Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Pendidikan Secara Umum

Apa yang dimaksud dengan pendidikan? Secara umum, pengertian pendidikan adalah suatu
proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan
dari satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian.
Ada juga yang mengatakan definisi pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
secara sistematis dalam mewujudkan suasana belajar-mengajar agar para peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya. Dengan adanya pendidikan maka seseorang dapat memiliki
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan spiritual, dan keterampilan yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan masyarakat.
Dalam bahasa Inggris, kata pendidikan disebut dengan Education dimana secara etimologis
kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu Eductum. Kata Eductum terdiri dari dua kata, yaitu E
yang artinya perkembangan dari dalam keluar, dan Duco yang artinya sedang berkembang. Sehingga
secara etimologis arti pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan
kekuatan individu.
Jadi, secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada peserta
didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang
kritis dalam berpikir.

JENIS-JENIS PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah jenis pendidikan yang terstruktur dan memiliki jenjang, mulai dari
pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah (SMP),
pendidikan atas (SMA), dan pendidikan tinggi (Universitas).
Berikut ini adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan formal:
 Taman Kanak-kanak (TK)
 Raudatul Athfal (RA)
 Sekolah Dasar (SD)
 Madrasah Ibtidaiyah (MI)
 Sekolah Menengah Pertama (SMP)
 Madrasah Tsanawiyah (MTs)
 Sekolah Menengah Atas (SMA)
 Madrasah Aliyah (MA)
 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
 Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
 Perguruan Tinggi
 Akademi
 Politeknik
 Sekolah Tinggi
 Institut
 Universitas
2. Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang bisa
dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan ini bisa disetarakan dengan hasil
program pendidikan formal melalui proses penilaian dari pihak yang berwenang.
Berikut ini adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan non formal:
 Kelompok bermain (KB)
 Taman penitipan anak (TPA)
 Lembaga kursus
 Sanggar
 Lembaga pelatihan
 Kelompok belajar
 Pusat kegiatan belajar masyarakat
 Majelis taklim
3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jenis pendidikan yang berasal dari keluarga dan lingkungan dimana
peserta didiknya dapat belajar secara mandiri.
Beberapa yang termasuk di dalam pendidikan informal adalah;
 Agama
 Budi pekerti
 Etika
 Sopan santun
 Moral
 Sosialisasi

Apakah itu karakter ?


Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave (melukis,
menggambar)
Karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang membedakan seorang individu
dengan individu lainnya. Atau karakter dapat di katakan juga sebagai keadaan yang sebenarnya dari
dalam diri seorang individu, yang membedakan antara dirinya dengan individu lain. Karakter atau
watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang
dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. Lebih lengkap lagi Karakter adalah nilai-nilai yang
khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai
kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan
bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
Karakter merupakan ciri khas individu yang ditunjukkan melalui cara bersikap, berperilaku,
dan bertindak untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun
masyarakat. Anak memiliki karakter baik akan menjadi orang dewasa yang mampu membuat
keputusan dengan baik dan tepat serta siap mempertanggungawabkan setiap keputusan diambil

PENDIDIKAN KARAKTER
Sejatinya pendidikan dan karakter memang satu-nyawa, tidak dapat dipisahkan. Pendidikan
membentuk karakter sedangkan karakter memperkuat pendidikanPendidikan Karakter adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan
peserta didik guna membangun karakter pribadi atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara.
Dalam kamus lain Pendidikan Karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya
terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.
Sepanjang sejarahnya, di seluruh dunia ini, pendidikan pada hakekatnya memiliki dua tujuan,
yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart), dan membantu mereka menjadi
manusia yang baik (good). Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya,
tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau
bahkan sangat sulit. Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan bahwa problem moral
merupakan persoalan akut atau penyakit kronis yang mengiringi kehidupan manusia kapan dan di
mana pun.
Sebuah penggalan pepatah bijak mengatakan, “be careful of your character, for your
character becomes your destiny”. Jika diterjemahkan, arti pepatah tersebut berbunyi demikian,
“Berhati-hatilah dengan karaktermu, karena karaktermu akan menentukan nasibmu.” Sadar atau tidak
sadar, sesungguhnya apa yang terjadi di dalam hidup seseorang, termasuk diri kita, merupakan buah
dari karakter yang melekat pada diri kita.
Dan yang dimaksud dengan pendidikan karakter adalah suatu sistem yang menanamkan nilai-
nilai karakter kepada seorang individu, yang meliputi: ilmu pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
tindakan untuk dapat melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan YME, dirinya sendiri,
orang lain, lingkungannya maupun bangsa dan negaranya.
 
