Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putri Diana

Kelas/Semester :A/3
NIM : 856720349
Tutor : Naniana, S.Pd. SD., M.Pd
Mata Kuliah : Profesi Keguruan
Tugas 1

Guru Sebagai Profesi

A.  Harkat dan Martabat Guru


Guru yang ideal atau professional merupakan dambaan setiap insan pendidikan , sebab dengan
guru yang professional diharapkan pendidikan menjadi lebih berkualitas. Namun demikian, apabila
penghargaan terhadap guru tersebut tidak memadai, maka harapan atau idealisme diatas, mungkin hanya
menjadi utopia.
Untuk mendapatkan predikat professional tersebut diatas bukan merupakan pekerjaan yang
mudah. Hal ini sangat berkait dengan penghargaan masyarakat atau Negara terhadap profesi itu. Negara-
negara maju memberikan penghargaan yang lebih kepada guru dibandingkan di Indonesia.

B.  Sikap Professional Guru


Guru sebagai pendidik yang professional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat
menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan bagi masyarakat
sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guruitu sehari-hari,
apakah ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana guru meningkatkan pelayanannya dan
pengetahuannya, memberi arahan dan dorongan kepada anak didiknya dan bahkan bagaimana cara guru
berpakaian, bergaul dengan siswa, teman-temannya, serta anggota masyarakat, sering menjadi perhatian
masyarakat.

Walaupun segala perilaku guru selalu diperhatikan oleh masyarakat, tetapi yang akan dibicarakan pada
bagian ini adalah khusus perilaku guru yang berhubungan dengan profesinya.

1. Sikap terhadap Peraturan Perundang-undangan


Pada butir Sembilan kode etik guru Indonesia disebutkan bahwa “guru melaksanakan
segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan “ (PGRI, 1973). Kebijaksanaan
pendidikan dinegara kita dipegang oleh pemerintah, dalam hal ini oleh Departemen Pendidikan
Nasional (Depdiknas). Dalam rangka pembangunan dibidang pendidikan, Depdiknas
mengeluarkan ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang merupakn kebijaksanaan yang
akan dilaksanakan oleh aparatnya, yang antara lain meliputi: pembangunan gedung-gedung
pendidikan, pembinaan generasi muda, karang taruna dan lain-lain. Kebijaksanaan pemerintah
tersebut biasanya akan dituangkan kedalam bentuk ketentuan-ketentuan pemerintah.
Guru merupakan unsur aparatur Negara dan abdi Negara. Mutlak perlu mengetahui
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan, sehingga dapat melaksakan
ketentuan-ketentuan yang merupakan kebijaksanaan tersebut, untuk menjaga agar guru Indonesia
tetap melaksanakan ketentuan-ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam
bidang pendidikan. Dengan demikian, setiap guru Indonesia wajib tunduk dan taat kepada segala
ketentuan-ketentuan pemerintah.
2. Sikap Terhadap Organisasi Profesi
Dalam dasar keenam dari kode etik guru berbunyi “ guru secara pribadi dan bersama-
sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya “.dasar ini sangat tegas
mewajibkan kepada seluruh anggota profesi untuk selalu meninngkatkan mutu dan martabat
profesi guru itu sendiri. Setiap anggota profesi, baik secara pengurus maupun sebagai anggota
biasa wajib berpartisipasi guna memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi profesi,
dalam rangka mewujudkan cita-cita organisasi.
Untuk meningkatkan mutu suatu profesi, khususnya profesi keguruan dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti dengan melakukan penataran, lokakarya, pendidikan dalam jabatan,
studi komperatif, dan berbagai kegiatan akademik lainnya.
3. Sikap Terhadap Teman Sejawat
 Dalam ayat 7 kode etik guru disebutkan bahwa “  guru memelihara hubungan seprofesi,
semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan social “. Ini berarti bahwa :
a. Guru hendaklah menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan
kerjanya.
b. Guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan social didalam dan diluar lingkungan  kerjanya.
Kode etik guru ini menunjukkan kepada kita betapa pentingnya menciptakan hubungan
yang harmonis melalui penumbuhan perasaan persaudaraan yang mendalam diantara sesama
anggota profesi.

4. Sikap Terhadap Anak Didik


Dalam kode tik guru Indonesia dengan jelas dituliskan bahwa “ guru berbakti membimbing
peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila “. Dasar ini
mengandung pengertian bahwa guru dalam mendidik siswa tidak hanya mengutamakan
pengembangan pengetahuan pribadi peserta didik, baik jasmani, rohani, social maupun yang
lainnya yang sesuai dengan hakekat pendidikan.
5. Sikap TerhadapTempat Kerja
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa sesuatu yang baik ditempat kerja akan
meningkatkan prodiktifitas. Kode etik guru dengan jelas mengtakan bahwa “ guru menciptakan
suasana sekolah dengan sebaik-baiknya yang menunjang yang berhasilnya proses belajar
mengajar”.
6. Sikap Terhadap Pimpinan
Sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi guru maupun organisasi yang
lebih besar DEPDIKNAS maka guru, akan selalu berada dalam bimbingan dan pengawasan pihak
atasan. Kerja sama yang dituntut oleh pimpinan dapat berupa kepatuhan dalam melaksanakan
arahan da petunjuk yang diberikan. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa sikap seorang guru
terhadap pimpinannya harus positif, dalam artian harus bekerja sama dalam menyukseskan
program yang sudah disepakati, baik disekolah maupun diluar sekolah.
7. Sikap Terhadap Pekerjaan
Profesi guru berhubungan dengan anak didik, yang secara alami mempunyai kesamaan
dan perbedaan.  Kesabaran dan keteladanan tinggi dari guru sangat diperlukan dalam melayani
anak didik yang beragam sifat dan karakternya. Lebih lanjut lagi, profesi guru adalah bertugas
membantu anak didik untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi
(bakat,minat dan kemampuannya). Agar para guru dapat melaksanakan tugasnya ini dengan baik,
maka disamping dengan kesabaran dan ketelatenan terhadap anak didik, guru juga dituntut untuk
bersikap loyal dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.

C. Simpulan
Profesi guru sebenarnya merupakan profesi yang sangat dihargai masyarakat, karena
profesi ini merupakan pekerjaan yang mulia, berhubungan dengan proses memaanusiakan
manusia. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mempunyai banyak kelebihan atau keterampilan
dibandingkan dengan manusia pada umumnya.
Profesi guru adalah jabatan professional. Sebagai jabatan professional, pemegangnya
harus memiliki kualifikasi tertentu. Kualifikasi ini sering disebut atau dikenal dengan kometensi
guru. Ada tiga kelompok yang harus dimiliki oleh guru agar menjadi guru yang efektif. Ketiga
kelompok kompetensi ini adalah kompetensi professional, social, dan pribadi. Disamping ketig
kelompok kompetensi guru ini, sebagai jabatan professional, guru juga mempunyai organisasi
professional dan mempunyai kode etik yang harus ditaati oleh setiap anggotanya.

Sumber belajar:
Syahril dan Asmidir Ilyas.2009.Profesi Kependidikan.Padang:UNP Press.
Diposting 17th November 2012 oleh Anonymous
Lokasi: Jalan Samudra, Padang, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai