Data Penelitian

MES Provinsi Kalimantan Tengah merupakan organisasi nirlaba

atau lembaga non pemerintah independen yang mempunyai peran dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat.

Penyajian data ini merupakan penelitian hasil wawancara kepada 4 orang

subjek, yaitu Pengurus Wilayah MES Provinsi Kalimantan Tengah yang

telah memenuhi kriteria peneliti, dan 3 orang informan tambahan, yaitu

masyarakat yang pernah terlibat mengikuti kegiatan yang di adakan oleh

MES Provinsi Kalimantan Tengah.

Tabel. 4.3
Data Subjek Dan Informan Penelitian

53
Ibid.
51

No Nama Inisial Jabatan


1 Fahrizal Fitri, S. Hut, M.P F.F Ketua Umum
2 H.Heru Hidayat, ST. M.Pd H.H Sekretaris Umum
3 Dedy Irawan, S.H D.I Sekretaris II
4 Asro Laelani Indrayani, SP, MP A.L.I Departemen SDM, Literasi
& Edukasi
Sumber: Dibuat Oleh Peneliti, 2023

No Nama Inisial Keterangan


1 Jefri Indriawan, S.T J.J Pagawai Bank Syariah
Indoneisa Kota Palangka
Raya
2 Heni Wijiastuti H.W Pelaku UMKM binaan
MES.
Sumber: Dibuat Oleh Peneliti, 2023

Untuk mengetahui sejauh mana peran yang dilakukan MES

Provinsi Kalimantan Tengah serta ekosistem yang dibangun dalam upaya

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Kalimantan

Tengah. Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tentunya sangat

penting bagi masyarakat khususnya umat Muslim untuk di tingkatkan,

agar tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara langsung dengan 4

subjek yang merupakan Pengurus Wilayah MES Provinsi Kalimantan

Tengah, diuraikan sebagai berikut :

a. F.F (Subjek 1)

Berikut adalah identitas utama yang merupakan Ketua

Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Kalimantan

Tengah :

Nama : F.F
52

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Adapun hasil wawancara dengan Ketua Umum Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) yaitu saudara bapak F.F. Peneliti

menanyakan tentang upaya yang dilakukan Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) dalam pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah di Provinsi KalimantanTengah?

Beliau Menjawab :

“ Berkenaan dengan upaya yang dilakukan oleh MES


Provinsi Kalimantan Tengh adalah pertama secara
organisasi dan secara struktur bagaimana membentuk
kepengurusan, mulai dari pusat terus di wilayah dan sampai
pada Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah.
Kami sudah membentuk MES daerah di Kabupaten
Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur,
Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten
Barito Timur, Kabupaten barito Utara, dan kota Palanngka
Raya. Ini merupakan langkah kami seraca organisasi
berupaya membentuk MES di seluruh Kabupaten/Kota
yang sampai saat ini berkembang terus, karena dengan
adanya organisasi yang sampai ke tingkat Kabupaten
sehingga secara Misi itu bisa secara terjalankan. Ini sebagai
bagian bagaimana kita mengembangkan dan memberikan
literasi serta edukasi ekonomi dan keuangan syariah sampai
ke pelosok biar masyarakat memahami konsep dasar dari
pada ekonomi syariah itu sendiri, karena pada dasarnya kita
ini di Provinsi Kalimantan Tengah mayoritasnya Muslim,
jadi penting untuk kita terus menggalakan edukasi ekonomi
syariah agar terciptnya kebahagiaan dunia dan akhirat”.54
Berdasarkan wawancara dengan Bapak FF di atas

menjelaskan bahwa tentang upaya yang dilakukan Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah di Provinsi Kalimantan Tengah, yang pertama

bergerak secara masif membentuk struktur kepengurusan MES di


54
Wawancara dengan Bapak F.F Selaku Ketua Umum MES Provinsi Kalteng, Kamis, 15
Juni 2023, Pukul 09.15 Wib
53

seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah agar

bisa lebih maksimal dalam menjalankan Misi MES dalam

mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Kemudian yang

kedua adalah menegmbangkan dan memberikan literasi serta

edukasi edukasi ekonomi dan keuangan syariah sampai ke pelosok

biar masyarakat memahami konsep dasar dari pada ekonomi

syariah itu sendiri.

Kemudin Peneliti menanyakan kembali tentang bagaimana

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Membangun

Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah.

Disampaikan oleh beliau bahwa :

“Kami sendiri dalam rangka membangun ekosistem


ekonimi syariah di Kalimantan Tengan ini menjalin
kerjasama dengan seluruh stackholder, yang dimana di
dalam kepengurusan MES itu kita melibatkan seuruh
kepentingan-kepentingan berkenaan dengan ekonomi
syariah. Di Dewan penasehat sendiri kita melibatkan
pemerintah daerah yaitu langsung dari Gubernur, kemudian
melibatkan Bank Indonesia, melibatkan OJK, melibatkan
MUI, melibatkan NU dan Muhamaddiyah, dan juga
Perguruan Tinggi termasuk Praktisi-praktisi di bidang
ekonomi syariah. Di saat kita akan menyusun program kerja
kita melakukan rapat koordinasi, jadi pada masing-masing
stackholder mereka punya agenda-agena yang akan di
sinkronisasikan dengan agenda MES sehingga kita
harapkan secara teratur agar kegiatan-kegiatan yang bisa
kita lakukan dalam rangka literasi dan edukasi kepada
kelompok masyarakat. Kita juga melakukan pendampingan
kepada kelompok masyarakat dan UMKM di Kalimantan
Tengah untuk memperoleh sertifikasi halal sehingga kita
harapkan sesuai dengan amanat undang-undang bahwa
pada oktober 2024 sudah harus ada ketegasan berkenaan
dengan setiap prodak makanan harus berlabel halal. Selain
itu juga kita mengadakan kegatan seminar ataupun webinar
54

dalam rangka untuk mengeduksi kelompok masyarakat


untuk mengenal tentang ekonomi syariah. Kita berharap
pemahaman ekonomi syariah ini bisa lebih masif karena
ekonomi syariah ini adalah salah satu metode yang di
ajarkan oleh Rasulullah dan ini menjadi pedoman juga bagi
kita sebagai pengikut Rasulullah”.55

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak FF, adapun

Masyarkat Ekonommi Syariah (MES) Membangun Ekosistem

Ekonomi Dan Keungan Syariah di Proponsi Kalimantan Tengah

adalah dengan menjalin kerjasama dengan seluruh stackholder,

yang dimana dalam kepenguruan MES ini melibatkan Pemeintah

Daerah dan Gubernur langsung yang menjadi Dewan

Penasehatnya. MES juga melibatkan beberapa Lembaga,

Organisasi, Perguruan Tinggi, dan juga para Praktisi di bidang

ekonomi syariah. Pada saat penyusunan program kerja MES

melakukan rapat koordinasi dengan beberapa satcklolder dalam

rangka mensinkronisasikan program kerja yang diharapkan secara

teratur dalam melakukan kegiatan literasi dan edukasi kepada

kelompok masyarakat. MES Provinsi Kalimantan Tengah juga

melakukan pendampingan kepada kelompok masyarakat dan

UMKM di Kalimantan Tengah untuk memperoleh sertifikasi halal

sehingga kita harapkan sesuai dengan amanat undang-undang

bahwa pada oktober 2024 sudah harus ada ketegasan berkenaan

dengan setiap prodak makanan harus berlabel halal. MES juga

terus melakukan kegiatan seminar dan webinar agar lebih masif


55
Ibid.
55

dalam pengembangan ekonomi syariah karena metode yang di

ajarkan adalah ajaran Rasulullah dan akan menjadi pedomat bagi

umat muslim.

Hasil Observasi yang peneliti lakukan dengan hasil

wawancara bapak F.F yang di dapat peneliti, bahwa memang MES

terus menjalin kerjasama dengan beberapa stackholder, juga bisa

dilihat bahwa bebrapa bulan kemaren MES melakukan “Talkshow

Ekonomi Syariah Untuk Semua” yang dilaksanakan di halaman

Mesjid Raya Darussalam pada tanggal 24 Maret-14 April 2023,

dan kegiatan ini bersinergi dengan berbagai lembaga dan instansi

terkait. Hal ini sudah selaras dengan observasi peneliti dengan hasil

wawancara Bapak F.F selaku Ketua Umum MES Kalteng. Dan

juga memang benar melalui observasi ini banyak UMKM yang

sudah mendapatkan sertifikasi halal dengan adanya pendampingan

dari MES. Hal ini juga selaras dengan apa yang disampaikan

Bapak FF kepada peneliti.

b. H.H (Subjek 2)

Berikut adalah identitas subjek yang merupakan Sekretaris

Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Kalimantan

Tengah :

Nama : H.H

Jenis Kelamin : Laki-laki


56

Adapun hasil wawancara dengan Sekretaris Umum

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yaitu saudara bapak H.H.