BEBERAPA NILAI-NILAI KARAKTER
Individu yang berkarakter baik merupakan orang yang selalu berusaha untuk melakukan berbagai hal
yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya sendiri, lingkungannya, orang lain, bangsa dan negaranya.
Karakter yang baik berarti individu yang mengetahui tentang potensinya sendiri dan memiliki nilai-
nilai sebagai berikut ini:
a. Nilai hubungannya dengan Tuhan
Dalam hal ini yaitu nilai religius, merupakan tindakan seorang individu yang selalu diupayakan
berdasarkan dari nilai-nilai ketuhanan atau ajaran agamanya.
b. Nilai hubungannya dengan sesama
1. Menghargai hak dan kewajiban orang lain.
Merupakan sikap yang selalu menghormati dan melaksanakan apa yang sudah menjadi hak orang lain
dan dirinya sendiri.
2. Selalu patuh terhadap peraturan sosial.
Merupakan sikap taat terhadap peraturan yang ada hubungannya dengan kepentingan umum atau
masyarakat.
3. Sopan dan santun.
Merupakan sikap menghormati, ramah dan berprilaku baik terhadap orang lain.
4. Menghargai karya dan prestasi orang lain.
Merupakan sikap yang mengakui dan menghormati apa yang sudah dicapai oleh orang lain.
5. Demokratis
Merupakan sikap dan perilaku seseorang yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi.
c. Nilai hubungannya dengan diri sendiri
1. Bersikap jujur.
Merupakan perilaku untuk menjadikan diri sendiri sebagai orang yang selalu dapat di percaya dalam
perkataan, tindakan, orang lain maupun terhadap dirinya sendiri.
2. Selalu bertanggung jawab.
Merupakan sikap maupun prilaku untuk melaksanakan kewajiban maupun tugas seperti yang
seharusnya dilakukan baik itu terhadap dirinya sendiri, lingkungan, negara dan lain-lain.
3. Selalu disiplin.
Merupakan sikap dan prilaku patuh terhadap peraturan atau norma-norma yang berlaku, dan
memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
4. Selalu bekerja keras.
Merupakan sikap tidak mudah menyerah dan sungguh-sungguh baik itu dalam mencapai sesuatu,
menyelesaikan permasalahan dan lain-lain.
5. Berpola hidup sehat.
Merupakan sikap untuk selalu berupaya menerapkan pola hidup yang baik, supaya dapat menciptakan
kehidupan yang sehat dan juga selalu berupaya untuk menghindari pola hidup buruk.
6. Percaya diri.
Merupakan sikap yang dimiliki oleh seorang individu yang percaya atau yakin akan kemampuannya
sendiri dalam mencapai sesuatu atau keinginannya.
7. Mandiri.
Merupakan sikap yang tidak selalu bergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan permasalahan
yang menimpa dirinya.
8. Rasa Ingin tahu yang tinggi.
Merupakan sikap rasa ingin tahu yang tinggi atau selalau berupaya untuk mengetahui lebih luas dari
apa yang sudah dipelajari.
9. Cinta terhadap ilmu pengetahuan.
Merupakan cara berfikir untuk menunjukan kepedulian yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan yaitu
dengan cara mempelajari dan menambah ilmu pengetahuan.
10. Selalu berpikir logis, kritis & inovatif.
Merupakan cara berfikir dalam melakukan sesuatu sesuai dengan kenyataan dan logika untuk
menghasilkan hasil yang baru serta termutakir dari apa yang sudah dimiliki.
d. Nilai hubungannya dengan lingkungan
1. Rasa peduli terhadap lingkungan.
Merupakan sikap yang selalu mencegah kerusakan terhadap lingkungan, dan selalu berupaya untuk
memperbaikinya jika terjadi kerusakan pada lingkungan serta selalu menjaga kelestarian alam.
2. Peduli sosial.
Merupakan sikap yang selalu memberi bantuan atau menolong orang lain yang memang sedang
membutuhkan bantuan.
3. Menghargai keberagaman atau perbedaan.
Merupakan sikap yang menghormati dan menghargai keragaman budaya, agama, adat dan lain-lain.
4. Nilai kebangsaan.
Merupakan sikap yang selalu mementingkan bangsa dan negaranya diatas kepentingan pribadi.
Sekian penjelasan yang dapat kami berikan tentang pengertian karakter, mohon maaf jika terdapat
beberapa kesalahan dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi teman – teman, khususnya dalam
menambah wawasan
Unsur Terbentuknya Karakter
Menurut psikologi dan sosiologi, manusia memiliki beberapa unsur yang berkaitan dengan
terbentuknya karakter. Unsur inilah yang nantinya akan menunjukan bagaimana karakter seseorang.
Unsur-unsur karakter adalah:
1. Sikap
Sikap dari seseorang merupakan bagian dari karakter. Bahkan sikap dianggap sebagai cerminan
karakter orang tersebut. Sikap dari seseorang menunjukkan bagaimana karakter orang tersebut di
suatu lingkungan. Jadi, kalau orang tersebut memiliki karakter yang baik, maka lingkungannya
akan mengatakan orang tersebut memiliki karakter yang baik. Begitupun sebaliknya.
2. Emosi
Emosi yaitu gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia yang disertai dengan efek pada
kesadaran, perilaku, dan ini juga merupakan proses fisiologis. Emosi ini identik dengan perasaan
yang kuat.
3. Kepercayaan
Kepercayaan sendiri merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosio psikologis.
Kepercayaan mengenai sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman
dan intuisi sangat penting dalam membangun watak dan karakter manusia. Jadi, kepercayaan
memperkukuh eksistensi diri dan hubungan dengan orang lain.
4. Kebiasaan dan Kemauan
Kebiasaan merupakan aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis pada
waktu yang lama, tidak direncanakan dan diulangi berulang kali. Sedangkan kemauan adalah
kondisi yang mencerminkan karakter seseorang karena kemauan berkaitan erat dengan tindakan
yang mencerminkan perilaku orang tersebut.
5. Konsepsi Diri
Konsepsi diri adalah proses totalitas, baik sadar maupun tidak sadar tentang bagaimana karakter
dan diri seseorang terbentuk. Jadi, konsepsi diri adalah bagaimana kita harus membangun diri, apa
yang kita inginkan dan bagaimana kita menempatkan diri dalam kehidupan.

PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER


Munculnya karakter pada diri seseorang, tidak didapatkan saat lahir. Karakter dibentuk melalui proses
pembelajaran yang cukup panjang. Karakter manusia terbentuk melalui faktor lingkungan dan orang-
orang yang ada di sekeliling lingkungan tersebut.
Selanjutnya, Liputan6.com akan mengulas empat jenis tipe karakter atau kepribadian manusia yang
telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (15/1/2019).

Empat jenis tipe karakter adalah:


1. Sanguinis
Orang dengan karakter sanguinis ini biasanya selalu optimis, riang, antusias dan memiliki
semangat hidup yang tinggi. Selalu menarik perhatian atau butuh orang-orang yang
memperhatikannya. Mereka juga gemar mengambil risiko, maka jangan heran jika karakter
sanguinis ini menjadi orang-orang yang suka sekali melakukan petualangan karena tipe ini juga
suka mencari kesenangan. Saking sukanya dengan tantangan dan hal-hal baru, mereka jadi mudah
bosan.
Kekuatan dari si sanguinis adalah suka bicara, antusias, ekspresif, emosional dan demonstratif,
ceria, penuh rasa ingin tahu, hidup di masa sekarang, dan lain sebagainya. Sedangkan kelemahan
dari si sanguinis adalah membesarkan suatu hal atau kejadian, susah untuk diam, mudah ikut-
ikutan atau dikendalikan oleh keadaan ataupun orang lain, dan lain sebagainya.
2. Plegmatis
Orang tipe plegmatis lebih fokus pada apa yang terjadi dalam dirinya, sehingga ia membiarkan
apa yang ada di luar terjadi sebagaimana mestinya. Tidak heran orang-orang dengan tipe ini
menyukai kedamaian.
Kekuatan dari plegmatis adalah sabar, santai, tenang, dan pendengar yang baik, tidak banyak
bicara, namun cenderung bijaksana, simpatik dan baik hati namun cenderung menyembunyikan
emosi, dan lain sebagainya.
Kelemahannya adalah kurang antusias terhadap perubahan lingkungan, mudah takut dan khawatir,
cenderung menghindari konflik dan tanggung jawab.
3. Koleris
Oang dengan tipe koleris sangat berorientasi pada target, analitis, dan logis. Tipe-tipe seorang
pemimpin. Karakter koleris ini juga tidak menyukai basa-basi, ia lebih suka menghabiskan waktu
dengan hal bermanfaat.
Kekuatannya adalah senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif, bebas, mandiri
dan berkemauan keras untuk mencapai sasaran, berani menghadapi tantangan dan masalah, dan
lain sebagainya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak sabaran, cepat marah, dan senang
memerintah, terlalu bergairah atau susah untuk santai, menyukai kontroversi dan pertengkaran,
dan lain sebagainya.
4. Melankolis
Tipe melankolis sering berkorban untuk orang lain, cenderung sensitif, penyayang, senang berada
di balik layar, namun juga seorang yang pemikir. Ia diibaratkan harus menjadi penggerak, dan
memberi kesempatan pada bagian tubuh lainnya, sehingga ia akan sensitif dan memikirkan cara
untuk menyelesaikan masalah. Ia seorang yang cukup kreatif karena dapat berpikir dari berbagai
sudut pandang. Memikirkan bagian tubuh lain, membuatnya melihat dari berbagai sudut pandang.
Kekuatan dari melankolis adalah analitis, mendalam, serius dan bertujuan, berorientasi pada
jadwal, artistik, kreatif, sensitif, mau mengorbankan diri dan idealis, dan lain sebagainya.
Sedangkan kelemahannya adalah cenderung melihat masalah dari sisi negative, pendendam,
mudah merasa bersalah, murung dan tertekan, ebih menekankan pada cara dibanding tercapainya
tujuan, dan lain sebagainya.

