Anda di halaman 1dari 113

PERAN MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH (MES) DALAM

PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH


DI KALIMANTAN TENGAH

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

BENI ANDRIANO
NIM: 1904120206

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI ISLAM PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
TAHUN AJARAN 2023 M/1444 H
PERAN MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH (MES) DALAM
PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH DI
KALIMANTAN TENGAH

ABSTRAK
Oleh : Beni Andriano
NIM. 1904120206
Kehadiran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) harus berperan dalam
pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan memberikan kontribusi
kepada masyarakat dan Pemerinth baik berupa pemikiran yang konstruktif maupun
tindakan nyata dalam pembangunan ekonomi dan keuangan syariah yang
berkeadilan agar masyarakat memahami dan bisa mengimplementasikan ekonomi
syariah dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini
bertujuan untuk 1) Untuk mendeskripsikan peran Masyarakat Ekonomi Syariah
(MES) dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan
Tengah. 2) Untuk mengetahui peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam
membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis kualitatif
deskriptif. Tempat penelitian ini di Organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
Provinsi Kalimantan Tengah dengan Subjek penelitian ialah Pengurus Wilayah
MES Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 4 Orang, Sedangkan Informan
penelitian ini yaitu sebanyak 2 orang dari Bank Syariah dan Masyarakat yang
pernah mengikuti kegiatan MES. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik pengabsahan data
dilakukan dengan teknik triangulasi sumber dan teknik. Selanjutnya teknik analisis
data dilakukan dengan empat tahap yaitu data collection, data reduction, data
display, dan conclusion drawing.
Hasil Penelitian ini adalah 1) Peran MES dalam pengembangan ekonomi
dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah yaitu dengan memperkuat kerjasama,
pengembangan organisasi dengan membentuk pengurus daerah Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Tengah, Seminar Ekonomi Syariah, Pestival Ekonomi
Syariah, Pasar Modal, Workshop, Kolaborasi Program Sosialisasi KUR untuk
UMKM, Kolaborasi dengan OJK Siapkan Program Literasi Pasar Modal Syariah
Untuk Santri, Bazar Umkm, Pendampingan sertifikasi halal dan pelatihan bagi
UMKM, , Talkshow Ekonomi syariah dll. 2) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
dalam membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan
Tengah yaitu terus berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak
seperti Bank Indonesia (BI) dan Bank Syariah Indoneis (BSI) Provinsi Kalimantan
Tengah, para ulama dan cendikiawan muslim, Ormas dan Para Akademisi di
lembaga institusi dalam menggerakan sistem ekonomi syariah.guna membangun
ekosistem ekonomi yang berbasis syariah.
Kata Kunci : Peran, Pengembangan, Ekonomi dan keuangan Syariah, MES

i
THE ROLE OF THE SHARIA ECONOMIC COMMUNITY (MES) IN THE
DEVELOPMENT OF SHARIA ECONOMY AND FINANCE IN CENTRAL
KALIMANTAN

ABSTRACT
By : Beni Andriano
NIM. 1904120206
The presence of the Islamic Economic Community (MES) must play a role
in the development of Islamic economics and finance by contributing to society and
the Government in the form of constructive thoughts and concrete actions in the
development of equitable Islamic economics and finance so that people understand
and can implement Islamic economics in their daily lives. day. Based on this, this
study aims to 1) To describe the role of the Islamic Economic Community (MES) in
the development of Islamic economics and finance in Central Kalimantan. 2) To
find out the role of the Islamic Economic Community (MES) in building an Islamic
economic and financial ecosystem in Central Kalimantan.
This research uses a qualitative approach, with descriptive qualitative type.
The location of this research was in the Islamic Economic Community Organization
(MES) of Central Kalimantan Province with the research subjects being the
Management of the Central Kalimantan Province MES Region as many as 4 people,
while the informants of this study were as many as 2 people from Islamic Banks and
the Community who had participated in MES activities. Data collection techniques
used observation, interview and documentation techniques, while data validation
techniques were carried out using source and technique triangulation techniques.
Furthermore, the data analysis technique was carried out in four stages, namely
data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing.
The results of this study are 1) The role of MES in the development of sharia
economy and finance in Central Kalimantan, namely by strengthening cooperation,
developing the organization by forming district/city regional administrators of
Central Kalimantan Province, Sharia Economic Seminars, Sharia Economic
Festivals, Capital Markets, Workshops, Program Collaboration KUR Socialization
for MSMEs, Collaboration with OJK Prepares Sharia Capital Market Literacy
Program for Santri, Umkm Bazaar, Assistance for halal certification and training
for MSMEs, , Islamic Economic Talkshow etc. 2) The Islamic Economic Society
(MES) in building an Islamic economic and financial ecosystem in Central
Kalimantan, namely continuing to strive to increase collaboration with various
parties such as Bank Indonesia (BI) and Bank Syariah Indonesia (BSI) of Central
Kalimantan Province, Muslim scholars and scholars, mass organizations and
Academics in institutional institutions in driving the sharia economic system in
order to build a sharia-based economic ecosystem.
Keywords: Role, Development, Economics and Islamic finance, MES

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT, yang hanya kepada-Nya

kita menyembah dan kepada-Nya pula kita memohon pertolongan, atas limpahan

taufiq, rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PERAN MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH (MES) DALAM

PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH DI

KALIMANTAN TENGAH”. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan

pengikut beliau hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, arahan dan

dukungan selama peneliti melaksanakan perkuliahan di Prodi Perbankan Syariah

IAIN Palangka Raya hingga selesainya skripsi ini, oleh karena itu peneliti

mengucapkan ribuan terima kasih terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Dakhoir, SHI, MHI selaku Rektor IAIN Palangka

Raya.

2. Bapak Dr. Ali Sibram Malisi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Palangka Raya, dan juga sebagai pembimbing I yang telah

bersedia memberikan bimbingan peneliti dengan ikhlas, serta meluangkan

iii
waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada

peneliti selama penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan.

3. Bapak Isra Misra, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu

membimbing peneliti dengan ikhlas dan meluangkan waktu untuk

memberikan arahan pikiran dan penjelasan kepada peneliti selama menjalani

perkuliahan.

4. Seluruh dosen dan staff akademik fakultas ekonomi dan bisnis Islam IAIN

Palangka Raya yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan layanan

akademik kepada peneliti selama menjalani perkuliahan.

5. Ayah dan Ibu serta keluarga besar yang selalu memberikan doa, semangat,

serta dukungan yang tiada henti.

6. Siti Monawaroh sebagai support sistem yang selalu memberikan semangat

serta dukungan yang tiada henti dalam proses pengerjaan skripsi ini.

7. Seluruh Keluarga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) IAIN Palangka Raya

yang telah menjadi wadah membina diri sebagai mahasiswa. Semoga HMI

selalu melahirkan insan penerus dan menjadi pelopor kemajuan bangsa sampai

kapanpun. Bahagia HMI, Jayalah Kohati, Yakin Usaha Sampai.

8. Seluruh Fungsionaris DEMA FEBI Periode 2021 Kabinet Lokatara dan

DEMA Institut Periode 2022 Kabinet Sinergi Cita, sebuah alasan untuk terus

berkontribusi kepada kampus hingga akhir masa studi. Hidup Mahasiswa,

Hidup Rakyat Indonesia.

9. Kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

ikut membantu peneliti.

iv
Peneliti menyadaru bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Maka dari itu, kriktik dan saran yang bersifat membangun sangat

Peneliti harapka. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua

pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

kebaikan bagi semua pihak serta dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palangka Raya, 10 April 2023

Peneliti,

Beni Andriano

v
MOTTO

ٰۤ
َْ ‫ف َويَنْ َه ْو َْن َع ِّْن الْ ُمنْ َك ِّْر ْۗ َواُول ِٕى‬
‫ك ُه ُْم‬ َْ ِّ‫َولْتَ ُك ْْن ِّمنْ ُك ْْم اَُّمةْ يَّ ْدعُ ْو َْن ا‬
ِّْ ‫ل ا ْْلَِّْْي َو ََيُْم ُرْو َْن ِِّبلْ َم ْع ُرْو‬
‫الْ ُم ْفلِّ ُح ْو َْن‬

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepadakebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari

yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.

(QS. Ali Imran: 104).

vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI No.158/1987 dan 0543/b/U/1987, tanggal 22

Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan


tidak
‫أ‬ Alif tidak dilambangkan
dilambangkan
‫ة‬ Bā' B Be

‫ث‬ Tā' T Te

‫ث‬ Śā' Ś es titik di atas

‫ج‬ Jim J Je

H
‫ح‬ Hā' ha titik di bawah

‫خ‬ Khā' Kh ka dan ha

‫د‬ Dal D De

‫ذ‬ Źal Ź zet titik di atas

‫ر‬ Rā' R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

‫ش‬ Sīn S Es

‫ش‬ Syīn Sy es dan ye

‫ص‬ Şād Ş es titik di bawah

‫ض‬ Dād D de titik dibawah

‫ط‬ Tā' Ţ te titik di bawah

vii
Z
‫ظ‬ Zā'
∙ zet titik di bawah

‫ع‬
ْ 'Ayn …„… koma terbalik (di atas)

‫غ‬
ْ Gayn G Ge

‫ف‬ Fā' F Ef

‫ق‬
ْ Qāf Q Qi

‫ك‬ Kāf K Ka

‫ل‬ Lām L El

‫و‬ Mīm M Em

ٌْ Nūn N En

‫و‬ Waw W We

ٌِّْ Hā' H Ha
Hamz
‫ء‬ …‟… Apostrof
ah
‫ي‬ Yā Y Ye

B. Konsonan Rangkap Karena Tasydīd Ditulis Rangkap

‫متعاقدي ْن‬ Ditulis Muta’āqqidīn

‫عدة‬ Ditulis ‘iddah

C. Tā' Marbūtah Di Akhir Kata

1. Bila dimatikan, ditulis:

‫هبْة‬ Ditulis Hibah

‫جزيْة‬ Ditulis Jizyah


(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah

terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti shalat, zakat, dan sebagainya,

viii
kecuali dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis:

ْ ‫نعمةْالل‬
ْ Ditulis ni'matullāh

‫زكاةْالفط ْر‬ Ditulis zakātul-fitri

D. Vokal Pendek

َ Fathah Ditulis A

Kasrah Ditulis I

َ Dammah Ditulis U

E. Vokal Panjang

Fathah + alif Ditulis Ā

‫جاهليْة‬ Ditulis Jāhiliyyah

Fathah+ya‟ mati Ditulis Ā

‫يسعي‬ Ditulis yas'ā

Kasrah+ya‟mati Ditulis Ī

‫جييد‬ Ditulis Majīd

Dammah + wawu mati Ditulis Ū

ْ‫فروض‬ Ditulis Furūd

F. Vokal Rangkap

Fathah+ya‟ mati Ditulis Ai

ْ‫بينكم‬ Ditulis Bainakum

Fathah + wawu mati Ditulis Au

ix
ْ‫قول‬ Ditulis Qaul

G. Vokal-Vokal Pendek Yang Berurutan dalam Satu Kata, Dipisahkan

Dengan Apostrof.

‫اانتم‬ Ditulis a'antum

‫اعدث‬ Ditulis u'iddat

ْ‫نئٍْشكرتى‬ Ditulis la'in syakartum

H. Kata sandang Alif +Lām

1. Bila diikuti Huruf Qamariyyah

ْ‫القران‬ Ditulis al-Qur'ān

ْ‫انقيبش‬ Ditulis al-Qiyās

2. Bila Diikuti Huruf Syamsiyyah Ditulis dengan Menggunakan Huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf “l” (el) nya.

‫السماء‬ Ditulis as-Samā'

‫الشمس‬ Ditulis asy-Syams

I. Penelitian Kata-Kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penelitiannya.

‫ذوىْانف ْروض‬ Ditulis zawi al-furūd

‫اهلْالسنْة‬ Ditulis ahl as-Sunnah

x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .....................................................................................
ABSTRAK ........................................................................................................ i
ABSTRACK ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
MOTTO .......................................................................................................... v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ........................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 9


A. Penelitian Terdahulu ................................................................... 9
B. Kajian Teoritis dan Konsep ........................................................ 16
1. Teori Peran .......................................................................... 16
2. Konsep Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) .................... 20
3. Teori Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah ...... 25
4. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung ......................... 29
C. Kerangka Pikir ............................................................................ 31

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 33


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................. 33
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 34
C. Objek dan Subjek Penelitian ...................................................... 35
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 37
E. Pengabsahan Data ....................................................................... 40
F. Analisis Data .............................................................................. 42
G. Sistematika Penulisan ................................................................. 42

xi
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ............................................. 44
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 44
B. Penyajian Data Penelitian ........................................................... 50
C. Analisis Data .............................................................................. 72

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 93


A. Kesimpulan ................................................................................. 93
B. Saran ........................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 96


LAMPIRAN ......................................................................................................

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian ................................................. 15

Tabel 2.1 Kerngka Pikir ..................................................................................... 32

Tabel 3.1 Time Line Penelitian Tahun 2023 ...................................................... 34

Tabel 4.1 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah .............................. 45

Tabel 4.2 Struktur Pengurus MES Provinsi Kalimantan Tengah ...................... 48

Tabel 4.3 Data Subjek dan Informan Penelitian ................................................ 51

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia merupakan cerminan

dari semakin meningkatnya kesadaran umat Islam dalam menjalankan syariat

Islam. Hal ini konsekuensi dari pemahaman bahwa Ekonomi Syariah bukan

hanya sekedar konsepsi. Ekonomi Syariah merupakan hasil suatu proses

transformasi nilai-nilai Islam yang membentuk kerangka serta perangkat

kelembagaan dan pranata ekonomi yang hidup dan berproses dalam

kehidupan masyarakat. Adanya konsep pemikiran dan organisasi-organisasi

yang dibentuk atas nama sistem ini sudah tentubisa dinilai sebagai model dan

awal pertumbuhannya.1

Saat ini ekonomi syariah muncul sebagai bentuk refleksi atas ke-

kaffah-an keislaman sebagai muslim. Pemikiran ini muncul sebagai

tuntutan atas keyakinan seorang muslim terhadap ajaran islam yang

kompherenshif. Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia mengalami

peningkatan yang cukup baik. Pemerintah serta instansi terkait selalu

membuat terobosan baru untuk meningkatkan pertumbuhan Ekonomi

Syariah di Indonesia. Ini dapat kita lihat dengan terus naiknya angka market

share Ekonomi Syariah setiap tahunnya yang dikemas dalam beberapa

produk keuangan syariah.

1
M. Dawan Rahardjo. Perspektif Deklarasi Makkah Menuju Ekonomi Syariah. Badung:
Mizan, 1998, Cet 1, h.86

1
2

Literasi keuangan merupakan suatu rangkaian proses atau kegiatan

untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan

keyakinan (confidendence) konsumen maupun masyarakat agar mereka

mampu mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik. Literasi keuangan

yang terbatas akan mengakibatkan tidak tepatnya pengambilan keputusan

keuangan dan kurangnya perencanaan keuangan untuk masa yang akan

datang. Terbatasnya literasi keuangan dalam diri seseorang juga akan

menyebabkan pengeluaran yang tidak terarah dan dapat membuat keputusan

keuangan yang buruk.2

Dengan adanya teori literasi keuangan syariah telah menjelaskan

kepada masyarakat bahwa alat yang berguna untuk mengubah perilaku

manusia dari tidak cerdas menjadi cerdas, seperti bagaimana untuk

memanfaatkan pendapatan untuk menabung, berinvestasi, proteksi dan

memenuhi kebutuhan ekonomi.3 Disini lah hadirnya Masyarakat Ekonomi

Syariah sebagai organisasi yang mengembangkan dan mempercepat

penerapan sistem ekonomi/keuangan syariah yang terdapat didalam

program kerja tersebut.

Masyarakat Ekonomi Syariah (yang disingkat MES) didirikan

pertama kali pada hari Senin, tanggal 1 Muharram 1422 H, bertepatan pada

tanggal 26 Maret 2001 M. Selanjutnya MES di deklarasikan pada hari

2
Lubis, Nurul Izzati. Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Meningkatkan
Literasi Keuangan Syariah Di Indonesia. Diss. Universitas Islam Negeri Sumatra Utara. 2019. H. 6
3
Sardiana. Implementasi Literasi Keuangan Syaruag Pada Alokasi Dana Ziswaf Masyarakat.
Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Syariah. 2018: 171-180
3

Selasa, tanggal 2 Muharram 1422 H (27 Maret 2001 M) di Jakarta. Sejak

didirikan, MES mengalami perkembangan organisasi yang pesat. Pada saat

ini di Indonesia telah ada 27 Pengurus Wilayah di tingkat Provinsi dan 72

Pengurus Daerah di tingkat kabupaten/kota. Untuk wilayah Provinsi

Kalimantan Tengah, pada saat ini telah berdiri 2 (dua)Pengurus Daerah,

yaitu Pengurus Daerah MES Kabupaten Kotawaringin Timur dan Pengurus

Daerah MES Kabupaten Murung Raya.

Pada periode kepengurusan MES selama 3 (tiga) tahun terakhir,

Pengurus Wilayah MES Kalimantan Tengah telah bekerja keras untuk

melakukan sosialisasi yang terstruktur dan berkesinambungan kepada

masyarakat tentang praktek sistem ekonomi syariah ini. Wujud nyata dari

implentasi program kerja MES yang telah dilaksanakan adalah

menyelenggarakan seminar berbasis syariah diantaranya seminar ekonomi

syariah, seminar zakat dan wakaf syariah, seminar investasi syariah, dan

Gebyar Ekonomi Syariah. 4

Kegiatan lainnya yang tak kalah pentingnya adalah Pemilihan

Tokoh Ekonomi Syariah Kalimantan Tengah Tahun 2020, memfasilitasi

pengurusan dan penerbitan sertifikat halal bagi para penggerak usaha kecil

menengah (UMKM) di Kota Palngkaraya, dan mengadakan talk show dan

road show tentang asuransi syariah. Penguatan dan Perluasan Masyarakat

Ekonomi Syariah Kalimantan Tengah untuk menghadapi tantangan global

4
Situs Resmi Mes Kalteng. https://meskalteng.org/services/ketuameskalteng/. Diakses pada
tanggal 28 Mei 2023, pukul 20.06 WIB
4

yang tidak mudah sangat diperlukan, untuk itulah salah satu tugas dan

tanggungjawab kepengurusan MES Kalimantan Tengah adalah membetuk

Pengurus Daerah MES Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten

Murung Raya. Dan saat ini sedang berproses embrio pembentukan Pengurus

Daerah di beberapa Kabupaten, yaitu Kabupaten Kotawaringi Barat,

Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Pulang

Pisau, dan Kabupaten Barito Utara.

