Anda di halaman 1dari 6

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Dosen Pengampu : Hj.Eni Desfitri,S.pd.,M.pd

Kelompok 7

Veronika Della(2310013411155)

Meysa Tofani Zuhri(2310013411162)

Ilfan Hakim(2310013411169)

Nurlianti Fadila(2310013411179)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2024/2025
TEORI TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Teori perkembangan merupakan teori yang dapat memberikan kerangka kerja


untuk berfikir tentang pertumbuhan dan pembelajaran manusia. Demikian, teori
perkembangan peserta didik adalah teori yang dapat memberikan Bapak dan Ibu
Guru sebuah kerangka berpikir/konsep untuk menentukan pembelajaran apa yang
cocok digunakan agar membantu perkembangan peserta didik, serta sesuai dengan
tujuan pendidikan.

Teori tugas perkembangan peserta didik adalah pendekatan dalam pendidikan


yang menekankan pentingnya mengidentifikasi dan memahami tugas-tugas
perkembangan yang dihadapi oleh peserta didik pada setiap tahap perkembangan
mereka. Teori ini mengutamakan pemahaman bahwa setiap tahap perkembangan
memiliki tugas-tugas khusus yang harus diselesaikan agar individu dapat
berkembang secara optimal.

Salah satu tokoh yang dikenal dalam teori ini adalah Robert J. Havighurst. Dia
menyatakan bahwa tugas perkembangan adalah tugas-tugas penting yang harus
diatasi oleh individu pada setiap tahap kehidupan mereka. Havighurst
mengidentifikasi tugas-tugas perkembangan yang berbeda-beda pada tahap-tahap
perkembangan yang berbeda, seperti masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa.

Beberapa contoh tugas perkembangan yang mungkin dihadapi oleh peserta didik
di berbagai tahap perkembangan adalah:

1. Tahap Masa Kanak-Kanak: Mengembangkan keterampilan motorik, memahami


bahasa, membentuk hubungan sosial awal, dan mempelajari konsep dasar tentang
diri sendiri dan dunia sekitar.

2. Tahap Remaja : Mencari identitas pribadi, mengembangkan hubungan sosial


yang lebih kompleks, menetapkan tujuan pendidikan dan karier, serta belajar
mengelola emosi dan konflik.

3. Tahap Dewasa Awal : Mendirikan karier atau memulai pendidikan lanjutan,


membentuk hubungan intim yang berkelanjutan, mengambil tanggung jawab
keuangan dan sosial, serta menyesuaikan diri dengan perubahan fisik, emosional,
dan sosial yang terjadi.

Tujuan utama dari penerapan teori tugas perkembangan peserta didik adalah untuk
membantu peserta didik dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tersebut
agar mereka dapat mencapai kematangan secara optimal. Pendidik dan orang tua
dapat memainkan peran penting dalam menyediakan lingkungan yang mendukung
untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tersebut dengan memberikan
dukungan, bimbingan, dan kesempatan untuk eksplorasi dan pertumbuhan.
FASE-FASE PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Peserta didik memiliki beberapa fase perkembangan yang berbeda sesuai dengan
usia dan kondisi siswa. Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian, siswa sekolah
dasar berada pada fase kanak-kanak akhir yang memiliki perkembangan dari segi
fisik-motorik, kognisi, sosio-emosional, bahasa, dan moral keagamaan

Siswa yang berada pada fase ini memiliki tugas-tugas perkembangan yang
berbeda sesuai dengan kondisi siswa.Untuk memahami tugas-tugas perkembangan
peserta didik, berikut adalah beberapa fase perkembangan dan tugas-tugas yang
harus dicapai:

