Anda di halaman 1dari 182

Pengarah

Heru Cahyono (Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur)


KH Abdusshomad Buchori (Ketua Umum MUI Wilayah IV)

Ketua Tim Penyusun


Mulyanto
Dr KH Ahmad Muhammad Tidjani MA

Tim Penyusun
Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur
Majelis Ulama Indonesia Wilayah IV
Asosiasi Dewan Pengawas Syariah (ADPASI) Regional 3 Jawa Timur,
Bali dan Nusa Tenggara
Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia Wilayah Jawa Timur
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Timur
Majelis Sarjana Ekonomi Indonesia (MASEI)
Forum Dai Ekonomi Islam (FORDEIS)
Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI)
Universitas Airlangga
Universitas Negeri Surabaya

Tim Editor
Dr Hernani Sirikit MA
Sugeng Purwanto
Aris Budiman
Drs H Imam Mudzakir Lc

Tim Produksi
Atika Dianing Hari Trisnitiyanti
Cakrawala

xiv + 166; 140 x 200 mm

Cetakan Pertama : Ramadhan 1440 H / Mei 2019 M


Cetakan Kedua : Rabiul Akhir 1441 H / Desember 2019 M
CATATAN HAK CIPTA
Penulisan buku ini dilakukan dalam rangka kerja sama antar
Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur dengan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wilayah IV. Tulisan ini sepenuhnya
merupakan hasil karya bersama Tim Penulis yang terdiri dari
perwakilan Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur, MUI Wilayah
IV, Asosiasi Dewan Pengawas Syariah (ADPASI), Masyarakat
Ekonomi Syariah (MES), Majelis Sarjana Ekonomi Islam (MASEI),
Forum Dai Ekonomi Islam (FORDEIS), Forum Dosen Ekonomi
dan Bisnis Islam (FORDEBI), Kantor Kementrian Agama
Provinsi Jawa Timur, Universitas Airlangga dan Universitas
Negeri Surabaya.
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu alaikum Warahmatullah
Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil alamin. Puji syukur


kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu
Alaihi Wa Salam beserta keluarga dan sahabat beliau.
Generasi milenial dalam beberapa tahun terakhir
sering menjadi pusat perhatian. Banyak kalangan berusaha
mencari tahu, mengenal dan memahami sosok generasi yang
identik dengan zaman now.
Generasi ini dianggap memiliki ide-ide segar, visi yang
jernih, pemikiran-pemikiran yang kreatif dan inovatif serta
diyakini mampu mendorong terjadinya transformasi dunia
ke arah yang lebih baik melalui efektivitas, perbaikan dan
pengembangan.
Dengan persepsi tersebut, masyarakat memiliki harapan
yang besar bahwa generasi milenial akan menjadi calon-
calon pemimpin baru yang berperan sebagai agent of change,
membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
v

Peran generasi milenial yang sangat besar dalam


membangun bangsa, khususnya pembangunan ekonomi,
harus didukung dengan pemahaman yang cukup dalam
bidang keuangan karena tingkat pemahaman tersebut
akan menjadi bekal penting dalam setiap pengambilan
keputusan.
Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan Tahun 2016
menunjukkan, indeks literasi keuangan syariah di Jawa
Timu-r tercatat sebesar 29,4 persen sementara indeks
inklusi keuangan syariah hanya sebesar 12,2 persen. Fakta
ini kontradiktif dengan kenyataan yang ada bahwa lebih dari
95 persen masyarakat Jawa Timur adalah muslim. Namun
populasi yang besar tersebut, tidak banyak memanfaatkan
produk dan layanan jasa keuangan syariah
Hasil survei tersebut juga menghasilkan informasi
bahwa indeks literasi keuangan syariah penduduk Indonesia
yang berusia 18-35 tahun berkisar 8,1 – 9,3 persen. Sementara
itu, indeks literasi keuangan syariah pelajar atau mahasiswa
sebesar 5,3 persen sehingga dapat disimpulkan, pemahaman
generasi milenial, khususnya pelajar dan mahasiswa, terhadap
keuangan syariah masih sangat rendah.
Beranjak dari fenomena ini, Kantor Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur menyadari perlu
adanya media edukasi khusus untuk meningkatkan literasi
keuangan syariah pada generasi milenial sehingga muncul
gagasan untuk menerbitkan Buku Gaul Keuangan Syariah.
Penerbitan Buku Gaul Keuangan Syariah juga merupakan
wujud komitmen Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur untuk
vi

mendorong peningkatan akses keuangan syariah di daerah


dengan secara aktif berkontribusi dalam melaksanakan
kebijakan dan program pengembangan keuangan syariah.
Peningkatan akses keuangan syariah dapat diwujudkan
melalui penyediaan layanan dan jasa keuangan syariah
yang memadai dalam lingkungan masyarakat yang memiliki
tingkat literasi keuangan yang baik (well literate).
Pelaksanaan program literasi dan edukasi keuangan
syariah yang efektif membutuhkan dukungan dari seluruh
pemangku kepentingan sehingga tujuan bersama dalam
menumbuhkembangkan keuangan syariah dapat tercapai
dengan baik. Oleh karena itu, dalam menyusun Buku Gaul
Keuangan Syariah, Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur
bersama-sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Provinsi Jawa Timur melibatkan secara langsung beberapa
organisasi dan instansi penggiat keuangan syariah serta
perguruan tinggi di Jawa Timur, yaitu Asosiasi Dewan
Pengawas Syariah Indonesia (ADPASI), Masyarakat Ekonomi
Syariah (MES), Majelis Sarjana Ekonomi Islam (MASEI),
Forum Dai Ekonomi Islam (FORDEIS), Forum Dosen Ekonomi
dan Bisnis Islam (FORDEBI), Kantor Kementrian Agama
Provinsi Jawa Timur, Universitas Airlangga dan Universitas
Negeri Surabaya.
Buku Gaul Keuangan Syariah ini berisi 17 materi dakwah
yang terbagi menjadi 4 bagian dengan judul dan gaya
bahasa disesuaikan karakteristik generasi milenial, sehingga
diharapkan buku ini dapat menjadi referensi yang digemari
dan menyenangkan untuk dibaca.
vii

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh


pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan buku ini.

Wabillahittaufik Walhidayah
Wassalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Heru Cahyono
Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur
SAMBUTAN
ANGGOTA DEWAN KOMISIONER OTORITAS
JASA KEUANGAN
BIDANG EDUKASI DAN PERLINDUNGAN
KONSUMEN

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu alaikum Warahmatullah
Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil alamin. Puji


syukur kehadirat Allah subhanahu wa taala
atas rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga Buku Gaul Keuangan
Syariah ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan
salam semoga Allah subhanahu wa taala senantiasa limpahkan
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad shalallahu
alaihi wasallam beserta segenap keluarga, sahabat dan para
umatnya hingga akhir zaman.
Industri keuangan syariah di Indonesia terus
menunjukkan perkembangan yang positif dalam hal inovasi
produk, pertumbuhan jumlah aset, pembiayaan maupun
jumlah nasabah/investor.
Perkembangan tersebut juga diikuti dengan
perkembangan industri halal, baik di bidang makanan, obat-
obatan, kosmetik, fashion dan pariwisata atau yang lebih
dikenal dengan halal life style.
ix

Perkembangan positif dalam ekonomi dan keuangan


syariah ini patut diapresiasi. Namun demikian, perkembangan
ini masih belum sesuai dengan harapan mengingat potensinya
yang begitu besar.
Global Islamic Economy Report 2018/20191 menyebutkan
bahwa di antara 15 negara besar yang disurvei, Indonesia
masih menduduki peringkat kesepuluh sebagai Top Islamic
Finance Countries, jauh di bawah Malaysia yang berada di
peringkat pertama.
Sebagai negara dengan populasi penduduk Muslim
terbesar di dunia, yaitu 204 juta jiwa pada tahun 2010 dan
akan tumbuh menjadi 238 juta jiwa pada tahun 20302, industri
keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat
besar untuk terus dikembangkan.
Oleh karena itu, upaya edukasi dan kampanye mengenai
ekonomi dan keuangan syariah harus terus dilakukan
melalui berbagai media dengan tujuan untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Keuangan
Tahun 2016 yang dilakukan oleh OJK, indeks literasi keuangan
syariah hanya sebesar 8,1%, masih jauh lebih rendah
dibandingkan dengan indeks literasi keuangan di Indonesia
secara keseluruhan (29,7%).
Indeks tersebut menunjukkan bahwa hanya 8 dari
100 orang penduduk di Indonesia yang memahami industri

1 ThomsonReuters, 2018. “An Inclusive Ethical Economy: State of the Global islamic
Economy Report – Report 2018/19”
2 PewResearchCenter, 2011. “The Future Global Muslim Population Projections for 2010-
2030”
x

jasa keuangan syariah. Salah satu isu utama rendahnya


penggunaan produk keuangan syariah oleh masyarakat
muslim adalah mereka secara “sukarela” tidak menggunakan
produk keuangan karena alasan keagamaan.
Global FINDEX3 menunjukkan bahwa alasan keagamaan
merupakan alasan bagi 6% masyarakat Indonesia untuk tidak
memiliki rekening di lembaga keuangan. Hal ini menunjukkan
keterbatasan pemahaman masyarakat masih menjadi salah
satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan industri
keuangan syariah di Indonesia.
Peningkatan literasi keuangan syariah melalui program
edukasi bukan hanya pekerjaan rumah OJK saja, namun juga
menjadi tanggung jawab bersama berbagai pihak, baik pada
tataran pemerintahan, lembaga otonom, akademisi maupun
para pelaku di industri keuangan syariah.
Oleh karena itu, kami sangat bersyukur dan memberikan
apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan Buku Gaul Keuangan Syariah
ini, sebagai rangkaian atas serial buku edukasi keuangan
syariah yang telah diterbitkan sebelumnya yaitu Kumpulan
Khutbah Bisnis dan Keuangan Syariah dan Buku Pintar Keuangan
Syariah.
Kolaborasi dalam penyusunan buku-buku ini merupakan
langkah cerdas dalam menyinergikan kekuatan bersama untuk
mendukung dakwah keuangan syariah secara lebih masif.
Kami berharap buku ini dapat menjadi media edukasi
3 Demirguc-Kunt, A., Klapper, L., Singer, D., Ansar, S. and Hess, J. 2018. “The Global
Findex Database 2017: Measuring Financial Inclusion and the Fintech Revolution.”,
World Bank Group, Washington, DC.
xi

sekaligus siar keuangan syariah yang efektif, khususnya bagi


kalangan generasi milenial yang merupakan calon pemimpin
bangsa Indonesia di masa mendatang. Kesadaran terhadap
keuangan syariah perlu ditanamkan sejak dini, sehingga
akselerasi pengembangan sistem ekonomi dan keuangan
syariah dapat lebih cepat, luas dan berkelanjutan. Dengan
demikian, tujuan dari ekonomi dan keuangan syariah untuk
lebih mensejahterakan masyarakat akan dapat kita wujudkan.

Wabillahitaufik Walhidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Tirta Segara
Anggota Dewan Komisioner OJK
Sambutan
Ketua Majelis Ulama Indonesia
Provinsi Jawa Timur

Puji syukur kehadirat Allah atas


segala nikmat dan karuniaNya, yang telah
menjadikan Syariah sebagai Guidance bagi
kaum muslimin untuk menggapai maslahah
dalam kehidupannya dan semoga shalawat
beserta salam atas Rasulullah Muhammad
saw, nabi mulia dan rasul agung yang menjadi uswah dan
qudwah bagi umat manusia sampai akhir zaman dalam meniti
kehidupan mardhotillah .
Alhamdulillah, saya menyambut dengan gembira atas
terbitnya buku yang berjudul Buku Gaul Keuangan Syariah
sebagai bagian dari ikhtiar bersama untuk membumikan
ekonomi syariah di tanah air dengan segmen pembaca
kalangan muda milenial, agar mereka menjadi bagian dalam
arus besar penguatan dan implementasi syariah di Indonesia.
Buku ini merupakan kelanjutan dari penerbitan
buku edukasi keuangan syariah sebelumnya dengan tema
Kumpulan Khutbah Bisnis dan Keuangan Syariah dan Buku
Pintar Keuangan Syariah kerjasama antara Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur
xiii

dan berbagai elemen terkait serta para pejuang, mujahid–


mujahidah ekonomi syariah di Jawa Timur.
Besar harapan saya, agar buku ini menjadi rujukan
utama bagi kalangan muda milenial untuk memahami
ekonomi syariah beserta implementasinya di tanah air.
Semoga ikhtiar kita bersama dalam mewujudkan ekonomi
syariah sebagai bagian integral dalam sistem ekonomi di
Indonesia mendapatkan ridho dari Allah swt diiringi dengan
curahan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kita semua.
Aamiin yaa robbal alamiin.

KH Abdusshomad Buchori

Ketua Umum MUI Jawa Timur


Daftar Isi

Sambutan Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur ~ iv


Sambutan Anggota Dewan Komisioner OJK ~ viii
Sambutan Ketua MUI Jawa Timur ~ xii

Daftar Isi ~ xiv

Bagian 1 Serba Syar’i Membawa Rezeki ~ 1


Alquran Itu Diamalkan, Bukan Diomongkan ~ 3
Ekonomi Islam, Perlu Dicoba, Bro ~ 13
Awas, di Dekatmu Ada Riba ~ 21

Bagian 2 Dalam Duitmu Ada Surga ~ 31


Jika Kamu Kaya Raya, Beginilah Cara Mengelola Harta ~ 33
Potensi Zakat Ternyata Dahsyat ~ 41
Amazing, 700 Kali Lipat Pahalanya, Gaes ~ 49
Wakaf Uang, Wah Baru Dengar Nih! ~ 57

Bagian 3 Dijamin Untung, Halalan Thoyiban ~ 67


Oh Begini OJK Itu ~ 69
Untung Ada Dewan Syariah ~ 79
Yuk Hijrah ke Bank Syariah ~ 85
Daripada Syubhat, Pilih Asuransi Syariah Saja ~ 93
xv

Investasi Aman dan Halal Itu di Sini ~ 103


Bismillah, Utang Lunas dengan Cara Ini ~ 113
Dunia Fintech Rasanya Kayak Hidup di Surga ~ 123

Bagian 4 Muda Belajar Kaya, Gede Jadi Bijaksana ~ 133


Bisnis Halal Banyak Kenapa Cari yang Haram ~ 135
Begini Cara Atur Uang Saku Supaya Berkah ~ 147
Yolo! Beginilah Generasi Kece Anti Kere ~ 157
xvi
BAGIAN 1

Serba Syar’i
Membawa Rezeki
Menguraikan nilai-nilai Islam yang membentuk tradisi
ekonomi. Modal untuk membangun tatanan kehidupan
yang lengkap. Terutama sistem ekonomi Islam yang
menjadi bahasan dalam bagian ini. Sistem ekonomi yang
memberdayakan umat.
Alquran Itu Diamalkan,
Bukan Diomongkan

H ai , Guys. Ka m u pa sti nger ti h adi t s popu l er


ِ َ‫الطُّهور َشطْر ا ِإلمي‬. Kesucian
‫ان‬ itu bagian dari iman. Hadits itu
ُ ُُ
sudah ribuan tahun lalu disampaikan Nabi Muhammad saw.
Namun faktanya kenapa lingkungan kita masih jorok. Buang
sampah sembarangan. Bau toilet pesingnya amit-amit.
Satu lagi hadits riwayat Imam Bukhari berikut ini  

‫(مَّر َر ُجل‬َ :‫ال‬ َ َ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬


َ ‫َّب‬
ِ
ِّ ِ‫َع ْن أَِب ُهَريـَْرَة َرض َي اللَّهُ َعْنهُ َع ِن الن‬
)‫ضُر َر ُجال ُم ْسلِ َماً فـَغَ َفَر لَه‬ ُ َ‫َّوك ال ي‬
َ ‫ألميطَ َّن َهذا الش‬ ِ ‫فقال‬ َ ‫وك َف الطَِّريق‬ ٍ ‫بِ َش‬

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw, Beliau  bersabda: ada


seorang lelaki melintasi duri di tengah jalan, ia berkata, sungguh
aku akan menyingkirkan duri ini agar tidak melukai atau
mengganggu seorang muslim, maka Allah pun mengampuni
dosanya.

Bayangkan, gara-gara menyingkirkan duri saja


mendapatkan ampunan Allah. Seandainya nilai ajaran ini
dilaksanakan maka sampah, ranting, batu di jalan bakal
bersih. Intinya orang yang melapangkan jalan sehingga
4

orang mudah lewat mendapatkan ganjaran surga.


Tapi sekarang ini justru terjadi kebalikannya. Orang
malah sengaja membuat perintang di jalan. Seperti polisi
tidur atau jendulan. Tujuannya supaya kendaraan tidak
ngebut. Padahal perbuatan itu melanggar nilai Islam.
Indonesia mayoritas muslim. Mestinya nilai-nilai Islam
sudah mendarah daging dipraktikkan sehari-hari. Bukan
hanya jadi bualan. Bayangkan, jika nilai itu sudah dipraktikkan
kita tak perlu studi banding keluar negeri hanya soal menata
kota yang rapi dan bersih.
Surat As Shaff ayat 9 menyebutkan

‫الَ ِّق لِيُظْ ِهَرهُ َعلَى الدِّي ِن ُكلِّ ِه َولَ ْو‬


ْ ‫ُه َو الَّ ِذي أ َْر َس َل َر ُسولَهُ بِا ْلَُدى َوِدي ِن‬
‫َك ِرَه الْ ُم ْش ِرُكون‬
Dialah Zat yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa
petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan di atas
seluruh agama-agama yang ada, meskipun orang-orang musyrik
tidak menyukainya.

Simak juga firman Allah swt dalam An Nuur ayat 55

‫ض‬ ِ ‫ات لَيَ ْستَ ْخلِ َفنـَُّهم ِف ْال َْر‬


ِ ‫ال‬ِ َّ ‫وع َد اللَّه الَّ ِذين آمنوا ِمن ُكم وع ِملُوا‬
َ ‫الص‬ ََ ْ َُ َ ُ َ َ
ِ ِ ِ ِ ‫َكما استخلَف الَّ ِذ‬
‫ضى َلُ ْم‬ َ َ‫ين من قـَْبل ِه ْم َولَيُ َم ِّكنَ َّن َلُ ْم دينـَُه ُم الَّذي ْارت‬ َ َ ْ َْ َ
‫َولَيُبَ ِّدلَنـَُّهم ِّمن بـَْع ِد َخ ْوفِ ِه ْم أ َْمناً يـَْعبُ ُدونَِن َل يُ ْش ِرُكو َن ِب َشْيئاً َوَمن َك َفَر‬
‫اس ُقو َن‬ ِ ‫ك هم الْ َف‬ ِ َ ِ‫بـع َد َذل‬
ُ ُ َ ‫ك فَأ ُْولَئ‬ َْ
Allah benar-benar telah menjanjikan kepada orang-orang
5

yang beriman serta beramal saleh di antara kalian untuk


menjadikan mereka berkuasa di atas muka bumi sebagaimana
orang-orang sebelum mereka telah dijadikan berkuasa di
atasnya. Dan Allah pasti akan meneguhkan bagi mereka agama
mereka, sebuah agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka
peluk. Dan Allah pasti akan menggantikan rasa takut yang
sebelumnya menghinggapi mereka dengan rasa tenteram,
mereka menyembah-Ku dan tidak mempersekutukan-Ku dengan
sesuatu apapun. Dan barangsiapa yang ingkar sesudah itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik.

Dua ayat itu menjelaskan, Nabi Muhammad membawa


petunjuk ajaran Islam untuk menandingi ajaran-ajaran
lain. Jika ajaran Islam kita amalkan, kita praktikkan, Allah
memberikan kekuasaan kepada orang-orang beramal saleh
untuk mengatur kehidupan di bumi.
Mestinya kalau ajaran Islam kita amalkan, pasti
sudah lama umat muslim berkuasa di bumi ini. Jadi idola
dan primadona. Tapi antara ideal Islam dan faktual hari ini
terpisah jauh. Kayak suami istri LDR. Long distance relationship.
Umat yang berkuasa hari ini ternyata umat Amerika,
Eropa, Jepang, Korea. Orang muslim pun malah rame-rame
mengidolakan mereka. Meniru sistem politiknya, ekonomi,
budaya, ideologi, bahkan gaya hidup.
Contoh, kita anak milenial pada gandrung dengan
K-Pop. Mulai desain baju, potongan rambut, tato, anak band,
dance.
Kalau pekerjaan pinginnya jadi Youtuber yang cuma
6

mejeng di video sudah dapat transferan duit puluhan juta


tiap bulan. Hepi-hepi teruslah.
Kamu nyadar gak Bro. Islam itu agama yang lengkap.
Ideal. Syumuliyah, bahasa sononya. Mengatur hampir
seluruh sendi kehidupan manusia. Mulai urusan pribadi,
bermasyarakat, hingga bernegara. Namun faktanya, ajaran itu
baru sporadis praktiknya.
Kesempurnaan Islam itu terangkum dalam garis
besar ajarannya seperti yang sudah kamu kenal. Aqidah,
syariah, akhlak. Aqidah menjelaskan nilai ideologi keyakinan
ketuhanan. Syariah menjelaskan aturan dalam kehidupan.
Akhlak pedoman berperilaku.
Pasti loe update belakangan ini dengan istilah
serba syar’i. Bank syar’i, fashion syar’i, make-up syar’i, resto
syar’i, hotel syar’i, wisata syar’i. Malahan ada yang ngarang
pacaran syar’i. Eits, istilah pacaran syar’i ini ngaco. Maknanya
tabrakan.
Istilah-istilah serba syar’i itu muncul mewakili
keinginan mewujudkan kesempurnaan Islam dalam dimensi
hidup kekinian. Membuat pilihan lain di antara aturan sekuler
yang serba boleh dan menabrak nilai kebaikan.
Ada juga yang sampai ekstrem ingin mewujudkan
kesempurnaan nilai Islam itu dalam sebuah negara. Tapi
santai aja, Guys. Kita gak bahas topik negara Islam. Dalam
banget ngaji soal ini. Nanti kita mojok sendiri aja.
Tapi percaya deh Islam itu kompatibel diterapkan di
setiap zaman. Bahkan telah lama membentuk nilai kearifan
lokal. Pernah dengar gak, di suatu desa ada sumber air atau
7

hutan yang dikeramatkan.


Sebenarnya petuah sumber air yang dikeramatkan
itu mempraktikkan syariah thaharah. Menjaga kesucian dan
kelestarian air. Sedangkan hutan keramat untuk mengatur
lingkungan yang sehat dan seimbang.
Ada hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori dari Abu
Hurairah, Rasulullah saw bersabda

‫ ُثَّ يـَ ْغتَ ِس ُل فِ ِيه‬،‫َح ُد ُك ْم ِف امل ِاء الدَّائِ ِم الَّ ِذي الَ َْي ِري‬
َ ‫الَ يـَبُولَ َّن أ‬
َ
Tidak diperkenankan seseorang dari kalian kencing di air yang
diam, tidak mengalir, lalu dia mandi di dalamnya.

Nilai dari pesan hadits ini adalah jangan mengotori


air termasuk sumber air. Agar pesan ini dipatuhi masyarakat
maka larangan itu menjadi efektif berupa mengeramatkan
mata air. Air bertuah. Siapa yang mengotori bakal kualat. Bagi
orang awam sanksi kualat itu lebih dipercaya.
Sementara untuk menjaga lingkungan Allah menyeru­
kan dalam surat Al A’raf ayat 56.

‫ت اللَّ ِه‬ ِ ِ‫ض بـع َد إ‬


َ َ‫ص َلح َها َو ْادعُوهُ َخ ْوفًا َوطَ َم ًعا إِ َّن َر ْح‬
ِ
ْ َْ ِ ‫َوَل تـُْفس ُدوا ِف ْال َْر‬
‫ني‬ ِِ ِ ‫قَ ِر‬
َ ‫يب م َن الْ ُم ْحسن‬
ٌ
Janganlah  kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan
rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik.

Kerusakan alam akibat eksploitasi atas nama pem­


8

bangunan dan kepentingan kapitalisasi berdampak buruk


bagi kehidupan manusia. Pembakaran hutan di Kalimantan
dan Sumatra yang diubah jadi kebun sawit menyebabkan
udara buruk meluas hingga Malaysia dan Singapura.
Bencana tanah longsor dan banjir datang silih berganti
menimpa banyak daerah secara kasat mata terjadi akibat
penebangan liar hutan yang dibiarkan. Ketika pembuat
kerusakan itu diingatkan, mereka menyangkal dan berdalih
sedang membangun. Situasi ini digambarkan dalam surat Al
Baqarah ayat 11-12.

‫صلِ ُحو َن أََل إِنـَُّه ْم ُه ُم‬ ِ ‫وإِ َذا قِيل َلُ ْم َل تـُْف ِس ُدوا ِف ْال َْر‬
ْ ‫ض قَالُوا إَِّنَا َْن ُن ُم‬ َ
‫الْ ُم ْف ِس ُدو َن َولَك ْن َل يَ ْشعُُرو َن‬
ِ ٰ
Bila dikatakan kepada mereka, janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi. Mereka menjawab, sesungguhnya
kami orang-orang yang mengadakan pembangunan. Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat
kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.

Contoh nilai Islam lainnya yang sebenarnya mudah


dilakukan itu tabayun. Sikap tabayun atau kroscek, meminta
konfirmasi bisa menyelamatkan seseorang dari fitnah dan
penyebaran berita hoax alias bohong.
Zaman medsos gini, Guys, semua orang bisa membuat
berita suka-suka dia. Lantas disebar ke WhattsApp, Twitter,
Facebook dan sejenisnya. Kemudian dikomentari lainnya.
Di-share ke grup lainnya. Jika informasi itu benar masih ada
9

manfaatnya, Tapi kalau tulisan itu bohong menimbulkan


fitnah dan permusuhan.
Sudah banyak perkara gara-gara nulis di Facebook,
Twitter, WA, atau Youtube dilaporkan ke polisi dan menjalani
sidang pengadilan. Inilah bahayanya zaman medsos ini.
Informasi campur aduk antara yang fakta dan hoax. Kita
diminta selektif.
Lebih bijak menahan diri, tidak harus menyebarkan
setiap info yang diterima. Tabayun dulu. Caranya, cek
berita itu sumbernya harus jelas, berita basi atau baru,
isi beritanya logis atau tidak. Kalau menyangkut sebuah
peristiwa maka kroscek apakah juga dimuat koran atau
portal online. Tabayun itu diperintahkan Allah dalam surat
Al Hujurat ayat 6.

‫صيبُوا قـَْوًما ِبَ َهالٍَة‬ ِ


ِ ُ‫اسق بِنَبٍإ فـتَبـيـَّنُوا أَ ْن ت‬ ِ ِ َّ
َ َ َ ٌ َ‫ين َآمنُوا إ ْن َجاءَ ُك ْم ف‬ َ ‫يَا أَيـَُّها الذ‬
ِِ
َ ‫صبِ ُحوا َعلَ ٰى َما فـََع ْلتُ ْم نَادم‬
‫ني‬ ْ ُ‫فـَت‬
Wahai orang- orang yang beriman, jika seorang fasiq datang
kepada kalian membawa berita, maka tabayyunlah (telitilah),
agar jangan sampai kalian menimpakan musibah pada suatu
kaum karena kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi
menyesal atas perlakuan kalian.

Asbabun nuzul ayat itu berkaitan dengan utusan Nabi


saw, Walid bin Uqbah bin Abi Mu’yth, memungut zakat ke Bani
Musthaliq. Pimpinan Bani Musthaliq Al Harits saat masuk
Islam diminta Nabi mengumpulkan zakat kaumnya dan akan
10
11

diambil oleh petugas pada waktunya.