Di Provinsi Kalimantan Tengah dalam upaya mendorong

peningkatan kegiatan ekonomi syariah, Bank Indonesia bersama lembaga

keuangan syariah, MUI, Masyarakar Ekonomi Syariah (MES) dan Kanwil

Kementerian Asgama telah melakukan FGD (Focus Grouf Discussion) dan

perencanaan pengembangan ekonomi syariah di Kalimantan Tengah.

Dengan 4 pilar yaitu pertama, mendorong sinergi kebijakan di bidang

ekonomi syariah, kedua, mendorong pengembangan skala dan permodalan

lembaga syariah, ketiga, perbaikan kualitas SDM di sektor ekonomi

dyariah, dan keempat, meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat

ekonomi syaruah.5

Peran lembaga keuangan syariah dalam hal ini perbankan syariah

masih menunjukkan dominasi dalam mempengaruhi perkembangan

Ekonomi Syariah. Di samping itu, kemunculan bank syariah cenderung

lebih disebabkan karena keinginan masyarakat untuk melaksanakan

5
Ibid
5

transaksi perbankan ataupun kegiatan ekonomi secara umum yang sejalan

dengan nilai dan prinsip Syariah.6

Masyarakat Ekonomi Syariah adalah organisasi terbesar gerakan

Ekonomi Syariah di Indonesia yang sebagai organisasi independen, dan

tidak terafiliasi dengan salah satu partai politik atau ormas tertentu, namun

harus tetap menjalin kerjasama agar dapat diterima semua pihak manapun.

Sejak kelahirannya di Indonesia Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) berperan aktif mengedukasi dan mensosialisasikan

ekonomi/keuangan syariah kepada masyarakat luas. Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) di Kalimantan Tengah memang dibilang masih baru tetapi

diperkirakan mampu membantu dalam pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah melalui sosialisasi dan edukasi sehingga semakin

memberikan dampak positif bagi masyarakat dan industri keuangan syariah

dalam bersaing pada sistem ekonomi Barat yang telah mendunia sejak

lama.7

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul Peran Masyarakat Ekonomi Syariah

(Mes) Dalam Pengembangan Ekonomi Dan Keuangan Syariah Di

Kalimantan Tengah.

6
Eni Cahyo. Perkembangan Perekonomian Syariah Pada Masyarakat Ponorogo (Aanalisis
Faktor Internal dan Eksternal). Muaddib Vol. 06 No.02 (Desember, 2016), Hal 148.
7
Purnama, DKK. Efektivitas Gerakan Literasi Keuangan Syariah Dalam Mengedukasi
Masyarakat Memahami Produk Keuangan Syariah. Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan
Syariah. 2019. Hal 5
6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan diatas, rumusan

masalah yang akan dibuat peneliti adalah:

1. Bagaimana Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah?

2. Bagaimana Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam membangun

ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah.

2. Untuk mengetahui peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam

membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua

yaitu kegunaan berbentuk Teoritis dan kegunaan berbentuk Praktis:

1. Kegunaan Teoritis

a. Menambah wawasan pengetahuan penulis mengenai peran dan

hambatan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan


7

Tengah. Bagi peneliti ini sangat penting sebagai pengetahuan

tambahan dari teori-teori yang telah didapat selama proses

pembelajaran Ekonomi Syariah dan menguak fakta-fakta

dilapangan dengan realitas teori-teori yang dipelajari.

b. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam

menganalisa secara ilmiah serta dapat dijadikan titik tolak bagi

penelitian pemikiran lebih lanjut, baik untuk peneliti yang

bersangkutan maupun oleh peneliti lain sehingga kegiatan

penelitiandapat dilakukan secara berkesinambungan.

c. Sebagai literatur sekaligus memberikan sumbangan pemikiran

bagi kepustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka

Raya.

2. Kegunaan Praktis.

a. Bagi Penulis, Penelitian ini digunakan sebagai syarat untuk

melengkapi dan memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi (S. E).

b. Bagi Pihak Organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Hasil

penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan-kegiatan

dari program kerja yang telah disusun di Rapat Kerja Daerah

untuk dijalankan agar memberikan dampak kebermanfaatan

kepada masyarakat.

c. Bagi masyarakat, penelitian ini digunakan untuk menambah

pengetahuan dan wawasan mengenai peran dan hambatan


8

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah.

d. Bagi Lembaga keuangan Syariah baik Bank maupun non Bank,

menjadi bahan pertimbangan untuk bermitra dengan perguruan

tinggi dengan potensi yang dimiliki oleh perguruan tinggi dalam

memajukan dan mengembangkan Ekonomi Syariah di

Kalimantan Tengah

e. Bagi lembaga kampus, menjadi bahan pertimbangan bagi

Perguruan Tinggi agar dapat bekerja sama dengan Stakeholder

terkait, dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di

Kalimantan Tengah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang relevan terhadap penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Izzati Lubis, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang

berjudul Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam

Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah Di Indonesia pada tahun

2019.8 Penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriftif dengan

menggunakan pendekatan kualitatif lapangan dengan menggunakan

tekhnik observasi dan tekhnik studi dokumentasi (Field Research).

Pnelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan organisasi

Masyarakat Ekonomi Syariah dalam melakukan literasi keuangan

syariah dan mengetahui hambatan yang dialami Masyarakat Ekonomi

Syariah. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan adanya pern

Masyarakat Ekonomi Syariah dalam peningkatan pengetahuan

masyarakat terhadap penggunaan lembaga keuangan syariah di

Indonesia. Dan hambatan yang dialami Masyarakat Ekonomi Syariah

yaitu kurang optimalnya pengurus melakukan program kerja dan Visi

Misi yang telah ditetapkan. Hubungan penelitian ini dengan penelitian

8
Nurul Izzati Lubis. Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Meningkatkan
literasi Keuangan Syariah Di Indonesia. Medan: Juli 2019. h. 63

9
10

peneliti adalah memiliki keterkaitan dalam peran Masyarakat Ekonomi

Syariah dalam mengembangkan dan mempercepat penerapan sistem

Ekonomi Syariah.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Kurniawan, Program Studi

Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonimi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri Palangka Raya yang Berjudul Peran Organissi

Masyarakat Ekonomi Syariiah (MES) Dalam Meningkatkan Literasi

Ekonomi Syariah Masyarakat Kota Palangka Raya tahun 2020.9

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang peran Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) dalam meningkatkan literiasi Ekonomi

Syariah masyarakat kota palangka raya beserta dampak dan

kendalanya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan atau

field research dan pendekatan penelitian adalah kualitatif deskriptif.

Subjek penelitian adalah pengurus wilayah MES Provinsi Kalimantan

Tengah dan informannya adalah masyarakat yang pernah mengikuti

kegiatan MES sebanyak 3 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengabsahan data

menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan empat

komponen yaitu pengumpulan data, merangkum data, penyajian data

dan menarik kesimpulan. Hubungan antara penelitian ini dengan

penelitian peneliti adalah memiliki keterrkaitan dalam memberikan

9
Iwan Kurniawan. Peran Organissi Masyarakat Ekonomi Syariiah (MES) Dalam
Meningkatkan Literasi Ekonomi Syariah Masyarakat Kota Palangka Raya. Palangka Raya, Tahun
2020. h. 79
11

sosialisasi demi memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait

penerapan sistem keuangan syariah.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nora Liza, Jurusan Ekonomi Syariah,

Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam negeri Sultan

Syarif Kasim Riau yang berjudul Kontribusi Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Riau Dalam Mensosialisasikan Ekonomi Syariah Di

Pekanbaru tahun 2010.10 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

tentang usaha yang telah dilakukan Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Riau dalam mensosialisasikan Ekonomi Syariah di Pekanbaru.,

pandangan masyarakat terhadap sosialisasi Ekonomi Syariah yang

dilakukakan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Riau Pekanbaru,

Faktor pendukung dan penghambat Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Riau dalam mensosialisasikan Ekonomi Syariah di Pekanbaru.

Penelitian ini adalah jeis penelitian deskriftif dengan menggunakan

pendekatan kualitatif lapangan dengan menggunakan tekhnik

Purposive Sampling. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa

Ekonomi Syariah di Pekanbaru masih belum cukup berkembang karena

masih banyaknya masyarakat yang kurang mengetahui apa itu Ekonomi

Syariah, di sini pihak-pihak Ekonomi Syariah membutuhkan lebih

banyak mensosialisasikan Ekonomi Syariah di antaranya melalui

bantuan anggota MES yang ada di Riau. Dengan adanya sosialisasi

10
Nora Liza. Kontribusi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Riau Dalam
Mensosialisasikan Ekonomi Syariah Di Pekanbaru. Riau: 2010. h. 36
12

yang dilakukan MES Riau ini berdampak baik bagi masyarakat, hanya

saja pandangan masyarakat Pekanbaru terhadap sosialisasi Ekonomi

Syariah belum tersosialisasi dengan baik karena masih banyaknya

masyarakat Pekanbaru yang belum mengetahui peran dan tujuan dari

MES itu sendiri. Oleh karena itu masyarakat sangat mengharapkan

upaya pengembangan pengetahuan tentang Ekonomi Syariah oleh MES

Riau. Maka dari itu perlu ditingkatkan lagi seiring berkembangnya

lembaga-lembaga keuanga yang berbasis syariah. Hubungan antara

penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah memiliki keterrkaitan

dalam memberikan sosialisasi demi memberikan pemahaman terhadap

masyarakat terkait penerapan sistem keuangan syariah.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Riko Rahman, Pascasarjana Institut

Agama Islam Negeri Palangka Raya, yang berjudul Peran Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Dalam Pengembangan Ekonomi

Syariah Di Kota Palangka Raya tahun 2020.11 Dalam penelitiannya

membahas kehadiran FEBI harus berperan memajukan Ekonomi

Syariah dengan memberikan kontribusi kepada masyarakat dan

pemerintah baik berupa pemikiran konstruktif maupun tindakan nyata

dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang berkeadilan agar

masyarakat memahami dan bisa menerapkan Ekonomi Syariah dalam

kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini

11
Riko Rahman. Peran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Dalam Pengembangan
Ekonomi Syariah Di Kota Palangka Raya. Palangka Raya: 04 November 2020. h. 70
13

bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan FEBI dalam

mengembangkan Ekonomi Syariah di kota Palangka Raya dan aktor-

faktor yang menjadi pendukung dan penghambat Peran FEBI dalam

mengembangkan Ekonomi Syariah di kota Palangka Raya. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis kualitatif

deskriptif. eknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi,

wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik pengabsahan data

dilakukan dengan teknik triangulasi sumber data dan metode.

Selanjutnya Teknik analisis data dilakukan dengan empat tahap yaitu

data collection, reduksi data, penyajian data, dan verivikasi data. Hasil

dari penelitian ini adalah FEBI berupaya mengembangkan Ekonomi

Syariah di Kota Palangka Raya adalah dengan melakukan sosialisasi

melalui kegiatan seminar, expo, bazar dan workshop serta kegiatan

mahasiswa yang sifatnya memberikan edukasi kepada masyarakat.

Hubungan penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah memiliki

keterkaitan dalam peran Masyarakat Ekonomi Syariah dalam

mengembangkan dan mempercepat penerapan sistem Ekonomi

Syariah.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Sumarno, Pascasarjana Hukum

Ekonomi Syariah Universitas Ialam Negeri Antasari Banjarmasin, yang

berjudul Peranan Umat Islam Dalam Perkembangan Ekonomi Syariah


14

Di Indonesia tahun 2022.12 Penelitian ini membahas peran umat islam

dengan menyatakan optimismenya Indonesia akan segera menjadi

pusat Ekonomi Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

peranan umat islam dalam melakukan pengembangan terhadap

Ekonomi Syariah. Pendekatan yang dilakukan dalam melakukan

penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang

memiliki tujuan untuk mengumpulkan beberapa informasi dan data

yang diperoleh dari media massa on line maupun perpustakaan yang

memiliki relevansi dengan topik penelitian. Penelitian ini bersifat

deskriptif kualitatif yang melakukan penelitian terhadap yang memiliki

tujuan memberikan deskripsi dan gambaran yang sistematis serta

bersifat objective terkait fakta-fakta dan hubungan antar unsur yang

ada. Hasil dari penelitian ini mempunyai pengaruh yang besar atas

perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia. Meskipun sudah bahu

membahu dalam mendorong perkembangan Ekonomi Syariah namun

perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia belum terlalu signifikan.

Hubungan antara penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah

memiliki keterkaitan dalam cara mengembangkan Ekonomi Syariah.

Berdasarkan hasil keempat penelitian di atas, dalam beberapa

penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dan

persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan.

12
Sumarno. Peranan Umat Islam Dalam Perkembangan Ekonomi Syariah Di Indonesia.
Jurnal Pendidikan dan Konseling Volume 4 Nomor 5 Tahun 2022
15

Adapun untuk penelitian peneliti adalah fokus pada Peran Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengembangan Ekonomi Dan Keuangan

Syariah Di Kalimantan Tengah. Untuk persamaan dan perbedaan peneliti

dengan penelitian terdahulu akan dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian

No Nama Judul Penelitian Persamaan Perbedaan


Penulis
1 Nurul Izzati Peran Masyarakat Penelitian yang Penelitian yang dilakukan
Lubis Ekonomi Syariah dilakukan oleh oleh Nurul Izzati Lubis
(MES) Dalam peneliti dengan membahas terkait peran
Meningkatkan penelitian MES dalam meningkatkan
Literasi Keuangan sebelumnya sama- literasi keuangan syariah di
Syariah Di sama meneliti Indonesia, sedangkan yang
Indonesia pada tentang bagaimana akan ditulis oleh peneliti
tahun 2019 pengembangan adalah lebih berfokus pada
Ekonomi Syariah. peran MES dalam
pengembangan ekonomi
dan keuangan Syariah di
Kalimantan Tengah.
2 Iwan Peran Organissi Penelitian yang Penelitian yang dilakukan
Masyarakat dilakukan oleh oleh Iwan Kurniawan
Kurniawan Ekonomi Syariiah peneliti dengan membahas terkait peran
(MES) Dalam penelitian MES dalam meningkatkan
Meningkatkan sebelumnya sama- literasi Ekonomi Syariah
Literasi Ekonomi sama meneliti masyarakat kota palangka
Syariah tentang bagaimana raya, sedangkan yang akan
Masyarakat Kota pengembangan ditulis oleh peneliti adalah
Palangka Raya Ekonomi Syariah. lebih berfokus pada peran
tahun 2020 MES dalam pengembangan
ekonomi dan keuangan
Syariah di Kalimantan
Tengah.

3 Nora Liza Kontribusi Penelitian yang Penelitian yang dilakukan


Masyarakat dilakukan oleh oleh Nora Liza membahas
Ekonomi Syariah peneliti dengan terkait Kontribusi
(MES) Riau penelitian Masyarakat Ekonomi
Dalam sebelumnya sama- Syariah (MES) Riau
Mensosialisasikan sama meneliti Dalam Mensosialisasikan
Ekonomi Syariah tentang bagaimana Ekonomi Syariah Di
16

No Nama Judul Penelitian Persamaan Perbedaan


Penulis
Di Pekanbaru pengembangan Pekanbaru, sedangkan
tahun 2010. Ekonomi Syariah. yang akan ditulis oleh
peneliti adalah lebih
berfokus pada peran MES
dalam pengembangan
ekonomi dan keuangan
Syariah di Kalimantan
Tengah.
4 Riko Peran Fakultas Penelitian yang Penelitian yang dilakukan
Ekonomi Dan dilakukan oleh oleh Riko Rahman
Rahman Bisnis Islam peneliti dengan membahas terkait peran
(FEBI) Dalam penelitian fakultas ekonomi dan bisnis
Pengembangan sebelumnya sama- islam (FEBI), Sedangkan
Ekonomi Syariah sama meneliti yang akan ditulis oleh
Di Kota Palangka tentang bagaimana peneliti adalah lebih fokus
Raya tahun 2020 pengembangan kepada peran MES dalam
Ekonomi Syariah. pengembangan ekonomi
dan keuangan Syariah di
Kalimantan Tengah.
5 Sumarno Peranan Umat Penelitian yang Penelitian yang dilakukan
Islam Dalam dilakukan oleh oleh Sumarno membahas
Perkembangan peneliti dengan terkait peran umat islam
Ekonomi Syariah penelitian dalam perkembangan
Di Indonesia sebelumnya sama- ekonomu syariah di
tahun 2022 sama meneliti Indonesia, sedangkan yang
tentang bagaimana akan ditulis oleh peneliti
pengembangan adalah lebih fokus kepada
Ekonomi Syariah peran MES dalam
pengembangan ekonomi
dan keuangan Syariah di
Kalimantan Tengah.
Sumber : dibuat oleh peneliti

B. Kajian Teoritis dan Konsep

1. Teori Peran

a. Pengertian Peran

Teori peran adalah sebuah teori yang digunakan dalam dunia

sosiologi, pisikologi dan antropologi yang merupakan perpaduan


17

berbagai teori, orientasi maupun disiplin ilmu. Teori peran berbicara

tentang istilah “peran” yang biasa digunakan dalam dunia teater, dimana

seorang aktor dala teater harus bermain sebagai tokoh tertentu dan

dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berprilaku secara

tertentu. Posisi seorang aktor dalam teater dinalogikan dengan posisi

seseorang dalam masyarakat, dan keduanya memiliki kesamaan

posisi.13

Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

mempunyai arti pemain sandiwara, perangkat tingkah yang diharapkan

dimiliki olehorang yang berkedudukan sebagai masyarakat. Peran disini

dapat dibedakan menjadi dua yang pertama peran aktif yang mana

seseorang selalu aktif dalam melakukan sesuatu didalam organisasi

yang dapat dihitung dengan kehadiran, kemudian ada yang kedua yakni

peran partisipan yang memiliki arti bahwa peran partisipan ialah peranan

yang hanya dilakukan sewaktu-waktu karena biasanya kondisi peran

partisipan dilakukan dengan wacana objek bukan subjek.14

Secara umum, pengertian peran adalah suatu rangkaian perilaku

yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisi sosial, baik secara

formal maupun informal. Ada juga yang mengatakan bahwa arti peran

13
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, Jakarta: Rajawali Pers, 2015, h.
215.
14
Novianto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Solo: CV Bringin, 2005, h. 390
18

adalah tindakan yang dilakukan individu atau sekelompok orang dalam

suatu peristiwa. Sedangkan peran menurut para ahli yaitu:15

1) Soekanto, arti peran adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dengan

dinamis sesuai dengan status atau kedudukan yang disandang.

