PENDAHULUAN
1
interaksi edukatif. Kelima, evaluasi (penilaian) artinya untuk mengukur
tercapai tidaknya tujuan interaksi edukatif tersebut diperlukan proses
penilaian.
Kelima, komponen tersebut merupakan persyaratan mutlak untuk
tercapainya interaksi edukatif dalam proses pendidikan pembelajaran
melalui komunikasi antara pengajar dan yang belajar. Versi lain dikatakan
bahwa proses pembelajaran lebih banyak ditentukan oleh tiga komponen
antara lain tujuan, metode, dan alat pembelajaran.
Dengan demikian, etika profesi merupakan cabang dari etika
khusus yang merupakan produk dari etika sosial.Suatu profesi yang
merupakan kelompok masyarakat tertentu memang harus memiliki tata
nilai yang mengatur kehidupan bersama. Tata nilai
Tersebut merupakan landasan dalam pergaulan sesama anggota
profesi, antarkelompok, dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari etika profesi pendidikan?
2. Bagaimana sasaran sikap professional pendidikan ?
3. Bagaimana peranan guru dalam profesi pendidikan ?
4. Bagiamana pengembangan profesi pendidikan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari
kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini
mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa
definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Sementara itu, sistem nilai moral yang hidup di tengah-tengah
masyarakat disebut dengan moralitas. Moralitas merupakan sistem nilai
yang terkandung dalam ajaran dan diwariskan secara turun temurun.Ia
menjadi petunjuk konkret manusia dalam menjalankan hidupnya. Moral
dan etika memiliki kesamaan, tetapi dalam kehidupan sehari-hari memiliki
perbedaan, yaitu moral untuk penilaian suatu perbuatan (baik dan buruk)
dan etika untuk pengkajian sistem-sistem nilai yang berlaku. Moralitas
merupakan suatu ajaran, sedangkan etika adalah suatu ilmu (ilmu tentang
moralitas).
Sebagai ilmu, etika diartikan sebagai refleksi kritis, metodis, dan
sistematis tentang tingkah laku manusia. Etika memuat tentang apa yang
harus dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang baik, dan apa
yang baik, dan apa yang buruk. Dengan adanya etika, perilaku-perilaku
yang baik diatur berdasarkan nilai-nilai moral yang berlaku dalam
masyarakat.Nilai moral yang berlaku dalam masyarakat dapat bersumber
dari agama, budaya, filsafat hidup, dan disiplin keilmuan.Dengan
demikian, etika (ethic) dapat dikatakan sebagai sekumpulan asas atau
nilai-nilai moral yang dianut oleh golongan masyarakat tertentu setelah
melalui pengkajian secara kritis.
Adanya etika difungsikan untuk memberikan orientasi kritis dan
rasional dalam menghadapi pluralism moral yang ditimbulkan oleh aneka
pandangan moral dan datangnya gelombang modernisasi serta munculnya
berbagai macam ideology sehingga tugas pokoknya ialah mempelajari
norma-norma yang berlaku.Ia mengarahkan orang untuk berpikir kritis dan
rasional, percaya pada diri sendiri dan bertindak sesuai dengan apa yang
dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
4
Guru sebagai pendidik professional mempunyai citra yang baik di
masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak
menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat
terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari,
apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana guru
meningkatkan pelayanannya, meningkatkan pengetahuannya, member
arahan dan dorongan kepada anak didiknya, dan bagaimana cara guru
berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik dengan siswa, teman-
temannya serta anggota masyarakat, sering menjadi perhatian masyarakat
luas.3
5
untuk membawakan misi dan memantapkan profesi guru.Keberhasilan
usaha tersebut sangat bergantung kepada kesadaran para anggotanya,
rasa tanggung jawab dan keawajiban para anggotanya.
3. Sikap terhadap teman sejawat
Dalam ayat 7 kode etik guru disebutkan bahwa “guru memelihara
hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiawanan social”.
Ini berarti bahwa
a. Guru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama
guru dalam lingkungan kerjanya.
b. Guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat
kekeluargaan dan kesetiawanan social didalam dan diluar
lingkungan kerjanya.
Dalam hal ini, kode etik guru Indonesia menunjukkan kepada kita
betapa pentingnya hubungan yang harmonis perlu diciptakan dengan
mewujudkan perasaan bersaudara yang mendalam antara sesama
anggota profesi.
4. Sikap terhadap anak didik
Dalam kode etik guru Indonesia dengan jelas dituliskan bahwa “guru
berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila”. Dasar ini mengandung
beberapa prinsip yang harus dipahami oleh seorang guru dalam
menjalankan tugasnya sehari-hari yakni tujuan pendidikan nasional,
prinsip membimbing,dan prinsip pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
5. Sikap terhadap tempat kerja
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa suasana yang baik ditempat
kerja akan meningkatan produktivitas.hal ini disadari dengan sebaik-
baiknya oleh setiap guru, dan guru berkewajiban menciptaka suasana
yang demikian dalam lingkungannya. Untuk menciptakan suasana
kerja yang baik ini ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu: guru
sendiri,hubungan guru dengan orang tua dan masyarakat
sekelilingTerhadap guru sendiri dengan jelas juga dituliskan dalam
6
salah satu butir dari kode etik yang berbunyi “guru menciptakan
suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar. Oleh sebab itu, guru harus aktif mengusahakan
suasana yang baik itu dengan berbagai cara,baik dengan penggunaan
metode mengajar yang sesuai,maupun dengan penyediaan alat belajar
yang cukup,serta pengaturan organisasi kelas yang mantap ataupun
pendekatan lainnya yang diperlukan.
