SKRIPSI
SYAIPUDIN ELMAN
NIM 1111046300001
JAKARTA
2015 M / 1437 H
ABSTRAK
Sekripsi ini bertujuan untuk Mengetahui Strategi Penyaluran Dana Zakat di BAZNAS.
Dengan menganaliss penyaluran dana ZIS di BAZNAS dan peningkatan ekonomi masyarakat
dari tahun 2013- 2014 . Sehingga mengetahui dampak penyaluran zakat bagi peningkatan
ekonomi masyarakat oleh BAZNAS, benar-benar telah dirasakan para Mustahik dan
masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yang bersifat kualitatif, yakni sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari para tokoh dan perilaku yang diamati.Penelitian ini diperoleh penulis dari kantor BAZNAS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Badan Amil Zakat Nasional
dirasakan cukup besar manfaatnya oleh masyarakat. Lembaga ini telah bekerjasama dengan
pemerintah dalam menanggulangi masalah social dan kemiskinan yang semakin rumit, terutama
bagi kaum mustahik, sehingga mampu menumbuh kembangkan masyarakat dengan berjiwausaha
yang gigih, professional dan menjadikan mereka sebagai muzzaki. Dengan adanya zakat dimana
penyaluran dana ZIS diberikan kepada mustahik agar yang bersangkutan bisa mandiri dan
mengembangkan usahanya adalah alternatif yang perlu terus dikembangkan untuk pemberdayaan
masyarakat. Namun demikian dibutuhkan kecermatan dalam memilih calon Mustahik dengan
harapan dana itu akan dimanfaatkan untuk kepentingan yang sebenarnya. Dan sebagai alternative
penyaluran dana ZIS untuk usaha-usaha produktif mempunyai prospek yang cukup menjanjikan
dan signifikan di masa mendatang.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat meyelesaikan Skripsi yang berjudul
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu
(S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Fakultas Syariah
Penulisan Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak tangan yang terulur
memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih yang tulus atas segala
kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan baik berupa kritik, masukan,
Skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
2. Bapak AM. Hasan Ali, MA selaku Ketua Prodi Muamalat, Bapak Abdurrauf,
M.A selaku sekretaris Prodi Muamalat. Dan dosen pembimbing yang berperan
3. Teristimewa kedua orang tua penulis, Bpk. Abdurrahman bin Rafi’i dan Ibu.
vi
keikhlasan, dan perjuangan hidup demi kelangsungan pendidikan dan masa
depan putra-putrinya.
Muhammad Fuat Rahman yang selalu memberi dukungan moril dan materil
kepada penulis.
6. Para Dosen fakultas Syariah dan Hukum yang tidak bisa disebutkan satu
kepada penulis.
7. Para pengurus BAZNAS terutama Bapak Deni Hidayat yang telah menerima dan
Semoga silaturahmi kita dapat terus terjalin dan kita semua mencapai
kesuksesan bersama-sama.
9. Teman-teman dari Ikatan Lingkar Zakat Madani (LZM UIN Jakarta), dan
bagi penulis serta selalu memberikan do’a dan dukungan yang sangat berarti
bagi penulis.
Nurseha Satyariani ,Siti Kholifah, Putri Novianti, MitraYunimar YM, Rini Dian
Haerani, Rozalia danSahrul Rahmatulloh, Ainul Yaqin kawan yang lainnya yang
vii
telah menjadi kawan setia selama masa-masa studi dan selalu memberikan
masukan, inspirasi serta saran bagi penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
SitiMurningsih selaku AM dan Rian Dwi Cahya selaku manajer yang selalu
12. Titik Rahmawati, Veronika, Rita Dahlia, Hasan al-farisi, Falahul Mualim dan
seluruh teman-teman AIC pusat yang selalu memberikan motivasi dan saran
13. Seluruh staf karyawan Perpustakan Utama UIN dan Perpustakaan FDK untuk
referensi buku-bukunya.
14. Serta kepada seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu atas semua
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak atas
seluruh bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan
Aamiin....