2) Riyadi, makna peran adalah sebuah orientasi atau konsep yang

terbentuk karena suatu pihal dalam oposisi sosial dikehidupan

masyarakat.

3) Katz dan kahn, peran adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh

seseorang berdasarkan karakter dan kedudukannya.

Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa

peran adalah suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak

orang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki status

atau kedudukan tertentu. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka orang yang

bersangkutan menjalankan suatu peranan.

b. Konsep Peran

Dari penjelasan diatas mengetahui makna bahwan peran dan

status sosial merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Adapun

konsep peran adalah sebagai berikut:

1) Persepsi Peran Persepsi peran adalah pandangan kita terhadap

tindakan yang seharusnya dilakukan pada situasi tertentu.

15
Maxmanroe, Pengertian peran:Arti Konsep struktur,dan jenis peran,
https;//www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-peran.html. . Diakses pada tanggal 30 Mei
2023, pukul 00.13 WIB
19

2) Ekspektasi Peran Ekspektasi Peran merupakan sesuatu yang telah

diyakini orang lain bagaimana seseorang harus bertindak dalam

situasi tertentu.

3) Konflik Peran Saat seseorang berhadapan dengan ekspektasi peran

yang berbeda, maka akan menghasilkan konflik peran. Konflik ini

akan muncul saat seseorang menyadari bahwa syarat satu peran

lebih berat untuk dipenuhi ketimbang peran lain.

c. Jenis-Jenis Peran

Menurut Soerjono Soekamto, adapun jenis jenis peran adalah

sebagai berikut:

1) Peran Aktif

Peran aktif adalah peran seseorang seutuhnya selalu aktif

dalam tindakannya pada suatu organisasi. Hal tersebut dapat dilihat

atau diukur dari kehadirannya dan kontribusinya terhadap suatu

organisasi.

2) Peran Partisipasif

Peran partisipasif adalah peran yang dilakukan seseorang

berdasarkan kebutuhan atau hanya pada saat tertentu saja.

3) Peran Pasif

Peran pasif adalah suatu peran yang tidak dapat

dilaksanakan oleh individu. Artinya peran pasif hanya dipakai

sebagai simbol dalam kondisi tertentu didalam kehidupan

masyarakat.
20

2. Konsep Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Konsep ekonomi syariah mulai diperkenalkan kepada

masyarakat pada tahun 1991 ketika Bank Muamalat Indonesia berdiri,

yang kemudian diikuti oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya. Pada

waktu itu setiap lembaga keuangan syariah mengadakan sosialisasi

dengan usaha sendiri, sehingga menjadi beban yang berat manakala

mengetahui sosialisasi system syariah hanya dapat berhasil apabila

dilakukan dengan cara yang terstruktur dan berkelanjutan.16

Menyadari hal tersebut, lembaga-lembaga keuangan syariah

berkumpul dengan mengajak seluruh kalangan yang berkepentingan

untuk membentuk suatu organisasi, yang dengan usaha bersama akan

melaksanakan program sosialisasi yang terstruktur dan

berekesinambungan kepada masyarakat. Organisasi ini kemudian

dinamakan "Masyarakat Ekonomi Syariah," dengan anggota dari

lembaga keuangan syariah, lembaga pendidikan, lembaga nirlaba,

perusahaan dan bahkan perorangan.

Masyarakat Ekonomi Syariah yang di singkat dengan MES,

atau dengan sebutan dalam bahasa Inggris adalah The Society For

Islamic Sharia Ekonomy atau dengan bahasa Arabnya Al Ijtima' Lil-

Iqtishadi, didirikan pada hari Senin, tanggal 1 Muharram 1422 H,

bertepatan pada tanggal 26 Maret 2001 M. Pendiri MES adalah

16
Muliaman D Hadad, Buku Panduan Organisasi: Masyarakat Ekonomi Syariah, Jakarta:
Rajawali Pers, 2005, h. 13
21

perorangan, Lembaga Keuangan, Lembaga Pendidikan, Lembaga

Kajian dan Badan Usaha yang tertarik untuk mengembangkan ekonomi

syariah. MES berasaskan Syariah Islam, serta tunduk pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, sehingga

terbuka bagi setiap warga negara dan Badan Hukum Indonesia tanpa

memandang keyakinan agamanya.

Pada awalnya MES didirikan hanya untuk di Jakarta saja tanpa

mempunyai rencana untuk mengembangkan ke daerah-daerah.

Ternyata kegiatan yang dilaksanakan oleh MES memberikan

ketertarikan bagi rekan-rekan di daerah untuk menggunakan nama MES

dengan menambahkan nama daerah belakangnya. Nama MES dan

peran aktif yang semakin terasa menyebabkan permintaan izin untuk

mendirikan MES di daerah lain semakin banyak masuk ke Jakarta,

sehingga rekanrekan MES daerah mendesak agar MES-MES ini

disatukan dalam satu organisasi bersama.17

Pada Mei 2006, tepatnya saat penyelenggaraan Indonesia Sharia

Expo I, MES menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa

Masyarakat Ekonomi Syariah, disepakati bahwa MES daerah bersedia

berhimpun dalam satu organisasi bersama yang bersifat Nasional.

Menyepakati MES yang di Jakarta sebagai Pengurus Pusat dan

menugaskan untuk menyusun Angaaran Dasar (AD)/ Anggaran Rumah

17
Ibid. h. 78
22

Tangga (ART) pertama MES. Tahun 2008 adalah tahun pertama bagi

Masyarakat Ekonomi Syariah melaksanakan Musyawarah Nasional.

Disana akan dimatangkan lebih lanjut gerak dan langkah organisasi ini

dalam menggerakan ekonomi masyarakat ke arah ekonomi syariah serta

menjadikan solusi atas masalah ekonomi negara ini.

MES dibentuk dengan tujuan sebagai wadah silaturahmi dan

kegiatan penelitian, pengembangan serta penerapan sistem ekonomi

dan etika usaha yang sesuai dengan syariat Islam dan diharapkan diakui

sebagai acuan serta diikuti sebagai teladan bagi usaha percepatan

pengembangan dan penerapan sistem ekonomi dan etika usaha yang

sesuai dengan syariat Islam di Indonesia. Harapan kedepan, peran MES

dalam mensosialisasikan ekonomi syariah dapat lebih ditingkatkan lagi.

Penggerak MES adalah mereka yang kreatif dan punya program-

program unggulan. MES menjadi mitra Pemerintah dan juga Bank

Indonesia dalam mengembangkan ekonomi syariah.18

Saat ini MES telah tersebar di 29 Provinsi, 94 Kabupaten/Kota

dan 9 wilayah khusus di luar negeri yaitu Arab Saudi, United Kingdom,

Malaysia, Jerman, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Republik Arab

Mesir dan Demokratis Rakyat Aljazair. Kegiatan sosialisasi dan

18
Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah Provinsi Kalimantan Tengah, Selayang
Pandang Masyarakat Ekonomi Syariah, Palangka Raya, t.p, 2019, h. 1
23

edukasi yang dilakukan MES semakin memberikan dampak positif bagi

masyarakat dan industri keuangan syariah.

MES sebagai organisasi terbesar gerakan ekonomi syariah di

Indoensia memiliki peran yang sangat penting dalam membangun

literasi keuangan syariah di Indonesia. Sejak kelahirannya di tahun

2000-an MES berperan aktif mengedukasi dan mensosialisasikan

ekonomi syariah kepada msyarakat luas. Banyak sekali even-even

seminar, workshop, training, penerbitan buku dan penyebarannya yang

dilakukan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah.

sejak awal merupakan lokomotif gerakan edukasi dan

sosialisasi keuangan syariah kepada publik sampai ke lapisan grass root

untuk terwujudnya financial inclusion. Beberapa tahun terakhir Sekolah

Pasar Modal Syariah digelar secara gencar di hampir seluruh ibu kota

Propinsi dan kota besar lainnya. Demikian pula Seminar Nasional

Asuransi Syariah juga di beberapa kota besar Indonesia. OJK dapat

bekerjasama dengan MES untuk membuat program pembangunan

literasi keuangan syariah dengan melibatkan semua assosiasi lainnya,

baik assosiasi para pakar ekonomi Islam maupun assosiasi industri jasa

keuangan syariah, bahkan ormas Islam, Perguruan Tinggi dan

pesantren.19

19
http://www.agustiantocentre.com/?p=1680. Diakses pada tanggal 28 Mei 2023, pukul
21.33 WIB
24

MES berperan mendorong pengembangan ekonomi Islam

dengan melakukan kegiatan-kegiatan, diantaranya sebagai berikut:

1) Mewujudkan silaturahmi diantara pelaku-pelaku ekonomi,

perorangan dan lembaga yang berkaitan dengan ekonomi syariah.

Membangun sinergi dan kemitraan di antara perorangan dan

lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan ekonomi syariah.

2) Mendorong pengembangan aktivitas ekonomi syariah sehingga

menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam kegiatan usaha

termasuk dalam hal investasi maupun pembiayaan.

3) Meningkatkan hubungan antar anggota dan otoritas yang terkait

dengan kegiatan ekonomi dan keuangan syariah. Meningkatkan

kegiatan untuk membentuk sumberdaya insani yang mempunyai

akhlak, ilmu dan kemampuan untuk menjalankan dan

mengembangkan kegiatan ekonomi syariah melalui penelitian,

pengembangan dan pelatihan.

4) Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan anggota dan masyarakat

melalui berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi, namun tidak

terbatas pada seminar, talkshow, workshop, pameran, konferensi,

pendampingan, pelatihan dan lain sebagainya.

5) Menginisiasi dan mengembangkan berbagai lembaga pendukung

ekonomi dan keuangan syariah.20

20
Ibid. h. 28
25

6) Mengembangkan hubungan kerja sama dan penyedia informasi

serta dukungan bisnis kepada pelaku keuangan syariah di domestik

dan luar negeri.

7) Mengembangkan standarisasi/akreditasi berbagai sektor industri

dan sektor profesi yang sesuai syariah.

8) Mendorong dan memberikan dukungan kepada pemerintah, DPR

dan organisasi regulator lainnya dalam menyediakan ketersediaan

undang-undang, peraturan pemerintah dan peraturan lainnya yang

mendukung masyarakat menerapkan aktivitas ekonomi syariah.

3. Teori Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan.21

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta,

bahwa pengembangan adalah perbuatan menjadikan bertambah,

berubah sempurna (pikiran, pengetahuan dan sebagainya).22 Dari uraian

diatas pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. Pengembangan dapat

berupa proses, produk dan rancangan.

Sedangkan asal kata ekonomi berasal dari bahasa latin yaitu

Oikonomia.23 Oikonomia terdiri dari dua kata oikos yang berarti rumah

21
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional
Indonesia, 2014, h. 201
22
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani,
2012, hal. 53
23
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2007), h. 10.
26

tangga dan nomos artinya mengatur. Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu

yang mengatur rumah tangga, yang dalam bahasa inggris disebut

sebagai economics. Orang-orang barat mengartikan konsep ekonomi

dengan management of housebold or estate (tata laksana rumah tangga

atau kepemilikan).24

Secara spesifik ilmu ekonomi dapat didefinisikan sebagai

disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana cara tiap individu atau

segolongan masyarakat bertindak dalam proses produksi, konsumsi,

dan alokasi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan yang tidak

terbatas jumlahnya dengan sumber-sumber yang terbatas adanya.25

Dalam literatur arab, ilmu ekonomi disebut dengan ‘Ilm al-

iqtishâd, seperti dalam ungkapan ilm al-iqtishad al-manzili (ilmu

ekonomi rumah tangga). al-Iqtishâd, terambil dari kata iqtashada-

yaqtashidu-iqtishâdan dan iqtishâda berasal dari akar kata qashada-

yaqshidu-qasdhan, yang secara harfiah antara lain berarti niat, maksud,

tujuan, dan jalan lurus. al-Qur'an al-Karim, yang di dalamnya tersebut

enam kali kata qashd dengan berbagai derivasinya lima surat dan enam

ayat,26 juga menggunakan kata qashdu untuk pengertian jalan lurus

seperti ayat:

24
M Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, (Ciputat:
Kolam Publishing 2008), h. 45.
25
Abbdullah Zakiy Al-Kaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung : Pustaka
Setia,2002), h. 18-19.
26
M Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, (Ciputat:
Kolam Publishing 2008), h. 47.
27

ِّ‫ْش ٰۤاءْ ََلدى ُْكمْاَ ْْجع‬ ٰۤ ِّ َّ ‫وعلَىْاللِّْقَص ُد‬


٩ْْࣖ ‫ْي‬
َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ‫اْج‬ ‫و‬َ‫ل‬‫ۗو‬
ْ ‫ر‬ ‫ى‬
ِٕ ‫ا‬ َ ‫ْالسبِّْي ِّل َْومْن َه‬ ْ َ
Artinya : Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di
antara jalan-jalan ada yang bengkok. dan Jikalau dia
menghendaki, tentulah dia memimpin kamu semuanya (kepada
jalan yang benar)". (an-Nahl:9)27
Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia dalam banyak
penelitian yang sudah dilakukan lebih kepada perkembangan
perbankan syariah, meskipun ini hanya menjadi salahsatu instrumen
dalam pengembangan ekonomi syariah, perbankan syariah mampu
menjadi barometer dalam perkembangan ekonomi syariah itu sendiri.

Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia anatara lain ditandai


dengan munculnya Bank Muamalat Indonesia, sebagai bank yang
beroperasi dengan sistem syariah pertama di Indonesia merupakan
suatu perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan
suatu sistem perbankan alternatif yang selain menyediakan jasa
perbankan/keuangan yang sehat, juga memenuhi prinsip-prinsip
syariah. Kemunculan bank syariah kemudian diikuti dengan
kemunculan lembaga keluangan syariah lainnnya, seperti asuransi
syariah, pegadaian syariah, saham syariah, dan lain-lain.

Perkembangan ekonomi Islam baik sebagai ilmu maupun


sebagai sebuah sistem ekonomi yang telah mendapat banyak sambutan
positif di tingkat global. Berbagai pusat studi maupun program
pendidikan ditawarkan di berbagai kampus favorit dunia untuk
membentuk sumber daya insani di bidang ekonomi Islam. Khususnya
di Provinsi Sulawesi Selatan berbagai perguruan tinggi negeri maupun
swasta yang berbasis Islam dan umum berbondong-bondong membuka

27
Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Mekar Surabaya, 2004.
28

program studi di bidang ekonomi syariah seperti hukum ekonomi


syariah, ekonomi syariah, perbankan syariah, dan lain-lain.28

Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dalam suatu

perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga

infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan

semakin berkembang, taraf Pendidikan semakin tinggi dan teknologi

semakin meningkat. Sebagai implikasi dari perkembangan ini

diharapkan kesempatan kerja akan bertambah, tingkat pendapatan

meningkat, dan kemakmuran masyarakat menjadi semakin tinggi.29

Kini, Ekonomi Syariah dalam berbagai model dan bentuknya

memasuki tahap dimana suatu pendekatan yang lebih kritis dan

integrative terhadap keseluruhan teori dan praktiknya sangat penting

dilakukan. Sudah waktunya untuk mencari perbaikan yang lebih besar

dan mutakhir. Berbagai pihak yang terlibat dengan disiplin ini,

dihadapkan pada tugas- tugas yang menantang, yaitu meninjau ulang

seluruh situasi, paling tidak pada tiga persoalan berikut. Pertama;

membawa bersama usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam

suatu pandangan sistem Ekonomi Syariah yang menyeluruh, tidak

terkonsentrasi pada elemen khusus dari persoalan Ekonomi Syariah

saja. Kedua; meninjau ulang secara kritis berbagai model implementasi

28
Nasrullah. Peran Forum Silahturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Dalam
Pengembangan Ekonomi Islam Di Provinsi Sulawesi Selatan. Makasar : 2016. H 30
29
Sadono Sukirno, “Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan”,
Jakarta: Kencana, 2017, h. 3.
29

Ekonomi Syariah yang bertujuan untuk menguji teori-teori dan

mengevaluasi lembaga-lembaga yang tumbuh terhadap kemungkinan

kendala-kendala dan hambatan yang muncul. Ketiga; perlu meletakkan

keseluruhan teori dan praktek perekonomian syariah dalam perspektif

ekonomi dan moral Islam serta tata sosial. Unsur apapun dari sistem

Islam, betapun pentingnya, tidak dapat melahirkan

hasil yang diinginkan jika operasi dalam kesendirian. Hal ini harus

mengarah pada perubahan-perubahan komplementer untuk melengkapi

proses. Misalnya penghapusan riba, itu hanyalah salah satu aspek dari

program Ekonomi Syariah. Ia harus diikuti dengan, dan diperkuat

melalui perubahan-perubahan struktural dan motivasional lainnya.30

4. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung

a. Faktor Pendukung

Faktor Pendukung adalah sesuatu yang membantu atau

mendorong adanya Perubahan dari hal lebih baik dari sebelumnya,

dimana hal ini menjadi sebuah faktor menuju satu kesatuan kearah

kehendak yang di cita-citakan. Faktor pendukung cenderung bersifat ke

arah yang positif. Salah satu faktor pendukung perubahan sosial

diantaranya adalah Sistem Pendidikan Maju Salah satu faktor

mempercepat proses perubahan sosial adalah berpikir ilmiah dan

objektif. Pendidikan yang maju bisa mendorong pola perubahan sosial

30
M. Umer Chapra, Sistem Moneter Islam, terj. Ikhwan Abidin Basri, Jakarta: Gema Insani
Press, 2011, h. 56.
30

budaya yang mengikuti perkembangan zaman. Keinginan Masyarakat

untuk Maju Masyarakat yang ingin mengubah kehidupannya ke arah

yang lebih modern, hal ini bisa mempercepatproses perubahan. Kedua,

Penduduk yang Heterogen yaitu penduduk yang terdiri tidak hanya

dari satu macam kelompok saja, tapi masyarakat yang beraneka ragam,

hal ini juga bisa mempercepatproses perubahan sosial, karena memili

berbagai macam ide atau gagasan untuk bertukar pikiran.31

b. Faktor Penghambat

Faktor penghambat adalah halangan atau rintangan. Hambatan

memiliki arti yang sangat penting dalam setiap melaksanakan suatu

tugas atau pekerjaan. Suatu tugas atau pekerjaantidak akan terlaksana

apabila ada suatu hambatan yang mengganggu pekerjaan tersebut.

Faktor Hambatan merupakan keadaan yang dapat menyebabkan

pelaksanaan terganggu dan tidak terlaksana dengan baik. Setiap

manusia selalu mempunyai hambatan dalam kehidupan sehari-hari,

baik dari diri manusia itu sendiri ataupun dari luar manusia.

Menurut Rochman Natawijaya Faktor hambatan cenderung bersifat

negatif, yaitu memperlambat laju suatu hal yang dikerjakan oleh

seseorang. Dalam melakukan kegiatan seringkali ada beberapa hal

yang menjadi penghambat tercapainya tujuan, baikitu hambatan dalam

pelaksanaan program maupun dalam hal pengembangannya.32

31
Phill. Astrid. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung: Binacipta, 2016, h.
188
32
Ibid. h. 170
31

C. Kerangka Pikir
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mengankat tentang
Peran Organsasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam
Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah.
Dalam penelitian ini ada dua permasalahan yang menjadi fokus pada
penelitian ini, seperti pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah, serta
bagaimana MES membangun Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah
di Kalimantan Tengah. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori peran, Konsep MES, dan teori pengembangan Ekonomi dan
Keuangan Syariah.
Untuk menguji validitas data dalam denelitian ini maka di gunakan

digunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. triangulasi sumber

untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang

telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sedangkan triangulasi teknik

untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.33

Setelah dilakukan validitas data maka di lakukan analisis data

menggunakan Data collection atau koleksi data, Data reduction yaitu

pengurangan atau penentuan ulang terhadap data, Data display atau upaya

menampilkan, Conclusions drawing atau penarikan kesimpulan dengan

melihat kembali pada reduksi data (pengurangan data) dan data display

sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari data yang

diperoleh.

Mempermudah maksud peneliti maka digambarkan sebuah

33
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT RosdaKarya, 2006
32

kerangka berpikir sebagai berikut:

Tabel 2.2

Kerangka Pikir

PERAN MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH (MES) DALAM


PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH DI
KALIMANTAN TENGAH

1. Bagaimana Peran Masyarakat


Ekonomi Syariah (MES) dalam • Teori Peran
pengembangan ekonomi dan • Konsep Masyarakat Ekonomi
keuangan syariah di Kalimantan Syariah (MES)
Tengah. • Teori Pengembangan Ekonomi
2. Bagaimana Masyarakat Ekonomi dan Keuangan Syariah
Syariah (MES) dalam membangun
ekosistem ekonomi dan keuangan
syariah di Kalimantan Tengah ?

Data dan Analisis

Hasil

Penutup
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menggunakan jenis penelitian lapangan atau field

research yaitu mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan

sekarang, dan interaksi suatu individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat.

Penelitian ini juga di anggap sebagai pendekatan luas, dan ide penting dari

jenis penelitian ini adalah bahwa peneliti berangkat ke lapagan untuk

mengadakan pengamatan langsung tentang sesuatu fenomena yang terjadi.34

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif deskriptif,

merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

mengenai suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya

saat penelitian dilakukan.35 Istilah deskriptif menurut Riduan menyatakan

sebagai permasalahan yang tidak membandingkan dan tidak

menghubungkan dengan variabel lain hanya menggambarkan variable.36

34
Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta :PT. Bumi Aksara, 2006, h.5
35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi revisi v,
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, h. 309
36
Riduan, Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung : Alvabeta, 2010,
h.8

33
34

Pendekatan kualitatif deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan

agarpenulis dapat mengetahui dan mengambarkan apa yang terjadi dalam

lokasi penelitian secara lugas dan terperinci serta berusaha untuk

mengungkapkan data mengenai ” Peran Organisasi Masyarakat Ekonomi

Syariah (Mes)Dalam Mengembangkan Dan Mempercepat PenerapanSistem

Ekonom i Syariah Di Kota Palangka Raya”.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan penulis untuk penelitian yaitu Kurang Lebih

selama lima bulan setelah Pengajuan dan dikeluarkannya SK judul dan

setelah diselenggarakannya seminar proposal, waktu yang di gunakan dalam

penelitian ini untuk menggali data dan informasi dari parasubjek yang berada

di lokasi penelitian, peneliti akan semaksimal mungkin mencari informasi

dan data yang diperlukan dalam penelitian ini.

Adapun time line waktu penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Time Line Penelitian Tahun 2023

No Uraian Tahun 2023


Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Penyusunan
Proposal
2 Revisian Proposal

3 Seminar Proposal
35

No Uraian Tahun 2023


Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

4 Ijin Penelitian

5 Penyusunan
Skripsi
6 Bimbingan
Skripsi
7 Sidang Skripsi

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Sekretariat Organisasi Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) di Kalimantan Tengah. Pertimbangan penulis

mengambil lokasi ini sebagai tempat penelitian adalah karena penulis ingin

mengetahui sejauh mana peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam

Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariahdi Kalimantan Tengah yang

merupakan Organisasi yang bergerak dalam mensosialisasikan dan

mengedukasikan terkait penerapan Ekonomi Syariah di Kalimantan

Tengah.

C. Objek dan Subek Penelitian


1. Objek Penelitian

Menurut Lexy J. Moleong mendefinisikan bahwa objek penelitian

merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, subjek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.37

37
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT RosdaKarya, 2002
36

Adapun yang menjadi Objek Penelitian ini adalah Peran Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengembangan Ekonomi dan Keuangan

Syariah di Kalimantan Tengah.

2. Sujek Penelitian

Adapun Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Menurut Dr. Ibrahim,

penggunaan teknik purposive sampling dalam 3 (tiga) situasi, yaitu:38

a. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling guna memilih

responden yang akan memberi informasi penting.

b. Peneliti menggunakan teknik ini untuk memilih responden yang

sulit dicapai, untuk itu, peneliti cenderung subjektif (memilih

berdasarkan kriteria sesuai keinginan peneliti).

c. Tatkala peneliti ingin mengidentifikasi jenis responden tertentu

untuk diadakan wawancara mendalam.

Adapun kriteria yang menjadi subjek penelitian ini adalah:

a. Pengurus Organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di

Kalimantan Tengah, terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum.

b. Sudah menjabat sebagai Pengurus MES Wilayah Provinsi

Kalimantan Tengah kurang lebih 2 tahun.

c. Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi, Literasi Dan Edukasi

38
Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif Panduan Penelitian Beserta Contoh Proposal
Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2015, h. 72.
37

Ekonomi Syariah.

d. Pengurus Organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang

Bersedia Di Wawancara.

Untuk melakukan validitas terhadap informasi dari subjek maka

peneliti juga menentukan informan yang akan menjawab dan memastikan

kesamaan terkait apa yang di sampaikan dari subjek. Adapun kriteria yang

menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

a. Masyarakat Yang Pernah Mengikuti Kegiatan Yang Diadakan

Masyarakat Ekonomi Syariah

b. Praktisi Perbankan Syariah

c. UMKM Yang Menjadi Binaan Masyarakat Ekonomi Syariah

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi

Menurut Subagyo, observasi adalah pengamatan yang dilakukan

secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala

psikologis untuk kemudian dilakukan pencatatan.39 Observasi adalah suatu

usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis,

dengan prosedur yang standar.40 Dengan kata lain observasi merupakan

suatu cara yang memungkinkan Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Dalam Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan

Tengah. Data yang ingin diperoleh melalui observasi antara lain, yaitu:

39
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2004, h. 63.
40
Suharsimi Arrikunto, Prosedur Penelitian…, h. 204
38

Data yang ingin doiperoleh melalui observasi ntara lain, yaitu :

a. Melihat susunan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalimantan Tengah.

b. Melihat berbagai macam terobosan dan Kerjasama yang dilakukan oleh

pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalimantan tengah

dengan Lembaga keuangan Syariah lainnya.

2. Wawancara

Wawancara yaitu proses mencari data, fakta, dan informasi bahkan

keterangan dengan cara tanya jawab (interview). Wawancara ini dilakukan

secara tatap muka dengan berbagai kalangan yang dapat memberikan data,

fakta, dan informasi sesuai dengan kebutuhan.41 Wawancara juga adalah

proses mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab langsung dengan

responden dan mendengarkan langsung informasi-informasi yang

berkenaan dengan masalah yang diteliti.42 Dalam mencari informasi pneliti

menggunakan wawancara terstrukur, wawancara terstruktur di gunakan

sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang di peroleh, oleh karena

itu dalam wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument

penelitian berupa pernyataan tertulis.43 Adapun wawancara yang di maksud

adalah meminta informasi secara langsung kepada Subjek dan informan

41
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007,
h.115.
42
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif Cet. I,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 17.
43
Sugiyono, Metode penelitian, Bandung :Alfabeta, 2004, h.98
39

yaitu, Ketua Umum MES Kalimantan Tengah , Sekretaris Umum MES

Kalimantan Tengah, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi, Literasi dan

Edukasi Ekonomi Syariah, pengurus MES yang bersedia di wawancara, dan

beberapa informan lainya. Adapun data yang ingin diperoleh melalui teknik

ini sebagai berikut :

a. Melihat upaya yang dilakukan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

dalam pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan

Tengah.

b. Kerjasama apa aja yang dilakukan Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Kalimantan Tengah dalam pengembangan Ekonomi dan

Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah

c. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) membangun Ekosistem

Ekonomi Syariah di Kalimantan Tengah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu data, fakta dan informasi dikumpulkan berupa

surat keputusan, catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, foto

dan sebagainya yang berkenaan dengan penelitian.44 Teknik dokumentasi

yang diteliti dalam penelitian, yaitu menggunakan dokumen berbentuk

catatan, gambar dan rekaman saat melakukan wawancara dengan

responden. Tahap dokumentasi diharapkan mampu menunjang aktivitas

penulis sebagai penguat data observasi dan wawancara tentang

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penerapan Peran

44
Ibid. h. 123
40

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengambangan Ekonomi dan

Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah. Adapun data yang ingin

dikumpulkan dalam dokumentasi penelitian meliputi:

a. Kantor atau Sekretariat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

b. Website Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

c. Buku panduan, surat kabar atau berita-berita yang berkaitan dengan

penelitian.

d. Foto-foto untuk menunjang dokumentasi.

e. Surat keputusan dan hal-hal yang berkaitan dengan Peran Organisasi

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengembangan Ekonomi

dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah.

E. Pengabsahan Data

Keabsahan data yang peneliti gunakan adalah teknik triangulasi.

Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Denzin

yang dikutip Moleong ada empat macam triangulasi sebagai teknik

pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan teori, sumber, metode, dan

penyidik. Penulis deskripsikan sebagai berikut :

1. Triangulasi Teori

Triangulasi teori yaitu membandingkan beberapa teori yang

terkait secara langsung dengan data penelitian. Maksud dari triangulasi

ini adalah hasil atau kesimpulan berbentuk informasi.


41

2. Tringulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

3. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara membandingkan

informasi atau data dengan cara yang berbeda. Sebagaimana dikenal,

dalam penelitian kualitatif penulis menggunakan metode wawancara,

obervasi, dan survei.

4. Tringulasi Penyidik

Triangulasi Penyidik ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti

atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat

kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatan lainnya membantu

mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data.45 Triangulasi

yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi Sumber

dan Triangulasi Teknik. Triangulasi sumber berarti membandingkan

beberapa teori yang terkait secara langsung dengan data penelitian.

Sedangkan Triangulasi teknik dilakukan dengan cara membandingkan

informasi atau data dengan cara yang berbeda. Sebagaimana dikenal,

dalam penelitian kualitatif penulis menggunakan metode Survei,

Wawancara, dan Dokumentasi.

45
Ibrahim, Metodologi Penelitian…2015,h.72
42

F. Analisis Data

Penulis melakukan beberapa tahapan analisis data yang merujuk

pada konsep Miles dan Hubberman yang terdiri dari:

1. Data collection atau koleksi data ialah pengumpulan data dengan

analisis data, yang mana data tersebut diperoleh selama melakukan

pengumpulan data tanpa proses pemilahan.

2. Data reduction yaitu pengurangan atau penentuan ulang terhadap data

yang telah dihasilkan dalam penelitian. Peneliti coba menyusun data

lapangan, membuat rangkuman atau ringkasan, memasukkannya ke

dalam klasifikasi dan kategorisasi dari data yang telah dikumpulkan

sebelumnya.

3. Data display adalah upaya menampilkan, memaparkan atau menyajikan

data yang telah diolah sebelumnya. Display dilakukan untuk

memastikan data sudah lengkap dan sudah mampu menjawab setiap

kategori yang dibuat.

4. Conclusions drawing atau penarikan kesimpulan dengan melihat

kembali pada reduksi data (pengurangan data) dan data display sehingga

kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari data yang diperoleh.46

G. Sistematika Penulisan

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan secara umum isi dari

keseluruhan proposal ini dalam bentuk sistematika penulisan. Adapun

sistematika penulisannya sebagai berikut:

46
Ibid. h. 108-111
43

BAB I Pendahuluan, Pada bab ini meliputi pendahuluan yang terdiri

dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan

manfaat penelitian.

BAB II Kajian Pustaka, Pada bab ini membahas tentang penelitian

terdahulu, kajian teori dan kerangka pikir.

BAB III Metode Penelitian, Pada bab ini membahas tentang

pendekatan dan jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, objek dan

subjek penelitian, teknik pengumpulan data, pengabsahan data, teknik

analisis data dan sistematika penulisan.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas

tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisi data.

BAB V Kesimpulan, pada bab ini membahas tentang kesimpulan

dan saran.
BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Umum Provinsi Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah adalah salah satu provinsi yang terletak di pulau

Kalimantan. Ibukotanya adalah Kota Palangka Raya. Secara geografis

Kalimantan Tengah merupakan salah satu Provinsi terluas di Indonesia dengan

luas 157.983 km2. Hampir sama dengan satu setengah kali luas Pulau Jawa atau

8, 04 Persen dari luas Indonesia. Berdasarkan sensus tahun 2015, provinsi ini

memiliki populasi 2.680.680 jiwa. Dengan kepadatannya 17 jiwa/km2.47

Wilayah administrasi Kalimantan Tengah dibagi menjdi 13

Kabupaten dan 1 Kota, yaitu Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten

Barito Timur, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Gunung Mas,

Kabupaten Kapuas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin

Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Lamandau,

Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten

Sukamara, Kabupaten Seruyan, dan Kota Palangka Raya.

Dari segi demografis, penduduk Kalimantan Tengah

berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 memiliki populasi 2.202.599

jiwa, yang terdiri atas 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan pada tahun

2019. Ada tiga etnis dominan di Kalimantan Tengah yaitu, Etnis dayak (46,62 %),

Jawa (21,67 %), dan Banjar (21,10 %). Kawasan utama etnis Dayak yaitu daerah

47
https://perkim.id/profil-pkp/profil-provinsi/profil-perumahan-dan-kawasan-permukiman-
provinsi-kalimantan-tengah. Diakses pada tanggal 6 Juli 2023, pukul 14.02 WIB

44
45

pedalaman, kawasan utama etnis Jawa yaitu daerah transmigrasi dan kawasan

utama etnis Banjar yaitu daerah pesisir dan perkotaan. Adapun dari segi Agama

yang dianut oleh masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah adalah Islam sebesar

74,13 % , Kristen Protestan sebesar 16,66 %, Hindu/Kaharingan sebsear 5,78 %,

Kristen Katolik sebesar 3,28 %, dan Budha sebesar 0,11 % .48

Tabel. 4.1
Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan tengah.

No Kabupaten/ Kota Kota Kecamatan

1 Kabupaten Barito Selatan Buntok 6

2 Kabupaten Barito Timur Tamiang Layang 9

3 Kabupaten Barito Utara Muara Teweh 6

4 Kabupaten Gunung Mas Kuala Kurun 12

5 Kabupaten Kapuas Kuala Kapuas 12

6 Kabupaten Katingan Kasongan 13

7 Kabupaten Kotawaringin Barat Pangkalan Bun 6

8 Kabupaten Kotawaringin Timur Sampit 15

9 Kabupaten Lamandau Nanga Bulik 3

10 Kabupaten Murung Raya Puruk Cahu 10

11 Kabupaten Pulang Pisau Pulang Pisau 8

12 Kabupaten Sukamara Sukamara 5

13 Kabupaten Seruyan Kuala Pembuang 10

14 Kota Palanka Raya - 5

Sumber: Dibuat Oleh Peneliti, 2023

48
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/19/sebanyak-7413-penduduk-
kalimantan-tengah-beragama-islam-pada-juni-2021. Diakses pada tanggal 6 Juli 2023, pukul 14.00
WIB
46

2. Profil Masyarakat Ekonomi Syariah Provinsi Kalimantan Tengah

MES Provinsi Kalimantan Tengah terbentuk atas gagasan atau

inisiatif para penggiat ekonomi dari lembaga keuangan, lembaga

pendidikan, lembaga nirlaba, perusahaan dan bahkan perorangan yang

ada di Kalimantan Tengah. Setelah mendapat atau mandat atau Surat

Kuasa dari Pengurus Pusat MES Nomor: SKA-004/MES-PST/V/2011,

melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh muslim yang

berkompeten serta memiliki komitmen dalam pengembangan ekonomi

syariah dan telah menghasilkan formatul MES Provinsi Kalimantan

Tengah, selanjutnya mendapatkan SK Penetapan dari MES Pusat pada

tahun 2011.49

Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Kalimantan Tengah telah terbentuk dan di tetapkan berdasarkan SK

Pengurus Pusat MES Nomor : 012/SK/MES-PST/VI/2018 tanggal 12

Syawal 1439 H/26 Juni 2018 Periode 1439 – 1442 H dan telah dilantik

oleh yang mewakili Ketua Umum Pengurus Pusat MES pada hari Kamis

tanggal 29 November 2018 di Aula Eka Hapat Kantor Gubernur

Kalimantan Tengah. Untuk mendukung kegiatan Organisasi MES,

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, telah memberikan pinjaman

pakai ruangan untuk kegiatan Sekretariat Pengurus Wilayah MES

Provinsi Kalimantan Tengah terletak di Sekretariat ; Jalan RTA. Milono

No. 1 Palangka Raya Komplek Kantor Gubernur Kalimantan Tengah

49
https://www.meskalteng.com/. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023, pukul 15.25 WIB
47

Gedung B Lantai II Ruang 310 KodePos 73112.50

MES Provinsi Kalimantan Tengah sudah tiga kali berganti

kepengurusan sejak tahun berdirinya 2012. Ketua Umum MES Provinsi

Kalimantan Tengah yang pertama adalah Bapak H. Yono Sugeng

Triyogo,SE periode 2012-2015 M / 1434-1437 H, Ketua Umum kedua

adalah Bapak Dr. H. Ujang Iskandar ST. M.Si periode 2015-2018 M /

1437-1439 H, dan Ketua Umum yang sekarang ketiga adalah Bapak

Fahrizal Fitri, S.Hut, M.P periode 2018-2021 M / 1439-1442 H

sebagaimana SK MES : 035/SK/MES-PST/VII/2021, maka Dewan

pembina, Dewan Pakar dan Badan Pengurus Harian MES Provinsi

Kalimantan Tengah periode 2021-2024 M / 1442-1445 H. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat sebagaimana terlampir.51

Gambar 4.1
Logo Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi
Kalimantan Tengah

Susunan Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Kalimantan Tengah terdiri dari (1) Dewan Pembina yang diambil

dari tokoh yang profesional dan refresentatif, (2) Dewan Pakar yang

50
Ibid.
51
https://www.meskalteng.com/profil/badan-pengurus-harian. Diakses pada tanggal 5 Juli
2023, pukul 15.30 WIB
48

diambil dari tokoh intelektual Muslim, (3) Badan Pengurus Harian yang

diambil dari intelektual, birokrasi, ekonomi dan praktisi kehidupan

ekonomi dan perbankan, serta departemen-departemen yang diambil

dari kalangan yang dipandang memiliki kompetensi, komitmen dan visi

dalammengembangkan gerakan MES di Kalimantan Tengah.

