Anda di halaman 1dari 15

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakter adalah suatu hal yang sedang hangat dan banyak dibicarakan
dalam dunia pendidikan. Hal ini berlatar belakang dengan adanya fakta
yang menunjukkan bahwa karakter bangsa pada zaman globalisasi seprti saat
ini merosot tajam. Pendidikan dianggap sebagai suatu media yang paling
jitu dalam mengembangkan potensi anak didik baik berketerampilan maupun
berwawasan. Oleh karena itu , pendidikan secara terus menerus dibagun dan
dikembangkan agar dari proses pelaksanaannya menghasilkan generasi yang
diharapkan.
Dalam UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 yang terkhir dijelaskan
bahwa pendidikan karakter merupakan: “pendidikan akhlak atau karakter
masih digabung dalam mata pelajaran agama dan diserahhkan
sepenuhnya pada guru agama”. Karena pendidikan karakter dibebankan
sepenuhnya nkepada guru agama saja maka pendidikan karakter itu sendiri
belum mencapai batas yang optimal. Hal ini terbukti dari phenomena sosial
yang menunjukkan prilaku yang tidak berkarakter, seperti maraknya terjadi
tawuran antar pelajar, adalanya pergaulan bebas, adanya kesenjangan sosial,
ekonomi, politik di masyarakat, masih terjadinya ketidakadilan hukum,
kekerasan dan kerusuhan, dan korupsi yang mewabah dan merambah pada
semua sector kehidupan masyarakat, tindakan anarkis atau konflik sosial.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pendidikan karakter tidak
hanya dibebankan pada guru agama saja, tetapi juga pada semua pihak
yang berkepentingan serta bersangkutan. Dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai implementasi pendidikan karakter.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu karakter ?
2. Seperti apa saja Pendidikan Karakter?
3. Apa saja tujuan dan fungsi Pendidikan Karakter?
4. Bagaiman pilar dan nilai Pendidikan Karakter?
5. Apa saja pembelajaran nilai-nilai pendidikan Karakter?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui arti dari karakter
2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter
3. Memahami tujuan dan fungsi pendidikan karakter
4. Mengerti pilar dan nilai Pendidikan Karakter
5. Mengetahui maksud saja pembelajaran nilai-nilai pendidikan Karakter

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakter
Pengertian Karakter Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa alatin
character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian,
dan akhlak. Sedangkan secara terminologi karakter diartikan sebagai sifat manusia
secara pada umumnya yang bergantung pada fakor kehidupannya sendiri.
Beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian karakter
diantara yaitu: Fitri menyatakan bahwa “karakter merupakan nilai-nilai perilaku
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata karma,
budaya, dan adat istiadat”1 .
Kemudian Samani juga berpendapat bahwa “karakter adalah cara berfikir dan
berprilaku yang khas tiap individu untuk hidup, dan bekerja sama baik dalam
lingkkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara”2 .
Jadi dari pendapat-pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa karakter
adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang melekat pada diri
seseorang yang medasari cara pandang, berpikir, dan berprilaku dalam lingkungan
keluarka ataupun masyarakat.

B. Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun
karakter pribadi atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara. Dalam kamus
lain Pendidikan Karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya
terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.

a. Pengertian Pendidikan Karakter menurut para Ahli


Kita tau bahwa Pendidikan memang tak lepas dari yang namanya makna dan
definisi. Di dalam dunia pendidikan banyak sekali istilah-istilah atau definisi-
definisi yang dipakai kemudian memerlukan pembahasan mengenai sesuatu
definisi atau pengertiannya. Berikut merupakan beberapa pengertian Pedidikan
karakter berdasarkan Undang-Undang dan para pakar/ahli yang saya kutip dari
berbagai sumber:

2
1. Menurut Suyanto
Pendidikan karakter adalah cara berfikir dan berprilaku yang menjadi ciri khas
tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa, maupun Negara.

2. Menurut Kertajaya
Pendidikan karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau
individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda
atau individe tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana
seseorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu.

3. Menurut Kamus Psikologi


Menurut kamus psikologi pendidikan karakter adalah kepribadian ditinjau dari
titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan berkaitan dengan
sifat-sifat yang relatif tetap. (Dali Gulo, 1982).

4. Menurut Thomas Lickona
Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu
seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-
nilai etika yang inti.

C. Tujuan dan Fungsi Penddidikan Karakter

1. Tujuan Pendidikan Karakter


Tujuan pendidikan karakter adalah membentuk bangsa yang tangguh,
berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, bekerja sama atau bergotong royong.
Selain itu Pendidikan karakter juga membentuk bangsa mempunyai jiwa patriotik
atau suka menolong sesama, berkembang dengan dinamis, berorientasi pada ilmu
pengetahuan serta teknologi, beriman dan bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa.

