Anda di halaman 1dari 10

RANCANGAN MEDIA SUMBER BELAJAR ANAK TUNA GRAHITA

Tugas ini disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah Teknologi Asistif

Dosen Pengampu Dr. Ishartiwi M.Pd dan Angga Damayanto M.Pd

Oleh :

Restu Hidayah (19103241010)

PLB 3B 2019

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
TEKNOLOGI ASISTIF

1. Sifat Tugas : Individual


2. Fungsi : Ujian Akhir Semester
3. Bentuk tugas : Merancang Teknologi Asistif sebagai Sumber Belajar
4. Pembahasan di dalam Tugas :

A. Tipe Kekhususan anak

Teknologi Asistif ini dirancang untuk anak tuna grahita ringan,/mampu


didik. Anak tunagrahita adalah anak yang tidak mampu mengikuti program
sekolah biasa, tetapi ia masih memiliki kemampuan yang dapat
dikembangkan melalui pendidikan walaupun hasilnya kurang maksimal.
Anak tuna grahita ringan disebut moron atau debil atau mampu latih yang
memiliki IQ antara 52 sampai 68. Mereka masih dapat membaca, menulis dan
berhitung sederhana (Sutjihati ,1996;86).

Kemampuan yang dikembangkan anak tuna grahita ringan adalah, (1)


membaca, menulis, mengeja dan berhitung; (2) menyesuaikan diri dan tidak
mengembangkan diri pada orang lain, (3) keterampilan sederhana untuk
kepentingan kerja dikemudian hari. Dapat dimaknai, anak tunagrahita ringan
berarti anak yang dapat dididik secara minimal pada bidang bidang akademis,
sosial dan pekerjaan.

B. Kelas
Rancangan Teknologi Asistif ini dirancang untuk SDLB kelas IV Tuna
Grahita

C. Mata pelajaran yang sesuai dengan Rancangan Teknologi asistif yang


mencakup kompetensi, tujuan, dan materi.
Penjaskes Adaptif

Pendidikan jasmani adaptif yaitu suatu program pengajaran


pendidikan yang disesuiakan dengan jenis dan hambatan siswa, pada kelainan
fungsi postur, sikap tubuh dan mekanika tubuh. Pendidikan jasmani adaptif
sangat berpengaruh pada program kesegaran jasmani yang selalu berkembang.
Tujuan difokuskan pada mata pelajaran penjaskes adaptif ini untuk
mengetahui kemampuan melempar bola pada anak tunagrahita yang dapat
melatih motoric kasar (ketepatan, kelincahan, serta keseimbangan) yang
berfungsi membantu anak beraktifitas sehari-hari. Rancangan yang ditujukan
untuk anak tuna grahita ini karena mereka memiliki hambatan dalam
merespon rangsangan yang diberikan melalui gerak, menirukan gerak bahkan
ada yang memang fisiknya terganggu sehingga mereka tidak dapat melakukan
gerakan yang terarah , sehingga audio dalam bola bermaksud untuk
memberikan rangsangan berupa suara kepada anak.

Penjaskes Adaptif

Kompetensi Inti

K.I.1. Menerima dan menjalankan agama yang dianutnya

K.1.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, pedui,


dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

K.I.3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,


melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah

K.I.4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia

Kompetensi Dasar
3.1 Mengenal gerak dan posisi benda melalui indra pendengaran, dalam
hubungannya lempar tangkap bola

4.1 Menyajikan gerakan berdasarkan teknik dasar bola bersuara

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menerima suara yang ditimbulkan oleh bola


2. Siswa mampu mempraktikkan gerakan dasar permainan bola dengan benar

Materi

1. Gerakan dasar bola bersuara


2. Cara memainkan bola bersuara

D. Teknologi asistif yang digunakan

a. Nama Alat : “Smart Ball” yaitu bola pintar yang dapat mengeluarkan
suara.

Tujuan alat

Rancangan media pembelajaran ini diharapkan mampu memberikan


pengetahuan tentang bagaimana posisi dan arah gerak benda dengan
adanya proses mendengar dan memahami. Berdasarkan hasil observasi
kepada anak tuna grahita secara langsung, mereka masih kesulitan dalam
menentukan posisi dan arah gerak benda hanya dengan kalimat yang
dilontarkan oleh orang lain, maka alat ini dirancang dengan bantuan audio
dan di rancang semenarik mungkin sehingga anak dapat belajar sambil
bermain

b. Bentuk Alat
Smart Ball atau bola bersuara yaitu bola yang dilengkapi dengan audio.
Bola ini dirancang dengan hardware yang diletakkan di dalam bola, di
dalam bola itu sendiri nantinya terdapat bola dalam yang ukurannya lebih
kecil dari bola luar yang berfungsi untuk meletakkan hardware
pemrograman suara.
Lubang Speaker

Lubang Charger

Rangkaian bola dari dalam

Speaker 8 Ohm

Dakron

Bola 1
Socket Dc

Bola 2

Kabel

c. Bahan / Alat :

Alat Fungsi
Sensor Ultrasonik
Berfungsi untuk mendeteksi benda atau objek di hadapan sensor.

