Anda di halaman 1dari 2

Catatan review tugas menyusun instrument asesmen non formal

ASPEK CATATAN
Analisa awal kasus  Cermati usia anak - untuk menentukan batas kemampuan yang sesuai
pada usia tersebut (kecuali aspek kognisi pada anak hambatan intelektual
bisa lebih rendah dari usianya)
 Cermati aspek-aspek kemampuan yang tercantum pada kasus  untuk
membantu silahkan buat list/daftar
Isian identitas Tulislah nama, ttl, kelas, jenis kelamin, suku, bahasa sehari-hari, dst
selengkap-lengkapnya yang relevan dengan asesmen
Harus ada bagian isian siapa yang melakukan asesmen
Kisi-kisi instrument  Sesuaikan instrument dengan kasus anak, aspek-aspek diambil dari kasus
untuk masing- anak dan dikembangkan dengan melihat aspek lain yang relevan seperti
masing teknik gambaran item-item di bawah ini.
pengumpulan data  Pikirkan aspek kemampuan apa yang perlu dicari tahu prerequisite nya,
misal: ‘anak mampu untuk menjumlahkan bilangan 1-3’, maka mungkin
ada baiknya kemampuan anak dalam membilang angka 1-10 perlu
diketahui juga. Membilang adalah kemampuan yang mendasari
kemampuan melalukan operasi hitung matematika.
 Pikirkan aspek pada kemampuan satu tingkat lebih tinggi dari kemampuan
yang tercantum dalam kasus. Misal : pada kasus di atas perlu ada item
yang mengungkap kemampuan anak dalam menjumlahkan 1-5. Misal :
anak menunjukkan kemampuan menyapa namun hanya berkedip tanpa
tersenyum atau mengeluarkan suara sapaan padahal anak mampu bicara,
maka perlu diungkap aspek apakah anak mampu menyapa secara verbal
dengan kata atau kalimat sederhana ?
 Pikirkan adakah asesmen terstandar yang domain-domainnya bisa
diduplikasi untuk dipilih dan dikembangkan karena sesuai dengan kasus
anak.
 Aspek/domain boleh kurang operasional, namun subdomain/subaspek
yang akan dikembangkan menjadi item instrument harus operasional
(mudah terukur/mudah diamati saat kemampuan itu ditampilkan).
 Setiap aspek/domain boleh mengandung lebih dari 1
subaspek/subdomain.
 1 subaspek/subdomain harus memuat 1 kemampuan saja. Misal:
kemampuan membaca dan menulis jangan dicampur dalam 1
subdomain/subaspek.
 Aspek dalam wawancara bisa berupa : riwayat kasus/riwayat
perkembangan/riwayat kebutuhan khusus anak, kejadian penting terkait
dengan kemampuan anak, kebiasaan atau kemampuan anak pada masa
sebelumnya, kebiasaan atau kemampuan anak yang tidak bisa diungkap
melalui observasi, misal karena lokasi

Penyusunan item  item instrument harus operasional (mudah diamati dan diukur).
 1 item harus memuat 1 kemampuan saja. Misal: kemampuan membaca
dan menulis jangan dicampur dalam 1 item. Baik dalam wawancara,
observasi, ataupun skala
 Item harus spesifik, misalnya pertanyaan bagaimana kemampuan
komunikasi anak ? - KOMUNIKASI KURANG SPESIFIK, maka bisa
dijabarkan dalam kemampuan-kemampuan yang lebih khusus  bahasa
reseptif  mampu menanggapi meski dengan nonverbal apabila diajak
bicara tema sehari-hari, bisa menjawab pertanyaan sederhana setelah
dibacakan dongeng pendek, mampu mengikut instruksi sederhana di
sekolah…
 Berikan contoh untuk memperjelas item, misal : mampu mengikut
instruksi sederhana di sekolah, misalnya silahkan masuk kelas, letakkan
tas di loker, dan duduk di kursimu. ---- misal : bagaimana kemampuan
koordinasi mata-tangan anak?—perlu diberi contoh aktivitasnya ------
sesuai kasus yaa
 Gunakan kalimat singkat, sederhana, dan mudah dipahami.
 Item tidak boleh terlalu jauh dari kemampuan saat ini, misal kemampuan
saat ini anak mampu memakai baju namun masih perlu dibantu
mengancingkan, maka itemnya tidak boleh: anak mampu berpakaian rapi,
bersih, dan serasi. Misal : anak mampu membaca huruf saja, maka item
tidak boleh anak mampu memahami bacaan dari buku dongeng pendek.
 Item dalam wawancara bisa berupa rincian dari: riwayat kasus/riwayat
perkembangan/riwayat kebutuhan khusus anak, kejadian penting terkait
dengan kemampuan anak, kebiasaan atau kemampuan anak pada masa
sebelumnya, kebiasaan atau kemampuan anak yang tidak diungkap
melalui observasi, misal karena lokasi
 Untuk item yang berhubungan maka susunlah secara urut dari
kemampuan yang paling mudah ke yang lebih sulit
 Untuk item skala yang mengungkap kemampuan/keterampilan sebaiknya
skala angka (0, 1, 2, 3), bukan cek list (ya/tidak)
 Cek list (ya/tidak) bisa untuk menggambarkan keadaan yang relative tidak
bergradasi, misal : terbiasa sarapan, memiliki banyak hobi, menyukai
dongeng

Anda mungkin juga menyukai