Dosen Pengampu :
Redha Septia Asi, M.Pd
i
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
melimpahkan rahmat serta inayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan penulisan makalah
“Etika Profesi Keguruan” ini dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Sarana penunjang makalah ini kami susun
berdasarkan referensi yang bermacam-macam. Hal ini dengan tujuan untuk membantu para
mahasiswa untuk mengetahui, memahami, bahkan menerapkannya.
Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat di harapkan.
Akhirul kalam, semoga yang tersaji ini dapat memberikan bantuan kepada para mahasiswa
dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di kampus. Aamiin.
Penulis
ii
BAB I
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah yang dapat dijadikan
materi yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan perlindungan dan penghargaan terhadap guru?
2. Apa saja perlindungan terhadap guru?
3. Apa saja penghargaan terhadap guru?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran
materi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian perlindungan dan penghargaan guru.
2. Untuk mengetahui uraian tentang perlindungan terhadap guru.
3. Untuk mengetahui uraian tentang penghargaan terhadap guru.
BAB II
Berdasarkan amanat Pasal 39 UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen seperti
disebutkan diatas, dapat dikemukakan ranah perlindungan hukum bagi guru yang mencakup
semua dimensi terkait dengan upaya mewujudkan kepastian hukum, kesehatan, keamanan, dan
kenyamanan bagi guru dalam menjalankan tugas-tugas profesionalnya.
1. Perlindungan Hukum
Semua guru harus dilindungi secara hukum dari segala tindakan semena-mena dari yang
mungkin atau berpotensi menimpanya dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Perlindungan hukum dimaksud meliputi perlindungan yang muncul akibat tindakan dari peserta
didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi atau pihak lain, berupa:
a. Tindakan kekerasan
b. Ancaman
c. Perlakuan diskriminatif
d. Intimidasi
e. Perlakuan tidak adil
Perlindungan hukum terhadap guru diwujudkan dengan menyerahkan guru yang diadukan atau
diinformasikan menyimpang kepada dewan kehormatan organisasi profesi guru terlebih dahulu.
Jika terdapat unsur-unsur pidana, organisasi profesi guru itu meneruskan laporan ke penyidik
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Beberapa kenyataan yang dihadapi guru, sebagai
bukti bahwa mereka belum sepenuhnya memperoleh perlindungan profesi yang wajar:
a. Penugasan guru yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya.
b. Pengangkatan guru, khususnya guru bukan PNS untuk sebagian besar belum didasari atas
perjanjian kerja atau kesepakatan kerjasama.
c. Pembinaan dan pengembangan profesi serta pembinaan dan pengembangan karir guru
yang belum sepenuhnya terjamin.
d. Adanya pembatasan dan penyumbatan atas aspirasi guru untuk memperjuangkan
kemajuan pendidikan secara akademik dan profesional.
e. Pembayaran gaji atau honorarium guru yang tidak wajar.
f. Arogansi oknum pemerintahan, masyarakat, orang tua, dan siswa terhadap guru.
g. Mutasi guru secara tidak adil dan atau semena-mena.
h. Pengenaan tindakan disiplin terhadap guru karena berbeda pandangan dengan kepala
sekolahnya.
i. Guru yang menjadi korban karena bertugas di wilayah konflik atau di tempat (sekolah)
yang rusak.
2. Perlindungan Profesi
Perlindungan profesi mencakup perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK)
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar,
pembatasan dalam penyampaian pandangan, pelecehan terhadap profesi dan
pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan tugas. Secara
rinci subranah perlindungan profesi dijelaskan berikut ini:
a. Penugasan guru pada satuan pendidikan harus sesuai dengan bidang keahlian, minat, dan
bakatnya.
b. Penetapan salah atau benarnya tindakan guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional
dilakukan dengan mempertimbangkan pendapat Dewan Kehormatan Guru Indonesia.
