Anda di halaman 1dari 80

HAKIKAT MANUSIA

Perbedaan Manusia dan Hewan


Hewan Manusia
1. Memiliki kemampuan siap 1. Ketika dilahirkan tidak
pakai ketika lahir berdaya sama sekali
2. Makhluk biologis 2. Makhluk biologis, individu
3. Punya instik dan sosial
4. Bertindak menurut instink 3. Potensi yg berkembang
5. Tidak mengenal etika, 4. Bertanggung jawab
estetika dan agama 5. Punya etika, estetika, dan
agama
Pengertian Manusia
1. Menurut pola pemikiran biologis
2. Menurut pola psikologis
3. Menurut pola pemikiran sosial-budaya
4. Menurut pola permikiran religius
(bahan diskusi kelas)
Minggu depan diskusi kelas
Wujud Sifat Hakekat Manusia
1. Kampuan menyadari diri (individu – sosial)
2. Kemampuan bereksistensi (menempatkan diri)
3. Kemampuan kata hati (membuat keputusan)
4. Memiliki tanggung jawab
5. Memiliki rasa kebebasan
6. Memiliki kewajiban dan hak
7. Kemampuan menghayati kebahagiaan
Hakikat Manusia dan dimensi-
dimensinya
1. Dimensi Keindividualan
Setiap individu manusia yang dilahirkan
telah dikarunia potensi yang berbeda
dengan yang lainnya.
Tiap individu memiliki kehendak, cita-
cita, kecendrungan, semangat, dan
daya tahan yang berbeda.
Dimensi keindividualan
Menurut Langeveld:
Tiap individu memiliki dorongan untuk
mandiri yang sangat kuat, meskipun pada anak
terdapat rasa tidak berdaya, sehingga
memerlukan pihak lain (pendidik) yang dapat
dijadikan tempat bergantung yang
memberikan perlindungan dan bimbingan.
Pendidikan berfungsi mengembangkan
kepribadian atau menemukan kediriannya
sendiri. Pendidikan harus bersifat demokratis.
2. Dimensi Kesosialan
Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk bisa
hidup dengan baik. Tiap individu mempunyai dorongan
untuk bergaul dengan sesama manusia. Dalam
pergaulan terdapat kesediaan untuk memberi dan
menerima.

Immanuel Kant:
Manusia hanya menjadi manusia jika berada di antara
manusia. Individu dapat mengembangkan dirinya hanya
dalam pergaulan sesama manusia.
3. Dimensi kesusilaan
Manusia memiliki nilai-nilai, menghayati dan
melaksanakan nilai-nilai dalam kehidupannya.
Nilai merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi
karena mengandung makna kebaikan, keluhuran,
kemuliaan, dan sebagainya yang dijadikan pedoman
dalam hidup.

Ada hal terkait dengan kesusilaan:


1.Etiket : kepantasan dan kesopanan
2.Etika : kebaikan
4. Dimensi Keberagamaan
Manusia adalah makhluk religius karena manusia
sejak dulu percaya bahwa di luar alam yang dapat
dijangkau dengan alat indra, diyakini adanya kekuatan
supranatural yang menguasai hidup di alam semesta.
Beragama merupakan kebutuhan manusia, karena
manusia adalah makhluk yang lemah sehingga
memerlukan tempat untuk bertopang dan untuk
keselamatan hidupnya.
5. Dimensi kesejarahan
Bahwa mansuia adalah makhluk historis,
makhluk yang mampu menghayati hidup di
masa lampau, masa kini, dan mampu
membuat rencana kegiatan-kegiatan di
masa yang akan datang. Dengan kata lain
manusia adalah makhluk yang menyejarah
(Ahmad Dardiri, 2013 : 43)
HAKIKAT PENDIDIKAN
A. Pengertian Pendidikan itu ?
1. Driyarkara (1980): Pendidikan
adalah usaha sadar untuk
memanusiakan manusia muda.
2. Crow & Crow: Proses yang berisi
berbagai macam kegiatan yang
sesuai dengan kegiatan seseorang
untuk kehidupan sosialnya dan
meneruskan kebudayaan.
(Lanjutan Pengertian Pendidikan)

