Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN KARAKTER ANTI KORUPSI

DI SUSUN OLEH :

MUSDALIFAH

B20121113

JURUSAN SOSIOLOGO

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2021/2022
PENDIDIKAN KARAKTER ANTI KORUPSI

A. Latar Belakang
Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat. berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Kenyataan di lapangan
Pembangunan jati ciri dan karakter bangsa semakin memudar, yang disebabkan antara
lain:
 kurangnya keteladanan,
 pemberitaan media cetak & elektronik yang tidak mendidik,
 pendidikan belum banyak memberi kontribusi optimal dalam pembentukan karakter
peserta didik
Permasalahan bangsa:
 Disorientasi dalam implementasi nilai-nilai Pancasila
 Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa
 Ancaman disintegrasi bangsa
 Melemahnya kemandirian bangsa

Oleh karenanya pendidikan karakter (Pendikar) menjadi kebijakan pemerintah dan


merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional.

B. Hakikat Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik
(habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-
nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Dengan kata lain, pendidikan karakter yang
baik harus melibatkan pengetahuan yang baik, perasaan yang baik, dan perilaku yang
baik sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik.
1. Pendidikan Karakter
Sifat-sifat dan perilaku yang berlandaskan kepada nilai-nilai kemanusiaan.
2. Pendidikan Akhlak
Berpikir, berkehendak, dan berperilaku sesuai dengan fitrah dalam (nurani) dan Al-
Qur'an
C. Tujuan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa
Pendidikan karakter terbagi atas 2 tujuan yaitu :
1. Tujuan Umum
 Mengembangkan potensi nurani mahasiswa sebagai manusia yang memiliki nilai-
nilai budaya dan karakter bangsa.
 Mengembangkan kemampuan mahasiswa menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, dan berwawasan kebangsaan.
2. Tujuan khusus
Menjadi manusia sempurna yang memiliki tanggung jawab dan memiliki
kemanfaatan bagi lingkungannya.

D. Pengembangan Karakter dan Moral


Apa saja yang dapat membentuk Karakter?
 Faktor Keturunan (hereditas)
 Pengalaman masa kanak-kanak
 Contoh dari orang dewasa & remaja
 Pengaruh Kawan sebaya
 Lingkungan Fisik & Sosial secai umum
 Media Komunikasi yang ada disekeliling
 Konten Pikiran di Sekolah, komuhitas, dsb,
 Situasi spesifik & Peran-peran tertentu

Faktor yang membentuk kepribadian yaitu :


 Warisan Biologis
 Lingkungan Fisik
 Kebudayaan
 Pengalaman Kelompok
 Pengalaman Unik

E. Tinjauan Tentang Pembentukan Karakter


Unesco
Pendidikan harus mengandung empat unsur:
(A) belajar untuk tahu (learn to know).
(B belajar untuk berbuat (learn to do)
"Learning to be (belajar menjadı) Learning to live together (belajar untuk hidup
bersama)"

Pendidikan Karakter dalam 4 Pilar Pendidikan Unesco :


Lebih dekat dengan Karakter apabila saat yang bersangkutan melakukan 2 pilar lainnya :
 LEARNING TO KNOW
 LEARNING TO DO
Lebih dekat dengan karakter :
 LEARNING TO BE
 LEARNING TO LIVE TOGETHER

F. Pendidikan menurut Ahli :


KI HAJAR DEWANTARA: "PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN
BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT)
DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT
MEMAJUKAN KESEM-PURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA".

Hati /
Qolbu

G. Tujuan, Fungsi, serta Media Pendidikan


Otak / Karakter Raga /
1. Tujuan : Akal Fisik
Mengembangkan
Fitrah Ilahi karakter bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur
Jati Diri
Pancasila "Pendidikan karakter sebagai pilar kebangkitan bangsa, raih prestasi
junjung tinggi budi pekerti" (Hardiknas, 20 Mei 2011)
2. Fungsi
 Mengembangkan potensi dasar, agar berhati baik, berpikiran baik & berperilaku
baik"
 Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur (memperkuat
perilaku yang sudah baik)
 Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia
(Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilal-nilai luhur Pancasila)

3. Media
 Keluarga;
 satuan pendidikan;
 masyarakat sipil;
 masyarakat politik;
 pemerintah;
 dunia usaha;
 media massa

H. Pengaruh Lingkungan dalam Membentuk Karakter


..jati diri berinteraksi dengan lingkungan sehingga membentuk karakter, sedangkan
karakter akan mempengaruhi perilaku..