Saat waktunya datang Nabi saw mengutus Walid
bin Uqbah. Di tengah jalan Walid melihat rombongan
Bani Mustaliq. Hatinya gentar. Dia curiga orang-orang ini
menghadang akan membunuhnya, Sebab kaum Walid dengan
Bani Mustaliq pernah bermusuhan.
Walid balik pulang tapi di depan Nabi saw dia membuat
laporan palsu. Dikatakan Bani Mustaliq tak mau membayar
zakat. Malahan hendak membunuhnya. Tentu saja Nabi saw
marah dan siap mengirim pasukan.
Beruntung tak lama kemudian rombongan Bani
Mustaliq tiba. Mereka menjelaskan, kedatangannya
menanyakan kepada Nabi saw kenapa belum mengutus
petugas untuk mengambil zakat. Konfirmasi ini
menjadikan persoalan zakat Bani Mustaliq akhirnya
klir. Bayangkan, gara-gara laporan palsu itu hampir saja
menyulut perang.
Hare gini, Guys, tega-teganya orang bikin berita hoax
lantas di-share di medsos. Maunya apa nih orang. Gak takut
dosa barangkali. Atau belum ngaji asbabun nuzul Al Hujurat
ayat 6 ya?!
Runyamnya hoax itu diproduksi secara massal lantas
dikemas demikian bagus kemudian disebarluaskan lewat
medsos. Karena menyebar dimana-mana kebohongan itu
dipercaya orang dan dianggap sebagai kebenaran.
Sebaliknya kebenaran atau fakta yang disangkal
terus-menerus sedemikian rupa kemudian penyangkalan
itu disebarluaskan, orang bisa meragukan itu sebagai fakta
12

sebenarnya.
Ada istilah baru untuk menamai gejala itu di zaman
ini. Post truth namanya. Bisa didefinisikan sebagai situasi di
mana keyakinan dan perasaan pribadi lebih berpengaruh
dalam pembentukan opini publik dibandingkan fakta-fakta
objektif.
Orang secara serampangan mengambil data atau
peristiwa kemudian ditafsiri sendiri sesuai dengan kepen­
tingan­nya. Data dimanipulasi untuk mencapai keuntungan.
Bisa keuntungan politik, bisnis, pengaruh.
Karena itu jika mendapatkan info, kroscek dulu.
Tabayun. Mendeteksi dengan penalaran, logika, penciuman,
pendengaran, dan penglihatan sehingga kita bisa membedakan
yang benar memang benar, yang salah memang salah.
Ekonomi Islam,
Perlu Dicoba, Bro

Bro, kamu pasti hafal ayat Alquran yang populer ini.


Surat Al Baqarah ayat 208.
ِ ِ ِ َّ
ُ‫الس ْل ِم َكافَّةً َوَل تـَتَّبِعُوا ُخطَُوات الشَّْيطَان إِنَّه‬
ِّ ‫ين َآمنُوا ْاد ُخلُوا ِف‬
َ ‫يَا أَيـَُّها الذ‬
‫لَ ُك ْم َع ُد ٌّو ُمبِني‬
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
secara kaffah (keseluruhan) dan janganlah kamu turut langkah-
langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata
bagimu.

Inilah ayat yang bicara Islam kaffah. Melaksanakan


ajaran Islam secara menyeluruh. Asbabul nuzul ayat ini
karena Abdullah bin Salam bersama para sahabatnya yang
berasal dari Yahudi Bani Nadhir di Madinah masuk Islam.
Namun mereka masih terpengaruh oleh ajaran agama Yahudi.
Seperti penghormatan terhadap hari Sabtu dan menolak
makan daging unta. 
Lantas Allah menurunkan ayat ini menganjurkan orang-
orang yang masuk Islam agar menjalankan ajarannya secara
totalitas. Tidak setengah-setengah. Dari ayat ini lantas dikaji
mendalam ternyata ajaran Islam bukan hanya shalat, puasa,
14

zakat, dan haji. Tapi meliputi seluruh dimensi kehidupan


manusia. Yakni sistem politik, sosial, dan ekonomi.
Jika kita telusuri ayat-ayat Alquran di dalamnya
mengatur seluruh kehidupan. Ritual dan muamalah. Karena
itu sangat patut Alquran menjadi pedoman hidup karena
di dalamnya memuat petunjuk, penjelasannya, dan sebagai
pembeda yang hak dan batil. Seperti dijelaskan surat Al
Baqarah: 185
ٍ َ‫َّاس وبـيـِّن‬
ِ َ‫ات ِمن ا ْل َد ٰى والْ ُفرق‬ ِ ِِ ِ
‫ان‬ ْ َ ُ َ َ َ ِ ‫ضا َن الَّذي أُنْ ِزَل فيه الْ ُق ْرآ ُن ُه ًدى للن‬
َ ‫َش ْهُر َرَم‬
Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda.

Karena itu Gaes, melaksanakan ajaran Islam jangan


cuma ambil sebagian karena menguntungkan tapi
meninggalkan bagian yang memberatkan. Contoh, Lebaran
Idul Fitri ikut, puasa Ramadhan ogah. Ada ayatnya lho untuk
sikap yang kayak begini.

‫ك ِمْن ُك ْم‬ ِ ِ َ‫ض الْ ِكت‬


ٍ ‫اب َوتَ ْك ُفُرو َن بِبـَْع‬ ِ ‫أَفـَتـُْؤِمنُو َن بِبـَْع‬
َ ‫ض فَ َما َجَزاءُ َم ْن يـَْف َع ُل َذل‬
ِ ‫َش ِّد الْع َذ‬ ِ ِ ُّ ‫الَيَ ِاة‬ ِ ِ
ُ‫اب اللَّه‬ َ َ ‫الدنـْيَا َويـَْوَم َوَما الْقيَ َامة يـَُرُّدو َن إِ َل أ‬ ْ ‫ي ِف‬ ٌ ‫إَّل خ ْز‬
‫بِغَافِ ٍل َع َّما تـَْع َملُو َن‬
Apakah kamu beriman kepada sebagian kitab dan ingkar kepada
sebagian maka tidak ada balasan bagi orang yang berbuat
demikian di antara kamu selain kenistaan dalam kehidupan
dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada azab
15
16

yang paling berat. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang
kamu kerjakan. (Al Baqarah: 85)

Melaksanakan ajaran Islam yang kaffah (menyeluruh)


mengandung arti melaksanakan syariah Islam dalam semua
aspek kehidupan termasuk dalam hal ekonomi dan bisnis.
Ekonomi dalam Islam memiliki faktor unik yaitu nilai
Islam itu sendiri. Secara filosofis, ekonomi dalam Islam tidak
dapat dipisahkan dari bingkai ibadah sebagai landasan dasar
semua aktivitas hidup manusia. Islam memiliki aturan standar
dalam perekonomian yang harus dipatuhi sebagaimana telah
digariskan dalam hukum syariahnya antara lain:
1. Kewajiban membayar zakat bagi pemilik harta
2. Kepatuhan pada syarat rukun jual beli
3. Produksi dan konsumsi barang jasa yang halal
4. Pelarangan praktik riba (bunga) serta maisir (judi) dalam
mengelola keuangan.

Jadi teringat kisah Rasulullah sewaktu hijrah tiba


di Madinah. Program pertama yang dilakukan adalah
membangun masjid. Bukan istana, Bro. Di masjid inilah tempat
semua urusan umat dilaporkan dan diputuskan. Termasuk
menuliskan perjanjian politik dengan semua suku-suku yang
dikenal dengan Sahifah Madinah atau Piagam Madinah. Inilah
urusan politik pertama yang diputuskan Nabi untuk memberi
keamanan dan kenyamanan bagi semua warga negara.
Di masjid itu pula ajaran-ajaran Islam dipraktikkan
seperti shalat berjamaah, urusan zakat dan pajak, ekonomi,
17

bermusyawarah, menunjuk gubernur bertugas di satu daerah,


dan konsultasi masalah pribadi dan umat.
Dari yang semula sederhana akhirnya urusan politik,
sosial, ekonomi itu menjadi lembaga yang memperkuat
sistem negara Madinah. Ada pengaturan hak dan kewajiban
negara dan warganya. Ada urusan pendapatan dan belanja
negara. Pelembagaan ini terus disempurnakan mulai zaman
Nabi, khulafaurrasyidin, hingga generasi berikutnya. Termasuk
pemberian penghargaan dan sanksi dalam pelaksanaannya.
Di zaman Abu Bakar baru diangkat menjadi khalifah
sudah ada kaum yang membangkang tak mau membayar
zakat. Pembangkangan ini melanggar aturan sistem ekonomi.
Maka atas nama negara, Khalifah Abu Bakar mengirim tentara
untuk menundukkan para pembangkang dari kabilah Zubyan,
Gatafan, Fazarah, dan Abs.
Ekonomi dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari
nilai-nilai moral Islam. Ini urusan akidah, syariah, dan
akhlak. Pembangkangan kabilah yang menolak membayar
zakat di zaman Abu Bakar itu ada indikasi mereka mau
keluar dari Islam dan melepaskan diri dari negara yang
dibangun Nabi.
Pembayaran zakat dan pajak dalam sistem ekonomi
Islam menjamin teralokasinya kekayaan oleh negara
kemudian dibagikan kepada kelompok dhuafa. Dengan cara
ini orang-orang miskin memiliki daya beli (purchasing power)
dan setahap demi setahap berubah menjadi sejahtera. Jadi,
volume ekonomi akan semakin bertambah jika sedekah, infak,
dan wakaf juga signifikan aktivitasnya dalam ekonomi.
18

Kemakmuran negara dengan sistem ekonomi Islam ini


pernah tercapai di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Khalifah
Bani Umaiyah yang berkuasa pada tahun 717-720 M. Dalam
umur yang masih muda 35 tahun dia memerintah selama
tiga tahun. Dalam rentang waktu singkat itu dia melakukan
reformasi ekonomi dan politik. Mengembalikan kebun-kebun
yang dikuasai pejabat kepada negara. Memberantas praktik
korupsi dan menggiatkan zakat dan pajak.
Sebagai khalifah, dia hidup sangat sederhana dan
membayarkan hartanya untuk negara. Reformasi birokrasi
ini menjadikan orang-orang kaya secara terpaksa maupun
sukarela mengikuti kebijakan khalifah. Hasilnya pendapatan
dan kekayaan negara naik drastis.
Umar bin Abdul Aziz lantas mendistribusikan
pendapatan negara untuk membangun infrastruktur di
banyak daerah. Orang-orang miskin diberi santunan dan
modal sehingga naik kesejahteraannya. Diriwayatkan,
di zaman khalifah ini sampai-sampai negara kesulitan
mencari warga yang berhak menerima zakat. Tidak ada
lagi fakir miskin. Padahal luas negaranya dari Mesir hingga
Persia.
Jadi sistem ekonomi Islam yang mewujudkan
kemakmuran bagi rakyat itu bukan utopia. Jangan dianggap
angan-angan kosong. Sebab pernah terwujud dalam sejarah
masa lalu. Tapi kemudian tenggelam dalam praktik birokrasi
yang kolusi dan korupsi. Makin tenggelam ketika ekonomi
Barat yang liberal dan eksploitatif berkembang menjajah
banyak negeri Islam.
19

Apakah di zaman sekarang ekonomi Islam bisa


dibangkitkan kembali? Bisa. Tanda-tandanya sudah banyak
bermunculan. Seperti bank syariah, asuransi syariah, lembaga
keuangan syariah, pegadaian syariah, bisnis syariah.
Ini mencerminkan kejengahan orang kepada praktik
ekonomi kapitalistik liberal yang mengeksploitasi kaum
lemah dan membuat orang kaya makin kaya. Praktik ekonomi
liberal makin memperlebar jurang kaya dan miskin. Maka
orang mencari alternatif dengan membangkitkan kembali
ekonomi berdasarkan syariah Islam.
Gerakan syariah ini sudah menjalar di semua penjuru
dunia. Bahkan dipraktikkan di negara Barat seperti Inggris
dengan diizinkan berdirinya bank syariah. Bank ini juga
menarik minat warga sana.
Kalau gerakan ini terus dilakukan dan terbukti
memberikan banyak manfaat dibandingkan sistem kapitalis
lambat laun sistem ini bisa menjadi paham dominan yang
dipraktikkan di banyak negara.
Secara umum ciri-ciri sistem ekonomi Islam mengan­
dung prinsip seperti ini.
1. Manusia adalah khalifah, wakil Tuhan untuk mengelola
bumi. Segala kekayaan berasal dari Allah digunakan untuk
kemakmuran semua makhluk.
2. Menerapkan konsep halal dan haram untuk semua produk
barang dan jasa.
3. Menerapkan konsep zakat, infak, sedekah, dan pajak untuk
distribusi kekayaan.
4. Melarang riba.
20

5. Melarang penimbunan dan monopoli barang


6. Hak umat atau publik lebih diutamakan
7. Pengakuan hak individu atas penguasaan barang dengan
batasan.

Setidaknya kamu sekarang mengerti konsep ekonomi


Islam bukan cuma membual. Sejarah kemakmuran negeri
sudah pernah terjadi. Sekarang saatnya dipraktikkan. Setahap
demi setahap. Di bagian yang mudah dikerjakan. Sambil
meyakinkan banyak orang, ekonomi liberal kapitalistik itu
membuat jurang kaya-miskin makin jauh. Alternatifnya mulai
terapkan ekonomi Islam yang saling menguntungkan.
Awas, di Dekatmu
Ada Riba

Jika disebut kata riba, pasti pikiran melayang ke bunga


bank. Bank konvensional maupun bank titil. Tahu bank titil,
Bro? Itu loh tukang pinjamkan duit bawa buku kecil catatan
utang yang berkeliling menagih cicilan dari kampung ke
kampung dan pasar.
Praktik riba sudah banyak mengelilingi aktivitas kita.
Saat beli barang, atau transaksi pembayaran. Karena itu perlu
hati-hati memilih transaksi agar tidak jatuh dalam riba yang
dalam Alquran sudah jelas dilarang.
Misalnya, kamu ingin beli smartphone. Harganya Rp
4 juta. Gak punya duit cash. Toko menawarkan kredit. Boleh
dicicil setahun. Syaratnya, pasti disertai bunga kisaran 30
persen. Walhasil harga HP itu jadi Rp 5,2 juta. Jadi mahal. Tapi
kamu sudah bangga bisa bergaya dengan HP kreditan.
Riba secara bahasa artiya bertambah. Bisa juga
bermakna tumbuh, meningkat, dan menjadi besar. Dari situ
secara umum riba diartikan tambahan (az-ziyadah). Jadi kalau
dalam transaksi ada permintaan tambahan dari nilai yang
diutangkan itu masuk riba.
Lebih gamblang lagi menurut istilah hukum Islam,
riba itu tambahan baik bersifat tunai, benda, atau jasa yang
22

mengharuskan peminjam untuk membayar selain jumlah


uang yang dipinjamkan.
Contoh lagi. Temanmu pinjam duitmu Rp 300 ribu.
Lantas kamu membuat syarat, boleh pinjam asal mau bantu
ngerjakan PR Matematika. Hati-hati. Itu bisa riba lho. Ingat
pernyataan ulama ahli fiqih Ibrahim Al Nakha’i

‫ فـَُه َو ِربًا‬،ً‫ض َج َّر َمنـَْف َعة‬


ٍ ‫ُك ُّل قـَْر‬
Setiap pinjaman mengharuskan adanya manfaat maka termasuk
riba.

Dalam sejarahnya, pengharaman riba itu terjadi melalui


empat tahap. Jadi tidak mendadak diharamkan. Menjaga
stabilitas perekonomian negara. Mungkin begitu istilah
kerennya, Bro. Sebab praktik riba sudah membudaya dalam
masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam.
Ayat pertama riba yang diturunkan itu Ar-Rum: 39

ِ ‫َوَما آتـَْيتُ ْم ِم ْن ِربًا لِيـَْربـَُو ِف أ َْم َو ِال الن‬


‫َّاس فَ َل يـَْربُو ِعْن َد اللَّ ِه َوَما آتـَْيتُ ْم ِم ْن‬
‫ضعِ ُفو َن‬ َ ِ‫يدو َن َو ْجهَ اللَّ ِه فَأُولَئ‬
ْ ‫ك ُه ُم الْ ُم‬ ُ ‫َزَك ٍاة تُِر‬
Sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar bertambah
pada harta manusia, maka riba ini tidak menambah pada sisi
Allah. Apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan
untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian)
itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).”

Di ayat itu Allah tidak bicara keharaman riba. Hanya


memberitahukan, pandangan masyarakat jahiliyah bahwa
23
24

cara melipatgandakan harta dengan riba itu keliru. Allah


menawarkan cara yang lebih manusiawi dan spiritual yakni
melipatgandakan pahala. Bukan harta.
Tahap kedua, turun surat An Nisaa’: 160-161.
ِ ‫ات أ ُِحلَّت َلم وبِصد‬
‫ِّه ْم َع ْن‬ ٍ ‫فَبِظُْل ٍم ِمن الَّ ِذين هادوا حَّرمنَا علَي ِهم طَيِّب‬
َ َ ُْ ْ َ ْ َْ ْ َ ُ َ َ َ
ِ ‫َّاس بِالْب‬ ِ ِّ ‫َخ ِذ ِه ُم‬ ِ ِ
‫اط ِل‬ َ ِ ‫الربَا َوقَ ْد نـُُهوا َعْنهُ َوأَ ْكل ِه ْم أ َْم َو َال الن‬ ْ ‫َسبِ ِيل اللَّه َكث ًريا َوأ‬
‫يما‬ ِ ِ ‫وأ َْعتَ ْدنَا لِْل َكافِ ِر‬
ً ‫ين منـْ ُه ْم َع َذابًا أَل‬َ َ
Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haram­
kan atas (memakan makan) yang baik-baik (yang dahulunya)
dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi
(manusia) dari jalan Allah.
dan disebabkan mereka memakan riba, padahal
sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena
mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami
telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara
mereka itu siksa yang pedih.

Dalam ayat ini Allah mengingatkan riba diharamkan


bagi umat terdahulu dengan mengecam praktik riba di
kalangan kaum Yahudi. Pada konteks ini, ditetapkan status
haram. Disertai ancaman siksaan yang pedih bagi mereka
yang masih suka riba.
Tahap ketiga, turun surat Ali Imran: 130

‫اع َفةً َواتـَُّقواْ اللّهَ لَ َعلَّ ُك ْم‬ ِّ ْ‫ين َآمنُواْ الَ تَأْ ُكلُوا‬ ِ َّ
َ‫ض‬ َ ‫َض َعافاً ُّم‬
ْ ‫الربَا أ‬ َ ‫يَا أَيـَُّها الذ‬
‫تـُْفلِ ُحو َن‬
‫‪25‬‬

‫‪Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba‬‬


‫‪dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kamu kepada Allah‬‬
‫‪supaya kamu mendapat keberuntungan.‬‬

‫‪Di tahap ini, Allah mengharamkan salah satu bentuk‬‬


‫‪riba, yaitu riba yang berlipat ganda dengan larangan yang‬‬
‫‪tegas.‬‬
‫‪Tahap keempat, dari seluruh rangkaian periodesasi‬‬
‫‪pengharaman riba, Allah swt mengharamkan secara‬‬
‫‪menyeluruh atas segala bentuk riba. Seperti dijelaskan dalam‬‬
‫‪Al Baqarah: 275-280.‬‬

‫وم الَّ ِذي يـَتَ َخبَّطُهُ الشَّْيطَا ُن ِم َن‬ ‫ومو َن إَِّل َك َما يـَُق ُ‬ ‫الربَا َل يـَُق ُ‬ ‫ين يَأْ ُكلُو َن ِّ‬ ‫َّ ِ‬
‫الذ َ‬
‫الربَا فَ َم ْن‬‫َح َّل اللَّهُ الْبـَْي َع َو َحَّرَم ِّ‬ ‫ك بِأَنـَُّه ْم قَالُوا إَِّنَا الْبـَْي ُع ِمثْ ُل ِّ‬ ‫الْم ِ‬
‫الربَا َوأ َ‬ ‫س َذل َ‬ ‫َ ِّ‬
‫ك‬‫ف َوأ َْم ُرهُ إِ َل اللَّ ِه َوَم ْن َع َاد فَأُولَئِ َ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫َجاءَهُ َم ْوعظَةٌ م ْن َربِّه فَانـْتـََهى فـَلَهُ َما َسلَ َ‬
‫ات‬ ‫الص َدقَ ِ‬ ‫الربَا َويـُْرِب َّ‬ ‫اب النَّا ِر ُه ْم فِ َيها َخالِ ُدو َن (‪ )572‬يَْ َح ُق اللَّهُ ِّ‬ ‫َص َح ُ‬ ‫أْ‬
‫ات‬‫ال ِ‬ ‫ب ُك َّل َكفَّا ٍر أَثِي ٍم (‪ )672‬إِ َّن الَّ ِذين آمنوا وع ِملُوا َّ ِ‬ ‫َواللَّهُ َل ُِي ُّ‬
‫الص َ‬ ‫َ َُ َ َ‬
‫ف َعلَْي ِه ْم َوَل ُه ْم‬ ‫َجُرُه ْم ِعْن َد َرِّبِ ْم َوَل َخ ْو ٌ‬ ‫الزَكا َة َلُ ْم أ ْ‬‫الص َل َة َوآتـَُوا َّ‬ ‫َوأَقَ ُاموا َّ‬
‫ين َآمنُوا اتـَُّقوا اللَّهَ َو َذ ُروا َما بَِق َي ِم َن ِّ‬
‫الربَا إِ ْن‬ ‫َّ ِ‬
‫َْيَزنُو َن (‪ )772‬يَا أَيـَُّها الذ َ‬
‫ب ِم َن اللَّ ِه َوَر ُسولِِه َوإِ ْن تـُْبتُ ْم‬ ‫ني (‪ )872‬فَِإ ْن َل تـ ْفعلُوا فَأْ َذنُوا ِبَر ٍ‬
‫ْ‬ ‫ََْ‬
‫ِِ‬
‫ُكْنتُ ْم ُم ْؤمن َ‬
‫وس أ َْم َوالِ ُك ْم َل تَظْلِ ُمو َن َوَل تُظْلَ ُمو َن (‪َ )972‬وإِ ْن َكا َن ذُو عُ ْسَرٍة‬ ‫فـَلَ ُك ْم ُرءُ ُ‬
‫ص َّدقُوا َخيـٌْر لَ ُك ْم إِ ْن ُكْنتُ ْم تـَْعلَ ُمو َن (‪)082‬‬ ‫ِ‬
‫فـَنَظَرةٌ إِ َل َمْي َسَرٍة َوأَ ْن تَ َ‬
‫‪Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri‬‬
‫‪melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan‬‬
26

karena gila, yang demikian itu karena mereka berkata


bahwa jual beli sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang
siapa mendapatkan peringatan dari Tuhannya, lalu dia
berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu
menjadi miliknya, dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan riba
dan menyuburkan sedekah, Allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan
kebajikan, melaksanakan shalat dan menunaikan zakat,
mereka mendapatkan pahala dari sisi Tuhannya. Tidak ada
rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu
orang yang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya,
maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi
jika kamu bertaubat, maka kamu berhak atas pokok hartamu.
Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi
(dirugikan). Dan jika (orang yang berutang itu) dalam
kesulitan, berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh
kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebik baik
bagimu, jika kamu mengetahui.

Beberapa hadits juga menjelaskan larangan riba.


Seperti hadits ini
27

ِ ‫الربا وموكِلَه وَكاتِبه وش‬


.‫اه َديِْه‬ َ َ ُ َ َ ُ ْ ُ َ َِّ ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم آكِ َل‬ ِ
َ ‫لَ َع َن َر ُس ْو ُل اهلل‬
.ٌ‫ ُه ْم َس َواء‬:‫ال‬
َ َ‫َوق‬
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaknat pemakan riba
(rentenir), orang yang menyerahkan riba (nasabah), pencatat
riba dan dua orang saksinya. Beliau mengatakan, mereka semua
itu sama. (HR Muslim no. 1598)

Hadits lainnya diriwayatkan dari Abu Hurairah


radhiyallahu anhu :

‫«اجتَنِبُوا‬
ْ :‫ال‬ َ َ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫َّب‬
ِ
ِّ ِ‫ َع ِن الن‬،ُ‫َع ْن أَِب ُهَريـَْرةَ َرض َي اللَّهُ َعْنه‬
،‫ «الش ِّْرُك بِاللَّ ِه‬:‫ال‬ َ َ‫ول اللَّ ِه َوَما ُه َّن؟ ق‬ َ ‫ يَا َر ُس‬:‫ قَالُوا‬،»‫ات‬ ِ ‫السبع املوبَِق‬ َّ
ُ َْ
‫ َوأَ ْك ُل َم ِال‬،‫الربَا‬ِّ ‫ َوأَ ْك ُل‬،‫س الَِّت َحَّرَم اللَّهُ إَِّل بِاحلَ ِّق‬ ِ ‫ َوقـَْتل النـَّْف‬،‫الس ْحُر‬
ُ ِّ ‫َو‬
»‫ت‬ِ َ‫ات الغَافِال‬ ِ َ‫ات املؤِمن‬ ِ َ‫ف املحصن‬ ُ ‫ َوقَ ْذ‬،‫ف‬ َّ ‫ َوالتـََّوِّل يـَْوَم‬،‫اليَتِي ِم‬
ِ ‫الز ْح‬
ْ َ ْ
ُ ُ
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, jauhilah tujuh
dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya dalam neraka.
Para sahabat bertanya, wahai Rasulullah, apa saja dosa-
dosa tersebut? Beliau mengatakan, menyekutukan Allah, sihir,
membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan
alasan yang dibenarkan, memakan riba, memakan harta anak
yatim, melarikan diri dari medan peperangan, menuduh wanita
yang menjaga kehormatannya (bahwa ia dituduh berzina). (HR
Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89)

Dalam praktiknya, dikenal dua macam riba.


28

Riba Nasi’ah
Riba nasi’ah terjadi pada utang piutang sehingga
disebut juga dengan riba duyun.
Terkait dengan tambahan bayaran yang dibebankan
dalam transaksi pinjam meminjam tanpa terpenuhinya
kriteria untung muncul bersama risiko (al-ghunmu bilghurmi).
Hasil usaha muncul bersama biaya. Riba jenis ini disebut
juga dengan riba jahiliyah karena sangat terkenal pada
zaman tersebut.
Riba nasi’ah selalu mensyaratkan pembayaran utang
yang harus dilunasi oleh debitur lebih besar dari pada jumlah
pinjaman. Tambahan itu sebagai imbalan atas tenggang
waktu yang diberikan oleh kreditur.
Tambahan itu akan terus meningkat menjadi berlipat
ganda apabila telah lewat jangka waktu pengembalian yang
ditetapkan.
Misal, utang Rp 100 ribu. Harus dikembalikan dalam
waktu satu bulan dengan tambahan Rp 10 ribu. Jika lewat
jatuh tempo dikenakan tambahan lagi Rp 1.000 per hari.
Inilah yang disebut utang beranak pinak bercucu.

Riba Fadhl
Riba fadhl terjadi dalam transaksi jual beli atau tukar
menukar (barter) antara barang. Lazim disebut dengan riba
buyu’.
Meskipun Islam menghalalkan jual beli, bukan berarti
segala bentuk mengambil keuntungan dalam perniagaan
29

diperbolehkan. Jual beli yang dihalalkan berprinsip adil.


Bukan mengandung nilai tambah bagi salah satu pihak tanpa
adanya nilai pembenar.
Di luar praktik yang dibenarkan maka jatuh ke riba
fadhl. Riba jenis ini terjadi pada transaksi barter komoditas
sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya, sama
kuantitasnya, serta sama waktu penyerahannya.
Kalau dari ketiga kriteria itu ada yang tidak sama,
maka akan menimbulkan unsur gharar (tidak pasti) sehingga
dapat menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak yang
bertransaksi baik jual beli maupun barter.
Contoh, tetangga bikin pesta sunatan. Utang daging
kambing 10 kg. Waktu pengembalian tetangga itu menyerahkan
daging ayam 10 kg. Meski ukuran sama tapi jenis barangnya
berbeda menimbulkan kerugian pada satu pihak.

