Anda di halaman 1dari 223

HALAMAN SAMPUL

PENGARUH BIAYA PRODUKSI, BIAYA KUALITAS, DAN BIAYA

PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH

INDONESIA

SKRIPSI

Oleh :

RIKA DIAH APRILIANTI

NIM. 20170703042090

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2021

i
HALAMAN JUDUL
PENGARUH BIAYA PRODUKSI, BIAYA KUALITAS, DAN BIAYA

PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI INDEKS SYAHAM SYARIAH

INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Madura
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Akuntansi Syariah

Oleh :
Rika Diah Aprilianti
NIM. 20170703042090

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2021

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan

Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia”, yang disusun oleh Rika Diah

Aprilianti ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

Pamekasan, 25 Mei 2021

Pembimbing,

Dr. H. Rudy Haryanto, SST. MM


NIP. 19730911 200604 1 001

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Berjudul “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi

Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Indeks

SahamSyariah Indonesia”, yang disusun oleh Rika Diah Aprilianti telah

dipertahankan di depan tim penguji skripsi dan dinyatakan lulus pada tanggal 24

Juni 2021

Tim Penguj Skripsii:

1. Dr. H. Rudi Haryanto, SST. MM. (Ketua) ( )

2. H. Wadhan, SE. M.Si (Anggota) ( )

3. Ira Hasti Priyadi, MA (Anggota) ( )

Mengesahkan.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Madura

Dr. H. Zainal Abidin, M.E.I


NIP. 19800701 200604 1 005

iv
ABSTRAK

Rika Diah Aprilianti, 2021, Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya
Promosi Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Indeks Saham Syariah Indonesia. Skripsi, Program Studi Akuntansi Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, institut Agama Islam Negeri Madura,
Pembimbing: Dr. H. Rudy Haryanto, SST. MM

Kata Kunci : Biaya Produksi, Biaya Kualitas, Biaya Produksi, Laba

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk tetap bertahan hidup bahkan


menguasai pangsa pasar, tujuan perusahaan dapat dicapai dengan cara
mempertahankan dan meningkatkan laba perusahaan. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan laba yang diperolehnya melalui
kegiatan-kegiatan berupa peningkatan volume produk, meningkatkan kuliatas
produk, dan melakukukan promosi yang tepat. Dalam pelaksanaan kegiatan-
kegiatan tersebut perusahaan pastinya perlu untuk mengeluarkan biaya-biaya
seperti: biaya produksi, biaya kualitas dan biaya promosi.
Berdasarkan hal tersebut, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
ada 3 (tiga) macam: Pertama, Bagaimana pengaruh biaya produksi, biaya kualita
dan biaya promosi secara parsial terhadap laba bersih perusahaan yang terdaftar di
Indeks Saham Syariah Indonesia; Kedua, Bagaimana pengaruh biaya produksi,
biaya kualitas dan biaya promosi secara simultan terhadap laba bersih bersih
perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia; Ketiga, Seberapa
besar kontribusi biaya produksi, biaya kualitas dan biaya promosi secara bersama
terhadap laba bersih perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah
Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif kausal. Sumber data
yang digunakan adalah data sekunder. Populasi penelitian ini ada 152 perusahaan
dengan sampel berjumlah 57 perusahaan. Instrumen penelitian ini adalah variabel
independen biaya produksi, biaya kualitas, dan biaya promosi. Sedangkan variabel
dependen adalan laba bersih. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi dan analisis laporan keuangan. Analisis data yang digunakan yakni
mencari data mentah, Statistik deskriptif, uji asumsi klasik uji kebaikan regresi
dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, biaya produksi tidak
memiliki pengaruh terhadap laba bersih, biaya kualitas dan biaya promosi secara
parsial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap laba bersih perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia; Kedua, biaya
produksi, biaya kualitas dan biaya promosi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Indeks Saham Syariah Indonesia Ketiga, biaya produksi, biaya kualitas dan biaya
promosi secara bersama-sama memberikan konstribusi sebesar 45,4% terhadap
laba bersih bersih perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillahhirrohmanirrohim, Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap

Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, para sahabat, serta para pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan

Program strata satu (S1) Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Madura. Penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini tidak mungkin akan terwujud apabila tidak ada bantuan dari

berbagai pihak. Maka melalui kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan

ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah

memberikan dukungan moril maupun materil sehingga terselesainya penyusunan

skripsi ini, terutama kepada yang saya hormati:

1. Bapak Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag Selaku Rektor IAIN Madura.

2. Bapak Dr. H. Zainal Abidin, M.E.I Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Madura.

3. Bapak Dr. H. Rudy Haryanto, SST, M.M selaku Wakil Dekan 1 Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Madura sekaligus Dosen Pembimbing

vi
Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan bagi saya sehingga

sangat berguna dalam penyusunan Skripsi ini.

4. Ibu Dr. Sri Handayani, M.M selaku Wakil Dekan 2 Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Madura.

5. Bapak Dr. Farid Firmansyah, M.M Selaku Kaprodi Akuntansi Syariah

IAIN Madura.

6. Bapak Khotibul Umam, M.E.I selaku Sekretaris Prodi Akuntansi Syariah

IAIN Madura.

7. Bapak Dr. H. Nashar, M.M., M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik

IAIN Madura.

8. Bapak H. Wadhan, SE., M.Si selaku Kepala Laboratorium Fakultas

Ekonomi dan bisnis Islam IAIN Madura.

9. Bapak/Ibu dosen dan Staff dilingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Madura.

10. Teristimewa untuk Kedua Orang Tua Penulis yaitu Bapak Suhaidul Bahri

dan Ibu Rusmailah yang selalu mendoakan, memberikan motivasi dan

pengorbanan baik yang bersifat moril dan materil sehingga dapat

mempermudah dalam menyusun skripsi.

11. Terimakasih pula saya sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan

satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena terbatasnya kemampuan dan pengalaman penulis. Karena

sebagai manusia biasa, tentunya tidak pernah luput dari salah dan khilaf. Seperti

vii
pepatah mengatakan, “tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak

untuk perbaikan pada tahap selanjutnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pamekasan, 25 Mei 2021

Penulis

Rika Diah Aprilianti


NIM. 20170703042090

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i

HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iv

ABSTRAK...............................................................................................................v

KATA PENGANTAR............................................................................................vi

DAFTAR ISI...........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL...................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah........................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................8

C. Tujuan Penelitian..................................................................................9

D. Kegunaan Penelitian..............................................................................9

E. Ruang Lingkup Penelitian...................................................................11

F. Asumsi Penelitian................................................................................14

G. Hipotesis Penelitian.............................................................................15

H. Definisi Istilah.....................................................................................16

I. Kajian Terdahulu.................................................................................18

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................29

A. Akuntansi Biaya..................................................................................29

B. Biaya...................................................................................................40

ix
C. Biaya Produksi....................................................................................42

D. Biaya Kualitas.....................................................................................46

E. Biaya Promosi.....................................................................................52

F. Laba.....................................................................................................55

G. Laba Bersih.........................................................................................59

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................61

A. Rancangan Penelitian..........................................................................61

B. Populasi dan Sampel...........................................................................65

C. Sumber Datadan Jenis Data................................................................76

D. Instrumen Penelitian............................................................................78

E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................79

F. Analisis Data.......................................................................................80

BAB IV DESKRIPSI, PEMBUKTIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN......91

A. Deskripsi Objek Penelitian..................................................................91

B. Deskripsi Data...................................................................................101

C. Analisis Data.....................................................................................144

D. Pembuktian Hipotesis........................................................................151

E. Pembahasan.......................................................................................156

BAB V PENUTUP..............................................................................................172

A. Kesimpulan.......................................................................................172

B. Saran..................................................................................................173

DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................175

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................201

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan Tahun 2019 .....................................3

Tabel 2 Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan...................18

Tabel 3 Kajian Penelitian Terdahulu.....................................................................23

Tabel 4 Perbedaan Dan Persamaan Penelitian ......................................................32

Tabel 5 Populasi: Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di ISSI.......................66

Tabel 6 Sampel Penelitian Dengan Krteria Purposive Sampling..........................70

Tabel 7 Kriteria Penarikan Sampel........................................................................74

Tabel 8 Sampel Penelitian......................................................................................74

Tabel 9 Instrumen Penelitian.................................................................................78

Tabel 10 Dasar Analisa Uji Multikolinieritas........................................................83

Tabel 11 Dasar Analisa Uji Autokorelasi..............................................................84

Tabel 12 Hasil Statistik Deskriptif.......................................................................144

Tabel 13 Hasil Statistik Multikolinieritas............................................................146

Tabel 14 Hasil Statistik Heteroskedastisitas........................................................147

Tabel 15 Dasar Analisa Uji Autokorelasi............................................................148

Tabel 16 Hasil Statistik Autokorelasi..................................................................149

Tabel 17 Pengambilan Keputusan Durbin-Watson..............................................149

Tabel 18 Hasil Statistik Normalitas.....................................................................150

Tabel 19 Hasil Uji Regresi Linier Berganda........................................................151

Tabel 20 Hasil Uji Koefisien Determinasi...........................................................153

Tabel 21 Hasil Uji T.............................................................................................154

Tabel 22 Hasil Uji F.............................................................................................156

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kurva Perkembangan Laba Bersih Selama Tahun 2017-2019...............4

Gambar 2 Hubungan Antara Komponen Biaya Kuslitas Dan Pengaruhnya

Terhadap Peningkatan Kualitas.............................................................50

Gambar 3 Kerangka Konseptual............................................................................65

Gambar 4 Kurva Rata-Rata Laba Bersih Perusaahaan Yang Terdaftar Di Issi Dan

Jii 30 Selama Tahun 2017-2019 Pertriwulan........................................96

Gambar 5 Hubungan Biaya Produksi Dengan Laba Bersih.................................157

Gambar 6 Hubungan Biaya Kualitas Dengan Laba Bersih..................................161

Gambar 7 Hubungan Biaya Promosi Dengan Laba Bersih..................................165

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era Revolusi industri 4.0 merupakan era dimana teknologi yang

mengintegraiskan dunia nyata menjadi dunia digital. Sehingga bisa dikatakan pada

era ini tidak ada yang membatasi kehidupan manusia didunia. Menurut Hamdan

revolusi industri 4.0 merupakan perubahan cara hidup dan proses kerja manusia

secara fundamental, dimana dengan kemajuan teknologi informasi dapat

mengintegrasikan dunia kehidupan dengan digital yang dampat memberikan

dampak bagi seluruh disiplin ilmu dengan perkembangan teknologi informasi

yang berkembang secara pesat mengalami terobosan diantaranya dibidang

artificiall intellegent, dimana teknologi komputer suatu disiplin ilmu yang

mengadopsi keahlian seseorang kedalam suatu aplikasi yang berbasis teknologi

dan melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yan dikendalikan secara

otomatis.1

Lahir era Revolusi Industir 4.0 membuka peluangan dan tantangan yang

baru serta semakin kompleks bagi siapapun, sehingga teknologi informasi

semakin mudah untuk diakses oleh semua kalangan bahkan sampai ke seluruh

pelosok. Hal ini menyebabkan semua orang dapat terhubung tanpa mengenal batas

waktu dan jarak. Informasi yang melimpah dan mudah untuk diakses ini dapat

digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, ekonomi,

1
hamdan, “Industri 4.0: Pengaruh Revolusi Industri Pada Kewirausahaan Demi Kemandirian
Ekonomi,” Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis 03, no. 02 (Oktober 2018): 2.
sosial politik, dan budaya. Era Revolusi Industri 4.0 berdampak besar terhadap

tingkat persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Untuk mengatasi dampak

tersebut perusahaan harus memiliki kinerja atau pun performa yang baik agar bisa

bertahan. Semakin menigkatnya persaingan dalam dunia bisnis mengakibatkan

kegiatan transaksi ekonomi semakin meningkat. Oleh karena itu perusahaan harus

mengatasi masalah yang nantinya akan timbul, seperti: masalah keunagan,

operasional, masalah inflasi dan masalah pemasaran.

Perusahaan dapat menunjang pertumbuhan perekonomian nasional.

Khususnya bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur memegang

peran penting dalam upaya meningkatkan nilai investasi dan ekspor sehingga

menjadi andalan untuk menstabilkan bahkah meningkatkan pertumbuhan ekonomi

nasional. Hal ini didukung oleh pemerintah dimana pemerintah siap. berkomitmen

dalam merevitalisasi industri manufaktur melalui pelaksanaan peta jalan making

Indonesia 4.0 agar indusrti manufaktur mampu bertahan dalam menghadapi era

revolusi indudtri 4.0.

Menteri perindustrian Airlangga Hartarto pada diskusi Outlook

Perekonomian indonesia 08 januari 2019 di jakarta mengatakan bahwa sektor

industri berkontribusi terhadap Produk Domistik Broto (PDB) sebesar 20%,

kemudian untuk perpajak sekitar 30%, dan unutk ekspor sebanyak 74%.

Pencapaian ini merupakan pencapaian terbesar yang disumbangkan dari lima

sektor manufaktur di dalam Making Indonesia 4.0. kelima sektor yang dimaksud

yaitu;2 1. Sektor industri makanan dan minuman; 2. Sektor industri tekstil dan

2
“Kemenperin: Industri Manufaktur Berperan Penting Genjot Investasi dan Ekspor,” diakses 11
November 2019, https://kemenperin.go.id/artikel/20091/Industri-Manufaktur-Berperan-Penting-
Genjot-Investasi-dan-Ekspor-.

2
pakaian jadi; 3. Sektor Industri otomotif; 4. Sektor industri kimia, dan 5. Sektor

industri elektronika.

Tabel 1
Laju Pertumbuhan PDB Triwulan Tahun 2019
Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan
PDB Lapangan Usaha (Seri 2019
2010)
Triwulan I Triwulan II Triwulan III
Industri Makanan dan Minuman 6.77 7.99 8.33
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 18.98 20.71 15.08
Industri Mesin dan Perlengkapan 1.29 -3.96 -6.69
Sumber : www.bps.go.id (Data diolah)

Tabel diatas menunjukkan bahwa Sub-sektor industri makanan dan

minuman terus mengamali peningkatan pada tahun 2019. Hal ini justru

berbanging terbalik dengan sub-sektor industri mesin dan perlengkapan dimana

sub-sektor tersebut terus mengalami penurunan. Sedangkan sub-sektor industri

tekstil dan pakaian jadi mengalamai fluktuasi yang signifikan setiap triwulannya.

Oleh karena itu perusahan manufaktur harus terus melakukan pengembangan dan

inovasi agar dapat mengatasi fluktuasi yang saat ini sedang dialami. Sehingga

perusahaan ini terus menjadi peyumbang peningkatan perumbuhan ekonomi

nasional.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk tetap bertahan hidup bahkan

menguasai pangsa pasar, tujuan perusahaan dapat dicapai dengan cara

mempertahankan dan meningkatkan laba perusahaan. Laba merupakan salah satu

faktor penting dalam menilai keberhasilan kinerja suatu perusahaan. Salah satu

tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba demi menunjang kehidupan

perusahaan. Hal ini dikarenakan laba dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk

menilai keberhasilan suatu perusahaan. Laba (Profit) merupakan “selisih antara

3
jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan

jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan

barang atau jasa tersebut”.3

Perkembangan laba dalam suatu perusahaan dapat menunjukkan bahwa

pihak-pihak manajemen telah berhasil dalam mengelola sumber daya perusahaan

dengan baik. Pada tahun-tahun tertentu perusahan dapat mengalami peningkatan

dan penurunan laba secara signifikan. Laba yang diperoleh perusahaan dicatat

dalam laporan keuangan lebih tepatnya pada laporan laba rugi dan penghasilan

komperehensif lain dapat digunakan untuk sebagai sumber informasi untuk

mengetahui besar kecilnya laba yang didapatkan oleh perusahaan. Adapun kurva

yang menunjukkan perkembangan laba triwulanan selama tahun 2017-2019.

Gambar 1
Kurva Perkembangan Laba bersih Triwulanan Tahun 2017-2019

3
Endang Susilawati, “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih (Studi
Perushaan Rokok PT Gudang Garam Tbk Yang Terdaftar di BEI Periode (2011-2017),”
Managemen and Enterpreneuship Journal (MANNERS) 2, no. 1 (28 Agustus 2019): 26.

4
Rp90,000,000,000,000

Rp80,000,000,000,000

Rp70,000,000,000,000

Rp60,000,000,000,000

Rp50,000,000,000,000
Jumlah Laba

Rp40,000,000,000,000

Rp30,000,000,000,000

Rp20,000,000,000,000

Rp10,000,000,000,000

Rp-
2017 2018 2019

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah)

Kurva diatas menunjukkan pada triwulan pertama mengalami perubahan

laba yang tidak terlalu tinggi. Hal ini dapat dilihat dari selisih yang dihasil yaitu

selisih pada tahun 2017-2018 = Rp. 685.882.189.188,00 sedangkan selisih pada

tahun 2018-2019 = Rp.462.974.065.224,00. Hasil ini justru berbanding terbalik

dengan triwulan keempat yang menunjukkan bahwa laba bersih mengalami

fluktuasi yang cukup signifikan. Hal ini dapat hal ini dapat dilihat dari selisih

yang dihasil yaitu selisih pada tahun 2017-2018 = Rp. 18.533.799.446.576,00

sedangkan selisih pada tahun 2018-2019 = Rp. 17.122.714.855.855.157,00. Pada

triwulan kedua kurva menunjukkan laba bersih mengalami penurunan. Hal ini

berbanding terbalik dengan triwulan ketiga yang menunjukan peningkatan.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

meningkatkan laba yang diperolehnya melalui kegiatan-kegiatan berupa

peningkatan volume produk, meningkatkan kuliatas produk, dan melakukukan

5
promosi yang tepat. Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut perusahaan

pastinya perlu untuk mengeluarkan biaya-biaya seperti: biaya produksi, biaya

kualitas dan biaya promosi.

Biaya produksi merupakan “sumber ekonomi yang dikorbankan untuk

menghasilkan keluaran, nilai keluaran diharapkan lebih besar dari pada masukan

yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran tersebut sehingga kegiatan

organisasi dapat menghasilkan laba”.4 Biaya produksi menurut Kautsar Riza

Salma adalah “biaya-biaya yang timbul untuk memproduksi bahan baku menjadi

produk jadi”.5 Biaya produksi merupakan biaya yang dikorbankan untuk

mengahasilkan produk, dimana nilai produk yang dihasilkan lebih besar dari biaya

yang dikorbankan sehingga kegiatan organisasi dapat menghasilkan laba. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin kecil biaya produksi yang dikeluarkan maka laba

yang diperoleh akan semakin besar. Begitupun sebaliknya semakin besar biaya

produksi yang dikeluarkan maka semakin kecil lama yang dapat dihasilkan oleh

perusahaan.

Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena produk yang dihasilkan

mutunya jelek sehingga tidak disukai oleh konsumen. dalam hal ini biaya kualitas

berhubungan dengan peningkatan kualitas, perbaikan dan pencegahan kerusakan

yang ditimbulkan. Dengan demikian biaya kualitas perlu untuk dikelola dengan

baik sehingga dapat mencapai suatu tingkat kualitas yang dapat memenuhi

kriteria dan harapan manajer serta konsumen. Perusahaan dalam kegiatannya

untuk menigkatakan kepuasan konsumen selalu mengingikan untuk

4
Felicia dan Robinhot Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi
Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013 – 2015,” Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX 1, no. 1 (30 Juli 2018): 2.
5
Kautsar Riza Salma, Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing (Jakarta Barat: Indeks,
2016), 33.

6
meminimalisir biaya kualitas dengan harapan dapat mencapai tingkat kualitas

yang tinggi minimal memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. bila kerusakan minimal telah tercapai, maka untuk mempertahankan

kualitas perusahaan masih harus menanggung biaya pencegahan dan penilaian.

Biaya pencegahaan dan biaya penilaian meningkat seiring dengan peningkatan

kualitas. Biaya produk gagal internal dan biaya produk gagal eksternal menurun

seiring dengan peningkatan kualitas.

Kegiatan promosi merupakan salah satu strategi perusahaan yang perlu

dan harus dilakukan agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen

sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

promosi dilakukan dengan tujuan menginformasikan kepada konsumen terkait

dengan manfaat dari produk yang dihasilkan dimana hal ini dilakukan demi

mencapai volume penjualan serta profit yang lebih besar. Menurut M. Fuad

promosi adalah “bagian dari bauran pemasan yang besar peranannya, yang

merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk

mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan”. 6 Biaya Promosi

Menurut Rudianto adalah “biaya yang berkaitan dengan upaya mendistribusikan

produk perusahaan sejak dari gudang hingga sampai ketangan konsumen”.7

Beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang Biaya produksi seperti

penelitian yang dilakukan oleh Felicia dkk, dan Made Juni Widnyana dkk

menunjukkan bahwa biaya produksi secara Parsial berpengaruh terhadap laba

bersih. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Asep

6
Inda Gumilang, “Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT.
Daesung Eltec Indonesia,” Commerce Jurnal Ilmiah 4, no. 1 (11 Januari 2016): 53,
http://www.jurnal.piksiinputserang.ac.id/index.php/commerce/article/view/69.
7
Rudianto, Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan (Jakarta Barat:
Erlangga, 2013), 21.

7
Mulyana, Endang susilawati dan Andri Hasmoro Kusumo Broto dkk. Dimana

penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa secara parsial biaya produksi tidak

berpengaruh terhadap laba bersih. Beberapa penelitian yang telah dilakukan

tentang Biaya Kualitas seperti penelitian yang dilakukan oleh Anton Tirta

Windnyana dkk, dan Felicia menunjukan bahwa biaya kualitas secara parsial tidak

berpengaruh terhadap laba bersih. Beberapa penelitian yang telah dilakukan

tentang Biaya Promosi seperti penelitian yang dilakukan oleh Asep Mulyana,

Felicia dkk, Endang Susilawati, Taopik Firmansyah dkk, dan Made Juni

Widnyana dkk menunjukkan bahwa biaya promosi berpengaruh terhadap laba

bersih. Hal ini Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh

Andri Hasmoro Kusumo Broto dkk yang menunjukkan bahwa biaya promosi tidak

berpengaruh terhadap laba bersih.

Berdasakan pembahasan dan fenomena yang telah dijabarkan diatas, maka

penulis mengangkat sebuah judul penelitian “PENGARUH BIAYA

PRODUKSI, BIAYA KUALITAS DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP

LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA”.

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka

permasalahan yang diangkat penulis adalah :

1. Bagaimana pengaruh biaya produksi pada laba bersih perusahaan yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia?

8
2. Bagaimana pengaruh biaya kualitas pada laba bersih perusahaan yang terdaftar

di Indeks Saham Syariah Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh biaya promosi pada laba bersih perusahaan yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia?

4. Bagaimana pengaruh biaya produksi, biaya kualitas dan biaya promosi secara

bersama terhadap laba bersih bersih perusahaan yang terdaftar di Indeks

Saham Syariah Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai

oleh peneliti dalam penelitian tersebut adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh biaya produksi terhadap laba bersih perusahaan

yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia.

2. Untuk menganalisis pengaruh biaya kualitas terhadap laba bersih perusahaan

yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia.

3. Untuk menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap laba bersih perusahaan

yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia.

4. Untuk menganalisis pengaruh biaya produksi, biaya kualitas dan biaya

promosi secara bersama terhadap laba bersih bersih perusahaan yang terdaftar

di Indeks Saham Syariah Indonesia.

D. Kegunaan Penelitian

9
Manfaat penelitian adalah keguanaan dari pencapai atas dilaksanakannya

suatu penelitian. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara

akademis (teoritis), dan praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai

berikut:

a. Menambah khazanah ilmu pengetahuan dan wawasan sebagai kontribusi

pengembangan dalam bidang pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan

konsep biaya (biaya produksi, biaya kualitas, dan biaya promosi) yang

nantinya akan berpengaruh terhadap laba bersih yang akan dihasilkan oleh

perusahaan dengan segala indikasinya yang termuat dalam penelitian.

b. Memberikan sumbangan pemikiran serta sumber referensi bagi penelitian-

penelitian sejenis pada masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai

berikut:

a. Bagi Peneliti

1) Memberikan pengetahuan dan kemampuan berpikir mengenai

pengimplementasian atau penerapan teori yang terdapat dalam mata kuliah

yang telah diterima ke dalam penelitian yang sesungguhnya.

10
2) Menambah wawasan baru terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi

dalam kehidupan masyarakat (bangsa atau negara), khususnya terkait dengan

topik penelitian.

3) Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai konsep penelitian sebagai

pandangan dalam menyelesaikan tugas akhir.

b. Bagi Pembaca

1) Memberikan sumbangan ilmiah mengenai yang berkaitan dengan konsep biaya

(biaya produksi, biaya kualitas, dan biaya promosi) yang nantinya akan

berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan disertai dengan kasus lapangan

dan telah diuji melalui penelitian.

2) Memberikan tambahan kajian teoiri dan data empiris untuk bahan penelitian

yang sejenis.

c. Bagi Perpustakaan

1) Sumber referensi baru yang dapat digunakan oleh pustakawan sebagai acuan

atau gambaran mengenai informasi yang berhubungan dengan topik penelitian.

d. Bagi Pengguna Informasi Laporan Keuangan

1) Memberikan arahan kepada stakeholder untuk lebih berhati-hati dan lebih

cermat dalam menganalisis indikasi terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh

direksi untuk kepentingan pribadi.

2) Bagi pemegang saham (shareholder) minoritas agar lebih cermat dalam

mengamati adanya keputusan dari pemegang saham mayoritas terhadap

perusahaan yang berpotensi dapat merugikan mereka.

11
E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah batasan-batasan atas variabel yang

diteliti, populasi atau subjek penelitian dan lokasi penelitian. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap laba

bersih suatu peruahaan. Adapun dalam penelitian ini dibatasi oleh ruang lingkup

materi dan ruang lingkup objek.

1. Ruang Lingkup Materi

Pada penelitian ini pokok permasalahan penelitian ini adalah pengaruh biaya

produksi, biaya kualitas dan biaya promosi terhadap laba bersih pada perusahaan

manufaktur yang terdarftar di Indeks Saham Syariah Indonesia. Sehingga penulis

membatasi ruang lingkup penelitian dengan tujuan untuk mempermudah penulis

dalam membahas penelitian ini. Adapun pokok permasalahan yang menjadi kajian

pokok penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen (X) dan satu varibel

dependen (Y).

a. Variabel Independen (X)

Variabel independen merupakan “variabel yang dapat mempengaruhi

perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif

maupun negatif bagi variabel dependen nantinya”. 8 Adapun variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Biaya Produksi merupakan “sumber ekonomi yang dikorbankan untuk

menghasilkan keluaran, nilai keluaran diharapkan lebih besar daripada

masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran tersebut sehingga

kegiatan organisasi dapat menghasilkan laba”. Biaya Produksi merupakan


8
Fatati Nuryana, Statistik Bisnis, vol. 01 (Surabaya: CV. Salsabila Putra Pratama, 2003), 27.

12
hasil dari Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung +

Biaya Overhead Pabrik.

2) Biaya Kualitas adalah “biaya yang tidak hanya terdiri atas biaya untuk

mencapai mutu, melainkan juga biaya yang terjadi karena kurangnya mutu”.

Biaya Kualitas merupakan hasil dari Biaya Pencegahan + Biaya Penilaian +

Biaya Kegagalan Eksternal + Biaya Kegagalan Internal.

3) Biaya Promosi adalah “biaya yang berkaitan dengan upaya mendistribusikan

produk perusahaan sejak dari gudang hingga sampai ketangan konsumen”.

Biaya Promosi merupakan hasil dari Biaya Iklan + Biaya Promosi Penjualan

+ Biaya Personal Selling + Biaya Publisitas.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang dijadikan

akibat, karena adanya variabel bebas”. Adapun variabel dependen pada penelitian

ini adalah:

1) Laba Bersih adalah “hasil dari total pendapatan dikurangi total beban. Laba

bersih adalah sisa laba setelah mengrangi beban dan rugi dari pendapatan dan

keuntungan”.9 Laba Bersih merupakan hasil dari Laba Operasi + Pendapatan

Non-operasi – Biaya Nonoperasi – Pajak Penghasilan.

2. Ruang lingkup objek

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi kajian pokok penelitian sehingga

pada penelitian ini penulis membatasi objek penelitian pada perusahaan

9
Walter Harrison Jr dkk, Akuntansi Keuangan (Jakarta: Erlangga, 2012), 13.

13
manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia yang bisa diakses

melalui website resmi www.idx.co.id.

Data mengenai varibel-variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diakses

dari Annual Report lebih tepatnya pada catatan atas laporan keuangan pada bagian

beban pokok penjualan untuk variabel indepeden. sedangkan untuk varibel

dependen dapat di akses di Laporan laba rugi dan penghasilan komperehensif lain.

Annual Report perusahan dapat diakses melalui website resmi www.idx.co.id.

F. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian merupakan “anggapan dasar atau postulat tentang suatu

hal berkenaan dengan masalah penelitian yang sudah diterima oleh peneliti”. 10 Hal

ini didukung oleh Winarno yang mengatakan bahwa “Asumsi merupakan

anggapan dasar yang diakui kebenarannya atau dianggap benar tanpa harus

dibuktikan terlebih dahulu”.11 Asumsi penelitian sering dijadikan sebagai landasan

berpijak dalam melaksanakan penelitian.

10
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Penulisan Karya Ilmiyah (Pamekasan:
STAIN Press, 2015), 10.
11
Winarno, Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani (Malang: UM Press, 2013), 18.

14
Beberapa peneliti berasumsi bahwa besarnya Laba Bersih dipengaruhi oleh

Biaya Produksi,12 Biaya Administrasi dan Umum,13 Biaya Promosi (Pemasaran),14

Biaya Kualitas,15 Biaya Operasional,16 Biaya Distribusi,17 dan Biaya Tenaga

Kerja.18 Penelitian Ini Menggunakann Variabel Independen Adalah Biaya

Produksi, Biaya Kualitas, Dan Biaya Promosi. Sedangkan Variabel Lain Yang

12
Asep Mulyana, “Pengaruh Biaya Produksi Dan Biaya Promosi Terhadap Laba Usaha
Samsung Co Tahun 2009-2015,” Jurnal Manajemen Indonesia 17, no. 3 (1 Desember 2017):
185–96, https://doi.org/10.25124/jmi.v17i3.1155; Andri Hasmoro Kusumo Broto dan Windu
Permatasari Retno, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Administrasi Umum, dan Biaya
Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia,” EKOMAKS : Jurnal Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi 07, no. 02
(September 2018): 83–88; Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan
Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2013 – 2015”; Susilawati, “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya
Promosi Terhadap Laba Bersih (Studi Perushaan Rokok PT Gudang Garam Tbk Yang
Terdaftar di BEI Periode (2011-2017)”; Denny Prabu Syaputra, Willy Sri Yuliandhary, dan
Dewa Putra Khrisna Mahardika, “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Operasional Terhadap
Laba Bersih (Studi Pada Perusahaan PT Holcim Indonesia Tbk Tuban Plant Pada 2013-2016),”
eProceedings of Management 5, no. 1 (1 April 2018),
https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/6260;
Ros Tiati dan Herlina Ferliyanti, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Operasional, Dan Penjualan
Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2016,” Jurnal Akrab Juara 4, no. 1 (5 Februari 2019): 52–62.
13
Broto dan Retno, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Administrasi Umum, dan Biaya
Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia.”
14
Mulyana, “Pengaruh Biaya Produksi Dan Biaya Promosi Terhadap Laba Usaha Samsung Co
Tahun 2009-2015”; Broto dan Retno, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Administrasi Umum,
dan Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia”; Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan
Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2013 – 2015”; Susilawati, “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya
Promosi Terhadap Laba Bersih (Studi Perushaan Rokok PT Gudang Garam Tbk Yang
Terdaftar di BEI Periode (2011-2017)”; Taopik Firmansyah dan Eris Darsawati, “Pengaruh
Biaya Tenaga Kerja Langsung Dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Laba Bersih Perusahaan
Pada PD. Mochi Lampion Kaswari Periode 2012-2014,” Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal
Akuntansi, Pajak Dan Manajemen) 5, no. 9 (Oktober 2016): 68–80; Made Juni Widyana, I
Made Nuridja, dan I Ketut Dunia, “Pengaruh Biaya Promosi Dan Biaya Distribusi Terhadap
Laba UD Surya Logam Desa Temukus Tahun 2010-2012,” Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undiksha 4, no. 1 (3 Januari 2014), https://doi.org/10.23887/jjpe.v4i1.1903.
15
Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap
Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013 – 2015”; Anton Tirta Komara, Djajun Djuhara, dan Lina Sonia, “Pengaruh Biaya
Kualitas Terhadap Laba Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pindad (Persero)” 06, no. 02
(Oktober 2012): 106–17.
16
Syaputra, Yuliandhary, dan Mahardika, “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Operasional
Terhadap Laba Bersih (Studi Pada Perusahaan PT Holcim Indonesia Tbk Tuban Plant Pada
2013-2016)”; Tiati dan Ferliyanti, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Operasional, Dan
Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

15
Tidak Digunakan Adalah Biaya Administrasi Dan Umum, Biaya Operasaional,

Biaya Distribusi, Dan Biaya Tenaga Kerja Langsung. Nilainya Dianggap Konstan.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan “jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

bentuk pertanyaan dikatakan sementara karena “jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data”.19 Hipotesis merupakan “suatu

pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian, oleh karena itu peneliti

dituntut dapat merumuskan hipotesis secara tepat dan jelas”. 20 Hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

H1 : Biaya produksi berpengaruh tehadap Laba Bersih Perusahaan yang terdaftar

di Indeks Saham Syariah Indonesia.

H2 : Biaya kualitas berpengaruh tehadap Laba Bersih Perusahaan yang terdaftar

di Indeks Saham Syariah Indonesia.

H3 : Biaya promosi berpengaruh tehadap Laba Bersih Perusahaan yang terdaftar

di Indeks Saham Syariah Indonesia.

Indonesia Tahun 2012-2016.”


17
Widyana, Nuridja, dan Dunia, “Pengaruh Biaya Promosi Dan Biaya Distribusi Terhadap Laba
UD Surya Logam Desa Temukus Tahun 2010-2012.”
18
Firmansyah dan Darsawati, “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Dan Biaya Promosi
Terhadap Tingkat Laba Bersih Perusahaan Pada PD. Mochi Lampion Kaswari Periode 2012-
2014.”
19
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D) (Bandung:
CV. Alfabeta, 2018), 93.
20
Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani, 19.

16
H4 :Biaya produksi, biaya kualitas dan biaya promosi berpengaruh secara

simultan terhadap Laba Bersih Bersih Perusahaan yang terdaftar di Indeks

Saham Syariah Indonesia.

H. Definisi Istilah

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan

Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar

di Indeks Saham Syariah Indonesia”. Oleh Karena itu, Penulis perlu untuk

menjelaskan makna kata yang terdapat dalam judul agar tidak terjadi

kesalahpahaman bagi pengguna.

1. Biaya Produksi merupakan “biaya-biaya yang terjadi untuk mengelola bahan

baku menjadi produk jadi yang siap dijual”.21 Biaya produksi merupakan

“sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran, nilai

keluaran diharapkan lebih besar dari pada masukan yang dikorbankan untuk

menghasilkan keluaran tersebut sehingga kegiatan organisasi dapat

menghasilkan laba”.22

2. Biaya Kualitas atau yang sering disebut sebagai biaya mutu (cost of quality)

adalah “biaya yang tidak hanya terdiri atas biaya untuk mencapai mutu,

melainkan juga biaya yang terjadi karena kurangnya mutu”.23

21
Mulyadi, Akuntansi Biaya (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2009), 14.
22
Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap
Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013 – 2015,” 2.
23
Felicia dan Gultom, 3.

17
3. Biaya Promosi atau yang sering disebut sebagai biaya pemasaran merupakan

“biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk”.24

4. Laba Bersih (Net Profit atau Net Income) adalah “hasil dari total pendapatan

dikurangi total beban. Laba bersih adalah sisa laba setelah mengurangi beban

dan rugi dari pendapatan dan keuntungan”.25

5. Perusahaan manufaktur adalah “perusahaan yang membeli bahan baku,

mengolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap jadi. Rudianto

berpendapat bahwa perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang berfungsi

sebagai jembatan antara produsen bahan baku dan konsumen/ pelanggan yang

memerlukan barang jadi yang siap digunakan”.26

6. Indeks Saham Syariah Indonesia merupakan “indeks komplisit saham syariah

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan merupakan indikator dari

kinerja pasar saham syariah indonesia”.27

Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan di atas, maka dapat

disimpulkan arti sederhana dari penelitian tentang Pengaruh Biaya Produksi,

Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia akan

menggambarkan laba Bersih perusahaan yang dipengaruhi oleh Biaya Produksi,

Biaya Kualitas dan Biaya Promosi.

I. Kajian Terdahulu

24
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 14.
25
Harrison Jr dkk, Akuntansi Keuangan, 13.
26
Rudianto, Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, 2013, 15.
27
“PT Bursa Efek Indonesia,” diakses 7 November 2019, https://www.idx.co.id/.

18
Kajian penelitian terdahulu adalah hasil penelitian terdahulu yang

berfungsi sebagai bahan analisis berdasarkan kerangka teoritik yang dibangun dan

sebagai pembeda dengan penelitian yang tekah dilakukan. Dalam penelitian sering

kali kajian terdahuli membahas mengenai penentuan posisi penelitian, persamaan

dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti.

1. Peneltian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan sebuah pemaparan temuan-temuan yang telah

diperoleh peneliti sebelumnya sebagai penunjang dari penelitian yang akan

dilakukan saat ini.

Tabel 2
Kajian Penelitian Terdahulu Yang Berhubungan Dengan Penelitian
Nama Judul Tujuan Metode
No Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
01 Asep Pengaruh Tujuan Penelitian Hasil penelitian
. Mulyana Biaya penelitian ini ini menunjukkan
Produksi untuk mengguna bahwa (1) ada
dan Biaya mengetahui kan pengaruh secara
Promosi (1) pengaruh metode simultan dari biaya
Terhadap biaya produksi kuantitatif produksi dan biaya
Laba dan biaya dan promosi terhadap
Usaha promosi dianalisis laba usaha sebesar
Samsung secara mengguna 85,8% hasil hitung
Co Tahun simultan kan F = 12,118 F-tabel
2009-2015 terhadap laba, analisis = 6,94 hasil dari
(2) pengaruh regresi kesalahan 5%, (2)
biaya produksi berganda. tidak ada pengaruh
secara parsial secara parsial dari
terhadap laba, biaya produksi
(3) pengaruh terhadap laba usaha
biaya promosi -7.37 rendah dari
secara parsial hasil = 2,776
terhadap laba hasilnya adalah
pada signifikan 5%, (3)

19
perusahaan ada secara parsial
Samsung Co. ada pengaruh dari
dengan terhadap laba usaha
laporan dari biaya promosi
keuangan dari dari hitung t =
tahun 2009- 2.959 t tabel lebih
2015. = 2,776 nilai
signifikan 5%.
02 Andri Pengaruh Tujuan Penelitian Hasil penelitian
. Hasmoro Biaya penelitian ini ini menunjukkan
Kusumo Produksi, untuk mengguna bahwa (1) Ada
Broto, Biaya mengetahui kan pengaruh negatif
Rusbiya Administr (a) metode secara parsial biaya
nti asi menentukan Kuantitatif produksi terhadap
Sripeni, Umum, efek parsial deskriptif laba pada
Retno dan Biaya pada biaya dianalisis perusahaan food
Windu Pemasaran produksi mengguna and beverages yang
Permatas Terhadap keuntungan kan terdaftar Di Bursa
ari Laba Pada dalam analisis Efek Indonesia. (2)
Perusahaa perusahaan regresi Ada pengaruh
n Food makanan dan berganda negatif secara
and minuman serta di uji parsial biaya
Beverages terdaftar di dengan uji administrasi umum
Yang bursa efek parsial (t), terhadap laba pada
Terdaftar indonesia . (b) uji perusahaan food
Di Bursa untuk simultan and beverages yang
Efek menentukan (F) dan terdaftar di Bursa
Indonesia efek umum koefisien Efek Indonesia. 3)
parsial biaya determinas Ada pengaruh
administrasi i (R2).. negatif secara
pada parsial biaya
keuntungan pemasaran
dalam terhadap laba pada
terdaftar perusahaan food
perusahaan and beverages yang
makanan dan terdaftar di Bursa
minuman di Efek Indonesia. 4)
bursa efek Ada pengaruh
indonesia . (c) negatif secara
untuk simultan biaya
menentukan produksi, biaya
efek parsial administrasi umum,
biaya dan biaya
pemasaran pemasaran
pada terhadap laba pada
keuntungan perusahaan food
dalam and beverages yang
perusahaan terdaftar di Bursa

20
makanan dan Efek Indonesia.
minuman
terdaftar di
bursa efek
indonesia . (d)
untuk
menentukan
efek simultan
biaya produksi
, biaya
administrasi
umum ,
pendapatan
dan biaya
dengan
makanan dan
minuman
perusahaan
terdaftar di
bursa efek
indonesi.
03 Felicia, Pengaruh tujuan Metode Output dari
. dan Biaya penelitian ini yang penelitian diatas
Robinho Produksi, adalah untuk digunakan adalah sebagai
t Gultom Biaya menguji dan dalam berikut;
Kualitas menganalisis penelitian 1. Secara simultan,
dan Biaya pengaruh ini adalah biaya produksi,
Promosi biaya metode biaya kualitas dan
Terhadap produksi, deskriptif biaya promosi
Laba biaya kualitas kuantitatif. berpengaruh
Bersih dan biaya Metode signifikan terhadap
pada promosi analisis laba bersih pada
Perusahaa terhadap laba data yang perusahaan
n bersih baik digunakan manufaktur yang
Manufakt secara dalam terdaftar di Bursa
ur yang simultan penelitian Efek Indonesia
Terdaftar maupun ini adalah periode 2013 –
di Bursa parsial pada analisis 2015. 2. Secara
Efek perusahaan regresi parsial, biaya
Indonesia manufaktur linier produksi, biaya
Periode yang terdaftar berganda. kualitas dan biaya
2013 – di Bursa Efek promosi
2015 Indonesia. berpengaruh positif
terhadap laba
bersih pada
perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa

21
Efek Indonesia
periode 2013 –
2015. 3.
Kemampuan model
regresi yang
digunakan untuk
menganalisis
pengaruh variabel
independen (biaya
produksi, biaya
kualitas dan biaya
promosi) dalam
menjelaskan
variabel dependen
(laba bersih) adalah
sebesar 78,2%.
04 Endang Pengaruh Tujuan Metode Berdasarkan hasil
. Susilawa Biaya penelitian ini penelitian pengujian statistik
ti Produksi adalah untuk deskriptif dan hipotesis serta
dan Biaya mengetahui dengan pembahasan yang
Promosi pengaruh mengguna telah dilakukan
Terhadap Biaya kan mengenai Pengaruh
Laba Produksi dan metode Biaya Produksi dan
Bersih Biaya kuantitatif. Biaya Promosi
(Studi Pemasaran Analisis terhadap Laba
Perusahaa terhadap Laba mengguna Bersih di PT
n Rokok Bersih di PT kan Gudang Garam
PT Gudang analisis Tbk periode tahun
Gudang Garam Tbk hipotesis 2011-2017, maka
Garam Periode tahun yaitu diperoleh hasil
Tbk yang 2011-2017 analisis pengujian secara
terdaftar baik secara regresi parsial
di BEI parsial dan linier menunjukkan
Periode simultan. berganda. bahwa biaya
2011- produksi tidak
2017) berpengaruh
terhadap laba
bersih, sedangkan
Biaya Promosi
berpengaruh
terhadap Laba
Bersih. Secara
simultan hasil
penelitian ini
menunjukkan
Biaya Produksi dan
Biaya Promosi
berpengaruh

22
terhadap Laba
Bersih.

05 Denny Pengaruh Tujuan Metode Berdasarkan hasil


. Prabu Biaya Penelitian ini yang penelitian, penulis
Syaputra Produksi adalah untuk digunakan menarik simpulan
, Willy dan Biaya mengetahui dalam sebagai berikut:
Sri Operasion seberapa besar penelitian 1. Variabel Biaya
Yuliand al pengaruh ini adalah Produksi dan
hary, Terhadap biaya produksi metode Biaya
dan Laba dan biaya deskriptif Operasional
Dewa Bersih operasional dan berpengaruh
Putra (Studi secara verifikatif. signifikan
Khrisna Pada simultan Penelitian positif terhadap
Mahardi Perusahaa maupun ini Laba Bersih
ka n PT parsial. mengguna pada PT
Holcim kan data Holcim
Indonesia sekunder Indonesia Tbk
Tbk dan Tuban Plant
Tuban metode tahun 2013
Plant Pada penarikan sampai dengan
2013- sampel tahun 2016.
2016) yang 2. Variabel Biaya
digunakan Produksi (𝑋1)
adalah secara parsial
sampling tidak memiliki
jenuh. pengaruh
Analisis terhadap Laba
data dalam Bersih pada PT
penelitian Holcim
ini adalah Indonesia Tbk
uji asumsi Tuban Plant.
klasik, 3. Variabel Biaya
analisis Operasional
regresi (𝑋2) secara
linier parsial tidak
berganda memiliki
dan untuk pengaruh
hipotesis terhadap Laba
digunakan Bersih pada PT
uji t dan Holcim
uji F Indonesia Tbk
dengan Tuban Plant.
mengguna
kan
software
SPSS
versi 24.

23
Sumber: diolah oleh Peneliti

2. Perbedaan dan Persamaan Dengan Penelitian Terdahulu

Tabel di bawah ini merupakan perbedaan dan persamaan antara penelitian yang

dilakukan oleh penulis dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya.