Jati diri dan karakter bangsa merupakan akumulasi dari jati diri dan karakter individu,
kekeluarga, dan seterusnya. Bagaimana agar setiap individu memiliki jati diri karakter
yang baik... Pendidikan karakter akan bermuara pada pembentukan karakter bangsa.

I. Tahapan Pembentukan Karakter


1. Mengetahui
2. Memahami
3. Membiasakan
4. Meyakini
5. Melakukan sesuai step 1,2,3,4
6. Mempertahankan
Tahap lain pembentukan karakter, yaitu :
Karakter Perilaku
1. Taburlah Gagagasan, Petiklah Perbuatan
2. Taburlah perbuatan, petiklah Kebiasaan
3. Taburlah kebiasaan, petiklah Karakter
4. Taburlah karakter, petiklah Nasib
Pribadi Keluarga Masyarakat Wilayah Nasional
J. Nilai Karakter
1. Dengan Tuhan :
 Taqwa
 takut
 harap
 sabar,
 syukur
 qona'ah

2. Dengan Diri Sendiri :


 Jujur
 Bertanggungjawab
 Bergaya
 Hidup Sehat
 Disiplin
 Kerja Keras
 Percaya Diri
 Berjiwa Wirausaha
 Kreatif
 Inovatif
 Mandiri,
 Mempunyai Rasa Ingin Tahu

3. Nilai Kebangsaan :
Nasionalisme dan Menghargai Keberagaman, Pemahaman terhadap budaya dan
ekonomi
4. Dengan Sesama dan Lingkungan :
 Sadar hak dan kewajiban
 Patuh pada aturan sosial
 Menghargai karya orang lain
 Santun dan demokratis
 Peduli sosial dan lingkungan

K. Aspek-aspek Pendidikan Karakter


1. Spiritual
Pengembangan aspek spiritual merupakan fokus utama dalamn pendidikan karakter.
Tujuan akhir dengan ilnmu dan amal yang seimbang dalanm pelaksanaannya.
2. Moral
Aspek moral merupakan wujud dari aspek spirtual. Keyakinan spirtual akan terlihat
dalam bentuk sikap. Sikap yang baik terhadap orang lain menunjukkan tingkat
kekuatan seseorang. Tujuan dari kurikulum ini adalah membentuk pribadi yang
berakhak mulia.
3. Intelektual
Aspek intelektual dikembangkan dengan menitik beratkan pada penguasaan
pengetahuan yang bermakna yang membawa seseorang menjadi lebih dekat dengan
Allah. Pengembangan aspek intelektual dengan model discovery learning diharapkan
dapat membentuk kecintaan akan belajar.
4. Fisik
Aspek fisik juga merupakan hal yang penting, semua aspek tidak akan bermanfaat
jika fisik sakit, tidak sehat. Untuk itu Islam juga mengajarkan tentang makanan yang
sehat, berolah raga dan menghindari merokok dan minuman keras, karena hal ini
sangat mempengaruhi kesehatan manusia.
5. Hubungan interpersonal
Yang menjadi fokus dari aspek hubungan interpersoanal adalah mengembangkan
konsep ihsan dan pengembangan emosi anak. Pada aspek ini diharapkan anak akan
belajar berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi merupakan hal yang sangat
penting untuk melakukan hubungan intrapersonal yang berkualitas.
6. Budaya
Aspek budaya mengajarkan kehidupan keseharian, bagaimana menjadikan
kehidupan berjalan searah dengan prinsip dan nila-nilai islam. Tujuannya adalah
menjadikan islam sebagai gaya hidup dan arah kehidupan. Anak akan diajarkan
bahwa Islam itu kaffah/menyeluruh, islah bukan hanya agama/kepercayaan tetapi
mencakup budaya, tradisi, gaya hidup, integritas, perubahan, tantangan dan masa
depan.
7. Sosial
Aspek sosial adalah aplikasi dari keseluruhan aspek pendidikan. Setelah anak siap
secara moral dan spiritual, mereka akan dapat memahami bahwa melayani orang
lain adalah suatu bentuk ibadah dan salah satu bentuk pelayanan kepada Tuhan.

