SKRIPSI
RUSMIATI
NIM.1142110148
Penelitian ini dilatarbelakangi dari merebaknya pelaku saha kecil dan menengah di
kota Pontianak dan semangkinketatnya kompetensi dalam usaha. Kompetensi usaha yang
sehat dibutuhkan etika bisnis yang baik sehingga semua usaha dapat berlangsung dengan
baik. Dan hal ini juga dibutuhkan kompetensi wirausaha untuk keberlangsungan usaha.
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) pengaruh etika bisnis terhadap
keberlangsungan usaha , 2) kompetensi wirausaha memoderasi pengaruh etika bisnis
terhadap keberlangsungan usaha
Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuntitatif.
Popilasi dalam penelitian ini pelaku Usaha Kecil Menengah yang ada dikota pontianak
sebanyak 81 orang. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ada 2 yaitu : 1) teknik
komunikasi tidak langsung , 2) teknik doumentasi . Sedangkan untuk keabsahan data maka
dilakukan uji validitas dan uji reabilitas. Analisis data yang digunakan untuk penelitian ini
yaitu analsis regresi linier berganda.
Penelitian ini menyimpulkan : 1) etika bisni berpengeruh signifikan terhadap
keberlangsungan usaha hal ini dapat dilihat dari hasil Thitung sebesar 2.011 sedangkan T
tabel sebesar 1.990, 2) kompetensi wirausaha memoderasi pengaruh etika bisnin terhadap
keberlangsungan usaha hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan F hitung sebesar 145,733
sedangkan F tabel 2,720.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi
PONTIANAK”. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Strata-1 pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah
dan bimbingan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kepada:
2. Bapak Dr. H. Syarif, S.Ag, MA. selaku Rektor IAIN Pontianak yang
peneliti.
3. Ibu Dr. Cucu, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
6. Kedua orang tua, yang tidak pernah lelah dengan tulus, sabar,
skripsi ini
dalam proses penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebut satu
persatu.
RUSMIATI
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ekonomi dan semakin menumbukan minat untuk melakukan kegiatan bisnis. Kegiatan
bisnis yang tengah berkembang di Indonesia, akan memicu terjadi persaingan yang
sangat ketat dan kadang kala akibat dari ketatnya persaingan dapat menyebabkan
pelaku bisnis menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, akibatnya akan
Persaingan yang tidak sehat ini dapat merugikan orang banyak, selain itu juga
dalam rangka panjang dapat merugikan pelaku bisnis itu sendiri. Bisnis merupakan
aktivitas yang selalu ada di sekitar kehidupan manusia dan dikenal oleh banyak
kalangan.
masyarakat karena pada dasarnya hakikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi
Aktivitas bisnis bukan hanya kegiatan dalam rangka penghasilan barang dan
jasa, tetapi juga termasuk kegiatan mennditribusikan barang dan jasa tersebut
kepihak-pihak lain yang memerlukan serta aktivitas lain yang mendukung kegiatan
produksi dan distribusi tersebut. Kegiatan bisnis juga juga menjadi sumber
Permasalahan etika ini hanya ada pada bisnis skala kecil, namun tidak jarang
bisnis dalam skala besarpun menghadapi permasalahan yang sama yaitu permasalahan
etika dalam bisnis. Menurut Tina Dacin, 2011: 1 mengatakan bahwa penipuan tetap
Bisnis dengan segala macam bentuknya terjadi dalam kehidupan setiap hari,
sejak bangun pagi hingga tidur kembali alram jam weker yang membangunkan orang
dini hari dengan lantunan merdunya adzan, sajadah alas sholat. Susu instan yang
dikonsumsi, mobil atau sepeda motor sebagai alat trasportasi serta semua kebutuhan
oleh para pelaku bisnis (M. Ismail dan Karabot Widjakusuma, 2002:15)
Dalam bisnis aspek dan aspek etika bisnis sangat mempengaruhi terwujudnya
persaingan yang sehat. Munculnya persaingan yang tidak sehat mewujudkan bahwa
peranan hukum dan etika bisnis dalam persaingan bisnis ekonomi belum berjalan
bisnis, dengan diterapkannya etika dalam bisnis akan meminimalisir hal-hal negatif
perekonomian. ketentuan syariat sendiri adalah aturan – aturan dan ketentuan Allah
yang telah ditetapkan kepada hamba – hambaNya tentang segala sesuatu yang benar
dan salah tentang suatu perbuatan. Dengan kata lain syariat merupakan nilai utama
yang menjadi payung strategis maupun taktis organisasi bisnis. Dengan kendali
syariat, bisnis bertujuan untuk mencapai empat hal utama yang pertama target hasil;
Dalam ekonomi Islam, bisnis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal
yang bertentangan, sebab bisnis yang merupakan simbol dari urusan duniawi juga
dianggap sebagai bagian integral dari hal-hal yang bersifat investasi akhirat. Artinya,
jika orientasi bisnis dan upaya investasi akhirat (diniatkan sebagai ibadah dan
merupakan totalitas kepatuhan kepada Tuhan), maka bisnis dengan sendirinya harus
Bahkan dalam Islam, pengertian bisnis itu sendiri tidak dibatasi urusan dunia, tetapi
mencakup pula seluruh kegiatan kita di dunia yang “dibisniskan” (diniatkan sebagi
ibadah) untuk meraih keuntungan atau pahala akhirat (Abdul Aziz, 2013:94).
