Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BACA

HAKIKAT PROFESI GURU

Dosen pengampu: Dr. Hj. Darnawati, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH:
IVAN SETIAWAN ARSYAD (A1N122010)
MUH. MUARIFATUL TONGASA (A1N122016)
KUSMAN (A1N121012)

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
LAPORAN BACA

A. Profesi Guru dan syarat menjadi guru


Sumber:

Judul : PROFESI KEPENDIDIKAN “Prespektif Guru Profesional”


Penulis : Drs. Ahmad Suriansyah, M. P.d., Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd., Ph.D,
Sulistiayana, S.Pd., M.Pd.
Kota terbit : Jakarta
Penerbit : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Tahun terbit : Catatan ke-1, Desember 2015

1. Pendahuluan
Pengertian dan peran guru dalam masyarakat memiliki dimensi yang kompleks. Guru
tidak hanya sebagai penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik yang
bertanggung jawab terhadap moral dan karakter siswa. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 memberikan landasan hukum mengenai definisi
dan tugas guru dalam sistem pendidikan nasional.

2. Syarat Menjadi Guru


1) Syarat menjadi guru pendidikan Khusus
Seorang guru harus melalui pendidikan khusus untuk memperoleh keahlian
dalam bidangnya. Pendidikan ini melibatkan proses belajar yang sistematis dan
berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama. Guru juga harus memiliki keahlian
filosofis, akademik, dan ilmiah yang menjadi landasan dalam melaksanakan tugasny a.
2) Tanggung jawab
Tanggung jawab guru mencakup masa kini dan masa depan. Mereka
bertanggung jawab membantu siswa mengembangkan potensi mereka sehingga dapat
mandiri dalam lingkungan mereka. Tanggung jawab ini juga berkaitan dengan
pembentukan masa depan bangsa melalui pendidikan yang berkualitas.
3) Kualitas pribadi
Guru harus memiliki sifat-sifat seperti kasih sayang, kejujuran, kreativitas,
kesabaran, disiplin, dan kerendahan hati dalam melaksanakan tugasnya. Sikap-sikap ini
menjadi modal utama dalam mengembangkan peserta didik secara holistik.
4) Kode etik Profesi
Seorang guru harus mematuhi kode etik profesi yang telah disepakati bersama.
Kode etik ini mengatur tingkah laku, sikap, dan cara kerja guru dalam memberikan
pelayanan kepada siswa.
5) Organisasi Profesi
Keberadaan organisasi profesi seperti Ikatan Guru Indonesia (IGI) merupakan
hal yang penting dalam mendukung profesionalisme guru. Organisasi ini memberikan
perlindungan, meningkatkan kualitas anggota, dan melindungi masyarakat dari layanan
yang tidak berkualitas.

3. Kesimpulan
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa profesi guru memenuhi kriteria sebagai
profesi dengan adanya pendidikan khusus, tanggung jawab terhadap siswa dan masa depan
bangsa, kualitas pribadi yang dibutuhkan, kode etik profesi, dan keberadaan organisasi profesi
yang mengayomi anggotanya. Meskipun masih ada perdebatan mengenai status profesi guru,
namun dengan adanya upaya memenuhi syarat-syarat tersebut, guru diharapkan dapat terus
meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi generasi muda dan masa depan bangsa.

B. Apakah Jabatan Guru dapat Dikatakan Sebagai Profesi


Sumber:

Judul : PROFESI KEPENDIDIKAN “Prespektif Guru Profesional”


Penulis : Drs. Ahmad Suriansyah, M. P.d., Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd., Ph.D,
Sulistiayana, S.Pd., M.Pd.
Kota terbit : Jakarta
Penerbit : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Tahun terbit : Catatan ke-1, Desember 2015
1. Pendahuluan
Dalam pembahasan Sub BAB ini, kita akan mengevaluasi apakah jabatan guru dapat
dikategorikan sebagai profesi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria tersebut
meliputi pendidikan khusus, pengakuan masyarakat, pengakuan pemerintah, dan kode etik
profesi.

2. Pendidikan Khusus
 Guru dipersiapkan melalui pendidikan khusus di Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK).
 Meskipun tidak semua guru berpendidikan guru, namun secara yuridis formal, guru
memenuhi kriteria pendidikan khusus sebagai profesi.

