Anda di halaman 1dari 8

SOSIALISASI TENTANG PEREKONOMIAN SYARIAH

PADA PENGUSAHA HOME INDUSTRY DAN UMKM


DI DESA KIBANG MULYA JAYA

Fatih Helmi Bujung


Prodi Ekonomi Syari’ah, UIN Raden Intan Lampung
Fatihhelmi123@gmail.com

ABSTRAK
Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan
dan penyegaran terhadap pengetahuan yang berkaitan Ekonomi Syariah. Pencapaian
tersebut dilakukan melalui pelatihan dengan metode ceramah dan diteruskan sesi
tanya jawab. Hasil menunjukkan bahwa program pengabdian masyarakat berjalan
dengan Lancar. Perseta sangat antusias mengikuti rangkaian sosialsi tersebut. melalui
pelatihan ini diharapkan pengusaha home industri dan UMKM di desa Kibang Mulya
Jaya dapat memahami tentang ekonomi syariah.

Kata kunci : Pengabdian, Lambaga Keuangan Syariah, Home Industri

ABSTRACT
This community service activity aims to provide knowledge and refresher on
knowledge related to Islamic Economics. This achievement was carried out through
training with the lecture method and continued with a question and answer session.
The results show that the community service program runs smoothly. Perseta was
very enthusiastic about participating in the socialization series. Through this
training, it is hoped that home industry and MSME entrepreneurs in Kibang Mulya
Jaya village can understand sharia economics.
Keywords : Devotion, Islamic Finance Institution, Home Industry
PENDAHULUAN
Unit Usaha Mikro Menengah (UMKM) merupakan suatu usaha yang berdiri sendiri
secara produktif, baik secara perorangan maupun dalam bentuk badan usaha(Holilulloh, n.d.).
Kendala yang dihadapi oleh UMKM adalah keterbatasan modal serta kesulitan akan
mengakses sumber permodalan. Hal ini menyebabkan banyak pelaku usaha yang bergantung
pada sumber permodalan yang informal mulai dari rentenir, sampai kepada unit usaha simpan
pinjam, koperasi serta bentuk lainnya yang memberikan tawaran bunga yang tinggi kepada
pelaku usaha. Sehingga mau tidak mau pelaku UMKM terjerat dalam praktek Riba.
Berkembangnya Ekonomi Syariah di Indonesia ditandai dengan muncul lembaga
keuangan Bank dan Non Bank, yang di dukung oleh masyarakat. Hal ini membutuh tingkat
pemahaman yang baik supaya bisa diterima oleh Masyakat dan dapat dipahami dengan baik.
Banyaknya masyarakat yang memakai Jasa Lembaga keuangan Syariah, memerlukan
sosialisasi yang baik ketengah masyarakat, agar tidak salah memahami kehadiran lembaga
keuangan syariah, melalui sosialisasi diharapkan kepada masyarakat Desa Kibang Mulya
Jaya bisa mengaplikasikan dalam usaha home industri.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka tim pengabdian masyarakat KKN-
Dr UIN Raden Intan Lampung Jurusan Ekonomi Syariah berupaya untuk memberi
pemahaman tentang Ekonomi Syariah. Dari analisis situasi dapat terlihat bahwa
permasalahan yang dihadapi mitra pengabdian dalam hal ini masih belum tersosialisinya
pemahaman mengenai ekonomi syariah di Desa Kibang Mulya Jaya.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan sebagaimana yang diuraikan diatas,
maka tujuan diadakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat Desa Kibang Mulya Jaya
adalah Memberikan pengetahuan dan penyegaran terhadap pengetahuan yang berkaitan
Ekonomi Syariah;
Desa Kibang Mulya Jaya merupakan sentral home industri, dengan usaha makanannya
seperti kerupuk, keripik singkong dan kue. Home Industri dan UMKM dalam menjalankan