Syaipudin Elman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
bahwa tingkat kemiskinan pada tahun 2005 sama dengan kondisi 15 tahun
yang lalu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk
miskin pada tahun 2014 sebesar 28,55 juta orang atau 11,47 persen dari
dan otonomi daerah sejak 1 januari 2001 juga tidak banyak membantu.3
1
BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan Institut Manajemen Zakat,Manajem Zis Bazis Provinsi
DKI Jakarta, (Jakarta : BAZIS Provinsi DKI Jakarta, 2006, cet.1), h vii
2
Fuad Amsari, Islam kaafah tantangan dan aplikasinya , (Jakarta ;Gip, 1995), cet; 1, h 208
3
Institut Manajem Zakat, Profil 7 Badan Amil Zakat Daerah Provinsi dan Kabupaten
Potensial di Indonesia (Ciputat : PT. Mitra Cahaya Utama, 2006, cet 1), h. 26
1
2
miskin dan kaum kaya. Padahal dalam islam telah mengajarkan kepada kita
untuk berbuat baik kepada sesama, tidak terkecuali terhadap orang miskin
dengan cara memberikan sedikit harta kita yaitu berupa zakat. Zakat
kaya dan miskin. Di samping itu zakat juga diharapkan dapat meningkatkan
4
Nurdin Mhd. Ali. Zakat Sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal.(Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada 2006), h. 2
5
http; //www. Portalgaruda.org/article.php/ strategi pengelolaan zakat dalam pengetasan
kemiskinan, html. Diakses pada 1 Desember 2014
3
Salah satu ajaran Islam yang harus ditangani secara serius adalah
dan merupakan hak orang miskin, maka zakat dapat berfungsi untuk
kehidupan yang lebih baik dan sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi
َ ُس َك ٌه لَ ُه ْم َوهللا
س ِمي ٌع َ َصلَىتَك
َ َعلَي ِه ْم إن َ ط ِ ّه ُر ُه ْم َو تُزَ ِ ّكي ِه ْم بِ َها َو
َ ص ِّل َ ُخ ْذ ِم ْه أ َ ْم َى ِل ِه ْم
َ ُ صدَقَةً ت
ع ِليم
َ
6
Abdul Majid,Tantangan dan Harapan Umat Islam di Era Globalisasi, (Bandung : Pustaka
setia, 2002), h. 213
7
Ali Sakti, Analisis Teoritis Islam Jawaban AtasKekacauan Ekonomi Modern, (Jakarta:
Paradigma dan AQSA Publishing, 2007), h. 192.
8
Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern,(Jakarta: Gema Insani, 2004), Cet
ke empat, h.10
4
Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”(At-Taubah: 103) .9
Allah menyuruh dan meminta untuk mengambil zakat dari sebagian
harta muzzaki dan perintah zakat ini merupakan suatu paksaan. Islam pun
cara menolong orang lain. Islam mengajarkan bahwa setiap orang bisa dan
lebih baik.10
Oleh karena itu, dalam rangka penyaluran dana zakat sebagai sebuah
merupakan bagian system sosial-ekonomi Islam, dan oleh karena itu di bahas
dengan akal yang dapat mereka gunakan adalah untuk mengelola alam,
9
Al-Qur’an dan Terjemah
10
Muhammad, Ekonomi Makro Dalam Persepktif Islam, (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta,
2004) , cet. 1, h. 32
11
Djamal Doa, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Memerangi Kemiskinan,(Jakarta:
Nuansa Madani,2004), cet. Ke.1.h.93
12
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Jakarta: Lentera, 1991), h. 848-876
5
menolong, seperti yang kaya memberi bantuan kepada yang miskin, yang kuat
keseimbangan dunia ini dapat tercapai. Zakat adalah salah satu cara untuk
keadilan sosial.13
Dalam dua tahun terakhir ini, penyaluran dana zakat cenderung meningkat
dari waktu ke waktu, dari data yang di himpun jumlah penyaluran dana zakat
pada tahun 2013 pada BAZNAS sebesar 44,363 miliyar rupiah. Dan sementara
itu peningkatan persentase dalam penyaluran dana zakat yang di lakukan oleh
BAZNAS pada tahun 2014 sebesar 45,113 miliyar rupiah. Dari data tersebut,
terlihat jelas bahwa terjadi peningkatan jumlah penyaluran dana zakat yang di
lakukan oleh BAZNAS.Dalam rentang waktu 2013 dan 2014, penyaluran dana
13
Farida Prihatini, Hukum Islam Zakat dan Wakaf Teori dan Prakteknya di Indonesia
(Fakultas Hukum Universitas Indonesia), h. 47-48
14
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudi, Zakat dan Wirausaha,(Ciputat: CED, 2005), h. 15
6
zakat BAZNAS mengalami kenaikan sebesar hampir 11,75 persen, dari total
miliar rupiah.