PROSES TERBENTUKNYA KARAKTER


Karakter yang dimiliki oleh seseorang pada dasarnya terbentuk melalui proses pembelajaran
yang cukup panjang. Karakter manusia bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Lebih dari itu,
karakter merupakan bentukan atau pun tempaan lingkungan dan juga orang – orang yang ada di
sekitar lingkungan tersebut.
Karakter dibentuk melalui proses pembelajaran di beberapa tempat, seperti di rumah, sekolah,
dan di lingkungan sekitar tempat tinggal. Pihak – pihak yang berperan penting dalam pembentukan
karakter seseorang yaitu keluarga, guru, dan teman sebaya.
Karakter seseorang biasanya akan sejalan dengan perilakunya. Bila seseorang selalu
melakukan aktivitas yang baik seperti sopan dalam berbicara, suka menolong, atau pun menghargai
sesama, maka kemungkinan besar karakter orang tersebut juga baik, akan tetapi jika perilaku
seseorang buruk seperti suka mencela, suka berbohong, suka berkata yang tidak baik, maka
kemungkinan besar karakter orang tersebut juga buruk.

Adapun 18 karakter yang harus dimiliki oleh siswa sebagai berikut.


1. Religius : sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Nilai kerohanian yang tertinggi, bersifat mutlak dan abadi serta bersumber pada kepercayan dan
keyakinan dalam diri manusia.
Beribadah sesuai agama masing masing
2. Bersedekah
3.membantu orang lain tanpa membeda bedakan agamanya
4. Menyebarkan kebaikan
5. Menjaga ucapan ataupun perbuatan. Berkata yang baik dan sopan
Contoh:
*Lingkungan Sekolah
- Menyapa Teman Dengan Salam
- Mengucapkan Salam Jika Masuk Kelas
- Tidak Mencuri Barang Teman
*Lingkungan Rumah
- Selalu Berdoa Sebelum Makan
- Mengucapkan Salam Ketika Masuk Dan Keluar Rumah
*Lingkungan masyarakat
- Selalu Membalas Salam
- Berbuat baik
*Lingkungan Sekolah,Keluarga Dan Masyarakat
- Saling Tolong Menolong
- Menjalankan Ibadah
- Dilarang Zina
- Menjauhi Larangan Agama
2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Jujur artinya mengatakan sesuatu dengan
sesungguhnya tidak ditambahi dan tidak dikurangi. Harus dimiliki setiap manusia karena sikap
dasar dari cerminan akhlak seseorang. Contohnya : jujur pada Allah, diri sendiri dan orang lain.
Dengan menanamkan sikap jujur, maka manusia akan jauh ddari kebohongan dan melakukan
semuanya dengan pasti
Contoh : 1. tidak mencontek pekerjaan teman baik saat ujian maupun mengerjakan pekerjaan
rumah
2. tidak mencuri peralatan tulis teman
3. tidak berbohong kepada guru jika belum atau terlupa mengerjakan pekerjaan rumah
4. tidak mencuri dagangan di koperasi sekolah atau kantin
5. tidak membantu teman berbohong apabila teman melanggar tata tertib sekolah
6. tidak berbuat curang pada saat bertanding basket, sepak bola atau kegiatan olahraga lainnya di
sekolah
7. mengembalikan buku atau peralatan sekolah yang dipinjam dari teman sekolah tepat waktu
8. mengembalikan barang atau uang milik teman yang tertinggal
9. mengakui kesalahan pada guru atau teman jika berbuat kesalahan
10. tidak berbohong pada teman perihal tugas sekolah atau pekerjaan rumah
3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Tolerasnsi mengedepankan rasa menghormati
antara individu ayng satu denganyang lainnya
a. Berteman dengan siapa saja tanpa membedakan ras, suku, warna kulit, serta agama.
b. Saling tolong menolong tanpa membeda-bedakan satu sama lain
c. Saling menghargai pendapat.
d. Tidak mengejek teman satu sama lain.
e. Tidak memaksakan agama terhadap warga sekolah
f. Saling mengingatkan kebaikan.
g. Menghromati guru.
h. Membantu teman yang sedang kesusahan.
4. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan. Kepatuhan untuk mengormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan
seorang individu untuk tunduk pada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata
lain, disiplin yaitu sikap dan perilaku yang menaati peraturan tanpa pamrih. Yang dimaksud
dengan DISIPLIN adalah ketaatan atau pun kepatuhan terhadap tata tertib atau pun peraturan dan
lain sebagainya. Adapun contoh disiplin di lingkungan sekolah, adalah sebagai berikut:
● Hadir 10 menit lebih awal sebelum mata pelajaran pertama kali di mulai di pagi hari.
● Mematuhi penggunaan atribut seragam sekolah seperti misalnya tidak menggunakan sepatu
selain yang berwarna hitam.