Menurut etika bisnis Islam, setiap pelaku bisnis (wirausaha) dalam berdagang
tetapi yang paling penting adalah mencari keridhaan dan mencapai keberkahan atas
rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Profit bukanlah semata-mata tujuan yang
harus selalu diutamakan. Dunia bisnis juga harus berfungsi sebagai sosial dan harus
pengusaha juga harus menghindar dari upaya yang menyalahgunakan segala cara
untuk mengejar keuntungan pribadi semata tanpa peduli berbagai akibat yang
bisnis-islam-perspektif-islam.html).
Hasil penelitian Mohd Zulkifli & Che Omar Ana Siti Sarpina Saripuddin
mengungkapkan bahwa konsep etika bisnis dalam Islam dapat membuat pengusaha
sadar. Pengusaha yang takut akan selalu teguh dalam rangka mewujudkan
kewirausahaan secara komprehensif dan sesuai dengan hukum Islam. Oleh karena itu,
setiap pengusaha harus terus berlatih Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah dan
selalu adil, jujur, dapat dipercaya dan tulus dalam setiap pendirian usaha dilakukan
antara tiga pihak yaitu para ulama, umarak dan juga pengusaha sendiri.
B. Masalah Penelitian
usaha dengan kompetensi wirausaha sebagai variabel moderasi studi pada UKM di
Kota Pontianak” Dari uraian latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini
adalah :
usaha ?
keberlangsungan usaha?
C. Tujuan Penelitian
keberlangsungan usaha.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan memberikan sumbangan
berhubungan dengan tingkat upah dan nilai produksi pada penyerapan tenaga
2. Manfaat Praktis
2. Bagi peneliti : Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti karena adanya
sebagai variabel moderasi studi pada UKM Kota Pontianak. Selain itu
A. Penelitian Terdahulu
Sebagai salah satu acuan dari penelitian ini adalah penelitian yang telah
kesamaan penelitian yang telah ada serta untuk mengetahui dan membandingkan
penelitian ini dengan yang sebelumnya. Adapun penelitian yang menjadi referensi
1. Etika bisnis islam tidak berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran pada pelaku usaha
Kampoeng Katik Laweyan. Hal ini ditunjukan dengan nilai t hitung -1.981 ttabel 0,2441 dan nilai
signifikans 0,052.
2. Orientasi pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran pada pelaku
usaha Kampoeng Batik Laweyan Solo. Hal ini ditunjukan dengan nilai t hitung 2.136> ttabel
1. Keberhasilan kewirausahaan (y5) direfleksikan oleh salah satu variabel indikator yaitu
jumlah kepemilikan sapi laktasi (X13). Berdasarkan tabel 5nilai muatan faktor pada
1. Secara umun diketahui terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan
kepemimpinan.
menggunakan online.
B. Landasan teori
1. Etika bisnis
Etika bisnis pemikiran atau refleksi tentang moralitasdalam ekonomi dan bisnis.
Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya perilaku
manusia tersebut di perbolehkan atau tidak. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang
dilakuan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku suatu
Dalam journal Aswand Hasoloan menurut Wahyu dan Ostaria 2006 tika (Yunani
Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
diupayakan banyak orang, karena melalui etika bisnis seseorang dapat memahami
suatu bisnis persaingan yang sulit seperti bersikap manis, sopan santun, berpakaian
yang baik sampai bertutur kata, semua itu ada”meaning”nya.(Irham Fahmi, 2014).
Seorang pelaku bisnis harus memperhatikan beberapa prinsip etika yang telah
digariskan yaitu:
6) Tertib administrasi.
8) Menepati janji
b) Bisnis
1) Pengertian bisnis
Menurut issakh Mimi (2014:04)beberapa orang memberi pengertian bisnis adalah
tentang pekerjaan yang harus mereka lakukan untuk mendapatkan laba, sementara
yang lain beranggapan bisnis adalah untuk memenuhi barang-barang konsumsi. Istilah
bisnis juga ada yang mengatakan dalam pengertian luas adalah kegiatan untuk
memenuhi kehidupan manusia yang diterapkan oleh banyak perusahaan dalam dunia
bisnis dalam menyediakan banyak peluang pekerjaan maupun produk yang disukai
orang.
Pengertian bisnis sebenarnya adalah terdiri dari semua aktivitas yang bertujuan
untuk mencari laba dan perusahaan yang menghasilkan barang serta jasa yang
dibutuhkan oleh individu tidak terbatas karena, kodrat manusia, faktor alam dan
dan sifatbarang itu sendiri untuk memuaskan kehidupan individu itu sendiri.
menyediakan barang atau jasa untuk dijual dengan maksud mendapatkan laba.
