Anda di halaman 1dari 23

Pendidikan

“ Sistem Pendidikan “

Kelompok 6 :
1. Dini Andriani
2. Rahayu Dwi Putri
3. Fitria Revinda
4. Diandra Nadifa Putri
Sebagai Suatu Sistem
Sistem Pendidikan adalah sebuah usaha untuk mencapai
suatu tujuan pendidikan. Usaha pendidikan mencakup tiga
unsur pokok, antara lain : masukan, unsur proses usaha itu
sendiri, dan unsur hasil usaha.

Hasil Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan
menjelaskan pendidikan adalah suatu sistem yang memiliki
unsur unsur tujuan sasaran pendidikan, peserta didik,
pengelolaan pendidikan, struktur atau jenjang kurikulum 2
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu
“systema”


yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang
saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan.
Sistem merupakan istilah yang memiliki makna yang
sangat luas dan dapat digunakan sebagai sebutan yang
melekat pada sesuatu. Seperti sistem pendidikan.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa pendidikan sebagai suatu


sistem adalah suatu komponen yang saling berhubungan
secara teratur dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat
3
mengembangkan potensi di dalam dirinya, yang diperlukan
Menurut PH Combos, ada 12 komponen
pendidikan, yaitu :
1. Tujuan dan Prioritas,
2. Pesertaa Didik,
3. Manajement dan Pengelolan
4. Srtuktur dan jadwal waktu
5. Isi dan Bahan pengajar
6. Guru dan pelaksanaan
7. Alat bantu pelajar
8. Fasilitas
9. Teknologi
10. Pengawasan mutu
11. Penelitian
12. Biaya.
Komponen – Komponen Sistem Pendidikan

1. Tujuan Pendidikan sebagai suatu sistem ,



Tingkah laku manusia ,secara sadar meupun tidak sadar tentu
berarah pada tujuan. demikian juga tingkah laku manusia yang
bersifat , dan bernilai pendidikan.
Keharusan terdapatnya tujuan pada pendidikan didasari oleh
a. Ilmu Pengetahuan Normatif
=> yaitu ilmu pendidikan yang merumuskan kaidah – kaidah ,
norma – norma atau ukuran tingkah laku perbuatan yang
sebenarnya dilaksanakan oleh manusia.
5
b. Ilmu pengetahuan praktis.
=> tugas pendidikan ialah menanamkan sistem – sistem
norma tingkah perbuatan yang didasarkan kepada dasar
dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan
dalam suatu masyarakat.

Tujuan umum dari pendidikan tergantung pada nilai nilai


dan pandangan hidup yang menjiwai tingkah laku menusia
akan menjiwai tingkah laku pendidikan dan sekaligus akan
menentukan tujuan pendidikan manusia.

6
Tujuan pendidikan Nasional menurut uu no
20 tahun 2003 pasal 3
Berbunyi :
“ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.

7
2. Pendidik
PENDIDIK adalah orang yang mendidik, yang merupakan
orang memberikan ilmu dan pengetahuan baru bagi orang lain
secara konsisten serta berkesinambungan Kedudukan pendidik
dalam pendidikan adalah merupsksn salah satu dari tiang utama
untuk bisa terlaksananya pendidikan.

Pendidik mempunyai tanggung jawab dalam perkembangan


peserta didik dengan upaya mengembangkan seluruh
kompetensi yang dimiliki oleh peserta didiknya, seperti potensi
afektif, kognitif, dan psikomotorik. Selain itu pendidik juga
mempunyai tugas yang besar untuk dapat membuat anak
didiknya paham akan ilmu dan pengetahuan yang diajarkan
8
Definisi Pendidik
• Secara bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pendidik adalah orang yang mendidik. Dengan begitu
pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam
bidang mendidik.
• Dalam arti luas
pendidik adalah semua orang atau siapa saja yang berusaha
dan memberikan pengaruh terhadap pembinaan orang lain
(peserta didik) agar tumbuh dan berkembang potensinya
menuju kesempurnaan
• Menurut Wiji Suwarno
pendidik adalah orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang
lain (peserta didik) untuk mencapai tingkat kesempurnaan
(kemanusiaan) yang lebih tinggi.
9
Tugas Pendidik :
1. Mengajar Peserta Didik,
Berkaitan dengan tugas pengajaran, seorang pendidik
diharapkan bisa menyampaikan materi yang tertulis
di buku atau media lainnya kepada peserta didik, agar
di kemudian hari peserta didik yang bersangkutan bisa
menerapkan ilmu yang didapatkannya di kehidupan sehari-hari

2. Mendidik Peserta Didik,


Seorang pendidik wajib memberikan teladan kepada sang murid untuk
mengubah tingkah laku dan karakter, agar menjadi lebih baik