3. Pengakuan Masyarakat
 Pengakuan masyarakat terhadap guru masih bervariasi.
 Sebagian masyarakat mengakui pentingnya peran guru, tetapi sebagian lainnya belum
sepenuhnya menghargai guru sebagai profesi yang khusus.
 Secara yuridis, pengakuan terhadap profesi guru terlihat dari berbagai aturan yang
mensyaratkan sertifikasi pendidik.

4. Pengakuan Pemerintah
 Pemerintah secara khusus menyatakan guru sebagai pekerjaan profesional dalam
Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) Nomor 14 Tahun 2005.
 Pengakuan ini memperkuat status guru sebagai profesi yang memerlukan keahlian,
kemahiran, dan pendidikan khusus.

5. Kode Etik Profesi


Guru memiliki kode etik profesi yang diatur dalam berbagai peraturan, meskipun masih
ada kekurangan dalam pemahaman dan implementasi kode etik tersebut di lapangan.

6. Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi terhadap kriteria profesi, dapat disimpulkan bahwa jabatan guru
memenuhi syarat sebagai profesi. Meskipun masih ada perbedaan dalam pengakuan
masyarakat dan implementasi kode etik, namun secara yuridis formal dan pengakuan
pemerintah, guru dianggap sebagai profesi yang memerlukan pendidikan khusus dan mematuhi
standar tertentu. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman dan
pengakuan masyarakat terhadap profesi guru guna memperkuat statusnya sebagai profesi yang
kuat, kokoh, dan agung.

C. Syarat Yang Harus Dipenuhi Sebagai Seorang Guru


Sumber

Judul : PROFESI KEPENDIDIKAN “Prespektif Guru Profesional”


Penulis : Drs. Ahmad Suriansyah, M. P.d., Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd., Ph.D,
Sulistiayana, S.Pd., M.Pd.
Kota terbit : Jakarta
Penerbit : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Tahun terbit : Catatan ke-1, Desember 2015

1. Pendahuluan
Dalam pembahasan Sub BAB ini, penting untuk mengevaluasi syarat yang harus dipenuhi
untuk menjadi seorang guru. Fokus utama akan diberikan pada aspek pribadi dan akademis
yang harus dimiliki oleh seorang calon guru.

2. Syarat Pribadi
1) Kesehatan fisik
Seorang guru harus memiliki kesehatan fisik yang baik tanpa cacat yang
mengganggu dalam melaksanakan tugasnya di kelas.
2) Kesehatan Psikis
Keseimbangan emosional dan sosial sangat penting bagi seorang guru untuk
berinteraksi secara efektif dengan siswa. Kematangan emosi dan kecerdasan sosial (EQ
dan SQ) juga diperlukan untuk membimbing siswa secara optimal.
3) Watak dan dedikasi
Guru harus memiliki sikap profesional yang bertanggung jawab, berdedikasi,
dan berkomitmen terhadap tugasnya sebagai pendidik.

3. Syarat Akademis
1) Penguasaan bidang studi
Guru harus memiliki pemahaman yang kuat terhadap substansi dan metodologi
dasar bidang studi yang diajarkan, serta penguasaan terhadap kurikulum yang relevan.
2) Pemahaman tentang peserta didik
Guru harus memahami perkembangan peserta didik serta mampu menyesuaikan
proses pembelajaran dengan karakteristik siswa.
3) Penguasaan Pembelajaran yang mendidik
Guru harus mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran yang tidak hanya bertujuan mencapai target belajar, tetapi juga
menciptakan dampak positif bagi perkembangan siswa.
4) Pengembangan Keperibadian Profesionalisme
Guru harus terus memperbarui dan meningkatkan kompetensi profesi serta
penguasaan ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan terbaru.

4. Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi terhadap syarat pribadi dan akademis yang harus dipenuhi, dapat
disimpulkan bahwa menjadi seorang guru membutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan
akademis. Selain memiliki kualifikasi akademis yang memadai, seorang guru juga harus
memiliki kepribadian yang matang, kesehatan fisik dan psikis yang baik, serta dedikasi yang
tinggi terhadap profesi pendidikan. Diperlukan upaya yang berkelanjutan dalam
pengembangan diri dan meningkatkan kualitas pembelajaran untuk menjadi seorang guru yang
profesional dan efektif.