Sedangkan Amirullah (2005:02) bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang
menggambarkan semua aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa
dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis itu sendiri dapat dipandang sebagai satu sistem
menyeluruh yang menggambungkan subsistem yang lebih kecil yang di sebut industri.
Dari beberapa pengertian bisnis diatas dapat disimpulkan bahwa bisnis adalah
semua aktivitas dari organisasi atau individu yang menghasilkan barang dan jasa yang
2) Tujuan bisnis
Tujuan bisnis merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis
yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan
imbalan wajarbagi pemilik usaha dan agar bisnis dapat terus berlangsung.
keberlangsungan dalam kurun waktu selama mungkin dan keberkahan dalam keridoan
Allah.
Dari beberapa pendapat diatas tentang tujuan bisnis secara umum, dapat
bisnisnya.
3) Prilaku bisnis
secara sadar setiap pelaku bisnis yang dampak atas kehendaknya yang bebas guna
Bukhari Alma (2010:16). Bisnis merupakan suatu kegiatan usaha individu yang
terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan
bisnis adalah setiap yang dilakukan secara standar oleh seorang pembisnis
terorganisasi untuk menjual suatu barang dan jasanya dengan tujuan mendapatkan
keuntungan.
Al-Quran dan Hadist akan mengantarkan para pelakunya mencapai sukses dunia dan
akhirat. Standar etika prilaku bisnis mendidik agar prilaku bisnis dalam menjalankan
bisnisnya dengan:
1) Taqwa
pada tataran yang sama ia mengingatkan secara eksplisit bahwa semua kegiatan
bisnis tidak boleh menghalangi mereka untuk selalu ingat pada allah dan melanggar
dengan bertaqwa Allah akan melipat gandakan pahalanya sebagai mana firman
ۡ ِ َولَ ۡو اَنَّهُمۡ ٰا َمنُ ۡوا َواتَّقَ ۡوا لَ َمثُ ۡوبَةٌ ِّم ۡن ِع ۡن ِد هّٰللا
َخَيرٌ ؕ لَ ۡو َكانُ ۡوا يَ ۡعلَ ُم ۡون
Artinya: Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka
akan mendapat pahala), dan Sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik,
kalau mereka mengetahui.
2) Aqssyid
Aqsyid adalah sederhana, rendah hati,lemah lembut, santun dalam berbahasa
3) Khimad
utama dari pembisnis, tanpa sikap melayani jangan jadi pembisnis dan bagian
4) Amanah
2. Keberlangsungan Usaha
melindungi sumber daya serta memenuhi kebutuhan yang ada didalam suatu usaha
( industri ).
Cara-cara yang dipergunakan bersumber dari pengalaman sendiri dari orang lain,
serta berlandasan pada kondisi atau keadaan ekonomi yang sedang terjadi didalam
dunia usaha atau business( Disarikan dan dianalogkan dari Fajri dkk, 2003
www.oregan.gov )
a. Pemodalan
Adalah segala sesuatu (uang, barang, harta ) yang sifatnya pokok yang
dimana sumber daya ini merajuk pada indiviuu-individu yang ada dalam
sebuah organisasi ( Ruky, 2003 ). Sumber daya manusia atau lebih sering
disebut tenaga kerja merupakan suatu potensi ( yang berasal dan dimiliki
dalam diri manusia ) daripada manusia itu sendiri yang dapat dikembangkan
pembuatan suatu barang atau jasa ( output ),dalam Beatte dan Taylor
d. Pemasaran
bersumber pada tiga kunci yang tersirat dalam definisi keberlangsungan usaha
sumber daya.
2018 keberlangsunga dipengaruhi beberapa faktor penyebab bisnis menjadi kuat dan
3. Kompetensi Wirausaha
ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat
diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang didapat dalam praktek. Oleh karen itu, seorang
menjadi suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan keuntungan yang merupakan balas
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai bidang yang digelutinya ( tertentu ),
keterampilan merupakan suatu uapaya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab
yang diberi perusahaan kepada seorang karyawan dengan baik dan maksimal, sedangkan
kemampuan merupakan kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas
terhubung satu dengan lainnya, yang diperlukan usaha untuk dilatih dan dikembangkan
b. Ciri-cirikewirausahaan
berikut ini yang diperlukan supaya bisnisnya berhasil yaitu: harus tekun, ulet, tahan
banting, peka, bekerja keras, harus bijaksana, dan harus berpikir mandiri. Beberapa ciri-
1) Percaya diri
memasuki bisnisnya. Percaya diri ini dapat dibangun dri pola pikir yang positif
Ada kalanya berbisnis, intuisi yang tajam jauhdari berperan dari pada rasio
(proses nalar).
Dunia usaha selalu penuh dengan resiko dan tenaga seperti persaingan usaha,
harga bahan baku turun naik, barang tidak laku, perubahan selera pasar, produk
cacat atau rusak, dan sebagainya. Namun semua resiko dan tantangan ini harus
dihadapi dan diantisipasi jalan keluarnya agar usaha atau bisnis kita tidak mudah
ambruk.
karena dalam menjalankan bisnisnya ia harus bekerjasama dengan orang lain atau
mengorganisasi orang lain untuk melakukan pekerjaannya agar tujuan bisnis dapat
tercapai.
dapat menentukan apa yang dilakukan, apa yang dicapainya dan bagaimana cara
mencapainya.