Hal yang harus diingat ya Guys, sabda Nabi saw berikut

،‫ َوالت َّْمُر بِالت َّْم ِر‬،‫ب‬ ِ ‫الذ َه‬َّ ِ‫«الذ َهب ب‬ َّ :‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّم‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ق‬
ُ َ
‫ي … فَ َم ْن َز َاد‬ ٍ ْ ‫ َعيـْنًا بِ َع‬،‫ والْ ِم ْلح بِالْ ِم ْل ِح‬،‫ والشَّعِري بِالشَّعِ ِري‬،‫والْبـُُّر بِالْبـُِّر‬
ُ َ ُ َ َ
»‫أَ ِو ْازَد َاد فـََق ْد أ َْرَب‬
Rasulullah saw bersabda, emas dengan emas, kurma dengan
kurma, gandum dengan gandum, jewawut dengan jewawut, dan
garam dengan garam, benda dengan benda … atau Rasulullah
mengatakan, …. Maka siapa saja yang menambah atau minta
ditambah sungguh terjerumus dalam riba. (Musnad Abu Dawud
Al Thayalisi nomer 2284).
30

Dari uraian ini kamu makin paham kan, ternyata di


dekat kita banyak riba. Sudah mengakar dan membudaya.
Menjadi hal yang lumrah. Padahal itu dilarang agama. Riba
bisa menjauh dari kehidupan kita kalau mau memanfaatkan
transaksi secara syariah.
Jika kamu enggan maka sistem ekonomi riba yang
eksploitatif itu makin menguat. Hanya menguntungkan
pemilik modal. Beda dengan ekonomi syariah yang berprinsip
sama-sama untung. Jadi hanya dua kata. Jauhi riba.
BAGIAN 2

Dalam Duitmu
Ada Surga
Bagian ini menjelaskan status harta dan pengelolaannya
yang mengikuti syariah. Harta bukan hanya untuk
diri sendiri tapi juga ada bagian orang miskin. Harta
bermanfaat buat kepentingan orang lain memberikan
makna lebih besar yaitu mendukung terbangunnya
keuangan syariah. Ada banyak pilihan mengelola harta
untuk pemberdayaan umat. Seperti infak, sedekah, zakat,
dan wakaf.
Jika Kamu Kaya Raya,
Beginilah
Cara Mengelola Harta

Frens, bayangkan kamu sebagai orang kaya raya.


Siapa tau besok kalau sudah gede benar-benar diijabahi
oleh Allah. Sekarang pelajari dulu mengelola harta supaya
ketika datang duit berjibun kamu gak kaget. Sudah tau cara
mengelolanya.
Kamu tau, dalam ekonomi Islam, harta benda biasa
diistilahkan dengan ‫ المال‬yang secara bahasa berarti
condong, cenderung dan miring. Manusia itu cenderung ingin
memiliki dan menguasai harta. Nah, iya kan, itu juga cita-cita
kamu. Secara istilah, harta benda adalah

‫ض َما نِِه‬ ِ
َ ِ‫ُك ُل َمالَهُ قْي َـمةُ يـَْلَزُم َمْتـلَ َفهُ ب‬
Artinya, segala sesuatu yang bernilai, kala rusak harus ada
jaminannya.

Pengertian di atas merupakan pengertian umum yang


dipakai dalam undang-undang modern, yakni: ُ‫ي قِْيـم ٍة َمالِيَة‬ ِ
َ ْ ‫ُك ُل ذ‬
artinya, segala yang bernilai adalah harta.
Dalam Alquran maupun hadits, cukup banyak yang
membicarakan tentang harta. Pada bahasan ini hanya
34

dikemukakan sebagian kecil saja tentang kedudukan harta


menurut Alquran dan hadits. Di antaranya adalah:

a. Harta sebagai fitnah

‫يم‬ ِ
ٌ ‫َجٌر َعظ‬ َ ‫إَِّنَا أ َْم َوالُ ُك ْم َوأ َْوَل ُد ُك ْم فِتـْنَةٌ َواللَّهُ ِع‬
ْ ‫ندهُ أ‬
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan
(bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. al-
Taghabun : 15)
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ال ِمي‬ ِ ِ ِ
ْ‫صة ا ْن أ ُْعط َي َرض َي َوا ْن َل‬ َ ْ َْ ‫س َعْب ُد اْلديـْنَا ِر َو َعْب ُد الْد ْرَه ِم َو َعْب ُد‬
َ ‫تَع‬
ِ ِ ‫يـع َط س ِخ َط تعِس وانـت َك‬
)‫ش (رواه البخارى‬ َ ‫س َوا َذا ِشْي‬
َ ‫ك فَالَ انـْتَـ َق‬ َ َْ َ َ َ َ ُْ
Celakalah orang yang menjadi hamba dinar (uang), orang yang
menjadi hamba dirham, dan orang yang menjadi hamba pakaian.
Jika diberi, ia bangga, jika tidak diberi, ia marah. Dia termasuk
orang yang celaka, selalu sakit, dan jika mendapatkan masalah,
dia sulit mendapatkan jalan keluar. (HR Bukhori)

b. Harta sebagai perhiasan hidup


ِ َّ ‫الدنـيا والْباقِيات‬ ِ ْ ُ‫ال والْبـنُو َن ِزينَة‬
ً‫ك ثـََوابا‬ َ ‫ات َخيـٌْر ِع‬
َ ِّ‫ند َرب‬ ُ َ‫الصال‬ ُ َ َ َ َْ ُّ ‫الَيَاة‬ َ َ ُ ‫الْ َم‬
ً‫َو َخيـٌْر أ ََمال‬
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia
tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik
pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan. (QS. Al-Kahfi : 46)
35

c. Harta untuk memenuhi kebutuhan dan kesenangan

‫اط ِري الْ ُم َقنطََرِة ِم َن‬


ِ َ‫ات ِمن النِّساء والْبنِني والْ َقن‬
َ َ ََ َ َ
ِ ‫ب الشَّهو‬
َ َ ُّ ‫َّاس ُح‬ ِ ‫ُزيِّ َن لِلن‬
ُّ ‫الَيَ ِاة‬
‫الدنـْيَا‬ ْ ُ‫ك َمتَاع‬ ِ ِ ‫الر‬
َ ‫ث َذل‬ ِ ِ ْ ‫ب َوالْ ِفض َِّة َو‬
َْْ ‫الَْي ِل الْ ُم َس َّوَمة َواألَنـَْعام َو‬
ِ ‫الذ َه‬
َّ
‫آب‬ِ ‫نده حسن الْم‬ ِ
َ ُ ْ ُ ُ َ ‫َواللّهُ ع‬
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-
binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
(QS. Ali Imran ; 14).

Fungsi harta benda dalam Islam


Kamu pasti tau, fungsi harta bagi kehidupan manusia
sangat banyak. Harta bisa menunjang kegiatan manusia, baik
kegiatan yang baik maupun yang buruk. Karena itu manusia
berusaha untuk memiliki dan menguasainya. Tapi caranya
yang benar, Frens. Kerja keras. Malu kalau korupsi. Ditangkap
KPK nanti, heboh seisi dunia.
Biasanya nih ya, orang yang mencari hartanya dengan
cara nyimpang itu untuk foya-foya saja. Nraktir sini, nraktir
sana. Sumbang sini sumbang sana. Lagaknya kayak bos besar.
Makanya gak berkah hidupnya.
Sebaliknya, Frens, orang yang mencari harta dengan
cara halal, biasanya memfungsikan untuk hal-hal yang
bermanfaat. Nah, ini yang harus kamu tiru. Makanya hidup
36

yang lurus-lurus saja. Lurus ke masjid untuk shalat bukan


nunut pipis doang. Lurus sekolah gak pake belok nongkrong
ke kafe.
Baca nih, memfungsikan harta sesuai dengan syara’ itu
seperti ini.
1. Untuk kesempurnaan ibadah, baik mahdhah (individual)
maupun ghairu mahdhah (sosial). Contoh, shalat memerlu­
kan kain untuk menutup aurat.
2. Memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kepada Allah swt, karena kefakiran bisa mendekatkan
kepada kekufuran.
3. Membentuk generasi penerus yang berkualitas, tidak
lemah baik di bidang pendidikan maupun ekonomi.
4. Menyelaraskan kehidupan dunia dan kehidupan akhirat
yang merupakan perintah Allah swt.
5. Bekal mencari dan mengembangkan keilmuan, karena
bagaimanapun dalam mencari ilmu dibutuhkan biaya.
6. Keharmonisan hidup bernegara dan bermasyarakat,
seperti orang kaya yang membuka lapangan pekerjaan
bagi orang yang membutuhkan.

Klasifikasi harta benda dalam Islam


Harta benda sebagaimana yang telah didefinisikan
di atas, menurut ulama fiqh dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai ciri-ciri
khusus dan implikasi hukum Islam tersendiri. Bagian-bagian
itu di antaranya adalah
37

a. Ditinjau dari segi ada tidaknya nilai dan perlindungan, harta


benda dapat diklasifikasikan menjadi harta Mutaqawwim
dan ghairu mataqawwim. Harta mutaqawwim adalah
segala sesuatu yang dapat dikuasai dan dibolehkan oleh
syara’, baik harta bergerak maupun yang tidak bergerak.
Sedangkan harta ghairu mutaqawwim adalah sesuatu
yang tidak dapat dikuasai dan dilarang oleh syara’, kecuali
dalam keadaan darurat, seperti khamr.
Pengklasifikasian ini mempunyai implikasi hukum Islam
tersendiri, di antaranya adalah harta ghairu mutaqawwim
tidak sah dijadikan akad dalam bermuamalah. Begitu pula
jika seseorang merusak harta ghairu mutaqawwim, maka
dia tidak wajib menggantinya.

b. Ditinjau dari segi bisa tidaknya dipindahkan dari tempat


asalnya, harta benda diklasifikasikan menjadi harta uqar
(tetap/tidak bergerak)dan manqul (harta bergerak).
Implikasi hukum Islam dalam hal ini di antaranya adalah
jika harta benda uqar, maka semua ulama sepakat bisa
diwakafkan. Sedangkan untuk harta manqul, ulama
Hanafiyah menganggap tidak sah untuk diwakafkan,
kecuali ada tabi’an (hubungan) dengan harta manqul
(Abdurrahman, 1984 : 36).

c. Ditinjau dari segi ada tidaknya persamaan dengan harta


benda lainnya, harta benda bisa diklasifikasikan menjadi
harta benda mitsly (harta benda yang ada persamaannya)
dan qimy (harta benda yang tidak ada persamaannya).
38
39

Implikasi hukum Islam dari pengklasifikasian ini di


antaranya adalah jika seseorang merusakkan benda mistly,
maka wajib mengganti benda yang serupa. Tetapi jika dia
merusakkan benda qimy, maka disa wajib mengganti nilai
atau harganya.

d. Ditinjau dari segi kepemilikan, harta benda diklasifikasikan


menjadi tiga, yaitu mamluk (harta benda yang telah dimiliki
oleh seseorang), mahjur (harta benda yang tidak boleh
dimiliki), dan mubah (harta benda bebas / boleh dimiliki).
Implikasi hukum dari pengklasifikasian ini di antaranya
adalah harta benda yang boleh ditransaksikan (tasharuf)
adalah harta benda mamluk. Sedangkan harta benda
mahjur dan mubah tidak sah ditasharufkan.
e. Ditinjau dari keberadaan harta benda apakah berada di
tangan sendiri atau dalam tanggungan orang lain, harta
benda diklasifikasikan menjadi harta ‘Ain (benda konkret)
dan Dain ( piutang).
Implikasi hukum dari pengklasifikasian ini di antaranya
adalah sesuatu yang berada dalam tanggungan seseorang
itu merupakan hak bagi satu pihak (orang yang berpiutang),
dan merupakan kewajiban bagi pihak lainnya (orang yang
berutang).

f. Ditinjau dari segi pemakaian, harta benda diklasifikasikan


menjadi harta benda istihlaky (sekali pakai) seperti
makanan, dan isti’maly (bisa dipakai beberapa kali) seperti
pakaian, kebun, tempat tidur, dll.
40

Implikasi hukum dari pengklasifikasian ini di antaranya


adalah tidak sahnya akad ijarah (sewa menyewa) dan
ariyah (pinjam meminjam) terhadap harta benda istihlaky.

Nah Frens, sudah ngerti kan fungsi dan klasifikasi


harta menurut Islam? Kalau gitu sekarang kalian lebih
mudah ngelola harta dengan baik dan siap menjadi orang
kaya raya.
Potensi Zakat
Ternyata Dahsyat

Tahu nggak, Badan Zakat Nasional (Baznas) dalam


Outlook Zakat Indonesia 2018 menyebutkan, potensi zakat
nasional tahun 2018 sebesar 1,57 persen PDB atau sekitar
Rp 230 triliun.
Bukan receh, Bro. Meskipun masih kalah jauh dengan
Pendapatan Negara tahun 2018 sebesar Rp 1.986 triliun,
setidaknya zakat itu bisa dipakai membantu rakyat miskin di
luar duit negara.
Tetapi sayangnya, realisasi penghimpunan zakat infak
dan sedekah (ZIS) nasional oleh organisasi pengelola zakat
(OPZ) resmi, pada tahun 2018 baru mencapai sekitar Rp 8
triliun atau 3,5 persen dari potensi.
Kenapa realisasi potensi zakat rendah, ternyata ruwet
masalahnya. Seperti rambut kusut dikepang lagi. Penyebabnya
antara lain pertama, pemahaman masyarakat tentang zakat
belum meluas. Ketiga, muzakki memberikan zakat langsung
kepada mustahik. Keempat, belum merata kecakapan
amil dalam manajemen profesional untuk menumbuhkan
kepercayaan masyarakat.
Padahal pengumpulan zakat di Indonesia selama
lima tahun terakhir telah tumbuh dengan rerata tahunan
42

lebih dari 24 persen per tahun. Jauh di atas rerata tahunan


pertumbuhan ekonomi nasional untuk periode yang sama
yaitu sedikit di atas 5 persen.
Itu berarti kesadaran umat Islam di Indonesia untuk
menunaikan kewajikan zakatnya sesuai syariah dan peraturan
perundang-undangan telah meningkat dengan amat baik.
Percaya Bro, ini laporan Baznas lho.
Selain itu upaya peningkatan realisasi zakat terus
diperbaiki. Misalnya, memasukkan menjadi urusan negara
dengan terbitnya Undang-undang No. 38/1999 tentang
Pengelolaan Zakat. Kemudian diperbarui dengan UU No.
23/2011.
Undang-undang itu sesuai pendapat Sayyid Sabiq
dalam Fikih Sunnah menerangkan amil zakat adalah orang-
orang yang diangkat oleh penguasa atau wakil penguasa
untuk bekerja mengumpulkan zakat dari orang-orang kaya.
Alquran juga sudah jelas menulis. At Taubah ayat 103
menyebutkan

ِ ِِ ِ
‫ك‬ َ ‫ص ِّل َعلَْي ِه ْم إِ َّن‬
َ َ‫صلَ ٰوت‬ َ ‫ص َدقَةً تُطَ ِّهُرُه ْم َوتـَُزِّكي ِهم بَا َو‬
َ ‫ُخ ْذ م ْن أ َْم َٰول ْم‬
‫يم‬ ِ ‫س َكن َّلم وٱللَّه َِس‬
ٌ ‫يع َعل‬ ٌ ُ َ ُْ ٌ َ
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
43

Dengan demikian,amil mendapat legitimasi pemerintah,


tanpa legitimasi dari pemerintah maka tidak dapat disebut
sebagai amil. Maka urusan zakat terjadi interrelasi antara
pemerintah, amil, muzakki, dan mustahik.
Melalui UU itu amil zakat harus terdaftar, profesional
dan akuntabel. Amil zakat itu seperti Badan Amil Zakat
Nasional (Baznas) dengan hirarki organisasi di bawahnya
Bazda provinsi dan kabupaten/kota. Ada juga lembaga
pengelola zakat swadaya masyarakat yang lebih dikenal
dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang berizin.
Sejak ada UU itu koordinasi pengumpulan zakat
menjadi tertata dan jelas datanya. Baznas dan jaringan Bazda
di daerah jumlahnya 533 organisasi. LAZ pada tahun 2018
sebanyak 53 organisasi. Terdiri 19 lembaga berskala nasional,
9 lembaga berkala provinsi dan 25 lembaga berskala
kabupaten dan kota.
Pengelolaan zakat melalui amil sesuai UU ini me­
miliki keuntungan. Pertama, menjamin kepastian dan
disiplin pembayaran zakat. Kedua, menjaga perasaan minder
mustahik apabila berhadapan dengan para muzakki.
Ketiga, mencapai efisiensi dan efektivitas serta sasar­
an yang tepat dalam penggunaan harta zakat menurut skala
prioritas suatu tempat. Keempat, memperlihatkan syiar Islam
dalam semangat penyelenggaraan pemerintahan yang
Islami. Kelima, memudahkan koordinasi dan konsolidasi data
muzakki dan mustahik. Keenam, memudahkan pelaporan dan
pertanggungjawaban ke publik. Ketujuh, pengelolaan yang
profesional.
44

Nah, sudah bagus kan konsep dan struktur penanganan


zakat secara nasional ini? Itu pun ternyata baru mampu
menggarap 3,5 persen dari potensi zakat. Maka perlu dicari
lagi akar masalahnya.
Sebab sudah kadung ada harapan tinggi yang
dilontarkan di banyak ceramah bahwa zakat dapat mengatasi
kemiskinan. Memberikan kesejahteraan umat. Jika hanya
segitu duit perolehan zakat, sampai kiamat datang, orang
miskin tetap saja gak pernah move on.
Mungkin perlu diubah pandangan filosofinya. Banyak
orang masih memandang zakat sebagai sukarela, bukan
kewajiban absolut. Karena sukarela, ya suka-suka aja
bayarnya. Gak bayar pun gak ada sanksi. Paling-paling
dijuluki bakil kikir bin pelit.
Di negeri jiran Malaysia, menurut ceritanya nih,
pemerintah mewajibkan warganya membayar zakat seperti
kewajiban membayar pajak. Otomatis dana zakat yang
dihimpun jauh lebih besar.
Menurut Ketua Baznas Bambang Sudibyo, jika mau
meniru negeri tetangga itu perlu merevisi UU No. 23 tahun
2011 tentang Pengelolaan Zakat dan UU No. 36 tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan.
Dia mengusulkan pengelolaan zakat disamakan
dengan pajak.  Sebagaimana tradisi pengelolaan zakat yang
dibangun oleh Rasulullah saw dan para khulafa al-rasyidin.
Zakat bersifat wajib seperti wajibnya pajak dan dipungut
oleh negara seperti halnya pajak.
Untuk meminimalkan resistensi umat Islam terhadap
45
46

ketentuan wajib berzakat, pemerintah Malaysia memberikan


insentif pajak. Yaitu zakat yang dibayarkan kepada negara
mengurangi kewajiban pajak penghasilan. 
Sebenarnya di UU Zakat, aturan seperti itu juga sudah
dicantumkan. Dimana zakat yang dibayarkan kepada Baznas
atau LAZ mengurangi penghasilan kena pajak. Tapi ini belum
banyak dipraktikkan karena aturan masih berbelit.
Bambang Sudibyo yakin, jika Indonesia menerapkan
sistem pengumpulan zakat seperti di Malaysia itu, maka
potensi zakat meningkat drastis dari 1,57 persen PDB Rp 230
triliun menjadi 3,4 persen PDB yaitu Rp 499 triliun. Dahsyat
kan kalau benar-benar angka itu bisa tercapai.
Dengan duit zakat berjibun menjadi lebih mudah
merealisasi ekspektasi zakat bisa mengubah ekonomi orang
miskin menjadi lebih baik dan bermartabat. Lebih mudah
menjalankan hadits Nabi seperti diriwayatkan oleh Bukhari
untuk mendistribusikan zakat.

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ‫َّب‬َّ ِ‫َن الن‬ َّ ‫ أ‬:‫اس َر ِضي اللَّهُ َعنـْ ُه َما‬ ٍ َّ‫ َع ِن ابْ ِن َعب‬،‫َع ْن أَِب َم ْعبَ ٍد‬
َ
ِ ِ
َ‫ ْادعُ ُه ْم إِ َل َش َه َادة أَ ْن الَ إِلَه‬:‫ فـََق َال‬،‫ث ُم َعا ًذا َرض َي اللَّهُ َعْنهُ إِ َل اليَ َم ِن‬ َ ‫بـََع‬
ِ َّ ‫ فَأ َْعلِ ْم ُه ْم أ‬،‫ك‬ ِِ
‫ض‬ َ ‫َن اللَّهَ قَد افـْتـََر‬ َ ‫ فَِإ ْن ُه ْم أَطَاعُوا ل َذل‬،‫ول اللَّ ِه‬ ُ ‫َن َر ُس‬ِّ ‫ َوأ‬،ُ‫إَِّل اللَّه‬
َّ ‫ فَأ َْعلِ ْم ُه ْم أ‬،‫ك‬ ِِ ٍ ٍ ‫علَي ِهم خَْس صلَو‬
‫َن‬ َ ‫ فَِإ ْن ُه ْم أَطَاعُوا ل َذل‬،‫ات ِف ُك ِّل يـَْوم َولَيـْلَ ٍة‬ ََ َ ْ َْ
‫ص َدقَةً ِف أ َْم َوالِِ ْم تـُْؤ َخ ُذ ِم ْن أَ ْغنِيَائِ ِه ْم َوتـَُرُّد َعلَى فـَُقَرائِ ِه ْم‬
َ ‫ض َعلَْي ِه ْم‬ َ ‫اللَّهَ افـْتـََر‬
Diriwayatkan dari Ma’bad dari Ibnu Abas ra ketika mengutus
Mu’adz ra ke Yaman Nabi saw bersabda, serulah mereka (penduduk
Yaman) untuk bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku
47

adalah utusan Allah. Jika mereka mengikuti, beritahukanlah kepada


mereka, Allah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu dalam
sehari semalam, jika mereka mengikuti, beritahukanlah kepada
mereka bahwa Allah mewajibkan atas harta mereka sedekah yang
diambil dari orang-orang kaya dan dibagikan kepada para fakir di
antara mereka. (Hadits riwayat Bukhari nomer 1395).

Dalam buku Manajemen Pengelolaan Zakat yang diterbitkan


oleh Kementerian Agama RI dijelaskan pen­distribusian zakat
dilakukan dengan dua pola yaitu konsumtif dan produktif.
Pola konsumtif mencakup konsumtif tradisional dan
konsumtif kreatif. Konsumtif tradisional maksudnya, zakat
dibagikan kepada mustahik untuk memenuhi kebutuhan
makan agar tidak kelaparan. Ini pola jangka pendek mengatasi
permasalahan umat.
Konsumtif kreatif adalah bantuan barang konsumtif
digunakan untuk membantu orang miskin mengatasi masalah
sosial dan ekonomi. Misalnya, alat-alat sekolah, beasiswa, alat
pertanian, dan sejenisnya.
Sedangkan pola produktif meliputi produktif konven­
sional dan produktif kreatif. Produktif tradisional seperti
hewan ternak, alat pertukangan, mesin jahit dan sejenisnya
yang dipakai membuka usaha sendiri.
Produktif kreatif berupa pemberian modal bergulir.
Untuk permodalan proyek sosial maupun sebagai modal
usaha atau pengembangan usaha para pedagang.
Menurut penelitian Pusat Kajian Strategis Baznas
menunjukkan, berbagai program pendistribusian dan
48

pendayagunaan zakat yang dilakukan Baznas tahun 2018


berhasil memberdayakan mustahik. Ada enam indikator
keberhasilan yang dicapai.
Pertama, meningkatkan penghasilan mustahik rata-rata
sebesar 97,88 persen. Kedua, secara signifikan memperbaiki
kesejahteraan ekonomi sekaligus kesejahteraan spiritual
(keislaman), tingkat pendidikan, kesehatan, dan kemandirian
ekonomi.
Ketiga, mengentaskan 28 persen mustahik dari garis
kemiskinan versi Badan Pusat Statistik (BPS). Keempat, bisa
memperpendek 3,68 tahun dari waktu yang diperlukan untuk
mengentaskan mustahik dari garis kemiskinan versi BPS.
Artinya, jika tanpa zakat, waktu pengentasan kemiskinan
menjadi 3,68 tahun lebih lambat.
Kelima, sukses meningkatkan penghasilan mustahik
hingga melampaui garis Kebutuhan Pokok Minimal (had
kifayah) pada 36 persen mustahik. 
Keenam, meningkatkan penghasilan mustahik hingga
melampaui garis nishab zakat pada 26 persen dengan standar
nishab emas dan 23 persen mustahik dengan standar nishab beras.
Artinya, mustahik telah dientaskan dari kemiskinan sehingga
yang bersangkutan telah berubah status menjadi muzaki.
Nah, percaya kan zakat bermanfaat memberdayakan
kaum dhuafa. Kalau begitu cepetan, gak pakai mikir lagi
segera bayar zakatmu tahun ini, Bro.
Amazing, 700 Kali Lipat
Pahalanya, Gaes

Kalian pasti kenal kata infak. Itu tuh, menyumbang uang


di masjid. Tau ga, infak berasal dari kata nafaqa. Artinya keluar.
Dari kata inilah terbentuk istilah nifaq-munafiq. Mengandung
makna orang yang menyimpang dari jalur.
Secara umum infak bisa diartikan mengeluarkan sesuatu
(harta) untuk kepentingan yang baik, maupun kepentingan
yang buruk. Ini seperti disebutkan dalam surat Al Anfal ayat 36

َّ‫ص ُّدوا َع ْن َسبِ ِيل اللَّ ِه فَ َسيـُْن ِف ُقونـََها ُث‬ ِ ِ ِ َّ ِ


َ ‫إ َّن الذ‬
ُ َ‫ين َك َفُروا يـُْنف ُقو َن أ َْم َوا َلُ ْم لي‬
‫َّم ُْي َش ُرون‬ ِ ِ َّ ِ
َ ‫ين َك َفُروا إ َل َج َهن‬
َ ‫تَ ُكو ُن َعلَْيه ْم َح ْسَرًة ُثَّ يـُْغلَبُو َن َوالذ‬
Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta
mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. mereka
akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi
mereka, dan mereka akan dikalahkan. dan ke dalam jahannam
orang-orang yang kafir itu dikumpulkan

Sedangkan infak secara khusus mengeluarkan sebagian


harta untuk sesuatu kepentingan yang diperintahkan oleh
Allah swt. Seperti menginfakkan harta untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Ini seperti disebutkan dalam surat Al
Baqarah ayat 262
50
51

‫ين يـُْن ِف ُقو َن أ َْم َوا َلُ ْم ِف َسبِ ِيل اللَّ ِه ُثَّ َل يـُْتبِعُو َن َما أَنـَْف ُقوا َمنًّا َوَل أَ ًذى َلُ ْم‬ ِ َّ
َ ‫الذ‬
‫ف َعلَْي ِه ْم َوَل ُه ْم َْيَزنُو َن‬ ٌ ‫َجُرُه ْم ِعْن َد َرِّبِ ْم َوَل َخ ْو‬ ْ‫أ‬
Orang-orang yang menginfaqkan harta-harta mereka di jalan
Allah kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya
itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak
menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala
di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Infak sering digunakan oleh Alquran dan hadits untuk


beberapa hal. Di antaranya, pertama,  untuk menunjukkan
harta yang wajib dikeluarkan, seperti zakat. Infak dalam
pengertian ini berarti zakat wajib.
Kedua, untuk menunjukkan harta yang wajib dikeluarkan
selain zakat. Misalnya kewajiban suami memberikan nafkah
untuk istri dan anak-anaknya. Kata  infak  di sini berubah
menjadi nafkah atau nafaqah.
Ketiga, menunjukkan harta yang dianjurkan untuk
dikeluarkan.Tetapi tidak sampai derajat wajib. Contoh memberi
uang untuk fakir miskin, menyumbang pembangunan masjid,
atau menolong orang yang terkena musibah. Mengeluarkan
harta untuk keperluan ini disebut dengan infak.
Infak adalah membelanjakan harta-benda untuk
kebaikan. Seperti pergi haji, umrah, menafkahi keluarga,
menunaikan zakat. Karena itu orang yang menghambur-
hamburkan harta tidak bisa disebut  munfiq  (orang yang
berinfak).
52

Pemahaman ini dikemukakan oleh Imam Fakhruddin


ar-Razi dalam bukunya Mafatih al-Ghaib, Bairut-Daru Ihya` at-
Turats al-‘Arabi, tt, juz, 5, h. 293.
Sedangkan sedekah  secara bahasa berasal dari
akar kata shodaqa. Artinya benar. Sedekah bisa diartikan
mengeluarkan harta di jalan Allah sebagai  bukti kejujuran
atau kebenaran iman seseorang.
Rasulullah menyebut sedekah sebagai burhan (bukti),
sebagaimana hadits ini

‫ال َر ُس ْو ُل‬َ َ‫ ق‬: ‫ال‬ َ َ‫اص ْم اْألَ ْش َع ِري َر ِض َي اهللُ َعْنهُ ق‬ ِ ‫الا ِرثِي اب ِن ع‬
َ ْ َْ ‫ك‬ ْ ِ‫َب َمال‬ ْ ِ‫َع ْن أ‬
ِ ‫الم ُد‬
،‫هلل تَْألُ الْ ِميـَْز ِان‬ ِ ِ ِ
ْ َْ ‫ َو‬،‫ الطُّ ُه ْوُر َشطُْر اْ ِإلْيَان‬: ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬ َ ‫اهلل‬
،‫ض‬ ِ ‫الس َم ِاء َواْأل َْر‬
َّ ‫ي‬ ِ
َ َْ‫الَ ْم ُد هلل تَْألُ – أ َْو تَْآلن – َما بـ‬
ِ ِ ‫وسبحا َن‬
ْ ‫اهلل َو‬ َ ُْ َ
ِ ‫ ُك ُّل الن‬. ‫ك‬
‫َّاس‬ َ ‫ك أ َْو َعلَْي‬َ َ‫ َوالْ ُق ْرآ ُن ُح َّجةٌ ل‬،‫الص َدقَةُ بـُْرَها ٌن‬ َّ ‫ َو‬،‫الصالَةُ نـُْوٌر‬ َّ ‫َو‬
‫يـَ ْغ ُدو فَباَئِ ٌع نـَْف َسهُ فَ ُم ْعتِ ُق َها أ َْو ُم ْوبِ ُق َها‬
Dari Abu Malik Al Harits bin Ashim Al As’ariy ra. ia berkata:
Rasulullah saw bersabda, suci adalah sebagian dari iman,
membaca alhamdulillah dapat memenuhi timbangan,
subhanallah dan alhamdulillah dapat memenuhi semua
yang ada di antara langit dan bumi, shalat adalah
cahaya, sedekah itu adalah bukti iman, sabar adalah pelita
dan Alquran untuk berhujjah terhadap yang kamu sukai
ataupun terhadap yang tidak kamu sukai. Setiap manusia
bergegas di pagi hari, maka yang melakukan transaksi
terhadap dirinya adalah yang memerdekakan dirinya atau
membinasakan dirinya. (HR Muslim)
53

Jadi sedekah itu ada dua. Pertama sedekah wajib.