2. Fungsi pendidikan karakter


Secara umum fungsi dari sistem pendidikan ini yaitu untuk membentuk
karakter individu dari peserta didik agar menjadi pribadi yang bermoral,
bertoleran, tangguh, berakhlak mulia dan berperilaku baik terhadap sesama.
Pendidikan karakter pun kemudian dijadikan sebagai wadah sosialisasi
karakter yang patut dimiliki oleh setiap orang agar menjadikan mereka sebagai
seorang yang bermanfaat besar bagi lingkungan disekitarnya. Berikut ini beberapa
fungsi dari pendidikan berkarakter :

1. Dapat menjelaskan serta mengartikan berbagai karakter individu


2. Mengetahui berbagai karakter baik setiap individu
3. Menunjukan contoh perilaku berkarakter yang baik dalam kehidupan sehari-
hari
4. Memahami sisi baik dalam menjalankan perilaku berkarakter individu

Character education ini seharusnya sudah dilakukan sejak masih kecil, yaitu


sejak masa kanak-kanak. Sistem pendidikan ini dapat dilakukan di lingkungan
sekolah, lingkungan sekitar dan termasuk di lingkungan keluarga.

3
Selain itu pendidikan berkarakter penting diimplementasikan sejak masih kecil
karena bisa menjadi bekal dalam pembentukan karakter yang dapat menggunakan
berbagai media belajar.

D. Pilar dan Nilai Pendidikan Karakter


a. Pilar – Pilar Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter didasarkan pada enam nilai-nilai etis bahwa setiap orang
dapat menyetujui – nilai-nilai yang tidak mengandung politis, religius, atau bias
budaya. Menurut Ratna dikutip dari kepriprov.go.id, ada sembilan pilar karakter.
Pilar tersebut adalah cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, tanggung jawab,
kedisiplinan dan kemandirian, kejujuran, amanah dan diplomatis, hormat dan
santun, kasih sayang, kepedulian, dan kerja sama. Lalu, percaya diri, kreatif, kerja
keras dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan, baik dan rendah hati,
toleransi, cinta damai dan persatuan. Kemudian, ada pula K4 (kesehatan,
kebersihan, kerapian dan keamanan).
Beberapa hal di bawah ini yang dapat kita jelaskan untuk membantu siswa
memahami Enam Pilar Pendidikan Berkarakter, yaitu sebagai berikut :
1. Trustworthiness (Kepercayaan)
Jujur, jangan menipu, menjiplak atau mencuri, jadilah handal –
melakukan apa yang anda katakan anda akan melakukannya, minta keberanian
untuk melakukan hal yang benar, bangun reputasi yang baik, patuh – berdiri
dengan keluarga, teman dan negara.
2. Recpect (Respek)
Bersikap toleran terhadap perbedaan, gunakan sopan santun, bukan
bahasa yang buruk, pertimbangkan perasaan orang lain, jangan mengancam,
memukul atau menyakiti orang lain, damailah dengan kemarahan, hinaan dan
perselisihan.
3. Responsibility (Tanggungjawab)
Selalu lakukan yang terbaik, gunakan kontrol diri, disiplin, berpikirlah
sebelum bertindak – mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung jawab atas
pilihan anda.
4. Fairness (Keadilan)
Bermain sesuai aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka;
mendengarkan orang lain, jangan mengambil keuntungan dari orang lain,
jangan menyalahkan orang lain sembarangan.

4
5. Caring (Peduli)
Bersikaplah penuh kasih sayang dan menunjukkan anda peduli,
ungkapkan rasa syukur, maafkan orang lain, membantu orang yang
membutuhkan.
6. Citizenship (Kewarganegaraan)
Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik, bekerja sama,
melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi tetangga yang baik,
mentaati hukum dan aturan, menghormati otoritas, melindungi lingkungan
hidup.
b. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter dilakukan melalui pendidikan nilai-nilai atau kebajikan
yang menjadi nilai dasar karakter bangsa. Oleh karena itu, pendidikan karakter
pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan
hidup atau ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang
merumuskan dalam tujuan pendidikan Nasional.
Nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter di Indonesia
diidentifikasikan berasal dari 4 sumber. Pertama, Agama. Dimana masyarakat
indonesia adalah masyarakat yang beragama. Oleh karena itu kehidupan individu,
masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya.
Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal
dari agama.
Kedua, pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi nilai-
nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya
dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan
peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang
memiliki kemampuan, dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya
sebagai warga negara.
Ketiga, budaya. Nilai Budaya ini dijadikan dasar dalam pemberian makna
terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat
tersebut. posisi budaya yang sedemikian penting dalam kehidupan masyarakat
mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa.