● Mengikuti upacara bendera dengan khidmat.
● Menggunakan seragam sekolah yang bersih dan tidak ketat.
● Baju pada seragam sekolah selalu diperhatikan agar berada di dalam sehingga ikat pinggang
terlihat.
● Menghormati guru, kepala sekolah, staf sekolah serta siswa lainnya di sekolah.
Perilaku disiplin di rumah:
o membantu orang tua
o berangkat sekolah tepat waktu
o belajar setiap hari
o Tidur dan bangun tepat waktu,
o Merapikan tempat tidur dan kamar,
o Makan dengan teratur,
o Merapikan mainan setelah bermain,
o Menjaga kebersihan rumah,
o Menjalankan ibadah tepat waktu,
o Mandi pagi dan sore hari,
o Menjaga keamanan di rumah,
o Penggunaan listrik dan peralatan elektronik
5. Kerja Keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai
hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Belajar untuk
menyelesaikan masalah yang ada dan menyiapkan diri untuk masalah yang terjadi di kemudian
hari.
-giat dan bersemangat dalam belajar
-bersikap aktif dalam belajar
-tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas yg diberikan guru
-tidak tergantung kepada orang lain dalam mengerjakan tugas sekolah
-rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki. Memilik daya cipta, mempunyai kemampuan untuk mencipta atau mampu
menciptakan sesuatu yang baru baik barupa gagasan, ide maupun kenyataan relatif berbeda dari
yang pernah ada sebelumnya
Mengubah barang bekas yang sudah tidak dipakai menjadi sesuatu yang bisa digunakan.
Misalnya, membuat pot bunga dari botol plastik bekas.
Mengubah barang yang sudah rusak dan tidak bisa dipakai menjadi sesuatu yang baru dan bisa
dipakai. Misalnya, membuat lampu hias dari Compact Disk (CD) yang sudah rusak.
Mengubah barang alami yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bisa digunakan. Misalnya,
membuat tas unik dari bahan daun-daun kering.
7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
Sikap dalam linkungan keluarga
- mengerjakan tugas
- rajin belajar
-membantu orang tua dirumah
- tidak bergantung kepada orang lain
- bisa menjaga dirinya dengan baik
sikap dalam lingkungan sekolah
- mampu mengontrol amarah atau emosi
-membersihkan kelas tanpa disuruh guru
- mampu mengerjakan tugas pelajaran sendiri
- manpu berkreatifitasi /berkarya sendiri
- tidak melakukan hal hal yang dilarang oleh sekolah
8. Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain. Wajib dimiliki setiap orang dari semua kalangan karena dengan demokrasi kita
dapat menyampaikan apa yang seharusnya kita sampaikan. Pemimpin yang memiliki sikap
demokratis akan disenangi kelompoknya. 7 contoh demokrasi di lingkungan keluarga 1.
Pembagian tugas rumah. 2. Pemilihan ketua rekreasi. 3. Pemilihan ketua panitia arisan keluarga.
4. Pemilihan Ketua hajatan. 5. Memimpin rapat keluarga secara bergantian. 6. Memahami tugas &
kewajiban masing-masing. 7. Menjalankan tugas & kewajiban masing-masing.
7 contoh demokrasi di lingkungan sekolah
1.Pemilihan ketua OSIS. 2. Pemilihan ketua kelas. 3. Pembentukan regu piket. 4. Pemilihan
kelompok diskusi. 5. Pemilihan kapten regu olahraga. 6. Pemilihan pemimpin upacara. 7.
Pemilihan duta-duta sekolah
7 contoh demokrasi di lingkungan masyarakat
1. Pemilihan ketua RW. 2. Pemilihan Anggota pengurus RW. 3. Pemilihan ketua RT. 3.
Pemilihan anggota pengurus RT. 4. Pemilihan ketua karang taruna. 5. Pemilihan Ketua PAUD. 6.
Pemilihan ketua PKK. 7. Pemilihan kepala desa.
7 contoh demokrasi di lingkungan negara
1. Pemilu. 2. Pemilihan Presiden & Wakil Presiden. 3. Pemilihan Gubernur. 4. Pemilihan
Walikota 5. Pemilihan Bupati. 6. Pemilihan anggota MPR. 7. Pemilihan DPR/D
9. Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Sikap dan tindakan yang selalu
berusaha untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu dari sesuatu ayng
dipelajarinya, dilihat dan didengar. Rasa ingin tahu memunculkan jati diri yang positif dan
dominan dari sebuah kalangan. Setiap orang yang memiliki rasa ingin tahu yang besar akan
mendapatkan ilmu yang luas pula. Selalu bertanya kepada guru apa yang dia tak mengerti dari
penjelasannya, selalu membaca buku yang kamu sukai di perpustakaan, Selalu bertanya jika
belum mengerti,selalu mempelajari pelajaran yg sudah diberikan sebelumnya
10. Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Ada jiwa pahlawan