1. Fase Bayi (0-2 tahun): Tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi
perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Bayi harus
mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia, seperti pendidikan
mengenai keselamatan, hidup bersama dengan keluarga, dan pemahaman
dengan lingkungan.
2. Fase Kanak-Kanak (3-6 tahun): Tugas-tugas perkembangan pada fase ini
meliputi perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Kanak-
kanak harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia, seperti
pendidikan mengenai pemahaman dengan alam, pemahaman dengan bahasa,
dan pemahaman dengan kesetiaan.
3. Fase Sekolah Dasar (7-12 tahun): Tugas-tugas perkembangan pada fase ini
meliputi perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Siswa
sekolah dasar harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia, seperti
pendidikan mengenai pemahaman dengan matematika, pemahaman dengan
bahasa, dan pemahaman dengan sosial.
4. Fase Sekolah Lanjutan (13-18 tahun): Tugas-tugas perkembangan pada fase
ini meliputi perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Siswa
sekolah lanjutan harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia,
seperti pendidikan mengenai pemahaman dengan ilmu pengetahuan,
pemahaman dengan sosial, dan pemahaman dengan moral
5. Fase Dewasa (19-60 tahun): Tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi
perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Warga dewasa
harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia, seperti pendidikan
mengenai pemahaman dengan ilmu pengetahuan, pemahaman dengan sosial,
dan pemahaman dengan moral.
6. Fase Lanjutan (60 tahun keatas): Tugas-tugas perkembangan pada fase ini
meliputi perkembangan fisik, intelegensi, emosi, sosial, dan moral. Warga
lanjutan harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia, seperti
pendidikan mengenai pemahaman dengan ilmu pengetahuan, pemahaman
dengan sosial, dan pemahaman dengan moral.
KEMAMPUAN YANG MUNCUL PADA MASA REMAJA

Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, yang
merupakan masa peralihan dari kemampuan kanak-kanak menjadi kemampuan
orang dewasa. Pada masa remaja, individu mulai mengembangkan kematangan
tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan-
keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai.

Remaja mulai mengembangkan kosa kata yang banyak, sehingga dapat


mendiskusikan, dan mengelola emosinya. Pada masa remaja, individu mengalami
perubahan fisik, kognitif, dan emosional, yang membuatnya mampu berpikir
abstrak seperti orang dewasa.

Kemampuan yang muncul pada masa remaja meliputi:

 Menerima perubahan fisiknya, mampu menerima peran seks pria dan wanita,
menjalin hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis,
mencapai kematangan emosional dan mencapai kemandirian dalam hal
ekonomi.
 Menerima perubahan fisiknya, mampu menerima peran seks pria dan wanita,
menjalin hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis,
mencapai kematangan emosional dan mencapai kemandirian dalam hal
ekonomi.
 Mempersiapkan diri untuk mencapai karir (jabatan dan profesi) tertentu dalam
bidang kehidupan ekonomi.
 Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang
berbeda jenis kelamin sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang berlaku
di masyarakat.
 Menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggung jawab
di tengah-tengah masyarakatnya.
 Mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa
lainnya dan mulai menjadi diri sendiri.

IMPLIKASI TUGAS PERKEMBANGAN DALAM PENDIDIKAN

Tugas perkembangan dalam pendidikan adalah tugas yang diberikan kepada


peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang
diperlukan dalam setiap fase perkembangan. Implikasi tugas perkembangan dalam
pendidikan meliputi berbagai aspek, seperti:
 Sikap dan perilaku: Tugas perkembangan membantu peserta didik
mengembangkan sikap yang positif, memahami konsep-konsep yang
diperlukan, dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
 Pendidikan moral dan etika: Tugas perkembangan dalam pendidikan juga
mencakup perkembangan moral dan etika, yang menjadi dasar bagi peserta
didik untuk memahami nilai-nilai yang diperlukan dalam kehidupan.
 Keterampilan intelektual: Tugas perkembangan dalam pendidikan mencakup
pengembangan keterampilan intelektual, seperti memahami konsep-konsep
yang diperlukan dalam setiap fase perkembangan.
 Keterampilan fisik: Tugas perkembangan dalam pendidikan juga mencakup
pengembangan keterampilan fisik, seperti belajar memperoleh keterampilan
fisik untuk melakukan permainan.
 Keterampilan sosial: Tugas perkembangan dalam pendidikan juga mencakup
pengembangan keterampilan sosial, seperti mengembangkan sikap yang
positif terhadap kelompok sosial.
 Keterampilan pribadi: Tugas perkembangan dalam pendidikan juga mencakup
pengembangan keterampilan pribadi, seperti belajar memperoleh kebebasan
yang bersifat pribadi.
 Keterampilan emosi: Tugas perkembangan dalam pendidikan juga mencakup
pengembangan keterampilan emosi, seperti mengembangkan kata hati.
DAFTAR PUSTAKA

FATIMAH, Enung. Psikologi perkembangan (perkembangan peserta didik). 2010.

Arifudin, Opan. "Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori-Teori Dan


Praktis)." (2022).

Arifudin, Opan. "Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori-Teori Dan


Praktis)." (2022).

Anda mungkin juga menyukai