Adapun struktur Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2
Struktur Pengurus MES Provinsi Kalimantan Tengah

Dewan Pembina Dewan Pakar


Ketua (Gubernur Kalteng) Ketua
Wakil Ketua (OJK Kalteng) Wakil Ketua (Sekda Provinsi)
Anggota Anggota
Badan Pengurus Harian

Ketua Umum

Sekretaris Umum Bendahara Umum

Sek. I Sek. II Sek. III Wakil Bendum

Ketua I Ketua II Ketua III Ketua IV

Departemen Departemen
Pengambangan & Departemen SDM, Departemen Pondok Hubungan
Pembinaan Organisasi Edukasi & Literasi Pesantren & Pedesaan Masyarakat &
&Keamanan Ketua Ketua Media
Ketua Anggota Anggota Ketua
Anggota Anggota
49

Sumber: Dokumentasi Struktural MES Kalteng

3. Visi dan Misi

Visi MES Provinsi Kalimantan Tengah. Sebagai organisasi

kemasyarakatan adalah “MES mempunyai visi menjadi organisasi

terdepan dalam mewujudkan arus baru ekonomi syariah di Kalimantan

Tengah”

Adapun Misi Masyarakt Ekonomi Syariah (MES) Provinsi

Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:

a. Mendukung program pembinaan umat.

b. Mendorong peningkatan kualitas SDI pelaku ekonomi syariah.

c. Berkontribusi aktif dalam peningkatan peran serta lembaga

keuangan syariah.

d. Pengembangan dan penguatan organisasi.

e. Pembinaan dan peningkatan kapasitas pelaku UMKM.52

3. Program Kerja

Adapun Program Kerja Masyarakt Ekonomi Syariah (MES)

Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:

a. Membentuk dan membina Bank Wakaf Mikro pada seluruh wilayah

MES.

b. Mengembangkan LSP Keuangan Syariah menjadi LSP rujukan

utama industri keuangan syariah; Merevisi modul pelatihan

52
Ibid.
50

manajemen risiko sesuai standar IFSB; serta menciptakan program

peningkatan kapasitas pengurus dan nasabah Bank Wakaf Mikro.

c. Berkontribusi aktif dalam peningkatan peran serta lembaga

keuangan syariah.

d. Mengembangkan standarisasi dan inovasi produk industri halal dan

keuangan syariah.

e. Membentuk lembaga-lembaga pendukung ekonomi syariah.

f. Menyusun produk keuangan syariah yang inovatif dengan

memanfaatkan perkembangan IT.

g. Menginventarisir dan mengintegrasikan program beserta anggaran

PW MES.

h. Mensinergikan program pengurus pusat maupun pengurus wilayah

dengan lembaga pemerintah pemangku ekonomi syariah.53

B. Penyajian Data Penelitian

MES Provinsi Kalimantan Tengah merupakan organisasi nirlaba

atau lembaga non pemerintah independen yang mempunyai peran dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat.

Penyajian data ini merupakan penelitian hasil wawancara kepada 4 orang

subjek, yaitu Pengurus Wilayah MES Provinsi Kalimantan Tengah yang

telah memenuhi kriteria peneliti, dan 3 orang informan tambahan, yaitu

masyarakat yang pernah terlibat mengikuti kegiatan yang di adakan oleh

MES Provinsi Kalimantan Tengah.

53
Ibid.
51

Tabel. 4.3
Data Subjek Dan Informan Penelitian

No Nama Inisial Jabatan


1 Fahrizal Fitri, S. Hut, M.P F.F Ketua Umum
2 H.Heru Hidayat, ST. M.Pd H.H Sekretaris Umum
3 Dedy Irawan, S.H D.I Sekretaris II
4 Asro Laelani Indrayani, SP, MP A.L.I Departemen SDM, Literasi
& Edukasi
Sumber: Dibuat Oleh Peneliti, 2023

No Nama Inisial Keterangan


1 Jefri Indriawan, S.T J.J Pagawai Bank Syariah
Indoneisa Kota Palangka
Raya
2 Heni Wijiastuti H.W Pelaku UMKM binaan
MES.
Sumber: Dibuat Oleh Peneliti, 2023

Untuk mengetahui sejauh mana peran yang dilakukan MES Provinsi

Kalimantan Tengah serta ekosistem yang dibangun dalam upaya

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Kalimantan

Tengah. Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tentunya sangat

penting bagi masyarakat khususnya umat Muslim untuk di tingkatkan, agar

tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara langsung dengan 4

subjek yang merupakan Pengurus Wilayah MES Provinsi Kalimantan

Tengah, diuraikan sebagai berikut :

a. F.F (Subjek 1)

Berikut adalah identitas utama yang merupakan Ketua

Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Kalimantan


52

Tengah :

Nama : F.F

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Adapun hasil wawancara dengan Ketua Umum Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) yaitu saudara bapak F.F. Peneliti

menanyakan tentang upaya yang dilakukan Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) dalam pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah di Provinsi KalimantanTengah?

Beliau Menjawab :

“ Berkenaan dengan upaya yang dilakukan oleh MES


Provinsi Kalimantan Tengh adalah pertama secara organisasi
dan secara struktur bagaimana membentuk kepengurusan,
mulai dari pusat terus di wilayah dan sampai pada
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Kami
sudah membentuk MES daerah di Kabupaten Kotawaringin
Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kapuas,
Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur,
Kabupaten barito Utara, dan kota Palanngka Raya. Ini
merupakan langkah kami seraca organisasi berupaya
membentuk MES di seluruh Kabupaten/Kota yang sampai
saat ini berkembang terus, karena dengan adanya organisasi
yang sampai ke tingkat Kabupaten sehingga secara Misi itu
bisa secara terjalankan. Ini sebagai bagian bagaimana kita
mengembangkan dan memberikan literasi serta edukasi
ekonomi dan keuangan syariah sampai ke pelosok biar
masyarakat memahami konsep dasar dari pada ekonomi
syariah itu sendiri, karena pada dasarnya kita ini di Provinsi
Kalimantan Tengah mayoritasnya Muslim, jadi penting
untuk kita terus menggalakan edukasi ekonomi syariah agar
terciptnya kebahagiaan dunia dan akhirat”.54
Berdasarkan wawancara dengan Bapak FF di atas

menjelaskan bahwa tentang upaya yang dilakukan Masyarakat

54
Wawancara dengan Bapak F.F Selaku Ketua Umum MES Provinsi Kalteng, Kamis, 15
Juni 2023, Pukul 09.15 Wib
53

Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah di Provinsi Kalimantan Tengah, yang pertama

bergerak secara masif membentuk struktur kepengurusan MES di

seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah agar

bisa lebih maksimal dalam menjalankan Misi MES dalam

mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Kemudian yang

kedua adalah menegmbangkan dan memberikan literasi serta

edukasi edukasi ekonomi dan keuangan syariah sampai ke pelosok

biar masyarakat memahami konsep dasar dari pada ekonomi syariah

itu sendiri.

Kemudin Peneliti menanyakan kembali tentang bagaimana

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Membangun

Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah.

Disampaikan oleh beliau bahwa :

“Kami sendiri dalam rangka membangun ekosistem ekonimi


syariah di Kalimantan Tengan ini menjalin kerjasama
dengan seluruh stackholder, yang dimana di dalam
kepengurusan MES itu kita melibatkan seuruh kepentingan-
kepentingan berkenaan dengan ekonomi syariah. Di Dewan
penasehat sendiri kita melibatkan pemerintah daerah yaitu
langsung dari Gubernur, kemudian melibatkan Bank
Indonesia, melibatkan OJK, melibatkan MUI, melibatkan
NU dan Muhamaddiyah, dan juga Perguruan Tinggi
termasuk Praktisi-praktisi di bidang ekonomi syariah. Di saat
kita akan menyusun program kerja kita melakukan rapat
koordinasi, jadi pada masing-masing stackholder mereka
punya agenda-agena yang akan di sinkronisasikan dengan
agenda MES sehingga kita harapkan secara teratur agar
kegiatan-kegiatan yang bisa kita lakukan dalam rangka
literasi dan edukasi kepada kelompok masyarakat. Kita juga
melakukan pendampingan kepada kelompok masyarakat dan
54

UMKM di Kalimantan Tengah untuk memperoleh sertifikasi


halal sehingga kita harapkan sesuai dengan amanat undang-
undang bahwa pada oktober 2024 sudah harus ada ketegasan
berkenaan dengan setiap prodak makanan harus berlabel
halal. Selain itu juga kita mengadakan kegatan seminar
ataupun webinar dalam rangka untuk mengeduksi kelompok
masyarakat untuk mengenal tentang ekonomi syariah. Kita
berharap pemahaman ekonomi syariah ini bisa lebih masif
karena ekonomi syariah ini adalah salah satu metode yang di
ajarkan oleh Rasulullah dan ini menjadi pedoman juga bagi
kita sebagai pengikut Rasulullah”.55

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak FF, adapun

Masyarkat Ekonommi Syariah (MES) Membangun Ekosistem

Ekonomi Dan Keungan Syariah di Proponsi Kalimantan Tengah

adalah dengan menjalin kerjasama dengan seluruh stackholder, yang

dimana dalam kepenguruan MES ini melibatkan Pemeintah Daerah

dan Gubernur langsung yang menjadi Dewan Penasehatnya. MES

juga melibatkan beberapa Lembaga, Organisasi, Perguruan Tinggi,

dan juga para Praktisi di bidang ekonomi syariah. Pada saat

penyusunan program kerja MES melakukan rapat koordinasi dengan

beberapa satcklolder dalam rangka mensinkronisasikan program

kerja yang diharapkan secara teratur dalam melakukan kegiatan

literasi dan edukasi kepada kelompok masyarakat. MES Provinsi

Kalimantan Tengah juga melakukan pendampingan kepada

kelompok masyarakat dan UMKM di Kalimantan Tengah untuk

memperoleh sertifikasi halal sehingga kita harapkan sesuai dengan

amanat undang-undang bahwa pada oktober 2024 sudah harus ada

55
Ibid.
55

ketegasan berkenaan dengan setiap prodak makanan harus berlabel

halal. MES juga terus melakukan kegiatan seminar dan webinar agar

lebih masif dalam pengembangan ekonomi syariah karena metode

yang di ajarkan adalah ajaran Rasulullah dan akan menjadi pedomat

bagi umat muslim.

Hasil Observasi yang peneliti lakukan dengan hasil

wawancara bapak F.F yang di dapat peneliti, bahwa memang MES

terus menjalin kerjasama dengan beberapa stackholder, juga bisa

dilihat bahwa bebrapa bulan kemaren MES melakukan “Talkshow

Ekonomi Syariah Untuk Semua” yang dilaksanakan di halaman

Mesjid Raya Darussalam pada tanggal 24 Maret-14 April 2023, dan

kegiatan ini bersinergi dengan berbagai lembaga dan instansi terkait.

Hal ini sudah selaras dengan observasi peneliti dengan hasil

wawancara Bapak F.F selaku Ketua Umum MES Kalteng. Dan juga

memang benar melalui observasi ini banyak UMKM yang sudah

mendapatkan sertifikasi halal dengan adanya pendampingan dari

MES. Hal ini juga selaras dengan apa yang disampaikan Bapak FF

kepada peneliti.

b. H.H (Subjek 2)

Berikut adalah identitas subjek yang merupakan Sekretaris

Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Kalimantan

Tengah :

Nama : H.H
56

Jenis Kelamin : Laki-laki

Adapun hasil wawancara dengan Sekretaris Umum

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yaitu saudara bapak H.H.

Peneliti menanyakan tentang upaya yang dilakukan Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah di Provinsi KalimantanTengah?

Beliau Menjawab :

“Kepengurusan periode ini dimulai dari tahun 2021,


pengurus MES di SK kan pada tanggal 17 Djulhijah 1442 H
/ 27 Juni 2021 M. Kemudian melakukan rapat silaturahim
untuk menentukan program kegiatan, target, sasaran,
termasuk juga anggaran. Dalam proses perjalanannya ada
program prioritas yang berkaitan dengn Departemennya.
Melalui Departemen SDM, Literasi & Edukasi kita
melakukan kerjasama dengan Burs Efek Indonesi, langsung
melakukan literasi pada Pondok Pesantren, Sekolah,
Kampus termasuk mengadakan seminar yang mempkerkuat
literasi edukasi masyarakat ekonomi maupun keuangan
syariah. Kita membentuk koperasi MES Hapalah Hapakat,
dan dari koperasi itulah kita membentuk swalayan yang
diberi nama Mest Mart. Kami di Mes Mart rutin setiap hari
jum’at membagikan nasi bungkus dengan harga 1000 rupiah
bekerja sama dengan Baznas sebagai upaya kita membantu
masyarakat, nah adalah upaya kita secara real dalam
melakukan pengenalan dan implementasi ekonomi syariah.
Kita juga melakukan upaya sosialisasi melalui media dan
website agar dapat di akses berkaitan informasi dan
masyarakat juga dapat mengetahui kegiatan dan juga
program MES. Kita juga punya bahan untuk pelatihan, ada
pelatihan UMKM syariah, pendampingan sertifikasi halal
dan juga menjadi inisiator berkaitan dengan pengembangan
UMKM syariah”.56

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H.H selaku

56
Wawancara dengan Bapak H.H Selaku Sekretaris Umum MES Provinsi Kalteng, Kamis,
22 Juni 2023, Pukul 07.52 Wib
57

Sekretaris Umum tentang upaya yang dilakukan Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah di Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa

kepengurusan MES sejak awa bagaimana Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Dalam Membangun Ekosistem Ekonomi dan

Keuangan Syariah di Kalimantan Tengahl dilantik sampai saat ini

sudah 2 tahun berjalan, tentu setelah melakukan rapat kerja maka

sudah banyak yang di realisaskan. Dengan adanya kerjasama dengan

beberapa stackholder MES melakukan melakukan literasi pada

Pondok Pesantren, Sekolah, Kampus termasuk mengadakan seminar

yang mempkerkuat literasi edukasi masyarakat ekonomi maupun

keuangan syariah. Melalui Departemen terkait MES juga

mendirikan koperasi Hapalah Hapakat, dan dari koperasi itulah

dibentuk swalayan yang diberi nama Mest Mart. Ini adalah bentuk

upaya secara real yang dilakukan dalam pengenalan dan

implementasi ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah.

Kemudian Peneliti menanyakan kembali mengenai

Penyusunn Program Kerja Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Dalam Pengembangan Ekonomi Dan Keuangan Syariah di Provinsi

Kalimantan Tengah?

Beliau Menjawab :

“Terkait penyusunan program kerja kita lakukan di rapat


silahturahim wilayah, pada tahun 2022 kemaren kita susun
program untuk 2023 dan nanti di tahun 2023 kita akan
menyusun program kerja 2024. Kita ada rapat bulalan untuk
58

mengevaluasi berbagai program kerja yang terlaksana dan


tidak terlaksana. Salah satu program unggulan MES adalah
membentuk kepengurusan di daerah-daerah MES Provnisi
Kalimantan Tengah. Manfaat baik bagi kita bermitra dengan
beberapa stackholder dalam memberikn literasi dan edukasi
ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat. Program
kita di MES tentunya lebih banyak ke sosialisasi dan edukasi
tentang ekonomi syariah yaitu kaitanya dengan sosialisasi
cara-cara bertransaksi yang syariah, berjual beli yang
syariah, berutang dengan syariah dan lain-lain”.57

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H.H,

menjelaskan bahwa terkait penyusunan program kerja itu di buat

untuk satu tahun, pada tahun 2022 itu di laksanakan silahturahim

pengurus untuk membahas program kerja tahun 2023, dan di tahun

2023 ini akan di laksanakan lgi untuk membagas program kerja

tahun 2024. Dan setiap bulan dilaksanakan rapat evaluasi membahas

terkait program kerja yang terlaksana dan tidak terlaksana.

Disebutkan juga bahwa salah satu program unggulan dari MES

Kalteng adalah membentuk struktur MES di Daereah-daerah di

Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Program yang

dilakukan MES lebih banyak ke sosialisasi dan edukasi tentang

ekonomi syariah yaitu kaitanya dengan sosialisasi cara-cara

bertransaksi yang syariah, berjual beli yang syariah, berutang dengan

syariah.

Kemudian Peneliti menanyakan kembali tentang bagaimana

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Membangun Ekosistem

57
Ibid.
59

Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah.

