Anda di halaman 1dari 5

Nama : Pikri

Kelas : A14
Nim : 2314062320
Prodi : PGSD
Makul : Perkembangan Perserta Didik
Dosen Pengampu : Dr Yusuf Olang, M.Pd
___________________________________________________________________________

(JURNAL PEMAHAMAN)
Pertemuan 1: 12 Mar et 2024
RANGKUMAN

(Perkembangan Peserta Didik)

1. Pengertian Individu
Individu dalam konteks perkembangan peserta didik merujuk pada setiap
siswa atau peserta didik sebagai entitas yang unik dan memiliki karakteristik, potensi,
kemampuan, minat, bakat, kepribadian dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Individu:
 Tidak dapat dibagi, dipisahkan dan bersifat unik: Ini berarti bahwa Setiap
individu memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri yang membedakannya
dari orang lain. Misalnya, kamu memiliki bakat, minat, dan pengalaman
hidup yang berbeda dari orang lain.
 Harus dipandang sebagai pribadi yang utuh: Ini berarti bahwa setiap individu
harus dilihat dan diterima apa adanya, dengan semua kelebihan dan
kekurangannya. Misalnya, kecerdasan seseorang tidak dapat dipisahkan dari
kepribadian atau emosinya.
 Satu kesatuan sifat makhluk individu dan social: Ini berarti bahwa setiap
individu adalah makhluk yang bersifat individu dan sosial. Kita memiliki
identitas pribadi kita sendiri, tetapi kita juga berinteraksi dan berhubungan
dengan orang lain dalam masyarakat. Misalnya, kamu mungkin seorang
introvert yang suka menghabiskan waktu sendiri, tetapi kamu juga perlu
berinteraksi dengan orang lain di sekolah atau tempat kerja.
 Satu kesatuan jasmani dan Rohani: Ini berarti bahwa setiap individu terdiri
dari aspek fisik (jasmani) dan mental/emosi (rohani). Kedua aspek ini saling
terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, jika kamu merasa stres
(aspek rohani), itu bisa mempengaruhi kesehatan fisikmu (aspek jasmani).
 Makhluk Tuhan: Ini berarti bahwa setiap individu adalah ciptaan Tuhan.
Dalam banyak tradisi dan kepercayaan, ini sering diartikan bahwa setiap
individu memiliki nilai dan martabat yang sama dan harus dihargai.
2. Keragaman Karakteristik Individu
 Akhirmasakanak-kanak(latechildhood): Akhir masa kanak-kanak merujuk
pada rentang usia antara enam tahun hingga masa pubertas atau matang secara
seksual. Pada tahap ini, anak-anak umumnya berada di tingkat sekolah dasar
dan mengalami perkembangan yang signifikan dalam berbagai aspek
kehidupan mereka.
 Kecakapan(ability): Kecakapan atau ability adalah salah satu keragaman yang
paling penting pada masa akhir kanak-kanak. Pada tahap ini, anak-anak
mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, dan sosial yang lebih
kompleks. Mereka mampu memecahkan masalah, berpikir logis, menguasai
keterampilan akademik, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan
lebih mandiri.
 Kepribadian: Kepribadian juga merupakan keragaman penting pada masa
akhir kanak-kanak. Anak-anak mengembangkan karakteristik unik yang
mencakup sifat-sifat, minat, dan nilai-nilai pribadi mereka. Mereka mulai
menunjukkan identitas dan preferensi yang lebih stabil, serta mengembangkan
kemampuan untuk mengatur emosi dan berinteraksi dengan orang lain.

