Anda di halaman 1dari 14

Bab 1.

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang


berbeda dengan makhluk ciptaannya yang lain yang ada di muka bumi ini. Selain itu,
manusia juga merupakan makhluk yang unik yang bersifat sebagai makluk individual
sekaligus sebagai makhluk sosial. Manusia juga di bekali dengan cipta ( cognitive ), rasa
( affective ), karsa ( psycomotor ). Semua komponen dan sifat yang telah disebutkan
sebelumnya merupakan komponen dari sebuah psikis atau kejiwaan yang ada dalam diri
setiap manusia.

Psikis atau kejiwaan merupakan sesuatu yang abstrak dan tidak bisa diamati.
Namun, hal ini bisa diamati ketika suatu bentuk kejiwaan atau psikis diwjudkan dalam
bentuk tingkah laku . Oleh karena keabstrakannya, muncullah sebuah subjek yang
secara khusus mempelajari tentang ilmu kejiwaan atau psikologi, mulai dari bagaimana
mengetahui manusia itu berpikir dan merasakan sesuatu dalam dirinya. Banyak para ahli
psikologi yang berpendapat tentang definisi serta penjelasan lain tentang psikologi
dengan mengacu pada unsur-unsur atau komponen psikologi yang sama, akan tetapi
mereka mendefinisikan psikologi dengan sudut pandang yang berbeda dari setiap tokoh,
hal itulah yang membuat definisi psikologi mereka berbeda. Maka dari itulah kami
melakukan studi literatur untuk membahas Konsep Dasar Psikologi .

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan psikologi ?


2. Bagaimana psikologi bisa dikatakan sebagai sebuah ilmu ?

3. Bagaimana sistematika dari psikologi ?

4. bagaimana ruang lingkup psikologi dalam keperawatan ?

5. Apa saja manfaat yang dapat diambil setelah mempelajari psikologi?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan psikologi.

2. Untuk mengetahui bagaimana psikologi dikatakan sebagai sebuah ilmu.

3. Untuk Mengetahui bagaimana sistematika dari psikologi.

4. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup psikologi dalam keperawatan.

5. Untuk mengetahui manfaat yang didapat setelah mempelajari ilmu psikologi.

1.4. Manfaat Penulisan

1. Dapat menjelaskan dan memahami pengertian psikologi dengan benar.

2. Dapat menjelaskan dan memahami mengapa psikologi dapat dikatakan menjadi


sebuah ilmu.

3. Dapat menjelaskan dan memahami sistematika psikologi dan ruang lingkup psikologi
dalam dunia keperawatan.

5. Dapat memahami dan mengaplikasikan manfaat yang didapat setelah belajar ilmu
psikologi.
Bab 2. Pembahasan

2.1. Pengertian Psikologi

Istilah Psikologi secara epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata
Psyche dan Logos. Psyche artinya jiwa dan Logos artinya ilmu, jadi psikologi
merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan. Dewasa ini ilmu psikologi
terus semakin berkembang ke bidang-bidang psikologi dari khusus atau psikologi secara
parsial. Selain pengertian psikologi menurut arti kata dan secara umum, banyak para
ahli yang juga berpendapat tentang pengertian dari psikologi yaitu :

1. Menurut Woodworth dan Marquis ( 1957 ), mereka mengatakan bahwa


psycology is the scientific studies of individual activities relation to the
environment ( psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
aktivitas individu dalam hubungannya dengan lingkungan.
2. Menurut Hilgert ( 1957 ) mengatakan bahwa psikologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya.
3. Menurut Miller ( 1974 ) mengatakan bahwa psikologi merupakan ilmu
pengetahuan yang berupaya mendeskribsikan, memprediksi, dan mengendalikan
kondisi atau kejadian mental dan tingkah laku. Pengertian menurut Miller ini
lebih luas cakupannya dibandingkan dengan definisi menurut tokoh yang
lainnya.
4. Menurut Goldenson ( 1970 ) mengatakan bahwa psikologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dan binatang lainnya
dengan pengertian untuk memahami aktivitas dari individu tersebut baik yang
diobservasi secara langsung maupun tidak langsung oleh orang lain atau yang
dicatat melalui instrumen tertentu.
5. Menurut Sarwono ( 1984 ) mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan
tentang aspek-aspek psikis dan tingkah laku menusia. Beliu memfokuskan
bidang psikologi pada aspek kejiwaan seperti perasaan, berpikir, motivasi dan
berbagai tingkah laku manusia.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa psikologi itu merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang berbagai aspek kejiwaan atau psikis, dimana aspek psikis dan
kejiwaan itu merupakan sesuatu yang abstrak dan sulit atau bahkan tidak bisa diamati.
Namun, aspek kejiwaan tersebut akan dapat diamati oleh orang lain apabila diwujudkan
dalam bentuk tingkah laku.

