Anda di halaman 1dari 4

Resume Seputar Mahasiswa

Judul buku : Pendidikan Karakter Di Era Milenial

Pengarang : adi suprayitno

Penerbit : Grup Penerbit Cv Budi Utama, juni 2020

Nama kelompok : Sibolang

Anggota : 1. Aditya

2. Zulfi

3. Yusri

4. Pindo

5. Asti

a. Pengertian dan tujuan Pendidikan karakter.

Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk
mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya
sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan
nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai
tersebut.

Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan


moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara
terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.

Tujuan Pendidikan karakter

Sofan amri dkk (2011) mengungkapkan bahwa Pendidikan karakter bertujuan untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil Pendidikan sekolah yang mengarah pada
pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu,
dan seimbang, sesuai standar kompetemsi lulusan.

b. Fungsi dan prinsip Pendidikan karakter.

Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur dan mampu berkontribusi
terhadap pengembangan kehidupan umat manusia, mengembangkan potensi Akademis
yang dapat agar berhati baik, berpikiran baik dan berperilaku baik serta keteladanan baik.

Prinsip Pendidikan Karakter

Menurut Character Education Partnership (2010), 11 prinsip pendidikan karakter adalah


sebagai berikut.
1. Komunitas sekolah mempromosikan nilai-nilai etika dan kinerja inti sebagai landasan
karakter yang baik.

2. Sekolah menggunakan pendekatan yang komprehensif, disengaja, dan proaktif untuk


pengembangan karakter.

3.Sekolah menciptakan komunitas yang peduli.

4.Sekolah memberikan siswa kesempatan untuk melakukan perbuatan bermoral.

5.Sekolah menawarkan kurikulum akademik yang bermakna dan menantang yang


menghormati semua peserta didik, mengembangkankarakter mereka, dan membantu
mereka dalam mencapai keberhasilan.

c. Nilai dalam Pendidikan karakter bangsa.

1.Religius. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaranagama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan
pemeluk agama lain.

2. Jujur. Perilaku yang di akademis yang dapatkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.

4. Toleransi. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

5. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.

6. Rasa Ingin Tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

7. Tanggung Jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

d. Skill yang harus dimiliki milenial

Setelah memahami pengertian dan ciri milenial, sekarang saatnya kita mengulas topik
utama kita tentang 3 Skill atau kemampuan yang harus dimiliki oleh kamu dalam
menghadapi tahun 2020 menurut Future of Jobs Report, World Economic Forum 2016,
yaitu:

1. Complex Problem Solving

Berbagai tantangan akan dihadapi oleh para milenial di tahun 2020, sehingga kalian harus
memiliki kemampuan dalam menyelesaikan suatu masalah. Kemampuan ini harus dimiliki
karena akan sangat berguna ketika kamu dihadapkan pada situasi yang sulit. Kemampuan
ini akan membantumu menyelesaikan permasalahan yang sedang kamu hadapi dengan
mudah. Bukankah dalam hidup kita selalu dihadapkan pada banyak permasalahan?Entah
itu masalah yang berhubungan dengan keluarga, teman, rekan kerja,bahkan pasangan.

2. Critical Thinking
Dalam menyikapi sesuatu, kamu tidak boleh begitu saja percaya atau setuju pada sesuatu
yang dianggap benar. Kamu harus kritis dalam memandang hal tersebut dan menggali lebih
dalam Biasanya ketika kamu mulai berpikir kritis, kamu akan menemukan banyak fakta
menarik lho. Fakta yang mungkin tidak akan kamu temukan jika kamu tidak berpikir kritis.
Tentu saja, kamu harus kritis dalam hal-hal yang baik ya seperti sosial, ekonomi, politik
dan lain sebagainya. Ingat ya, tidak perlu semua hal perlu kamu beri komentar. Kamu
harus pandai memilih mana yang perlu kamu beri perhatian, mana yang perlu kamu
abaikan.

3. Creativity

Kreativitas yang tinggi sangat dituntut di tahun mendatang. Kamu harus bisa menciptakan
ide-ide yang baru. Ide yang bisa bermanfaat untuk banyak orang. Jika kamu tidak kreatif,
kamu akan kalah saing dengan orang-orang di luar sana yang lebih kreatif daripada kamu.
Kamu bisa menemukan banyak.

e. Peran mahasiswa bagi bangsa dan negara.

1. Penerus Bangsa

Mahasiswa juga berperan sebagai penerusbangsa dan masa depan negara ini kelak. Hal itu
karena mahasiswa disebut-sebut sebagai individu berkualitas tinggi dan intelek, sehingga
masa depan bangsa juga akan cerah

2. Kekuatan Moral

Dalam hal ini, mahasiswa lebih disebut sebagai moral force dalam masyarakat kita.
Sebagai penjaga kekuatan moral ini, maka diharapkan bangsa Indonesia nantinya akan
menjadi lebih kuat dan tetap menjaga nilai-nilai moral yang telah ada.

3. Peran Intelektual

Pada era sekarang ini, untuk dapat masukuniversitas baik itu negeri maupun swasta,
biasanya akan diawali dengan tes untuk menguji intelektualitas calon mahasiswa tersebut.

f. Mewujudkan pendidikan karakter yang berkualitas

Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Hal tersebut
memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan Moral
Choice (keputusan moral) yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi
hal yang praktis dan reflektif. Bahan dengan hak cipta Diperlukan sejumlah waktu untuk
membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan) dan membentuk watak atau tabiat
seseorang.

Menurut Helen Keller (manusia buta-tuli pertama yang lulus cum laude dari Radcliffe
College di tahun 1904) "Character cannot be develop in ease and quite. Only through
experience of trial and suffering can the soul be strengthened, vision cleared, ambition
inspired, and success achieved.” Selain itu pencanangan pendidikan karakter tentunya
dimaksudkan untuk menjadi salah satu jawaban terhadap beragam persoalan bangsa yang
saat ini banyak dilihat, didengar dan dirasakan. Yang mana banyak persoalan muncul yang
diidentifikasi bersumber dari gagalnya pendidikan dalammenyuntikkan nilai-nilai moral
terhadap peserta didiknya.
Hal ini tentunya sangat tepat, karena tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan insan
yang cerdas, namun juga menciptakan insan yang berkarakter kuat. Seperti yang
dikatakan Dr. Martin Luther King, yakni "intelligence plus character that is the goal of true
education" (kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang
sebenarnya).

Menurut Qurais Shihab (1996; 321), situasi kemasyarakatan dengansistem nilai yang
dianutnya, mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat secara keseluruhan. Jika
sistem nilai dan pandangan mereka terbatas pada kini dan di sini, maka upaya dan
ambisinya terbatas pada hal yang sama. Ingin mewujudkan pendidikan karakter yang
berkualitas? Maka kuncinya sudah dipaparkan di atas, ada alat ukur yang benar sehingga
ada evaluasi dan tahu apa yang harus diperbaiki, adanya tiga komponen penting (guru,
keluarga dan masyarakat) dalam upaya merealisasikan pendidikan karakter berlangsung
secara nyata bukan hanya wacana saja tanpa aksi. Ingat, Pendidikan karakter melalui
sekolah, tidak semata-mata pembelajaran pengetahuan semata, tetapi lebih dari itu, yaitu
penanaman moral, nilai-nilai etika, estetika, budi pekerti yang luhur. Dan yang terpenting
adalah praktikkan setelah informasi tersebut diberikan dan lakukan dengan disiplin oleh
setiap elemen sekolah.

Anda mungkin juga menyukai