L. Grand Design Pendidikan Karakter


Nilai-nilai Luhur :
1. Agama, Pancasila, UUD1945, UU 20/2003 tentang Sisdiknas
2. Satuan pendidikan, Keluarga, Masyarakat, perilaku Berkarakter
3. Pengalaman terbaik dan praktik nyata
4. Teori pendidikan Psikologi, Nilai, Sosial Dan Budaya.
M. Pendidikan Komprehensif
lImu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif
"...pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak
boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita.." (Ki
Hajar Dewantoro)

N. Implementasi Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan


Ruang Lingkup Pendidikan Karakter :
1. Olah pikir
cerdas, kritis, kreatif inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif,
berorientasilpteks, dan reflektif
2. Olah Hati
Beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani
mengambil resiko, pantang menyerah, relaa berkorban, dan berjiwa patriotik
3. Olah Rasa / Karsa
ramah, Saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong,
nasionalis, kosmopolit, mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan
bahasa dan produk Indonesia, diamis, kerja keras, dan beretos kerja

4. Olah Raga
bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat,
kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih
O. Pendidikan Anti Korupsi
Tujuan pendidikan ini yaitu membangun karakter anti korupsi dengan kompetensi
mahasiswa :
 Mencegah orang lain untuk tidak korupsi
 Mencegah diri sendiri untuk tidak korupsi
 Mampu mengenali dan memahami korupsi.
P. Siapa Itu Mahasiswa
Mahasiswa adalah peserta didik pada pendidikan jenjang tertinggi ( Pasal 1, UU No. 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi)

Trisukses Mahasiswa :

1. Sukses Akademik
2. Sukses persiapan Karler
3. Sukses sosial-kemasyarakatan

Fungsi Mahasiswa, yaitu :

1. Agent of Change (Agen perubahan)


2. Social Of Control (Kontrol sosial)
3. Moral force (Kekuatan moral)

Hal-hal yang perlu di tanamkan dalam karakter anti korupsi :

 Jujur
 Disiplin
 Tanggung jawab
 Mandiri
 Pekerja Keras
 Sederhana
 Berani
 Peduli dan
 Adil
Q. Hal-hal yang dapat Dilakukan Mahasiswa
"Daripada mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan obor penerang"
1. Leadership visioner & Transformatif
2. Kekuatan Intelektual

Cara menjadi duta mahasiswa anti korupsi

1. Probadi Teladan
2. Menjadi penyebar Virus Anti Korupsi
3. Kontrol sosial

Sebuah tindakan dikatakan korupsi apabila:

1. Melawan Hukum
2. Memperkaya diri sendiri
3. Merugikan keuangan negara
R. Kategori Tindak Pidana Korupsi
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap-menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Benturan kepentingan dalam pengadaan barang
5. Perbuatan curang
6. Pemerasan
7. Gratifikasi

S. Tindak pidana yang berkaitan Dengan Korupsi


 Merintangi proses pemeriksaan
 Memberi keterangan palsu
 Bank tidak memberikan keterangan rekening tersangka
 Saksi tidak memberikan keterangan
 Yang mempunyai jabatan tidak memberikan keterangan
 Saksi membuka identitas pelapor

Dampak korupsi pada tatanan perekonomian


mikro:
1. Menurunnya kualitas taraf hidup rakyat.
2. Sulitnya upaya masyarakat memperoleh pendapatan ekononmi
3. Meningginya pola pengeluaran masyarakat Tingkat kesehatan masyarakat semakin
buruk
5. Menurunnya kinerja sektor produksi, distribusi dan industri

Dampak korupsi pada tatanan ekonomi makro


1. Merosotnya pertumbuhan ekonomi nasional
2. Semakin tinggi tingkat inflasi
3. Semakin rendahnya kinerja investasi nasional
4. Nilai tukar mata uang rupiah merosot
5. Semakin rendahnya kinerja perbankan nasional

T. Hambatan Penanganan Korupa


1. Hambatan struktural yang bersumber dari praktik-praktik penyelenggaraan negara
dan pemerintahan yang membuat penanganan tindak pidana korupsi tidak berjalan
semestinya
2. Hambatan kultural yaitu hambatan yang bersumber dari kebiasaan negatif yang
berkembang dimasyarakat. Adanya "sikap sungkan "dan toleran antar aparatır
pemerintah dapat menghambat penanganan tindak pidana korupsi.
3. Hambatan instrumental yaitu yang bersumber dari kurangnya instrumen pendukung
dalam bentuk peraturan perundang-undangan.
4. Hambatan manajenmen yang bersumber dari diabaikannya prinsip-prinsip
managenmen yang baik.

Anda mungkin juga menyukai