Peneliti menanyakan tentang upaya yang dilakukan Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah di Provinsi KalimantanTengah?

Beliau Menjawab :

“Kepengurusan periode ini dimulai dari tahun 2021,


pengurus MES di SK kan pada tanggal 17 Djulhijah 1442
H / 27 Juni 2021 M. Kemudian melakukan rapat
silaturahim untuk menentukan program kegiatan, target,
sasaran, termasuk juga anggaran. Dalam proses
perjalanannya ada program prioritas yang berkaitan dengn
Departemennya. Melalui Departemen SDM, Literasi &
Edukasi kita melakukan kerjasama dengan Burs Efek
Indonesi, langsung melakukan literasi pada Pondok
Pesantren, Sekolah, Kampus termasuk mengadakan seminar
yang mempkerkuat literasi edukasi masyarakat ekonomi
maupun keuangan syariah. Kita membentuk koperasi MES
Hapalah Hapakat, dan dari koperasi itulah kita membentuk
swalayan yang diberi nama Mest Mart. Kami di Mes Mart
rutin setiap hari jum’at membagikan nasi bungkus dengan
harga 1000 rupiah bekerja sama dengan Baznas sebagai
upaya kita membantu masyarakat, nah adalah upaya kita
secara real dalam melakukan pengenalan dan implementasi
ekonomi syariah. Kita juga melakukan upaya sosialisasi
melalui media dan website agar dapat di akses berkaitan
informasi dan masyarakat juga dapat mengetahui kegiatan
dan juga program MES. Kita juga punya bahan untuk
pelatihan, ada pelatihan UMKM syariah, pendampingan
sertifikasi halal dan juga menjadi inisiator berkaitan dengan
pengembangan UMKM syariah”.56

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H.H selaku

Sekretaris Umum tentang upaya yang dilakukan Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan ekonomi dan

56
Wawancara dengan Bapak H.H Selaku Sekretaris Umum MES Provinsi Kalteng,
Kamis, 22 Juni 2023, Pukul 07.52 Wib
57

keuangan syariah di Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa

kepengurusan MES sejak awa bagaimana Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Dalam Membangun Ekosistem Ekonomi dan

Keuangan Syariah di Kalimantan Tengahl dilantik sampai saat ini

sudah 2 tahun berjalan, tentu setelah melakukan rapat kerja maka

sudah banyak yang di realisaskan. Dengan adanya kerjasama

dengan beberapa stackholder MES melakukan melakukan literasi

pada Pondok Pesantren, Sekolah, Kampus termasuk mengadakan

seminar yang mempkerkuat literasi edukasi masyarakat ekonomi

maupun keuangan syariah. Melalui Departemen terkait MES juga

mendirikan koperasi Hapalah Hapakat, dan dari koperasi itulah

dibentuk swalayan yang diberi nama Mest Mart. Ini adalah bentuk

upaya secara real yang dilakukan dalam pengenalan dan

implementasi ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah.

Kemudian Peneliti menanyakan kembali mengenai

Penyusunn Program Kerja Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Dalam Pengembangan Ekonomi Dan Keuangan Syariah di

Provinsi Kalimantan Tengah?

Beliau Menjawab :

“Terkait penyusunan program kerja kita lakukan di rapat


silahturahim wilayah, pada tahun 2022 kemaren kita susun
program untuk 2023 dan nanti di tahun 2023 kita akan
menyusun program kerja 2024. Kita ada rapat bulalan
untuk mengevaluasi berbagai program kerja yang
terlaksana dan tidak terlaksana. Salah satu program
58

unggulan MES adalah membentuk kepengurusan di daerah-


daerah MES Provnisi Kalimantan Tengah. Manfaat baik
bagi kita bermitra dengan beberapa stackholder dalam
memberikn literasi dan edukasi ekonomi dan keuangan
syariah kepada masyarakat. Program kita di MES tentunya
lebih banyak ke sosialisasi dan edukasi tentang ekonomi
syariah yaitu kaitanya dengan sosialisasi cara-cara
bertransaksi yang syariah, berjual beli yang syariah,
berutang dengan syariah dan lain-lain”.57

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H.H,

menjelaskan bahwa terkait penyusunan program kerja itu di buat

untuk satu tahun, pada tahun 2022 itu di laksanakan silahturahim

pengurus untuk membahas program kerja tahun 2023, dan di tahun

2023 ini akan di laksanakan lgi untuk membagas program kerja

tahun 2024. Dan setiap bulan dilaksanakan rapat evaluasi

membahas terkait program kerja yang terlaksana dan tidak

terlaksana. Disebutkan juga bahwa salah satu program unggulan

dari MES Kalteng adalah membentuk struktur MES di Daereah-

daerah di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Program

yang dilakukan MES lebih banyak ke sosialisasi dan edukasi

tentang ekonomi syariah yaitu kaitanya dengan sosialisasi cara-cara

bertransaksi yang syariah, berjual beli yang syariah, berutang

dengan syariah.

Kemudian Peneliti menanyakan kembali tentang bagaimana

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Membangun

Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah.

57
Ibid.
59

Disampaikan oleh beliau bahwa :

“Membentuk Pengurus Daerah MES di Kabupaten/Kota Se-


Kalimantan Tengah yang mewakili semua unsur profesi dan
elemen masyarakat. Di MES sendiri kami menjalankan
kemitraan dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Tengah, MUI, Bank
Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Kemenag, Perguruan
Tinggi, Sekolah, Pondok Pesantren, dll. Kami juga
melakukan kegiatan kolaborasi, edukasi, literasi kepada
masyarakat, mahasiswa, santri, siswa, dll. Dengan
memperkuat publikasi melalui berbagai media masa
maupun sosial dan terus menjalin kerjasama dengan
komunitas di masyarakat untuk pelatihan-pelatihan sektor
riil yang terkait ekonomi dan keuangan syariah, dan juga
penghubung UMKM dan UKM dengan MES di 22 Negara
dan 116 Pengurus Wilayah Se Indonesia. Pelaksanaan
keegiatan MES Pusat di Kalimantan tengah serta
Penokohan dan regenerasi untuk penyiapan peran MES
selanjutnya di Kalteng”.58

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H.H,

menjelaskan tentang bagaimana Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Dalam Membangun Ekosistem Ekonomi dan Keuangan

Syariah di Kalimantan Tengah adalah membentu pengurus Daerah

tingkat Kabupaten/Kota yang mewakili unsur profesi dan

masyarakat serta menjalin kemitraan dengan Pemerintah baik

tingkat Provinsi sampai ke Kabupaten/kota, dan juga dengan

beberapa lembaga atau organisasi kemasyarakatan lainnya. Dalam

hal ini MES juga melakukan kegiatan yang selalu berkolaborasi

dalam hal pengembangan literasi, edukasi ekonomi dan keuangan

syariah serta melakukan pelatihan-pelatihan sektor rill yang terkait

ekonomi dan keuangan syariah. MES juga sebagai penghbung


58
Ibid
60

UMKM dan UKM dengan MES di 22 Negara dan 116 Pengurus

MES Wilayah Se-Indonesia. Ini merupakan langkah konkrit yang

sudah dilakukan oleh MES dalam merealisasikn perannya dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Dapat disimpulkan dari hasil wawancara peneliti dengan

Bapak H.H selaku Sekretaris Umum bahwa upaya yang dilakukan

MES dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yakni

sudah banyak menjalankan kerjasama dengan kemitraan

stacklolder terkait dalam mempersiapkan penyusunan progra kerja

yang tepat sasaran untuk memberikan literasi, edukasi kepada

kelompok masyarakat agar bisa membumikan ekonomi dan

keuangan syariah di Kalimantan Tengah khususnya. Ini selaras

dengan yang disampaikan oleh bapak F.F, bahwa MES dalam

mempersiapkan program kerja telah melakukan rapat koordinasi

dengan beberapa stackholder yang mempunyai misi yang sama

dalam hal ekonomi berbasis syariah agar nantinya tercipta

kebagahiaan di dunia dan di akhirat.

c. D.I (Subjek 3)

Berikut adalah identitas subjek yang merupakan Sekretaris

II Bidang administrasi dan kesekretariatan Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah :

Nama : D.I
61

Jenis Kelamin : Laki-laki

Adapun hasil wawancara dengan Sekretaris II Bidang

administrasi dan kesekretariatan Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Provinsi Kalimantan Tengah tentang program kerja MES

yng sudah di jalankan dan dampaknya kepada masyarakat yang

mengikuti kegiatan tersebut ?