Sama dengan zakat. Kedua sedekah tathawwu` atau sedekah
sunnah. Sedekah tathawwu` tidak harus diberikan ke delapan
golongan penerima zakat. Kata sedekah akhirnya digunakan
untuk membedakan dengan zakat.
Sedekah tathawwu` lebih utama diberikan secara diam-
diam, meski dengan terang-terangan juga boleh, seperti
dalam surat Al Baqarah ayat 274

‫َج ُرُه ْم ِعْن َد َرِّبِ ْم‬ ِ ِ ِ ‫الَّ ِذ‬


ْ ‫ين يـُْنف ُقو َن أ َْم َوا َلُ ْم بِاللَّْي ِل َوالنـََّها ِر سًّرا َو َع َلنيَةً فـَلَ ُه ْم أ‬
َ
‫ف َعلَْي ِه ْم َوَل ُه ْم َْيَزنُو َن‬ ٌ ‫َوَل َخ ْو‬
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang
hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka
mendapatkan pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih.

Sedangkan zakat malah lebih bagus diberikan secara


terbuka, agar menjadi teladan bagi lainnya.
Infak dan sedekah sangat dianjurkan oleh Islam. Bahkan
Allah menjanjikan orang berinfak diberi balasan berlipat
ganda. Seperti disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 261.

‫ت َسْب َع َسنَابِ َل ِف‬ ٍ ِ ِ ‫مثل الَّ ِذ‬


ْ َ‫ين يـُْنف ُقو َن أ َْم َوا َلُ ْم ِف َسبِ ِيل اللَّه َك َمثَ ِل َحبَّة أَنـْبَت‬
َ ُ ََ
ِ ِ ِ ‫اع‬ ِ ‫ُك ِّل سْنبـلَ ٍة ِمائَةُ حبَّ ٍة واللَّه ي‬
ٌ ‫ف ل َم ْن يَ َشاءُ َواللَّهُ َواس ٌع َعل‬
‫يم‬ ُ ‫ض‬ َُُ َ َ ُُ
Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran)
54

bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi
Maha Mengetahui.

Janji Allah dalam ayat itu sangat jelas, Bro. Berinfak


itu ibarat menabur benih. Satu benih tumbuh pohon dengan
tujuh cabang. Satu cabang menghasilkan seratus buah yang
mengandung benih lagi. Kalau dihitung maka balasan infak
itu 700 kali. Amazing. Menakjubkan.
Sudah tau kan, dahsyatnya pahala infak itu. Makanya
gak pake lama, segera berinfak. Jangan pelit-pelit. Duitmu
gak bakal habis. Bahkan terus berlipat ganda. Allah bakal
mendatangkan rezeki dari mana saja datangnya tanpa kamu
duga.
Di zaman Rasulullah, para sahabat sangat percaya
dengan janji Allah itu. Mereka berlomba-lomba bersedekah
dengan mengharapkan ridho Allah.
Sahabat Utsman bin Affan adalah saudagar kaya raya.
Dia banyak menyumbangkan hartanya untuk kepentingan
negara dan kaum muslimin. Utsman pernah datang kepada
Nabi menginfakkan 300 ekor unta dengan barang-barang
dagangan yang baru datang dari Syam.
Ketika ditanya, apakah tidak rugi menginfakkan semua
barang dagangan itu? Utsman hanya menjawab, berdagang
dengan Allah tidak pernah rugi. Untung terus malah berlipat
ganda.
Dalam sebuah riwayat lain dari Abdurrahman bin
Samurah ra berkata, Utsman bin Affan ra datang kepada Nabi
saw dengan membawa seribu dinar ketika mempersiapkan
55

pasukan perang Tabuk di zaman krisis. Lalu Utsman


meletakkan seluruh dinar itu di pangkuan Nabi. Nabi saw
langsung membalikkannya sambil berkata,

‫ضَّر عُثْ َما َن َما َع ِم َل بـَْع َد ه َذا اْليـَْوِم‬


َ ‫َما‬
Tidaklah akan membahayakan Utsman apapun yang dilakukan­
nya setelah hari ini. Nabi mengatakan itu beberapa kali. (Fadhail
Al Shahabah karya Ahmad bin Hanbal no. 846)
Utsman juga pernah membeli sumur milik orang Yahudi.
Kemudian sumur itu dia sedekahkan untuk rakyat. Seperti
diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, Rasulullah saw bersabda,

‫ي َس َقاهُ اهللُ يـَْوَم اْ ِلقيَ َام ِة‬ ِِ ِ


َ ‫َم ْن يَ ْش َِتي لَنَا بِئـَْر ُرْوَمةَ فـَيَ ْج َعلُ َها‬
َ ْ ‫ص َدقَةً ل ْل ُم ْسلم‬
‫ي‬ ِِ ِ ِ َ‫ِم َن اْ َلعط‬
َ ْ ‫ص َدقَةً ل ْل ُم ْسلم‬
َ ‫ش فَا ْشتـََر َاها عُثْ َما ُن فَ َج َعلَ َها‬
Barangsiapa membeli sumur Ruumah untuk kita lalu men­
jadikan­nya sebagai sedekah untuk kaum muslimin, pasti Allah
akan memberikan kepadanya minum yang disebabkan kehausan
pada Hari Kiamat. Lalu Utsman membelinya kemudian dia
menjadikannya sedekah untuk kaum muslimin.

Pembelian sumur ini lewat negosiasi yang berbelit.


Pemilik sumur tak mau melepas aset yang menguntungkan
itu karena dibutuhkan banyak orang. Utsman menawar
membeli hak sumur separo saja dengan harga mahal. Pemilik
sumur tergiur dan melepas separo haknya.

Maka terjadilah aturan baru. Satu hari sumur itu


hak pemilik lama, satu hari berikutnya hak Utsman. Begitu
56

bergantian. Ternyata saat hak Utsman pengambilan air gratis.


Tak pelak, semua orang memilih hari haknya Utsman untuk
mendapat air gratis. Hari-hari pemilik lama jadi sepi. Daripada
tak menghasilkan apa-apa akhirnya semua hak sumur dijual
ke Utsman.
Sahabat Abu Bakar Ashshidiq juga sosok dermawan.
Dia menginfakkan seluruh hartanya sampai dua kali.
Pertama, waktu mengiringi hijrah bersama Nabi ke Madinah
menyumbangkan 6000 Dirham. Sampai-sampai anaknya,
Asma’ binti Abu Bakar, memasukkan kerikil ke dalam kantung
uang agar kakeknya, Abu Quhafa, yang buta itu percaya masih
ada uang di situ.
Kedua, dalam perang Tabuk, Abu Bakar juga membawa
semua hartanya untuk biaya perang. Nabi pun sampai
bertanya, wahai Abu Bakar, berapa yang kau sisakan untuk
keluargamu? Abu Bakar hanya menjawab, ”Aku menyisakan
Allah dan Rasul-Nya untuk mereka.”
Sahabat Abdurrahman bin Auf juga dikenal
saudagar ulung dalam bisnis. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani
meriwayatkan, Abdurrahman bin Auf menginfakkan separo
hartanya senilai 4000 Dirham. Dia juga pernah berinfak
40.000 Dinar. Dalam perang Tabuk dia membiayai pasukan
dengan 500 ekor kuda dan 500 ekor unta.
Wakaf Uang,
Wah Baru Dengar Nih!

Tulisan ini agak serius, Frens. Soalnya lagi tren ditawarkan


lembaga keuangan syariah. Di kalangan ulama juga sedang
berdebat seru membahas sah tidaknya. Namanya produk
wakaf uang. Terdengar aneh, kan. Lazimnya wakaf itu tanah.
Makanya ada sebutan tanah wakaf. Uang wakaf, ya baru
pertama ini mendengar.
Wakaf berasal dari kata waqafa. Arti berhenti, diam, atau
menahan. Para ulama berbeda pendapat dalam memberi
pengertian wakaf. Perbedaan tersebut membawa akibat
yang berbeda pada hukum yang ditimbulkan. Definisi wakaf
menurut ahli fiqih seperti ini.
1. Hanafiyah mengartikan wakaf sebagai menahan
materi benda (al-ain) milik wakif dan menyedekahkan
atau mewakafkan manfaatnya kepada siapapun yang
diinginkan untuk tujuan kebajikan.
Definisi wakaf tersebut menjelaskan kedudukan harta
wakaf masih tetap bertahan atau terhenti di tangan wakif
itu sendiri. Dengan artian, wakif masih menjadi pemilik
harta yang diwakafkannya, manakala perwakafan hanya
terjadi ke atas manfaat harta tersebut, bukan termasuk
aset hartanya.
58

2. Malikiyah berpendapat, wakaf adalah menjadikan manfaat


suatu harta yang dimiliki (walaupun pemilikannya dengan
cara sewa) untuk diberikan kepada orang yang berhak
dengan satu akad (shigat) dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan keinginan wakif. Definisi wakaf tersebut
hanya menentukan pemberian wakaf kepada orang atau
tempat yang berhak saja.

3. Syafi’iyah mengartikan wakaf dengan menahan harta


yang bisa memberi manfaat serta kekal materi bendanya
(al-ain) dengan cara memutuskan hak pengelolaan yang
dimiliki oleh wakif untuk diserahkan kepada nazhir yang
dibolehkan oleh syariah. Golongan ini mensyaratkan
harta yang diwakafkan harus harta yang kekal materi
bendanya (al-ain) dengan artian harta yang tidak mudah
rusak atau musnah serta dapat diambil manfaatnya secara
berterusan.

4. Hanabilah mendefinisikan wakaf dengan bahasa yang


sederhana, yaitu menahan asal harta (tanah) dan
menyedekahkan manfaat yang dihasilkan.

Dalil tentang wakaf merujuk kepada riwayat hadits dari


Abdullah bin Umar ra ini.
ُّ َ‫ب َم ًال ق‬ ِ ِ
‫ط‬ ْ ‫ضا َلْ أُص‬ ً ‫ت أ َْر‬
ُ ‫َصْب‬
َ ‫ال أ‬ َّ ِ‫ضا فَأَتَى الن‬
َ ‫َّب فـََق‬ ً ‫اب عُ َمُر بَْيبـََر أ َْر‬
َ ‫َص‬
َ‫أ‬
‫ت ِبَا‬ َ ْ‫ص َّدق‬
َ َ‫َصلَ َها َوت‬
ْ ‫تأ‬َ ‫ت َحبَّ ْس‬
ِ َ َ‫أَنـ َفس ِمْنه فَ َكيف تَأْمرِن بِِه ق‬
َ ‫ال إِ ْن شْئ‬ ُُ َ ْ ُ َ ْ
59

‫ ِف الْ ُف َقَر ِاء‬- ‫ث‬ ُ ‫ب َوَل يُ َور‬ ُ ‫وه‬ ْ ‫ أَنَّهُ َل يـُبَاعُ أ‬- ‫َّق عُ َمُر‬
َ ُ‫َصلُ َها َوَل ي‬ َ ‫صد‬ َ َ‫ فـَت‬,
ِ َّ ‫ف وابْ ِن‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِّ ‫والْ ُقرب و‬
‫اح َعلَى َم ْن‬ َ َ‫ َل ُجن‬, ‫السب ِيل‬ َ ‫الرقَاب َوف َسب ِيل اللَّه َوالضَّْي‬ َ َْ َ
‫ص ِدي ًقا َغيـَْر ُمتَ َم ِّوٍل فِ ِيه‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫َوليـََها أَ ْن يَأْ ُك َل منـَْها بِالْ َم ْعُروف أ َْو يُطْع َم‬
Umar ra memperoleh tanah di Khaibar, lalu ia datang kepada
Nabi saw seraya berkata, ”Aku telah mendapatkan bagian tanah,
yang saya belum pernah memperoleh harta paling berharga
dari tanah Khaibar ini. Maka apa yang engkau perintahkan
padaku dengan sebidang tanah ini?” Lalu Nabi menjawab,
”Jika kamu menghendaki, kamu tahan (tetap miliki) pohonnya
itu lalu kamu sedekahkan hasilnya.” Lalu Umar menyedekahkan
hasilnya. Sesungguhnya tanah ini tidak boleh dijual, tidak boleh
dihibahkan dan tidak boleh diwaris, tetapi diinfakkan hasilnya
untuk fuqara, kerabat, untuk memerdekakan budak, untuk
kepentingan di jalan Allah, untuk menjamu tamu dan untuk ibnu
sabil. Orang yang mengurusinya, tidak mengapa apabila dia
makan sebagian hasilnya menurut yang makruf, atau memberi
makan temannya tanpa ingin menimbunnya. (HR Bukhari no.
2565, Muslim 3085).

Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004


tentang Wakaf mengartikan wakaf adalah perbuatan hukum
wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian
harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau
untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya
guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum
menurut syariah.
60

Wakaf uang menurut Fatwa Majelis Ulama Indonesia


(MUI) tahun 2002 menjelaskan bahwa yang dimaksud wakaf
uang (cash wakaf/waqf al-nuqud) adalah wakaf yang dilakukan
seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum
dalam bentuk uang tunai.
Yang dimaksud dengan pengertian uang adalah surat-
surat berharga, kemudian nilai pokok wakaf uang harus
dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan, dan
atau diwariskan.
Wakaf bertujuan untuk memberikan manfaat atau
faedah harta yang diwakafkan kepada orang yang berhak dan
dipergunakan sesuai dengan ajaran syariah Islam.
Dari pengertian di atas maka wakaf uang, objek
wakafnya ialah uang. UU Wakaf membolehkan wakaf uang.
Yakni wakif dapat mewakafkan benda bergerak berupa uang.
(Pasal 28 UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf)
Di antara landasannya adalah karena uang telah
memenuhi karakteristik aset wakaf (mauquf) yang lain, seperti
rumah dan tanah. Uang juga dapat dikembangkan dan dapat
menghasilkan keuntungan untuk penerima manfaat wakaf
(mauquf alaih).
Contohnya, jika ada orang wakaf uang Rp 100 juta
kepada nazhir sebuah panti asuhan. Uang itu kemudian
diserahkan ke bank syariah untuk dikelola. Keuntungan tiap
bulan yang diterima dipakai untuk membiayai panti asuhan.
Wakif ini mendapatkan pahala wakaf yang mengalir
terus meskipun dia meninggal dunia. Ini berdasar hadits
berikut.
62

‫ص َدقٍَة َجا ِريٍَة َو ِع ْل ٍم يـُْنتـََف ُع‬ ٍِ ِ


َ ‫النْ َسا ُن انـَْقطَ َع َع َملُهُ إَِّل م ْن ثََلثَة م ْن‬ َ ‫إِ َذا َم‬
ِْ ‫ات‬
ِ ‫بِِه وولَ ٍد‬
ُ‫صال ٍح يَ ْدعُو لَه‬َ ََ
Jika manusia meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga
perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya,
dan anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya. (HR
Muslim).

Para ulama ahli hadits, seperti as-Syaukani dalam Nail al-


Authar, menyimpulkan sedekah jariyah dalam hadits ini adalah
wakaf karena pahala yang mengalir terus menerus. Dalil di
atas bermakna umum tanpa memilah aset barang objek wakaf,
ِ
ُ ‫اص اُِريْ َد بِه اْ َلع‬
termasuk di antaranya adalah uang. ‫ام‬ ُ َ‫( اَ ْل‬Hal yang
sifatnya khusus tetapi dimaksudkan menyeluruh).
Wakaf uang juga dinilai lebih fleksibel. Lebih
mudah pemanfaatannya dibandingkan wakaf tanah yang
membutuhkan modal besar untuk membangun masjid atau
sekolah.
Mungkin kamu pernah dengar tentang dana abadi.
Uang pokoknya didepositokan di bank lantas bunganya
dipakai untuk membiayai kegiatan sosial. Jadi uang pokoknya
tetap tak berkurang. Bunganya yang dimanfaatkan.
Seandainya saja dana abadi itu diniatkan dengan
ikrar wakaf uang maka status hukumnya berbeda. Begitu
juga pahalanya. Namun pemanfaatannya bukan dimasukkan
deposito bank dengan mendapat bunga. Sebab itu riba.
Pemanfaatannya harus dikelola sesuai syariah lewat investasi
reksadana syariah, misalnya.
63

Rukun dan syarat wakaf sama berlaku dalam wakaf


uang. Ada wakif yang menyerahkan kepada nazhir sebagai
aset produktif. Pengelolaan uang itu bisa dibelikan aset
tetap seperti rumah. Rumah itu bisa disewakan, uangnya
dimanfaatkan untuk mustahik.
Boleh juga uang wakaf itu diinvestasikan lewat usaha-
usaha syariah dengan tingkat risiko aman. Misalnya, deposito
di bank syariah atau membeli sukuk. Pokok uangnya tetap
dan keuntungan yang diperoleh diberikan kepada mustahik.
Penyaluran manfaat wakaf uang harus sesuai ikrar
keinginan pewakaf. Misalnya, untuk santunan orang miskin,
beasiswa, membangun masjid.
Menurut sejarahnya, wakaf uang belum ada di zaman
Rasulullah saw, dan sahabat. Baru muncul di awal abad kedua
Hijriyah. Ulama Imam Az-Zuhri yang pertama membuat fatwa
anjuran berwakaf dengan dinar dan dirham untuk kegiatan
dakwah Islam.
Wakaf uang populer menjadi produk keuangan
syariah ketika dikenalkan oleh pakar ekonomi Bangladesh
Prof MA Mannan. Dia mendirikan lembaga keuangan Social
Investment Bank Limited (SIBL).
Salah satu produk yang ditawarkan Sertifikat Wakaf
Tunai. SIBL mengumpulkan dana dari orang kaya untuk
dikelola sehingga menghasilkan keuntungan yang disalurkan
kepada fakir miskin.
Sistem ini diadaptasi oleh banyak negara termasuk
Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2001
mengundang MA Manan mengisi seminar wakaf uang.
64

Berawal dari sini tanggal 11 Mei 2002 MUI mengeluarkan


fatwa tentang dibolehkan wakaf uang, dengan syarat uang
pokok wakaf harus dijamin utuh.
Di zaman Rasulullah saw wakaf terjadi setelah hijrah
ke Madinah pada tahun kedua Hijriyah. Saat unta Nabi
saw berhenti di tanah kebun Bani Najjar maka diputuskan
di tempat itu dibangun masjid. Nabi lantas meminta
pemilik tanah menjualnya. Tapi Bani Najjar mewakafkan. Ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari.

‫َّجا ِر ثَ ِامنُ ِون‬


َّ ‫ال يَا بَِن الن‬ َ َ‫ول اللَّ ِه الْ َم ِدينَةَ أ ََمَر بِبِنَ ِاء الْ َم ْس ِج ِد َوق‬
ُ ‫لَ َّما قَ ِد َم َر ُس‬
‫ب َثَنَهُ إَِّل إِ َل اللَّ ِه‬ ِ ‫ َل‬: ‫ِبائِ ِط ُكم ه َذا ؟ قَالُوا‬
ُ ُ‫واللَّه َل نَطْل‬, َ َ ْ َ
Tatkala Rasulullah shallallahu alaihi wasallam datang di
Madinah, beliau menyuruh agar membangun masjid. Lalu beliau
berkata,” Wahai Bani Najjar! Juallah kebunmu ini kepadaku.”
Kemudian Bani Najjar berkata, ” Tidak kujual. Demi Allah, tidaklah
menuntut harga jual tanah ini, kecuali untuk Allah. (HR Bukhari)

Kisah lainnya dimuat dalam kitab Nailul Authar karya


Imam Asy Syaukani menceritakan

‫ َسأَلْنَا َع ْن أ ََّوِل‬:‫ال‬ َ َ‫«ع ْن َع ْم ِرو بْ ِن َس ْع ِد بْ ِن ُم َع ٍاذ ق‬


َ َ‫َوَرَوى عُ َمُر بْ ِن َشبَّة‬
ُ‫ص َدقَة‬ ِ َ ‫ فـََق‬،‫ال ْس َلِم‬
ِْ ‫س ِف‬ٍ ‫َحْب‬
َ :‫ص ُار‬ َ ْ‫ال ْالَن‬ َ َ‫ َوق‬،‫ص َدقَةُ عُ َمَر‬َ :‫ال الْ ُم َهاجُرو َن‬
ُّ ‫إسنَ ِاد ِه الْ َواقِ ِد‬
‫ي‬ ِ
ْ ‫» َوِف‬- ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
ِ ِ
َ - ‫َر ُسول اللَّه‬
Dari Umar bin Syabbah, ia berkata, dari Amr bin Sa’ad bin Muadz,
ia berkata, kami bertanya tentang mula-mula wakaf dalam
Islam? Orang Muhajirin mengatakan wakaf Umar, sedangkan
65

orang-orang Anshar mengatakan wakaf Rasulullah saw. (Dalam


riwayat ini terdapat catatan karena dalam sanadnya terdapat
Al Waqidi).

Dalam riwayat lainnya menceritakan, Rasulullah saw


pada tahun ketiga Hijriyah pernah mewakafkan tujuh kebun
kurma di Madinah. Di antaranya adalah kebun A’raf, Shafiyah,
Dalal, Barqah dan kebun lainnya.
Dari uraian di atas sudah jelas beda wakaf uang dengan
infak. Wakaf uang itu pokoknya tidak boleh habis. Harus
dikembangkan lewat investasi syariah. Keuntungannya yang
dimanfaatkan membiayai kegiatan sosial. Sedangkan uang
infak boleh dimanfaatkan langsung habis.
Gitu, Gaes, tentang wakaf uang. Produk lembaga
keuangan syariah terus berkembang. Menawarkan pilihan
beramal buat kamu. Amal jariyah yang pahalanya terus
mengalir sampai jauh. Hingga ke akhirat.
BAGIAN 3

Dijamin Untung,
Halalan Thoyiban
Di sini kamu mendapatkan informasi upaya-upaya
penerapan keuangan syariah yang sudah dilakukan
dengan membentuk lembaga keuangan, aturan, dan
pengawasannya. Memberi pilihan untuk transaksi bisnis
dan investasi secara syariah. Mengenalkan akad-akad
dalam transaksi keuangan, layanan lembaga keuangan
syariah, fintech, dan pengawasan oleh Otoritas Jasa
Keuangan dan Dewan Syariah Nasional.
Oh Begini OJK Itu

Hai Gaes… Tahu nggak apa itu OJK? O…J…K… lho ya,
bukan OJeK. Karena keduanya beda banget. OJeK biasanya
mangkal di pengkolan jalan. Sekarang bisa dipesan lewat
aplikasi ojek online.
OJK singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan. Ini
nama lembaga negara, Bro. Tugasnya mengadakan sistem
pengaturan dan pengawasan terpadu terhadap kegiatan di
sektor jasa keuangan.
Lembaga ini dibentuk tahun 2011. Masih baru ya.
Umurnya masih delapan tahun. Dasarnya Undang-undang
No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Undang-
undang ini memberikan kewenangan kepada OJK cukup besar.
Seperti melakukan pengaturan, pengawasan, pemeriksaan
dan penyidikan terhadap seluruh Lembaga Jasa Keuangan.
Gampangnya, OJK itu mengawasi semua bank dan
lembaga non bank yang berurusan dengan duit. Dulu tugas
pengawasan bank ini diurusi Bank Indonesia. Jumlah aset
yang diawasi itu mencapai lebih dari Rp10.000 triliun. Kamu
paham triliun Gaes? Tambahkan lagi angka nol sebanyak
dua belas di belakangnya. Malah pusing kamu bayangin duit
dengan nol berderet gitu ya.
70

Dibentuknya OJK juga membubarkan Badan Pengawas


Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Tapi
pengambilalihan tugas itu dilakukan bertahap, Gaes. Tak
langsung bruk diserahi tugas setumpuk.
Tugas mengawasi Pasar Modal dan Industri Keuangan
Non Bank diterima mulai 31 Desember 2012. Jadi setahun
setelah terbitnya undang-undang. Dua tahun kemudian, per
31 Desember 2014, pengawasan bank sepenuhnya beralih ke
OJK dari Bank Indonesia.
Kemudian masih ditambahi tugas mulai 1 Januari 2015
pengawasan terhadap Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Tahu
keuangan mikro, Gaes? Contohnya itu lho koperasi. Juga BPR
alias Bank Perkreditan Rakyat.
Seiring berkembangnya industri teknologi finansial,
sejak tahun 2016 OJK juga sudah mengatur dan mengawasi
perusahaan financial technology (Fintech). Ini lebih rumit lagi,
Gaes. Transaksi keuangan lewat internet.
Nah, sudah kebayang kan seberapa luas cakupan tugas
pengawasan oleh OJK? Tahu nggak berapa banyak jumlah
Lembaga Jasa Keuangan yang diawasi oleh OJK? Kalau
emang belum, kuy kita lihat data berikut.
Di Indonesia itu ada total 5.591 institusi Lembaga Jasa
Keuangan yang harus diawasi OJK yang terdiri dari 1.886
Perbankan, 1.263 Industri Keuangan Non Bank, serta 5.591
industri di Sektor Pasar Modal. Dari sekian banyak Lembaga
tersebut, baru 274 lembaga yang menjalankan usaha
berdasarkan prinsip syariah. Kalau bicara jaringan kantor
atau perwakilannya, malah jauh lebih banyak lagi. Lokasinya
71

tersebar di seluruh Indonesia dan di beberapa negara Asia,


Australia, Eropa dan Amerika.
Kenapa OJK harus ada Gaes. Inilah alasannya.
Pertama, agar seluruh kegiatan sektor jasa keuangan dapat
terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel.
Kedua, dapat terwujud sistem keuangan yang tumbuh
secara berkelanjutan dan stabil. Ketiga, dapat melindungi
kepentingan konsumen dan masyarakat.
Tiga alasan tadi sekaligus dijadikan sebagai misi OJK.
Untuk menjalankan misi tersebut, OJK membentuk struktur
kelembagaan yang kuat dan efektif. Terdiri dari Dewan
Komisioner dan Pelaksana Kegiatan Operasional.
Dewan Komisioner itu Gaes, pimpinan tertinggi OJK
yang bersifat kolektif dan kolegial. Dewan Komisioner
beranggotakan 9 orang dan seluruhnya berkantor di Jakarta,
yaitu di Kantor Pusat OJK. Sesuai Undang-undang No. 21
Tahun 2011, Dewan Komisioner OJK bertanggung jawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
O iya Gaes, OJK juga ada di daerah lho. Saat ini
terdapat 9 Kantor Regional (KR) dan 26 Kantor OJK (KO) yang
merupakan miniatur Kantor Pusat OJK. Lokasinya tersebar di
seluruh Indonesia. Kuy kita lihat di mana aja tempatnya.
72