2.2. Psikologi Sebagai Ilmu

Psikologi merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan. Psikologi dapat


dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki syarat- syarat yang telah dipenuhi
untuk bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan. Secara umum, ilmu itu sendiri
merupakan kumpulan pengetahuan pengetahuan yang memiliki syarat-syarat tertentu.
Berikut syarat-syarat untuk dinyatakan sebagai suatu ilmu.

1. Harus mempunyai objek tertentu


Tiap ilmu mempunyai objek, sama halnya dengan psikologi. Psikologi
mempunyai objek ilmu yang terdiri dari objek material dan objek formal. Objek
material disiniadalah sesuatu yang dikaji, dibahas dan diselidiki. Objek material
ini juga sering disebut sebagai pokok persoalan ( subject matter ).
Objek formal suatu ilmu merupakan suatu objek ilmu yang lebih
menekankan pada sudut pandang terhadap objek material tersebut. Sehingga
dengan adanya objek formal inilah yang dapat dijadikan acuan yang mampu
membedakan ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya. Dengan demikian pada
hakikatnya ilmu psikologi ini mempunyai objek material yaitu manusia dan
objek formalnya yaitu kejiwaan atau psikis dan juga tingkah laku manusia.
Sebagai contoh, psikologi, sosiologi, dan antropologi merupakan bidang ilmu
yang mempunyai objek material yang sama yaitu manusia, namun dilihat dari
sudut pandang atau objek formal yang yang berbeda, oleh karena objek formal
itulah ketiga ilmu tersebut walaupun mempunyai objek material yang sama
tetaplah menjadi sebuah ilmu yang berbeda atara satu dengan yang lainnya.
2. Mempunyai Metode Tertentu

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri telah


menggunakan metode ilmiah dalam cara kerjanya. Antara lain mengumpulkan
data dan informasi serta mengambil suatu kesimpulan. Psikologi menggunakan
metode ilmiah dengan tata cara yang sistematis dan menggunakan metode yang
tepat dalam memperoleh informasi yang diperlukan sebagai suatu ilmu
pengetahuan,baik itu dilakukan melalui metode eksperimental maupun metode
noneksperimental. Namun karena psiokologi ini merupakan ilmu yang
mempelajari sesuatu yang abstrak, pada umumnya kebanyakan psikologi
menggunakan metode noneksperimental dalam melakukan pengumpulan data
yaitu seperti metode observasi, metode studi kasus, metode survei, metode
korelasional dan metode komparatif.

3. Tersusun secara sistematis

Sistematis disini dalam arti dalam proses pengempulan data dan


penyusunan ilmu pengetahuan psikologis ini disusun secara sistematis dan tidak
acak, sehingga hal inilah yang mampu membuktikan bahwa psikologi ini
memang suatu ilmu pengetahuan.

4. Bersifat Universal

Psikologi dikatakan suatu ilmu karena dia bersifat universal dan menjadi
milik khalayak umum. Sehingga setiap perkembangan dari ilmu psikologi
haruslah disebarluaskan untuk menjadi suatu ilmu pengetahuan dan sekaligus
menjadi pengetahuan bagi khalayak umum.

2.3. Sistematika psikologi

Perkembangan psikologi sebagai ilmu menunjukkan kemajuan yang pesat.


