Kelompok 7
Veronika Della(2310013411155)
Ilfan Hakim(2310013411169)
Nurlianti Fadila(2310013411179)
2024/2025
TEORI TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Salah satu tokoh yang dikenal dalam teori ini adalah Robert J. Havighurst. Dia
menyatakan bahwa tugas perkembangan adalah tugas-tugas penting yang harus
diatasi oleh individu pada setiap tahap kehidupan mereka. Havighurst
mengidentifikasi tugas-tugas perkembangan yang berbeda-beda pada tahap-tahap
perkembangan yang berbeda, seperti masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa.
Beberapa contoh tugas perkembangan yang mungkin dihadapi oleh peserta didik
di berbagai tahap perkembangan adalah:
Tujuan utama dari penerapan teori tugas perkembangan peserta didik adalah untuk
membantu peserta didik dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tersebut
agar mereka dapat mencapai kematangan secara optimal. Pendidik dan orang tua
dapat memainkan peran penting dalam menyediakan lingkungan yang mendukung
untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tersebut dengan memberikan
dukungan, bimbingan, dan kesempatan untuk eksplorasi dan pertumbuhan.
FASE-FASE PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Peserta didik memiliki beberapa fase perkembangan yang berbeda sesuai dengan
usia dan kondisi siswa. Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian, siswa sekolah
dasar berada pada fase kanak-kanak akhir yang memiliki perkembangan dari segi
fisik-motorik, kognisi, sosio-emosional, bahasa, dan moral keagamaan
Siswa yang berada pada fase ini memiliki tugas-tugas perkembangan yang
berbeda sesuai dengan kondisi siswa.Untuk memahami tugas-tugas perkembangan
peserta didik, berikut adalah beberapa fase perkembangan dan tugas-tugas yang
harus dicapai:
1. Fase Bayi (0-2 tahun): Tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi
perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Bayi harus
mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia, seperti pendidikan
mengenai keselamatan, hidup bersama dengan keluarga, dan pemahaman
dengan lingkungan.
2. Fase Kanak-Kanak (3-6 tahun): Tugas-tugas perkembangan pada fase ini
meliputi perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Kanak-
kanak harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia, seperti
pendidikan mengenai pemahaman dengan alam, pemahaman dengan bahasa,
dan pemahaman dengan kesetiaan.
3. Fase Sekolah Dasar (7-12 tahun): Tugas-tugas perkembangan pada fase ini
meliputi perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Siswa
sekolah dasar harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia, seperti
pendidikan mengenai pemahaman dengan matematika, pemahaman dengan
bahasa, dan pemahaman dengan sosial.
4. Fase Sekolah Lanjutan (13-18 tahun): Tugas-tugas perkembangan pada fase
ini meliputi perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Siswa
sekolah lanjutan harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia,
seperti pendidikan mengenai pemahaman dengan ilmu pengetahuan,
pemahaman dengan sosial, dan pemahaman dengan moral
5. Fase Dewasa (19-60 tahun): Tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi
perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Warga dewasa
harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia, seperti pendidikan
mengenai pemahaman dengan ilmu pengetahuan, pemahaman dengan sosial,
dan pemahaman dengan moral.
6. Fase Lanjutan (60 tahun keatas): Tugas-tugas perkembangan pada fase ini
meliputi perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Warga
lanjutan harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia, seperti
pendidikan mengenai pemahaman dengan ilmu pengetahuan, pemahaman
dengan sosial, dan pemahaman dengan moral.
KEMAMPUAN YANG MUNCUL PADA MASA REMAJA
Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, yang
merupakan masa peralihan dari kemampuan kanak-kanak menjadi kemampuan
orang dewasa. Pada masa remaja, individu mulai mengembangkan kematangan
tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan-
keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai.
Menerima perubahan fisiknya, mampu menerima peran seks pria dan wanita,
menjalin hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis,
mencapai kematangan emosional dan mencapai kemandirian dalam hal
ekonomi.
Menerima perubahan fisiknya, mampu menerima peran seks pria dan wanita,
menjalin hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis,
mencapai kematangan emosional dan mencapai kemandirian dalam hal
ekonomi.
Mempersiapkan diri untuk mencapai karir (jabatan dan profesi) tertentu dalam
bidang kehidupan ekonomi.
Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang
berbeda jenis kelamin sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang berlaku
di masyarakat.
Menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggung jawab
di tengah-tengah masyarakatnya.
Mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa
lainnya dan mulai menjadi diri sendiri.