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, OJK


memiliki kewenangan sebagai berikut

1. Wewenang dalam Pengaturan, yaitu menetapkan


a. Peraturan pelaksanaan UU OJK
b. Peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan
c. Peraturan mengenai pengawasan,dan
d. Peraturan mengenai tata cara penetapan perintah
tertulis

2. Wewenang dalam Pengawasan, yaitu


a. Melakukan pengawasan dan perlindungan konsumen
sektor perbankan, pasar modal, dan Industri Keuangan
Non Bank (IKNB)
b. Memberikan dan atau mencabut izin usaha;
pengesahan; persetujuan atau penetapan pembubaran
c. Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa
keuangan dan menunjuk pengelola statute, dan
73

d. Menetapkan sanksi administratif

3. Wewenang yang terkait dengan Edukasi dan Perlindungan


Konsumen, yaitu:
a. Edukasi kepada masyarakat dalam rangka pencegahan
kerugian konsumen dan masyarakat
b. Pelayanan pengaduan konsumen dan
c. Pembelaan hukum untuk kepentingan perlindungan
konsumen danmasyarakat

Wahhh… lengkap banget ya kewenangan OJK. Ibarat


kata proses sejak lahir, tumbuh dan berkembang, sampai
dengan almarhum, seluruh Lembaga Jasa Keuangan diatur
dan diawasi oleh OJK.
O iya, pemerintah juga sangat peduli dengan
perlindungan konsumen. Sampai-sampai OJK dibekali
kewenangan yang luas dalam mengedukasi dan melindungi
konsumen Lembaga Jasa Keuangan.
Perlindungan konsumen ini penting, Gaes. Misalnya
uangmu kamu simpan di bank. Lantas banknya bangkrut.
Nasib duitmu kan harus jelas siapa yang bertanggung jawab
ngembalikan. Masak harus demonstrasi nuntut uang kembali.
Capek deh!
Tak dipungkiri permasalahan di industri jasa keuangan
semakin beragam. Ada lembaga nawarkan produk investasi
ehh ternyata tak berizin alias bodong. Ada yang berizin
ternyata nabrak aturan.
74

Nah jadi nasabah itu juga harus pinter, Gaes. Jangan


cuma tergiur untung belakangan malah jadi buntung. Karena
itu OJK juga adakan edukasi, perlindungan konsumen, dan
pembelaan hukum.
Tentang edukasi dan perlindungan konsumen, OJK
memiliki dua pendekatan. Pendekatan preventif atau
pencegahan dan pendekatan represif atau penyelesaian.
Pendekatan preventif itu bentuknya seperti pengaturan
dan pelaksanaan pada bidang edukasi dan perlindungan
konsumen. Edukasi dilakukan melalui berbagai media
dan cara. Seperti pembuatan website, buku, buklet, dan
penyuluhan.
Edukasi preventif ini, Gaes, agar orang tak tersesat
memilih lembaga keuangan yang makin banyak bermunculan
sekarang ini. Cari yang jelas dan aman. Jangan hanya
tertarik keuntungan berlipat ganda. Sudah gak masuk akal
hitungannya, masih bernafsu daftar jadi nasabah. Kalau duit
hilang terus nangis gak mau keluar kamar.
OJK menyarankan konsumen harus memastikan
produk dan jasa yang disediakan Lembaga Jasa Keuangan
memenuhi lima prinsip perlindungan konsumen yang
mengacu Peraturan OJK (POJK) No.1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.
Lima prinsip itu transparansi, perlakuan yang adil,
keandalan, kerahasiaan, dan keamanan data/informasi
konsumen, dan penanganan pengaduan serta penyelesaian
sengketa konsumen secara sederhana, cepat, dan biaya
terjangkau.
75

Kalau sudah terjadi masalah maka pendekatan represif


dilakukan. Bentuknya penyelesaian pengaduan, fasilitasi
penyelesaian sengketa, penghentian kegiatan atau tindakan
lain, dan pembelaan hukum untuk melindungi konsumen.
OJK melakukan tindakan preventif dan represif
yang mengarah pada inklusi keuangan dan stabilitas
sistem keuangan. Edukasi dan perlindungan konsumen
ini diharapkan menumbuhkan kepercayaan masyarakat
menggunakan produk dan jasa keuangan serta menciptakan
pasar yang wajar dan teratur.
Kepercayaan dan keyakinan konsumen pada suatu
pasar keuangan ini menjadi prasyarat dalam menjaga
stabilitas, pertumbuhan, efisiensi, dan inovasi keuangan
dalam jangka panjang.
OJK telah menyediakan Layanan Konsumen Terintegrasi
yang memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Layanan Konsumen OJK bisa menjadi tempat bagi
konsumen keuangan dan masyarakat untuk meminta
informasi.
2. Menjadi tempat untuk menyampaikan informasi.
3. Menjadi tempat bagi konsumen untuk menyampaikan
pengaduan yang berkaitan dengan produk dan atau jasa
yang dibuat dan ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan
di bawah kewenangan OJK.

Kalau kamu ingin mengakses layanan tersebut dapat


melalui beberapa fasilitas ini.
76

1. Telepon : 1500-655 (tarif lokal)


Jam operasional pukul 08.00–17.00 WIB
(Senin–Jumat, kecuali hari libur)
2. E-mail : konsumen@ojk.go.id
3. Faksimil : (021)386-6032
4. Website : Masyarakat dapat mengisi form elektronik
dalam website pengaduan konsumen
dengan alamat http://konsumen.ojk.go.id/
FormPengaduan.
Form elektronik tersebut juga dapat
diakses melalui situs
http://sikapiuangmu.ojk.go.id
5. Mobile App.
: Aplikasi Sikapi Uangmu yang dapat
diunduh melalui Play Store dan Apps Store.
Terdapat menu tersendiri untuk Layanan
Konsumen OJK

Nah, khusus untuk penyampaian pengaduan konsumen,


kelengkapan dokumen yang diperlukan adalah sebagai
berikut.
1. Bukti telah menyampaikan pengaduan kepada LJK terkait
dan/atau jawabannya
2. Identitas diri lengkap
3. Deskripsi pengaduan, dan
4. Dokumen pendukung (jika ada)

Hal lain yang perlu diketahui, Layanan Konsumen OJK


juga telah menerapkan sistem yang trackable dan traceable.
77

Dengan sistem yang trackable, setiap saat konsumen


dapat mengetahui perkembangan penyelesaian pengaduan
yang disampaikan kepada OJK. Interaksi untuk mengetahui
perkembangan layanan tersebut dapat diakses lembaga jasa
keuangan ataupun konsumen secara online melalui website
http://konsumen.ojk.go.id.
Selain itu, untuk mengetahui perkembangan
penyelesaian pengaduan,konsumen juga dapat memanfaatkan
nomor telepon layanan konsumen OJK 1500655.
Dengan sistem traceable, Lembaga Jasa Keuangan
(LJK) dapat mengetahui proses penyelesaian pengaduan
atau sengketa yang tidak dapat diselesaikan antara lembaga
jasa keuangan dan konsumennya, dan dimohonkan fasilitasi
penyelesaiannya oleh konsumen kepada OJK.
Wahhh… kalau semua LJK sudah diatur dan diawasi OJK,
lalu kita sebagai konsumen juga dilindungi OJK, rasanya aman
dan tenang ya. Ngga perlu lagi khawatir untuk bertransaksi
dengan LJK. (*)
78
Untung Ada
Dewan Syariah

Hai Guys, pernah dengar nama Dewan Syariah Nasional


(DSN)? Belum ya. Tapi kalau bank syariah tahu kan? Nah,
DSN itu yang membuat produk hukum berupa fatwa untuk
mengatur bank syariah.
DSN merupakan wadah koordinasi para ulama dalam
menanggapi isu-isu yang berhubungan dengan masalah
perekonomian dan keuangan Islam. Segala permasalahan
yang dihadapi oleh lembaga keuangan, lembaga bisnis, dan
lembaga perekonomian syariah dipecahkan solusinya di
sini.
Dewan ini dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) tahun 1999. Sejak 2017 membentuk sekretariat
perwakilan. Saat ini masih ada tiga perwakilan yang menjadi
piloting dan berada di tiga provinsi. Jawa Timur, Jawa Tengah,
dan NTB. Tiga wilayah ini pertumbuhan ekonomi syariahnya
pesat.
Secara rinci tugas DSN adalah pertama, menetapkan
fatwa. Kedua, membuat pedoman implementasi fatwa. Ketiga,
mengeluarkan surat edaran (ta’limat). Keempat, menerbitkan
pernyataan kesesuaian syariah dan keselarasan syariah.
Kelima, menerbitkan sertifikat kesesuaian syariah.
80
81

Keenam, menyelenggarakan program sertifikasi ke­


ahlian. Ketujuh, memberikan dan mencabut rekomendasi
Dewan Pengawas Syariah (DPS)/ASPM. Kedelapan, meng­
awasi penerapan fatwa melalui DPS.
DSN juga memiliki DSN-MUI Institute sebagai training
center peningkatan kompetensi dan sertifikasi calon DPS. Ini
syarat bagi mereka yang ditunjuk sebagai pengawas pada
lembaga ekonomi syariah.
Sudah paham kan Dewan Syariah Nasional. Selow saja
bacanya, Guys. Ngopi dulu biar enteng. Lanjut ya. Dalam kurun
sembilan belas tahun berjalan ini DSN telah menghasilkan
125 fatwa.
Klasifikasi temanya, ada fatwa general keuangan
syariah, asuransi syariah, perbankan syariah, pasar modal
syariah, akuntansi syariah, dana pensiun, anuitas, dan BPJS.
Ada juga fatwa pengelolaan dana BPIH (Biaya
Perjalanan Ibadah Haji). Itu loh, yang kemarin ramai jadi
perdebatan, dana haji boleh nggak dipakai mendanai proyek
infrastruktur seperti jalan tol.
Fatwa lainnya seperti pariwisata syariah, rumah sakit
syariah, uang elektronik dan layanan pembiyaan berbasis
teknologi informasi.
Nah, yang harus kalian pahami mengenai fatwa
keuangan syariah itu adalah fatwa yang menjadi produk
akad unggulan. Sebab istilah ini bakal sering kalian dengar
ketika datang ke lembaga keuangan syariah (LKS) seperti
bank syariah. Produk akad unggulan itu seperti murabahah,
mudharabah, musyarakah, dan ijarah.
82

1. Akad Murabahah
Akad murabahah adalah menjual suatu barang
dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan
pembeli membayar dengan harga lebih sebagai laba.
Inti akad murabahah harus dipastikan, pertama,
barang harus menjadi milik penjual. Kedua, penjual harus
menyebutkan harga beli (pokok) dari barang. Ketiga,
penjual harus menyebutkan berapa besaran margin atau
laba. Keempat, harga jual adalah jumlah dari harga pokok
ditambah besaran margin atau laba. Model jual beli begini
terhindari dari riba.

2. Akad Mudharabah
Maknanya, akad kerja sama produktif. Bahasa
kerennya join bisnis gitu loh. Pihak pertama, sahibul mal,
bank, menyediakan seluruh modal. Pihak kedua disebut
mudharib atau nasabah bertindak sebagai pengelola.
Keuntungan usaha dibagi berdua yang besarnya sesuai
kesepakatan dituangkan dalam kontrak.

3. Akad Musyarakah
Akad musyarakah adalah akad pembiayaan
produktif yang dilakukan secara bersama-sama. Dalam hal
ini di antara kedua belah pihak ikut terlibat menanggung
dana dan risiko secara bersama-sama.
Inti akad musyarakah terletak pada keterlibatan
kedua pihak menyertakan modal dan pekerjaan. Jika
pilih akad musyarakah harus memperhatikan syarat yang
83

menjadi dasar akad. Syarat itu seperti:


a. Objek akad harus terpenuhi, yaitu modal, kerja, dan
keuntungan
b. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para
pihak untuk menunjukan kehendak mereka dalam
mengadakan kontrak (akad).
c. Pihak-pihak yang berkontrak harus cakap hukum. Dalam
hal ini kompeten dalam memberikan atau diberikan
kekuasaan perwakilan. Begitu juga para pihak harus
menyediakan dana dan pekerjaan serta melaksanakan
pekerjaan sebagai wakil.
d. Setiap mitra memiliki hak untuk mengatur asset
musyarakah dalam proses bisnis normal.
e. Setiap mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau
menginvestasikan dana untuk kepentingan sendiri.
f. Keuntungan atau kerugian harus dibagi kepada para
pihak secara proporsional atau kesepakatan dan
disebutkan secara jelas dalam akad.

4. Akad Ijarah
Artinya, akad pemindahan manfaat suatu barang
dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa, tanpa
diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang. Akad ini
dapat digunakan untuk memindahkan manfaat suatu jasa
atau upah.
Sedangkan manfaat jasa dinamai ijarah maushufah
fi al dhimah. Misalnya, manfaat jasa pembiayaan umrah,
pembiayaan pendidikan dan kesehatan.
84

5. Akad lainnya
Akad lain dalam kegiatan ekonomi syariah seperti
akad Qard (pinjaman), akad wadiah (tabungan), akad
rahn (gadai), akad kafalah (penjaminan), akad hiwalah
(pengalaihan utang).

Jadi Guys, dengan adanya DSN, kita semakin yakin


aktivitas perekonomian dan keuangan Islam di negara kita
ada yang mengatur dan mengaasi. Kalau sudah begini ngga
usah ragu-ragu lagi untuk memilih ekonomi dan keuangan
syariah.
Yuk Hijrah
ke Bank Syariah

Hai Guys, kalian pasti udah tidak asing lagi kan dengan
istilah bank. Jasa perbankan sudah sangat dekat dengan
kehidupan sehari-hari kita. Kita manfaatkan jasa perbankan
untuk menabung, terima transfer duit dari ortu, bayar SPP,
atau isi saldo uang elektronik.
Pada tahu ga Guys, dalam sejarah perekonomian umat
Islam, fungsi perbankan itu juga sudah ada loh. Kegiatan-
kegiatan perbankan identik dengan kegiatan muamalah
zaman dahulu seperti menerima titipan harta, meminjamkan
uang kepada tetangga, maupun mengirimkan uang kepada
saudara yang berbeda negara.
Rasulullah saw yang dikenal dengan julukan Al Amin,
dipercaya oleh masyarakat Mekkah untuk menerima jasa
penitipan harta sehingga pada saat terakhir sebelum hijrah ke
Madinah Nabi meminta Ali bin Abi Thalib ra mengembalikan
semua titipan itu kepada pemiliknya.
Jadi di zaman itu Rasulullah telah membuka layanan
jasa produk tabungan dengan akad wadiah atau titipan. Jasa
ini hanya ada di bank syariah. Untuk layanan ini bank syariah
tidak memberikan imbal hasil pada nasabah dan berkewajiban
mengembalikan simpanan nasabah secara penuh.
86

Beda dengan bisnis sahabat Zubair bin al-Awwam ra


yang lebih suka menerima pinjaman. Produk layanan Zubair
ini menimbulkan implikasi yang berbeda. Pertama, dengan
mengambil uang itu sebagai pinjaman, ia memiliki hak untuk
memanfaatkannya.
Kedua, karena bentuknya pinjaman, ia berkewajiban
untuk mengembalikan secara utuh. Contoh yang dilakukan
Zubair bin al-Awwam ra adalah produk tabungan dengan
akad mudharabah yang juga hanya ada di bank syariah.
Dalam hal ini bank syariah wajib memberikan imbal
hasil pada nasabah sesuai dengan hasil yang didapatkan
dari pengelolaan dana simpanannya. Besarnya bisa berbeda
setiap bulan sesuai dengan kinerja bank syariah itu.
Jadi jelas ya Guys, menabung saja di bank syariah itu
bisa beda loh. Lain hal yang kita dapati di bank konvensional.
Begitu kita menabung sudah langsung dijanjikan
mendapatkan bunga sekian persen setiap bulan.

Kenapa Harus Syariah


Dalam keuangan Islam, bunga uang secara fiqih
dikategorikan sebagai riba. Haram, Bro. Jumhur ulama seperti
Abu Zahrah, Abu A’la al-Maududi, Abdullah al-’Arabi, dan Yusuf
Qardhawi mengatakan bunga bank itu riba nasiah yang
dilarang oleh Islam.
Pendapat para ahli itu adalah juga berdasarkan
penggalan firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 275
yang berbunyi
87
88

ِّ ‫َح َّل اللَّهُ الْبـَْي َع َو َحَّرَم‬


‫الربَا‬ َ ‫َوأ‬
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

Karena itu, di sejumlah negara Islam dan berpenduduk


mayoritas muslim mulai timbul usaha-usaha untuk mendirikan
lembaga bank alternatif non-ribawi. Melihat gagasannya yang
ingin membebaskan diri dari mekanisme bunga, pembentukan
bank Islam mula-mula menimbulkan keraguan.
Hal itu muncul karena anggapan sistem perbankan
bebas bunga sebagai sesuatu yang mustahil. Tidak lazim.
Sehingga timbul pula pertanyaan bagaimana nanti bank 
Islam membiayai operasionalnya.
Konsep teoritis mengenai bank Islam muncul pertama
kali pada tahun 1940-an. Dengan gagasan mengenai
perbankan berdasarkan bagi hasil.  Usaha modern pertama
untuk mendirikan bank tanpa bunga dimulai di Pakistan
untuk mengelola dana haji pada pertengahan tahun 1940-an.
Tetapi usaha ini tidak sukses. Perkembangan
berikutnya usaha pendirian bank syariah yang paling sukses
dan inovatif di masa modern dilakukan di Mesir pada tahun
1963. Berdirinya  MitGhamr Local Saving Bank. Bank ini
diterima dengan baik oleh kalangan petani dan masyarakat
pedesaan.
Kesuksesan MitGhamr ini memberikan inspirasi
bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia. Timbullah
kesadaran bahwa prinsip-prinsip Islam ternyata masih dapat
diaplikasikan dalam bisnis modern.
89

Ketika Organisasi Konferensi Islam (OKI) akhirnya


terbentuk, serangkaian konferensi internasional mulai
dilangsungkan. Salah satu agenda ekonominya adalah
pendirian bank Islam.
Bank Islam swasta pertama adalah Dubai Islamic
Bank. Didirikan tahun 1975 oleh sekelompok pengusaha
muslim dari berbagai negara. Tahun 1977 berdiri dua bank
Islam dengan nama Faysal Islamic Bank di Mesir dan Sudan.
Pada tahun itu pula pemerintah Kuwait mendirikan Kuwait
Finance House.
Perkembangan selanjutnya di era 1970-an, usaha-usaha
mendirikan bank Islam mulai menyebar ke banyak negara.
Negara seperti Pakistan, Iran, dan Sudan bahkan mengubah
seluruh sistem keuangan menjadi sistem nir-bunga. Walhasil
semua lembaga keuangan di negara itu beroperasi tanpa
menggunakan bunga.
Di negara seperti Malaysia dan Indonesia, bank
nir-bunga beroperasi berdampingan dengan bank-bank
konvensional.

Perbankan Syariah di Indonesia


Inisiatif pendirian bank Islam di Indonesia dimulai
tahun 1980 melalui diskusi-diskusi bertemakan bank Islam
sebagai pilar ekonomi.  Uji coba gagasan perbankan Islam
dipraktikkan dalam skala terbatas dengan pendirian Bait
At-Tamwil Salman ITB Bandung dan Koperasi  Ridho Gusti
Jakarta. 
90

Tahun 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk


kelompok kerja untuk mendirikan bank Islam. Hasil kerja Tim
Perbankan MUI itu lantas berdirilah bank syariah pertama PT
Bank Muamalat Indonesia (BMI).

Perbedaan Perbankan Konvensional


dan Syariah
Untuk memahami perbedaan antara bank konvesional
dan syariah, yuk simak tabel berikut:

Bank syariah menerima dana dari masyarakat untuk


diinvestasikan pada usaha-usaha yang jelas kehalalannya.
Sistem pembagian keuntungannya didasarkan pada pola
kemitraan dan tidak mengenakan bunga tetap setiap
bulannya.
Perhitungannya diperoleh dari hasil pembagian
keuntungan riil dari hasil usaha nasabah setiap bulan. Untuk
91

menjaga penerapan aspek syariah dalam traksaksinya, bank


syariah memiliki badan pengawas yang disebut Dewan
Pengawas Syariah.
Jadi sebenarnya seperti apa sih operasional Bank
Syariah itu?
Bank syariah memiliki fungsi Penghimpunan Dana dan
Penyaluran Dana. Bank menerima simpanan dari masyarakat
untuk disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan.
Hasil investasi bank syariah dalam bentuk pembiayaan
tadi akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana sesuai
dengan nisbah bagi hasil yang disepakati. Besaran imbal
hasil ini bervariasi tergantung dengan hasil investasi yang
didapatkan setiap bulannya.
Jadi insya Allah setiap transaksi kita di bank syariah
sudah jelas hukumnya. Memilih syariah berarti memilih yang
halal. Itu adalah keharusan bagi umat muslim. Sebagaimana
hadits Rasulullah saw
ِ ‫الشبـه‬
‫ات‬ ٌ ‫ور ُم ْشتَبِ َه‬
َُ ُّ ‫ فَ َم ِن اتـََّقى‬،‫ات‬ ٌ ‫ َوبـَيـْنـَُه َما أ ُُم‬،‫ي‬
ٌ َِّ‫الََر ُام بـ‬
ْ ‫ي َو‬
ٌ َِّ‫الَ َل ُل بـ‬
ْ
ِ ‫الر‬
َّ ‫ َك‬،‫الََرِام‬
ْ ‫ات َوقَ َع ِف‬ِ ‫الشبـه‬ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
‫اعي يـَْر َعى‬ َُ ُّ ‫ َوَم ْن َوقَ َع ِف‬،‫استَبـَْرأَ لدينه َوع ْرضه‬ ْ
ِ،‫ك أَ ْن يـرتَع فِيه‬ ِ ِ
َ َْ ُ ‫ال َمى يُوش‬ ْ ‫َح ْوَل‬
Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas. Namun
di antara keduanya ada perkara syubhat (samar) yang tidak
diketahui oleh banyak orang. Maka barang siapa menjauhkan
diri dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya
dan kehormatannya. Dan barang siapa yang sampai jatuh
pada perkara-perkara syubhat maka sungguh ia terjerumus
92

dalam perkara yang haram, seperti seorang penggembala


yang menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang
dikhawatirkan akan terjatuh ke dalamnya.

Jadi, yuk tunggu apalagi. Mari hijrah ke bank syariah!


Daripada Syubhat,
Pilih Asuransi Syariah Saja

Hai Bro, kamu pernah lihat gak pas orang sakit datang
berobat ke klinik cukup tunjukkan kartu, lalu semua urusan
beres. Gak pake bayar. Ya BPJS, begitu orang menyebut kartu
itu. BPJS itu semacam asuransi yang ditangani pemerintah.
Dulu populer disebut Asuransi Kesehatan (Askes) yang
dikelola oleh perusahaan.
Tunjukkan kartu Askes itu bukannya gratis berobat. Tapi
orang sudah bayar premi tiap bulan ke perusahaan asuransi.
Saat sakit maka perusahaan asuransi yang menanggung
biaya diambilkan dari premi.
Ikut asuransi itu seperti urunan duit oleh sekelompok
orang. Sewaktu ada yang sakit digunakanlah uang itu untuk
membayar. Uang dimanfaatkan bergantian. Kecuali jika orang
sakit waktunya bersamaan, maka habislah duit itu.
Untuk menghindari kebangkrutan, perusahaan
asuransi mengelola duit itu supaya berkembang dengan
diinvestasikan. Biasanya investasi lewat pasar modal. Atau
dipinjamkan dengan bunga, atau ada yang nekat main valas
(valuta asing).
Produk asuransi bermacam jenisnya. Selain asuransi
kesehatan, juga ada asuransi jiwa, asuransi hari tua, asuransi
94

pendidikan, asuransi ketenagakerjaan. Bahkan mobilmu


pun bisa diasuransikan untuk tanggungan kerusakaan atau
pencurian.
Ada yang mendebat, bukankah asuransi itu berspekulasi
seperti judi? Merencanakan tanggungan mati, sakit, musibah
yang kita gak tahu kapan terjadi. Bukankah semua itu urusan
Allah.
Tenang, Bro. Memang semuanya ini urusan Allah tapi
manusia juga disuruh berikhtiar. Merencanakan sesuatu
untuk mengatasi persoalan. Sehingga begitu mati, sakit,
musibah datang keluarga tidak kelabakan. Ada ayatnya lho.
Di antaranya seperti ayat ini.

‫وت � َّن �ٱ َّ َلل عَ ِل ٌمي َخب ُِۢري‬


ۚ ُ ‫س َّما َذا تَ ۡك ِس ُب غَدٗ ا ۖ َو َما تَدۡ ِري ن َ ۡف ُۢس ِب�أ ِ ّي أ� ۡر ٖض تَ ُم‬ٞ ‫َو َما تَدۡ ِري ن َ ۡف‬
‫إ‬
Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti)
apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(QS Luqman: 34)

‫س َّما قَ َّد َم ۡت ۖ�ٱت َّ ُقو ْا �ٱ َّ َۚلل � َّن �ٱ َّ َلل‬ٞ ‫ٓ أ� يُّ َا�ٱ َّ ِل َين َء ا َمنُو ْا �ٱت َّ ُقو ْا �ٱ َّ َلل َولۡ َت ُنظ ۡر ن َ ۡف‬
‫إ‬
َ ُ‫َخب ُِۢري ِب َما تَ ۡع َمل‬
‫ون‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS Al Hasyr: 18)
95

Lha kalau kita sehat gak pernah sakit dan gak pernah
dapat musibah, rugi dong bayar premi terus. Ibarat ikut arisan,
setor duit terus tapi gak pernah narik. Ya begitulah sistem
kerja asuransi.
Tapi kamu bisa pilih asuransi yang jauh dari syubhat.
Syubhat itu gak jelas halal dan haramnya. Pilihlah asuransi
syariah yang syarat dan aturan mainnya menurut ajaran
Islam sesuai kajian Dewan Syariah Nasional (DSN).
Dalam Fatwa DSN-MUI Nomor: 21/DSN-MUI/X/2001
pengertian Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi
dan tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi suatu
risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan
syariah.
Asuransi Syariah memberikan proteksi dengan cara
memberikan penggantian kepada peserta/pemegang
polis. Bisa karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul,
kehilangan keuntungan atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin diderita peserta/pemegang polis
karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.
Asuransi Syariah juga dapat memberikan perlindungan
dengan melakukan pembayaran yang didasarkan pada
meninggalnya peserta atau didasarkan pada hidupnya
peserta dengan manfaat yang nominalnya berdasarkan hasil
pengelolaan dana.
Beda Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional
bisa dilihat pada tabel ini
96

Asuransi
No Aspek Asuransi Syariah
Konvensional
1. Akad Akad sesuai dengan Akad tidak sesuai
syariah, baik akad tabarru’ dengan syariah.
maupun akad tijarah.
2. Kedudukan • Sharing of risk • Transfer of risk
para pihak • Perusahaan asuransi • Perusahaan
dalam akad/ syariah bertindak asuransi
perjanjian sebagai pengelola menanggung/
Asuransi Syariah menjamin
risiko yang
dialihkan oleh
pemegang
polis/
tertanggung
3. Pengelolaan Investasi wajib dikelola Investasi tidak
Investasi sesuai dengan prinsip wajib dikelola
syariah. sesuai dengan
prinsip syariah.
4. Pengawasan Wajib memiliki Dewan Tidak memiliki
atas Pengawas Syariah (DPS) Dewan Pengawas
kesesuaian Syariah (DPS).
dengan
prinsip
syariah
5. Pemisahan Kontribusi/premi asuransi Premi tidak
Dana syariah dialokasikan dipisahkan
untuk: pengelolaannya
• Dana Tabarru’ yang karena seluruhnya
merupakan milik milik perusahaan
peserta secara kolektif asuransi.
dan digunakan untuk
tolong menolong, dan
• Dana Perusahaan
sebagai ujrah/fee bagi
perusahaan asuransi
syariah.
97

Dalam bahasa Arab, asuransi sering disebut dengan


istilah al-ta’min yang berasal dari kata amana yang berarti
memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas
dari rasa takut. Dari makna bahasa tersebut, asuransi dapat
dipahami sebagai usaha untuk menanggung, melindungi,
mengamankan dan membebaskan dari rasa takut.
Allah swt sangat peduli dengan keselamatan
dan keamanan dari setiap umat-Nya. Karena itu, Allah
memerintahkan kepada kita untuk saling melindungi dalam
keadaan susah satu sama lain. Seperti terkandung dalam
surat Quraisy ayat 4 ini

‫وع َو َءا َمنَ ُم ِّم ۡن خ َۡو ۢ ِف‬‫ج‬ ‫ن‬‫م‬ ِ ‫ُم‬ ‫ه‬‫م‬ ‫ع‬ ۡ
‫ط‬ ‫أ‬
� ‫ي‬ ِ
‫ل‬ َّ ‫�ٱ‬
ٖ ُ ّ َ َ ٓ
Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilang­
kan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Dalam Alquran Allah juga menyerukan kaum muslimin


untuk saling melindungi diikuti dengan perintah untuk saling
tolong menolong sebagaimana ditulis dalam surat Al Maidah
ayat 2 ini

‫َوتَ َع َاون ُو ْا عَ َل �ٱلۡ ِ ِّب َو�ٱلتَّ ۡق َو ٰ ۖى َو َل تَ َع َاونُو ْا عَ َل �ٱ ۡل ۡ ِث َو�ٱلۡ ُعدۡ َ ٰو ِۚن َو�ٱت َّ ُقو ْا�ٱ َّ َ ۖلل � َّن �ٱ َّ َلل‬
‫إ‬ ‫ِإ‬
‫َش ِديدُ �ٱلۡ ِع َق ِاب‬
Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat
berat siksa-Nya.
98
99

Dalam bisnis asuransi, nilai tolong menolong dan


kerjasama tercermin dalam praktik kerelaan anggota
(nasabah) perusahaan asuransi untuk menyisihkan dananya
agar digunakan sebagai dana sosial. Asuransi adalah bisnis
yang bertumpu pada prinsip bagaimana cara mengelola
risiko agar dapat diminimalisir pada tingkat yang serendah
mungkin. Besarnya risiko mencerminkan besarnya potensi
kerugian yang akan ditanggung oleh seseorang, artinya
semakin besar risiko maka semakin besar juga potensi
kerugian yang dapat terjadi. Potensi kerugian tersebut akan
terasa ringan jika ditanggung bersama-sama oleh semua
anggota (nasabah) asuransi. Sebaliknya, jika potensi kerugian
tersebut hanya ditanggung oleh pemiliknya, maka akan
terasa berat bagi pemilik risiko tersebut.
Kerugian akan membawa kepada kemiskinan apabila
tidak dapat dibatasi dampaknya dan Rasulullah saw tidak
menghendaki hal tersebut, sebagaimana yang tertuang
dalam hadits yang diriwayatkan oleh Amir bin Sa’ad bin Abi
Waqasy
ِ ِ َ َ‫َّك أَ ْن تَ َذر ورثـت‬
َ ‫إِن‬
َ ‫ َخيـٌْر م ْن أَ ْن تَ َذ َرُه ْم َعالَةً يـَتَ َك َّف ُفو َن الن‬،َ‫ك أَ ْغنيَاء‬
‫َّاس‬ َ ََ َ
Lebih baik jika engkau meninggalkan anak-anak kamu (ahli
waris) dalam keadaan kaya raya, dari pada meninggalkan
mereka dalam keadaan miskin (kelaparan) yang meminta-minta
kepada manusia lainnya. (HR Bukhari)
100

Produk-Produk Asuransi Syariah


Secara umum produk asuransi syariah dapat
dikelompokkan menjadi dua. Yaitu Asuransi Jiwa dan Asuransi
Kerugian dengan berbagai macam bentuk produk seperti ini.