kegiatan usahanya masih menggunakan jasa lembaga keuangan konvesioanl. Berdasarkan
penjelasan diatas maka solusi yang ditawarkan dalam pengabdian ini adalah Memberikan
pemahaman kepada Pengusaha home industri dan UMKM mengenai tentang ekonomi syariah
dan menerapkan dalam usaha home industri di Kecamatan Gunung Kerinci Siulak Deras.
EKONOMI SYARI’AH
Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti masalah
perekonomian. Sama seperti konsep ekonomi konvensional lainnya. Hanya dalam sistem
ekonomi ini, nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar dalam setiap aktifitasnya.
(Holilulloh, n.d.)
Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia menunjukkan kemajuan yang patut
disyukuri dan diapresiasi (Sampurno, 2016). Perkembangan tersebut tidak hanya dijumpai
pada tataran wacana yang bersifat teoritik-normatif, namun sudah sampai pada tataran yang
lebih praktis-aplikatif.
Pada tataran wacana, kita menjumpai banyak pemikiran ekonomi syariah yang
dikembangkan oleh para ahli. Kini kita merasakan betapa ekonomi syariah tidak hanya
menjadi ‘menara gading’ melainkan sudah lebih membumi dan lebih aplikatif. Pemikiran fiqh
muamalah misalnya, sudah mulai dikembangkan secara praktis sesuai dengan persoalan
aktual kontemporer (Syariah et al., 2013).
Bahkan pemikiran fiqh muamalah yang dikembangkan oleh para ulama, telah
diadaptasi sedemikian rupa dalam bentuk fatwa. Fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan
Syariah Nasional (DSN) telah menjadi ‘panduan praktis’ bagi publik dalam bermuamalah
sesuai syariah (Islam, n.d.).
Kemajuan pemikiran ekonomi syariah juga nampak pada ikhtiar untuk mencari
relevansinya dengan ekonomi modern. Kini kita menjumpai banyak buku yang mengulas
tentang relasi antara ekonomi modern dengan ekonomi syariah. Gagasan para pemikir
ekonomi Islam dituangkan dalam konteks yang lebih modernis. Misalnya adalah Abu Yusuf
yang menggagas tentang pajak dan tanggung jawab pemerintah terhadap ekonomi
(Sampurno, 2016).
Selain itu juga gagasan Ibn Taimiyyah yang berbicara tentang kebijakan fiskal,
terutama mengenai sumber penerimaan dan alokasi belanja keuangan negara. Kondisi ini
makin menegaskan bahwa ekonomi syariah tidak hanya identik dengan bank syariah,
melainkan juga mencakup ekonomi makro, ekonomi mikro, kebijakan moneter, kebijakan
fiskal, pembiayaan publik sampai dengan ekonomi pembangunan.
Sedangkan pada tataran praktis, perkembangan lembaga keuangan publik syariah
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pada sektor perbankan misalnya, hingga
Oktober 2018, jumlah Bank Umum Syariah sudah mencapai 14 buah dengan total aset
sebesar 304,292 miliar rupiah.
Sedangkan Bank Umum Konvensional yang membuka Unit Usaha Syariah sebanyak
20 buah, dengan total aset 149,957 miliar rupiah, dan jumlah Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah mencapai 168 buah dengan jumlah kantor sebanyak 450 buah.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga November 2018, jumlah
reksadana syariah sebesar 220 atau sekitar 10,61% dari total reksadana. Jumlah ini cukup
tinggi bila dibandingkan tahun 2010 yang hanya sebesar 7.84%. Perkembangan Efek Syariah
juga sangat menggembirakan, hingga November 2018, terdapat 407 Efek Syariah dari
berbagai sektor. Jumlah sukuk syariah juga mengalami peningkatan, hingga November 2018
sudah mencapai 108 sukuk syari’ah.
