Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

VIRUS RUBELLA

Oleh

1. Eka Mei Dianita (152310101053)

2.

3.

4.

5.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
hidahyah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah dapat selesai sesuai
dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnah-Nya Amin.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1B
yang berjudul Virus Rubella. Tujuan dari penyusunan makalah ini ialah sebagai
informasi serta untuk menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas
bantuan, dorongan dan bimbingan dari orang tua, dosen pembimbing dan teman-teman
sehingga makalah ini terselesaikan.
Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Jember, 25 Januari 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. 1
DAFTAR ISI 2
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 3
1.2 Rumusan masalah.. 4
1.3 Tujuan 4
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Virologi Virus Rubella.. 5
2.2 Klasifikasi Virus Rubella......... 6
2.3 Daur Hidup Virus Rubella.........7
2.4 Penularan Virus Rubella............................... 9
2.5 Reservoir Virus Rubella.................................................................10
2.6 Test Raboratorium Virus Rubella....................................................11
2.7 Control Infeksi Virus Rubella........... .............................................12
2.8 Pencegahan Virus Rubella..............................................................13
2.9 Inveksi Virus Rubella....................................................................14
2.10 Pengobatan Virus Rubella..............................................................15
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........16
3.2 Saran.......16
DAFTAR PUSTAKA.......17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rubella yang sering dikenal dengan istilah campak Jerman atau campak 3 hari adalah
sebuah infeksi yang menyerang terutama kulit dan kelenjar getah bening. Penyakit ini
disebabkan oleh virus rubella (virus yang berbeda dari virus yang menyebabkan campak),
yang biasanya ditularkan melalui cairan yang keluar dari hidung atau tenggorokan.
Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui aliran darah seorang wanita yang sedang hamil
kepada janin yang dikandungnya. Karena penyakit ini tergolong penyakit ringan pada
anak-anak, bahaya medis yang utama dari penyakit ini adalah infeksi pada wanita ahmil,
yang dapat menyebabkan sindrom cacat bawaan pada janin tersebut. Sebelum vaksin
melawan rubella terjadi 6-9 tahun. Anak- anak dengan usia 5-9 menjadi korban utama dan
muncul banyak kasus rubella bawaan. Sekarang, dengan adanya program imunisasi pada
anak-anak dan remaja usia dini, hanya muncul sedikit kasus rubella bawaan.infeksi rubella
berbahaya bila terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada
banyinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya
kelainan adalah 50% sedangkan jika infeksi terjadi trimester pertama maka resikonya
mejadi 25% (Menurut America College of Obstatrician and Gynecologist, 1981).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja virulogi dari virus rubella?
2. Apa klasifikasi dari virus rubella?
3. Apa daur hidup dari virus rubella?
4. Bagaimana cara penularan virus rubella?
5. Bagaimana reservoir dari virus rubella?
6. Bagaimana cara test Laboratorium dari virus rubella?
7. Bagaimana cara mengontrol infeksi virus rubella?
8. Bagaimana cara mencegah virus rubella?
9. Bagaimana cara infeksi virus rubella?
10. Bagaimana cara pengobatan virus rubella?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui virulogi dari virus rubella
2. Mengetahui klasifikasi dari virus rubella
3. Mengetahui daur hidup dari virus rubella?
4. Mengetahui cara penularan virus rubella?
5. Mengetahui reservoir dari virus rubella?
6. Mengetahui cara test Laboratorium dari virus rubella?
7. Mengetahui cara mengontrol infeksi virus rubella?
8. Mengetahui cara mencegah virus rubella?
9. Mengetahui cara infeksi virus rubella?
10. Mengetahui cara pengobatan virus rubella?

BAB II
PENBAHASAN

2.1 Virulogi
Virulogi adalah cabang dari ilmu yang berfokus pada studi virus seperti prion, dan
viroid. Tujuan utama dari virologi adalah klasifikasi, dimana virus yang dipelajari
untuk menentukan apa yang mereka dan bagaimana mereka bekerja. Klasifikasi dapat
digunakan untuk menentukan bahwa berbagai virus terkait satu sama lain. Virus
muncul dari materi non-hidup secara terpisah dan paralel untuk bentuk-bentuk
kehidupan lain. Virologi bermanfaat untuk industri farmasi dan peptisida dan menjadi
perhatian bidang kedokteran. Cabang utama dari virologi adalah klasifikasi virus.

Virus merpakan parasit yang berukuran mikroskopis menginfeksi sel organisme.


Bereproduksi didalam materi hidp dengan cara menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup dikarenakan virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk
bereproduksi sendiri. Di dalam sel inang merupakan parasit obligat dan dilaur sel
inang menjadi tak berdaya. Virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang
diselubungi bahan pelindung terdiri dari protein, lipid, glikoprotein.