Perubahan merupakan hal yang bersifat abadi. Oleh karena itu, seorang
wirausaha dituntut memiliki sikap tanggap terhadap perubahan yang relatif lebih
kemajuan bisnisnya.
9) Keorisinilan
tetapi memiliki pendapat sendiri, memiliki ide yang orisinal, dan kemampuan
C. KerangkaTeori
Kerangka pemikiran adalah untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu
adanya pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah yang bertujuan
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu penelitian ( Harun Rasyid
2000: 35 ).
Menurut M. Iqbal Hasan (2000: 48) kerangka pemikiran adalah bagian dari
kepada orang lain. Dalam penelitian ini untuk mempermudah peneliti dalam
Gambar 1.1
Kompetensi
Wirausaha
BAB III
METODOIOGI PENELITAN
Metode penelitan yang digunakan dalam penulisan ini alah gabungan antara
metode deskriptif dan korelasonal (asosatif). Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012 :
72) penelitian deskriptif suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditunjukkan untuk
bersifat alamiyah atau rekaya manusia. Sedangkan korelasional adalah suatu penelitian
untuk mengetahui dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya
kuantitatf adalah membandingkan dua hal atau dua variabel untuk mengetahui selisih atau
resiko, kemudian menyimpulkan yang dibandingkan rata-rata propors dan berbagai nilai
kofisien.
dan Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
2012:31).
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi penelitian, jadi variabel
penelitian ini meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang akan diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel penelitian
variabel).
bisnis.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi yang akibat
karena adanya variabel bebas (1999:33). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel terikat.
definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang
kata-kata yang menggambaarkan prilaku atau gejala yang amat diamati dan dapat
diuji dan dapat ditemukan kebenarannya oleh orang lain. Adapun definisi
Tabel 3.1
Definisi Opersional Variabel
No Variabel Definisi Dimensi Indikator Alat Ukur Hasil Ukur
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara acak untuk memperoleh
sampel dari populasi yang telah ditentukan agar diperoleh data yang yang baik maka
1. Populasi
keseluruhan objek/subjek yang berada pada satu masalah dan memenuhi syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau syarat tertentu yang berkaitan
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktristik yang dimiliki populasi
elemen yang dipilih untuk dipelajari. menurut(sangadiji dan Sopiah, 2010: 186)
menyatakan bahwa ada dua tenik untuk penarikan sampel dari populasi, yaitu
1. Probability Sampling
memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi dipilh untuk
N 450 450
n= 1+Ne2 = = = 80,8 = 81
1+450
+ (0,1)2 1+4,5
Di mana:
e: eror level (tingkat kesalahan), umumnya dilakukan 1% atau 0,01, 5% atau 0,05,
dan 10% atau 0,01( dengan catatan dapat dipilih oleh peneliti).
E. Jenis Pengumpulan Data
a. Kuantitatif
prosedur statistik.
hasil penelitian dan membahas kesimpulan serta saran. Dalam hal ini data
Sengadji dan Sopiah (2010: 169) menyatakan sumber data penelitian adalah
subyek asal data dapat diperoleh. Berdasarkan sumber data yang dibedakan atas
a. Data Primer
langsung dari sumber pertama. Adapun data primer yang digunakan peneliti
ini adalah kuesioner dan dibuat beberapa pertanyaan dan hasil jawaban
Tabel 3.2
Skala likert
No Jawaban Score
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Cukup Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat TidakSetuju 1
b. Data Skunder
yang sudah tersedia sehingga tinggal dicari dan dikumpulkan. Data ini biasa di
Umar ( 2014: 12) data sekunder merupakan data yang telah diolah lebih lanjut
dan disajikan lebih baik oleh pihak pengumpulan data primer atau pihak lain
Data skunder biasanya digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut.
masalah penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut:
2. Dokumentasi
literatur dengan alat berupa buku yang terkait dengan penelitian ini peneliti
mengambil data dengan alat berupa buku dan jurnal yang terkait dengan
wirausaha.
Teknik analisa data merupakan cara menganalisis data penelitian, seperti alat-alat
statistik yang relavan digunakan untuk penelitian. (Noor, 2011:164) teknik analisa
kuesioner. Uji kuesioner secara kuantitatif dapat dilakukan melalui uji validasi
dan relialibilitas.
a. Uji Reliabilitas
keandalan yang menunjukkan seberapa baiknya item atau butir dalam suatu
kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Uji reliabilitas dilakukan
reliabel.