Beliau Menjawab :

“Disini upaya yang dilakukan MES dalam pengembangan


ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah, kita
sudah melakukan berbagai macam kegiatan baik itu
kegiatan sosialisasi, kegiatan seminar, edukasi ekonomi
syariah kepada masyarakat Provinsi Kalimantan tengah
yang mana kegiatan-kegiatan itu bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat. Berbagai
bentu kegiatan juga kita sudah melakukan seminar edukasi,
melaksanakan pendampingan bagi UMKM yang ingin
memperoleh sertifikasi halal. Kita juga melaksanakan
kolaborasi kegiatan warung berkah 1000 rupiah serta
kegiatan sosial lainya. Kegiatan yang kami lakukan sangat
berdampak kepada masyarakat, salah satunya sertifikasi
halal tadi jadi masyarakat tidak khawatir lagi dalam
berbelanja karena sudah terjamin dan disertifikasi halal”.59

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak D.I selaku

Sekretaris II Bidang administrasi dan kesekretariatan, menjelaskan

bahwa selama periode kepengurusan ini upaya yang dilakukan

MES dalam menjalankan kegiatan edukasi sudah sangat banyak.

MES sudah melakukan seminar edukasi ekonomi syariah kepada

masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan literasi syariah.

59
Wawancara dengan Bapak D.I Selaku Sekretaris II Bidang administrasi dan
kesekretariatan MES Provinsi Kalteng, Sabtu, 24 Juni 2023, Pukul 14.20 Wib
62

Adapun kegiatan sosial lainya seperti kegiatan warung berkah 1000

rupiah dan pendamoingan sertifikasi halal kepada UMKM. Dan

jelas ini sangat berdampak kepada masyarat yang sudh pernah

mengikuti kegiatan tersebut.

Kemudian peneliti menanyakan kembali tentang apakah

orang yang Non Muslim boleh bergabung di dalam Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES). Disampaikan oleh beliau bahwa :

“Iya, di organisasi MES ini sendiri sebenarnya tidak hanya


orang islam, karena sistemnya kan ekonomi syariah bukan
kita mewajibkan mereka masuk islam, tetapi mereka
menerapkan ekonomi syariah karena banyak juga di Dewan
pakar MES ada yang dari Non Muslim tetapi di kepnurusan
intinya kebanyakan orang Muslim”.60

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak D.I di tentang

apakah orang Non Muslim boleh bergabung di MES bahwa benar

di organisasi MES sendriri tidak hanya orang Muslim yang

tergabung di dalamnya, orang Non Muslim juga boleh karena

sistemnya ekonomi syariah adalah untuk kemaslahatan umat. Dan

dalam kepengurusan pun di Dewan pakar yang Non Muslim.

Dapat disimpulkan bahwa memang MES sudah banyak

melakukan kegiatan seminar, dan saya sebagai mahasiswa program

studi ekonomi syariah di FEBI IAIN Palangka Raya juga pernah

mengikuti kegiatan kolaborasi yang dilakukan MES dengan

perguruan tinggi. Dan juga terkait pendampingan sertifikasi halal

60
Ibid.
63

memang sudah banyak dari MES sendiri memfasilitasi hal itu. Ini

memang sangat berdampak sekali bagi masyarakat dalam hal

peningkatan literasi berkenaan dengan ekonomi dan keuangn

syariah. Dan di dalam MES jug orang yang Non Musim juga boleh

bergabung. Ini pula selaras dengan apa yang disampaikan oleh

Bapak F.F selaku Ketua Umum MES bahwa peran MES terhadap

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga besar.

d. A.L.I (Subjek 4)

Berikut adalah identitas subjek yang merupakan Ketua

Departemen SDM, Edukasi & Literasi Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah :

Nama : A.L.I

Jenis Kelamin : Perempuan

Adapun hasil wawancara dengan Ketua Departemen SDM,

Edukasi & Literasi yaitu saudari Ibu A.L.I. Peneliti menanyakan

tentang bagaimana strategi yang dilakukan oleh Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) dalam memberikan literasi, edukasi

terkait penerapan ekonomi dan keuangan syariah kepada

masyarakat Kalimantan Tengah?

Beliau Menjawab :

“Di Departemen kami, strategi yang kami gunakan dalam


hal literasi dan edukasi kami melakukan kerjasasama
dengan Bursa Efek Indonesia dalam bentuk kegiatan
pelatihan sosialisasi pengantar sekolah pasar modal syariah
64

untuk 1000 santri khusus untuk pondok pesantern atau


SMA yang sudah mempunyai KTP. Kami memang
langsung terjun kepada masyarakat”.61

Kemudian peneliti menanyakan kembali tentang kerjasama

apa saja yang dilakukan dalam pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah di Kalimantan Tengah?

Beliau Menjawab :

“Kalau kerjasama memang tidak ada yang seperti MUO


tetapi biasanya kita lakukan kerjasama dalam bentuk
kegiatan yang memang bertujuan untuk meningkatkan
literasi dan edukasi untuk masyarakat ekonomi syariah, jadi
seperti bulan kemaren kami kerjasama dengan Kemenag
Provinsi untuk MES merekomendasikan UMKM yang ikut
kegiatan BPHP”. 62

Kemudian peneliti menanyakan kembali tentang apa saja

yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dari upaya

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah?

Beliau Menjawab :

“Kalau yang menjadi faktor pendukung kita sudah banyak


memberikan peran terhadap masyarakat, kalau di
Departemen SDM, Literasi & Edukasi kami banyak
dukungan seperti kerjasama yang disampaikan tadi bahwa
mitra kami sangat welcome. Kita tahu masyarakat masih
kurang pemahamannya berkenaan dengan ekonomi syariah,
maka dari itu dari Pemerintah Provinsi juga sangat
mendukung atau mensupport kami dalam bentuk finansial,
fasilitas dan dukungan yang memang untuk literasi. Kalau

61
Wawancara dengan Ibu A.L.I Selaku Ketua Departemen SDM, Literasi & Edukasi
MES Provinsi Kalteng, Selasa, 27 Juni 2023, Pukul 10.20 Wib
62
Ibid.
65

untuk faktor penghambatnya sendiri karena pengurus MES


banyak yang memiliki kesibukan di bidang tertentu juga
jadi sulit untuk kumpul bareng-bareng jatuhnya siapa yang
bisa dalam membahas program. Jadwal memang belum
terschedule pas karena menyesuaikan waktu dan finansial,
karena kita ini kan komunitas yang tidak ada dananya dan
hanya di support dari Pemerintah Provinsi jadi kalau
memang finasial kita belum mampu jadi kegiatan yang kita
lakukan semampu kita untuk kolektif dalam menjalankan
kegiatan”.63

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Departemen

SDM, Literasi & Edukasi MES beluai menjelaskan bahwa strategi

yang dilakukan MES dalam pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah di Kalimantan Tengah adalah menjalin kerjasama dengan

Bursa Efek Indonesia dalam bentuk kegiatan dan pelatihan yang

memang langsung terjun kepada masyarakat, ke pesantren dan

kesekolah agar lebih mudah untuk memberikan soosialisasi

edukasi. Demikian pula yang disampaikan oleh Bapak F.F, H.H,

D.I.

Melanjutkan dari Ketua Departemen SDM, Literasi &

Edukasi, bahwa sejauh ini memang belum ada kerjasama yang

berupa MUO di lakukan, di Departemen itu sendiri menjalin

kerjsama dalam bentuk kegiatan seminar dan pelatihan-pelatihan

untuk meningkatkan literasi dan edukasi kepada masyarakat.

Kemudian menurut Ibu A.L.I adapun yang menjdi faktor

pendukung dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah adalah MES sudah banyak memberikan peran kepada


63
Ibid.
66

masyarakat dan mendapat dukungan dari berbagai pihak baik

lembaga maupun organisasi kemasyarakatan mereka selalu

welcome. Berkenaan dengan hal itu juga dari pemerintah terus

memberikan support dan dukungan baik berupa finansial maupun

fasilitas. Terakhir menurut Ibu A.L.I yang menjadi faktor

penghambatnya adalah dari pengurus MES yang memang banyak

memiliki kesibukan juga di bidang laiinya sehingga untuk kumpul

membahas program atau kegiatan memang siapa yang bisa dan

tidak berkesibukan. Agenda dari setiap Departemen pun memang

belum terschedule dengan sempurna karena menyesuaikan waktu

dan finansial secara kolektif dari pengurus MES itu sendiri.