1. Asuransi Jiwa
a. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Insurance)
b. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endownment Insurance)
c. Asuransi Kesehatan
d. Asuransi Kecelakaan Diri
e. Unit Link.

2. Asuransi Kerugian
a. Asuransi Harta Benda
b. Asuransi Kendaraan Bermotor
c. Asuransi Pengangkutan
d. Asuransi Rangka Kapal
e. Asuransi Rangka Pesawat
f. Asuransi Energi Onshore
g. Asuransi Energi Offshore
h. Asuransi Rekayasa
i. Asuransi Tanggung Gugat
j. Asuransi Kecelakaan Diri
k. Asuransi Kesehatan
l. Asuransi Aneka
101

Akad dalam Asuransi Syariah


Pelaksanaan asuransi syariah menggunakan dua akad
utama. Akad Tabarru’ dan Akad Tijarah dengan penjelasan
sebagai berikut:
1. Akad Tabarru’
Akad sesama peserta untuk saling tolong menolong
dan saling melindungi dengan menghibahkan sebagian
kontribusi ke dalam Dana Tabarru’. Akad ini bersifat dan
bertujuan non-komersial.
2. Akad Tijarah
Akad sesama peserta dengan perusahaan asuransi
yang bersifat dan bertujuan komersial yang terdiri dari akad
wakalah bil ujrah, mudharabah atau mudharabah musytarakah.
a. Akad Wakalah bil Ujrah, adalah akad Tijarah yang
memberikan kuasa kepada Perusahaan sebagai wakil
Pserta untuk mengelola Dana Tabarru’ dan/atau Dana
Investasi Peserta, sesuai kuasa atau wewenang yang
diberikan, dengan imbalan berupa ujrah (fee);
b. Akad Mudharabah, adalah Akad Tijarah yang memberikan
kuasa kepada Perusahaan sebagai mudharib untuk
mengelola investasi Dana Tabarru’ dan/atau Dana Investasi
Peserta, sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan,
dengan imbalan berupa bagi hasil (nisbah) yang besarnya
telah disepakati sebelumnya;
c. Akad Mudharabah Musytarakah, adalah Akad Tijarah
yang memberikan kuasa kepada Perusahaan sebagai
mudharib untuk investasi Dana Tabarru’ dan/atau Dana
Investasi Peserta, yang digabungkan dengan kekayaan
102

Perusahaan, sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan,


dengan imbalan berupa bagi hasil (nisbah) yang besarnya
ditentukan berdasarkan komposisi kekayaan yang
digabungkan dan telah disepakati sebelumnya.

Uang premi, di asuransi syariah disebut kontribusi,


dalam akad dialokasi untuk tabarru’ dan tijarah. Dana tabarru’
adalah dana tolong-menolong, dana jaminan, dana persiapan
untuk peserta yang tertimpa musibah.
Dana tijarah oleh perusahaan asuransi syariah
diinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan. Keuntungan
ini ada bagi hasil antara nasabah dan perusahaan. Tempat
investasi pun pilih-pilih. Menghindari bisnis gharar (ketidak­
jelasan transaksi), maisir (judi), dan maksiat. Karena itu
investasi­nya melalui Pasar Modal Syariah yang perusahaannya
sudah diseleksi. Dijamin halal, Bro.
Begitulah gambaran asuransi konvensional dan syariah.
Kini saatnya membuat pilihan. Sama-sama memberikan
pertanggungan biaya, tapi beda cara pengelolaan uangnya.
Dalam bisnis asuransi syariah, nilai tolong menolong dan
kerjasama diutamakan. Bukan sekadar mencari keuntungan.
Dengan memilih asuransi syariah, setidaknya uangmu
bermanfaat untuk menolong orang lain meskipun kamu
belum masanya menerima pertanggungan.
Investasi Aman
dan Halal Itu di Sini

Dulu pegang duit Rp 100 ribu itu banyak. Dibelanjakan


bisa dapat barang sekeranjang. Seiring dengan inflasi, harga
barang-barang naik, duit Rp 100 itu sekarang menjadi
berkurang nilainya. Dibelanjakan hanya dapat separo
keranjang. Begitulah seterusnya nilai uang selalu tergerus
inflasi sepanjang waktu.
Lantas bagaimana cara membelanjakan duit agar
terus berkembang? Salah satu caranya berinvestasi. Hah!
Berinvestasi perlu duit gede, Bro. Itu kalau investasi
mendirikan perusahaan. Lewat Pasar Modal bisa berinvestasi
dengan duit kecil dengan membeli saham perusahaan yang
ditawarkan dengan harga murah. Kita bisa beli sejumlah
saham sesuai tebal tipisnya duit yang kita punya.
Istilah Pasar Modal pasti sudah kalian dengar. Tapi
belum pernah belanja ke tempat itu. Memang Pasar Modal
hanya ada di Jakarta dan Surabaya. Namanya Bursa Efek
Indonesia (BEI). Bahasa Inggrisnya Stock Exchange. Pernah
lihat tapi di TV. Menampilkan angka-angka di layar videotron
besar. Lho Pasar Modal itu hanya menjual angka-angka?
Sebenarnya konsepnya tak jauh beda dengan pasar
tradisional dekat rumah kita. Tempat bertemunya penjual
104

dan pembeli. Bedanya, pasar tradisional menjual sayur mayur,


ikan, beras, minyak dan sejenisnya, sedangkan di Pasar Modal
yang dijual itu berbentuk efek.
Efek itu artinya surat berharga berupa saham dan
obligasi. Karena itu disebut juga Bursa Efek. Tapi sekarang
tidak berwujud surat melainkan fluktuasi angka-angka
virtual. Angka ini menunjukkan harga saham.
Zaman digital sekarang ini jual beli di Pasar Modal
antara penjual dan pembeli tidak perlu bertemu secara fisik.
Tapi bertemu di sistem virtual yang telah dibuat. Diakses
lewat internet melalui HP atau laptop.
Biarpun tidak bertemu secara fisik tetapi antara penjual
dan pembeli masih bisa tawar menawar persis seperti
di pasar. Tentu saja tidak seramai tawar menawar di pasar
krempyeng, Bro. Ramainya di forum chatting.
Menurut Undang-undang No. 8/1985 tentang Pasar
Modal, dijelaskan efek bisa berupa surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang,
unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka
atas efek, dan setiap derivative dari efek.
Membeli efek artinya kita menyerahkan modal untuk
membeli saham sebuah perusahaan yang kita nilai punya
prospek dalam suatu waktu. Nama lainnya berinvestasi
dengan membeli saham perusahaan.
Jika saham itu terus naik maka kita mendapat
keuntungan dari selisih kita membeli di awal. Tapi kalau
modal itu sewaktu-waktu harganya jatuh, kita pun merugi.
Memang seperti ada unsur spekulasi dalam bursa efek ini.
105

Kita harus pandai-pandai membaca fluktuasi nilai


saham. Saat melihat ada saham yang bagus langsung
diborong hingga nilainya naik. Kita dapat untung dari situ.
Begitu ada tanda-tanda nilai saham mau jatuh, segera dijual
ke pasar meski harganya turun.
Dari bermain saham ini, Bro, orang bisa mendadak
kaya raya ketika saham yang dia beli naik drastis. Namun
sebaliknya bisa tiba-tiba jatuh bangkrut saat harga saham
yang dimiliki harganya hancur. Peristiwa seperti ini sudah
beberapa kali terjadi dalam bisnis Pasar Modal. Spekulasinya
sangat besar.
Lantas adakah investasi di Pasar Modal yang aman dan
halal, tidak terlibat spekulasi yang menyerempet judi ini?
Pilihannya investasi di Pasar Modal Syariah. Di sini efek yang
dijual sesuai dengan aturan Islam. Ada saham syariah, sukuk,
reksadana syariah, dan sejenisnya.
Pasar Modal Syariah kegiatannya mengikuti Pasar
Modal konvensional tetapi transaksinya mengikuti aqad
syariah. Perusahaan yang ikut Pasar Modal Syariah juga
pilihan sesuai ketentuan aturan Islam. Pabrik bir, bank
riba, pabrik makanan yang mengandung babi, hotel yang
mengandalkan minuman keras, dan sejenisnya tidak boleh
masuk ke Pasar Modal Syariah.
Prinsip kerja Pasar Modal Syariah berpedoman pada
Fatwa DSN-MUI Nomor: 40 Tahun 2003 tentang Pasar
Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di
Bidang Pasar Modal. Juga Fatwa DSN-MUI Nomor: 80 Tahun
2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme
106

Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa


Efek.
Dengan demikian Pasar Modal Syariah menghindari
transaksi yang bersifat pertama, maisir. Masuk dalam
golongan ini seperti judi, spekulasi, tanpa aqad, melalui
permainan. Kedua, gharar karena Nabi saw melarang hal
tersebut seperti dalam hadits ini

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َع ْن بـَْي ِع الْغََرِر‬ ِ ُ ‫ «نـهى رس‬:‫ال‬


َ ‫ول اهلل‬ ُ َ ََ َ َ‫ ق‬،‫َع ْن أَِب ُهَريـَْرَة‬
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Nabi
saw telah melarang jual beli gharar. (HR. Muslim).

Contoh gharar, menggunakan aqad tapi tidak jelas.


Ketiga, riba. Yaitu mengenakan tambahan yang men­
dholimi. Keempat, batil. Seperti saham dari bisnis maksiat
dan haram.
Prinsip syariah yang melandasi kerja Pasar modal
Syariah itu antara lain berdasarkan An Nisa ayat 29

ِ ‫ياأَيـُّها الَّ ِذين آمنـوا الَ تَأْ ُكلُوا أَموالَ ُكم بـيـنَ ُكم بِالْب‬
ً‫اط ِل إِالَّ أَ ْن تَ ُكو َن ِتَ َارة‬َ ْ َْ ْ َ ْ ْ ُْ َ َ ْ َ َ
‫اض ِمْن ُك ْم‬
ٍ ‫َع ْن تـََر‬
Hai orang yang beriman! Janganlah kalian memakan (mengambil)
harta orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan
yang dilandasi atas sukarela di antara kalian
107
108

Produk-produk investasi
di Pasar Modal Syariah.

1. Saham Syariah
Saham merupakan surat atau bukti kepemilikan kita
atas perusahaan yang memenuhi syarat syariah. Saham
perusahaan yang dikategorikan sebagai saham syariah
dibagi menjadi dua yaitu:
a. Saham Emiten Aktif
Emiten aktif adalah perusahaan yang menyatakan
sendiri dalam Anggaran Dasar Perusahaan sebagai
kegiatan usaha mengikuti prinsip syariah.
Emiten aktif wajib memiliki Dewan Pengawas
Syariah (DPS) yang bertugas mengawasi aspek
kesyariahan perusahaan. Saham dari emiten aktif
ini secara otomatis oleh Otoritas Jasa Keuangan
dimasukkan dalam Daftar Efek Syariah (DES)

b. Saham Emiten Pasif


Emiten pasif merupakan perusahaan yang
tidak menyatakan diri melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah. Namun oleh OJK sahamnya
dimasukkan dalam DES karena telah melalui Proses
Screening Penyusunan DES dengan kriteria sebagai
berikut:
• Kriteria Kegiatan Usaha Kegiatan usaha tidak boleh
bertentangan dengan prinsip syariah. Seperti
109

perjudian, perbankan berbasis riba (bunga), jual


beli risiko (asuransi konvensional), memproduksi,
mendistribusikan barang atau jasa yang haram atau
mengandung mudharat (rokok dan minuman keras).

• Rasio Utang Berbasis Bunga terhadap Total Aset.


Rasio perbandingan total utang berbasis bunga
(riba) perusahaan dibandingkan dengan total aset
perusahaan tidak boleh lebih dari 45 persen.
• Rasio Pendapatan Non Halal terhadap Total
Pendapatan Perusahaaan Rasio pendapatan non
halal tidak boleh lebih dari 10 persen dibandingkan
dengan total pendpatan perusahaan.

2. Sukuk
Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau
bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili
bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/
undivided share) atas aset yang mendasarinya.

3. Reksa Dana Syariah


Reksa dana syariah merupakan salah satu wadah
investasi kolektif yang dikelola oleh manajer investasi
dengan cara menginvestasikan dana kelolaan ke Efek
Syariah berupa saham syariah, sukuk, atau instrumen
syariah lainnya baik di dalam maupun luar negeri.
Selain ketiga produk syariah di atas, masih ada
produk investasi syariah lainnya seperti Dire Syariah dan
110

Eba Syariah.
Dire adalah Dana Investasi Real Estat Syariah ber­
bentuk kontrak investasi kolektif. Dire Syariah adalah
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk diinvestasikan pada aset real
estat.
Eba adalah Efek Beragunan Aset. Merupakan surat
berharga yang dikeluarkan oleh penerbit terdiri dari
sekumpulan aset yang mekanismenya mengikuti syariah.
Misalnya, agunan untuk pembiayaan pembelian rumah
dan properti lainnya.

Cara investasi di Pasar Modal Syariah

1. Investasi saham syariah


Pastikan saham dipilih sudah terdaftar pada Daftar
Efek Syariah. Gak usah khawatir sekarang sudah hampir
60 persen saham di Bursa Efek Indonesia yang masuk ke
dalam Daftar Efek Syariah.
Langkah-langkah yang harus dilakukan:
a. Buka rekening di Sekuritas (online/offline)
b. Pilih Sekuritas yang sudah memiliki Sistem Online
Trading Syariah untuk lebih memudahkan dalam
bertransaksi online melalui gadget saja.

2. Investasi reksadana syariah


Reksadana syariah ini biasanya lebih diperuntukan
buat kamu yang ingin banget investasi tapi gak mau repot.
111

Investasi kalian semua diracik oleh Manajer Investasi yang


memiliki kemampuan dalam mengelola investasi di pasar
modal.
Langkah-langkah yang harus dilakukan:
a. Buka akun di Manajer Investasi, Agen Penjual Reksa Dana
(sekuritas, bank, e-commerce, maupun minimarket terdekat)
b. Pilih produk investasi sesuai tujuan dan kebutuhan kalian.

3. Investasi Sukuk
Dari bermacam-macam jenis sukuk, sukuk
ritel negara merupakan sukuk yang paling pas untuk
berinvestasi
Langkah-langkah yang harus dilakukan
a. Buka akun di rekening mitra distribusi (bank umum
penjual sukuk, perusahaan efek).
b. Biasanya berinvestasi di sukuk ritel negara telah di­
tentu­kan nominal dan jangka waktu investasinya.

Setelah membaca uraian Pasar Modal Syariah, setidak­


nya kamu punya pilihan menginvestasikan uangmu. Daripada
hanya ditabung yang berisiko kena inflasi sehingga nilai uang
makin susut. Belajarlah membeli saham kecil-kecilan dulu.
Lewat danareksa yang paling aman karena belum bisa bermain
sendiri. Siap-siaplah memasuki dunia investasi global.
112
Bismillah, Utang Lunas
dengan Cara Ini

Sedang galau, Bro. Move on, yuk. Ikuti kisah ini. Suatu
hari Rasulullah saw menjumpai seorang laki-laki Anshar
yang sedang duduk-duduk di masjid saat orang lain sedang
sibuk bekerja.
Sahabat Anshar ini raut mukanya murung seolah dalam
masalah yang sangat besar. Melihat itu, Rasulullah lantas
bertanya,” Wahai Fulan, kenapa kamu duduk-duduk di masjid
selain waktu shalat?”
Dia menjawab, ”Saya sedang gundah dan terlilit hutang
ya, Rasulullah!”
Kemudian Rasulullah balik bertanya, ”Maukah aku
ajarkan sebuah doa apabila kamu membacanya, maka Allah
akan menghilangkan gundahmu dan membayarkan utang-
utangmu?”
Mendengar ucapan Rasulullah, sahabat ini tampak
sumringah seraya menjawab, ”Tentu, ya Rasulullah.”
Nabi pun melanjutkan, ”Bacalah doa ini di waktu pagi
dan sore.”
ِ َ ِ‫ك ِمن اهل ِم واحلزِن واَعوذُ ب‬ ِ
ُ‫الع ْج ِز َوال َك َس ِل َواَعُوذ‬
َ ‫ك م َن‬ ُ َ ََ َ َ َ َ ِ‫اَللَّ ُه َم اِن اَعُوذُ ب‬
َ ‫ك ِمن َغلَبَ ِة‬
‫الدي ِن َوقـَْه ِر ال ِر َج ِال‬ َ ِ‫ك ِم َن البُ ْخ ِل َواجلُْب ِن َواَعُوذُ ب‬
َ ِ‫ب‬
114

Allahumma innî ‘aûdzubika minal hammi wal hazan, wa


a’ûdzubika minal ‘ajzi walkasal, wa a’ûdzubika minal bukhli
waljubni wa a’ûdzubika min ghalabatiddain wa qahrirrijâl.

Ya Allah, saya minta perlindungan kepadaMu dari kegundahan


dan kesedihan, saya juga minta perlindungan dari sifat lemah
dan malas, bakhil dan pengecut. Saya minta perlindungan
kepadaMu dari utang yang bertumpuk-tumpuk dan dari orang
yang suka menghardik.

Dari kisah ini dapat kita ambil hikmah. Pertama,


kekuatan doa itu sangat dahsyat. Kedua, utang piutang
itu bisa menjadi beban pikiran. Ketiga, Rasulullah sangat
perhatian terhadap problem yang dihadapi orang lain.
Keempat, utang piutang harus diselesaikan dan dibayar.
Islam merupakan agama yang sempurna dan
menyempurnakan seluruh ajaran para Nabi sebelum
Rasulullah. Dalam surat Al Maidah ayat 3 Allah mengatakan,
ِ ِ ِ
ُ ‫ت َعلَْي ُك ْم ن ْع َم ِت َوَرض‬
‫يت لَ ُك ُم‬ ُ ‫ا لْيـَْو َم أَ ْك َم ْل‬
ُ ‫ت لَ ُك ْم د ينَ ُك ْم َوأ َْتَ ْم‬
‫ال ْس َل َم ِد ينًا‬ ِْ
Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agamamu.

Ayat ini diperjelas dengan sabda Nabi saw saat


menyampai­ kan khutbah di Arafah kala menunaikan haji
wada’.
115

”Wahai manusia! Sesungguhnya darahmu dan hartamu


adalah haram (terlarang) bagimu, sampai datang masanya
kamu menghadap Tuhan, dan pasti kamu menghadap Tuhan.
Pada waktu itu kamu dimintai pertanggungjawaban atas
perbuatanmu. Saya sudah menyampaikan ini. Maka barangsiapa
yang telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada
yang berhak menerimanya.
“Ingatlah sesungguhnya kamu akan menemui Tuhanmu,
dan Dia pasti membuat perhitungan di atas segala amalan
kamu. Allah telah mengharamkan riba. Oleh karena itu, segala
urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang.”
”Semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak
menerima kembali modalmu. Jangan kamu berbuat aniaya
terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya. Allah
telah menentukan bahwa tidak ada lagi riba, dan riba Abbas bin
Abdul Muttalib semua sudah tidak berlaku.”

Agama Islam tidak hanya mengatur urusan hubungan


hamba dengan pencipta berupa ritual keagamaan atau
ibadah mahdhah. Tetapi juga mengatur interaksi antara
sesama manusia. Mulai jual beli, pinjam meminjam, sewa
menyewa bahkan konsep pathnership dalam usaha dan
bisnis (muamalah).
Pernah dengar istilah utang (ad dain) dan pinjam
meminjam (‘ariyah atau qardh)? Sering kali masih salah
kaprah dalam memahami kedua istilah di atas. Padahal
masing-masing ada konsekuensi hukum yang berbeda-beda
dalam syariat ini.
116
117

Dalam Fiqh Muamalah, istilah pinjam meminjam


disebut ‘ariyah atau qardh. Tetapi masing-masing memiliki
definisi. Definisi ‘ariyah adalah

ٍ ‫االنتِ َفاعُ بِِه َم َع يـََق ِاء َعينِ ِه بِ َل ِع َو‬


‫ض‬ ِ ‫إِباحةُ ِالنتِ َف ِاع ِبَا َِيل‬
ََ
ُ
Pembolehan memanfatkan sesuatu untuk dimanfaatkan
dengan ketentuan barang tersebut tetap dengan wujudnya
tanpa disertai imbalan.

Dari definisi ini dapat disimpulkan ‘ariyah hanya sebatas


memberi izin untuk menggunakan barang. Bukan memiliki
hak guna barang tersebut. Sehingga peminjam tidak boleh
meminjamkan atau menyewakan kepada pihak lain tanpa
seizin dari pemilik barang.
Ketentuan dalam pinjam meminjam dalam syariat
Islam adalah ketika seseorang meminjam barang sedangkan
pemiliknya tidak memberikan batasan-batasan atau
ketentuan tertentu dalam pemakaiannya, maka peminjam
boleh memakai barang tersebut untuk keperluan apa pun
yang dibenarkan secara ‘urf (kebiasaan).
Dengan kata lain, peminjam bebas menggunakannya
untuk tujuan apa pun selama penggunaannya masih dalam
batas kewajaran. Hal ini senada dengan kaidah fiqih.
ِ ‫وف عرفًاً َكاملشر‬
ً‫وط َشرطًا‬ُ َ ُ َ‫اَمل‬
ُ ُ ‫عر‬
Sesuatu yang dianggap sebagai kebiasaan, kedudukannya
seperti syarat.
118

Contoh, kamu punya sepeda motor. Lantas datanglah


temanmu meminjam motor itu. Ketika kamu mengizinkan,
secara syariat Islam temanmu tidak boleh memanfaatkan
dengan disewakan ke pihak lain untuk mendapatkan
keuntungan.
Sedang qardh definisinya adalah pemberian harta
kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali
tanpa mengharapkan imbalan.
Penerapan qardh dalam lembaga keuangan syariah
lebih kepada pemberian pinjaman dana tanpa ada imbalan
tambahan dari jumlah nilai pinjaman. Biasanya untuk usaha
kecil. Dana ini diperoleh dari dana zakat, infak dan sedekah
yang dihimpun lembaga keuangan.
Kalau utang (ad dain) definisinya suatu transaksi di
mana seseorang meminjam harta benda kepada orang lain
dengan janji akan dikembalikan pada waktu yang telah
ditentukan.
Contoh lagi,kamu pinjam uang kepada temanmu sebesar
Rp 2,5 juta. Saat sudah tiba waktunya untuk membayar kamu
mengembalikan sesuai dengan jumlah pinjaman. Jika kamu
mengembalikan dengan jumlah lebih namun bukan karena
dipersyaratkan sebelumnya oleh temanmu, maka kelebihan
ini tidak masuk dalam kategori riba. Hal ini disandarkan
kepada sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam
ِ
‫َّب – صلى‬ ِّ ِ‫ال َكا َن لَر ُج ٍل َعلَى الن‬ َ َ‫عن أَِب ُهَريـَْرَة – رضى اهلل عنه – ق‬ ْ
ِ ِ
‫ال – صلى اهلل عليه‬ َ ‫اهلل عليه وسلم – س ٌّن م َن ا ِإلبِ ِل فَ َجاءَهُ يـَتـََق‬
َ ‫اضاهُ فـََق‬
119

َ ‫ فـََق‬. ‫ فـَلَ ْم َِي ُدوا لَهُ إِالَّ ِسنًّا فـَْوقـََها‬، ُ‫ فَطَلَبُوا ِسنَّه‬. » ُ‫وسلم – « أ َْعطُوه‬
‫ال‬
‫َّب – صلى اهلل عليه‬ ُّ ِ‫ال الن‬َ َ‫ ق‬. ‫ك‬ َ ِ‫ َو َّف اللَّهُ ب‬، ‫ال أ َْوفـَْيتَِن‬ َ ‫ فـََق‬. » ُ‫« أ َْعطُوه‬
ِ
‫ضاء‬ َ َ‫َح َسنُ ُك ْم ق‬ْ ‫وسلم – « إِ َّن خيَ َارُك ْم أ‬
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Nabi saw mempunyai utang
kepada seseorang, (yaitu) seekor unta dengan usia tertentu.
Orang itu pun datang menagihnya. (Maka) beliau berkata,
”Berikan kepadanya.” Kemudian mereka mencari yang seusia
dengan untanya. Tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang
lebih berumur dari untanya. Nabi berkata, ”Berikan kepadanya.”
Dia pun menjawab, ”Engkau telah menunaikan dengan lebih.
Semoga Allah swt membalas dengan setimpal.” Maka Nabi saw
bersabda, ”Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik
dalam pengembalian (utang).” (HR Bukhari)

Dari gambaran hadits di atas kalau temanmu meminta


tambahan saat waktu pengembalian uang tersebut, maka
tambahan itu dalam istilah syariah Islam masuk kategori riba.
Karena terdapat riwayat yang menyatakan

‫ فـَُه َو ِربًا‬،ً‫ض َجَّر َمنـَْف َعة‬


ٍ ‫ُك ُّل قـَْر‬
Artinya, setiap pinjaman (utang uang) membawa keuntungan
maka masuk dalam kategori riba.

