Disusun oleh:
Makalah ini berjudul “Pengertian Dan Faktor-Faktor Pendidikan”. Dengan tujuan, agar
mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian dan fator-faktor pendidikan.
berharap makalah ini dapat menjadi jalan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para
pembaca yang ingin mengetahui tentang pengertian dan fakto-fator pendidikan, sehingga
mampu menjadi pribadi yang cerdas,dan berbudi luhur. Sehingga diharapkan bisa menjadi
generasi penerus bangsa yang akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik dan lebih maju.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB 1 pendahuluan
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB 2 Pembahasaan
BAB 3 Penutup
3.1 Kesimpulan
Pendahuluan
Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari
generasi kegenerasi dimanapun di dunia ini. Setiap orang pada dasarnya pernah mengalami
pendidikan, tetapi tidak setiap orang mengerti kata pendidikan. Pengertian pendidikan menjadi
penting manakala bahwa kita dapat memungkiri bahwa dengan perkembangan jaman di dunia
pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak mengubah pola pikir
pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat
berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Hanya saja, seiring dengan kemajuan
pendidikan terkadang konsep atau pengertian tersebut mungkin menjadi bias atau kabur.
1.3 Tujuan
1) Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan
2) Mengatahui dan memahami pengertian pendidikan
3) Memahami apa saja yang menjadi factor-faktor pendidikan yang secara langsung terlibat
dalam proses pendidikan.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh adalah kita sebagai mahasiswa dan calon guru dapat
memahami pengertian pendidikan dan factor-faktor yang terdapat dalam pendidikan.
BAB 2
Pembahasan
Dalam artian sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuia dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam
perkembngannya, istilah pendidikan atau peadagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan
diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi
dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
1) Langeveld
Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungandan bantuan yang diberikan kepada
anak tertuju kepada kedewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa
(atau yang dicptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup shari-hari,
dan sebagainya)vdan ditunjukan kepada orang yang belum dewasa
2) John Dewey
Pendidikan adalahn proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional kea rah alam dan sesama manusia.
3) J.J Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan
tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
4) Driyarkara
Pendidikan ialah pemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf
insane.
5) Carter V. Good
Pendidikan ialah:
a. Seni, praktik, atau profesi sebagai pengajar
b. Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan
metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid; dalam artu luas
digantikan dengan istilah pendidikan.
6) Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang
utama.
Unsur-unsur yang terdapat dalam pendidikan dalam hal ini adalah:
a. Usaha (kegiatan), usaha itu bersifat bimbingan dan dilakukan secara sabar
b. Ada pendidik, pembimbing; atau penolong
c. Ada yang di didik
d. Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan;
e. Dalam usaha itu tentu ad alat-alat yang dipergunakan.
7) Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adlah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Dari beberapa pengertian atau batasan pendidikan yang diberikan para ahli tersebut,
meskipun berbeda secara redaksional, namun secara essensial terdapat kesatuan unsur-unsur atau
fakto-faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa pengertian pendidikan tersebut menunjukan
suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsu-unsur
seperti pendidik, anak didik, tujuan, dan sebagainya.
1. Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik berlangsung terus sampai
anak didik mencapai pribadi dewasa susila
2. Pendidikan merupakan perbuatan manusiawi. Pendidikan lahir dari pergaulan
antarorang dewasa dan orang yang belum dewasa dalam satu kesatuan hidup.
3. Pendidikan merupakan hubungan antar pribadi pendidik dan anak didik.
Demikian beberapa pengertian pendidikan yang diberikan oleh para ahli (pendidikan).
Dalam melaksanakan pendidikan, perlu diperhatikan adanya factor-faktor pendidikan yang ikut
menentukan keberhasilan pendidikan tersebut. Antara factor yang satu dengan factor
1 Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya, sadar atau tidak sadar, selalu diharapkan
kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanpun segala sesuatu atau usaha yang tidak
mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa.
Tentang tujuan ini, didalam UU No.2 Tahun 1989, secara jelas disebutkan Tujuan
Pendidikan Nasional, yaitu
Ini merupakan tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala waktu dan
keadaan. Tujuan umum ini dirumuskan dengan memperhatikan hakikat kemanusiaan yang
universal.