Disampaikan oleh beliau bahwa :

“Membentuk Pengurus Daerah MES di Kabupaten/Kota Se-


Kalimantan Tengah yang mewakili semua unsur profesi dan
elemen masyarakat. Di MES sendiri kami menjalankan
kemitraan dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Tengah, MUI, Bank
Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Kemenag, Perguruan
Tinggi, Sekolah, Pondok Pesantren, dll. Kami juga
melakukan kegiatan kolaborasi, edukasi, literasi kepada
masyarakat, mahasiswa, santri, siswa, dll. Dengan
memperkuat publikasi melalui berbagai media masa maupun
sosial dan terus menjalin kerjasama dengan komunitas di
masyarakat untuk pelatihan-pelatihan sektor riil yang terkait
ekonomi dan keuangan syariah, dan juga penghubung
UMKM dan UKM dengan MES di 22 Negara dan 116
Pengurus Wilayah Se Indonesia. Pelaksanaan keegiatan
MES Pusat di Kalimantan tengah serta Penokohan dan
regenerasi untuk penyiapan peran MES selanjutnya di
Kalteng”.58

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H.H,

menjelaskan tentang bagaimana Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Dalam Membangun Ekosistem Ekonomi dan Keuangan

Syariah di Kalimantan Tengah adalah membentu pengurus Daerah

tingkat Kabupaten/Kota yang mewakili unsur profesi dan

masyarakat serta menjalin kemitraan dengan Pemerintah baik

tingkat Provinsi sampai ke Kabupaten/kota, dan juga dengan

beberapa lembaga atau organisasi kemasyarakatan lainnya. Dalam

hal ini MES juga melakukan kegiatan yang selalu berkolaborasi

dalam hal pengembangan literasi, edukasi ekonomi dan keuangan

58
Ibid
60

syariah serta melakukan pelatihan-pelatihan sektor rill yang terkait

ekonomi dan keuangan syariah. MES juga sebagai penghbung

UMKM dan UKM dengan MES di 22 Negara dan 116 Pengurus

MES Wilayah Se-Indonesia. Ini merupakan langkah konkrit yang

sudah dilakukan oleh MES dalam merealisasikn perannya dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Dapat disimpulkan dari hasil wawancara peneliti dengan

Bapak H.H selaku Sekretaris Umum bahwa upaya yang dilakukan

MES dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yakni

sudah banyak menjalankan kerjasama dengan kemitraan

stacklolder terkait dalam mempersiapkan penyusunan progra kerja

yang tepat sasaran untuk memberikan literasi, edukasi kepada

kelompok masyarakat agar bisa membumikan ekonomi dan

keuangan syariah di Kalimantan Tengah khususnya. Ini selaras

dengan yang disampaikan oleh bapak F.F, bahwa MES dalam

mempersiapkan program kerja telah melakukan rapat koordinasi

dengan beberapa stackholder yang mempunyai misi yang sama

dalam hal ekonomi berbasis syariah agar nantinya tercipta

kebagahiaan di dunia dan di akhirat.

c. D.I (Subjek 3)

Berikut adalah identitas subjek yang merupakan Sekretaris II

Bidang administrasi dan kesekretariatan Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah :


61

Nama : D.I

Jenis Kelamin : Laki-laki

Adapun hasil wawancara dengan Sekretaris II Bidang

administrasi dan kesekretariatan Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Provinsi Kalimantan Tengah tentang program kerja MES

yng sudah di jalankan dan dampaknya kepada masyarakat yang

mengikuti kegiatan tersebut ?

Beliau Menjawab :

“Disini upaya yang dilakukan MES dalam pengembangan


ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah, kita
sudah melakukan berbagai macam kegiatan baik itu kegiatan
sosialisasi, kegiatan seminar, edukasi ekonomi syariah
kepada masyarakat Provinsi Kalimantan tengah yang mana
kegiatan-kegiatan itu bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat. Berbagai bentu kegiatan
juga kita sudah melakukan seminar edukasi, melaksanakan
pendampingan bagi UMKM yang ingin memperoleh
sertifikasi halal. Kita juga melaksanakan kolaborasi kegiatan
warung berkah 1000 rupiah serta kegiatan sosial lainya.
Kegiatan yang kami lakukan sangat berdampak kepada
masyarakat, salah satunya sertifikasi halal tadi jadi
masyarakat tidak khawatir lagi dalam berbelanja karena
sudah terjamin dan disertifikasi halal”.59

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak D.I selaku

Sekretaris II Bidang administrasi dan kesekretariatan, menjelaskan

bahwa selama periode kepengurusan ini upaya yang dilakukan MES

dalam menjalankan kegiatan edukasi sudah sangat banyak. MES

sudah melakukan seminar edukasi ekonomi syariah kepada

59
Wawancara dengan Bapak D.I Selaku Sekretaris II Bidang administrasi dan
kesekretariatan MES Provinsi Kalteng, Sabtu, 24 Juni 2023, Pukul 14.20 Wib
62

masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan literasi syariah.

Adapun kegiatan sosial lainya seperti kegiatan warung berkah 1000

rupiah dan pendamoingan sertifikasi halal kepada UMKM. Dan

jelas ini sangat berdampak kepada masyarat yang sudh pernah

mengikuti kegiatan tersebut.

Kemudian peneliti menanyakan kembali tentang apakah

orang yang Non Muslim boleh bergabung di dalam Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES). Disampaikan oleh beliau bahwa :

“Iya, di organisasi MES ini sendiri sebenarnya tidak hanya


orang islam, karena sistemnya kan ekonomi syariah bukan
kita mewajibkan mereka masuk islam, tetapi mereka
menerapkan ekonomi syariah karena banyak juga di Dewan
pakar MES ada yang dari Non Muslim tetapi di kepnurusan
intinya kebanyakan orang Muslim”.60

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak D.I di tentang

apakah orang Non Muslim boleh bergabung di MES bahwa benar di

organisasi MES sendriri tidak hanya orang Muslim yang tergabung

di dalamnya, orang Non Muslim juga boleh karena sistemnya

ekonomi syariah adalah untuk kemaslahatan umat. Dan dalam

kepengurusan pun di Dewan pakar yang Non Muslim.

Dapat disimpulkan bahwa memang MES sudah banyak

melakukan kegiatan seminar, dan saya sebagai mahasiswa program

studi ekonomi syariah di FEBI IAIN Palangka Raya juga pernah

mengikuti kegiatan kolaborasi yang dilakukan MES dengan

60
Ibid.
63

perguruan tinggi. Dan juga terkait pendampingan sertifikasi halal

memang sudah banyak dari MES sendiri memfasilitasi hal itu. Ini

memang sangat berdampak sekali bagi masyarakat dalam hal

peningkatan literasi berkenaan dengan ekonomi dan keuangn

syariah. Dan di dalam MES jug orang yang Non Musim juga boleh

bergabung. Ini pula selaras dengan apa yang disampaikan oleh

Bapak F.F selaku Ketua Umum MES bahwa peran MES terhadap

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga besar.

d. A.L.I (Subjek 4)

Berikut adalah identitas subjek yang merupakan Ketua

Departemen SDM, Edukasi & Literasi Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Provinsi Kalimantan Tengah :

Nama : A.L.I

Jenis Kelamin : Perempuan

Adapun hasil wawancara dengan Ketua Departemen SDM,

Edukasi & Literasi yaitu saudari Ibu A.L.I. Peneliti menanyakan

tentang bagaimana strategi yang dilakukan oleh Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES) dalam memberikan literasi, edukasi terkait

penerapan ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat

Kalimantan Tengah?

Beliau Menjawab :

“Di Departemen kami, strategi yang kami gunakan dalam hal


literasi dan edukasi kami melakukan kerjasasama dengan
64

Bursa Efek Indonesia dalam bentuk kegiatan pelatihan


sosialisasi pengantar sekolah pasar modal syariah untuk
1000 santri khusus untuk pondok pesantern atau SMA yang
sudah mempunyai KTP. Kami memang langsung terjun
kepada masyarakat”.61

Kemudian peneliti menanyakan kembali tentang kerjasama

apa saja yang dilakukan dalam pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah di Kalimantan Tengah?

Beliau Menjawab :

“Kalau kerjasama memang tidak ada yang seperti MUO


tetapi biasanya kita lakukan kerjasama dalam bentuk
kegiatan yang memang bertujuan untuk meningkatkan
literasi dan edukasi untuk masyarakat ekonomi syariah, jadi
seperti bulan kemaren kami kerjasama dengan Kemenag
Provinsi untuk MES merekomendasikan UMKM yang ikut
kegiatan BPHP”. 62

Kemudian peneliti menanyakan kembali tentang apa saja

yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dari upaya

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah?

Beliau Menjawab :

“Kalau yang menjadi faktor pendukung kita sudah banyak


memberikan peran terhadap masyarakat, kalau di
Departemen SDM, Literasi & Edukasi kami banyak
dukungan seperti kerjasama yang disampaikan tadi bahwa
mitra kami sangat welcome. Kita tahu masyarakat masih
kurang pemahamannya berkenaan dengan ekonomi syariah,
maka dari itu dari Pemerintah Provinsi juga sangat

61
Wawancara dengan Ibu A.L.I Selaku Ketua Departemen SDM, Literasi & Edukasi MES
Provinsi Kalteng, Selasa, 27 Juni 2023, Pukul 10.20 Wib
62
Ibid.
65

mendukung atau mensupport kami dalam bentuk finansial,


fasilitas dan dukungan yang memang untuk literasi. Kalau
untuk faktor penghambatnya sendiri karena pengurus MES
banyak yang memiliki kesibukan di bidang tertentu juga jadi
sulit untuk kumpul bareng-bareng jatuhnya siapa yang bisa
dalam membahas program. Jadwal memang belum
terschedule pas karena menyesuaikan waktu dan finansial,
karena kita ini kan komunitas yang tidak ada dananya dan
hanya di support dari Pemerintah Provinsi jadi kalau
memang finasial kita belum mampu jadi kegiatan yang kita
lakukan semampu kita untuk kolektif dalam menjalankan
kegiatan”.63

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Departemen

SDM, Literasi & Edukasi MES beluai menjelaskan bahwa strategi

yang dilakukan MES dalam pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah di Kalimantan Tengah adalah menjalin kerjasama dengan

Bursa Efek Indonesia dalam bentuk kegiatan dan pelatihan yang

memang langsung terjun kepada masyarakat, ke pesantren dan

kesekolah agar lebih mudah untuk memberikan soosialisasi edukasi.

Demikian pula yang disampaikan oleh Bapak F.F, H.H, D.I.

Melanjutkan dari Ketua Departemen SDM, Literasi &

Edukasi, bahwa sejauh ini memang belum ada kerjasama yang

berupa MUO di lakukan, di Departemen itu sendiri menjalin

kerjsama dalam bentuk kegiatan seminar dan pelatihan-pelatihan

untuk meningkatkan literasi dan edukasi kepada masyarakat.

Kemudian menurut Ibu A.L.I adapun yang menjdi faktor pendukung

dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah

63
Ibid.
66

MES sudah banyak memberikan peran kepada masyarakat dan

mendapat dukungan dari berbagai pihak baik lembaga maupun

organisasi kemasyarakatan mereka selalu welcome. Berkenaan

dengan hal itu juga dari pemerintah terus memberikan support dan

dukungan baik berupa finansial maupun fasilitas. Terakhir menurut

Ibu A.L.I yang menjadi faktor penghambatnya adalah dari pengurus

MES yang memang banyak memiliki kesibukan juga di bidang

laiinya sehingga untuk kumpul membahas program atau kegiatan

memang siapa yang bisa dan tidak berkesibukan. Agenda dari setiap

Departemen pun memang belum terschedule dengan sempurna

karena menyesuaikan waktu dan finansial secara kolektif dari

pengurus MES itu sendiri.

Melalui observasi peneliti Mengenai faktor pendukung yang

disampaikan oleh Ibu A.L.I bahwa MES baru saja melantik

pengurus Daerah di Kabupaten Katingan, artinya MES terus

membuka sayapnya untuk melakukan Literasi dan Edukasi kepada

masyarakat. Dan untuk faktor penghambat bahwa memang MES

lagi mau menyiapkan agenda Road Show tetepi menunggu penguus

untuk meraptkan kembali agenda tersebut karena menyesuaikan

dengan kesibukan masing-masing.

e. J.I (Informan)
67

Berikut adalah identitas Informan yang pegawai Bank

Syariah Indonesia KC 1 Bidang Area Costumer Financing Staff

(ACFS) :

Nama : J.I

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Adapun hasil wawancara dengan yang pegawai Bank

Syariah Indonesia KC 1 Bidang Area Costumer Financing Staff

(ACFS) yaitu saudara bapak JI. Peneliti menanyakan mengenai

bagaimana tanggapan bapak terkait Peran Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) dalam Pengembangan Ekonomi dan Keuangan

Syariah di Kalimantan Tengah?

Beliau Menjawab :

“Kami menjalin kerjasama dengan MES ini dalam bentuk


kegiatan seminar dan juga sosialisasi berkenaan dengan
ekonomi syariah. Kita melihat bahwa masyarakat kita dari
sistem keuangan masih terlena dengan sistem konvensional
ini menjadi upaya kita di Bank Syariah Indoneis menarik
minat masyarakat untuk lebih mengenal pembiayaan
syariah. Memang untuk Bank Syariah sendiri belum lama
berdiri nah dari situ kita melihat juga adanya keterlibatan
MES dalam hal memberikan literasi dan edukasi kepada
masyarakat agar lebih memahami ekonomi syariah, baik dari
segi pembiayaan syariah, pinjaman syariah, dan transaksi
syariah”.64

64
Wawancara dengan Bapak J.J Selaku Pegawai BSI KC I, , Senin, 26 Juni 2023, Pukul
19.40 Wib
68

Kemudian peneliti menanyakan kembali dampak apa saja

yang di rasakan Bapak terhadap upaya Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah?

Beliau Menjawab :

“Dampak yang dirasakan ialah bahwa MES Provinsi


Kalimantan Tengah sendiri sangat membantu secara literasi
dan edukasi kepada masyarakat di Kalimantan Tengah
tentang ekonomi dan keuangan syariah melalui workshop,
seminar, Road show, dan kegiatan sosial lainya. Berkaitan
dengan ekonomi syariah ini seringkali melalui penelitian
yang di lakukan oleh dosen dan mahasiswa di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya, tentunya hal
ini juga sangat membantu dalam mensosialisasikan
pemahaman tentang ekonomi syariah. MES juga membantu
dalam memberikan pemahaman terkait pembiayaan syariah
agar kita terus menerapkan prinsip syariah dalam kehidupan
sehari-hari”.65
Kemudian peneliti menanyakan kembali apa saja saran

bapak untuk Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah ?

Beliau Menjawab :

“Terakhir saran saya untuk MES, semoga kedepannya MES


lebih banyak melakukan kegiatan baik dalam bentuk
seminar ataupun pelatihan kepada masyarakat agar kiranya
terus meningkatkan kesadaran bahwa pentingnya kita
menerapkan prinsip syariah sebagai prinsip yang diajarkan
oleh Rasulullah agar terwujudnya kemaslahatan umat dan
bangsa”.66

65
Ibid.
66
Ibid.
69

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak J.J selaku

pegawai Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang I, beliau

mengatakan bahwa MES Kalimantan Tengah sudah menjalin

kerjasama dalam bentuk seminar dan juga sosialisasi terkait

ekonomi syariah. Dari pihak BSI pun merasa dengan adanya

kehadiran MES di Kalimantan Tengah ini sangat membantu untuk

menyadarkan masyarakat untuk paham dalam membumikan

ekonomi syariah, karena sejauh ini memang masih banyak

masyarakat yang kurang paham dan terlalu terkena dengan

pembiayaan di Bank Konvensional. MES sangat membantu dalam

hal literasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai

kegiatan yang dilakukan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak J.J, dapat

dilihat bahwa upaya MES dalam hal pengembangan ekonomi dan

keuangan syariah adalah membantu meningkatkan literasi dan

edukasi serta melakukan berbagai kegiatan sosial agar kiranya

masyarakat lebih tertarik dalam hal penerapan ekonomi syariah. Hal

demikian selaras pula dengan apa yang di sampaikan oleh 4 Sujek

yang diwawancara di atas yaitu F.F, H.H, D.I, dan A.L.I.

f. H.W (Informan

Berikut adalah identitas informan dari pelaku UMKM yang

menjadi binaan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yaitu saudari

Ibu H.W :
70

Nama : H.W

Jenis Kelamin : Perempuan

Adapun hasil wawancara dengan pelaku UMKM yang

menjadi binaan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yaitu saudari

Ibu H.W. Peneliti menanyakan mengenai bagaimana tanggapan Ibu

terhadap upaya Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam

Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan

Tengah?

Beliau Menjawab :

“Kalau menurut saya pribadi peran MES untuk


pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terhadap
UMKM di Kalimantan Tengah itu sudah bagus, dalam artian
sudah ada beberapa pendampingan mengenai pelatihan-
pelatihan dan ada pendampingan yang memang saat ini
sangat intens yaitu mendorong para UMKM agar produknya
tersertifikasi halal. Itu bagi kami sangat membantu sekali
karena ketika produk itu sudah berlabel halal, ini tidak
menjadi kekhawatiran masyarakat bahwa memang produk
itu layak di konsumsi. Ketika layak di konsumsi kan itu
prosesnya sudah memenuhi syariat Islam”67
Kemudian peneliti menanyakan kembali dampak apa saja

yang di rasakan Ibu terhadap upaya Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah?

Beliau Menjawab :

“Kalau dampaknya sebagai UMKM yang tadinya buta akan


ilmu-ilmu ekonomi secara syariah, saat ini para UMKM
yang sudah pernah mengikuti pelatihan-pelatihan yang telah
diselenggarakan oleh MES sendiri sekarang sudah mulai
67
Wawancara dengan Ibu H.W pelaku UMKM yang Menjadi Binaan MES, , Selasa, 27
Juni 2023, Pukul 13.10 Wib
71

terbuka wawasannya, dalm artian bagaimana kita


menghitung keuntungan secara penjualan yang sesuai
dengan syariat Islam”.68
Kemudian peneliti menanyakan kembali apa saja saran Ibu

untuk Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah ?

