Apa yang dimaksud dengan pendidikan? Secara umum, pengertian pendidikan adalah suatu
proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan
dari satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian.
Ada juga yang mengatakan definisi pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
secara sistematis dalam mewujudkan suasana belajar-mengajar agar para peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya. Dengan adanya pendidikan maka seseorang dapat memiliki
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan spiritual, dan keterampilan yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan masyarakat.
Dalam bahasa Inggris, kata pendidikan disebut dengan Education dimana secara etimologis
kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu Eductum. Kata Eductum terdiri dari dua kata, yaitu E
yang artinya perkembangan dari dalam keluar, dan Duco yang artinya sedang berkembang. Sehingga
secara etimologis arti pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan
kekuatan individu.
Jadi, secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada peserta
didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang
kritis dalam berpikir.
JENIS-JENIS PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah jenis pendidikan yang terstruktur dan memiliki jenjang, mulai dari
pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah (SMP),
pendidikan atas (SMA), dan pendidikan tinggi (Universitas).
Berikut ini adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan formal:
Taman Kanak-kanak (TK)
Raudatul Athfal (RA)
Sekolah Dasar (SD)
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Madrasah Aliyah (MA)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
Perguruan Tinggi
Akademi
Politeknik
Sekolah Tinggi
Institut
Universitas
2. Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang bisa
dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan ini bisa disetarakan dengan hasil
program pendidikan formal melalui proses penilaian dari pihak yang berwenang.
Berikut ini adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan non formal:
Kelompok bermain (KB)
Taman penitipan anak (TPA)
Lembaga kursus
Sanggar
Lembaga pelatihan
Kelompok belajar
Pusat kegiatan belajar masyarakat
Majelis taklim
3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jenis pendidikan yang berasal dari keluarga dan lingkungan dimana
peserta didiknya dapat belajar secara mandiri.
Beberapa yang termasuk di dalam pendidikan informal adalah;
Agama
Budi pekerti
Etika
Sopan santun
Moral
Sosialisasi
PENDIDIKAN KARAKTER
Sejatinya pendidikan dan karakter memang satu-nyawa, tidak dapat dipisahkan. Pendidikan
membentuk karakter sedangkan karakter memperkuat pendidikanPendidikan Karakter adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan
peserta didik guna membangun karakter pribadi atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara.
Dalam kamus lain Pendidikan Karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya
terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.
Sepanjang sejarahnya, di seluruh dunia ini, pendidikan pada hakekatnya memiliki dua tujuan,
yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart), dan membantu mereka menjadi
manusia yang baik (good). Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya,
tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau
bahkan sangat sulit. Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan bahwa problem moral
merupakan persoalan akut atau penyakit kronis yang mengiringi kehidupan manusia kapan dan di
mana pun.
Sebuah penggalan pepatah bijak mengatakan, “be careful of your character, for your
character becomes your destiny”. Jika diterjemahkan, arti pepatah tersebut berbunyi demikian,
“Berhati-hatilah dengan karaktermu, karena karaktermu akan menentukan nasibmu.” Sadar atau tidak
sadar, sesungguhnya apa yang terjadi di dalam hidup seseorang, termasuk diri kita, merupakan buah
dari karakter yang melekat pada diri kita.
Dan yang dimaksud dengan pendidikan karakter adalah suatu sistem yang menanamkan nilai-
nilai karakter kepada seorang individu, yang meliputi: ilmu pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
tindakan untuk dapat melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan YME, dirinya sendiri,
orang lain, lingkungannya maupun bangsa dan negaranya.
BEBERAPA NILAI-NILAI KARAKTER
Individu yang berkarakter baik merupakan orang yang selalu berusaha untuk melakukan berbagai hal
yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya sendiri, lingkungannya, orang lain, bangsa dan negaranya.
Karakter yang baik berarti individu yang mengetahui tentang potensinya sendiri dan memiliki nilai-
nilai sebagai berikut ini:
a. Nilai hubungannya dengan Tuhan
Dalam hal ini yaitu nilai religius, merupakan tindakan seorang individu yang selalu diupayakan
berdasarkan dari nilai-nilai ketuhanan atau ajaran agamanya.
b. Nilai hubungannya dengan sesama
1. Menghargai hak dan kewajiban orang lain.
Merupakan sikap yang selalu menghormati dan melaksanakan apa yang sudah menjadi hak orang lain
dan dirinya sendiri.
2. Selalu patuh terhadap peraturan sosial.
Merupakan sikap taat terhadap peraturan yang ada hubungannya dengan kepentingan umum atau
masyarakat.
3. Sopan dan santun.
Merupakan sikap menghormati, ramah dan berprilaku baik terhadap orang lain.
4. Menghargai karya dan prestasi orang lain.
Merupakan sikap yang mengakui dan menghormati apa yang sudah dicapai oleh orang lain.