3. Langeveld: Pendidikan adalah bimbingan atau


pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada perkembangan anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak
dengan bantuan orang lain.
Diperlukan kewibawaan orang dewasa sebagai
pendidik, sehingga anak dengan sukarela
melakukan segala sesuatu yang dituntut oleh
pendidik.
(Lanjutan Pengertian Pendidikan)

4. John Dewey (Ahli Filsafat Pendidikan


Pragmatisme) : Pendidikan adalah proses
pembentukan kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional ke arah
alam dan sesama manusia.
(Lanjutan Pengertian Pendidikan)

5. Ki Hajar Dewantara (Tokoh Pendidikan


Nasional Indonesia) : Pendidikan adalah
daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan
batin, karakter), pikiran (intelek) dan pisik
anak.
6. Dictonary of Education:
- Proses mengembangkan kemampuan,
sikap dan tingkah laku dalam
masyarakat.
- Proses sosial, yaitu pengaruh
lingkungan terhadap invidu.
7. UU RI No. 2 Th.1989 (Bab I, ps 1, ayat 1)
Pendidikan ialah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau
latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang.
8. UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, ps 1, ayat 1)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Unsur-unsur esensial dalam
pengertian pendidikan
1. Terkandung pembinaan, pengembangan,
dan peningkatan potensi.
2. Terjalin antar dua pihak (pendidik dan
peserta didik)
3. Prosesnya sepanjang hayat dan utuh
4. Dapat berlangsung dalam keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
B. Ciri-ciri Umum Pendidikan
1. Mengandung tujuan yang ingin
dicapai yaitu perkembangan
kemampuan individu.
2. Usaha yang disangaja dan terencana
untuk mencapai tujuan.
3. Dapat dilakukan di lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.
C. Mendidik
 Langeveld: Membimbing anak supaya jadi
dewasa dengan usaha yang disengaja
 Hoogveld: Membantu anak supaya ia
cakapmenyelenggarakan tugas hidupnya atas
tanggung jawab sendiri
 Ki Hajar Dewantara: Menuntun segala kekuatan
kodrat anak sebagai manusia sebagai anggota
masyarakat agar mancapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya
Perbedaan Pendidikan dan
Pengajaran
 Pengajaran lebih  Pendidikan lebih
mengutamakan pada mengutamakan
penguasaan pembentukan
pengetahuan dan manusianya (nilai dan
ketrampilan sikap
 Memakan waktu reltif  Waktunya relatif panjang
pendek  Metodenya bersifat
 Metodenya lebih teknis, psikologis dan
rasional dan praktis pendekatan manusiawi
•Tujuan dan prioritas untuk membimbing aktifitas
•Peserta didik yang menjadi proses belajar
menjadi bidikan utama
•Pengelolaan untuk mengkordinasikan,
mengarahkan, mengevaluasi sistem.
•Struktur dan jadwal pengelompokan peserta
didik menurut tujuan tertentu
•Isi esensi apa yg hendak dipelajari peserta didik
•Pendidik yang mebantu menetapkan esensi
masukan dan persiapan peserta didik. hasil
sumber •Alat bantu belajar, buku, lab, papan tulis, dll. pendidikan
•Fasilitas tempat terselenggaranya proses
pendidikan.
•Teknologi yang dipakai dalam kerja sistem.
•Pengawasan mutu penerimaan peserta didik
sasaran, pengujian, standart.
•Biaya, indikasi tentang efisiensi sistem.

Komponen Pokok dalam Sistem Pendidikan


Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan
kesatuan dari bermacam-macam komponen yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya
dalam mempengaruhi perkembangan peserta didik
menuju kedewasaannya.

adanya Tri Pusat Pendidikan


keluarga, sekolah, masyarakat
Unsur-unsur Pendidikan
1. Peserta Didik
2. Pendidik
3. Tujuan Pendidikan
4. Materi (isi) pendidikan
5. Metode/alat pendidikan
6. Lingkungan Pendidikan
1. Peserta Didik
Ciri-cirinya:
1. Individu yang memiliki potensi pisik dan
psikis yang khas
2. Individu yang sedang dalam perkembangan
3. Individu yang membutuhkan bimbingan dan
perlakuan yang manusiawi
4. Individu yang memiliki kemampuan untuk
mandiri
UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I,
pasal 1 ayat 4)
Peserta didik adalah anggota masyarakat
yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia
pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu
UU RI No. 20/2003 (Bab V, pasal 12, ayat 1):
Setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak:
a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan
agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik
yang seagama
b. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuannya
c. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang
orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya
d. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang
orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya
e. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan
satuan pendidikan lain yang setara
f. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing dan tidak
menyimpang dari ketentuan batas waktu yang
ditetapkan
2. Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran
peserta didik agar dia menjadi dewasa