Pertemuan 2: 19 Maret 2024


RANGKUMAN
(Potensi Peserta Didik)
1. Potensi
Potensi peserta didik adalah kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh setiap
individu dalam mengembangkan diri mereka. seperti kecerdasan, kreativitas,
kemampuan sosial, dan lain-lain.
 Kemampuan yang masih terkandung dalam diri peserta didik
(herediter/pembawaan): Setiap individu memiliki kemampuan atau bakat yang
sudah ada sejak lahir. Ini bisa berupa kecerdasan, kreativitas, atau
keterampilan tertentu.
 Modal dan batas-batas bagi perkembangan kecakapan nyata atau hasil belajar:
Ada faktor-faktor yang mempengaruhi seberapa jauh kita bisa
mengembangkan potensi kita. Modal bisa berupa dukungan dari lingkungan,
sumber daya yang tersedia, dan kesempatan yang diberikan. Namun, ada juga
batasan-batasan yang mungkin kita hadapi, seperti keterbatasan fisik atau
lingkungan yang kurang mendukung.
 Potensi dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi hasil belajar atau kecakapan
nyata: Ketika kita berhasil mengembangkan potensi kita, kita bisa mencapai
prestasi yang membanggakan. Misalnya, meraih nilai tinggi, memenangkan
kompetisi, atau menghasilkan karya-karya kreatif.
 Potensi merupakan kecakapan yang masih tersembunyi atau yang masih
terkandung dalam diri peserta didik: Potensi adalah kemampuan yang masih
tersembunyi atau terkandung dalam diri kita. Setiap individu memiliki potensi
yang unik dan berbeda-beda. Penting bagi guru untuk bisa mengidentifikasi
potensi ini agar bisa membantu peserta didik mengembangkan potensi mereka
secara optimal.
 Guru harus mau dan mampu mengidentifikasi potensi peserta didik: Sebagai
pendidik, guru memiliki peran penting dalam mengidentifikasi potensi peserta
didik. Guru perlu memiliki kemauan dan kemampuan untuk melihat potensi
yang ada dalam setiap individu. Dengan mengenali potensi peserta didik, guru
dapat memberikan bimbingan dan dukungan yang tepat untuk
mengembangkan potensi mereka.
 Guru membantu mengembangkan potensi peserta didik secara optimal:
Setelah mengidentifikasi potensi peserta didik, tugas guru adalah membantu
mereka mengembangkan potensi tersebut secara optimal. Guru dapat
menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dan memberikan
kesempatan untuk peserta didik mengeksplorasi dan mengembangkan potensi
mereka. Dengan bantuan guru, peserta didik dapat mencapai prestasi yang
lebih baik dan meraih kesuksesan di masa depan.
Pertemuan 3: 26 Maret 2024
RANGKUMAN
(PERKEMBANGAN Fisik Motorik Peserta Didik)