Lantas bagaimana supaya uang yang dimiliki


bisa berkembang tanpa terseret dalam riba. Konsep
mengembangkan harta dalam syariat Islam yang diterapkan
120

dalam lembaga keuangan modern bisa dengan konsep jual


beli (al ba’i).
Bisa juga konsep investasi dengan sistem bagi hasil dan
berbagi kerugian. Boleh dengan partnership (musyarakah).
Jika punya dana untuk diinvestaikan kepada seseorang yang
memiliki keahlian bisnis dengan modal keseluruhan darimu
maka bisa dengan sistem mudharabah.
Tak usah bingung dengan istilah tadi, Bro. Contoh di
bawah ini bisa jadi pencerahan.

Jual Beli (Murabahah)


Kamu ingin laptop terbaru. Tabunganmu gak cukup.
Datangi Lembaga Keuangan Syariah (LKS). Bisa bank syariah
atau BPR Syariah. Ajukan pembiayaan pembelian laptop.
Aplikasimu disetujui LKS.
Maka LKS membeli laptop spesifikasi yang kamu
inginkan. Harga laptop itu Rp 13,5 juta. Ternyata kamu mampu
mengangsur selama 36 bulan. Lantas LKS menawarkan harga
jual sebesar Rp 15,5 juta. Kamu deal. Maka kewajibanmu
membayar setiap bulan Rp 15,5 juta dibagi 36 bulan ketemu
angka Rp 430.556.
LKS dapat untung Rp 2 juta dengan pembayaran jangka
panjang 36 bulan. Kamu pulang sambil nenteng laptop. Halal,
Bro. Jual beli model begini disebut murabahah.

Partnership Musyarakah
Artinya kerja sama bisnis dengan sistem bagi hasil
dan bagi keuntungan. Misal, kamu bisnis properti dengan
121

modal Rp 500 juta. Setelah setahun bisnismu prospek


banget. Kamu butuh tambahan modal Rp 500 juta penuhi
demand pasar.
Kamu datangi bank syariah tawarkan partnership.
Melihat bisnismu prospektif, tawaranmu disetujui. Deal.
Kesepakatan bagi hasilnya 75:25 selama setahun. Artinya
keuntungan bisnis bersih (nett) dibagi berdua. Sebanyak 75
persen untuk kamu sebagai pengelola, dan 25 persen bagian
bank syariah sebagai pemodal.
Kalau bisnis mengalami kerugian maka ditanggung
bersama sesuai dengan porsi modal dari masing-masing
pihak. Begini ini disebut Musyarakah.

Partnership Mudharabah
Contoh kamu ingin usaha warung kopi di depan rumah.
Perlu modal Rp 15 juta. Ternyata dekat rumahmu ada Lembaga
Keuangan Syariah (LKS) yang bisa dimintai modal. Setelah
dipelajari prospek usahamu, pengajuanmu disepakati.
Kamu diberi modal Rp 15 juta. Dikembalikan dengan
mencicil selama 24 bulan. Kesepakatan bagi keuntungan
30:70. Artinya untuk pemodal 30 persen. Bagianmu sebagai
pengelola 70 persen.
Usaha warung kopi ini semakin hari semakin bagus.
Pelanggan berdatangan terus. Keuntungan kedua belah
pihak juga semakin semakin meningkat. Memasuki bulan
ke-24 ternyata bisnismu rugi. Kamu tidak bisa memberikan
bagi keuntungan di bulan ke-24. Maka LKS harus menerima
kerugian ini. Model semacam ini disebut Mudharabah.
122

Penjelasan sudah komplet dan terang. Semoga dapat


pencerahan, Bro. Gak perlu galau lagi. Mau bisnis gak punya
duit, datangi saja Lembaga Keuangan Syariah. Pasti ada solusi.
Dengan kekuatan doa yang sudah diajarkan tadi, bismillah,
utang bisa lunas mengkuti syariah. Dan uangmu berkah.
Dunia Fintech
Rasanya Kayak Hidup
di Surga

Kalian merasa gak Bro, hidup di zaman digital ini


rasanya seperti hidup di surga kayak yang diceritakan
Alquran itu. Apa yang kita inginkan langsung datang di
depan kita. Tinggal pencet HP, kita bisa pesan apa pun yang
kita inginkan. Gak pake lama datanglah kiriman. Tapi ya
tetap harus ada duit. Kalau di surga sih semuanya datang
sendiri serba gratis.
Inilah kemudahan hidup di zaman digital. Semua
layanan keuangan memanfaatkan teknologi digital. Bisa
dikerjakan di mana pun kalian berada tanpa tatap muka.
Ambil duit di bank gak perlu antre. Pakai ATM, dong.
Nonton bioskop, bayar jalan tol, transfer duit, atau bayar
pajak cukup keluarkan kartu kredit, e-money, atau e-banking.
Gak perlu lagi bawa duit segebok. Mau bepergian tinggal
pencet, taksi online sudah datang sendiri di depan rumah.
Inilah yang disebut dunia financial technology (Fintech) dan
e-commerce. Zaman inovasi dalam layanan keuangan.
Kemudahan layanan ini muncul untuk merespon gaya
hidup masyarakat modern yang sibuk. Dengan Fintech kalian
124

bisa mengakses produk-produk keuangan dan melakukan


transaksi saat sedang nongkrong di kafe, piknik, atau di atas
kasur.
Membanjirnya pemakaian smartphone sangat
mendukung dunia Fintech. Kalian tau gak pengguna internet
di Indonesia mencapai 132,7 juta orang. Sedangkan pengguna
smartphone 63,4 juta orang. Karena itu perkembangan Fintech
di negeri kita sangat pesat.
Dunia Fintech memunculkan beberapa perusahaan yang
memberikan layanan pinjaman uang online. Bank Indonesia dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mengawasi perkembangan
Fintech ini dan mengeluarkan aturan. Misalnya Peraturan OJK
No. 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam
Uang Langsung Berbasis Teknologi pada akhir 2016.
Produk Fintech yang populer karena sering dibutuhkan
orang adalah layanan pinjaman uang  online. Wah, ini bakal
menggeser bisnis bank titil yang blusukan ke kampung-
kampung dan pasar itu, Bro.
Jangankan bank titil, Bro, perusahaan travel dan taksi
yang besar bisa dibuat gulung tikar dengan kehadiran Fintech.
Bayangkan, sekarang untuk beli tiket pesawat, kereta api,
pesan kamar hotel, atau mau piknik ke Singapura cukup lewat
aplikasi di smartphone. Begitu juga mau pesan kendaraan, ada
aplikasi taksi online yang ongkosnya lebih murah lagi.
Ada baiknya kalian pahami beberapa kategori Fintech.
Siapa tau ada yang nanya, kalian jadi siap jawabannya. Otak
kalian makin tambah encer kan. Kategori Fintech itu seperti
ini, Gaes.
125

1. Crowdfunding 
Ini menyediakan layanan bagi investor dan
peminjam uang. Crowdfunding  adalah mengumpulkan
dana yang nilainya kecil tapi berasal dari jumlah massal
orang. Maka dana yang terkumpul bisa sangat besar juga.
Cara ini digunakan sebagai alternatif mendanai
industri start up  atau UMKM yang ingin mengembangkan
usahanya.

2. Peer to Peer (P2P) Lending


Kategori ini adalah layanan keuangan yang memper­
temu­kan investor dan peminjam uang melalui  online
channel.
Contohnya, kalian butuh HP canggih, laptop, atau
kamera. Jangan khawatir. Cari di internet perusahaan yang
menyediakan jasa pinjaman online. Bisa chatting sambil
ngopi. Deal. Barang datang. Tapi ingat nyicil per bulan ya.

3. Market Aggregator
Sesuai namanya, ini tempat ngumpulnya bermacam
produk keuangan. Fintech ini mengumpulkan dan
mengolah data yang bisa dimanfaatkan konsumen untuk
membantu pengambilan keputusan. Di sini kalian bisa
mengakses berbagai macam informasi produk-produk
keuangan yang ditawarkan banyak perusahaan. 
Market Aggregator  membandingkan berbagai
aspek sebuah produk keuangan. Seperti harga, fitur, dan
manfaatnya. Kalau ingin pinjaman  online, klik ke  Market
126

Aggregator maka muncul tampilan seluruh Fintech. Kalian


tinggal pilih mana yang sesuai harapanmu. Pasti kalian
maunya pinjam duit banyak, gak pake ribet, bayar utangnya
dalam tempo yang panjang.

4. Manajemen Risiko dan Investasi


Kategori ini memberikan layanan untuk menilai
kondisi duit kalian. Lantas memberikan konsultasi
kemampuanmu pinjam duit itu cuma segini bukan
semaumu. Terus nyicilnya juga harus begini, bukan
seingatmu. Semua layanan pengajuan dan konsultasi
ini secara online lewat  smartphone. Jadi gak perlu malu.
Produk kategori ini seperti e-trading atau e-insurance.

5. Payment, Clearing, dan Settlement
Kalau kategori Fintech yang ini kalian sudah kenal.
Sering kalian pakai beli ayam goreng, bakso, pizza, es dawet,
es gudir, nasi goreng, atau ojek. Ya sistem pembayaran
via online. Memudahkan penjual dan pembeli bertransaksi
secara cepat meskipun tidak ketemu di satu tempat. Contoh
produk Fintech kategori  ini adalah  e-wallet  dan  payment
gateway.

Tapi hati-hati juga, Bro, layanan fintech di internet


banyak yang ilegal. Dari ratusan perusahaan yang mendaftar
baru 63 Fintech yang terdaftar. Karena itu cek sebelum
transaksi. Transaksilah dengan Fintech Peer to Peer Lending
yang terdaftar di OJK. Cek melalui website www.ojk.go.id.
127

OJK juga mengimbau perusahaan Fintech Peer to Peer


Lending yang belum terdaftar segera mendaftar ke OJK.
Setiap produk yang ditawarkan harus mendapatkan izin dari
otoritas.
Secara periodik OJK telah mengajukan blokir website
dan aplikasi illegal kepada Kementrian Komunikasi dan
Informatika. OJK juga secara rutin telah menyampaikan
laporan informasi Fintech Peer to Peer Lending illegal kepada
Bareskrim Polri untuk ditindak.
Bersama dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama
Indonesia (AFPI), OJK telah membangun dan menegakkan
standar pengawasan berbasis market conduct yang
menekankan fungsi perlindungan konsumen.

Fintech Syariah
Fintech juga ada pilihan yang syariah lho. Jauh dari
riba, Bro. Dijamin halal. Sistem kerjanya sesuai dengan Fatwa
DSN-MUI Nomor: 117/DSN-MUI/II/2018.
Isi fatwa menjelaskan Fintech syariah itu
penyelenggaraan layanan jasa keuangan berdasarkan prinsip
syariah yang mempertemukan atau menghubungkan Pemberi
Pembiayaan dengan Penerima Pembiayaan untuk akad
pembiayaan melalui sistem elektronik dengan menggunakan
jaringan internet.
Secara fungsi, Fintech syariah dengan konvensional
sama. Sama-sama memberikan layanan keuangan secara
digital. Perbedaannya terletak pada akad pembiayaan. Fintech
syariah ya jelas ngikuti syariat Islam.
128

Ada tiga prinsip syariah yang harus dipegang Fintech


ini. Jauh dari maisir (judi), gharar (spekulasi), dan riba (bunga).
Pinsip syariah itu diatur dalam fatwa Dewan Syariah Nasional
No.67/DSN-MUI/III/2008 yang mengambil rujukan ayat dan
hadits antara lain seperti ini.
ِ ‫يا أَيـُّها الَّ َذي ِن آمنـوا الَ تَأْ ُكلُوا أَموالَ ُكم بـيـنَ ُكم بِالْب‬
‫اط ِل إِالَّ أَ ْن تَ ُك ْو َن ِتَ َارًة‬َ ْ َْ ْ َ ْ ْ ُْ َ ْ َ َ
‫اض ِمْن ُك ْم‬
ٍ ‫َع ْن تـََر‬
Hai orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta
saudaramu dengan cara yang bathil, kecuali dengan cara
perniagaan yang saling rela di antara kalian. (An-Nisa : 29)
ِ ِ
َ َْ‫إِ َّن اللَّهَ يَأْ ُمُرُك ْم أَ ْن تـَُؤُّدوا ْال ََمانَات إِ َل أ َْهل َها َوإِ َذا َح َك ْمتُ ْم بـ‬
ِ ‫ي الن‬
‫َّاس أَ ْن‬
‫َْت ُك ُموا بِالْ َع ْد ِل‬
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan
hukum di antara manusia, hendaklah dengan adil. (An Nisa : 58)

Hadis Nabi riwayat Imam Muslim, Abu Dawud, dan


Nasa’i dari Busr bin Sa’id, ia berkata:

‫ فـَلَ َّما‬،‫الص َدقَِة‬


َّ ‫استـَْع َملَِ ْن عُ َم ُر َعلَى‬ ْ :‫ال‬ َ َ‫ي الْ َمالِ ِك ِّي ق‬ ِّ ‫اع ِد‬ِ ‫الس‬
َّ ‫َن ابْ َن‬ َّ ‫أ‬
‫ت هلل َوأِ ْح ِر ْي‬ ِ ٍ ِ
ُ ‫ فـَُق ْل‬،‫ت إِلَْيه أ ََمَر ِ ْل بِعُ َمالَة‬
ُ ‫ إَِّنَا َعم ْل‬:‫ت‬
ِ ‫فـر ْغ‬
ُ ْ‫ت منـَْها َوأ ََّدي‬ ُ ََ
‫صلَّى‬ ِ ِ ِ ِ ِّ ‫ فَِإ‬،‫ خ ْذ ما أ ُْع ِطيت‬:‫ال‬ ِ
َ ‫ت َعلَى َع ْهد َر ًس ْول اهلل‬ ُ ‫ن َعم ْل‬ ْ َ ْ َ ُ َ ‫ فـََق‬،‫َعلَى اهلل‬
ِ ِ ِِ ِ
‫صلَّى‬ َ ‫ال ِ ْل َر ًس ْو ُل اهلل‬
َ ‫ فـََق‬،‫ك‬َ ‫ت ِمثْ َل قـَْول‬ ُ ‫ فـَُق ْل‬،‫اهللُ َعلَْيه َوأله َو َسلَّ َم فـََع َّملَِ ْن‬
129
130

َ ‫ت َشْيئًا ِم ْن َغ ِْي أَ ْن تَ ْس‬ ِ ِِ ِ


.‫َّق‬
ْ ‫صد‬َ َ‫أل فَ ُك ْل َوت‬ َ ‫ إِ َذا أ ُْعطْي‬:‫اهللُ َعلَْيه َوأله َو َسلَّ َم‬
Ibn Sa’idiy al-Maliki berkata:,Umar mengangkat saya sebagai
amil zakat. Setelah selesai dan sesudah saya menyerahkan zakat
kepadanya, Umar memerintahkan agar saya diberi imbalan. Saya
berkata, saya bekerja hanya karena Allah dan imbalan untuk
saya pun ditanggung oleh Allah. Umar menjawab, Ambillah apa
yang kamu beri. Saya pernah bekerja (seperti kamu) pada masa
Rasul, lalu beliau memberiku imbalan. Saya pun berkata seperti
apa yang kamu katakan. Kemudian Rasul bersabda kepada
saya, apabila kamu diberi sesuatu tanpa kamu minta, makanlah
(terimalah) dan bersedekahlah.

Hadis Nabi riwayat Imam Muslim, Abu Dawud, al-


Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad dari Abu Hurairah, Nabi SAW
bersabda

‫ب يـَْوِم‬
ِ ‫ فـَّرج اهلل َعْنهُ ُكربةً ِمن ُكر‬،‫الدنـْيا‬
َ ْ َْ
ِ ِ ِ
ُ َ َ َ ُّ ‫َم ْن فـََّر َج َع ْن ُم ْسل ٍم ُك ْربَةً م ْن ُكَرب‬
ِ ‫ واهلل ِف عو ِن الْعب ِد مادام الْعب ُد ِف عو ِن أ‬،‫الْ ِقيام ِة‬
‫َخْي ِه‬ ْ َ ْ َْ َ َ َ َْ ْ َ ْ ُ َ َ َ
Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan
dunia, Allah akan melepaskan dari orang tersebut suatu kesulitan
pada hari kiamat. Allah senantiasa menolong hamba selama
hamba itu menolong saudaranya.

Di Indonesia, ada 55 Fintech anggota Asosiasi Fintech


Syariah Indonesia (AFSI). Namun baru tiga perusahaan yang
terdaftar di OJK. Tiga Fintech syariah itu Ammana, Dana
Syariah, dan Danakoo.
131

Masih sedikitnya Fintech syariah karena syaratnya


berbeda dengan yang konvensional. Selain ketercukupan
modal, juga harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Ini yang belum bisa dipenuhi. Untuk membentuk DPS harus
menunjuk orang yang memiliki sertifikat syariah dari Dewan
Syariah Nasional.
Pembiayaan Fintech syariah dilakukan berdasarkan
Akad Murabahah, Akad Ijarah wa Iqtina, dan Akad Musyarakah
Mutanaqishah. Tiga akad ini memiliki aturan yang berbeda
dan tidak mengandung bunga.
Akad Murabahah adalah akad jual beli. Penyelenggara
fintech menjadi seorang pembeli atas produk yang diinginkan
nasabah. Lalu peminjam menjual produknya kepada nasabah
dengan jumlah keuntungan yang telah disepakati.
Akad Ijarah wa Iqtina merupakan akad sewa.
Penyelenggara fintech menjadi pembeli atas barang
yang diinginkan nasabah. Lantas peminjam menyewakan
barangnya, yang di kemudian hari bisa dibeli oleh nasabah.
Barang tersebut ada dalam status sewa dalam kurun waktu
tertentu hingga berganti kepemilikan.
Akad Musyarakah Mutanaqishah merupakan program
pembiayaan yang berasal dari penyelenggara fintech dan
nasabah. Masing-masing memberikan modal untuk produk
tertentu. Nasabah nanti bisa membeli bagian yang dipunyai
oleh penyelenggara fintech, sehingga nasabah memiliki hak
penuh atas kepemilikan produk.
OK, Bro. Hidup memang terus beradaptasi. Teknologi
makin maju, mau tak mau harus kamu ikuti. Termasuk
132

teknologi finansial ini. Memudahkan transaksi dimana pun


dan kapan pun. Tanpa repot membawa duit lagi. Namun
jangan terus keblinger menikmati kemudahan seperti surga
ini. Pilih yang menganut aturan syariah supaya besok benar-
benar merasakan fasilitas surga
BAGIAN 4

Muda Belajar Kaya,


Gede Jadi Bijaksana
Keuangan syariah melibatkan pelaku-pelaku bisnis
menjadi ulasan di bagian ini. Menjelaskan tentang
perencanaan keuangan dan etika bisnis Islami.
Memanfaatkan uang supaya berkah.
Bisnis Halal Banyak
Kenapa Cari yang Haram

Hello, Gaes. Pernah jumpa yang seperti ini gak. Di


sebuah gerai ayam goreng krispi ditempel lowongan kerja.
Ada dua syarat yang menarik perhatian. Syarat pertama,
bisa mengaji Alquran. Kedua, bersedia shalat berjamaah.
Jarang-jarang lho ada perusahaan yang rekrutmen pegawai
syaratnya kayak gitu.
Artinya pengusaha ayam goreng itu ingin membangun
bisnis dengan nilai-nilai ajaran Islam. Menciptakan suatu
kondisi kerja bahwa mencari keuntungan itu sekaligus bisa
menjalankan agama.
Selama ini kemampuan mengaji Alquran diabaikan
pengusaha. Tidak masuk kualifikasi keterampilan pegawai
yang dibutuhkan. Padahal orang yang bisa membaca Alquran,
apalagi hafal berjuz-juz, memiliki kecerdasan di atas rata-
rata.
Begitu juga syarat shalat berjamaah. Banyak perusahaan
menganggap shalat itu mengurangi jam kerja. Bahkan
pernah mencuat kasus larangan shalat Jumat di sebuah
pabrik. Namun perusahaan ayam goreng itu meyakini shalat
berjamaah punya nilai yang bisa mendorong produktivitas
kerja karyawannya.
136

Di dinding gerai itu bisa dibaca sebuah pengumuman.


Bunyinya: Mohon maaf, saat adzan berkumandang kami
istirahat sebentar untuk melaksanakan shalat berjamaah.
Dahsyat, kan, Gaes, ada perusahaan kayak begini.
Membangun kebersamaan lewat shalat. Biasanya usai shalat
ada kultum bergiliran. Kultum itu memaksa karyawan untuk
membaca dan memahami ajaran Islam untuk disampaikan. Dia
sendiri harus belajar konsekuen atas apa yang diceramahkan.
Pengumuman lowongan kerja dan shalat berjamaah
di gerai ayam goreng itu mengindikasikan mulai muncul
pengusaha yang ingin melepaskan diri dari lingkungan bisnis
kapitalistik dengan menciptakan bisnis berdasarkan syariah.
Ternyata pengusaha yang ingin menerapkan bisnis
Islam cukup banyak. Meskipun rata-rata masih pengusaha
kecil dan menengah. Pengusaha-pengusaha besar sudah
kadung menikmati keuntungan besar sehingga susah lepas
dari zona nyaman bisnis riba.
Membangun bisnis Islam, Gaes, panutannya gak usah
jauh-jauh. Nabi Muhammad itu seorang pebisnis. Sejak muda
menjalankan perdagangan milik Khadijah. Gaya bisnis Nabi
disukai para pelanggan karena mengutamakan kejujuran.
Bukan tipu-tipu.
Barang dijual seharga kualitasnya. Barang bagus
dikatakan bagus. Kalau ada cacat tak pernah disembunyikan.
Istilah sekarang KW2 ya dibilang KW2. Gak usah dipoles
serupa KW1. Ketika menjadi nabi dan memerintah negara
Madinah, Nabi Muhammad membuat aturan-aturan bisnis
yang merujuk kepada Alquran.
137

Perkembangan bisnis zaman digital sekarang ini makin


praktis, mudah, juga ada repotnya. Praktis karena tinggal
telepon, pesan, bayar, barang lantas diantar. Kita gak perlu
repot datang ke tempatnya. Apalagi kalau barang itu di luar
kota.
Mudah sebab di era digital ini peluang bisnis terbuka
lebar untuk siapa saja. Apalagi bagi yang muda-muda kayak
kamu yang suka main internet dan medsos. Mulai bisnis pulsa
HP modal Rp 100 ribu bisa melayani teman se-sekolahmu,
keluargamu, dan tetanggamu.
Ibumu jualan gado-gado atau ayam geprek bisa kamu
potret lalu dipajang di toko internet atau di Instagram dan
FB-mu. Pembeli pun order, berani coba-coba meskipun belum
tahu rasanya. Atau kamu bisa juga re-selling. Menjualkan
barang orang lain. Modalnya cuma buka website untuk
majang barang. Kalau mau gratisan ya pakai medsos seperti
IG, FB, WA, atau Twitter.
Tapi repotnya, bisnis online itu belum jelas aturannya.
Halal haramnya juga gak jelas. Syubhat jadinya. Modalnya
hanya percaya. Barang yang dijual tidak tahu kualitasnya.
Saat barang diterima ternyata mengecewakan gak bisa
komplain. Karena itu jika masuk ke bisnis ini harus benar-
benar dijaga modal kepercayaan itu. Tekankan harga barang
harus sesuai kualitasnya. Orang bilang ono rego ono rupo.
Harga menentukan kualitas.
Agar bisnis kita halal bin thoyib perlu kamu pahami
prinsip etika bisnis dalam Islam. Tentu menurut Alquran dan
hadits. Kalau diringkas menjadi seperti ini.
138

Pertama, tiap transaksi dicatat.


Dalam bisnis itu membuat perjanjian, order, pengiriman,
apalagi keuangan harus dicatat. Jangan cuma diingat-ingat.
Apalagi kalau daya ingatmu terbatas. Dengan mencatat bila
suatu waktu terjadi komplain, ada bukti catatan yang menjadi
pegangan. Untung ruginya usaha juga bisa dibaca dari catatan
keuangan. Catatan bisnis juga mencegah penyimpangan. Ada
ayatnya lho untuk urusan ini.
ِ ِ ِ ِ َّ
‫َولْيَكْتُب‬ ُ‫َج ٍل ُّم َس ًّمى فَٱ ْكتُبُوه‬َ ‫ين ءَ َامنُوا إ َذا تَ َدايَنتُم ب َديْ ٍن إ َ ٰل أ‬
َ ‫ٰيَأَيـَُّها ٱلذ‬
ِ ْ‫بـَّيـنَ ُكم َكاتِب بِٱلْع ْد ِل وَل يأ‬
‫ب‬
ْ ُ‫فـَْليَكْت‬ ُ‫ب َك َما َعلَّ َمهُ ٱللَّه‬
َ ُ‫ب أَن يَكْت‬ ٌ ‫ب َكات‬ َ َ َ َ ٌ ْ ْ
‫س ِمْنهُ َشْئـًا‬ ْ ‫َولْيُ ْملِ ِل ٱلَّ ِذى َعلَْي ِه‬
ْ ‫ٱلَ ُّق َولْيَتَّق ٱللهَ َربَّهُۥ َوَل يـَْب َخ‬
َّ ِ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu berutang  tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara
kamu menuliskannya dengan benar, dan janganlah penulis
enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya,
hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang
itu mengimlakkan dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada
utangnya. (Al Baqarah: 282)

Kedua, bersifat adil


Adil kepada mitra bisnis maupun pekerja. Perjanjian
bisnis dengan mitra kerja harus ditepati. Membuat laporan
perkembangan bisnis. Jika waktunya membagi keuntungan
harus diserahkan haknya sesuai dengan porsi bagi hasil.
139

Jangan keuntungan dikuasai sendiri. Saatnya bayar utang ya


segera dibayar.
Begitu juga membayar gaji pegawai harus tepat
waktu. Gak perlu ditunda kalau mampu membayarnya. Sebab
pekerja sudah berharap-harap dan punya perencanaan
dengan gaji yang diterima. Hadits Nabi mengatakan, bayarlah
upah pekerjamu sebelum kering keringatnya adalah anjuran
segera bayar gaji sesuai kesepakatan.
Dari Abdullah bin Umar, Nabi  berkata

َّ ‫َجَرهُ قـَْب َل أَ ْن َِي‬ ِ


ُ‫ف َعَرقُه‬ ْ ‫أ َْعطُوا األَج َري أ‬
Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya
kering. (HR Ibnu Majah) 

Bahkan di hadits lainnya Nabi menyebut orang


yang menunda kewajiban patut diberi hukuman. Termasuk
menunda pembayaran gaji pegawai atau membayat utang
padahal ada kemampuan. Nabi saw berkata,
ِ ِ ِ ِ َُّ
ُ‫ضهُ َوعُ ُقوبـَتَه‬
َ ‫ل الْ َواجد ُي ُّل ع ْر‬
Orang yang menunda kewajiban, halal kehormatan dan pantas
mendapatkan hukuman. (Hadits hasan riwayat Abu Daud no.
3628, An Nasa-i no. 4689, Ibnu Majah no. 2427)

Ketiga, jujur.
Dalam bisnis kejujuran sangat diutamakan. Barang
yang dijual harus sesuai kualitas dan takarannya. Tidak
berbuat curang dengan mengurangi timbangan. Jangan
140
141

pula ngemplang pembayaran. Betapa dholim pedagang


yang dikirimi barang dan sudah laku tak segera mau
melunasi pembayaran. Hanya membayar separo tapi barang
minta dikirimi lagi. Dalam Alquran Allah memerintahkan
menimbang dengan benar dan jangan memakan harta secara
batil.
ِ ِ ِ َ‫َوأ َْوفُواْ ٱلْ َكْيل إِ َذا كِ ْلتُ ْم َوِزنُواْ بِٱلْ ِق ْسط‬
‫َح َس ُن تَأْ ِو ًيل‬ َ ‫اس ٱلْ ُم ْستَقي ِم َٰذل‬
ْ ‫ك َخيـٌْر َوأ‬ َ
Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama
dan lebih baik akibatnya. (Al Isra: 35)

ِ ‫يا أَيـُّها الَّ ِذين آمنُواْ الَ تَأْ ُكلُواْ أَموالَ ُكم بـيـنَ ُكم بِالْب‬
ً‫اط ِل إِالَّ أَن تَ ُكو َن ِتَ َارة‬َ ْ َْ ْ َ ْ َ َ َ َ
ِ ِ ِ ٍ ‫َعن تـََر‬
ً ‫اض ِّمن ُك ْم َوالَ تـَْقتـُلُواْ أَن ُف َس ُك ْم إ َّن اللّهَ َكا َن ب ُك ْم َرح‬
‫يما‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (An Nisa : 29)

Keempat, bersih dari riba.