c. Penempatan dan penugasan guru didasari atas perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
d. Pemberian sanksi pemutusan hubungan kerja bagi guru harus mengikuti prosedur sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan atau perjanjian kerja atau kesepakatan kerja
bersama.
e. Penyelenggara atau kepala satuan pendidikan formal wajib melindungi guru dari praktik
pembayaran imbalan yang tidak wajar.
f. Setiap guru memiliki kebebasan akademik untuk menyampaikan pandangan.
g. Setiap guru memiliki kebebasan untuk:
1) Mengungkapkan ekspresi
2) Mengembangkan kreatifitas
3) Melakukan inovasi baru yang memiliki nilai tambah tinggi dalam proses pendidikan
dan pembelajaran.
h. Setiap guru harus terbebas dari tindakan pelecehan atas profesinya dari peserta didik,
masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.
i. Setiap guru yang bertugas di daerah konflik harus terbebas dari berbagai ancaman, tekanan,
dan rasa tidak aman.
j. Kebebasan dalam memberikan penilaian kepada perserta didik, meliputi:
1) Substansi
2) Prosedur
3) Instrumen penilaian
4) Keputusan akhir dalam penilaian
k. Ikut menentukan kelulusan peserta didik, meliputi:
1) Penetapan taraf penguasaan kompetensi
2) Standar kelulusan mata pelajaran atau mata pelatihan
3) Menentukan kelulusan ujian keterampilan atau kecakapan khusus.
l. Kebebasan untuk berserikat dalam organisasi atau asosiasi profesi, meliputi:
1) Mengeluarkan pendapat secara lisan atau tulisan atas dasar keyakinan akademik
2) Memilih dan dipilih sebagai pengurus organisasi atau asosiasi profesi guru
3) Bersikap kritis dan obyektif terhadap organisasi profesi
m. Kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan formal, meliputi:
1) Akses terhadap sumber informasi kebijakan
2) Partisipasi dalam pengambilan kebijakan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan
formal
3) Memberikan masukan dalam penentuan kebijakan pada tingkat yang lebih tinggi atas
dasar pengalaman terpetik dari lapangan.
A. Kesimpulan
Penghargaan dan perlindungan terhadap profesi guru sangat tepat dan bermanfaat. Karena
dengan adanya penghargaan guru dapat diapresiasi hasil kerjanya dan dapat meningkatkan fungsi
guru tersebut. Juga dengan adanya perlindungan seseorang yang berprofesi guru dapat berkerja
dan berkarya dengan rasa aman dan nyaman tanpa ada tekana dari pihak lain. Dengan adanya
penghargaan dan perlindungan terhadap profesi guru yang bekerja dalam ruang lingkup
pendidikan maka akan tercapainya tujuan, visi, dan misi dari pendidikan di Indonesia yang
dicangkan oleh Kementrian Pendidikan Republik Indonesia.
B. Saran
Demi kelancaran dan kesempurnaan pembuatan makalah ini, saya mohon kepada para
pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya yang membangun. Karena saya sadar bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
disuatu waktu. Semoga pendidikan di Indonesia semakin maju dan bermutu.
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi & Mohammad Arifin. 2012. ETIKA DAN PROFESI PENDIDIKAN. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
Rujukan dari internet tentang Diperoleh dari"http://id.wikisource.org/wiki/Undang-
Undang_Republik_Indonesia_Nomor_14_Tahun_2005"
Rujukan dari internet tentang Penghargaan dan perlindungan atas profesi guru, oleh Prikaz
jedinog unosa.
Endang Komara, "Perlindungan Profesi Guru di Indonesia". MIMBAR PENDIDIKAN:Jurnal
Indonesia Untuk Kajian Pendidikan, Vol. 1(2) September, Bandung, Indonesia: UPI, h.156.
Darta Pardamean Saragih, Perlindungan Guru dan Tenaga Kependidikan, SLB Negeri Serdang
Berdagai