Tabel 3
Perbedaan Dan Persamaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Yang
Dilakukan Oleh Peneliti
Nama Judul Penelitian Penelitian Penelitian
No
Peneliti Perdahulu Terdahulu Penulis
01. Asep Pengaruh Biaya Variabel Variabel
Mulyana Produksi dan Biaya Independen Independen
Promosi Terhadap Laba X1 = Biaya X1 = Biaya
Usaha Samsung Co Produksi Produksi
Tahun 2009-2015 X2 = Biaya X2 = Biaya
Promisi kualitas
X3 = - X3 = biaya
promosi
Variabel
Dependen Variabel
Y1 = Laba usaha Dependen
Y2 = - Y1 = Laba
bersih
Objek yang Objek yang
diteliti : diteliti :
Samsung Co Perusahaan
Tahun 2009-2015 Manufaktur
yang terdaftar di
ISSI
02. Andri Pengaruh Biaya Variabel Variabel
Hasmoro Produksi, Biaya Independen Independen
Kusumo Administrasi Umum, X1 = Biaya X1 = Biaya
Broto, dan Biaya Pemasaran Produksi Produksi
Rusbiya Terhadap Laba Pada X2 = Biaya X2 = Biaya
nti Perusahaan Food and administrasi kualitas
Sripeni, Beverages Yang umum X3 = biaya

24
Retno Terdaftar Di Bursa Efek X3 = biaya promosi
Windu Indonesia pemasaran
Permatas Variabel
ari Variabel Dependen
Dependen Y1 = Laba
Y1 = Laba usaha bersih
Y2 = -
Objek yang Objek yang
diteliti: diteliti :
Perusahaan Food Perusahaan
and Beverages Manufaktur
Yang Terdaftar yang terdaftar di
Di Bursa Efek ISSI
Indonesia
Hipotesis Hipotesis yang
penelitian ini, digunakan
sebagai berikut: dalam penelitian
H1 : Ada ini, yaitu:
pengaruh negatif H1 : Biaya
biaya produksi Produksi
secara persial Berpengaruh
terhadap laba tehadap Laba
pada perusahaan Bersih.
food and H2: Biaya
beverages di Kualitas
Bursa Efek Berpengaruh
Indonesia. tehadap Laba
H2 : Ada Bersih.
pengaruh negatif H3 : Biaya
biaya administrasi Promosi
umum terhadap Berpengaruh
laba pada tehadap Laba
perusahaan food Bersih.
and beverages di
Bursa Efek
Indonesia.
H3 : Ada
pengaruh negatif
biaya pemasaran
secara parsial
terhadap laba
pada perusahaan
food and
beverages di
Bursa Efek
Indonesia.
H4 : Ada
pengaruh negatif

25
biaya produksi,
biaya pemasaran,
biaya administrasi
dan umum secara
simultan terhadap
laba pada
perusahaan food
and beverages di
Bursa Efek
Indonesia.
03. Felicia, Pengaruh Biaya Variabel Variabel
dan Produksi, Biaya Independen Independen
Robinhot Kualitas dan Biaya X1 = Biaya X1 = Biaya
Gultom Promosi Terhadap Laba Produksi Produksi
Bersih pada Perusahaan X2 = Biaya X2 = Biaya
Manufaktur yang kualitas kualitas
Terdaftar di Bursa Efek X3 = biaya X3 = biaya
Indonesia Periode 2013 promosi promosi
– 2015
Variabel V. Dependen
Dependen Y1 = Laba
Y1 = Laba bersih bersih

Perusahaan Objek yang


Manufaktur yang diteliti :
Terdaftar di Bursa Perusahaan
Efek Indonesia Manufaktur
Periode 2013 – yang terdaftar di
2015 ISSI
Hipotesis Hipotesis yang
penelitian ini, digunakan
sebagai berikut: dalam penelitian
H1: Biaya ini, yaitu:
produksi H1 : Biaya
berpengaruh Produksi
terhadap laba Berpengaruh
bersih. tehadap Laba
H2: Biaya Bersih.
kualitas H2: Biaya
berpengaruh Kualitas
terhadap laba Berpengaruh
bersih tehadap Laba
H3: Biaya Bersih.
promosi H3 : Biaya
berpengaruh Promosi
terhadap laba Berpengaruh
bersih. tehadap Laba
Bersih.

26
04. Endang Pengaruh Biaya Variable Variable
Susilawa Produksi dan Biaya Independen Independen
ti Promosi Terhadap Laba X1 = Biaya X1 = Biaya
Bersih (Studi Produksi Produksi
Perusahaan Rokok PT X2 = Biaya X2 = Biaya
Gudang Garam Tbk promisi kualitas
yang terdaftar di BEI X3 = biaya
Periode 2011-2017) Variable promosi
Dependen
Y1 = Laba bersih Variabel
Dependen
Y1 = Laba
Bersih
Objek yang Objek yang
diteliti : diteliti :
Perusahaan Perusahaan
Rokok PT Manufaktur
Gudang Garam yang terdaftar di
Tbk yang ISSI
terdaftar di BEI
Periode 2011-
2017
Hipotesis Hipotesis yang
penelitian ini, digunakan
sebagai berikut: dalam penelitian
H1: Biaya ini, yaitu:
produksi H1 : Biaya
berpengaruh Produksi
terhadap laba Berpengaruh
bersih. tehadap Laba
H2: Biaya Bersih.
produksi H2: Biaya
berpengaruh Kualitas
terhadap laba Berpengaruh
bersih. tehadap Laba
H3: Biaya Bersih.
produksi dan H3 : Biaya
biaya promosi Promosi
berpengaruh Berpengaruh
secara simultan tehadap Laba
terhadap laba Bersih.
bersih.
05. Denny Pengaruh Biaya Variabel Variabel
Prabu Produksi dan Biaya Independen Independen
Syaputra Operasional Terhadap X1 = Biaya X1 = Biaya
, Willy Laba Bersih (Studi Pada Produksi Produksi
Sri Perusahaan PT Holcim X2 = Biaya X2 = Biaya
Yuliandh Indonesia Tbk Tuban operasional kualitas

27
ary, dan Plant Pada 2013-2016) X3 = biaya
Dewa Variabel promosi
Putra Dependen
Khrisna Y1 = Laba bersih Variabel
Mahardi Dependen
ka Y1 = Laba
Besih
Objek yang Objek yang
diteliti: diteliti :
Perusahaan PT Perusahaan
Holcim Indonesia Manufaktur
Tbk Tuban Plant yang terdaftar di
Pada 2013-2016) ISSI
Hipotesis Hipotesis yang
penelitian ini, digunakan
sebagai berikut: dalam penelitian
1. Biaya produksi ini, yaitu:
dan biaya H1 : Biaya
operasional Produksi
memiliki Berpengaruh
pengaruh tehadap Laba
terhadap laba Bersih.
bersih. H2: Biaya
2. Biaya produksi Kualitas
memiliki Berpengaruh
pengaruh tehadap Laba
terhadap laba Bersih.
bersih. H3 : Biaya
3. Biaya Promosi
operasional Berpengaruh
memiliki tehadap Laba
pengaruh Bersih.
terhadap laba
bersih
Sumber: diolah oleh peneliti

28
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Akuntansi Biaya

1. Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi adalah "aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan

dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan

aktivitas/transaksi perusahaan dalam bentuk laporan keuangan”.28 Informasi yang

dihasilkan dari aktivitas tersebut dapat di jadikan sebagai dasar dalam mengambil

keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Akuntansi biaya adalah “proses

pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan

penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu, secara penafsiran

terhadapnya”.29

Bastian dan Nurlela menyatakan bahwa akuntansi biaya adalah “bidang

ilmu akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat, mengukur dan

pelaporan informasi biaya yang digunakan. Disamping itu akuntansi biaya juga

membahas tentang penentuan harga pokok dari “suatu produk” yang diproduksi

dan dijual kepada pemesan maupun untuk pasar, serta untuk persediaan produk

yang akan dijual”.30 Akuntansi biaya (Cost Acounting) adalah akuntasi yang

kegiatan utamanya adalah menetapkan, mencatat, menghitung, menganalisa,

28
Rudianto, Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan (Erlangga, 2013), 9.
29
Mulyadi, Akuntansi Biaya (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2009), 7.
30
Bastian Bustami dan Nurlela, Akuntansi Biaya (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), 4.

29
mengawasi serta melaporkan kepada manajemen tentang biaya dan harga pokok

produksi.31

Armanto Wijaksono menguraikan pengertian akuntansi menjadi dua

bagian yaitu:

a. Akuntansi biaya merupakan ilmu, dalam pengertian bahwa akuntansi biaya

merupakan hal yang dapat dipelajari dan tentu saja telah memenuhi kaidah-

kaidah tertentu untuk dapat diakui sebagai suata disiplin ilmu; antara lain

logis, dan telah diterima serta dipraktekkan oleh banyak orang.

b. Akuntansi biaya merupakan seni, dalam pengertian bahwa akuntansi biaya

merupakan bagian disiplin ilmu sosial yang karakteristiknya antara lai

didasarkan atas suatu set asumsi tertentu. Asumsi tersebut dapat diungkapkan

baik secara implisit maupun eksplisit. Dan diperhitungkan dalam akuntansi

biaya sebenarnya merupakan model yang merupakan abstraksi dari dunia

nyata, yang tentu saja memiliki berbagai keterbatasan tergantung pada set

asumsi yang membentuk model itu sendiri.32

Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok; penetuan kos produk,

pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan khusus. Untuk memenuhi tujuan

penentuan kos produk, Akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas

biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan

dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi di masa lalu atau biaya historis.

Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya

dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya yang seharusnya

ini telah ditetapkan, maka akuntansi biaya bertugas untuk memantau apakah

31
Nanu Hasanuh, Akuntansi Dasar Teori dan Praktik (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), 5.
32
Armanto Witjaksono, Akuntansi Biaya (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 3.

30
pengeluaran biaya sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut.

Akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya ini lebih ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan pihak dalam perusahaan. Sedangkan untuk akuntansi biaya

yang bertujuan untuk pengambilan keputusan khusus menyajikan biaya yang akan

datang (Future Cost). Informasi biaya ini tidak dicatat dalam catatan akuntansi

biaya melainkan hasil dari suatu proses peramalan. Karena keputusan khusus

merupakan sebagian besar kegiatan manajemen perusahaan.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat simpulkan bahwa akuntansi biaya

adalah Akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian,

penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara tertentu

dimana akuntansi biaya ini bertujuan untuk memenuhi beberapa tujuan tertentu.

2. Akuntansi Biaya Merupakan Bagian dari Akuntansi Manajemen dan

Akuntansi keuangan

Akuntansi Biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen dan

akuntansi Keuangan dimana dalam hal ini perlu kita ketahui perbedaan dan

persamaan dari akuntasi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi

manajemen dan akuntansi keuangan merupakan bagian dari bidang disiplin ilmu

dalam akuntansi. Selain itu keduanya secara umum bertujuan untuk menyajikan

laporan keuangan maupun non-keuangan sehingga bisa digunakan sebagai dasar

dalam mengambil keputusan. Secara terperinci akuntansi manajemen dan

akuntansi keuangan dapat dibedakan dari berbagai aspek, sebagaimana terlihat

dalam tabel berikut:

31
Tabel 4
Perbedaan Akuntansi Manajemen Dan Akuntansi Keuangan
Aspek
No Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
Perbedaan
1. Pemakai laporan Laporan kepada pihak Laporan kepada pihak dalam
luar organisasi seperti organisasi untuk perncanaan
pemilik, pemerintah, pengarahan dan motivasi,
kreditur, dan investor. pengendalian, dan evaluasi
kinerja.
2. Orientasi Penekanan pada ikhtisar Penekanan pada keputusan-
keputusan konsekuensi keuangan keputusan yang akan datang.
dari kegiatan masa lalu.
3. Fleksibelitas Objektifitas dan Ditekankan pada relevansi dan
Data verifiabilitas data fleksibelitas data.
menjadi penekanan.
4. Akurasi Memerlukan ketepatan Lebih memerlukan ketepatan
perhitungan perhitungan data. waktu informasi.
5. Segmentasi Hanya menyiapka Menyiapkan laporan
informasi ikhtisar data untuk segmentasi departemen,
keseluruhan organisasi. produk, pelanggan, pegawai,
dan lain-lain.
6. Standar Harus mengikuti Tidak mengikut prinsip-prinsip
akuntansi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
akuntansi yang berlaku
umum.
7. Rentang waktu Rentang waktu kurang Rentang waktu fleksibel,
fleksibel; biasanya bervariasi dari jam, hingga 15-
setahun atau triwulan. 25 tahun.
8. Efek perilaku Memusatkan perhatian Memusatkan perhatian pada
pada pengukuran dan pengukuran dan pelaporan
pengomunikasian untuk memengaruhi perilaku
fenomena ekonomi, manajer sehari-hari.
dampak perilaku
sekunder.
9. Bidang ilmu Bidang ilmu lebih Bidang ilmu kurang terfokus.
terfokus sedikit Lebih banyak menggunakan
menggunakan disiplin ilmu pengetauan tentang
yang lain. keputusan ekonomi dan
perilaku.
10 Sifat wajib Wajib untuk pelaporan Tidak wajib.
. eksternal.
Sumber: diadobsi dari Samryn,2012

32
3. Sistem Akuntansi Biaya

Sistem Akuntansi Biaya (cost System) dapat dikelompokkan menjadi dua

sistem, yaitu:

a. Actual Cost System (Sistem harga pokok sesunggungnya), merupakan sistem

pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai

dengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati. Pada sistem ini, harga

pokok baru dapat dihutung pada akhir periode setelah biaya sesungguhnya

dikumpulkan.

b. Standard Cost System (Sistem harga pokok standar), merupakan sistem

pembebanan harga poko kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar

harga pokok yang telah ditentukan/ditaksir sebelum suatu produk atau

pesanan dikerjakan.33

4. Manfaat Sistem Akuntasi Biaya

Akuntansi merupakan salah satu disiplin ilmu Akuntansi yang merupakan

suatu alat bagi manajemen untuk aktivitas perncanaan, pengendalian, dan

membuat keputusan. Berkaitan dengan hal tesebut, maka akuntansi biaya dapat

membantu manajemen dalam nyelesaikan tugas-tugas berikut :

a. Penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran operasi perusahaan.

b. Penetapan metode dan prosedur perhitungan biaya, pengendalian biaya,

pembebanan biaya yang akurat, serta perbaikan mutu yang

33
Wiwik Lestari dan Dhyka Bagus Permana, Akuntansi Biaya Dalam Perspektif Manajerial
(Depok: Rajawali Press, 2017), 6.

33
berkesinambungan.

c. Penentuan nilai persediaan yang digunakan untuk kalkulasi biaya dan

penetapan harga, evaluasi terhadap produk, evaluasi kinerja departemen atau

divisi, dan pemerikasaan persediaan secara fisik.

d. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk satu periode akuntansi, tahunan

atau periode yang lebih singkat.

e. Memilih sistem atau prosedur dari alternatif yang terbaik, guna dapat

menaikkan pendapatan maupun menurunkan biaya.

Akuntansi Biaya “menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh akuntasi

manajemen dan akuntansi keuangan. akuntansi biaya mengukur, menganalisis,

dan melaporkan informasi keuangan dan non-keuangan yang terkait dengan biaya

perolehan atau penggunaan sumber daya dalam organisasi”.34

5. Konsep Biaya

a. Pengertian Biaya

Biaya (Cost) adalah “kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini

atau masa mendatang bagi organisasi”.35 Sedangkan menurut Molyadi biaya

merupakan “objek yang dicatat, digolongkan diringkas dan disajikan oleh

akuntansi biaya”36. Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi

yang diukur dalam satuan uang, yang telah ditelah terjadi atau yang kemungkinan

akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada 4 (empat) unsur pokok dalam

34
Sofia Prima Dewi, Septian Bayu Kristanto, dan Elizbeth Sugiarto Dermawan, Akuntansi Biaya,
1 ed. (Bogor: In Media, 2013), 2.
35
Lestari dan Permana, Akuntansi Biaya Dalam Perspektif Manajerial, 14.
36
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 8.

34
mendefinisikan biaya tersebut diatas: “a) Biaya merupakan pengorbanan sumber

ekonomi; b) Diukur dalam satuan uang; c) Yang telah terjadi atau yang secara

potensial akan terjadi; dan d) Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu”.37

Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai “pengorbanan sumber

ekonomi untuk memperoleh aktiva”.38 Biaya ini belum habis masa pakainya, dan

digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca. Contoh biaya (Cost) :

“a) Persediaan bahan baku; b) Persediaan produk dalam proses; c) Persediaan

produk selesai; dan d) Suplies atau aktiva yang belum digunakan”.39

b. Objek Biaya

Objek biaya (Cost Object) adalah “sesuatu yang diukur biayanya dan

dibebankan. Sesuatu yang dimaksud dapat berupa apapun seperti produk,

pelanggaln, departemen, proyek, aktivitas dan sebagainya”.40 Sedangkan menurut

Kautsar R. S. Objek biaya adalah “tempat dimana biaya atau aktivitas

diakumulasikan atau diukur”.41 Unsur-unsur aktivitas yang dapat dijadikan sebagai

objek biaya adalah:Produk; Produksi; Departemen; Divisi; Batch dari unit-unit

sejenis; Lini produk; Kontrak; Pesanan pelanggan; Proyek; Proses; dan Tujuan

strategis.

Objek biaya tersebut “dapat digunakan untuk menelusuri biaya dan

menentukan seberapa objektif biaya tersebut dapat diandalkan dan seberapa

berarti ukuran biaya yang dihasilkan”. 42 “Bagi para pengambil keputusan (pemilik,

37
Mulyadi, 8.
38
Mulyadi, 9.
39
Kautsar Riza Salma, Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing (Jakarta Barat: Indeks, 2016),
7.
40
Lestari dan Permana, Akuntansi Biaya Dalam Perspektif Manajerial, 14.
41
Salma, Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing, 2016, 7.
42
Salma, 8.

35
kreditur, dan manajer) harus mengetahui dan memahami objek-objek biaya agar

supaya mereka bisa merencanakan laba, mengendalikan kegiatan bisnis, dan

mengevaluasi kinerja dengan baik. Objek biaya merupakan pengambil keputusan

karena memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, material yang dapat

diukur dengan satuan uang”.43

c. Klasifikasi Biaya

Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai cara.

Umumnya, penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai

dengan penggolongan biaya tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal

konsep “defferent costs for different purposes”. 44


Biaya dapat digolongkan

berdasarkan :

1) Berdasarkan Objek Pengeluaran, Dalam penggolongan ini, nama objek

pengeluaran merupakan “dasar penggolongan biaya. Misal nama objek

pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan

dengan bahan bakar disebut biaya bahan bakar”.45

2) Berdasarkan hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai, Sesuatu yang

dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan

sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok :

a) Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang menyebabkan satu-

satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang

dibiayai tersebut tidak ada maka biaya langsung ini tidak akan terjadi.

43
Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro, Akuntansi Manajemen, 3 Revisi (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2013), 20.
44
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 13.
45
Mulyadi, 13.

36
Dengan demikian biaya langsung akan mudah didefinisikan dengan

sesuatu yang dibiayai.

b) Biaya tidak langsung adalah “biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan

oleh sesuatu yang dibiayai”.46

3) Berdasarkan perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume

kegiatan, Dalam hubungannya dengan volume aktivitas, biaya dapat

digolongkan menjadi :

a) Biaya variabel adalah “biaya yang akan selalu berfluktuasi sejalan

dengan perubahan tingkat aktivitas perusahaan. Tingkat aktivitas dapat

berupa volume produksi, volume pemasaran, jumlah jam kerja, ataupun

ukuran aktivitas yang lain. Jika tingkat aktivitas bertambah, kelompok

biaya ini juga akan bertambah secara proporsional. Begitupun sebalik

jika tingkat aktivitas berkurang, kelompok biaya ini juga akan berkurang

secara proporsional”.47 Contoh biaya variabel adah biaya bahan baku, dan

biaya tenaga kerja langsung.

b) Biaya semi variabel adalah “biaya yang berubah tidak sebanding dengan

perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur

biaya tetap dan unsur biaya variabel. Contoh biaya semivariabel adalah

gaji selesman yang dibayar secara tetap berdasarkan jumlah hasil

penjualan.”48

c) Biaya semi fixed adalah “biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan

tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi

46
Mulyadi, 14.
47
Rudianto, Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, 2013, 18.
48
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 15.

37
tertentu. Contoh biaya semi fixed adalah biaya penelitian, biaya

pemerikasaan dan pengawasan produksi.”49

d) Biaya tetap adalah "biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume

kegiatan tertentu. Sedangkan menurut Rudianto biaya tetap yaitu “biaya

yang relatif tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan tingkat

aktivitas dalam batas tertentu. Jika tingkat aktivitas bertambah, biaya

jenis ini tidak akan berubah. Jika tingkat aktivitas berkurang, biaya jenis

ini juga tidak akan berubah jumlahnya”.50Contoh biaya tetap adalah biaya

gaji direktur produksi.

4) Berdasarkan jangka waktu manfaatnya, Atas dasar jangka waktu manfaatnya,

biaya dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

a) Pengeluaran modal (caital expenditures) adalah biaya yang mempunyai

manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi

adalah satu tahun kalender). Pengeluaran ini pada saat terjadinya

dibebankan sebagai aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang

menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisas atau

dideplesi. Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk

pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk

promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan

suatu produk.

b) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) adalah “biaya yang hanya

mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran

tersebut”.51 Pada saat terjadiya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan


49
Mulyadi, 15.
50
Rudianto, Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, 2013, 19.
51
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 16.

38
sebagai biaya dan dipertemuan dengan pendapatan yang diperoleh dari

pengeluaran biaya tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan antara lain

adalah “biaya iklan, biaya telex dan biaya tenaga kerja”.52

5) Berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan, Dalam perusahaan manufaktur,

ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi

administrasi & umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya

dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

a) Biaya produksi merupakan “biaya-biaya yang terjadi untuk mengelola

bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual”. 53 Biaya produksu

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya

overhead Pabrik. Biaya produksi merupakan “sumber ekonomi yang

dikorbankan untuk menghasilkan keluaran, nilai keluaran diharapkan

lebih besar daripada masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan

keluaran tersebut sehingga kegiatan organisasi dapat menghasilkan

laba”.54

b) Biaya Promosi atau yang sering disebut sebagai biaya pemasaran

merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan

pemasaran Produk.55 Sedangakan menurut Rudianto adalah “biaya yang

berkaitan dengan upaya mendistribusikan produk perusahaan sejak dari

gudang hingga sampai ketangan konsumen”. 56

52
Mulyadi, 16.
53
Mulyadi, 14.
54
Felicia dan Robinhot Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi
Terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013 – 2015,” Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX 01, no. 01 (2018): 2.
55
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 14.
56
Rudianto, Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, 2013, 21.

39
c) Biaya administrasi & umum merupakan “biaya-biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk”.57 Contohnya adalah biaya

gaji karyawan bagian keuagan, akuntansi, personalia, dan bagian

hubungan masyarakat.

B. Biaya

Biaya dalam ilmu akuntansi biaya dapat diartikan dalam dua definisi yang

berbeda, yakni (cots) dan beban(expense). Biaya dan Beban sering digunakan

secara bersamaan dalam kegiatan transaksi akuntansi. Biaya (cost) adalah sebuah

pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah harta sedangkan beban

(expenses) adalah suatu pengorbanan yang dilakukan untuk medapatkan suatu

pendapatan. Keduanya merupakan suatu pengorbanan yang dilakukan untuk

memperoleh sesuatu namun tujuannya berbeda. Oleh karena itu bisa dikatakan

bahwa setiap biaya merupakan beban namun setiap beban belum tentu merupakan

biaya.

Biaya adalah “kas dan setara kas yang dikorbankan untuk memproduksi

atau memperoleh barang atau jasa yang diyang diharapkan dapat memperoleh

manfaat atau keuntungan dimasa mendatang”. 58Menurut Mulyadi Biaya dalam

arti luas adalah “pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang,

yang telah ditelah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan

tertentu. Sedangkan dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan

sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva”.59


57
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 14.
58
Purwanti dan Prawironegoro, Akuntansi Manajemen, 19.
59
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 8.

40
Beban atau (expenses) adalah “pengeluaran untuk mendapatkan

pendapatan pada suatu periode tertentu”.60 Sedangkan menurut Bustami beban

adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Biaya

yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat dimasa yang akan datang.

Unsur-unsur beban adalah harga pokok penjualan, beban pemasaran, beban pajak,

beban bunga dan lain sebagainya.Perbedaan biaya dan beban dapat dicontohkan

sebagai berikut:

1. Pembelian mesin, nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin disebut

biaya, setelah dipakai akan menimbulkan penyusutan terhadap mesin yang

akan menjadi beban.

2. Perlengkapan kantor yang masih tinggal digolongkan sebagai biaya,

sedangkan yang sudah terpakai digolongkan sebagai beban.

3. Persediaan bahan, persediaan produk dalam proses, produk selesai yang

masih tingal dan belum terjual digolongkan sebagai biaya, sedangkan yang

sudah terjual akan membentuk harga pokok penjualan dan digolongkan

sebagai beban.61

C. Biaya Produksi

1. Produksi

60
Purwanti dan Prawironegoro, Akuntansi Manajemen, 19.
61
Bustami dan Nurlela, Akuntansi Biaya, 8.

41
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan

sesuatu. Kegiatan tersebut biasa berupa kegiatan mengelola bahan mentah

menjadi barang jadi atau siap pakai. Kegiatan produksi dilakukan untuk

memenuhi kebutahan manusia yang yang tidak terbatas dengan sumber daya yang

terbatas.

2. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan “biaya-biaya yang terjadi untuk mengelolah

bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual”. 62 Biaya produksi merupakan

“biaya-biaya yang terjadi untuk mengelola bahan baku menjadi produk jadi yang

siap dijual”.63 Biaya produksi merupakan “sumber ekonomi yang dikorbankan

untuk menghasilkan keluaran, nilai keluaran diharapkan lebih besar daripada

masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran tersebut sehingga

kegiatan organisasi dapat menghasilkan laba”. 64Biaya produksi menurut Kautsar

Riza Salma adalah “biaya-biaya yang timbul untuk memproduksi bahan baku

menjadi prosuk jadi”.65Biaya produksi secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu:

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya Overhead Pabrik.

a. Biaya Bahan Baku

62
Andri Hasmoro Kusumo Broto, Rusbiyanti Sripeni, dan Retno Windu Permatasari, “Pengaruh
Biaya Produksi, Biaya Administrasi Umum, dan Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada
Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” EKOMAKS : Jurnal
Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi 07, no. 02 (September 2018): 85.
63
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 14.
64
Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap
Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013
– 2015,” 2.
65
Salma, Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing, 2016, 33.

42
Bahan baku merupakan “bahan dasar yang akan dijadikan sebuah

produk. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Mulyadi, bahan baku merupakan

bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi”.66 Perusahaan dalam

memperoleh/mendapatkan bahan baku perlu melakukan pengorbanan dimana

dalam hal ini peruasahaan akan mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan

baku, biaya pembelian, biaya perolehan dan lain sebagainya.

Biaya bahan baku adalah “biaya yang dikeluarkan untuk membeli

bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu”. 67

Menurut Dewi, Kristanto dan Dermawan Biaya bahan baku adalah “biaya

perolehan semua bahan yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari objek

biaya (barang dalam proses dan kemudian barang jadi) dan yang dapat ditelusuri

oleh objek biaya dengan cara yang ekonomis”.68

Menurut prinsip akuntansi yang lazim “semua biaya yang terjadi

untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap

untuk diolah merupakan unsur-unsur harga pokok bahan baku yang dibeli”. 69

Oleh karena itu, harga pokok bahan baku tidak hanya yang terdapat dalam faktur

saja melainkan, harga pokok pebelian ditambah dengan biaya-biaya pembelian

dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menempatkat bahan baku dalam

keadaan siap untuk diolah.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

66
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 275.
67
Rudianto, Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, 2013, 16.
68
Dewi, Kristanto, dan Dermawan, Akuntansi Biaya, 2013, 21.
69
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 281–82.

43
Tenaga kerja merupakan tenaga kerja (buruh) yang terlibat secara

langsung dalam proses pembuatan/ pengelolahan bahan baku menjadi prosuk

jadi. Menurut Mulyadi Tenaga kerja merupakan “usaha fisik atau mental yang

dikeluarkan oleh karyawan untuk mengelolah produk”.70 Biaya tenaga kerja

langsung adalah “biaya yang dikeluarkan unutnk membayar pekerja yang terlibat

secara langsung dalam proses prosuksi”.71Menurut Dewi, Kristanto dan

Dermawan biaya tenaga kerja langsung atau upah langsung adalah “biaya yang

dibayarkan kepada tenaga kerja lanngsung”.72

Menurut Wiwik Lestari dan biaya overhead pabrik adalah “semua biaya

produksi yang tidak dapat dengan mudah ditelusuri ke produk setengah jadi dan

produk jadi sehingga termasuk biaya tidak langsung”.73 Dalam perusahaan

manufaktur penggolongan kegiatan tenaga kerja langsung dapat dilakukan

sebagai berikut: “a) Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi

perusahaan; b) Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam

perusahaan; c) Penggolongan menurut jenis pekerjaannya; dan d) Penggolongan

menurut hubungannya dengan produk”.74

c. Biaya Overhead Pabrik

Menurut Dewi, Kristanto dan Dermawan biaya overhead pabrik

(Biaya produksi tidak langsung) adalah “seluruh biaya manufaktur yang terkait

dengan objek biaya namun tidak dapat ditelusuri ke objek biaya (barang dalam

70
Mulyadi, 319.
71
Rudianto, Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, 2013, 16.
72
Dewi, Kristanto, dan Dermawan, Akuntansi Biaya, 2013, 21.
73
Lestari dan Permana, Akuntansi Biaya Dalam Perspektif Manajerial, 22–23.
74
Dewi, Kristanto, dan Dermawan, Akuntansi Biaya, 2013, 23.

44
proses dan kemudian barang jadi) dengan cara yang ekonomis”.75 Biaya

overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara penggolongan: “a)

Penggolongan biaya overheadpabrik menurut sifatnya; b) Penggolongan biaya

overhead pabrik menurut perilakunya dalah hubungannya dengan perubahan

volume kegiatan; c) Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya

dengan departemen”.76

3. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih

Biaya produksi merupakan “biaya yang dikorbankan untuk mengahasilkan

produk, dimana nilai produk yang dihasilkan lebih besar dari biaya yang

dikorbankan sehingga kegiatan organisasi dapat menghasilkan laba”77. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin kecil biaya produksi yang dikeluarkan maka laba

yang diperoleh akan semakin besar. Begitupun sebaliknya semakin besar biaya

produksi yang dikeluarkan maka semakin kecil laba yang dapat dihasilkan oleh

perusahaan.

Biaya Produksi berpengaruh terhadap laba bersih karena biaya produksi

merupakan suatu sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan

keluaran, dimana nilai keluran tersebut diharapkan lebih besar dari pada masukan

yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran tersebut, sehingga kegiatan

organisasi dapat menghasilkan laba atau sisa hasil usaha. Tingkat laba juga dapat

diperoleh perusahaan dengan menentukan volume produksi yang dihasilkan,

karena semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula
75
Sofia Prima Dewi, Septian Bayu Kristanto, dan Elizbeth Sugiarto Dermawan, Akuntansi Biaya,
2 ed. (Bogor: In Media, 2015), 21.
76
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 193–94.
77
Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap
Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013
– 2015,” 2.

45
biaya produksi. serta semakin banyak volume produksi yang dicapai maka

semakin tinggi pula laba yang diperoleh.

D. Biaya Kualitas

1. Kualitas

Mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan sangat

berpengaruh terhadap volume penjualan. Dimana ketika volume penjualan

meningkat maka pendapatan yang perusahaan hasilkan akan meningkat. Hal ini

dikarenakan mutu yang baik akan mengakibatkan kepuasan konsumen. Kepuasan

merupakan suatu keadaan dimana seseorang merasa senang dan bahagia meskipun

telah mengorbankan asetnya. Kepuasan dalam perusahaan artinya kebutuhan

konsumen telah terpenuhi permintaannya atas barang dan jasa.

Hansen dan Mowen dalam buku Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro

memberi pengertian mutu dalam delapan dimensi, yaitu:78

a. Kinerja (performance) artinya tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi

produk. Dimana produk yang didistribukan dapat memenuhi kebutuhan

konsumen.

b. Estetika (aesthetics) adalah keindahan produk dan fasilitas penunjang

penjualan.

c. Kemudahan Perawatan dan Perbaikan (serveceability) adalah tingkat

kemudahan merawat dan memperbaiki produk

d. Keunikan (features) adalah citi khusus yang berbeda dengan produk-produk

sejenis. Sehingga mudah untuk di ingat dan memiliki keunggulan tersendiri.


78
Purwanti dan Prawironegoro, Akuntansi Manajemen, 177.

46
e. Reliabilitas (reliability) adalah keandalan kegunaan produk. Dalam hal ini

produk diharapkan mampu untuk mengatasi masalah konsumen.

f. Durabilitas (durability) adalah tingkat keawetan atau ketahanan suatu produk

yang relatif lama.

g. Tingkat kesesuaian (quality of conformance) cocok dengan ukuran-ukuran

yang berlaku umum. Dalam hal ini diharapkan produk yang dihasilkan tidak

mengalami cacat.

h. Pemanfaatan (fitness for use) adalah sesuai dengan kebutuhan konsumen dan

sesuai dengan iklan produk yang bersangkutan.

Kualitas yang baik dapat menunjang volume penjualan sehingga bisa

dikatakan bahwan dengan kualitas produk yang baik maka perusahan akan

menghasilkan pendapatan demi menjaga kehidupan perusahaan. Hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Rusel dalam jurnal yang ditulis oleh Anton Tirta

Komara, Dhajun Dhuhara, dan Lina Sonia yang mengidentifikasikan enam

peranan penting dari Kualitas, yaitu: “1) Menigkatkan reputasi perusahaan; 2)

Menurunkan biaya; 3) Meningkatkan pangsa pasar; 4) Dampak internasional; 5)

Adanya pertanggungjawaban produk; 6) Untuk penampilan produk; dan 7)

Mewujudkan kualitas yang dirasakan penting”.79

2. Biaya Kualitas

79
Anton Tirta Komara, Djajun Djuhara, dan Lina Sonia, “Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba
Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pindad (Persero),” Jurnal Ekonomi, Bisnis &
Entrepreneurship 6, no. 2 (10 Oktober 2012): 109.

47
Biaya kualitas adalah “biaya yang timbul karena produk yang dihasilkan

mutunya jelek sehingga tidak disukai oleh konsumen”.80 Dalam hal ini biaya

kualitas berhubungan dengan peningkatan kualitas, perbaikan dan pencegahan

kerusakan yang ditimbulkan. Dengan demikian biaya kualitas perlu untuk dimanaj

dengan baik sehingga dapat mencapai suatu tingkat kualitas yang dapat

memenuhi kriteria dan harapan manajer serta konsumen. Hansen dan Mowen

membagi Biaya Mutu menjadi empat bagian, yaitu:

a. Biaya Pencegahan

Biaya pencegahan adalah “biaya untuk mencegah dihasilkannya mutu

yang kurang baik. Biaya ini terjadi karena perusahaan ingin mencegah terjadinya

produk cacat sebelum dan selama tahap proses produksi”. 81 Biaya ini meliputi:

teknik dan perencanaan kualitas, rancangan produk baru, peninjauan prosuk

baru, pengendalian proses, pelatihan dan audit kualitas.

b. Biaya Penilaian

Biaya penilaian adalah “biaya mendeteksi mutu yang yang kurang

baik. Biaya penilaian terjadi karena perusahaan ingin melihat apakah produk

yang dihasilkan telah sesuai dengan persyaratan-persyaratan atau ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Biaya penilaian yang biasa juga

disebut sebagai biaya inspeksi yang terjadi dalam hubungannya dengan proses

80
L.M. Samryn, Akuntansi manajemen Informasi Biaya untuk Mnegendalikan Aktivitas Opersi
dan Investasi, Revisi (Jakarta: Kencana, 2012), 308.
81
Samryn, 308.

48
untuk mencegah agar tidak terdapat produk cacat sebelum produk dikirimkan

kepada pelanggan”.82Biaya ini meliputi: biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

mengidentifikasi kecacatan produk, biaya yang dikeluarkan untuk menguji

produk, dan biaya pengawasan terhadap bahan baku dan kualitas produk.

c. Biaya Produk Gagal Internal

Biaya produk gagal internal adalah: biaya yang terjadi karena produk

gagal atau terdapat kecacatan sehingga tidak dapat memenuhi persyaratan dan

ketentuan yang telah ditetapkan dimana kegagalannya diketahui sebelum produk

sampai pada tangan konsumen”.83 Secara singkat bisa dikatakan bahwa biaya ini

diketahui setelah produk jadi namun belum sampai pada tangan konsumen.Biaya

produk gagal internal meliputi: biaya untuk memperbaiki kerusakan produk

dalam proses pengerjaan ulang, , dan biaya produk cacat.

d. Biaya Produk Gagal Eksternal

Biaya produk gagal eksternal adalah “biaya yang terjadi karena

produk gagal memenuhi kepuasan pelanggan setelah dijual”.84 Secara singkat

bisa dikatakan bahwa biaya ini diketahui setelah produk sampai pada tangan

konsumen terdapat kerusakan atau pun kecacatan. Biaya produk gagal eksternal

meliputi: “biaya-biaya pengiriman produk rusak kepada Pelanggan, seperti

pengembalian (retur) oleh pelanggan dan biaya-biaya untuk memenuhi

garansi”.85

82
Samryn, 309.
83
Samryn, 309.
84
Samryn, 310.
85
Samryn, 310.

49
Pengaruh kegagalan eksternal bersentuhan langsung dengan tingakat

kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, manajemen dapat mengendalikan biaya

kegagalan ekstenal ini sebagai salah satu tujuan dalam pengelolaan data dan

pengendalian aktivitas yang berkaitan dengan kualitas.86

Gambar 2
Hubungan Antara Komponen Biaya Kualitas dan Pengaruhnya Terhadap
Peningkatan Kualitas

Sumber : diadopsi dari Samryn, 2012

Perusahaan dalam kegiatannya untuk menigkatakan kepuasan

konsumen selalu mengingikan untuk meminimalisir biaya kualitas dengan

harapan dapat mencapai tingkat kualitas yang tinggi minimal memenuhi

persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Bila kerusakan

minimal telah tercapai, maka untuk mempertahankan kualitas perusahaan masih

harus menanggung biaya pencegahan dan penilaian. Biaya pencegahaan dan

biaya penilaian meningkat seiring dengan peningkatan kualiatas. Biaya produk

gagal internal dan biaya produk gagal eksternal menurun seiring dengan

peningkatan kualitas.

86
Samryn, 310.

50
Berdasarkan pembahasan dan gambar diatas dapat simpulkan bahwa

semakin tinggi biaya pencegahan dan penilaian maka semakin rendah Biaya

produk gagal internal dan biaya produk gagal eksternal. Begitupun sebaliknya

semakin rendah biaya pencegahan dan penilaian maka semakin tinggi Biaya

produk gagal internal dan biaya produk gagal eksternal.

3. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba Bersih

Biaya kualitas (Cost Of Quality) adalah “biaya yang dikeluarkan karena

perusahaan akan meningkatkan mutu dari suatu produk serta biaya yang terjadi

karena terjadi kegagalan atau kecacatan terhadap produk yang akan dan telah

diproduksi”.87 Kualitas merupakan salah satu hal penting yang dijadikan sebagai

bahan pertimbangan bagi konsumen dalam memilih dan memutuskan untuk

membeli suatu produk. “Semakin tinggi kualitas yang ditawarkan maka semakin

tinggi pula nilai produk bagi pembeli. Nah, kualitas yang tinggi ini

memungkinkan bagi perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi dan

mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Hal ini akan meningkatkan laba yang

diperoleh perusahaan. Begitupun sebaliknya jika perusahaan menawarkan produk

dengan kualitas rendah dapat menurunkan reputasi dari perusahaan sehingga

perusahaan akan kehilangan kepercayaan pangsa pasar. Hal ini akan

mengakibatkan volume penjualan menurun sehingga menyebabkan pendapatan

yang dihasilkan oleh perusahan menurun dan laba yang dihasilkan juga akan

menurun”.88

87
Samryn, 308.
88
Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap
Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013
– 2015,” 2.

51
E. Biaya Promosi

1. Promosi

Menurut M. Fuad promosi adalah “bagian dari banuran pemasan yang

besar peranannya, yang merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan

perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan”. 89

Sedangkan menurut Buchari Alma mendefinisikan “promosi sebagai sarana

komunikasi yang memberi informasi kepada calon konsumen mengenai suatu

produk, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan

mendorong mereka untuk membeli. Adapun promosi menurut Djaslis Saladin

adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang didaya gunakan untuk

memberitahukan, membujuk dan mengingatkan tentang produk perusahaan".90

Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan mengajak calon

konsumen untuk membeli dan menggunakan produk yang telah dihasilkan.

Promosi merupakan salah satu strategi perusahaan yang perlu dan harus

dilakukan agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen sesuai

dengan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. promosi

dilakukan dengan tujuan menginformasikan kepada konsumen terkait dengan

89
Inda Gumilang, “Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT.
Daesung Eltec Indonesia,” Jurnal Commerce Piksi Input Serang 5, no. 1 (25 April 2018): 23.
90
Taopik Firmansyah dan Eris Darsawati, “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya
Promosi Terhadap Tingkat Laba Bersih Perusahaan pada PD. Mochi Lampion Kaswari Periode
2012-2014,” Jurnal ilmiah ilmu ekonomi 5, no. 9 (Oktober 2016): 71.

52
manfaat dari produk yang dihasilkan dimana hal ini dilakukan demi mencapai

volume penjualan serta profit yang lebih besar.

Philip Kotler menyatakan tujuan diadakannya promosi adalah

“Mempererat hubungan kerja jangka panjang dengan para pengecer, Agar produk

yang dimiliki sampai ke konsumen, sehingga konsumen dapat tergerak untuk

membelinya, dan dengan adanya promosi ini diharapkan laba perusahaan akan

meningkat”.91

2. Biaya Promosi

Biaya Promosi atau yang sering disebut sebagai biaya pemasaran

merupakan “biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran

Produk”.92 Menurut Rudianto biaya promosi adalah “biaya yang berkaitan dengan

upaya mendistribusikan produk perusahaan sejak dari gudang hingga sampai

ketangan konsumen. 93
Sedangkan menurut Kautsar Riza Salma Menyatakan

bahwa biaya pemasaran adalah “biaya-biya yang terjadi dalam rangka

memasarkan produk atau jasa kepada konsumen”.94Biaya Promosi meliputi: biaya

iklan, biaya advertising, biaya pembungkusan dan pengiriman dan lain

sebagainya.

3. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih.

Setian perusahaan mempunyai tujuan untuk tetap bertahan hidup bahkan

menguasai pangsa pasar, tujuan perusahaan dapat dicapai dengan cara

91
Gumilang, “Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT.
Daesung Eltec Indonesia,” 25 April 2018, 23–24.
92
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 14.
93
Rudianto, Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, 2013, 21.
94
Salma, Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing, 2016, 33.

53
mempertahankan dan meningkatkan laba perusahaan. salah satu cara yang sering

digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan laba adalah meningkatkan volume

penjualan dan pangsa pasar. “Volume penjualan dan pangsa pasar dapat

ditingkatkan dengan cara mencari dan meningkatkan jumlah konsumen. Untuk

meningkatkan jumlah konsumen perusahaan akan melakukan promosi untuk

memperkenalkan dan menginformasikan serta mengajak pelanggan untuk

membeli dan menggunakan produk yang perusahaan hasilkan”.95

Tujuan ini dapat tercapai apabila devisi pemasaran melakukan strategi

pemasaran yang tepat dan unik sehingga dapat menarik minat konsumen,

perusahaan harus mampu untuk mempengaruhi konsumen untuk menciptakan

permintaan atas produk. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan

melalui kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran.

Apabila perusahaan sering melakukan promosi. Maka volume penjualan

perusahaan akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan laba yang diperoleh oleh

perusahaan.

F. Laba

Laba seringkali dijadikan sebagai alat ukur kesuksesan suatu badan usaha

atau perusahaan. ketika menganalisis perusahaan, disamping dilakukan dengan

melihat laporan keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan dengan menggunakan


95
Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap
Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013
– 2015,” 3.

54
analisis rasio keuangan. Dari sudut pandangan investor, salah satu parameter

penting untuk menilai prospek perusahaan di masa yang akan datang adalah

dengan melihat sejauh mana pertumbuhan laba perusahaan.

1. Pengertian Laba

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba demi menunjang

kehidupan perusahaan. Hal ini dikarenakan laba dapat dijadikan sebagai alat ukur

untuk menilai keberhasilan sutau perusahaan.Hariyani dkk, mendefinisikan Laba

(Profit) sebagai “selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang

atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber

daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut”.96

Menurut Prastowo laba adalah “selisih total pengasilan (revenue) dan Beban

(expense)”.97 Sedangkan Menurut harahap laba merupakan “angka yang penting

dalam laporan keuangan karena berbagai alasan, antara lain: laba merupakan dasar

dalam penghitungan pajak, pedoman dalam menentukan kebijakan invenstasi dan

pengambilan keputusan, dasar dalam peramalan laba atau pun kejadian ekonomi

perusahaan lainnya dimasa yang akan datang, dasar dalam penghitungan dan

penilaian efisiensi dalam menjalankan perusahaan, serta sebagai dasar dalam

penilaian prestasi atau kinerja perusahaan”.98

Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Laba merupakan

selisih dari penghasilan (pendapatan) dikurangi dengan biaya-biaya yang


96
Endang Susilawati, “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih (Studi
Perusahaan Rokok PT Gudang Garam Tbk yang terdaftar di BEI Periode 2011-2017),”
MANNERS 02, no. 01 (Maret 2019): 26.
97
Broto, Sripeni, dan Permatasari, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Administrasi Umum, dan
Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia,” 85.
98
Komara, Djuhara, dan Sonia, “Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba Bersih Perusahaan (Studi
Kasus Pada PT. Pindad (Persero),” 10 Oktober 2012, 111.