Virus terdiri dari lapisan protein sebagai pelindung (sampul), protein yang
menyimpan gen virus dan gen virus itu sendiri.

1. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid
2. Kapsid
Selubung yang berupa protein, terdiri dari kapsomer dan protein monomer yang
terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsit untuk memberi bentuk pada virus
dan pelindung virus
3. Isi tubuh
Isi tersusun dari asam inti yaitu DNA saja atau RNA saja. DNA dan RNA
merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Didalam
tubuh virus terdapat beberapa enzim.\
4. Ekor
Ekor virus alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus dilengkapi dengan
benang atau serabut.

Rubella atau biasa disebut campak jerman merupakan penyakit yang disebabkan
karena virus RNA dari golongan togavirus. Virus ini relatif tidak berbahaya dengan
morbiliditas dan mortalitas yang rendah pada manusia normal. Jika terinfeksi pada
saat hamil dapat menyebabkan gangguan pembentukan organ dan mengakibatkan
kecacatan.

Virus rubella memiliki 3 protein struktural utama yaitu 2 glycoprotein envelope, E1


dan E2 dan 1 protein nukleokapsid. Secara morfologi, virus rubella berbentuk bulat
(sferis) dengan diameter 60-7- mm dan memiliki inti (core) nukleoprotein padat,
dikelilingi oleh dua lapid rubella dapat dihancurkan oleh proteinase, pelarut lemak,
formalin, sinar ultraviolet, PH rendah, panas dan amantadine tetapi nisbi (relatif rentan
terhadap pembekuan, pencairan atau sonikasi.

2.2 Klasifikasi Virus Rubella


Virus rubella merupakan virus RNA yang termasuk dalam genus Rubivirus, famili
Togaviridae, dengan jenis antigen tunggal yang menghasilkan antigen. Pertumbuhan
virus tidak dapat dilakukan pada telur , tikus dan kelinci dewasa.

Klasifikasi dari virus rubella sebagai berikut :

Familli : Togaviridae

Genus : Rubivirus

Spesies : Rubella Virus

Virus rubella memiliki sebuah hemaglutin yang berkaitan dengan pembungkus


virus dan dapat bereaksi dengan sel darah merah anak ayam baru lahir, kambing, dan
burung merpati pada suhu 40C dan 250C dan bukan pada suhu 370 C . Baik sel darah
merah maupun serum penderita yang terinfeksi virus rubela memiliki sebuah non-
spesifik lipropotein inhibitor terhadap hemaglutinasi. Aktivitas komplemen
berhubungan secara primer envelope, meskipun beberapa aktivitas jga berhubungan
dengan nukleoprotein core. Baik hemaglutin maupun antigen complement-fixing
dapat ditemukan melali pemeriksaan serologi.

2.3 Daur Hidup


Replikasi virus dimula-mula terjadi dalam saluran pernafasan, diikti dengan
perkembangbiakan dalam kelenjar getah bening servikal. Viremia timbul setelah 5-7
dan berlangsung hingga timbul antibodi pada sekitar hari ke-13 hingga ke-15.
Timbulnya antibodi bersama dengan timbulnya ruam. Setelah timbul ruam, virus
hanya dapat tetap dideteksi dalam nasofaring.

Masa inkubasi yaitu waktu yang diperlukan sejak masuknya virus rubella kedalam
tubuh sampai timbulnya gejala penyakit.

Tanda yang paling khas adalah pembesaran kelenjar getah bening di daerah
belakang kepala, belakang telinga dan leher bagian belakang. Ummnya pembesaran
kelenjar getah bening ini disertai dengan rasa nyeri pembengkakan kelenjar akan
berlangsung selama satu minggu atau lebih dan sakit persendian akan berlangsung
selama lebih dari dua minggu. Anak-anak yang tekena rubella akan pulih dalam
jangka waktu satu minggu sementara pada orang dewasa membutuhkan waktu lebih
lama untuk pulih.

2.4 Penularan Virus Rubella


Penularan melalui udara sebagai masuk awal melalui nasofaring dan orofaring.
Setelah masuk akan mengalami masa inkubasi antara 11 sampai 14 hari sampai timbul
gejala. Hampir 60% pasien akan timbul ruam, penyebaran hasil konsepsi terutama
secara homongen. Infeksi kongenital terjadi 2 bagian yaitu viremia maternal dan
viremia fetal. Viremia maternal terjadi saat replikasi virus dalam sel trofoblas.

Masa penularan virus rubella cukup panjang, mulai terjadi sepulh hari sebelum
gejala bintik merah muncul, kemudian saat muncul gejala masih dapat menular satu
atau dua minggu setelah gejala bintik merah menghilang. Kemudian virus masuk
dalam barier plasenta. Untuk dapat terjadi viremia fetal, replikasi virus harus terjadi
dalam sel endotel janin. Viremia fetal menyebabkan kelainan organ.