3. Memberikan Bimbingan dan Pengarahan pada Peserta Didik,


diantaranya memberikan tugas kepada anak didik dengan terlebih dahulu
menekankan apa yang harus dikerjakan. Memberikan pembenaran atau revisi
apabila anak didik melakukan kesalahan pada tugas yang diberik

10
4. Memberikan Penilaian,
Pendidik memiliki kewajiban memberikan penilaian kepada anak didik,
secara langsung maupun tidak langsung untuk membantu sang anak
memahami kesalahan dan kekurangan yang dimiliki, untuk kemudian
merubahnya menuju kearah yang lebih positif

5. Memberikan Dorongan Moral dan Mental,


Pendidik memiliki tugas dan kewajiban untuk memberikan dorongan
moral maupun mental kepada anak didiknya agar sang anak didik
mampu menghadapi segala jenis permasalahan yang terjadi dalam hidupnya selama
mengenyam pendidikan formal maupun non formal.

11
2. PESERTA DIDIK
Peserta didik merupakan komponen manusiawi yang menempati
posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Dalam proses
belajar mengajar, peserta didik sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita,
memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal

Defenisi peserta didik menurut beberapa ahli:


1) Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.

2) Menurut Sudarwan Danim (2010: 1)


Peserta didik merupakan sumber utama dan terpenting
dalam proses pendidikan formal. 12
3) Oemar Hamalik (2004: 99)
menjelaskan bahwa “Peserta didik merupakan salah satu komponen dalam
pengajaran, disamping faktor guru, tujuan, dan metode pengajaran”.

4) Samsul Nizar (2002: 47)


menjelaskan bahwa “Peserta didik merupakan orang yang dikembangkan”.

5) Abu Ahmadi (1991: 251)


“Peserta didik adalah orang yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan,
bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya
sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara,
sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu”.

13
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Menurut Tirtaraharja, 2000 (Uyoh Sadullah, 2010: ) mengemukakan 4 Karakteristik, yaitu

1) Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas


sehingga merupakan makhluk yang unik
2) Individu yang sedang berkembang. Anak mengalami perubahan dalam dirinya secara wajar
3) Individu yang membutuhkan bimbingan individual
4) Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri dalam perkembangannya
5) peserta didik memiliki kemampuan untuk berkembang kea rah kedewasaan

14
4. Materi Pendidikan
Materi pendidikan yang sering juga disebut dengan istilah kurikulum
karena kurikulum menunjukkan makna pada materi yang disusun secara sistematika
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Lester D. Crow dan Alice Crow, melakukan penelitian tentang hubungan salah satu komponen
pendidikan, yaitu kurikulum dengan anak didik, adalah sebagai berikut :
•Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak.
•Isi kurikulum hendaknya mencakup keterampilan, pengetahuan, dan s
ikap yang dapat digunakan anak dalam pengalamannya
•Anak hendaknya didorong untuk belajar, karena kegiatannya sendiri dan
tidak sekadar menerima pasif apa yang dilakukan oleh guru.
•Materi yang dipelajari anak harus mengikuti minat dan keinginan anak sesuai dengan taraf
perkembangannya
15
5. Alat Pendidikan
Adalah suatu situasi atau perbuatan dengan situasi atau perbuatan tersebut akan dicapai
tujuan pendidikan. Tindakan pendidik untuk menciptakan ketenangan agar tercapai tujuan
pendidikan tertentu dalam proses pengajaran, atau melakukan perbuatan untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu, umpamanya nasihat, teguran, hukuman agar anak mau berbakti pada orang tua.
Dalam interaksi pendidikan tidak terlepas metode atau bagaimana pendidikan dilaksanakan.
Terdapat beberapa metode yang dilakukan dalam mendidik yaitu : metode diktatorial , metode liberal
dan metode demokratis (Suwarno, 1981).