Beliau Menjawab :

“Saran saya pribadi, apa yang sudah MES lakukan tetap


harus dilakukan secara Continue dan secara Step By Step
jadi tidak bisa untuk tahun ini saja program itu ada nanti
tahun depan udah gak ada, kalau saya sebagai pelku UMKM
sendiri memang program itu harus berkesinambungan
seperti itu. Memang saat ini di program MES itu sangat
bagus dan sangat bermanfaat buat para UMKM, jadi untuk
program kemaren yang sudah dilakukan harus tetap
dijalankan dan di tingkatkan supaya bisa menambah
wawasan baru para pelaku UMKM”.69
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu H.W dari pelaku

UMKM yang menjadi binaan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

bahwa upaya yang dilakukan MES dalam pengembangan ekonomi

dan keuangan syariah itu sudah sangat bagus,MES sudah melakukan

pelatihan-pelatihan dan pendmpingan terhadap UMKM dalam

mendorong sertifikasi halal. Hal ini sangat membantu agar

masyarakat tidak khawatir dalam mengonsumsi produk karena

sudah berlabel halal. Dengan kehadiran MES pula sangat

memberikan dampak bagi para pelaku UMKM yang pernah

mengikuti kegiatan dan pelatihan MES bahwa mereka dengan

68
Ibid.
69
Ibid.
72

mudah mendapatkan pemahaman terkait ekonomi dan keuangan

yang berbasis ayariah. Dan masyarakat berharap MES lebih

meningkatkan programnya baik berupa kegiatan maupun pelatihan

secara Continue agar bisa lebih berkesinambungan.

Berdasarkan hasil wawanara dengan Ibu H.W, juga dapat

dilihat bahwa upaya yang dilakukan MES dalam pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah sudah sangat maksimal. Kehadiran

MES sangat berdampak kepada masyarakat dalam hal proses

sosialisasi dan edukasi dalam menyiapkan para penggiat ekonomi

yang berdasarkan syariat Islam. Hal demikian selaras pula dengan

apa yang disampaikan oleh 4 Subjek dan 1 Informan yang di

wawancara di atas yaitu, F.F, H.H, D.I, A.L.I, dan J.I.

C. Analisis Data

Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengembangan

Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah akan peneliti

uraikan dalam sub bab ini. Pada sub bab pembahasan ini, berisi tentang

pembahasan dan analisis data kesimpulan hasil penelitian yang berjudul

Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam Pengembangan

Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kalimantan Tengah. Adapun

pembahasan dalam sub bab ini terbagi menjadi kajian utama sesuai dengan

rumusan masalah yaitu, pertama : Bagaimana Peran Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di


73

Kalimantan Tengah. Kedua : Bagaimana Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) dalam membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di

Kalimantan Tengah. Berikut hasl analisis yang di maksud :

1. Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang

dilakukan peneliti, tahapan peran adalah mengetahui sejauh mana

upaya yang dilakukan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi

Kalimantan Tengah dalam pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah terhadap masyarakat.

Teori peran berbicara tentang istilah “peran” yang biasa

digunakan dalam dunia teater, dimana seorang aktor dalam teater harus

bermain sebagai tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia

diharapkan untuk berprilaku secara tertentu. Posisi seorang aktor dalam

teater dinalogikan dengan posisi seseorang dalam masyarakat, dan

keduanya memiliki kesamaan posisi.70 Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) adalah sebuah organisasi yang berperan memberikan sosialisasi

dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah secara terstruktur dan

berkesinambungan kepada seluruh masyarakat dan terwujudnya

keinginan untuk Men-Syariahkan ekonomi masyarakat sebagaimana

70
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, Jakarta: Rajawali Pers, 2015,
h.215.
74

tujuan MES adalah terciptanya masyarakat yang meaksanakan kegiatan

ekonomi dengan mengikuti syariat Islam secara Kaffah.

Didalam peran terdapat dua macam harapan yang menjadi tolak

ukur MES dalam menjalankan program, yaitu dijelaskan sebagai

berikut :

a. Harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau

kewajiban-kewajiban dari pemegang peran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Infoman yang merupakan

pelaku usaha UMKM yang menjadi binaan MES, dapat diketahui

bahwa masyarakat berharap dengan adanya sosialisasi, edukasi,

dan pelatihan yang dilakukan MES dapat berpern dalam

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah.

b. Harapan-harapan yang dimiliki oleh pemegang peran terhadap

masyarakat tau terhadap orang-orang yang berhubungan

dengannya dalam menjalankan peran atau kewajibannya.71

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek yang merupakan

Pengurus Wilayah MES Provinsi Kalimantan Tengah, dapat

diketahui bahwa harapannya dengan hadirnya MES di tataran

masyarakat dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam bidang

ekonomi dan keuangan syariah agar dapat berjalan sesuai tuntunan

71
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Pers, 2009, h. 2013
75

Al-Quran dan Hadis melalui sosialisasi dan sdukasi ekonomi dan

keuangan syariah yang di berikan.

Jenis peran yang dimiliki MES termasuk dalam peran

partisipatif karena hadirnya organisasi MES dilatar belakangi oleh

keterbatasan lembaga-lembaga keuangan syariah mengadakan

sosialisasi karena dilakukan dengan usaha sendiri, sehingga menjadi

beban yang berat manakala sosialisasi sistem syariah hanya dapat

berhasil apabila dilakukan dengan cara yang terstruktur dan

berkelanjutkan. Selain itu hadirnya MESdi Provinsi Kalimantan Tengah

dikarenakan banyak masyarakat menggunakan produk-produk

konvensional dibandingkan dengan produk syariah, banyak yang

memilih menjadi nasabah di bank-bank konvensional di bandingkan

bank syariah dengan tingkat literasi keuangan syariah sebesar 2,9% dan

secara umum diakibatkan tingkat literasi masyarakat tentang ekonomi

syariah di Provinsi Kalimantan Tengah masih rendah yaitu 9%. Dengan

adanya sosialisasi dan edukasi bahkan pelatihan-pelatihan ekonomi

syariah secara terstruktur dan berkesinambungan yang dilakukan MES,

diharapakan dapat berperan dalam pengembangan ekonomi dan

keuanga syariah di Kalimantan Tengah.

Menurut George R. Terry manajemen adalah suatu proses atau

kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu

kelompok orang-orang kearah tujuan organisasi atau maksud yang


76

nyata.72 Sedangkan menurut James A.F Stoner mendefinisikan

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.73

Organisasi adalah sekumpulan beberapa orang yang memiliki

tujuan tertentu sesuai dengan visi dan misi organisasi tersebut. Serta

memberikan dampak bagi masyarakat maupun organisasi itu sendiri.

MES juga merupakan salah satu wadah perkumpulan beberapa orang

yang memiliki tujuan tertentu sesuai dengan visi dan misi organisasi

MES tersebut.

Sebagai organisasi kemasyarakatan, berdasarkan data yang di

dapatkan bahwa MES Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai Visi

menjadi organisasi terdepan dalam mewujudkan arus baru ekonomi

syariah di Kalimantan Tengah. Adapun Misi Masyarakt Ekonomi

Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut: (a)

Mendukung program pembinaan umat, (b) Mendorong peningkatan

kualitas SDI pelaku ekonomi syariah, (c) Berkontribusi aktif dalam

peningkatan peran serta lembaga keuangan syariah, (e) Pengembangan

dan penguatan organisasi, dan (f) Pembinaan dan peningkatan kapasitas

pelaku UMKM.74

72
George R dan Terry, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta : Bumi Aksara, 2000,h
73
Agus, Manajemen Organisasi, Mataram : t.np.2016, h.11
74
https://meskalteng.org/visi-misi-masyarakat-ekonomi-syariah-kalteng/. Diakses pada
tanggal 5 Juli 2023, pukul 15.31 WIB
77

Masyarakat Ekonomi Syariah yang disingkat MES, didirikan

pada hari Senin, tanggal 1 Muharram 1422 H, bertepat pada tanggal 26

Maret 2001 M di Jakarta. Sedangkan MES Provinsi Kalimantan Tengah

terbentuk atas gagasan atau inisiatif para penggiat ekonomi dari

lembaga keuangan, lembaga pendidikan, lembaga nirlaba, perusahaan

dan bahkan perorangan yang ada di Kalimantan Tengah pada tahun

2011.

Dalam menjalankan sebuah organisasi diperlukanya fungsi

pokok manajemen, MES Provinsi Kalimantan Tengah menerapkan

beberapa fungsi pokok manajemen yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan yang diterapkan MES Provinsi Kalimantan Tengah

berupa rencana program kerja tahun 2022-2023 yang meliputi :

Seminar Ekonomi Syariah, Pestival Ekonomi Syariah, Pasar

Modal, Kolaborasi Program Sosialisasi KUR untuk UMKM,

Kolaborasi dengan OJK Siapkan Program Literasi Pasar Modal

Syariah Untuk Santri, Bazar Umkm Dan Upaya Pengendalian

Inflasi Daerah DI Pelantikan MES Barito Utara,

Menyelengkagaran Silaturahim seluruh Pengurus Wilayah dan

Daerah MES Kalimantan Tengah.

b. Pengorganisasian

Pengembangan pengeorganisasi dilakukan dengan pembentukan

pengurus daerah Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah yaitu:


78

Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Katingan,

Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten

Barito Timur, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Kotawaringin

Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Sukamara,

Kabupaten Lamandau, Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Murung

Raya. Untuk sekarang ini berdasarkan pengamatan peneliti bahwa

yang sudah terbentuk MES daerah di Kabupaten Kotawaringin

Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kapuas,

Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten

barito Utara, dan kota Palanngka Raya.

c. Memberikan Motivasi

Ketua MES dalam memberikan motivasi dilakukan dalam rapat

koordinasi Pengurus Wilayah MES Provinsi Kalimantan Tengah.

Dalam rapat koordinasi tersebut mencakup silaturahmi dan

mempererat koordinasi antar pengurus. Dan juga beberapa

stackholder yang juga mempunyai Misi yang sama dalam proses

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan

Tengah.

d. Memberikan Pengarahan

MES dalam melakukan pengarahan yaitu dilakukan secara

terstruktur kepada para pengurus melalui rapat perencanaan

programkerja yang akan dilaksanakan.

e. Memfasilitasi
79

MES juga melakukan fasilitator dalam melakukan program

kerjanya. Bahwasanya MES menjadi wadah untuk seluruh lapisan

masyarakat dalam memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai

ekonomi dan keuangan syariah.

f. Pemberdayaan Staf

Pemberdayaan staf yang dilakukan MES yaitu dengan cara

mengadakan pembekalan dan pelatihan Pengurus Wilayah MES

Provinsi Kalimantan Tengah, menjalin kerjasama dan membangun

pengurus daerah Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah.

g. Pengawasan

Pengawasan yang dilakukan oleh MES itu sendiri melalui laporan

pertanggungjawaban dan laporan kegiatan yang diberikan kepada

Ketua Umum secara periodik.

MES Provinsi Kalimantan Tengah berperan mendorong

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan melakukan

kegiatan-kegiatan, diantaranya sebagai berikut :

a. Mewujudkan silaturahmi diantara pelaku-pelaku ekonomi,

perorangan dan lembaga yang berkaitan dengan ekonomi syariah.

Membangun sinergi dan kemitraan di antara perorangan dan

lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan ekonomi syariah.

Berdasarkan pengumpulan data yang di dapat peneliti yaitu melalui

observasi, wawancara dan dokumentasi bahwa yang dilakukan

MESProvinsi Kalimantan Tengah yaitu :


80

1) Menjalin silaturahmi antara Pengurus Pusat MES, Pengurus

Wilayah MES dan Pengurus Daerah MES Provinsi

Kalimantan Tengah dengan Musyawarah Nasional,

Musyawarah Wilayah dan rapat koordinasi.

2) Bersinergi dan bekerja sama antar lembaga dan pemangku

kepentingan, yaitu; Bank Indonesia (BI) Perwakilan

Kalimantan Tengah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi

Kalimantan Tengah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) Mitra Amanah, Bank Muammalat, Bank Syariah

Indoneis (BSI) Provinsi Kalimantan Tengah.

3) Melaksanakan MOU (Memorandum Of Understanding)

dengan Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Tengah,

dengan Fakultas Ekonomi dan Bisni Islam (FEBI) Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya dan dengan

Universitas Palangka Raya (UPR). Bekerja sama

melaksanakan sosialisasi dan edukasi tentang ekonomi dan

keuangan syariah kepada seluruh lapisan masyarakat

Kalimantan Tengah, baik kepada organisasi sosial

kemasyarakatan, intansi pemerintah/swasta, sekolah dan

perguruan tinggi.

b. Mendorong pengembangan aktivitas ekonomi syariah sehingga

menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam kegiatan usaha

termasuk dalam hal investasi maupun pembiayaan yaitu dengan


81

mengadakan kegiatan Sekolah Pasar Modal Syariah, Workshop

Pasar Modal Syariah, pelatihan Koperasi Syariah, pelaksanaan

Program Sertifikasi Halal Syariah, pelatihan Perencanaan

Keuangan Keluarga Syariah dan pelatihan Generasi Ekonomi

Muda Syariah bagi Ormas Pemuda.

c. Meningkatkan hubungan antar anggota dan otoritas yang terkait

dengan kegiatan ekonomi dan keuangan syariah. Meningkatkan

kegiatan untuk membentuk sumberdaya insani yang mempunyai

akhlak, ilmu dan kemampuan untuk menjalankan dan

mengembangkan kegiatan ekonomi syariah melalui penelitian,

pengembangan dan pelatihan dengan melaksanakan Musyawarah

Nasional, Musyawarah Wilayah, rapat koordinasi wilayah,

mengadakan Gebyar Ekonomi Syariah bekerja sama dengan FEBI

IAIN Palangka Raya.

d. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan anggota dan masyarakat

melalui berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi, namun tidak

terbatas pada seminar, talkshow, workshop, pameran, konferensi,

pendampingan, pelatihan dan lain sebagainya. Yaitu dengan

mengadakan Sosialisasi dan edukasi ekonomi syariah di 3

perguruan tinggi terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu

Institut AgamaIsalam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Universitas

Palangka Raya (UPR) dan Universitas Muhammadiyah Palangka

Raya (UMP), Pemilihan Tokoh Ekonomi Syariah Provinsi


82

Kalimantan Tengah, mengadakan Bincang Publik Tokoh Ekonomi

Syariah, Road Show Sosialisasi organisasi MES ke 14

Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah.

e. Menginisiasi dan mengembangkan berbagai lembaga pendukung

ekonomi dan keuangan syariah dengan mensupport Kegiatan

Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FOSSEI) dan Kelompok

Studi Ekonomi Islam (KSEI), Pembentukan Pengurus Daerah MES

Provinsi Kalimantan Tengah, Pelantikan/Pengukuhan Pengurus

Daerah Kabupaten/Kota yang telah di bentuk di beberapa daerah.

f. Mengembangkan hubungan kerja sama dan penyedia informasi

sertadukungan bisnis kepada pelaku keuangan syariah di domestik

dan luar negeri. Seperti yang sudah dijalankan oleh MES Provinsi

Kalimantan Tengah yaitu dengan menjalin hubungan kerja dengan

berbagai intansi yaitu BI, OJK, BPRS, Bank Muammalat, Bank

Syariah Indonesia (BSI), MUI dan melaksanakan MOU dengan

Kementrian Agama, IAIN Palangka Raya, Universitas Palangka

Raya. Saat ini MES telah tersebar di 22 Negara dan 116 Pengurus

Wilayah Se Indonesia.

g. Mengembangkan standarisasi/akreditasi berbagai sektor industri

dan sektor profesi yang sesuai syariah dengan mengadakan

program sertifikasi syariah yang bekerjasama dengan Lembaga

Sertifikasi Pusat dalam rangka memberikan jaminan bagi pelaku

usaha danpenggiat ekonomi syariah dengan sertifikat kompetensi


83

syariah.

h. Mendorong dan memberikan dukungan kepada pemerintah, DPR

dan organisasi regulator lainnya dalam menyediakan ketersediaan

undang-undang, peraturan pemerintah dan peraturan lainnya yang

mendukung masyarakat menerapkan aktivitas ekonomi syariah.

MES Provinsi Kalimantan Tengah terus membangun dan

mendorong Pemerintah daerah agar masyarakat menggunakansistem

ekonomi syariah, membangun sinergi dengan Bank Indonesia dan

Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah untuk

mengedukasi masyarakat agar memahami sistem ekonomi syariah.

Sosialisasi dan edukasi yang diberikan oleh MES menganut prinsip-

prinsip dasar ekonomi syariah, yaitu; Tauhid, Adl (Keadilan),

Nubuwwah (Kenabian), Khilafah (Pemerintahan) dan Ma'ad (hasil).

Berdasarkan hasil wawancara yang di dapat, edukasi dan sosialisasi

yang diberikan MES kepada masyarakat mengenai hal-hal yang

berhubungan ekonomi yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan

Hadits.

Peran MES dalam pengembangan ekonomi dan keuangan

syariah di Kalimantan Tengah melalui kegiatan-kegiatan yang dapat

dikelompokan sebagai berikut :

a. Bersinergi dengan pemerinth dan lembaga terkait

Dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah

kepada masyarakat, MES gencar menjalin mitra kerja sama dengan


84

intansi pemerintah swasta, yaitu dengan Bank Indoensia, Otoritas

Jasa Keuangan, Bank PembiayaanRakyat Syariah, Mitra Amanah,

Bank Muamalat, Bank Syariah Indonesia, Asbisindo, Dinas

Koperasi, UMKM Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu MES

melaksanakan MOU (Memorandum Of Understanding) dengan

Kementrian Agama, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Palangka Raya dan Universitas Palangka Raya.

b. Pengembangan Organisasi

Agar sosialisasi dan edukasi tersampaikan ke seluruh lapisan

masyarakat dan tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. MES

Provinsi Kalimantan Tengah membentuk Kepengurusan di daerah-

daerah yaitu membentuk Pengurus Daerah 14 Kabupaten/Kota

yangberada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.

c. Sosialisasi dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan MES Provinsi Kalimantan

Tengah meliputi; 1) Sosialisasi dan edukasi ekonomi syariah di 3

perguruan tinggi Provinsi Kalimantan Tengah (IAIN Palangka

Raya,Universitas Palangka Raya dan Universitas Muhammadiyah

Palangka Raya), 2) sosialisasi perbankan syariah di SMP, SMA dan

Perguruan Tinggi, 3) Sekolah Pasar Modal Syariah, 4) Workshop

Pasar Modal Syariah, 5) mengadakan Pelatihan Generasi Muda

Ekonomi Syariah bagi Ormas Pemuda, 6) melakukan

pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM, 7) mengadakan


85

Workshop dan pelatihan Koperasi Syariah, 8) Mengadakan

Seminar Nasional Ekonomi Syariah Kalimantan Tengah, 9)

mengadakan Talkshow AsuransiSyariah, 10) mengadakan Festival

Ekonomi Syariah FEBI IAIN Palangka Raya, 11) mengadakan

Pelatihan Perencanaan Keuangan Keluarga Syariah di Palangka

Raya dan yang terbaru 12) melaksanakan kegiatan sosial bagi nasi

bungkus 1000 rupiah kerjasama dengan baznaz. Selain itu MES

aktif memberikan sosialisasi dan edukasi ekonomi syariah melalui

berbagai macam sosial media yaitu; Instagram, facebook, grub

whatsapp dan lain-lain.