Pendidik ada 2 macam:


1. Pendidik karena kodrat : orang tua
2. Pendidik karena jabatan (profesi) : orang diberi tugas
untuk mendidik di lembaga pendidikan
Pendidik
Pendidik harus memiliki kewibawaan, yaitu kekuatan
bathin pendidik, sehingga menimbulkan sikap
menurut, mengakui dan menerima dari pihak lain
(siswa). Pendidik dapat berwibawa karena peserta
didik membutuhkan suatu perlindungan, bantuan dan
bimbingan, di pihak lain pendidik rela dan bersedia
memenuhinya
UU RI No. 20 tahun 2003:
UU RI No. 20 tahun 2003: Bab XI, pasal 39 ayat 1:
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan
dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi
UU RI No. 20 tahun 2003 Bab XI
pasal 40 ayat 1:
Pendidik dan tenaga kependidikan berhak
memperoleh:
a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang
pantas dan memadai
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan
pengembangan kualitas
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana,
prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanan tugas.
Bab XI pasal 40 ayat 2 :
Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan
c. Memberikan teladan dan menjaga nama baik
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Pasal 42 ayat 1:
Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan
mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional

Pasal 42 ayat 2:
Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh
perguruan tinggi yang terakreditasi
Pasal 43 ayat 1 :
Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan dilakukan berdasarkan latar belakang
pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan prestasi
kerja

Pasal 43 ayat 2 :
Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan
tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi
3. Tujuan Pendidikan
Fungsi tujuan :
1. Memberikan arah kegiatan pendidikan
2. Merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan
pendidikan
Hirarkhi Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan nasional
2. Tujuan Institusional
3. Tujuan Kurikuler
4. Tujuan Pembelajaran (Umum dan Khusus)
UU RI No 20/2003 (Bab II pasal 3)
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab
4. Materi (Isi) Pendidikan
Materi pendidikan sesuai dengan
kurikulum yang berlaku, baik untuk
kurikulum nasional maupun
kurikulum muatan lokal
5. Metode dan Alat Pendidikan
Metode hendaknya dipilih sesuai dengan kondisi
peserta didik, materi, dan kemampuan pendidik
Alat Pendidik dapat berupa benda (media) dan alat
pendidikan berupa siasat (psikologis)
Alat pendidikan psikologis 2 macam:
1. Preventif mencegah terjadinya yang negatif dan
mendorong yang positif
2. Kuratif bermaksud untuk memperbaiki yang
negatif dan menguatkan yang positif
6. Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang
mempengaruhi proses pendidikan yang
dilakukan
Lingkungan pendidikan terdiri dari :
1. Lingkungan Keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat
ALIRAN-ALIRAN
POKOK PENDIDIKAN
(kuliah 25 April 2018)