Melalui observasi peneliti Mengenai faktor pendukung

yang disampaikan oleh Ibu A.L.I bahwa MES baru saja melantik

pengurus Daerah di Kabupaten Katingan, artinya MES terus

membuka sayapnya untuk melakukan Literasi dan Edukasi kepada

masyarakat. Dan untuk faktor penghambat bahwa memang MES

lagi mau menyiapkan agenda Road Show tetepi menunggu

penguus untuk meraptkan kembali agenda tersebut karena

menyesuaikan dengan kesibukan masing-masing.

e. J.I (Informan)

Berikut adalah identitas Informan yang pegawai Bank

Syariah Indonesia KC 1 Bidang Area Costumer Financing Staff

(ACFS) :
67

Nama : J.I

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Adapun hasil wawancara dengan yang pegawai Bank

Syariah Indonesia KC 1 Bidang Area Costumer Financing Staff

(ACFS) yaitu saudara bapak JI. Peneliti menanyakan mengenai

bagaimana tanggapan bapak terkait Peran Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) dalam Pengembangan Ekonomi dan Keuangan

Syariah di Kalimantan Tengah?

Beliau Menjawab :

“Kami menjalin kerjasama dengan MES ini dalam bentuk


kegiatan seminar dan juga sosialisasi berkenaan dengan
ekonomi syariah. Kita melihat bahwa masyarakat kita dari
sistem keuangan masih terlena dengan sistem konvensional
ini menjadi upaya kita di Bank Syariah Indoneis menarik
minat masyarakat untuk lebih mengenal pembiayaan
syariah. Memang untuk Bank Syariah sendiri belum lama
berdiri nah dari situ kita melihat juga adanya keterlibatan
MES dalam hal memberikan literasi dan edukasi kepada
masyarakat agar lebih memahami ekonomi syariah, baik
dari segi pembiayaan syariah, pinjaman syariah, dan
transaksi syariah”.64
Kemudian peneliti menanyakan kembali dampak apa saja

yang di rasakan Bapak terhadap upaya Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) dalam pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah?

Beliau Menjawab :

64
Wawancara dengan Bapak J.J Selaku Pegawai BSI KC I, , Senin, 26 Juni 2023, Pukul
19.40 Wib
68

“Dampak yang dirasakan ialah bahwa MES Provinsi


Kalimantan Tengah sendiri sangat membantu secara literasi
dan edukasi kepada masyarakat di Kalimantan Tengah
tentang ekonomi dan keuangan syariah melalui workshop,
seminar, Road show, dan kegiatan sosial lainya. Berkaitan
dengan ekonomi syariah ini seringkali melalui penelitian
yang di lakukan oleh dosen dan mahasiswa di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya, tentunya
hal ini juga sangat membantu dalam mensosialisasikan
pemahaman tentang ekonomi syariah. MES juga membantu
dalam memberikan pemahaman terkait pembiayaan syariah
agar kita terus menerapkan prinsip syariah dalam
kehidupan sehari-hari”.65
Kemudian peneliti menanyakan kembali apa saja saran

bapak untuk Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah ?

Beliau Menjawab :

“Terakhir saran saya untuk MES, semoga kedepannya


MES lebih banyak melakukan kegiatan baik dalam bentuk
seminar ataupun pelatihan kepada masyarakat agar
kiranya terus meningkatkan kesadaran bahwa pentingnya
kita menerapkan prinsip syariah sebagai prinsip yang
diajarkan oleh Rasulullah agar terwujudnya kemaslahatan
umat dan bangsa”.66
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak J.J selaku

pegawai Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang I, beliau

mengatakan bahwa MES Kalimantan Tengah sudah menjalin

kerjasama dalam bentuk seminar dan juga sosialisasi terkait

ekonomi syariah. Dari pihak BSI pun merasa dengan adanya

kehadiran MES di Kalimantan Tengah ini sangat membantu untuk

65
Ibid.
66
Ibid.
69

menyadarkan masyarakat untuk paham dalam membumikan

ekonomi syariah, karena sejauh ini memang masih banyak

masyarakat yang kurang paham dan terlalu terkena dengan

pembiayaan di Bank Konvensional. MES sangat membantu dalam

hal literasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai

kegiatan yang dilakukan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak J.J, dapat

dilihat bahwa upaya MES dalam hal pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah adalah membantu meningkatkan literasi dan

edukasi serta melakukan berbagai kegiatan sosial agar kiranya

masyarakat lebih tertarik dalam hal penerapan ekonomi syariah.

Hal demikian selaras pula dengan apa yang di sampaikan oleh 4

Sujek yang diwawancara di atas yaitu F.F, H.H, D.I, dan A.L.I.

f. H.W (Informan

Berikut adalah identitas informan dari pelaku UMKM yang

menjadi binaan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yaitu saudari

Ibu H.W :

Nama : H.W

Jenis Kelamin : Perempuan

Adapun hasil wawancara dengan pelaku UMKM yang

menjadi binaan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yaitu saudari

Ibu H.W. Peneliti menanyakan mengenai bagaimana tanggapan Ibu


70

terhadap upaya Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam

Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan

Tengah?

Beliau Menjawab :

“Kalau menurut saya pribadi peran MES untuk


pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terhadap
UMKM di Kalimantan Tengah itu sudah bagus, dalam
artian sudah ada beberapa pendampingan mengenai
pelatihan-pelatihan dan ada pendampingan yang memang
saat ini sangat intens yaitu mendorong para UMKM agar
produknya tersertifikasi halal. Itu bagi kami sangat
membantu sekali karena ketika produk itu sudah berlabel
halal, ini tidak menjadi kekhawatiran masyarakat bahwa
memang produk itu layak di konsumsi. Ketika layak di
konsumsi kan itu prosesnya sudah memenuhi syariat
Islam”67
Kemudian peneliti menanyakan kembali dampak apa saja

yang di rasakan Ibu terhadap upaya Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah?

Beliau Menjawab :

“Kalau dampaknya sebagai UMKM yang tadinya buta akan


ilmu-ilmu ekonomi secara syariah, saat ini para UMKM
yang sudah pernah mengikuti pelatihan-pelatihan yang
telah diselenggarakan oleh MES sendiri sekarang sudah
mulai terbuka wawasannya, dalm artian bagaimana kita
menghitung keuntungan secara penjualan yang sesuai
dengan syariat Islam”.68
Kemudian peneliti menanyakan kembali apa saja saran Ibu

untuk Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah ?

67
Wawancara dengan Ibu H.W pelaku UMKM yang Menjadi Binaan MES, , Selasa, 27
Juni 2023, Pukul 13.10 Wib
68
Ibid.
71

Beliau Menjawab :

“Saran saya pribadi, apa yang sudah MES lakukan tetap


harus dilakukan secara Continue dan secara Step By Step
jadi tidak bisa untuk tahun ini saja program itu ada nanti
tahun depan udah gak ada, kalau saya sebagai pelku
UMKM sendiri memang program itu harus
berkesinambungan seperti itu. Memang saat ini di program
MES itu sangat bagus dan sangat bermanfaat buat para
UMKM, jadi untuk program kemaren yang sudah
dilakukan harus tetap dijalankan dan di tingkatkan supaya
bisa menambah wawasan baru para pelaku UMKM”. 69
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu H.W dari pelaku

UMKM yang menjadi binaan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

bahwa upaya yang dilakukan MES dalam pengembangan ekonomi

dan keuangan syariah itu sudah sangat bagus,MES sudah

melakukan pelatihan-pelatihan dan pendmpingan terhadap UMKM

dalam mendorong sertifikasi halal. Hal ini sangat membantu agar

masyarakat tidak khawatir dalam mengonsumsi produk karena

sudah berlabel halal. Dengan kehadiran MES pula sangat

memberikan dampak bagi para pelaku UMKM yang pernah

mengikuti kegiatan dan pelatihan MES bahwa mereka dengan

mudah mendapatkan pemahaman terkait ekonomi dan keuangan

yang berbasis ayariah. Dan masyarakat berharap MES lebih

meningkatkan programnya baik berupa kegiatan maupun pelatihan

secara Continue agar bisa lebih berkesinambungan.

Berdasarkan hasil wawanara dengan Ibu H.W, juga dapat

dilihat bahwa upaya yang dilakukan MES dalam pengembangan


69
Ibid.
72

ekonomi dan keuangan syariah sudah sangat maksimal. Kehadiran

MES sangat berdampak kepada masyarakat dalam hal proses

sosialisasi dan edukasi dalam menyiapkan para penggiat ekonomi

yang berdasarkan syariat Islam. Hal demikian selaras pula dengan

apa yang disampaikan oleh 4 Subjek dan 1 Informan yang di

wawancara di atas yaitu, F.F, H.H, D.I, A.L.I, dan J.I.

C. Analisis Data

Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengembangan

Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah akan peneliti

uraikan dalam sub bab ini. Pada sub bab pembahasan ini, berisi tentang

pembahasan dan analisis data kesimpulan hasil penelitian yang berjudul

Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengembangan

Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah. Adapun

pembahasan dalam sub bab ini terbagi menjadi kajian utama sesuai

dengan rumusan masalah yaitu, pertama : Bagaimana Peran Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah di Kalimantan Tengah. Kedua : Bagaimana Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) dalam membangun ekosistem ekonomi dan keuangan

syariah di Kalimantan Tengah. Berikut hasl analisis yang di maksud :

1. Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah.
73

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang

dilakukan peneliti, tahapan peran adalah mengetahui sejauh mana

upaya yang dilakukan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi

Kalimantan Tengah dalam pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah terhadap masyarakat.