programnya. Untuk itu kiranya penulis tertarik untuk menyusun skripsi ini
B. Identifikasi Masalah
C. Perumusan masalah
berikut:
1. Tujuan penelitian
2. Manfaat Penelitian
1. Kerangka teori
penulis jelaskan beberapa istilah yang terkait dengan judul skripsi ini,
Pemberdayaan.
sesuatu yang tidak wajib dikeluarkan. Jadi pengeluaran yang sifatnya suka
rela itu yang disebut Infaq dan Shadaqah Zakat ditentukan nisabnya,
15
http://gerakaninfaq.blogspot.com/2010/06/perbedan-dan-pengertian-zakat-infaq.html. Diakses
pada tanggal 1 Desember 2014 jam 20.23
9
mencapai tujuan tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
untuk mengembangkannya.19
16
Onong Uchayana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992) Cet. Ke-4, h. 32
17
David Faulkner dan Gerry Johnson, Strategi Manajemen, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 1995). h. 3
18
W.H.S. Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka, 1999),
cet. 7, h. 269
19
Mubyarto,Membangun Sistem Ekonomi, (Yogyakarta : BPFE, 2000) cet1. h. 263
10
adalah merupakan suatu daya kekuatan yang timbul sebagai usaha untuk
2. Kerangka konsep
program ini.
kajian pustaka yang berupa judul-judul skripsi yang telah ada sebagai
20
Oneng Nurul Bariyah, Total Quality Management Zakat prinsip dan praktek
Pemberdayaan Ekonomi,(Jakarta: Wahana Kardofa FAI UMJ, 2012), cet, 1. h. 55.
11
2011.
Syariah, Fakultas
2014
“Pendistribusian tentang
a. Jenis Penelitian
1). Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari beberapa pihak
terstruktur.
2). Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai literatur dan
referensi lain seperti buku, majalah, makalah tahun dan setiap artikel
internet21
21
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta , 2008),
cet, 1. H. 40.
14
berikut:
pemberdayaan ekonomi.22
22
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta , 2008),
cet, 1. H. 40.
15
H. Sistematika Penulisan
analisa materi dan penulisan skripsi ini, maka penulis menjelaskan dalam
sistematika penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang di
bagi dalam sub bab dan setiap sub bab mempunyai pembatasan masing-masing
yang akan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menguraikan hal-hal yang terkait dengan latar
penulisan.
BAZNAS.
BAB V PENUTUP
ini
17
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi
yaitu strategos, yang berarti jenderal. Oleh karena itu, kata strategi secara
harfiah berarti “seni para jenderal.” Kata ini mengacu kepada perhatian
secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.2
1
Rafi’udin dan Manna Abdul Djaliel, Prinsip Dan Strategi Dakwah, (Bandung : Pustaka
Setia, 1997), h. 76
2
George A. Steiner, John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen (Jakarta:
Erlangga, 1997), h.18
18
organisasi.4
suatu alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu strategi
3
George L. Morrisey, Pedoman Pemikiran Strategis: Membangun Landasan
Perencanaan Anda ( Jakarta: Prenhallindo, 1997), h.69
4
Michael Allison Jude Kaye, Perencanaan Strategis: Bagi Organisasi Nirlaba (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2005), h. 3
5
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan
pengukuran Kinerja (Jakarta: Indeks, 2013), h. 61-62
19
perusahaan
perusahaan
menghadapi musuh atau pesaing saja, tetapi sebagai pola pikir dan
tindakan yang memiliki wawasan yang lebih luas dan mendasar (Hartanto,
dkk 1988).
yang ditargetkan sesuai dengan visi dan misi di dalam situasi organisasi
dan prospek yang dihadapi. Strategi adalah jalan untuk mencapai tujuan
tertentu atau untuk mencapai target keuangan dan posisi strategis. Strategi
pada dasarnya terdiri atas dua hal. Pertama, tindakan manajemen yang
taktik pesaing.7
6
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berpikir Strategik , h.
17
7
Bambang Hariadi, Strategi Manajemen, Strategi Memenangkan Perang Bisnis (Malang:
Bayumedia, 2003), h. 8
20
lingkungannya.
adalah ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan
dari terlaksananya misi yang ada dalam suatu perusahaan atau lembaga
a. Fungsi Strategi
terdapat dilingkungan.8
8
Matondang, Kepemimpinan:Budaya Organisasi dan Manajemen Strategik,(Bandung:
Pustaka Setia, 1997), h. 73
21
lingkungannya.
lingkungan. Disusun bertitik tolak dari tata nilai budaya kerja dan
b. Tingkatan Strategi
dengan masyarakat.
9
Matondang, Kepemimpinan:Budaya Organisasi dan Manajemen Strategik,(Bandung:
Pustaka Setia, 1997), h. 73
22
Strategy)
10
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan
pengukuran Kinerja (Jakarta: Indeks, 2013), h. 62
23
3. Tahapan Strategi
a. Perumusan Strategi
b. Implementasi Strategi
c. Evaluasi strategi
11
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 30
24
mengevaluasi strategi.
oleh organisasi maupun lembaga. Dalam hal ini, suatu perusahaan atau
B. Konsep Penyaluran
1. Pengertian penyaluran
12
W.H.S Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1999), cet. 7, h. 259
25
produk atau jasa yang siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Dalam hal
2. Jenis-jenis Penyaluran
Ada tiga jenis penyaluran yang dapat ditemukan dalam aktifitas ekonomi
masyarakat, yaitu:
1. Resiprositas13
kelompok lain atas apa yang mereka berikan atau lakukan untuk
13
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Preanda Media Group, 2009), cet. 1,
h. 104-111
26
2. Redistribusi14
kembali.
3. Pertukaran
3. Macam-macam penyaluran
14
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Preanda Media Group, 2009), cet. 1,
h. 104-111
15
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Preanda Media Group, 2009), cet. 1,
h. 104-111
27
2. Penyaluran jasa
3. Penyaluran kekayaan
tertentu.
4. Penyaluran pendapatan
ekonomis.16
didapatkan dari para donatur atau muzzaki sehingga dana ZIS bisa
4. Bentuk Penyaluran
16
Fandi Tjiptono, Strategi Bisnis Modern, (Yogyakarta: Andi, 2000), Cet. 1, h.135
28
a. Bentuk sesaat, dalam hal ini berati bahwa zakat hanya diberikan
kepada seseorang satu kali atau sesaat saja. Dalam hal ini juga berati
pada orang tua yang sudah jompo, orang cacat. Sifat dan bantuan
menjadi katagori muzakki. Target ini adalah target yang amat besar
yang tidak dengan mudah dalam jangka waktu yang amat singkat.
Disatu pihak kita makin banyak melihat potensi muzzaki, pada masa lalu
jumlah ”orang kaya” hanya terbatas. Sekarang jumlah itu makin banyak
dengan terbukanya kesempatan usaha. Tetapi yang lebih penting bagi kita
17
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudi, Zakat dan Wirausaha,(Ciputat: CED, 2005), h.
25
29
harta. Sekarang potensi total dari sumber zakat itu melebar dan lebih besar.
mobilisasinya.
berhak menerima zakat, walaupun dari segi angkat absolut bisa saja
tingkat kesejahteraannya.
Salah satu konsep yang telah dilakukan oleh lembaga amil zakat pada
dana zakat:
30
c. Sebagian dana zakat dan dana lainnya (shadaqah, infaq dan wakaf)
pendidikan/dakwah islam.
fitrah.
mengalokasikan sebagian dana zakat itu (lebih dari 50%) untuk fakir
18
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudi, Zakat dan Wirausaha,(Ciputat: CED, 2005), h.
55
31
dapat diperkirakan bahwa bagian zakat untuk non fakir akan semakin
meningkat.
C. Konsep Zakat
subur. Makna lain dari kata zaka, sebagaimana digunakan dalam Al-
Qur’an adalah suci dari dosa.19 Dalam kitab-kitab hukum Islam, perkataan
zakat diartikan dengan suci, tumbuh dan berkembang serta berkah. Jika
harta yang dizakati akan tumbuh berkembang, bertambah karena suci dan
berkah (membawa kebaikan bagi hidup dan kehidupan yang punya harta).
Jika dirumuskan, zakat adalah bagian dari harta yang wajib diberikan oleh
dikeluarkan).20
19
Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggaraan dan
Penerjemahan Al Qur’an, 1993), h. 463
20
Mohammad Daud Ali, Habibah Daud, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 1995), Cet.1, h. 241
32
pengertian menurut istilah, sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta
bertambah, suci dan baik.21 Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam surat
21
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani, 2002),
Cet.1, h. 7
33
karunia Allah atau menafkahkan sesuatu pada orang lain dengan ikhlas
karena Allah.
terdiri dari tiga huruf : Shod- dal- qaf, berarti sesuatu yang benar atau
diartikan sebagai bantuan yang non materi, atau ibadah-ibadah fisik non
22
Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggaraan dan
Penerjemahan Al Qur’an, 1993), h. 463
23
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 431
24
Didin Hafidhuddin, Dakwah Actual, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), h. 15
34
dan bukti ketundukan kepada Allah SWT, juga memiliki fungsi social yang
sangat besar, di samping merupakan salah satu pilar dalam ekonomi islam.