5
Keempat, Tujuan Pendidikan Nasional. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional
yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia.
Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Adapun nilai Karakter yang diharapkan menurut undang-undang RI no.17
tahun 2007 tentang RPPJN 2015-2025 adalah : tangguh, kompetitif, berakhlak
mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, berbudaya dan
berorientasi IPTEK berdasarkan pancasila dan dijiwai oleh iman dan Takwa
kepada Tuhan YME.
Sedangkan pada tahun 2010, Departemen Pendidikan Nasional yang
sekarang menjadi kementrian pendidikan dan kebudayaan (KEMENDIKBUD)
mencanangkan 18 nilai pendidikan Karakter yang harus diajarkan melalui
pembelajaran langsung di kelas. Berikut adalah ke-18 nilai pendidikan karakter
dimaksud dengan segala uraian dan sejenisnya. Nilai-nilai pendidikan Karakter
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
b. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
c. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
d. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.

6
e. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
f. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
g. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
h. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
i. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
j. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
k. Cinta Tanah Air
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
l. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
m. Bersahabat / Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
n. Cinta Damai

7
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
o. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
p. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
q. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
dan masyarakat yang membutuhkan.
r. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.

E. Pembelajaran Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus


menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya (Risna .A
dan Siti .N, 2011 :
Ada 18 (delapan belas) nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut
Kementerian Pendidikan Nasional (2013), adalah :
1. Religius.
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur.
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi.
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.

8
5. Kerja Keras.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan. Jadi dengan perilaku tertib ini dapat membangun
karakter siswa dalam kehidupan nyata.
6. Kreatif.
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis.
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan di dengar.
10. Semangat Kebangsaan.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan
orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan
orang lain.
14. Cinta Damai.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan
orang lain.
15. Gemar Membaca.
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki. Hal ini sangat penting mengingat bahwa siswa sering kali
berinteraksi dengan masyarakat
sekitar.
17. Peduli Sosial.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab.
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

9
Delapan belas nilai-nilai karakter diatas dapat menjadi fokus bagi guru untuk
menanamkan nilai-nilai karakter pada setiap mata pelajaran yang ada di sekolah.
Setiap nilai-nilai karakter yang akan ditanamkan kepada siswa, ada indikasi-indikasi
yang harus diperhatikan, seperti contoh sikap peduli social, indikasinya siswa dengan
kesadaran sendiri membentuk temannya ketika mengalami permasalahan.
Strategi Penanaman Nilai-Nilai Karakter bagi Siswa Sekolah dasar dan Menengah

Pendidikan karakter sebaiknya diajarkan secara sistematis dalam model pendidikan


yang holistik menggunakan metode knowing the good, feeling the good, acting the
good. Pengetahuan tentang kebaikan (knowing the good) mudah diberikan karena
bersifat kognitif. Setelah knowing the good perlu ditumbuhkan perasaan senang atau
cinta terhadap kebaikan (feeling the good).Selanjutnya, feeling the good diharapkan
menjadi mesin penggerak sehingga seseorang secara suka reka melakukan perbuatan
yang baik (acting the good). Penanaman dengan model seperti itu, akan mengantarkan
seseorang kepada kebiasaan berlaku baik.

Akan tetapi, dalam penanaman pendidikan karakter yang utama adalah


keteladanan. Orang tua memberikan contoh perilaku yang positif kepada anak-
anaknya, guru memberi contoh kepada anak didiknya. Sementara itu, para pemimpin
memberikan teladan karakter yang baik kepada masyarakat.

Masalah keteladanan ternyata dilakukan oleh para nabi, terutama Nabi Muhammad
dalam menanamkan akhlak mulia kepada umatnya. Dalam hal ini, Allah menyatakan
bahwa Sungguh pada pribadi Nabi Muhammad terdapat teladan yang baik (uswatun
hasanah). Nabi-nabi yang lain seperti Nabi Ayub memiliki keteladan dalam
ketabahannya menanggung berbagai penderitaan, Nabi Isa dikenal dengan
kesederhanaannya, Nabi Musa dikenal dengan keberaniannya.
Ada empat karakter yang dimiliki oleh para nabi, yaitu:
1. Sidik: selalu berkata yang benar;
2. Amanat: dapat dipercaya;
3. Tablig: selalu menyampaikan tidak pernah menyembunyikan;
4. Fatonah cerdas. Salah satu karakter yang sejak kecil melekat pada pribadi
Muhammad adalah amanat (dapat dipercaya).

