Anda di halaman 1dari 34

Pendidikan Karakter

Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to


mark” atau menandai dan memfokuskan
bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku

Pusat Bahasa Depdiknas karakter berati bawaan,


hati, tabiat, tempramen, watak.

Karakter dapat diartikan sebagai sikap dan


kepribadian seseorang yang baik yang diwujudkan
dalam tingkah laku seseorang yang menjadikan
orang tersebut dikenal sebagai orang baik.
Menurut Winton : Pendidikan karakter merupakan upaya sadar
dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan
nilai-nilai kepada siswannya.

Menurut Scerenko :Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai upaya


sunggguh-sungguh dengan cara mana ciri kepribadian positif
dikembangkan, didorong, dan diberdayakan mellui keteladanan, kajian
serta praktik emulasi

Pendidikan karakter merupakan proses mendidik peserta didik untuk


membentuk kepribadian peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki
budi pekerti, moral, dan watak yang baik yang dapat digunakannya untuk
memberikan keputusan baik-buruk, memelihara hal baik dan mewujudkan
kebaikan dalam kehidupan sehari-harinya.
Dasar Filosofi
Pendidikan Karakter
Karakter Harus Dijiwai Oleh Kelima Sila Pancasila
• Bentuk kesadaran dan perilaku iman dan takwa serta akhlak mulia sebagai
1.Bangsa yang karakteristik kepribadian bangsa
Berketuhanan yang Maha • Manusia yang taat menjalankan kewajiban agamanya masing-masing,
berlaku sabar dengan ketentuan-Nya, ikhlas dalam beramal, tawakkal, dan
Esa senantiasa bersyukur atas apa pun yang dikaruniakan Tuhan kepadanya.

• Perilaku hormat menghormati antar warga dalam masyarakat


1.Bangsa yang Menjunjung sehingga muncul suasana kekeluargaan yang saling bertnggung
Kemanusiaan yang Adil dan jawab
Beradap • Karakter setiap warga Negara yang baik akan memunculkan perasan
hormat dari bangsa lain.

1.Bangsa yang • Karakter kebangsaan seseorang tercemin dalam sikap menempatkan


persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa diatas
Mengedepankan Persatuan kepentingan pribadi atau golongan suka bergotong royong, rela
dan Kesatuan Bangsa berkorban
Karakter Harus Dijiwai Oleh Kelima Sila
Pancasila
1.Bangsa yang • Demokratis yang tercermin dari sikap dan prilakunya yang
Demokratis dan senantiasa dilandasi nilai dan semangat kerakyatan yang
Menjunjung Tinggi dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Hukum dan Hak Asasi permusyawaratan atau perwakilan, menghargai pendapat
orang lain.
Manusia.

1.Bangsa yang • Derbuatan yang menjaga adanya kebersamaan,


Mengedepankan kekeluargaan dan kegotongroyongan, menjaga harmonisasi
antara hak dan kewajiban, hormat terhadap hak-hak orang
Keadilan dan lain,suka menolong orang lain, dan menghargai karya
Kesejahteraan oranglain.
Ruang Lingkup Pendidikan Karakter
karena otak (pikiran) dan kalbu hati yang paling kuat
menggerak seseorang itu ”bertutur kata dan bertindak”
SIMAK, TELAAH, dan RENUNGKAN dalam hati apakah telah
memadai ”wahana/kebutuhan” pembelajaran yang memberikan
peluang bagi peserta didik untuk MULTI KECERDASAN yang
mampu mengembangkan sikap-sikap :
Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno
menegaskan “bangsa ini harus dibangun dengan
mendahulukan :

akan membuat Indonesia menjadi bangsa


yang besar, maju, jaya, dan bermartabat

Kalau character building tidak dilakukan maka bangsa


Indonesia hanya akan menjadi bangsa kuli.
INDONESIA = pelaksanaan Pendidikan Karakter dirasakan = MENDESAK
Gambaran situasai pendidikan dan situasi masyarakakat di Indonesia menjadi
motivasi pokok implementasi pendidikan karakter di Indonesia.

Sebagai bangsa agaknya kita masih saja mengidap


Inferiority Complex
(AKUT)

terbukti masih suka dan melahap segala produk


dan budaya asing.

Permasalahan disiplin dan tertib berlalu lintas, menghargai orang lain masih
kurang, budaya antre, budaya baca, budaya menghargai lingkungan masih
jauh di bawah standar.
Meskipun plagiat dan mencontek bukanlah tindakan mencuri uang negara,
tapi plagiat dan menontek merupakan hal-hal yang identik dengan
mencuri.
Melihat hal ini nilai kejujuran dalam dunia pendidikan dilhat seakan-akan
menjadi sesuatu yang langka.