[ ][
1−∑ sb
]
2
Rumus : a= k
k −1 st
2
Keterangan:
α : Reliabilitas instrumen
b. Uji Validitas
Metode Uji Validitas dengan metode korelai person ini dengan cara
mengkorelasi dengan cara masing-masing skor total item dengan skor total
item. Skor total item adalah hasil dari penjumlahan dari semua total, jika nilai
korelasi (r hitung) lebih besar dari (r tabel) kusioner tersebut dinyatakan valid
sebaliknya jika (r hitung) lebih kecil dari tabel atau nilai korelasi negatif maka
Keterangan:
n : Jumlah responden
berganda maka terlebih dahulu melakukan asumsi klasik. Uji asumsi klasik
terdiri:
a. Uji Normalitas
nilai residual mengikuti normal. Jika asumsi dilanggar atau tidak dipenuhi
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
(Erlina,2015:54).
b. Uji Linearitas
Uji ini dilakukan dengan pendekatan tabel Anova, ketentuan untuk
Lenearty”. Jika signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model
regresi linear.
c. Uji Autokorelasi
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara
(sebelumnya). Secara praktis, bisa dikatakan bahwa nilai residu yang ada
dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik
d. Uji Heteroskedastisitas
hitung). Apabila nilai Prob. F hitung > 0,05 (5%) maka HO diterima yang
(santoso, 2015:183-184).
regresi dari variabel bebas tidak dapat ditentukan dan standar errornya
tidak terhingga.
variance inflation factor (VIF) atau tolerance (I/VIF) regresi yang bebas
Jika untuk suatu variabel independen nilai VIF > 10 dikatakan terjadi
3. Uji Koefisien
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil
dependen.
dependen.
menurut tabel. Bila nilai F Hitung lebih besar dari pada nilai F tabel,
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kota Pontianak mencapai 107,82 km² yang terdiri atas 6 Kecamatan dan 29
kelurahan. Kota Pontianak terletak pada 0° 02’ 24” Lintang Utara sampai dengan 0°
05’ 37” Lintang Selatan, dan 109° 16’ 25” Bujur Timur sampai dengan 109° 23’ 01”
Bujur Timur. Berdasarkan garis lintang, maka Kota Pontianak dilalui garis
katulistiwa. Ketinggian Kota Pontianak berkisar antara 0,10 meter sampai 1,50 meter
mempawah dan kabupaten kubu raya yaitu: bagian utara berbatasan dengan
kecamatan sungai raya dan kecamatan sungai kakap kabupaten kubu raya, bagian
timur berbatasan dengan kecamatan sungai raya dan kecamatan sungai ambawang
kabupaten kubu raya dan bagian barat berbatasan dengan sungai kakap kabupaten
kubu rayA
Gambar 4.1
Peta wilayah kota Pontianak
Kecamatan di Kota Pontianak yang mempunyai wilayah terluas adalah
Kecamatan Pontianak Utara (34,52 %), diikuti oleh Kecamatan Pontianak Barat
(15,25 %), Kecamatan Pontianak Kota (14,39 %), Kecamatan Pontianak Tenggara
(13,75 %), Kecamatan Pontianak Selatan (13,49 persen) dan Kecamatan Pontianak
Timur (8,14 persen). Di dalam wilayah Kota Pontianak banyak terdapat sungai dan
penunjang sarana transportasi. Kondisi tanah di Kota Pontianak terdiri dari jenis
Gambar 4.2
Persentase luas kecamatan kota Pontianak
Berdasarkan gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa persentase kecamatan
yang ada di kota Pontianak persentase terbesar di duduki oleh Pontianak utara yaitu
35% di susul oleh Pontianak barat sebesar 16% dan Pontianak kota sebesar 14% dan
Pontianak tenggara sebesar 14%, Pontianak selatan sebesar 13% dan persentase
Beriku merupakan total hasil perolehan kuisioner dari respondenyang diperoleh dari
Tabel 4.3
Hasil Penyebaran Kuisioner
KETERANGAN JUMLAH
Total Penyebaran 81
Total Pengembalian 81
Presentase Tingkat 100%
Pengembalian
Total Kuisioner yang Bisa 81
Diolah
Persentase Tingkat Pengelolaan 100%
(81/81) x 100%
kuisioner yang kembali dan dapat diolah, sehinggarespon rate value sebesar 100%.
beberapa karakteristik :
menjadi responden dalam penelitian ini, usia dalam penelitian ini dibagi
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usaha
Usia Usaha Frekuensi Persentase (%)
1-5 tahun 35 35%
6-10 tahun 44 44%
11-15 tahun 16 16%
16-20 tahun 3 3%
21-25 tahun 1 1%
26-30 tahun 1 1%
Jumlah 100%
Jumlah 100%
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Usaha
Jumlah 100%
Dari Tabel 4.7 dijelaskan bahwa berdasarkan kategori
Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
SMA/SMK 72 72%
D1-D3 8 8%
S1 20 20%
Jumlah 100%
20 orang (20%).
f. Karakteristik Responden Berdasarkan Akun Rekening
Di bawah ini merupakan jumlah UMKM yang
sebagai berikut :
Tabel 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Akun Rekening
Ada 51 51%
Jumlah 100%
a. Uji Validitas
telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur
secara tepat.” Uji validitas dilakukan pada tiap item kuesioner dengan
valid jika nilai p<0,05 atau jika rhitung>rtabel maka item kuesioner valid. Dan
Tabel berikut:
Tabel 4.10
Uji Validitas Variabel Etika Bisnis
Item EB.1 samapai EB.7
bahwa variabel (EB.1, EB.2. EB.3, EB.4, EB.5, EB.6, EB.7) semua
Tabel 4.11
Uji Validitas Variabel keberlangsungan usaha
Item KU.1 sampai KU.11
bahwa variabel (KU.1, KU.2, KU.3, KU.4, KU.5, KU.6, KU.7, KU.8,
Tabel 4.12
Uji Validitas Variabel Kompetensi Wirausaha
Item KW.1 sampai KW.3
Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa
variabel (KW.1, KW.2 dan KW.3) semua item pertanyaan yang digunakan untuk
mengukur variabel Motivasi semunya valid, karena memiliki nilai r hitung >r .
tabel
b. Uji Reliabilitas
(kuesioner) dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila alat ukur atau
berkali-kali oleh peneliti yang sama maupun oleh peneliti yang berbeda.”
hasil pengukuran yang dilakukan, alat ukur yang reliabel berarti akan
Tabel 4.13
Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Cronbach’s Alpha (α) Keterangan
Etika Bisnis 0.807 Reliabel
Kompetensi 0.918 Reliabel
Wirausaha
Keberlangsungan 0.893 Reliabel
usaha
Sumber: Data Olahan SPSS 21, Tahun 2020
Cronbach’s Alpha yang diperoleh pada tabel 4.13 merupakan hasil purifikasi
a. Uji Normalitas
Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis
parametrik yaitu uji Normalitas data. Menurut Iqbal Hasan (2004:105), “Suatu
penelitian yang dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan atau
uji F, menuntut suatu Asumsi yang harus diuji yaitu data harus berdistribusi
SPSS.
tersebut normal atau tidak, maka populasi perlu diuji, pengujian tersebut
residual/error dari data berdistribusi normal atau untuk mengetahui apakah data
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Cara pengujian normalitas
dilakukan dengan:
1) Transformasi Data
3) Regresi bootstrap.
Ketentuan untuk menyatakan normal tidaknya suatu data dapat dilihat dari
tingkat alpha (α) atau signifikansi, apabila Asymp. Sig>alpha maka residual
Tabel 4.14
Pengujian Normalitas
Kolmogrov Smirnov test
Statistik Uji Standardized Residual
Kolmogrov Smirnov Z 2,440
Asymp.Sig. (2-tailed) 0,750
Sumber: Data Olahan SPSS 21 Tahun 2021
b. Uji Linieritas
apakah variabel y merupakan fungsi dari variabel x, jika tidak maka analisis regresi
linier sederhana tidak dapat dilanjutkan, sebagai alternatif digunakan uji regresi
non linier.
mengambil keputusan dalam memilih model regresi yang akan digunakan.” Uji
linieritas garis merupakan kunci yang digunakan untuk memilih model regresi
linier. Apabila persyaratan linieritas tidak terpenuhi artinya model regresi linier
tidak dapat digunakan dalam menganalisis data, oleh karena itu untuk melanjutkan
Uji asumsi linieritas garis regresi berkaitan dengan suatu pembuktian apakah
model garis linier yang ditetapkan benar-benar sesuai dengan keadaannya atau
tidak. Pengujian ini perlu dilakukan sehingga hasil analisis yang diperoleh dapat
diperlukan.
tabel Anova melalui menu Compare Means, pada software SPSS 18.00. ketentuan
penerimaan dan Penolakan H0 adalah: jika signifikansi Deviation from
Linearitas melalui menu Compare means pada SPSS 18.00 di ringkas pada tabel
Tabel 4.15
Uji Linieritas Model Regresi
Hubungan antara Variabel Ftest Sig. Keterangan
Etika bisnis – Keberlangsungan Usaha 3.785 0.59 Linier
5
hubungan Motivasi kerja, Etos Kerja dan Kinerja Karyawan adalah Linier, karena
nilai signifikansi deviation from linearity lebih besar dari nilai alpha (0,05), maka
dengan Motivasi dan Etos Kerja. Dengan terpenuhinya asumsi linearitas, maka
analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda.
residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan, apabila asumsi ini
tidak terpenuhi maka penaksir menjadi tidak efisien baik dalam sampel kecil
maupun dalam sampel besar dan estimasi koefisien dapat dikatakan menjadi
kurang akurat. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut sebagai homoskedastisitas dan jika berbeda disebut sebagai
ɛikonstan yaitu var (ɛi) = σ 2 identik atau sama untuk setiap i. Cara pengujian
2) Uji Glesjer
1) Transformasi data
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
variabel terikat yaitu Zpred dengan residualnya (Sresid). Jika Plot Zpred dengan
SResid membentuk pola tertentu seperti bergelombang atau menyempit berarti ada
indikasi terjadi heterskedastisitas. Sebaliknya jika plot antara Zpred dengan SResid
tidak membentuk pola tertentu (plot menyebar secara acak di awah angka nol pada
Gambar 4.16
Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan plot Zpred dengan SResid di atas dapat diketahui bahwa
d. Uji Autokorelasi
Uji Independen atau uji autokorelasi residual (error) merupakan salah satu
asumsi utama di dalam model regresi linear berganda yang harus dipenuhi.
yang disusun menurut urutan waktu (time series) atau urutan tempat/ruang (cross
section), atau korelasi yang timbul pada dirinya sendiri. Beradasarkan konsep
tersebut, maka uji asumsi tentang autokorelasi sangat penting untuk dilakukan
tidak hanya pada data yang bersifat time series saja, akan tetapi semua data
2) Uji durbin-watson
Apabila –du< dw< 4-du maka H0 ditolak yang berarti tidak terdapat autorelasi
tabel, jika DW hitung/statistik > DW tabel artinya tidak terjadi autokorelasi antar
dapat diperoleh pada saat melakukan uji regresi berganda menggunakan program
Tabel 4.17
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
dimens
0,05. Dapat dilihat dalam tabel perbandingan DW statistik dan DW tabel sebagai
berikut:
perhitungan nilai DW statistik sebesar 1.750 lebih besar dari DL dan DU ( du< d <
terjadi autokorelasi.
e. Uji Multikolinearitas
signifikan diantara sesama variabel bebas (independent variable) yang satu dengan
variabel bebas yang lainnya.” di dalam analisis regresi berganda terdapat dua atau
lebih variabel bebas yang diduga akan mempengaruhi variabel terikat (dependent
dideteksi adanya korelasi linear antar variabel bebas. Untuk melihat hal ini dapat
dideteksi dari VIF (Varians Inflation Factor). Jika nilai VIF lebih dari 10 maka
Tabel 4.18
Pengujian Multikolinearitas Regresi
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Etika bisnis (X1) 0.610 1.639 Tidak terjadi
multikolinearitas
Keberlangsunan 0.610 1.639 Tidak terjadi multi
usaha (X2) kolinearitas
Sumber: Data Olahan SPSS 18.00, Tahun 2016
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai VIF untuk variabel Motivasi dan
Etos Kerja memiliki nilai VIF sekitaran angka 1 dan memiliki angka tolerance
mendekati 1. Dengan syarat jika VIF < 10 maka tidak terjadi Multikolinearitas. jadi
3. Uji Koefisien
Tabel 4.19
Model Summaryb
R Adjusted R R Square F
R Square Square Change Change df1 df2 Sig. F Change
dimen
sion0 1 ,883a ,780 ,775 ,780 145,733 2 82 ,000
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa koefisien regresi (R) yang diperoleh adalah 0,883.
variabel etika bisnis terhadap Keberlangsungan Usaha adalah 0,780 x 100% = 0,78
atau 78%. Sisanya sebesar 0,22 atau 22% dipengaruhi oleh variabel atau faktor-
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada atau tidak pengaruh semua
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara parsial (individu). Oleh
karena itu, uji t ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) yang
Hasil uji parsial (Uji t) dapat dilihat pada tabel 4.18 sebagai berikut:
Tabel 4.20
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Zero-
B Std. Error Beta T Sig. order Partial Part
Nilai thitung variabel Etika bisnis yang diperoleh adalah sebesar 2,011 .
sedangkan nilai ttabel dihitung pada tingkat signifikan (α) sebesar 5%, untuk uji
2 sisi, maka:
α
t= :n−k−1
2
0,05
t= :81−3−1
2
t=0,025 :79
t=¿1,990
signifikan. Jika Sig>0,05 maka H0 di terima dan Ha di tolak dan begitu juga
sebaliknya jika Sig<0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Pada penelitian ini
diperoleh Nilai Thitung sebesar 2,011 dengan nilai signifikansi sebesar 0,048.
jika dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,990 dan thitung sebesar 2,011. maka
thitung>ttabel(2,011>1,990) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya secara
UMKM di Pontianak. Oleh karena itu, uji F ini dilakukan untuk mengetahui
keberlangsungan usaha. Hasil uji F dapat di lihat pada tabel 4.19 sebagai berikut:
Tabel 4.21
Hasil uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
Total 4400,776 84
Berdasarkan tabel 4.18 di atas, nilai Fhitung yang diperoleh berdasarkan hasil
pengolahan data menunjukkan angka 145,733. Sedangkan nilai Ftabel dapat dicari
dengan derajat kebebasan (dk) penyebut (denumerator)= n-k-1 (n= jumlah data, k=
tingkat signifikansi (α) = 0,05. Maka Ftabel yang diperoleh sebesar 2,720. Hal ini
menunjukkan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (145,733>2,720) yang berarti H0
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada pelaku UMKM di Pontianak
5) Barang yang paling banyak di jual adalah; kosmetik, jamu herbal, baju, dan
makanan.
usaha hal ini dapat diketahui dari hasil analisis statistik uji parsial yaituNilai t hitung
variabel Etika bisnis yang diperoleh adalah sebesar 2,011 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,048. jika dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,990 dan thitung
dan bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan
merupakan suatu yang makin lama akan makin penting perannya didalam
masyarakat kita oleh karena itu proses modernisasi akan berlangsung makin
memahami suatu bisnis persaingan yang sulit seperti bersikap manis, sopan
santun, berpakaian yang baik sampai bertutur kata, semua itu ada”meaning”nya.