Teori peran berbicara tentang istilah “peran” yang biasa

digunakan dalam dunia teater, dimana seorang aktor dalam teater

harus bermain sebagai tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai

tokoh itu ia diharapkan untuk berprilaku secara tertentu. Posisi

seorang aktor dalam teater dinalogikan dengan posisi seseorang dalam

masyarakat, dan keduanya memiliki kesamaan posisi.70 Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) adalah sebuah organisasi yang berperan

memberikan sosialisasi dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah

secara terstruktur dan berkesinambungan kepada seluruh masyarakat

dan terwujudnya keinginan untuk Men-Syariahkan ekonomi

masyarakat sebagaimana tujuan MES adalah terciptanya masyarakat

yang meaksanakan kegiatan ekonomi dengan mengikuti syariat Islam

secara Kaffah.

Didalam peran terdapat dua macam harapan yang menjadi tolak

ukur MES dalam menjalankan program, yaitu dijelaskan sebagai

berikut :

70
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, Jakarta: Rajawali Pers, 2015,
h.215.
74

a. Harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau

kewajiban-kewajiban dari pemegang peran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Infoman yang merupakan

pelaku usaha UMKM yang menjadi binaan MES, dapat diketahui

bahwa masyarakat berharap dengan adanya sosialisasi, edukasi,

dan pelatihan yang dilakukan MES dapat berpern dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah.

b. Harapan-harapan yang dimiliki oleh pemegang peran terhadap

masyarakat tau terhadap orang-orang yang berhubungan

dengannya dalam menjalankan peran atau kewajibannya.71

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek yang merupakan

Pengurus Wilayah MES Provinsi Kalimantan Tengah, dapat

diketahui bahwa harapannya dengan hadirnya MES di tataran

masyarakat dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam bidang

ekonomi dan keuangan syariah agar dapat berjalan sesuai

tuntunan Al-Quran dan Hadis melalui sosialisasi dan sdukasi

ekonomi dan keuangan syariah yang di berikan.

Jenis peran yang dimiliki MES termasuk dalam peran

partisipatif karena hadirnya organisasi MES dilatar belakangi oleh

keterbatasan lembaga-lembaga keuangan syariah mengadakan

sosialisasi karena dilakukan dengan usaha sendiri, sehingga menjadi

beban yang berat manakala sosialisasi sistem syariah hanya dapat


71
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Pers, 2009, h. 2013
75

berhasil apabila dilakukan dengan cara yang terstruktur dan

berkelanjutkan. Selain itu hadirnya MES di Provinsi Kalimantan

Tengah dikarenakan banyak masyarakat menggunakan produk-produk

konvensional dibandingkan dengan produk syariah, banyak yang

memilih menjadi nasabah di bank-bank konvensional di bandingkan

bank syariah dengan tingkat literasi keuangan syariah sebesar 2,9%

dan secara umum diakibatkan tingkat literasi masyarakat tentang

ekonomi syariah di Provinsi Kalimantan Tengah masih rendah yaitu

9%. Dengan adanya sosialisasi dan edukasi bahkan pelatihan-

pelatihan ekonomi syariah secara terstruktur dan berkesinambungan

yang dilakukan MES, diharapakan dapat berperan dalam

pengembangan ekonomi dan keuanga syariah di Kalimantan Tengah.

Menurut George R. Terry manajemen adalah suatu proses atau

kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu

kelompok orang-orang kearah tujuan organisasi atau maksud yang

nyata.72 Sedangkan menurut James A.F Stoner mendefinisikan

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.73

Organisasi adalah sekumpulan beberapa orang yang memiliki

tujuan tertentu sesuai dengan visi dan misi organisasi tersebut. Serta

memberikan dampak bagi masyarakat maupun organisasi itu sendiri.

72
George R dan Terry, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta : Bumi Aksara, 2000,h
73
Agus, Manajemen Organisasi, Mataram : t.np.2016, h.11
76

MES juga merupakan salah satu wadah perkumpulan beberapa orang

yang memiliki tujuan tertentu sesuai dengan visi dan misi organisasi

MES tersebut.

Sebagai organisasi kemasyarakatan, berdasarkan data yang di

dapatkan bahwa MES Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai Visi

menjadi organisasi terdepan dalam mewujudkan arus baru ekonomi

syariah di Kalimantan Tengah. Adapun Misi Masyarakt Ekonomi

Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:

(a) Mendukung program pembinaan umat, (b) Mendorong

peningkatan kualitas SDI pelaku ekonomi syariah, (c) Berkontribusi

aktif dalam peningkatan peran serta lembaga keuangan syariah, (e)

Pengembangan dan penguatan organisasi, dan (f) Pembinaan dan

peningkatan kapasitas pelaku UMKM.74

Masyarakat Ekonomi Syariah yang disingkat MES, didirikan

pada hari Senin, tanggal 1 Muharram 1422 H, bertepat pada tanggal

26 Maret 2001 M di Jakarta. Sedangkan MES Provinsi Kalimantan

Tengah terbentuk atas gagasan atau inisiatif para penggiat ekonomi

dari lembaga keuangan, lembaga pendidikan, lembaga nirlaba,

perusahaan dan bahkan perorangan yang ada di Kalimantan Tengah

pada tahun 2011.

74
https://meskalteng.org/visi-misi-masyarakat-ekonomi-syariah-kalteng/. Diakses pada
tanggal 5 Juli 2023, pukul 15.31 WIB
77

Dalam menjalankan sebuah organisasi diperlukanya fungsi

pokok manajemen, MES Provinsi Kalimantan Tengah menerapkan

beberapa fungsi pokok manajemen yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan yang diterapkan MES Provinsi Kalimantan Tengah

berupa rencana program kerja tahun 2022-2023 yang meliputi :

Seminar Ekonomi Syariah, Pestival Ekonomi Syariah, Pasar

Modal, Kolaborasi Program Sosialisasi KUR untuk UMKM,

Kolaborasi dengan OJK Siapkan Program Literasi Pasar Modal

Syariah Untuk Santri, Bazar Umkm Dan Upaya Pengendalian

Inflasi Daerah DI Pelantikan MES Barito Utara,

Menyelengkagaran Silaturahim seluruh Pengurus Wilayah dan

Daerah MES Kalimantan Tengah.

b. Pengorganisasian

Pengembangan pengeorganisasi dilakukan dengan pembentukan

pengurus daerah Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah yaitu:

Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten

Katingan, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Barito Selatan,

Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten

Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten

Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Seruyan dan

Kabupaten Murung Raya. Untuk sekarang ini berdasarkan

pengamatan peneliti bahwa yang sudah terbentuk MES daerah di


78

Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur,

Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito

Timur, Kabupaten barito Utara, dan kota Palanngka Raya.

c. Memberikan Motivasi

Ketua MES dalam memberikan motivasi dilakukan dalam rapat

koordinasi Pengurus Wilayah MES Provinsi Kalimantan Tengah.

Dalam rapat koordinasi tersebut mencakup silaturahmi dan

mempererat koordinasi antar pengurus. Dan juga beberapa

stackholder yang juga mempunyai Misi yang sama dalam proses

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah.

d. Memberikan Pengarahan

MES dalam melakukan pengarahan yaitu dilakukan secara

terstruktur kepada para pengurus melalui rapat perencanaan

program kerja yang akan dilaksanakan.

e. Memfasilitasi

MES juga melakukan fasilitator dalam melakukan program

kerjanya. Bahwasanya MES menjadi wadah untuk seluruh

lapisan masyarakat dalam memberikan sosialisasi dan edukasi

mengenai ekonomi dan keuangan syariah.

f. Pemberdayaan Staf

Pemberdayaan staf yang dilakukan MES yaitu dengan cara

mengadakan pembekalan dan pelatihan Pengurus Wilayah MES


79

Provinsi Kalimantan Tengah, menjalin kerjasama dan

membangun pengurus daerah Kabupaten/Kota se Kalimantan

Tengah.

g. Pengawasan

Pengawasan yang dilakukan oleh MES itu sendiri melalui laporan

pertanggungjawaban dan laporan kegiatan yang diberikan kepada

Ketua Umum secara periodik.

MES Provinsi Kalimantan Tengah berperan mendorong

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan melakukan

kegiatan-kegiatan, diantaranya sebagai berikut :

a. Mewujudkan silaturahmi diantara pelaku-pelaku ekonomi,

perorangan dan lembaga yang berkaitan dengan ekonomi syariah.

Membangun sinergi dan kemitraan di antara perorangan dan

lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan ekonomi syariah.