dalam dirinya yang mendoronya mengutamakan orang banyak dari dirinya sendiri. Memperingati
hari – hari besar Nasional ( hari – hari pahlawan)
11. Cinta Tanah Air : Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa. Setiap individu yang cinta tanah air pasti akan berusaha menjadikan tanah airnya
asri dan nyaman.
- Bangga sebagai bangsa Indonesia
- Menjaga nama baik tanah air Indonesia
- Melestarikan kebudayaan Indonesia
12. Menghargai Prestasi orang lain: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain. Merupakan salah satu upaya membina keserasian dan kurukunan hidup
antar manusia.
A. Memberi komentar positif terhadap suatu karya
b. Tidak memberikan komentar negatif terhadap suatu karya,walaupunkaryanya kurang bagus
c. Memberi masukan untuk kesempurnaan karyanya atau memberimemberikan kritik yang
konstruktif
c. Karya yang baik perlu di berikan apresiasi
d. Hindarilah perbuatan meniru karya seseorang tanpa menyebutkan nama pengarangnya
13. Bersahabat/Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
bekerja sama dengan orang lain. Menjadikan individu lebih disenangi oleh keluarga, rekan dan
orang lain yang mungkin tidak dikenalnya. Mampu mengubah mood lawan bicara dan
menjadikan suasana nyaman tenang dan bersahabat.
-Berusaha bersikap sebaik mungkin pada teman
14. Cinta Damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan
aman atas kehadiran dirinya.
Tidak suka berkelahi
Melerai jika ada yang berkelahi
tidak melakukan sikap yang mamcu timbulnya perkelahian
bersikap baik, ramah, sopan terhadap semua orang
15. Gemar Membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya. Dengan membaca kita akan mengetahui hal yang baru yang
mungkin tidak diketahui sebelumnya. Dapat membuka jendela pikiran kita agar membiasakan
menuntut ilmu dari sedini mungkin
1. Selalu mengisi waktu luang yang ada dengan membaca buku
2. Setiap buku yang dibaca pasti selesai dibaca sampai akhir
3. Buku buku yang dibaca tidak hanya satu ataupun dua melainkan banyak jumlahnya
4. Selalu berkeingin Tahuan yg sangat tinggi
5. Tidak hanya satu atau dua jenis buku yang dibaca bahkan buku buku ensiklopedia atau
pemahaman umum pun dibaca
16. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi. Harus dimulai dari lingkungan terdekat, seperti lingkungan rumah dan
sekolah dst. Membuang sampah pada tempatnya adalah contoh dasar peduli lingkungan.
Membuang sampah di tempatnya,tidak melakukan kerusakan lingkungan,menjaga dan merawat
hewan dan tumbuhan,melakukan penanaman pohon ,melakukan kegiatan yang dapat menjaga dan
melestarikan lingkungan
a. Tidak membuang sampah sembarangan.
b. Memisahkan sampah organik dan non-organik.
c. Melakukan penanam pada hutan yang gundul.
d. Mengurangi penggunaan plastik.
e. Mendaur ulang sampah.
f. Selalu menjaga kebersihan.
g. Mengurangi penggunaan kendaraan yang menimbulkan polusi udara, seperti mengganti
penggunaan motor menjadi sepeda.
h. Tidak menggunakan bahan kimia pada tanaman.
i. Melakukan demo tentang pelestarian lingkungan.
j. Menanam pohon sebanyak-banyaknya.
17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan. Khusunya masyarakat yang terkenah musibah seperti bencana
alam atau kebakaran. Melatih kita agar menjadi makhluk sosial yang baik, taat pada aturan ilahi
yaitu saling membantu antar sesama manusia. Cara mendidik sikap ini : memberikan contoh,
mengajak berpatisipasi dalam kegiatan sosial, tanamkan sikap saling menyayangi, memberikan
kasih sayang. Jangan membeda-bedakan teman
Gotong royong,memberikan sumbangan ke panti asuhan,berzakat/berinfak,membantu korban
yang terkena bencana alam,berpartisipasi terhadap kegiatan -kegiatan bakti sosial,menolong dan
memberikan bantuan kepada tetangga atau orang yang membutuh kan,membantu orang tua yang
hendak menyebrang ,memberikan bantuan semampu kita apabila ada yang meminta bantuan atau
pertolongan,mengunjungi dan berpartisipasi terhadap tempat atau orang orang yang kurang
mampu
18. Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
1.)Contoh tanggungjawab terhadap diri sendiri
*Menjaga Kebersihan Diri
*Menjauhkan Diri Dari Narkoba,Minuman Keras,Dan Rokok.
*Menjaga Sikap/Perilaku Diri
*Menjauhkan Diri Dari Free Sex
*Belajar Dengan Sungguh Sungguh

