Anda di halaman 1dari 29

PERLINDUNGA

N PROFESI
GURU
Oleh : Kelompok 1
Nama Kelompok
● Rahmat Ramadan – 202143502046
● Muhammad Ilham Sahroni – 202143502780
● Haryani – 202143502088
● Riski Andriyan – 202143502078
● Muhammad Fikri Ar Ridho – 202143502222
Definisi
01 Perlindungan
Terhadap Guru
Perlindungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perlindungan
artinya tempat berlindung dari hal (perbuatan) memperlindungi,
Sedangkan Penghargaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
penghargaan artinya perbuatan menghargai/penghormatan. Atau dalam
kata lain penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada pegawai.
maka makna Penghargaan dan perlindungan guru adalah  suatu
penghargaan yang diberikan kepada guru (Materi atau non materi) dan
kegiatan melindungi guru dari hal-hal tertentu yang menyebabkan kegiatan
guru  dalam melakukan aktivitas keguruannya menjadi tidak terganggu.  
Dasar Hukum
02 Perlindungan
Terhadap Guru
Pengertian Perlindungan
Hukum
Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak
asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut
diberikankepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua
hak-hak yang diberikan oleh hukum atau dengan kata lain
“mengatakanperlindungan hukum adalah berbagai upaya hukum yang
harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa
aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai
ancaman dari pihak manapun
Perlindungan Hukum
Terhadap Guru
saat ini profesi guru juga dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks,
seiring dengan adanya perubahan cara pandang masyarakat yang secara sadar
terpengaruh oleh doktrin perlindungan hukum terhadap anak, termasuk anak
didik.
Namun di sisi lain, perlindungan hukum terhadap profesi guru juga harus
diperhatikan. Pasal 39 ayat (1) UUGD menyebutkan bahwa “pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/ atau satuan pendidikan
wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam melaksanakan tugas.
Lanjutan...
Selanjutnya pada pasal (2) disebutkan bahwa “perlindungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi, serta
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
Persoalannya adalah hingga saat ini belum peraturan pelaksanaan yang secara
teknis operasional mengatur berbagai macam perlindungan terhadap guru,
termasuk perlindungan hukumnya. Akibatnya, ketika dihadapkan pada kasus
hukum tertentu, posisi guru acapkali menjadi sangat lemah. Dalam kasus-kasus
tertentu, guru selain diadukan sebagai pelaku kekerasan terhadap siswa, dalam
beberapa kasus justru menjadikan guru sebagai korban kekerasan dari siswa
dan/atau orang tua siswa.
Lanjutan...

Pada kasus, guru dilaporkan melanggar hak perlindungan anak ketika memberikan
memberikan sanksi pelanggaran disiplin terhadap siswa, seperti dijewer, dipukul,
dibentak,
Jenis-jenis hukuman disiplin seperti yang masa lampau dianggap biasa atau
“lumrah” dalam dunia pendidikan, saat ini “dinilai” tidak lagi mendidik dan
bahkan dianggap melanggar Undang-undang Perlindungan Anak.
Ironisnya, fakta di lapangan menunjukkan banyak guru yang belum mengetahui
dan memahami Undang-undang Perlindungan Anak. Mereka beranggapan
hukuman disiplin yang diberikan kepada siswa adalah hal yang biasa
Lanjutan...
tetapi kini guru harus semakin hati-hati dalam memberikan hukuman disiplin
kepada siswa. Hukuman disiplin yang diberikan kepada siswa harus
berpedoman kepada tata tertib sekolah dan Undang-undang Nomor 35 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak (penulis sebut “UU Perlindungan Anak”).

Sebaliknya, pada kasus kedua, guru menjadi korban kekerasan siswa atau orang
tua siswa. Kasus kekerasan terhadap guru dalam bentuk verbal dan non-verbal,
bisa dituntut dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal
tujuh tahun penjara
Lanjutan...
Dapat dilihat bahwa posisi seorang guru sebagai tenaga pendidik seringkali
berada pada posisi yang dilematis, antara tuntutan profesi dan perlakukan
masyarakat. Di satu sisi, mereka dituntut untuk mampu mengantarkan peserta
didik mencapai tujuan pendidikan. Namun di sisi lain, tatkala para guru
berupaya untuk menegakkan kedisplinan, mereka dihadang oleh UU
Perlindungan Anak dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (penulis sebut
“KPAI”). Jika mereka gagal menegakkan kedisiplinan peserta didiknya dan gagal
mengantarkan peserta didik pada pencapaian tujuan pendidikan, sebagai
pendidik guru acapkali dituding menjadi biangnya atas kegagalan tersebut
Peraturan
Perlindungan Guru
03 Diatur Dalam UU
Hingga Peraturan
Materi
Kemendikbud terus berupaya menciptakan terwujudnya sekolah
aman dan nyaman bagi semua warga sekolah. Ada beberapa regulasi
yang dikeluarkan Kemendikbud untuk mendukung terciptanya
suasana sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Regulasi
tersebut antara lain dua undang-undang (UU), dan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) yang dikeluarkan pada
tahun 2015, 2016, dan 2017

Lanjut...
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Undang-undang ini mengatur bahwa profesi guru merupakan bidang
pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu.
Prinsip tersebut antara lain memiliki jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Perlindungan yang dimaksud adalah
hak atas kekayaan intelektual; memperoleh rasa aman dan jaminan
keselamatan dalam melaksanakan tugas; memiliki kebebasan dalam
memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan,
dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode
etik guru, dan peraturan perundang-undangan.

