PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Dalam arti sederhana pendididkan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-niai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau
pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa.1
1. Menurut Crow and crow, seperti yang dikutip oleh Fuad Ihsan dalam bukunya
“Dasar-dasar Kependidikan”, mengatakan bahwa pendidikan adalah proses yang
berisikan berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan
sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan social
dari generasi ke generasi.3
2. Pengertian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro yang lebih akrab dijuluki
sebagai Bapak Pendidikan Indonesia adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.4
1
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 1.
2
http://ziytha.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-pendidikan-menurut-kamus.html
3
Umar, Tirtarahardja dan La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2005), hlm.40
4
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 4.
1
3. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi di dalam diri untuk memiliki
kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.5
4. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha
yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang
bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga
secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-cita yang paling
tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannyaa
dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara, dan
agamanya.6
Dari berbagai pengertian atau batasan pendidikan yang diberikan para ahli tersebut,
meskipun berbeda secara redaksional, namun secara essensial terdapat kesatuan unsur-
unsur atau faktor-faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa pengertian pendidikan
tersebut menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang di dalamnya
mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan, dan sebagainya.
B. Faktor-faktor Pendidikan
5
Htttp://www.pelangiblog.com/2016/07/pengertian-dan-definisi-pendidikan.html?
=1. (diakses pada 20 pebruari 2017, Pkl. 11:15 WIB)
6
http://www.academia.edu/24621520/Makalah_Pengertian_Pendidikan. (diakses
pada 20 pebruari 2017, Pkl. 13:15 WIB)
2
yang berfungsi ganda, yakni ”transfer of knowledge” di satu sisi dengan “making
scientific attitude” pada sisi yang lain.
Menurut Sutari Imam Barnadib, bahwa perbuatan mendidik dan dididik memuat
factor-faktor tertentu yang memengaruhi dan menentukan, yaitu:7
Antara factor yang satu dengan yang lainnya, tidak bisa dipisahkan, karena
kesemuanya saling pengaruh memengaruhi.
1. Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuknya dan jenisnya, sadar atau tidak sadar, selalu
diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha
yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dengan demikian,
tujuan merupakan faktor yang sangat menentukan. Adapun fungsi tujuan bagi pendidik
yaitu:8
2. Faktor Pendidik
7
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 10.
8
Ibid., hlm. 12.
3
a. Orang dewasa
b. Orang tua
c. Guru
d. Pemimpin masyarakat
e. Pemimpin agama
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama sekali
memberikan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan
sebagainya. Dalam perspektif islam, orang tua adalah pendidik yang paling bertanggung
jawab. Seperti didalam Al-Qur’an Allah berfirman :“Jagalah dirimu dan ahli familimu dari
ancaman api neraka”10
Sedangkan pendidikan menurut jabatan, yaitu guru. Guru adalah sebagai pendidik
yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara.
Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas kepercayaan yang mampu memberikan
pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru dapat memancarkan
sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada
umumnya.11
9
Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam : Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu
Memanusiakan Manusia, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2012), h. 170.
10
Alquran, 66:06.
11
http://neyshaafahza.blogspot.com/2015/09/pendidikan-dan-faktor-faktor-
pendidikan.html. (diakses pada tgl 21 Pebruari 2017 Pkl. 02:52 WIB).
4
Dalam pengertian umum anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang, atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Sedang dalam
arti sempit anak didik adalah anak (pribadi yang belum dewasa) yang diserahkan kepada
tanggung jawab pendidik.12
a) Belum memiliki pribadi dewasa susila sehingga masih menjadi tanggung jawab
pendidik:
b) Masih menyempunakan aspek tertentu dari kedewasaannya, sehingga masih menjadi
tanggung jawab pendidik:
c) Sebagai manusia memiliki sifat-sifat dasar yang sedang ia kembangkan secara
terpadu, menyangkut seperti kebutuhan biologis, rohani, sosial, intelegensi, emosi,
kemampuan berbicara, perbedaan individual dan sebagainya.
4. Faktor Alat Pendidik
Alat pendidik adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk
tercapainya suatu tujuan pendidikan yang tertentu. Alat pendidikan merupakan factor
pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang
diinginkan.14
Adapun alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, Antara lain:
hukuman dan ganjaran, perintah dan larangan, celaan dan pujian, contoh serta kebiasaan.
Termasuk juaga sebagai alat pendidikan di antaranya: keadaan gedung sekolah, keadaan
perlengkapan sekolah, keadaan alat-alat pelajaran, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
5. Faktor Lingkungan
Adalah yang meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Meskipun
lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan
12
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 23
13
Siti Meichati, Pengantar Ilmu Pendidikan, FIP IKIP Yogyakarta, 1976, hlm. 26.