Jika zakat, infaq dan sedekah ditata dengan baik, baik penerimaan dan
kemiskinan
hukum zakat yang amat sangat kuat, hal ini sebagaimana dinyatakan
3. Tujuan Zakat
25
http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/384/pengertian-zakat-infak-dan-sedekah/
Diakses pada tanggal 08 Februari 2015 jam 14.00
26
Al-Qur’an dan Terjemah
35
umumnya; (d) menghilangkan sifat kikir dan loba pemilik harta; (e)
membersihkan sifat dengki dan iri dari hati orang-orang miskin; (f)
menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin; (g)
4. Hikmah Zakat
vertical dan horizontal. Artinya secara vertikal zakat sebagai ibadah dan
nikmat berupa harta yang diberikan oleh Allah SWT, kepadanya serta
keadilan sosial dan kasih saying diantara pihak yang mampu dengan pihak
Dalam hal ini, para ulama telah membahas mengenai apa hikmah
secara umum terdapat ada dua tujuan dari zakat, yaitu untuk kehidupan
5. Hakikat Zakat
kebaikan hati hati orang-orang kaya semata. Dengan kata lain, zakat
mencerminkan kewajiban bagi orang-orang kaya dan hak yang legal bagi
Dengan demikian didalam zakat tidak ada istilah hutang budi, balas
budi, malu ataupun hina. Hal ini karena hakikatnya sebuah zakat adalah
28
Asnaini, Zakat Produktif dalam Persektif Hukum Islam (Yogyakarta: pustaka pelajar,
2008) h. 42
29
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, (Jakarta: Lentera, 1991), h. 848-876
37
pemberian dari Allah SWT. Lagi pula menurut Islam seseorang yang kaya
ketaqwaanya.
seagala yang ada di bumi dan langit serta isinya adalah milik Allah dan
harta yang dimiliki seseorang itu pada hakikatnya adalah amanah dari
Allah SWT semata. Hal ini di dasarkan pada firman Allah SWT yang
berbunyi.30
harta benda kepada Allah SWT, sebelum diterima orang fakir dan orang
30
Al-qur’an dan Terjemah
38
D. Konsep Pemberdayaan
1. Pengertian Pemberdayaan
bidang kajian, hal tersebut dikarenakan belum adanya definisi yang tegas
pemberdayaan.
31
Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), h. 46
32
Lili Badriah, Muhamad Zen & M.Hudri, Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED, 2005),
h. 53.
39
umat dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Dalam kamus bahasa
memuaskan.33
yaitu ekonomi yang dilakukan orang banyak dengan skala kecil, dan
2. Tujuan Pemberdayaan
33
Badudu dan zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: pustaka Sinar Haparan,
2001), h. 318
34
Adi Sasono, Rakyat Bangkit Bangun Martabat (Jakarta; Pustaka Alvabet, 2008), cet I,
h. 65
40
dan berdaya saing yang amat tinggi dalam mekanisme pasar yang besar
35
Edi Suharto.CSR & COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan (Bandung: Alfabeta,
2010), h. 67
41
tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah pasal 5 adalah:
Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan
kemiskinan.
36
http://chikacimoet.blogspot.com/2013/02/pemberdayaan-masyarakat.html diakses pada
20 Januari 2015
42
tujuan lebih luas bukan sekedar aspek materi melainkan ada tujuan lain,
sebagai berikut
a. Memperteguh keimanan
kesehatan agar menjadi manusia yang sehat dan kuat terhidar dari
citakannya37.
sebagai berikut:
pemberdayaan
masyarakat lapisan bawah. Jika tidak, maka solidaritas dan kerja sama
sulit di capai.38
suatu kegiatan tetapi kontribusi mereka dalam setiap tahapan yang mesti
masalah berbisnis.
dimanfaatkan.