Berdasarkan pengumpulan data yang di dapat peneliti yaitu

melalui observasi, wawancara dan dokumentasi bahwa yang

dilakukan MES Provinsi Kalimantan Tengah yaitu :

1) Menjalin silaturahmi antara Pengurus Pusat MES, Pengurus

Wilayah MES dan Pengurus Daerah MES Provinsi

Kalimantan Tengah dengan Musyawarah Nasional,

Musyawarah Wilayah dan rapat koordinasi.

2) Bersinergi dan bekerja sama antar lembaga dan pemangku

kepentingan, yaitu; Bank Indonesia (BI) Perwakilan


80

Kalimantan Tengah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi

Kalimantan Tengah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) Mitra Amanah, Bank Muammalat, Bank Syariah

Indoneis (BSI) Provinsi Kalimantan Tengah.

3) Melaksanakan MOU (Memorandum Of Understanding)

dengan Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Tengah,

dengan Fakultas Ekonomi dan Bisni Islam (FEBI) Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya dan dengan

Universitas Palangka Raya (UPR). Bekerja sama

melaksanakan sosialisasi dan edukasi tentang ekonomi dan

keuangan syariah kepada seluruh lapisan masyarakat

Kalimantan Tengah, baik kepada organisasi sosial

kemasyarakatan, intansi pemerintah/swasta, sekolah dan

perguruan tinggi.

b. Mendorong pengembangan aktivitas ekonomi syariah sehingga

menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam kegiatan usaha

termasuk dalam hal investasi maupun pembiayaan yaitu dengan

mengadakan kegiatan Sekolah Pasar Modal Syariah, Workshop

Pasar Modal Syariah, pelatihan Koperasi Syariah, pelaksanaan

Program Sertifikasi Halal Syariah, pelatihan Perencanaan

Keuangan Keluarga Syariah dan pelatihan Generasi Ekonomi

Muda Syariah bagi Ormas Pemuda.

c. Meningkatkan hubungan antar anggota dan otoritas yang terkait


81

dengan kegiatan ekonomi dan keuangan syariah. Meningkatkan

kegiatan untuk membentuk sumberdaya insani yang mempunyai

akhlak, ilmu dan kemampuan untuk menjalankan dan

mengembangkan kegiatan ekonomi syariah melalui penelitian,

pengembangan dan pelatihan dengan melaksanakan Musyawarah

Nasional, Musyawarah Wilayah, rapat koordinasi wilayah,

mengadakan Gebyar Ekonomi Syariah bekerja sama dengan FEBI

IAIN Palangka Raya.

d. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan anggota dan

masyarakat melalui berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi,

namun tidak terbatas pada seminar, talkshow, workshop,

pameran, konferensi, pendampingan, pelatihan dan lain

sebagainya. Yaitu dengan mengadakan Sosialisasi dan edukasi

ekonomi syariah di 3 perguruan tinggi terbesar di Provinsi

Kalimantan Tengah, yaitu Institut Agama Isalam Negeri (IAIN)

Palangka Raya, Universitas Palangka Raya (UPR) dan

Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP), Pemilihan

Tokoh Ekonomi Syariah Provinsi Kalimantan Tengah,

mengadakan Bincang Publik Tokoh Ekonomi Syariah, Road

Show Sosialisasi organisasi MES ke 14 Kabupaten/Kota di

Provinsi Kalimantan Tengah.

e. Menginisiasi dan mengembangkan berbagai lembaga pendukung

ekonomi dan keuangan syariah dengan mensupport Kegiatan


82

Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FOSSEI) dan

Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI), Pembentukan Pengurus

Daerah MES Provinsi Kalimantan Tengah,

Pelantikan/Pengukuhan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota yang

telah di bentuk di beberapa daerah.

f. Mengembangkan hubungan kerja sama dan penyedia informasi

serta dukungan bisnis kepada pelaku keuangan syariah di

domestik dan luar negeri. Seperti yang sudah dijalankan oleh

MES Provinsi Kalimantan Tengah yaitu dengan menjalin

hubungan kerja dengan berbagai intansi yaitu BI, OJK, BPRS,

Bank Muammalat, Bank Syariah Indonesia (BSI), MUI dan

melaksanakan MOU dengan Kementrian Agama, IAIN Palangka

Raya, Universitas Palangka Raya. Saat ini MES telah tersebar di

22 Negara dan 116 Pengurus Wilayah Se Indonesia.

g. Mengembangkan standarisasi/akreditasi berbagai sektor industri

dan sektor profesi yang sesuai syariah dengan mengadakan

program sertifikasi syariah yang bekerjasama dengan Lembaga

Sertifikasi Pusat dalam rangka memberikan jaminan bagi

pelaku usaha dan penggiat ekonomi syariah dengan sertifikat

kompetensi syariah.

h. Mendorong dan memberikan dukungan kepada pemerintah,

DPR dan organisasi regulator lainnya dalam menyediakan

ketersediaan undang-undang, peraturan pemerintah dan


83

peraturan lainnya yang mendukung masyarakat menerapkan

aktivitas ekonomi syariah.

MES Provinsi Kalimantan Tengah terus membangun dan

mendorong Pemerintah daerah agar masyarakat menggunakan sistem

ekonomi syariah, membangun sinergi dengan Bank Indonesia dan

Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah untuk

mengedukasi masyarakat agar memahami sistem ekonomi syariah.

Sosialisasi dan edukasi yang diberikan oleh MES menganut prinsip-

prinsip dasar ekonomi syariah, yaitu; Tauhid, Adl (Keadilan),

Nubuwwah (Kenabian), Khilafah (Pemerintahan) dan Ma'ad (hasil).

Berdasarkan hasil wawancara yang di dapat, edukasi dan sosialisasi

yang diberikan MES kepada masyarakat mengenai hal-hal yang

berhubungan ekonomi yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan

Hadits.

Peran MES dalam pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah di Kalimantan Tengah melalui kegiatan-kegiatan yang dapat

dikelompokan sebagai berikut :

a. Bersinergi dengan pemerinth dan lembaga terkait

Dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah

kepada masyarakat, MES gencar menjalin mitra kerja sama

dengan intansi pemerintah swasta, yaitu dengan Bank Indoensia,

Otoritas Jasa Keuangan, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, Mitra

Amanah, Bank Muamalat, Bank Syariah Indonesia, Asbisindo,


84

Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu

MES melaksanakan MOU (Memorandum Of Understanding)

dengan Kementrian Agama, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Palangka Raya dan Universitas Palangka Raya.

b. Pengembangan Organisasi

Agar sosialisasi dan edukasi tersampaikan ke seluruh lapisan

masyarakat dan tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. MES

Provinsi Kalimantan Tengah membentuk Kepengurusan di

daerah- daerah yaitu membentuk Pengurus Daerah 14

Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan

Tengah.

c. Sosialisasi dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan MES Provinsi Kalimantan

Tengah meliputi; 1) Sosialisasi dan edukasi ekonomi syariah di 3

perguruan tinggi Provinsi Kalimantan Tengah (IAIN Palangka

Raya, Universitas Palangka Raya dan Universitas

Muhammadiyah Palangka Raya), 2) sosialisasi perbankan syariah

di SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, 3) Sekolah Pasar Modal

Syariah, 4) Workshop Pasar Modal Syariah, 5) mengadakan

Pelatihan Generasi Muda Ekonomi Syariah bagi Ormas Pemuda,

6) melakukan pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM, 7)

mengadakan Workshop dan pelatihan Koperasi Syariah, 8)

Mengadakan Seminar Nasional Ekonomi Syariah Kalimantan


85

Tengah, 9) mengadakan Talkshow Asuransi Syariah, 10)

mengadakan Festival Ekonomi Syariah FEBI IAIN Palangka

Raya, 11) mengadakan Pelatihan Perencanaan Keuangan

Keluarga Syariah di Palangka Raya dan yang terbaru 12)

melaksanakan kegiatan sosial bagi nasi bungkus 1000 rupiah

kerjasama dengan baznaz. Selain itu MES aktif memberikan

sosialisasi dan edukasi ekonomi syariah melalui berbagai macam

sosial media yaitu; Instagram, facebook, grub whatsapp dan lain-

lain.

Berdasarkan kenyataan diatas, MES Provinsi Kalimantan

Tengah dalam hal ini sudah merealisasikan Firman Allah tentang

sekelompok orang yang mengajak pada kebaikan, perubahan,

kemajuan, dan itu sudah dilkukan.