Tujuan ini merupakan pengkhususan dari tujuan umum di atas dasar beberapa hal, di
antaranya:
Ini adalah tujuan yang mencakup salah satu dari aspek kepribadian, missal: tujuan khusus
pembentuan kecerdasan saja, tanpa memperhatikan yang lainnya. Jadi tujuan tak lengakpa ini
merupakan bagian dari tujuan umum yang melimgkupi perkembangan seluruh aspek
kepribadian.
Perjalanan untuk mencapai tujuan umum tidak dapat dicapai secara sekaligus, karenanya
perlu ditempuh setingkat demi setingkat. Tingkatan demi tingkatan yang diupayakan untuk
menuju tujuan akhir itulah yang dimaksud tujuan sementara.
Merupakan tujuan yang bersifat sesaat karena adanya situasi yang terjadi secara
kebetulan.
2. Faktor Pendidik
Pendidik ialah orang yang memikul pertanggung jawaban untuk mendidik. Dwi Nugroho
Hidayanto, menginventarisasi bahwa pengertian pendidikan ini meliputi:
a. orang dewasa;
b. orang tua;
c. guru;
d. pemimpin masyarakat;
e. pemimpin agama.
Ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam melaksanakan tugas
dalam mendidik, yaitu sebagai berikut.
1). Kematangan diri yang stabil; bertanggung jawab sendiri atas hidupnya, tidak
menggantungkan diri atau menjadi beban orang lain.
2). Kematangan sosial yang stabil; seorang pendidik dituntut mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang masyarakatnya, dan mempunyai kecakapan membina kerja sama dengan
orang lain.
3). Kematangan professional;yakni menaruh perhatian dan siakp cinta terhadap anak
didik serta mempunyai pengetahuan yang cukup tentang latar belakang anak didik dan
perkembangannya, memiliki kecakapan menggunakan cara-cara mendidik.
Dalam pengertian umum, anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atau sekelompok orang yang menjalanlkan kegiatan pendidikan. Sedang dalam arti
sempit anak didik ialah anak yang diserahkan kepada tanggung jawab pendidik.
a. belum memiliki pribadi dewasa susila sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik;
Ditinjau dari segi wujudnya, maka alat pendidikan itu dapat berupa:
1). Perbuatan pendidik; mencakup nasihat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, ancaman
dan hukuman.
2). Benda-benda sebagai alat bantu; mencakup meja kursi, belajar, papan tulis, penghapus, kapur
tulis, buku, peta, dan sebagainya.
5. Faktor Lingkngan
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud dengan lingkungan meliputi
kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertantu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun
merupakan factor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak
didik, sebab sebagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak pasti
akan memengaruhi anak.
b. kebudayaan (lingkungan budaya); dengan warisan budaya tertantu bahasa, seni, ekonomi,
pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan;
c. kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain,
desa, perkumpulan.
Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan
(pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dan lain-lain) dinamakan
lingkungan pendidikan.
KESIMPULAN
Dari beberapa pengertian atau batasan pendidikan yang diberikan para ahli tersebut,
meskipun berbeda secara redaksional, namun secara essensial terdapat kesatuan unsur-unsur atau
fakto-faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa pengertian pendidikan tersebut menunjukan
suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsu-unsur
seperti pendidik, anak didik, tujuan, dan sebagainya.
Perbuatan mendidik dan dididik memuat faktor-faktor tertentu yang memengaruhi dan
menentukan, antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya, tidak bisa dipisahkan, karena
kesemuanya saling pengaruh mempengaruhi.
PENDAPAT PRIBADI
Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari
generasi kegenerasi dimanapun di dunia ini, kegiatan pendidikan tidak hanya deapat dilakukan
disekolah namun dapat dilakukan dimana saja maka dari itu semua kalangan masyarakat
diharapkan dapat mengetahui dan memahami arti pendidikan dengan jelas agar dapat kontribusi
dalam dunia pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah.
Sudirman N., dkk., Ilmu Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung,1992., hlm. 4.
Carter V. Good, Dictionary of Education, New York, Mc. Graw Hill Book Company, Inc.
1959, hlm. 387.
Sutari Imam Bernadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, Sistematis, FIP IKIP Yogyakarta,
1986, hlm. 17
Dwi Nugroho Hidayanto (Ed), Mengenal Manusia dan Pendidikan, Liberty, Yogyakarta,
1988, hlm.43.
Wens Tanlain, dkk., Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Gramedia, Jakarta, 1989, hlm.29.
Siti Meichati, Pengantar Ilmu Pendidikan, FIP IKIP Yogyakarta, 1976, hlm. 26.