A. ALIRAN KONVENSIONAL
Aliran konvensional merupakan
pandangan atau pendapat yang
membahas tentang faktor-faktor yg
menentukan perkembangan,
pertumbuhan, kecerdasan, bakat, dan
1. Aliran Nativisme
Menurut pandangan aliran ini manusia
dilahirkan telah mempunyai pembawaan (baik
atau buruk). Pembawaan ini tidak dapat diubah
ke arah lain oleh lingkungan atau pendidikan.
Aliran ini dipelopori oleh Schopenhauer.
Pandangan aliran ini bersifat pesimis terhadap
pendidikan untuk bisa mengubah anak ke arah
lain selain dari pembawaan yang dibawa sejak
lahir. Jika pembawaan baik, maka anak akan
berkembang ke arah yang baik, tetapi jika
pembawaan itu jelek, anak akan berkembang
ke arah yang jelek tanpa dapat diubah.
2. Empirisme
Aliran Empirisme berpandangan bahwa
manusia dilahirkan dalam keadaan bersih
tanpa mempunyai pembawaan sama sekali
dari lahirnya, tetapi perkembangan anak
ditentukan oleh lingkungan yang akan
menentukan arah hidupnya. Aliran ini disebut
juga dengan “Tabularasa” yang berarti anak
lahir seperti kertas putih yang masih kosong
dan dapat ditulis sesuai dengan keinginan
orang yang akan menulisnya. Aliran ini
dipelopori oleh John Locke. Aliran ini bersifat
optimis terhadap pendidikan
3. Aliran Konvergensi
Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan
anak dipengaruhi oleh pembawaan dan
pendidikan (perpaduan). Bakat yang dibawa
sejak lahir tidak akan berkembang dengan
baik tanpa dukungan yang sesuai untuk
perkembangan bakat itu. Sebaliknya
lingkungan yang baik tidak akan
menghasilkan pendidikan yang optimal kalau
tidak ada bakat yang kuat. Aliran ini
dipelopori oleh William Stern yang
mempunyai pandangan positif terhadap
B. ALIRAN BARU
Aliran baru dalam pendidikan merupakan
upaya yang dilakukan untuk mencari
perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan
khususnya perbaikan dalam proses
pembelajaran.
Ada beberapa model perbaikan yang
diajukan oleh aliran baru pendidikan.
1. Pengajaran Alam Sekitar
Pengajaran alam sekitar lebih menekankan kepada
kegiatan pengajaran yang dilakukan di sekolah
harus terkait dengan kehidupan nyata yang dialami
oleh anak, sehingga lebih kongkrit dan terkait
secara emosional dengan kebutuhan dan kehidupan
anak. Pelopornya F.A. Finger dan J. Ligthart
Prinsip Pengajaran alam sekitar:
1. Peragaan
2. Aktivitas anak
3. Pengajaran totalitas
4. Menyatu dengan pengalaman anak
5. Memberikan apersepsi emosional anak
2. Pengajaran Pusat Perhatian
Ada aliran pengajaran berpusat pada perhatian; Dirintis
oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan semboyan
“Sekolah untuk hidup dan oleh hidup” Anak harus
mempunyai pengetahuan terhadap dirinya sendiri dan
tentang dunianya yaitu lingkungan tempat hidup di hari
depannya.
Metode yang dikemukakan oleh Decroly:
a. Metode global (gestalt) yaitu pendidikan
hendaknya
dimulai dari suatu keseluruhan yang punya
pengertian
b. Pusat minat yaitu dalam pembelajaran harus
3. Sekolah Kerja
Sekolah kerja dipelopori oleh G. Kerschenteiner dengan
nama “Arbeitsschule” di Jerman. Sekolah kerja bertolak
dari pandangan bahwa pendidikan tidak hanya demi
kepentingan individu tetapi juga demi kepentingan
masyarakat
Bentuk Sekolah kerja :
a. Sekolah Kerja Sosiologis (kebutuhan masyarakat)
b. Sekolah Kerja Psikologis (pengembangan bakat anak)
c. Sekolah Kerja Sosiologis-Psikologis (gabungan)
d. Sekolah Kerja Kepribadian (Pembentukan pribadi)
4. Pengajaran Proyek
Konsep pengajaran proyek diletakkan oleh John Dewey
dan dilaksanakan oleh W.H. Kilpatrick.
Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan
pilihannya (jenis pekerjaan), merancang dan memimpin
kegiatan proyek. Proyek yang ditentukan sendiri oleh
anak akan mendorong mereka untuk mencari cara
pemecahan masalah yang ditemui secara aktif (sesuai
keinginannya). Mata pelajaran tidak terpisah antara satu
dengan lainnya, tetapi didasarkan atas keperluan
pemecahan masalah
5. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara tanggal 3 Juli 1922 di
Yogyakarta
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta
tanggal 2 Mei 1889dengan nama Suwardi
Suryaningrat
Asas Taman Siswa
 Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri mengingat
tertibnya persatuan dan perdamaian (sistem among)
 Pendidikan yang diberikan hendaknya dapat menjadikan
manusia yang merdeka
 Pendidikan didasarkan atas keadaan dan budaya bangsa
Indonesia
 Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat, tanpa
kecuali
 Bekerja sesuai dengan kemampuan dan kekuatan sendiri
 Memikul beban belanja sendiri (hemat)
 Pendidik harus mendidik dengan sepenuh hati, tulus dan ikhlas
Dasar Taman Siswa (1947)
(Panca Darma)
 Kebudayaan
 Kemerdekaan