6. Sikap terhadap pemimpin
Sudah jelas bahwa pemimpin suatu unit atau organisasi akan
mempunyai kebijaksanaan dan arahan dalam memimpin organisasinya,
dimana tiap anggota organisasi itu dituntut berusaha untuk bekerja
sama dalam melaksanakan tujuan organisasi tersebut.dapat saja kera
sama yang dituntut pemimpin tersebut diberkan berupa tuntutan akan
kepatuhan da;am melaksanakan arahan dan petunjuk yang diberikan
mereka.kerja sama juga dapat diberikan dalam bentuk usulan dan
malahan kritik yang membangun demi pencapaian tujuan yang telah
digariskan bersama dan kemajuan organisasi. Oleh sebab itu,dapat kita
simpulkan bahwa sikap seorang guru terhadap pemimpi harus
positif,dalam pengertian harus bekerja sama dalam menyukseskan
program yang sudah disepakati,baik disekolah maupun diluar sekolah.
7. Sikap terhadap pekerjaan
Profesi guru berhubuga dengan anak didik, yang secara alami
mempunyai persamaan dan perbedaan. Tugas melayani orang yang
beragam sangat memerlukan kesabaran dan ketelatenan yang
tinggi,terutama bila berhubungan dengan peserta didik yang masih
kecil. Barang kali tidak semua orang dikarunia sifat seperti itu,namun
bila seseorang telah memilih untuk memasuki profesi guru,ia dituntut
untuk belajar dan berlaku seperti itu. Keharusan meningkatkan dan
mengembangkan mutu ini merupakan butir yang keenam dalam kode
etik guru Indonesia yang berbunyi “guru secara pribadi dan bersama-
sama,mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat
profesinya”. Dalam butir keenam ini dituntut kepada guru baik secara
7
pribadi maupun secara kelompok,untuk selalu meningkatkan mutu dan
martabat profesinya. Guru sebagai mana juga dengan profesi lainnya
tidak mungkin dapat meningkatkan mutu dan martabat profesinya bila
guru itu tidak meningkatkan atau menambah pengetahuan dan
ketrampilannya, karena ilmu dan pengetahuan yang menunjang profesi
itu selalu berkembang sesuai dengan kemajuan zaman.4
8
1. Guru sebagai pendidik
2. Guru sebagai pengajar
3. Guru sebagai pembimbing
4. Guru sebagai pelatih
5. Guru sebagai penasihat
6. Guru sebagai pembaru
7. Guru sebagai model atau teladan
8. Guru sebagai pribadi
9. Guru sebagai peneliti.6
6 Ibid, h. 58
9
peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal melalui kegiatan
mengikuti penataran, lokakarya, seminar, atau kegiatanSeperti telah
disebut, peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal melalui
kegiatan mengikuti penataran, lokakarya, seminar, atau kegiatan ilmiah
lainnya, ataupun secara informal melalui media massa televise, radio,
Koran, dan majalah maupun publikasidan majalah maupun publikasi
lainnya. Kegiatan ini selain dapat juga meningkatkan sikap
professional keguruan.7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di
masyarakat apabila beliau menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia
layak menjadi tauladan bagi siswa-siswanya. Dan guru itu harus
mempunyai etika dalam pembelajarannya di sekolah maupun dilingkungan
masyarakat. Etika itu disasarkan kepada peraturan perundang-
undangan,organisasi profesi,teman sejawat,anak didik,tempat kerja, serta
terhadap pemimpin.
Sebagai profesional, guru harus selalu meningkatkan pengetahuan.
Sebagai jabatan yang harus dapat menjawab tantangan perkembangan
masyarakat, jabatan guru harus selalu dikembangkan. Dalam bersikap guru
harus selalu mengadakan pembaruan sesuai dengan tuntutan tugasnya.
Peran guru bukan hanya sebagai pendidik tetapi juga sebagai
motivator,inovator dan juga fasilitator. Guru diharapakan bersikap
bijaksana dalam hal apapun terutama dalam hal etika,sikap guru akan
menjadi panutan bagi siswa.
B. Saran.
Menurut pemakalah seharusnya seorang guru yang profesional
mempunyai citra dan etika yang baik di masyarakat. Dan memberi
tauladan atau panutan yang baik bagi siswa-siswanya.
DAFTAR PUSTAKA
11
Hamzah B. Uno, Profesi Kepedidikan, Bumi Aksara, Jakarta.2008
Nanang Priatna dan Tito Sukamto, Pengembangan Profesi Guru, Remaja
Rosdakarya, Bandung.2013
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.2001
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Rineka Cipta, Jakarta.1998
Zainal Asril, Micro Teaching : Disertai dengan Pedoman Pengalaman
Lapangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
12
Kami mengucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan sebagai penulis kami menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
yang lebih baik. Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.
Kisaran,............... 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
13
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Profesi Pendidikan............................................ 2
B. Sasaran Sikap Profesional Pendidikan.......................................... 5
C. Peranan Guru Dalam Profesi Pendidikan..................................... 8
D. Pengenbangan Etika Profesi Pendidikan...................................... 9
A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
14
15