Cara penularan virus rubella yaitu dengan menularkan dari satu orang ke orang
lain, jika orang yang terinfeksi betuk atau bersin atau melalui kontak langsung dengan
sekret pernafasan seperti lendir dari orang yang terinfeksi, percikan mulut maupun
hidung.

Pasien yang terkena virus rubella memiliki gejala sebagai berikut.

1. Mata merah sampai merasa nyeri


2. Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening
3. Pilek sampai mampet
4. Nafsu makan berkurang
5. Kepala pening
6. Sendi nyeri
7. Kulit kering
8. Suhu naik (demam)
9. Setelah 3 hari kemdian, muncul ruam merah dibagian wajah dan ke seluruh tubuh.

2.5 Reservoir

Melalui proses anamnesa apakah ada penderita rubella di sekitar ibu hamil tersebut.
Apakah ibu tersebut mengalami gejala-gejala seperti pada infeksi-infeksi virus pada
umumnya (demam, nyeri sendi, nyeri otot). Apakah timbul gejala-gejala ruam pada badan
2.6 Test Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski
berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV
IgG.

2.7 Control Infeksi

Pemeriksaan rubella juga bisa dimasukkan dalam tes prenatal untuk ibu hamil, khususnya
untuk yang berisiko tinggi. Pemeriksaan ini dilakukan melalui tes darah. Cara mengontrol
inveksi dari virus rubella dengan melalui proses anamnesa.

2.8 Pencegahan Virus Rubella

Cara mencegah infeksi dari virus rubella yaitu pencegahan infeksi dengan cara
pemberian vaksinasi. Pemberiannya secara subkutan dengan virus hidup rubella yang
dilemahkan bisa memberikan kekebalan yang lama bisa juga semur hidup. Vaksin bisa
diberikan kepada wanita yang tidak hamil, tetapi tidak boleh diberikan pada wanita
yang sedang hamil ata akan hamil setelah 3 bulan pemberian vaksin. Karena vaksin
yang diberikan berupa virus rubella hidp yang dilemahkan bisa menyebabkan cacat.

Tidak terdapat preparat kimiawi yang bisa mencegah viremia pada orang yang
tidak kebal terhadap rubella. Bila didapatkan infeksi rbella dalam uters, lebih baik ibu
diberikan penjelasan tentang resiko dari infeksi rubella kongenital. Kemungkinan
adanya efek yang berat dari infeksi pada trimester 1, dengan begitu pasien bisa
memilih untuk mengakhiri kehamilan.

Jika ibu ingin merencanakan kehamilan lebih baik memeriksakan diri melalui tes
darah. Jika hasinya tidak memiliki kekebalan terhadap rubella, maka dianjurkan untuk
vaksin MMR. Selanjutnya harus menunggu minimal 4 minggu untuk hamil.Jenis
vaksin ini tidak boleh dilakukan ketika hamil.
Pemberian vaksin campak, gondong dan rubella (MMR) merupakan kombinasi
vaksin untuk melindungi anak-anak dari virus. Vaksin MMR efektif untuk
memberikan kekebalan dan bila sudah pernah terkena rubella akan kebal seumur
hidup. Vaksin MMR yang pertama diberikan pada saat usia 12 tahun, vaksin keda
diberikan pada saat usia 4-6 tahun. Walaupun vaksin keda diberikan setelah 28 hari
sejak pemberian vaksin pertama,dan belm berusia 4 tahun.

Selain menggunakan vaksin, untuk mencegah virus rubella bisa juga dilakukan hal
berikut ini:

1. Menghindari kontak dengan penderita sebisa mungkin, khususnya pada ibu


hamil.
2. Memberikan ruangan khusus bagi penderita
3. Menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan sebelum makan dan bial
terjadi kontak langsung dengan penderita.\

2.9 Inveksi Virus Rubella

Rubella merupakan penyakit infeksi di antara 20-50% kasus bersifat asimptomatis.


Gejala rbella hampir mirip dengan penyakit lain yang disertai ruam.

2.9.1 Inveksi pada trimester pertama

Kelainan berhubungan dengan dengan umur kehamilan. Risiko terjadinya


kerusakan apabila infeksi terjadi trimester pertama kehamilan mencapai 80-90% .
Virus rubella mengalami replikasi dan disekresikan oleh janin dengan CRS dan hal ini
mengakibatkan infeksi pada persentuha (kontak) yang rentan. Kelainan pertumbuhan
seperti kutilan mungkin tidak akan muncul selama beberapa bulan atau beberapa
tahun, tetapi akan muncul pada waktu yang tidak tentu.

