1 Pengertian
Keterampilan metakognitif merupakan keterampilan yang dimiliki setiap
individu mengenai belajar, bagaimana cara belajar atau memahami cara
menyelesaikan permasalahan/kendala yang dialami dirinya sendiri dalam
mencapai suatu kompetensi. John Flavell mendefinisikan metakognitif pada akhir
tahun 1970 sebagai “cognition about cognition phenomena” atau lebih sederhana
“thinking about thinking” (Lai, 2011). Metakognitif merujuk pada kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang mencakup kontrol aktif mengenai hubungan proses
kognitif dalam memecahkan suatu masalah.
Kemampuan metakognitif merupakan salah satu aspek penting dalam
pembelajaran. Menurut Dawson (2008), seseorang yang memiliki perkembangan
metakognisi yang baik akan lebih baik dalam memecahkan masalah, membuat
keputusan dan berpikir kritis, lebih termotivasi untuk belajar, lebih mampu
mengatur emosi (meskipun dalam situasi yang sulit) serta lebih mampu mengatasi
kesulitan. Artinya dalam hal ini peserta didik sangat mengenali dirinya,
mengetahui kesalahannya dan berusaha memperbaikinya. Untuk itu guru perlu
berusaha melatih peserta didik agar mempunyai kemampuan metakognitif serta
memunculkannya sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah sains yang merupakan fokus pendidikan sains di Indonesia.
1) Apa yang saya ketahui tentang hal ini, topik dan masalah subjek?
2) Apakah saya mengetahui apa yang harus saya ketahui?
3) Apakah saya mengetahui dimana saya bisa mendapatkan beberapa informasi,
pengetahuan?
4) Berapa lama waktu yang saya perlukan untuk belajar ini?
5) Apa saja strategi dan taktik yang dapat saya gunakan untuk belajar ini?
6) Apakah saya mengerti apa yang saya dengar, baca atau lihat?
7) Bagaimana saya mengetahui jika saya sedang belajar pada tingkatan yang
sesuai?
8) Bagaimana saya dapat melihat jika saya membuat kesalahan?
9) Bagaimana saya harus merevisi rencana saya jika tidak sesuai dengan harapan
dan kepuasan saya?
2.5 Manfaat
Keterampilan metakognitif memiliki beberapa manfaat. Berikut ini adalah
manfaat keterampilan metakognitif yang dikemukakan oleh Corebima (2006)
1) Menekankan monitoring diri dan tanggung jawab siswa (monitoring diri
merupakan kecakapan berpikir tinggi).
2) Pengembangan kecakapan metakognitif pada para siswa adalah suatu tujuan
pendidikan yang karena kecakapan itu dapat membantu mereka menjadi self-
regulated learners. Self-regulated learners bertanggung jawab terhadap
kemajuan belajarnya sendiri dan mengadaptasi strategi belajarnya mencapai
tuntutan tugas.
3) Metakognitif memegang salah satu peranan kritis (sangat penting) agar
pembelajaran berhasil.
4) Keterampilan metakognisi memungkinkan para siswa berkembang sebagai
pebelajar mandiri, karena mendorong mereka menjadi manajer atas dirinya
sendiri serta menjadi penilai atas pemikiran dan pembelajarannya sendiri.
5) Keterampilan berpikir dan keterampilan belajar adalah contoh-contoh
keterampilan metakognitif, maka para siswa dapat belajar berpikir tentang
proses berpikirnya sendiri, serta menerapkan strategi-strategi belajar khusus
untuk berpikir sendiri melalui tugas yang sulit.
6) Melalui metakognisi siswa mampu menjadi pebelajar mandiri, menumbuhkan
sikap jujur dan berani melakukan kesalahan dan akan meningkatkan hasil
belajar secara nyata.
7) Keterampilan metakognitif diyakini memegang peran penting pada banyak
tipe aktivitas kognitif termasuk pemahaman, komunikasi, perhatian
(attention), ingatan (memory) dan pemecahan masalah; sejumlah peneliti
yakin bahwa penggunaan strategi yang tidak efektif adalah salah satu
penyebab ketidakmampuan belajar.
Berdasarkan penjabaran peran keterampilan metakognitif maka
keterampilan ini sangat penting untuk terus dikembangkan dan diberdayakan.
Pemberdayaan keterampilan metakognitif selama pembelajaran dapat dilakukan
melalui pembiasaan strategi belajar metakognitif kepada pebelajar, maupun
melalui implementasi strategi pembelajaran yang sesuai (Malahayati, 2014).
Pembelajaran yang diorientasikan pada keterampilan metakognitif akan
menjadikan proses pembelajaran kognitif lebih bermakna. Pebelajar yang
memiliki keterampilan metakognitif baik, akan mampu mengkoordinir pola
belajarnya dengan baik pula, sehingga berdampak positif pada hasil belajar.