Dirasakan, semakin mendesakanya implementasi pendidikan karakter di


Indonesia
Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementrian Pendidikan Karakter menyatakan Pendidikan
Karakter pada intinya bertujuan mebentuk bangsa :

1 TANGGUH
2 KOMPETITIF
3 BERAKHLAK MULIA
4 DINAMIS
5 BERORIENTASI PADA IPTEK
Pengaruh Globaslisasi
1 Dampak positif (baik): seperti keunggulan dan kemandirian

2 Dampak negatif :

Makin berkembang nilai-nilai seperti konsimerisme dan hedonisme


seks bebas, penyalagunaan narkoba, kekerasan, pelampiasan nafsu
manusiawi dan tidak lagi mengindahkan perlunya keimanan dan
ketakqwaan

Sementara itu terjadi kemerosotan karakter kolektif sehingga terjadi :

Antar pemeluk agama


1 Perkelahian antar suku 2
Tawuran antar desa 3

Menonjolkan kepentingan
4 Antar ras 5 kelompok 6 Golongan dan Partai
Menurut Kementrian Pendidikan Nasional
Pendidikan Karakter harus meliputi 3 Jalur Pendidikan
1. Pendidikan Formal
Pendidikan karakter pada pendidikan formal berlangsung pada
lembaga pendidikan TK, SD atau MI, SMP atau MTs, SMA atau
MAK dan perguruan tinggi melalui pembayaran.

2. Pendidikan Nonformal
Pendidikan karakter berlangsung pada lembaga khusun pendidikan
kesetaraan, pendidikan keaksaraan, dan lembaga pendidikan
nonformal lain melalui pembelajaran, kegiatan kurikuler dan atau
ekstrakurikuler, penciptaan budaya lembaga dan kebiasaan.

3. Pendidikan Informal
Pendidikan karakter berlangsung dalam keluarga yang dilakukan
oleh orang tua dan orang dewasa di dalam keluarga terhadap
anak-anak yang menjadi tanggung jawabnya.
Melalui...

Kurikulum

Model dan Metodologi


4 Hal Penting (Sekolah)

Kegiatan Kegiatan
Rutin Spontan

Keteladanan Pengondisian
Cooperatif

PBL
Model &
Metode Belajar
Andragogy

Pendidikan
Karakter Student Center

Pramuka, PMR,
Ekstrakulikuler
dll
Model Pembelajaran Cooperatif

• Siswa memperoleh manfaat dari berdiskusi dengan teman


• Belajar berdiskusi, bekerjasama dan saling membantu
• Siswa lebih aktif dan belajar sesama
• Meningkatkan kemampuan kognisi dan metakognisi.
• Lebih percaya diri
Problem Based Teaching and Learning
• Melatih sikap investigasi, sabar, dan pantang menyerah dalam
mencari masalah dan solusinya
• Mengembangkan pembelajaran yang self-directed dengan
bertanggung jawab atas investigasi mereka sendiri.
• Melatih berpikir kritis dan terampil serta kreatif
Pembelajaran Orang Dewasa
(Andragogy/ Adult Learning)
• Model pembelajaran yang berbasis pada teori humanistic
• Belajar tidak hanya untuk kebutuhan intelektual melainkan
untuk membangun karakter yang bagus dan humanistic
Self Planfull Intrinsic
acceptance intens motivation

Internalized Openness to Learning


evaluation experience flexibility

Autonomy
Student Centered Learning
• Pembelajaran merupakan proses aktif siswa yang
mengembangkan potensi dirinya.
• Pengalaman aktif mahasiswa harus bersumber atau relevan
pada realitas social, masalah yang berkaitan profesi, dan
sebagainya.
• Didalam proses pengalaman ini mahasiswa memperoleh
inspirasi dan termotifasi untuk bebas berkarsa, kreatif dan
mandiri.
• Pengalaman proses pembeljaran merupakan aktifitas
mengingat, menyimpan dan memproduksi informasi, gagasan
yang memperkaya kemampuan dan karakter mahasiswa.
Pendidikan karakter di perguruan tinggi dapat melengkapi
karakter yang sudah terbentuk pada diri mahasiswa yang
didapat pada tingkat pendidikan sebelumnya
5 Pilar Dasar Pendidikan karakter PT
Tri Darma PT

Budaya
Budaya PT
Akademik

Kegiatan Kegiatan
Keseharian Kemahasiswaan
Strategi Pendidikan karakter Pada PT

Melalui Pembelajaran

Melalui Ekstrakulikuler

Melalui Pengembangan
Budaya PT

Anda mungkin juga menyukai