Kajian mengenai kehidupan dan tingkah laku manusia dalam bidang-bidang tertentu
semakin khusus atau spesialis. Hal tersebut karena semakin kompleksnya kehidupan
manusia, yang memerlukan kajian yang lebih khusus pula. Secara garis besarnya
percabangan psikologi dibagi dua yaitu psikologi teoretis dan psikologi terapan.

1. Psikologi Teoretis

Psikologi teoretis adalah psikologi berdasarkan teori. Tujuannya adalah


mengembangkan psikologi secara teoretis artinya menemukan dan mengembangkan
teori-teori tentang tingkah laku manusia. Suatu teori pada dasarnya merupakan
hubungan antara dua faktor atau lebih, atau pengaturan fakta menurut aturan tertentu.
Faktor tersebut merupakan sesuatu yang dapat dikumpulkan, diamati, dan diuji secara
empiris.

Menurut Dahar (1989), ada empat fungsi teori, yaitu menyistematikan temuan-
temuan, melahirkan hipotesis-hipotesis, membuat prediksi, dan memberikan penjelasan.
Teori yang digunakan untuk menyistematikan temuan penelitian dan memberikan
makna pada hasil-hasil yang tidak berhubungan dan konsisten. Suatu teori dapat
menganalisis dan menggambarkan hasil-hasil penelitian ini konsisten satu sama lain.
Teori berfungsi untuk melahirkan hipotesis, artinya dapat memberi jawaban sementara
atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Kemudian teori berfungsi melakukan prediksi
atau meramalkan hasil apa yang bisa diharapkan setelah melakukan penelitian terakhir.
Fungsi teori adalah menjelaskan, artinya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan,
misalnya mengapa suatu peraturan terjadi? Bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap
variabel yang lain? Penjelasan-penjelasan terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut
harus dijawab secara teoretis. Psikologi teoretis dikelompokkan menjadi dua kelompok
yaitu psikologi umum dan psikologi khusus.

a. Psikologi Umum
Psikologi umum adalah cabang psikologi teoretis yang mempelajari psikis dan
tingkah laku manusia secara umum. Secara umum disini dimaksudkan berlaku untuk
semua jenis kelamin laki-laki atau perempuan, kelompok, ras, atau suku bangsa, dan
berlaku untuk manusia dewasa. Aktivitas psikis manusia tersebut misalnya ingatan,
inteligensi, minat, sikap, emosi, perhatian, dan motivasi. Dalam psikologi umum
dijadikan dalil-dalil yang bersifat umum berdasarkan aktivitas psikis tadi yang
selanjutnya melahirkan teori-teori psikologi.
b. Psikologi Khusus
Psikologi khusus adalah psikologi yang mempelajari psikis dan tingkah laku
manusia dalam situasi atau bidang khusus tertentu. Ada bermacam-macam psikologi
khusus, antara lain :
1) Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari perkembangan psikis dan
tingkah laku manusia sejak lahir sampai masa tua. Psikologi perkembangan ini dapat
dibagi menjadi psikologi anak, psikologi remaja, psikologi dewasa, dan psikologi
orang tua (gerontologi).
2) Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi
sosial.
3) Psikologi Kepribadian
Psikologi kepribadian adalah ilmu yang mempelajari struktur, sifat, jenis, dinamika
kepribadian manusia.
4) Psikologi Abnormal
Psikologi abnormal adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang
abnormal.
5) Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam
situasi dan bidang pendidikan.
6) Psikologi Wanita
Psikologi wanita adalah ilmu yang mempelajari aktivitas psikis dan tingkah laku
wanita.
7) Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah ilmu yang mempelajari aktivitas dan tingkah laku
manusia dalam bidang manajemen.
8) Psikologi Massa
Psikologi massa adalah ilmu yang mempelajari aktivitas psikis dan tingkah laku
orang dalam situasi kelompok besar (massa).
9) Psikologi Kriminal
Psikologi kriminal adalah ilmu yang mempelajari aktivitas psikis dan tingkah laku
individu yang telah berbuat kejahatan.