Firman Allah dimaksud salah satunya adalah :

ۤ ِ ِ
َ ‫َولْتَ ُك ْن ِّمْن ُك ْم اَُّمةٌ يَّ ْدعُ ْو َن اىَل اخْلَرْيِ َويَْأ ُمُر ْو َن بِالْ َم ْعُر ْوف َو َيْن َه ْو َن َع ِن الْ ُمْن َك ِر ۗ َواُو ٰل ِٕى‬
‫ك ُه ُم‬
‫الْ ُم ْفلِ ُح ْو َن‬

Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf

dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang

yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104).75

Dalam Tafsir Al Al-Misbah, Prof Quraish Shihab menjelaskan,

kata minkum (di antara kamu) dalam ayat di atas dipahami para ulama

75
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Quran Terjemah, Al-Quran Translate Latin
dan Terjemah Indonesia
86

dengan arti sebagian. Dengan demikian, perintah berdakwah secara

luas dalam ayat ini tidak tertuju kepada setiap orang. Karena itu, bagi

mereka yang menafsirkan dengan makna tersebut, ayat ini

mengandung dua macam perintah. Pertama, segenap kaum Muslimin

untuk membentuk dan menyiapkan satu kelompok khusus yang

bertugas melaksanakan penyebar kebaikan. Perintah kedua, kelompok

khusus itu seyogianya bisa melaksanakan penyampai kebaikan kepada

kebajikan dan mencegah kemungkaran.76

Sehubungan dengan ayat di atas, maka Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah, menjadi bagian atau

kelompok yang menyeru pada kebaikan dalam bidang pendidikan dan

ekonomi, sosial dan lain-lain implementasi dari penerapan ekonomi

syariah. Quraish Shihab menjelaskan, ada juga ulama yang

memfungsikan kata minkum dalam arti penjelasan. Karena itu, ayat

ini merupakan perintah kepada setiap Muslim untuk melaksanakan

tugas penyebar kebaikan masing-masing sesuai kemampuannya.77

2. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam membangun

ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah.

Berdasarkan adanya peran organisasi MES dalam upaya

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah,

tentunya tidak terlepas dengan adanya dukungan dan support dari

berbagai lembaga yang berbasis syariah. MES Provinsi Kalimantan


76
Quraish Sihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Quran, Volume 2,
Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 172-176
77
Ibid.
87

Tengah terus berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai

pihak guna membangun ekosistem ekonomi yang berbasis syariah.

Salah satu upaya yang di lakukan adalah dengan melaksanakan

berbagai bentuk kegiatan yang berkolaborasi dengan sejumlah pihak

guna menggerakan seluruh komponan yang ada dengan saling

bersinergi untuk membangun ekosistem ekonomi syariah di

Kalimantan Tengah. MES merupakan Organisasi nirlaba yang

bertujuan mengembangkan dan membumikan ekonomi syariah

sebagai sistem ekonomi yang berkeadilan dan berdasarkan prinsip-

prinsip syariah.

Bisa kita amati di bawah ini, terkait upaya yang dilakukan

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam membangun ekosistem

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah, berdasarkan

hasil penelitian sebagai berikut :

a. Jumlah Penduduk Muslim di Provinsi Kalimantan Tengah

Provinsi Kalimantan Tengah Berdasarkan sensus tahun 2015,

provinsi ini memiliki populasi 2.680.680  jiwa.  Dengan

kepadatannya 17 jiwa/km2.. jumlah penduduk terbanyak dari 2016-

2022 adalah pemeluk agama Islam. Pada tahun 2021 jumlah

pemeluk agama Islam berjumlah 1,96 juta jiwa dari 2,64 juta jiwa

penduduk atau 74,13 % . komposisi penduduk muslim di berbagai

Kabupaten/Kota umumnya mayoritas muslim. Pertumbuhan

populasi muslim di Provinsi Kalimantan Tengah juga mengalami


88

peningkata setiap tahunnya, ini menjadi peluang dan kesempatan

dalam membangun ekosistem ekonomi syariah khususnya pada

industri keuangan yaitu perbankan syariah. Hal ini memberikan

pengaruh yang positif melalui kolaborasi dalam megembangkan

dan membumikan ekonomi syariah.

b. Melalui Sinergitas antara Bank Indonesia terhadap MES

Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi

Kalimantan Tengah perlu dilakukan dengan memperhatikan

kebutuhan dan harapan yaang beragam para stackholder

perbankan syariah. Oleh sebab itu, strategi yang dilakukan Bank

Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah dalam mendukung

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah salah satunya di

perbankan syariah melalui sosialisasi untuk meningkatkan

pemahaman produk dan manfaat dari perbankan syariah. Bank

Indonesia mendukung dan dan menjalankan sinergitas dengan

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Kalimantan

Tengah. Hal ini sebagai upaya yang dilakukan dalam membangun

ekosistem ekonomi syariah di Provinsi Kalimantan Tengah.

c. Adanya dukungan dari Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan

Tengah terhadap MES

Dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di

Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Daerah sangat

mendukung adanya gerakan yang di lakukan MES dengan


89

memberikan ijin MES melakukan berbagai kegiatan pelaksanaan

program kerjanya. Bahkan dalam berbagai kesempatan, rapat

pleno Pengurus Wilayah MES Provinsi Kalimantan Tengah

diadakan di Aula Eka Hapakat di kantor Gubernur Kalimantan

Tengah. Berdasarkan hasil wawancara dengan sala satu pengurus

dukungan yang diberikan yaitu dengan memberikan bantuan dna

operasional setiap tahunnya melalui APBD (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah) dan juga sumbangan tidak

mengikat lainnya yang diajukan oleh Pengurus Wilayah MES

Provinsi Kalimantan Tengah kepada Pemerintah Daerah.

Keberadaan MES sebagai gerakan ekonomi terbesar di Provinsi

Kalimantan Tengah dirasakan dapat menjadi pendorong

Kesejahteraan ekonomi masyarakat di Provinsi Kalimantan

Tengah.

d. Dukungan Ulama-ulama, Cendikiawan muslim serta Tokoh

Agama di Kalimantan Tengah Terhadap MES

Dalam upaya membangun ekosistem ekonomi syariah MES

gencar melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, hal ini

mendapat respon yang baik dari kalangan Ulama-ulama dan

Tokoh Agama di Provinsi Kalimantan Tengah. Bahkan para

Ulama dan Tokoh Agama ikut berkontribusi dan bergabung

dalam gerakan yang dilakukan MES melalui apresiasi dan

sumbangan pemikiran maupun terlibat dangsung dalam


90

pelaksanaan program kerja agenda Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Provinsi Kalimantan Tengah.

e. Menjalin sinergitas dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas)

Besar Islam di Kalimantan Tengah.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan tujuan

organisasi, MES mendapat dukungan untuk saling bersinergi

antara Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dengan Majelis

Ulama Indonesia. Dibuktikan dengan kerjasama dalam

pelaksanaan program kerja MES seperti mendorong UMKM

dalam memberikan sertifikasi halal dengan melakukan

pendampingan terkait proses pembuatanya di LPPOM Majelis

Ulama Indonesia (MUI). Ormas Besar Islam lainnya yang tidak

kalah pentingnya memberikan dukungan adalah Nahdatul Ulama

dan Muhammadiyah serta organisasi Ikatan Cendikiawn Muslim

Kalimantan Tengah beserta sejumlah perangkat organisasi

lainnya.

f. Dukungan dari para Akademisi di Institusi Pendidikan terhadap

MES

MES bergerak bukan hanya menggaet organisasi kemasyarakatan

atau lembaga laiinya, tetapi juga mendapat dukungan dari para

Akademisi dengan diantaranya sumber daya manusia. Dekan

Fakulta Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI ) Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Palangka Raya, Dr. Ali Sibram Malisi, M.Ag yang
91

juga merupakan Ketua I Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah

satu contoh nyata dan masih banyak lagi lainnya. Kemudian MES

juga menjalin kerjasama dalam bentuk pelaksanaan kegiatan

dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya yang

merupakan perguruan tinggi Islam terbesar di Provinsi

Kalimantan Tengah

g. Adanya semangat dan motivasi Masyarakat dalam membangun

ekosistem ekonomi syariah di Provinsi Kalimantan Tengah

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam upaya pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah tidak terlepas dari semangat

masyarakat untuk mengenal, memahami manfaat, dan juga

menyebarluaskan nilai-nilai keberkahan ekonomi syariah serta

motivasi masyarakat dalam mengikuti dan juga berpartisipasi

aktif dengan berbagai agenda MES Provinsi Kalimantan Tengah.

Dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah

serta usaha yang dilakukan MES untuk terus menjalin kerjasama

dalam membangun ekosistem ekonomi syariah tentunya tidak luput

dari adanya kendala dalam menggerakan sistem ekonomi syariah. Ada

dari kendala internal dan eksternal, kendala internal menurut hasil

analisis peneliti yaitu : 1) Kurangnya koordinasi antar pengurus

karena kesibukan masing-masing, 2) Keterbatasan sumber pendanaan

karena MES merupakan organisasi Nirlaba yang mana yang mana


92

keuangan di dapat melalui iuran anggota, infak, wakaf, hibah dan

sumbangan-sumbangan pemerintah maupun swasta.