1. Pemahaman terhadap kondisi fisik sangat penting karena membantu kita mengenali
tubuh kita sendiri. Dengan pemahaman ini, kita dapat merawat kesehatan tubuh,
mengenali batasan dan potensi yang dimiliki, serta menjaga keseimbangan antara
aktivitas fisik dan istirahat.
2. Proses pembelajaran melibatkan aspek mental dan fisik. Selain memahami materi
pelajaran, proses pembelajaran juga melibatkan kemampuan kognitif seperti berpikir
kritis, memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan situasi baru. Selain itu,
keterlibatan fisik seperti melibatkan gerakan tubuh atau praktik langsung juga dapat
meningkatkan pemahaman dan pengalaman belajar.
3. Pengaruh perkembangan fisik:
 Intelektual: Perkembangan intelektual melibatkan kemampuan berpikir,
belajar, dan memahami dunia di sekitarnya. Ini termasuk kemampuan kognitif
seperti memecahkan masalah, berpikir logis, dan mengingat informasi.
 Emosional: Perkembangan emosional melibatkan pengenalan dan pengelolaan
emosi. Anak belajar mengenali emosi mereka sendiri dan orang lain, serta
mengembangkan keterampilan dalam mengatasi stres dan mengatur emosi
secara sehat.
 Sosial: Perkembangan sosial melibatkan kemampuan anak untuk berinteraksi
dan membentuk hubungan dengan orang lain. Ini termasuk kemampuan
berkomunikasi, berbagi, bekerja sama, dan memahami norma sosial.
 Moral: Perkembangan moral melibatkan pemahaman dan pengembangan
nilai-nilai, etika, dan prinsip moral. Anak belajar membedakan antara benar
dan salah, memahami konsekuensi dari tindakan mereka, dan mengembangkan
sikap yang bertanggung jawab dan adil.
 Kepribadian: Perkembangan kepribadian melibatkan pembentukan identitas
dan karakteristik unik seseorang. Anak belajar mengenali minat,
kecenderungan, dan keunikan mereka sendiri, serta mengembangkan nilai-
nilai dan sikap yang membentuk kepribadian mereka.
4. Keterampilan Motorik
 Kasar:
Kasar adalah kata yang menggambarkan gerakan atau tindakan dengan
kekuatan dan kecepatan yang tinggi. Contohnya adalah berjalan dengan
langkah yang cepat dan energik, berlari dengan kecepatan tinggi, atau
melompat dengan kuat dan jauh. Gerakan kasar ini sering kali terkait dengan
aktivitas fisik yang membutuhkan kekuatan dan stamina yang besar.
 Halus:
Halus adalah kata yang menggambarkan gerakan atau tindakan dengan
kelembutan dan kecermatan. Contohnya adalah menulis dengan ketelitian dan
kehalusan, menggambar dengan detail dan keindahan, atau memotong dengan
presisi dan keakuratan. Gerakan halus ini sering kali terkait dengan aktivitas
yang membutuhkan kejelian dan kehati-hatian.
5. Fungsi Perkembangan Keterampilan Motorik
 Menghibur diri sendiri dan mendapatkan perasaan senang: Menghibur diri
sendiri adalah kemampuan untuk menciptakan kebahagiaan dan kepuasan dari
dalam diri. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menonton film
atau acara favorit, mendengarkan musik yang disukai, membaca buku yang
menarik, atau melakukan hobi yang disukai.
 Bergerak dari kondisi tidak berdaya menjadi independen dan percaya diri:
Proses ini menggambarkan perubahan dari keadaan yang tidak berdaya
menjadi mandiri dan percaya diri. Misalnya, seorang anak yang awalnya
bergantung pada orang lain untuk melakukan tugas sehari-hari seperti makan
atau berpakaian, kemudian belajar melakukannya sendiri dan menjadi lebih
mandiri.
 Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah adalah kemampuan untuk
beradaptasi dengan baik dalam konteks pendidikan. Ini melibatkan
kemampuan untuk berinteraksi dengan teman sekelas dan guru, mengikuti
aturan dan tata tertib sekolah, serta mengembangkan keterampilan belajar
yang efektif.
 Bergaul dan bermain dengan teman sebaya: Bergaul dan bermain dengan
teman sebaya adalah bagian penting dari perkembangan sosial anak. Melalui
interaksi dengan teman sebaya, anak belajar tentang kerjasama, komunikasi,
empati, dan keterampilan sosial lainnya. Bermain dengan teman sebaya juga
memberikan kesempatan untuk belajar melalui permainan dan eksplorasi
bersama. Aktivitas ini mendukung perkembangan sosial dan emosional anak.
 Pentingnya perkembangan self-concept atau konsep diri: Perkembangan self-
concept atau konsep diri adalah pemahaman seseorang tentang siapa dirinya,
termasuk kepercayaan, nilai-nilai, minat, dan kemampuan yang dimiliki.
Pentingnya perkembangan self-concept adalah bahwa hal ini memengaruhi
cara anak melihat dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Ketika anak
memiliki self-concept yang positif, mereka cenderung memiliki rasa percaya
diri, motivasi yang tinggi, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan
dengan lebih baik.
6. Katagori keterampil akhri masa kanak- kanak
 Keterampilan menolong diri sendiri adalah kemampuan untuk melakukan
tugas dan mengatasi tantangan sehari-hari secara mandiri. Ini meliputi
keterampilan seperti merawat diri sendiri, mengatur waktu, mengambil
keputusan, dan mengelola emosi. Keterampilan ini penting untuk membantu
kita menjadi lebih mandiri dan merasa percaya diri dalam menghadapi
kehidupan sehari-hari.
 Keterampilan menolong orang lain melibatkan kemampuan untuk memberikan
bantuan dan dukungan kepada orang lain. Ini bisa berupa mendengarkan
dengan empati, membantu dalam tugas-tugas sehari-hari, atau memberikan
dukungan moral. Keterampilan ini penting untuk membangun hubungan sosial
yang sehat dan saling mendukung.
 Keterampilan sekolah melibatkan kemampuan untuk belajar dan berprestasi di
lingkungan pendidikan. Ini mencakup keterampilan seperti membaca, menulis,
berhitung, berpikir kritis, dan bekerja dalam tim. Keterampilan sekolah ini
penting untuk mencapai kesuksesan akademik dan mengembangkan potensi
pribadi.
 Keterampilan bermain melibatkan kemampuan untuk berinteraksi dan
berpartisipasi dalam permainan dan kegiatan rekreasi. Ini termasuk
keterampilan sosial, motorik, dan kreatifitas. Keterampilan bermain ini
penting untuk mengembangkan hubungan sosial, keterampilan fisik, dan
imajinasi anak.

Anda mungkin juga menyukai