38
Lili Badriah, Muhamad Zen & M.Hudri, Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED, 2005),
h. 54
46
meningkatkan kualitas hidup seseorang agar lebih baik, hal inlah yang
ekonomi yang baik. Tugas dari kita adalah memberikan nilai spriritual
4. Tahap-tahap Pemberdayaan
wirausaha.
a. Tahapan Persiapan
sasaran.
b. Tahapan Assesment
f. Tahapan Evaluasi
g. Tahapan Terminasi.
atau karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang dana
pelaksanaan dll. Hal inilah yang akan menjadikan masyarakat akan selalu
dalam dirinya.
40
Isbandi Rukminto Adi,” Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Investasi
Komunitas”, (Jakarta: FEUI Press, 2003), h. 57.
49
5. Indikator Pemberdayaan
menunjukan pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah
41
Achmad Subianto, Ringkasan Dan Bagaimana Membayar Zakat, (Yayasan bermula
dari kanan: Jakarta, 2004), h. 40
50
42
Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat Dan Jaringan Pengaman Social,
(Jakarta : Gramedia pustaka utama, 1999), h. 29
51
BAB III
No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan
sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuai dengan syariat
Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukan yang diikrarkan oleh pemberi dan
Pendapatan dan Belanja Negara dan Hak Amil. Sedangkan BAZNAS provinsi
Belanja Daerah dan Hak Amil, serta juga dapat dibiayai dengan Anggaran
zakat yang dapat mengemban Amanah baik dari Muzakki, terlebih lagi bagi
mustahik yang menggantungkan harapannya pada dana ZIS, sesuai dengan azas
yang dimiliki oleh BAZNAS dalam mengelola dana ZIS masyarakat, yaitu moral
terakhir yaitu:
2008
Transparency Management
Tahun 2014
pendayagunaan zakat.2
Visi
Misi
lebih jauh agar mereka bisa menjadi muzakki. Program pemberdayaan ekonomi
2
http://pusat.baznas.go.id/profil. di akses pada tanggal 1 Januari 2015
55
1. Pelatihan Kewirausahaan.
a) Mengurangi pengangguraan.
kaum miskin. Penghidupan yang layak atau hak sosial rakyat yang diberkan
3
http://pusat.baznas.go.id/program pemberdayaan ekonomi. di akses pada tanggal 22
Semptember 2015
56
4
http://pusat.baznas.go.id/program pemberdayaan ekonomi. di akses pada tanggal 22
Semptember 2015
57
baik dan pemberdayaan masyarakat lokal sesuai kondisi wilayah yang ada,
luas walaupun saat ini semakin berkurang dengan adanya perluasan industri.
5
http://pusat.baznas.go.id/program pemberdayaan ekonomi. di akses pada tanggal 22
Semptember 2015
58
Dengan adanya gerakan petani organik, para petani diajak untuk kembali
hidupnya yang lebih baik lagi. Dan menjadikan petani yang awal mulanya
wilayah lautnya yang amat luas, sehingga tanpak paradoks. Sebagai bentuk
6
Oneng Nurul Bariyah, Total Quality Management Zakat prinsip dan praktek Pemberdayaan
Ekonomi,(Jakarta: Wahana Kardofa FAI UMJ, 2012), cet, 1. h. 86.
59
memiliki kekayaan sumberdaya alam yang amat cukup luas dan potensi
pembangunan ekonomi cukup baik. Namun potensi tersebut untuk saat ini
ikan. Dan mampu meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dan membentuk
6. Pemberdayaan Perempuan
7
Oneng Nurul Bariyah, Total Quality Management Zakat prinsip dan praktek Pemberdayaan
Ekonomi,(Jakarta: Wahana Kardofa FAI UMJ, 2012), cet, 1. h. 87.
60
muzzaki, dengan ini BAZNAS menetapkan standar mutu yang dapat dijadikan
8
Oneng Nurul Bariyah, Total Quality Management Zakat prinsip dan praktek Pemberdayaan
Ekonomi,(Jakarta: Wahana Kardofa FAI UMJ, 2012), cet, 1. h. 89.