Adapun yang menjadi kendala eksternal yaitu :1) Tingkat

kesadaran masyarakat masih redah, 2) Luasnya wilayah Provinsi

Kalimantan Tengah dan banyaknya jumlah penduduk dengan latar

belakang yang berbeda-beda menjadi salah satu kendala MES dalah

memberikan sosialisasi dan edukasi ekonomi syariah kepada

masyarakat, karena jangkauan MES masih belum luas dan terbatas.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di bahas oleh peneliti, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah dilakukan

dengan melalui berbagai kegiatan dan juga pelatihan ; 1) Memperkuat

sinergi kerjasama dengan Pemerintah dan lembaga terkait, 2)

pengembangan organisasi dengan pembentukan pengurus MES

daerah- daerah Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah, 3)

Sosialisasi dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah dengan cara

mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ; Seminar Ekonomi Syariah,

Pestival Ekonomi Syariah, Pasar Modal, Kolaborasi Program

Sosialisasi KUR untuk UMKM, Kolaborasi dengan OJK Siapkan

Program Literasi Pasar Modal Syariah Untuk Santri, Bazar Umkm Dan

Upaya Pengendalian Inflasi Daerah DI Pelantikan MES Barito Utara,

Menyelengkagaran Silaturahim seluruh Pengurus Wilayah dan Daerah

MES Kalimantan Tengah, 4) Pendampingan sertifikasi halal dan

pelatihan bagi UMKM.

2. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam membangun ekosistem

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah yaitu terus

berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak guna

93
membangun ekosistem ekonomi yang berbasis syariah. Salah satu

upaya

94
94

yang di lakukan adalah dengan melaksanakan berbagai bentuk

kegiatan yang berkolaborasi dengan sejumlah pihak guna menggerakan

seluruh komponan yang ada dengan saling bersinergi untuk

membangun ekosistem ekonomi syariah di Kalimantan Tengah. Dalam

upaya tersebut mes juga menjalin kerjasama dengan perbankan seperti

Bank Indonesia (BI) dan Bank Syariah Indoneis (BSI) Provinsi

Kalimantan Tengah, para ulama dan cendikiawan muslim, Ormas dan

Para Akademisi di lembaga institusi dalam menggerakan sistem

ekonomi syariah.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan informasi

dan hasil penelitian yang didapatkan sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada MES Provinsi Kalimantan Tengah untuk dapat

lebih maksimal lagi dalam memberikan sosialisasi dan edukasi

ekonomi syariah kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama untuk

masyarakat awam yang berpendidikan rendah.

2. Membangun sinergi antar pengurus MES, agar sama-sama

bersemangat dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah

melalui sosialisasi, edukasi, dan pelatihan yang terstruktur dan

berkesinambungan.

3. Diharapkan kepada Pemerintah dan pihak terkait untuk mendukung

penuh segala bentuk kegiatan yang dilakukan MES Provinsi

Kalimantan Tengah dalam mensosialisasi dan mengedukasi ekonomi


95

syariah kepada masyarakat agar seluruh kegiatan berjalan dengan

lancar dan tercapai.

4. Diharapkan kepada masyarakat untuk ikut terlibat dalam segala

kegiatan yang dilakukan dengan cara giat mengikuti sosialisasi dan

edukasi yang diadakan MES Provinsi Kalimantan Tengah.

5. Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan

bagi peneliti selanjutnya dalam meneliti terkait atau memperdalam

substansi penelitian dengan cara yang berbeda atau sudut pandang

yang berbeda.
96
DAFTAR PUSTAKA
Buku

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi

revisi v, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002

Azizah, Alia Syukria. Optimalisasi peran Masyarakat Ekonomi Syariah melalui


capacity building dalam pengembangan perbankan syariah di Provinsi
Kalimantan Tengah. Diss. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim. 2020
Bungin Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group,2007

Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Mekar Surabaya,

2004.

Ghony, M. Djunaidi. Metode Penelitian Kualitatif Cet. I, Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2012

Halloway, Peran Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya


Masyarakat (LSM) Dalam Menopang Pembangunan Indonesia. M. Dawan
Rahardjo. Perspektif Deklarasi Makkah Menuju Ekonomi Syariah. Badung:
Mizan, 1998.
Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta :PT. Bumi Aksara,

2006

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan

Nasional Indonesia, 2014.

M. Umer Chapra, Sistem Moneter Islam, terj. Ikhwan Abidin Basri, Jakarta:

Gema Insani Press, 2001

96
97

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT RosdaKarya,

2002

Muliaman D Hadad, Buku Panduan Organisasi: Masyarakat Ekonomi Syariah,

Jakarta: Rajawali Pers, 2005,

Novianto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Solo: CV Bringin, 2005.

Phill. Astrid. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung: Binacipta,

1997

Purnama. Efektivitas Gerakan Literasi Keuangan Syariah Dalam Mengedukasi


Masyarakat Memahami Produk Keuangan Syariah. Banque Syar’i: Jurnal
Ilmiah Perbankan Syariah. 2019.
Quraish Sihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Quran,
Volume 2, Jakarta: Lentera Hati, 2002
Rahardjo, M. Dawan. Perspektif Deklarasi Makkah Menuju Ekonomi Islam, Cet.

1; Bandung: Mizan, 1989.

Riduan, Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung: Alvabeta,

2010.

Sadono Sukirno, “Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah, dan Dasar

Kebijakan”, Jakarta: Kencana, 2017

Sardiana, Dkk. "Implementasi Literasi Keuangan Syariah Pada Alokasi Dana


Ziswaf Masyarakat." Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam. 2018
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, Jakarta: Rajawali Pers,
2015
Siregar, Mulya. Agenda Pengembangan Perbankan Syariah untuk Mendukung
Sistem Ekonomi yang Sehat di Indonesia: Evaluasi, Prospek dan Arah
Kebijakan." Jurnal Iqtisad 3.1.2002
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Pers, 2009
98

Sosioglobal:Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, Vol.1 No.1 Desember

2016.

Subagyo Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2004.

Sudarsono Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia,

2008.

Sugiyono, Metode Penelitian, Bandung :Alfabeta, 2004.

Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: PT. Pustaka Insan

Madani, 2012

Suma M Amin, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam,

Ciputat: Kolam Publishing 2008.

Veithzal Rifai, Andria Permata dan Ferry N. Idroes, Bank and Financial

Institution ManagemennConventional & Sharia System. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. 2007.

Zakiy Al-Kaf Abbdullah, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung : Pustaka

Setia,2002

Karya Ilmiah

Hidayat Nur. Organisasi Masyarakat Dan Ketertiban Umum. Ciputat 30

September 2019.

Iwan Kurniawan. Peran Organissi Masyarakat Ekonomi Syariiah (MES) Dalam


Meningkatkan Literasi Ekonomi Syariah Masyarakat Kota Palangka Raya.
Palangka Raya, Tahun 2020.
Liza Nora. Kontribusi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Riau Dalam

Mensosialisasikan Ekonomi Syariah Di Pekanbaru. Riau: 2010.


99

Lubis, Nurul Izzati. Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam


Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah Di Indonesia. Diss. Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara. 2019
Nasrullah. Peran Forum Silahturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Dalam

Pengembangan Ekonomi Islam Di Provinsi Sulawesi Selatan. Makasar :

2016

Rahman Riko. Peran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Dalam

Pengembangan Ekonomi Syariah Di Kota Palangka Raya. Palangka Raya:

04 November 2020.

Sumarno. Peranan Umat Islam Dalam Perkembangan Ekonomi Syariah Di

Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Konseling Volume 4 Nomor 5 Tahun

2022

Internet

Basis Data Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan, Profil Kota Palangka Raya.

http://perkotaan:bpiw.pu.go.id.

Https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/19/sebanyak-7413-penduduk-

kalimantan-tengah-beragama-islam-pada-juni-2021. Diakses pada tanggal 6

Juli 2023, pukul 14.00 WIB

Https://perkim.id/profil-pkp/profil-provinsi/profil-perumahan-dan-kawasan-

permukiman-provinsi-kalimantan-tengah. Diakses pada tanggal 6 Juli 2023,

pukul 14.02 WIB

Https://www.meskalteng.com/. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023, pukul 15.25

WIB
100

Situs Resmi Mes Kalteng. https://meskalteng.org/services/ketuameskalteng/.

Diakses pada tanggal 28 Mei 2023, pukul 20.06 WIB

Maxmanroe, Pengertian peran:Arti Konsep struktur,dan jenis peran,

https;//www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-peran.html. . Diakses

pada tanggal 30 Mei 2023, pukul 00.13 WIB

Anda mungkin juga menyukai