dan melindungi sumber daya serta memenuhi kebutuhan yang ada didalam suatu
usaha ( industri ).
dari orang lain, serta berlandasan pada kondisi atau keadaan ekonomi yang
sedang terjadi didalam dunia usaha atau business(Disarikan dan dianalogkan dari
e. Pemodalan
Adalah segala sesuatu (uang, barang, harta ) yang sifatnya pokok yang
Adalah sumber daya yang berasal dari manusia yang dimilikinya, dimana sumber
daya ini merajuk pada indiviuu-individu yang ada dalam sebuah organisasi
( Ruky, 2003 ). Sumber daya manusia atau lebih sering disebut tenaga kerja
merupakan suatu potensi ( yang berasal dan dimiliki dalam diri manusia )
ataupun pemasaran.
g. Produksi
Adalah proses penciptaan atau pengeluaran hasil, disini berarti suatu proses
suatu barang atau jasa ( output ),dalam Beatte dan Taylor ( 1994 ). Dalam
yang berhubungan dengan bahan baku, teknologi dan kualitas serta kuantitas
h. Pemasaran
distributor barang, jasa, dan ide untuk mewujudkan pertukaran yang memenuhi
tujuan individu atau organisasi. Pengembangan produk ( desain produk,
pada tiga kunci yang tersirat dalam definisi keberlangsungan usaha yaitu
daya.
terhadap keberlangsungan usaha pada UMKM di Pontianak hal ini dapat dilihat
dari hasil analisi uji F yaitu nilai Fhitung yang diperoleh berdasarkan hasil
pengolahan data menunjukkan angka 145,733. Sedangkan nilai Ftabel dapat dicari
dengan derajat kebebasan (dk) penyebut (denumerator)= n-k-1 (n= jumlah data,
tingkat signifikansi (α) = 0,05. Maka Ftabel yang diperoleh sebesar 2,720. Hal ini
menunjukkan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (145,733>2,720) yang berarti H0
antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang
hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang didapat dalam praktek.
Oleh karen itu, seorang wirausaha melakukan kegiatan mengorganisasikan
karyawan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai bidang yang
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberi perusahaan kepada seorang
pekerjaan.
keterampilan terhubung satu dengan lainnya, yang diperlukan usaha untuk dilatih
usahanya.
wirausaha berikut ini yang diperlukan supaya bisnisnya berhasil yaitu: harus
tekun, ulet, tahan banting, peka, bekerja keras, harus bijaksana, dan harus
memasuki bisnisnya. Percaya diri ini dapat dibangun dri pola pikir yang positif
Ada kalanya berbisnis, intuisi yang tajam jauh dari berperan dari pada rasio
(proses nalar).
Dunia usaha selalu penuh dengan resiko dan tenaga seperti persaingan usaha,
harga bahan baku turun naik, barang tidak laku, perubahan selera pasar,
produk cacat atau rusak, dan sebagainya. Namun semua resiko dan tantangan
ini harus dihadapi dan diantisipasi jalan keluarnya agar usaha atau bisnis kita
menentukan apa yang dilakukan, apa yang dicapainya dan bagaimana cara
mencapainya.
16) Sikap tanggap terhadap perubahan
Perubahan merupakan hal yang bersifat abadi. Oleh karena itu, seorang
kemajuan bisnisnya.
18) Keorisinilan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, secara umum dapat disimpulkan bahwa Etika
UMKM di Pontianak hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji statistic T yaitu Nilai
thitung variabel Etika bisnis yang diperoleh adalah sebesar 2,011 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,048. jika dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,990 dan thitung
keberlangsungan usaha pada UMKM di Pontianak hal ini dapat dilihat dari hasil
analisis yaitu yaitu nilai Fhitung yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data
2,720 maka Fhitung lebih besar dari Ftabel (145,733>2,720) yang berarti H0 ditolak dan
Ha diterima.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas terdapat beberapa saran atau rekomendasi bagi guru, yaitu
agar:
1. Merebaknya usaha mikro, kecil dan Menengah khusus nya di kota Pontianak,
menjadi perhatian penting untuk pemerintah untuk segera diberi pembinaan dan
pelatihan agar tujuan kemandirian ekonomi sejalan dengan visi dan misi
pemerintah.
2. Penelitian ini banyak terdapat kekurangan dan masih terdapat kelemahan, peneliti
KETERANGAN JUMLAH
Total Penyebaran 81
Total Pengembalian 81
Presentase Tingkat 100%
Jumlah 100%
Jumlah 100%
SMA/SMK 72 72%
D1-D3 8 8%
S1 20 20%
Jumlah 100%
9. Karakteristik Responden Berdasarkan Akun Rekening
Ada 51 51%
Jumlah 100%
dimens
R Adjusted R R Square F
R Square Square Change Change df1 df2 Sig. F Change
dimen
sion0 1 ,883a ,780 ,775 ,780 145,733 2 82 ,000
Zero-
B Std. Error Beta T Sig. order Partial Part
Total 4400,776 84