Kelainan kardiovaskler seperti periapan dan kerusakan lapisan seluruh


pembluh darah dapat menyebabkan kerusakan yang membuntu arteri berukuran
medium dan besar dalam sistem peredaran (sirkulasi) pulmoner dan sistemik.

Ketulian yang terjadi pada banyi dengan CRS tidak diperkirakan


sebelumnya. Metode ntuk mengetahui adanya kehilangan pendengaran janin seperti
pemancaran (emisi) otoakustik dan auditory brain stem responses saat ini bekerja
untuk menyaring bayi yang beresiko dan akan mencegah kelainan pendengaran lebih
awal, juga saat neonatus. Peralatan ini mahal dan tidak dapat digunakan di luar
laboratorium

Kelainan mata dapat berupa apakia glaukoma setelah dilakukan aspirasi


katarak dan neovaskularisasi retina merupakan manifestasi klinis lambat CRS

2.9.2 Inveksi setelah trimester pertama

Virus rubella dapat diisolasi dari ibu yang mendapatkan infeksi setelah
trimester pertama kehamilan. Penelitian mennjukkan sepertiga dari bayi yang lahir
dari ibu yang terinfeksi rubella pada mur 16-20 minggu memiliki IgM spesifik rubella
saat lahir. Penelitian dinegara lain menunjukkan bahwa infeksi maternal diperoleh usia
13-20 minggu kehamilan dan dari bayi yang menderita kelainan akibat virus rubella
terdapat 16-18%, tetapi setelah periode ini insidennya kurang dari 12%. Ketulian dan
retinopati sering merupakan gejala tunggal infeksi bawaan meski retinopati secara
unum tidak menimbulkan kebutaan.

2.10 Pengobatan Virus Rubella

Berikut ini cara mengobati penderita virus rubella.

1. Mengkonsumsi makanan bernutrisi


Makan makanan yang bernutrisi bisa menguatkan sistem kekebalan tubuh.
Untuk menstimulasi imunitas perlu adanya nutrisi yang cukup.
2. Istirahat yang cukup
Membiasakan tidur yang cukup, untuk menjadikan sistem imun semakin baik.
Pada saat tubuh yang rileks akan membantu sel tubuh regenerasi dan
menggantikan dengan yang baru
3. Menjaga jarak dengan teman dan keluarga
Menjaga jarak dinilai penting, karena untuk penyembuhannya biarkan tubuh
yang akan membuat toksin. Jika tetap berada dilingkungan bersama teman atau
keluarga dikhawatirkan akan tertular.

4. Periksa ke dokter
Ketika sedang merasa gejala muncul seperti sakit kepala, demam dan gatal-
gatal lebih baik memeriksakan ke dokter. Sehingga memberikan penanganan
yang sesuai.

BAB III
PENTUP
3.1 Kesimpulan
Virulogi adalah cabang dari ilmu yang berfokus pada studi virus seperti prion,
dan viroid. Tujuan utama dari virologi adalah klasifikasi, dimana virus yang
dipelajari untuk menentukan apa yang mereka dan bagaimana mereka bekerja.
Virus merpakan parasit yang berukuran mikroskopis menginfeksi sel
organisme. Bereproduksi didalam materi hidp dengan cara menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup dikarenakan virus tidak memiliki
perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.
Rubella atau biasa disebut campak jerman merupakan penyakit yang
disebabkan karena virus RNA dari golongan togavirus.
Virus rubella memiliki 3 protein struktural utama yaitu 2 glycoprotein
envelope, E1 dan E2 dan 1 protein nukleokapsid. Penularan virus rubella
melalui udara sebagai masuk awal melalui nasofaring dan orofaring

3.2 Saran
- Menjaga sanitasi atau kebersihan lingkungan sekitarnya
-Menyarankan agar mengonsumsi makan makanan yang bergizi dan bernutrisi

-Menyarankan untuk banyak istirahat

-Penderita tidak diperbolehkan menonton TV mata mereka sensitive terhadap


cahaya

-Menagnjurkan untuk pola hidup sehat dengan olahraga yang bertujuan untuk
tetap dapat menjaga antibodi

DAFTAR PUSTAKA
Anynomos. 2014. Rubella. http://www.kerjanya.net/faq/7090-rubella.html [10
Desember 2014]
Anynomous. 2015. Virus Rubella-Penyebab,ciri ciri, Diagnosis dan
Pengobatan. http://halosehat.com/penyakit/sumber-penyakit/virus-rubella
[10 Juni 2015]
Anynomous. 2006. Rubella. http:www.cdc.gov/nip/publications/pink/rubella.pdf.
[30 Agustus 2006]

Anda mungkin juga menyukai