Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 8

ANGGOTA : Meilisa Pitriasasmita

Erli Puspita Purnama

Nanda Diza Alifionita

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Muhammad Kristiawan, M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2019
ETIKA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER

(Meilisa Pitriasasmita, Erli Puspita Purnama, Nanda Diza Alfionita)


Program Studi Pendidikan Matematika
Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
Universitas Bengkulu
meilisameisy@gmail.com

Dosen Pembimbing: Dr.


Muhammad Kristiawan, M.Pd

A. Apakah Etika itu?

1. Pengertian Etika
Etika adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani ethos yang
mana berarti adat istiadat. Pengertian etika sering disamakan dengan
pengertian akhlak dan moral dan ada pula ulama yang mengatakan
bahwa akhlak merupakan etika Islam. Etika adalah bagian filsafat yang
mengajarkan tentang keluhuran budi (baik buruk). (Rahmaniyah, 2009).
Etika mempersoalkan bagaimana manusia bertindak,sedangkan
moral mempersoalkan bagaimana semestinya tindakan manusia itu.
(Kristiawan, Filsafat Pendidikan, 2016)
Jadi dalam pengertian aslinya, apa yang disebutkan baik itu ialah
yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat (dewasa itu). Lama
kelamaan pengertian etika itu berubah, seperti pengertian sekarang.
Etika ialah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau
tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang
jahat. (Salam, 2000)

2. Timbulnya Etika
Etika timbul di dalam kehidupan bermasyarakat,artinya adanya
etika dalam kehidupan bersama antara orang dengan orang atau karena
menusia itu hidup bermasyarakat. Jika seorang manusia hidup
sendirian dan sama sekali tidak berhubungan dengan manusia lain,
maka bagi manusia tersebut tidak ada persoalan etika. Namun, pada
dasarnya manusia itu tidak dapat hidup sendirian. Jadi,etika itu sangat
diperlukan.

3. Fungsi Etika
Etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap
seuatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu apakah perbuatan
tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan
sebagainya. Dengan demikian, etika berperan sebagai konseptor
terhadap sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh manusia. Etika lebih
mengacu kepada pengkajian sistem nilainilai yang ada.
B. Apakah Etika Pendidikan itu?

1. Pengertian Etika Pendidikan


Etika Pendidikan bisa diartikan sebagai ilmu atau pelajaran etika,
mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku atau berbuat dan
tidak berbuat terhadap orang lain, khususnya dalam praktik
pendidikan. Etika pendidikan itu sendiri berisi aturan perilaku yang
diterima secara sosial yang memberi tekanan pejabat-pejabat
pendidikan untuk memelihara kesadaran nilai yang tinggi dan jujur
serta adil dalam memberi layanan kepada publik.

2. Pentingnya Etika dalam Pendidikan


Etika sebenarnya memiliki cakupan yang sangat luas di dalam
segenap sikap dan tingkah laku dalam berinteraksi dengan
lingkungan. Siapapun yang menghendaki anaknya menjadi seorang
yang berakhlak/beretika, maka hendaklah ia memelihara,
menghormati, rendah hati, dalam setiap tindakan. Etika yang dimiliki
seseorang pun akan dapat meningkatkan harga diri seseorang
tersebut. Begitu juga sebaliknya ketika seorang anak lari dari etika,
secara sosial anak ini dalam lingkungannya akan bermasalah dan
mungkin dia akan dikucilkan. Oleh karena itu, beranjak dari kondisi ini
semua maka etika menjadi sesuatu yang penting ada dalam sistem
pendidikan kita.

