Anda di halaman 1dari 10

PERLINDUNGAN

GURU
Guru memiliki peran penting dalam peningkatan
mutu pendidikan :
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar,  membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah”.
TANTANGAN YANG DIHADAPI GURU

Saat ini tantangan yang dihadapi guru dalam


melaksanakan tugas semakin banyak dan semakin
kompleks.
1. Kewajiban meningkatkan profesionalismenya,
2. Dihadapkan pada semakin dinamisnya situasi dan
kondisi, baik lingkungan sekolah, maupun
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,
3. Dampak media massa terhadap perkembangan
karakter peserta didik yang cenderung semakin
agresif.  
PERLINDUNGAN GURU MASIH LEMAH

Perlindungan guru masih lemah, padahal UU Guru


dan Dosen mengamanatkan bahwa profesi guru harus
dilindungi.
Walau perlindungan guru sudah tercantum pada UU
Guru dan Dosen, belum ada pedoman teknis yang
khusus melindungi guru.
Pedoman teknis tersebut disamping perlu mengatur
ruang lingkup dan jenis perlindungan guru, juga
mengatur tugas dan wewenang berbagai pihak terkait
dalam perlindungan guru.
AKIBAT BELUM ADA PEDOMAN TEKNIS
PERLINDUNGAN
1. Posisi guru menjadi sangat lemah.
2. Guru bingung mencari perlindungan ketika tersandung
kasus dan memperjuangkan hak-haknya.
3. Pengaduan mereka kepada pemerintah kadang kurang
ditanggapi atau
kurang ditindaklanjuti.
4. Mereka enggan atau
kapok untuk mengadu
kepada pemerintah.
REALLITA DI LAPANGAN

1. Banyak guru yang belum menjadi anggota profesi


guru.
2. Ketika guru tersangkut masalah, dia enggan
meminta perlindungan kepada organisasi profesi
guru.
Guru harus didorong menjadi anggota organisasi profesi
guru. Undang-undang guru dan dosen mengamanatkan
bahwa guru wajib menjadi anggota profesi guru supaya
bisa terlindungi.
BEBERAPA KASUS
1. Guru terjerat kasus hukum.
2. Guru selain diadukan menjadi pelaku kekerasan terhadap
siswa, juga menjadi korban kekerasan seperti kasus
pemukulan seorang guru di sebuah SMA di kota Sukabumi
dan Sampang .
3. Pembacokan Guru dan Ketua Yayasan di sebuah SMK di
Tangerang baru-baru ini.  
4. Guru diadukan melanggar hak perlindungan anak ketika
memberikan sanksi pelanggaran disiplin terhadap siswa.
5. Di lapangan memang banyak guru yang belum mengetahui
dan memahami Undang-undang perlindungan anak. mereka
beranggapan hukuman disiplin yang diberikan kepada siswa
adalah hal yang biasa karena jaman dulu juga mereka pernah
mengalaminya seperti dijewer, dipukul, dibentak, disuruh lari
beberapa putaran, mengelilingi halaman sekolah, disuruh
push up, disuruh menghormat bendera dalam kondisi cuaca
panas sampai akhir pelajaran, membersihkan toilet.
GURU HARUS HATI-HATI
1. Seiring dengan munculnya Undang-undang
perlindungan anak, maka jenis-jenis hukuman
tersebut dinilai tidak mendidik dan melanggar hak-
hak anak.
2. Oleh karena itu, guru harus semakin hati-hati dalam
memberikan hukuman disiplin kepada siswa.
Hukuman disiplin yang diberikan kepada siswa
harus mendidik, berpedoman kepada tata tertib
sekolah, dan Undang-undangan
3. perlindungan anak.
BERKAITAN DENGAN NASIP GURU
Kasus guru yang dipersulit naik pangkat, sulit
promosi jabatan, diintimidasi, diancam, dipolitisasi,
menerima imbalan yang rendah, tunjangan profesi
terlambat diterima, diberhentikan secara sepihak oleh
penyelenggara pendidikan, dipindahkan tanpa alasan
yang jelas, menghadapi resiko kecelakaan kerja  seperti
terkena bangunan sekolah yang ambruk, kebakaran,
bertugas daerah rawan bencana, dan daerah konflik,
serta kasus pelanggaran terhadap karya intelektualnya.
USULAN
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka sangat mendesak untuk
diterbitkannya peraturan perundang-undangan berkaitan dengan
perlindungan guru.
Pasal 39 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 menyebutkan
bahwa “pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/
atau satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam
melaksanakan tugas.
Selanjutnya pada pasal (2) disebutkan bahwa “perlindungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi,
serta perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
Selain itu, juga diperlukan perlindungan terhadap hak kekayaan
intelektual guru mengingat banyak guru yang menulis karya ilmiah dan
membuat karya inovatif seperti buku pelajaran, buku referensi, alat peraga
atau media pembelajaran, software, aplikasi, dan sebagainya.
Pemerintah dengan dukungan berbagai pihak terkait harus didorong
secara serius melindungi guru agar guru dapat melaksanakan tugas dengan
aman, nyaman, dan terbebas dari tekanan. Hal ini sebagai upaya untuk
mewujudkan guru yang sejahtera, bermartabat, dan terlindungi. Semoga...!!!

Anda mungkin juga menyukai