2. Psikologi Terapan
Psikologi terapan atau disebut juga psikologi praktis adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku individu dan bidang kehidupan praktis sehari-hari. Tujuan
psikologi terapan adalah menemukan prinsip-prinsip psikologi dalam bidang kehidupan
tertentu agar diperoleh efisiensi pemecahan masalah. Prokdutivitasnya yang tinggi,
kinerja yang baik, dan perlakuan yang tepat. Psikologi terapan juga banyak macamnya,
dan akhir-akhir ini perkembangannya begitu pesat karena bidang-bidang spesialisasi
kian bertambah dari masa ke masa. Beberapa psikologi terapan antara lain:
a. Psikologi Industri
Psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam bidang
klinis. Psikologi klinis meliputi kajian tentang kelainan-kelainan jiwa dan perilaku
kesehatan jiwa dan membantu individu yang mempunyai berbagai masalah dalam
kehidupannya.
b. Psikologi Klinis
Psikologis klinis adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam bidang
klinis. Psikologi klinis meliputi kajian tentang kelainan-kelainan jiwa dan perilaku
kesehatan jiwa dan membantu individu yang mempunyai berbagai masalah dalam
kehidupannya.
c. Psikologi Konseling
Psikologi konseling adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
situasi konseling. Ruang lingkup ilmu ini adalah tingkah laku klien dalam proses
konseling, efektivitas konseling, dan perilaku konselor dalam proses konseling.
d. Psikologi Dakwah
Psikologi dakwah adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan
mengendalikan tingkah laku manusia yang terkait dengan proses dakwah (Mubarok,
1999). Dalam psikologi dakwah berusaha memahami tingkah laku manusia yang
terlibat dalam dakwah agar dapat mencapai tujuan dakwah secara optimal.
e. Psikologi Wanita Hamil
Psikologi wanita hamil adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku wanita yang
sedang hamil. Psikologi wanita hamil berusaha mengungkapkan apa yang
tersembunyi di balik perilaku wanita hamil tersebut. Selanjutnya, berusaha
bagaimana mengendalikan dan mengarahkan perilakunya agar tercapai proses
persalinan yang baik dan melahirkan anak yang sehat.

f. Psikologi Keperawatan
Psikologi keperawatan adalah ilmu yang mempelajaritingkah laku individu dalam
proses keperawatan. Tingkah laku yang dipelajari tersebut adalah tingkah laku
pasien. Psikologi keperawatan berusaha menjelaskan dan mengendalikan atau
mengarahkan perilaku pasien agar tercapai proses penyembuhan secara efektif.
Secara sistematis klasifikasi psikologi dapat digambarkan sebagai berikut:

Psikologi

Psikologi Psikologi
Teoretis Terapan
- Psikologi Industri
Psikologi Umum Psikologi Khusus
- Psikologi Klinis
- Psikologi Konseling
- Psikologi Perkembangan
- Psikologi Dakwah
- Psikologi Sosial
- Psikologi Wanita Hamil
- Psikologi Abnormal
- Psikologi Keperawatan
- Psikologi Pendidikan

2.4.Ruang Lingkup Psikologi Keperawatan

Ruang lingkup psikologi keperawatan meliputi hal sebagai berikut:

1. Analisis terhadap seluruh komponen yang terlibat dalam proses pelayanan


keperawatan. Pembahasan difokuskan pada hakikat manusia. Karakteristik
pasien dan faktor-faktor yang memengaruhi tingkah laku individu.
2. Kualitas pelayanan keperawatan kepada pasien dan keluarganya. Dalam hal ini
dengan adanya psikologi keperawatan, perawat akan lebih baik dan lebih
berkualitas serta lebih kompeten dalam memberikan pelayan bagi pasien.
3. Komunikasi perawat dengan mitra kerja, pasien, dan keluarganya serta sesama
perawat. Dalam hal ini, dengan adanya psikologi, perawat akan sangat paham
bagaimana menyikapi dan merespon semua bentuk komunikasi yang dilakukan
dengan orang lain baik dan sesui harapan.
4. Perlakuan terhadap pasien dan pengendalian tingkah laku pasien. Dengan
pengetahuan psikologi ini, perawat akan sangat mampu memahami perilaku
pasien dan juga mampu mengendalikan perilaku pasien apabila terjadi suatu
bentuk perilaku yang tidak sesuai atau perilaku negatif.

