Anda di halaman 1dari 8

Nama : Hendra Tamrin

NIM : A1p17010

PRODI : Pendidikan Geografi

Dosen : Dr. La Odde Amaludin, S.Pd,. M.Pd

Harjun, S.Pd., M.Pd

SOAL

1. Dalam memahami pengertian dari suatu profesi maka kita perlu memahami beberapa istilah
yang terkait dengan profesi yaitu Profesional, Profesionalitas Profesionalisasi, Profesionalisme
dan Profesi itu sendiri. Jelaskan dengan contoh maksud dari kelima istilah tersebut! (Jawaban
soal no.1 hendaknya menggunakan minimal 5 (lima) sumber kepustakaan).Lampirkan
Jawab :

1. Profesi

Profesi yaitu sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah
pada bidang hukum, kesehatan, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.

2. Profesionalisasi

Profesionalisasi adalah suatu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi
dalam mencapai suatu suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan
profesionalisasi, para guru secara bertahap diharapkan akan mencapai suatu derajat kriteria
profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pada dasarnya profesionalisasi
merupakan suatu proses pengembangan keprofesian yang sistematis dan berkesinambungan
melalui berbagai program pendidikan baik pendidikan pra jabatan maupun pendidikan dalam
jabatan . Program ini dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan badan atau organisasi
lain yang terkait. Beberapa program profesionalisasi guru yang telah dan sedang berjalan antara
lain program pendidikan guru di LPTK untuk mendidik calon guru yang profesional, program
penyetaraan untuk membantu guru mencapai derajat kualifikasi profesional sesuai dengan
standar yang berlaku, penataran dan pelatihan untuk meningkatkan kualifikasi kemampuan guru.

3. Profesional

Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan
protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas
jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan
seusai dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, sering kali seseorang
yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun
bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam
dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan
amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi demi uang.

4. Profesionalisme

Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen
dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas
profesionalnya. Contohnya kemampuan dan kesanggupan seorang guru dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya sebagai guru, serta komitmen dalam meningkatkan kualitas profesinya.

Daftar pustaka

1. Jurnal tarbiyah islamiyah volume 4 nomor 2 edisi desember 2019 karya husnul amin

2. etika dan profesi guru, 2018, Tulungagung, Muhamadyah Tulungagung, Sidiq umar sidiq
umar,2018

3. Dr. Yasatado wau M,pd., Januari 2020, Profesi kependidikan, jln Wilem iskandar Pvr
Medan estate 2022, UNIMED press universitas negri medan.

4. Abidin, Zainal, 2014. Lima Karakteritik Guru Abad 21 yang Efektif


(https://www.kompasiana.com/zainalabidinmustofa/55206407a33311a 24646cecd/lima-
karakteristik-guru-abad ke-21-yang-efektif.
5. Anwar, dan Sagala, S., (2004). Profesi Jabatan Kependidikan dan Guru Sebagai Upaya
Manajemen Kualitas Pembelajaran : Uhanika Press Alaydrus, Ragwan, 2017.

2. Menurut UU RI No. 14 Th 2005, seorang guru harus memiliki 4 kompetensi selaku tenaga
pendidik yang profesional. Jelaskan disertai contoh keempat kompetensi guru tersebut. (Jawaban
soal no.2 hendaknya menggunakan minimal 5 (Lima) sumber kepustakaan).Lampirkan
Jawab :

a. Kompetensi pedagogik

Yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan karakteristik siswa dilihat
dari berbagai aspek seperti moral, emosional, dan intelektual. Hal tersebut berimplikasi bahwa
seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa
memiliki karakter, sifat, dan interest yang berbeda. Berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum,
seorang guru harus mampu mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan masing-
masing dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Guru harus mampu mengoptimalkan potensi
peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya di kelas, dan harus mampu melakukan
kegiatan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Kompetensi kepribadian

Kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus
memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpantul dalam perilaku sehari-hari. Ha ini dengan sendirinya
berkaitan erat dengan falsafah hidup yang mengharapkan guru menjadi model manusia yang
memiliki nilai-nilai luhur. Di Indonesia sikap pribadi yang dijiwai oleh filsafat Pancasila yang
mengagungkan budaya bangsanya yang rela berkorban bagi kelestarian bangsa dan negaranya
termasuk dalam kompetensi kepribadian guru. Dengan demikian pemahaman terhadap
kompetensi kepribadian guru harus dimaknai sebagai suatu wujud sosok manusia yang utuh.

c. Kompetensi Profesional Guru

Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses
pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran.
Guru harus selalu meng-update, dan menguasai materi pelajaran yang disajikan. Persiapan diri
tentang materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai sumber seperti
membaca buku-buku terbaru, mengakses dari internet, selalu mengikuti perkembangan dan
kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan.

d. Kompetensi sosial

Merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja di


lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Peran yang dibawa guru
dalam masyarakat berbeda dengan profesi lain. Oleh karena itu, perhatian yang diberikan
masyarakat terhadap guru pun berbeda dan ada kekhususan terutama adanya tuntutan untuk
menjadi pelopor pembangunan di daerah tempat guru tinggal. Beberapa kompetensi sosial yang
perlu dimiliki guru antara lain; terampil berkomunikasi, bersikap simpatik, dapat bekerja sama
dengan Dewan Pendidikan/Komite Sekolah, pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra
pendidikan, dan memahami dunia sekitarnya (lingkungan).