2.) Contoh tanggungjawab sebagai anggota keluarga


*Menghormati Orang Tua
*Menyayangi Adik
*Menghormati Saudara Yang Lebih Tua Dari Kita (Abang/Kakak)
*Menjaga Adik Bila Orang Tua Pergi Bekerja
*Mengerjakan Pekerjaan Yang Diperintahkan Orang Tua (Hanya Bila Disuruh
*Melakukan Hal Yang Baik)
3.) Contoh tanggungjawab sebagai siswa
*Menjaga Ketertiban Di Kelas
*Belajar Keras Dan Bekerja Keras
*Menghormati Guru
*Menyayangi Teman
*Menjaga Kebersihan Di Luar Kelas Dan Di Dalam Kelas
4.) Contoh tanggungjawab sebagai anggota masyarakat
*Ikut Dalam Kegiatan Di Desa
*Berperan Dalam SISKAMLING
*Menghormati Orang Tua Di Dalam Masyarakat
*Menjaga Kebersihan Lingkungan Masyarakat
*Mensosialisasikan Untuk Menjauhkan Diri Dari Free Sex,Rokok,Miras,Dan Narkoba
5.) Contoh tanggungjawab sebagai umat beragama
*Melaksanakan kegiatan keagamaan sesuai agama masing-masing
*Menjauhkan Diri Dari Penyembahan Berhala
*Berbuat Baik Kepada Sesama
*Jangan Menambah Lawan Tapi Menambah Kawan
*Menjaga Kebersihan Tempat Ibadah
*Menjauhkan Diri Dari Perbuatan Dosa.