2.5. Manfaat Mempelajari Psikologi Keperawatan

Dalam kehidupan yang banyak keterlibatan manusia di dalamnya, maka perana


psikologi menjadi penting agar dapat memahami dan mengendalikan perilaku manusia
tersebut. Begitu pula dalam bidang keperawatan, diperlukan penerapan psikologi.
Beberapa menfaat yang diperoleh dengan mempelajari psikologi keperawatan adalah:

1. Membantu individu atau calon perawat untuk lebih memahami dirinya. Orang yang
mempelajari psikologi akan semakin paham tentang aspek-aspek psikis dan
perilakunya serta hal-hal yang berkenaan dengan perilaku yang seharusnya dilakukan
oleh seseorang.
2. Membantu individu atau calon perawat untuk memahami tingkah laku orang lain,
sehingga diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan baik.
3. Membantu individu atau calon perawat untuk bekerja sama lebih baik dengan orang
lain dan bertingkah laku sebagaimana yang diharapkan oleh orang lain.
4. Membantu individu atau calon perawat untuk memperlakukan pasien secara tepat
sesuai dengan kebutuhan dan harapannya. Hal tersebut dapat mendukung proses
penyembuhan pasien.
5. Membantu individu atau calon peawat memperlakukan keluarga pasien secara tepat
sesuai dengan kebutuhannya. Hal tersebut dapat meningkatkan kerja sama dengan
keluarga pasien yang mendukung proses penyembuhan pasien.
6. Membantu individu atau calon perawat untuk meningkatkan kualitas hubungan
dengan manajemen rumah sakit/klinik, dokter, sesama perawat. Hal tersebut
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pelayanan terhadap pasien.
7. Membantu individu atau calon perawat untuk meningkatkan kerja sama dengan
dokter dan sesama perawat, pelayanan keperawatan merupakan pelayanan yang
bukan bekerja secara perorangan, tetapi pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan
secara tim (team works).
8. Membantu individu atau calon perawat agar dapat berkomunikasi secara baik dengan
pasien dan orang-orang di lingkungan kinerjanya.
Bab 3. Penutup

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan sebelumnya, dapat


disimpulkan bahwa psikologi itu merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang berbagai aspek kejiwaan atau psikis, dimana aspek psikis dan
kejiwaan itu merupakan sesuatu yang abstrak dan sulit atau bahkan tidak bisa diamati.
Namun, aspek kejiwaan tersebut akan dapat diamati oleh orang lain apabila diwujudkan
dalam bentuk tingkah laku.

Psikologi dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki syarat-


syarat yang telah dipenuhi untuk bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan, yaitu
mempunyai objek tertentu, mempunyai metode tertentu, tersusun secara sistematis dan
bersifat universal. Selain itu, secara garis besar sistematika psikologi terbagi menjadi
dua yaitu psikologi teoritis dan psikologi terapan. Ruang lingkup keberadaan psikologi
dalam keperawatan juga akan membantu menganalisis perilaku inidividu atau pasien,
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan bagi pasien dan keluarga, menjadikan
psikologi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi perawat dengan pasien,
keluarga maupun dengan rekan kerja, serta akan mampu memahami dan mengendalikan
perilaku pasien.

3.2. Saran

Penulisan makalah ini tentunya masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dapat
kami sarankan bagi pembaca sekalian untuk melakukan studi literatur yang lebih
banyak lagi untuk mengembangkan dan menyempurnakan tentang materi yang telah
tertuang dalam makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini memberikan banyak
manfaat bagi kita semua.
Daftar Pustaka

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Saam, Z., & Wahyuni, S. (2012). Psikologi Keperawatan. Jakarta: Rajawali Press

Sarwono, S.W. (1984). Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang

Dahar, R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Penerbit Airlangga

Hilgert, E. (1957). Introduction to Psikologi. New York: Harcourt, Brace dan Company

Miller, G.A. ( 1974). Psycology and Cammunication. Wachinton DC: Voice of Amerika

Mubarok, A. (2002). Psikologi Dakwah. Jakarta: Penerbit Pustaka Firdaus

Anda mungkin juga menyukai