61
terdiri atas Badan Pelaksana 19 orang, Dewan Pertimbangan 7 orang, dan Komisi
Pengawas 7 orang.9
No Nama Jabatan
9
http://pusat.baznas.go.id/struktur organisasi . di akses pada tanggal 1 Januari 2015
63
Sekretaris Dewan
21 Prof. Dr. Nasrun Haroen, MA
Pertimbangan
Anggota Dewan
22 Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA
Pertimbangan
Anggota Dewan
23 Drs. H. Djamal Doa (Alm)
Pertimbangan
Anggota Dewan
24 Prof. Dr. Hj. Huzaemah T Yanggo, MA
Pertimbangan
Anggota Dewan
25 Drs. H. Mubarok
Pertimbangan
Anggota Dewan
26 Drs. H. Amidhan
Pertimbangan
Sekretaris Komisi
28 Drs. H. Tulus
Pengawas
zakat. khusus pada bab II paragraf 1 pasal 3 dan pasal 9 di jelaskan mengenai
susunan organisasi dan tata kerja badan amil zakat nasional. Di antaranya adalah:
2. Badan pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas seorang
ketua umum, dua orang ketua, seorang sekretaris umum, dua orang sekretaris,
10
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat, h.
40-41.
65
operasiona.
melakukan kegiatan penyaluran baik yang secara langsung maupun yang tidak
yaitu:
dilakukan oleh Unit Saluran Zakat (USZ) mitra seperti badan amil zakat
(BAZ), lembaga amil zakat (LAZ), dan USZ mitra yang ada di BUMN,
11
Aries Mufti dan Muhammad Syakir Sula, Amanah Bagi Bangsa Konsep Sistem Ekonomi
Syariah, (Jakarta: Masyarakat Ekonomi Syariah, 2007), h. 209.
66
1. Bantuan Kemanusian12
obatan.
2. Bantuan Kesehatan
dan operasi untuk mustahik diluar Jakarta yang tidak dapat di jangkau
3. Bantuan Pendidika.
12
Aries Mufti dan Muhammad Syakir Sula, Amanah Bagi Bangsa Konsep Sistem Ekonomi
Syariah, (Jakarta: Masyarakat Ekonomi Syariah, 2007), h. 210.
67
dana beasiswa bagi pelajar yang tidak mampu. Penyaluran beasiswa ini
untuk beasiswa bagi murid SD sampai tingkat SMP dan yayasan ORBIT
4. Bantuan Ekonomi
5. Kegiatan Dakwah
13
Aries Mufti dan Muhammad Syakir Sula, Amanah Bagi Bangsa Konsep Sistem Ekonomi
Syariah, (Jakarta: Masyarakat Ekonomi Syariah, 2007), h. 210.
68
6. Masyarakat Mandiri
14
Aries Mufti dan Muhammad Syakir Sula, Amanah Bagi Bangsa Konsep Sistem Ekonomi
Syariah, (Jakarta: Masyarakat Ekonomi Syariah, 2007), h. 211.
69
BAB IV
EKONOMI MASYARAKAT.
Ekonomi.
sedikit umat yang jatuh peradapannya hanya karena kefakiran. Karena itu
seperti sabda nabi yang menyatakan bahawa kefakiran itu mendekati kepada
manusia yang berlaku secara universal dengan dua ciri dimensi, yaitu
kekurangan. Zakat adalah salah satu dari lima nilai instrumental yang strategis
dan sangat berpengaruh pada tingkah laku ekonomi manusia dan masyarakat
1
Ahmad M. Saepudin (1987). Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam, ed.
1(Jakarta: CV Rajawali) hlm. 71
70
dengan sumber keuangan untuk pembangunan yang lain, zakat tidak memiliki
dampak balik apapun kecuali ridha dan mengharapkan pahala dari Allah
semata. Namun demikian, bukan berati mekanisme zakat tidak ada system
kontrolnya. Nilai strategis zakat dapat dilihat dari: pertama, zakat merupakan
sember zakat tidak akan pernah berhenti. Artinya orang yang membayar
zakat, tidak akan pernah habis dan yang telah membayar akan terus
pembangunan.2
2
Muhammad Ridwan (2005). Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), (Yogyakarta: UII
Press), cet 2 . hlm. 189-190
71
kepada masyarakat.
dalam menyalurkan dana zakat, infaq, dan shodaqoh khususnya pada program
sarjana.
mustahik
pemberdayaan
ekonomi
67,50%.