Berdasarkan kenyataan diatas, MES Provinsi Kalimantan

Tengah dalam hal ini sudah merealisasikan Firman Allah tentang

sekelompok orang yang mengajak pada kebaikan, perubahan,

kemajuan, dan itu sudah dilkukan.

Firman Allah dimaksud salah satunya adalah :


ٰۤ
َْ ‫ف َويَْن َه ْو َْن َع ِّْن الْ ُمْن َك ِّْر ْۗ َواُول ِٕى‬
ْ‫ك ُه ُم‬ َْ ِّ‫َولْتَ ُك ْْن ِّمْن ُك ْْم اَُّمةْ يَّ ْدعُ ْو َْن ا‬
ِّْ ‫ل ا ْْلَِّْْي َو ََيُْم ُرْو َْن ِِّبلْ َم ْع ُرْو‬
‫الْ ُم ْفلِّ ُح ْو َْن‬

Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf

dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang

yang beruntung. (QS. Ali Imran:104).75

75
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Quran Terjemah, Al-Quran Translate Latin dan
Terjemah Indonesia
86

Dalam Tafsir Al Al-Misbah, Prof Quraish Shihab menjelaskan,

kata minkum (di antara kamu) dalam ayat di atas dipahami para ulama

dengan arti sebagian. Dengan demikian, perintah berdakwah secara luas

dalam ayatini tidak tertuju kepada setiap orang. Karena itu, bagi mereka

yang menafsirkan dengan makna tersebut, ayat ini mengandung dua

macam perintah. Pertama, segenap kaum Muslimin untuk membentuk

dan menyiapkan satu kelompok khusus yang bertugas melaksanakan

penyebar kebaikan. Perintah kedua, kelompok khusus itu seyogianya

bisa melaksanakan penyampai kebaikan kepada kebajikan dan

mencegah kemungkaran.76

Sehubungan dengan ayat di atas, maka Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah, menjadi bagian atau

kelompok yang menyeru pada kebaikan dalam bidang pendidikan dan

ekonomi, sosial dan lain-lain implementasi dari penerapan ekonomi

syariah. Quraish Shihab menjelaskan, ada juga ulama yang

memfungsikan kata minkum dalam arti penjelasan. Karena itu, ayat ini

merupakan perintah kepada setiap Muslim untuk melaksanakan tugas

penyebar kebaikan masing-masing sesuai kemampuannya.77

2. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam membangun

ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah.

Berdasarkan adanya peran organisasi MES dalam upaya

76
Quraish Sihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Quran, Volume
2,Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 172-176
77
Ibid.
87

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah,

tentunya tidak terlepas dengan adanya dukungan dan support dari

berbagai lembaga yang berbasis syariah. MES Provinsi Kalimantan

Tengah terus berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak

guna membangun ekosistem ekonomi yang berbasis syariah.

Salah satu upaya yang di lakukan adalah dengan melaksanakan

berbagai bentuk kegiatan yang berkolaborasi dengan sejumlah pihak

guna menggerakan seluruh komponan yang ada dengan saling

bersinergi untuk membangun ekosistem ekonomi syariah di

Kalimantan Tengah. MES merupakan Organisasi nirlaba yang

bertujuan mengembangkan dan membumikan ekonomi syariah sebagai

sistem ekonomi yang berkeadilan dan berdasarkan prinsip-prinsip

syariah.

Bisa kita amati di bawah ini, terkait upaya yang dilakukan

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam membangun ekosistem

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah, berdasarkan

hasil penelitian sebagai berikut :

a. Jumlah Penduduk Muslim di Provinsi Kalimantan Tengah

Provinsi Kalimantan Tengah Berdasarkan sensus tahun 2015,

provinsi ini memiliki populasi 2.680.680 jiwa. Dengan

kepadatannya 17 jiwa/km2.. jumlah penduduk terbanyak dari 2016-

2022 adalah pemeluk agama Islam. Pada tahun 2021 jumlah

pemeluk agama Islam berjumlah 1,96 juta jiwa dari 2,64 juta jiwa
88

penduduk atau 74,13 % . komposisi penduduk muslim di berbagai

Kabupaten/Kota umumnya mayoritas muslim. Pertumbuhan

populasi muslim di Provinsi Kalimantan Tengah juga mengalami

peningkata setiap tahunnya, ini menjadi peluang dan kesempatan

dalam membangun ekosistem ekonomi syariah khususnya pada

industri keuangan yaitu perbankan syariah. Hal ini memberikan

pengaruh yang positif melalui kolaborasi dalam megembangkan

dan membumikan ekonomi syariah.

b. Melalui Sinergitas antara Bank Indonesia terhadap MES

Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi

Kalimantan Tengah perlu dilakukan dengan memperhatikan

kebutuhan dan harapan yaang beragam para stackholder perbankan

syariah. Oleh sebab itu, strategi yang dilakukan Bank Indonesia

Perwakilan Kalimantan Tengah dalam mendukung pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah salah satunya di perbankan syariah

melalui sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman produk dan

manfaat dari perbankan syariah. Bank Indonesia mendukung dan

dan menjalankan sinergitas dengan Masyarakat Ekonomi Syariah

(MES) Provinsi Kalimantan Tengah. Hal ini sebagai upaya yang

dilakukan dalam membangun ekosistem ekonomi syariah di

Provinsi Kalimantan Tengah.

c. Adanya dukungan dari Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan

Tengah terhadap MES


89

Dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di

Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Daerah sangat

mendukung adanya gerakan yang di lakukan MES dengan

memberikan ijin MES melakukan berbagai kegiatan pelaksanaan

program kerjanya. Bahkan dalam berbagai kesempatan, rapat pleno

Pengurus Wilayah MES Provinsi Kalimantan Tengah diadakan di

Aula Eka Hapakat di kantor Gubernur Kalimantan Tengah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan sala satu pengurus dukungan

yang diberikan yaitu dengan memberikan bantuan dna operasional

setiap tahunnya melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah) dan juga sumbangan tidak mengikat lainnya yang diajukan

oleh Pengurus Wilayah MES Provinsi Kalimantan Tengah kepada

Pemerintah Daerah. Keberadaan MES sebagai gerakan ekonomi

terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah dirasakan dapat menjadi

pendorong Kesejahteraan ekonomi masyarakat di Provinsi

Kalimantan Tengah.

d. Dukungan Ulama-ulama, Cendikiawan muslim serta Tokoh

Agama di Kalimantan Tengah Terhadap MES

Dalam upaya membangun ekosistem ekonomi syariah MES gencar

melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, hal ini mendapat

respon yang baik dari kalangan Ulama-ulama dan Tokoh Agama di

Provinsi Kalimantan Tengah. Bahkan para Ulama dan Tokoh

Agama ikut berkontribusi dan bergabung dalam gerakan yang


90

dilakukan MES melalui apresiasi dan sumbangan pemikiran

maupun terlibat dangsung dalam pelaksanaan program kerja

agenda Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Kalimantan

Tengah.

e. Menjalin sinergitas dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas)

Besar Islam di Kalimantan Tengah.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan tujuan

organisasi, MES mendapat dukungan untuk saling bersinergi

antara Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dengan Majelis Ulama

Indonesia. Dibuktikan dengan kerjasama dalam pelaksanaan

program kerja MES seperti mendorong UMKM dalam

memberikan sertifikasi halal dengan melakukan pendampingan

terkait proses pembuatanya di LPPOM Majelis Ulama Indonesia

(MUI). Ormas Besar Islam lainnya yang tidak kalah pentingnya

memberikan dukungan adalah Nahdatul Ulama dan

Muhammadiyah serta organisasi Ikatan Cendikiawn Muslim

Kalimantan Tengah beserta sejumlah perangkat organisasi lainnya.

f. Dukungan dari para Akademisi di Institusi Pendidikan terhadap

MES

MES bergerak bukan hanya menggaet organisasi kemasyarakatan

atau lembaga laiinya, tetapi juga mendapat dukungan dari para

Akademisi dengan diantaranya sumber daya manusia. Dekan

Fakulta Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI ) Institut Agama Islam


91

Negeri (IAIN) Palangka Raya, Dr. Ali Sibram Malisi, M.Ag yang

juga merupakan Ketua I Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu

contoh nyata dan masih banyak lagi lainnya. Kemudian MES juga

menjalin kerjasama dalam bentuk pelaksanaan kegiatan dengan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya yang

merupakan perguruan tinggi Islam terbesar di Provinsi Kalimantan

Tengah

g. Adanya semangat dan motivasi Masyarakat dalam membangun

ekosistem ekonomi syariah di Provinsi Kalimantan Tengah

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam upaya pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah tidak terlepas dari semangat

masyarakat untuk mengenal, memahami manfaat, dan juga

menyebarluaskan nilai-nilai keberkahan ekonomi syariah serta

motivasi masyarakat dalam mengikuti dan juga berpartisipasi aktif

dengan berbagai agenda MES Provinsi Kalimantan Tengah.

Dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah

serta usaha yang dilakukan MES untuk terus menjalin kerjasama dalam

membangun ekosistem ekonomi syariah tentunya tidak luput dari

adanya kendala dalam menggerakan sistem ekonomi syariah. Ada dari

kendala internal dan eksternal, kendala internal menurut hasil analisis

peneliti yaitu : 1) Kurangnya koordinasi antar pengurus karena

kesibukan masing-masing, 2) Keterbatasan sumber pendanaan karena


92

MES merupakan organisasi Nirlaba yang mana yang mana keuangan di

dapat melalui iuran anggota, infak, wakaf, hibah dan sumbangan-

sumbanganpemerintah maupun swasta.

Adapun yang menjadi kendala eksternal yaitu :1) Tingkat

kesadaran masyarakat masih redah, 2) Luasnya wilayah Provinsi

Kalimantan Tengah dan banyaknya jumlah penduduk dengan latar

belakang yang berbeda-beda menjadi salah satu kendala MES dalah

memberikan sosialisasi dan edukasi ekonomi syariah kepada

masyarakat, karena jangkauan MES masih belum luas dan terbatas.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di bahas oleh peneliti, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah dilakukan

dengan melalui berbagai kegiatan dan juga pelatihan ; 1) Memperkuat

sinergi kerjasama dengan Pemerintah dan lembaga terkait, 2)

pengembangan organisasi dengan pembentukan pengurus MES daerah-

daerah Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah, 3) Sosialisasi dan

edukasi ekonomi dan keuangan syariah dengan cara mengadakan

kegiatan-kegiatan seperti ; Seminar Ekonomi Syariah, Pestival Ekonomi

Syariah, Pasar Modal, Kolaborasi Program Sosialisasi KUR untuk

UMKM, Kolaborasi dengan OJK Siapkan Program Literasi Pasar

Modal Syariah Untuk Santri, Bazar Umkm Dan Upaya Pengendalian

Inflasi Daerah DI Pelantikan MES Barito Utara, Menyelengkagaran

Silaturahim seluruh Pengurus Wilayah dan Daerah MES Kalimantan

Tengah, 4) Pendampingan sertifikasi halal dan pelatihan bagi UMKM.

2. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam membangun ekosistem

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Tengah yaitu terus

berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak guna

membangun ekosistem ekonomi yang berbasis syariah. Salah satu upaya

93
94

yang di lakukan adalah dengan melaksanakan berbagai bentuk kegiatan

yang berkolaborasi dengan sejumlah pihak guna menggerakan seluruh

komponan yang ada dengan saling bersinergi untuk membangun

ekosistem ekonomi syariah di Kalimantan Tengah. Dalam upaya

tersebut mes juga menjalin kerjasama dengan perbankan seperti Bank

Indonesia (BI) dan Bank Syariah Indoneis (BSI) Provinsi Kalimantan

Tengah, para ulama dan cendikiawan muslim, Ormas dan Para

Akademisi di lembaga institusi dalam menggerakan sistem ekonomi

syariah.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan informasi

dan hasil penelitian yang didapatkan sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada MES Provinsi Kalimantan Tengah untuk dapat

lebih maksimal lagi dalam memberikan sosialisasi dan edukasi

ekonomi syariah kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama untuk

masyarakat awam yang berpendidikan rendah.

2. Membangun sinergi antar pengurus MES, agar sama-sama bersemangat

dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah melalui

sosialisasi, edukasi, dan pelatihan yang terstruktur dan

berkesinambungan.

3. Diharapkan kepada Pemerintah dan pihak terkait untuk mendukung

penuh segala bentuk kegiatan yang dilakukan MES Provinsi

Kalimantan Tengah dalam mensosialisasi dan mengedukasi ekonomi


95

syariah kepada masyarakat agar seluruh kegiatan berjalan dengan

lancar dan tercapai.

4. Diharapkan kepada masyarakat untuk ikut terlibat dalam segala

kegiatan yang dilakukan dengan cara giat mengikuti sosialisasi dan

edukasi yang diadakan MES Provinsi Kalimantan Tengah.

5. Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi

peneliti selanjutnya dalam meneliti terkait atau memperdalam substansi

penelitian dengan cara yang berbeda atau sudut pandang yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Buku

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi revisi

v, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002

Azizah, Alia Syukria. Optimalisasi peran Masyarakat Ekonomi Syariah melalui


capacity building dalam pengembangan perbankan syariah di Provinsi
Kalimantan Tengah. Diss. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
2020
Bungin Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group,2007

Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Mekar Surabaya,

2004.

Ghony, M. Djunaidi. Metode Penelitian Kualitatif Cet. I, Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2012

Halloway, Peran Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya


Masyarakat (LSM) Dalam Menopang Pembangunan Indonesia. M. Dawan
Rahardjo. Perspektif Deklarasi Makkah Menuju Ekonomi Syariah. Badung:
Mizan, 1998.
Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta :PT. Bumi Aksara, 2006

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan

Nasional Indonesia, 2014.

M. Umer Chapra, Sistem Moneter Islam, terj. Ikhwan Abidin Basri, Jakarta: Gema

Insani Press, 2001

96
97

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT RosdaKarya,

2002

Muliaman D Hadad, Buku Panduan Organisasi: Masyarakat Ekonomi Syariah,

Jakarta: Rajawali Pers, 2005,

Novianto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Solo: CV Bringin, 2005.

Phill. Astrid. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung: Binacipta,

1997

Purnama. Efektivitas Gerakan Literasi Keuangan Syariah Dalam Mengedukasi


Masyarakat Memahami Produk Keuangan Syariah. Banque Syar’i: Jurnal
Ilmiah Perbankan Syariah. 2019.
Quraish Sihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Quran,
Volume 2, Jakarta: Lentera Hati, 2002
Rahardjo, M. Dawan. Perspektif Deklarasi Makkah Menuju Ekonomi Islam, Cet. 1;

Bandung: Mizan, 1989.

Riduan, Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung: Alvabeta,

2010.

Sadono Sukirno, “Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah, dan Dasar

Kebijakan”, Jakarta: Kencana, 2017

Sardiana, Dkk. "Implementasi Literasi Keuangan Syariah Pada Alokasi Dana


Ziswaf Masyarakat." Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam. 2018
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, Jakarta: Rajawali Pers,
2015
Siregar, Mulya. Agenda Pengembangan Perbankan Syariah untuk Mendukung
Sistem Ekonomi yang Sehat di Indonesia: Evaluasi, Prospek dan Arah
Kebijakan." Jurnal Iqtisad 3.1.2002
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Pers, 2009
Sosioglobal:Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, Vol.1 No.1 Desember 2016.
98

Subagyo Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2004.

Sudarsono Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia,

2008.

Sugiyono, Metode Penelitian, Bandung :Alfabeta, 2004.

Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: PT. Pustaka Insan

Madani, 2012

Suma M Amin, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam,

Ciputat: Kolam Publishing 2008.

Veithzal Rifai, Andria Permata dan Ferry N. Idroes, Bank and Financial Institution

ManagemennConventional & Sharia System. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 2007.

Zakiy Al-Kaf Abbdullah, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung : Pustaka

Setia,2002

Karya Ilmiah

Hidayat Nur. Organisasi Masyarakat Dan Ketertiban Umum. Ciputat 30 September

2019.

Iwan Kurniawan. Peran Organissi Masyarakat Ekonomi Syariiah (MES) Dalam


Meningkatkan Literasi Ekonomi Syariah Masyarakat Kota Palangka Raya.
Palangka Raya, Tahun 2020.
Liza Nora. Kontribusi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Riau Dalam

Mensosialisasikan Ekonomi Syariah Di Pekanbaru. Riau: 2010.

Lubis, Nurul Izzati. Peran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Dalam


Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah Di Indonesia. Diss. Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara. 2019
99

Nasrullah. Peran Forum Silahturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Dalam

Pengembangan Ekonomi Islam Di Provinsi Sulawesi Selatan. Makasar : 2016

Rahman Riko. Peran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Dalam

Pengembangan Ekonomi Syariah Di Kota Palangka Raya. Palangka Raya:

04 November 2020.

Sumarno. Peranan Umat Islam Dalam Perkembangan Ekonomi Syariah Di

Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Konseling Volume 4 Nomor 5 Tahun 2022

Internet

Basis Data Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan, Profil Kota Palangka Raya.

http://perkotaan:bpiw.pu.go.id.

Https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/19/sebanyak-7413-penduduk-

kalimantan-tengah-beragama-islam-pada-juni-2021. Diakses pada tanggal 6

Juli 2023, pukul 14.00 WIB

Https://perkim.id/profil-pkp/profil-provinsi/profil-perumahan-dan-kawasan-

permukiman-provinsi-kalimantan-tengah. Diakses pada tanggal 6 Juli 2023,

pukul 14.02 WIB

Https://www.meskalteng.com/. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023, pukul 15.25 WIB

Situs Resmi Mes Kalteng. https://meskalteng.org/services/ketuameskalteng/.

Diakses pada tanggal 28 Mei 2023, pukul 20.06 WIB

Maxmanroe, Pengertian peran:Arti Konsep struktur,dan jenis peran,

https;//www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-peran.html. . Diakses

pada tanggal 30 Mei 2023, pukul 00.13 WIB

Anda mungkin juga menyukai