Anda di halaman 1dari 5

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Mohon maaf bu izin Melampirkan hasil diskusi dari kelompok kami tentang Dasar Hukum
Perlindungan Guru, Bentuk Perlindungan Guru, serta Permasalahan yang dihadapi oleh guru.
Berikut lampiran tugas yang telah kami kerjakan :

Nama Kelompok
1. Arsyi Fajri (185150600111006)
2. Dimas Bayu Aminulloh (185150600111015)
3. Mohammad Risal Habibulloh (185150600111016)

HASIL DISKUSI

a. Dasar hukum perlindungan guru


Dasar hukum perlindungan terhadap guru terdapat pada Undang-Undang No 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 39 bagian 7 tentang perlindungan
● ayat 1
“Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/atau
satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam
pelaksanaan tugas”

● ayat 2
“Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perlindungan
hukum, perlindungan profesi, serta perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja”

● ayat 3
“Perlindungan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup
perlindungan hukum terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan
diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik,
orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain”

● ayat 4
“Perlindungan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup
perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan
peraturan perundangundangan, pemberian imbalan yang tidak wajar,
pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi, dan
pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam
melaksanakan tugas. ”

● ayat 5
“Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) mencakup perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja,
kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam, kesehatan
lingkungan kerja, dan/atau risiko lain.”

Selain Pada UU No 14 tahun 2005 terdapat dasar hukum lain yang menjelaskan
perlindungan terhadap guru yaitu pada Permendikbud No. 10 Tahun 2017 tentang
Perlindungan Bagi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan pasal 2 ayat 1 dan 2
● ayat 1
Perlindungan merupakan upaya melindungi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang menghadapi permasalahan terkait pelaksanaan tugas.

● ayat 2
Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perlindungan:
a. hukum;
b. profesi;
c. keselamatan dan kesehatan kerja; dan/atau
d. hak atas kekayaan intelektual.

b. Bentuk perlindungan guru


1. Perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Guru yang telah ditugaskan pada suatu satuan pendidikan tentunya harus sesuai
dengan minat dan kemampuan yang dimilikinya, penempatan tugas dari guru
tersebut telah didasari oleh perjanjian kerja dan guru haruslah mengikuti prosedur
yang telah diatur dalam perundang-undangan atau perjanjian kerja.

2. Pemberian imbalan yang tidak wajar.


Penyelenggara atau kepala satuan pendidikan formal wajib melindungi guru dari
praktik pembayaran imbalan yang tidak wajar.

3. Pembatasan dalam meyampaikan pandangan.


Kebebasan untuk menyampaikan pandangan tentunya dimiliki oleh setiap guru,
dalam menjalankan tugas-tugas yang dilakukannya sehari-hari guru memiliki
kebebasan untuk : mengungkapkan ekspresi, mengembangkan kreativitas, dan
melakukan inovasi baru yang memiliki nilai tambah tinggi dalam proses pendidikan
dan pembelajaran, Dalam memberi penilaian terhadap siswa guru juga memiliki
kebebasan berupa: substansi, prosedur, instrumen penilaian, dan keputusan akhir
dalam penilaian, dan yang terakhir dalam penentuan kelulusan dari siswa-siswanya
guru juga memiliki kebebasan yaitu: penetapan taraf penguasaan kompetensi, standar
kelulusan mata pelajaran atau mata pelatihan, dan menentukan kelulusan ujian
keterampilan atau kecakapan khusus.

4. Pelecehan terhadap profesi.


Setiap guru harus terbebas dari tindakan pelecehan atas profesinya dari peserta didik,
orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain; Kebebasan untuk
berserikat dalam organisasi/asosiasi profesi: mengeluarkan pendapat secara
lisan/tulisan atas dasar keyakinan akademik, memilih dan dipilih sebagai pengurus
organisasi/asosiasi profesi guru, bersikap kritis dan objektif terhadap organisasi
profesi.

5. Pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan


tugas.
Setiap guru yang bertugas di daerah konflik harus terbebas dari berbagai ancaman,
tekanan, dan rasa tidak aman; Kesempatan untuk berperan dalam penentuan
kebijakan pendidikan formal: akses terhadap sumber informasi kebijakan, partisipasi
dalam pengambilan kebijakan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan formal,
dan memberikan masukan dalam penentuan kebijakan pada tingkat yang lebih tinggi
atas dasar pengalaman yang terpetik dari lapangan.

c. Permasalahan yang dihadapi/ Studi kasus


1. Kasus kekerasan kepada guru
Awal Februari 2018 media massa di Indonesia ramai memberitakan meninggalnya
Ahmad Budi Cahyono, guru SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Madura, Jawa Timur
yang diduga akibat mendapat tindakan kekerasan dari muridnya saat jam pelajaran
tengah berlangsung. Beberapa hari kemudian, muncul berita tentang kekerasan yang
menimpa Kepala SMP 4 Lolak, Sulawesi Utara. Kali ini pelaku kekerasan dilakukan
oleh orang tua siswa yang tersinggung akibat hukuman menandatangani sebuah
pernyataan yang diberikan kepada anaknya

2. Kasus siswa tantang guru


Kejadian yang dialami Nur Khalim, salah seorang guru di SMP PGRI Wringinanom,
yang sempat ditantang oleh siswanya ketika coba mengingatkan untuk tidak merokok
di dalam kelas, menjadi pelajaran banyak pihak akan posisi tenaga pengajar yang
cukup dilematis.

3. Kasus Gaji guru yang rendah/tidak sesuai


Penyelenggara atau kepala satuan pendidikan formal wajib melindungi guru dari
praktik pembayaran imbalan yang tidak wajar.Akan tetapi guru-guru honorer di
Indonesia mengungkapkan menerima gaji yang jauh dari kata layak walaupun telah
mengabdi belasan bahkan puluhan tahun tanpa kepastian status kerja. Mereka terpaksa
mencari pekerjaan sampingan demi bertahan hidup.seperti kasus Hervina, guru
honorer yang telah mengajar 16 tahun mengunggah ke sosial media pada awal
Februari lalu tentang jumlah gaji yang didapat sebesar Rp700 ribu usai mengajar
empat bulan - upah minimal regional Kabupaten Bone sekitar Rp3 juta

4. Kasus Pelecehan Profesi Guru


Setiap guru harus terbebas dari tindakan pelecehan atas profesinya dari peserta didik,
orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.Akan tetapi terdapat
kasus pelecehan profesi guru seperti kasus Dasrul, yang mana terjadi kejadian
pemukulan terhadap guru Dasrul.Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi
mengungkapkan, ini merupakan pelecehan, dan penghinaan terhadap profesi guru,
sekaligus penghinaan terhadap martabat guru,Serta kasus Pernyataan Yesi Sulastri
yang dianggap menghina profesi guru menuai protes dan kecaman bagi guru honorer
yang ada di Kota Palembang bahkan ke daerah. Karena, unggahan ini dianggap tidak
sesuai dengan pendidikan yang disandangnya sebagai seorang sarjana

DAFTAR PUSTAKA

Rohaniyah. 2016. Perlindungan Guru dan Tenaga Kependidikan. Lampung: SMK


Muhammadiyah 1 Metro.

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005GuruDosen.pdf diakses pada tanggal 22 April


2021

http://journals.ums.ac.id/index.php/laj/article/view/2858/1866 diakses pada tanggal 22


April 2021

https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/Permendikbud_Tahun2017_Nomor010.pdf diakses
pada 28 April 2021

https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/kasus-kekerasan-terhadap-guru-
mengapa-terjadi diakses pada tanggal 22 April

https://regional.kompas.com/read/2019/02/11/17425411/ada-kasus-siswa-tantang-guru-
dprd-gresik-siapkan-raperda-untuk-lindungi diakses pada tanggal 22 April

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-56094473 diakses pada tanggal 22 April

https://news.prokal.co/read/news/1138-pgri-kasus-dasrul-pelecehan-bagi-profesi-guru
diakses pada tanggal 22 April

https://intens.news/kasus-pelecehan-profesi-guru-tuai-protes-bagi-honorer/ diakses pada


tanggal 22 April
Dokumentasi Diskusi

Anda mungkin juga menyukai