 Kodrat alam

 Kemanusiaan

 Kebangsaan
Jenis Pendidikan Taman Siswa
 Taman Indriya (Taman Kanak-kanak)
 Taman Anak (Kelas I – III SD)

 Taman Muda (Kelas IV – VI SD)

 Taman Dewasa (SLTP)

 Taman Madya (SLTA)

 Taman Guru
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
 INS (Indonesicche Nederlandsche School)
didirikan oleh Mohammad Syafei pada
tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam
 Moh. Syafei lahir di Natan Kalimantan Barat
1895 dan dianugerahi gelar Doctor Honoris
Causa dari IKIP Padang tahun 1968
Asas INS Kayu Tanam
 Berfikir logis dan rasional
 Keaktifan dan kegiatan

 Pendidikan masyarakat

 Memperhatikan pembawaan anak

 Menentang intelektualisme
Tujuan INS
 Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Manusia yang harmonis dalam perkembangannya
(jasmani dan rohani)
 Memberikan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
 Menanamkan kepercayaan pada diri sendiri
 Harus dapat membiayai diri sendiri
Jenjang Pendidikan
 Ruang Rendah (7 tahun setara SD)
 Ruang Antara (1 tahun)
 Ruang Dewasa (4 tahun)
 Ruang Masyarakat (1 tahun)
 Ruang Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan di Padang Panjang
 Program Khusus untuk menjadi guru (1 tahun)
setelah ruang dewasa (1953)
Perguruan Muhammadiyah
 Didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad Dahlan di
Yogyakarta pada 18 November 1912
 Kiyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta
dengan nama Muhammad Darwis pada tahun
1869.
Latar Belakang didirikan
 Adanya kerusakan aqidah umat Islam
 Kebekuan dalam bidang hukum Fiqh
 Kemunduruan dalam pendidikan Islam
 Kemajuan zending Kristen dan misi Katolik
Dasar Pendidikan
 Tajdid, mengubah cara berfikir dan berbuat
 Kemasyarakatan
 Aktivitas
 Kreativitas
 Optimisme
 Pensyukuran nikmat
 Sumbangan terhadap masyarakat & bangsa
Diniyah Putri Padang Panjang

 Didirikan oleh Rahmah El Yunusiyah pada


tanggal 1 November 1923 di Padang Panjang
 Rahmah El Yunusiah lahir 29 Desember 1900
M, atau 1 Rajab 1318 H dan meninggal 26
Februari 1969 atau 9 Zulhijjah 1388
Program Pendidikan
 Program Pendidikan Umum untuk mengembangkan
kemampuan dan sikap ilmiah
 Program pendidikan di bidang keahlian agama Islam
 Program pendidikan untuk menjadi ibu pendidik yang
baik
 Program pendidikan ketrampilan
 Program pendidikan di asrama
Jenis Pendidikan
 Sekolah Taman kanak-kanak Islam
 Sekolah Diniyah Putri Rendah (SD)
 Diniyah Putri B (SLTP)
 Diniyah Putri C (SLA)
 Sekolah Kulliyatul Muallimat (Sekolah
Guru)
 Perguruan Tinggi Diniyah Putri
Kuliah 5 Desember 2017
Lingkungan Pendidikan
 Lingkungan pendidikan adalah semua kondisi yang
dengan cara itu mempengaruhi tingkah laku,
pertumbuhan dan perkembangan manusia
 Lingkungan pendidikan pada dasarnya adalah latar
tempat berlangsungnya pendidikan.
 Lingkungan meliputi segala material dan stimuli di
dalam dan di luar diri individu, bersifat fisiologis,
psikologis, atau ssosiokultural
Jenis Lingkungan Pendidikan
 Lingkungan keluarga  pendidikan informal,
berlangsung secara alamiah
 Lingkungan sekolah pendidikan formal,
sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan
aturan yang ketat
 Lingkungan masyarakat  pendidikan non
formal, aturan lebih longgar dan tidak selalu
dipersyaratkan berjenjang
1. Lingkungan Keluarga
 Keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama dan utama dalam
membentuk kepribadian anak didik
 Pendidikan dalam keluarga dilakukan
melalui teladan dalam pergaulan keluarga
 Pola tindakan dalam keluarga akan
mempengaruhi perkembangan anak
 Sebagai fondasi pertama dan utama
dalam pendidikan, keluarga memiliki
tugas utama dalam peletakan dasar bagi
pendidikan akhlak dan pandangan hidup
keagamaan.
Pola Tindakan dalam Keluarga
1. Pola Tindakan yang bersifat otoriter, sehingga
dapat menimbulkan reaksi dalam bentuk :
a. Menurut secara pasif
b. Perlawanan secara pasif
c. Perlawanan secara aktif
2. Pola tindakan yang demokratis
3. Pola tindakan yang memberikan kebebasan
Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga
a. Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak
b. Menjamin Kehidupan Emosional Anak
c. Hal pokok dalam pembentukan emosional anak:
1) Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak,
2) Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang,
3) Memberikan contoh hidup yang bermanfaat
d. Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
e. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
f.  Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan
Cara yang dilakukan orang tua
 Pemodelan perilaku
 Memberikan ganjaran dan hukuman