ِّ ‫ك بِأَنـَُّه ْم قَالُوا إَِّنَا الْبـَْي ُع ِمثْ ُل‬ ِ


ِّ ‫َح َّل اللَّهُ الْبـَْي َع َو َحَّرَم‬
‫الربَا‬ َ ‫الربَا َوأ‬ َ ‫َٰذل‬
Demikian itu sesungguhnya dulu mereka telah berkata bahwa
jual beli sama dengan riba. Padahal Allah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. (QS. Al-Baqarah: 275)
142

Asbabun nuzul ayat ini menjelaskan tradisi masyarakat


jahiliyah zaman dulu apabila terjadi utang piutang dalam
perdagangan, kemudian saatnya jatuh tempo terjadi
penundaan pembayaran dari peminjam disertai ucapan,”Beri
aku tempo lagi, nanti aku beri tambahan lagi kepadamu.”
Cara bisnis dengan berutang seperti ini awalnya halal
karena sebatas mengambil keuntungan dari transaksi jual
beli. Tapi berubah menjadi haram saat melewati jatuh tempo
pelunasan ternyata menunda pembayaran dengan iming-
iming tambahan keuntungan lagi. Tambahan itu disebut riba.
Model bisnis seperti ini umum dipraktikkan. Mereka
menganggap sah-sah saja janji tambahan keuntungan itu
sebagai konsekuensi pembayaran yang tertunda. Sebab
telatnya pembayaran menjadikan yang punya duit rugi.
Tambahan itu sebagai ganti kerugian. Mereka menyamakan
keuntungan jual beli dan keuntungan riba.
Menurut syariat, akad jual beli itu sangat penting. Bila
disampaikan di awal transaksi nilai kelebihan itu disebut
keuntungan dan hukumnya halal. Kalau disampaikan di
akhir masa jatuh tempo pelunasan tersebab ada penundaan
lagi maka tambahan itu tidak sah. Termasuk riba. Allah jelas
membedakan keuntungan jual beli dan riba.

Kelima, gharar.

‫ص ِاة‬ ْ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َع ْن بـَْي ِع‬


َ َ‫ال‬
ِ ُ ‫ال نـهى رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ ََ َ َ‫َع ْن أَِب ُهَريـَْرَة ق‬
‫َو َع ْن بـَْي ِع الْغََرِر‬
 
143

Hadits dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw melarang jual beli
hashah dan jual beli gharar. (HR Muslim)

Hadits itu menjelaskan larangan jual beli cara hashah


dan gharar. Keduanya mengandung unsur spekulasi. Untung-
untungan. Hashah adalah jual beli memilih barang yang
dipajang dengan cara lemparan batu. Barang yang terkena
lemparan itu yang harus dibeli dengan harga yang sudah
ditentukan sebelumnya.
Gharar adalah jual beli yang tidak jelas status, kualitas,
dan harga barangnya. Contoh, membeli hewan masih dalam
kandungan induknya, ijon, melihat barang hanya berupa foto
dalam bisnis online yang marak sekarang ini.
Termasuk gharar juga adalah harga barang yang naik
turun mengikuti suku bunga. Misalnya kredit rumah dengan
bunga fluktuatif.

Keenam, barang halal


Jual barang yang jelas kehalalannya, Gaes. Lebih jelas
lagi yang ada stiker halal dari MUI. Hati-hati produk impor
yang sekarang banyak dijual di bisnis online. Terutama
makanan. Cek diproduksi negara mana. Jangan ikut-ikutan
menjual barang haram meskipun itu laris. Contoh minuman
keras. Atau judi online yang menjanjikan penghasilan besar.
Ini jelas ayatnya.

ِ ‫ٱلَ ْم ِر َوٱلْ َمْي ِس ِر قُ ْل فِي ِه َماۤ إِ ْثٌ َكبِريٌ َوَمٰنَ ِف ُع لِلن‬


ۤ‫َّاس َوإِْثُُه َما‬ ْ ‫ك َع ِن‬ َ َ‫يَ ْسٔـَلُون‬
‫أَ ْكبـَُر ِمن نـَّْفعِ ِه َما‬
144

Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah,


pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. (Al
Baqarah : 219)

Soal judi, Guys, pernah tidak, lagi enak-enak nge-net


tiba-tiba muncul iklan di layar laptop. Sebel! Tapi eits…iklan
ini kayaknya menarik. Mata langsung membaca. Tawaran
menjadi kaya raya cukup bekerja di depan komputer. Duit
jutaan rupiah datang sendiri. Gila, Bro.
Bikin penasaran aja. Akhirnya klik iklan itu. Lantas
muncul narasi seperti ini.

Dulu saya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan


swasta di Jakarta dengan penghasilan sebulan pas-pasan.
Jangankan untuk menabung atau berinvestasi, bayar kost saja
terkadang minta orang tua.
Sampai pada suatu hari saya googling internet. Lalu
ada informasi bisa mendapatkan penghasilan tambahan dan
menjadi kaya raya dari investasi online. Belajar investasi kecil-
kecilan. Cara inilah yang saya lakukan sehingga saya mempunyai
penghasilan tambahan besar. Penasaran investasi seperti apa
yang bisa kita lakukan? Coba simak di bawah ini.

Kemudian iklan itu menunjukkan guidance investasi


online. Disebut trading binary option. Jenis investasi
bermodal kecil. Bisa memulai berinvestasi atau trading Rp
10 ribu saja. 
145

Disebutkan di binary option bisa melakukan trading


untuk emas, perak, minyak bumi, mata uang asing dan saham
terkemuka di dunia. Waktu tercepat satu menit dan waktu
terlama 8 jam, keuntungan sudah didapatkan.
Caranya gampang! Cukup memperkirakan harga itu
akan naik atau turun. Kalau perkiraan kalian harga tersebut
naik maka tinggal klik tombol Call. Sebaliknya kalau
perkiraan harga akan turun tinggal klik tombol Put. Semudah
memainkan game di handphone, katanya.
Bayangkan kamu punya duit di rekening Rp 50 ribu.
Lalu ikut pasang harga. Saat itu memperkirakan harga
emas akan naik. Pencet tombol Call. Satu menit, dua menit
kemudian memang benar harga emas naik. Maka keuntungan
sebesar Rp 92.500 hanya dalam satu menit. Uang itu masuk
ke rekening.
Itu awalnya. Lantas iklan itu memberi iming-iming
supaya kamu penasaran. Pasang yang lebih besar lagi agar
keuntungan makin gede. Saat pasang duit gede kamu kalah.
Lama-lama ludes duitmu.
Inilah permainan judi internet. Barang yang dibeli tidak
jelas. Tambang emas dimana, bentuknya seperti apa gak
disebutkan. Hukumnya sudah masuk gharar. Lagi pula mana
mungkin bisnis emas modal Rp 10 ribu.
Permainan ini persis seperti togel. Dari sekian banyak
orang pasang nomor hanya segelintir orang yang menang.
Sekali kamu dimenangkan. Tapi sepuluh kali dikalahkan.
Yang kaya raya tetap bandar judinya. Karena itu hindari iklan
ini meskipun menggiurkan.
146

Gampang kan ngikuti bisnis syariah. Bayangkan,


seandainya semua pedagang menerapkan bisnis ini dijamin
adil makmur negeri ini. Duit halal. Makanan yang masuk ke
tubuh juga halal. Dunia bisnis jadi tenang.
Begini Cara Atur Uang Saku
Supaya Berkah

Hello Gaes. Gimana kabar kantong kamu hari ini.


Masih tebal atau sudah lengket sama kulit? Tenang saja.
Rezeki Allah bisa datang kapan saja tanpa kita duga.
Percaya nggak.
Tapi kali ini kita mau bahas rezeki yang sudah kamu
dapat. Ya rezeki duit. Kita mau bicara perencanaan keuangan.
Duit yang sudah dipegang perlu diatur, Gaes. Jangan cuma
habis untuk hepi-hepi saja. Gak berkah namanya.
Pertama kita bicara sumber duit kamu dari mana.
Bersyukurlah kalau diberi uang saku sama ortu. Lebih
beruntung lagi jika ortu kasih kamu kartu kredit atau ATM.
Wuih, tajir soro namanya, Gaes.
Bayangkan, banyak anak-anak muda seusiamu yang
harus kerja sendiri cari duit. Seperti jualan koran, tukang cuci
motor, jaga warnet, atau pelayan kafe.
Makanya apa pun kondisinya kita harus bersyukur.
Dapat uang saku dari ortu atau kerja sendiri. Menerima rezeki
banyak atau sedikit. Kalau selalu bersyukur pasti Allah akan
menambah nikmat itu. Ada ayatlah loh. Surat Ibrahim (14)
ayat 7.
148

‫يدنَّ ُك ْم َولَئِن َك َف ْرُْت إِ َّن َع َذ ِاب لَ َش ِدي ٌد‬


َ ‫َوإِ ْذ تَأَذَّ َن َربُّ ُك ْم لَئِن َش َك ْرُْت َلَ ِز‬
Ketika Tuhanmu menyerukan, sungguh jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari, sesungguhnya azabKu sangat pedih.

Tanda bersyukur itu memanfaatkan rezeki yang


diberikan Allah untuk tujuan baik. Jangan boros untuk foya-
foya nraktir teman agar kamu dipanggil bos. Karena foya-
foya dan menghambur-hamburkan uang itu teman setan,
Gaes …iihh ngeri ya? Seperti dalam Alqur’an surat Al Isra’
ayat 26-27
ِ ‫وَل تـب ِّذر تـب ِذيرا إِ َّن الْمب ِّذ ِرين َكانُوا إِخوا َن الشَّي‬
ِ ‫اط‬
‫ني َوَكا َن الشَّْيطَا ُن‬ َ َْ َ َُ ً َْ ْ َُ َ
‫ورا‬ ِ ِ
ً ‫لَربِّه َك ُف‬
Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara
setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Gaes, kamu harus paham cari duit itu gak gampang.


Ortumu putar otak dan kerja keras untuk dapat penghasilan.
Saat diberi uang saku maka hargai pemberian itu dengan
berhemat.
Sebenarnya tiap anak muda itu punya naluri untuk
ngatur doku sendiri. Sebab sedari kecil kita diajari
menabung sama ortu. Benar kan? Maka sisihkan uang
saku untuk tabungan. Tabungan ini macam-macam juga
tujuannya.
149

Misalnya, kamu diberi uang saku Rp 25 ribu sehari. Dari


duit itu bisa kamu sisihkan Rp 5 ribu untuk infak. Rp 10 ribu
untuk transportasi dan Rp 10 ribu tabungan.
Infak itu penting. Itu yang membuat duit kita berkah.
Infak bisa diberikan tiap hari. Atau dikumpulkan dulu, sepekan
sekali kamu serahkan tiap Jumat. Bisa diserahkan ke masjid
atau membantu teman yang butuh duit. Ini perintah Allah
loh. Apalagi dijanjikan duit yang diinfakkan mendapat pahala
berlipat ganda. Sampai 700 kali, Bro.

‫ت َسْب َع َسنَابِ َل ِف‬ ٍ ِ ِ ‫مثل الَّ ِذ‬


ْ َ‫ين يـُْنف ُقو َن أ َْم َوا َلُ ْم ِف َسبِ ِيل اللَّه َك َمثَ ِل َحبَّة أَنـْبَت‬
َ ُ ََ
ِ ِ ِ ‫اع‬ ِ ‫ُك ِّل سْنبـلَ ٍة ِمائَةُ حبَّ ٍة واللَّه ي‬
ٌ ‫ف ل َم ْن يَ َشاءُ َواللَّهُ َواس ٌع َعل‬
‫يم‬ ُ ‫ض‬ َُُ َ َ ُُ
Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah seperti sebutir benih yang tumbuh jadi tujuh bulir,
tiap-tiap bulir tumbuh seratus biji. Allah melipat gandakan
pahala bagi siapa yang dikehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi
Maha Mengetahui.

Kamu juga harus bangga, masih muda sudah mampu


berinfak dari uang saku. Untuk infak gak perlu nunggu kaya.
Sekarang pun dengan duit sedikit juga bisa. Tergantung niat
dan kesadaran. Jadi jangan pelit berinfak.
Terus uang untuk transportasi perlu disisihkan, sebab
kamu ke sekolah perlu bensin untuk motormu atau naik
angkot. Syukur-syukur sekolahmu dekat. Jalan kaki bisa lebih
hemat dan sehat. Atau gowes naik sepeda saja. Gak perlu
malu.
Bensin untuk motor biasanya diisi dua hari sekali.
150

Jadi perlu Rp 20 ribu. Bensin itu cukup kalau dari rumah ke


sekolah, ditambah mampir ke rumah teman atau ke warung
kopi untuk cari Wifi gratisan.
Cari Wifi gratisan ini juga penting loh. Bisa berhemat
buat paketan HP-mu. Duitmu gak habis hanya untuk beli
pulsa.
Kemudian uang tabungan Rp 10 ribu, ini jangan
diotak-atik. Jangan taruh di bawah kasur. Pasti kamu tergoda
mengambilnya. Beli celengan, masukkan ke situ. Aman. Gak
bakalan kamu tergoda membanting celengan jika duitnya
masih sedikit.
Bersemangatlah menabung dengan membayangkan
jika sehari Rp 10 ribu maka sebulan terkumpul Rp 300 ribu.
Setahun Rp 3,6 juta. Dahsyat, kan, anak seusiamu punya duit
segitu.
Kamu bisa merencanakan penggunaan uang itu
sekarang. Misal beli sepatu baru, ganti HP, atau beli sepeda
gunung untuk gowes Ahad pagi di Car Free Day. Atau tetap
ditabung untuk biaya masuk kuliah tahun depan.
Kuliah sekarang butuh duit bejibun, Bro. Saat lolos
masuk perguruan tinggi, kamu sudah siap duitnya, ortu pasti
surprise. Langsung termehek-mehek bersyukur punya anak
saleh seperti kamu.
Kalau duit tabungan itu mau dibelikan barang. Ingat
beli barang sesuai kebutuhan. Bukan berdasar keinginan.
Tahu bedanya kebutuhan sama keinginan?
Kebutuhan itu sesuatu yang kita beli untuk
dimanfaatkan. Sedangkan keinginan itu membeli sesuatu
151
152

belum tahu manfaatnya. Bisa karena pengaruh iklan atau


gaya hidup. Pokoknya punya. Akhirnya barang itu menumpuk
di rumah. Mubazir, kan.
Saat tabunganmu sudah banyak jangan terus-terusan
disimpan di celengan. Buka rekening bank. Taruh duitmu
di situ. Pilih bank syariah. Lebih halal. Celengan tetap diisi.
Sebulan sekali dibuka lantas uangnya dipindah ke bank.
Perencanaan keuangan sedikit berbeda jika kamu
diberi uang saku bulanan. Misalnya Rp 1 juta. Harus makin
hati-hati mengaturnya. Kecenderungan anak pegang duit
gede langsung saja pingin semuanya dibeli. Padahal duit
segitu harus cukup untuk 30 hari.
Kalau hanya sepekan duit bulanan sudah tandas, lantas
kebutuhan hari berikutnya pakai uang siapa. Mau minta lagi
ke ortu, pasti gak dikasih malah kena damprat habis-habisan.
Malu gak tuh. Makanya jadi anak jangan bandel, tukang
habisin duit. Kalau bisa bikin kejutan sama ortu. Bahwa kamu
juga bisa menghasilkan duit.
Gimana caranya. Apa ikut ngojek online? Ya jika mau
boleh juga dicoba. Daripada motor dipakai mejeng mending
diajak cari duit.
Eits, kembali ke perencanaan keuangan. Duit saku
bulanan yang Rp1 juta itu harus dipisah-pisah peruntukannya.
Contoh, uang bensin sehari Rp 10 ribu maka sebulan Rp 300
ribu masukkan amplop sendiri. Infak Rp 5 ribu maka sebulan
Rp 150 ribu juga selipkan di amplop sendiri. Sisanya Rp 550
ribu ini yang ditabung. Sebagian bisa dikeluarkan untuk
kebutuhan mendesak.
153

Kalau punya sumber duit tetap setiap bulan seperti ini,


perencanaan keuangan bisa menjadi lebih mudah. Misalnya,
ingin beli laptop seharga Rp 5 juta. Datang saja ke Fintech
Syariah. Jangan khawatir ada loh yang melayani kebutuhan
pelajar dan mahasiswa.
Fintech ini bisa melayani pembelian laptop dengan
masa pembayaran 24 bulan. Karena diangsur selama dua
tahun harga laptop naik sekitar 20 persen menjadi Rp 6
juta. Jadi setiap bulan mencicil Rp 250 ribu. Masih cukup
diambilkan dari sisa uang saku yang Rp 550 ribu.
Jika kamu berniat membeli barang seperti ini harus
lapor ke ortu dulu, minta persetujuan. Sekaligus sebagai sinyal
agar uang bulanan jangan dikurangi apalagi dihentikan. Wah,
bisa dikejar debt collector, Gaes.
Dari uraian di atas maka langkah perencanaan
keuangan itu perlu perhatikan hal ini.

1. Bikin daftar mana kebutuhan yang memang harus dibeli,


mana pula yang cuma keinginan. Gak butuh-butuh amat.

2. Mencatat pemasukan dan pengeluaran. Gunanya


membantu untuk melacak kemana uangmu dibelanjakan
setiap bulannya. Dengan catatan itu bisa tahu barang
yang menghabiskan uang itu kebutuhan atau keinginan.
Lantas dievaluasi. Kendalikan untuk pengeluaran yang
tidak penting. Hindari saja tempat-tempat yang menggoda
untuk boros duit. Seperti mall, toko HP, butik, kafe, dan
tukang bakso langgananmu.
154

3. Buka tabungan di bank untuk memudahkan melihat


pemasukan dan pengeluaranmu.
4. Hargai uang receh. Jangan membuang uang kembalian
logam 100, 200, 500 rupiah. Uang receh ini suatu saat
bisa menyelamatkan di saat kamu tidak punya uang sama
sekali. Simpanlah dalam kaleng. Jika terkumpul banyak
jumlahnya pun bakal mengejutkanmu.
Pernah tahu jumlah donasi uang receh kembalian di
supermarket. Mencapai miliaran, Bro. Duit itu bisa dipakai
menyantuni anak yatim, orang miskin, memperbaiki rumah,
menyumbang bencana.

5. Cari tambahan penghasilan. Di zaman digital ini bisa


usaha reseller barang lewat medsos. Ngojek online bisa
juga jadi pilihan.

Perencanaan keuangan itu juga diatur Alquran lho.


Terutama soal membelanjakan duit. Belanjakan sesuai
kebutuhan. Tidak semua keinginan selalu dibeli. Ayat yang
mengatur masalah ini cukup banyak di antaranya surat Al
Furqan ayat 67
ِ ‫والَّ ِذين إِ َذا أَنـ َف ُقوا َل يس ِرفُوا وَل يـ ْقتـروا وَكا َن بـ‬
َ ‫ي َٰذل‬
‫ك قـََو ًاما‬ َ َْ َ ُُ َ ْ َ ْ ُ ْ ْ َ َ
Orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebihan, dan tidak kikir, dan di antara posisi yang demikian.

Ayat di atas menegaskan ketika manusia yang akan


membelanjakan harta mereka untuk memenuhi kebutuhannya
155

harus tetap mengatur keuangan mereka jangan sampai


membelanjakan harta secara boros.
Juga melarang hidup bermewah-mewahan sebagai­
mana dalam surat Al Mu’minun ayat 64
ِ ‫َخ ْذنَا متـْرفِي ِهم بِالْع َذ‬
‫اب إِ َذا ُه ْم َْيأ َُرو َن‬ َ ْ َ ُ َ ‫َح َّ ٰت إِ َذا أ‬
Hingga apabila Kami timpakan azab kepada orang-orang yang
hidup mewah di antara mereka dengan serta merta mereka
memekik minta tolong.

Ayat di atas menjelaskan orang mukmin itu untuk


menghindari hidup mewah yang menjadikannya sombong
dan melupakan ibadah.
Semoga petunjuk praktis ini menjadikanmu
pintar memutar duit. Mumpung masih muda, biasakan
merencanakan keuangan secara cermat. Dengan cara ini
kamu bisa menatap masa depan dengan mantap. Saat gede
bisa jadi orang bijak.
156
Yolo! Beginilah
Generasi Kece Anti Kere

Hai, Sob. Duit sakumu ga cukup untuk jajan, jalan, dan


dandan? Gak usah galau. Ini ada tips yang bisa kamu ikuti.
Dijamin halal. Bukan ilmu dukun gandakan uang lho.
Perlu kamu tau dulu, gaya hidup konsumtif saat ini
terus menyebar dan menular. Hati-hati ketempelan virusnya
ya. Bisa menguras isi dompetmu. Sudah isinya tipis, nafsu
belanja gede. Terus mau ngutang siapa.
Berdasarkan hasil penelitian Kadence International
Indonesia, 28 persen masyarakat Indonesia memiliki
pengeluaran yang lebih besar dibandingkan pendapatannya.
Nah, iya kan. Baca sekali lagi biar paham. Produk fashion
dan entertainment merupakan sasaran konsumerisme
terbesar.
Gaya kids zaman now memang butuh gengsi sosial.
Bener apa bener banget? Nyobain makanan-makanan baru
yang lagi hits di medsos. Cuma untuk bahan diskusi saat
kongkow. Lalu travelling ke tempat-tempat baru bersama
teman-teman. Malu punya gadget jadul. Pinginnya yang
canggih kayak anak-anak tajir.
Terus bisa ga ya dengan uang saku yang cuma segitu-
gitu bergaya bak seleb telenovela? Bisa!
158

Gimana? Ssttt... ini caranya. Kalo bukan sobat karib


gak kubuka rahasianya. Yaitu atur apa yang ingin kamu
belanjakan. Catat apa saja yang sudah kalian habiskan. Bahasa
kerennya Merencanakan Keuangan. Ikuti tipsnya seperti ini.

Tips pertama : Cek kondisi keuangan. Hitung berapa


uang saku bulanan yang biasanya kamu dapatkan.

Tips kedua : Susun apa yang ingin dilakukan. Misalnya,


bulan depan ada liburan panjang mau travelling sama temen.
Hitung budgetnya yah.

Tips ketiga : Sisihkan kebutuhan untuk tujuan tersebut.


Baiknya sih di tabungan yang ga ada ATM-nya. Jadi kamu ga
bisa ambil sewaktu-waktu.

Tips keempat : Harus disiplin! Jangan curang ya, Sob.


Kalau sudah punya planning untuk menyisihkan uang saku ya
jangan dibuat jajan yang lain ya.

Tips kelima : Evaluasi. Kemungkinan ada perubahan


kondisi di luar kendali kita. Kalau seperti itu, kita harus balik
lagi ke tips awal dan menyesuaikan planning. Konsekuensinya
adalah menyesuaikan budget dan tabungan juga.

Kalau sudah merencanakan dengan baik tapi tidak juga


tercapai, bisa jadi kita terkena bias mental accounting. Wah
apa tuh?
159

Mental Accounting  adalah upaya seseorang untuk


mendeskripsikan proses, mengodifikasi, mengategorisasi
dan mengevaluasi aktivitas keuangannya. Hasilnya adalah
seseorang dapat memperlakukan sejumlah uang dengan cara
yang berbeda, apabila ia sudah memisahkannya ke dalam
kategori-kategori tertentu.
Misalnya, uang sakumu seharinya sebesar Rp 20 ribu
sehingga sepekan ada Rp 140 ribu. Pas banget pekan ini ada
film di bioskop yang lagi happening. Harga tiketnya Rp 40
ribu.
Kasus 1 : Kamu sudah beli tiketnya seharga Rp 40
ribu. Jadi sisa uang jajan pekan ini Rp 100 ribu. Lalu tiketnya
hilang. Kemungkinan besar kamu ga akan beli tiket lagi.
Karena kamu secara tidak sadar menganggap harga tiketnya
jadi sebesar Rp 80 ribu. Karena beli dua kali.
Kasus 2 : Pas mau beli tiket, kamu baru sadar kalau
uangmu hilang Rp 40 ribu. Kemungkinan besar kamu tetap
beli tiket. Karena hilangnya uang itu ga ada kaitannya dengan
beli tiket.
Keadaan seperti kasus ke-1 dapat mengakibatkan
timbulnya pain of buying. Yaitu perasaan enggan membeli
tiket baru karena merasa lebih mahal. Sebab kamu telah
menempatkan sejumlah uang tersebut pada poster dalam
benakmu. Meski terlihat rasional ternyata kadang kategori
yang dibuat dalam benak kita itu bisa jadi bias dan
menyesatkan.
Beberapa tips untuk terhindar dari bias mental
accounting ini antara lain:
160
161

a. Kalau punya tujuan jangka panjang, maka tentukan


pencapaiannya secara periodik. Misalnya, bulanan.
b. Catat semua pengeluaran. Jadi kamu bisa merefleksikan
diri terhadap sikap kita dalam mengelola keuangan.
c. Lebih simpel lagi coba gunakan aplikasi Sikapi Uangmu
dari OJK. Aplikasi ini sudah tersedia di Google Play dan
Apple Store. Dengan aplikasi ini, kalian bisa terbantu dalam
merencanakan keuangan dan menelusuri pengeluaran
dengan bijak. Tak hanya itu, kalian juga bisa mendapatkan
tips keuangan serta berita tentang literasi dan inklusi
keuangan.

Jadi jangan sampai terjebak dengan bias mental


accounting ini ya, Sob. Perencanaan di awal yang sudah
disusun itu bisa dicapai dengan baik.
Jangan lupa juga rumus Kebutuhan > Keinginan.
Kebutuhan itu harus ada. Pemenuhan kebutuhan itu bisa
memengaruhi keberlangsungan hidupmu. Beda dengan
keinginan. Keinginan walaupun tidak terpenuhi tidak akan
memengaruhi keberlangsungan hidup kalian.
Nah udah bisa terasa kan uang saku kalian cukup kok
untuk jajan, jalan, dan dandan.
Kalau masih merasa ga cukup? Ingat ya, Sob, Allah
paham perangai manusia. Rezeki yang diberikan selalu
merasa ga cukup. Jika diberi lebih sukanya foya-foya. Ga
percaya, baca nih dalam surat Asy Syura ayat 27.
162

ِ ‫الرْز َق لِعِبَ ِاد ِه لَبـَغَ ْوا ِف ْال َْر‬


ۚ ُ‫ض َوٰلَ ِك ْن يـُنـَِّزُل بَِق َد ٍر َما يَ َشاء‬ ِّ ُ‫َولَ ْو بَ َس َط اللَّه‬
ِ ِ ِِ ِِ ِ
ٌ‫إنَّهُ بعبَاده َخبريٌ بَصري‬
Sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya
niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi
Dia menurunkan rezeki dengan ukuran yang Dia kehendaki.
Sungguh, Dia Maha Mengetahui terhadap hamba-hamba-Nya
lagi Maha Melihat.

Supaya lebih lengkap lagi, setiap lepas shalat Subuh


yuk coba dicontoh doa Rasulullah saw berikut untuk
memperlancar rezeki kita.

‫ك ِع ْل ًما نَافِ ًعا َوِرْزقًا طَيِّبًا َو َع َم ًل ُمتـََقب ًَّل‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم إِ ِّن أ‬
َ ُ‫َسأَل‬
Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, (bagi diriku dan orang lain), rizky yang halal dan
amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan gajaran yang
baik). (HR Ibnu Majah No. 925)

Jika disertai dengan niat, semua keinginan pasti


tercapai. Ingin jadi generasi yang kece tapi anti kere? Sikapi
uangmu dengan bijak ya! Cerdas mengelola, masa depan
sejahtera.
163

Penulis
Dr KH Ahmad Muhammad Tidjani MA
Amin Wahyudi MEI
Aris Budiman
Atika Dianing Hari Trisnitiyanti
Catur Nugroho
Dian Eka Pratiwi
Dian Berkah SHI MHI
Drs H Imam Mudzakir Lc
Dr Imron Mawardi SP MSi
Dr Mochammad Khoirul Anwar SAg MSi
Mochammad Yunus MPdI
Dr Muhammad Nafik Hadi Ryandono SE MSi
Prof Dr Raditya Sukmana SE MA
Dr Renny Oktafia SE MEI
Dr Tika Widiastuti SE MSi
Sugeng Purwanto
Ummu Choiriyah Hanum

Anda mungkin juga menyukai