73
2012 39.567.083.136
2013 44.363.070.093
2014 55.990.121.023
Gambar 4.1
dana zakat pada BAZNAS pada tahun 2012 sampai 2014. Tahun 2012 jumlah
sebesar 20,13%, sehingga tahun 2014 jumlah penyaluran dana zakat menjadi
Rp. 55.990.121.023.
efektif, karena tidak hanya mustahik yang berada di wilayah Jakarta saja yang
dengan menggunakan dua metode saja yaitu penyaluran yang secara langsung
dan penyaluran yang tidak langsung. Dari dua model strategi ini BAZNAS
200000
0
tahun 2013
tahun 2013
tahun 2014
Gambar 4.2
layanan dalam program Rumah Makmur Baznas (RMB) ini dari tahun ke
tahun semakin meningkat. Pada tahun 2013 jumlah layanan pada program
RMB awalnya hanya berjumlah 2.968 warga binaan, pada awal tahun 2014
3
Hasil wawancara oleh bapak Deni Hidayat sebagai Manajer Program pemberdayaan
BAZNAS Jakarta Pusat, pada hari Jum’at, 14 Agustus 2015.
76
lumayan banyak jumlah mustahiq yang sudah mandiri, sudah 10% dari jumlah
fakir sebelumnya.
10%
miskin
26%
berdaya
mandiri
Gambar 4.3
mandiri itu jumlah yang cukup membanggakan. Karena mustahik mandiri ini
mustahik hasil seleksi yang sudah terpenuhi kebutuhannya, hal ini bukan hal
Program pemberdayaan
Ekonomi RMB
Mandiri
Berdaya
Miskin
Fakir
Di bawah RMB di atas nilai RMB Antara 15% -(-)15% 15% di atas
nisab zakat
160 orang 3813 orang 1368 orang
400 orang
Sumber : Rumah Makmur BAZNAS
untuk tingkat berdaya dan mandiri itu mustahik yang sudah lepas dari
4
Hasil wawancara oleh bapak Deni Hidayat sebagai Manajer Program pemberdayaan
BAZNAS Jakarta pusat, pada hari Jum’at, 14 Agustus 2015.
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kebutahan ekonomi bagi keluarganya. Pada tahun 2014 dari jumlah 9.374
A. Saran
ditingkatkan lagi, agar strategi penyaluran dana zakat, infaq dan shodaqah lebih
DAFTAR PUSTAKA
Ali Nurdin Mhd. Ali. Zakat Sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal.Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada 2006.
Bariyah, Nurul Oneng. Total Quality Management Zakat prinsip dan praktek Pemberdayaan
Ekonomi,Wahana Kardofa FAI UMJ: 2012.
Bazis Provinsi Dki Jakarta dan Institut Manajemen Zakat,Manajem Zis Bazis Provinsi Dki
Jakarta, Jakarta : Bazis Provinsi Dki Jakarta, 2006.
Doa, Djamal. Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Memerangi Kemiskinan,Jakarta: Nuansa
Madani,2004.
Faulkner, David dan Gerry, Johnson. Strategi Manajemen, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
1995.
Hafidhuddin Didin. Zakat dalam Perekonomian Modern Jakarta: Gema Insani, 2004.
Institut Manajem Zakat, Profil 7 Badan Amil Zakat Daerah Provinsi dan Kabupaten Potensial di
Indonesia ciputat : PT. Mitra Cahaya Utama, 2006.
Majid Abdul, Tantangan dan Harapan Umat Islam di Era Globalisasi, Bandung :
Pustaka setia, 2002.
Muhammad, Ekonomi Makro Dalam Persepktif Islam, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2004.
Prihatini Farida, Hukum Islam Zakat dan Wakaf Teori dan Prakteknya di Indonesia Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, 2005.
Sakti Ali, Analisis Teoritis Islam Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Modern, Jakarta:
Paradigma dan AQSA Publishing, 2007.
Uchayana Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1992.
Internet
http://gerakaninfaq.blogspot.com/2010/06/perbedan-dan-pengertian-zakat-infaq.html. Diakses
pada tanggal 24 November 2014 jam 20.23
1. Bagaimanasejarah BAZNAS?
Baznas dibentuk berdasarka nundang-undang tahun 2011 tentang pengelolaan zakat dan
ditetapkan oleh keputusan Presiden no 8 tahun 2001 tentang Badan Amil Zakat Nasional
sesuai dengan amanat undang-undang no 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat yang
berlaku.
3. Bagaimanaproporsipenyalurandana zakat?
Pelatihan wirausaha, lapak sampa hterpadu, pelatihan kepad anelayan, pelatihan kepada
petani
khususnyapemberdayaanekonomi?
Pada tahun 2013 ada 2.968 warga binaan, dan ditahun 2014 ini menjadi 9.374 binaan.
7. Bagaimana strategi penyaluran dana zakat untuk pemberdayaan ekonomi yang dilakukan
BAZNAS?
keluargannya.