Daftar pustaka

1. Battle, JA., dan Shanon, RL. 1978, Gagasan Baru dalam Pendidikan, Jakarta: Mutiara

2. etika dan profesi guru, 2018, Tulungagung, Muhamadyah Tulungagung, Sidiq umar sidiq
umar,2018

3. Dr. Yasatado wau M,pd., Januari 2020, Profesi kependidikan, jln Wilem iskandar Pvr
Medan estate 2022, UNIMED press universitas negri medan.

4. Abidin, Zainal, 2014. Lima Karakteritik Guru Abad 21 yang Efektif


(https://www.kompasiana.com/zainalabidinmustofa/55206407a33311a 24646cecd/lima-
karakteristik-guru-abad ke-21-yang-efektif.

5. Anwar, dan Sagala, S., (2004). Profesi Jabatan Kependidikan dan Guru Sebagai Upaya
Manajemen Kualitas Pembelajaran : Uhanika Press Alaydrus, Ragwan, 2017.
3. Pekerjaan guru adalah jabatan fungsional dimana ciri utama dari jabatan fungsional itu adalah
kegiatan yang dilakukan berdasarkan tuntutan kompetensi dan keilmuan. Berikanlah pendapat
tentang ciri utama tersebut! (Jawaban soal no.3 hendaknya menggunakan minimal 5 (Lima)
sumber kepustakaan).Lampirkan
Jawab :

Ciri utama seorang guru yaitu jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.

Daftar pustaka

1. Mulyasa E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda


Karya.

2. Mulyasa E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda
Karya.

3. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Kepala Badan


Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 0433/P/1993 dan Nomor : 25 Tahun 1993
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

4. Pemerintah Kota Semarang, Dinas Pendidikan. (2003). Pedoman Penilaian Angka Kredit
Jabatan Fungsional Guru.

5. Pemerintah Indonesia (1994), Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang


Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (PDF), Lembaran Negara RI Tahun 1994
Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547, Jakarta: Sekretaris Negara
4. Dalam rangka mendapatkan kenaikan pangkat, seorang guru harus memenuhi angka kredit
yang dibutuhkan pada setiap jenjang kepangkatan. Jelaskan unsur-unsur yang dinilai dalam
kenaikan pangkat guru! (Jawaban soal no.4 hendaknya menggunakan minimal 5 (Lima) sumber
kepustakaan).Lampirkan

Jawab :

1. Sub unsur mengikuti pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah.

Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi ijazah yang di sahkan
oleh pejabat yang berwenang, yaitu dekan atau ketua sekolah tinggi atau direktur politeknik
pada perguruan tinggi yang bersangkutan. Khusus yang mengikuti pendidikan sesudah menjadi
PNS harus disertai izin belajar dari kepala dinas yang membidangi pendidikan atau pejabat
yang menangani kepegawaian serendah-rendahnya Eselon II. Bagi guru di lingkungan
Kementerian Agama, surat keterangan belajar/surat ijin belajar/surat tugas belajar tersebut
berasal dari pejabat yang berwenang serendah-rendahnya Eselon II

2. Sub unsur mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi.

Bukti fisik keikutsertaan pelatihan pra jabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah
fotokopi surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan yang disahkan
oleh kepala sekolah/madrasah yangbersangkutan. Sedangkan bukti fisik keikutsertaan
program induksi yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi sertifikat program induksi
yang disahkan oleh kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan.

3. Subunsur Pembelajaran/Pembimbingan dan Tugas Tambahan.

Penilaian kinerja subunsur pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan


dilakukan dengan sistem paket. bukti fisik berupa hasil penilaian kinerja guru, baik berupa hasil
penilaian kinerja guru sebagai guru kelas atau guru mata pelajaran dan/atau penilaian kinerja
guru yang memiliki tugas tambahan sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala
perpustakaan, kepala laboratorium.
4. Sub-unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Jenis kegiatan untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi

a) Pengembangan diri yang terdiri dari

1) Diklat fungsional ;

2) Kegiatan kolektif guru.

b) Publikasi ilmiah meliputi

1) Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan
formal,

2) Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru:

c) Karya inovatif, meliputi

1) Menemukan teknologi tepat guna;

2) Menemukan atau menciptakan karya seni;

3) Membuat atau memodifikasi alat pelajaran; dan

4) Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.

Daftar pustaka

1. Nata, Abudin, 2003. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Agung.

2. Nitisemijo, Alex S., 1982, Manajemen Personalia, Jakarta : Ghalia Indonesia.

3. Oliva, Peter F. 1894. Supervision for today'school. New York: Logman Owens, Robert,
1987. Organization Behavior in Schools, New Jerse Prentice Hall, Inc.

4. Pace, R.W. Faules, D.F., 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda Karya Pangaribuan, Parlindungan, dkk. 2006.
Bahan Perkuliahan MKDK Profesi Kependidikan. Medan : LPTK Universitas Negeri
Medan
5. Namawi hadari, 1985, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung

Anda mungkin juga menyukai