Perkembangan saham syariah juga mengalami kenaikan. Hingga November 2018,
Kapitalisasi Pasar Bursa Efek Indonesia di Jakarta Islamic Index mencapai 2.065.369,10,
jumlah ini lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2010 sebesar 1.134.632,00.
Perkembangan lembaga keuangan syariah juga ditunjukkan dengan tingginya jumlah
BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) yang saat ini diperkirakan mencapai 4500 buah. BMT
sendiri merupakan lembaga keuangan syariah yang memberikan layanan pembiayaan syariah
pada usaha mikro bagi anggotanya. Keberadaan BMT menjadi strategis, terutama untuk
menjangkau wilayah perdesaan (sektor pertanian dan sektor informal) (Informasi et al.,
2018).
Perkembangan ekonomi syariah juga nampak dengan berdirinya Bank Wakaf Mikro,
yang berfungsi memberikan layanan penyediaan akses pembiayaan bagi masyarakat yang
belum terhubung dengan lembaga keuangan formal khususnya di lingkungan pondok
pesantren. Hingga Desember 2018, OJK mencatat sebanyak 41 Bank Wakaf Mikro telah
berdiri di Indonesia.
Kemajuan-kemajuan tersebut, tidak bisa dilepaskan dari geliat perkembangan
filantropi Islam di Indonesia. Menurut analisis Hilman Latief, munculnya filantropi Islam di
Indonesia merupakan fenomena kepedulian masyarakat muslim kelas menengah ke atas
terhadap persoalan kemanusiaan.Perkembangan ekonomi syariah pada satu sisi melahirkan
kegembiraan atas optimisme masa depan ekonomi syariah sebagai ‘sistem ekonomi
alternatif’. Namun di sisi lain menghadirkan tantangan baru untuk peningkatan kualitas
(Syariah et al., 2013).
METODE
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Sosialisasi Tentang Perekonomian
Syariah pada Pengusaha Home Industry dan UMKM di Desa Kibang Mulya Jaya, metode
yang dilakukan sebelum kegiatan adalah:
1. Melakukan studi pendahuluan dan survey tentang kondisi para pengusaha Home industry
di Desa Kibang Mulya Jaya
2. Pembuatan proposal dan penyelesaian administrasi perijinan tempat atau lokasi
pengabdian masyarakat.
3. Melakukan koordinasi dengan Tim Dosen Pengabmas dan mitra.
4. Melakukan advokasi dan koordinasi tentang peran serta dan tugas mitra.
5. Menyiapkan tempat dan peralatan pembimbingan.
6. Membuat jadwal pertemuan.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Rencana Kegiatan Pengabdian
1) Sosialisasi pada para pengusah Home Industri dan Umkm di Kecamatan Gunung
Kerinci Siulak Deras dalam Upaya Mengembangkan usaha dan meningkatkan
pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah
a) Tatap muka (ceramah dan Tanya jawab)
b) Bimbingan
2) Monitor hasil kegiatan pembimbingan dengan frekuensi 1 (satu) kali dalam dua
minggu selama 2 (dua) bulan berturut-turut.
3) Pelaksanaan evaluasi proses pembimbingan dilakukan dengan menilai pemahaman
dan minat pengusaha Home Industri dan Umkm di Kecamatan Gunung Kerinci
Siulak Deras terhadap Ekonomi dan Lembaga Keungan syriah.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Saat ini kegiatan sosialisasi dan pelatihan telah selesai dilaksanakan, proses kegiatan
Saat ini kegiatansosialiasis dan Pelatihan telah selesai dilaksanakan, proses kegiatan yang
dilaksanakan dalam pengabdian inidimulai dari tahapan persiapan awal pengabdian,
pelaksanaan pelatihan, dan pelaporan hasil pengabdian. Secara lebih rinci tahapan kerja
pelaksanaan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 1. Tahapan Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian

Jenis Kegiatan Bentuk Kegiatan Tujuan Pelaksanaan


Persiapan Survei pendahuluan Berkoordinasi dengan Mitra Sudah
Awal Pengabdian dilaksanakan
Pengumpulan Mencari data yang Sudah
data objek pengabdian dibutuhkan untuk dilaksanakan
kegiatan Sosialisasi dan
Pelatihan
Identifikasi masalah Merumus permasalan Sudah
yang dihadapi oleh dilaksanakan
mitra.
Dan menyusun agenda
kegiatan Sosialiasis
Lembaga Keuangan
Syariah.
Pelaksanaan Penyusunan materi Menyesuaikan kebutuhan Sudah
Pelatihan materiyang dibutuhkan dilaksanakan
oleh mitradalam kegiatan
SosialisasiLembaga
keuangan Syariah
Konfirmasi Menyusaiankan waktu Sudah
waktupelatihan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
Sosialisasi Lembaga
keuangan Syariah
Pelaksanaan kegiatan Pelaksana Kegiatan Sudah
pelatihan sesuai dengan Jadwal dilaksanakan
dan Susuanan Acara
yang di sepakati.
Pelaporan Hasil Evaluasi kegiatan Melakukan evaluasi dan Sudah
Pengabdian penyusunan Draff dilaksanakan
Laporan Akhir
Pengabdian Masyarakat
Penyusunan Penyelesaain Laporan Sudah
laporanakhir kegiatan Akhir Pengabdian dilaksanakan
Masyarkat

Pelaksanaan pelatihan pada tanggal 17 Juli 2022 berjalan dengan lancar. Materi
pertama yang diberikan adalah pengenalan atau pendahuluan mengenai Ekonomi Syariah,
Pemateri menjelasan Konsep dasar Ekonomi Syariah, Pentingnya Ekonomi Syariah, Filosofi
Ekonomi Syariah, Peserta sosialiasi memberikan respon positif, dan keinginan peserta untuk
mendalaminya sangat bagus, dalam diskusi, para peserta banyak memberikan pertanyaan
kepada pemateri. Pelaksanaan diskusi antara audiens dengan pemateri mengenai sejarah
Ekonomi Syariah, Perkembangan Ekonomi Syariah, dan Hambatan dalam perkembangan
Ekonomi Syariah.

Dokumentasi 17 Juli 2022

KESIMPULAN
Kegiatan sosialisasi tentang perekonomian syari’ah di Desa Kibang Mulya Jaya berjalan
dengan Lancar. Perserta sangat antusias mengikuti rangkaian Sosialsi tersebut. Pemahaman
tentang ekonomi syariah juga meningkat, sehingga memberi manfaat kepada peserta
sosialiasi.Kegiatan ini memberikan pengaruh yang baik kepada pengusaha home industry dan
UMKM di Desa Kibang Mulya Jaya, dikarenakan dengan adanya kegiatan ini dapat
meningkatkan pemahaman, pengetahuan mereka tentang ekonomi syariah.

SARAN
Berdasarkan dari hasil yang dicapai dari pelatihan penentuan harga pokok produksi
berbasis Microsoft excel untuk UMKM Kerupuk di Desa Kibang Mulya Jaya diharapkan
mitra agar tetap terus meningkatkan pengetahuannya sehingga akan semakin terampil dalam
menentukan harga pokok, harga jual serta menyusun laporan keuangan secara tepat. Kegiatan
pengabdian Kepada Masyarakat ini untuk selanjutnya diharapkan lebih luas lingkupnya
dengan menargetkan perkumpulan (organisasi) atau beberapa mitra UMKM Kerupuk yang
ada di Desa Kibang Mulya Jaya, sehingga diharapkan dengan meratanya penyuluhan yang
didapat pelaku usaha nantinya akan berdampak positif khususnya dalam penentuan harga jual
yang terstandarisasi sehingga persaingan usaha percetakan di Desa Kibang Mulya Jaya
menjadi lebih sehat dari saat ini.

DAFTAR PUSTAKA
Holilulloh, A. (n.d.). ACTIVA : Jurnal Ekonomi Syariah.
Informasi, S., Dan, A., & Nugroho, L. (2018). Sistem informasi, keuangan, auditing dan
perpajakan. 3(1), 49–62.
Islam, I. (n.d.). No Title.
Sampurno, W. M. (2016). Penerapan etika bisnis Islam dan dampaknya terhadap kemajuan
bisnis industri rumah tangga. 2(1), 13–18.
Syariah, B., Umkm, D. A. N., Menggerakkan, D., Indonesia, P., & Kajian, S. (2013).
ASSETS: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Volume 2, Nomor 1, April 2013. 2(21), 48–
54.

Anda mungkin juga menyukai