Lanjut...
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Pasal 40 ayat (2) tercantum hak pendidik dan tenaga kependidikan dalam
memperoleh: a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas
dan memadai; b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; c.
pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas; d.
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual; dan e. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan
fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

Lanjut...
Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan
Pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan
pendidikan dimaksudkan agar tercipta kondisi proses pembelajaran yang
aman, nyaman, dan menyenangkan, serta terhindarnya semua warga sekolah
dari unsur-unsur atau tindakan kekerasan.
Permendikbud ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kehidupan pergaulan
yang harmonis dan kebersamaan antarpeserta didik atau antara peserta didik
dengan pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua serta masyarakat, baik
dalam satu satuan pendidikan maupun antar satuan pendidikan.

Lanjut...
Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah
Komite Sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali
peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli
pendidikan. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Komite Sekolah
berkoordinasi dengan sekolah yang bersangkutan. Jika ada masalah di
lingkungan sekolah, Komite Sekolah harus bisa mendukung mediasi antara
sekolah dan orang tua.

Lanjut...
Macam-Macam
04 Perlindungan
Terhadap Guru
1. Perlindungan hukum
Semua guru harus dilindungi secara hukum dari segala anomali atau
tindakan semena-mena dari yang mungkin atau berpotensi
menimpanya dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Perlindungan hukum dimaksud meliputi perlindungan yang muncul
akibat tindakan dari peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat,
birokrasi atau pihak lain, berupa:

tindak kekerasan, ancaman baik fisik maupun psikologis, perlakuan


diskriminatif, intimidasi, dan perlakuan tidak adil
2. Perlindungan profesi
Adalah perlindungan terhadap pemutusan hukubungan kerja (PHK) yang tidak
sesuai dengan peraturan perundangundangan, pemberian imbalan yang tidak wajar,
pembatasan dalam penyampaian pandangan, pelecehan terhadap profesi dan
pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan
tugas. Secara rinci, subranah perlindungan profesi dijelaskan berikut ini.
a. Penugasan guru pada satuan pendidikan harus sesuai dengan bidang
keahlian, minat, dan bakatnya.
b. Penetapan salah atau benarnya tindakan guru dalam menjalankan tugastugas
profesional dilakukan dengan mempertimbangkan pendapat Dewan Kehormatan
Guru Indonesia.
3. Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja mencakup perlindungan terhadap
resiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja,
bencana alam, kesehatan lingkungan kerja, dan/atau resiko lain.
Beberapa hal krusial yang terkait dengan perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja, termasuk rasa aman bagi guru dalam bertugas, yaitu:

a. Hak memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan


tugas harus mampu diwujudkan oleh pengelola satuan pendidikan formal,
pemerintah dan pemerintah daerah.
4. Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual
Pengakuan HAKI di Indonesia telah dilegitimasi oleh peraturan
perundang-undangan, antara lain Undang-Undang Merk, Undang-Undang
Paten, dan Undang-Undang Hak Cipta. HaKI terdiri dari dua kategori
yaitu:
A. Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri.
B. Hak Kekayaan Industri meliputi Paten,Merek, Desain Industri, Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu, Rahasia Dagang dan Varietas Tanaman.
5. Kebijakan Pemerintah Untuk Melindungi Profesi Guru
Pemerintah memberikan kebijakan terkait perlindungan guru dalam PP
No.74 tahun 2008 dalam bagian Kesembilan Perlindungan dalam
Melaksanakan tugas dan Hak atas Kekayaan Intelektual Pasal 40

1) Guru berhak mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam


bentuk rasa aman dan jaminan keselamatan dari Pemerintah, Pemerintah
Daerah, satuan pendidikan, Organisasi Profesi Guru,dan/atau Masyarakat
sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Masalah
Perlindungan
05 Hukum
Terhadap Guru
melanggar hak perlindungan anak ketika ketika memberikan sanksi pelanggaran
displin terhadap siswa adalah masalah utama pada pasal 54 UU No. 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan bahwa “anak di dalam dan
di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan
oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temanya di dalam sekolah yang
bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.”
Adapun jenis-jenis kekerasan tercantum pada pasal 69, yaitu kekerasan fisik,
psikis, dan seksual. Sedangkan pada situs Wikipedia disebutkan ada empat
kategori utama tindak kekerasan terhadap anak, yaitu : (1) pengabaian, (2)
kekerasan fisik, (3) pelecehan emosional/psikologis, dan (4) pelecehan seksual
anak.
Pada akhirnya guru menjadi kurang tegas terhadap siswa yang nakal
atau melanggar tata tertib sekolah. Siswa-siswa nakal tersebut dibiarkan
saja, dari pada nantinya guru terkena masalah hukum. Ketidaktegasan
guru berdampak terhadap semakin rendahnya wibawa guru di hadapan
siswa, khususnya di kalangan siswa-siswa yang nakal. Mereka semakin
seenaknya melanggar tata tertib sekolah, karena tidak akan dihukum.
Guru akhirnya cari aman, tidak mau pusing dengan urusan sikap,
perilaku, etika, dan sopan santun siswa
06 Kesimpulan
perlindungan terhadap profesi guru sangat tepat dan bermanfaat.
Karena dengan adanya penghargaan guru dapat diapresiasi hasil
kerjanya dan dapat meningkatkan fungsi guru tersebut. Juga dengan
adanya perlindungan seseorang yang berprofesi guru dapat berkerja
dan berkarya dengan rasa aman dan nyaman tanpa ada tekana dari
pihak lain. Dengan adanya penghargaan dan perlindungan terhadap
profesi guru yang bekerja dalam ruang lingkup pendidikan maka akan
tercapainya tujuan, visi, dan misi dari pendidikan di Indonesia yang
dicangkan oleh Kementrian Pendidikan Republik Indonesia.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai