Anda di halaman 1dari 7

Peningkatan efisiensi dan produktivitas suatu badan usaha dapat dilakukan

melalui tindakan restrukturisasi. Beberapa alasan yang mendasari terjadinya

restrukturisasi bagi perusahaan, antara lain strategi usaha, efisiensi operasi

usaha, dan peningkatan nilai saham. TiPeningkatan efisiensi dan produktivitas suatu badan usaha dapat
dilakukan

melalui tindakan restrukturisasi. Beberapa alasan yang mendasari terjadinya

restrukturisasi bagi perusahaan, antara lain strategi usaha, efisiensi operasi

usaha, dan peningkatan nilai saham.

Beams dan Jusuf (2000:2-3) mengungkapkan beberapa alasan yang

mendasari tindakan penggabungan usaha yaitu: manfaat biaya, risiko lebih

rendah, penundaan operasi lebih sedikit, mencegah pengambilalihan, akuisisi

aset tak berwujud, dan alasan-alasan lain.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia secara terpisah mengatur

perlakuan penggabungan usaha dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


(PSAK) nomor 22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha. Tujuannya adalah

untuk mengatur akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain dan juga

penyatuan kepemilikan (pooling of interest) apabila pengakuisisian tidak dapat

diidentifikasikan.

Dengan adanya perubahan peraturan mengenai metode penggabungan

usaha yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dapat membantu pengusaha

dalam meminimalkan pembayaran pajak. Keputusan Menteri Keuangan yang

tertera dalam PMK-43/PMK.03/2008, menyatakan bahwa penggunaan metode

pooling of interest dapat digunakan dalam penggabungan usaha.

Perbedaan yang mendasar antara kedua metode ini adalah, jika

menggunakan metode pembelian (by purchase) maka selisih antara nilai wajar

dan nilai buku pada suatu aset akan menjadi objek pajak. Karena selisih antara

nilai tersebut merupakan tambahan penghasilan bagi perusahaan. Sedangkan


penggunaan metode pooling of interest dalam penggabungan usaha, tidak

akan menimbulkan objek pajak penghasilan, karena aset perusahaan dinilai

berdasarkan nilai buku. Namun perusahaan yang akan menggunakan metode

ini diharuskan memenuhi beberapa persyaratan yang sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan.

PENGGABUNGAN USAHA

Konsep Penggabungan usaha

Konsep penggabungan usaha direfleksikan dalam Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22 tentang Akuntansi Pengembangan

Usaha mendefenisikan penggabungan usaha sebagai penyatuan dua atau lebih

perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan

menyatu dengan (unithing with) perusahaan lain atau memperoleh kendali

(control) atas aset dan operasi perusahaan lain.


Sedangkan Beams dan Jusuf (2000:2-3) mendefinisikan penggabungan

usaha sebagai usaha dalam menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau

lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis.

Menurut Keputusan Bapepam, penggabungan usaha yaitu perbuatan

hukum yang dilakukan oleh 1 (satu) Perseroan atau lebih untuk menggabungkan

diri dengan Perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya Perseroan yang

menggabungkan diri menjadi bubar. Selanjutnya Putra (2007) mendefinisikan

penggabungan usaha adalah aktifitas perluasan usaha yang dilakukan dengan

cara menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain

ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai upaya untuk memperluas usaha.

Bentuk-bentuk Penggabungan Usaha

Beams dan Jusuf (2000) menyatakan bentuk-bentuk penggabungan usaha

dapat dibedakan ke dalam berbagai macam bentuk menurut:


1. Segi Jenis Usaha yang Bergabung

a. Penggabungan Vertikal

Penggabungan vertikal yang

b. Penggabungan Horisontal

c. Penggabungan Konglomerasi

Penggabungan ini merupakan g

2. Segi Kejadian Hukum

a. Merger

Merger ada

b. Konsolidasi

Metode Akuntansi untuk Penggabungan Usaha

Terdapat dua metode akuntansi untuk penggabungan usaha yang diterima

secara umum, yaitu metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method)

dan metode pembelian (purchase method). Tetapi kedua metode tersebut

bukanlah alternatif dalam akuntansi penggabungan usaha yang sama.


1. Pembelian (by purchase)

Metode pembelian atau by purchase adalah suatu transaksi dimana suatu

entitas memperoleh aset bersih dari perusahaan-perusahaan lain yang

tergabung. Penggabungan badan usaha dapat dikatakan atas dasar pembelian

jika penggabungan badan usaha tersebut membuat pemilik perusahaan

yang bergabung tidak ikut berpartisipasi dalam seluruh kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan yang dibentuk. Sesuai dengan PSAK No. 22,

perusahaan pengakuisisi dapat mengeluarkan biaya langsung (direct cost)

yang dapat didistribusikan langsung pada tanggal akuisisi tertentu. Biaya

langsung terdiri dari biaya registrasi dan emisi saham, honorarium tenaga

profesional seperti akuntan, penasihat hukum, penilai dan konsultan lain

sehubungan dengan akuisisi. Biaya-biaya pendaftaran dan penerbitan

surat berharga ekuitas yang diterbitkan dalam suatu penggabungan usaha


secara pembelian dibebankan sebesar nilai wajar surat-surat berharga yang

diterbitkan, biasanya sebagai pengurangan tambahan modal disetor

2. Penyatuan kepemilikan (pooling of interest)

PSAK No. 22 memberikan definisi suatu penggabungan usaha

dimana para pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-sama

menyatukan kendali atas seluruh, atau secara efektif seluruh aset neto dan

operasi perusahaan perusahaan yang bergabung tersebut dan selanjutnya

memikul bersama segala resiko dan manfaat yang melekat pada entitas

gabungan,

Anda mungkin juga menyukai