1. Metode diktatoral
=> Bersumber dari teori empiris yang menyatakan bahwa perkembagan manusia semata-mata
ditentukan oleh faktor diluar manusia, sehingg pendidikan bersifat maha kuasa.
Sikap ini menimbulkan sikap diktator dan otoriter, pendidik yang menentukan segalanya. 16
2. Metode liberal
=> Bersumber dari pendirian Naturalisme, yang berpendapat bahwa perkembangan manusia itu
sebagian besar ditentukan oleh kekuatan dari dalam yang secara wajar atau kodrat ada pada diri
manusia. Pandangan ini menimbulkan sikap bahwa pendidik jangan terlalu banyak ikut campur
terhadap perkembangan anak. Biarkanlah anak berkembang sesuai dengan kodratnya secara bebas
atau liberal.
3. Metode demokratis
=> Bersumber dari teori konvergensi yang mengatakan bahwa perkembangan manusia itu tergantung
pada faktor dari dalam dan dari luar.
Di dalam perkembangan anak kita tidak boleh bersifat mengasai anak,
tetapi harus membimbing perkembangan anak. Di sini tampak, bahwa pendidik dan anak didik
sama-sama penting dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan.
Ki Hadjar Dewantoro melahirkan asas pendidikan yang sesuai dengan metode demokratis,
yaitu Tut Wuri Handayani, artinya pendidik itu kadang-kadang mengikuti dari belakang,
kadang-kadang harus ditengah-tengah berdampingan dengan anak
dan kadang-kadang harus didepan untuk memberi contoh atau tauladan.
17
6. Lingkungan Pendidikan
Definisi Lingkuang pendidikan :
Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui
pengalaman.Pengalaman itu terjadi karena
interaksi manusia dengan lingkunganya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial
manusia, secara efesien dan efektif itulah yang disebut dengan
pendidikan. Dan latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan.
Menurut umar Tirtaraharja . ada 3 lingkungan utama
pendidikan :
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil
orang yang mempunyai hubungan pertalian darah.Tumbuh kembang anak dipengaruhi
oleh keseluruhan situasi dan kondisi keluarganya.
Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan pertama dan utama, karena :
Keluarga merupakan pihak yang paling awal kepada anak, dan Sebagian besar, waktu anak berada di
lingkungan keluarga. 18
2. Lingkungan sekolah

Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang di selenggarakan di sekolah


melalui kegiatan belajar mengajar dengan organisasi yang tersusun rapi,
terencana, berjenjang dan berkesinambungan.Sifatnya formal, diatur berdasarkan
ketentuan - yang bersifat nasional, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber
daya manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur.
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja di rancang untuk melaksanakan
pendidikan.

Sekolah di harapkan mampu melaksanakan fungsi pendidikan secara optimal, dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan nasional, maka pendidikan formal harus berfungsi :

1.    Sekolah harus mampu menumbuh - kembangkan anak sebagai makhluk individu
melalui pembekalan semua bidang studi.

2.    Sekolah melalui teknik pengkajian bidang studiperlu mengembangkan sikap sosial,
gotong royong, toleransi, dan demokrasi dalam rangka menumbuh kembangkan anak
sebagai makhluk sosial. 19
3.    Sekolah harus berfungsi sebagai pembinaan watak anak melalui bidang studi yang
relevan sehingga akhirnya akan terbentuk manusia susila yang cakap yang mampu
menampilkan dirinya sesuai dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang
di masyarakat.

4.    Sekolah harus dapat menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk


yang religius dan mampu menjadi pemeluk agama yang baik, taat, sholeh dan toleran.

5.    Sekolah berfungsi konservatif, inovatif dan selektif dalam mempertahankan


kebudayaan yang ada, melakukan pembaharuan, dan melayani perbedaan individu
anak dalam proses pendidikan.

3. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya
terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang
penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.

20
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat di tinjau dari
beberapa segi yakni :

1)   Masyarakat adalah sebagai penyelenggara pendidikan,


baik yang di lembagakan maupun yang tidak di lembagakan.

2) Lembaga-lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial


di masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung ikut
mempunyai peran dan fungsi edukatif.

3)   Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik


yang dirancang maupun dimanfaatkan.

21
KESIMPULAN :
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas dapat disimpulkan
bahwa, sistem merupakan kumpulan dari komponen – komponen
atau unsur - unsur yang saling belerja sama satu sama lain, menurut fungsinya
masing – masing untuk mencapai suatu tujuan.
Pendidikan juga merupakan sebuah sistem yang dinamis kontekstual
atau sistem yang terus menerus bergerak tanpa henti.Tentunya pendidikan
sebagai sistem  harus terbuka untuk menerima tuntutan – tuntutan anak kualitas.
Pendidikan sebagai suatu sitem merupakan gabungan dari komponen
atau unsur – unsur yang ada dalam pendidikan yang saling berinteraksi
satu sama lain agar tercapainya suatu tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, pembahasan mengenai pendidikan sebagai sistem
sangat penting. Pendidikan sebagai sistem juga terdiri dari berbagai komponen
penyusunnya.
Komponen sistem pendidikan saling berhubungan dan berkaitan tentunya juga
bekerja sama untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan.
Dengan adanya komponen - komponen yang mendasarinya, pendidikan sebagai
sistem
akan bekerja dengan semestinya. 22
TERIMAK
ASIH

23

Anda mungkin juga menyukai