Oleh karenanya, masyarakat Arab memberikan gelar al amin (dapat dipercaya)


jauh sebelum beliau menjadi nabi. Penanaman pendidikan karakter di sekolah dapat
dilakukan dengan berbagai strategi. Strategi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Memasukkan pendidikan karakter ke dalam semua mata pelajaran di sekolah
2. Membuat slogan-slogan atau yel-yel yang dapat menumbuhkan kebiasaan
semua masyarakat sekolah untuk bertingkah laku yang baik
3. Membiasakan perilaku yang positif di kalangan warga sekolah, dan
4. Melakukan pemantauan secara kontinyu.
5. Memberikan hadiah (reward) kepada siswa yang selalu berkarakter baik

Strategi penanaman karakter di atas merupakan hal yang sebenarnya sudah biasa
dilaksanakan di sekolah, akan tetapi belum maksimal. Untuk itu dengan adanya nilai-
nilai karakter sebagaimana uraian diatas dan strategi penanaman nilai-nilai karakter
pada siswa sekolah dasar dan menengah, maka diharapkan dapat direalisasikan.

10
Peran dari kepala sekolah sebagai leader (kepemimpinan) dan harus mempunyai
keterampilan manajerial dan akademik sangat diperlukan. Keterampilan manajerial
lebih difokuskan pada administrasi dan pemberdayaan sumber daya yang ada di
sekolah. Keteramilan akademik fokusnya yaitu bagaimana meningkatkan kualitas
pendidikan yang ada di sekolah.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian Karakter Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa alatin
character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan
akhlak. Pendidikan Karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna
membangun karakter pribadi atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara.
Tujuan pendidikan karakter adalah membentuk bangsa yang tangguh, berakhlak mulia,
bermoral, bertoleransi, bekerja sama atau bergotong royong. Secara umum fungsi dari
sistem pendidikan ini yaitu untuk membentuk karakter individu dari peserta didik agar
menjadi pribadi yang bermoral, bertoleran, tangguh, berakhlak mulia dan berperilaku
baik terhadap sesama.
Pendidikan karakter didasarkan pada enam nilai-nilai etis bahwa setiap orang dapat
menyetujui – nilai-nilai yang tidak mengandung politis, religius, atau bias budaya.
Menurut Ratna dikutip dari kepriprov.go.id, ada sembilan pilar karakter. Pilar tersebut
adalah cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, tanggung jawab, kedisiplinan dan
kemandirian, kejujuran, amanah dan diplomatis, hormat dan santun, kasih sayang,
kepedulian, dan kerja sama. Lalu, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang
menyerah, keadilan dan kepemimpinan, baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai dan
persatuan. Kemudian, ada pula K4 (kesehatan, kebersihan, kerapian dan keamanan).
Nilai-nilai pendidikan karakter bagi siswa Sekolah dasar yaitu: Religius, jujur,
toleransi, disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu,
Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif,
Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial. Tanggung Jawab.

B. Saran
Dengan adannya makalah ini maka diharapkan sebagai calon guru SD/MI kita dapat
mengembangkan atau mengkombinasian mata pelajaran dengan pendidikan karakter
dalam pembelajaran.Peran seorang kepala sekolah yang mempunyai kompetensi
akademik, dimana dapat menyusun program-program yang berkaitan dengan penanaman
nilai-nilai pendidikan karakter bagi anak sekolah dasar.

12
Daftar Pustaka

Fitri, Agus Zaenul, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah,
Jogjakarta: Ar-Ruzz,2012.

Dra. Mardiah Baginda, M.PdI. Nilai-Nilai Pendidikan Berbasis Karakter Pada Pendidikan
Dasar dan Menengah. Media.neliti.com

Deni Purbowati. 2021. Pendidikan Karakter: Pengertian, Nilai, dan Implementasinya. Aku
Pintar.id

Administrator   ( 2018) . Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter (online).


https://bawuran-bantul.desa.id/first/artikel/139-Pengertian--Tujuan-dan-Fungsi-
Pendidikan-Karakter. (diakses 16 November 2021).

Admin. (2021). Sembilan Pilar Pendidikan Karakter. (Online)


https://dinaspendidikan.kepriprov.go.id/?p=129 (diakses 16 November 2021).

Muzakki, A. Instrumen Nilai dalam Pembelajaran :Perspektif Sosiologi Pendidikan Karakter.


(Online) http://digilib.uinsby.ac.id/5902/5/Bab%202.pdf (diakses 16 November
2021).

WordPress. (2012). Pendidikan Karakter. (Online).


https://pndkarakter.wordpress.com/category/pilar-pilar-pendidikan-karakter/ (diakses
16 November 2021).

13

Anda mungkin juga menyukai