C. Apakah Pendidikan Karakter itu?

1. Pengertian Pendidikan Karakter


Pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara
sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi
peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat
menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Bisa dikatakan bahwa pendidikan karakter itu
sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana
tujuannya untuk
membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-
menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.
Adapun pengertian Pendidikan Karakter menurut para ahli, yaitu :
a. T. Ramli (2003): Pengertian pendidikan
karakter adalah pendidikan yang mengedepankan esensi
dan makna terhadap
moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk
pribadi peserta didik yang baik.
b. Suyanyo (2009): Pendidikan sebagai cara berpikir dan berperilaku
yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bkerja sama,
bai dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun Negara.
c. Elkind (2004): Pendidikan karakter ialah segala sesuatu yanh
dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta
didi. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal
tersebut mencakup bagaimana perilaku guru, cara berbicara guru
ataucara guru menyampaikan materi, bagaimana guru
bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
d. John W. Santrock: Pendidikan karakter adalah pendidikan yang
dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik
untuk menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran
kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya
mencegah perilaku yang yang dilarang.
e. Thomas Lickona: Pendidikan karakter itu merupakan sebuah
usaha yang dilakukan seseorang dengan sengaja untuk membantu
seseorang sehingga seseorang tersebut dapat memahami,
memperhatikan, serta melakukan nilai-nilai etika yang inti.
f. Kertajaya (2010): Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh
suatu objek atau individu. Katakteristik ang asli dan berakar pada
kepribadian atau individu benda, serta “mesin” yang mendorong
bagaimana bertindak, berperilaku, dan menanggapi sesuatu.

2. Fungsi Pendidikan Karakter


Pada umumya fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk
karakter seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral,
berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik. Adapun
beberapa fungsi pendidikan karakter yaitu: a) Untuk mengembangkan
potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang
berpikiran baik, berhati baik,dan berperilaku baik. b) Untuk membangun
dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur. c) Untuk
membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur.
Pendidikan karakter seharusnya dilakukan sejak dini,yaitu masa
kanak-kanak. Pendidikan ini bisa dilakukan di lingkungan kerja,
keluarga,sekolah dan lingkungan sekitar, serta memanfaatkan berbagai
media belajar.

3. Tujuan Pendidikan Karakter


Tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun
bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia,
bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong. Untuk mencapai tujuan
itu maka di dalam diri peserta didik harus ditanamkan nilai-nilai
pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila, dan
Budaya.
Adapun nilai-nilai pembentuk karakter tersebut yaitu: a) Kejujuran.
b) Sikap toleransi. c) Disiplin. d) Kerja keras. e) Kreatif. f) Kemandirian.
g) Sikap Demokratis. h) Rasa ingin tahu. i) Semangat kebangsaan.
j) Cinta tanah air. k) Menghargai prestasi. l) Sikap Bersahabat. m) Cinta
damai. n) Gemar membaca. o) Peduli terhadap lingkungan. p)
Peduli
sosial. q) Rasa tanggung jawab. r) Religius.

4. Pentingnya Pendidikan Karakter


(Lickona, 2013) Mengatakan bahwa setidaknya ada tujuh alasan
mengapa pendidikan karakter harus diberikan kepada warga Negara
sejak dini, yaitu:
a. Merupakan cara paling baik untuk memastikan para murid
memiliki kepribadian dan karakter yang baik dalam hidupnya.
b. Pendidikan ini dapat membantu meningkatkan prestasi akademik
anak didik.
c. Sebagian anak tidak bisa membentuk karaker yang kuat untuk
dirinya sendiri di tempat lain.
d. Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati
orang lain dan dapat hidup di dalam masyarakat yang majemuk.
e. Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral sosial, seperti
ketidakjujuran, ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja rendah,
dan lain-lain
f. Merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku individu
sebelum masuk ke dunia kerja/ usaha.
g. Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai
budaya yang merupakan bagian dari kerja suatu peradaban.

Dari yang sudah dijelaskan diatas, kita menyadari bahwa


pendidikan karakter sangat penting bagi setiap orang. Dengan begitu,
maka para guru, dosen, dan orang tua sudah seharusnya senantiasa
menanamkan nilai-ilai karakter yang baik kepada anak didiknya.
Pembinaan karakter harus terus menerus dilakukan secara holistik dari
semua lingkungan pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
(Kristiawan, 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Kristiawan, M. (2015). Telaah Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter dalam


Pembentukan Sumber Daya Indonesia Yang Pandai dan Berakhlak Mulia.
Ta'dib, 18-25.

Kristiawan, M. (2016). Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Valia Pustaka.

Lickona, T. (2013). Educating For Character: How Our Schools Can Teach
Respect and Responsibility, Terjemahan Juma Abdu Wamaungo. Jakarta:
Bumi Aksara.

Rahmaniyah, I. (2009). Pendidikan Etika. Malang: Aditya Media.

Salam, B. (2000). Etika Individual: Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta: Rineka
Cipta.

http://kalbar.kemenag.go.id/id/opini/etika-dan-moral-pendidikan#_ftn5

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pendidikan-karakter.html

https://www.academia.edu/5543040/Pengertian_Etika

Anda mungkin juga menyukai