5. Demokratis
Merupakan sikap dan perilaku seseorang yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi.
c. Nilai hubungannya dengan diri sendiri
1. Bersikap jujur.
Merupakan perilaku untuk menjadikan diri sendiri sebagai orang yang selalu dapat di percaya dalam
perkataan, tindakan, orang lain maupun terhadap dirinya sendiri.
2. Selalu bertanggung jawab.
Merupakan sikap maupun prilaku untuk melaksanakan kewajiban maupun tugas seperti yang
seharusnya dilakukan baik itu terhadap dirinya sendiri, lingkungan, negara dan lain-lain.
3. Selalu disiplin.
Merupakan sikap dan prilaku patuh terhadap peraturan atau norma-norma yang berlaku, dan
memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
4. Selalu bekerja keras.
Merupakan sikap tidak mudah menyerah dan sungguh-sungguh baik itu dalam mencapai sesuatu,
menyelesaikan permasalahan dan lain-lain.
5. Berpola hidup sehat.
Merupakan sikap untuk selalu berupaya menerapkan pola hidup yang baik, supaya dapat menciptakan
kehidupan yang sehat dan juga selalu berupaya untuk menghindari pola hidup buruk.
6. Percaya diri.
Merupakan sikap yang dimiliki oleh seorang individu yang percaya atau yakin akan kemampuannya
sendiri dalam mencapai sesuatu atau keinginannya.
7. Mandiri.
Merupakan sikap yang tidak selalu bergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan permasalahan
yang menimpa dirinya.
8. Rasa Ingin tahu yang tinggi.
Merupakan sikap rasa ingin tahu yang tinggi atau selalau berupaya untuk mengetahui lebih luas dari
apa yang sudah dipelajari.
9. Cinta terhadap ilmu pengetahuan.
Merupakan cara berfikir untuk menunjukan kepedulian yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan yaitu
dengan cara mempelajari dan menambah ilmu pengetahuan.
10. Selalu berpikir logis, kritis & inovatif.
Merupakan cara berfikir dalam melakukan sesuatu sesuai dengan kenyataan dan logika untuk
menghasilkan hasil yang baru serta termutakir dari apa yang sudah dimiliki.
d. Nilai hubungannya dengan lingkungan
1. Rasa peduli terhadap lingkungan.
Merupakan sikap yang selalu mencegah kerusakan terhadap lingkungan, dan selalu berupaya untuk
memperbaikinya jika terjadi kerusakan pada lingkungan serta selalu menjaga kelestarian alam.
2. Peduli sosial.
Merupakan sikap yang selalu memberi bantuan atau menolong orang lain yang memang sedang
membutuhkan bantuan.
3. Menghargai keberagaman atau perbedaan.
Merupakan sikap yang menghormati dan menghargai keragaman budaya, agama, adat dan lain-lain.
4. Nilai kebangsaan.
Merupakan sikap yang selalu mementingkan bangsa dan negaranya diatas kepentingan pribadi.
Sekian penjelasan yang dapat kami berikan tentang pengertian karakter, mohon maaf jika terdapat
beberapa kesalahan dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi teman – teman, khususnya dalam
menambah wawasan
Unsur Terbentuknya Karakter
Menurut psikologi dan sosiologi, manusia memiliki beberapa unsur yang berkaitan dengan
terbentuknya karakter. Unsur inilah yang nantinya akan menunjukan bagaimana karakter seseorang.
Unsur-unsur karakter adalah:
1. Sikap
Sikap dari seseorang merupakan bagian dari karakter. Bahkan sikap dianggap sebagai cerminan
karakter orang tersebut. Sikap dari seseorang menunjukkan bagaimana karakter orang tersebut di
suatu lingkungan. Jadi, kalau orang tersebut memiliki karakter yang baik, maka lingkungannya
akan mengatakan orang tersebut memiliki karakter yang baik. Begitupun sebaliknya.
2. Emosi
Emosi yaitu gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia yang disertai dengan efek pada
kesadaran, perilaku, dan ini juga merupakan proses fisiologis. Emosi ini identik dengan perasaan
yang kuat.
3. Kepercayaan
Kepercayaan sendiri merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosio psikologis.
Kepercayaan mengenai sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman
dan intuisi sangat penting dalam membangun watak dan karakter manusia. Jadi, kepercayaan
memperkukuh eksistensi diri dan hubungan dengan orang lain.
4. Kebiasaan dan Kemauan
Kebiasaan merupakan aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis pada
waktu yang lama, tidak direncanakan dan diulangi berulang kali. Sedangkan kemauan adalah
kondisi yang mencerminkan karakter seseorang karena kemauan berkaitan erat dengan tindakan
yang mencerminkan perilaku orang tersebut.
5. Konsepsi Diri
Konsepsi diri adalah proses totalitas, baik sadar maupun tidak sadar tentang bagaimana karakter
dan diri seseorang terbentuk. Jadi, konsepsi diri adalah bagaimana kita harus membangun diri, apa
yang kita inginkan dan bagaimana kita menempatkan diri dalam kehidupan.