 Perintah langsung

 Menyatakan peraturan-peraturan

 Penggunaan nalar

 Menyediakan fasilitas dan suasana yang


menunjang
2. Lingkungan Sekolah
 Sekolah bukan mengambil alih fungsi orang tua
dalam mendidik anak, tetapi sekolah bersama
orang tua membantu mendidik anak
 Sekolah berfungsi untuk menghasilkan tenaga
yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan
sikap sesuai dengan kebutuhan masyarakat
 Membina masyarakat sesuai yang diinginkan
PENGERTIAN SEKOLAH
1. Sekolah dapat di artikan sebuah lembaga
pendidikan formal sebagai tempat belajar siswa atau
disebut gedung tempat belajar.
2. Sekolah sebagai pendidikan formal dituntut untuk
dapat merekam segala fenomena yang terjadi di
masyarakat.
3. Sekolah memberikan informasi dan penjelasan
kepada peserta didik terhadap suatu peristiwa.
Fungsi Sekolah
 Menumbuh-kembangkan anak sebagai makhluk
individu dengan berbagai pengetahuan
 Mengembangkan sikap sosial, toleran, gotong
royong
 Pembinaan watak anak
 Pengembangan sikap religius
 Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas
 Pewarisan dan pengembangan kebudayaan
 Mengembangkan kecerdasan pikiran dan
memberikan pengetahuan
 Sebagai lembaga sosial yang spesialisasinya
dalam bidang pendidikan dan pengajaran
 Sebagai tempat pendidikan dan pengajaran yang
efisien
 Sekolah memiliki peranan penting dalam sosialisasi
yaitu membantu perkembangan anak didik menjadi
makhluk sosial
 Konservasi dan transmisi kultural
 Transisi dari rumah ke masyarakat.
SEKOLAH SEBAGAI SISTEM INTERAKSI
 Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam
pengantar sosiologi, interaksi sosial
merupakan kunci semua kehidupan sosial.
 Interaksi merupakan dasar dari suatu
bentuk proses sosial karena tanpa adanya
interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan
antar satu individu dengan yang lain tidak
dapat disebut interaksi.
3. Lingkungan Masyarakat
 Masyarakat merupakan penyelenggara pendidikan,
baik yang dilembagakan atau tidak
 Lembaga yang ada di masyarakat mempunyai
peran dalam pendidikan
 Di masyarakat tersedia berbagai sumber belajar
baik yang dirancang atau yang dimanfaatkan
Lembaga Pendidikan Masyarakat
a. Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh
besar terhadap perkembangan pribadi seseorang.
b. Masyarakat mempunyai peranan penting dalam
upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan,
karena membantu pengadaan sarana dan
prasarana dan menyediakan lapangan kerja.
c. Partisipasi masyarakat membantu pemerintah
dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
Fungsi Pendidikan di masyarakat
 Pelengkap, melengkapi perkembangan
kepribadian anak melalui berbagai kegiatan
pendidikan untuk melengkapi kemampuan,
ketrampilan, pengetahuan dan performance
 Pengganti, menyediakan pendidikan yang
berfungsi sama dengan sekolah
 Penambah, menyediakan tambahan untuk
mendalami pengetahuan dan ketrampilan yang
sudah dipelajari di sekolah
Ciri-ciri pendidikan dalam masyarakat
a. Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
b. Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau
drop out
c. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk
jangka pendek
d. Peserta tidak perlu homogen
e. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang
sistematis
f. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
g. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban
terhadap kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai