Wulandari
Dosen Pengampu : Dr. Waspodo
NIM : 21080554023 Tjipto Subroto
HAKIKAT PENDIDIKAN
Mengapa : Untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki potensi spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. Hakikat pendidikan ini dapat terwujud
melalui proses pengajaran, pembelajaran, pembersihan dan pembiasaan
dan latihan dengan memperhatikan kompetensi kompetensi pedagogi
berupa profesi, kepribadian, dan sosial.
Apa : 1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai
keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan
pendidik;
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi
lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin pesat;
3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat;
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup;Pendidikan merupakan kiat
dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu.
Dimana dan Kapan : Proses belajar itu terjadi dimana saja dan kapan
saja, namun dalam interaksi pendidikan bisa didapatkan dari sebuah
lembaga pendidikan baik resmi maupun nonresmi yang didalamnya
menyelengarakan proses belajar dan mengajar
Siapa : Pelaku pendidikan sendiri pasti ada seorang pendidik yang
bertugas mengajarkan dan memberikan ilmu, kemudian peserta didik
untuk menerima ilmu
• Dasar biologis : Meskipun manusia dilahirkan tidak berdaya, namun manusia memiliki
potensi yang besar untuk berkembang. Potensi utamanya karena manusia dibekali dengan
pikiran yang membedakannya dengan hewan. Potensi yang dimiliki manusia inilah yang dapat
dikembangkan melalui proses pendidikan. Oleh karenanya manusia dapat dididik oleh orang
tua atau orang lain di sekitarnya. Berbeda dengan hewan yang hanya mengandalkan
instingnya saja.
• Dasar psiko-sosio-antropologis : manusia itu beragam, baik dari sisi fisik, psikis, kecerdasan,
potensi, dan lain sebagainya. Keberagaman manusia inilah yang nantinya membedakan antara
manusia satu dengan lainnya, sekaligus menjawab pertanyaan mengapa manusia dapat
dididik/mendidik, karena jika manusia tidak beragam, tidak perlu dan tidak akan dapat
dididik/mendidik.
.
Pengertian Pendidikan
1. Driyarkara (1980): Pendidikan adalah usaha sadar untuk memanusiakan manusia muda
2. Crow dan Crow: Proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang sesuai dengan kegiatan
seseorang untuk kehidupan sosialnya dan meneruskan kebudayaan
3. Ki Hajar Dewantara (Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia) : Pendidikan adalah daya upaya
untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan
pisik anak. Pengertian Pendidikan
3. Langeveld: Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain . Diperlukan kewibawaan
orang dewasa sebagai pendidik, sehingga anak dengan sukarela melakukan segala sesuatu yang
dituntut oleh pendidik
4. John Dewey (Ahli Filsafat Pendidikan Pragmatisme) : Pendidikan adalah proses pembentukan
kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia
5. Dictonary of Education: Proses mengembangkan kemampuan, sikap dan ingkah laku dalam
masyarakat; Proses sosial, yaitu pengaruh lingkungan terhadap invidu lanjutan
6. UU RI No. 2 tahun 1989 (Bab I, ps 1, ayat 1) Pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang
7. UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, ps 1, ayat 1) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara Pendidikan
Ciri-ciri umum Pendidikan
1. Mengandung tujuan yang ingin dicapai yaitu perkembangan kemampuan individu
2. Usaha yang disangaja dan terencana untuk mencapai tujuan
3. Dapat dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
Mendidik:
a. Langeveld: Membimbing anak supaya jadi dewasa dengan usaha yang disengaja
b. Hoogveld: Membantu anak supaya ia cakapmenyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung
jawab sendiri
c. Ki Hajar Dewantara: Menuntun segala kekuatan kodrat anak sebagai manusia sebagai anggota
masyarakat agar mancapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
Unsur-unsur Pendidikan
Peserta Didik
Ciri-cirinya:
1. Individu yang memiliki potensi pisik dan psikis yang khas (unik)
2. Individu yang sedang dalam perkembangan
3. Individu yang membutuhkan bimbingan dan perlakuan yang manusiawi
4. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
- UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, pasal 1 ayat 4) Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu
-UU RI No. 20/2003 (Bab V, pasal 12, ayat 1): Setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak:
a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang danutnya dan diajarkan oleh
pendidik yang seagama
b. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya c.
Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya
d. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya
e. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara
f. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak
menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan
• Pendidik
• Tujuan Pendidikan
• Materi (isi) pendidikan
• Metode/alat pendidikan
• Lingkungan Pendidikan
Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran
peserta didik agar dia menjadi dewasa
Pendidik ada 2 macam:
1. Pendidik karena kodrat : orang tua
2. Pendidik karena jabatan (profesi) : orang diberi tugas untuk mendidik di lembaga pendidikan
Pendidik
Pendidik harus memiliki kewibawaan, yaitu kekuatan bathin pendidik, sehingga
menimbulkan sikap menurut, mengakui dan menerima dari pihak lain (siswa).
Pendidik dapat berwibawa karena peserta didik membutuhkan suatu perlindungan,
bantuan dan bimbingan, di pihak lain pendidik rela dan bersedia memenuhinya
UU RI No. 20 tahun 2003: Bab XI, pasal 39 ayat 1: Pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi
Bab XI pasal 40 ayat 1: Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh :
a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelekrual e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanan tugas
Bab XI pasal 40 ayat 2 : Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan
c. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya
Pasal 42 ayat 1: Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Pasal 42 ayat 2: Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi
yang terakreditasi
Pasal 43 ayat 1 : Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan
dilakukan berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan prestasi kerja
Pasal 43 ayat 2 : Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi
Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Plato : Membebaskan dan Memperbaharui, lepas dari belenggu
ketidaktahuan dan ketidakbenaran
Aristoteles : Tujuan pendidikan harus sama dengan tujuan akhir pembentukan negara dan
harus sama pula dengan sasaran utama penyusunan hukum dan tujuan konstistusi negara, yaitu
kehidupan yang baik dan berbahagia (Eudaimonia)
HIRARKHI TUJUAN PENDIDIKAN
TUJUAN PENDIDIKAN
NASIONAL
Tujuan Instruksional
Tujuab Institusional (SD, Tujuan Kurikuler (Bid.
Standar Kompetensi-
SMP, SMA/SMK dan PT) Studi IPA, IPS, Bahasa)
Kompetensi Dasar
❑ Mengajar : kegiatan dimana terjalin hubungan interaksi dalam proses belajar dan mengajar
antara tenaga kependidikan dengan peserta didik.
❑ Belajar : suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara
progresif. (Skinner)
Mendidik :
❑ Mendidik adalah menuangkan cinta ke dalam cetakan berupa anak didik, agar mereka tumbuh
dan berkembang dalam kebaikan kreativitas cinta dan kasih sayang.
❑ Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-
tingginya (Ki Hajar D)