HAMBATAN PENDIDIKAN KARAKTER


Ada banyak hambatan dalam implementasinya yang perlu didiskusikan bersama.
 Pertama, dari pihak keluarga. Ruang lingkup pendidikan karakter pertama kali tentu harus
ditanam melalui sebuah keluarga. Sebagai sekolah pertama bagi seorang anak, keluarga yang
diperankan utamanya oleh kedua orang tua memiliki posisi sentral dalam mengintroduksi seorang
anak kepada pendidikan karakter.
 Kedua, lingkungan. Jamak kita ketahui bahwa lingkungan berperan besar dalam pembentukan
karakter seorang anak. Betapapun bagusnya sebuah keluarga dalam mengajarkan pendidikan
karakter di rumah namun jika lingkungan anak tersebut tidak mendukung, sudah pasti proses ini
akan gagal.
Indonesia sendiri adalah negara yang sedang berkembang. Berbagai macam informasi masuk dan
dikonsumsi masyarakatnya dari yang muda hingga tua. Tentu ini bagus. Akan tetapi kemampuan
menganalisa dan menyaring informasi tersebut masih belum dimiliki pelajar kita.
Dalam hal ini, informasi yang telah dikonsumsi dengan tanpa adanya kemampuan mengkritisi
akan menjadi karakter bagi seorang anak yang membentuk kepribadiannya. Pada tahun 2008 lalu
seorang bocah sekolah dasar meninggal setelah bermain smack down bersama temannya. Perilaku
ini dipengaruhi oleh tontonan serupa di salah satu TV nasional kala itu.
 Ketiga, kurikulum dan pendidik. Dalam praktiknya di lapangan, pemerintah telah merevisi
berkali-kali kurikulum nasional yang menekankan akan pentingnya nilai-nilai karakter diterapkan
dalam pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah kejujuran, religius, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, dsb. Langkah seperti ini masih terlihat belum optimal mengingat toleransi
khususnya kepada yang berbeda keyakinan mulai menurun di kalangan pelajar sekolah menengah
(survey the Wahid Institute, 2016).

4 KARAKTER SISWA DI SMA


Siswa SMA terdiri dari bermacam karakter yang berbeda. remaja-remaja ini berekspresi dengan
bebas dalam lingkungan sekolahnya sesuai karakter yang ingin mereka tunjukan dalm perjalanan
mereka mencari jati diri. Menurut seorang ahli pendidikan siswa-siswa yang duduk di bangku SMA
dapat dikelompokan menjadi empat kelompok.
1. Siswa Aktivis organisasi
Ini adalah kelompok siswa yang aktif dalam organisasi-orrganisasi disekolahnya. Bagi
mereka ini adalah caranya untuk menunjukan eksistensinya di sekolah mereka merasa bangga jika
merea mengambil bagian dalam berbagai kegiatan di sekolah entah itu pensi, acara perpisahan
atau peringatan hari besar keagamaan. Biasanya mereka mengikuti lebih dari satu organisasi.
Karena mereka aktif biasanya mereka cukup mencolok di sekolah sehingga cukup popular.
2. Siswa Akademis
Mereka adalah para anak pintar yang selalu berperetasi baik di dalam kelas maupun dalam
berbagai ajang perlombaan antar sekolah, seperti cerdas cermat, olimpiade, karya ilmiah remaja
dan lomba-lomba lainya. Biasanya mereka disenangi oleh para guru karena dengan prestasinya
yang membanggakan mereka mengharumkan nama sekolahnya. Mereka juga sangat baik, gak
suka mencotek, gak suka membolos, apalagi cabut. Baginya ilmu itu sangat berharga. Mereka tak
terlalu peduli kata siswa lain yang sering mengatai mereka, cupulah, kuperlah, kutu bukulah atau
apapun itu buat mereka what ever, memang bisa apa lo selain begaya disekolah tamat ntar lo mau
jadi apa, kalo lo bukan anak anak orng kaya paling lo jadi gembel.
3. Siswa seni dan olahraga
Biasanya mereka adalah anak-anak yang popular disekolahnya mereka biasanya mengikuti
ekskul olahraga seperti basket dan sering mengikuti kompetisi antar sekolah. Kalau seninya
adalah anak-anak band sekolahan. Biasanya cowok seni dan olahraga cukup digandrungi cewek-
disekolahnya.
Itulah macam-macam karakter siswa si sekolahan khususnya tingkat SMA. Eeits… harusnya ada
empat kelompok pelajar ya, masih kurang satu dunks. Hampr lupa karena memang kelompok yang
terakhir ini sering dilupakan. Oke dech kita bahas…
4. Siswa yang tidak memiliki posisi di sekolah
Mereka yang dinggap bodoh, tidak punya kelompok dalam organisasi, tidak punya daya
untuk berkarya, tidak punya skill khusus apapun. Mereka adalah kelompok siswa yang sering
membuat ulah disekolah mereka bandel dan berandalan. Sebenarnya itu mereka lakukan karena
mereka sedang mencari tahu siapa jati dirinya dan agar keberadaan mereka di sekolah diakui.
Mereka sering menerima teguran atau hukuman dari pihak sekolah namun entah memang sengaja
agar guru lebih memperhatikan mereka atau karna suatu kebanggaan berbuat seperti itu. Yang
jelas kelompok ini adalah kelompok yang paling labil. Mereka butuh dibimbing dan diarahkan
bukan hanya diberi hukuman.

Anda mungkin juga menyukai