D. Tugas dan Fungsi Guru Serta Indikator Guru yang Profesional


Sumber:
Judul : PROFESI KEPENDIDIKAN “Prespektif Guru Profesional”
Penulis : Drs. Ahmad Suriansyah, M. P.d., Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd., Ph.D,
Sulistiayana, S.Pd., M.Pd.
Kota terbit : Jakarta
Penerbit : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Tahun terbit : Catatan ke-1, Desember 2015

1. Pendahuluan
Dalam konteks pendidikan, peran guru menjadi sangat penting dalam membentuk
karakter dan membimbing generasi muda. Namun, seringkali masyarakat menempatkan
harapan yang terlalu tinggi kepada guru, sehingga menimbulkan persepsi negatif jika hasil
belajar anak tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, penting untuk memahami tugas dan
fungsi guru serta indikator keprofesionalannya.

2. Tugas dan Fungsi Guru


Guru memiliki tugas utama dalam mendidik, mengajar, dan melatih peserta didik.
Melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tugas
guru diantaranya adalah merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, guru juga bertanggung jawab untuk menciptakan
suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, dan dinamis.

3. Guru Yang Profesional


McNergney dan Carol A. Carrier (1981) menyatakan bahwa ada dua tugas dan perilaku
guru yang mencerminkan profesionalisme, yaitu komitmen terhadap siswa dan komitmen
terhadap profesi itu sendiri. Guru yang profesional menunjukkan komitmen yang tinggi dalam
membantu siswa mencapai potensinya, mendorong siswa untuk belajar secara mandiri,
memiliki harapan tinggi terhadap kemampuan siswa, serta selalu berkomunikasi secara
harmonis dengan siswa.

4. Kesimpulan
Sebagai garda terdepan dalam pendidikan, guru memiliki tanggung jawab besar dalam
membentuk generasi masa depan. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menjalankan tugas
dan fungsi mereka secara profesional, dengan komitmen tinggi terhadap siswa dan profesi
mereka. Hanya dengan demikian, proses pendidikan dapat berjalan efektif dan menghasilkan
lulusan yang berkualitas.

E. Organisasi Guru dan Kode Etik Guru Indonesia


Sumber:

Judul : PROFESI KEPENDIDIKAN “Prespektif Guru Profesional”


Penulis : Drs. Ahmad Suriansyah, M. P.d., Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd., Ph.D,
Sulistiayana, S.Pd., M.Pd.
Kota terbit : Jakarta
Penerbit : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Tahun terbit : Catatan ke-1, Desember 2015

1. Pendahuluan
Guru memegang peran penting dalam pembangunan manusia Indonesia melalui proses
pendidikan. Untuk menjalankan tugasnya dengan baik, guru perlu memiliki integritas dan
karakter yang tinggi. Oleh karena itu, terdapat kode etik yang menjadi pedoman bagi guru di
Indonesia dalam melaksanakan tugasnya.

2. Kode Etik Guru


Kode etik jabatan guru terdiri dari berbagai prinsip, termasuk menjunjung tinggi
Pancasila, menjadi teladan bagi anak didik, meningkatkan profesionalisme, berhubungan
dengan masyarakat, dan berperilaku sesuai norma sosial dan estetika. Selain itu, terdapat pula
Kode Etik Guru Republik Indonesia yang menekankan komitmen terhadap Tuhan, bangsa, dan
negara, serta nilai-nilai agama, Pancasila, dan kompetensi profesional.

3. Organisasi Profesi Guru


Di Indonesia, terdapat beberapa organisasi profesi guru, di antaranya Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI). PGRI, didirikan
pada tahun 1945, bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru, memperjuangkan hak-hak guru,
serta berperan aktif dalam pembangunan nasional. Sementara ISPI, didirikan pada tahun 1960,
memiliki tujuan yang serupa dalam memajukan ilmu, seni, dan teknologi pendidikan.

4. Kesimpulan
Guru di Indonesia diwajibkan untuk mengikuti kode etik dan menjadi anggota
organisasi profesi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan
guru. Meskipun demikian, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan
perlindungan hak-hak guru dan peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Ahmad Suriansyah, M. P. (2015). PROFESI KEPENDIDIKAN "Prespektif Guru


Profesional". Jakarta: PT Rajagrafindo pesada.

Anda mungkin juga menyukai