14
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 26.
5
faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik,
sebab bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak pasti
akan mempengaruhi anak.15
Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa hal, yaitu:16
a) Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
b) Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni,
ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
c) Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok
bermain, desa,dan perkumpulan.
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam
lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar
Dewantara lingkungan-lingkungan tersebu meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan Tri Pusat Pendidikan.17
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua bersifat informal, yang pertama dan
utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh
dan berkembang dengan baik.
b. Lingkungan sekolah
15
http:// filsufcinta . blogspot . com /2011/04/ pengertian - dan - faktor - faktor-
pendidikan.html diakses 20 Pebruari 2017..
16
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 33.
17
Ibid., hlm. 33.
6
Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai tanggung jawab
sebagai berikut:18
Berdasarkan bentuk, isi, dan tujuan, serta jenjang pendidikan yang dipercayakan
kepadanya oleh masyarakat.
c. Lingkungan Masyarakat
18
http://amarstain.blogspot.co.id/2013/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.
Diakses 21 Pebruari 2017.
7
C. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan
fungsi yang nyata berikut:19
Menurut kurikulum pada tahun 2012 fungsi pendidikan akan difokuskan pada tiga
fungsi pokok dari pendidikan yaitu : pendidikan sebagai penegak nilai, pendidikan sebagai
sarana pengembang masyarakat, dan pendidikan sebagai upaya mengembangkan potensi
manusia.20
Maksudnya yaitu pendidikan memiliki peran penting dalam kaitan nya nilai – nilai
yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini pendidikan berfungsi sebagai pemelihara serta
menjaga tetap lestarinya nilai – nilai tersebut dalam masyarakat.
19
http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-pendidikan/. Diakses pada 21 Pebruari
2017. pukul 06:00
20
http://suaraterbaru.com/fungsi-pendidikan-di-indonesia. Diakses pada 21 Pebruari
2017 pukul 06:49
8
mengamati peradapan atau tingkah laku orang sekarang dengan orang dahulu jelas sekali
terlihat perbedaan nya.
Dalam hal ini pendidikan diharapkan menciptakan generasi – generasi penerus yang
siap dengan kehidupan yang akan datang.
D. Peran Lembaga Pendidikan
Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan (keluarga, sekolah dan
masyarakat), pasti akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut warna dan
corak institusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga lebaga tersebut, Ki
Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga tersebut sebagai Tri Pusat PEndidikan.
Maksudnya, tiga pusat pendidikan yang secara bertahap dan terpadu mengemban suatu
tanggung jawab pendidikan bagai generasi mudanya.
Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi
pendidikan akhlak dan pandangan hidup. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari
kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.21
21
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 38.
9
Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan
faktor penting dalam perkembangan pribadi anak, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa di
dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.
Dalam sebuah keluarga perilaku orang tua menjadi teladan oleh seorang anak dan
anak suka meniru perbuatan orang tuanya. “Rasa cinta, rasa bersatu dan lain-lain perasaan
dan keadaan jiwa yang pada umumnya sangat berfaedah untuk berlangsungnya
pendidikan, teristimewa pendidikan budi pekerti, terdapatlah di dalam hidup keluarga
dalam sifat yang kuat dan murni, sehingga tak dapat pusat-pusat pendidikan lainnya
menyamainya”.22
Mengenalkan ilmu-ilmu agama, mengajari mengaji al-quran dan lain-lain. Hal ini
sangat memupuk keagamaan anak.
a) Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan
antara anak didik dengan orang yang bukan guru.
b) Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.
c) Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi
agama, bangsa dan negara.
Masyarakat dapat diartikan sebagai satu bentuk tata kehidupan social dengan tata nilai
dan tata budaya sendiri. Dalam arti ini masyarakat adalah wadah dan wahana pendidikan:
medan kehidupan manusia yang majemuk (plural: suku, agama, kegiatan kerja, tingkat
pendidikan, tngkat social ekonomi dan sebagainya). Manusia berada dalam multikompleks
antarhubungan dan antaraksi di dalam masyarakat. 24
23
http://teguhpgmi.blogspot.co.id/2011/10/pengertianfungsi-dan-peranan-
lembaga.html. Diakses pada 21 Pebruari 2017 pukul 07:16.
24
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 55.
11
memperkuatnya serta dikontrol oleh masyarakat sebagai lingkungan bagi lingkungan
sosial anak.
12