55
dikeluarkan.

2. Konsep Laba

Sofyan Syafri Harahap berpendapat bahwa konsep laba terdiri dari berbagai

macam bentuk diantaranya adalah: 99

a. Konsep Laba Akuntansi

Konsep laba akuntansi, dimana konsep ini menyatakan lima dari khas

laba yang akuntansi diantaranya adalah: “a) Laba akuntansi didasarkan pada

transaksi aktual yang dilakukan oleh perusahaan (terutama pendapatan yang

timbul dari penjualan barang atau jasa dikurangi biaya diperlukan untuk

mencapai tujuan tertentu). b) Didasarkan pada postulat periodik dan

berhubungan dengan prestasi keuangan perusahaan selama periode tertentu. c)

Didasarkan pada prinsip pendapatan dan membutuhkan definisi pengukuran dan

pengakuan pendapatan. d) Membutuhkan pengukuran biaya dalam bentuk biaya

historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu. e)

Didasarkan pada prinsip matching artinya hasil dikurangi biaya yang diterima

atau dikeluarkan dalam periode yang sama”.

b. Konsep Laba Ekonomi

Konsep laba ekonomi, yang menyatakan bahwa laba adalah kenaikan

dalam kekayaan dan dikaitkan dengan praktis bisnis. Laba ekonomi sebagai

peristiwa yang dihubungkan dengan tiga tahapan yaitu : “1) Physical income

yaitu konsumsi barang atau jasa pribadi yang sebenarnya memberikan

kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan, laba jenis ini tidak dapat diukur. 2)

99
Syofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi (Jakarta: Rajawali Press, 2005), 97–98.

56
Real income adalah ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan terhadap

kesenangan fisik. Ukuran ini yang digunakan adalah biaya hidup (Living Cost).

3) Money income merupakan hasil uang yang diterima dan dimasukkan untuk

konsumsi dalam memenuhi kebutuhan hidup”.100

3. Tujuan Laba

Salah satu tujuan laba ini di informasikan karena laba merupakan alat yang bisa

menunjukkan prestasi dan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan

kehidupannya. Selain itu, dengan diinformasikannya laba suatu perusahaan

diharapkan dapat menjadi indikator dalam mengambil keputusan.

Tujuan laba adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak

yang berkepentingan. Informasi tentang laba yang dikemukakan oleh Imam

Ghozali, dan Anis Chariri yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah “Sebagai

indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang

diwujudkan dalam tingkat kembalian (rate of return on invested capital), Sebagai

pengukur prestasi manajemen, Sebagai dasar penentuan besarnya pengenaan

pajak, Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara,

Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus, Sebagai alat motivasi

manajemen dalam pengendalian manajemen, Sebagai dasar untuk kenaikan

kemakmura, Sebagai dasar pembagian deviden”.101

4. Jenis-Jenis Laba

100
Harrison Jr dkk, Akuntansi Keuangan, 45.
101
Imam Ghozali dan Anis Chariri, Teori Akuntansi International Financial Reporting System
(IFRS) (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), 380.

57
Jenis-jenis Laba dalam akuntansi dapat dibagi menjadi 4 kelompok yang sering

digunakan, diantaranya adalah :

a. Laba kotor merupakan “hasil selisih dari hasil penjualan netto dikurangi

dengan harga pokok barang yang dijual. Laba kotor merupakan perbedaan

antara pendapatam bersih dari penjualan dan harga pokok penjualan”.102

b. Laba operasi merupakan “penghasilan yang diperoleh dari penjualan operasi

perusahan dalam suatu periode akuntansi tertentu dikurangi dengan biaya

operasional termasuk harga pokok penjualan yang dijual. Laba usaha (income

from operation) adalah laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama

perusahaan”103.

c. Laba bersih yaitu “selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap

semua biaya dan kerugian, jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap

modal”104.

d. Saldo laba yaitu jumlah akumulasi laba bersih dari sbuah perseroan terbatas

dikurangi distribusi laba (income distribution) yang dilakukan.105

G. Laba Bersih

1. Pengertian Laba Bersih

102
Broto, Sripeni, dan Permatasari, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Administrasi Umum, dan
Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia,” 85.
103
Broto, Sripeni, dan Permatasari, 85.
104
Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap
Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013 – 2015,” 3.
105
Broto, Sripeni, dan Permatasari, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Administrasi Umum, dan
Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia,” 85.

58
Laba bersih yaitu selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap

semua biaya dan kerugian, jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap

modal.106Laba bersih menurut Hery adalah “nilai yang berasal dari transaksi

pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. tansaksi ini diikhtisarkan dalam

laoran laba rugi. laba dihasilkan dari selisih antara sumber daya masuk

(pendapatan dan keuntungan) dan sumber daya keluar (beban dan kerugian). laba

bersih merupakan hasil pengurangan antara laba sebelum pajak dan beban pajak

penghasilan”.107

Laba bersih adalah “laba setelah dikurangi berbagai pajak. Laba

dipindahkan kedalam perkiraan laba ditahan. Dari perkiraan laba ditahan ini akan

diambil sejumlah tertentu untuk dibagikan sebagai deviden kepada para pemegang

saham”.108Werner R. Murhadi dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan

Proyeksi dan Evaluasi Saham berpendapat bahwa “laba bersih merupakan akhir

dalam laporan laba rugi yang mencerminkan kinerja perusahaan dalam

memberikan hasil pemegang saham. Apabila laba bersih disisihkan untuk

pengembangan usaha, maka hal ini akan berdampak pada kinerja perusahaan

dimasa mendatang”.109

2. Hubungan Laba Bersih dengan Perusahaan

Laba yang diperoleh perusahaan tercermin dalam laporan keuangan

akan berdampak terhadap operasional perusahan dan harga saham perusahaan.


106
Broto, Sripeni, dan Permatasari, 85.
107
Hery, Analisis Laporan Kuangan: Integrated and Comprehesnsive (Jakarta: PT. Grasindo,
2016), 199.
108
Firmansyah dan Darsawati, “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Promosi
Terhadap Tingkat Laba Bersih Perusahaan pada PD. Mochi Lampion Kaswari Periode 2012-
2014,” 75.
109
Werner R. Murhadi, Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Evaluasi Saham (Jakarta:
Selemba Empat, 2015), 37.

59
“Apabila laba yang diperoleh perusahaan tinggi, maka kegiatan operasional

perusahaan pada periode berikutnya akan meningkat sehingga bisa dikatakan

bahwa kinerja perusahaan lebih baik dari tahun sebelumnya. Selain itu, deviden

yang dihasilkan oleh pemegang saham akan semakin tinggi sehingga investor

akan tertarik untuk melakukan investasi terhadap perusahaan”.110

Secara garis besar perusahaan bertujuan untuk memperleh laba yang

sebesar-besarnya. laba bersih yang diperoleh perusahaan dapat mengambarkan

bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik dan mampu memberikan

pengembalian atas beban dan investasi yang terlah diterima. Besar kecilnya laba

yang diperoleh perusahaan banyak dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya yang

dikeluarkan perusahaan dan tingkat penjualan di pasaran. Hal ini yang menjadi

tolok ukur peningkatan laba pada perusahaan, yaitu peningkatan laba tidak

terlepas dari indikator-indikator yang mendukungnya.

110
Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap
Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013 – 2015,” 3.

60
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah “sekumpulan peraturan, rancangan, cara,

prosedur, atau kerangka kerja secara sistematis yang digunakan oleh peneliti

untuk memperoleh data dan informasi lainnya yang bekenaan dengan masalah

yang akan diteliti”.111

A. Rancangan Penelitian

Menurut Winarno penelitian merupakan “suatu kegiatan ilmiah untuk

memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah tertentu, yang

dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah penelitian secara

ilmiah”.112Sedangkan menurut Priyono Penelitian adalah “usaha untuk

menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana

usaha-usaha tersebut menggunakan metode ilmiah”.113

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpukan bahwa Penelitian adalah

suatu proses yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang melibatkan unsur

penalaran dan observasi dengan metode ilmiah untuk menemukan,

memverifikasi, dan memperkuat teori serta untuk memecahkan masalah yang

muncul dalam kehidupan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

adalah “suatu metode dimana penelitian menggunakan angka-angka dan analisis

111
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah (Jakarta:
Kencana, 2017), hlm. 22.
112
Winarno, Metodologi Penelitian Dalam Penelitian Jasmani (Malang: UM Press, 2013), 2.
113
Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2008), 2.

61
menggunakan Statistik”.114 Jenis penelitian yang yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kausal, dimana penelitiana ini bertujuan “untuk menganalisi hubungan

antar variabel atau bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Penelitian dengan rancangan ini dilaksanakan dengan cara melakukan pengamatan

terhadap variabel”.115

Metode Analisis yang digunakan penelitian ini adalah regresi linear

berganda karena terdapat empat macam variabel yang akan dilibatkan yaitu 3

variabel X dan 1 variabel Y. Yang termasuk variabel X adalah X 1 = Biaya

Produksi, variabel X2 = Biaya Kualitas, Variabel X3 = Biaya Promosi, sedangkan

variabel Y adalah Laba Bersih. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat

ditentukan operasional variabel sebagai berikut:

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi penyebab timbulnya variabel dependen.116Sebutan lain dari variabel

independen adalah variabel stimulus, prediktor, atau antecedent.117Adapun

variabel dependen dalam penelitian ini adalah:Biaya Produksi (X 1), Biaya

Kualitas (X2), Biaya Promosi (X3).

b. Variabel Dependen

114
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D) (Bandung:
CV Alfabeta, 2018), 7.
115
Winarno, Metodologi Penelitian Dalam Penelitian Jasmani, 59.
116
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), 2018, 59.
117
Muslich Anshori dan Sri Iswati, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif (Surabaya: Pusat
Penerbitan dan Percetakan UNAIR, 2009), hlm. 57.

62
Variabel dependen adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang

dijadikan akibat, karena adanya variabel bebas”.118Sebutan lain untuk variabel

dependen adalah “variabel output, kriteria, atau konsekuen”.119Adapun variabel

dependen pada penelitian ini adalah Laba Bersih (Y).

2. Opersional Variabel

a. Biaya Produksi (X1)

Biaya produksi merupakan “sumber ekonomi yang dikorbankan untuk

menghasilkan keluaran, nilai keluaran diharapkan lebih besar dari pada masukan

yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran tersebut sehingga kegiatan

organisasi dapat menghasilkan laba”.120

b. Biaya Kualias (X2)

Biaya kualitas adalah “biaya yang dikeluarkan karena perusahaan

akan meningkatkan mutu dari suatu produk serta biaya yang terjadi karena

terjadi kegagalan atau kecacatan terhadap produk yang akan dan telah

diproduksi”.121 Kualitas merupakan salah satu hal penting yang dijadikan sebagai

bahan pertimbangan bagi konsumen dalam memilih dan memutuskan untuk

membeli suatu produk.

c. Biaya Promosi (X3)

118
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), 2018, 59.
119
Anshori dan Iswati, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif, 57.
120
Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap
Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013 – 2015,” 2.
121
Samryn, Akuntansi manajemen Informasi Biaya untuk Mnegendalikan Aktivitas Opersi dan
Investasi, 308.

63
Biaya promosi atau yang sering disebut sebagai biaya pemasaran

merupakan “biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran

Produk”.122 Sedangkan menurut Kautsar Riza Salma Menyatakan bahwa biaya

pemasaran adalah “biaya-biya yang terjadi dalam rangka memasarkan produk

atau jasa kepada konsumen”.123

d. Laba Bersih (Y)

Laba bersih yaitu selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan

terhadap semua biaya dan kerugian, jumlah ini merupakan kenaikan bersih

terhadap modal.124Laba bersih menurut Hery adalah “nilai yang berasal dari

transaksi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian”.125

3. Kerangka Konseptual

Kerangka koseptual Penelitian dapat disusun seperti berikut:


122
Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, 14.
123
Salma, Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing, 2016, 33.
124
Broto, Sripeni, dan Permatasari, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Administrasi Umum, dan
Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia,” 85.
125
Analisis Laporan Kuangan: Integrated and Comprehesnsive, 199.

64
GAMBAR 3
Kerangka Koseptual Penelitian
Biaya Produksi
(X1) H1

Biaya Kualitas H2 Laba Bersih


(X2) (Y)
H3

Biaya Promosi
(X3)
H4
Sumber : Diolah oleh peneliti

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah “seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang

lingkup dan waktu yang Penelitian”.126 Populasi merupakan “keseluruhan objek

atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu

berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam

ruang lingkup yang akan diteliti”.127

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia. Berdasarkan data yang informasi

yang diperoleh dari www.idx.co.id perusahan manufaktur yang terdaftar di Indeks

Saham Syariah Indonesia sejumlah 152 Perusahaan.

126
Winarno, Metodologi Penelitian Dalam Penelitian Jasmani, 80.
127
Nanang Martono, “Metode Penelitian Kuantitatif :Analisis Isi dan Anlisis Data Sekunder”,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 74

65
Tabel 5
Populasi: Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di ISSI
Kode
No Nama Perusahaan
Perusahaan
1 Akasha Wira International Tbk. ADES
2 Polychem Indonesia Tbk. ADMG
3 Aneka Gas Industri Tbk. AGII
4 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA
5 Argha Karya Prima Industry Tbk. AKPI
6 Alkindo Naratama Tbk. ALDO
7 Alakasa Industrindo Tbk. ALKA
8 Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI
9 Asahimas Flat Glass Tbk. AMFG
10 Atelicrs Mecaniques D'Indonesie Tbk. AMIN
11 Asiaplast Industries Tbk. APLI
12 Arwana Citramulia Tbk. ARNA
13 Astra International Tbk. ASII
14 astra Otoparts Tbk. AUTO
15 Sepatu Bata Tbk. BATA
16 Trisula Textile Industries Tbk. BELL
17 Garuda Matelindo Tbk. BOLT
18 Indo Kordsa Tbk. BRAM
19 Berlina Tbk. BRNA
20 Barito Pacific Tbk. BRPT
21 Bumi Teknokultural Unggul Tbk. BTEK
22 Betonjaya Manunggal Tbk. BTON
23 Budi Starch & Sweetener Tbk. BUDI
24 Campina Ice Cream Industry Tbk. CAMP
25 Cahaya Putra Asa Keramik Tbk. CAKK
26 wilmar Cahaya Indonesia Tbk. CEKA
27 Chitose Internasional Tbk. CINT
28 Sariguna Primatirta Tbk. CLEO
29 Wahana Interfood Nusantara Tbk. COCO
30 Charoen Pokphand Indonesia Tbk. CPIN
31 Citra Tubindo Tbk. CTBN
32 Duta Pertiwi Nusantara Tbk. DPNS
33 Darya-Varia Laboratoria Tbk. DVLA
34 Ekadharma International Tbk. EKAD
35 Sinergi Inti Plastindo Tbk. ESIP
36 Surya Esa Perkasa Tbk. ESSA
37 Ever Shine Tex Tbk. ESTI
38 Fajar Surya Wisesa Tbk. FASW

66
39 Sentra Indonesia Tbk. FOOD
40 Lotte Chemical Titan Tbk. FPNI
41 Gunawan Dianjaya Steel Tbk. GDST
42 Goodyear Indonesia Tbk. GDYR
43 Gunung Raja Paksi Tbk. GGRP
44 Gajah Tunggal Tbk. GJTL
45 Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. GMFI
46 Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. GOOD
47 Panasia Indo Resources Tbk. HDTX
48 Buyung Poertra Sembada Tbk. HOKI
49 Hartadinata Abadi Tbk. HRTA
50 Indofood CBPP Sukses Makmur Tbk. ICBP
51 Indonesia Fibreboard Industry Tbk. IFII
52 Champion Pacific Indonesia Tbk. IGAR
53 Inti Agri Resousces Tbk. IIKP
54 Inti Keramik Alamasri Industri Tbk. IKAI
55 Sumi Indo Kabel Tbk. IKBI
56 Impak Pratama Industri Tbk. IMPC
57 Indofarma Tbk. INAF
58 Indal Aluminium Industry Tbk. INAI
59 Intan Wijaya Internasional Tbk. INCI
60 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
61 Indo-Rama Synyhetics Tbk. INDR
62 Indospring Tbk. INDS
63 Toba Pulp Lestari INRU
64 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP
65 Indopoly Swakarsa Industry Tbk. IPOL
66 Steel Pipe Industry Of Indonesia Tbk. ISSP
67 Jombo Cable Company Tbk. JECC
68 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. JKSW
69 Japfa Comfeed Indonesia Tbk. JPFA
70 Jaya Pari Steel Tbk. JPRS
71 Sky Energy Indonesia Tbk. JSKY
72 Kimia Farma (Persero) Tbk. KAEF
73 KMI Wire & Cable Tbk. KBLI
74 Kabelindo Murni Tbk. KBLM
75 Kedawung Setia Industrial Tbk. KDSI
76 Mulia Boga Raya Tbk. KEJU
77 Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. KIAS
78 Kedaung Indah Can Tbk. KICI
79 Kino Indonesia Tbk. KINO
80 Kalbe Farma Tbk. KLBF
81 Kirana Magatara Tbk. KMTR
82 Cottonindo Ariesta Tbk. KPAS
83 Krakatau Steel (Persero) Tbk. KRAS
84 Lion Metal eorks Tbk. LION

67
85 Langgeng Makmur Industri Tbk. LMPI
86 Lionmesh Prima Tbk. LMSH
87 Multi Prima Sejahtera Tbk. LPIN
88 Malindo feed Mill Tbk. MAIN
89 Mark Dynamies Indinesia Tbk. MARK
90 Multristrada Arah Sarana Tbk. MASA
91 Martina Berto Tbk. MBTO
92 Emdeki Utama TBK. MDKI
93 Merek Tbk. MERK
94 Mulia Industrindo Tbk. MLIA
95 Madusari Murni Indah Tbk. MOLI
96 Mustika Ratu Tbk. MRAT
97 Mayora Indah Tbk. MYOR
98 Pelat Timah Nusantara Tbk. NIKL
99 Nipress Tbk NIPS
100 Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. PANI
101 Panca Budi Idaman Tbk. PBID
102 Pan Brothers Tbk. PBRX
103 Prima Cakrawala Abadi Tbk. PCAR
104 Pharpros Tbk. PEHA
105 Pelangi Indah Canindo Tbk. PICO
106 Pollux Investasi Internasional Tbk. POLI
107 Prima Alloy Steel Universal Tbk. PRAS
108 Prasidha Aneka Niaga Tbk. PSDN
109 Sat Nusa Persada Tbk. PTSN
110 Pyridam Farma Tbk. PYFA
111 Ricky Putra Globalindo Tbk. RICY
112 Nippom Indosari Corpindo Tbk. ROTI
113 Supreme Cable Manufacturing & commercee Tbk. SCCO
114 Merek Sharp Dohme Pharma Tbk. SCPI
115 Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. SIDO
116 Singaraja Putra Tbk. SINI
117 sierad Produce Tbk. SIPD
118 Sekar Bumi Tbk. SKBM
119 Sekar Laut Tbk. SKLT
120 Semen Batu Raja Tbk. SMBR
121 Holcim Indonesia Tbk. SMCB
122 Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR
123 Selamat Sempurna Tbk. SMSM
124 Suparma Tbk. SPMA
125 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. SQBB
126 Renuka Coalindo Tbk. SQMI
127 Indo Acidatama Tbk. SRSN
128 Sunson Textile Manufacture Tbk. SSTM
129 Star Petrochem Tbk. STAR
130 Siantar Top Tbk. STTP

68
131 Sriwahana Adityakarta Tbk. SWAT
132 Tunas Baru Lampung TBLA
133 Tembaga Mulia Semanan Tbk. TBMS
134 Mandom Indonesia Tbk. TCID
135 Tridomain Performance Tbk. TDPM
136 Tifico Fiber Indonesia Tbk. TFCO
137 Tirta Mahakam Resources Tbk. TIRT
138 Surya Toto Indonesia Tbk. TOTO
139 Chandra Asri Petrochemical Tbk. TPIA
140 Trisula Internasional Tbk. TRIS
141 Tria Sentosa Tbk. TRST
142 Tempo Scan Pacific Tbk. TSPC
143 Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk. ULTJ
144 Unggul Indah Cahaya Tbk. UNIC
145 Nusantara Inti Corpora Tbk. UNIT
146 Uniliver Indonesia Tbk. UNVR
147 Vosksel electric Tbk. VOKS
148 Integra Indocabinet Tbk. WOOD
149 Waskita Beton Precast Tbk. WSBP
150 Wijaya Karya Beton Tbk. WTON
151 Yanaprima Hastapersada Tbk. YPAS
152 Mega Perintis Tbk. ZONE
Sumber: Diolah oleh peneliti

2. Sampel

Sampel adalah “bagian dari populasi yang menjadi pusat perhatian

penelitian, dalam ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”.128 Sampel adalah

“bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” 129

Dalam menentukan sampel yang digunakan, penelitian memutuskan untuk

menggunakan teknik Penarikan Sampel bertujuan (Purposive sampling).

Teknik purposive sampling “dilakukan dengan cara mengambil subjek

bukan didasarkan pada strata, random atau rendah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu”.130 Teknik ini biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan


128
Winarno, Metodologi Penelitian Dalam Penelitian Jasmani, 84.
129
Sugiyono, Metode Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 81.
130
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Renika Cipta,
2014), 183.

69
beberapa keriteria-keriteria tertentu dan tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh

peneliti. Kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti sebagai acuan dalam

pengambilan sampel, yaitu:

a. Perusahaan manufaktur yang konsisten terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia Periode 2018-2019.

b. Perusahaan yang laporan keuangan memuat variabel penelitian.

Tabel 6
Sampel Perusahaan dengan kriteria Purposive Sampling
Memuat
Kode Terdaftar
No Nama Perusahaan Variabel
Emiten di ISSI
Penelitian
1 Akasha Wira International Tbk. ADES √ √
2 Polychem Indonesia Tbk. ADMG √ X
3 Aneka Gas Industri Tbk. AGII √ X
4 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA X √
5 Argha Karya Prima Industry Tbk. AKPI √ √
6 Alkindo Naratama Tbk. ALDO √ √
7 Alakasa Industrindo Tbk. ALKA √ X
8 Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI X X
9 Asahimas Flat Glass Tbk. AMFG X √
10 Atelicrs Mecaniques D'Indonesie Tbk. AMIN √ √
11 Asiaplast Industries Tbk. APLI √ √
12 Arwana Citramulia Tbk. ARNA √ √
13 Astra International Tbk. ASII √ √
14 astra Otoparts Tbk. AUTO √ √
15 Sepatu Bata Tbk. BATA √ √
16 Trisula Textile Industries Tbk. BELL √ √
17 Garuda Matelindo Tbk. BOLT √ √
18 Indo Kordsa Tbk. BRAM √ X
19 Berlina Tbk. BRNA √ X
20 Barito Pacific Tbk. BRPT √ X
21 Bumi Teknokultural Unggul Tbk. BTEK √ X
22 Betonjaya Manunggal Tbk. BTON √ X
23 Budi Starch & Sweetener Tbk. BUDI √ X
24 Campina Ice Cream Industry Tbk. CAMP √ √
25 Cahaya Putra Asa Keramik Tbk. CAKK X √
26 wilmar Cahaya Indonesia Tbk. CEKA √ X
27 Chitose Internasional Tbk. CINT √ √

70
28 Sariguna Primatirta Tbk. CLEO √ √
29 Wahana Interfood Nusantara Tbk. COCO X √
30 Charoen Pokphand Indonesia Tbk. CPIN √ X
31 Citra Tubindo Tbk. CTBN √ √
32 Duta Pertiwi Nusantara Tbk. DPNS √ X
33 Darya-Varia Laboratoria Tbk. DVLA √ √
34 Ekadharma International Tbk. EKAD √ √
35 Sinergi Inti Plastindo Tbk. ESIP X √
36 Surya Esa Perkasa Tbk. ESSA X √
37 Ever Shine Tex Tbk. ESTI X √
38 Fajar Surya Wisesa Tbk. FASW X √
39 Sentra Indonesia Tbk. FOOD X √
40 Lotte Chemical Titan Tbk. FPNI √ X
41 Gunawan Dianjaya Steel Tbk. GDST √ X
42 Goodyear Indonesia Tbk. GDYR √ √
43 Gunung Raja Paksi Tbk. GGRP X √
44 Gajah Tunggal Tbk. GJTL √ √
Garuda Maintenance Facility Aero Asia GMFI √ X
45
Tbk.
46 Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. GOOD X √
47 Panasia Indo Resources Tbk. HDTX X X
48 Buyung Poertra Sembada Tbk. HOKI √ √
49 Hartadinata Abadi Tbk. HRTA √ √
50 Indofood CBPP Sukses Makmur Tbk. ICBP √ X
51 Indonesia Fibreboard Industry Tbk. IFII X X
52 Champion Pacific Indonesia Tbk. IGAR √ √
53 Inti Agri Resousces Tbk. IIKP √ X
54 Inti Keramik Alamasri Industri Tbk. IKAI X √
55 Sumi Indo Kabel Tbk. IKBI √ X
56 Impak Pratama Industri Tbk. IMPC √ √
57 Indofarma Tbk. INAF √ X
58 Indal Aluminium Industry Tbk. INAI X √
59 Intan Wijaya Internasional Tbk. INCI √ √
60 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF √ √
61 Indo-Rama Synyhetics Tbk. INDR √ X
62 Indospring Tbk. INDS √ √
63 Toba Pulp Lestari INRU X √
64 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP √ X
65 Indopoly Swakarsa Industry Tbk. IPOL √ √
66 Steel Pipe Industry Of Indonesia Tbk. ISSP X √
67 Jombo Cable Company Tbk. JECC √ X
68 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. JKSW X √
69 Japfa Comfeed Indonesia Tbk. JPFA √ X
70 Jaya Pari Steel Tbk. JPRS X √
71 Sky Energy Indonesia Tbk. JSKY X √
72 Kimia Farma (Persero) Tbk. KAEF √ X

71
73 KMI Wire & Cable Tbk. KBLI √ √
74 Kabelindo Murni Tbk. KBLM √ √
75 Kedawung Setia Industrial Tbk. KDSI √ √
76 Mulia Boga Raya Tbk. KEJU X X
77 Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. KIAS √ √
78 Kedaung Indah Can Tbk. KICI √ X
79 Kino Indonesia Tbk. KINO √ √
80 Kalbe Farma Tbk. KLBF √ √
81 Kirana Magatara Tbk. KMTR X X
82 Cottonindo Ariesta Tbk. KPAS X X
83 Krakatau Steel (Persero) Tbk. KRAS X √
84 Lion Metal eorks Tbk. LION √ √
85 Langgeng Makmur Industri Tbk. LMPI √ √
86 Lionmesh Prima Tbk. LMSH √ X
87 Multi Prima Sejahtera Tbk. LPIN X √
88 Malindo feed Mill Tbk. MAIN X √
89 Mark Dynamies Indinesia Tbk. MARK √ X
90 Multristrada Arah Sarana Tbk. MASA √ √
91 Martina Berto Tbk. MBTO √ X
92 Emdeki Utama TBK. MDKI √ X
93 Merek Tbk. MERK √ √
94 Mulia Industrindo Tbk. MLIA X √
95 Madusari Murni Indah Tbk. MOLI X √
96 Mustika Ratu Tbk. MRAT √ √
97 Mayora Indah Tbk. MYOR √ √
98 Pelat Timah Nusantara Tbk. NIKL X √
99 Nipress Tbk NIPS X X
10 PANI X √
0 Pratama Abadi Nusa Industri Tbk.
10 PBID √ X
1 Panca Budi Idaman Tbk.
10 PBRX X √
2 Pan Brothers Tbk.
10 PCAR √ X
3 Prima Cakrawala Abadi Tbk.
10 PEHA X √
4 Pharpros Tbk.
10 PICO √ √
5 Pelangi Indah Canindo Tbk.
10 POLI X X
6 Pollux Investasi Internasional Tbk.
10 PRAS X √
7 Prima Alloy Steel Universal Tbk.
10 PSDN X √
8 Prasidha Aneka Niaga Tbk.
10 PTSN √ X
9 Sat Nusa Persada Tbk.

72
11 PYFA √ √
0 Pyridam Farma Tbk.
11 RICY √ √
1 Ricky Putra Globalindo Tbk.
11 ROTI √ √
2 Nippom Indosari Corpindo Tbk.
11 Supreme Cable Manufacturing & SCCO √ √
3 commercee Tbk.
11 SCPI X √
4 Merek Sharp Dohme Pharma Tbk.
11 Industri Jamu dan Farmasi Sido SIDO X √
5 Muncul Tbk.
11 SINI X √
6 Singaraja Putra Tbk.
11 SIPD √ √
7 sierad Produce Tbk.
11 SKBM √ X
8 Sekar Bumi Tbk.
11 SKLT √ X
9 Sekar Laut Tbk.
12 SMBR √ √
0 Semen Batu Raja Tbk.
12 SMCB X √
1 Holcim Indonesia Tbk.
12 SMGR X √
2 Semen Indonesia (Persero) Tbk.
12 SMSM √ X
3 Selamat Sempurna Tbk.
12 SPMA √ X
4 Suparma Tbk.
12 SQBB X √
5 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.
12 SQMI X √
6 Renuka Coalindo Tbk.
12 SRSN √ √
7 Indo Acidatama Tbk.
12 SSTM X √
8 Sunson Textile Manufacture Tbk.
12 STAR √ X
9 Star Petrochem Tbk.
13 STTP X X
0 Siantar Top Tbk.
13 SWAT X √
1 Sriwahana Adityakarta Tbk.
13 TBLA X √
2 Tunas Baru Lampung
13 Tembaga Mulia Semanan Tbk. TBMS √ √

73
3
13 TCID √ √
4 Mandom Indonesia Tbk.
13 TDPM X √
5 Tridomain Performance Tbk.
13 TFCO √ X
6 Tifico Fiber Indonesia Tbk.
13 TIRT X √
7 Tirta Mahakam Resources Tbk.
13 TOTO √ √
8 Surya Toto Indonesia Tbk.
13 TPIA √ X
9 Chandra Asri Petrochemical Tbk.
14 TRIS √ √
0 Trisula Internasional Tbk.
14 TRST √ √
1 Tria Sentosa Tbk.
14 TSPC √ √
2 Tempo Scan Pacific Tbk.
14 Ultra Jaya Milk Industry & Trading ULTJ √ √
3 Company Tbk.
14 UNIC √ X
4 Unggul Indah Cahaya Tbk.
14 UNIT √ X
5 Nusantara Inti Corpora Tbk.
14 UNVR √ √
6 Uniliver Indonesia Tbk.
14 VOKS √ X
7 Vosksel electric Tbk.
14 WOOD √ √
8 Integra Indocabinet Tbk.
14 WSBP √ X
9 Waskita Beton Precast Tbk.
15 WTON √ √
0 Wijaya Karya Beton Tbk.
15 YPAS X X
1 Yanaprima Hastapersada Tbk.
15 ZONE X √
2 Mega Perintis Tbk.
X = 52 X = 43
Total √ = 100 √ = 57
Sumber: Diolah oleh peneliti

Tabel 7
Kriteria Penarikan Sampel
No Keterangan Jumlah

74
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di 152 Perusahaan
Indonesia Sharia Stock Index(ISSI)
2. Perusahaan manufaktur tidak yang konsiten 52 Perusahaan
masuk perhitungan Indeks Saham Syariah
Indonesia selama periode penelitian
3 Perusahaan yang Laporan Keuangannya tidak 43 perusahaan
memuat data yang diperlukan dalam Penelitian.
Jumlah perusahaan yang dapat di analisi 57 Perusahaan
Sumber: Diolah oleh peneliti

Berdasarkan karakteristik di atas maka terdapat 57 perusahaan. Karena

penulis mengambil laporan perusahaan tahunan selama periode 2018-2019 dan

menggunakan data laporan keuangan tahunan. maka sampel dalam penelitian ini

berjumlah 114 sampel.

Tabel 8
Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kode Emiten
1 Akasha Wira International Tbk. ADES
2 Argha Karya Prima Industry Tbk. AKPI
3 Alkindo Naratama Tbk. ALDO
4 Atelicrs Mecaniques D'Indonesie Tbk. AMIN
5 Asiaplast Industries Tbk. APLI
6 Arwana Citramulia Tbk. ARNA
7 Astra International Tbk. ASII
8 astra Otoparts Tbk. AUTO
9 Sepatu Bata Tbk. BATA
10 Trisula Textile Industries Tbk. BELL
11 Garuda Matelindo Tbk. BOLT
12 Campina Ice Cream Industry Tbk. CAMP
13 Chitose Internasional Tbk. CINT
14 Sariguna Primatirta Tbk. CLEO

75
15 Citra Tubindo Tbk. CTBN
16 Darya-Varia Laboratoria Tbk. DVLA
17 Ekadharma International Tbk. EKAD
18 Goodyear Indonesia Tbk. GDYR
19 Gajah Tunggal Tbk. GJTL
20 Buyung Poertra Sembada Tbk. HOKI
21 Hartadinata Abadi Tbk. HRTA
22 Champion Pacific Indonesia Tbk. IGAR
23 Impak Pratama Industri Tbk. IMPC
24 Intan Wijaya Internasional Tbk. INCI
25 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
26 Indospring Tbk. INDS
27 Indopoly Swakarsa Industry Tbk. IPOL
28 KMI Wire & Cable Tbk. KBLI
29 Kabelindo Murni Tbk. KBLM
30 Kedawung Setia Industrial Tbk. KDSI
31 Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. KIAS
32 Kino Indonesia Tbk. KINO
33 Kalbe Farma Tbk. KLBF
34 Lion Metal eorks Tbk. LION
35 Langgeng Makmur Industri Tbk. LMPI
36 Multristrada Arah Sarana Tbk. MASA
37 Merek Tbk. MERK
38 Mustika Ratu Tbk. MRAT
39 Mayora Indah Tbk. MYOR
40 Pelangi Indah Canindo Tbk. PICO
41 Pyridam Farma Tbk. PYFA
42 Ricky Putra Globalindo Tbk. RICY
43 Nippom Indosari Corpindo Tbk. ROTI
44 Supreme Cable Manufacturing & commercee Tbk. SCCO
45 sierad Produce Tbk. SIPD
46 Semen Batu Raja Tbk. SMBR
47 Indo Acidatama Tbk. SRSN
48 Tembaga Mulia Semanan Tbk. TBMS
49 Mandom Indonesia Tbk. TCID
50 Surya Toto Indonesia Tbk. TOTO

76
51 Trisula Internasional Tbk. TRIS
52 Tria Sentosa Tbk. TRST
53 Tempo Scan Pacific Tbk. TSPC
54 Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk. ULTJ
55 Uniliver Indonesia Tbk. UNVR
56 Integra Indocabinet Tbk. WOOD
57 Wijaya Karya Beton Tbk. WTON
Sumber: Diolah oleh peneliti

C. Sumber Data dan Jenis Data

1. Sumber Data

Setiap penelitian memerlukan data karena data merupakan sumber

informasi yang dapat memberikan data utama kepada peneliti tentang ada

ataupun tidaknya masalah yang akan diteliti. Data merupakan “kumpulan

keterangan atau fakta yang dapat berbentuk kategoritik ataupun bilangan yang

diperoleh kemudian diolah menjadi informasi yang nantinya berguna dalam

menentukan keputusan”.131 Berdasarkan sumbernya data dibagi menjadi dua,

yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer adalah “data yang biasanya

didapat secara langsung dari subjek penelitian dengan cara melakukan

pengamatan, percobaan atau interview/wawancara”.132 Sedangkan Data sekunder

adalah “data yang tidak langsung diperoleh dari subjek penelitian”.133

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Sumber data sekunder

merupakan data yang diperoleh dari website www.idx.co.id yang berupa data

laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia periode 2018-2019.

131
Wiratna Sujarweni, Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi (Yogyakarta: Pena Salsabila, 2013), 5.
132
Sujarweni, 7.
133
Sujarweni, 7.

77
2. Jenis Data

Dari Segi Ekonometrika data dibagi menjadi tiga, yaitu: data cross

section, time serie sdan data panel. Data cross section (data silang) adalah “data

yang dikumpulkan dalam suaru periode tertentu, biasanya menggambarkan

keadaan atau kegiatan dalam periode tertentu”.134 Menurut Winarno data silang

adalah “data yang dikumpulkan dengan objek lebih dari satu (sebagai contoh data

beberapa nama perusahaan), data dikumpulkan pada waktu tertentu”.135 Sehingga

bisa dikatakan bahwa data cross section memuat beberapa perusahaan, satu

periode.

Data time series (runtut waktu) adalah “data yang dikumpulkan dari

waktu ke waktu yang bertujuan untuk menggambarkan perkembangan suatu

kegiatan selama periode tertentu”.136 Menurut Supranto data time series adalah

“data yang dikumpulkan secara berurutan dari waktu ke waktu untuk mengamati

perubahan suatu kejadian atau kegiatan selama masa tersebut”. Menurut Winarno

data time Series adalah “data yang dikumpulkan berdasarkan satu objek dan

dikumpulkan dalam beberapa periode, Sehingga bisa dikatakan bahwa data time

series memuat satu perusahaan, banyak periode”.137

Menurut Winarno data panel adalah jenis data gabungan antara data

runtut waktu dengan data silang (sebagai contoh, databerbagai perusahaan dan

134
Fatati Nuryana, Statistik Bisnis, vol. 1 (Surabaya: CV. Salsabila Putra Pratama, 2003), 20.
135
Elvianto dan Dwi Kartikasari, “Analisis Data Panel Untuk Menguji Pegaruh Estimasi Biaya
Produksi Terhadap Harga Jual Pada Workshop PT Multi Kara Bajatama,” Jurnal Akuntansi,
Ekonomi dan Manajemen 03, no. 01 (2015): 11.
136
Fatati Nuryana, Statistik Bisnis Jilid I (yo, t.t.), 20.
137
Elvianto dan Kartikasari, “Analisis Data Panel Untuk Menguji Pegaruh Estimasi Biaya
Produksi Terhadap Harga Jual Pada Workshop PT Multi Kara Bajatama,” 11.

78
dikumpulkan dari waktu ke waktu.138 Data panel merupakan data yang dihasilkan

dari pengamatan pada beberapa objek yang dikumpulkan dari waktu ke waktu.

Sehingga bisa dikatakan bahwa data panel memuat beberapa perusahaan, banyak

periode.Penelitian ini menggunakan jenis data panel dimana data yang dihasilkan,

yaitu:

a. Populasi sejumlah 152 perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia.

b. Sampel yang dihasilkan sejumlah 114 laporan keuangan perusahaan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang nantinya akan digunakan

oleh peneliti untuk mengukur dan menentukan nilai variabel yang akan diteliti

dimana hal in bertujuan untuk menghasilkan data yang akurat. Oleh karena itu kita

perlu untuk menentukan cara bagaimana kita dapat memperoleh data mengenai

variabel-variabel yang kita gunakan. Berdasarkan jenis data yang digunakan

berupa jenis data sekunder dengan objek penelitian laporan keuangan perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode

2018-2019.Instrumen penelitian dijelaskan dalam tabel dibawah ini

Tabel 9
Instrumen penelitian
Skala
Variabel Alat ukur
pengukuran

138
Elvianto dan Dwi Kartikasari, Analisis Data Panel Untuk Menguji Pegaruh Estimasi Biaya
Produksi Terhadap Harga Jual Pada Workshop PT Multi Kara Bajatama, 11.

79
Biaya BiayaProduksi = BiayaBahan Baku Langsung +
Produksi BiayaTenaga Kerja Langsung + Biaya Nominal
(X1) Overhead Pabrik
Biaya Kualitas = Biaya Pencegahan + Biaya
Biaya
Penilaian + Biaya Kegagalan Eksternal + Biaya Nominal
Kualitas (X2)
Kegagalan Internal
Biaya Promosi = Biaya Iklan + Biaya Promosi
Biaya
Penjualan + Biaya Personal Selling + Biaya Nominal
Promosi (X3)
Publisitas
Laba Bersih = Laba Operasi + Pendapatan Non-
Laba bersih
operasi – Biaya Nonoperasi – Pajak Nominal
(Y)
Penghasilan
Sumber: Diolah Oleh Peneliti

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan “langkah yang paling utama dalam

penelitian, dimana hal ini bertujuan untuk mendapatkan data. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi yaitu melalui pengumpulan data mengenai hal-hal terkait variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya”.139

Berdasarkan pembahasan diatas, data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan Perusahan manufaktur dan

profil perusuhan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia. Data sekunder

diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui dua cara berikut.

1. Dokumentasi data sekunder perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia berdasarkan sampel penelitian dapat di peroleh melalui

website www.idx.co.id. Dokumentasi data sekunder perusahaan bertujuan

untuk memperoleh informasi tambahan dalam penelitian ini. Selain itu

melalui dokumentasi perusahaan dapat memperoleh informasi mengenai

profil perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia.

139
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 274.

80
2. Laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia berdasarkan sampel penelitian dapat diperoleh melalui website

www.idx.co.id

F. Analisis Data

Menurut sugiyono analisis data adalah “proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah difahami oleh did sendiri maupun orang lain”.140 Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik inferensial. Statistik

inferensial yaitu “statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat

digunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat

umum, dari sekumpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah

disusun dan diolah dalam penarikan kesimpulan (Conclussion), Penyususnan atau

pembuatan ramalan (Prediction), Penaksiran (Estimation)”.141 Untuk

mengefektifkan waktu maka penelitian ini menggunakan analisa data yakni SPSS.

Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:

140
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), 2018, 428.
141
Gunawan Sudarmanto, Statistik Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS Statistik
(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), 8.

81
1. Mencari Data Mentah

Data mentah adalah data yang berasal dari sumber tertentu tanpa mengalami

perubahan apapun. Data mentah yang digunakan dalam peneltian ini didapat

berupa data sekunder yang dapat diperoleh melalui web www.idx.co.id.

2. Statistik Deskriptif

Langkah berikutnya yang perlu kita lakukan adalah mengolah data. Untuk dapat

mengolah data dalam penelitian ini maka diperlukan analisa data. Karena dengan

adanya analisa data maka akan diperoleh hasil sehingga diperoleh kesimpulan

yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Analisis data yang dilakukan oleh

peneliti bertujuan untuk menyusun dan menginterpretasikan data yang sudah

diperoleh. Oleh sebab itu dibutuhkan statistik data yang dapat dilakukan dengan

statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah “statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data sebagaimana adanya

membuat kesimpulan umum atau generalisasi”. 142

Statistik deskriptif adalah statistik yang membahas cara-cara pengumpulan,

peringkasan, penyusunan, pengaturan, pengolahan, hingga penyajian dan

penganalisisan data sehingga dapat memberikan gambaran dan penjelasan yang

teratur, ringkas, dan mudah dipahami mengenai suatu gejala, peristiwa, atau

keadaan.143 Sebutan lain bagi statistik deskriptif adalah statistik deduktif. Statistik

deskriptif mengandung informasi terkait dengan pemusatan data (mean, modus,

median), penyebaran data (range, simpangan rata-rata, varians, dan simpangan


142
Abd Mukhit, Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif (Surabaya: Pena Salsabila, 2013),
151.
143
Fatati Nuryana, Statistik Bisnis (Surabaya: Pena Salsabila, 2013), hlm., 7.

82
baku), kecenderungan suatu gugus data, dan ukuran letak (kuartil, desil, dan

persentil). Dalam penelitian ini, statistik deskripstif yang digunakan berupa mean

(nilai rata-rata dalam suatu data), median (nilai tengah), modus (nilai yang sering

muncul), standart deviasi (akar dari varians), nilai minimum (skor terkecil), dan

nilai maksimum (skor tertinggi).

3. Uji Asumsi Klasik

Pada pembahasan sebelumnya, peneliti menyebutkan bahwa penelitian ini akan

menggunakan metode Analisis Regresi Berganda terhadap hipotesis penelitian.

Sebelum analisis regresi linier berganda dilakukan, maka terlebih dahulu

melakukan uji persyaratan analisis. Dimana Penelitian ini juga menggunakan uji

asumsi klasik agar model regresi tidak bias atau agar model regresi memenuhi

persyaratan atau kelayak maka perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Uji persyaratan analisis untuk regresi berganda yang digunakanpada penelitian ini

adalah Uji Multikolinieritas, Uji Heteokedastisitas, Uji Autokorelasi, dan Uji

Normalitas.

a. Uji Multikolinieritas

Dalam “analisis linear berganda terdapat dua atau lebih variabel

independen yang diduga akan mempengaruhi variabel dependen”. 144 Uji

Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dengan

dua cara antara lain yaitu pertama dengan melihat nilai tolerance dan lawannya,

serta kedua dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Adapun dasar

144
Sudarmanto, Statistik Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS Statistik, 224.

83
analisa untuk mendeteksi gejala multikolinieritas dijabarkan dalam tabel

dibawah ini.

Tabel 10
Dasar Analisa Uji Multikolinieritas
No Tolerance VIF
.
1 Jika nilai tolerance < 0,10, maka Jika nilai VIF > 10, maka tejadi
terjadi multikolinieritas. Multikolinieritas

2 Jika nilai tolerance > 0,10, maka Jika nilai VIF < 10, maka tidak
tidak terjadi multikolinieritas terjadi Multikolinieritas
Sumber: diadopsi dari Sudarmanto, 2013 145

b. Uji Heterokedastisitas

Uji Asumsi Klasik dengan Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance tetap maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik yaitu homoskesdatisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Menentukan keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan metode scatter plot, uji Glejser, dan uji Rho Spearman.146

Peneliti untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas pada penelitian

ini menggukan Metode glejser. Adapun dasar analisa untuk mendeteksi gejala

heteroskedastisitas pada uji Glejser sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. > 0.05 Maka tidak terjadi Heteroskedastisitas

2) Jika nilai Sig. < 0.05 Maka terjadi Heteroskedastisitas

c. Uji Autokorelasi
145
Sudarmanto, 224.
146
Sudarmanto, 249.

84
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi

antara kesalahan periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi

maka disebut adanya autokorelasi yang mengakibatkan penaksiran mempunyai

varians dan uji t tidak dapat digunakan. Untuk memastikan keberadan

autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-watson (DW test)

yang membandingkan DW hitung dengan DW tabel dan tingkat Kepercayaan

5%.147 Adapun cara pengambilan keputusan yang digunakan dalam penelitian ini

dijabarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 11
Dasar Analisa Uji Autokorelasi
Hipotesis Nol Jika Keputusan
Tidak Ada Autokorelasi Positif 0 < d < dl Tolak
Tidak Ada Autokorelasi Positif dl < d < du Tidak ada keputusan
Tidak Ada Autokorelasi Negatif 4 – dl < d < 4 Tolak
Tidak Ada Autokorelasi Negatif 4 – du < d < 4 – dl Tidak ada keputusan
Tidak Ada Autokorelasi Positif du < d < 4 – du Tidak ditolak
atau negatif
Sumber: Diadobsi dari Imam Ghozali,2017 148

d. Uji Normalitas

Uji Normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-

model penelitian yang diajukan. Uji normalitas bermaksud untuk menguji

normalitas variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) melalui

persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan. “Persamaan regresi dikatakan

baik apabila mempunyai data variabel independen dan variabel dependen


147
Sudarmanto, 263.
148
Imam Ghozali, Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan IBM SPSS 24 (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2017).

85
mendekati normal atau normal sempurna”.149 Peneliti untuk mendeteksi

terjadinya autokoreasi pada penelitian ini menggukan Metode Kolmogorov-

Smirnov. Adapun dasar analisa untuk mendeteksi gejala Autokorelasi pada uji

Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. > 0.05, maka Nilai residual berdistibusi normal.

2) Jika nilai Sig. < 0.05, Maka nilai residual tidak berdistribusi normal.

4. Uji Kebaikan Model Regresi Linear Berganda

Secara statistika untuk menguji kebaikan model regresi dapat dilakukan dengan

cara berikut ini:

a. Analisi Regresi Linear Berganda

Analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis regresi

sederhana. Analisis regresi ganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai

pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk

membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara

dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), (X3).........(Xn) dengan satu variabel

terikat.150 Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda.

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menguji hipotesis dari data

yang diperoleh, yaitu Persamaan yang digunakan dalam analisis ini adalah :

Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3+ e

Keterangan :

Y : Variabel dependen (laba bersih)

149
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Renika Cipta, 2013), 301.
150
Sujarweni, Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi, 115.

86
X1 : Variabel independen (biaya produksi)

X2 : Variabel independen (biaya kualitas)

X3 : Variabel independen (biaya promosi)

a : intercept atau konstanta

b :Angka arah atau koefisien regresi

e : error

b. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah ukuran yang bertujuan untuk mengetahui

antara nilai regrsi dengan data sampel. Koefisien determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu (0 < R2< 1).

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen sangat luas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.151

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu opini atau

asumsi secara statistik dan menarik kesimpulan. Pengujian hipotesis yang

dilakukan pada penelitian ini adalah:

1) Uji t atau Uji Parsial

151
Asep Mulyana, “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Usaha Samsung
Co Tahun 2009-2015,” Jurnal Manajemen Indonesia 07, no. 13 (Desember 2017): 191.

87
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Menurut Imam Ghozali uji statistik t

pada dasarnya menunjukkan “seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen”.152 Langkah-langkah untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut:

a) Membuat hipotesis

Pengaruh variabel biaya produksi (X1) terhadap variabel laba bersih (Y):

Ho1 = biaya produksi tidak berpengaruh terhadap laba bersih.

Ha1 = biaya produksi berpengaruh terhadap laba bersih.

Pengaruh variabel biaya kualitas (X2) terhadap variabel laba bersih (Y):

Ho2 = biaya kualitas tidak berpengaruh terhadap laba bersih.

Ha2 = biaya kualitas berpengaruh terhadap laba bersih

Pengaruh variabel biaya promosi (X3) terhadap variabel laba bersih (Y):

Ho3 = biaya promosi tidak berpengaruh terhadap laba bersih

Ha3 = biaya promosi berpengaruh terhadap laba bersih

b) Merumuskan hipotesis dalam bentuk statistik

Ho : β1, β2, β3 = 0, artinya biaya produksi, biaya kualtias dan biaya promosi tidak

memberikan pengaruh secara parsial terhadap laba bersih.

Ha : β1, β2, β3 ≠ 0, artinya biaya produksi, biaya kualtias dan biaya promosi

memberikan pengaruh secara parsial terhadap laba bersih.

c) Menetukan taraf nyata (α)

152
Mulyana, 190.

88
Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian adalah 5% (0,05) atau derajat

keyakinan sebesar 95% (0,95).

d) Menentukan kriteria pengujian

Peneliti perlu untuk menentukan kriteria pengujian dengan tujuan untuk

membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel dengan maksud untuk mengetahui

apakah Ho diterima atau ditolak. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu:

 Apabila thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

 Apabila thitung ≥ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

e) Membuat keputusan

Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial didasarkan pada nilai

probabilitas yang diperoleh dari hasil pengolahan data melalui program SPSS

dengan ketentuan:

 Apabila probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

 Apabila probabilitas > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.153

2) Uji f atau uji Simultan

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variable dependen/terikat.

Langkah-langkah untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut:

a) Membuat hipotesis

Pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y):

153
Syofiyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif dengan Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), 335.

89
Ho = biaya produksi, biaya kualitas dan biaya promosi tidak berpengaruh

terhadap laba bersih.

Ha = biaya produksi, biaya kualitas dan biaya promosi berpengaruh

terhadap laba bersih.

b) Merumuskan hipotesis dalam bentuk statistik

Ho : β1, β2, β3 = 0, artinya biaya produksi, biaya kualtias dan biaya promosi tidak

memberikan pengaruh secara simultan terhadap laba bersih.

Ha : β1, β2, β3 ≠ 0, artinya biaya produksi, biaya kualtias dan biaya promosi

memberikan pengaruh secara simultan terhadap laba bersih.

c) Menetukan taraf nyata (α)

Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian adalah 5% (0,05) atau derajat

keyakinan sebesar 95% (0,95).

d) Menentukan kriteria pengujian

Peneliti perlu untuk menentukan kriteria pengujian dengan tujuan untuk

membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel dengan maksud untuk mengetahui

apakah Ho diterima atau ditolak. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu:

 Apabila fhitung ≤ ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

 Apabila fhitung ≥ ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

90
e) Membuat keputusan

Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial didasarkan pada nilai

probabilitas yang diperoleh dari hasil pengolahan data melalui program SPSS

dengan ketentuan:

 Apabila probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

 Apabila probabilitas > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.154

154
Siregar, 335.

91
BAB IV

DESKRIPSI, PEMBUKTIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

Bursa efek Indonesia (BEI) adalah “penyelenggara sistem juga sarana

untuk mepertemukan penjual dan pembeli efek dengan tujuan melakukan

transaksi efek. Bursa efek Indonesia Merupakan salah satu bursa saham di

Indonesia yang memberikan fasilitas perdagangan saham, intrumen derivatif,

reksadana, saham dan obligasi yang berbasis syariah. Bursa efek Indonesia

berperan dalam memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam

upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional”.155

Bursa efek Indonesia juga berperan dalam mengembangan permodalan

lokal untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil. Untuk melaksakan

peran tersebut bursa efek Indonesia menyediakan informasi yang lebih lengkap

tentang perkembangan bursa kepada publik. Selain itu, Bursa efek Indonesia juga

mengedarkan data tentang pergerakan harga saham melalui media cetak dan

elektronik. Salah satu indikator yang mengakibatkan pergerakan harga saham

adalah indeks harga saham.156

Berdasarkan sejarahnya, Bursa efek Indonesia telah didirikan jauh sebelum

Indonesia merdeka. hal ini dapat dibuktikan bahwa pasar modal hadir sejak zaman

kolonial belanda lebih tepatnya pada desember tahun 1912 di Batavia yang saat

ini lebih dikenal sebagai Jakarta. Bursa efek Indonesia dirintis oleh pemerintah
155
“PT Bursa Efek Indonesia,” PT Bursa Efek Indonesia, diakses 5 Januari 2021
http://www.idx.co.id.
156
“PT Bursa Efek Indonesia.”

92
Hindia Belanda dengan tujuan memperlancar kepentingan pemerintah kolonial.

Pada tahun 1914-1918 bursa efek Indonesia di Batavia mengalami kevakuman

kegiatan selama beberapa periode.157

Pekembangan bursa efek Indonesia tidak berhenti saja, pada tahun 1925-

1942 bursa efek di Batavia kembali dibuka. Pertumbungan dan perkembangan

bursa efek di batavia mendorong pemerintah untuk mendirikan bursa efek di

Surabaya dan Semarang. Namun, karena adanya isu politik pada perang dunia ke-

2 bursa efek di Surabaya dan Semarang kembali ditutup pada awal tahun 1939,

dan di lanjutkan dengan penutupan bursa efek di Batavia pada tahun 1942-1952.

Hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti terjadinya perang dunia ke-2.158

Pada tahun 1995 Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya

(BES) melakukan merger. Satu tahun setelah merger, Serta pada tanggal 21 Juli

2000 diaplikasikannya Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (Scripless Tranding) di

Bursa Efek Indonesia. Selain itu, pada tanggal 28 Maret 2002 mulai

diaplikasikannya Sistem Perdagangan Jarak jauh (remote Trading). Kemudian

Pada tanggal 09 September 2002 diselesaikannya transaksi T+4 menjadi T+3. Dua

tahun setelahnya Bursa efek menerbitkan Stock Option pada tanggal 06 Oktober

2004.159

Pada tanggal 30 November 2007 Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek

Surabaya (BES) bergabung dan menghasilkan identitas baru yakni Bursa Efek

Indonesia (BEI). setelah BEI lahir pada tanggal 08 Oktober 2008 mulai

diberlakukannya Suspensi Perdagangan dan pada tanggal 10 Agustus 2009

157
“Bursa Efek Indonesia,” dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 5 Januari
2021, https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bursa_Efek_Indonesia&oldid=17962487.
158
“Bursa Efek Indonesia.”
159
“Bursa Efek Indonesia.”

93
dibentuk Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI). Pada tanggal 02 Maret 2009

terjadi perubahan sistem perdagangan dari JATS menjadi Sistem Perdagangan

baru PT Bursa Efek Indonesia yakni JATS-NextG.160

Permbengan yang terus terjadi mendorong BEI untuk terus berinovasi, hal

ini terlihat pada tanggal 12 November 2015 Bursa Efek Indonesia Melakukan

Launching Kampanye “Yuk Nabung Saham” yang ditujukan kepada seluruh

masyarakat Indonesia untuk mau memulai berinvestasi di pasar modal dan

kampaye ini masih dilaksanakan sampai sekarang. Pada tahun yang sama telah

diresmikan LQ-45 Index Futures. Pada tanggal 02 Mei 2016 Tick Size kembali

disesuaikan. Kemudian pada tanggal 18 April 2016 IDX Channel resmi

diluncurkan. Pada akhir tahun 2016 PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI)

didirikan.161

Pada tanggal 23 Maret 2017 IDX Incubator diresmikan. Relaksasi Marjin

terjadi pada tanggal 06 Februari 2017. Kemudian satu tahun seletahnya terjadi

pembaruan sistem perdagangan dan New Data enter pada tanggal 07 Mei 2018.

Pada tanggal 26 November 2018 Launching penyelesaian Transaksi T+2 (T+2

Settlement) dan Penambahan tampilan informasi notasi khusus pada kode

perusahaan tercatat. Satu tahun setelahnya Tepat pada bulan April 2019 PT

Pendanaan Efek Indonesia mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa

Keuangan.162

160
“Bursa Efek Indonesia.”
161
“Bursa Efek Indonesia.”
162
“PT Bursa Efek Indonesia,” PT Bursa Efek Indonesia, diakses 2 Januari 2021,
http://www.idx.co.id.

94
2. Gambaran Umum Indeks Saham Syariah Indonesia

Irwan Abdalloh dalam buku Pasar Modal Syariah menyebutkan bahwa

“Indeks saham syariah merupakan indicator pembanding dan pengukur kinerja

portofolio saham syariah”. Indek saham syariah terdiri dari indek saham

komposit, indek saham sektoral dan indek saham dengan kriteria khusus. indek

saham komposit adalah indek saham yang menghitung seluruh saham yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanpa terkecuali. 163 Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) merupakan salah satu indeks saham syariah yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Sejak tanggal 12 Mei 2011.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) termasuk dalam indeks saham

komposit karena perusahaan yang terdaftar merupakan seluruh saham syariah

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanpa terkecuali. Sehingga dalam

perhitungganya tidak terdapat seleksi dalam menentukan daftar saham. semua

perusahaan syariah yang terdaftar di BEI akan secara otomatis terdaftar pada

perhitungan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).164

Perubahan daftar saham dalam ISSI tidak seperti indeks-indeks lain di

Bursa Efek Indonesia, dimana dalam perubahan konstituennya dilakukan secara

terjadwal misal, setiap 6 bulan sekali yang dilakukan oleh indek saham Jakarta

Islamic Indeks (JII). Konstuensi ISSI dilakukan penyesuaian setiap saat apabila

ada saham syariah yang baru terdaftar atau dihapuskan dari Dewan efek Syariah.

Indek saham syariah indonesia melakukan perhitungan dengan cara menghitung

rata-rata tertimbang kapitalisasi besar. Kriteria saham yang dapat dimasukkan

163
Irwan Abdalloh, Pasar Modal Syariah (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2018), 92.
164
Abdalloh, 93.

95
dalam ini sesuai dengan Regulasi BAPEPAM LK No.II K. I tentang kritesia dan

penerbitan daftar efek syariah. 165

Pada tahun 2017 terjadi 24 kali perubahan komposisi konstituen di ISS1

dari awal tahun sampai akhir tahun dengan rincian dengan rincian 70 perusahan

baru masuk dan 35 perusahan keluar sehingga pada akhir periode ada 365

perusahan. Pada tahun 2018 terjadi 33 kali perubahan komposisi konstituen di

ISSI dari awal tahun sampai akhir tahun dengan rincian dengan rincian 87

perusahan baru masuk dan 54 perusahan keluar sehingga pada akhir periode ada

399 perusahan.. Sedangkan pada tahun 2019 telah terjadi 31 kali perubahan

komposisi konstituen ISSN dari awal tahun sampai akhir tahun, dengan rincian

dengan rincian 83 perusahan baru masuk dan 54 perusahan keluar sehingga pada

akhir periode ada 429 perusahan.166

Perbedaan antara Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan Jakarta

Islamic index (JII) yaitu: jumlah perusahaan yang terdaftar di JII terdiri dari 30

saham syariah yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI) sedangkan Indeks

Saham Syariah Indonesia merupakan cerminan dari saham-saham yang termasuk

dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang dikeluarkan oleh BAPEPAM dan LK.

165
Abdalloh, 94.
166
“PT Bursa Efek Indonesia,” PT Bursa Efek Indonesia, diakses 13 Januari 2021,
http://www.idx.co.id.

96
Gambar 4
Kurva Rata-Rata Laba Bersih Perusahaan Yang Terdaftar Di ISSI Dan JII 30
Selama Tahun 2017-2019 Pertriwulan
Rp4,500,000,000,000

Rp4,000,000,000,000

Rp3,500,000,000,000

Rp3,000,000,000,000

Rp2,500,000,000,000

Rp2,000,000,000,000

Rp1,500,000,000,000

Rp1,000,000,000,000

Rp500,000,000,000

Rp-

ISSI JII 30
Sumber: Financial Statemen perusahaan ISSI dan JII 30 www.idx.go.id (data diolah)

Pada kurva diatas terlihat bahwasanya rata-rata perkembangan laba bersih

pada perusahaan yang terdaftar di JII 30 pada tahun 2017 sampei tahun 2019 terus

mengalami peningkatan. Sedangkan pada perusahaan yang terdaftar di ISSI pada

tahun 2017 dan tahun 2019 mengalami fluktuasi dan padah tahun 2018

mengalami peningkatan tiap triwulannya. Sehingga diatas dapat disimpulkan

bahwa rata-rata laba bersih perusahaan JII 30 yang terus meningkat tiap

triwulannya. Berbeda dengan gambaran rata-rata laba pada perusahaan ISSI

mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Keadaan perusahaan yang mengalami

fluktasi ini membuat peniliti tertarik untuk melakukan penelitian di indeks saham

tersebut.

3. Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur

97
Pada awal perkembangannya dalam masyarakat masih belum ada istilah

perusahaan manufaktur. Namun lebih dikenal dengan istilah perusahaan indutri.

Hal yang mendasari kegiatan perusahaan industri adalah Produksi. Dimana

menurut Rusdi Nur dan Muhammad Arsyad Sayuti Produksi adalah “suatu

kegiatan membuat sesuatu hal baru yang berwujud (Produk) atau tidak berwujud

(Jasa)”.167Model produksi selalu mengalami perubahas beriringan dengan

berjalannya waktu. Menurut Encyclopedia America dalam buku Pengantar Sistem

Manufaktur, Model Produksi dapat dibagi Menjadi tiga, sebagai berikut:

a. Industri Primer

Kategori ini berkembang pada zaman kuno dimana sumber kekayaan yang

ada masih menggunakan kegiatan produksi mendasar seperti pertanian, berburu,

perikanan dan pertambangan.

b. Industri Sekunder

Sekitar dua ratus tahun yang lalu, beberapa ilmuan ekonomi seperti “Adam

Smith, David Ricard, dan John Stuar Mill memperkenalkan konsep Vendability

yang dikenal dengan produksi untuk pasar. Kemudian pada tahun 1622 konsep

ini di perkenalkan kembali dengan istilah baru dari bahasa Latin yaitu Manu

Factum yang berarti dibuat oleh tangan”168. Dalam Hal ini Produksi di

definisikan sebagai kegiatan membuat hal-hal yang berwujud (Produk). Saat ini

kategori jenis ini dikenal dengan industri Sekunder, yang meliputi perusahaan

manufaktur, perusahaan konstruksi, dan generasi utilitas publik.


167
Rusdi Nur dan Muhammad Arsyad Suyuti, Pengantar Sistem Manufaktur (Yogyakarta: CV
Budi Utama, 2012), 1.
168
Nur dan Suyuti, 2.

98
c. Industri Tersier

Pada akhir abad kesembilan belas, konsep utilitas mulai digunakan oleh para

ekonom seperti; “WIllian Stanley Jevons, Karl Menger, dan Marie Esprit Leon

Walras. Pada saat itu utilitas didefinisikan sebagai suatu indeks yang

mengungkapkan tingkat kepuasan yang diinginkan manusia. Dengan di

perkenalkannya konsep ini mengakibatkan arti produksi melebar menjadi

Produksi adalah ciptaan dari utilitas yang diiringi dengan pelanyan yaitu

transportasi yang disertai dengan penjualan, perdagangan dan kegiatan

pelayanan lain”169. Kegiatan produksi jenis ini dikenal dengan Industri Tersier.

Berdasarkan perkembangannya dapat ditarik kesimpulan bahwa manufaktur

adalah suatu kegiatan membuat sesuatu dengan tangan. Menurut CIRP

(Konfernsi Internasional Penelitian Produksi pada tahun 1983 mendefinisikan

manufaktur sebagai “Serangkaian Kegiatan yang saling terkait dan operasi yang

melibatkan desai, pemilihan material, perencanaan, produksi manufaktur,

jaminan mutu, mengelola dan pemasaran produk industry manufaktur”.170

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang membeli bahan baku,

mengolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap jadi. Sukirno dalam buku

Akuntansi Perusahaan Manufaktur menjelasakan bahwa “Perusahaan

manufaktur adalah perusahaan yang mengelola bahan baku menjadi barang

dalam proses atau barang jadi untuk siap dijual kepada konsumen.” 171 Rudianto

berpendapat bahwa “perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang berfungsi

sebagai jembatan antara produsen bahan baku dan konsumen/ pelanggan yang
169
Nur dan Suyuti, 2.
170
Nur dan Suyuti, 3.
171
Sukirno, Akuntansi Perusahaan Manufaktur (Yogyakarta: KTSP, 2008), 4.

99
memerlukan barang jadi yang siap digunakan”.172 Sehingga dapat disimpulkan

bahwa perusahaan manufaktur adalah oerusahan yang beraktivitas mengelolah

bahan, dari bahan mentah menjadi bahan setengah jadi (barang dalam proses)

atau bahan jadi (barang jadi) yang siap didistribusikan kepada konsumen.

Transaksi-transaksi pada perusahaan manufaktur terdiri dari; “transaksi

pembelian bahan baku, transaksi pemakaian bahan baku, transakri pencatatan

dan pembayara gaji dan upah karyawan, transaksi pencatatan biaya overhead

pabrik, transaksi penjualan barang jadi, transaksi pencatatan biaya administrasi

dan umum, dan transaksi pencatatan biaya pemasaran”.173

Perusahaan Manufaktur di Indonesia sangatlah banyak. Perusahaan

manufaktur yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikelompokkan

menjadi 3 (tiga) Sektor yaitu sektor barang konsumsi, Sektor Industri dasar dan

kimia dan sektor aneka industri dan. Sedangkan sub-sektornya dikelompokkan

menjadi 20 (dua puluh) kelompok. Berikut Sektor dan Sub-Sektor perusahaan

manufaktur versi Bursa Efek Indonesia (BEI).174

1) Sektor Barang Konsumsi (Consumer Goods), yang terdiri dari beberapa

sub-sektor yakni: Sub-Sektor Makanan dan Minuman, Sub-Sektor Rokok,

Sub-Sektor Farmasi, Sub-Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah

Tangga, Sub-Sektor Peralatan Rumah Tangga, dan Sub-Sektor Lainnya.

2) Sektor Industri Dasar Dan Kimia (Basic Industry And Chemicals), yang

terdiri dari beberapa sub-sektor yakni: Sub-Sektor Semen, Sub-Sektor

Keramik, Porselen dan Kaca, Sub-Sektorlogam dan Sejenisnya, Sub-Sektor

172
Rudianto, Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, 2013, 15.
173
Akuntansi Perusahaan Manufaktur, 5.
174
“9 Sektor BEI beserta daftar sub sektornya,” SahamOK.com, diakses 14 Januari 2021,
https://www.sahamok.net/emiten/sektor-bei/.

100
Kimia, Sub-Sektor Plastik dan Kemasan, Sub-Sektor Pakan Ternak, Sub-

Sektor Kayu dan Pengelolahannya, Sub-Sektor Pulp dan Kertas, dan Sub-

Sektor Lainnya.

3) Aneka Industri (Miscellaneous Industry), yang terdiri dari beberapa sub-

sektor yakni: Sub-Sektor Mesin dan Alat Berat, Sub-Sektor Otomotif dan

Komponennya, Sub-Sektor Tekstill dan Garmen, Sub-Sektor Alas Kaki,

Sub-Sektor Kabel, Sub-Sektor Elektronika, Sub-Sektor Lainnya.

Perusahaan dapat menunjang pertumbuhan perekonomian indonesia.

Khususnya bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur

memegang peran penting dalam upaya meningkatkan nilai investasi dan ekspor

sehingga menjadi andalan untuk menstabilkan bahkah meningkatkan

pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini didukung oleh pemerintah dimana

pemerintah siap. berkomitmen dalam merevitalisasi industri manufaktur melalui

pelaksanaan peta jalan making Indonesia 4.0. Menteri perindustrian Airlangga

Hartarto pada diskusi Outlook Perekonomian indonesia 08 januari 2019 di

jakarta mengatakan bahwa “sektor industri berkontribusi terhadap Produk

Domistik Broto (PDB) sebesar 20%, kemudian untuk perpajak sekitar 30%, dan

unutk ekspor sebanyak 74%”.175

Perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan lainnya, baik perusahaan

jasa maupun perusahaan dagang. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari input

maupun output yang dihasilkan. Andi Pujianto dalam buku Akuntansi

Perusahaan manufaktur yang ditulis oleh Sukirno menjelasakan perbedaan

Perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan perusahaan dagang sebagai berikut:


175
“Kemenperin: Industri Manufaktur Berperan Penting Genjot Investasi dan Ekspor,” diakses 11
November 2019, https://kemenperin.go.id/artikel/20091/Industri-Manufaktur-Berperan-
Penting-Genjot-Investasi-dan-Ekspor-.

101
1) Perusahaan manufaktur mengelolah bahan baku menjadi barang dalam

proses sehingga menjadi barang jadi yang siap diperdangangkan.

2) Terdapat tiga jenis persediaan yang digunakan oleh perusahaan manufaktur,

yaitu: persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan

persediaan barang jadi.

3) Terdapat dua klasifikasi biaya, yaitu: biaya produksi dan biaya operasional.

Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung

dan biaya overhead pabrik. Sedangkan biaya operasional terdiri dari biaya

pemasaran, biaya perbaikan mutu, dan biaya administrasi umum.

Objek Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahan

manufaktur yang terdaftar di ISSI. Hal ini dikarenakan perusahaan manufaktur

melakukan Proses produksi dan mendistribusikan output yang dihasilkan kepada

konsumen. Selain itu, perusahaan manufaktur juga menyediakan sebagian besar

kebutuhan sehari-hari bagi konsumen. hal ini mencakup dalam Variabel yang

telah dipilih oleh peneliti.

B. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari

Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website www.idx.co.id. Populasi penelitian

ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia periode 2018-2019. Sampel pada penelitian berjumlah 114 sampel.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu teknik dokumentasi.

Perusahan yang menjadi sampel penelitian ini dipilih menggunakan metode

102
purposive sampling. Teknik ini biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan

beberapa keriteria-keriteria tertuntu dan tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh

peneliti. Kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti sebagai acuan dalam

pengambilan sampel, yaitu:

1. Perusahaan manufaktur yang konsisten terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia Periode 2018-2019.

2. Perusahaan yang laporan keuangan memuat variabel penelitian.

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diperoleh 57 perusahaan.

Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan (annual report)

sehingga dihasilkan sampel 114 dari 57 perusahaan. Berikur gambaran umum

tentang perusahan yang terpilih menjadi Sampel pada penelitian ini.

1. Akasha Wira International Tbk (ADES)

Akasha Wira International Tbk yang dulunya bernama Ades Waters

Indonesia (ADES) berdiri sejak tahun 1985 denga Nama PT. Alfindo Putrasetia.

Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1986. ADES

berkantor pusat di Perkantoran Hijau Arkadia, Jl. Letjend. T.B. simatupang Kav.

88 Jakarta 12520 – Indonesia. Pemengang Sahan Mayoritas adalaha Water

Partners Botting S.A. sebesar 91,94 persen, merupakan perusahan Joint venture

antara The Coca Cola Company dan Nestle S.A. diakuisisi oleh Sofos Pte Ltd.

Perusahaan Berbadan Hukum Singapura.176

Akasha Wira International Tbk (ADES) adalah bergerak dalam bidang

usaha pengelolahan dan distribusi air minum dalam kemasan dengan merek

176
“Our Profile ADES,” Akasha Wira International (blog), diakses 16 Januari 2021,
https://www.akashainternational.com/id_ID/our-profile/.

103
dangan Nestle Pure Life dan Vica serta perdagangan besar produk-produk

komestika. Produk air minum dalam kemasan dimulai pada tahun 1986 sedangkan

perdangan produk komestika dimulai pada tahun 2012. Produk air minum dalam

kemasan berlokasi di Jawa Barat dan perdangan produk komestika berlokasi di

Pulogadung.177

2. Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI)

Argha Karya prima industrt Tbk (AKPI) berdiri sejak tanggal 7 maret

1980 dan mulai beroperasi pada tahun 1982. AKPI berkantor pusat di Jl.

Pahlawan, Karang Asem Barat Citeureup, Bogor 16810 – Indonesia. Pemegang

saham AKPI yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: PT.

Nawa Panduta (Pengendali) sebesara 13,55 persen, Shenton Finance Corporation

sebesar 17,03 persen, Asia Invesrment Limited Sebesar 17,32 Persen, Morgan

Stanley & Co. Intl Plc sebesar 10,74 persen, dan saham treasuri sebesar 9,96

persen.

Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) bergerak dalam bidang produksi

dan distribusi kemasan fleksibel berupa Biaxially Oriented Poly Propylene

(BOPP) film, Polyester (PET) film, Cast Poly Propylene (CPP) film dan Poly

Acrylonitrile film. Masing-masing dipasarkan dengan merek dagang ARLENE

dan ARETA.178

3. Alkindo Naratama Tbk (ALDO)

177
“Sejarah dan Profil Singkat ADES (Akasha Wira International Tbk) | Britama.com,” diakses
16 Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-ades/.
178
“PT Argha Karya Prima Industry Tbk,” diakses 16 Januari 2021, http://www.arghakarya.com/.

104
Akindo Naratama Tbk (ALDO) berdiri sejak tanggal 31 Januari 1989 dan

mulai beroperasi pada tahun 1994. ALDO berkantor pusat di kawasan Industri

Cimareme II No. 14 Padalarang, Bandung 40553-Indonesia. Pemegang saham

ALDO yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: PT

Golden Arista International (Pengendali) sebesar 58,41 persen, dan Lili Mulyadi

Sutanto Sebesar 7,66 persen.179

Alkindo Naratama Tbk bergerak dalam bidang industri konversi kertas.

ALDO memproduksi Honeycomb (kertas karton yang berbentuk seperti sarang

lebah yang biasa digunakan pada paperbox, Hole pad, paper pallet dan sebagai

pengisi struktur dalam partisi, pintu, dinding dan furnitur), edge protector

(lembaran kertas pelindung sudut untuk produk-produk seperti kaca marmer

peralatan elektronik dan lainnya), paper core (gulungan untuk plastik film atau

flexible packaging, kertas, kain dan kertas timah), paper tube (gulung untuk

benang jenis draw texture yarn dan partially orientes yarn) dan paper pallete

(palet kertas).180

4. Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk (AMIN)

Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk (AMIN) berdiri sejak tanggal 24

Maret 1972 yang berkantor pusat di Jln. Sei Belumai KM 24 No.30-38 Desa

Dagang Kelambir-Tanjung Marowa, Deli Serdang-Sumatera utara 20362 dan

Kantor korespodensi bertempat di Gedung Multi Pirani Graha, Lantai 1, Jl. Raden

Inten II No.2, No.2, Duren Sawit, Jakarta Timur 10430-Indonesia. Pemegang

saham AMIN yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain:
179
“Our Company – Alkindo,” diakses 16 Januari 2021, https://alkindo.co.id/our-company/.
180
“Sejarah dan Profil Singkat ALDO (Alkindo Naratama Tbk) | Britama.com,” diakses 16
Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-aldo/.

105
Sphere Corporation, Sdn., Bhd. sebesar 56,78 persen, Chong Kim Kong Sebesar

10,11 persen, dan Chong Kim Leong sebesar 7 persen.181

Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk bergerak dibidang industry mesin

dan alat pengolah kelapa sawit dan Karen, industry water tube boiler, industry

pembuatan package boiler dan quick doors for sterilizers, serta pemasarannya.

Produk-produk yang dihasilkan AMIN, antara lain: Boiler dan auxiliary. Selain

itu, AMIN juga melayani perawatan dan perbaikan boiler seperti, reparasi boiler,

supply parts boiler, service contract dan modification and upgrade boiler.182

5. Asiaplast Industries Tbk (APLI)

Asiaplast Industries Tbk (APLI) yang dulunya bernama PT Adi Karya

Perkasa selanjutnya Berubah Menjadi PT Akasa Pandukarya berdiri sejak tanggal

05 Agustus 1992 dan mulai beroperasi pada tahun 1994. APLI berkantor pusat di

Jln. Sentosa, Desa Gembor, Kec. Jatiuwung, Tanggerang, Banten dan berkantor

perwakilan di gedung Menara Imperium, Lantai 10, Jl. H.P. Rasuna Said Kav. 1

Jakarta 12980. Pemegang saham APLI yang memiliki kepemilikan saham

melebihi 5 persen antara lain: PT Maco Amangraha sebesar 53,42 persen,

Alexander Agung Pranoto Sebesar 23,26 Persen, dan Saham Treasuri sebesar 9,16

persen. 183

Asiaplast Industries Tbk bergerak dalam bidang industri dan perdagangan

lembaran plastic PVC dan kulit imitasi. saat ini, produk yang dihasilkan Asiaplast

181
“PT. Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk [AMIN] | IDNFinancials,” diakses 16 Januari
2021, https://www.idnfinancials.com/id/amin/pt-ateliers-mecaniques-dindonesie-tbk.
182
“Sejarah dan Profil Singkat AMIN (Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk / Atmindo) |
Britama.com,” diakses 16 Januari 2021, https://britama.com/index.php/2015/12/sejarah-dan-
profil-singkat-amin/.
183
“Profil Perusahaan – PT Asiaplast Industries Tbk (APLI),” diakses 16 Januari 2021,
https://engine2.asiaplast.co.id/id/hubungan-investor/profil-perusahaan/.

106
Industries Tbk antara lain: Flexible Film dan Sheet digunakan untuk perlengkapan

kantor, kemasan, media promosi, lembaran plastik furnitur dan industri mebel,

leatherette digunakan untuk interior otomotid, tas, sepatu, mebel perumahan dan

tempat-tempat komersial, dan Rigid Film dan Sheet tediri dari PVC dan PET

Sheet/Film digunakan dalam Industri kemasan.184

6. Arwana Citramulia (ARNA)

Arwana Citramulia (ARNA) yang awalnya bernama PT Arwana Citra

Mulia berdiri sejak tanggal 22 Februari 1993 dan mulai beroperasi pada tanggal 1

juli 1995. ARNA berkantor pusat di Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24,

kembangan, Jakarta Barat 11610. Pemegang saham ARNA yang memiliki

kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: PT Suprakreasi Eradinamika

sebesar 13,97 persen, Credit Suisse AG Singapure Trust Accout Client Monotena

sebesar 24,52 persen, dan Credit Suisse AG Singapure Trust A/C Client Sebesar

9,6 Persen.185

Arwana Citramulia Tbk bergerak dalam bidang industri Keramik dan

menjual hasil produksinta di dalam negeri. ARNA saat ini memilik empat anak

usaha, tiga diantaranya bergerak dalam bidang industri keramik, yakni PT Arwana

Nuansakeramik, PT Sinar Karya Dura Abadi dan PT Arwana Anugerah Serta satu

lagi bergerak dalam bidang pemasaran dan distibusi yaitu PT Primagraha

Keramindo. Merek dagang yang dipasarkan oleh ARNA adalah Arwana Ceramic

Tiles, UNO dan UNO DIGI.186

184
“Sejarah dan Profil Singkat APLI (Asiaplast Industries Tbk) | Britama.com,” diakses 16 Januari
2021, http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-apli/.
185
“Our Company Arwana Citramulia,” diakses 16 Januari 2021, https://arwanacitra.com/.
186
“Sejarah dan Profil Singkat ARNA (Arwana Citramulia Tbk) | Britama.com,” diakses 16
Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-arna/.

107
7. Astra International (ASII)

Astra International Tbk (ASII) yang awalnya bernama PT Astra

International Incorporated berdiri sejak tanggal 20 Februari 1957 dan mulai

beroperasi pada tanggal 1 juli 1995. ASII berkantor pusat Jln. Gaya Motor Raya

No. 8, Sunter II, Jakarta 14330-Indonesia. Pemegang saham terbesar ASII adalah

Jardine Cycle and Carriage Ltd sebesar 50,11 persen, perusahaan yang didirikan

di Singapura. Jardine Cycle and Carriage Ltd merupakan entitas anak dari Jardine

Methesin Holdings Ltd, Perusahan yang didirikan di Bermuda.187

Astra International Tbk bergerak dalam bidang perdagangan,

pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Kegiatan Utama ASII

meliputi perkitan dan penyaluran mobil (Toyota, Daihatsu, Izusu, UD Trucks,

Peugeot dan BMW), Sepeda Motor (Honda), serta suku cangangnya, penjualan

dan penyewaan alat berat pertambangan dan jasa terkait, pengembangan

perkebunan, jasa keungan, infrastruktur dan ternologi informasi. Entitas anak

dibawah ASII antara lain: AALI, ASGR, AUTO, UNTR dan BNLI.188

8. Astra Otoparts (AUTO)

Astra Otoparts (AUTO) berdiri sejak tanggal 20 September 1991 dan

mulai beroperasi pada tanggal 1991. AUTO berkantor pusat di Jln. Raya

187
“Astra International | Tentang Astra International Tbk (ASII),” diakses 16 Januari 2021,
https://www.astra.co.id/About-Astra.
188
“Sejarah dan Profil Singkat ASII (Astra International Tbk) | Britama.com,” diakses 16 Januari
2021, http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-asii/.

108
Pegangsaan Dua Km 2.2, Kepala Gading, Jakarta 14250-Indonesia. Pemegang

saham terbesar AUTO adalah Astra International (ASII) sebesar 80 persen.189

Astra Otoparts Tbk bergerak dalam bidang perdagangan suku cadang

kendaran bermotor, baik lokal maupun ekspor, dan manufaktur dalam bidang

bidang industri logam, plastic dan suku cadang kendaraan bermotor. Produk-

produk yang dihasilkan oleh AUTO antara lain: Aki untuk kendaraan roda dua

dan roda empat, ban untuk kendaraan roda dua dan truk, suku cadang untuk

kendaraan roda dua dan roda empat, dan pelumas untuk kendaraan roda empat dan

industri.190

9. Sepatu Bata Tbk (BATA)

Sepatu Bata Tbk (BATA) yang awalnya bernama berdiri sejak tanggal 15

Oktober 1931. BATA berkantor pusat di Jln. RA. Kartini Kav. 28 Ciladak Barat,

Jakarta Selatan 12430-Indonesia. BATA merupakan salah satu anggota Bata Shoe

Organization (BSO) yang mempunyai kantor pusat di Lausanne, Switzerland.

BSO merupakan induk terbesar Industri sepatu di dunia yang beroperasi dibanyak

Negara. Pemegang saham BATA yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5

persen antara lain: Bafin (Nederland) B.V. sebesar 82,01 persen, dan BP2S

Singapore sebesar 5,09 persen. Induk usaha BATA adalah Compass Limited yang

berkedudukan di Bermuda.191

Sepatu Bata Tbk bergerak dalam bidang usaha memproduksi sepatu kulit,

sepatu kain, sepatu santai dan olah raga, sandal serta sepatu khusus untuk industri,
189
Astra Otoparts, “Astra Otoparts,” Astra Otoparts, diakses 16 Januari 2021, https://www.astra-
otoparts.com/id/PT/about.
190
“Sejarah dan Profil Singkat AUTO (Astra Otoparts Tbk) | Britama.com,” diakses 16 Januari
2021, http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-auto/.
191
“Bata Industrials di Indonesia,” Bata Industrials Indonesia, diakses 16 Januari 2021,
https://www.bataindustrials.co.id/id/mengenai-bata-industrials/indonesia/.

109
impor dan distribusi sepatu secara aktif melakukan ekspor sepatu. Merek dagang

yang dimiliki BATA antara lain: Bata, North Star, Power, Bubblegummers, Merie

Claire, dan Weinbrenner.192

10. Trisula TextileIndustries Tbk (BELL)

Trisula TextileIndustries Tbk (BELL) berdiri sejak tanggal 11 Januari

1971. BELL berkantor pusat di Jln. Mahar Martanegara No.170, Baros-Cimahi,

Jawa Barat 40522-Indonesia.. Pemegang saham BELL yang memiliki

kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: PT Inti Nusa Damai sebesar

78,52 persen. Trisula Textile Industries Tbk (BELL) bergerak dalam bidang

perdagangan pakaian jadi (garmen), industry tekstil serta usaha terkai lainnya.193

Produk-Produk yang diproduksi oleh Trisula TextileIndustries Tbk

(BELL) antara lain: 100% polyester, polyester rayon, polyester cotton, dan

corporate uniform. Merek dagang yang saat ini dimiliki oleh Trisula

TextileIndustries Tbk adalah merek lokal Bellini, ekspor tekstil caterina dengan

konsumen Jepang, Amerika, Amerika Selatan, Timur Tengah, Autralia dan

Vietnam, dan corporate uniform melalui merek mido Uniform yang

dikembangkan anak usaha Mido Indonesia.194

11. Garuda Metalindo Tbk (BOLT)

Garuda Metalindo Tbk (BOLT) berdiri sejak tanggal 15 Maret 1982 dan

mulai beroperasi pada tahun 1982. BOLT berkantor pusat Jln. Kapuk Kamal Raya

192
“Bata Industrials di Indonesia.”
193
“PT Trisula Textile Industries Tbk,” PT Trisula Textile Industries Tbk, diakses 16 Januari
2021, https://trisulatextile.com/.
194
“Sejarah dan Profil Singkat BELL (Trisula Textile Industries Tbk) | Britama.com,” diakses 16
Januari 2021, https://britama.com/index.php/2017/10/sejarah-dan-profil-singkat-bell/.

110
No. 23, Jakarta 14470-Indonesia. Pemegang saham BOLT yang memiliki

kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: PT Garuda Multi Investama

sebesar 57,6 persen dan Herman Wijaya sebesar 12,8 persen.195

Garuda Metalindo Tbk bergerak dalam bidang Industri alat dan komponen

untuk semua jenis kendaraan bermotor. Kegiatan operasinal BOLT adalah

memperoduksi dan memperdagangkan alat-alat dan komponen-komponen serta

sub komponen (termasuk mur dan Baut) untuk semua jenis kendaran bemotor.196

12. Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP)

Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) yang awalnya bernama CV.

Pranoto berdiri sejak tanggal 22 Juli 1972 dan mulai beroperasi pada tanggal 1 juli

1995. CAMP berkantor pusat di Jln. Rungkut Industri II/15-17, Kel Tenggilis

Mejoyo, Kec. Tenggilis Mejoyo, Surabaya 60293-Indonesia. Pemegang saham

CAMP yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: Sabana

Prawirawidjaja Sebesar 83,87 persen. Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP)

bergerak dalam bidang industri pengolahan es krim.197

13. Chitose International Tbk (CINT)

Chitose International Tbk (CINT) yang awalnya bernama PT Chitose

Indonesia Manufakturing Limite berdiri sejak tanggal 15 Juni 1978 dan mulai

beroperasi pada tanggal 1979. CINT berkantor pusat di Jln. Industri III No.5

Leuwigajah, Cimahi 40533-Indonesia. Pemegang saham CINT yang memiliki

195
“Garuda Metalindo,” diakses 16 Januari 2021, https://garudametalindo.co.id/about/history.
196
“Sejarah dan Profil Singkat BOLT (Garuda Metalindo Tbk) | Britama.com,” diakses 16
Januari 2021, http://britama.com/index.php/2015/07/sejarah-dan-profil-singkat-bolt/.
197
“Sejarah – Campina Es Krim,” diakses 16 Januari 2021,
https://www.campina.co.id/id/sejarah/.

111
kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: Pt Tritirta Inti Mandiri sebesar

68,43 persen.198

Chitose International Tbk (CINT) bergerak dalam bidang perindustrian,

perdagangan dan jasa furniture. Perusahaan ini menjalankan usaha sebagai

produsen dan distributor produk-produk furniture yang meliputi: folding chair,

folding chair dan memo, hotel, banquet dan restaurant, working dan meeting,

school education dan hospital items dengan merek dagang utama yaitu chitose,

uchida dan yamato.199

14. Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)

Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) yang awalnya bernama PT Sari Guna

berdiri sejak tanggal 10 Maret 1988 dan mulai beroperasi secara komersial pada

tahun 2003. CLEO berkantor pusat di Jln. RayaA. YAni 41-43, Kompleks Central

Square Blok C-1 Gedangan, Sidoarjo 61254-Indonesia. Pemegang saham CLEO

yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: PT Tancorp

Sentral Abadi Sebesar 51,64 persen, PT Tancorp global Sentosa Sebesar 27,91

persen. Sariguna Primatatirta Tbk bergerak dalam bidang industru air minum

dalam kemasaan. Merek dagang Cleo diolah dari mata air pegunungan Arjuna di

Pandaan-Jawa Timur.200

15. Citra Tubindo Tbk (CTBN)

198
“Chitose Tentang Kami,” diakses 16 Januari 2021, https://www.chitose-
indonesia.com/tentang-kami/.
199
“Sejarah dan Profil Singkat CINT (Chitose Internasional Tbk) | Britama.com,” diakses 16
Januari 2021, http://britama.com/index.php/2014/06/sejarah-dan-profil-singkat-cint/.
200
Iskandar M, “Profil Singkat PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO),” Data Emiten (blog), 11
Januari 2021, https://www.dataemiten.com/p/504-profil-singkat-pt-sariguna-primatirta-tbk-
cleo/.

112
Citra Tubindo Tbk (CTBN) berdiri sejak tanggal 23 Agustus 1983 dan

mulai beroperasi secara Komersial pada tahun 1984. CTBN berkantor pusat di Jln.

Hang Kesturi I Km. 4, Kabil, Batam 29467-Indonesia. Pemegang saham CTBN

yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: Kestrel Wave

Investment Ltd sebesar 48,23 persen, Vallourec Tubes sebesar 33,48 persen,

Nippo Steel and Sumitomo Metal Corporation sebesar 6,97 persen. Induk

perusahaan CTBN adalah Vollourec SA yang didirikan di Perancis.201

Citra Tubindo Tbk (CTBN) bergerak dalam bidang industry minyak bumi

dan gas bumi yang mencakup jasa penyulingan pipa dan pembuatan aksesoris,

serta meyediakan jasa pemprosesan pemanasan pipa baja tanpa kampuh

(seamless). Output yang dihasilkan didistribusikan dipasar lokal dan diekspor ke

Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Autralia, Timur Tengah, Venezuela, Afrika dan

Asia.202

16. Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLAN)

Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) berdiri sejak tanggal 30 April 1976

dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1976. DVLA berkantor pusat

di South Quarter, Tower C, Lanta 18-19, Jl. R.A. Kartini Kav 8, Jakarta 12430-

Indonesia. Pemegang saham DVLA yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5

persen antara lain: Blue Sphere Singapore Pre Ltd selaku pengendali sebesar

92,13 persen yang merupaka afiliasi dari United Laboratorium Inc, Perusahaan

Farmasi di Filipina.203

201
“Brief Description of the Company « PT Citra Tubindo Tbk,” diakses 17 Januari 2021,
https://www.citratubindo.com/id/about-us/.
202
“Sejarah dan Profil Singkat CTBN (Citra Tubindo Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-ctbn/.
203
http://darya-varia.com, “For a Healthier Indonesia - Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA),”
http://darya-varia.com, diakses 17 Januari 2021, http://www.darya-
varia.com/id/about/overview.

113
Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) bergerak dalam bidang manufaktur,

perdagangan, jasa dan dostribusi produk-produk farmasi, Produk-produk kimia

yang berhubungan dengan farmasi dan perawatan kesehatan. Merek dagang yang

dimiliki adalah Natur-E, Enervon-C, Decolgen, Neozep, Cetapain, Paracetamol

infuse dan Prodiva.204

17. Ekadharma International Tbk (EKAD)

Ekadharma International Tbk (EKAD) yang awalnya bernama Ekadharma

Tape Industries Tbk selanjutnya PT Ekadharma Widya Graphika berdiri sejak

tanggal 20 November 1981 dan mulai beroperasi secara Komersial pada tanggal

tahun 1981. EKAD berkantor pusat di Galeri Niaga Mediterania 2 Blok L8 F-G,

Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, 14460-Indonesia. Pengendali terakhir EKAD

adalah PT Ekadharma Inti Perkasa sebesar 75,45 persen saham.205

18. Goodyear Indonesia Tbk (GDYR)

Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) yang awalnya bernama NV The

Goodyear Tire and Rubber Company Limited berdiri sejak tanggal 26 Januari

1917 dan mulai beroperasi secara Komersial pada tanggal 1917. GDYR berkantor

pusat Jln. Pemuda No.27, Bogor 16161-Indonesia. Pemegang saham GDYR yang

memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: Goodyear Tire and

Rubber Compane selaku Induk perusahaan sebesar 85 persen dan PT Kalibesar

Asri Sebesar 9,17 persen. Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) bergerak dalam

204
“Sejarah dan Profil Singkat DVLA (Darya-Varia Laboratoria Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-dvla/.
205
“PT Ekadharma International Tbk,” diakses 17 Januari 2021,
http://ekadharma.com/perusahaan/tentang-kami/.

114
bidang industry ban untuk kendaraan bermotor, pesawat terbang serta komponen

lainnya yang terkait serta penyaluran dan ekspor lainnya.206

Pada tahun 1980 Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) memperoleh

Pernyataan Efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum

Saham Perdana (IPO) kepada masyarakat sebanyak 6.150.000 saham dengan nilai

nomina Sebesar Rp. 1.000,- per saham dan harga penawaran perdana sebesar Rp.

1.250,- per saham. Saham-saham tersebut tercatat pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) sejak tanggal 22 Desember 1980.207

19. Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

Gajah Tunggal Tbk (GJTL) berdiri sejak tanggal 24 Agustus 1951 dan

mulai beroperasi secara Komersial pada tahun 1953. GJTL berkantor pusat Wisma

Hayam Wuruk, Lantai 10, Jln. Hayam Wuruk 8, Jakarta. Pemegang saham GJTL

yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: Denham Pte.Ltd

selaku pengendali sebesar 49,5 persen dan Compagnie Financiere Mechelin

sebesar 5,36 persen.208

Gajah Tunggal Tbk (GJTL) bergerak dalam bidang pengembangan,

pembautan dan penjualan barang-barang dari karet, termasuk ban dalam dan luar

segala jenis kendaraan, flap dan rim tape serta juga produsen kain ban dan Karen

sintesis. Merek dagang GJTL yakni Zeneos dan GT Radial. Selain itu, GJTL juga
206
“Goodyear Indonesia (GDYR),” GOODYEAR (blog), diakses 17 Januari 2021,
https://www.goodyear-indonesia.com/about-us.
207
“Sejarah dan Profil Singkat GDYR (Goodyear Indonesia Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-gdyr/.
208
“PT Gajah Tunggal Tbk,” diakses 17 Januari 2021,
http://www.gttires.com/indonesia/corporate.asp?
menuid=3&classification=119&subid=120&language=2.

115
telah berinvestari pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, yaitu:

Poluchem Indonesia Tbk sebesar 25,56 persen saham ADMG.209

20. Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)

Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) berdiri sejak tanggal 16 September

2003 dan mulai beroperasi secara Komersial pada tahun 2003. HOKI berkantor

pusat di Pasar Induk Cipinang Blok K No.17, Jakarta Timur 13230-Indonesia.

Pemegang saham HOKI yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen

antara lain: PT Buyung Investama Gemilang sebesar 66,87 persen.210

Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) bergerak dalam bidangg

perdagangan, pembangunan, perindustrian, pengangkutan darat, perbengkelan,

percetakan, pertanian, pertambangan, dan jasa. HOKI saat ini berfokus dalam

bidang perdagangan beras dengan merek dagang Topikoki, Rumah Limas,

Belinda dan BPS.211

21. Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berdiri sejak tanggal 29 Maret 2004.

HRTA berkantor pusat di Kopo Sayati No.165, Bandung Jawa Barat 40228-

Indonesia. Pemegang saham HRTA yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5

persen antara lain: PT Teranga Anugrah Abadi sebesar 73,01 persen. Hartadinata

Abadi Tbk (HRTA) bergerak dalam bidang industry manufaktur dan perdagangan

209
“Sejarah dan Profil Singkat GJTL (Gajah Tunggal Tbk ) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-gjtl/.
210
“Sejarh Perusahaan Buyung Poetra Sembada Tbk,” diakses 17 Januari 2021,
https://topikoki.com/sejarah-perusahaan/.
211
“Sejarah dan Profil Singkat HOKI (Buyung Poetra Sembada Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, http://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-hoki/.

116
Perhiasan emas. Output yang dihasilkan oleh HRTA dipasarkan dengan logo

mahkota dan huruf HA ditengahnya melambangkan PT Hartadinata Abadi.212

Pada tanggal 12 Juni 2017 memperoleh Pernyataan Efektif dari

BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 1.105.262.400 saham dengan nilai nomina Sebesar

Rp. 100,- per saham dan harga penawaran perdana sebesar Rp. 300,- per saham.

Saham-saham tersebut tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 21

Juni 2017.213

22. Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR)

Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) yang awalnya bernama PT Igar

Jaya berdiri sejak tanggal 30 Oktober 1975 dan mulai beroperasi secara Komersial

pada 1977. IGAR berkantor pusat di Jln. Raya Sultan Agung Km.28.5, Bekasi-

17134-Indonesia. Pemegang saham IGAR yang memiliki kepemilikan saham

melebihi 5 persen antara lain: PT Kingsford Holdings sebesar 79,42 persen dan

PT Kalbe Farma Tbk sebesar 5.4 persen. Champion Pacific Indonesia Tbk

(IGAR) bergerak dalam bidang industry wadah dan kemasan dari bahan plastik

(seperti botol plastik, tabung-tabung suntik, dan tempat kosmetik yang digunakan

untuk keperluan industry farmasi, makanan, kosmetika dan kegiatan investasi

pada perusahaan lain. 214

212
“Hartadinata - Sejarah Perusahaan,” diakses 17 Januari 2021,
https://www.hartadinataabadi.co.id/id/tentang-kami/sejarah-perusahaan.
213
“Sejarah dan Profil Singkat HRTA (Hartadinata Abadi Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, https://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-hrta/.
214
“PT. Champion Pacific Indonesia, Tbk - Overview,” diakses 17 Januari 2021,
http://www.champion.co.id/about-us/overview.

117
23. Impack Pratama industri Tbk (IMPC)

Impack Pratama industri Tbk (IMPC) berdiri sejak tanggal 26 Januari 1981

dan mulai beroperasi secara Komersial pada 1982. IMPC berkantor pusat di Altira

Office Tower Lantai 38, Altira Business Park, Jln. Yos Sudarso No.85, Jakarta

Utara 14350-Indonesia. Pemegang saham IMPC yang memiliki kepemilikan

saham melebihi 5 persen antara lain: PT Himas Tunggal Perkasa sebesar 33,69

persen, PT Tunggal Jaya Investama sebesar 33,69 persen, Heyokha Major sebesar

11,01 persen dan Lion Trust Singapore Limited sebesar 10,03 persen.215

Impack Pratama industri Tbk (IMPC) bergerak dalam bidang industry

manufaktur selaku produsen dan distibusi bahan banguna dan plastic. Kegiatan

utama IMPC yaitu memproduksi plastik polikarbonat yang digunakan untuk atap

rumah, mall dan industry serta memproduksi façade untuk exterior dan interior

gedung.216

24. Intanwijaya International Tbk (INCI)

Intanwijaya International Tbk (INCI) yang awalnya bernama Intan Wijaya

Chemical Industry Tbk berdiri sejak tanggal 14 November 1981 dan mulai

beroperasi secara Komersial pada 1987. INCI berkantor pusat di Wisma IWI,

Lantai 5, Jln. Arjuna Selatan Kav 75, Kebun Jeruk, Jakarta 11530-Indonesia.

Pemegang saham INCI yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen

antara lain: Tazran Tanmizi sebesar 14,78 persen, Tanzil Tanmizi sebesar 14,68

persen, Robert Tanmizi sebesar 11,68 persen.217


215
“Sejarah - PT Impack Pratama Industri Tbk,” diakses 17 Januari 2021, https://www.impack-
pratama.com/id/sejarah-inovasi/.
216
“Sejarah dan Profil Singkat IMPC (Impack Pratama Industri Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, https://britama.com/index.php/2014/12/sejarah-dan-profil-singkat-impc/.
217
“Http://Intanwijaya.Com/Our-Company/,” diakses 17 Januari 2021, http://intanwijaya.com/our-
company/.

118
Pada tanggal 01 Juni 1990 Intanwijaya International Tbk (INCI)

memperoleh Pernyataan Efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Saham Perdana (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000 saham

dengan nilai nomina Sebesar Rp. 1.000,- per saham dan harga penawaran perdana

sebesar Rp. 8.250,- per saham. Saham-saham tersebut tercatat pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) sejak tanggal 24 Juli 1990.218

25. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang awalnya bernama PT Pangan

Jaya Inti Kusuma berdiri sejak tanggal 14 Agustus 1990 dan mulai beroperasi

secara Komersial pada 1990. INDF berkantor pusat di Sudirman Plaza, Indofood

Tower, Lantai 21, Jln. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta 12910-Indonesia.

Pemegang saham INDF yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen

adalah CAB Holding Ltd. sebesar 50,07 persen.219

Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) bergerak dalam bidang industry

makanan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng,

penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu. Selain itu, INDF

telah memiliki produk-produk dengan merek yang telah dikenal masyarakat,

antara lain mi instan (Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan

Mi Telur Cap 3 Ayam), dairy (Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Indomilk Champ,

218
“Sejarah dan Profil Singkat INCI (Intanwijaya Internasional Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-inci/.
219
“Brief History of the Company | Indofood,” diakses 17 Januari 2021,
https://www.indofood.com/company/history.

119
Calci Skim, Orchid Butter dan Indoeskrim), makan ringan (Chitato, Lays, Qtela,

Cheetos dan JetZ), penyedap makan (Indofood, Piring Lombok, Indofood Racik

dan Maggi), nutrisi & makanan khusus (Promina, SUN, Govit dan Provita),

minuman (Ichi Ocha, Tekita, Caféla, Club, 7Up, Tropicana Twister, Fruitamin,

dan Indofood Freiss), tepung terigu & Pasta (Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci

Biru, Lencana Merah, Chesa, La Fonte), minyak goreng dan mentega (Bimoli dan

Palmia).220

26. Indospring Tbk (INDS)

Indospring Tbk berdiri sejak tanggal 5 Mei 1978 dan mulai beroperasi

secara Komersial pada 1979. INDS berkantor pusat di Jln. Mayjend. Sungkono

No.10, Segoromadu, Gersik, Jawatimur 61123-Indonesia. Pemegang saham INDS

yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen adalah PT Indoprima

Gemilang sebesar 88,11 persen selaku induk perusahaan. INDS bergerak dalam

bidang industry spare parts kendaraan bermotor khususnya pegas, yang berupa

leaf spring (pegas daun) dengan 2 produk turunan yaitu hot coil spring dan cold

coil spring, valve spring (pegas katup) dan wire ring.221

Pada tanggal 26 Juni 1990 Indospring Tbk (INDS) memperoleh

Pernyataan Efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum

Saham Perdana (IPO) kepada masyarakat sebanyak 3.000.000 saham dengan nilai

220
“Sejarah dan Profil Singkat INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-indf/.
221
“PT. Indospring Tbk,” diakses 17 Mei 2021,
https://www.indospring.co.id/index.php/profile/history.

120
nomina Sebesar Rp. 1.000,- per saham dan harga penawaran perdana sebesar Rp.

9.000,- per saham. Saham-saham tersebut tercatat pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) sejak tanggal 10 Agustus 1990.222

27. Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL)

Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) berdiri sejak tanggal 24 Maret

1995 dan mulai beroperasi secara Komersial pada 1996. IPOL berkantor pusat di

Wisma Indosemen, Lantai 5, Jalan Jend. Sudirman Kav. 70-71, Jakarta..

Pemegang saham IPOL yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen

antara lain: Jefflyne Golden Holdings Pte. Ltd. sebesar 41,01 persen, dan Noble

Ox International Ltd. sebesar 23,15 persen. Indopoly Swakarsa Industry Tbk

(IPOL) bergerak dalam bidang industry plastic lembaran serta perdagangan besar

dan impor. Merek dagang yang dipasarkan oleh IPOL adalah Biaxially Oriented

Polypropylene (BOPP) film dan Bioxially Oriented Polyester (BOPET) film.223

28. KMI Wire and Cable Tbk (KBLI)

KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) yang awalnya bernama GT Kabel

Indonesia Tbk berdiri sejak tanggal 9 Januari 1972 dalam rangka Penanaman

Modal Asing “PMA” dan mulai beroperasi secara Komersial pada 1974. KBLI

berkantor pusat di Wisma Sudirman Km.23.1, Cakung, Jakarta Timur. Pemegang

saham KBLI yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain:

222
“Sejarah dan Profil Singkat INDS (Indospring Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari 2021,
https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-inds.
223
“Tentang Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL),” Investing.com Indonesia, diakses 17
Januari 2021, https://id.investing.com/equities/indopoly-swaka-company-profile.

121
KMI Wire and Cable Tbk sebesar 48,83 persen dan BP2S SG S/A BNP Paribas

Singapora Branch sebesar 8,69 persen.224

KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) bergerak dalam bidang pembuatan kabel

dan kawar aluminium dan tembaga serta bahan baku liannya untuk listrik,

elektronika, telekomunikasi, baik yang terbungkus maupun tidak terbungkus,

beserta seluruh komponen, suku cadang dan aksesoris yang terkait dan

perlengkapannya, termasuk teknik rekayasa kawat dan kabel. KMI Wire and

Cable Tbk memproduksi lebih dari 2.000 jenis dan ukuran kabel antara lain:

diantaranya kabel listrik tegangan rendah dan menengah, kabel kontrol serta kabel

spesial lainnya seperti kabel data atau instrumen, kabel flame retardant dan tahan

api, kabel berjaket nylon dan lainnya. 225

29. Kabelindo Murni Tbk (KLBM)

Kabelindo Murni Tbk (KBLM) yang awalnya bernama PT Kabel

Indonesia berdiri sejak tanggal 11 Oktober 1979 dan mulai beroperasi secara

Komersial pada 1979. KBLM berkantor pusat di Jln. Rawagirang No.2, Kawasan

Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930-Indonesia. Pemegang saham KLBM

yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: PT Sibalec

sebesar 26,79 persen, PT Tutulan Sukma sebesar 25,80 Persen, Pacific Elite

Group Ltd sebesar 16,07 persen, Ermin Suryo Raharjo sebesar 8,93 persen, PT

Erdikha Elit Seluritas sebesar 7,64 persen dan Badan Penyehatan Perbankan

Nasional (BPPN) sebesar 6,24 persen.226


224
“PT. KMI Wire and Cable Tbk. Profil Perusahaan - Indonesia | Eksekutif Keuangan & Utama |
EMIS,” diakses 17 Januari 2021, https://www.emis.com/php/company-
profile/ID/Pt_Kmi_Wire_And_Cable_Tbk_id_1610820.html.
225
“PT. KMI Wire and Cable Tbk. Profil Perusahaan - Indonesia | Eksekutif Keuangan & Utama |
EMIS.”
226
“PT Kabelindo Murni Tbk,” diakses 17 Januari 2021, http://www.kabelindo.co.id/about.php.

122
Kabelindo Murni Tbk (KBLM) bergerak dalam bidang industri pembuatan

kabel listrik, kabel telepon serta yang berhubungan dengan perlengkapan kabel.

Selain itu, Kabelindo melalui anak usaha menjalankan usaha perhotelan dengan

merek The Pade (PT Hotelindo Murni) dan jasa konstruksi bangunan elektrikal

(energi baru dan terbarukan) (PT Aruna Solar Indonesia).227

30. Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI)

Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) yang awalnya bernama Kedawung

Setia berdiri sejak tanggal 9 Januari 1973 dan mulai beroperasi secara Komersial

pada 1975. KDSI berkantor pusat di Jln. Mastrip 862, Warugunung-Karangpilang,

Surabaya, Jawa Timur. Pemegang saham KDSI yang memiliki kepemilikan

saham melebihi 5 persen antara lain: PT Kita Subur Utama sebesar 75,68 persen

dan Haiyanto sebesar 5,25 persen. Sedangkan pemilik KDSI, Sujanto, Heru

Wibisono, Harianto Wibisono dan Ali Sugiharto Wibisono memiliki saham

sebesar 25 persen perorang.228

Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) bergerak dalam bidang Industri

barang-barang logam berlapis enamel, aluminium, dan barang-barang plastik dan

kerajinan tangan terutama alat-alat dapur serta alat-alat rumah tangga yang

dioperasikan secara elektronik; pembangunan yang meliputi usaha rancang

bangun, pemborongan, developer real estate; perdagangan umum, termasuk impor

dan ekspor, interinsulair dan lokal, dari semua barang yang dapat

diperdagangkan.229

227
“PT Kabelindo Murni Tbk.”
228
“Kedawung Setia Industrial Tbk,” diakses 17 Januari 2021,
http://www.kedawungsetia.com/page.php?p=2&lang=ind.
229
“Sejarah dan Profil Singkat KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk) | Britama.com,” diakses
17 Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-kdsi/.

123
31. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS)

Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) berdiri sejak tanggal 28

November 1968 dan mulai beroperasi secara Komersial pada 1968. KIAS

berkantor pusat di Graha Atrium Lantai 5, Jln. Senen Raya No.135, Jakarta Pusat

10410-Indonesia. Pemegang saham KIAS yang memiliki kepemilikan saham

melebihi 5 persen adalah SCG Building Materials Co. Ltd sebesar 96,13 persen

selaku pengendali. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk bergerak dalam bidang

Industri dan distribusi produk keramik. Kegiatan usaha utama KIAS dan anak

usahanya bergerak di bidang produksi dan distribusi ubin lantai, ubin dinding

serta genteng dengan merek KIA, Impresso dan KIA Roof.230

32. Kino Indonesia Tbk (KINO)

Kino Indonesia Tbk (KINO) berdiri sejak tanggal 24 Maret 1972. KINO

berkantor pusat di Jln. Raya Cibolerang 203 Kav 3, Margasuka, Babakan Ciparay

Bandung, Jawa Barat 40225. Pemegang saham KINO yang memiliki kepemilikan

saham melebihi 5 persen antara lain: PT Kino Investindo sebesar 69,5 persen,

Harry Sanusi sebesar 10,5 persen dan Nusantara FMCG Ltd. sebesar 10,39

persen.231

Kino Indonesia Tbk (KINO) bergerak dalam bidang adalah berusaha

dalam bidang industri makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik. Kegiatan

usaha utama yang dijalankan saat ini adalah Industri produk konsumen bermerek

230
“Profil Perusahaan - Keramika Indonesia Assosiasi Tbk,” diakses 17 Januari 2021,
https://kiaceramics.com/profil-perusahaan/.
231
“Kino | Profil Kino,” diakses 17 Januari 2021, https://www.kino.co.id/company/profile-of-
kino.

124
yang terintegrasi dengan kegiatan distribusi meliputi produk pemeliharaan dan

perawatan tubuh (dengan merek utama antara lain: Ellips, Resik-V dan Ovale) ,

makanan (Kino Candy, Snackit dan Segar Sari), minuman (Cap Kaki Tiga, Panda

dan Panther) dan farmasi meliputi tiga macam produk balsam dan obat batuk (Cap

Kaki Tiga).232

33. Kalbe Farma Tbk (KLBF)

Kalbe Farma Tbk (KLBF) berdiri sejak tanggal 10 September 1966 dan

mulai beroperasi secara Komersial pada 1966. KLBF berkantor pusat di Gedung

KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510-Indonesia.

Pemegang saham KLBF yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen

antara lain: PT Gira Sole Prima sebesar 10,17 persen, PT Santa Seha Sanadi

sebesar 9,71 persen, PT Diptanala Bahana sebesar 9,49 persen, PT Lucasta Murni

Cemerlang sebesar 9,47 persen, PT Ladang Ira Panen sebesar 9,21 persen dan PT

Bina Arta Charisma sebesar 8.61 persen.233

Kalbe Farma Tbk (KLBF) bergerak dalam bidang farmasi, perdagangan

dan perwakilan. Saat ini, KLBF terutama bergerak dalam bidang pengembangan,

pembuatan dan perdagangan sediaan farmasi, produk obat-obatan, nutrisi,

suplemen, makanan dan minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan termasuk

pelayanan kesehatan primer. Produk-produk dimiliki oleh KLBF antara lain: obat

resep (Brainact, Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Neuralgin, Broadced,

Neurotam, Hemapo, dan CPG), produk kesehatan (Promag, Mixagrip, Extra Joss,

232
“Sejarah dan Profil Singkat KINO (Kino Indonesia Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, https://britama.com/index.php/2015/12/sejarah-dan-profil-singkat-kino/.
233
“Tentang Kami - Kable Farma Tbk,” diakses 17 Januari 2021,
https://www.kalbe.co.id/id/tentang-kami.

125
Komix, Woods, Entrostop, Procold, Fatigon, Hydro Coco, dan Original Love

Juice), produk nutrisi mulai dari bayi hingga usia senja, serta konsumen dengan

kebutuhan khusus (Morinaga Chil Kid, Morinaga Chil School, Morinaga Chil

Mil, Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Diabetasol Zee, Fitbar, Entrasol, Nutrive

Benecol dan Diva).234

34. Lion Metal Works Tbk (LION)

Lion Metal Works Tbk (LION) berdiri sejak tanggal 16 Agustus 1972

dalam rangka Penanaman Modal Asing “PMA” dan mulai beroperasi secara

Komersial pada 1974. LION berkantor pusat di Jln. Raya Bekasi Km. 24.5,

Cakung Jakarta 13910-Indonesia. Pemegang saham LION yang memiliki

kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: Lion Holdings Pte. Ltd.,

Singapura sebesar 28,85 persen dan Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur

sebesar 28,85 persen.235

Lion Metal Works Tbk (LION) bergerak dalam bidang industri peralatan

kantor dan pabrikasi lainnya dari logam. Saat ini, kegiatan utama LION adalah

memproduksi peralatan kantor, peralatan gudang, bahan bangunan dan konstruksi

dan pabrikasi lainnya dari logam seperti lemari arsip (filing cabinet), lemari

penyimpan; pintu besi tahan api; perlengkapan gudang, seperti rak tingkat dan

pallet; penyangga kabel (cable ladder), peralatan rumah sakit, brankas, peralatan

pengaman (safe and security equipment), dan lainnya.236

234
“Sejarah dan Profil Singkat KLBF (Kalbe Farma Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-klbf/.
235
“PT. Lion Metal Works Tbk.,” diakses 17 Januari 2021, https://www.lionmetal.co.id/.
236
“PT. Lion Metal Works Tbk.”

126
35. Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI)

Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) yang awalnya bernama PT

Langgeng Makmur Plastic Industry Ltd. berdiri sejak tanggal 30 November 1972

dan mulai beroperasi secara Komersial pada 1976. LMPI berkantor pusat di Jln.

Letjen Sutoyo No. 256, Waru-Sidoarjo 61256, Jawa Timur-Indonesia. Pemegang

saham LMPI yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: PT

Langgeng Bahagia sebesar 17,78 persen, Popularity Consultants Ltd. sebesar

12,15 persen, Zafrina Development Ltd sebesar 12,08 persen, Nanyang Capital

Investments Ltd. sebesar 11,90 persen, Rotary Ventures Inc. sebesar 11,88 persen,

Luminous Ventures Inc. sebesar 11,74 persen dan BPPN S/A 8006450047 sebesar

5,74% persen.237

Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) bergerak dalama bidang industri

perabotan rumah tangga yang terbuat dari plastik dan aluminium, peralatan masak

dan cetakan kue dari aluminium dengan lapisan anti lengket, karung plastik, pipa

Polyvinyl Chloride (PVC) serta produk-produk lain yang terkait dengan bidang

tersebut. Merek dagang yang dimiliki oleh LMPI, yaitu "Global Eagle" untuk

produk peralatan dapur dari aluminium, peralatan rumah tangga dari plasting dan

karung plastik; "MakCook" untuk produk peralatan masak aluminium dengan

lapisan anti lengket; dan "Langgeng" untuk produk pipa, fitting dan profil PVC.238

36. Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA)

237
manufakturindo.com, Manufakturindo, dan Manufakturindo, “PT Langgeng Makmur Industri
Tbk.,” Manufakturindo.com | Direktori Perusahaan Jepang di Indonesia, diakses 17 Januari
2021, https://manufakturindo.com/company/detail/pt-langgeng-makmur-industri-tbk.html.
238
“Sejarah dan Profil Singkat LMPI (Langgeng Makmur Industri Tbk) | Britama.com,” diakses
17 Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lmpi/.

127
Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) yang awalnya bernama PT Oroban

Perkasa berdiri sejak tanggal 20 Juni 1988 dan mulai beroperasi secara Komersial

pada 1995. MASA berkantor pusat di Jln. Raya Lemahabang KM 58,3, Cikarang

Timur, Jawa Barat. Pemegang saham MASA yang memiliki kepemilikan saham

melebihi 5 persen antara lain: PT Central Sole Agency sebesar 16,67 persen,

Pieter Tanuri sebesar 15,32 persen, Lunar Crescent International Inc., British

Virgin Islands sebesar 15,11persen dan Standard Chartered Bank SG PVB Clients

AC sebesar 8,97 persen. 239

Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) bidang industri pembuatan ban

untuk semua jenis kendaraan bermotor, dan pengusahaan dan pengelolaan Hutan

Tanaman Industri (HTI). Kegiatan pokok MASA saat ini adalah pembuatan ban

luar kendaraan bermotor roda dua (merek Corsa) dan roda empat (merek

Achilles). Selain itu, MASA juga memproduksi dan memasarkan ban jenis Solid

Tire (ST) dan Truck and Bus Radial (TBR).240

37. Merck Tbk (MERK)

Merck Tbk (MERK) yang awalnya bernama PT Merck Indonesia Tbk

berdiri sejak tanggal 14 Oktober 1970 dan mulai beroperasi secara Komersial

pada 1974. MERK berkantor pusat di Jln. T.B. Simatupang No. 8, Pasar Rebo,

Jakarta Timur 13760-Indonesia. Pemegang saham MERK yang memiliki

kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: Merck Holding GmbH, Jerman

239
“Profil Perusahaan - Multistrada Arah Sarana Tbk,” PT Multistrada Arah Sarana, Tbk. (blog),
diakses 17 Januari 2021, https://www.multistrada.co.id/tentang/profil-perusahaan/?lang=id.
240
“Sejarah dan Profil Singkat MASA (Multistrada Arah Sarana Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-masa/.

128
sebesar 73,99 persen dan Emedia Export company mbH, Jerman sebesar 12,66

persen.241

Merck Tbk (MERK) bergerak dalam bidang industri, perdagangan, jasa

konsultasi manajemen, jasa penyewaan kantor/properti dan layanan yang terkait

dengan kegiatan usaha. Kegiatan utama Merck saat ini adalah memasarkan

produk-produk obat tanpa resep dan obat peresepan; produk terapi yang

berhubungan dengan kesuburan, diabetes, neurologis dan kardiologis; serta

menawarkan berbagai instrumen kimia dan produk kimia yang mutakhir untuk

bio-riset, bio-produksi dan segmen-segmen terkait. Merek utama yang dipasarkan

Merck adalah Sangobion dan Neurobion.242

38. Mustika Ratu Tbk (MRAT)

Mustika Ratu Tbk (MRAT) berdiri sejak tanggal 14 Maret 1978 dan mulai

beroperasi secara Komersial pada 1978. MRAT berkantor pusat di Graha Mustika

Ratu, Penthouse Floor, Jalan Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta Selatan 12870-

Indonesia.. Pemegang saham MRAT yang memiliki kepemilikan saham melebihi

5 persen antara lain: PT Mustika Ratu Investama sebesar 71,26 persen dan Mellon

S/A Investors Pacific International sebesar 8,91 persen.243

Mustika Ratu Tbk (MRAT) bergerak dalam bidang pabrikasi, perdagangan

dan distribusi jamu dan kosmetik tradisional serta minuman sehat, perawatan

kecantikan, serta kegiatan usaha lain yang berkaitan. Merek-merek yang dimiliki

241
“Sejarah | Merck Indonesia,” diakses 17 Januari 2021, https://www.merckgroup.com/id-
id/company/who-we-are/pt-merck-tbk/history-ptmi.html.
242
“Sejarah dan Profil Singkat LION (Lion Metal Works Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lion/.
243
“Profil Perusahaan - Mustika Ratu,” Mustika Ratu (blog), diakses 17 Januari 2021,
https://mustika-ratu.co.id/milestones/.

129
MRAT, antara lain: Mustika Ratu, Mustika Puteri, Bask, Biocell, Moor’s, Ratu

Mas, Taman Sari Royal Heritage Spa.244

39. Mayora Indah Tbk (MYOR)

Mayora Indah Tbk (MYOR) berdiri sejak tanggal 17 Februari 1977 dan

mulai beroperasi secara Komersial pada 1978. MYOR berkantor pusat di Gedung

Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23, Jakarta 11440-Indonesia. Pemegang saham

MYOR yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: PT Unita

Branindo sebesar 32,93 persen, PT Mayora Dhana Utama sebesar 26,14 persen

dan Jogi Hendra Atmadja sebesar 25,22 persen.245

Mayora Indah Tbk (MYOR) bergerak dalam bidang industri, perdagangan

serta agen/perwakilan. Saat ini, Mayora menjalankan bidang usaha industri biskuit

(Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O Lai, Sari Gandum,

Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees’kress.), kembang gula (Kopiko, KIS,

Tamarin dan Juizy Milk), wafer (beng beng, Astor, Roma), coklat (Choki-choki),

kopi (Torabika dan Kopiko) dan makanan kesehatan (Energen) serta menjual

produknya di pasar lokal dan luar negeri.246

40. Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO)

Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) berdiri sejak tanggal 26 September

1983 dan mulai beroperasi secara Komersial pada 1984. PICO berkantor pusat di

Jln. Daan Mogot Km 14 No.700 Jakarta. Pemegang saham PICO yang memiliki
244
“Sejarah dan Profil Singkat MRAT (Mustika Ratu Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-mrat/.
245
“Sekilas Tentang PT Mayora Indah Tbk. | Mayora Indah,” diakses 17 Januari 2021,
https://www.mayoraindah.co.id/content/Riwayat-Singkat-Perusahaan-33.
246
“Sejarah dan Profil Singkat MYOR (Mayora Indah Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-myor/.

130
kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: Hammond Holdings Limited

sebesar 76,16 persen, PT Citrajaya Perkasamulia sebesar 12,15 persen dan PT

Saranamulia Mahardhika sebesar 5,70 persen. Pelangi Indah Canindo Tbk bidang

usaha industri wadah dari logam, drum, tabung gas elpiji, kaleng pail, kaleng

biskuit dan kaleng umum serta jasa metal printing.247

41. Pyridam Farma Tbk (PYFA)

Pyridam Farma Tbk (PYFA) yang awalnya bernama PT Pyridam berdiri

sejak tanggal 27 November 1977 dan mulai beroperasi secara Komersial pada

1977. PYFA berkantor pusat di Ruko Villa Kebon Jeruk Blok F3, Jl. Raya Kebon

Jeruk, Jakarta 11530-Indonesia. Pemegang saham PYFA yang memiliki

kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: PT Pyridam Internasional

sebesar 53,83 persen, Sarkri Kosasih sebesar 11,54 persen dan Rani Tjandra

sebesar 11,54 persen.248

Pyridam Farma Tbk (PYFA) bergerak dalam bidang meliputi industri

obat-obatan, plastik, alat-alat kesehatan, dan industri kimia lainnya, serta

melakukan perdagangan, termasuk impor, ekspor dan antar pulau, dan bertindak

selaku agen, grosir, distributor dan penyalur dari segala macam barang. Kegiatan

pokok PYFA meliputi produksi dan pengembangan obat-obatan (farmasi) serta

perdagangan alat-alat kesehatan.249

247
“PT Pelangi Indah Canindo Tbk,” diakses 17 Januari 2021, https://www.pic.co.id/.
248
“Tentang Kami - PT Pyridam Farma Tbk.,” diakses 17 Januari 2021,
https://www.pyfa.co.id/id/tentang-kami/.
249
“Sejarah dan Profil Singkat PYFA (Pyridam Farma Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-pyfa/.

131
42. Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)

Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) berdiri sejak tanggal 22 Desember

1987 dan mulai beroperasi secara Komersial pada 1988. RICY berkantor pusat di

Jln. Sawah Lio II No. 29 – 37 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta 11250-Indonesia.

Pemegang saham RICY yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen

antara lain: Spanola Holding Ltd sebesar 19,48 persen, PT Ricky Utama Raya

sebesar 15,46 persen dan Denzin International Ltd sebesar 13,10 persen.250

Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) bergerak dalam bidang industri

pembuatan pakaian dalam dan pakaian jadi (fashion wear). Saat ini, bidang usaha

yang dikelola Oleh RICY, yaitu: pakaian jadi (merek Ricky, GT Man, Ricsony,

GT Man Kid, GT Kid, GT Man Sport dan BUM Equipment; baju berlisensi

internasional yakni Walt Disney, Warner Bros, Those Characters From Cleveland,

Inc., Sanrio dan Mister Men Limited), pakaian jadi pesanan khusus pembeli, baik

untuk pasar luar negeri maupun dalam negeri, seperti baju tidur, pakaian dalam

wanita, t-shirt dan polo shirt. dan Benang rajut yang terdiri dari benang rajut

katun dan TC dengan variasi dalam berbagai ukuran.

43. Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)

Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) yang awalnya bernama Nippon

Indosari Corporation berdiri sejak tanggal 8 Maret 1995 dan mulai beroperasi

secara Komersial pada 1966. ROTI berkantor pusat di Kawasan Industri MM

2100 Jln. Selayar blok A9, Desa Mekarwangi, Cikarang Barat, Bekasi Jawa Barat

17530-Indonesia. Pemegang saham ROTI yang memiliki kepemilikan saham

melebihi 5 persen antara lain: Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)


250
“PT. Ricky Putra Globalindo,” diakses 17 Januari 2021, https://www.rpg.co.id/.

132
sebesar 25,77 persen, Bonlight Investments., Ltd. sebesar 20,79 persen, Demeter

Indo Investment Pte. Ltd. sebesar 18,05persen dan Pasco Shikishima Corporation

sebesar 8,5 persen.251

Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) bergerak dalam bidang pabrikasi,

penjualan dan distribusi roti dan minuman, termasuk tetapi tidak terbatas pada

macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue lainnya serta

segala jenis minuman ringan, termasuk tetapi tidak terbatas pada minuman sari

buah, minuman berbahan dasar susu dan minuman lainnya. Kegiatan pokok ROTI

saat ini adalah pabrikasi, penjualan dan distribusi roti (roti tawar, roti manis, roti

berlapis, cake dan bread crumb) dengan merek "Sari Roti".252

44. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO)

Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) berdiri sejak

tanggal 9 November 1970 dan mulai beroperasi secara Komersial pada tanggal 2

Oktober 1972 dan berkantor pusat di Jln. Kebon Sirih 71, Jakarta 10340-

Indonesia. Pemegang saham SCCO yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5

persen antara lain: PT Moda Sukma sebesar 29,67 persen, PT Tutulan Sukma

sebesar 29,67 persen dan Furukawa Electric Co.,Ltd. sebesar 11,81 persen. SCCO

juga memiliki investasi dalam bentuk saham di Tembaga Mulia Semanan Tbk

(TBMS), sebesar 33,81 persen.253

Pada tahun 1982 Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk

(SCCO) memperoleh Pernyataan Efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan


251
“Tentang Kami - PT Nippon Indosari Corputindo Tbk,” diakses 17 Januari 2021,
https://www.sariroti.com/.
252
“Sejarah dan Profil Singkat ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-roti/.
253
“PT SUCACO Tbk | Supreme Cable Manufacturing & Commerce,” diakses 17 Januari 2021,
https://www.sucaco.com/aboutid.php.

133
Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.800.000

saham dengan nilai nomina Sebesar Rp.1.000,- per saham dan harga penawaran

perdana sebesar Rp1.100,- per saham. Saham-saham tersebut tercatat pada Bursa

Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 20 Juli 1982.254

45. Sierad Produce Tbk (SIPD)

Sierad Produce Tbk (SIPD) yang awalnya bernama PT Betara Darma

Ekspor Impor berdiri sejak tanggal 6 September 1985 dan mulai beroperasi secara

Komersial pada 1985. SIPD berkantor pusat di TCC Batavia Tower One, Lantai 7,

Jln. KH. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta Pusat 10220-Indonesia, dengan tempat

usaha tersebar di Bogor, Sukabumi, Tangerang, Sidoarjo, Magelang, Banjarmasin

dan Makassar.. Pemegang saham SIPD yang memiliki kepemilikan saham

melebihi 5 persen adalah PT Great Giant Pineapple sebesar 84,41 persen selaku

Induk usaha.255

Sierad Produce Tbk (SIPD) bergerak dalam bidang perdagangan umum,

industri, kontraktor, pertanian dan angkutan. Kegiatan pokok SIPD saat ini adalah

bidang peternakan ayam bibit induk untuk menghasilkan ayam niaga, industri

pemotongan dan pengolahan ayam terpadu dengan cold storage, industri pakan

ternak dan industri pengeringan jagung.256

46. Semen Baturaja Tbk (SMBR)

254
“Sejarah dan Profil Singkat SCCO (Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk) |
Britama.com,” diakses 17 Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-
profil-singkat-scco/.
255
“Index of / Sierad Produce Tbk,” diakses 17 Januari 2021, https://www.sieradproduce.com/.
256
“Sejarah dan Profil Singkat SIPD (Sierad Produce Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-sipd/.

134
Semen Baturaja Tbk (SMBR) berdiri sejak tanggal 14 November 1974 dan

mulai beroperasi secara Komersial pada tanggal 1 Juni 1981. SMBR berkantor

pusat di Jln. Abikusno Cokrosuyoso Kertapati, Palembang 30258-Indonesia

dengan kantor perwakilan di Gedung Graha Irama, Lantai 9, Ruang B-C, Jl. HR.

Rasuna Said Kav. 10, Jakarta Selatan 12950-Indonesia. Pemegang saham SMBR

yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: Negara Republik

Indonesia sebesar 75,75 persen dan Asuransi Jiwasraya sebesar 9,32 persen.257

Semen Baturaja Tbk (SMBR) bergerak dalam bidang industri semen

termasuk produksi, distribusi dan jasa-jasa lain yang terkait dengan industri

semen. Output yang dihasilkan oleh SMBR, antara lain: Ordinary Portland

Cement Tipe I dan Portland Composite Cement.258

47. Indo Acidatama Tbk (SRSN)

Indo Acidatama Tbk (SRSN) yang awalnya bernama PT Indo Alkohol

Utama berdiri sejak tanggal 7 Desember 1982 dan mulai beroperasi secara

Komersial pada 1986. SRSN berkantor pusat di Gedung Graha Kencana Suite 9A,

Jln. Raya Perjuangan 88, Jakarta. Pemegang saham SRSN yang memiliki

kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: South East Unicorn Inc. sebesar

35,21 persen, PT Budhi Bersaudara Manunggal sebesar 14,15 persen, PT Kemiri

Sarana Investama sebesar 13,61 persen, PT Trisetijo Manunggal Utama sebesar

9,98 persen dan PT Sarana Integritas sebesar 5,04 persen.259

257
“Profil Perusahaan – PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk,” diakses 17 Januari 2021,
https://semenbaturaja.co.id/profil-perusahaan/.
258
“Sejarah dan Profil Singkat SMBR (Semen Baturaja (Persero) Tbk) | Britama.com,” diakses
17 Januari 2021, http://britama.com/index.php/2013/10/sejarah-dan-profil-singkat-smbr/.
259
“Indo Acidatama Tbk,” diakses 17 Januari 2021, https://www.acidatama.co.id/profil-
perusahaan.php.

135
Indo Acidatama Tbk (SRSN) bergerak dalam bidang industri pakaian jadi,

kimia dasar, kemasan dari plastik dan perdagangan ekspor dan impor. Pada

tanggal 2 Desember 1992 Indo Acidatama Tbk (SRSN) memperoleh Pernyataan

Efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana

(IPO) kepada masyarakat sebanyak 5.000.000 saham dengan nilai nomina Sebesar

Rp.1.000,- per saham dan harga penawaran perdana sebesar Rp.3.500,- per saham.

Saham-saham tersebut tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 11

Januari 1993.260

48. Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS)

Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) berdiri sejak tanggal 3 Februari

1977 dan mulai beroperasi secara Komersial pada batangan dan kawat tembaga

pada bulan Desember 1979 dan batangan aluminium pada bulan April 2001.

TBMS berkantor pusat di Jln. Daan Mogot Km. 16, Semanan, Jakarta 11850-

Indonesia. Pemegang saham TBMS yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5

persen antara lain: Furukawa Electric Co.,Ltd. sebesar 42,42 persen, Supreme

Cable Manufacturing Corporation Tbk (SCCO) sebesar 33,81 persen dan Toyota

Tsusho Corporation, Jepang sebesar 10,00 persen.261

Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) bergerak dalam bidang industri,

yaitu mendirikan pabrik industri kawat tembaga, batangan tembaga dan produk-

produk tembaga dan campuran tembaga, serta memasukkan seluruh hasil produksi

tersebut untuk pasokan dalam dan luar negeri. Kegiatan pokok TBMS adalah

260
“Sejarah dan Profil Singkat SRSN (Indo Acidatama Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-srsn/.
261
“PT. Tembaga Mulia Semanan, Tbk.,” diakses 17 Januari 2021, https://www.pttms.co.id/.

136
memproduksi batangan dan kawat tembaga, batangan aluminium, serta produk-

produk kawat.262

49. Mandom Indonesia Tbk (TCID)

Mandom Indonesia Tbk (TCID) yang awalnya bernama PT Tancho

Indonesia berdiri sejak tanggal 5 November 1969 dan mulai beroperasi secara

Komersial pada bulan April 1971. TCID berkantor pusat di Kawasan Industri MM

2100, Jl. Irian Blok PP, Bekasi, Jawa barat 17520-Indonesia. Pemegang saham

TCID yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: Mandon

Corporation, Jepang (60,84%) dan PT Asia Jaya Paramita (11,32%).263

Mandom Indonesia Tbk (TCID) bergerak dalam industry, yaitu produksi

dan perdagangan kosmetika, wangi-wangian, bahan pembersih dan kemasan

plastik termasuk bahan baku, mesin dan alat produksi untuk produksi dan kegiatan

usaha penunjang adalah perdagangan impor produk kosmetika, wangi-wangian,

bahan pembersih. TCID memiliki 2 merek dagang utama yaitu Gatsby dan Pixy.

Selain itu, TCID juga memproduksi berbagai macam produk lain dengan merek

pucelle, Lucido-L, Tancho, Mandom, Spalding, Lovillea, Miratone, dan lain-lain

termasuk beberapa merek yang khusus ditujukan untuk ekspor.264

50. Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO)


262
“Sejarah dan Profil Singkat TBMS (Tembaga Mulia Semanan Tbk) | Britama.com,” diakses
17 Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tbms/.
263
“Mandom - PT Mandom Indonesia Tbk,” diakses 17 Januari 2021,
https://www.mandom.co.id/id/company-in-brief.
264
“Sejarah dan Profil Singkat TCID (Mandom Indonesia Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tcid/.

137
Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) berdiri sejak tanggal 11 Juli 1977 dan

mulai beroperasi secara Komersial pada 1979. TOTO berkantor pusat di Jln.

Gedung Toto, Jln. Tomang Raya No.18, Jakarta Barat 11430-Indonesia.

Pemegang saham TOTO yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5 persen

antara lain: Toto Ltd Sebesar 37,9 persen, PT Multifortuna Asindo sebesar 29,46

persen dan PT Suryaparamitra Abadi sebesar 25 persen.265

Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) bergerak dalam bidang industri, yaitu:

memproduksi dan menjual produk sanitary (kloset, wastafel, urinal, bidet, dan

lain-lainnya), fittings (kran, shower, dan lainnya) dan peralatan sistem dapur

(sistem dapur, lemari pakaian, vanity, dan sebagainya) serta kegiatan-kegiatan lain

yang berkaitan dengan produk tersebut.266

51. Trisula International Tbk (TRIS)

Trisula International Tbk (TRIS) yang awalnya bernama PT Trisula Global

Fashion berdiri sejak tanggal 13 Desember 2004 dan mulai beroperasi secara

Komersial pada 2005. TRIS berkantor pusat di Gedung Trisula Center, Jln.

Lingkar Luar Barat Blok A No.1, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat 11740-

Indonesia. Pemegang saham TRIS yang memiliki kepemilikan saham melebihi 5

persen antara lain: PT Trisula Insan Tiara sebesar 40,17 persen, PT Karya

Dwimanunggal Sejahtera sebesar 26,78 persen dan Interventures Capital Pte Ltd.

sebesar 9,15 persen.267

265
“Tentang Kita - Surya Toto Indonesia Tbk,” website-1, diakses 17 Januari 2021,
https://www.investor.toto.co.id.
266
“Sejarah dan Profil Singkat TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-toto/.
267
“Trisula International Tbk,” diakses 17 Januari 2021, http://www.trisula.co.id/.

138
Trisula International Tbk (TRIS) bergerak dalam bidang perdagangan

pakaian jadi (garmen), industri garmen, industri tekstil serta usaha terkait lainnya.

TRIS memproduksi pakaian jadi dan memiliki gerai penjualan (sales outlet) milik

sendiri dan secara konsinyasi melalui kerja sama dengan retailer di beberapa pusat

perbelanjaan yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia, seperti

Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dan Balikpapan. Output yang

tersebut dipasarkan dengan berbagai merek, antara lain: JOBB, Jack Nicklaus,

UniAsia, Man Club, G2000, Hallmark dan BONDS. Selain itu, TRIS juga

memproduksi pakaian jadi untuk merek-merek terkenal internasional yaitu Hush

Puppies, Eminent, Mizuno, Dillards, Basic House, dan lainnya.268

52. Trias Sentosa Tbk (TRST)

Trias Sentosa Tbk (TRST) berdiri sejak tanggal 23 November 1979 dan

mulai beroperasi secara Komersial pada 1986.TRST berkantor pusat di Jln. Raya

Waru 1B, Waru, Sidoarjo dan Desa Keboharan Km. 26, Krian, Sidoarjo 61262,

Jawa Timur. Pemegang saham TRST yang memiliki kepemilikan saham melebihi

5 persen antara lain: PT K and L Capital sebesar 25,52 persen, PT Adilaksa

Manunggal sebesar 17,91 persen, PT Rejo Sari Bumi sebesar 13,27 persen dan

Lindrawati Widjojo sebesar 5,76 persen. Trias Sentosa Tbk (TRST) bergerak

dalam bidang industri dan perdagangan Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP)

Film dan Polyester Film yang digunakan sebagai bahan kemasan untuk

bermacam-macam barang.269

268
“Sejarah dan Profil Singkat BELL (Trisula Textile Industries Tbk) | Britama.com.”
269
“Sejarah dan Profil Singkat TRST (Trias Sentosa Tbk) | Britama.com,” diakses 17 Januari
2021, http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-trst/.

139
53. Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)

Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) yang awalnya bernama PT Scanchemie

berdiri sejak tanggal 20 Mei 1970 dan mulai beroperasi secara Komersial pada

1970. TSPC berkantor pusat di Tempo Scan Tower, Lantai 16, Jln. H.R. Rasuna

Said Kav. 3-4, Jakarta 12950-Indonesia. Pemegang saham TSPC yang memiliki

kepemilikan saham melebihi 5 persen adalah PT Bogamulia Nagadi sebesar 78,15

persen.270

Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) bergerak dalam bidang usaha farmasi.

Produk-produk TSPC yang telah dikenal masyarakat, yaitu: produk kesehatan

(Bodrex, Hemaviton, NEO rheumacyl, Oskadon, Ipi Vitamin, Brodexin, Contrex,

Contrexyn, Vidoran, Zevit dan Neo Hormoviton), obat resep dan rumah sakit

(Hospira, SciClone, Alif, Ericaf, Timoc, Triptagic dan Trozyn) serta produk

konsumen dan komestika (Marina, My Baby, Total Care, S.O.S antibakterial,

Claudia, Dione Kids, Tamara, Natural Honey dan Revlon).271

54. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ)

Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) berdiri sejak

tanggal 2 November 1971 dan mulai beroperasi secara Komersial pada 1974.

ULTJ berkantor pusat di Jln. Jl. Raya Cimareme 131 Padalarang, Bandung Barat

40552-Indonesia. Pemegang saham ULTJ yang memiliki kepemilikan saham

melebihi 5 persen antara lain: Sabana Prawirawidjaja sebesar 31,79 persen, PT

270
“Tempo Scan Group | Profil Perusahaan,” diakses 17 Januari 2021,
https://www.temposcangroup.com/id/info-perusahaan.
271
“Sejarah dan Profil Singkat TSPC (Tempo Scan Pacific Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tspc/.

140
Prawirawidjaja Prakarsa sebesar 21,40 persen dan PT Indolife Pensiontana

sebesar 14,98 persen.272

Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) bergerak

dalam bidang industri makanan dan minuman, dan bidang perdagangan. Pada

bidang minuman Ultrajaya memproduksi rupa-rupa jenis minuman seperti susu

cair, sari buah, teh, minuman tradisional dan minuman kesehatan, yang diolah

dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan dikemas dalam kemasan

karton aseptik. Pada bidang makanan Ultrajaya memproduksi susu kental manis,

susu bubuk, dan konsentrat buah-buahan tropis. Ultrajaya memasarkan hasil

produksinya dengan cara penjualan langsung (direct selling), melalui pasar

modern (modern trade). Sedangkan pada bidang perdagangan ULTJ melakukan

Penjualan langsung ke toko-toko, P&D, kios-kios,dan pasar tradisional lain

dengan menggunakan armada milik sendiri. Selain itu, Penjualan tidak langsung

juga dilakukan melalui agen/ distributor yang tersebar di seluruh wilayah

kepulauan Indonesia. Perusahaan juga melakukan penjualan ekspor ke beberapa

negara.273

55. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang awalnya bernama Lever’s

Zeepfabrieken N.V. berdiri sejak tanggal 5 Desember 1933 dan mulai beroperasi

secara Komersial pada 1933. UNVR berkantor pusat di Graha Unilever, BSD

Green Office Park Kav. 3, Jln. BSD Boulevard Barat, BSD City, Tangerang

272
“PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.,” diakses 17 Januari 2021, https://www.ultrajaya.co.id/#.
273
“Sejarah dan Profil Singkat ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk) |
Britama.com,” diakses 17 Januari 2021, https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-
profil-singkat-ultj/.

141
15345-Indonesia. Perusahaan induk Unilever Indonesia adalah Unilever Indonesia

Holding B.V. dengan persentase kepemilikan sebesar 84,99%, sedangkan induk

usaha utama adalah Unilever N.V, Belanda.274

Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bergerak dalam bidang produksi,

pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen,

margarin, makanan berinti susu, es krim, produk–produk kosmetik, minuman

dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah. Merek dagang yang dimiliki

Unilever Indonesia, antara lain: Domestos, Molto, Rinso, Cif, Unilever Pure, Surf,

Sunlight, Vixal, Super Pell, Wipol, Lux, Rexona, Lifebuoy, Sunsilk, Closeup,

Fair&Lovely, Zwitsal, Pond’s, TRESemme, Dove, Pepsodent, AXE, Clear,

Vaseline, Citra, Citra Hazeline, SariWangi, Bango, Blue Band, Royco, Buavita,

Wall’s Buavita, Wall’s, Lipton, Magnum, Cornetto, Paddle Pop, Feast, Populaire

dan Viennetta.275

56. Integra Indocabinet Tbk (WOOD)

Integra Indocabinet Tbk (WOOD) berdiri sejak tanggal 19 Mei 1989.

WOOD berkantor pusat di Jln. Raya Betro 678, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur

61253-Indonesia. Pemegang saham WOOD yang memiliki kepemilikan saham

melebihi 5 persen adalah PT Integra Indo Lestari sebesar 79,31 persen.276

Integra Indocabinet Tbk (WOOD) bergerak di bidang pengolahan mebel

berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya, konsesi hutan serta ritel dan

distribusi mebel serta perlengkapan dekorasi rumah. WOOD mrmproduksi mebel,


274
“Tentang kami - Sejarah Kami- Uniliver,” Unilever Indonesia, diakses 17 Januari 2021,
https://www.unilever.co.id/about/.
275
“Sejarah dan Profil Singkat UNVR (Unilever Indonesia Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-unvr/.
276
“PT. Integra Indocabinet | Integra Group Indonesia,” diakses 17 Januari 2021,
https://www.integragroup-indonesia.com/business/pt-integra-indocabinet/?lang=id.

142
pintu dan komponen bangunan berbasis kayu, dan memiliki 2 konsesi kehutanan

seluas 163.425 ha serta 1 toko ritel dengan nama Thema Home di Surabaya.277

57. Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)

Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) berdiri sejak tanggal 11 Maret 1997.

WTON berkantor pusat di Jln.. Pemegang saham WTON yang memiliki

kepemilikan saham melebihi 5 persen antara lain: PT Wijaya Karya Tbk sebesar

60 persen, dan Koperasi Karya Mitra Satya sebesar 7,32 persen.278

Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) bergerak dalam bidang industri beton

pracetak, jasa konstruksi dan bidang usaha lain yang terkait. Produk-produk beton

yang dihasilkan oleh WIKA Beton, antara lain: tiang transmisi dan distribusi

kelistrikan dan tiang telepon; tiang pancang; bantalan jalan rel; produk beton

untuk jembatan; produk beton untuk dinding penahan tanah; pipa; produk beton

untuk bangunan gedung; produk beton untuk bangunan maritim; produk-produk

beton lainnya.279

C. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan data yang bisa dideskripsikan baik secara

numerik, misalnya menghitung rata-rata yang digunakan untuk mengetahui nilai


277
“Sejarah dan Profil Singkat WOOD (Integra Indocabinet Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, http://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-wood/.
278
“WIKA Beton | Riwayat Singkat Perusahaan,” diakses 17 Januari 2021, https://www.wika-
beton.co.id/page/Sekilas-Info-Perusahaan/ind.
279
“Sejarah dan Profil Singkat WTON (Wijaya Karya Beton Tbk) | Britama.com,” diakses 17
Januari 2021, https://britama.com/index.php/2014/04/sejarah-dan-profil-singkat-wton/.

143
rata-rata dari harga mutlak semua simpangan terhadap rata-rata kelompok dan

standar deviasi yang digunakan untuk menunjukkan varian kelompok data atau

standart penyimpangan dari meannya. Adapun Hasil Statistik data dari variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 12
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 103 1893083357 52470847000000 3298704396527 7768998789439
X2 103 13031455 584738000000 24370897310 87645827056
X3 103 10254783 4250606000000 301553959696 792484360214
Ln_Y 103 18.70 30.94 25.39 1.92
Valid N
103
(listwise)
Sumber Data: Diolah Oleh Peneliti Dari SPSS 20

Berdasarkan tabel diatas, jumlah data yang ditunjukkan adalah 103 data

yang Valid dalam penelitian dari 114 data yang diteliti selama periode 2018-2019

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di ISSI.

a. Biaya produksi (X1) memperoleh nilai rata-rata Rp.3.298.704.396.527 dengan

standar deviasi sebesar Rp.7.768.998.789.439 Tabel tersebut juga

menunjukkan nilai minumim biaya produksi sebesar Rp.1.893.083.357.

Kondisi ini terjadi pada perusahaan Argha Karya Prima Industry Tbk.

(AKPI). Sedangkan nilai maksimum biaya produksi sebesar

Rp.52.470.847.000.000. Kondisi ini terjadi pada perusahaan Indofood Sukses

Makmur Tbk. (INDF)

144
b. Biaya kualitas (X2) memperoleh nilai rata-rata Rp.24.370.897.310 dengan

standar deviasi sebesar Rp.87.645.827.056. Tabel tersebut juga

menunjukkan nilai minumim biaya kualitas sebesar Rp.13.031.455. Kondisi

ini terjadi pada perusahaan Argha Karya Prima Industry Tbk. (AKPI).

Sedangkan nilai maksimum biaya kualitas sebesar Rp.584.738.000.000.

Kondisi ini terjadi pada perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)

c. Biaya promosi (X3) memperoleh nilai rata-rata Rp.301.553.959.696 dengan

standar deviasi sebesar 792.484.360.214. Tabel tersebut juga menunjukkan

nilai minumim biaya promosi sebesar Rp.10.254.783. Kondisi ini terjadi

pada perusahaan Argha Karya Prima Industry Tbk. (AKPI). Sedangkan nilai

maksimum biaya promosi sebesar Rp. 4.250.606.000.000. Kondisi ini

terjadi pada perusahaan Uniliver Indonesia Tbk. (UNVR)

d. Laba bersih (Ln-Y)memperoleh nilai rata-rata 25.39dengan standar deviasi

sebesar 1.92. Tabel tersebut juga menunjukkan nilai minumim laba bersih

sebesar 18.70. Sedangkan nilai maksimum laba bersih sebesar 30.94.

2. Analisis Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah Uji asumsi klasik dilakukan sebelum

pembentukan model regresi, hal ini bermaksud untuk mengetahui model yang

terbentuk memeberikan estimasi yang BLUE (Best Linier Unbiased Estimated).

Pengujian asumsi ini terdiri dari empat jenis pengujian yaitu, uji multikolinieritas,

uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uni normalitas.

a. Uji Multikolinieritas

145
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang

digunakan tidak mengalami korelasi antar variabel bebas yang satu dengan yang

lainnya. Pada penelitian ini uji multikolinieritas dilakukan dengan dengan

melihat nilai tolerance value dan variance inflation (VIF). Nilai cut-off yang

umum dipakai untuk menunjukkan ada multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤

0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10, model dapat dikatakan terbebas dari

multikolinearitas. Semakin tinggi VIF, maka dapat di indikasi memiliki gejala

multikolinieritas.

Tabel 13
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Standa
Unstandardized rdized Collinearity
Coefficients Coeffic Statistics
Model t Sig.
ients
Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) 24,866 ,156 159,848 ,000
X1 -1,455E-015 ,000 -,006 -,043 ,966 ,281 3,563
1
X2 5,726E-012 ,000 ,261 1,997 ,049 ,312 3,201
X3 1,322E-012 ,000 ,546 6,526 ,000 ,765 1,307
a. Dependent Variable: LN_Y
Sumber data: diolah oleh peneliti dari SPSS 20

Berdasarkan hasil pengujian multikonieritas, diperoleh nilai tolerance dari

masing-masing variabel adalah 0,281, 0,312, 0,765 dan dari nilai VIF dari

masing-masing variable adalah 3,563, 3,201, 1,307. Nilai tolerance dari Biaya

produksi sebesar 0,281>0,10 dan nilai VIF sebesar 3,563<10, nilai tolerance

dari Biaya kualitas sebesar 0,312>0,10 dan nilai VIF sebesar 3,201<10, dan

nilai tolerance dari Biaya promosi sebesar 0,765>0,10 dan nilai VIF sebesar

146
1,307<10 ,sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variable bebas tidak terjasi

multikolinieritas yang artinya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

yang digunakan terjadi ketidaksamaan variance dari nilai residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain, jika uji ini tidak terjadi maka penaksiran

sampel menjadi kurang baik dan bias juga dikatakan kurang akurat. Pada

penelitian ini untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastsitas peneliti

menggunkan metode gleser. Model dapat dikatakan tebebas dari

heteroskedastisitas apabila nilai Sig. > 0,05.

Tabel 14
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 1,007 ,109 9,195 ,000
X1 -6,240E-015 ,000 -,049 -,260 ,796
1
X2 7,167E-013 ,000 ,064 ,355 ,723
X3 -5,656E-014 ,000 -,045 -,397 ,692
a. Dependent Variable: AbsLn-Y
Sumber data: diolah oleh peneliti dari SPSS 20

Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas, diperoleh nilai Sig. dari

masing-masing variabel adalah 0,796, 0,723 dan 0,692. Nilai-nilai tersebut

menunjukkan bahwa nilai Sig. > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas.

147
c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi kolelasi antara

kesalahan periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika uji ini tidak tejadi

maka dapat dikatakan model yang digunakan mengalami autokorelasi yang

mengakibatkan penaksiran mempunyai varian dan uji t tidak dapat digunakan.

Pada penelitian ini untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi peneliti

menggunkan metode uji Durbin-Watson (DW) yang yang membandingkan DW

hitung dengan DW tabel dan tingkat Kepercayaan 5%. Adapun cara

pengambilan keputusan yang digunakan dalam penelitian ini dijabarkan pada

tabel dibawah ini:

Tabel 15
Dasar Analisa Uji Autokorelasi
Hipotesis Nol Jika Keputusan
Tidak Ada Autokorelasi Positif 0 < d < dl Tolak
Tidak Ada Autokorelasi Positif dl < d < du Tidak ada keputusan
Tidak Ada Autokorelasi Negatif 4 – dl < d < 4 Tolak
Tidak Ada Autokorelasi Negatif 4 – du < d < 4 – dl Tidak ada keputusan
Tidak Ada Autokorelasi Positif du < d < 4 – du Tidak ditolak
atau negatif
Sumber: Diadobsi dari Imam Ghozali,2017 280

Tabel 16
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
a
1 ,686 ,470 ,454 1,41871 1,997

280
Ghozali, Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan IBM SPSS 24.

148
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: LN_Y
Sumber data: diolah oleh peneliti dari SPSS 20

Tabel 17
Pengambilan keputusan Durbin-Watson
dL dU 4−d L 4−d U dW Keputusan
Tolak/tidak
1,6196 1,7392 2,3804 2.2608 1,997 terjadi
autokorelasi
Sumber data: diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai d W sebesar 1,297. Dari

tabel DW dengan nilai signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 103, serta jumlah

variabel (k) = 3 diperoleh nilai d L sebesar 1,6196, nilai d U sebesar 1,7392.

Apabila nilai (du < dw < 4 - du ) <=> (1.7392 < 1,997 < 2,2068), maka dapat

disimpulkan bahwa model regrsi tidak mengalami autokorelasi sehingga model

regresi pada penelitian ini bebas dari uji autokorelasi.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bermaksud untuk menguji normalitas variabel independen (X)

dengan variabel dependen (Y) melalui persamaan regresi linier berganda yang

dihasilkan. Persamaan regresi dikatakan baik apabila mempunyai data variabel

independen dan variabel dependen mendekati normal atau normal sempurna.281

Peneliti untuk mendeteksi terjadinya multikolinieritas pada penelitian ini

menggukan Metode Kolmogorov-Smirnov. Model dapat dikatakan memenuhi

asumsi normalitas apaliba nilai Sig. > 0,05.

281
Arikunto, Manajemen Penelitian, 301.

149
Tabel 18
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 103
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b Std.
1,39768721
Deviation
Absolute ,087
Most Extreme
Positive ,074
Differences
Negative -,087
Kolmogorov-Smirnov Z ,885
Asymp. Sig. (2-tailed) ,413
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber data: diolah oleh peneliti dari SPSS 20

Berdasarkan hasil pengujian Normalitas, diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed)

sebesar 0,431. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai Sig. > 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

D. Pembuktian Hipotesis

1. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

150
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Regresi

linear yaitu regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu

variabel independen. Model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Tabel 19
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
159,84
(Constant) 24,866 ,156 ,000
8
1 X1 -1,455 ,000 -,006 -,043 ,966
X2 5,726 ,000 ,261 1,997 ,049
X3 1,322 ,000 ,546 6,526 ,000
a. Dependent Variable: Ln_Y
Sumber data: diolah oleh peneliti dari SPSS 20

Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier berganda diatas, maka dapat

disusun persamaan regresi sebagai berikut:

Y =24,866−1,455 ( X 1 ) +5,726 ( X 2 ) +1,322 ( X 3 ) +e

Hasil interpretasi regresi sebagai berikut:

a. Y = nilai konstanta sebesar 24,866 menunjukkan bahwa nilai variabel

independen bernilai tetap atau konstan, maka nilai variabel dependen laba

bersih (Ln_Y) sebesar 24,866.

b. Dari hasil analisis regresi linier diatas, dengan persamaan

Y =24,866−1,455 ( X 1 ) +5,726 ( X 2 ) +1,322 ( X 3 ) +e . Nilai koefisien dari variabel

X 1 adalah negatif atau berbanding terbalik dengan variabel Y. Hal ini

menyatakan bahwa setiap kenaikan Biaya Produksi sebesar satu satuan maka

diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 1,455 terhadap terhadap laba

151
bersih pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain tidak berubah.

c. Dari hasil analisis regresi linier diatas, dengan persamaan

Y =24,866−1,455 ( X 1 ) +5,726 ( X 2 ) +1,322 ( X 3 ) +e . Nilai koefisien dari variabel

X 2 adalah positif atau berbanding lurus dengan variabel Y. Hal ini

menyatakan bahwa setiap kenaikan Biaya kualitas sebesar satu satuan maka

dipredikasi akan mengalami kenaikan sebesar 5,726 terhadap laba bersih pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain tidak berubah.

d. Dari hasil analisis regresi linier diatas, dengan persamaan

Y =24,866−1,455 ( X 1 ) +5,726 ( X 2 ) +1,322 ( X 3 ) +e . Nilai koefisien dari variabel

X 3 adalah positif atau berbanding lurus dengan variabel Y. Hal ini

menyatakan bahwa setiap kenaikan Biaya promosi sebesar satu satuan maka

dipredikasi akan mengalami kenaikan sebesar 1,322 terhadap laba bersih pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain tidak berubah..

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah ukuran yang bertujuan untuk mengetahui

antara nilai regrsi dengan data sampel. Koefisien determinasi pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Ukuran ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan melihat

adjusted RSquare berikut hasil perhitungan.

152
Tabel 20
Hasil uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
a
1 ,686 ,470 ,454 1,41871
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: LN_Y
Sumber Data: diolah oleh peneliti dari SPSS 20

Berdasarkan hasil analisis statistik pada tabel tersebut dapat diketahui

bahwa pengaruh variabel independen biaya produksi, biaya kualitas dan biaya

promosi dan variabel dependen laba bersih yang dinyatakan oleh Koefisien

Determinasi adjusted R2 menunjukkan tampilan output SPSS 20 diperoleh sebesar

0,454 hal ini berarti 45,4% variasi yang bisa dijelaskan oleh tiga variabel biaya

produksi, biaya kualitas dan biaya promosi. Sedangkan sisanya sebesar 54.6%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model yang tidak diteliti dalam penelitian

ini yaitu Biaya Administrasi & Umum, Biaya Operasaional, Biaya Distribusi, dan

Biaya Tenaga Kerja Langsung yang nilainya dianggap konstan

3. Uji t atau Signifikan Secara Parsial

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Menurut Imam Ghozali uji statistik t

pada dasarnya menunjukkan “seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen”.282

Adapun cara nenentukan nilai ttabel yaitu n (jumlah data) – k (jumlah

variabel independen) atau 103 – 3 = 100 dengan taraf signifikansi 5%, sehingga

282
Mulyana, “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Usaha Samsung Co
Tahun 2009-2015,” 190.

153
diperoleh hasil ttabel sebesar 1,290. Sedangkan untuk memperoleh nilai thitung,

mengggunakan bantuan SPSS dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 21
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 24,866 ,156 159,848 ,000
X1 -1,455 ,000 -,006 -,043 ,966
1
X2 5,726 ,000 ,261 1,997 ,049
X3 1,322 ,000 ,546 6,526 ,000
a. Dependent Variable: LN_Y
Sumber data: diolah oleh peneliti dari SPSS 20

Berdasarkan hasil uji t diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Biaya Produksi

Hasil dari pengujian menghasilkan nilai biaya produksi (X1) menunjukkan

nilai thitung sebesar -0,043 untuk variabel biaya produksi terhadap laba bersih.

Jadi, -0,043 < 1,290 dengan nilai signifikansi 0,966 > 0,05 dan memiliki arah

koefisiensi negatif, yang artinya menolak Ha1 dan menerima Ho1. Jadi dapat

disimpulkan bahwa biaya produksi tidak memiliki pengaruh terhadap laba bersih

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia.

b. Biaya Kualitas

154
Nilai Biaya kuliatas (X2) menunjukkan thitung sebesar 1,997 dengan nilai

signifikansi 0,012. Jadi 1,997 > 1,290 dan nilai signifikansi 0,049 < 0,05.

Sehingga Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Biaya

kualitas memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap laba bersih pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

c. Biaya Promosi

Nilai Biaya promosi (X3) menunjukkan thitung sebesar 6.526 dengan nilai

signifikansi 0,012. Jadi 6.526 > 1,290 dan nilai signifikansi 0,00 < 0,05.

Sehingga Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Biaya

promosi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap laba bersih pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

4. Uji f atau Uji Simultan

Uji f digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variable dependen/terikat.

Tabel 22
Hasil Uji f
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 176,719 3 58,906 29,267 ,000b
Residual 199,260 99 2,013

155
Total 375,979 102
a. Dependent Variable: LN_Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber data: diolah oleh peneliti dari SPSS 20

Pada Tabel uji f diperoleh nilai F hitung sebesar 29,267 dengan tingkat

signifikan sebesar 0,000 sedangkan nilai ftabel sebesar 3,08. Hal ini menunjukkan

bahwa fhitung 29,267 > ftabel 3,08 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya biaya

produksi, biaya kualitas dan biaya promosi secara simultan berpengaruh terhadap

laba bersih pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia

E. Pembahasan

1. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial, dapat dilihat bahwa

diperoleh hasil thitung sebesar -0,043 dengan nilai signifikansi 0,966 dan nilai t tabel

sebesar 1,290 sehingga diperoleh nilai thitung > ttabel atau -0,043<1,290 dengan taraf

signifikan yang lebih besar dari 0,05 atau 0,966>0,05. Dapat disimpulkan bahwa

Ho1 diterma dan Ha1 ditolak, yang artinya Biaya produksi tidak memiliki

pengaruh dan tidak signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia.

Nilai koefisien dari variabel biaya produksi ( X 1) adalah negatif atau

berbanding terbalik dengan variabel laba bersih (Y). Hal ini menyatakan bahwa

setiap kenaikan Biaya Produksi sebesar satu satuan maka diprediksi akan

mengalami penurunan sebesar 1,455 terhadap l laba bersih pada perusahaan

156
manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia yang dibuktikan

dengan hasil analisis regresi linier pada persamaan berikut

Y =24,866−1,455 ( X 1 ) +5,726 ( X 2 ) +1,322 ( X 3 ) +e Sehingga bisa dikatakan bahwa

perusahaan belum bisa menggunakan biaya produksi dengan efektif dan efisien.

Gambar 5
Hubungan biaya produksi dengan laba bersih
Rp300,000,000,000,000

Rp250,000,000,000,000

Rp200,000,000,000,000

Rp150,000,000,000,000

Rp100,000,000,000,000

Rp50,000,000,000,000

Rp-
2018 2019

Laba Bersih Biaya Produksi

Sumber: www.idx.co.id (Data diolah)

Kurva diatas menujukkan hubungan biaya produksi dangan laba bersih.

Pertumbuhan jumlah biaya produksi pada tahun 2018-2019 mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Sedangkan pertumbuhan laba bersih dari

tahun 2018-2019 jua mengalami peningkatan hanya saja, peningkatannya tidak

sebanding dengan peningkatan yang dialami biaya produksi.

Hasil penelitian menyatakan bahwa biaya produksi tidak memiliki

pengaruh dan tidak signifikan terhadap laba bersih. Hal ini sejalan dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Asep Mulyana “pengaruh biaya produksi

dan biaya promosi terhadap laba usaha samsung Co tahun 2009-2015”. Penelitian

ini menunjukkan bahwa biaya produksi secara parsial tidak memiliki pengaruh

157
secara signifikan terhadap laba usaha, hal ini karena hasil penelitian Asep

menunjukkan menunjukkan nilai thitung < ttabel atau 0,737<2,776.

Penelitian ini diperkuat oleh Endang Susilawati dalam penelitiannya yang

berjudul “pengaruh biaya produksi dan biaya promosi terhadap laba bersih (studi

perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk yang terdaftar di BEI periode 2011-

2017” penelitian ini menunjukkan bahwa biaya produksi tidak memiliki pengaruh

dan tidak signifikan laba bersih perusahaan, hasil penelitian menunjukkan nilai

thitung < ttabel atau 0796<2,776. Begitu pula dengan penelitian milik Denny Prabu

Syaputra, Willi Sri Yuliandhary dan Dewa Putra Khrisna Mahardika “pengaruh

biaya produksi dan biaya operasional terhadap laba bersih” dimana penelitian ini

juga menunjukkan bahwa Biaya Produksi tidak memiliki pengaruh terhadap laba

bersih.

Penelitian ini menghasilkan Biaya produksi tidak memiliki pengaruh dan

tidak signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan, yang artinya peningkatan

maupun penurunan biaya produksi tidak akan berpengaruh terhadap laba bersih.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan pendapat dari Carter mengatakan

bahwa “tingkat laba yang diperoleh perusahaan dapat menentukan volumen

penjualan yang dihasilkan, semakin banyak volume produksi yang dicapai maka

semakin tinggi biaya produksi yang dikeluarkan”. Freddy Rangkuti menyatakan

bahwa”jika biaya produksi mengalami peningkatan maka harga jual akan

meningkat, dengan demikian laba yang dihasilkan juga akan mengalami

peningkatan”. Oleh sebab itu, volume penjualan yang menguntungkan harus

menjadi tujuan perusahaan. Ketika perusahaan meningkatkan volume produksi

maka secara otomatis biaya produksi akan meningkat. Dengan meningkatnya

158
biaya produksi maka jumlah produk yang dihasilkan juga akan meningkat

sehinggi produk yang siap dijual akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu,

volume penjualan akan bertambah dan akan berakibat pada peningkatan laba yang

diperoleh perusahaan. Jadi secara tidak langsung peningkatan biaya produksi akan

membuat laba yang dihasilkan semakin besar. Hal ini akan berimbas pada

peningkatan pendapatan perusahaan. Namun sebaliknya. Jika peningkatan biaya

produksi tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan justru nantinya akan

berakibat penurunan terhadap laba perusahaan atau bahkan perusahaan akan

mengalami kerugian.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk tetap bertahan hidup bahkan

menguasai pangsa pasar, tujuan perusahaan dapat dicapai dengan cara

mempertahankan dan meningkatkan laba perusahaan. Laba merupakan salah satu

faktor penting dalam menilai keberhasilan kinerja suatu perusahaan. Biaya

produksi merupakan biaya yang dikorbankan untuk mengahasilkan produk,

dimana nilai produk yang dihasilkan lebih besar dari biaya yang dikorbankan

sehingga kegiatan organisasi dapat menghasilkan laba. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin kecil biaya prosuksi yang dikeluarkan maka laba yang diperoleh

akan semakin besar. Begitupun sebaliknya semakin besar biaya produksi yang

dikeluarkan maka semakin kecil laba yang dapat dihasilkan oleh perusahaan.

2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba Bersih

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pada variabel Biaya kuliatas

(X2) menunjukkan thitung sebesar 1,997 dengan nilai signifikansi 0,012 dan t tabel

1,290. Jadi 1,997 > 1,290 dan nilai signifikansi 0,049 < 0,05. Sehingga Ho2

159
ditolak dan Ha2 diterima. Artinya biaya kualitas berpengaruh secara signifikan

terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia.

Penelitian ini membuktikan bahwa semakin tinggi laba bersih perusahan

maka kemungkinan besar biaya kualitas yang akan dikeluarkan akan semakin

tinggi. Biaya kualitas yang diukur secara parsial menunjukkan bahwa biaya

kualitas memiliki pengaruh positif dengan nilai signifikan 0.049 terhadap laba

bersih. Hal ini bukan tanpa alasan karena semakin tinggi biaya kualitas yang

dikeluarkan maka produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan mempunyai nilai

(value) yang lebih tinggi sehingga bisa meningkatkan laba yang diperoleh.

Gambar 6
Hubungan biaya kualitas dengan laba bersih

160
Rp55,000,000,000,000

Rp54,000,000,000,000

Rp53,000,000,000,000

Rp52,000,000,000,000

Rp51,000,000,000,000

Rp50,000,000,000,000

Rp49,000,000,000,000
2018 2019

Laba Bersih Biaya Kualitas

Sumber: www.idx.co.id (Data diolah)

Kurva diatas menujukkan hubungan biaya kualitas dangan laba bersih

yang berbanding lurus. Jumlah biaya kualitas pada tahun 2018-2019 mengalami

peningkatan bergitu pula dengan pertumbuhan laba bersih yang mengalami

peningkatan dari tahun 2018-2019. Hal ini menunnjukkan bahwa biaya kualitas

dan laba besih memiliki hubungan yang berbanding lurus. Sehingga makin

banyak biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka laba yang

dihasilkan akan semakin tinggi begitupun sebaliknya.

Penilitian ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Anton Tirta

Komara, Djajun Djuhara, dan Lina Sonia yang berjudul “Pengaruh Biaya Kualitas

Terhadap Laba bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pindad (Persero))” yang

menunjukkan variabel biaya kualitas berpengaruh terhadap laba bersih.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Felicia dan Robinhot Gultom yang

menyatakan bahwa biaya kualitas berpengaruh signifikan positif terhadap laba

bersih.

161
Blocher, chen dan lin dalam buku menejemen biaya menyatakan bahwa

peningkatan kualitas pada suatu produk yang diproduksi oleh perusahan, maka

perusahaan tersebut akan memiliki keunggulan kompetiti dan peningkatan

terhadap laba yang diperoleh. Pendapat ini sesuai dengan teori pada buku Mahir

Akuntansi: Akuntansi Biaya dan Manajemen yang ditulis oleh Ahalik dimana

beliau berpendapat bahwa rendahnya kualitas produk dapat menurunkan reputasi

produk dan tentunya penjualan akan turun dan berakibat pada laa yang diperoleh

juga akan mengalami penurunan.283

Biaya kualitas merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

meningkatkan mutu dari suatu produk serta biaya yang terjadi karena terjadi

kegagalan atau kecacatan terhadap produk yang akan dan telah diproduksi.

Kualitas merupakan salah satu hal penting yang dijadikan sebagai bahan

pertimbangan bagi konsumen dalam memilih dan memutuskan untuk membeli

suatu produk. Semakin tinggi kualitas yang ditawarkan maka semakin tinggi pula

nilai produk bagi pembeli. Kualitas yang tinggi dapat meningkatkan laba yang

diperoleh oleh perusahaan. Begitupun sebaliknya, jika perusahaan menawarkan

produk dengan kualitas rendah hal ini dapat menurunkan reputasi dari perusahaan

sehingga perusahaan akan kehilangan kepercayaan pangsa pasar. Hal ini akan

mengakibatkan volume penjualan menurun sehingga menyebabkan pendapatan

yang dihasilkan oleh perusahan menurun dan laba yang dihasilkan juga akan

menurun.

Meningkatkan mutu suatu produk merupakan salah satu cara yang

digunakan oleh perusahaan untuk menarik konsumen. Sedangkan untuk


283
Felicia dan Gultom, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap
Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013 – 2015.”

162
konsumen kualitas produk sering dijadikan sebagi alat ukur untuk mencapai suatu

kepuasan. Kualitas yang baik dapat mendorong konsumen untuk membeli produk

tersebut. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menjaga dan

meningkatkan kuliatas produk yang dihasilkan demi menjaga keberlangsungan

hidup perusahaan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah An-Naml ayat 88 yang

berbunyi:

c‫ ي‬c‫ ِذ‬cَّ‫ل‬c‫ ا‬cِ ‫ هَّللا‬c‫ َع‬c‫ ْن‬c ‫ص‬ ِ c‫ ا‬c‫ َح‬c‫ َّس‬c‫ل‬c‫ ا‬cَّc‫ ر‬c‫ َم‬c‫ ُّر‬c‫ ُم‬cَ‫ ت‬c‫ َي‬c‫ ِه‬c‫ َو‬cً‫ ة‬c‫ َد‬c‫ ِم‬c‫ ا‬c‫ َج‬c‫ ا‬cَ‫ه‬cُ‫ ب‬c‫ َس‬c‫ح‬cْ cَ‫ ت‬c‫ َل‬c‫ ا‬cَ‫ ب‬c‫ج‬cِ c‫ ْل‬c‫ ا‬c‫ ى‬c‫ر‬cَ cَ‫ ت‬c‫و‬cَ
cُ cۚ c‫ب‬
cْ c‫ َش‬c‫ َّل‬c‫ ُك‬c‫ن‬cَ cَ‫ ق‬c‫ ْت‬cَ‫أ‬
c‫ َن‬c‫ و‬cُ‫ ل‬c‫ َع‬c‫ ْف‬cَ‫ ت‬c‫ ا‬c‫ َم‬cِ‫ ب‬c‫ ٌر‬c‫ ي‬cِ‫ ب‬c‫ َخ‬cُ‫ه‬cَّ‫ ن‬cِ‫ إ‬cۚ c‫ ٍء‬c‫ي‬
Artinya: “dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap
ditempatnya padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (begitulah) perbuatan
Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahu apa yang kamu kerjakan”.284

Ayat tersebut mencerminkan bagaimana sempurnanya Alla dalam

menciptakan semua yang ada dilangit dan dibumi dengan kualitas yang sangat

menakjubkan. Dalam kegiatan produksi ayat tersebut memberikan suatu

pemahaman bahwa suatu barang harus diselesaikan dengan kualitas yang sebaik-

baiknya. Suatu produk yang memiliki kualitas yang baik apabila dikerjakan

dengan baik dan efisien.

3. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial, dapat dilihat bahwa

diperoleh hasil thitung sebesar 6,526 dengan nilai signifikansi 0.012 dan nilai ttabel

284
“Surat An-Naml Ayat 88,” Tafsir Al-Quran Online, diakses 10 Mei 2021,
https://tafsirq.com/permalink/ayat/3247.

163
sebesar 1,290 sehingga diperoleh nilai t hitung > ttabel atau 6,526>1,290 dengan taraf

signifikan yang lebih kecil dari 0,05 atau 0,000<0,012. Dapat disimpulkan bahwa

Ho3 ditolak dan Ha3 diterima, yang artinya Biaya promosi memiliki pengaruh

positif yang signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

Variabel biaya promosi berpengaruh positif terhadap laba bersih dengan

nilai koefisien sebesar 1,322 yang artinya bahwa setiap kenaikan biaya promosi

sebesar satu satuan, maka laba bersih akan meningkat 1,322 dengan asumsi

variabel independen selain biaya promosi dianggap konstan atau nol. Yang

dibuktikan dengan hasil analisis regresi linier pada persamaan berikut

Y =24,866−1,455 ( X 1 ) +5,726 ( X 2 ) +1,322 ( X 3 ) +e .

Hasil Penelitian menyatakan bahwa biaya promosi memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap laba bersih. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Made Juni Widyana, I Made Muridja dan Ketut Dunia

“pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap laba UD surya logam desa

Temukus tahun 2010-2012”. Penelitian ini menunjukkan bahwa biaya promosi

berpengaruh positif terhadap laba, hasil penelitian menunjukkan nilai thitung > ttabel

atau 4,576> 2,022. Berikut kurva hubungan biaya promosi dan laba bersih

penelitian.

Gambar 7
Kurva Hubungan Biaya Promosi dengan Laba Bersih

164
Rp80,000,000,000,000
Rp70,000,000,000,000
Rp60,000,000,000,000
Rp50,000,000,000,000
Rp40,000,000,000,000
Rp30,000,000,000,000
Rp20,000,000,000,000
Rp10,000,000,000,000
Rp-
2018 2019

Laba Bersih Biaya Promosi

Sumber: www.idx.co.id (Data diolah)

Kurva diatas menujukkan hubungan biaya pomosi dangan laba bersih

yang berbanding lurus. Jumlah biaya promosi pada tahun 2018-2019 mengalami

peningkatan bergitu pula dengan pertumbuhan laba bersih yang mengalami

peningkatan dari tahun 2018-2019. Hal ini menunnjukkan bahwa biaya promosi

dan laba besih memiliki hubungan yang searah. Sehingga makin banyak biaya

promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka laba yang dihasilkan akan

semakin tinggi begitupun sebaliknya.

Penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Tjipto yang

menyatakan bahwa tingkat laba akan meningkat seiring dengan peningkatan

pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan pasar yang didukung dengan adanya biaya

promosi.285 Demikian juga dengan teori menurut Assauri yang menyatakan bahwa

perusahaan yang melakukan promosi dan strategi pemasaran dapat meningkatkan

volume penjualan. Besarnya biaya promosi mengindikaskan bahwa perusahaan

telah berhasil mengatur dan mengkomunkasikan produk yang dihasilkan kepada

konsumen dan dapat menjangkau pasar yang ditargetkan oleh perusahaan.


285
Fandi Tjiptono, Perencanaan Pemasaran Korporat (Yogyakarta: ANDI, 2008), 150.

165
Penelitian ini diperkuat oleh Endang Susilawati dalam penelitiannya yang

berjudul “pengaruh biaya produksi dan biaya promosi terhadap laba bersih (studi

perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk yang terdaftar di BEI periode 2011-

2017” penelitian ini menunjukkan bahwa biaya promosi berpengaruh positif

terhadap laba bersih perusahaan, hasil penelitian menunjukkan nilai thitung > ttabel

atau 3,435> 2,776. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu milik

Felicia yang menunjukkan bahwa biaya promosi berpengaruh positif signifikan

terhadap laba bersih perusahaan yang berarti makin banyak biaya promosi yang

dikeluarkan oleh perusahaan, maka laba yang dihasilkan akan semakin tinggi

begitupun sebaliknya.

Setian perusahaan mempunyai tujuan untuk tetap bertahan hidup bahkan

menguasai pangsa pasar, tujuan perusahaan dapat dicapai dengan cara

mempertahankan dan meningkatkan laba perusahaan. salah satu cara yang sering

digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan laba adalah meningkatkan volume

penjualan dan pangsa pasar. Volume penjualan dan pangsa pasar dapat

ditingkatkan dengan cara mencari dan meningkatkan jumlah konsumen. Untuk

meningkatkan jumlah konsumen perusahaan akan melakukan promosi untuk

memperkenalkan dan menginformasikan serta mengajak pelanggan untuk

membeli dan menggunakan produk yang perusahaan hasilkan.

Tujuan ini dapat tercapai apabila devisi pemasaran melakukan strategi

pemasaran yang tepat dan unik sehingga dapat menarik minat konsumen,

perusahaan harus mampu untuk mempengaruhi konsumen untuk menciptakan

permintaan atas produk. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan

melalui kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran.

166
Apabila perusahaan sering melakukan promosi. Maka volume penjualan

perusahaan akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan laba yang diperoleh oleh

perusahaan.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Soeemarsono, dimana

beliau berpendapat bahwa “setiap perusahaan yang didirikan memiliiki tujuan

untuk mencari laba yang maksimal dengan pengorbanan yang minimal, Untuk

mencapai hal tersebut perusahaan hasru melakukan perencanaan dan pengendalian

dalam setiap aktivitas usaha agar perusahaan dapat membiayai seluruh kegiatan

yang dilakukannya.”286

Promosi merupakan salah satu strategi perusahaan yang perlu dan harus

dilakukan agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen sesuai

dengan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. promosi

dilakukan dengan tujuan menginformasikan kepada konsumen terkait dengan

manfaat dari produk yang dihasilkan dimana hal ini dilakukan demi mencapai

volume penjualan serta profit yang lebih besar.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 198 yang
berbunyi:

c‫ن‬cْ c‫ ِم‬c‫ ْم‬cُ‫ ت‬ccc‫ض‬c cْ cَ‫ ف‬cَ‫ أ‬c‫ ا‬c‫ َذ‬cِ‫ إ‬ccccَ‫ ف‬cۚ c‫ ْم‬c‫ ُك‬cِّ‫ ب‬c‫ َر‬c‫ن‬cْ c‫ اًل ِم‬ccc‫ض‬c cْ cَ‫ ف‬c‫ا‬c‫ و‬cccc‫ ُغ‬cَ‫ ت‬c‫ ْب‬cَ‫ ت‬c‫ن‬cْ cَ‫ أ‬c‫ ٌح‬c‫ ا‬cccَc‫ ن‬c‫ ُج‬c‫ ْم‬c‫ ُك‬c‫ ْي‬cَ‫ ل‬c‫ َع‬c‫س‬ cَ c‫ ْي‬cَ‫ل‬
c‫ن‬cْ cِ‫ إ‬c‫و‬cَ c‫ ْم‬c‫ ُك‬c‫ ا‬c‫ َد‬ccَ‫ ه‬c‫ ا‬cc‫ َم‬c‫ َك‬cُ‫ه‬c‫ و‬c‫ ُر‬cc‫ ُك‬c‫ ْذ‬c‫ ا‬c‫ َو‬cۖ c‫م‬cِ c‫ ا‬c‫ر‬cَ c‫ح‬cَ c‫ ْل‬c‫ ا‬c‫ ِر‬c‫ َع‬c‫ ْش‬c‫ َم‬c‫ ْل‬c‫ ا‬c‫ َد‬c‫ ْن‬c‫ع‬cِ cَ ‫ هَّللا‬c‫ا‬c‫ و‬c‫ ُر‬c‫ ُك‬c‫ ْذ‬c‫ ا‬cَ‫ ف‬c‫ت‬ ٍ c‫ ا‬cَ‫ ف‬c‫ر‬cَ c‫َع‬
c‫ َن‬c‫ ي‬cِّ‫ل‬c‫ ا‬c‫ض‬َّ c‫ل‬c‫ ا‬c‫ن‬cَ c‫ ِم‬cَ‫ ل‬c‫ ِه‬cِ‫ ل‬c‫ ْب‬cَ‫ ق‬c‫ن‬cْ c‫ ِم‬c‫ ْم‬cُ‫ ت‬c‫ ْن‬c‫ُك‬
Artinya: “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil
perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat,
berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. Dan berdzikirlah (dengan
menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan
sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang
sesat.”287

286
Soemarsono, Manajemen Pemasaran, vol. 5 (Yogyakarta: Lanisius, 2004), 245.
287
“Surat Al-Baqarah Ayat 198,” Tafsir AlQuran Online, diakses 27 Juli 2021,
https://tafsirq.com/permalink/ayat/370.

167
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Anfal Ayat 27 yang

berbunyi:

c‫ ْم‬cُ‫ ت‬c‫ ْن‬cَ‫ أ‬c‫ َو‬c‫ ْم‬c‫ ُك‬cِ‫ت‬c‫ ا‬c cَ‫ن‬c‫ ا‬c‫ َم‬cَ‫ أ‬c‫ا‬c‫ و‬c cُ‫ن‬c‫ و‬c‫ ُخ‬cَ‫ ت‬c‫ َو‬c‫ل‬cَ c‫ و‬c‫ ُس‬c‫ َّر‬c‫ل‬c‫ ا‬c‫و‬cَ cَ ‫ هَّللا‬c‫ا‬c‫ و‬cُ‫ن‬c‫ و‬c‫ ُخ‬cَ‫ اَل ت‬c‫ا‬c‫و‬cُ‫ ن‬c‫ َم‬c‫ آ‬c‫ن‬cَ c‫ ي‬c‫ ِذ‬cَّ‫ل‬c‫ ا‬c‫ ا‬cَ‫ ه‬c‫ ُّي‬cَ‫ أ‬c‫ ا‬cَ‫ي‬
c‫ َن‬c‫ و‬c‫ ُم‬cَ‫ ل‬c‫ ْع‬cَ‫ت‬
Artinya: “hai orang-orang yang beriman, janganlah kamumenghianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amant yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”.288

Ayat tersebut menjelasakan bahwa umat islam untuk jujur termasuk dalam

berbisnis. Dengan sikap jujur, pembeli akan bertambah karena Allah SWT akan

memberikan kelebihan kepada orang-orang yang jujur. Sedangkan pembeli akan

menyebarkan informasi bahwa pedagang tersebut memiliki perilaku yang jujur

dalam berbisnis, sehingga menambah pembeli yang datang. Rasulullah SAW

mengajarkan kepada umat islam untuk melakukan seluruh kegiatan bisnisnya

dengan perliku yang jujur.

Dalam kegiatan promosi Rasulullah selalu mengedepankan adab dan etika

yang luar biasa. Islam sangat melarang hamba-hambanya untuk memalsukan dan

menipu karena akan menyebabkan kergian dan kedaliman serta dapa

menimbulkan permusuhan. Allah SWT dalam firman diatas menunjukkan

besarnya keutamaan seseorang pedagang yang memiliki sifat jujur, karena ia akan

memuliakannya dengan kedudukan yang tinggi disisinya. Dalam hal promosi ayat

tersebut melarang untuk melakukan promosi palsu yang bertujuan untuk menarik

minat konsumen.berbagai keggiatan promosi yang sering dilakukan yaitu

memberikan keterangan yang kurang tepat atau bahkan tidak sesuai dengan

barang yang dijual. Kegiatan seperti ini sangat dilarang dalam islam.
288
“Surat Al-Anfal Ayat 27,” Tafsir AlQuran Online, diakses 10 Mei 2021,
https://tafsirq.com/permalink/ayat/1187.

168
4. Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap

Laba Bersih

Pada Tabel uji f diperoleh nilai F hitung sebesar 29,267 dengan tingkat

signifikan sebesar 0,000 sedangkan nilai ftabel sebesar 3,08. Hal ini menunjukkan

bahwa fhitung 29,267 > ftabel 3,08 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya biaya

produksi, biaya kualitas dan biaya promosi secara simultan berpengaruh terhadap

laba bersih pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia.

Berdasarkan hasil analisis statistik pada tabel tersebut dapat diketahui

bahwa pengaruh variabel independen Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya

Promosi dan variabel dependen Laba Bersih yang dinyatakan oleh koefisien

determinasi adjusted R2 menunjukkan tambilan output SPSS 20 diperoleh sebesar

0,454 hal ini berarti 45,4% variasi yang bisa dijelaskan oleh tiga variabel biaya

produksi, biaya kualitas dan biaya promosi. Sedangkan sisanya sebesar 54.6%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model yang tidak diteliti dalam penelitian

ini yaitu Biaya Administrasi & Umum, Biaya Operasaional, Biaya Distribusi, dan

Biaya Tenaga Kerja Langsung yang nilainya dianggap konstan.

Peningkatan biaya produksi, biaya kualitas dan biaya promosi perusahan

memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih. Laba seringkali

dijadikan sebagai alat ukur kesuksesan suatu badan usaha atau perusahaan. Dari

sudut pandangan investor, salah satu parameter penting untuk menilai prospek

perusahaan di masa yang akan datang adalah dengan melihat sejauh mana

pertumbuhan laba perusahaan. Laba bersih merupakan hasil pengurangan antara

169
laba sebelum pajak dan beban pajak penghasilan. 289 Werner R. Murhadi dalam

bukunya Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Evaluasi Saham berpendapat

bahwa laba bersih merupakan akhir dalam laporan laba rugi yang mencerminkan

kinerja perusahaan dalam memberikan hasil pemegang saham. Apabila laba bersih

disisihkan untuk pengembangan usaha, maka hal ini akan berdampak pada kinerja

perusahaan dimasa mendatang.290

Laba yang diperoleh perusahaan tercermin dalam laporan keuangan akan

berdampak terhadap operasional perusahan dan harga saham perusahaan. Apabila

laba yang diperoleh perusahaan tinggi, maka kegiatan operasional perusahaan

pada periode berikutnya akan meningkat sehingga bisa dikatakan bahwa kinerja

perusahaan lebih baik dari tahun sebelumnya. Selain itu, deviden yang dihasilkan

oleh pemegang saham akan semakin tinggi sehingga investor akan tertarik untuk

melakukan investasi terhadap perusahaan.

Secara garis besar perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang

sebesar-besarnya. Laba bersih yang diperoleh perusahaan dapat mengambarkan

bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik dan mampu memberikan

pengembalian atas beban dan investasi yang terlah diterima. Besar kecilnya laba

yang diperoleh perusahaan banyak dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya yang

dikeluarkan perusahaan dan tingkat penjualan di pasaran. Hal ini yang menjadi

tolok ukur peningkatan laba pada perusahaan, yaitu peningkatan laba tidak

terlepas dari indikator-indikator yang mendukungnya.

289
Analisis Laporan Kuangan: Integrated and Comprehesnsive, 199.
290
Murhadi, Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Evaluasi Saham, 37.

170
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV diatas maka

dapat ditarik kesimpulan dari penelitian tentang pengaruh biaya produksi, biaya

kualitas dan biaya promosi terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Indonesia Sharia Stock Index (ISSI).

1. Hasil dari pengujian menghasilkan nilai biaya produksi (X1) menunjukkan

nilai thitung sebesar -0,043 untuk variabel biaya produksi terhadap laba bersih

menunjukkan bahwa ttabel sebesar 1,290. Jadi, -0,043 < 1,290 dengan nilai

signifikansi 0,966 > 0,05 dan memiliki arah koefisiensi negatif, yang artinya

menolak H1 dan menerima H0. Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya produksi

tidak memiliki pengaruh terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Indonesia Sharia Stock Index (ISSI).

2. Nilai Biaya kuliatas (X2) menunjukkan thitung sebesar 1,997 dengan nilai

signifikansi 0,012 dan ttabel 1,667. Jadi 1,997 > 1,667 dan nilai signifikansi

0,049 < 0,05. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa biaya kualitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan

dividen perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia Sharia Stock

Index (ISSI).

3. Nilai Biaya promosi (X3) menunjukkan thitung sebesar 6.526 dengan nilai

signifikansi 0,012 dan ttabel 1,667. Jadi 6.526> 1,667 dan nilai signifikansi

0,00 < 0,05. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa Biaya promosi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap laba

171
bersih pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia Sharia Stock

Index (ISSI).

4. Pada Tabel uji f diperoleh nilai F hitung sebesar 29,267 dengan tingkat

signifikan sebesar 0,000 sedangkan nilai ftabel sebesar 3,08. Hal ini

menunjukkan bahwa fhitung 29,267 > ftabel 3,08 maka H1 diterima dan H0

ditolak, artinya biaya produksi, biaya kualitas dan biaya promosi secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Indonesia Sharia Stock Index (ISSI).

5. Berdasarkan hasi uji parsial dan uji simultan pada variabel independen dan

variabel dependen menunjukkan bahwa biaya Produksi tidak berpengaruh dan

tidak singnifikan terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Indonesia Sharia Stock Index (ISSI). Sedangkan biaya kualitas

dan biaya promosi berpengaruh positif signifikan terhadap laba bersih pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia Sharia Stock Index (ISSI).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada pihak-

pihak berikut yang dianggap berkontribusi langsung.

1. Saran bagi diri peneliti diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk

melakukan penelitian selanjutnya. Dan diharapkan juga untuk pembaca dalam

mencari referensi bacaan baik untuk pemenuhan tugas kuliah/sekolah bahkan

dalam menyelesaikan tugas akhir mampu menyerap maksud dari teori dan

fakta yang ada dalam penelitian ini sehingga bisa menjadikan wawasan baru

bagi pembaca.

172
2. Saran bagi penelitian selajutnya yakni diharapkan memperdalam

pengetuannya sehingga dapat menelaah antara teori dan fakta. Selain itu pada

penelitian selajutnya diharapkan menggunkan sampel yang maksimum

dengan tujuan tidak kesulitan dalam mengolah data terutama pada saat data

mengalami masalah. Selain itu, saran untuk peneliti selanjutnya dapat

menambahkan variabel independen seperti biaya administrasi dan umum,

biaya operasional dan lainnya. Untuk bisa memaksimalkal hasil yang didapat

nantinya. Terakhir saran terhadap penelitian selajutnya adalah diharapkan

peneliti dan dapat memperoleh hasil yang mendalam sehingga dapat

mempengaruhi pengambilan keputusan pihak praktisi.

3. Saran terhadap pihak manajemen selaku pelaku langsung dalam kegiatan

perusahaan yakni diharapkan memperhatikan setiap biaya yang dikeluarkan

agar tetap efektif dan efisien. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan laba

yang diperoleh. Apabila laba yang diperoleh perusahaan tinggi, maka

kegiatan operasional perusahaan pada periode berikutnya akan meningkat

sehingga bisa dikatakan bahwa kinerja perusahaan lebih baik dari tahun

sebelumnya. Selain itu, deviden yang dihasilkan oleh pemegang saham akan

semakin tinggi sehingga investor akan tertarik untuk melakukan investasi

terhadap perusahaan.

173
DAFTAR RUJUKAN

SahamOK.com. “9 Sektor BEI beserta daftar sub sektornya.” Diakses 14 Januari 2021.
https://www.sahamok.net/emiten/sektor-bei/.
Abdalloh, Irwan. Pasar Modal Syariah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2018.
Anshori, Muslich, dan Sri Iswati. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Pusat
Penerbitan dan Percetakan UNAIR, 2009.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Renika Cipta, 2013.
———. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta, 2014.
“Astra International | Tentang Astra International Tbk (ASII).” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.astra.co.id/About-Astra.
Bata Industrials Indonesia. “Bata Industrials di Indonesia.” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.bataindustrials.co.id/id/mengenai-bata-industrials/indonesia/.
“Brief Description of the Company « PT Citra Tubindo Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.citratubindo.com/id/about-us/.
“Brief History of the Company | Indofood.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.indofood.com/company/history.
Broto, Andri Hasmoro Kusumo, dan Windu Permatasari Retno. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya
Administrasi Umum, dan Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan Food and Beverages
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” EKOMAKS : Jurnal Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan
Akuntansi 07, no. 02 (September 2018): 83–88.
Broto, Andri Hasmoro Kusumo, Rusbiyanti Sripeni, dan Retno Windu Permatasari. “Pengaruh
Biaya Produksi, Biaya Administrasi Umum, dan Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan
Food and Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” EKOMAKS : Jurnal Ilmu Ekonomi,
Manajemen, dan Akuntansi 07, no. 02 (September 2018): 83–88.
“Bursa Efek Indonesia.” Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 5 Januari 2021.
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bursa_Efek_Indonesia&oldid=17962487.
Bustami, Bastian, dan Nurlela. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.
“Chitose Tentang Kami.” Diakses 16 Januari 2021. https://www.chitose-indonesia.com/tentang-
kami/.
Dewi, Sofia Prima, Septian Bayu Kristanto, dan Elizbeth Sugiarto Dermawan. Akuntansi Biaya. 1
ed. Bogor: In Media, 2013.
———. Akuntansi Biaya. 2 ed. Bogor: In Media, 2015.
Elvianto, dan Dwi Kartikasari. “Analisis Data Panel Untuk Menguji Pegaruh Estimasi Biaya
Produksi Terhadap Harga Jual Pada Workshop PT Multi Kara Bajatama.” Jurnal Akuntansi,
Ekonomi dan Manajemen 03, no. 01 (2015).

174
———. “Analisis Data Panel Untuk Menguji Pegaruh Estimasi Biaya Produksi Terhadap Harga Jual
Pada Workshop PT Multi Kara Bajatama.” Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen 3, no. 1
(2015): 10–20.
Felicia, dan Robinhot Gultom. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi
Terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013 – 2015.” Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX 01, no. 01 (2018): 1–12.
———. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2015.” Jurnal
Ilmu Manajemen METHONOMIX 1, no. 1 (30 Juli 2018): 1–12.
Firmansyah, Taopik, dan Eris Darsawati. “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Dan Biaya
Promosi Terhadap Tingkat Laba Bersih Perusahaan Pada PD. Mochi Lampion Kaswari Periode
2012-2014.” Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak Dan Manajemen) 5, no. 9
(Oktober 2016): 68–80.
———. “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Laba Bersih
Perusahaan pada PD. Mochi Lampion Kaswari Periode 2012-2014.” Jurnal ilmiah ilmu ekonomi 5,
no. 9 (Oktober 2016): 68–80.
“Garuda Metalindo.” Diakses 16 Januari 2021. https://garudametalindo.co.id/about/history.
Ghozali, Imam. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan IBM SPSS 24. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2017.
Ghozali, Imam, dan Anis Chariri. Teori Akuntansi International Financial Reporting System (IFRS).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007.
GOODYEAR. “Goodyear Indonesia (GDYR).” Diakses 17 Januari 2021. https://www.goodyear-
indonesia.com/about-us.
Gumilang, Inda. “Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT.
Daesung Eltec Indonesia.” Commerce Jurnal Ilmiah 4, no. 1 (11 Januari 2016).
http://www.jurnal.piksiinputserang.ac.id/index.php/commerce/article/view/69.
———. “Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Daesung
Eltec Indonesia.” Jurnal Commerce Piksi Input Serang 5, no. 1 (25 April 2018): 21–37.
hamdan. “Industri 4.0: Pengaruh Revolusi Industri Pada Kewirausahaan Demi Kemandirian
Ekonomi.” Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis 03, no. 02 (Oktober 2018).
Harahap, Syofyan Syafri. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Press, 2005.
Harrison Jr dkk, Walter. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga, 2012.
“Hartadinata - Sejarah Perusahaan.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.hartadinataabadi.co.id/id/tentang-kami/sejarah-perusahaan.
Hasanuh, Nanu. Akuntansi Dasar Teori dan Praktik. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.
Hery. Analisis Laporan Kuangan: Integrated and Comprehesnsive. Jakarta: PT. Grasindo, 2016.
http://darya-varia.com. “For a Healthier Indonesia - Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA).”
http://darya-varia.com. Diakses 17 Januari 2021. http://www.darya-
varia.com/id/about/overview.
“Http://Intanwijaya.Com/Our-Company/.” Diakses 17 Januari 2021. http://intanwijaya.com/our-
company/.

175
“Index of / Sierad Produce Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.sieradproduce.com/.
“Indo Acidatama Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.acidatama.co.id/profil-
perusahaan.php.
Iskandar M. “Profil Singkat PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO).” Data Emiten (blog), 11 Januari
2021. https://www.dataemiten.com/p/504-profil-singkat-pt-sariguna-primatirta-tbk-cleo/.
“Kedawung Setia Industrial Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
http://www.kedawungsetia.com/page.php?p=2&lang=ind.
“Kemenperin: Industri Manufaktur Berperan Penting Genjot Investasi dan Ekspor.” Diakses 11
November 2019. https://kemenperin.go.id/artikel/20091/Industri-Manufaktur-Berperan-Penting-
Genjot-Investasi-dan-Ekspor-.
“Kemenperin: Industri Manufaktur Berperan Penting Genjot Investasi dan Ekspor.” Diakses 11
November 2019. https://kemenperin.go.id/artikel/20091/Industri-Manufaktur-Berperan-Penting-
Genjot-Investasi-dan-Ekspor-.
“Kino | Profil Kino.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.kino.co.id/company/profile-of-kino.
Komara, Anton Tirta, Djajun Djuhara, dan Lina Sonia. “Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba
Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pindad (Persero)” 06, no. 02 (Oktober 2012): 106–17.
———. “Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pindad
(Persero).” Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship 6, no. 2 (10 Oktober 2012): 106–17.
Lestari, Wiwik, dan Dhyka Bagus Permana. Akuntansi Biaya Dalam Perspektif Manajerial. Depok:
Rajawali Press, 2017.
“Mandom - PT Mandom Indonesia Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.mandom.co.id/id/company-in-brief.
manufakturindo.com, Manufakturindo, dan Manufakturindo. “PT Langgeng Makmur Industri
Tbk.” Manufakturindo.com | Direktori Perusahaan Jepang di Indonesia. Diakses 17 Januari 2021.
https://manufakturindo.com/company/detail/pt-langgeng-makmur-industri-tbk.html.
Mukhit, Abd. Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif. Surabaya: Pena Salsabila, 2013.
Mulyadi. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2009.
———. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2009.
Mulyana, Asep. “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Usaha Samsung Co
Tahun 2009-2015.” Jurnal Manajemen Indonesia 07, no. 13 (Desember 2017): 185–96.
———. “Pengaruh Biaya Produksi Dan Biaya Promosi Terhadap Laba Usaha Samsung Co Tahun
2009-2015.” Jurnal Manajemen Indonesia 17, no. 3 (1 Desember 2017): 185–96.
https://doi.org/10.25124/jmi.v17i3.1155.
Murhadi, Werner R. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Evaluasi Saham. Jakarta: Selemba
Empat, 2015.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana, 2017.
Nur, Rusdi, dan Muhammad Arsyad Suyuti. Pengantar Sistem Manufaktur. Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2012.

176
Nuryana, Fatati. Statistik Bisnis. Vol. 01. Surabaya: CV. Salsabila Putra Pratama, 2003.
———. Statistik Bisnis. Vol. 1. Surabaya: CV. Salsabila Putra Pratama, 2003.
———. Statistik Bisnis. Surabaya: Pena Salsabila, 2013.
———. Statistik Bisnis Jilid I. yo, t.t.
Otoparts, Astra. “Astra Otoparts.” Astra Otoparts. Diakses 16 Januari 2021. https://www.astra-
otoparts.com/id/PT/about.
“Our Company – Alkindo.” Diakses 16 Januari 2021. https://alkindo.co.id/our-company/.
“Our Company Arwana Citramulia.” Diakses 16 Januari 2021. https://arwanacitra.com/.
Akasha Wira International. “Our Profile ADES.” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.akashainternational.com/id_ID/our-profile/.
Priyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2008.
“Profil Perusahaan - Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://kiaceramics.com/profil-perusahaan/.
PT Multistrada Arah Sarana, Tbk. “Profil Perusahaan - Multistrada Arah Sarana Tbk.” Diakses 17
Januari 2021. https://www.multistrada.co.id/tentang/profil-perusahaan/?lang=id.
Mustika Ratu. “Profil Perusahaan - Mustika Ratu.” Diakses 17 Januari 2021. https://mustika-
ratu.co.id/milestones/.
“Profil Perusahaan – PT Asiaplast Industries Tbk (APLI).” Diakses 16 Januari 2021.
https://engine2.asiaplast.co.id/id/hubungan-investor/profil-perusahaan/.
“Profil Perusahaan – PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://semenbaturaja.co.id/profil-perusahaan/.
“PT Argha Karya Prima Industry Tbk.” Diakses 16 Januari 2021. http://www.arghakarya.com/.
“PT. Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk [AMIN] | IDNFinancials.” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.idnfinancials.com/id/amin/pt-ateliers-mecaniques-dindonesie-tbk.
“PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 7 November 2019. https://www.idx.co.id/.
PT Bursa Efek Indonesia. “PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 5 Januari 2021. http://www.idx.co.id.
PT Bursa Efek Indonesia. “PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 2 Januari 2021. http://www.idx.co.id.
PT Bursa Efek Indonesia. “PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 13 Januari 2021.
http://www.idx.co.id.
“PT. Champion Pacific Indonesia, Tbk - Overview.” Diakses 17 Januari 2021.
http://www.champion.co.id/about-us/overview.
“PT Ekadharma International Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
http://ekadharma.com/perusahaan/tentang-kami/.
“PT Gajah Tunggal Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. http://www.gt-
tires.com/indonesia/corporate.asp?menuid=3&classification=119&subid=120&language=2.
“PT. Indospring Tbk.” Diakses 17 Mei 2021.
https://www.indospring.co.id/index.php/profile/history.
“PT. Integra Indocabinet | Integra Group Indonesia.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.integragroup-indonesia.com/business/pt-integra-indocabinet/?lang=id.

177
“PT Kabelindo Murni Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. http://www.kabelindo.co.id/about.php.
“PT. KMI Wire and Cable Tbk. Profil Perusahaan - Indonesia | Eksekutif Keuangan & Utama |
EMIS.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.emis.com/php/company-
profile/ID/Pt_Kmi_Wire_And_Cable_Tbk_id_1610820.html.
“PT. Lion Metal Works Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.lionmetal.co.id/.
“PT Pelangi Indah Canindo Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.pic.co.id/.
“PT. Ricky Putra Globalindo.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.rpg.co.id/.
“PT SUCACO Tbk | Supreme Cable Manufacturing & Commerce.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.sucaco.com/aboutid.php.
“PT. Tembaga Mulia Semanan, Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.pttms.co.id/.
PT Trisula Textile Industries Tbk. “PT Trisula Textile Industries Tbk.” Diakses 16 Januari 2021.
https://trisulatextile.com/.
“PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.ultrajaya.co.id/#.
Purwanti, Ari, dan Darsono Prawironegoro. Akuntansi Manajemen. 3 Revisi. Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2013.
Rudianto. Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta Barat:
Erlangga, 2013.
———. Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan. Erlangga, 2013.
Salma, Kautsar Riza. Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing. Jakarta Barat: Indeks, 2016.
———. Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing. Jakarta Barat: Indeks, 2016.
Samryn, L.M. Akuntansi manajemen Informasi Biaya untuk Mnegendalikan Aktivitas Opersi dan
Investasi. Revisi. Jakarta: Kencana, 2012.
“Sejarah | Merck Indonesia.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.merckgroup.com/id-
id/company/who-we-are/pt-merck-tbk/history-ptmi.html.
“Sejarah – Campina Es Krim.” Diakses 16 Januari 2021. https://www.campina.co.id/id/sejarah/.
“Sejarah - PT Impack Pratama Industri Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.impack-
pratama.com/id/sejarah-inovasi/.
“Sejarah dan Profil Singkat ADES (Akasha Wira International Tbk) | Britama.com.” Diakses 16
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-ades/.
“Sejarah dan Profil Singkat ALDO (Alkindo Naratama Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-aldo/.
“Sejarah dan Profil Singkat AMIN (Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk / Atmindo) |
Britama.com.” Diakses 16 Januari 2021. https://britama.com/index.php/2015/12/sejarah-dan-
profil-singkat-amin/.
“Sejarah dan Profil Singkat APLI (Asiaplast Industries Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-apli/.
“Sejarah dan Profil Singkat ARNA (Arwana Citramulia Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-arna/.

178
“Sejarah dan Profil Singkat ASII (Astra International Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-asii/.
“Sejarah dan Profil Singkat AUTO (Astra Otoparts Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-auto/.
“Sejarah dan Profil Singkat BELL (Trisula Textile Industries Tbk) | Britama.com.” Diakses 16
Januari 2021. https://britama.com/index.php/2017/10/sejarah-dan-profil-singkat-bell/.
“Sejarah dan Profil Singkat BOLT (Garuda Metalindo Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2015/07/sejarah-dan-profil-singkat-bolt/.
“Sejarah dan Profil Singkat CINT (Chitose Internasional Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2014/06/sejarah-dan-profil-singkat-cint/.
“Sejarah dan Profil Singkat CTBN (Citra Tubindo Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-ctbn/.
“Sejarah dan Profil Singkat DVLA (Darya-Varia Laboratoria Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-dvla/.
“Sejarah dan Profil Singkat GDYR (Goodyear Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-gdyr/.
“Sejarah dan Profil Singkat GJTL (Gajah Tunggal Tbk ) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-gjtl/.
“Sejarah dan Profil Singkat HOKI (Buyung Poetra Sembada Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-hoki/.
“Sejarah dan Profil Singkat HRTA (Hartadinata Abadi Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-hrta/.
“Sejarah dan Profil Singkat IMPC (Impack Pratama Industri Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. https://britama.com/index.php/2014/12/sejarah-dan-profil-singkat-impc/.
“Sejarah dan Profil Singkat INCI (Intanwijaya Internasional Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-inci/.
“Sejarah dan Profil Singkat INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-indf/.
“Sejarah dan Profil Singkat INDS (Indospring Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-inds.
“Sejarah dan Profil Singkat KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-kdsi/.
“Sejarah dan Profil Singkat KINO (Kino Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2015/12/sejarah-dan-profil-singkat-kino/.
“Sejarah dan Profil Singkat KLBF (Kalbe Farma Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-klbf/.
“Sejarah dan Profil Singkat LION (Lion Metal Works Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lion/.
“Sejarah dan Profil Singkat LMPI (Langgeng Makmur Industri Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lmpi/.

179
“Sejarah dan Profil Singkat MASA (Multistrada Arah Sarana Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-masa/.
“Sejarah dan Profil Singkat MRAT (Mustika Ratu Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-mrat/.
“Sejarah dan Profil Singkat MYOR (Mayora Indah Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-myor/.
“Sejarah dan Profil Singkat PYFA (Pyridam Farma Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-pyfa/.
“Sejarah dan Profil Singkat ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-roti/.
“Sejarah dan Profil Singkat SCCO (Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk) |
Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-
profil-singkat-scco/.
“Sejarah dan Profil Singkat SIPD (Sierad Produce Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-sipd/.
“Sejarah dan Profil Singkat SMBR (Semen Baturaja (Persero) Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2013/10/sejarah-dan-profil-singkat-smbr/.
“Sejarah dan Profil Singkat SRSN (Indo Acidatama Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-srsn/.
“Sejarah dan Profil Singkat TBMS (Tembaga Mulia Semanan Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tbms/.
“Sejarah dan Profil Singkat TCID (Mandom Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tcid/.
“Sejarah dan Profil Singkat TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-toto/.
“Sejarah dan Profil Singkat TRST (Trias Sentosa Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-trst/.
“Sejarah dan Profil Singkat TSPC (Tempo Scan Pacific Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tspc/.
“Sejarah dan Profil Singkat ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk) |
Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021. https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-
profil-singkat-ultj/.
“Sejarah dan Profil Singkat UNVR (Unilever Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-unvr/.
“Sejarah dan Profil Singkat WOOD (Integra Indocabinet Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-wood/.
“Sejarah dan Profil Singkat WTON (Wijaya Karya Beton Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2014/04/sejarah-dan-profil-singkat-wton/.
“Sejarh Perusahaan Buyung Poetra Sembada Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://topikoki.com/sejarah-perusahaan/.

180
“Sekilas Tentang PT Mayora Indah Tbk. | Mayora Indah.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.mayoraindah.co.id/content/Riwayat-Singkat-Perusahaan-33.
Siregar, Syofiyan. Metode Penelitian Kuantitatif dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan
SPSS. Jakarta: Kencana, 2013.
Soemarsono. Manajemen Pemasaran. Vol. 5. Yogyakarta: Lanisius, 2004.
Sudarmanto, Gunawan. Statistik Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS Statistik. Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV.
Alfabeta, 2018.
———. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV
Alfabeta, 2018.
Sujarweni, Wiratna. Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pena Salsabila, 2013.
Sukirno. Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Yogyakarta: KTSP, 2008.
Tafsir AlQuran Online. “Surat Al-Anfal Ayat 27.” Diakses 10 Mei 2021.
https://tafsirq.com/permalink/ayat/1187.
Tafsir AlQuran Online. “Surat Al-Baqarah Ayat 198.” Diakses 27 Juli 2021.
https://tafsirq.com/permalink/ayat/370.
Tafsir Al-Quran Online. “Surat An-Naml Ayat 88.” Diakses 10 Mei 2021.
https://tafsirq.com/permalink/ayat/3247.
Susilawati, Endang. “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih (Studi
Perusahaan Rokok PT Gudang Garam Tbk yang terdaftar di BEI Periode 2011-2017).” MANNERS
02, no. 01 (Maret 2019): 25–39.
———. “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih (Studi Perushaan
Rokok PT Gudang Garam Tbk Yang Terdaftar di BEI Periode (2011-2017).” Managemen and
Enterpreneuship Journal (MANNERS) 2, no. 1 (28 Agustus 2019): 25–39.
Syaputra, Denny Prabu, Willy Sri Yuliandhary, dan Dewa Putra Khrisna Mahardika. “Pengaruh
Biaya Produksi dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih (Studi Pada Perusahaan PT Holcim
Indonesia Tbk Tuban Plant Pada 2013-2016).” eProceedings of Management 5, no. 1 (1 April
2018).
https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/6260.
“Tempo Scan Group | Profil Perusahaan.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.temposcangroup.com/id/info-perusahaan.
Investing.com Indonesia. “Tentang Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL).” Diakses 17 Januari
2021. https://id.investing.com/equities/indopoly-swaka-company-profile.
“Tentang Kami - Kable Farma Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.kalbe.co.id/id/tentang-
kami.
“Tentang Kami - PT Nippon Indosari Corputindo Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.sariroti.com/.
“Tentang Kami - PT Pyridam Farma Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.pyfa.co.id/id/tentang-kami/.

181
Unilever Indonesia. “Tentang kami - Sejarah Kami- Uniliver.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.unilever.co.id/about/.
website-1. “Tentang Kita - Surya Toto Indonesia Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.investor.toto.co.id.
Tiati, Ros, dan Herlina Ferliyanti. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Operasional, Dan Penjualan
Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2016.” Jurnal Akrab Juara 4, no. 1 (5 Februari 2019): 52–62.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Penulisan Karya Ilmiyah. Pamekasan: STAIN
Press, 2015.
Tjiptono, Fandi. Perencanaan Pemasaran Korporat. Yogyakarta: ANDI, 2008.
“Trisula International Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. http://www.trisula.co.id/.
Widyana, Made Juni, I Made Nuridja, dan I Ketut Dunia. “Pengaruh Biaya Promosi Dan Biaya
Distribusi Terhadap Laba UD Surya Logam Desa Temukus Tahun 2010-2012.” Jurnal Pendidikan
Ekonomi Undiksha 4, no. 1 (3 Januari 2014). https://doi.org/10.23887/jjpe.v4i1.1903.
“WIKA Beton | Riwayat Singkat Perusahaan.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.wika-
beton.co.id/page/Sekilas-Info-Perusahaan/ind.
Winarno. Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani. Malang: UM Press, 2013.
———. Metodologi Penelitian Dalam Penelitian Jasmani. Malang: UM Press, 2013.
Witjaksono, Armanto. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
SahamOK.com. “9 Sektor BEI beserta daftar sub sektornya.” Diakses 14 Januari 2021.
https://www.sahamok.net/emiten/sektor-bei/.
Abdalloh, Irwan. Pasar Modal Syariah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2018.
Anshori, Muslich, dan Sri Iswati. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Pusat
Penerbitan dan Percetakan UNAIR, 2009.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Renika Cipta, 2013.
———. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta, 2014.
“Astra International | Tentang Astra International Tbk (ASII).” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.astra.co.id/About-Astra.
Bata Industrials Indonesia. “Bata Industrials di Indonesia.” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.bataindustrials.co.id/id/mengenai-bata-industrials/indonesia/.
“Brief Description of the Company « PT Citra Tubindo Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.citratubindo.com/id/about-us/.
“Brief History of the Company | Indofood.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.indofood.com/company/history.
Broto, Andri Hasmoro Kusumo, dan Windu Permatasari Retno. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya
Administrasi Umum, dan Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan Food and Beverages
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” EKOMAKS : Jurnal Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan
Akuntansi 07, no. 02 (September 2018): 83–88.
Broto, Andri Hasmoro Kusumo, Rusbiyanti Sripeni, dan Retno Windu Permatasari. “Pengaruh
Biaya Produksi, Biaya Administrasi Umum, dan Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan

182
Food and Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” EKOMAKS : Jurnal Ilmu Ekonomi,
Manajemen, dan Akuntansi 07, no. 02 (September 2018): 83–88.
“Bursa Efek Indonesia.” Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 5 Januari 2021.
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bursa_Efek_Indonesia&oldid=17962487.
Bustami, Bastian, dan Nurlela. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.
“Chitose Tentang Kami.” Diakses 16 Januari 2021. https://www.chitose-indonesia.com/tentang-
kami/.
Dewi, Sofia Prima, Septian Bayu Kristanto, dan Elizbeth Sugiarto Dermawan. Akuntansi Biaya. 1
ed. Bogor: In Media, 2013.
———. Akuntansi Biaya. 2 ed. Bogor: In Media, 2015.
Elvianto, dan Dwi Kartikasari. “Analisis Data Panel Untuk Menguji Pegaruh Estimasi Biaya
Produksi Terhadap Harga Jual Pada Workshop PT Multi Kara Bajatama.” Jurnal Akuntansi,
Ekonomi dan Manajemen 03, no. 01 (2015).
———. “Analisis Data Panel Untuk Menguji Pegaruh Estimasi Biaya Produksi Terhadap Harga Jual
Pada Workshop PT Multi Kara Bajatama.” Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen 3, no. 1
(2015): 10–20.
Felicia, dan Robinhot Gultom. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi
Terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013 – 2015.” Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX 01, no. 01 (2018): 1–12.
———. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2015.” Jurnal
Ilmu Manajemen METHONOMIX 1, no. 1 (30 Juli 2018): 1–12.
Firmansyah, Taopik, dan Eris Darsawati. “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Dan Biaya
Promosi Terhadap Tingkat Laba Bersih Perusahaan Pada PD. Mochi Lampion Kaswari Periode
2012-2014.” Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak Dan Manajemen) 5, no. 9
(Oktober 2016): 68–80.
———. “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Laba Bersih
Perusahaan pada PD. Mochi Lampion Kaswari Periode 2012-2014.” Jurnal ilmiah ilmu ekonomi 5,
no. 9 (Oktober 2016): 68–80.
“Garuda Metalindo.” Diakses 16 Januari 2021. https://garudametalindo.co.id/about/history.
Ghozali, Imam. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan IBM SPSS 24. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2017.
Ghozali, Imam, dan Anis Chariri. Teori Akuntansi International Financial Reporting System (IFRS).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007.
GOODYEAR. “Goodyear Indonesia (GDYR).” Diakses 17 Januari 2021. https://www.goodyear-
indonesia.com/about-us.
Gumilang, Inda. “Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT.
Daesung Eltec Indonesia.” Commerce Jurnal Ilmiah 4, no. 1 (11 Januari 2016).
http://www.jurnal.piksiinputserang.ac.id/index.php/commerce/article/view/69.
———. “Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Daesung
Eltec Indonesia.” Jurnal Commerce Piksi Input Serang 5, no. 1 (25 April 2018): 21–37.

183
hamdan. “Industri 4.0: Pengaruh Revolusi Industri Pada Kewirausahaan Demi Kemandirian
Ekonomi.” Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis 03, no. 02 (Oktober 2018).
Harahap, Syofyan Syafri. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Press, 2005.
Harrison Jr dkk, Walter. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga, 2012.
“Hartadinata - Sejarah Perusahaan.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.hartadinataabadi.co.id/id/tentang-kami/sejarah-perusahaan.
Hasanuh, Nanu. Akuntansi Dasar Teori dan Praktik. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.
Hery. Analisis Laporan Kuangan: Integrated and Comprehesnsive. Jakarta: PT. Grasindo, 2016.
http://darya-varia.com. “For a Healthier Indonesia - Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA).”
http://darya-varia.com. Diakses 17 Januari 2021. http://www.darya-
varia.com/id/about/overview.
“Http://Intanwijaya.Com/Our-Company/.” Diakses 17 Januari 2021. http://intanwijaya.com/our-
company/.
“Index of / Sierad Produce Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.sieradproduce.com/.
“Indo Acidatama Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.acidatama.co.id/profil-
perusahaan.php.
Iskandar M. “Profil Singkat PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO).” Data Emiten (blog), 11 Januari
2021. https://www.dataemiten.com/p/504-profil-singkat-pt-sariguna-primatirta-tbk-cleo/.
“Kedawung Setia Industrial Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
http://www.kedawungsetia.com/page.php?p=2&lang=ind.
“Kemenperin: Industri Manufaktur Berperan Penting Genjot Investasi dan Ekspor.” Diakses 11
November 2019. https://kemenperin.go.id/artikel/20091/Industri-Manufaktur-Berperan-Penting-
Genjot-Investasi-dan-Ekspor-.
“Kemenperin: Industri Manufaktur Berperan Penting Genjot Investasi dan Ekspor.” Diakses 11
November 2019. https://kemenperin.go.id/artikel/20091/Industri-Manufaktur-Berperan-Penting-
Genjot-Investasi-dan-Ekspor-.
“Kino | Profil Kino.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.kino.co.id/company/profile-of-kino.
Komara, Anton Tirta, Djajun Djuhara, dan Lina Sonia. “Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba
Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pindad (Persero)” 06, no. 02 (Oktober 2012): 106–17.
———. “Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pindad
(Persero).” Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship 6, no. 2 (10 Oktober 2012): 106–17.
Lestari, Wiwik, dan Dhyka Bagus Permana. Akuntansi Biaya Dalam Perspektif Manajerial. Depok:
Rajawali Press, 2017.
“Mandom - PT Mandom Indonesia Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.mandom.co.id/id/company-in-brief.
manufakturindo.com, Manufakturindo, dan Manufakturindo. “PT Langgeng Makmur Industri
Tbk.” Manufakturindo.com | Direktori Perusahaan Jepang di Indonesia. Diakses 17 Januari 2021.
https://manufakturindo.com/company/detail/pt-langgeng-makmur-industri-tbk.html.
Mukhit, Abd. Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif. Surabaya: Pena Salsabila, 2013.

184
Mulyadi. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2009.
———. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2009.
Mulyana, Asep. “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Usaha Samsung Co
Tahun 2009-2015.” Jurnal Manajemen Indonesia 07, no. 13 (Desember 2017): 185–96.
———. “Pengaruh Biaya Produksi Dan Biaya Promosi Terhadap Laba Usaha Samsung Co Tahun
2009-2015.” Jurnal Manajemen Indonesia 17, no. 3 (1 Desember 2017): 185–96.
https://doi.org/10.25124/jmi.v17i3.1155.
Murhadi, Werner R. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Evaluasi Saham. Jakarta: Selemba
Empat, 2015.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana, 2017.
Nur, Rusdi, dan Muhammad Arsyad Suyuti. Pengantar Sistem Manufaktur. Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2012.
Nuryana, Fatati. Statistik Bisnis. Vol. 01. Surabaya: CV. Salsabila Putra Pratama, 2003.
———. Statistik Bisnis. Vol. 1. Surabaya: CV. Salsabila Putra Pratama, 2003.
———. Statistik Bisnis. Surabaya: Pena Salsabila, 2013.
———. Statistik Bisnis Jilid I. yo, t.t.
Otoparts, Astra. “Astra Otoparts.” Astra Otoparts. Diakses 16 Januari 2021. https://www.astra-
otoparts.com/id/PT/about.
“Our Company – Alkindo.” Diakses 16 Januari 2021. https://alkindo.co.id/our-company/.
“Our Company Arwana Citramulia.” Diakses 16 Januari 2021. https://arwanacitra.com/.
Akasha Wira International. “Our Profile ADES.” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.akashainternational.com/id_ID/our-profile/.
Priyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2008.
“Profil Perusahaan - Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://kiaceramics.com/profil-perusahaan/.
PT Multistrada Arah Sarana, Tbk. “Profil Perusahaan - Multistrada Arah Sarana Tbk.” Diakses 17
Januari 2021. https://www.multistrada.co.id/tentang/profil-perusahaan/?lang=id.
Mustika Ratu. “Profil Perusahaan - Mustika Ratu.” Diakses 17 Januari 2021. https://mustika-
ratu.co.id/milestones/.
“Profil Perusahaan – PT Asiaplast Industries Tbk (APLI).” Diakses 16 Januari 2021.
https://engine2.asiaplast.co.id/id/hubungan-investor/profil-perusahaan/.
“Profil Perusahaan – PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://semenbaturaja.co.id/profil-perusahaan/.
“PT Argha Karya Prima Industry Tbk.” Diakses 16 Januari 2021. http://www.arghakarya.com/.
“PT. Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk [AMIN] | IDNFinancials.” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.idnfinancials.com/id/amin/pt-ateliers-mecaniques-dindonesie-tbk.

185
“PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 7 November 2019. https://www.idx.co.id/.
PT Bursa Efek Indonesia. “PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 5 Januari 2021. http://www.idx.co.id.
PT Bursa Efek Indonesia. “PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 2 Januari 2021. http://www.idx.co.id.
PT Bursa Efek Indonesia. “PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 13 Januari 2021.
http://www.idx.co.id.
“PT. Champion Pacific Indonesia, Tbk - Overview.” Diakses 17 Januari 2021.
http://www.champion.co.id/about-us/overview.
“PT Ekadharma International Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
http://ekadharma.com/perusahaan/tentang-kami/.
“PT Gajah Tunggal Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. http://www.gt-
tires.com/indonesia/corporate.asp?menuid=3&classification=119&subid=120&language=2.
“PT. Indospring Tbk.” Diakses 17 Mei 2021.
https://www.indospring.co.id/index.php/profile/history.
“PT. Integra Indocabinet | Integra Group Indonesia.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.integragroup-indonesia.com/business/pt-integra-indocabinet/?lang=id.
“PT Kabelindo Murni Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. http://www.kabelindo.co.id/about.php.
“PT. KMI Wire and Cable Tbk. Profil Perusahaan - Indonesia | Eksekutif Keuangan & Utama |
EMIS.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.emis.com/php/company-
profile/ID/Pt_Kmi_Wire_And_Cable_Tbk_id_1610820.html.
“PT. Lion Metal Works Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.lionmetal.co.id/.
“PT Pelangi Indah Canindo Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.pic.co.id/.
“PT. Ricky Putra Globalindo.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.rpg.co.id/.
“PT SUCACO Tbk | Supreme Cable Manufacturing & Commerce.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.sucaco.com/aboutid.php.
“PT. Tembaga Mulia Semanan, Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.pttms.co.id/.
PT Trisula Textile Industries Tbk. “PT Trisula Textile Industries Tbk.” Diakses 16 Januari 2021.
https://trisulatextile.com/.
“PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.ultrajaya.co.id/#.
Purwanti, Ari, dan Darsono Prawironegoro. Akuntansi Manajemen. 3 Revisi. Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2013.
Rudianto. Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta Barat:
Erlangga, 2013.
———. Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan. Erlangga, 2013.
Salma, Kautsar Riza. Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing. Jakarta Barat: Indeks, 2016.
———. Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing. Jakarta Barat: Indeks, 2016.
Samryn, L.M. Akuntansi manajemen Informasi Biaya untuk Mnegendalikan Aktivitas Opersi dan
Investasi. Revisi. Jakarta: Kencana, 2012.
“Sejarah | Merck Indonesia.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.merckgroup.com/id-
id/company/who-we-are/pt-merck-tbk/history-ptmi.html.

186
“Sejarah – Campina Es Krim.” Diakses 16 Januari 2021. https://www.campina.co.id/id/sejarah/.
“Sejarah - PT Impack Pratama Industri Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.impack-
pratama.com/id/sejarah-inovasi/.
“Sejarah dan Profil Singkat ADES (Akasha Wira International Tbk) | Britama.com.” Diakses 16
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-ades/.
“Sejarah dan Profil Singkat ALDO (Alkindo Naratama Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-aldo/.
“Sejarah dan Profil Singkat AMIN (Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk / Atmindo) |
Britama.com.” Diakses 16 Januari 2021. https://britama.com/index.php/2015/12/sejarah-dan-
profil-singkat-amin/.
“Sejarah dan Profil Singkat APLI (Asiaplast Industries Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-apli/.
“Sejarah dan Profil Singkat ARNA (Arwana Citramulia Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-arna/.
“Sejarah dan Profil Singkat ASII (Astra International Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-asii/.
“Sejarah dan Profil Singkat AUTO (Astra Otoparts Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-auto/.
“Sejarah dan Profil Singkat BELL (Trisula Textile Industries Tbk) | Britama.com.” Diakses 16
Januari 2021. https://britama.com/index.php/2017/10/sejarah-dan-profil-singkat-bell/.
“Sejarah dan Profil Singkat BOLT (Garuda Metalindo Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2015/07/sejarah-dan-profil-singkat-bolt/.
“Sejarah dan Profil Singkat CINT (Chitose Internasional Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2014/06/sejarah-dan-profil-singkat-cint/.
“Sejarah dan Profil Singkat CTBN (Citra Tubindo Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-ctbn/.
“Sejarah dan Profil Singkat DVLA (Darya-Varia Laboratoria Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-dvla/.
“Sejarah dan Profil Singkat GDYR (Goodyear Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-gdyr/.
“Sejarah dan Profil Singkat GJTL (Gajah Tunggal Tbk ) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-gjtl/.
“Sejarah dan Profil Singkat HOKI (Buyung Poetra Sembada Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-hoki/.
“Sejarah dan Profil Singkat HRTA (Hartadinata Abadi Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-hrta/.
“Sejarah dan Profil Singkat IMPC (Impack Pratama Industri Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. https://britama.com/index.php/2014/12/sejarah-dan-profil-singkat-impc/.
“Sejarah dan Profil Singkat INCI (Intanwijaya Internasional Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-inci/.

187
“Sejarah dan Profil Singkat INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-indf/.
“Sejarah dan Profil Singkat INDS (Indospring Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-inds.
“Sejarah dan Profil Singkat KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-kdsi/.
“Sejarah dan Profil Singkat KINO (Kino Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2015/12/sejarah-dan-profil-singkat-kino/.
“Sejarah dan Profil Singkat KLBF (Kalbe Farma Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-klbf/.
“Sejarah dan Profil Singkat LION (Lion Metal Works Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lion/.
“Sejarah dan Profil Singkat LMPI (Langgeng Makmur Industri Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lmpi/.
“Sejarah dan Profil Singkat MASA (Multistrada Arah Sarana Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-masa/.
“Sejarah dan Profil Singkat MRAT (Mustika Ratu Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-mrat/.
“Sejarah dan Profil Singkat MYOR (Mayora Indah Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-myor/.
“Sejarah dan Profil Singkat PYFA (Pyridam Farma Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-pyfa/.
“Sejarah dan Profil Singkat ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-roti/.
“Sejarah dan Profil Singkat SCCO (Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk) |
Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-
profil-singkat-scco/.
“Sejarah dan Profil Singkat SIPD (Sierad Produce Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-sipd/.
“Sejarah dan Profil Singkat SMBR (Semen Baturaja (Persero) Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2013/10/sejarah-dan-profil-singkat-smbr/.
“Sejarah dan Profil Singkat SRSN (Indo Acidatama Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-srsn/.
“Sejarah dan Profil Singkat TBMS (Tembaga Mulia Semanan Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tbms/.
“Sejarah dan Profil Singkat TCID (Mandom Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tcid/.
“Sejarah dan Profil Singkat TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-toto/.
“Sejarah dan Profil Singkat TRST (Trias Sentosa Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-trst/.

188
“Sejarah dan Profil Singkat TSPC (Tempo Scan Pacific Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tspc/.
“Sejarah dan Profil Singkat ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk) |
Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021. https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-
profil-singkat-ultj/.
“Sejarah dan Profil Singkat UNVR (Unilever Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-unvr/.
“Sejarah dan Profil Singkat WOOD (Integra Indocabinet Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-wood/.
“Sejarah dan Profil Singkat WTON (Wijaya Karya Beton Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2014/04/sejarah-dan-profil-singkat-wton/.
“Sejarh Perusahaan Buyung Poetra Sembada Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://topikoki.com/sejarah-perusahaan/.
“Sekilas Tentang PT Mayora Indah Tbk. | Mayora Indah.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.mayoraindah.co.id/content/Riwayat-Singkat-Perusahaan-33.
Siregar, Syofiyan. Metode Penelitian Kuantitatif dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan
SPSS. Jakarta: Kencana, 2013.
Soemarsono. Manajemen Pemasaran. Vol. 5. Yogyakarta: Lanisius, 2004.
Sudarmanto, Gunawan. Statistik Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS Statistik. Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV.
Alfabeta, 2018.
———. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV
Alfabeta, 2018.
Sujarweni, Wiratna. Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pena Salsabila, 2013.
Sukirno. Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Yogyakarta: KTSP, 2008.
Tafsir AlQuran Online. “Surat Al-Anfal Ayat 27.” Diakses 10 Mei 2021.
https://tafsirq.com/permalink/ayat/1187.
Tafsir AlQuran Online. “Surat Al-Baqarah Ayat 198.” Diakses 27 Juli 2021.
https://tafsirq.com/permalink/ayat/370.
Tafsir Al-Quran Online. “Surat An-Naml Ayat 88.” Diakses 10 Mei 2021.
https://tafsirq.com/permalink/ayat/3247.
Susilawati, Endang. “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih (Studi
Perusahaan Rokok PT Gudang Garam Tbk yang terdaftar di BEI Periode 2011-2017).” MANNERS
02, no. 01 (Maret 2019): 25–39.
———. “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih (Studi Perushaan
Rokok PT Gudang Garam Tbk Yang Terdaftar di BEI Periode (2011-2017).” Managemen and
Enterpreneuship Journal (MANNERS) 2, no. 1 (28 Agustus 2019): 25–39.
Syaputra, Denny Prabu, Willy Sri Yuliandhary, dan Dewa Putra Khrisna Mahardika. “Pengaruh
Biaya Produksi dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih (Studi Pada Perusahaan PT Holcim
Indonesia Tbk Tuban Plant Pada 2013-2016).” eProceedings of Management 5, no. 1 (1 April

189
2018).
https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/6260.
“Tempo Scan Group | Profil Perusahaan.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.temposcangroup.com/id/info-perusahaan.
Investing.com Indonesia. “Tentang Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL).” Diakses 17 Januari
2021. https://id.investing.com/equities/indopoly-swaka-company-profile.
“Tentang Kami - Kable Farma Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.kalbe.co.id/id/tentang-
kami.
“Tentang Kami - PT Nippon Indosari Corputindo Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.sariroti.com/.
“Tentang Kami - PT Pyridam Farma Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.pyfa.co.id/id/tentang-kami/.
Unilever Indonesia. “Tentang kami - Sejarah Kami- Uniliver.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.unilever.co.id/about/.
website-1. “Tentang Kita - Surya Toto Indonesia Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.investor.toto.co.id.
Tiati, Ros, dan Herlina Ferliyanti. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Operasional, Dan Penjualan
Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2016.” Jurnal Akrab Juara 4, no. 1 (5 Februari 2019): 52–62.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Penulisan Karya Ilmiyah. Pamekasan: STAIN
Press, 2015.
Tjiptono, Fandi. Perencanaan Pemasaran Korporat. Yogyakarta: ANDI, 2008.
“Trisula International Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. http://www.trisula.co.id/.
Widyana, Made Juni, I Made Nuridja, dan I Ketut Dunia. “Pengaruh Biaya Promosi Dan Biaya
Distribusi Terhadap Laba UD Surya Logam Desa Temukus Tahun 2010-2012.” Jurnal Pendidikan
Ekonomi Undiksha 4, no. 1 (3 Januari 2014). https://doi.org/10.23887/jjpe.v4i1.1903.
“WIKA Beton | Riwayat Singkat Perusahaan.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.wika-
beton.co.id/page/Sekilas-Info-Perusahaan/ind.
Winarno. Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani. Malang: UM Press, 2013.
———. Metodologi Penelitian Dalam Penelitian Jasmani. Malang: UM Press, 2013.
Witjaksono, Armanto. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
SahamOK.com. “9 Sektor BEI beserta daftar sub sektornya.” Diakses 14 Januari 2021.
https://www.sahamok.net/emiten/sektor-bei/.
Abdalloh, Irwan. Pasar Modal Syariah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2018.
Anshori, Muslich, dan Sri Iswati. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Pusat
Penerbitan dan Percetakan UNAIR, 2009.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Renika Cipta, 2013.
———. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta, 2014.
“Astra International | Tentang Astra International Tbk (ASII).” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.astra.co.id/About-Astra.

190
Bata Industrials Indonesia. “Bata Industrials di Indonesia.” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.bataindustrials.co.id/id/mengenai-bata-industrials/indonesia/.
“Brief Description of the Company « PT Citra Tubindo Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.citratubindo.com/id/about-us/.
“Brief History of the Company | Indofood.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.indofood.com/company/history.
Broto, Andri Hasmoro Kusumo, dan Windu Permatasari Retno. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya
Administrasi Umum, dan Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan Food and Beverages
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” EKOMAKS : Jurnal Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan
Akuntansi 07, no. 02 (September 2018): 83–88.
Broto, Andri Hasmoro Kusumo, Rusbiyanti Sripeni, dan Retno Windu Permatasari. “Pengaruh
Biaya Produksi, Biaya Administrasi Umum, dan Biaya Pemasaran Terhadap Laba Pada Perusahaan
Food and Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” EKOMAKS : Jurnal Ilmu Ekonomi,
Manajemen, dan Akuntansi 07, no. 02 (September 2018): 83–88.
“Bursa Efek Indonesia.” Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 5 Januari 2021.
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bursa_Efek_Indonesia&oldid=17962487.
Bustami, Bastian, dan Nurlela. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.
“Chitose Tentang Kami.” Diakses 16 Januari 2021. https://www.chitose-indonesia.com/tentang-
kami/.
Dewi, Sofia Prima, Septian Bayu Kristanto, dan Elizbeth Sugiarto Dermawan. Akuntansi Biaya. 1
ed. Bogor: In Media, 2013.
———. Akuntansi Biaya. 2 ed. Bogor: In Media, 2015.
Elvianto, dan Dwi Kartikasari. “Analisis Data Panel Untuk Menguji Pegaruh Estimasi Biaya
Produksi Terhadap Harga Jual Pada Workshop PT Multi Kara Bajatama.” Jurnal Akuntansi,
Ekonomi dan Manajemen 03, no. 01 (2015).
———. “Analisis Data Panel Untuk Menguji Pegaruh Estimasi Biaya Produksi Terhadap Harga Jual
Pada Workshop PT Multi Kara Bajatama.” Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen 3, no. 1
(2015): 10–20.
Felicia, dan Robinhot Gultom. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi
Terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013 – 2015.” Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX 01, no. 01 (2018): 1–12.
———. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2015.” Jurnal
Ilmu Manajemen METHONOMIX 1, no. 1 (30 Juli 2018): 1–12.
Firmansyah, Taopik, dan Eris Darsawati. “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Dan Biaya
Promosi Terhadap Tingkat Laba Bersih Perusahaan Pada PD. Mochi Lampion Kaswari Periode
2012-2014.” Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak Dan Manajemen) 5, no. 9
(Oktober 2016): 68–80.
———. “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Laba Bersih
Perusahaan pada PD. Mochi Lampion Kaswari Periode 2012-2014.” Jurnal ilmiah ilmu ekonomi 5,
no. 9 (Oktober 2016): 68–80.
“Garuda Metalindo.” Diakses 16 Januari 2021. https://garudametalindo.co.id/about/history.

191
Ghozali, Imam. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan IBM SPSS 24. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2017.
Ghozali, Imam, dan Anis Chariri. Teori Akuntansi International Financial Reporting System (IFRS).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007.
GOODYEAR. “Goodyear Indonesia (GDYR).” Diakses 17 Januari 2021. https://www.goodyear-
indonesia.com/about-us.
Gumilang, Inda. “Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT.
Daesung Eltec Indonesia.” Commerce Jurnal Ilmiah 4, no. 1 (11 Januari 2016).
http://www.jurnal.piksiinputserang.ac.id/index.php/commerce/article/view/69.
———. “Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Daesung
Eltec Indonesia.” Jurnal Commerce Piksi Input Serang 5, no. 1 (25 April 2018): 21–37.
hamdan. “Industri 4.0: Pengaruh Revolusi Industri Pada Kewirausahaan Demi Kemandirian
Ekonomi.” Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis 03, no. 02 (Oktober 2018).
Harahap, Syofyan Syafri. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Press, 2005.
Harrison Jr dkk, Walter. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga, 2012.
“Hartadinata - Sejarah Perusahaan.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.hartadinataabadi.co.id/id/tentang-kami/sejarah-perusahaan.
Hasanuh, Nanu. Akuntansi Dasar Teori dan Praktik. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.
Hery. Analisis Laporan Kuangan: Integrated and Comprehesnsive. Jakarta: PT. Grasindo, 2016.
http://darya-varia.com. “For a Healthier Indonesia - Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA).”
http://darya-varia.com. Diakses 17 Januari 2021. http://www.darya-
varia.com/id/about/overview.
“Http://Intanwijaya.Com/Our-Company/.” Diakses 17 Januari 2021. http://intanwijaya.com/our-
company/.
“Index of / Sierad Produce Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.sieradproduce.com/.
“Indo Acidatama Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.acidatama.co.id/profil-
perusahaan.php.
Iskandar M. “Profil Singkat PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO).” Data Emiten (blog), 11 Januari
2021. https://www.dataemiten.com/p/504-profil-singkat-pt-sariguna-primatirta-tbk-cleo/.
“Kedawung Setia Industrial Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
http://www.kedawungsetia.com/page.php?p=2&lang=ind.
“Kemenperin: Industri Manufaktur Berperan Penting Genjot Investasi dan Ekspor.” Diakses 11
November 2019. https://kemenperin.go.id/artikel/20091/Industri-Manufaktur-Berperan-Penting-
Genjot-Investasi-dan-Ekspor-.
“Kemenperin: Industri Manufaktur Berperan Penting Genjot Investasi dan Ekspor.” Diakses 11
November 2019. https://kemenperin.go.id/artikel/20091/Industri-Manufaktur-Berperan-Penting-
Genjot-Investasi-dan-Ekspor-.
“Kino | Profil Kino.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.kino.co.id/company/profile-of-kino.
Komara, Anton Tirta, Djajun Djuhara, dan Lina Sonia. “Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba
Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pindad (Persero)” 06, no. 02 (Oktober 2012): 106–17.

192
———. “Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pindad
(Persero).” Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship 6, no. 2 (10 Oktober 2012): 106–17.
Lestari, Wiwik, dan Dhyka Bagus Permana. Akuntansi Biaya Dalam Perspektif Manajerial. Depok:
Rajawali Press, 2017.
“Mandom - PT Mandom Indonesia Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.mandom.co.id/id/company-in-brief.
manufakturindo.com, Manufakturindo, dan Manufakturindo. “PT Langgeng Makmur Industri
Tbk.” Manufakturindo.com | Direktori Perusahaan Jepang di Indonesia. Diakses 17 Januari 2021.
https://manufakturindo.com/company/detail/pt-langgeng-makmur-industri-tbk.html.
Mukhit, Abd. Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif. Surabaya: Pena Salsabila, 2013.
Mulyadi. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2009.
———. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2009.
Mulyana, Asep. “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Usaha Samsung Co
Tahun 2009-2015.” Jurnal Manajemen Indonesia 07, no. 13 (Desember 2017): 185–96.
———. “Pengaruh Biaya Produksi Dan Biaya Promosi Terhadap Laba Usaha Samsung Co Tahun
2009-2015.” Jurnal Manajemen Indonesia 17, no. 3 (1 Desember 2017): 185–96.
https://doi.org/10.25124/jmi.v17i3.1155.
Murhadi, Werner R. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Evaluasi Saham. Jakarta: Selemba
Empat, 2015.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana, 2017.
Nur, Rusdi, dan Muhammad Arsyad Suyuti. Pengantar Sistem Manufaktur. Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2012.
Nuryana, Fatati. Statistik Bisnis. Vol. 01. Surabaya: CV. Salsabila Putra Pratama, 2003.
———. Statistik Bisnis. Vol. 1. Surabaya: CV. Salsabila Putra Pratama, 2003.
———. Statistik Bisnis. Surabaya: Pena Salsabila, 2013.
———. Statistik Bisnis Jilid I. yo, t.t.
Otoparts, Astra. “Astra Otoparts.” Astra Otoparts. Diakses 16 Januari 2021. https://www.astra-
otoparts.com/id/PT/about.
“Our Company – Alkindo.” Diakses 16 Januari 2021. https://alkindo.co.id/our-company/.
“Our Company Arwana Citramulia.” Diakses 16 Januari 2021. https://arwanacitra.com/.
Akasha Wira International. “Our Profile ADES.” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.akashainternational.com/id_ID/our-profile/.
Priyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2008.
“Profil Perusahaan - Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://kiaceramics.com/profil-perusahaan/.
PT Multistrada Arah Sarana, Tbk. “Profil Perusahaan - Multistrada Arah Sarana Tbk.” Diakses 17
Januari 2021. https://www.multistrada.co.id/tentang/profil-perusahaan/?lang=id.

193
Mustika Ratu. “Profil Perusahaan - Mustika Ratu.” Diakses 17 Januari 2021. https://mustika-
ratu.co.id/milestones/.
“Profil Perusahaan – PT Asiaplast Industries Tbk (APLI).” Diakses 16 Januari 2021.
https://engine2.asiaplast.co.id/id/hubungan-investor/profil-perusahaan/.
“Profil Perusahaan – PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://semenbaturaja.co.id/profil-perusahaan/.
“PT Argha Karya Prima Industry Tbk.” Diakses 16 Januari 2021. http://www.arghakarya.com/.
“PT. Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk [AMIN] | IDNFinancials.” Diakses 16 Januari 2021.
https://www.idnfinancials.com/id/amin/pt-ateliers-mecaniques-dindonesie-tbk.
“PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 7 November 2019. https://www.idx.co.id/.
PT Bursa Efek Indonesia. “PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 5 Januari 2021. http://www.idx.co.id.
PT Bursa Efek Indonesia. “PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 2 Januari 2021. http://www.idx.co.id.
PT Bursa Efek Indonesia. “PT Bursa Efek Indonesia.” Diakses 13 Januari 2021.
http://www.idx.co.id.
“PT. Champion Pacific Indonesia, Tbk - Overview.” Diakses 17 Januari 2021.
http://www.champion.co.id/about-us/overview.
“PT Ekadharma International Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
http://ekadharma.com/perusahaan/tentang-kami/.
“PT Gajah Tunggal Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. http://www.gt-
tires.com/indonesia/corporate.asp?menuid=3&classification=119&subid=120&language=2.
“PT. Indospring Tbk.” Diakses 17 Mei 2021.
https://www.indospring.co.id/index.php/profile/history.
“PT. Integra Indocabinet | Integra Group Indonesia.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.integragroup-indonesia.com/business/pt-integra-indocabinet/?lang=id.
“PT Kabelindo Murni Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. http://www.kabelindo.co.id/about.php.
“PT. KMI Wire and Cable Tbk. Profil Perusahaan - Indonesia | Eksekutif Keuangan & Utama |
EMIS.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.emis.com/php/company-
profile/ID/Pt_Kmi_Wire_And_Cable_Tbk_id_1610820.html.
“PT. Lion Metal Works Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.lionmetal.co.id/.
“PT Pelangi Indah Canindo Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.pic.co.id/.
“PT. Ricky Putra Globalindo.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.rpg.co.id/.
“PT SUCACO Tbk | Supreme Cable Manufacturing & Commerce.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.sucaco.com/aboutid.php.
“PT. Tembaga Mulia Semanan, Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.pttms.co.id/.
PT Trisula Textile Industries Tbk. “PT Trisula Textile Industries Tbk.” Diakses 16 Januari 2021.
https://trisulatextile.com/.
“PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.ultrajaya.co.id/#.
Purwanti, Ari, dan Darsono Prawironegoro. Akuntansi Manajemen. 3 Revisi. Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2013.

194
Rudianto. Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta Barat:
Erlangga, 2013.
———. Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan Keputusan. Erlangga, 2013.
Salma, Kautsar Riza. Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing. Jakarta Barat: Indeks, 2016.
———. Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing. Jakarta Barat: Indeks, 2016.
Samryn, L.M. Akuntansi manajemen Informasi Biaya untuk Mnegendalikan Aktivitas Opersi dan
Investasi. Revisi. Jakarta: Kencana, 2012.
“Sejarah | Merck Indonesia.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.merckgroup.com/id-
id/company/who-we-are/pt-merck-tbk/history-ptmi.html.
“Sejarah – Campina Es Krim.” Diakses 16 Januari 2021. https://www.campina.co.id/id/sejarah/.
“Sejarah - PT Impack Pratama Industri Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.impack-
pratama.com/id/sejarah-inovasi/.
“Sejarah dan Profil Singkat ADES (Akasha Wira International Tbk) | Britama.com.” Diakses 16
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-ades/.
“Sejarah dan Profil Singkat ALDO (Alkindo Naratama Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-aldo/.
“Sejarah dan Profil Singkat AMIN (Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk / Atmindo) |
Britama.com.” Diakses 16 Januari 2021. https://britama.com/index.php/2015/12/sejarah-dan-
profil-singkat-amin/.
“Sejarah dan Profil Singkat APLI (Asiaplast Industries Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-apli/.
“Sejarah dan Profil Singkat ARNA (Arwana Citramulia Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-arna/.
“Sejarah dan Profil Singkat ASII (Astra International Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-asii/.
“Sejarah dan Profil Singkat AUTO (Astra Otoparts Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-auto/.
“Sejarah dan Profil Singkat BELL (Trisula Textile Industries Tbk) | Britama.com.” Diakses 16
Januari 2021. https://britama.com/index.php/2017/10/sejarah-dan-profil-singkat-bell/.
“Sejarah dan Profil Singkat BOLT (Garuda Metalindo Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2015/07/sejarah-dan-profil-singkat-bolt/.
“Sejarah dan Profil Singkat CINT (Chitose Internasional Tbk) | Britama.com.” Diakses 16 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2014/06/sejarah-dan-profil-singkat-cint/.
“Sejarah dan Profil Singkat CTBN (Citra Tubindo Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-ctbn/.
“Sejarah dan Profil Singkat DVLA (Darya-Varia Laboratoria Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-dvla/.
“Sejarah dan Profil Singkat GDYR (Goodyear Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-gdyr/.

195
“Sejarah dan Profil Singkat GJTL (Gajah Tunggal Tbk ) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-gjtl/.
“Sejarah dan Profil Singkat HOKI (Buyung Poetra Sembada Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-hoki/.
“Sejarah dan Profil Singkat HRTA (Hartadinata Abadi Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-hrta/.
“Sejarah dan Profil Singkat IMPC (Impack Pratama Industri Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. https://britama.com/index.php/2014/12/sejarah-dan-profil-singkat-impc/.
“Sejarah dan Profil Singkat INCI (Intanwijaya Internasional Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-inci/.
“Sejarah dan Profil Singkat INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-indf/.
“Sejarah dan Profil Singkat INDS (Indospring Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-inds.
“Sejarah dan Profil Singkat KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-kdsi/.
“Sejarah dan Profil Singkat KINO (Kino Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2015/12/sejarah-dan-profil-singkat-kino/.
“Sejarah dan Profil Singkat KLBF (Kalbe Farma Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-klbf/.
“Sejarah dan Profil Singkat LION (Lion Metal Works Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lion/.
“Sejarah dan Profil Singkat LMPI (Langgeng Makmur Industri Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lmpi/.
“Sejarah dan Profil Singkat MASA (Multistrada Arah Sarana Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-masa/.
“Sejarah dan Profil Singkat MRAT (Mustika Ratu Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-mrat/.
“Sejarah dan Profil Singkat MYOR (Mayora Indah Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-myor/.
“Sejarah dan Profil Singkat PYFA (Pyridam Farma Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-pyfa/.
“Sejarah dan Profil Singkat ROTI (Nippon Indosari Corpindo Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-roti/.
“Sejarah dan Profil Singkat SCCO (Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk) |
Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-
profil-singkat-scco/.
“Sejarah dan Profil Singkat SIPD (Sierad Produce Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-sipd/.
“Sejarah dan Profil Singkat SMBR (Semen Baturaja (Persero) Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2013/10/sejarah-dan-profil-singkat-smbr/.

196
“Sejarah dan Profil Singkat SRSN (Indo Acidatama Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-srsn/.
“Sejarah dan Profil Singkat TBMS (Tembaga Mulia Semanan Tbk) | Britama.com.” Diakses 17
Januari 2021. http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tbms/.
“Sejarah dan Profil Singkat TCID (Mandom Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tcid/.
“Sejarah dan Profil Singkat TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-toto/.
“Sejarah dan Profil Singkat TRST (Trias Sentosa Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021.
http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-trst/.
“Sejarah dan Profil Singkat TSPC (Tempo Scan Pacific Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tspc/.
“Sejarah dan Profil Singkat ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk) |
Britama.com.” Diakses 17 Januari 2021. https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-
profil-singkat-ultj/.
“Sejarah dan Profil Singkat UNVR (Unilever Indonesia Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-unvr/.
“Sejarah dan Profil Singkat WOOD (Integra Indocabinet Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. http://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-wood/.
“Sejarah dan Profil Singkat WTON (Wijaya Karya Beton Tbk) | Britama.com.” Diakses 17 Januari
2021. https://britama.com/index.php/2014/04/sejarah-dan-profil-singkat-wton/.
“Sejarh Perusahaan Buyung Poetra Sembada Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://topikoki.com/sejarah-perusahaan/.
“Sekilas Tentang PT Mayora Indah Tbk. | Mayora Indah.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.mayoraindah.co.id/content/Riwayat-Singkat-Perusahaan-33.
Siregar, Syofiyan. Metode Penelitian Kuantitatif dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan
SPSS. Jakarta: Kencana, 2013.
Soemarsono. Manajemen Pemasaran. Vol. 5. Yogyakarta: Lanisius, 2004.
Sudarmanto, Gunawan. Statistik Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS Statistik. Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV.
Alfabeta, 2018.
———. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV
Alfabeta, 2018.
Sujarweni, Wiratna. Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pena Salsabila, 2013.
Sukirno. Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Yogyakarta: KTSP, 2008.
Tafsir AlQuran Online. “Surat Al-Anfal Ayat 27.” Diakses 10 Mei 2021.
https://tafsirq.com/permalink/ayat/1187.
Tafsir AlQuran Online. “Surat Al-Baqarah Ayat 198.” Diakses 27 Juli 2021.
https://tafsirq.com/permalink/ayat/370.

197
Tafsir Al-Quran Online. “Surat An-Naml Ayat 88.” Diakses 10 Mei 2021.
https://tafsirq.com/permalink/ayat/3247.
Susilawati, Endang. “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih (Studi
Perusahaan Rokok PT Gudang Garam Tbk yang terdaftar di BEI Periode 2011-2017).” MANNERS
02, no. 01 (Maret 2019): 25–39.
———. “Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Promosi Terhadap Laba Bersih (Studi Perushaan
Rokok PT Gudang Garam Tbk Yang Terdaftar di BEI Periode (2011-2017).” Managemen and
Enterpreneuship Journal (MANNERS) 2, no. 1 (28 Agustus 2019): 25–39.
Syaputra, Denny Prabu, Willy Sri Yuliandhary, dan Dewa Putra Khrisna Mahardika. “Pengaruh
Biaya Produksi dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih (Studi Pada Perusahaan PT Holcim
Indonesia Tbk Tuban Plant Pada 2013-2016).” eProceedings of Management 5, no. 1 (1 April
2018).
https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/6260.
“Tempo Scan Group | Profil Perusahaan.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.temposcangroup.com/id/info-perusahaan.
Investing.com Indonesia. “Tentang Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL).” Diakses 17 Januari
2021. https://id.investing.com/equities/indopoly-swaka-company-profile.
“Tentang Kami - Kable Farma Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.kalbe.co.id/id/tentang-
kami.
“Tentang Kami - PT Nippon Indosari Corputindo Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.sariroti.com/.
“Tentang Kami - PT Pyridam Farma Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.pyfa.co.id/id/tentang-kami/.
Unilever Indonesia. “Tentang kami - Sejarah Kami- Uniliver.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.unilever.co.id/about/.
website-1. “Tentang Kita - Surya Toto Indonesia Tbk.” Diakses 17 Januari 2021.
https://www.investor.toto.co.id.
Tiati, Ros, dan Herlina Ferliyanti. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Operasional, Dan Penjualan
Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2016.” Jurnal Akrab Juara 4, no. 1 (5 Februari 2019): 52–62.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Penulisan Karya Ilmiyah. Pamekasan: STAIN
Press, 2015.
Tjiptono, Fandi. Perencanaan Pemasaran Korporat. Yogyakarta: ANDI, 2008.
“Trisula International Tbk.” Diakses 17 Januari 2021. http://www.trisula.co.id/.
Widyana, Made Juni, I Made Nuridja, dan I Ketut Dunia. “Pengaruh Biaya Promosi Dan Biaya
Distribusi Terhadap Laba UD Surya Logam Desa Temukus Tahun 2010-2012.” Jurnal Pendidikan
Ekonomi Undiksha 4, no. 1 (3 Januari 2014). https://doi.org/10.23887/jjpe.v4i1.1903.
“WIKA Beton | Riwayat Singkat Perusahaan.” Diakses 17 Januari 2021. https://www.wika-
beton.co.id/page/Sekilas-Info-Perusahaan/ind.
Winarno. Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani. Malang: UM Press, 2013.
———. Metodologi Penelitian Dalam Penelitian Jasmani. Malang: UM Press, 2013.

198
Witjaksono, Armanto. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

199
DAFTAR LAMPIRAN

1.Surat pernyataan keaslian tulisan

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawh ini:

Nama : Rika Diah Aprilianti

NIM : 20170703042090

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi :Akuntansi Syariah

Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa Skripsi ini baik secara

keseluruhan maupun sebagian adalah hasil penelitian atau karya saya sendiri,

kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Apabila di kemudian hari

terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini merupakan hasil plagiasi, maka saya

bersedia menerima sanksi atas perbuatan yang dituduhkan kepada saya.

Pamekasan, 25 Mei 2021

Yang membuat Pernyataan

RIKA DIAH APRILIANTI


NIM. 20170703042090

1.

200
2.Surat tugas pembimbing penyusunan skripsi

2.

201
3.Surat izin penelitian

3.

202
4.Surat bebas plagiasi

4.

203
5.Kartu bimbingan

204
5.Istrumen penelitian

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang nantinya akan digunakan


oleh peneliti untuk mengukur dan menentukan nilai variabel yang akan diteliti
dimana hal in bertujuan untuk menghasilkan data yang akurat. Oleh karena itu kita
perlu untuk menentukan cara bagaimana kita dapat memperoleh data mengenai
variabel-variabel yang kita gunakan. Berdasarkan jenis data yang digunakan
berupa jenis data sekunder dengan objek penelitian laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) periode 2018-
2019. Instrumen penelitian dijelaskan dalam tabel dibawah ini

Tabel
Instrumen penelitian
Skala
Variabel Alat ukur
pengukuran
Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya
+ Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Nominal
Produksi (X1)
Overhead Pabrik
Biaya Kualitas = Biaya Pencegahan + Biaya
Biaya
Penilaian + Biaya Kegagalan Eksternal + Biaya Nominal
Kualitas (X2)
Kegagalan Internal
Biaya Promosi = Biaya Iklan + Biaya Promosi
Biaya
Penjualan + Biaya Personal Selling + Biaya Nominal
Promosi (X3)
Publisitas
Laba Bersih = Laba Operasi + Pendapatan Non-
Laba bersih
operasi – Biaya Nonoperasi – Pajak Nominal
(Y)
Penghasilan
Sumber: Diolah Oleh Peneliti

205
6.Analisis laporan keuangan terkait Variabel Penelitian
Kode
No Perusahaa Tahun Biaya Poduksi Biaya Kualitas Biaya Promosi Laba Bersih
n
2018 Rp 183.121.939.280 Rp 1.198.591.555 Rp 157.586.312 Rp 42.650.954.208
1 ADES
2019 Rp 185.810.087.429 Rp 1.069.906.395 Rp 1.423.004.425 Rp 78.421.735.355
2018 Rp 2.025.729.218 Rp 13.031.455 Rp 10.254.783 Rp 64.226.271.000
2 AKPI
2019 Rp 1.893.083.357 Rp 16.228.670 Rp 12.674.458 Rp 54.355.268.000
2018 Rp 688.681.264.641 Rp 1.198.591.555 Rp 1.587.586.312 Rp 24.249.023.997
3 ALDO
2019 Rp 625.870.617.549 Rp 1.069.906.395 Rp 1.423.004.425 Rp 56.314.630.899
2018 Rp 151.108.111.003 Rp 684.792.715 Rp 181.719.136 Rp 39.082.873.015
4 AMIN
2019 Rp 165.017.916.091 Rp 325.545.595 Rp 194.258.475 Rp 32.352.159.254
2018 Rp 383.169.217.489 Rp 486.105.596 Rp 2.551.760.307 -Rp 23.496.671.376
5 APLI
2019 Rp 360.302.720.491 Rp 582.066.137 Rp 1.093.749.555 Rp 9.588.681.370
2018 Rp 1.468.850.155.003 Rp 612.662.379 Rp 4.222.379.509 Rp 222.221.896.628
6 ARNA
2019 Rp 1.571.225.030.133 Rp 1.048.202.595 Rp 4.076.686.558 Rp 289.470.424.623
2018 Rp 1.813.000.000.000 Rp 147.000.000.000 Rp 1.496.000.000.000 Rp 26.621.000.000.000
7 ASII
2019 Rp 2.374.000.000 Rp 125.000.000.000 Rp 1.420.000.000.000 Rp 27.372.000.000.000
2018 Rp 10.049.022.000.000 Rp 9.790.000.000 Rp 81.297.000.000 Rp 680.801.000.000
8 AUTO
2019 Rp 9.324.371.000.000 Rp 16.099.000.000 Rp 78.043.000.000 Rp 816.971.000.000
2018 Rp 181.262.632.000 Rp 1.312.703.000 Rp 9.367.995.000 Rp 67.944.867.000
9 BATA
2019 Rp 136.977.183.000 Rp 1.257.709.000 Rp 12.323.281.000 Rp 23.441.338.000
2018 Rp 302.341.871.618 Rp 950.557.239 Rp 6.276.438.090 Rp 24.022.782.725
10 BELL
2019 Rp 331.290.419.005 Rp 738.368.769 Rp 6.474.819.376 Rp 23.213.651.840
11 BOLT 2018 Rp 909.530.752.687 Rp 477.915.535 Rp 165.157.702 Rp 75.738.099.614
2019 Rp 938.170.443.934 Rp 505.361.979 Rp 101.016.750 Rp 51.492.605.525
2018 Rp 389.960.986.122 Rp 872.668.578 Rp 52.160.615.528 Rp 61.947.295.689
12 CAMP
2019 Rp 426.145.995.957 Rp 1.717.549.312 Rp 52.204.547.175 Rp 76.758.829.457
2018 Rp 284.629.522.260 Rp 9.889.026.984 Rp 1.281.478.050 Rp 13.544.152.161
13 CINT
2019 Rp 299.651.330.063 Rp 12.916.958.346 Rp 1.364.094.470 Rp 7.221.065.916
2018 Rp 587.473.793.070 Rp 4.017.113.045 Rp 33.897.269.719 Rp 63.261.752.474
14 CLEO
2019 Rp 693.860.452.683 Rp 4.674.944.891 Rp 38.717.504.054 Rp 130.756.461.708
2018 Rp 1.157.928.983.469 Rp 2.866.991.823 Rp 10.509.802.965 -Rp 105.267.080.844
15 CTBN
2019 Rp 1.614.100.157.960 Rp 5.533.056.733 Rp 17.368.215.222 Rp 53.908.842.555
2018 Rp 555.283.192.000 Rp 2.125.062.000 Rp 256.728.673.000 Rp 200.651.968.000
16 DVLA
2019 Rp 584.158.145.000 Rp 2.050.356.000 Rp 233.741.159.000 Rp 221.783.249.000
2018 Rp 584.503.889.449 Rp 986.193.086 Rp 2.282.542.904 Rp 74.045.187.763
17 EKAD
2019 Rp 518.323.832.594 Rp 666.167.356 Rp 1.288.814.382 Rp 77.402.572.552
2018 Rp 1.980.108.321.489 Rp 7.442.929.899 Rp 6.268.013.964 Rp 7.317.336.186
18 GDYR
2019 Rp 1.593.574.900.529 Rp 6.499.468.154 Rp 8.259.932.497 -Rp 16.636.605.592
2018 Rp 13.062.738.000.000 Rp 56.715.000.000 Rp 21.587.000.000 -Rp 74.557.000.000
19 GJTL
2019 Rp 12.853.611.000.000 Rp 59.684.000.000 Rp 26.456.000.000 Rp 269.107.000.000
2018 Rp 13.617.664.266 Rp 3.234.818.314 Rp 1.078.874.724 Rp 128.846.079.052
20 HOKI
2019 Rp 14.165.721.075 Rp 1.445.137.477 Rp 2.590.296.312 Rp 159.504.296.665
2018 Rp 23.581.784.827 Rp 10.397.483.437 Rp 4.564.420.363 Rp 123.393.863.438
21 HRTA
2019 Rp 21.081.268.389 Rp 12.134.664.957 Rp 5.720.117.060 Rp 149.990.636.633
2018 Rp 676.589.477.181 Rp 2.056.084.912 Rp 785.818.509 Rp 44.672.438.405
22 IGAR
2019 Rp 647.894.036.667 Rp 2.411.540.009 Rp 976.362.722 Rp 60.836.752.751
2018 Rp 957.216.595.131 Rp 2.844.912.915 Rp 23.888.883.577 Rp 105.523.929.164
23 IMPC
2019 Rp 899.942.001.767 Rp 2.642.449.633 Rp 19.007.389.386 Rp 93.145.200.039

2
2018 Rp 309.129.084.713 Rp 4.414.792.507 Rp 372.055.630 Rp 16.675.673.703
24 INCI
2019 Rp 309.543.061.823 Rp 10.177.810.523 Rp 836.961.201 Rp 13.811.736.623
2018 Rp 50.930.147.000.000 Rp 558.932.000.000 Rp 1.552.179.000.000 Rp 4.961.851.000.000
25 INDF
2019 Rp 52.470.847.000.000 Rp 584.738.000.000 Rp 1.697.366.000.000 Rp 5.902.729.000.000
2018 Rp 2.050.243.678.545 Rp 2.524.748.861 Rp 11.272.818.193 Rp 110.686.883.366
26 INDS
2019 Rp 1.816.580.150.661 Rp 2.855.882.167 Rp 5.612.268.345 Rp 101.465.560.351
2018 Rp 2.268.368.808.161 Rp 21.072.838.086 Rp 27.515.854.935 Rp 73.475.565.849
27 IPOL
2019 Rp 2.521.596.759.957 Rp 19.356.169.430 Rp 24.651.129.835 Rp 62.693.885.327
2018 Rp 3.761.324.041.421 Rp 392.079.135 Rp 1.693.172.463 Rp 235.651.063.203
28 KBLI
2019 Rp 3.621.648.747.925 Rp 273.281.275 Rp 1.160.760.031 Rp 394.950.161.188
2018 Rp 966.963.160.908 Rp 2.686.830.060 Rp 2.323.437.546 Rp 40.675.096.628
29 KBLM
2019 Rp 883.267.467.224 Rp 2.126.943.317 Rp 1.686.735.116 Rp 38.648.269.147
2018 Rp 2.002.109.174.651 Rp 1.504.199.292 Rp 2.434.634.162 Rp 76.761.902.211
30 KDSI
2019 Rp 1.870.756.496.210 Rp 1.649.736.127 Rp 2.485.295.725 Rp 64.090.903.507
2018 Rp 865.557.585.427 Rp 659.366.767 Rp 6.186.123.544 -Rp 79.206.468.705
31 KIAS
2019 Rp 826.780.336.324 Rp 900.672.133 Rp 6.567.221.214 -Rp 494.426.816.904
2018 Rp 1.746.823.413.773 Rp 5.139.779.855 Rp 751.120.415.167 Rp 150.116.045.042
32 KINO
2019 Rp 2.377.578.995.691 Rp 8.785.118.817 Rp 69.684.741.680 Rp 515.603.339.649
2018 Rp 6.099.435.860.146 Rp 243.606.080.000 Rp 1.631.719.344.675 Rp 2.497.261.964.757
33 KLBF
2019 Rp 6.526.333.612.125 Rp 286.654.521.539 Rp 1.736.480.957.943 Rp 2.537.601.823.645
2018 Rp 258.072.602.104 Rp 1.117.948.844 Rp 113.963.264 Rp 14.679.673.993
34 LION
2019 Rp 249.779.491.298 Rp 1.247.134.560 Rp 106.875.345 Rp 926.463.199
2018 Rp 437.917.313.010 Rp 2.142.568.789 Rp 7.751.014.964 -Rp 46.390.704.290
35 LMPI
2019 Rp 498.823.650.640 Rp 2.526.732.069 Rp 7.120.906.514 -Rp 41.669.593.909
36 MASA 2018 Rp 4.142.675.751.435 Rp 7.896.185.199 Rp 74.356.778.142 -Rp 674.024.951.070

3
2019 Rp 3.883.396.274.029 Rp 59.744.363.067 Rp 50.328.111.767 -Rp 647.028.578.470
2018 Rp 240.809.532.000 Rp 1.132.020.000 Rp 23.312.629.000 Rp 1.163.324.165.000
37 MERK
2019 Rp 240.917.161.000 Rp 113.503.000 Rp 20.966.823.000 Rp 78.256.797.000,00
2018 Rp 134.740.460.478 Rp 930.506.632 Rp 39.217.900.119 -Rp 2.256.476.497
38 MRAT
2019 Rp 126.578.673.936 Rp 732.629.395 Rp 51.662.190.290 Rp 131.836.668
2018 Rp 18.485.524.499.220 Rp 57.770.352.282 Rp 2.431.032.910.641 Rp 1.760.434.280.304
39 MYOR
2019 Rp 16.956.873.534.395 Rp 54.923.296 Rp 3.393.230.779.946 Rp 2.039.404.206.764
2018 Rp 694.065.372.753 Rp 4.032.522.038 Rp 23.505.288 Rp 15.730.403.346
40 PICO
2019 Rp 679.700.052.626 Rp 2.851.555.419 Rp 47.011.094 Rp 7.487.452.045
2018 Rp 95.296.546.471 Rp 178.221.775 Rp 57.466.772.826 Rp 8.447.647.988
41 PYFA
2019 Rp 97.248.319.979 Rp 152.498.957 Rp 44.726.627.366 Rp 9.342.718.019
2018 Rp 1.549.732.257.124 Rp 121.595.476 Rp 27.117.434.056 Rp 18.480.376.459
42 RICY
2019 Rp 1.622.981.663.303 Rp 2.379.627.991 Rp 31.393.320.116 Rp 17.219.044.542
2018 Rp 1.276.015.371.343 Rp 18.203.724.083 Rp 207.100.215.679 Rp 127.171.436.363
43 ROTI
2019 Rp 1.488.017.779.006 Rp 19.796.263.241 Rp 273.420.126.096 Rp 236.518.557.420
2018 Rp 4.455.568.269.499 Rp 3.802.831.478 Rp 50.705.429.758 Rp 253.995.332.656
44 SCCO
2019 Rp 4.041.413.305.343 Rp 3.788.075.550 Rp 54.037.621.455 Rp 303.593.922.331
2018 Rp 2.641.250.000.000 Rp 6.293.000.000 Rp 75.691.000.000 Rp 25.934.000.000
45 SIPD
2019 Rp 3.459.276.000.000 Rp 5.604.000.000 Rp 106.354.000.000 Rp 79.776.000.000
2018 Rp 1.329.022.453.000 Rp 1.419.131.000 Rp 2.416.913.000 Rp 76.074.721.000
46 SMBR
2019 Rp 1.049.192.209.000 Rp 5.193.268.000 Rp 7.517.099.000 Rp 30.073.855.000
2018 Rp 395.730.674.000 Rp 4.892.223.000 Rp 422.490.000 Rp 38.735.092.000
47 SRSN
2019 Rp 447.575.779.000 Rp 5.167.820.000 Rp 504.810.000 Rp 42.829.128.000
2018 Rp 10.145.896.103.693 Rp 6.852.090.618 Rp 4.414.040.496 Rp 92.351.733.121
48 TBMS
2019 Rp 7.808.563.307.023 Rp 7.087.911.385 Rp 3.728.025.784 Rp 82.447.553.852

4
2018 Rp 1.715.105.920.854 Rp 5.772.272.293 Rp 95.511.659.586 Rp 173.049.442.756
49 TCID
2019 Rp 1.853.637.190.960 Rp 3.382.936.329 Rp 100.424.781.807 Rp 145.149.344.561
2018 Rp 1.676.074.392.811 Rp 9.027.253.459 Rp 12.321.743.661 Rp 246.692.796.102
50 TOTO
2019 Rp 1.533.338.512.088 Rp 9.161.476.585 Rp 16.259.202.162 Rp 140.597.500.915
2018 Rp 868.803.855.129 Rp 535.322.066 Rp 6.417.770.664 Rp 27.101.068.960
51 TRIS
2019 Rp 958.590.417.081 Rp 269.912.850 Rp 5.486.963.287 Rp 23.236.898.190
2018 Rp 2.504.864.505.138 Rp 1.361.552.593 Rp 1.460.663.787 Rp 63.193.899.099
52 TRST
2019 Rp 2.329.097.784.295 Rp 2.733.448.098 Rp 6.179.070.380 Rp 38.911.968.283
2018 Rp 2.558.968.411.466 Rp 18.581.998.267 Rp 1.624.739.073.340 Rp 540.378.145.887
53 TSPC
2019 Rp 2.902.871.769.755 Rp 22.865.300.825 Rp 1.789.991.718.657 Rp 595.154.912.874
2018 Rp 3.456.813.000.000 Rp 7.796.000.000 Rp 446.452.000.000 Rp 701.607.000.000
54 ULTJ
2019 Rp 3.972.002.000.000 Rp 9.772.000.000 Rp 455.752.000.000 Rp 1.035.865.000.000
2018 Rp 1.903.638.000.000 Rp 10.998.000.000 Rp 3.946.567.000.000 Rp 9.081.187.000.000
55 UNVR
2019 Rp 19.964.545.000.000 Rp 8.480.000.000 Rp 4.250.606.000.000 Rp 7.392.837.000.000
2018 Rp 1.481.841.630.856 Rp 3.246.112.221 Rp 843.654.585 Rp 242.010.106.249
56 WOOD
2019 Rp 1.519.543.019.867 Rp 4.155.529.257 Rp 2.388.058.052 Rp 218.064.313.042
2018 Rp 6.048.206.381.338 Rp 6.274.324.383 Rp 2.021.579.905 Rp 486.640.174.453
57 WTON
2019 Rp 6.132.667.455.204 Rp 8.219.042.470 Rp 1.724.010.724 Rp 510.711.733.403

5
7.Riwayat hidup

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Rika Diah Aprilianti dilahirkan di Dusun Pangloros, Desa


Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa
Timur pada tanggal 07 April 1999, anak pertama dari empat bersaudara.
Lahir dari pasangan Bapak Suhaidul Bahri dan Ibu Rusmailah. Sekolah
tingkat Dasar ditempuh di SDN Panglegur 1, Sekolah tingkat Menengah
Pertama di SMPN 8 Pamekasan, dan sekolah tingak Menengah Atas di
SMAN 4 Pamekasan. Pendidikan tingginya di tempuh di IAIN Madura
Pamekasan Sejak tahun 2017, pada Program Studi Akuntansi Syari’ah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Riwayat Organisasi yang diikuti
semasa kuliah adalah Fraternity Of Bidikmisi (Fradiksi), Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Dewan Kerja Cabang (DKC)
Pamekasan, Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Madura dan Dewan
Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Madura.

Anda mungkin juga menyukai