DFPlayer Mini
Merupakan sebuah modul pemutar MP3 untuk arduino yang memiliki
ukuran kecil dan outputnya dapat langsung dipasangkan ke speaker.
DFPlayer ini dapat digunakan sebagai modul stand-alone dengan
menambahkan baterai, speaker dan push buttond.DFPlayer ini
mendukung beberapa format audio pada umumnya, seperti MP3,serta
telah mendukung micro SD dengan jenis

Memory Card
Berfungsi sebagai media penyimpanan data digital pada sebuah perangkat.
Data digital ini nanti dapat berupa gambar, audio dan video

Speaker 8 Ohm
Berfungsi hanya menghasilkan suara sesuai dengan kemampuannya.

Socket DC Buntut
Berfungsi sebagai tempat memasukkan listrik DC dari Charger ke
Accu Kering
Kabel Jumper
Berfungsi menghuungkan bebrapa breaboard, menghubungkan antar
titik pada pcb dan juga dapat digunakan untuk menghubungkan jalur
rangkaian yang terputus dengan cara menjumpernya. Kabel jumper
ini sebagai penghubung antar satu komponen dengan yang lain
Arduino ID
Merupakan software yang digunakan untuk memprogram di
Arduino. Arduino Id dilengkapi dengan library C++/C yang biasa
disebut wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih
mudah

Bread Board
Digunakan sebagai penghubung kabel jumper dengan komponen
lainnya

Accu Kering 6 volt


Berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkan komponen
speaker sehingga menimbulkan suara

Kabel data/ Kabel USB


Berfungsi untuk menstransfer dan menerima data dari handphone ke
perangkat dan dapat mengisi daya baterai

Adapter Charger
Berfungsi mengubah arus AC menjadi DC dengan besar tegangan
tertentu sesuai dengan kebutuhan beban atau peralatan listrik

Bahan Fungsi
Bola 1 yang berukuran sedang, bola ini lebih kecil dari bola voli
plastik, digunakan sebagai tempat meletakkan perangkat perangkat
elektronik. Bola ini nanti diletikkan di dalam bola voli
Spons Ati, sebagai kulit luar bola plastic/ Bola 2.

Lem, digunakan untuk memberi sifat perekat bagi spons ati dan bola
luar/ bola 2

Bola Plastik/Bola 2, sebagai bola luar

Dakron ,suatu bahan agak keras yang digunakan untuk pengisian


bola, yang nantinya juga akan digunakan sebagai sekat untuk
perangkat perangkat didalam bola 1, agar alat tersebut tidak goyah

d. Cara Penggunaan alat :

1. Cara mengeluarkan bunyi:


Sensor Ultrasonik akan mendeteksi pada jarak 1 meter ketika
anak akan mengoperasikan bola / menggunakan bola. Bola akan
berbunyi jika anak ; melemparkan bola keatas maka akan berbunyi
“Lemparan ke atas”, anak melemparkan bola ke bawah akan berbunyi
“ lemparan ke bawah”, lalu ke depan, belakang dan menggelinding,
.
2. Cara mengisi daya listrik pada bola bersuara:
Untuk mengisi daya pada bola bersuara sangat mudah, yaitu
ketika bola sudah tidak bersuara, maka akan dilakukan pengisian daya
dengan mencolokkan alat charger yang sudah dikhususkan untuk bola
ke sumber listrik dan juga ke Socket DC buntut yang terpasang di tepi
dalam bola. Pada bagian luar bola akan terlihat lubang charger,
disitulah tepat untuk mengisi daya. Waktu untuk mengisi daya listrik
pada boa membutuhkan waktu kira-kira 25 menit saja. Selanjutnya
akan bola akan kembali bersuara,
3. Cara merawat bola bersuara :

Bola bersuara dapat awet digunakan, ketika bola dirawat dengan


benar dan diusahakan agar tidak terkena air yang berlebih. Kemudian
karena bola ini dirancang untuk anak tuna grahita, maka pantulan dan
lemparan tidak akan jauh seperti lemparan anak yang tidak memiliki
kebutuhan khusus, maka hardware yang ada didalamnya akan aman.
Hindari untuk mengisi daya dengan rentang waktu yang sangat lama,
agar tidak terjadi kebocoran pada Accu keringnya.

Lampiran Observasi

Referensi

Atmaja, G. K. (2016). Pengembangan Bola Bersuara sebagai sarana pembeajaran motorik


bagi siswa tunanetra di Yaketunis Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Meyda Nur Triana, I. s. (2018). Pengaruh pembelajaran dengan model bermain terhadap
kemampuan meempar bola pada anak tuna grahita dalam permainan bocce.
SpoRTIVE 1(1), 581-590.

Soemantri, S. (1996). Psikologi Anak Luar Biasa. PT Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai